90
ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN DANA ZAKAT INFAK DAN SEDEKAH PADA TAHUN 2010-2015 (STUDI PADA BAZIS DKI JAKARTA) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh KHAIRUL AHMAD SANJANI NIM. 1113046000097 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2018 M

ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

  • Upload
    trannga

  • View
    229

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN DANA ZAKAT

INFAK DAN SEDEKAH PADA TAHUN 2010-2015 (STUDI PADA BAZIS DKI

JAKARTA)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

KHAIRUL AHMAD SANJANI

NIM. 1113046000097

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2018 M

Page 2: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN DANA ZAKAT

INFAK DAN SEDEKAH PADA TAHUN 2010-2015 (STUDI PADA BAZIS DKI

JAKARTA)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

KHAIRUL AHMAD SANJANI

NIM. 1113046000097

Pembimbing

Dr. ABDURRAUF, M.A.

NIP. 197312152005011002

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/ 1439 H

Page 3: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Hari Kamis, 11 Januari 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Khairul Ahmad Sanjani

2. NIM : 1113046000097

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Judul Skripsi : Analisis Faktor Efektivitas Rasio Penggunaan Dana Zakat,

Infak dan Sedekah pada Tahun 2010-2015 (Studi Pada

BAZIS DKI Jakarta)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka di putuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Januari 2018

PANITIA UJIAN :

Ketua : AM. Hasan Ali, M.A.

NIP. 19751201 200501 1 005 ( .......................................... )

Sekretaris : Dr. Abdurrauf, M.A.

NIP. 19731215 200501 1 002 ( .......................................... )

Pembimbing : Dr. Abdurrauf, M.A.

NIP. 19731215 200501 1 002 ( .......................................... )

Penguji I : Dr. Syahrul A‟dam, M.Ag.

NIP. 19730504 200003 1 002 ( .......................................... )

Penguji II : Drs. Ahmad Yani, M.Ag.

NIP. 19640412199403 1 004 ( .......................................... )

iii

Page 4: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

بسم هللا الرحمن الرحيم

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

satu persyaratan memperoleh gelar Strata I Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari karya ini terbukti bukan hasil karya saya atau merupakan

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Januari 2018

Khairul Ahmad Sanjani

iv

Page 5: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

NAMA : Khairul Ahmad Sanjani

NIM : 1113046000097

TEMPAT, : Jakarta, 12 Juni 1995

TANGGAL LAHIR

ALAMAT : Jalan Buncit Raya Kalibata Pulo RT 007 RW 05 No. 14 & 35

Kelurahan Kalibata Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan.

12740

NO. HP : 087888365623

E-MAIL : [email protected]

B. PENDIDIKAN FORMAL

1. MI Fatahilah Jakarta (2001-2007)

2. MTS Negri 1 Jakarta (2007-2010)

3. SMK Negri 8 Jakarta (2010-2013)

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013-2018)

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Sekretaris ROHIS SMK Negri 8 Jakarta

2. Humas Forum Alumni Rohis (FARIS) 8 Jakarta

3. Divisi Syiar Lembaga Dakwah Kampus Fakultas Syariah Hukum

4. Ketua KPPS Pemilihan Gubernur DKI Jakarta

5. Humas Remaja Masjid Daarul Muslimin

6. Sekeretaris Rukun Tetangga (RT) 007 RW 05

v

Page 6: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

ABSTRACT

Khairul Ahmad Sanjani. NIM 1113046000097. ANALYSIS OF EFFECTIVENESS

RATIO FACTORS OF USE OF ZAKAT INFAK S IN JAKARTA BAZIS. Syariah

Economic Studies Program, Faculty of Economics and Business, Syarif Hidayatullah

Islamic State University Jakarta, 2017, Number of small Roman pages 13 + Number

of pages of numbers 69 + Appendix 25.

This study aims to determine the extent to which the effectiveness of the ratio of the

use of zakat infak alms fund conducted by BAZIS DKI Jakarta. From the other side

will also be seen from any factors related to the effectiveness of the use of funds Zakat

infak and alms and causes of the cause, and to assess whether Jakarta BAZIS can be

said to be effective in using zakat infak funds and alms in overcoming difficulty

mustahik.

This research uses descriptive qualitative approach. By describing a phenomenon or

phenomenon in detail using the data that has been collected, then arrange it and

describe it. The data used in the form of primary data obtained directly from the

institute and secondary data obtained secra indirect and obtained from various

literatures and other references. With data collection techniques in the form of field

research using observation techniques, interviews and documentation studies.

The result of the research shows that BAZIS DKI Jakarta can not utilize zakat infak

and alms fund effectively with calculation ratio which is still below 50% from total

property owned, it is proven from interview result that writer do indeed there are still

many obstacles experienced by BAZIS DKI Jakarta in the use and distribution of

zakat infak and alms funds, there are even most of the infak funds instead of deposits,

and BAZIS DKI Jakarta also still hesitate to spend or leave a little zakat infak and

alms fund in one period, because we know every the final balance of zakat infaq and

alms funds will be the addition of the beginning balance in the next year and if every

year leaves so much of the final balance it will lead to the accumulation of funds that

have not been in use and in distributed to the mustahik in need.

Keywords : Effectiveness Factor Analysis of Fund Usage Ratio

Zakat Infak and Sedekah In BAZIS DKI Jakarta

Advisor : Dr. Abdurrauf, MA.

References : 1986 - 2017

vi

Page 7: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

ABSTRAK

Khairul Ahmad Sanjani. NIM 1113046000097. ANALISIS FAKTOR

EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN DANA ZAKAT INFAK SEDEKAH

PADA BAZIS DKI JAKARTA. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017, Jumlah

halaman romawi kecil 13 + Jumlah halaman angka 69 + Lampiran 25.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dari rasio

penggunaan dana zakat infak sedekah yang dilakukan oleh BAZIS DKI Jakarta. Dari

sisi lain juga akan dilihat dari faktor apa saja yang terkait terhadap efektivitas Rasio

penggunaan dana zakat infak dan sedekah dan penyebab penyebabnya, serta untuk

menilai apakah BAZIS DKI Jakarta sudah bisa dikatakan efektif dalam

menggunakan dana zakat infak dan sedekah dalam mengatasi kesusahan mustahik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Yaitu

dengan menggambarkan suatu gejala atau fenomena secara detail menggunakan data

yang telah dikumpulkan, kemudian menyusunnya dan mendiskripsikannya. Data

yang digunakan berupa data primer yang diperoleh langsung dari pihak lembaga dan

data sekunder yang diperoleh secra tidak langsung dan diperoleh dari berbagai

literatur serta referensi lain. Dengan teknik pengumpulan data berupa penelitian

lapangan menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAZIS DKI Jakarta belum bisa menggunakan

dana zakat infa dan sedekah dengan efektif, dengan angka perhitungan rasio yang

masih di bawah dari 50% dari total harta yang dimiliki, itu terbukti dari hasil

wawancara yang penulis lakukan memang masih banyak kendala yang dialami oleh

BAZIS DKI Jakarta dalam peggunaan maupun penyaluran dana zakat infak dan

sedekah, bahkan ada sebagian besar dana infak itu malah di deposito kan, dan BAZIS

DKI Jakarta juga masih ragu untuk menghabiskan atau menyisakan sedikit dana zakat

infak dan sedekahnya dalam satu periode, karena kita mengetahui setiap saldo akhir

dari dana zakat infak dan sedekah akan menjadi tambahan saldo awal di tahun

berikutnya dan jika setiap tahun menyisakan begitu banyak saldo akhir maka akan

menimbulkan penumpukan dana yang belum sempat di gunakan dan di salurkan

kepada para mustahik yang membutuhkan.

Kata Kunci : Analisis Faktor Efektivitas Rasio Penggunaan Dana

Zakat Infak dan Sedekah Pada BAZIS DKI Jakarta

Pembimbing : Dr. Abdurrauf, MA.

Daftar Pustaka : 1986 - 2017

vii

Page 8: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

KATA PENGANTAR

Assalaamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Puji dan syukur yang tiada hentinya saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha

Esa, Allah Subhanahu Wa Ta‟ala. Karena atas segala nikmat dan karunia-Nya lah

saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada Rasulullah Nabi

Muhammad Sallallahu „Alaihi Wasallam, kepada para keluarganya, sahabatnya, serta

para pengikutnya. Semoga kita semua juga termasuk ke dalam pengikutnya yang

senantiasa istiqomah mengikuti ajarannya hingga akhir zaman. Aamiin.

Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata setelah saya dapat merampungkan

penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam pencapaian identitas formal

meraih gelar Strata I di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Namun semua pencapaian yang saya dapatkan termasuk terselesaikannya

penulisan skripsi ini tidak akan sempurna tanpa keterlibatan serta bantuan dari semua

pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah berkontribusi atas semua

pencapaian ini. Oleh karena itu perkenankanlah saya untuk menyampaikan rasa

terima kasih saya kepada mereka, secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada,

yang terhormat:

1. Ibu Nurul Handayani, . selaku Dosen Penasihat Akademik. Apa yang penulis

telah raih pada saat ini tak terlepas dari peran penting Bapak. Terimakasih

banyak telah membimbing dan membantu semua urusan perkuliahan penulis.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta‟ala memberikan balasan yang terbaik bagi

semua amal ibadah Bapak. Aamiin.

2. Dr. Phil. Asep Saepudin Jahar, M.A. selaku Dekan Fakultas Syari‟ah dan

Hukum dan Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan fikirannya guna

mensukseskan keberlangsungan perkuliahan mahasiswanya selama ini.

viii

Page 9: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

ix

3. AM. Hasan Ali, M.A. sebagai Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah

(Mu‟amalat) dan Dr. Abdurrauf, M.A. sebagai Sekretaris Program Studi

Hukum Ekonomi Syari‟ah (Mu‟amalat) beserta seluruh Tim Task Force

Passing Out Fakultas Syari‟ah dan Hukum yang telah berkorban segalanya

dalam mengurus dan membimbing perkuliahan penulis dan teman teman

Program Studi Mu‟amalat lainnya.

4. Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Program Studi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis beserta Endra Kasni Laila, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Dr. Abdurrauf, Lc, MA. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

membantu, membimbing, memotivasi dan mendoakan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Kushardanta Susilabudi yang telah banyak meluangkan waktu

membantu dan memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Syari‟ah dan Hukum serta seluruh dosen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis yang tidak pernah mengenal lelah memberikan ilmu

kepada penulis. Pengurus Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan Fakultas Syari‟ah dan Hukum yang selalu sedia memberikan pelayanan

terbaiknya guna menunjang penulisan skripsi ini. Serta terkhusus kepada Dosen

Penguji Ujian Skripsi/ Munaqasyah Dr. Syahrul A‟dham, M.Ag. dan Drs.

Ahmad Yani, M.Ag. yang telah membantu penulis dalam memperbaiki dan

menyempurnakan penulisan skripsi ini.

8. BAZIS Provinsi DKI Jakarta Zahrul Wildan, Kepala Sekretariat BAZISDKI

Jakarta Bapak Mustopa. selaku Bagian Staff Sekretariat mas Habibie yang telah

membantu penulis dan bekerjasama dalam menyelesaikan penelitian ini.

9. Kepada orang tuaku tercinta H. Muhammad Daud Munir dan Hj. Tuti

Susilawati, yang senantiasa memberikan kasih sayangnya, mendoakan serta

Page 10: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

x

mendukung penulis secara tulus dan tanpa henti dalam menjalani hidup ini. Tak

lupa kepada semua anggota keluarga, khususnya kakak-kakakku tersayang

Ichwanul Muslim, S kom. dan adikku Muhammad Khairul Azmi serta nenek

tercinta Ibu Zaenap dan Ibu Maimunah dan juga para Ncang dan Ncing tercinta,

yang selalu memberikan motivasi dan mendoakan penulis dengan tulus ikhlas.

10. Teman-teman seperjuangan Mu‟amalat 2013, anggota kelas C, serta anggota

kelas ZISWAF khususnya Nurul, Zahra, Zakaria, Zaima, Sofyan, Asma, Bagus,

Ifah, Bileh, Fatqur, Al, Imam, Yudi, Neng, Rangga, Aam, Ulfah, Diah, Aldy,

Ramanda, Baha, Mutia, Afni, Ina, Salim, Reno, Ghufron, Ali, Rifqi. Serta

Terima kasih banyak karena telah banyak membantu, menemani, memberikan

motivasi, saran, keceriaan, dan pengalaman hidup yang berharga bagi hari-hari

penulis selama menjalani studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang turut

membantu baik moril maupun materil semoga amal kebaikannya mendapat ganjaran

yang setimpal dari Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, dan semoga skripsi ini dapat

berguna dikemudian hari dan memberikan kontribusi bagi semua pihak serta rekan-

rekn yang membacanya. Semoga apa yang telah penulis lakukan mendapatkan ridho

serta keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, aamiin.

Wassalaamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Jakarta, 11 Januari 2018

Khairul Ahmad Sanjani

Page 11: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ………………………………… . ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ……………………………….. iii

LEMBAR PERNYATAAN …………………………………………………… iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………………… v

ABSTRACT …………………………………………………………………… . vi

ABSTRAK ……………………………………………………………………… vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................... 7

a. Identifikasi Masalah ………………………………………… 7

b. Batasan Masalah ..................................................................... 8

c. Perumusan Masalah ................................................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 8

D. Review Studi Terdahulu ............................................................... 9

E. Kerangka Teori dan Konseptual .................................................. 11

F. Metode Penelitian ........................................................................ 11

G. Sistematika Penulisan .................................................................. 13

xi

Page 12: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

xii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas ............................................................. 15

2. Ukuran dan Indikiator Efektivitas .......................................... 15

B. Laporan Keuangan ……………………………………………... 19

C. Analisis Laporan Keuangan ……………………………………. 22

D. Pengertian Zakat Infak dan Sedekah …………………………… 25

E. Pengelolaan Zakat ………………………………………………. 30

BAB III GAMBARAN UMUM BAZIS DKI Jakarta

A. Sejarah BAZIS Provinsi DKI Jakarta .......................................... 31

B. Visi dan Misi ............................................................................... 32

C. Tujuan dan Fungsi ....................................................................... 33

D. Struktur Organisasi BAZIS DKI Jakarta ……………………… 34

E. Program Kerja dan Kegiatan ………………………………….. 38

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA

A. Analisis Laporan Keuangan ........................................................ 42

a. Rasio Umum

1. Rasio Aktiva Lancar ……………………………………… 42

2. Rasio Aktiva Tetap ……………………………………….. 43

3. Rasio Hutanga Lancar ……………………………………. 44

4. Rasio Saldo Dana “X” ……………………………………. 45

- Saldo Dana Zakat …………………………………….. 45

- Saldo Dana Infak Sedekah …………………...……….. 46

- Saldo Dana Pengelola ………………………………..... 47

b. Rasio Likuiditas

1. Rasio Penggunaan dana “X” ……………………….......... 48

- Penggunaan Dana Zakat …………………………….… 48

- Penggunaan Dana Infak Sedekah ………………..…… 49

Page 13: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

xiii

2. Rasio Lembaga Dalam Penyaluran Dana “X” …………... 51

- Penyaluran Dana Zakat …………………………… .... 51

- Penyaluran Dana Infak Sedekah ……………………... 52

B. Analisis ........................................................................................ 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 56

B. Saran ........................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 62

Page 14: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Laporan Keuangan BAZIS DKI Jakarta tahun 2010-2015 .............. 5

Tabel 1.2: Review Studi Terdahulu ................................................................... 9

Tabel 2.1: Rumus Rasio Materi Pelatihan Zakat Accounting and Finance Training

IMZ................................................................................................... 24

Tabel 3.1: Struktur Anggota BAZIS DKI Jakarta .............................................. 37

Tabel 3.2: Kegiatan program penerima manfaat BAZIS DKI Jakarta ……….. 39

Tabel 4.1: Rasio Aktiva Lancar …………………………………………......... 42

Tabel 4.2: Rasio Aktiva Tetap …………………………………………..…….. 43

Tabel 4.3: Rasio Hutang Lancar ……………………………………….……… 44

Tabel 4.4: Rasio Saldo Dana Zakat …………………………………..……..… 45

Tabel 4.5: Rasio Saldo Dana Infak dan Sedekah …………………..………..... 46

Tabel 4.6: Rasio Saldo Dana Pengelola …………………………..……..……. 47

Tabel 4.7: Rasio Penggunaan Dana Zakat ………………………..………..…. 48

Tabel 4.8: Rasio Penggunaan Dana Infak dan Sedekah ………..…………..… 49

Tabel 4.9: Rasio Penyaluran dana Zakat ………………….…………………. 51

Tabel 4.10: Rasio Penyaluran Dana Infak dan Sedekah …..………………….. 52

xiv

Page 15: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zakat bagi umat Islam, khususnya di Indonesia dan bahkan juga di dunia Islam

pada umumnya, sudah di yakini sebagai bagian pokok dari ajaran Islam yang harus

ditunaikan. Selain sebagai rukun agama, juga sebagai sistem redistribusi kekayaan

untuk menciptakan kesejahteraan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.1 Salah

satu tujuan zakat adalah menghapus sumber sumber kemiskinan dan kesenjangan

sosial yang berdampak luas bagi kemanusian. Zakat merupakan sumber dana

potensial dalam program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi

masyarakat level bawah.2 Zakat Hadir berupaya untuk mengurangi kesenjangan

persaingan ekonomi kelas atas dan ekonomi kelas bawah, dengan kata lain kekayaan

tidak boleh di pusatkan pada beberapa orang saja, karena dengan adanya orang

miskin bukan berarti Allah SWT tidak mampu untuk memberi rizki kepada mereka,

tetapi dengan adanya orang miskin Allah SWT ingin mengangkat derajat orang-orang

kaya dan menimbulkan rasa saling mengasihi sesama makhluk Tuhan melalui zakat.

Zakat dalam aspek sosialnya memiliki banyak sekali implikasi ekonomi

penting yang mengarahkan perekonomian secara mikro maupun makro pada kondisi-

kondisi yang di inginkan, dan yang paling penting adalah pengentasan kemiskinan.

Menurut Yusuf Al-Qaradhawi, peran zakat dalam mengentaskan kemiskinan adalah

peran yang tidak bisa dipungkiri keberadaanya, baik dalam kehidupan muslim

ataupun dalam kehidupan lainnya.3 Oleh sebab itu zakat berperan penting bagi

1 Tim Institut Manajemen Zakat., Manajemen Zakat Gaya BUMN”Praktik Pengelolaan Zakat

Baitul Maal Pupuk Kujang” (ciputat: Devisi Publikasi IMZ, 2006),Cet.1 h.53

2 Lili Bariadi, dkk., Zakat dan Wirausaha (Ciputat Tanggerang Selatan: CED,2005),Cet.1 h.1

1

Page 16: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

2

menggerakan ekonomi, karena seorang muslim yang menyimpan harta berkewajiban

mengeluarkan zakatnya 2,5% setiap tahun.4 Hal ini akan mendorongnya untuk

bersemangat mengusahakannya supaya zakat itu bisa dikeluarkan dari laba yang di

peroleh, inilah yang membuat uang itu keluar dari simpanan dan berputar dalam

sektor riil, maka ekonomi akan bergerak dan masyarakat akan memperoleh

keuntungan dari putaran itu.

Dalam hal pendayagunaan zakat, telah disebutkan di dalam Al-Qur‟an yang

berhak menerima zakat adalah sasarannya pada delapan Ashnaf (golongan), yaitu :

fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, fi sabilillah dan ibnu sabil.5 Di lain hal

juga dipergunakan untuk kepentingan seperti : sarana ibadah pendidikan islam,

beasiswa pendidikan dan lain sebagainya.

Dalam ketentuan BAZIS DKI Jakarta zakat yang diterima dari suatu daerah

maka harus di keluarkan pada daerah itu juga. Oleh karena itu sangat penting dan

dibutuhkan penyebaran UPZ di daerah daerah sebagai tempat penyimpanan harta

zakat sehingga dalam praktik pembagian dan juga pengumpulannya menjadi mudah

dan sederhana.6 Dalam kasus Pemungutan ZIS di DKI Jakarta pemerintah ikut andil

dalam pelaksanaan pengupulan dan penyaluran dana ZIS melalui BAZIS DKI Jakarta

dan juga telah menyebar UPZ di setiap kantor Kelurahan dan Kecamatan yang ada di

DKI Jakarta.

3 Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat Dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan, Penenrjemah

Sari Nurulita (Jakarta: Zikrul Hakim, 2005), h.29.

4 Nurul Huda, dkk, Zakat Perspektif Mikro Makro (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015),Cet.1

h.9

5 Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an Terjemah dan Tajwid, (Bandung: PT SYGMA

EXAMEDIA ARKANLEEMA, 2014).h.196

6 Dr. Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba‟ly, Ekonomi Zakat, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006).h.122

Page 17: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

3

Badan Amil Zakat yang di bentuk oleh Gubernur Ali Sadikin yang menjadi

kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya pada waktu itu dengan SK No. Cb-

14/818/68 diambil sebagai contoh karena kalau dibandingkan dengan Badan Amil

Zakat di daerah-daerah lain (1) usaha pengumpulan zakat dan pendayagunaannya di

Jakarta Raya lebih berhasil, (2) Organisasinya lebih baik, (3) mempunyai pola tentang

sumber, pendayagunaan dan pengembangan zakat berdasarkan kondisi di Indonesia,

dan (4) mempunyai kebijkasanaan dan program kerja yang telah di sesuaikan dengan

keadaan masa kini.7

Di DKI Jakarta sendiri meskipun statusnya sebagai ibu kota negara bukan

berarti ia terbebas dari segala macam permasalahannya. Salah satunya adalah

kemiskinan. Fakta menunjukkan berdasarkan data BPS Provinsi DKI Jakarta, pada

bulan Maret 2016, jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta sebesar 384,30 ribu orang

(3,75 persen) dibandingkan dengan September 2015 sebesar 368,67 ribu orang (3,61

persen), pada situasi ini jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 15,63 ribu (0,14

poin). Sedangkan jika dibandingkan dengan Maret 2015 dengan jumlah penduduk

miskin sebesar 398,92 ribu orang (3,93 persen), jumlah penduduk miskin menurun

14,62 ribu (0,18 poin).8 Ada 14 kriteria menurut standar BPS yang diberlakukan

untuk mengelompokkan masyarakat dalam kategori miskin/ rumah tangga miskin:9 1)

Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2

/orang. 2) Jenis lantai tempat

tinggal terbuat dari tanah/ bambu/ kayu murahan. 3) Jenis dinding tempat tinggal dari

bambu/ rumbia/ kayu berkualitas rendah/ tanpa diplester. 4) Tidak memiliki fasilitas

7 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI-press, 1988).h.66

8 Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta, artikel diakses pada 19 Januari 2017 dari:

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jakarta.bps.go.id/backend/brs_ind/

brsind-

20160803153247.pdf&ved=0ahUKEwi6huH37c3RAhUMp48KHY_2BLwQFggZMAA&usg=AFQjC

NGmK9QxHavgr-2DyBdTtcNZqyPa1g&sig2=_QsfjKDoA4SLi0jci9p1qA 19 Januari 2017 19.50.

9 Kriteria Miskin Menurut Standar BPS, artikel diakses pada 24 Januari 2017

dari:http://skpd.batamkota.go.id/sosial/persyaratan-perizinan/14-kriteria-miskin-menurut-standar-bps/

24 Januari 2017 13.36

Page 18: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

4

buang air besar/ bersama-sama dengan rumah tangga lain. 5) Sumber penerangan

rumah tidak menggunakan listrik. 6) Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air

tidak terlindung/ sungai/ air hujan. 7) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah

kayu bakar/ arang/ minyak tanah. 8) Hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam dalam

satu kali seminggu. 9) Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun. 10)

Hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari. 11) Tidak sanggup

membayar biaya pengobatan di psukesmas/ poliklinik. 12) Sumber penghasilan

kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500 m2, buruh tani, nelayan,

buruh bangunan, buruh bangunan, dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di

bawah Rp. 600.000,00- /bulan. 13) Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak

sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD. 14) Tidak memiliki tabungan/ barang yang

mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,00- seperti sepeda motor kredit/ non

kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya

Dengan mayoritas penduduk di Jakarta beragama Islam maka dapat di

simpulkan bahwa sebagian besar orang miskin adalah umat Islam. Islam sebagai

agama yang sempurna, memiliki instrument khusus yang bertujuan untuk

menciptakan keadilan dalam bidang ekonomi sehingga dapat mengurangi angka

kemiskinan. Instrument tersebut adalah zakat, infak dan sedekah (ZIS).

Pengelolaan zakat, infak dan sedekah harus dilakukan secara professional dan

bertanggung jawab, maka diperlukan kerjasama yang baik antara masyarakat dan

pemerintah. Untuk merealisasikan maksud tersebut pemerintah telah menerbitkan

undang undang republik Indonesia nomor 23 tahun 2011 tentnag pengelolaan zakat.

Maksud diterbitkannya peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan

zakat ini idak lain agar dana yang dierima dapat dikelola dengan baik sehingga dapat

dipergunakan untuk mengentasskan kemiskinan. Berdasarkan undang-undang nomor

23 tahun 2011 pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat. Sehingga dalam pelaksanaanya ada suatu badan dan lembaga

yang mengelola zakat, infak dan sedekah.

Page 19: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

5

Dalam pelaporan hasil keuangan per periode yang di terbitkan oleh BAZIS

DKI Jakarta sangat baik dan sesuai dengan PSAK 109 dan juga memiliki transparansi

yang jelas dan terbuka kepada seluruh masyarakat, namun dengan adanya bukti

laporan keuangan yang di terbitkan oleh BAZIS DKI Jakarta kita sebagai masyarakat

dapat menilai kinerja yang telah di lakukan oleh BAZIS DKI Jakarta selama satu

periode baik dalam segi penerimaan dana zakat, infak dan sedekah ataupun

penyaluran dan penggunaan yang dilakukan atas dana zakat, infak dan sedekah oleh

BAZIS DKI Jakarta.

Untuk melihat secara jelas gambaran pengumpulan dan penyaluran dana

zakat, infak dan sedekah ynag dilakukan oleh BAZIS DKI Jakarta dapat dilihat dari

table dibawah ini.

Tabel1.1: Laporan keuangan BAZIS DKI Jakarta 2010-2015

Page 20: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

6

Dengan adanya penyajian laporan keuangan diatas, penulis tertarik untuk

meneliti laporan keuagan yang di sajikan oleh BAZIS DKI JAKARTA mengenai

perhitungan Rasio penggunaan dana yang di Lakukan oleh BAZIS DKI Jakarta

dengan judul “ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN

DANA ZAKAT INFAK DAN SEDEKAH PADA TAHUN 2010-2015 STUDI

BAZIS DKI JAKARTA’

Page 21: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

7

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Dengan asumsi bahawa efektivitas penggunaan dana zakat, infak dan sedekah

pada BAZIS DKI Jakarta belum berjalan dengan baik, maka dalam skripsi ini akan

mencoba membahas rumusan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Dampak peneglolaan dana ZIS dengan rasio penggunaan dana ZIS

2. Mekanisme ditribusi yng dilakukan BAZIS DKI Jakarta untuk efektivitas

penggunaan dana ZIS

3. Faktor yang menyebabkan rendahnya rasio penggunaan dana ZIS

4. Kebijkan yang dilakukan oleh BAZIS DKI Jakara sehingga menibulkan

rasio penggunaan dana ZIS begitu rendah

5. Adakah prosedur tentang kajian dampak atas penggunaan dan penyaluran

dana ZIS

b. Batasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan skripsi ini, penulis

membatassi masalah yang akan di bahas sehingga pembahasannya lebih jelas dan

terarah sesuai dengan yang di harapkan penulis. Disini penulishanya akan

membahas pada ruang lingkup BAZIS DKI JAKARTA, dengan pembahasan

terhadap efektivitas rasio penggunaan dana zakat, infaq dan sedekah selama

6tahun saja dimulai dari tahun 2010 sampai 2015 karena penulis hanya

mendapatkan data atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh BAZIS DKI

Jakarta hanya sampai di tahun 2015, karena penilaian bagus tidaknya sebuah

LAZ/BAZ bukan hanya dilihat dari penghimpunan dananya saja, tetapi juga di

lihat dari penggunaan dan penyaluran yang di lakukan oleh BAZ/LAZ tersebut.

Page 22: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

8

c. Perumusan Masalah

Rumusan masalah tersebut penulis rinci dalam bentuk pertanyaan penelitian

sebagai berikut :

a. Apa saja faktor yang mempengaruhi efektivitas rasio penggunaan dana

zakat, infak dan sedekah BAZIS DKI Jakarta ?

b. Bagaimana cara BAZIS DKI Jakarta dalam meningkatkan efektivitas

penggunaan dana zakat, infak, sedekah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang diharapkan dapat

tercapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengukur seberapa besar efektivitas penggunaan dana zakat infak

dan sedekah yang di lakukan oleh BAZIS DKI Jakarta selama 6 tahun

b. Untuk menilai apakah kebijakan yang di tetapkan oleh BAZIS DKI

Jakarta dalam hal Penggunaan dana ZIS sudah optimal atau belum

c. Untuk menganalisis apakah hasil dari penggunaan dana zakat Infak dan

sedekah sudah bisa di kelola secara maksimal dan tepat sasaran

d. Untuk menganalisis cara meningkatkan rasio pennggunaan dana Zakat

infak dan sedekah.

2. Mafaat Penelitian

a. Bagi civitas akademika dan praktisi zakat, diharapkan penelitian ini dapat

memberikan wawasan dan menjadi bahan untuk pengembangan dan

penelitian dalam aktivitas analisis pencatatan dan penggunaan dana zakat

infaq dan shodaqoh

b. Bagi lembaga, untuk menambah sumbangan wacana pemikiran serta

menambah bahan evaluasi lembaga untuk perkembangan di masa

mendatang

Page 23: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

9

c. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat memberikan informasi gambaran

tentang bagaimana cara menganalisa sebuah laporan keuangan BAZ atau

LAZ dalam menilai kinerja yang telah dilakukan oleh LAZ atau BAZ

tersebut.

D. Review Studi terdahulu

Tabel 1.2: Review Studi Terdahulu

No Nama Penulis/Judul

/Skripsi, Tesis,

Jurnal/Tahun

Substansi

Perbedaan dengan

pembahasan penulis

1 Nurseha

Satyarini/Efektivitas

Penghimpunan Dana

Zakat Profesi Melalui

Payroll System Pada

BAZIS DKI

Jakarta/Skirpsi/Fakultas

Syariah dan Hukum

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta/2015

Skripsi ini membahas

mengenai kefektifan

penghimpunan dana zakat

profesi di BAZIS DKI

Jakarta melalui sistem

payrol

Jika Nurseha Satyarini

membahasah hanya

efektivitas

penghimpunan dana

zakat profesi, sedangkan

disini penulis berusaha

menjelaskan bagaimana

penggunaan dana ZIS

agar lebih dapat di

gunakan lagi secara

layak, agar dana yang

ada tidak di biarkan

mengendap hanya dalam

laporan keuangan saja.

2 Dini

Fakhriah/Efektivitas

Penyaluran Dana Zakat

di BAZNAS Kota

Skripsi ini membahas

mengenai kefektifan

penyaluran dana zakat

yang berhasil dihimpun

Dini fakhriah membahas

tentang penyaluran dana

zakat BAZNAS Kota

Bekasi dalam mutu

Page 24: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

10

Bekasi Dalam

Peningkatan Pendidikan

Melalui Program Bekasi

Cerdas/Skripsi/Fakultas

Syariah dan Hukum

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta/2016

oleh BAZNAS Kota

Bekasi dalam

meningkatkan mutu

pendidikan yang ada di

Kota Bekasi.

pendidikan yang ada di

kota bekasi saja,

sedangkan disini penulis

berusaha menjelaskan

bagaimana penggunaan

dan ZIS agar lebih dapat

di gunakan lagi secara

layak, agar dana yang

ada tidak di biarkan

mengendap hanya dalam

laporan keuangan saja.

3 Annisa Rahmayanti.

Efisiensi Lembaga Amil

Zakat dalam Mengelola

Dana Zakat di

Indonesia (Studi Kasus

: PKPU, Rumah Zakat

dan BAMUIS BNI).

Skripsi S1 Fakultas

Syariah dan Hukum

UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta,

2014.

Penelitian ini ditujukan

untuk mengukur tingkat

efisiensi LAZ,

mengetahui apakah LAZ

yang diteliti telah

menjalankan tugasnya

dengan benar, dan untuk

bahan evaluasi kinerja

LAZ yang bersangkutan

penelitian ini

menggunakan metode

non parametrik DEA.

Annisa Rahmayanti

melakukan penelitia

untuk mengetahui apakah

LAZ sudah menjalakan

tugasnya dengan benar

menggunakan metode

non parametric DEA,

sedangkan penulis

memfokuskan peneliatian

tentang faktor faktor

yang mempengaruhi

rendahnya rasio

penggunaan dana ZIS

yang terjadi di BAZIS

DKI Jakarta

Page 25: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

11

E. Kerangka Teori dan Konseptual

Kerangka teori dan konsep yang dibangun dalam penelitian ini yaitu untuk

menganalisis faktor-faktor efektifvitas rasio penggunaan dana zakat infak dan

sedekah pada BAZIS DKI Jakarta pada periode 2010-2015. Penganalisisan ini

dilakukan dengan menghitung rasio penggunaan dana zakat infak dan sedekah

terlebih dahulu pada setiap tahunnya dengan melihat tabel laporan keuangan BAZIS

DKI Jakarta di lanjutkan dengan menggunakan rumus yang penulis telah cantumkan

pada skripsi ini yang penulis dapat dari materi pelatihan Zakat Accounting and

Finance Training yang dilakukan oleh IMZ.

Perhitungan rasio ini akan menampilkan hasil yang akan di konfersikan ke

bagan/grafik untuk melihat efektifitas dari penggunaan dana BAZIS DKI Jakarta,

apakah sudah efektif atau masih belum efektif, dan untuk mengetahui juga apakah

penggunaan dana yang di keluarkan naik atau menurun.

Setelah melihat hasil dari grafik rasio penggunaan dana, maka akan dapat

disimpulkan dengan kata kata, dan penulis akan mewawancarai pihak BAZIS DKI

Jakarta tentang permasalahan yang tergambar dalam bagan/grafik dari rasio

penggunaan dana tersebut.

F. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriftif

kualitatif. Menurut Mardalis “penelitian deskriftif bertujuan untuk

mendeskripsikan apa apa yang saat ini berlaku, didalamnya terdapat upaya

mendeskripsikan, mencatat analisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi

yang sekarang ini terjadi.” Dengan kata lain, penelitian deskriptif bertujuan untuk

memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitannya

anatara variable-variabel yang diteliti.10

Variabel ini tidak menguji hipotesa atau

Page 26: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

12

tidak menggunakan hipotesa melaikan hanya mendeskripsikan informasi apa

adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti. Sedangkan penelitian

kualitatif menurut Bogdan dan Tailor seperti yang dikutip oleh Lexy J. Maleong

yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati.11

2. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa deskripsi tentang

analisis faktor efektivitas Rasio penggunaan dana zakat infak dan sedekah pada

BAZIS DKI Jakarta

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari pihak BAZIS Provinsi

DKI Jakarta melalui instrumen wawancara yang terstruktur. Sehingga data

yang diperoleh langsung dari narasumber, serta laporan keuangan yang di

berikan langusng oleh BAZIS DKI Jakarta

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dan

diperoleh dari berbagai literatur dan referensi lain seperti buku, laporan

keuangan, majalah, makalah, serta surat kabar, dan setiap artikel yang

mengandung informasi terkait dengan masalah yang dibahas, dihimpun dari

berbagai tempat mulai dari perpustakaan hingga situs internet.

3. Tekhnik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Adapun sistem pengumpulan data yang ditempuh penulis meliputi penelitian

kepustakaan dan penelitian lapangan, dengan analisis yang bersifat kualitatif.

Dalam penelitian kepustakaan (library research), penulis berusaha membaca

sumber yang ada hubungannya sebagai landasan teoritis untuk memaparkan

kerangka awal mengenai obyek study yang ditulis.

10

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h.25

11

Lexy J Maleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000),

cet. Ke 11, h.3

Page 27: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

13

Penelitian lapangan (field research) merupakan kegiatan yang tidak bisa

dihindari, karena separuh dari skripsi yang akan saya buat ini akan berisikan data

dan informasi yang didapatkan dilapangan. Untuk mendapatkan data dan fakta

maka dilakukan dengan pengamatan dan interview.

Adapun tekhnik pengolahan data pada penelititan ini adalah deskriptif

kualitatif, analisis data dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data.

Proses analisis bersifat induktif, yaitu mengumpulkan informasi-informasi khusus

menjadi satu kesatuan dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan

mengklarifikasinya dan menganalisa efektivitas rasio penggunaan dana ZIS yang

dilakukan BAZIS DKI Jakarta.

G. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, menjelaskan

alasan mengapa masalah yang diangkat perlu diteliti. Selanjutnya ada identifikasi

masalah, berisiskan uraian yang terkait dengan segala masalah yang sedang diteliti.

Kemudian pembatasan masalah yang berisikan cakupan wilayah masalah yang akan

diteliti. Setelah itu ada perumusan masalah berisi uraian tentang masalah yang akan

diteliti. Dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat penelitian. Metode penelitian, yang

menjelaskan secara detail cara kerja dan prosedur pelaksanaan penelitian. Dan

terakhir adalah sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori. Bagian ini menyajikan kajian kepustakaan. Yang

pertama dibahas yaitu landasan teori yang bersifat eksplanatoris dan verifikatif, atau

kerangka konseptual eksploratif dan developmental (pengembangan suatu teori).

Selanjutnya terdapat review studi terdahulu yang mendeskripsikan hasil penelusuran

penulis terhadap studi atau penelitian terdahulu yang serumpun.

BAB III Gambaran Umum BAZIS DKI Jakarta. Di bagian ini akan dijelaskan

dan disajikan gambaran umum dan struktur kepungurusan BAZIS DKI Jakarta

beserta tugas-tugas dan program yang ada pada BAZIS DKI Jakarta.

Page 28: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

14

BAB IV Hasil dan Analisa Data. Analisis dideskripsikan guna menjawab

masalah penelitian.

BAB V Penutup. Berisikan kesimpulan yang ditarik dari pembuktian atau

uraian yang telah ditulis dan berkaitan dengan pokok masalah. Kesimpulan ini

merupakan jawaban masalah berdasarkan data yang diperoleh.

Page 29: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “efektif” memiliki arti ada

efeknya, manjur atau mujarab (untuk obat), dapat membawa hasil, berhasil guna,

(tentang usaha, tindakan). Sedangkan efektivitas berarti keefektifan. Sehingga bisa

dikatakan bahwa efektivitas memiliki arti keberpengaruhan atau keberhasilan

setelah melakukan sesuatu.

Secara etimologis efektif adalah kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris

yaitu efecctive kemudian dikembangkan lagi menjadi efektivitas. Efektivitas juga

bisa diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau

usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Jadi, efektivitas

menekankan pada hasil yang dicapai dalam suatu kegiatan/ usaha jika dikaitkan

dalam kegiatan belajar mengajar, efektivitas adalah kegiatan yang berkenaan

dengan sejauh mana sesuatu yang telah direncanakan atau diinginkan dapat

terlaksana atau tercapai.12

Secara terminologis dapat dikatakan bahwa efektivitas berarti penyelesaian

pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Artinya pada pelaksanaannya

dinilai baik atau tidak bergantung pada cara tugas tersebut dapat diselesaikan

terutama dapat menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan dan berapa

biaya yang diperlukan.13

2. Ukuran dan Indikator Efektivitas

Efektivitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan, yang

mana perencanaan harus memiliki alasan keefektifan. Menurut Isbandi Rukminto

12

Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) h. 126.

13

Sondang Siagian, Organisasi Kepemimpinan dan Organisasi, (Jakarta: CV Masagung, 1986),

Cet-5, h. 149

15

Page 30: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

16

Adi, keefektifan diukur berdasarkan variabel-variabel kriteria yang diciptakan

dalam hubungan dengan pencapaian tujuan.14

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut

nantinya eksekutor dapat menilai apakah program yang mereka jalankan dapat

dikategorikan efektif atau tidak.

Menurut ensiklopedia umum, efektivitas menunjukkan taraf tercapainya tujuan,

usaha dikatakan efektif jika usaha tersebut mencapai tujuannya secara ideal.

Keefektifan adalah pencapaian prestasi dari tujuan taraf efektivas dinyatakan

dengan ukuran yang agak pasti.15

Dari pengertian-pengertian diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen,

dimana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

Untuk mengukur seberapa efektivitasnya suatu kegiatan/ program maka

diperlukan beberapa tolak ukur atau kriteria yang harus dipenuhi. Sebagaimana

yang dikemukakan oleh Muasaroh aspek-aspek yang bisa melihat efektivitas suatu

program sebagai berikut:16

a. Aspek tugas atau fungsi

Yaitu lembaga dikatakan efektif jika melaksanakan tugas atau fungsinya.

Begitu juga suatu program akan efektif jika dilakukan dengan baik dan sesuai

fungsinya.

b. Aspek rencana atau program

Maksudnya adalah rencana yang terprogram. Jika seluruh rencana dapat

dilaksanakan maka program dikatakan efektif. Pada aspek ini juga termasuk

14

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat dan Intervensi Komunitas,

Cet-3, (Jakarta: FE UI, 2003), h. 175.

15

A.B. Pridodgdo Hasan Shadily, Ensiklopedia Umum, Cet-8, (Yogyakarta: Kanisius, 1990), h.

196.

16

Pengertian efektifitas dan teori efektivitas, artikel diakses pada 27 Maret 2017 dari:

http://litelaturbook.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-efektivitas-dan-landasan.html?m=1

Page 31: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

17

didalamnya sasaran atau target dan prioritas lembaga dalam menjalankan

programnya.

c. Aspek ketentuan dan peraturan

Efektivitas suatu program juga dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya

aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga berlangsungnya proses

kegiatannya.

d. Aspek tujuan atau kondisi ideal

Suatu program kegiatan diakatakan efektif dari sudut hasil jika tujuan atau

kondisi ideal program tersebut dapat dicapai. Penilaian aspek ini dapat dilihat

dari prestasi yang dicapai oleh sasaran kegiatan.

Sedangkan menurut T. Hani Handoko, ukuran efektivitas adalah sebagaimana

berikut:17

1. Kegunaan

Yakni agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsinya

yang lain. Suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan dan

sederhana.

2. Ketepatan dan objektivitas

Semua rencana harus dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas,

nyata dan akurat.

3. Ruang lingkup

Yaitu perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan, komprehensif,

kepaduan, dan konsistensi.

4. Efektivitas biaya

Dalam hal ini biasanya efektivitas menyangkut dalam usaha, waktu dan

aliran emosional.

5. Akuntabilitas

17

Sujadi F. X., Organisasi dan manajemen Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen, cet.3,

(Jakarta: CV. Masagung, 1990), h.36-39.

Page 32: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

18

Terdapat dua aspek akuntabilitas: pertama, tanggung jawab atas

pelaksanaan, kedua, tanggung jawab atas implementasi.

6. Ketepatan waktu

Perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat akan mengganggu rencana.

Maka, berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan

tolak ukur efektivitas ada empat aspek yang harus terpenuhi yaitu:

1. Aspek tugas atau fungsi

2. Aspek rencana atau program

3. Aspek ketentuan atau peraturan

4. Aspek tujuan atau kondisi ideal

Indikator efektivitas, Sumaryadi berpendapat bahwa organisasi dapat dikatakan

efektif bila organisasi tersebut dapat sepenuhnya mencapai sasaran yang telah

ditetapkan. Efektivitas umumnya dipandang sebagai tingkat pencapaian tujuan

operatif dan operasional. Dengan demikian pada dasarnya efektivitas adalah tingkat

pencapaian tujuan atau sasaran organisasional sesuai yang di tetapkan

.

Hal tersebut dapat diartikan, bahwa apabila sesuatu pekerjaan dapat dilakukan

dengan baik sesuai dengan yang direncanakan, dapat dikatakan efektif tanpa

memperhatikan waktu, tenaga dan yang lain.18

Dalam buku Sujadi F.X yang dikutip oleh Lani diditulis bahwa untuk mencapai

efektivitas kerja atau efisiensi haruslah dipenuhi syarat-syarat ataupun ukuran sebagai

berikut:

1. Berhasil guna, yaitu untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan

dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

2. Ekonomis ialah untuk menyebutkan bahwa dalam usaha pencapaian efektif

itu maka, tenaga kerja material, peralatan, waktu, keuangan, dan lain-lain

18

Sumaryadi, Efektivitass Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah, (Bandung: Pustaka Setia,

2005), h.35

Page 33: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

19

telah dipergunakan dengan setepat tepatnya sebagaimana yang telah di

tetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya pemborosan serta

penyelewengan.

3. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yaitu untuk membuktikan bahwa

dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepat

tepatnyaharuslah dilaksanakan dengan bertangung jawab sesuai dengan

perencanaan yang telah ditetapkan.

4. Pembagian kerja nyata, yaitu pelaksanaan kerja dibagi berdasarkan sebab

kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.

5. Rasionalitas, wewenang dan tanggung jawab yaitu wewenang harus

seimbang dengan tanggung jawab dan haruslah dihindari adanya dominasi

oleh salah satu pihak yang lainnya.

6. Prosedur kerja yang praktis yaitu untuk menegaskan bahwa kegiatan kerja

adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis pelaksanaan

kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kaerja yang

memuaskan tersebut haruslah kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan

dengan lancar.19

B. Laporan Keuangan

Laporan keuangan (Financial statement) adalah laporan yang di rancang untuk

para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi

keuangan dan hasil usaha perusahaan.20

Laporan keuangan bertujuan untuk

menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan

(pengguna laporan keuangan) dalam pengambilan kepuusan ekonomi yang rasional.21

19

Lani, Efektifitas Pengelolaan Dana Zakat Infak dan Shodaqah LAZIS Nahdlatul Ulama

Untuk Program NUPRENEUR, (Ciputat: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h.17-18.

20

Soemarso, SR, Akuntansi : Suatu Pengantar, edisi ke-4, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999),

h.34

Page 34: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

20

Adapun komponen-komponen dari laporan keuangan pokok yaitu laporan

posisi keuangan, laporan sumber dan penggunaan dana, lapoan arus kas, catatan atas

laporan keuangan terdapat juga laporan laba rugi dan laporan perubahan modal.

Seluruh komponen laporan keuangan ini diperuntukan untuk perusahaan sebagai

minimum benuk laporan keuangan perusahaan atau organisasi.

Namun laporan laba rugi dan laporan perubahan modal tidak diberlakukan

untuk organisasi yang bersifat non profit seperti yayasan, lembaga zakat infak dan

sedekah atau lembaga lain yang bersifa sosial.

Setiap komponen laporan keuangan mempunyai standarisasi dalam

penyajiannya sesuai dengan hukum yang berlaku. Hukum ini mengatur isi minimum

yang ada pada suatu laporan keuangan seperti yang kita kenal di Indonesia yaitu

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang

digunakan untuk pelaporan keuangan di Indonesia. PSAK digunakan sebagai

pedoman pada Akuntansi untuk membuat laporan keuangan.

Lembaga yang berwenang menerbitkan PSAK adalah Ikatan Akuntan Indonesia

(IAI). IAI ssebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia selalu tanggap terhadap

perkembangan yang terjadi, khususnya dalam hal-hal yang mengatur standarisasi

laporan keuangan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).

Laporan keuangan Badan/Lembaga Amil Zakat (BAZ/LAZ) merupakan sarana

pertanggung jawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya yang dipercayakan

kepada mereka. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang

menyangkut pelaporan atas penghimpunan, pendistribusian, dan pendayagunaan ZIS

(zakat, infak, sedekah). Laporan keuangan bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan atau pengguna laporan keuangan (muzaki, otoritas pengawasan,

21

Bidang Advokasi Forum Zakat, Pedoman Akuntansi Organisasi Pengelola Zaka, (Jakara :

Forum Zakat, 2005), h.8

Page 35: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

21

pemerintah, lembaga mitra, dan masyarakat) dalam pengambilan keputusan ekonomi

dan sosial yang rasional

Basis akuntansi yang digunakan dalam leporan keuangan Badan/Lemabaga

Amil Zakat (BAZ/LAZ) adalah:

1. Basis kas untuk permintaan dan penyaluran zakat, infak, ssedekah selain

pemanfaatan asset kelolaan

2. Basis akrual untuk penyaluran zakat dalam bentuk pemanfaatan asset

kelolaan dan transaksi pada dana amil.22

Dalam akuntansi keuangan, ada lima laporan yang harus dikerjakan divisi

pengelolaan keuangan, yaitu:

1. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan pada

waktu tertentu. Tujuannya untuk mengetahui kekayaan atas harta yang dimiliki,

berbagai kewajiban yang harus ditunaikan serta mengetahui saldo dananya.

Dengan neraca ini, posisi keuangan organisasi atau lembaga dapat

tergambarkan secara jelas.

2. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (LSPD)

Tujuan dari LSPD adalah menggambarkan aktivitas lembaga, terutama

dalam menjelaskan asal asal sumber-sumber pendanaan serta penyalurannya

sesuai dengan bidang garapan masing-masing. Dengan demikian, LSPD ini tak

lain menggambarkan kinerja lembaga yag ditinjau dari aspek finance.

3. Laporan Perubahan Dana Termanfaatkan (LPDT)

Tujuan dari LPDT adalah menggambarkan berbagai aktivitas pendanaan non

cash. Contohnya adalah pinjaman utang dan pemberian piutang.

4. Laporan Arus Kas

22

Teten Kustiawan, dkk., Pedoman Akuntansi Amil Zakat: Panduan Implementasi Penyususnan

Laporan Keuangan Berbasis PSAK 109, (Jakarta: Forum Zakat, 2012), h.27-28

Page 36: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

22

Tujuan laporan arus kas adalah menggambarkan aliran kas keluar masuk.

Pertimbangan alur keluar masuk didasarkan pada tiga jenis aktivitas yaitu

operasi, investasi, dan pendanaan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Berisi penjelasan atas ke empat jenis laporan di atas, sebagai catatan khusus

yang lebih rinci sifatnya. Catatan ini tentu tidak untuk dipublikasikan kepada

masyarakat luas. Fungsinya untuk menjelaskan bagian yang dianggap perlu.

Dalam kondisi tertentu, catatan ini bisa diberikan pada muzaki atau donatur

yang membutuhkan.23

Manajemen amil zakat betanggung jawab atas penyusunan dan penyajian

laporan keuangan. Sesuai dengan karakteristiknya, maka laporan keuangan

BAZ/LAZ mencerminkan kegiatan amil zakat sebagai penerima dan penyalur yang

dilaporkan dalam laporan posisi keuangan, laporan perubahan dana, laporan

perubahan asset kelolaan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Tujuan dari penyusunan pedoman ini adalah untuk membantu pengguna

laporan keuangan dalam memahami perlakuan akuntasi dan penyusunan laporan

keuangan agar sesuai dengan PSAK 109 tentang akuntansi zakat, infak, sedekah

sehingga meningkatkan daya banding laporan keuangan diantara BAZ/LAZ.24

C. Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Kegiatan

akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisis, menyajikan,

dan menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan dan lembaga lainnya

dimana aktivitasnya berhubungan dengan produksi dan pertukaran barang atau jasa.

Bagi lembaga yang bertujuan memperoleh keuntungan akuntansi memberikan metode

23

Eri Sudewo, Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar, (Ciputat:

Institut Manajemen Zakat, 2004), h.214-215.

24

Eri Sudewo, Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar, (Ciputat:

Institut Manajemen Zakat, 2004), h.23.

Page 37: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

23

untuk menentukan apakah lemabga tersebut memperoleh keuntungan atau menderita

kerugian, sebagai hasil dari transaksi yang dilakukannya. Akuntansi dapat

memberikan informasi tentang kondisi keuangan dan hasi operasi perusahaan seperti

tercermin pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Olehkarena itu

akuntansi laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi dengan

pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan perusahaan atau lembaga.25

Analisis laporan keuangan adalah membandingkan akun-akun yang ada dalam

laporan keuangan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya atau antar akun

laporan keuangan. Laporan keuangan berguna untuk membantu manajemen dalam

mengambil keputusan, untuk mengetahui kinerja keuangan lembaga

(kenaikan/penurunan akun, surplus/defisit, dll), untuk menganalisis penyebab

penyimpangan yang berlaku.

Dalam materi pelatihan Zakat Accounting and Finance Management Training

yang dilakukan oleh IMZ (Institut Manajemen Zakat), materi tersebut menjelaskan

tentang metode analisis dan tekhnik analisis untuk menganalisis laporan keuangan

Lemaba/Badan Amil Zakat (LAZ/BAZ).

1. Metode Analisis

a. Analisis Horizontal: membandingkan laporan keuangan untuk beberapa

periode, sehingga di ketahui perkembangannya. Contoh: Tren Analisis

b. Analisis Vertikal: membandingkan antara satu akun dengan akun yang lain

dalam laporan keuangan yang sama. Contoh: Ratio Analisis

2. Tekhnik Analisi

a. Tren Analisis: menganalisis penerimaan dan penyaluran zakat dan

menganalisis kenaikan/penurunan laporan keuangan dengan

membandingkan akun-akun laporan keuangan beberapa periode.

25

Drs. Jumingan, S.E., M.M., M.Si., Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2005), h.1.

Page 38: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

24

b. Analisis Rasio: menganalisis rasio umum (rasio aktiva lancar, aktiva tetap,

hutang lancar, dll), rasio likuiditas (rasio lancar, dll), rasio aktivitas (rasio

penyaluran dana X, pengembalian dana Qordul Hasan, dll), dan rasio lainnya

(rasio hutang atas dana, aktiva lancar atas dana, dll)

Berikut adalah tabel rumusan untuk menghitung Rasio yang di terbitkan olleh

IMZ (Institut Manajemen Zakat) untuk mengukur efektifitas sebuah Lembaga/Badan

Amil Zakat (BAZ/LAZ).

Tabel2.1: Rumus Rasio Materi Pelatihan Zakat Accounting and Finance Training IMZ

Rasio Umum

Rasio aktiva lancar = Aktiva Lancar Rasio Hutang Lancar = Hutang Lancar

Totatl Aktiva Total Aktiva

Rasio Aktiva tetap = Aktiva Tetap Rasio Hutang Jk. Panjang = Hutang Jk. Panjang

Total Aktiva Total Aktiva

Rasio Saldo Dana X dll = Saldo Dana X

Total Aktiva

Rasio Likuiditas

Rasio Lancar = Aktiva Lancar

Hutang lancer

Rasio Lainnya

Rasio Aktiva Lancar atas Dana dll = Aktiva Lancar .

Saldo awal + Penerimaan Dana

Rasio Hutang Atas Dana = Total Hutang .

Saldo awal + Penerimaan Dana

Rasio Likuiditas

Rasio penggunaan dana X = Penyaluran Dana X .

Saldo awal + Penerimaan Dana X

Rasio Pengembalian Investasi = Pengembalian Investasi .

Total Investasi

Rasio Penyaluran Asnaf X pada Dana X = Penyaluran Asnaf X .

Saldo awal + Penerimaan Dana X

Rasio Pengembalian piutang Qordhul Hasan = Pengembalian Piutang QH .

Saldo awal + Penyaluran QH

Page 39: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

25

D. Pengertian Zakat Infak dan Sedekah

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-

barakatu „keberkahan‟, al-namaa „pertumbuha dan perkembangan‟, ath-thaharatu

„kesucian‟, dan ash-shalahu „keberesan‟. Sedangkan secara istilah, meskipun para

ulama mengemukakannya dengan redaksi yang agak berbeda antara satu dan lainnya,

akan tetapi pada prinsipnya sama, yaitu bahwa zakat itu adalah bagian dari harta

dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya,

dengan persyaratan tertentu pula.26

Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diserahkan kepada orang orang yang

berhak dengan syarat tertentu27

, karna memang orang yang berhak menerima zakat

sudah di tentukan di dalam al-qur‟an surah at-Taubah(9): 60

)/06: 9التوبه(

60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk

(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk

mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan

Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Dari ayat di atas dapat penulis jelaskan bahwa Yang berhak menerima zakat

Ialah:

1. orang fakir: orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan

tenaga untuk memenuhi penghidupannya.

26

DR. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc., Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Depok: Gema

Insani, 2002), h.7.

27

Sudirman, MA. Zakat Dalam Pusaran Arus Modernias, (Malang: UIN Malang Press, 2007),

h.14.

Page 40: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

26

2. orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan

kekurangan.

3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan

zakat.

4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk

Islam yang imannya masih lemah.

5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan

oleh orang-orang kafir.

6. orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan

maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk

memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat,

walaupun ia mampu membayarnya.

7. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum

muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu

mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah,

rumah sakit dan lain-lain.

8. orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami

kesengsaraan dalam perjalanannya.

Didalam alqur‟an Allah juga memerintahkan untuk mengambil harta zakat dari

orang orang yang telah memenuhi syarat untuk berzakat, agar pengumpulan zakat

bisa optimal karna itu juga merupakan kewajiban bagi muzaki untuk menunaikan

zakatnya

)/103): 9التوبه

103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikanmereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya

Page 41: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

27

doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar

lagi Maha mengetahui.

Menurut UU No. 23 tahun 2011 tentnag pengelolaan zakat, bahwa zakat adalah

harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan

kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat islam.

Dengan menunaikan zakat akan teralisasi juga tujuan-tujuan berikutnya yaitu28

:

1. Berkaitan dengan muzaki

a. Zakat membersihka muzaki dari penyakit pelit, dan membebaskannya

dari penyembahan harta.

b. Zakat adalah latihan berinfak fii sabilillah. Dan Allah SWT, menyebutkan

infak fii sabilillah sebagai sifat wajib orang muttaqin dalam lapang

maupun sempit dan menyertakannya sebagai sifat terpenting.

c. Zakat adalah aktualisasi syukur nikmat yang Allah SWT berikan, terapi

hati dan membersihkannya dari cinta dunia

2. Berkaitan dengan penerima atau mustahik

a. Zakat akan membebaskan penerimanya dari tekanan kebutuhan, baik

materi (seperti makanan, pakaian, dan papan), kebutuhan psikis (seperti

pernikahan), maupun kebutuhan maknawiah fikriyah (seperti buku-buku

ilmiah).

b. Zakat memebersihkan jiwa penerimanya dari penyakit hasad (iri hati) dan

benci.

3. Berkaitan bagi masyarakat

a. Zakat adalah hukum pertama yang menjamin hak sosial secara utuh dan

menyeluruh.

b. Zakat berperan penting dalam menggerakan ekonomi.

c. Zakat memperkecil kesenjangan sosial.

28

Nurul Huda, dkk, Zakat Perspektif Mikro-Makro, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015), h.6.

Page 42: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

28

d. Zakat berperan besar dalam menghapus peminta-minta, dan mendorong

perbaikan sesama.

e. Zakat dapat menjadi alternatif asuransi, karena zakat mengambil dari

orang kaya untuk diberikan kepada para mustahik.

f. Zakat memberanikan para pemuda untuk menikah, lewat bantuan biaya

pernikahannya.

Selain kata zakat, ada istilah lain yang berkenaan dengan membelanjakan harta

kekayaan yang dimiliki seseorang, yaitu sedekah. Sedekah berakar dari kata shadaqa

yang berarti benar, jujur, dan tepat janji.29

Walaupun tujuan zakat dan sedekah sama,

namun kedua istilah ini berbeda jika dipandang dari segi hukum. Oleh karena itu

orang mempergunakan istilah sedekah wajib untuk zakat dan sedekah sunnah untuk

sedekah. Zakat dinamakan sedekah karena tindakan itu menunjukan kebenaran

seorang hamba dalam beribadah dan melakukan ketaatan kepada Allah SWT.30

Terma lain yang juga kerap digunakan dalam membelanjakan harta adalah

infak. Secara etimologis, infak berakar kata nafaqa yagn artinya laku, laris, dan

habis.31

Namun dari pemaknaan istilah, infak diartikan sebagai pengorbanan sejumlah

materi tertenu bagi orang yang membutuhkan. Jadi, infak terlepas dari ketentuan

ataupun besarnya ukuran, ia tetap tergantung kepada kerelaan masing-masing.

Dengan demikian, kewajiban memberikan infak tidak hanya tergantung pada mereka

yang mempunyai kelebihan harta, namun juga ditunjukan kepada semua elemen

masyarakat yang memiliki kelebihan dari kebutuhan dasarnya.

29

Sudirman, MA. Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang: UIN Malang Press, 2007),

h.16.

30

Sudirman, MA. Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang: UIN Malang Press, 2007),

h.16.

31

Sudirman, MA. Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang: UIN Malang Press, 2007),

h.17.

Page 43: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

29

Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi, yaitu dimensi ibadah

dan dimensi sosial. Beberapa tujuan dan hikmah yang ingin di capai oleh islam

dibalik kewajiban zakat adalah:

1. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan dan

penderitaan.

2. Membantu memecahkan permasalahan yan dihadapi oleh gharimin, ibnusabil,

dan mustahiq lainya.

3. Membentangkan tali persaudaraan sesame umat islam dan manusia pada

umumnya.

4. Saarana pemerataan pendapatan untuk mencapai keadilan sosial.

5. Membersihkan sifat dengki dan kecemburuan sosial dari hati orang-orang

miskin.

6. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin dalam suatu

masyarakat.

7. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pad diri seseorang, terutama

mereka yang mempunyai harta.

8. Mendidik manusia untuk disiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak

orang lain yang ada padanya.32

9. Mendidik dan membiasakan manusia untuk berhati pemurah dan tidak kikir.

10. Mensyukuri nikmat yang diberikan Allah swt dnegan cara berbagi kepada

yang membutuhkan.33

32

Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), h.12-13.

33

Departemen Agama, Pedoman Zakat 9 Seri, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat,

2009), h.70.

Page 44: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

30

E. Pengelolaan Zakat

1. Pengertian dan Tujuan Pengelolaan Zakat

Berdasarkan undang-undang nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan

zakat, yang dimaksud pengelolaan zakat adalah kegiatan yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

pendistribusian serta pendayagunaan zakat. Sedangkan tujuan dari pengelolaan

zakat adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam

pengelolaan zakat, serta meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

2. Pola Pengelolaan Zakat

Zakat yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengelola zakat, harus segera

disalurkan kepada mustahik sesuai dengan skala prioritas yang telah disusun

dalam program kerja. Penyaluran zakat bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Pola Tradisional (Konsumtif)

Pola tradisional yaitu penyaluran bantuan dana zakat yang diberikan

langsung kepada mustahik danpa diserai adanya target, kemandirian sosial,

maupun kemandirian ekonomi (pemberdayaan). Dana zakat yang diterima

mustahik digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

b. Pola Kontemporer (Produktif)

Pola produktif adal pola penyaluran dana zakat kepada mustahik yang

disertai dengan adanya target untuk merubah keadaan penerima (lebih

dikhususkan mustahik golongan fakir miskin) dari kategori mustahik

menjadi kategori muzaki.34

34

Lili Bariadi, dkk., Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005), h.34-35

Page 45: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

BAB III

GAMBARAN UMUM BAZIS DKI JAKARTA

A. Sejarah BAZIS Provinsi DKI Jakarta

BAZIS Provinsi DKI Jakarta merupakan sebuah badan pengelola zakat resmi

yang dibentuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Badan ini berdiri secara resmi pada

tahun 1968 sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta

(ketika itu dijabat oleh Gubernur Ali Sadikin) No. Cb. 14/8/18/68 tertanggal 5

Desember 1968 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat, berdasarkan syari‟at Islam

dalam wilayah DKI Jakarta.35

Sejak berdirinya BAZIS tahun 1968 hingga tahun 1973, perkembangan zakat

masih dirasakan belum optimal. Hal ini dilihat dari hasil pengumpulan yang secara

kuantitas maupun kualitas masih sangat kecil dibandingkan dari potensi zakat yang

sangat besar, khususnya di DKI Jakarta. Untuk memperluas sasaran operasional dan

karena semakin kompleksnya permasalahan zakat di Jakarta, maka pada tahun 1973

Gubernur Provinsi DKI Jakarta melalui Surat Keputusan No. D.III/B/14/6/73

tertanggal 22 Desember 1973 menyempurnakan BAZ ini menjadi Badan Amil Zakat

dan Infaq/ Shadaqah yang kini lebih dikenal dengan sebutan BAZIS.

Selama 48 tahun BAZIS Provinsi DKI Jakarta berdiri, sampai dengan saat ini

masih tetap eksis mengelola dana zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) serta amal sosial

dari masyarakat, pegawai, pejabat, karyawan swasta dan pengusaha di DKI Jakarta.

Sebagai Amil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, secara struktural dan substansional,

aktifitasnya membantu program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan umat melalui dana ZIS. Karena pada hakekatnya,

kegiatan pengumpulan dan pendayagunaan dana ZIS berupaya untuk mengurangi

beban kemiskinan di Provinsi DKI Jakarta serta berorientasi pada peningkatan harkat

dan martabat kaum dhuafa.

35

BAZIS DKI Jakarta, artikel diakses pada 18 oktober 2017 dari: http://bazisjakarta.id/sejarah

31

Page 46: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

32

Program kerja BAZIS Provinsi DKI Jakarta tahun demi tahun telah terlaksana

dengan baik dan sukses meskipun secara umum merupakan program program yang

berkesinambungan dengan tahun tahun sebelumnya, namun ada juga program

program baru yang dihasilkan dalam rangka menggalai dan meningkatkan potensi

ZIS yang ada serta menyalurkan pendayagunaan ZIS bagi masyarakat DKI Jakarta.

Pada 3 tahun terakhir ini BAZIS Provinsi DKI Jakarta lebih menggali program

program yang mendukung 5 tertib dan bersinergi dengan program Pemerintah Daerah

Provinsi DKI Jakarta yang dituangkan dalam Program Jakarta Sejahtera di mana di

dalamnya terdapat program prioritas pendayagunaan meliputi: Jakarta Bertaqwa,

Jakarta Cerdas, Jakarta Peduli, Jakarta Mandiri dan Jakarta Sadar Zakat.

Dari segi pengumpulan ZIS, dalam 5 tahun terakhir BAZIS Provinsi DKI

Jakarta mengalami peningkatan yang signifikan dan pada tahun 2015 mampu

menembus angka Rp 134 Milyar, melampaui target yang telah diputuskan di Rapat

Pleno tahun sebelumnya sebesar Rp 120 Milyar.

Dalam pelaksanaan pengelolaaan zakat di tingkat kabupaten/ kota, di Provinsi

DKI Jakarta juga dibentuk BAZIS Kota Administrasi yang berfungsi sebagai

perangkat pembantu dalam pengeloaan zakat pada tingkatan kabupaten/ kotamadya,

kecamatan, dan kelurahan. Salah satunya adalah BAZIS Kota Administrasi Jakarta

Selatan yang membantu pelaksanaan pengelolaan zakat di wilayah Kota Jakarta

Selatan yang meliputi 10 kecamatan dan 65 kelurahan.

B. Visi dan Misi

Visi

Menjadi Badan Pengelola ZIS yang unggul dan terpercaya.

Misi

Mewujudkan Optimalisasi Pengelolaan ZIS yang amanah, profesional,

transparan, akuntabel, dan mandiri menuju masyarakat yang bertaqwa, sejahtera

dan berdaya.

Motto

Teladan dalam Amanah, Profesional dan Ukhuwah.

Page 47: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

33

C. Tujuan dan Fungsi

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No. 120 tahun 2002 yang tertuang pada

BAB II Pasal 3, tugas pokok BAZIS Provinsi DKI Jakarta adalah:

1. Menyelenggarakan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah

sesuai dengan fungsi tujuannya.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, BAZIS bersifat obyektif dan transparan.

Dengan memiliki tujuan:

1. Terwujudnya layanan penghimpunan ZIS yang kreatif, inovatif dan

memaksimumkan nilai bagi muzakki, munfiq dan mutashaddiq.

2. Terwujudnya layanan pendayagunaan ZIS yang memaksimumkan upaya

pemberdayaan mustahik berbasis penguatan jaringan.

3. Terwujudnya organisasi sebagai good organization yang mampu

memaksimumkan kepuasan materi dan spiritual stakeholder dan menjadi

benchmark bagi pengelola ZIS di Indonesia dan Dunia.

Surat Keputusan Gubernur ini juga menyebutkan tentang fungsi BAZIS

Provinsi DKI Jakarta yang tertuang pada BAB II Pasal 4, yaitu:

1. Penyusunan program kerja

2. Pengumpulan segala macam zakat, infaq dan shadaqah dari masyarakat

termasuk pegawai di wilayah Provinsi DKI Jakarta

3. Pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah sesuai dengan ketentuan hukumnya

4. Peyuluhan kepada masyarakat dalam upaya peningkatan kesadaran menunaikan

ibadah zakat, infak dan sedekah

5. Pembinaan pemanfaatan zakat, infaq dan shadaqah agar lebih produktif dan

terarah.

6. Koordinasi, bimbingan dan pengawasan kegiatan pengumpulan zakat, infaq dan

shadaqah yang dilaksanakan oleh pelaksana pengumpul BAZIS

7. Penyelenggaraan kerja sama dengan Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah

dan Lembaga Amil Zakat yang lain

Page 48: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

34

8. Pengendalian atas pelaksanaan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq,

dan shadaqah

9. Pengurusan fungsi-fungsi ketatausahaan, perlengkapan, kerumah-tanggaan dan

sumber daya manusia.36

D. Struktur Organisasi BAZIS DKI Jakarta

Organisasi BAZIS DKI Jakarta terdiri dari tiga lembaga utama (berdasarkan SK

Gubernur DKI No. 120 tahun 2002), yaitu:

1. Dewan pertimbangan

2. Komisi pengawasan

3. Badan pelaksan

Anggota dewan pertimbangan dan komisi pengawasan terdiri dari unnsur

ulama, umaro, DPRD, tokoh masyarakat, pengusaha, nasional, dan cendikiawan

muslim.

Susunan organisasi badan pelaksanaan adalah :37

1. Kepala

2. Wakil kepala

3. Secretariat

4. Bidang pengumpulan

5. Bidang pendayagunaan

6. Bidang dana

7. Pelaksanaan BAZIS Kotamadya/Kabupaten Administrasi

36 BAZIS DKI Jakarta, artikel diakses pada 18 oktober 2017 dari: http://bazisjakarta.id/profil

37 Tim Penyusun, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi DKI Jakarta, (Jakarta: BAZIS DKI Jakarta,

2006), h.91.

Page 49: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

35

Sekretariat terdiri dari sub bagian umum, sub bagian hubungan masyarakat,

subbagian informasi dan komunikasi, dan subbagian penelitian dan pengembangan;

bidang pengumpulan terdiri dari seksi himpunan muzaki dan seksi bina muzaki,

bidang pendayagunaan terdiri dari seksi layanan mustahik, seksi bina usaha dan seksi

bina sumber daya mustahik; bidang dana terdiri dari seksi kas dan seksi akuntansi;

pelaksana BAZIS Kotamadyakabupaten terdiri dari subbagian tata usaha, seksi

pengumpulan dan seksi penyaluran.

Dewan pertimbangan BAZIS DKI Jakarta

1. Sekertaris daerah provinsi DKI Jakarta

2. Asisten kesejahteraan masyarakat setda provinsi DKI Jakarta

3. Kepala biro pendidikan dan mental spiritual setda provinsi DKI Jakarta

4. Ketua MUI provinsi DKI Jakarta

5. Prof. DR. KH. Amin Suma, BA, S.H.

6. DR. KH. Lutfhi Fatullah, M.A.

7. H. Muhammad Taufik

8. H. Iskandar Zulkarnaen, S.E.

9. Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf, M.Si.

10. DR. Adiwarman Karim

Komisi Pengawas

1. H. Hendarin Ono Saleh, M.Si.

2. KH. DR. Hamdan Rasyid

3. Kepala bagian mental spiritual biro pendidikan dan mental spiritual setda

provinsi DKI Jakarta

4. Kabid penerangan agama Islam, zakat dan wakaf kantor kementrian agama

provinsi DKI Jakarta

5. H. M. Ashraf Ali, B.Ac, SH.

6. Dr. KH. Nur Alam Bakhiar

7. KH. Cholis Nafis, Phd.

Page 50: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

36

8. Drs. H. Beky Mardani

9. Drs. KH. Machdum H.S., M.A.

10. Danil Martono, S.E., A.K.

11. Unsur inspektorat provinsi DKI Jakarta

Badan Pelaksanan BAZIS DKI Jakarta

1. Kepala : Zahrul Wildan

2. Wakil : Amirudin

3. Kepala Sekretariat : Mustopa

4. Kepada Bid. Pengumpulan : R. Jumhara

3. Kepada Bid. Pendayagunaan : Muh. Chabib

4. Kepala Bid. Dana : Wahyu Hermana

Badan Pelaksana BAZIS kota/ Kab Administrasi

1. Jakarta Pusat : Jamhuri

2. Jakarta Utara : Hari Agusti Hiyayat

3. Jakarta Selatan : Sutrianan Lela

4. Jakarta Timur : Dwi Basara

5. Kep. Seribu : Latiful Syamsi

Page 51: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

37

Tabel3.1: Struktur Anggota BAZIS DKI Jakarta

Page 52: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

38

E. Program Kerja dan Kegiatan

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan pada hari rabu 25 Oktober 2017

dengan pak Habibi penulis memperoleh data tentang program keja BAZIS DKI

Jakarta.Program kerja BAZIS DKI Jakarta ditetapkan setahun sekali oleh rapat pleno

dan disahkan oleh gubernur. Program kerja itu dituangkan dalam Rencana Kerja

Anggaran Tahunan (RKAT). Isi dari RKAT adalah antara lain:

1. Rencana dan target penerimaan ZIS

2. Rencana pendayagunaan ZIS

3. Priorotas pendayagunaan berdasarkan kebutuhan ashnaf

4. Rencana strategis pengembangan

Program kerja sekretariat

1. Penyusunan surat menyurat dan kearsipan

2. Pengurusan perlengkapan dan kerumah-tanggaan

3. Rapat kerja dan rapat pleno

4. Pembinaan SDM/urusan kepegawaian

5. Pengelola keuangan yang bersumber dari APBD

6. Pembentukan dan pengembangan jaringan kerja

7. Sosialisasi ZIS

8. Membuat data basse untuk mestahik dan muzaki

9. Peningkatan motivasi dan profesionalisme amil

10. Penngembangan organisasidan penyusunan sistem dan prosedur operasi

standar

Dalam program kerja BAZIS DKI Jakarta melakukan berbagai macam program

sebagaimana fungsi lembaga atau badan amil zakat, yaitu menerima dan menyalurkan

hasil pengumpulan dana zakat, infak, sedekah, membukukan penerimaan dan

penyaluran.

Untuk Program kerja bidang pendayagunaan BAZIS DKI Jakarta membuat

beberapa program untuk para fakir miskin, fi sabilillah, mualaf/gharimin/ibnu sabil,

Page 53: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

Bantuan kemaslahatan umat dan peningkatan SDM, intensifikasi dan ekstentifikasi

zakat, infak dan sedekah, bantuan kesetiakawanan sosial, kegiatan bina usaha

produktif/wirausaha.

Berikut adalah kegiatan yang dilakukan oleh BAZIS DKI Jakarta :

Tabel3.2: kegiatan program penerima manfaat BAZIS DKI Jakart

Penerima Manfaat Program Keterangan

Fakir miskin Pembinaan PKU dan PDU MUI

Jakarta selatan

Menciptakan kader kader

ulama muda yang akan

bermanfaat untuk

masyarakat dilingkungan

DKI Jakarta

Fakir miskin, fi

sabilillah.

Bantuan marbot masjid Memberikan penghargaan

kepada marbot masjid

yang ada dilingkungan

DKI Jakarta untuk

membantu kemaslahatan

hidup marbot yang

terkadang tidak di

hiraukan

Fakir miskin, fi

sabilillah.

Bantuan guru ngaji, dan guru

madrasah honorer

Memberikan tunjangan

untuk guru ngaji dan guru

madrasah yang bergaji

rendah agar terpenuhinya

kebutuhan hidup mereka

Fakir miskin Bantuan kesejahteraan kaum

dhuafa

Memberikan bantuan

secara langsung untuk

kaum dhuafa yang kurang

mampu untuk memenuhi

Page 54: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

40

Selain dari program program diatas BAZIS DKI Jakarta juga membuat program

untuk kemaslahatan ummat untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada di DKI

Jakarta, dari tahun ketahun BAZIS DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan

program program yang sudah ada untuk terus diperbarui dan di tingkatkan kualitas

kebutuhan hidup mereka

yang serba kurang.

Fakir miskin,

gharimin

Bantuan pelunasan tunggakan

rusun.

Memberikan bantuan

untuk melunasi hutang

hutang tunggakan kaum

dhuafa yang tidak bisa ia

bayarkan

Ibnu sabil Bantuan untuk yang sedang

dalam perjalanan

Memberikan bantuan

kepada kaum dhuafa yang

ingin kembali ke kampung

halamannya yang akan

pulang untuk selamanya

dan tidak memiliki cukup

dana.

Mualaf Bantuan untuk kehidupan Memberikan bantuan

kepada mualaf yang benar-

benar terasingkan dari

keluarganya dan tidak lagi

dibiayai kehidupannya

oleh keluarga karena telah

meninggalkan agama

keuarga dan memilih

untuk masuk islam

Page 55: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

41

penerima manfaatnya, agar para penerima manfaat dari program kemaslahatan ummat

dan peningkatan SDM bisa menjadi pribadi yang lebih mandiri dan lebih produktif

dari sebelumnya.

Diiringi dengan program kemaslahatan ummat dan peningkatan SDM, BAZIS

DKI Jakarta juga membuat kegiatan bina usaha produktif dan wirausaha, yang maan

program ini untuk menilai apakah penyaluran yang telah di berikan sudah tepat

sasaran atau belum, dan untuk membina serta mengarahkan para penerima pinjaman

yang diberikan oleh BAZIS DKI Jakarta.

Untuk program peningkatan kualitas amil yang ada di DKI Jakarta juga telah di

siapkan program yang terbaik agar para amil yang ada di DKI Jakarta lebih kooperatif

dan inovatif dalam meghimpun dan mengelola dana zakat dari masyarakat baik dari

tingkat kelurahan, kecamatan, kota madya, dan pusat.

Sosialisasi tentang gerakan sadar berzakat juga terus dilakukan agar masyarakat

ibu kota mau mengeluarkan dan menitipkan zakatnya kepada lembaga/badan amil

zakat yang memang resmi disahkan oleh kementrian agama, tujuannya agar zakat

yang ada di DKI Jakarta dapat terorganisir dengan baik dan dapat dipantau secara

berkala, agar tidak ada lagi muzaki yang memberikan dana zakatnya kepada mustahik

secara langsung.

Page 56: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

94,85

95,9

97,1

98,1

97,48

96,29

93

94

95

96

97

98

99

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Aktiva Lancar

BAB IV

ANALISIS DATA DAN HASIL

A. Analisis Laporan Keuangan

Dalam pembahasan ini pertama-tama penulis akan memaparkan sebagian hasil

analisis yang penulis hitung menggunakan rumus yang penulis dapat dari pelatihan

yang di adakan oleh Institut Manajemen Zakat (IMZ) yang telah penulis cantumkan

rumus tersebut pada bab II, sebagain hasil analisis yang penulis jabarkan hanya yang

berkaitan dengan judul skripsi yang penulis ambil, untuk perhitungan dari grafik yang

ada akan penulis lampirkan dibagian lampiran-lampiran.

a. Rasio Umum

1. Rasio Aktiva Lancar

Tabel4.1: Rasio Aktiva Lancar

Rasio aktiva lancar merupakan bentuk perhitungan yang dilakukan untuk

mengetahui apakah sebuah lembaga memiliki nilai aktiva lancar yang terus berputar

dalam satu periode, Aktiva lancar dapat berupa kas, piutang investasi jangka pendek.

42

Page 57: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

43

2,43

1,84

1,29

0,96

1,64

2,87

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rasioa Aktiva Tetap

Dalam rasio aktiva lancar BAZIS DKI Jakarta dalam memutarkan aktiva

lancarnya secara baik karna grafik diatas menunjukun peningkatan yang signifikan

meskipun di dua tahun terakhir mengalami penurunan namun tidak terlalu besar.

2. Rasio Aktiva Tetap

Tabel4.2: Rasio Aktiva Tetap

Aktiva tetap merupakan asset yang tetap yang berwujud , mempunyai nilai

manfaat lebih dari satu tahun dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan

oprasional perusahaan dan bukan untuk dijual.

Dari grafik aktiva tetap diatas BAZIS DKI Jakarta memang tidak memiliki

banyak nilai aktiva tetap, dikarenakan memang keputusan dari pemprov DKI Jakarta

bahwa BAZIS DKI Jakara tidak boleh mengeluarkan dana yang besar untuk

pembelian aktiva tetap, untuk gedung operasional pun BAZIS DKI Jakarta tidak

boleh untuk membelinya seperti lembaga-lembaga amil yang lain yang memiliki

gedung sendiri, akan tetapi BAZIS DKI Jakarta untuk menjalakan kegiatan

operasionalnya sudah disediakan oleh pemprov DKI Jakarta itu sendiri, dan untuk

Page 58: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

44

3,38

3,84 3,79

1,48

4,88

6,3

0

1

2

3

4

5

6

7

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Hutang Lancar

pengeluaran pembelian aktiva tetap BAZIS DKI Jakarta hanya di perbolehkan untuk

membeli kendaraan oprasional untuk mobil jenazah/ambulance untuk kepentingan

masyarakat banyak.38

3. Rasio Hutang Lancar

Tabel4.3: Rasio Hutang Lancar

Hutang lancar adalah kewajiban atau hutang-hutang yang harus segera

dilunasi dalam tempo satu tahun, dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa BAZIS

DKI Jakarta memang hanya memiliki sedikit hutang-hutang yang harus dibayarkan

dalam setiap satu tahun, karena memang lembaga/badan amil zakat tidak meiliki

alasan yang khusus untuk memiliki hutang yang banyak karna bukan untuk mencari

keuntungan yang lebih, BAZIS DKI Jakarta hanya memiliki hutang lancar karena

memang terkadang untuk gaji amil BAZIS DKI Jakarta menarik saldo dana dari dana

38 Habibie, Staff sekertariat BAZIS DKI Jakarta, Interview pribadi, Jakarta, 25 Oktober 2017

Page 59: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

45

zakat dan akan di gantikan ketika APBD untuk gaji amil sudah di terima dari

pemprov DKI Jakartaa.39

4. Rasio saldo dana“X”

- Saldo dana zakat

Tabel4.4: Rasio Saldo Dana Zakat

Saldo dana merupakan hasil sisa dana yang ada dalam sebuah perusahaan

yang tidak digunakan selama satu tahun, dari grafik diatas membuktikan bahwa

BAZIS DKI Jakarta memang masih memiliki keraguan untuk menyisihkan sedikit

saldo dana zakat yang terhimpun dari masyarakat, BAZIS DKI Jakarta memang

sangat berhati-hati dalam penyaluran dana zakat karena zakat di perunutkan memang

benar-benar hanya untuk segelintir orang yang sudah di tentukan didalam aturan

agama dari pihak BAZIS DKI Jakarta memang sudah mengakui dari tahun 2010-

2015 masih ada kekurangan dan keraguan dalam penyaluran dana zakat sehingga

39

Habibie, Staff sekertariat BAZIS DKI Jakarta, Interview pribadi, Jakarta, 25 Oktober 2017

47,3 51,07

56,83 54,25 54,1 52,66

0

10

20

30

40

50

60

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Saldo Dana Zakat

Page 60: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

46

masih menyisihkan banyaknya saldo dana yang tidak di gunakan dalam tahun-tahun

tersebut.40

- Saldo Dana Infak dan Sedekah

Tabel4.5: Rasio Saldo Dana Infak dan Sedekah

Pada grafik saldo dana infak dan sedekah ini dapat dilihat dan dibandingkan

dengan saldo dana zakat memang sedikit ada perbedaan yang signifikan, jika dalam

saldo dana zakat BAZIS DKI Jakarta masih menyisihkan banyak saldo dana maka

pada dana infak dan sedekah BAZIS DKI Jakarta cukup baik untuk menyisihkan

saldo dana infak dan sedekahnya dibawah 50%, karena untuk penyaluran dana infak

dan sedekah tidak ada pembatasan untuk siapa-siapa saja yang berhak untuk

menerimanya dan memang banyak program-program yang ada pada BAZIS DKI

Jakarta menggunakan dana infak dan sedekah, seperti contoh bedah rumah.41

40

Habibie, Staff sekertariat BAZIS DKI Jakarta, Interview pribadi, Jakarta, 25 Oktober 2017

45,15

41,78

37,13

43,05

39,46 40,44

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Saldo Dana Infak dan Sedekah

Page 61: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

47

- Saldo Dana Pengelola

Tabel4.6: Rasio Saldo Dana Pengelola

Saldo dana pengelola merukan sisa dari anggaran dana pengelola yang di

tetapkan selama satu tahun, grafik diatas menunjukan bahwa memang dana pengelola

memang benar-benar diggunakan dengan baik karena memang dana pengelola di

gunakan untuk menggaji para amil yang ada di BAZIS DKI Jakarta dan juga para

amil yang berada disetiap kota madya yang ada di DKI Jakarta, jadi tidak ada

kemungkinan yang besar jika saldo dana pengelola akan tersisa diatas 10%, untuk

saldo dana pengelola juga terkadang BAZIS DKI Jakarta menarik sedikit dari dana

zakat sebagai bagain hak atas amil dalam zakat untuk menutupi sedikit kekurangan

yang mungkin terjadi dalam setiap tahunnya untuk aktivitas pengelolaan dan gaji para

41

Habibie, Staff sekertariat BAZIS DKI Jakarta, Interview pribadi, Jakarta, 25 Oktober 2017

4,14

3,29

2,23

1,21

1,55

0,57

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Saldo Dana Pengelola

Page 62: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

48

amil yang ada di seluruh wilayah DKI Jakarta baik ditingkat pusat, kota madya,

kecamatan, dan kelurahan.

b. Rasio Likuiditas

1. Rasio Penggunaan Dana

- Penggunaan Dana Zakat

Tabel4.7: Rasio Penggunaan Dana Zakat

26,13 28,03

30,28

34,19 34,12

39,37

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Penggunaan dana Zakat

Page 63: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

49

- Penggunaan Dana Infak dan Sedekah

Tabel4.8: Rasio Penggunaan Dana Infak dan Sedekah

Rasio penggunaan dana zakat infak dan sedekah adalah hasil dari penyaluran

dana zakat/infak dan sedekah dibagi dengan saldo awal lembaga ditambah dengan

penerimaan dana zakat/infak dan sedekah, dari grafik diatas kita dapat melihat bahwa

dalam menggunakan dana zakat infak dan sedekah BAZIS DKI Jakarta memang

sedikit tidak efektif karena memang masih terlalu sedikit untuk menggunakan dana

zakat yang tersimpan.

Dalam ukuran efektivitas memang BAZIS DKI Jakarta mengakui bahwa

target yang di tetapkan di tahun 2010-2015 belum mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, karena ada beberapa kendala yang dihadapi oleh BAZIS DKI Jakarta

yang menyebabkan rendahnya rasio penggunaan dana zakat infak dan sedekah:42

1. tidak bersedianya mustahik untuk melengkapi berkas berkas persyaratan

untuk mendapatkan bantuan dana, yang mustahik inginkan hanya

langsung diberi dana, sementara itu BAZIS DKI Jakarta harus

42

Habibie, Staff sekertariat BAZIS DKI Jakarta, Interview pribadi, Jakarta, 25 Oktober 2017.

20,41

23,79 23,66

17,65

23,69

27,94

0

5

10

15

20

25

30

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Penggunaan Dana Infak dan Sedekah

Page 64: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

50

melaporkan pengeluarannya untuk apa saja dan harus dengan bukti yang

sesuai dan sah menurut undang-undang karena BAZIS DKI Jakarta juga

merupakan bagian dari pemerintah provinsi DKI Jakarta yang harus di

audit secara berkala.

2. Mustahik yang membutuhkan tidak mau untuk mendatangi dan meminta

bantuan langsung ke BAZIS DKI Jakarta, karena memang BAZIS DKI

Jakarta tidak memiliki banyak karyawan sehingga dapat membantu

langsung mustahik di lapangan.

3. Adanya penghapusan salah saatu program, yaitu pemberian beasiswa

kepada anak sekolah yang dikarenakan anak-anak sekolah di DKI Jakarta

telah mendapatkan bantuan langsung dari pemprov DKI Jakarta berupa

Kartu Jakarta Pintar (KJP)

4. Kurangnya kerja sama petugas oprasional (PO) yang ada di kelurahan

dengan RW dan RT setempat untuk mendata mustahik karna petugas

oprasional BAZIS DKI Jakarta hanya ada satu di setiap kelurahan yang

ada di DKI Jakarta jadi masih belum optimal

5. Dalam hal kebijakan yang ambil oleh BAZIS DKI Jakarta dapat di

katakana memang sangat sulit untuk mendapatkan bantuan dana bagi

para mustahik, karna jika mustahik ingin mengajukan untuk meminta

bantuan mustahik diharuskan membawa berkas berkas dari tingkat

kelurahan dan segala macamnya, contoh mustahik yang datang untuk

meminta bantuan untuk membayar tagihan rumah susun, mustahik

tersebut harus mendapatkan surat keterangan dari kelurahan setempat,

surat perintah dari gubernur, dan surat dari pihak pengelola rumah susun

akan tetapi yang bisa mengajukan untuk permohonan dana adalah pihak

rumah susun sendiri mustahik tidak bisa angsung mengajukan ke BAZIS

DKI, itu yang sedikit menyulitkan bagi mustahik karna banyak dari

mustahik yang tidak mengerti apalagi jika mustahik penghuni rumah

susun itu hanya seorang janda tua yang tinggal bersama cucunya.

Page 65: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

51

Dari sebab-sebab itulah dapat dikatakan bahwa penggunaan dana zakat infak

dan sedekah pada BAZIS DKI Jakarta belum dikatakan efektif karena belum

memenuhi aspek tugas atau fungsi dari program yang telah di tetapkan dan

juga belum terpenuhinya syarat-syarat untuk dapat dikatan efektivitas

sebagaimana yang telah penulis bahas pada bab II

2. Rasio lembaga dalam penyaluran dana “X”

- Penyaluran Dana Zakat

Tabel4.9: Rasio Penyaluran dana Zakat

73,83 77,24 75,46

87,87 90,93

98,39

0

20

40

60

80

100

120

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Penyaluran Dana Zakat

Page 66: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

52

- Penyaluran Dana Infak sedekah

Tabel4.10: Rasio Penyaluran Dana Infak dan Sedekah

Rasio penyaluran adalah hasil dari penerimaan dana zakat/infak dan sedekah

dibagi dengan penyaluran dana zakat/infak dan sedekah. Dalam rasio penyaluran

dana memang setip lembaga/badan amil zakat hampir semua memiliki rasio yang

sangat sempurna bisa di katakana begitu efektif, karena jika dalam rasio penyaluran

dana zakat/infak dan sedekah sebuah lembaga/badan amil zakat tidak menyalurkan

dananya lebih dari 75% maka dapat di katakana lembaga tersebut tidak amanah.43

Dari grafik diatas BAZIS DKI Jakarta memang sangat efektif dalam

menyalurkan dana zakat infak dan sedekah, karena memang perhitungannya hanya

menggunakan saldo penerimaan dan penyaluran, sementara untuk sisa dari

penyaluran dana zakat infak dan sedekah masih terus menjadi saldo akhir di tahun

tersebut dan akan menjadi saldo awal di tahun berikutnya dan masih terus bertambah

dan bertambah. Untuk penyaluran dana infak dan sedekah BAZIS DKI Jakarta juga

43

Kushardanta, Dosen Analisis Laporan keuangan LAZ/BAZ, Interview pribadi, Ciputat, 2 Februari 2017

75,39

89,2 94,02

62,99

98,86 92,96

0

20

40

60

80

100

120

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Penyaluran Dana Infak dan Sedekah

Page 67: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

53

mengakumulasikan dana yang ada untuk di investasikan pada deposito agar hasil dari

dana deposito dapat dimanfaatkan lebih untuk masyarakat yang membutuhkan.44

B. Analisis

Dari penyajian data yang penulis sudah jelaskan diatas bahwa dapat diukur tentang

efektivitas atau tidaknya penggunaan dana zakat, infak dan sedekah yang dilakukan

oleh BAZIS DKI Jakarta dati tahun 2010-2015.

Dari penjelasan di bab II tentang ukuran dan indikator efektivitas yang mana

dikatakan bahwa keefektifan itu diukur berdasarkan variabel-variabel kriteria yang

dicipitakan dalam hubungan dengan pencapaian tujuan, bahwa BAZIS DKI Jakarta

memang mengakui sendiri bahwa dalam perhitungan rasio penggunaan dana zakat

infak dan sedekah belum efektif karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan

rendahnya rasio penggunaan dana zakat infak dan sedekah ditahun 2010-2015 :45

1. tidak bersedianya mustahik untuk melengkapi berkas berkas

persyaratan untuk mendapatkan bantuan dana, yang mustahik inginkan

hanya langsung diberi dana, sementara itu BAZIS DKI Jakarta harus

melaporkan pengeluarannya untuk apa saja dan harus dengan bukti yang

sesuai dan sah menurut undang-undang karena BAZIS DKI Jakarta juga

merupakan bagian dari pemerintah provinsi DKI Jakarta yang harus di

audit secara berkala.

2. Mustahik yang membutuhkan tidak mau untuk mendatangi dan meminta

bantuan langsung ke BAZIS DKI Jakarta, karena memang BAZIS DKI

Jakarta tidak memiliki banyak karyawan sehingga dapat membantu

langsung mustahik di lapangan.

3. Adanya penghapusan salah saatu program, yaitu pemberian beasiswa

kepada anak sekolah yang dikarenakan anak-anak sekolah di DKI Jakarta

44

Habibie, Staff sekertariat BAZIS DKI Jakarta, Interview pribadi, Jakarta, 25 Oktober 2017 45

Habibie, Staff sekertariat BAZIS DKI Jakarta, Interview pribadi, Jakarta, 25 Oktober 2017

Page 68: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

54

telah mendapatkan bantuan langsung dari pemprov DKI Jakarta berupa

Kartu Jakarta Pintar (KJP)

4. Kurangnya kerja sama petugas oprasional (PO) yang ada di kelurahan

dengan RW dan RT setempat untuk mendata mustahik karna petugas

oprasional BAZIS DKI Jakarta hanya ada satu di setiap kelurahan yang

ada di DKI Jakarta jadi masih belum optimal

Di tahun 2016 BAZIS DKI Jakarta mulai melakukan sedikit demi sedikit

perbaikan agar penggunaan dana zakat, infak dan sedekah agar bisa lebih efektif dari

tahun-tahun sebelumnya dan perlahan BAZIS DKI Jakarta mulai merumuskan cara

agar penggunaan dana zakat, infak dan sedekah bisa lebih efektif dengan cara :46

a. Mensikronkan dengan keputusan gubernur agar sejalan dan tidak bertentangan

dan agar bisa lebih efektif lagi dalam penggunaan dana

b. Menambah jumlah UPZ agar masyarakat lebih percaya bahwa BAZIS DKI

Jakarta semakin dekat dengan masyarakat DKI Jakarta, karna dengan adanya

UPZ masyarakat langsung dapat menyalurkan zakat infak dan sedekahnya di

UPZ tersebut dan UPZ tersebut boleh mendistribusikannya secara langsung

pada cakupan wilayah UPZ itu berada, BAZIS DKI Jakarta hanya menerima

pelaporannya saja atas penerimaan dan penggunaan dana zakat infak dan

sedekahnya.

c. Mengadakan kerja sama dengan stasiun televisi Net.Tv untuk lebih

meningkatkan pengumpulan dan penggunaan dana agar masyarakat tau bahwa

dana yang di himpun oleh BAZIS DKI Jakarta sudah tersalurkan dengan baik

d. Pengumpulan dana dengan trobosan-trobosan baru agar lebih menarik minat

muzaki untuk meyalurkan dana zakat infak dan sedekhanya kepada lembaga

tidak secara langsung ke musthaik

46

Habibie, Staff sekertariat BAZIS DKI Jakarta, Interview pribadi, Jakarta, 25 Oktober 2017

Page 69: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

55

e. Dalam rapat evaluasi di akhir 2016 BAZIS DKI Jakarta berhasil menyalurkan

dan menggunakan dana zakat dengan baik sehingga hanya menyisakan saldo

akhir zakat 100jt dan di tahun tahun berikutnya BAZIS DKI Jakarta akan lebih

mengoptimalisasikan lagi baik dari segi pengumpulan dan penggunaan dana

ZIS karena ini merupakan amanah dari para muzaki yang untuk di salurkan

kepada mustahik.

Page 70: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

Bab V

Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan pemaparan pada bab sebelumnya, penulis dapat

menyimpulkan bahwa rasio penggunaan dana BAZIS DKI Jakarta belum dikatakan

efektif karna masih sangat minim dari total dana yang dimiliki oleh BAZIS DKI

Jakarta, namun dalam segi rasio penyaluran dapat dikatakan cukup baik BAZIS DKI

Jakarta untuk menyalurkan dananya, namun masih ada sedikit keraguan untuk

menyisakan saldo dana untuk akhir periode yang begitu besar.

Dari analisis yang penulis lakukan, penulis menemukan beberapa faktor yang

mempengaruhi efektivitas rasio penggunaan dana zakat, infak dan sedekah yang

memang BAZIS DKI Jakarta sendiri mengakui masih adannya kekurangan dalam hal

penggunaan, pendistribusian, dan penyaluran dana zakat, infak dan sedekah sehingga

menyebabkan rasio penggunaan dana zakat, infak dan sedekah begitu rendah, ada

beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya rasio penggunaan dana zakat, infak

dan sedekah, diantaranya :

1. Adanya penghapusan program oleh pemprov DKI Jakarta

2. Sulitnya memenuhi berkas berkas untuk mendapatkan batuan bagi mustahik

3. Kurangnya kerjasama antar BAZIS DKI Jakarta dengan petugas oprasional

disetiap kelurahan di DKI Jakarta

Dan masih ada beberapa lagi yang telah penulis paparkan pada bab IV.

Karena minimnya penggunana dana zakat, infak dan sedekah, BAZIS DKI

Jakarta sudah merumuskan beberapa cara untuk meningkatkan nilai efketivitas

penggunaan dana zakat, infak dan sedekah, contoh di akhir tahun 2016 BAZIS DKI

Jakarta berhasil menggunakan dana zakat, infak dan sedekah dengan baik dan hanya

menyisihkan sekitar Rp.100.000.000,- dan dari tahun 2016 BAZIS DKI Jakarta sudah

mulai menerapkan beberapa cara untuk meningkatkan efektivitas penggunaan dana

zakat, infak dan sedekah berikut adalah beberapa cara yang dilakukan oleh BAZIS

DKI Jakarta :

56

Page 71: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

57

1. Mensikronkan dengan keputusan keputusan yang ditetapkan oleh gubernur

DKI Jakarta agar sejalan, tidak bertentangan dan agar bisa lebih efektif lagi

dalam penggunaan dana zakat, infak dan sedekah.

2. Menambah jumlah UPZ di DKI Jakarta agar pengumpulan dan

pendistribusian serta penggunaan dana zakat, infak dan sedekah bisa

langsung tersalurkan melalui UPZ yang ada disetiap wilayah yang ada di

DKI Jakarta.

Dan masih ada beberapa cara yang masih terus di tinjau oleh BAZIS DKI

Jakarta untuk diterapkan dalam kegiatan pengumpulan, pencatatan, dan

pendistribusian dana zakat, infak dan sedekah agar dana tersebut dapat digunakan

dengan baik sesuai dengan amanah yang telah dititipkan oleh muzaki yang

mempercayai BAZIS DKI Jakarta sebagai wakil untuk mengelola dana zakat, infak

dan sedekahnya untuk di salurkan dan digunakan ssebagai mana mestinya

B. Saran

Berdasarkan permasalahan yang telah dilihat penulis, maka ada beberapa saran

yang dapat diberikan kepada BAZIS DKI Jakarta dalam masalah penggunaan dan

penyaluran dana zakat infak dan sedekah agar bisa lebih efektif dan lebih bermanfaat

lagi bagi masyarakat yang tinggal di wilayah ibu kota ini.

1. Dalam penyaluran dana kepada mustahik para amil di BAZIS DKI Jakarta

harus mau untuk terjun langsung meninjau kebutuhan yang memang di

butuhkan oleh mustahik, jangan sampai hanya menunggu mustahik yang

datang untuk meminta bantuan kepada BAZIS DKI Jakarta, karena memang

sesungguhnya tugas amil adalah mengumpulkan/mengambil dana zakat,

mendistribusikan secara langsung dana zakat dan mencatat data mustahik

apakah mustahik tersebut akan terus berstatus sebagai mustahik atau

mampun untuk dirubah statusnya menjadi muzaki.

2. BAZIS DKI Jakarta harus berani untuk menggunakan dana zakat infak dan

sedekah demi kesejahteraan para mustahik dan orang orang yang

Page 72: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

58

mebutuhkan, jangan takut untuk menyisakan sedikit dari saldo dana yang

ada karena pasti di tahun berikutnya BAZIS DKI Jakarta akan menerima

kembali dana zakat infak dan sedekehanya dari masyarakat dan juga dari

PNS yang ada di DKI Jakarta, bahkan nilainya setiap tahun kedepan bisa kita

katakan nilainya akan terus bertambah.

3. Pemerintah porvinsi DKI Jakarta harus mengizinkan kembali BAZIS DKI

Jakarta untuk memberika bantuan berupa beasiswa kepada musatahik yang

membutuhkan, karna masih banyak juga masyarakat miskin yang belum bisa

menikmati Kartu Jakarta Pintar (KJP), dampaknya masih banyak anak-anak

usia sekolah yang putus sekolah karna kekurangan ekonomi keluarga

mereka.

4. BAZIS DKI Jakarta harus berusaha lagi untuk mensosialisasikan tentang

keuntungan berzakat infak dan sedekah pada lembaga yang memang benar-

benar bergerak pada bidang tersebut, dan juga BAZIS DKI Jakarta harus

bisa menimbulkan rasa kepercayaan atau trust kepada masyarakat dengan

memperbanyak UPZ, karena dengan adanya UPZ di lingkungan masyarakat

sekitar bisa langsung menyalurkan dana zakat infak dan sedekahnya di UPZ

tersebut, dan UPZ itu juga bisa langsung mendistribusika dana yang di

himpun dari masyarakat sekitar dan juga di distribusikan di masyarakat

sekitar itu pula, BAZIS DKI Jakarta cukup menerima laporan dari UPZ

tersebut dan mengangkat seorang perwakilan amil untuk mengawasi dan

memantau jalannya UPZ tersebut.

Page 73: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

DAFTRA PUSTAKA

Al-Qur‟an

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas, Cet-3. Jakarta: FE UI, 2003.

Al-Ba‟ly, Abdul Hamid Mahmud. Ekonomi Zakat. Jakarta: PT Raja Grafindo, 20114.

Ali, Mohammad Daud. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. Jakarta: UI-press,

2006.

Bariadi, Lili. Zakat dan Wirausaha. Cet-1. Ciputat Tanggerang Selatan: CED, 2005.

BAZIS DKI Jakarta, artikel diakses pada 18 oktober 2017 dari:

http://bazisjakarta.id/profil

BAZIS DKI Jakarta, artikel diakses pada 18 oktober 2017 dari:

http://bazisjakarta.id/sejarah

Bidang Advokasi Forum Zakat. Pedoman Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat.

Jakarta: Forum Zakat, 2005.

Departemen Agamaa. Pedoman Zakat 9 Seri. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan

Zakat, 2009.

Drajat, Zakiah. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

F. X., Sujadi. Organisasi dan manajemen Penunjang Berhasilnya Proses

Manajemen, cet.3. Jakarta: CV. Masagung, 1990.

Hafidhuddin, Didin. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Depok: Gema Insani,

2002.

Huda, Nurul. Zakat Perspektif Mikro-Makro. Jakarta: Prenada Media Group, 2015.

Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005.

Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta, artikel diakses pada 19 Januari 2017 dari

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jakarta.bps.

go.id/backend/brs_ind/brsind20160803153247.pdf&ved=0ahUKEwi6huH37c3

RAhUMp48KHY_2BLwQFggZMAA&usg=AFQjCNGmK9QxHavgr-

2DyBdTtcNZqyPa1g&sig2=_QsfjKDoA4SLi0jci9p1qA

59

Page 74: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

60

Kartika, Elsi. Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. Jakarta: PT. Grasindo, 2006.

Kementrian Agama RI. Al-Qur‟an Terjemah dan Tajwid. Bandung: PT. Sygma

Examedia Arkanleema, 2014.

Kriteria Miskin Menurut Standar BPS, artikel diakses pada 24 Januari 2017 dari

http://skpd.batamkota.go.id/sosial/persyaratan-perizinan/14-kriteria-miskin-

menurut-standar-bps/

Kustiawan, Teten. Pedoman Akuntansi Amil Zakat: Panduan Implementasi

Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis PSAK 109. Jakarta: Forum Zakat,

2012.

Lani. Efektivitas Pengelolaan Dana Zakat Infak dan Shodaqoh LAZIS Nahdlatul

Ulama Untuk Program NUPRENEUR. Ciputat: UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2013.

Maleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Cet-11. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2000.

Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara,

2002.

Pengertian efektifitas dan teori efektivitas, artikel diakses pada 27 Maret 2017 dari:

http://litelaturbook.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-efektivitas-dan-

landasan.html?m=1

Qaradhawi, Yusuf. Spektrum Zakat Dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan.

Jakarta: Zikrul Hakim, 2005.

Shadily, A.B Pridogdo. Ensiklopedia Umum. Cet-8. Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Siagian, Sondang. Organisasi Kepemimpinan dan Organisasi. Cet-5. Jakarta: CV

Masagung, 1986.

SR, Soemarso. Akuntansi: Suatu Pengantar. Edisi-4. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999.

Sudewo, Eri. Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip dasar.

Ciputat: Institut Manajemen Zakat, 2004.

Sudirman. Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas. Malang: UIN Malang Press,

2007.

Page 75: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

61

Sumaryadi. Efektivitas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah. Bandung: Pustaka

Setia, 2005.

Tim Institut Manajemen Zakat. Manajemen Zakat Gaya BUMN “Praktik

Pengelolaan Zakat Baitul Maal Pupuk Kujang”. Ciputat: Divisi Publikasi IMZ,

2006.

Tim Penyusun BAZIS DKI. Manajemen ZIS BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Jakarta

BAZIS DKI Jakarta, 2006.

Page 76: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

LAMPIRAN-LAMPIRAN

62

Page 77: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

63

Perhitungan atas grafik yang penulis cantumkan pad bab IV

1. Rasio Aktiva Lancar

- 2010 68.133.490.938

71.829.996.393 ÷

0,94853 x 100%

= 94,85 %

- 2011 80.687.778.420

84.143.104.113 ÷

0,95893 x 100%

= 95,9 %

- 2012 96.144.441.846

99.043.623.199 ÷

0,97072 x 100%

= 97,1 %

- 2013 115.069.699.342

117.322.562.151 ÷

0,98079 x 100%

= 98,1 %

- 2014 126.027.087.580

129.273.729.648 ÷

0,97488 x 100%

= 97,48 %

- 2015 130.297.763.221

135.306.029.781 ÷

0,96298 x 100%

= 96,29 %

Page 78: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

64

2. Rasio Aktiva Tetap

- 2010 1.752.422.961

71.829.996.393 ÷

0,02439 x 100%

= 2,43 %

- 2011 1.553.887.700

84.143.104.113 ÷

0,01846 x100%

= 1,84 %

- 2012 1.279.772.853

99.043.623.199 ÷

0,01292 x 100%

= 1,29 %

- 2013 1.133.454.308

117.322.562.151 ÷

0,00966 x 100%

= 0,96 %

- 2014 2.127.233.568

129.273.729.648 ÷

0,01645 x 100%

= 1,64 %

- 2015 3.888.858.060

135.306.029.781 ÷

0,02874 x 100%

= 2,87 %

Page 79: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

65

3. Rasio Hutang Lancar

- 2010 2.432.870.538

71.829.996.393 ÷

0,03386x 100%

= 3,38 %

- 2011 3.235.581.226

84.143.104.113 ÷

0,03845 x 100%

= 3,84 %

- 2012 3.757.311.314

99.043.623.199 ÷

0,03793 x 100%

= 3,79 %

- 2013 1.740.258.284

117.322.562.151 ÷

0,01483 x 100%

= 1,48 %

- 2014 6.309.576.273

129.273.729.648 ÷

0,0488 x 100%

= 4,88 %

- 2015 8.537.650.852

135.306.029.781 ÷

0,0630 x 100%

= 6,30 %

Page 80: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

66

4. Rasio saldo dana“X”

- Saldo dana zakat

- 2010 33.982.285.405

71.829.996.393 ÷

0,47309 x 100%

= 47,3 %

- 2011 42.976.482.385

84.143.104.113 ÷

0,51075 x 100%

= 51,07 %

- 2012 56.287.806.163

99.043.623.199 ÷

0,56831 x 100%

= 56,83 %

- 2013 63.648.734.213

117.322.562.151÷

0,54251 x 100%

= 54,25 %

- 2014 69.945.617.435

129.273.729.648÷

0,54106 x 100%

= 54,1 %

- 2015 71.258.095.502

135.306.029.781÷

0,52664 x 100%

= 52,66 %

Page 81: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

67

- Saldo Dana Infak dan Sedekah

- 2010 32.435.359.457

71.829.996.393 ÷

0,45155 x 100%

= 45,15 %

- 2011 35.159.909.977

84.143.104.113 ÷

0,41785 x 100%

= 41,78 %

- 2012 36.784.043.568

99.043.623.199 ÷

0,37139 x 100%

= 37,13 %

- 2013 50.510.865.952

117.322.562.151 ÷

0,43052 x 100%

= 43,05 %

- 2014 51.013.103.758

129.273.729.648 ÷

0,39461 x 100%

= 39,46 %

- 2015 54.731.093.875

135.306.029.781 ÷

0,40449 x100 %

= 40,44 %

Page 82: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

68

- Saldo Dana Pengelola

- 2010 2.979.480.993

71.829.996.393 ÷

0,04147 x 100%

= 4,14 %

- 2011 2.771.130.525

84.143.104.113 ÷

0,03293 x 100%

= 3,29 %

- 2012 2.214.462.153

99.043.623.199 ÷

0,02235 x 100%

= 2,23 %

- 2013 1.422.703.701

117.322.562.151 ÷

0,01212 x 100%

= 1,21 %

- 2014 2.005.432.183

129.273.729.648 ÷

0,01551 x 100%

= 1,55 %

- 2015 779.189.551

135.306.029.781 ÷

0,00575 x 100%

= 0,57 %

Page 83: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

69

5. Rasio Penggunaan Dana

- Penggunaan Dana Zakat

- 2010 23.219.860.025

57.407.772.031 + 31.448.776.565

23.219.860.025

88.856.548.596 ÷

0,26131 x 100 %

= 26,13 %

- 2011 30.538.234.000

30.538.234.856+39.532.430.980

30.538.234.000

108.929.556.836÷

0,28034 x 100%

= 28,03 %

- 2012 40.937.830.623

80.907.522.888 + 54.249.154.401

40.937.830.623

135.156.677.289 ÷

0,30289 x 100%

= 30,28 %

- 2013 53.336.750.021

95.286.311.886 + 60.697.678.071

53.336.750.021

155.983.989.957 ÷

0,34193 x 100%

= 34,19 %

- 2014 63.138.463.452

115.582.303.868 + 69.435.346.674

63.138.463.452

Page 84: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

70

185.017.650.542 ÷

0,34125 x 100%

= 34,12 %

- 2015 80.699.907.158

122.964.153.376 + 82.001.385.224

80.699.907.158

204.965.538.600 ÷

0,39372 x 100%

= 39,37 %

- Penggunaan Dana Infak dan Sedekah

- 2010 16.075.301.559

57.407.772.031 + 21.320.042.370

16.075.301.559

78.727.814.401 ÷

0,20418 x 100%

= 20,41 %

- 2011 22.523.831.387

69.397.125.856 + 25.248.381.906

22.523.831.387

94.645.507.762 ÷

0,23798 x 100%

= 23,79 %

- 2012 25.580.022.884

80.907.522.888 + 27.204.156.475

25.580.022.884

108.111.679.363 ÷

0,23660 x 100%

Page 85: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

71

= 23,66 %

- 2013 23.371.378.815

95.286.311.886 + 37.098.201.199

23.371.378.815

132.384.513.085 ÷

0,17654 x 100%

= 17,65 %

- 2014 43.848.258.393

115.582.303.868 + 69.435.346.674

43.848.258.393

185.017.650.542 ÷

0,23699 x 100%

= 23,69 %

- 2015 49.134.977.050

122.964.153.376 + 52.8522.967.168

49.134.977.050

175.817.120.544 ÷

0,27946 x 100%

= 27,94 %

6. Rasio lembaga dalam penyaluran dana “X”

- Penyaluran Dana Zakat

- 2010 23.219.860.025

31.448.776.565 ÷

0,73833 x 100%

= 73,83 %

- 2011 30.538.234.000

39.532.430.980 ÷

Page 86: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

72

0,77248 x 100%

= 77,24 %

- 2012 40.937.830.623

54.249.154.401 ÷

0,75462 x100%

= 75,46 %

- 2013 53.336.750.021

60.697.678.071 ÷

0,87872 x 100%

= 87,87 %

- 2014 63.138.463.452

69.435.346.674 ÷

0,90931 x 100%

= 90,93 %

- 2015 80.688.907.158

82.001.385.224 ÷

0,98399 x 100%

= 98,39%

- Penyaluran Dana Infak sedekah

- 2010 16.075.301.559

21.320.042.370 ÷

0,75399 x 100%

= 75,39 %

- 2011 22.523.831.387

25.248.381.906 ÷

0,89209 x 100%

= 89,2 %

Page 87: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

73

- 2012 25.580.022.884

27.204.156.475 ÷

0,94209 x 100%

= 94,02 %

- 2013 23.371.378.815

37.098.201.199 ÷

0,2998 x 100%

= 62, 99 %

- 2014 43.848.258.393

44.350.496.199 ÷

0,98867 x 100%

= 98,86 %

- 2015 49.134.977.050

52.852.967.168 ÷

0,92965 x 100%

= 92,96%

Page 88: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

Page 89: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39

Page 90: ANALISIS FAKTOR EFEKTIVITAS RASIO PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37994/1/KHAIRUL... · analisis faktor efektivitas rasio penggunaan dana zakat infak

39