125
ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM ( Studi Pada Desa Bumi Jaya Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara ) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh: Eriantina NPM: 1451010036 Program Studi: Ekonomi Syariah FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H/ 2018 M

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH

PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI

SAWAH MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

( Studi Pada Desa Bumi Jaya Kecamatan Abung Timur Kabupaten

Lampung Utara )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh:

Eriantina

NPM: 1451010036

Program Studi: Ekonomi Syari’ah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H/ 2018 M

Page 2: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH

PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI

SAWAH MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

( Studi Pada Desa Bumi Jaya Kecamatan Abung Timur Kabupaten

Lampung Utara)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Melengkapi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh:

Eriantina

NPM: 1451010036

Program Studi: Ekonomi Syariah

Pembimbing I : Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.S.I

Pembimbing II : Madnasir, S.E., M.Si.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H/ 2018 M

Page 3: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

ii

ABSTRAK

Sektor Pertanian merupakan sektor yang diunggulkan karena mata

pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar adalah petani. Desa Bumi

Jaya merupakan salah satu desa yang sangat berpotensi dalam sektor

pertanian, tetapi para petani yang ada di Desa Bumi Jaya belum

memanfaatkan potensi ini secara maksimal dikarenakan masih rendahnya

pengetahuan para petani yang mengakibatkan masyarakat masih banyak

yang bersifat tradisional. Pemberdayaan penyuluhan pertanian sangat

penting diperlukan kepada para petani dengan berbagai macam kegiatan

penyuluhan dari pemerintah guna menambah pengetahuan mengenai

pertanian agar menjadikan petani yang kreatif dan mandiri.

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana efektivitas

program penyuluh pertanian dalam meningkatkan pendapatan petani padi

sawah dan bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap efektivitas

program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

pendapatan petani padi sawah. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam

meningkatkan pendapatan petani padi sawah dan untuk mengetahui

pandangan ekonomi islam tentang efektivitas program pemberdayaan

penyuluh pertanian dalam meningkatkan pendapatan petani padi sawah.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini

termasuk penelitian lapangan. Sumber data berupa data primer dan data

sekunder. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara,

kuisioner dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini 30 petani padi

yang tergabung dalam kelompok tani sumber jaya dan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu 30 petani padi. Teknik pengumpulan

data menggunakan metode analisis data yan digunakan adalah pendekatan

deskriptif kualitatif.

Berdasarkan uraian diatas peneliti dapat menarik kesimpulan

efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam

meningkatkan pendapatan petani padi sawah berdasarkan 4 indikator yaitu

ketercapaian tujuan, efisiensi, diterima oleh publik dan produksi sudah

berjalan secara efektif. Menurut perspektif ekonomi Islam tentang

pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan.

Pemberdayaan dalam ekonomi Islam merupakan sebuah pembelajaran

kepada masyarakat atau sekelompok agar mereka dapat mencapai

kehidupan yang lebih baik. Dengan hal tersebut maka setiap anggota

petani sudah dapat berusaha merubah dirinya menjadi petani yang lebih

maju dan dapat memanfaatkan sumber daya yang ada. Dan dilihat dari

prinsip-prinsip ekonomi islam program pemberdayaan penyuluhan

pertanian dalam hal ini telah berjalan berdasarkan prinsip tauhid, prinsip

bekerja atau produktifitas dan prinsip tolong-menolong (ta’awun).

Kata Kunci: Efektivitas, Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Pendapatan.

Page 4: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

iii

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Alamat : Jl.Letkol H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung 35131 Telp. (0721) 703260

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM

PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN

DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN

PETANI PADI SAWAH MENURUT

PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada

Desa Bumi Jaya Kecamatan Abung Timur

Kabupaten Lampung Utara)

Nama : Eriantina

NPM : 1451010036

Program Studi : Ekonomi Syari’ah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

MENYETUJUI

Untuk dimunaqosahkan dan dipertahankan dalam sidang Munaqosah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung

Bandar Lampung, 08 September 2018

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.S.I Madnasir, S.E., M.S.I

NIP.198008012003121001 NIP.197504242002121001

Mengetahui

Ketua Jurusan Ekonomi Syari’ah

Madnasir, S.E., M.S.I

NIP.197504242002121001

Page 5: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

iv

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Alamat : Jl.Letkol H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung 35131 Telp. (0721) 703260

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM

PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN DALAM

MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH MENURUT

PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Desa Bumi Jaya Kecamatan

Abung Timur Kabupaten Lampung Utara)” disusun oleh Eriantina, NPM:

1451010036, Jurusan: Ekonomi Syari’ah, telah diujikan dalam sidang

Munaqosah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung pada

Hari/Tanggal: Rabu, 17 Oktober 2018.

TIM MUNAQOSAH

Ketua : H. Supaijo, S.H., M.H (..............................)

Sekretaris : Liya Ermawati, S.E., M.S.Ak (..............................)

Penguji I : A. Zuliansyah, S.Si., M.M (..............................)

Penguji II : Madnasir, S.E., M.S.I (.............................)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. Moh Bahrudin, M.Ag

NIP.195808241989031003

Page 6: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

v

MOTTO

Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran

dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-

Nya”.(QS. Al-Maidah:2)1

1

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan (Bandung: PT. Sygma Examedia

Arkanleema, 2013), h.254.

Page 7: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

vi

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah

memberikan kesempatan dan kekuatan kepada penulis, sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda M. Arief Rahman dan Ibunda

Emilia, terimakasih atas cinta, kasih sayang, pengorbanan, dukungan,

motivasi serta do’a kalian yang tulus dan tak pernah berhenti memberikan

dukungan moral dan material serta memotivasi disetiap waktuku menuntut

ilmu. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT dan senantiasa diberikan

keberkahan dalam setiap langkahnya.

2. Ketiga adik-adiku tercinta Nur Azizah, Nurlaili, dan Marisa Arilia

terimakasih karena kalian selalu menjadi penghibur dalam setiap lelahku

dan selalu menjadi sumber semangat dan do’a sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga kita bisa meraih

kesuksesan dan membuat orang tua kita selalu tersenyum bahagia serta

selalu berusaha menjadi anak yang sholeha Aamiin.

3. Almamaterku tercinta tempatku menimba ilmu UIN Raden Intan

Lampung, Semoga selalu jaya, maju dan semakin berkualitas.

Page 8: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Eriantina dilahirkan di Kotabumi, pada tanggal 08

Oktober 1996 yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan

Bapak M.Arief rahman dan Ibu Emilia. Adapun riwayat pendidikan penulis yaitu

Pendidikan Sekolah Dasar ditempuh di SD Negeri 03 Kotabumi Kabupaten

Lampung Utara yang diselesaikan pada tahun 2008. Lalu melanjutkan ke jenjang

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 03 Kotabumi Kabupaten Lampung

Utara yang diselesaikan pada tahun 2011. Setelah itu melanjutkan ke jenjang

sekolah menengah atas di SMA Negeri 01 Kotabumi Kabupaten Lampung Utara

yang diselesaikan pada tahun 2014. Penulis diterima sebagai mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syari’ah, di Universitas Islam

Negeri Raden Intan Lampung melalui jalur SPAN-PTKIN atau undangan pada

tahun 2012.

Page 9: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

berupa ilmu pengetahuan, petunjuk, kesehatan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Efektivitas Program

Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Dalam Meningkatkan Pendapatan

Petani Padi Sawah Menurut Perspektif Ekonomi Islam” (Studi Pada Desa

Bumi Jaya Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara)”.

Shalawat dan salam kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah

menegakkan kalimat Tauhid serta membimbing umatnya ke jalan yang penuh

cahaya dan semoga kita termasuk kaum yang mendapat syafaatnya di hari akhir

nanti, Aamiin.

Skripsi yang ditulis merupakan bagian dan persyaratan untuk

menyelesaikan studi pendidikan program Strata satu (S1) di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (SE).

Atas terselesainya skripsi ini tak lupa penulis mengucapkan terimakasih

sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang turut berperan dalam proses

penyelesaiannya, secara rinci penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Moh. Bahrudin, M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.

2. Bapak Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.S.I selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu dan memberi arahan dalam membimbing serta

Page 10: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

ix

memberikan motivasi selama proses penulisan skipsi ini hingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

3. Bapak Madnasir, S.E., M.S.I. selaku Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan memberi arahan dalam membimbing serta

memberikan motivasi selama proses penulisan skripsi sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

4. Kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Karyawan yang telah memberikan

bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.

5. Pimpinan dan karyawan perpustakaan yang telah memberikan pelayanan

yang baik dalam mendapatkan informasi dan sumber referensi, data, dan

lain-lain.

6. Kepala bagian penyuluhan Dinas Pertanian Lampung Utara, penyuluh, dan

seluruh anggota kelompok tani sumber jaya yang senantiasa membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian, dan bersedia meluangkan waktu,

memberikan informasi serta data-data yang penyusun butuhkan dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat tersayang The Bacin Helda Liza Syafitri, Nafsia, dan

Indah Velia Utama yang selama ini menjadi teman terbaik dalam bertukar

informasi, serta memberiku semangat dan motivasi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Saudara dan Sahabat terbaikku Nanda Oxi Safitrilia, Aisyah Oktarini,

Selvilia Ariska, Yeti Aprilia, Radhita Gita Wanda, Gusti Ayu, Fesa Marisa

Cintia, Dian Pertiwi, Fadlilah Fitri, Mareza Sultriani, Kinanti Suryani, Sri

Page 11: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

x

Indah Permatasari, Wenda Bidasaranti, Yoraida Khairunnisa, Firstella

Apnizar, Yunia Lestari, Seftia Bella, Yesi Marcelina, dan Shila Nurjannah

yang menemani dan memberikan motivasi, semangat dan inspirasi.

Semoga allah memperkuat ukhuwah kita dan tetap mempererat silaturahmi

kita.

9. Teman seperjuangan angkatan 2014 khususnya prodi Ekonomi Syariah F

yang selalu bersama selama perkualiahan serta memberikan semangat dan

dukungannya.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi diharapkan betapapun kecilnya karya tulis (skripsi) ini dapat menjadi

sumbangan yang memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya keilmuan yang terkait dengan Ekonomi dan Bisnis.

Bandar Lampung, 20 Agustus 2018

Penulis

Eriantina

NPM.1451010036

Page 12: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Luas Lahan Menurut Ekosistem di Kabupaten Lampung Utara

Tahun 2017 ................................................................................... 9

Tabel 1.2 : Luas Lahan Menurut Komoditas Tanaman Pangan Desa Bumi

Jaya Tahun 2017 .......................................................................... 10

Tabel 3.1 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 68

Tabel 3.2 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ....................................... 69

Tabel 3.3 : Pola Konsumsi Masyarakat Bumi Jaya ....................................... 70

Tabel 3.4 : Data Anggota Kelompok Tani Sumber Jaya ............................... 73

Tabel 3.5 : Distribusi Responden Berdasarkan Usia ..................................... 75

Tabel 3.6 : Tingkat Pendapatan...................................................................... 76

Tabel 3.7 : Jenis Pekerjaan ............................................................................. 77

Tabel 4.1 : Pendapatan Petani Rata-Rata Sebelum Adanya Penyuluh

Tahun 2006-2008 ......................................................................... 91

Tabel 4.2 : Pendapatan Rata-Rata Sesudah Adanya Penyuluh

Tahun 2015-2017 ......................................................................... 91

Page 13: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Blangko Konsultasi

2. Surat Permohonan Izin Riset

3. Surat Balasan Izin Riset

4. Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

5. Pedoman Wawancara

6. Dokumentasi

Page 14: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

ABSTRAK ................................................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... iii

PENGESAHAN ........................................................................................................ iv

MOTTO .................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Penegasan Judul ............................................................................ 1

B. Alasan Memilih Judul .................................................................... 4

C. Latar Belakang Masalah ................................................................ 5

D. Rumusan Masalah ......................................................................... 13

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 13

F. Metode Penelitian .......................................................................... 15

G. Kajian Pustaka ............................................................................... 22

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 26

A. Tinjauan Tentang Teori Efektivitas .............................................. 26

1. Pengertian Efektivitas .............................................................. 28

2. Ukuran Efektivitas ................................................................... 29

B. Indikator Efektivitas ..................................................................... 29

1. Ketercapaian Tujuan ................................................................ 30

2. Efisiensi ................................................................................... 30

3. Diterima Oleh Publik ............................................................... 31

4. Produksi.................................................................................... 31

C. Tinjauan Tentang Teori Penyuluhan Pertanian ............................ 31

Page 15: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

xiv

1. Pengertian Penyuluhan Pertanian ............................................. 31

2. Tujuan dan Prinsip Penyuluhan Pertanian ............................... 34

3. Fungsi Penyuluhan Pertanian ................................................... 35

4. Tujuan – Tujuan Pemerintah .................................................... 38

5. Hambatan – Hambatan yang Dihadapi Petani ......................... 39

D. Konsep Pendapatan ...................................................................... 42

1. Pengertian Pendapatan ............................................................. 42

2. Macam-Macam Pendapatan ..................................................... 44

3. Sumber Pendapatan .................................................................. 46

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan ...................... 47

E. Indikator Pendapatan ................................................................... 48

F. Pemberdayaan Dalam Pandangan Islam...................................... 50

G. Pendapatan Dalam Ekonomi Islam .............................................. 57

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN ................................................ 62

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 62

B. Kondisi Demografi Desa Bumi Jaya ............................................. 68

C. Keadaan Umum Kelompok Tani Sumber Jaya ............................. 70

D. Tingkat Pendapatan ....................................................................... 76

BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................ 84

A. Efektivitas Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian

dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Pada Sawah ................. 84

B. Efektivitas Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Ditinjau

dalam Perspektif Ekonomi Islam ................................................. 93

BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 104

A. Kesimpulan .................................................................................. 105

B. Saran ............................................................................................. 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

xv

Page 17: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai kerangka awal guna mendapatkan gambaran yang jelas dan

memudahkan dalam memahami skripsi ini. Maka perlu adanya uraian terhadap

penegasan arti dan makna dari beberapa istilah yang terkait dengan skripsi ini.

Dengan penegasan tersebut diharapkan tidak akan terjadi kekeliruan terhadap

pemaknaan judul dari beberapa istilah yang digunakan, disamping itu langkah

lain ini merupakan proses penekanan terhadap pokok permasalahan yang akan

dibahas.

Adapun skripsi ini berjudul “Analisis Efektivitas Program

Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Dalam Meningkatkan Pendapatan

Petani Padi Sawah Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Desa

Bumi Jaya Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara). Untuk

menghindari kesalahpahaman dalam memahami maksud serta ruang lingkup

maka perlu diuraikan pengertian dari istilah judul tersebut sebagai berikut :

1. Analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,

perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.1 Analisis yang

dimaksud dalam pembahasan yang bertujuan untuk memberikan kesimpulan

terhadap permasalahan yang ada.

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Umum, 2011), h.58.

Page 18: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

2

2. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kualitas, kuantitas, dan waktu) yang mempunyai pengaruh serta membawa

hasil guna untuk mencapai suatu keberhasilan dalam suatu kegiatan.2

3. Program merupakan hasil dari rancangan mengenai usaha yang telah

disusun sedemikian rupa oleh seseorang atau suatu kelompok.3

4. Pemberdayaan berasal dari kata daya yang berarti mempunyai daya

kekuatan, mempunyai tenaga kerja, ikhtiar.4 Pemberdayaan juga dapat

diartikan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

individu, kelompok, dan masyarakat luas agar memiliki kemampuan dan

dapat mengontrol lingkungannya.5 Pemberdayaan merupakan sebuah proses

dan tujuan, pemberdayaan sebagai proses adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan kelompok atau individu yang lemah, sedangkan

pemberdayaan sebagai tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai dari

adanya perubahan sosial dimana masyarakat memiliki kekuasaan,

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pemberdayaan ekonomi

merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan atau potensi

masyarakat dalam kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup

2 Sri Hartini, 2016, Analisis Efektivitas Penerbitan Sukuk (SBSN) Terhadap

Perkembangan Pembangunan Insfrastruktur Dalam Perspektif Islam, Skripsi: IAIN Raden Intan

Lampung, Bandar Lampung, h.46.

3 Sujianto, Ernawati, Hasim As’ari, Maryani, “Implementasi Program Raskin Dalam

Upaya Mensejahterakan Masyarakat, “Jurnal Kebijakan Publik, Volume 3, Nomor 2, Oktober

2012, h.59.

4 W.j.s Poerwardaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),

h.21.

5 Aprilia Theresia, dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat, (Bandung: Alabeta, 2014).

Page 19: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

3

serta meningkatkan kesejahteraan mereka dan dapat berpotensi dalam proses

pembangunan nasional.

5. Penyuluhan Pertanian merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka

meningkatkan kemampuan petani baik pengetahuan, sikap, dan

keterampilan sehingga mereka mampu dan berdaya serta menetapkan

keputusan sendiri terkait dengan usaha tani yang dilaksanakannya.6

6. Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas

prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan,

bulanan atau tahunan.7

7. Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian utamanya

dengan cara melakukan pengolahan tanah dengan tujuan untuk

menumbuhkan dan memelihara tanaman seperti (padi, bunga, buah, dan

lain-lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut

untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.8

8. Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk

mencapai falah berdasarkan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai Al-Qur’an

dan Sunnah.9

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa maksud

judul skripsi ini adalah kemampuan berfikir penulis dalam menganalisis dan

6 Nani Sufiani, Amri Jahi, Djoko Susanto, “Implementasi Program Pemberdayaan Petani

Dalam Upaya Mensejahterakan Masyarakat”Jurnal Penyuluhan Volume 4, Nomor 2, July 2014,

h.2.

7 Sadano Sukirno, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006). 8 Idianto, Ekonomi Pertanian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.54.

9 Veithzal Rivai dan Andi Buchari, Islamic Economics, (Jakarta: Penerbit PT. Bumi

Aksara, 2009), h.52.

Page 20: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

4

menguraikan tentang efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian

dalam meningkatkan pendapatan petani padi sawah menurut perspektif ekonomi

islam.

B. Alasan Memilih Judul

Dalam penelitian ini yang menjadi alasan mendasar dalam memilih judul

adalah :

Permasalahan yang diteliti dari judul yang dimaksud adalah sesuai dengan

bidang keilmuan yang sedang penulis geluti saat ini, yakni berkenaan dengan

aktivitas perekonomian atau Ekonomi Syariah.

1. Alasan Objektif

Sebagaimana diketahui peran sektor pertanian dalam pembangunan

ekonomi sangatlah penting karena sebagian besar penduduk di Negara

miskin menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut. Desa Bumi Jaya

merupakan salah satu daerah di Kecamatan Abung Timur Kabupaten

Lampung Utara yang memiliki potensi ekonomi yang cukup besar di

sektor pertanian tanaman pangan padi sawah namun sumber daya manusia

yang rendah, minimnya pengetahuan petani sehingga perlu diadakannya

program-program melalui program pemberdayaan penyuluhan pertanian

dengan tujuan untuk dapat menambah pengetahuan dan memberikan

pelatihan bagi petani serta menjadikan petani yang unggul, mandiri dan

berkualitas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Page 21: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

5

2. Alasan Subjektif

a. Pokok bahasan skripsi ini sesuai berdasarkan jurusan penulis yakni

Ekonomi Syari’ah. Dimana bahasan tersebut merupakan suatu kajian

keilmuan yang berkaitan dengan Ekonomi Pembangunan, yakni salah

satu mata kuliah yang penulis ampuh.

b. Memberikan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca tentang

efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian yang ada di

daerah tersebut. Judul tersebut memberikan penambahan dalam

mengembangkan wawasan, sehingga akan menambah literatur.

c. Mudah dalam pengambilan data dalam menyelesaikan skripsi ini.

C. Latar Belakang Masalah

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang

mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencarian maupun

sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor

tanaman bahan makanan, subsektor holtikultura, subsektor perikanan,

subsektor peternakan, dan subsektor kehutanan. Pertanian merupakan salah

satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan masyarakat di Indonesia

karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Dan merupakan

sektor yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia.10

Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di

Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: menyediakan surplus

pangan semakin besar kepada penduduk yang kian meningkat, meningkatkan

10 Jui Rompas, Potensi Sektor Pertanian Dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga

Kerja, Volume 15 No. 04 Thn 2015.

Page 22: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

6

akan permintaan produk industri dan dengan demikian mendorong keharusan

diperluasnya sektor sekunder ke sektor tersier, menyediakan tambahan

penghasilan devisa untuk impor barang-barang modal bagi pembangunan

melalui ekspor hasil pertanian secara terus-menerus, meningkatkan

pendapatan desa untuk dimobilisasi pemerintah dan memperbaiki

kesejahteraan rakyat pedesaan. Agar pertanian dapat berkontribusi dalam

perekonomian nasional, menghadapi dinamika globalisasi dan perdagangan

bebas diperlukan suatu perencanaan nasional dengan pemilihan atas dasar

prioritas dan sasaran dari program pembangunan pertanian.11

Pertanian diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati

yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, serta mengelola

lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya yang didalamnya

terdapat bahan makanan utama seperti beras, palawija (kacang-kacangan,

jagung dan umbi-umbian), dan tanaman-tanaman holtikultura. Sebagaimana

dalam firman Allah SWT dalam Q.S. Al. An’am: 99) :

11 Jhingan, M.L, Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan, (Jakarta: Rajawali Pers,

2014), h.362.

Page 23: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

7

Artinya : “Dan dialah (Allah) yang menurunkan air hujan dari langit, lalu

kami tumbuhkan dengan air segala macam tumbuhan, maka kami keluarkan

dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak, dan dari mayang kurma

mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan

(kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.

Pehatikanlah buahnya diwaktu pohonnya berbuah , dan perhatikan pulalah

kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikianlah itu terdapat tanda-

tanda kekuasaan allah bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S Al. An‟am:

99).

Dalam ayat ini, Allah menyebutkan tentang air dan tanaman serta proses

pengembangbiakannya. Semua ini menunjukkan betapa besarnya karunia

Allah SWT yang diberikan kepada manusia sebagai pengelola bumi. Dan

betapa pentingnya segala macam tumbuhan dapat menghasilkan barang

keperluan yang bernilai ekonomi. Semua yang halal dapat menjadi hak milik

manusia yang akan dipergunakan untuk mensejahterakan kehidupan mereka.

Berbagai sumber macam sumberdaya yang telah diberikan oleh Allah SWT

tersebut harus dijaga dan dimanfaatkan karena hal tersebut sebagai suatu

amanah yang harus dikelola dengan sebaik-baiknya, bukan berarti manusia

dapat berbuat semena-mena dalam memperlakukan alam ini.

Islam mendorong pemeluknya untuk berproduksi dan menekuni aktivitas

ekonomi dalam segala bentuk kegiatan seperti pertanian, perdagangan,

industri, dan bekerja dalam berbagai bidang. Dalam setiap amal perbuatan

yang menghasilkan benda atau pelayanan yang bermanfaat bagi manusia, atau

memperindah kehidupan mereka menjadi lebih makmur dan sejahtera.

Sejalan dengan pembangunan ekonomi, salah satu daerah yang sedang

melaksanakan pembangunan ekonomi adalah Kabupaten Lampung Utara.

Menurut data dari Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Utara bahwa dalam

Page 24: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

8

sektor pertanian terutama tanaman pangan dan holtikultura merupakan salah

satu pilar utama dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan di

Kabupaten Lampung Utara dan memberikan kontribusi yang cukup signifikan

terhadap PDRB Kabupaten Lampung Utara dibandingkan dengan sektor

lainnya. Salah satu komoditas unggulan yang berperan dalam sektor pertanian

yaitu pada tanaman pangan padi sawah. Luas lahan pertanian dan Kehutanan

di Kabupaten Lampung Utara adalah 193 441,12 Ha yang terbagi atas lahan

sawah 26.002 lahan kering 102.419 Ha dan lahan tambak 9.621,55 Ha dengan

perincian sebagai berikut :

Page 25: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

9

Tabel 1.1

Luas Lahan Menurut Ekosistem di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2017

No Kecamatan Luas Lahan (Ha) Jumlah

Lahan

(Ha) Sawah Kering

Irigasi T.

Hujan

Lebak LPBS LBP

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

Bukit Kemuning

Abung Tinggi

Tanjung Raja

Abung Barat

Abung Tengah

Abung Kunang

Abung Pekurun

Kotabumi

Kotabumi Utara

Kotabumi

Selatan

Abung Selatan

Abung Semuli

Blamb. Pagar

Abung Timur

Abung Surakarta

Sungkai Selatan

Muara Sungkai

Bunga Mayang

Sungkai Barat

Sungkai Jaya

Sungkai Utara

Hulu Sungkai

Sungkai Tengah

285

677

1.018

270

1.385

107

91

-

437

75

343

928

385

2.744

2.300

185

290

-

86

230

533

174

90

65

-

-

14

20

-

-

-

150

89

335

134

365

-

-

45

1.018

-

-

266

60

56

408

35

111

130

56

77

171

25

242

-

12

208

335

-

772

158

211

203

563

95

12

-

85

133

10.080

10.196

29.344

5.086

6.169

2.203

15.399

4.236

12.259

9.071

10.837

7.581

14.013

5.075

7.151

7.966

7.550

11.000

5.864

3.983

9.491

8.287

6.799

1.033

2.322

2.678

582

1.542

1.539

2.832

1.433

4.673

1.175

2.413

710

4.376

1.856

1.442

558

2.808

1.013

831

729

2.675

661

3.730

11.498

13.306

33.170

6.008

9.193

4.020

18.347

5.911

17.519

10.422

14.136

9.688

19.139

10.447

11.051

8.965

11.869

12.576

6.896

5.220

12.759

9.262

11.160

Jumlah 12.633 3.025 3.634 209.64

0

43.63

1 272.563

Total Lahan 19.292 253.271

Sumber: Data Laporan Statistik Pertanian Kecamatan Se Kab. Lampung Utara

2017

Keterangan :

LPBS : Lahan Pertanian Bukan Sawah (Tegal/Kebun, Ladang/Huma,

Perkebunan, Hutan Rakyat, Padang Rumput, Tambak, Empang, Hutan

Negara).

LBP : Lahan Bukan Pertanian (Jalan, Pemukiman, Perkantoran, Sungai, dll)

Page 26: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

10

Desa Bumi Jaya merupakan salah satu desa dari Kecamatan Abung Timur

yang ada di Kabupaten Lampung Utara, dimana sebagian besar mata

pencaharian masyarakatnya adalah sebagai petani padi. Luasnya lahan, iklim

yang cukup sejuk, serta lokasi lahan yang strategis memungkinkan banyaknya

perkembangan di bidang pertanian. Luas wilayah di Desa Bumi Jaya

Kecamatan Abung Timur adalah 1.002 hektar, yang terdiri dari lahan kering

333 hektar, dan lahan basah 669 hektar. Salah satu komoditas unggulan yang

mempunyai peran dalam sektor pertanian di Desa Bumi Jaya adalah tanaman

pangan padi sawah dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 1.2

Luas Lahan Menurut Komoditas Tanaman Pangan Desa Bumi Jaya

Tahun 2017

No Tanaman Pangan Luas Lahan (Ha) Produktivitas

(ton/ha)

1 Padi Sawah 669,00 Ha 5,00

2 Padi Gogo/ladang 25,00 Ha 4,50

3 Jagung 55,00 Ha 9,00

4 Ubi Kayu 180,75 Ha 40,00

5 Ubi Jalar 2,00 Ha 10,00

6 Kacang Tanah 1,00 Ha 7,00

7 Kacang Panjang 1,50 Ha 8,00

Sumber: Profil Desa Bumi Jaya Tahun 2017.

Page 27: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

11

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa Desa Bumi Jaya merupakan daerah yang

berpotensi untuk memproduksi tanaman pangan padi sawah. Namun masalah

yang melanda di Desa Bumi Jaya Kecamatan Abung Timur yang

berhubungan dengan sektor pertanian yaitu masih rendahnya pengetahuan

masyarakat sehingga mengakibatkan masyarakat masih banyak yang bersifat

tradisional yang kemudian membuat masyarakat belum memanfaatkan

potensi ini secara maksimal kemudian belum optimalnya infrastruktur, sarana

dan prasarana pertanian, rendahnya produktivitas seiring dan daya saing

beberapa produk hasil pertanian pada tanaman pangan, dan sulitnya

informasi.

Agar potensi yang dimiliki oleh Desa Bumi Jaya tetap stabil bahkan

dapat berkembang menjadi lebih baik dan dapat menjadi daya saing bagi

daerah lain maka Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lampung Utara

dapat mengambil kebijakan dan program-program terhadap sektor tersebut

dengan lebih tepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di

daerah tersebut, salah satunya adalah program pemberdayaan penyuluhan

pertanian.

Melalui kegiatan pemberdayaan penyuluhan pertanian, petani dan

keluarganya dapat dikembangkan kemampuannya, keswadayaannya dan

kemandiriannya agar mereka mampu mengelola usaha tani dan mempunyai

daya usaha yang tinggi. Revitaliasi penyuluhan pertanian dapat berjalan

secara produktif, efektif, dan efisien, perlu dilakukan identifikasi sumber daya

dan program-program pembangunan pertanian, baik yang dilaksanakan oleh

Page 28: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

12

pemerintah, swasta maupun masyarakat. Hal tersebut diperlukan dalam

rangka penyusunan rencana penyelenggraan penyuluhan pertanian yang

komperhensif dengan memadukan seluruh sumberdaya yang tersedia.

Adanya program penyuluhan pertanian dan peranan penyuluh pertanian

di tengah-tengah masyarakat tani di desa masih sangat dibutuhkan untuk

dapat meningkatkan sumber daya manusia (petani) sehingga mampu

mengelola sumber daya alam yang ada secara intensif demi tercapainya

peningkatan produktifitas pertanian dan pendapatan atau tercapainya

ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi. Memberdayakan petani dan

keluarganya melalui penyelenggaraan penyuluh pertanian bertujuan untuk

mencapai petani yang tangguh sebagai salah satu komponen untuk

membangun pertanian yang maju sehingga terwujudnya masyarakat sejahtera.

Sesuai dengan Undang-Undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan bahwa penyuluhan

merupakan bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

memajukan kesejahteraan umum dan pemerintah berkewajiban untuk

menyelenggarakannya. Melihat pentingnya program pemberdayaan penyuluh

pertanian untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pendapatan

masyarakat oleh karena itu pengelolaan sangat diperlukan. Pemerintah daerah

dan masyarakat harus memanfaatkan potensi ekonomi yang sudah ada.

Efektivitas program penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai sebagai

suatu usaha untuk mencapai hasil yang maksimal dengan memanfaatkan

sumber daya yang ada. Menurut Ismail Nawawi, hal ini berkaitan dengan

Page 29: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

13

kebijakan, maka untuk mengukur efektivitas program ini akan digunakan

ukuran efektivitas kebijakan yaitu ketercapaian tujuan, efisiensi, adil, diterima

oleh publik, dan produksi.12

Berdasarkan hal tersebut, untuk mengetahui lebih jauh tentang efektivitas

program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan pendapatan

petani padi sawah, maka penulis melakukan penelitian tentang Analisis

Efektivitas Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Dalam

Meningkatkan Pendapatan Petani Padi Sawah Menurut Perspektif

Ekonomi Islam (Studi Pada Desa Bumi Jaya Kecamatan Abung Timur

Kabupaten Lampung Utara).

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam

meningkatkan pendapatan petani padi sawah di Desa Bumi Jaya ?

2. Bagaimana pandangan ekonomi islam terhadap efektivitas program

pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan pendapatan petani

padi sawah di Desa Bumi Jaya ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan tentunya mempunyai sasaran

yang hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya

jelas diketahui sebelumnya. Suatu riset dalam ilmu pengetahuan empiris

12 Ismail Nawawi Uha, Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja, (Jakarta: VIV

Peers, 2013), h.196.

Page 30: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

14

bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran

suatu ilmu pengetahuan itu sendiri. Adapun yang menjadi tujuan dari

penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui efektivitas program pemberdayaan penyuluh

pertanian dalam meningkatkan pendapatan petani padi sawah di Desa

Bumi Jaya.

b. Untuk mengetahui pandangan ekonomi islam terhadap efektivitas

program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

pendapatan petani padi sawah di Desa Bumi Jaya.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan lainnya, lebih rincinya sebagai

berikut:

a. Secara Teoritis

Agar dapat tambahan referensi dan menambah ilmu pengetahuan

penulis tentang efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian

dalam meningkatkan pendapatan petani padi sawah.

b. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

masukan untuk pertimbangan dan sumbangan pemikiran yang

bermanfaat mengenai efektivitas program pemberdayaan penyuluh

pertanian dalam meningkatkan pendapatan petani menurut perspektif

Ekonomi Islam.

Page 31: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

15

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data penelitian dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah penelitian eksploratif yang biasanya lebih bersifat studi kasus. Jenis

penelitian ini mempunyai proses yang lain dengan proses pada penelitian

kuantitatif. Penelitian kualitatif dimulai dengan adanya suatu masalah yang

biasanya spesifik dan diteliti secara khusus sebagai suatu kasus yang akan

diangkat ke permukaan tanpa adanya maksud untuk generalisasi.13

1. Jenis dan Sifat Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang

keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu kelompok sosial

individu atau masyarakat.14

Penelitian lapangan dilakukan dengan

menggali data yang bersumber Kepala bagian penyuluh pertanian,

penyuluh dan kelompok tani sumber jaya di Desa Bumi Jaya

Kecamatan Abung Timur.

Penelitian ini selain berjenis penelitian lapangan juga berjenis

penelitian pustaka (library research), yang bertujuan untuk

mengumpulkan data atau informasi dengan bantuan material, misalnya:

13 Farouk Muhammad, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PTIK Press, 2003), h.100.

14

Husain Umar, Metode Penelitian untuk skripsi dan tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers,

2000), h.42.

Page 32: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

16

buku, catatan, koran, dokumen, dan referensi lainnya yang berkaitan

dengan data Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian di Desa Bumi

Jaya Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara.

b. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat descriptive. Penelitian descriptive adalah

penelitian yang bertujuan memberikan gambaran atau uraian atas suatu

keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang

diteliti.15

Dalam penelitian ini, pengertian deskriptif yang dimaksudkan

adalah suatu penelitian yang menerangkan tentang efektivitas program

pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan pendapatan

petani padi sawah.

2. Sumber Data Penelitian

Yang menjadi bahan acuan (sumber) dalam penelitian ini, peneliti

membaginya dalam dua kategori yaitu:

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber

pertama baik dari individu atau perorangan seperti data hasil dari

wawancara.16

Data primer dalam penelitian ini akan diperoleh dari hasil

wawancara langsung dilapangan dengan kepala bagian penyuluh

pertanian, penyuluh dan kelompok tani sumber jaya di Desa Bumi Jaya

Kecamatan Abung Timur.

15 Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.11.

16 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2009),

h.157.

Page 33: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

17

b. Data Sekunder

Secara singkat data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan

oleh pihak lain.17

Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu

dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar dari

penelitian sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya

adalah data asli.18

Data sekunder meliputi data-data penunjang dari data

primer, yang didapatkan melalui perpustakaan atau dari laporan-laporan

peneliti terdahulu yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh

pihak pengumpul, misalnya berasal dari buku-buku, hasil penelitian

terdahulu. Data sekunder meliputi data jumlah petani yang ada di Desa

Bumi Jaya dan data penunjang lainnya.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Sebuah populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas

serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.19

Atau populasi adalah kelompok

elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek transaksi,

atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi

objek penelitian. Dalam hal ini populasi yang menjadi objek penelitian

adalah Desa Bumi Jaya Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung

Utara.

17 Ibid, h.148.

18

Ibid, h.30.

19 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h.194.

Page 34: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

18

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-

cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan

lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi yang diteliti.

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi dikarenakan keterbatasan dana, waktu, dan

tenaga kerja maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi tersebut.

Teknik sampling yang akan digunakan oleh peneliti adalah

nonprobabilitas sampling dengan teknik sampel yang akan dipakai

yaitu Purposive Sampling. Purposive sampling adalah teknik

pengambilan suatu sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu

sehingga didapatkan hasil yang diharapkan.20

Menurut Suharsimi

Akunto, sebagai perkiraan apabila penelitian berjumlah kurang dari

100 maka sampel yang diambil adalah semua, namun apabila populasi

penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara

10-15% atau 20-25% dari jumlah populasi.21

Dari pernyataan diatas,

semua populasi diambil sebagai sampel karena kurang dari 100 maka

sampel dari penelitian ini sebanyak 30 orang petani padi sawah yang

tergabung dalam kelompok tani sumber jaya Desa Bumi Jaya

Kecamatan Abung Timur.

20 Ibid, h.82.

21 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), h.12.

Page 35: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

19

4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik lapangan

dan kepustakaan. Dalam penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan

cara membaca, menelaah serta mempelajari berbagai bahan bacaan yang

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian lapangan

penulis menggunakan metode-metode seperti :

a. Metode wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si

penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden

dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara).22

Dalam metode ini peneliti menggunakan metode

wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara

yang dilakukan dengan terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan

yang kadang- kadang disertai jawaban-jawaban alternatif dari

responden dengan maksud agar pengumpulan data dapat lebih

terarah kepada masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian. Dalam

wawancara berstruktur, pewawancara terikat dengan daftar

pertanyaan dan alternatif jawaban yang ditentukan.

Wawancara dilakukan kepada Kepala bagian penyuluh pertanian,

penyuluh dan kelompok tani sumber jaya di Desa Bumi Jaya

Kecamatan Abung Timur.

22

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h. 194.

Page 36: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

20

b. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis

untuk kemudian dilakukan pencatatan.23

Dalam penggunaan metode

observasi, dilakukan dengan cara pengamatan langsung.24

Hal ini

dilakukan untuk mengetahui secara pasti bagaimana efektivitas

program pemberdayaan penyuluhan pertanian dalam meningkatkan

pendapatan petani padi sawah.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah sekumpulan data yang didapatkan dari

Dinas Pertanian dan Peternakan di Kabupaten Lampung Utara yang

meliputi hasil rekaman, dokumen, catatan harian, laporan, flashdisk,

serta website resmi lainya yang diharapkan dapat mendukung

analisis penelitian. Data ini bersifat tak terbatas pada ruang dan

waktu.25

d. Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, mendalami dan

menelaah berbagai literatur yang berkaitan dengan objek yang kan

diteliti, dalam rangka memperoleh data sekunder yang sifatnya

23

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2011), h.63

24

Ibid, h.83.

25

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2014), h.28.

Page 37: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

21

teoritis dan digunakan sebagai pembanding dalam pembahasan

nantinya.

5. Pengolahan Data

Data-data yang telah terkumpul kemudian diolah. Pengolahan

data dilakukan dengan cara:

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Yaitu mencatat data yang diperoleh secara teliti dan rinci.

b. Data Display (Penyajian Data)

Yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian singkat agar data

memudahkan dalam memahami apa yang terjadi dan merencanakan

kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah terjadi tersebut.

c. Verification

Yaitu menarik kesimpulan dan verifikasi.

6. Metode Analisis Data

Setelah keseluruhan data terkumpul, maka langkah selanjutnya

penulis menganalisa data tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan.

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data

kualitatif yaitu proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis

transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang

dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan-bahan

agar dapat di interpretasikan.

Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan

pendekatan Deskriptif Kualitatif, yaitu dengan cara memaparkan

Page 38: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

22

informasi-informasi akurat yang diperoleh dari penyuluh pertanian

dan para petani di Desa Bumi Jaya. Dengan metode analisis inilah

peneliti berusaha untuk menggambarkan sekaligus menganalisa secara

deskriptif dari hasil penelitian yang akan dilakukan.

G. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu sangat bermakna jika judul-judul penelitian yang

digunakan sebagai bahan pertimbangan sangat bersinggungan dengan

penelitian yang akan dilakukan. Tujuan dicantumkan tinjauan pustaka

penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui keilmuan yang sudah

diletakkan orang lain, sehingga penelitian yang akan dilakukan benar-benar

baru dan belum pernah diteliti oleh orang lain.

Penelitian oleh Merry Fazilah, Universitas Teuku Umar yang berjudul

“Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Produktivitas Petani Padi Sawah Di

Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat” yang dilakukan pada tahun

2014. Penulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif atau bersifat

deskriptif. Keberhasilan pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh

dukungan dan peran aktif para petani beserta keluarganya dalam

melaksanakan usaha taninya, serta peran penyuluh pertanian lapangan di

wilayah masing-masing, sehingga kegiatan usaha tani tidak lagi untuk

meningkatkan produksi dan mencukupi kebutuhan konsumsi keluarga petani

saja tetapi sudah berorientasi agribisnis untuk meningkatkan pendapatan pada

akhirnya diharapkan kesejahteraan keluarga petani. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan penyuluhan pertanian secara umum di

Page 39: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

23

Kecamatan Kaway XVI tidak berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari

tidak hadirnya penyuluh pertanian untuk mejalankan program-progam

pertanian yang telah dicanangkan melalui program penyuluhan pertanian di

Kecamatan Kaway XVI dan seharusnya dapat memprioritaskan peningkatan

produksi dan kesejahteraan petani secara berkesinambungan dan terencana. 2)

Kehadiran penyuluh pertanian pada dasarnya sangat berperan penting dalam

meningkatkan produktivitas padi sawah untuk memberikan bimbingan,

wawasan serta pengetahuan kepada petani mengenai konsep pertanian padi

sawah kepada petani.26

Penelitian oleh Suria Putra BM, Universitas Pasir Pengaraian Rokan

Hulu yang berjudul “Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan

Kelompok Tani Padi Sawah Di Desa Rambah Baru Kecamatan Rambah

Samo Kabupaten Rokan Hulu” yang dilakukan pada tahun 2016. Penelitian

ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa 1) Peran penyuluh pertanian dalam menjalankan

tugasnya tergolong tinggi artinya peran petani, pendidikan, pemimpin dan

penasehat. Sedangkan pengembangan kelompoktani skor 2,25 tergolong

sedang artinya kurang berkembang. Hal ini dikarenakan pembagian tugas

yang tidak merata dan rendahnya tingkat keadilan petani dalam setiap

bimbingan. 2) Kendala yang dihadapi penyuluh dalam menjalankan perannya

yaitu lambatnya suatu masukan, informasi, dan teknologi baru serta tindak

lanjut terkait permasalahan yang berhubungan dengan penyuluh dari dinas

26

Merry Fazilah, “Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Produktivitas Petani Padi Sawah Di

Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat” (Skripsi Jurusan Ekonomi Pembangunan,

Universitas Teuku Umar, 2014).

Page 40: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

24

terkait, fasilitas untuk bahan-bahan praktek di lapangan masih kurang,

rendahnya kehadiran petani dalam berbagai pertemuan, rendahnya tingkat

pendidikan petani dan pendapatan penyuluh yang masih rendah serta

kesulitan penyuluh dalam menentukan waktu tanam yang tepat terkait cuaca

yang tidak menentu akibat pemanasan global.27

Penelitian oleh Diqa Aulia Sari, Universitas Lampung, yang berjudul

“Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Menjalankan Penyuluhan Pertanian Di

BP3K Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang Bawang” yang dilakukan

pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan secara

keseluruhan dalam melaksanakan tugas pokok penyuluh petanian di BP3K

Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang Bawang termasuk dalam

klasifikasi sedang, kegiatan penyuluhan ini lebih meningkatkan kegiatan

pertemuan teknis, demonstrasi, kursus dan melaksanakan kegiatan studi

banding dengan kelompok tani yang lebih maju.28

Meskipun sudah banyak penelitian yang dilakukan terkait dengan

efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

pendapatan padi sawah, penelitian ini memiliki dengan perbedaan dengan

penelitian yang lainnya. Adapun perbedaannya terdapat pada tempat lokasi

27

Suria Putra BM, “Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani Padi

Sawah Di Desa Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu” Jurnal

Penelitian, Vol 4 No. 2 (Juli 2016), h.180. 28

Diqa Aulia Sari, “Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Menjalankan Penyuluhan Pertanian

Di BP3K Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang Bawang”, (Skripsi Jurusan Pertanian,

Universitas Lampung, 2017).

Page 41: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

25

penelitian dan juga objek penelitian yang berbeda dengan penelitian

sebelumnya.

Selain dari itu penelitian yang akan peneliti lakukan lebih mengarah pada

efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

pendapatan petani padi sawah pada Dinas Pertanian Kabupaten Lampung

Utara.

Page 42: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

26

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Teori Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Pada umumnya efektivitas sering dihubungkan dengan efisiensi dalam

pencapaian tujuan organisasi. Padahal suatu tujuan atau sasaran yang telah

tercapai sesuai dengan rencana dapat dikatakan efektif, tetapi belum tentu

efisien. Efektifitas menekankan pada hal yang dicapai, sedangkan efisiensi

lebih melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan

membandingkan antara input dan outputnya. . Istilah efektif (effective) dan

efisien (efficient) merupakan dua istilah yang saling berkaitan dan patut

dihayati dalam upaya untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Efektivitas

merupakan gambaran tingkat keberhasilan atau keunggulan dalam mencapai

sasaran yang telah ditetapkan dan adanya keterkaitan antara nilai-nilai yang

bervariasi.29

Menurut Kurniawan menjelaskan jika efektivitas merupakan kemampuan

melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) dari pada

suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan

diantara pelaksanaannya.30

Menurut Effendy efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya

mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan,

29

Sondang P. Siagian, Manajemen Sumberdaya Manusia, (Bumi Aksara: Jakarta,

2001), h.4. 30 Ibid, h.10.

Page 43: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

27

waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan.31

Jadi dapat

diartikan bahwa indikator efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran

dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncankan.

Menurut Muasaroh menjelaskan efektivitas suatu program dapat dilihat

dari aspek-aspek antara lain: Aspek tugas dan fungsi, yaitu lembaga dikatakan

efektivitas jika melaksanakan tugas dan fungsinya, begitu juga suatu program

pembelajaran akan efektif jika tugas dan fungsinya dapat diaksanakan dengan

baik dan peserta didik belajar dengan baik, aspek rencana atau program, yang

dimaksud dengan rencana atau program disini adalah rencana pembelajaran

yang terprogram jika seluruh rencana dapat dilaksanakan maka rencana atau

program dikatakan efektif, aspek ketentuan dan peraturan, efektivitas suatu

program juga dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah

dibuat dalam rangka menjaga berlangsungnya proses kegiatannya, aspek

tujuan atau kondisi ideal, suatu program kegiatan dikatakan efektif dari sudut

hasil jika tujuan atau kondisi ideal program tersebut dapat dicapai.32

Efektivitas menurut pengertian-pengertian di atas mengartikan bahwa

indikator efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target

telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

31

Ulum , Ihyaul MD, Akuntansi Setor Publik, (Malang: UMM Press, 2004), h.294. 32 Streers, M. Richard, Efektivitas Organisasi, (Jakarta: Erlangga, 2001), h.46.

Page 44: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

28

2. Ukuran Efektivitas

Mengukur Efektivitas Organisasi bukanah suatu hal yang sangat sederhana

karena efektivitas dapat dikaji dengan berbagai sudut pandang dan tergantung

pada siapa yang menilai serta menginterpretasikannya. Tingkat efektivitas

dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan

dengan hasil yang telah diwujudkan. Namun, jika hasil pekerjaan dan

tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak

tercapai, maka hal itu dikatakan tidak efektif.

Menurut pendapat Budiani (Mengenai ukuran efektivitas program di

dalam sebuah organisasi), yaitu:33

a. Ketepatan sasaran program, yaitu sejauh mana peserta program tepat

dengan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya.

b. Sosialisasi Program, yaitu kemampuan penyelenggara program dalam

melakukan sosialisasi program sehingga informasi mengenai pelaksanaan

program dapat tersampaikan kepada masyarakat pada umumnya dan

sasaran peserta program pada khususnya.

c. Tujuan Program, yaitu sejauh mana kesesuaian antara hasil pelaksanaan

program dengan tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya.

d. Pemantauan program, yaitu kegiatan yang dilakukan setelah

dilaksanakannya program sebagai bentuk perhatian kepada peserta

program.

33 Budiani Ni Wayan 2007, Efektivitas Program Penyuluhan Pertanian Desa Sumatera

Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar, (Online), Vo;.2 No.1.

Page 45: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

29

Adapun kriteria untuk mengukur efektivitas menurut Martani dan Lubis

ada tiga pendekatan yang dapat digunakan yaitu:34

a. Pendekatan Sumber (Resource Approach) yakni mengukur efektivitas dari

input. Pendekatan mengutamakan adanya keberhasilan organisasi untuk

memperoleh sumber daya,baik fisik maupun nonfisik yang sesuai dengan

kebutuhan organisasi.

b. Pendekatan Proses (Process Approach) adalah untuk melihat sejauh mana

efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses internal atau

organisasi.

c. Pendekatan Sasaran (Goals Approach) dimana pusat perhatian pada

output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil (output)

yang sesuai rencana.

Dari kedua kriteria untuk mengukur efektivitas yang dijelaskan di atas,

maka dapat disimpulkan ukuran efektivitas merupakan suatu standar ukuran

yang digunakan untuk mengukur efektivitas yaitu menunjukkan pada tingkat

sejauhmana organisasi dapat melakukan program atau kegiatan dengan baik

dan melaksanakan fungsi-fungsinya secara optimal sehingga terpenuhinya

semua target, sasaran dan tujuan yang akan dicapai.

B. Indikator Efektivitas

Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mencapai hasil

yang maksimal dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Kaitannya

34 Edy Sutrisno, Budaya Organisasi, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet. Ket 3, h.125.

Page 46: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

30

dengan kebijakan menurut Ismail Nawawi, Indikator atau ukuran efektivitas

adalah :35

1. Ketercapaian Tujuan

Pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuam harus

dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir

semakin terjamin, diperlukan pentahapan. Pencapaian tujuan terdiri dari

beberapa faktor yaitu: kurun waktu sasaran yang merupakan target kongkrit.

2. Efisiensi

Suatu kebijakan harus mampu meningkatkan efisiensi penggunaan

sumber daya secara optimal. Menurut Mardiasmo efisiensi berhubungan erat

dengan konsep produktifitas.36

Pengukuran efisiensi dilakukan dengan

menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input

yang digunakan. Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisiensi apabila

suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan

sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya. Indikator efisiensi

menggambarkan hubungan antara masukan sumber daya oleh suatu unit

organisasi (misalnya: staf, upah, biaya administratif) dan keluaran yang

dihasilkan. Efisiensi melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang

dicapai dengan membandingkan antara input dan outputnya.

35 Ismail Nawawi Uha, Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja, (Jakarta: VIV

Peers, 2013), h.196. 36

Mardiasmo, Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja, (Fakultas

Ekonomi Universitas Sam Ratuangi Manado), Vol.1 No.3 September 2013, h.76.

Page 47: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

31

3. Diterima oleh publik

Suatu kebijakan harus memberikan pengaruh dalam perbaikan dan

peningkatan sasaran yang ditetapkan.37

Oleh karena diperuntukkan bagi

kepentingan publik maka kebijakan yang baik harus diterima oleh publik dan

diharapkan membawa kebaikan bagi masyarakat.

4. Produksi

Sebagai kriteria efektivitas mengacu pada ukuran keluaran utama

organisasi. Ukuran produksi mencakup keuntungan, penjualan, pangsa pasar,

dokumen yang diproses, rekanan yang dilayani dan sebagainya.

C. Tinjauan Tentang Teori Penyuluhan Pertanian

1. Pengertian Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan dalam arti umum merupakan suatu ilmu sosial yang

mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu dan msyarakat agar

dengan terwujudnya perubahan tersebut dapat tercapai apa yang diharapkan

sesuai dengan pola atau rencananya. Dengan demikian maka arti penyuluhan

pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan

keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu

memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan

meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya.38

Agar memperoleh gambaran yang lebih luas untuk lebih dimengerti

mengenai pengertian penyuluhan pertanian ini, beberapa pendapat para ahli di

bawah ini :

37

Ibid, h.203. 38

A.G.Kartasapoetra, Teknologi Penyuluhan Pertanian, (Jakarta: Penerbit PT. Bumi

Aksara, 1994), h.2-6.

Page 48: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

32

a. U. Samsudin S : Penyuluhan pertanian adalah suatu cara atau usaha

pendidikan yang bersifat non formal untuk para petani dan keluarganya di

pedesaan.

b. Hasmosoewignjo dan A.garnadi: Penyuluhan pertanian adalah pendidikan

pada rakyat tani, baik dilaksanakan di rumah, di tempat-tempat tertentu

atau di mana saja para petani itu dapat ditemui.

c. Jack Ferner: Penyuluhan pertanian, khusus merupakan ilmu terpakai yang

mengemukakan teori-teori, prosedur dan cara-cara yang terutama

menyampaikan teknologi baru yang didapat dari aktivitas penelitian

melalui ilmu pertanian, ilmu sosial kepada para petani secara proses

pendidikan, non formal, sehingga para petani dibekali pengetahuan praktis

guna menghadapi tantangan dan masalah-masalah yang akan dan sedang

dihadapinya.

Dalam perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan pertanian harus

mencakup, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan

penyuluhan jangak pendek yaitu untuk menumbuhkan perubahan-perubahan

yan lebih terarah dalam aktivitas usaha tani di pedesaan, perubahan-

perubahan mana hendaknya menyangkut: tingkat pengetahuan, kecakapan

atau kemampuan sikap dan motif tindakan petani. Tujuan penyuluhan

pertanian jangka panjang, yaitu agar tercapai peningkatan taraf hidup

masyarakat petani, mencapai kesejahteraan hidup yang lebih terjamin.39

39 Levis, LR, Komunikasi Penyuluhan Pedesaan, (Jakarta: PT. Cipta Aditya Bakti, 2001)

h.32.

Page 49: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

33

Tujuan ini hanya dapat tercapai apabila para petani dalam masyarakat itu,

pada umumnya telah melakukan:

a. Better farming, mau dan mampu mengubah cara-cara usaha taninya

dengan cara-cara yang lebih baik.

b. Better business, berusaha yang lebih menguntungkan, misalnya menjauhi

para pengijon, para lintah darat, dsb.

c. Better living, menghemat tidak berfoya-foya setelah melangsungkan

panenan, menabung, bekerja sama memperbaiki higiene lingkungan,

mendirikan industri-industri rumah dengan mengikutsertakan keluarganya

guna mengisi kekosongan waktu selama menunggu panenan, mendirikan

industri kecil dengan melibatkan kegotongroyongan para petani/ibu-ibu

petani/taruna-taruni petani untuk meningkatkan kualitas produk dan lain-

lain.

Penyuluhan secara sistematis sebagai proses yang dapat:

1). Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan

melakukan perkirakan ke depan.

2). Membantu petani menyadarkan terhadap kemungkinan timbulnya

masalah dari analisis tersebut.

3). Meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan wawasan terhadap

suatu masalah, serta membantu menyusun kerangka berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki petani.

4). Membantu petani memperoleh pengetahuan yang khusus berkaitan

dengan cara pemecahan masalah yang dihadapi serta akibat yang

Page 50: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

34

ditimbulkannya sehingga mereka, mempunyai berbagai alternatif

tindakan. Membantu petani memutuskan pilihan yang tepat yang

menurut pendapat mereka sudah optimal.

5). Meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya

dan membantu petani untuk mengevaluasi dan meningkatkan

keterampilan mereka dalam membentuk pendapat dan mengambil

keputusan.40

2. Tujuan dan Prinsip Penyuluhan Pertanian

Dalam melaksanakan penyuluhan pertanian, terdapat tujuan dan

prinsip penyuluhan pertanian.

Tujuan penyuluhan pertanian yaitu:

a. Bertani lebih baik

b. Berusaha tani lebih baik

c. Hidup lebih sejahtera

d. Masyarakat lebih baik

e. Kelestarian lingkungan lebih terjaga41

Prinsip – prinsip dasar penyuluhan pertanian adalah :

a. Adanya minat dan kebutuhan petani, artinya penyuluhan pertanian

akan efektif jika selalu mengacu kepada minat dan kebutuhan petani

pada saat itu.

40 Ibid, h.41

41

Isran Noor, Buku Pintar Penyuluh Pertanian, (Jakarta: PERHIPTANI (Pehimpunan

Penyuluh Pertanian Indonesia), 2012), h.5.

Page 51: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

35

b. Membangun organisasi masyarakat, artinya penyuluhan pertanian

akan efektif jika mampu melibatkan/menumbuhkembangkan

organisasi petani dalam setiap kegiatan penyuluhan pertanian.

c. Kerjasama dan partisipatif, artinya penyuluhan pertanian akan efektif

jika mampu menggerakkan program-program penyuluhan yang telah

dirancang dengan baik.

d. Belajar sambil bekerja, artinya belajar dari pengalaman yang telah

dialami. Menggunakan metode penyuluhan yang sesuai.

e. Spesialisasi yang terlatih, artinya penyuluhan pertanian haruslah orang

yang telah memperoleh latihan khusus tentang segala sesuatu yang

sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh.42

3. Fungsi Penyuluh Pertanian

Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, pemerintah sangat

memperhatikan pendidikan bagi petani. Pendidikan yang cocok bagi

mereka adalah pendidikan non formal yang praktis, mudah diterapkan

dalam usaha-usaha produksi produk pertanian. Dengan giatnya dilakukan

penyuluhan di seluruh pelosok Tanah Air oleh Dinas Pertanian dan para

PPL-nya, mulai tampak lah perubahan-perubahan pada diri para petani,

keluarga dan lingkungannya, sehingga mereka dapat mencapai

keinginannya meningkatkan produksi dan penghasilan-penghasilannya.43

42 Ibid. h.6-7.

43

Ali Zabar, Bacaan Terpiih Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

kehutanan Di Kabupaten Kampar, (Bangkinang: Kantor Informasi Penyuluhan (KIP), 2007), h.12-

13.

Page 52: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

36

Dengan adanya penyuluhan-penyuluhan itu mereka dapat menolong

diri masing-masing, yang dari padanya dengan didasari semangat gotong

royong yang lama telah mendarah daging pada mereka, sanggup secara

bersama-sama dengan penuh toleransi memecahkan persoalan-persoalan

yang mereka hadapi. Timbul dan tumbuhnya persoalan-persoalan

tersebut sesungguhnya karena adanya keinginan dan kebutuhan.44

a. Keinginan, bahwa setiap petani dan keluarganya ingin meningkatkan

produksi dalam usaha taninya untuk mendapatkan income yang

sebesar-besarnya, mereka ingin hidup sejahtera.

b. Kebutuhan, mereka sadar bahwa peningkatan produksi, pendapatan

dan kesejahteraan hanya akan tercapai apabila mereka mengubah

cara-cara usaha taninya, mereka butuh cara-cara teknologi baru.

Karena itu maka penyuluhan pertama-tama harus berfungsi

memberikan jalan kepada para petani untuk mendapatkan kebutuhan-

kebutuhannya itu. Fungsi penyuluh dengan demikian menimbulkan dan

merangsang kesadaran para petani agar dengan kemauan sendiri dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Fungsi penyuluhan lainnya adalah menjembatani gap antara

praktek yang harus atau biasa dijalankan oleh para petani dengan

pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang yang menjadi

kebutuhan para petani tersebut. Para penyuluh akan mendidik dan

membimbing para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang

44 Ibid, h.15

Page 53: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

37

sedang berkembang untuk diterapkan para petani masing-masing dalam

praktek usaha tani sehari-hari.45

Fungsi penyuluhan yang lainnya lagi adalah sebagai penyampai,

pengusaha dan penyesuai program nasional dan regional agar dapat

diikuti dan dilaksanakan oleh para petani.46

Dan disamping itu agar

program-program masyarakat petani yang lahir karena itikad baik para

petani untuk mensukseskan atau partisipasinya dalam tujuan

pembangunan dapat diperhatikan oleh Pemerintah (pembuat program

tingkat nasional dan regional), seperti misalnya para petani bertekad

meningkatkan produksi pertanian demi tercapainya swasembada

pangan, Pemerintah memperhatikannya dengan pengadaan sarana

melalui program-program tertentu (kredit usaha tani, Bimas/Inmas dll)

kesemuanya itu hanya dapat terlaksana karena telah dilakukan

pendekatan-pendekatan oleh para penyuluhan selama melakukan

penyuluhannya.

Fungsi penyuluhan yang terakhir yaitu fungsi pemberian

pendidikan dan bimbingan yang kontinyu, yang artinya penyuluhan

tidak akan berhenti karena yang dikehendakinya adalah keadaan

pertanian yang berkembang, lebih baik dan lebih maju sesuai dengan

perkembangan zaman.47

45 Ibid, h.15.

46

Wiridmaja S, Pokok-Pokok Penyuluhan Pertanian. (Jakarta: CV Yasaguna, 2000) h.8 47 Ibid, h.13

Page 54: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

38

4. Tujuan - Tujuan Pemerintah

Pemerintah akan memberikan dana untuk kegiatan penyuluhan

apabila meyakini manfaatnya sebagai sarana kebijakan yang mendukung

tercapainya tujuan-tujuan pemerintah sebagai berikut.

a. Meningkatkan produksi pangan

Di berbagai negara permintaan terhadap bahan pangan semakin

meningkat, baik karena pertumbuhan penduduk maupun

meningkatkan kemakmuran. Impor makanan dapat menjadi sebuah

ancaman serius bagi keseimbangan pembayaran, dan di negara-

negara besar dapat pula menyebabkan naiknya harga-harga di pasar

dunia dalam jumlah besar.48

Seandainya revolusi hijau tidak

menyebabkan peningkatan hasil panen sereal dalam jumlah besar,

banyak orang akan berada dalam kondisi yang memprihatinkan atau

bahkan mati kelaparan.

b. Merangsang pertumbuhan ekonomi

Tujuan ini berkaitan dengan tujuan pertama, tetapi lebih menekankan

pada biaya produksi dan daya saing di pasar dunia melalui produksi

yang efisien. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja di sektor

pertanian memungkinkan produksi pangan menggunakan sedikit

tenaga.49

Di negara yang menyediakan alternatif lapangan kerja bagi

mereka yang meninggalkan sektor pertanian, misalnya di tengan

48 A.W. Van den Ban dan H.S. Hawkins, Penyuluhan Pertanian, (Yogyakarta: Penerbit

Kanisius,1999), h.26-28.

49 Ibid, h.29.

Page 55: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

39

kondisi perkembangan industri yang sangat cepat, meningkatnya

produktivitas tenaga kerja dapat memberikan sumbangan yang

berarti bagi pertumbuhan ekonomi.

c. Meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan rakyat desa

Biasanya petani dan buruh tani yang tidak memiliki tanah sendiri

termasuk golongan termiskin di negara yang bersangkutan.

Pemerintah berupaya, atau setidaknya mengaku berusaha, untuk

mengurangi kemiskin ini karena golongan tersebut memiliki jumlah

suara yang besar dalam pemilu.

d. Mengusahakan pertanian yang berkelanjutan

Dibanyak negara, erosi tanah, “salinasi”, penipisan mata air dan

polusi lingkungan merupakan ancaman yang serius bagi produksi

pertanian pada masa mendatang. Untuk itu, pemerintah kerap kali

menunjukkan perhatiannya dalam mengusahakan pertanian yang

berkelanjutan. Langkah-langkah ini belum tentu menyentuh

kepentingan jangka pendek petani maupun pihak-pihak lain yang

terpengaruh.50

5. Hambatan - Hambatan yang Dihadapi Petani

Hambatan yang menghalangi pencapaian tujuan dapat

ditanggulangi sesuai dengan sifatnya.51

Hambatan-hambatan tersebut

dikelompokkan sebagai berikut:

50

Ibid, h.30-31. 51 Ibid, h.34

Page 56: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

40

a. Pengetahuan

Sebagian petani tidak mempunyai pengetahuan serta wawasan

yang memadai untuk dapat memahami permasalahan mereka,

memikirkan pemecahannya, atau memilih pemecahan masalah yang

paling tepat untuk mencapai tujuan mereka. Ada kemungkinan

pengetahuan mereka berdasarkan kepada informasi yang keliru

karena kurangnya pengalaman, pendidikan, atau faktor budaya

lainnya. Tugas agen penyuluhan adalah meniadakan hambatan

tersebut dengan cara menyediakan informasi dan memberikan

pandangan mengenai masalah yang dihadapi. Sebagai contoh, petani

mungkin tidak menyadari bahwa kegagalan panen mereka

disebabkan oleh serangan hama yang tidak dapat mereka identifikasi.

Agen penyuluhan dapat memberikan bantuan berupa pemberian

informasi memadai yang bersifat teknis mengenai hama tersebut dan

menunjukkan cara penanggulangannya.

b. Motivasi

Sebagian petani kurang memiliki motivasi untuk mengubah

perilaku karena perubahan yang diharapkan berbenturan dengan

motivasi yang lain. Kadang-kadang penyuluhan dapat mengatasi hal

demikian dengan membantu petani mempertimbangkan kembali

motivasi mereka. Sebagai contoh, peternak mungkin kurang

memberikan perhatian terhadap kebersihan dalam memerah susu

karena mahalnya harga desinfektan di samping cara penggunaannya

Page 57: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

41

yang dianggap rumit. Agen penyuluhan memberikan motivasi pada

peternak agar menggunakan metode-metode yang dianjurkan dengan

mendemonstrasikan bagaimana kebersihan dapat meningkatkan

kualitas susu dan menambah keuntungan.

c. Sumber daya

Beberapa organisasi penyuluhan bertanggung jawab untuk

meniadakan hambatan yang disebabkan oleh kekurangan sumber

daya. Sebagai contoh, organisasi penyuluhan di bawah Departemen

Pertanian di banyak negara berkembang seringkali diserahi tanggung

jawab untuk mengawasi kredit dan mendistribusikan sarana produksi

seperti pupuk. Sesuai dengan definisi, organisasi yang menyediakan

sumber daya di sini tidak terlibat dalam kegiatan penyuluahan

sekalipun apa yang mereka lakukan sangat bermanfaat.52

d. Wawasan

Sebagian petani kurang memiliki wawasan untuk memperoleh

sumber daya yang diperlukan. Masalah ini hampir sama dengan

hambatan pengetahuan, dan peranan penyuluhan sangat tepat pada

situasi demikian. Sebagai contoh, agen penyuluhan bisa saja

memberi informasi mengenai sumber kredit, tetapi tidak

memberikan jaminan terhadap pembayaran kembali dari kredit

tersebut.

52 Ibid h.32.

Page 58: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

42

D. Konsep Pendapatan

Setiap orang memiliki pendapatan yang berbeda, penghasilan seseorang

tergantung dari penawaran dan permintaan untuk kerja orang tersebut, yang

pada gilirannya tergantung dari kemampuan alami, modal manusia,

diferensial kompensasi, diskriminasi, dan seterusnya.

1. Pengertian Pendapatan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil kerja

(usaha atau sebagainya).53

Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen

adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan, dan organisasi lain

dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, dan laba.54

Sukirno mendefinisikan pendapatan adalah “jumlah penghasilan yang

diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu,

baik harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan.55

Pendapatan seseorang juga dapat didefinisikan sebagai banyaknya

penerimaan yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan

seseorang atau suatu bangsa dalam periode tertentu. Reksoprayitno

mendefinisikan: “Pendapatan (revenue) dapat diartikan sebagai total

penerimaan yang diperoleh pada periode tertentu”. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pendapatan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh

53 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), hlm.185.

54

BN. Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), hlm. 230.

55

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1999), hlm.51-52.

Page 59: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

43

para anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas

faktor-faktor produksi yang telah disumbangkan.56

Pendapatan masyarakat adalah penerimaan dari gaji atau balas jasa dari

hasil usaha yang diperoleh individu atau kelompok rumah tangga dalam satu

bulan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan

pendapatan dari usaha sampingan adalah pendapatan tambahan yang

merupakan penerimaan lain di luar aktifitas pook atau pekerjaan pokok.

Pendapatan sampingan yang diperoleh secara langsung dapat digunakan

untuk menunjang atau menambah pendapatan pokok.

a. Pendapatan

Menurut Poerwadarminto pendapatan adalah hasil pencarian atau

memperoleh dari usaha dan bekerja. Pendapatan merupakan jumlah

penghasilan yang diterima seseorang baik berupa uang atau barang yang

merupakan hasil kerja atau usaha. Ada tiga kategori pendapatan yaitu:

1) Pendapatan berupa uang yaitu penghasilan berupa uang yang

sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau

kontrak prestasi.

2) Pendapatan berupa barang adalah segala pendapatan yang sifatnya

regular dan biasa, akan tetapi selalu berbentuk balas jasa dan

diterima dalam bentuk barang dan jasa.

56 Reksoprayitno, Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, (Jakarta: Bina Grafika,

2004), hlm.79.

Page 60: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

44

3) Pendapatan yang bukan merupakan pendapatan adalah segala

penerimaan yang bersifat transfer redistributif dan biasanya

membuat perubahan dalam keuangan rumah tangga.

Sedangkan menurut Boediono, pendapatan seseorang dipengaruhi

beberapa faktor, antara lain dipengaruhi:

1) Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki yang bersumber pada,

hasil-hasil tabungan tahun ini dan warisan atau pemberian.

2) Harga per unit dari maisng-masing faktor produksi, harga ini

ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi.

3) Hasil kegiatan anggota keluarga sebagai pekerja sampingan.

Menurut Budiono mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil

dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor

produksi.

Menurut Sukirno mendefinisikan pendapatan adalah jumlah

penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama

satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan.

2. Macam-Macam Pendapatan

Pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi 2 yaitu57

:

a. Pendapatan permanen (permanent income) adalah pendapatan yang

selalu diterima pada setiap periode tertentu dan dapat diperkirakan

sebelumnya, misalnya pendapatan dari gaji, upah. Pendapatan ini

57 Mangkoesoebroto Guritno dan Algifari, Teori Ekonomi Makro, STIE YPKN,

Yogyakarta, 1998, hlm.72.

Page 61: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

45

juga merupakan pendapatan yang diperoleh dari semua faktor yang

menentukan kekayaan seseorang (yang menciptakan kekayaan).

b. Pendapatan sementara (transitory income) adalah pendapatan yang

tidak bisa diperkirakan sebelumnya.

Pendapatan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, adapun

menurut Lipsey pendapatan dapat dibagi menjadi dua macam yaitu58

:

a. Pendapatan perorangan adalah pendapatan yang dihasilkan oleh atau

dibayarkan kepada perorangan sebelum dikurangi dengan pajak

penghasilan perorangan. Sebagian dari pendapatan perorangan

dibayar untuk pajak, sebagian ditabung untuk rumah tangga yaitu

pendapatan perorangan dikurangi pajak penghasilan.

b. Pendapatan disposable merupakan jumlah pendapatan saat ini yang

dapat dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga yaitu

pendapatan perorangan dikurangi dengan pajak penghasilan. Dengan

demikian pada hakikatnya pendapatan disposebel adalah pendapatan

yang dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah

tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang

dan jasa-jasa yang mereka ingini. Tetapi biasanya tidak semua

pendapatan disposebel itu digunakan untuk tujuan konsumsi,

sebagian daripadanya ditabung dan sebagian lainnya digunakan

untuk membayar bunga untuk pinjaman yang digunakan untuk

membeli barang-barang secara mencicil.

58 Sadono Sukirno, Op.Cit, hlm.137.

Page 62: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

46

3. Sumber Pendapatan

Adapun sumber-sumber pendapatan masyarakat atau rumah yakni:

1. Dari upah atau gaji yang diterima sebagai ganti tenaga kerja.

2. Dari hak milik seperti modal dan tanah.

3. Dari pemerintah.

Perbedaan dalam pendapatan upah dan gaji di seluruh rumah

tangga atau masyarakat disebabkan oleh perbedaan dalam karakteristik

pekerjaan (keahlian, pelatihan, pendidikan, pengalaman, dan seterusnya).

Pendapatan masyarakat juga beragam menurut jumlah anggota didalam

rumah tangga yang bekerja. Adapun jumlah properti yang dihasilkan oleh

rumah tangga bergantung pada jumlah dan jenis hak milik yang

dimilikinya. Sedangkan pendapat transfer dari pemerintah mengalir

secara substansial, tapi tidak secara ekslusif ditujukan pada masyarakat

yang berpendapatan lebih rendah. Kecuali jaminan sosial, pembayaran

transfer dirancang secara umum untuk memberikan pendapatan pada

orang yang membutuhkan.

Pada dasarnya, perekonomian secara keseluruhan ini merupakan

gabungan dari sekian banyak rumah tangga dan perusahaan didalamnya,

yang satu sama lain terus berinteraksi di berbagai pasar (pasar output,

pasar tenaga kerja dan sebagainya). Seseorang yang memiliki pendapatan

tinggi tentunya akan relative mudah mencukupi berbagai kebutuhan

hidupnya, bahkan cenderung untuk menikmati kemewahan. Tidak

mengherankan jika orang-orang yang berpendapatan tinggi menikmati

Page 63: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

47

standar hidup yang lebih tinggi pula, mula dari perumahan yang lebih

menyenangkan, perawatan kesehatan yang lebih bermutu dan

sebagainya.59

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan, yakni60

:

1. Kesempatan kerja yang tersedia.

Semakin banyak kesempatan kerja yang tersedia berarti semakin

banyak penghasilan yang bisa diperoleh dari hasil kerja tersebut.

2. Kecakapan dan keahlian

Dengan bekal kecakapan dan keahlian yang tinggi akan dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang pada akhirnya

berpengaruh pula terhadap penghasilan.

3. Motivasi

Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah penghasilan,

semakin besar dorongan seseorang untuk melakukan pekerjaann,

semakin besar pula penghasilan yang diperoleh.

4. Keuletan Kerja

Pengertian keuletan dapat disamakan dengan ketekunan, keberanian

untuk menghadapi segala macam tantangan. Bila saat menghadapi

kegagalan maka kegagalan tersebut dijadikan sebagai bekal untuk

melihat ke arah kesuksesan dan keberhasilan.

59

R. Soediro Mangundjojo, Sosial Ekonomi Masyarakat, (Jakarta: Direktorat Jendral, 2011),

h.5. 60

Ratna Sukmayanti (et.all), Ilmu Pengetahuan Sosial, PT Galaxy Puspa Mega, (Jakarta,

2008), hlm.117.

Page 64: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

48

5. Banyak sedikitnya modal yang digunakan.

Besar kecilnya usaha yang dilakukan seseorang sangat dipengaruhi

oleh besar kecilnya modal yang dipergunakan. Suatu usaha yang

besra akan dapat memberikan peluang yang besar pula terhadap

pendapatan yang akan diperoleh.

E. Indikator Dalam Pendapatan

Pendapatan masyarakat sangat tergantung dari lapangan usaha, pangkat

dan jabatan kerja, tingkat pendidikan umum, produktivitas, prospek usaha,

permodalan dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut menjadi penyebab perbedaan

tingkat pendapatan penduduk. Indikator distribusi pendapatan yang akan

memberikan petunjuk aspek pemerataan pendapatan yang telah tercapai.

Asumsi ini menjadi acuan dalam kajian untuk mengukur pendapatan

masyarakat.61

a. Tingkat Pendidikan

Menurut Alba dan Hutchinson mengatakan bahwa pengetahuan

konsumen terdiri dari pengetahuan yang berdasar pada pembelian,

pemakaian atau pengalamannya sendiri dan keahlian yang berdasar pada

kemampuan untuk menghubungkan kinerja produk dengan tugas atau

pekerjaan. Pengetahuan sebelumnya tentang produk merupakan

pengetahuan dari informasi yang dikirim ke dalam memori (pengetahuan

obyektif).

61 Gini Ratio, Pendapatan Masyarakat Kabupaten Banyu Asin, Jurnal Ekonomi, 2012. h.1.

Page 65: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

49

b. Jumlah Pendapatan

Pendapatan masyarakat sangat berpengaruh terhadap jumlah

permintaan ke suatu barang. Perubahan pendapatan masyarakat

mengakibatkan perubahan terhadap permintaan ke atas suatu barang.

Hubungan kedua variabel itu, antara pendapatan masyarakat dengan

jumlah permintaan ke atas suatu barang tergantung pada jenis dan sifat

barangnya. Jenis barang tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu barang

normal dan barang inferior. Barang normal adalah suatu barang yang

jumlahnya mengalami perubahan yang serah dengan perubahan

pendapatan masyarakat sedangkan barang inferior adalah barang yang

jumlahnya mengalami perubahan terbalik dengan perubahan pendapatan.

c. Permodalan

Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor

produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru, dalam

hal ini adalah hasil pertanian. Modal petani berupa barang diluar tanah

adalah ternak beserta kandangnya, cangkul, bajak, dan alat-alat pertanian

lain, pupuk, bibit, hasil panen yang belum dijual dan lain-lain. Mubyarto

membagi modal menjadi dua yaitu:

1) Modal sendiri yaitu bagian dari dana yang dipakai dalam suatu usaha

yang telah dinvestasikan oleh pemiliknya dan dapat dipergunakan

selama usaha masih berjalan.

Page 66: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

50

2) Modal pinjaman yaitu modal yang diperoleh dari pihak luas baik dari

keuangan resmi berupa kredit ataupun keuangan yang tidak resmi.

Mubyarto menjelaskan modal dapat menghasilkan barang-barang

baru dan alat untuk memupuk pendapatan petani maka diperlukan minat

atau dorongan untuk menciptakan modal dari petani itu sendiri. Penciptaan

modal oleh petani adalah dengan menyisihkan kekayaannya atau sebagian

hasil produksi untuk maksud yang produktif dan tidak untuk maksud yang

konsumtif yaitu dengan tujuan dapat meningkatkan produksi maka

pendapatan akan naik. Indikator pendapatan dibedakan menjadi 3 item

yaitu :

1) Tinggi> Rp. 5.000.000

2) Sedang Rp 1.000.000 – Rp.5.000.000

3) Rendah < Rp.100.000

F. Pemberdayaan Dalam Pandangan Islam

Islam memandang suatu pemberdayaan atas masyarakat madani sebagai

suatu hal yang penting sehingga pemberdayaan dalam Islam akan memiliki

pendekatan-pendekatan holistik dan strategis. Berkaitan dengan itu, Islam

telah memiliki paradigma strategis dalam memandang suatu pemberdayaan.

Pemberdayaan dalam konteks pengembangan masyarakat Islam merupakan

sebuah pembelajaran kepada masyarakat agar mereka dapat secara mandiri

Page 67: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

51

melakukan upaya-upaya perbaikan kualitas kehidupannya baik menyangkut

tentang kesejahteraan dan keselamatan di dunia maupun akhirat.62

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan dalam

islam merupakan suatu aspek yang sangat penting didalamnya ditanamkan

hal-hal yang bukan hanya bersifat duniawi namun juga akhirat. Dengan kata

lain pemberdayaan yang diciptakan akan menghasilkan pembangunan yang

berkelanjutan dan gerakan perubahan serta manfaat bukan hanya bagi

individu namun bermanfaat untuk kelompok (masyarakat) sehingga

membuatnya mandiri untuk melakukan upaya-upaya perbaikan kualitas

kehidupannya dan juga amat beragama agar menjadi yang lebih baik.

Dalam Islam memiliki konsep pemberdayaan masyarakat dalam kitab suci

yaitu Al-Qur’an Q.S An-Anfal : 53

Artinya: “(siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah

sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-

Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada

diri mereka sendiri, dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha

mengetahui”(Q.S: An- Anfal: 5)

Berdasarkan ayat Q.S An-Anfal: 53 yang menyebutkan bahwa Allah tidak

akan merubah keadaan mereka, selama mereka tidak merubah sebab-sebab

kemunduran mereka. Sejalan dengan teori pemberdayaan masyarakat yang

mana melalui pemberdayaan masyarakat dapat memiliki inisiatif dan

62 Nanich Mahendrawati, Pengembangan Masyarakat Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011), h.20.

Page 68: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

52

kemampuan untuk mengelola sendiri sumber daya mereka. Sehingga dengan

mereka dapat mengelola dan membentuk penggalian kemampuan pribadi,

kreatifitas, kompetensi dan daya pikir dapat merubah kehidupannya pula

dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Manusia yang akan berubah

dan berusaha akan dimudahkan Allah dalam segala urusannya. Melalui

pemberdayaan masyarakat ini membukakan jalan bagi hambanya untuk dapat

merubah keadaannya menjadi lebih baik lagi.

Menurut Agus Efendi, ada tiga kompleks pemberdayaan yang mendesak,

pertama mata rohaniyah, pemberdayaan ini diperlukan karena degradasi

moral masyarakat Islam saat ini sangatlah memprihatinkan. Karenanya, umat

Islam harus berjuang keras untuk melahirkan desain kurikulum pendidikan

yang benar-benar berorientasi pada pemberdayaan total ruhaniyah

Islamiyah.63

Kedua, pemberdayaan intelektual saat ini dapat disaksikan

betapa umat Islam yang ada di Indonesia sudah terlalu jauh tertinggal dalam

kemajuan dan pengusaan IPTEK. Untuk itu diperlukan berbagai upaya

pemberdayaan intelektual sebagai sebuah perjuangan besar dalam

pengambilan orientasi pendidikan pada pengembangan intelektual.

Ketiga, pemberdayaan ekonomi harus diakui bahwa kemiskinan dan

ketertinggalan menjadi demikian identik dengan mayoritas umat Islam

khususnya di Indonesia. Untuk memecahkan tentunya ada dalam masyarakat

itu sendiri, mulai dari sistem ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah,

keberpihakan pemerintah dalam mengambil kebijakan ekonomi dan kemauan

63 Ibid, h.25.

Page 69: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

53

serta kemampuan masyarakat sendiri. Karenanya, diperlukan sebuah strategi

dan kebijakan untuk keluar dari himpitan ketertinggalan dan ketimpangan

ekonomi tersebut.

Kemiskinan dalam Islam banyak dilihat dari kacamata non-ekonomi

seperti kemalasan, lemahnya daya juang dan minimnya semangat

kemandirian. Karena itu, dalam konsepsi pemberdayaan, titik berat

pemberdayaan bukan saja pada sektor ekonomi (peningkatan pendapatan),

konsep pemberdayaan yang dicontohkan Rasulullah SAW mengandung

pokok-pokok pikiran yang sangat maju yang dititik beratkan kepada

penghapusan kemiskinan semata seperti halnya dengan memberikan bantuan-

bantuan yang sifatnya sementara. Demikian pula, didalam mengatasi masalah

tersebut, Rasulullah tidak hanya memberikan nasehat dan anjuran, tetapi

beliau juga memberikan tuntunan memanfaatkan sumber-sumber yang

tersedia dan menanamkan etika bahwa bekerja adalah sebuah nilai yang

terpuji.

Islam merupakan Agama yang menekankan pada keperdulian sosial,

Islam menegaskan bahwa misi dari setiap ritus islam adalah akuntabilitas

sosial, tanpa implikasi sosial ritus islam akan dilakukan secara sia-sia. Oleh

karena itu, implikasi sosial telah menjadi sumber kesadaran bagi setiap

masyarakat dan memberikan arti penting sebagai sikap kepedulian tersebut

akan melahirkan pemberdayaan masyarakat. Islam memandang

pemberdayaan sebagai gerakan tanpa henti, hal ini sejalan dengan paradigma

Islam yaitu sebagai agama gerakan perubahan.

Page 70: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

54

Usaha pemberdayaan ekonomi tentunya harus pertama kali dilihat adalah

bagaimana pemberdayaan ekonomi dalam beberapa prinsip dari ekonomi

islam, adapun prinsip-prinsip ekonomi islam yaitu :64

1. Prinsip Tauhid dan Persaudaraan, artinya segala aktivitas ekonomi yang

dilakukan oleh setiap muslim akan terjaga karena ia merasa bahwa Allah

SWT sellau melihatnya. Sementara konsep persaudaraan atau ukhuwah

islamiyah memberikan makna kerja sama sesama muslim dalam aktifitas

ekonomi. Seperti di jelaskan dalam Q.S Ali-Imran: 103

Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)

Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah

kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka

Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah,

orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang

neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”

(Q.S. Ali-Imran: 103).

Dari ayat diatas berpeganglah kepada agama Allah dan tetaplah

bersatu. Janganlah berbuat sesuatu yang mengarah kepada perpecahan.

Renungkanlah karunia Allah yang diturunkan kepada kalian pada masa

jahiliyah, ketika kalian masih saling bermusuhan. Saat itu Allah

menyatukan hati kalian melalui Islam, sehingga kalian menjadi saling

mencintai Saat itu kalian berada di jurang neraka, lalu Allah

64

M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Era Intermedia, 2011), h.10.

Page 71: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

55

meyelamatkan kalian dengan Islam. Dengan penjelasan yang seperti itulah,

Allah selalu menerangkan berbagai jalan kebaikan untuk kalian tempuh.

2. Prinsip Bekerja dan Produktifitas, dalam ekonomi individu dituntut

bekerja semaksimal mungkin dengan tingkat produktifitas yang tinggi agar

mampu memberikan yang terbaik bagi kemaslahatan umat. Seperti

dijelaskan dalam Q.S Yunus: 61

Artinya: “Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak

membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu

pekerjaan, melainkan kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu

melakukannya. tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar

zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. tidak ada yang lebih kecil dan

tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam

Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)” (Q.S. Yunus: 6).

Ayat diatas menjelaskan Allah memberi kabar kepada Nabi

Muhammad SAW, bahwa sesungguhnya Allah megetahui semua

keadaanya, keadaan umatnya dan keadaan semua makhluk dalam setiap

saat, setiap menit dan setiap detik. Dan sesungguhnya tidak luput dari

pengetahuan dan penglihatan-Nya, perbuatan sebesar biji dzarrah yang

paling kecil dan paling rendah, baik di langit maupun di bumi, tidaklah

yang lebih kecil maupun yang lebih besar darinya, kecuai tercatat dalam

kitab yang nyata.

3. Prinsip distribusi kekayaan yang adil, artinya pengakuan atas hak

masyarakat dari retribusi kekayaan dari pihak kaya kepada pihak miskin,

Page 72: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

56

aktivitas ekonomi juga harus dijadikan sebagai suatu cara untuk mencapai

kesejahteraan umat manusia yang telah ditentukan oleh prinsip dan

kandungan ajaran islam. Seperti dijelaskan dalam Q.S Al-Hashr: 7

Artinya: “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada

RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka

adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-

orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu

jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa

yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang

dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.”(Q.S Al-Hashr: 7)

Penjelasan dari ayat diatas adalah bahwa Allah memberikan

kekuasaan, harta kepada rasul-rasul dan terhadap siapa saja yang Allah

kehendaki karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan agar harta itu

tidak beredar di antara golongan orang-orang kaya saja diantara kamu.

4. Dalam bekerja berusaha Islam mengajarkan kaum muslimin untuk saling

tolong menolong atau ta’awun diantara mereka dalam segala kondisi

maupun keadaan dan saling bekerjasama satu sama lain dan tidak hanya

memikirkan keuntungan bisnis saja. Karena dalam perbuatan saling tolong

menolong tersebut merupakan prinsip dasar dalam bekerjasama. Program

pemberdayaan merupakan program yang sangat penting dengan tujuan

saling membantu bekerja tolong menolong dalam memperbaiki taraf hidup

masyarakat yang berkurang berdaya, sehingga dengan adanya

Page 73: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

57

pemberdayaan ini masyarakat yang lemah akan menjadi kuat, dengan

adanya prinsip ekonomi yaitu ta’awun atau saling tolong menolong maka

masyarakat akan semakin harmonis dan sejahtera. Seperti dijelaskan dalam

Q.S Al-Maidah: 2

Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah

amat berat siksa-Nya” (Q.S Al-Maidah: 2).

Dari ayat di atas dijelaskan bahwa setiap umat manusia diharuskan

saling tolong-menolong dalam perbuatan kebaikan, begitu juga di dalam

program pemberdayaan yang bertujuan untuk saling tolong-menolong

membangun memotivasi masyarakat lemah menjadi masyarakat yang

mandiri dan memiliki pengetahuan yang unggul serta dapat meningkatkan

taraf hidup, dengan cara-cara yang telah dianjurkan islam dan tidak

diperkenankan tolong-menolong dalam perbuatan dosa atau jalan yang

tidak benar.

G. Pendapatan Dalam Ekonomi Islam

Pendapatan dalam islam adalah penghasilan yang diperoleh harus

bersumber dari usaha yang halal. Pendapatan yang halal akan membawa

keberkahan yang diturunkan oleh Allah. Distribusi pendapatan merupakan

suatu proses pembagian (sebagian hasil penjualan produk) kepada faktor-

faktor produksi yang ikut dalam menentukan pendapatan. Prinsip utama

Page 74: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

58

dalam konsep distribusi menurut pandangan islam adalah peningkatan dari

pembagian hasil kekayaan agar sirkulasi kekayaan dapat ditingkatkan,

sehingga kekayaan yang ada dapat melimpah dengan merata dan tidak hanya

beredar diantara golongan tertentu saja. Dalam ekonomi Islam ditegakan

suatu sistem yang adil dan merata dalam mendistribusikan pendapatan.

Sistem ini tidak memberikan kebebasan dan hak atas milik pribadi secara

individual dalam bidang produksi, tidak pula mengikat mereka dengan satu

sistem pemerataan ekonomi yang seolah-olah tidak boleh memiliki kekayaan

secara bebas.65

Islam tidak mengatur distribusi harta kekayaan termasuk kepada semua

masyarakat dan tidak menjadi komoditas diantara golongan orang kaya saja.

Selain itu untuk mencapai pemerataan pendapatan kepada masyarakat secara

obyektif. Islam menekankan perlunya membagi kekayaan kepada masyarakat

melalui kewajiban membayar zakat, mengeluarkan infaq, serta adanya hukum

waris dan wasiat serta hibah.

Usaha yang dilakukan manusia itu baik dalam bentuk fisik maupun

mental dalam rangka menghasilkan produk dalam bentuk barang maupun

jasa. Hasil produk ini nilainya ditukar dengan kemampuan menambah

manfaat atas barang atau jasa yang sudah ada. Seseorang yang bekerja harus

mendapatkan pendapatan yang adil sesuai dengan kondisi yang wajar dalam

65

Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana Penada

Media Group, 2007), h.132.

Page 75: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

59

masyarakat.66

Seorang pekerja tidak boleh diperas tenaganya sementara

pendapatan yang diterima tidak memadai. Demikian pula seorang pekerja

tidak boleh dibebani pekerjaan yang terlalu berat di luar kemampuannya.

Islam mendorong umatnya untuk bekerja dalam memproduksi, bahkan

menjadikan sebagai sebuah kewajiban terhadap orang-orang yang mampu,

lebih dari itu Allah akan memberi balasan yang setimpal yang sesuai dengan

amal/kerja sesuai dengan firman Allah dalam QS. An-Nahl: 97

Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki

maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami

berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri

balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah

mereka kerjakan “(Q.S. An-Nahl: 97).

Al-Qur’an memberi penekanan utama terhadap pekerjaan dan

menerangkan dengan jelas bahwa manusia diciptakan di bumi ini untuk

bekerja keras untuk mencari penghidupan masing-masing.

Allah berfirman dalam Q.S Al-Balad: 4 :

Artinya: “Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia berada dalam

susah payah” (Q.S: Al-Balad: 4)

Islam memberikan penjelasan tentang keharusan membayar upah kepada

seseorang pekerja, pembayaran upah ini harus disesuaikan dengan apa yang

telah dilakukan (adil) dan dianjurkan untuk membayar upah secepatnya.

66 Ibid, h.141.

Page 76: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

60

Selain itu dilarang melakukan eksploitasi tenaga seorang kerja. Oleh karena

itu dalam perjanjian harus dijelaskan tentang besarnya upah dan jenis

pekerjaan yang akan dilakukan.67

Pendapatan rumah tangga yang satu beda dengan pendapatan rumah

tangga lain, sesuai dengan kegiatan perekonomian atau pekerjaan kepala

rumah tangga. Akan tetapi, pendapatan setiap rumah tangga tidak akan

terlepas dari hal-hal berikut :

a. Pendapatan Pokok

Pendapatan pokok dapat berbentuk pendapatan persemester atau

semi semester tergantung pada mata pencaharian pokok kepala rumah

tangga. Jika kepala rumah tangga itu seorang pegawai atau karyawan,

pendapatan pokok berupa upah atau gaji yang diterima setiap pekan atau

setiap bulan.

b. Pendapatan Tambahan

Pendapatan tambahan adalah pendapatan rumah tangga yang

dihasilkan anggota rumah tangga yang bersifat tambahan, seperti bonus

atau pemberian dana bantuan. Mungkin pendapatan seperti ini sulit

diperkirakan dengan pasti.

67 Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Pespektif Islam, (Yogyakarta:BPFI, 2005), h.313.

Page 77: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

61

c. Pendapatan lain-lain

Pendapatan lain-lain dapat berupa bantuan atau hibah dari orang

lain atau hasil perputaran harta. Bantuan istri kepada seorang suaminya

dalam masalah keuangan rumah tangga dianggap sebagai pendapatan

lain-lain karena hal ini dapat membantu pembelajaran rumah tangga.

Meskipun demikian, pendapatan lain-lain sulit diperkirakan. Adalah

keharusan bagi seorang istri selaku ibu rumah tangga untu membantu

suami dan anak-anaknya dalam memperkirakan pendapatan itu agar

seimbang dengan pengeluaran.

Page 78: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

62

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Lampung Utara adalah salah satu kabupaten terdekat dengan

Ibukota Propinsi Bandar Lampung dengan jarak kurang lebih 100 km atau

jarak tempuh 120 menit. Luas Wilayah Kabupaten Lampung Utara 2.725,63

km2 dengan proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2017 tercatat 621.244

jiwa. terdiri atas laki-laki 341.684 jiwa dan perempuan 279.560 jiwa dan

penduduk tersebut mata pencaharian pada umumnya bergerak dibidang

pertanian yang tersebar di 23 kecamatan dan 147 desa/kelurahan. 68

Sebagai salah satu Kabupaten yang terdekat dengan Ibu Kota Provinsi

maka Kabupaten Lampung Utara dapat menjadi daerah penyangga produk-

produk pertanian di Propinsi Lampung. Secara geografis Kabupaten Lampung

Utara terletak di bagian Utara Lampung antara 4,34 o – 5,06

o Lintang Selatan

dan 104,30 o – 105,08

o Bujur Timur dengan batas-batas Wilayah sebagai

berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah.

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.

68 Katalog, RPJMD Lampung Utara, 2005-2015, h.7.

Page 79: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

63

Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut terutama di daerah tropis

dapat menentukan banyaknya Curah Hujan dan Suhu. Wilayah Kabupaten

Lampung Utara letaknya berkisar antara 450–1.500 Meter dari permukaan

laut. Bentang alam Kabupaten Lampung Utara diklasifikasikan sebagai

daerah berbukit sampai bergunung dengan kemiringan 0-60 %.69

Dalam kaitannya dengan posisi dan kaitannya dengan pembangunan

daerah. Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Utara merupakan unsur

pelaksana otonomi di bidang pertanian yang dipimpin oleh Kepala Dinas

yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Lampung

Utara melalui sekretaris daerah. Sesuai dengan Satuan Kerja Perangkat

Daerah yang menyusun rencana strategis yang selanjutnya disebut renstra

SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi kebijakan, program dan kegiatan

pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJM

daerah. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Lampung

Utara Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran visi dan misi yang dijabarkan

melalui pelaksanaan rencana program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun ke

depan. Mendasarkan pada kesatuan peraturan perundangan terkait, renstra

disusun dengan berpedoman pada RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2015-

2019 dan penyusunanya dilakukan melalui berbagai rangkaian kegiatan

dengan melibatkan para pemangku kepentingan.

Renstra dijadikan pedoman dalam rangka mengimplementasikan

serangkaian program/kegiatan setiap tahun anggaran. Renstra merupakan

69

Ibid, h.9.

Page 80: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

64

salah satu alat pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Program dan Kegiatan

Pembangunan Pertanian juga menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja

selama kurun waktu lima tahun. Adapun visi dan misi Dinas Pertanian

Kabupaten Lampung Utara antara lain:

1. Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hotltikultura Kabupaten

Lampung Utara :

“Terwujudnya pertanian yang bermartabat, maju, mandiri, adil dan

berkelanjutan menuju petani yang sejahtera”

2. Misi Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Lampung

Utara sebagai berikut :

a. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana pertanian;

b. Meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura yang

berkualitas, berbasis IPTEK dan sumber daya lokal berwawasan

lingkungan.

c. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian pangan

dan holtikutura.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan yang dirumuskan dalam dokumen perencanaan pembangunan

pertanian Kabupaten Lampung Utara adalah sebagai berikut :

Page 81: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

65

a. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian

mendukung upaya peningkatan produksi tanaman pangan (padi dan

palawija) serta hortikultura;

b. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian tanaman pangan

dan hortikultura;

c. Mengembangkan usaha pertanian yang produktif, efisien memiliki

nilai tambah dan daya saing yang tinggi.

4. Sasaran yang ditetapkan dalam mencapai visi dan misi pembangunan

pertanian adalah :

a. Tersedianya sarana dan prasarana pertanian guna mendukung usaha

tani;

b. Tercapainya target produksi tanaman pangan (padi, jagung, kedelai)

dan hortikultura unggulan dengan tingkat kualitas hasil yang baik;

c. Adanya keragaman produk olahan yang memiliki daya saing dan nilai

tambah tinggi.70

Sebagai langkah runtut perencanaan pembangunan sektor pertanian, Dinas

Pertanian Kabupaten Lampung Utara menyusun arah kebijakan, program dan

rencana kegiatan dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Salah satu keberhasilan pembangunan Pertanian, Perikanan, Peternakan dan

Kehutanan sangat ditentukan oleh peran serta petani dan keluarganya dalam

melaksanakan usaha tani. Dan tersedianya data potensi lahan dan produksi

70 Rencana Strategis, (SKPD 2015-2019) Dinas Pertanian Lampung Utara. h.11.

Page 82: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

66

disuatu daerah. Salah satu kebijakannya adalah Revitalisasi, Penguatan

Kerangka Usaha Pertanian, sistem penyuluhan pertanian dalam rangka

pengamanan produksi, dengan Program Pemberdayaan Penyuluh

Pertanian/Perkebunan Lapangan. Dimana dalam kegiatan nya berupa

peningkatan kapasitas kelembagaan dan penyuluh pertanian/perkebunan serta

peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian.

Program Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Lampung

Utara bertujuan :

1. Menyediakan pedoman penyelenggaraan penyuluhan pertanian di

Kabupaten Lampung Utara;

2. Menyiapkan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh

Pertanian (RKTPP) di Kecamatan dan Desa.

3. Menyediakan bahan perencanaan kegiatan penyuluhan pertanian dalam

forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrebang).

4. Meningkatkan pengetahuan/wawasan, keterampilan dan penyesuaian sikap

pelaku utama, pelaku usaha dan penyuluh serta Stakeholders agar mampu

memecahkan permasalahan serta mampu memanfaatkan / merubah potensi

sumberdaya pertanian menjadi peluang yang nyata dan bermanfaat untuk

meningkatkan produktivitas, pendapatan serta kesejehteraan pelaku utama

dan keluarganya.71

Penyuluhan merupakan pendidikan non formal bagi petani nelayan dan

keluarganya, oleh sebab itu Rencana kerja harus disusun sesuai dengan

71 Ibid, h.4.

Page 83: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

67

aspirasi yang berkembang dimasyarakat. Penyusunan rencana kerja

penyuluhan pertanian peternakan, perikanan,dan kehutanan ini dengan

menggunakan metode partisifatif, dari semua yang terlibat khusus masyarakat

pertanian, harus ditunjang dengan data yang akurat.

Desa Bumi Jaya merupakan salah satu bagian dari kecamatan yang ada di

Kabupaten Lampung Utara, dimana penduduknya sebagian besar

bermatapencaharian sebagai petani dengan komoditas unggulan yaitu

tanaman pangan padi sawah. Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP)

Bumi Jaya dengan luas Wilayah 1.002 Hektar, yang terdiri dari lahan kering

333 hektar, dan lahan basah 669 hektar, dengan jumlah penduduk 628

Kepala Keluarga (KK) serta 2627 jiwa. Komoditas pertanian lainnya yang

ada di Desa Bumi Jaya adalah tanaman holtilkultura dan hewan ternak.

Dari jumlah KK tersebut diatas 628 KK mempunyai mata pencaharian

dibidang Pertanian, dengan Kelompok Tani sebanyak 15 kelompok tani

dewasa, 3 kelompok tani wanita dan 1 kelompok Pos Pelayanan Penyuluhan

Pertanian (POSYANLUHTAN) dan 1 kelompok Gabungan Kelompok Tani

(GAPOKTAN). Dalam penelitian ini peneliti sudah menentukan kelompok

tani yang akan diteliti adalah kelompok tani Sumber Jaya.

Page 84: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

68

B. Kondisi Demografi Desa Bumi Jaya

a. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk merupakan salah satu faktor utama yang

menentukan kualitas perkembangan di dalam suatu masyarakat dan dapat

dijadikan ukuran keberhasilan pembangunan dalam perkembangan

penduduk di dalam suatu daerah. Berikut merupakan golongan umur

masyarakat Desa Bumi Jaya :

Tabel 3.1

Jumlah penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase(%)

1 Laki-Laki 1375 52,34

2 Perempuan 1252 47,66

Jumlah 2627 100,00

Sumber: Profil Desa Bumi Jaya Tahun 2017

Dilihat dari jenis kelaminnya jumlah penduduk desa Bumi Jaya

terdiri dari 2627 jiwa, dengan jenis kelamin laki-laki 1375 jiwa atau

sebesar 52,345% penduduk dan 1252 jiwa atau 47,66% berjenis kelamin

perempuan. Jadi dapat dilihat bahwa penduduk laki-laki lebih banyak di

banding penduduk perempuan.

Page 85: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

69

b. Penduduk berdasarkan Agama

Penduduk desa Bumi Jaya dilihat dari sisi agama yang mayoritas

beragama islam dan ada juga yang beragama non muslim, berikut tabel

persentase menurut keagamaan :

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Persentase(%)

1 Islam 2619 99,69

2 Kristen 8 0,31

Jumlah 2627 100,00

Sumber: Profil Desa Bumi Jaya Tahun 2017

Berdasarkan tabel 3.2 diatas diketahui bahwa mayoritas penduduk

desa Bumi Jaya sebesar 2619 atau 99,69% beragama islam sedangkan

sebesar 8 atau 0,31 beragama kristen.

c. Tingkat/Konsumsi

Pola pengeluaran rumah tangga yang dilihat berdasarkan

pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan dapat juga menunjukka

tingkat ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Pengeluaran rumah tangga

merupakan salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran keadaan

kesejahteraan ekonomi penduduk. Berikut tabel besaran pengeluaran atau

pola konsumsi masyarakat :

Page 86: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

70

Tabel 3.3

Pola Konsumsi Mayarakat Bumi Jaya

Pola Konsumsi Jumlah Pengeluaran (Rp)

Pengeluaran Makanan (Pangan) 500.000-1.500.000

Pengeluaran Pakaian (Sandang) 100.000-250.000

Pengeluaran Biaya Anak

Sekolah/Pendidikan 500.000-1.000.000

Pengeluaran Kesehatan 50.000-150.000

Pengeluaran Lain-Lain (listrik) 150.000-300.000

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pengeluaran atau

pola konsumsi terbesar adalah untuk pengeluaran makanan/pangan.

Pengeluaran untuk makanan ini lebih besar dibandingkan pengeluaran lain

yaitu pakaian, pendidikan, kesehatan dan listrik. Maka dengan demikian

dapat dikatakan bahwa pengeluaran konsumsi terbesar yang dikeluarkan

dari hasil pendapatan di gunakan untuk pengeluaran makanan/pangan.

C. Keadaan Umum Kelompok Tani Sumber Jaya

1. Sejarah Singkat Berdirinya Kelompok Tani Sumber Jaya

Kelompok tani sumber jaya merupakan salah satu kelompok yang

ada di desa Bumi Jaya, yang merupakan sebuah organisasi atau kelompok

yang membudidayakan tanaman padi, kelompok ini sudah berdiri pada

tahun 2009, hingga sekarang. Berdirinya kelompok tani diawali dari

inisiatif masyarakat yang ingin bersama-sama mengembangkan potensinya

di bidang pertanian pada tanaman pangan padi sawah. Dikarenakan adanya

Page 87: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

71

kendala yang terjadi dilapangan dan sulitnya mengatasi kendala tersebut,

maka dengan itu masyarakat membentuk kelompok tani yang dinamakan

kelompok tani sumber jaya. Dengan adanya kelompok ini diharapkan

mampu mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dan membantu

masyarakat dalam mengembangkan usaha tani mereka sehingga dapat

meningkatkan taraf hidup serta mendapatkan pendapatan yang lebih baik.

2. Maksud dan Tujuan Kelompok Tani Sumber Jaya

a. Ingin mengembangkan usaha terutama di bidang pertanian.

b. Ingin mendapatkan informasi cara-cara memperbaiki kualitas

produksi.

c. Sebagai wadah/tempat bertukar pikiran dan pengalaman antar

anggota.

d. Sebagai tempat untuk memperoleh pemecahan masalah yang dihadapi.

3. Uraian tentang Fungsi dan Tugas

Adapun uraian tugas dan fungsi kepengurusan adalah sebagai berikut :

1) Ketua

a) Tugas

i. Sebagai pemimpin yang bertanggung jawab penuh dengan

kelompok sumber jaya petani padi.

b) Fungsi

i. Memimpin dan Mengendalikan semua kegiatan kelompok

tani pembudidaya tanaman padi.

ii. Melaksanakan koordinasi terhadap para pelaksana lainnya

Page 88: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

72

dan Membina anggota kelompok tani sumber jaya sebagai

kelompok pembudidaya tanaman padi yang mandiri.

2) Sekretaris

a) Tugas

i. Membantu ketua dalam menyelenggarakan administrasi

dan pelayanan kelompok.

b) Fungsi

i. Menyelenggarakan adminsitrasi dalam surat menyurat,

kearsipan, pendataan, dan laporan penyusunan

laporan keuangan kelompok.

ii. Melakukan tugas tertentu yang telah ditugaskan oleh ketua

kelompok.

3) Bendahara

a) Tugas

i. Menyelenggarakan administrasi keuangan termasuk benda-

benda bergerak ataupun tidak bergerak dan dalam

pengimpunan keuangan.

b) Fungsi

i. Menyelenggarakan pembukuan, pencatatan, penyusunan

laporan keuangan dan menyimpan keuangan dan

mengeluarkan atas persetujuan dan izin oleh ketua.

Page 89: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

73

4. Komposisi Anggota Kelompok Tani Sumber Jaya

Kelompok tani merupakan suatu wadah bagi sebagian besar para

petani atau masyarakat yang ingin tumbuh berkembang secara mandiri

dengan mengikuti berbagai program penyuluhan pertanian agar menjadi

petani yang berdaya, mempunyai pengetahuan yang luas di bidang

pertanian serta dapat menjadi petani yang sejahtera. Desa Bumi Jaya

merupakan suatu deaerah yang mayoritas penduduk nya bermata

pencaharian sebagai petani. Dari wawancara yang telah dilakukan maka

didapatkan data sebagai berikut :

Tabel 3.4

Data Anggota Kelompok Tani Sumber Jaya

No Nama Umur Status Luas

Kepemilikan

1 Sujiman 35 tahun M 1,00 Ha

2 Basarudin 32 tahun M 1,50 Ha

3 Andoko 40 tahun M 1,00 Ha

4 Sunarmi 35 tahun M 0,50 Ha

5 Wiyono 37 tahun M 1,00 Ha

6 Solikin 35 tahun M 1,50 Ha

7 Pariyanto 35 tahun M 0,50 Ha

8 Rosidin 48 tahun M 0,50 Ha

9 Sumarno 40 tahun M 1,00 Ha

10 Dori 35 tahun M 2,00 Ha

11 Sunarto 38 tahun M 1,00 Ha

Page 90: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

74

12 Siranto 38 tahun M 1,50 Ha

13 Jumono 40 tahun M 2,00 Ha

14 Randim 35 tahun M 1,50 Ha

15 Klumpuk 40 tahun M 1,00 Ha

16 Mubadi 45 tahun M 0,50 Ha

17 Sobari 37 tahun M 1,50 Ha

18 Mujiono 50 tahun M 0,50 Ha

19 Riyanto 40 tahun M 1,50 Ha

20 Sudarman 55 tahun M 1,50 Ha

21 Masruhin 60 tahun M 1,50 Ha

22 Sugeng 55 tahun M 1,50 Ha

23 Mustofa 60 tahun M 2,50 Ha

24 Jailani 45 tahun M 1,50 Ha

25 Wakidi 45 tahun M 1,50 Ha

26 Jasimin 52 tahun M 1,50 Ha

27 Samsul Hadi 60 tahun M 1,00 Ha

28 Santoso 40 tahun M 0,50 Ha

29 Samingan 62 tahun M 2,50 Ha

30 Hono Hadi S 60 tahun M 2,00 Ha

Sumber: Database Kelompok Tani Bumi Jaya, Tahun 2017

Data di atas diperoleh dari responden penelitian yang berjumlah 30 orang

responden yang merupakan anggota dari kelompok tani sumber jaya yang

memiliki masing-masing lahan pertanian sawah dengan jumlah seluruhnya

yaitu 43 hektar. Jumlah penduduk merupakan salah satu faktor utama yang

Page 91: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

75

menentukan kualitas perkembangan di dalam suatu masyarakat dan dapat

dijadikan ukuran atas keberhasilan pembangunan dalam perkembangan

penduduk di dalam suatu daerah. Berikut merupakan golongan umur

kelompok tani sumber jaya :

Tabel 3.5

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No No Usia Jumlah

(Petani)

Persentase

(%)

1 20-30 0 0

2 31-40 17 56,67

3 41-50 8 26,67

4 51-60 5 16,66

Jumlah 30 100,00

Sumber: Profil Desa Bumi Jaya Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata usia 31-40 berjumlah 17

orang atau sebesar 56,67% dan rata-rata usia 41-50 berjumlah 8 orang atau

sebesar 26,67% dan usia lebih dari 50-60 berjumlah 5 orang atau sebesar

16,66%. Untuk mencapai hasil produksi padi sawah yang maksimal

karakteristik umur merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi

produksi padi sawah,hal ini dikarenakan jika umur petani semakin tua maka

tenaganya semakin lemah untuk menggarap lahan sehingga produksinya tidak

maksimal. Maka dapat disimpulkan pada tabel di atas bahwa jumlah tenaga

produktif lebih banyak dari pada yang tidak produktif.

Page 92: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

76

D. Tingkat Pendapatan

Pada variabel tingkat pendapatan, penulis menggunakan Indikator

(ukuran) tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah pendapatan, dan

permodalan sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Tingkat Pendidikan

Adapun tingkat pendidikan petani padi sawah di desa Bumi Jaya

Kecamatan Abung Timur sangat bervariasi dari tingkat SD, SLTP, SMA

dan lainnya data karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan petani padi

sawah di desa Bumi Jaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.6

Tingkat Pendidikan

NO Du Dusun

/ RK

Jumlah Penduduk

Belum/Tdk Sekolah

SD SLTP SLTA AKD/

D4 PT

1. 1 132 215 263 82 11 4

2. 2 99 196 246 71 10 5

3. 3 89 176 225 60 5 3

4. 4 68 159 216 46 2 1

388 746 954 259 28 13

JUMLAH

Sumber: Profil Desa Bumi Jaya Tahun 2017

Dari tabel diatas dapat dilihat petani padi sawah di Desa Bumi Jaya

didominasi oleh lulusan Sekolah Tingkat Menengah Pertama (SLTP) yaitu

954 orang.

Page 93: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

77

2. Jenis Pekerjaan

Tabel 3.7

Jenis Pekerjaan

No Dusun / RK Pekerjaan

Total Petani (TP) Pekebun Peternak Lain-lain*

1. 1 173 2 - 15 190

2. 2 146 3 1 16 166

3. 3 128 10 1 12 151

4. 4 92 13 - 12 117

539 28 2 55 624

JUMLAH

Sumber : Profil Desa Bumi Jaya Tahun 2017

Keterangan : Lain-lain terdiri :

- Jasa

- Pedagang

- ABRI

- Pegawai Negeri

Berdasarkan tabel 3.4 diatas dapat diihat bahwa hampir seluruh

masyarakat yang tinggal di Desa Bumi Jaya memiliki mata pencaharian atau

pekerjaan pokok sebagai petani.

3. Jumlah Pendapatan

Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh masyarakat

yang berasal dari pendapatan kepala rumah tangga. Penghasilan tersebut

biasanya dialokasikan untuk konsumsi kebutuhan jasmani, kesehatan,

maupun pendidikan, serta kebutuhan lain yag bersifat material.

Page 94: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

78

Program pemberdayaan penyuluhan pertanian merupakan suatu program

atau upaya untuk meningkatkan kemampuan atau menggali potensi

masyarakat yang dimiliki sehingga dapat saling berinovatif menjalankan

suatu kegiatan pemberdayaan dengan tujuan untuk meningkatkan

pendapatan petani dan kesejahteraan keluarga. Di bawah ini terdapat tabel

yang menunjukkan hasil pendapatan sebelum dan sesudah adanya program

pemberdayaan penyuluhan pertanian.

Page 95: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

79

a. Hasil pendapatan kelompok tani sumber jaya sebelum dan sesudah adanya program pemberdayaan penyuluhan pertanian

Tabel 3.8

Pendapatan Petani Padi Sawah rata-rata sebelum dan sesudah adanya penyuluh

No

Sebelum adanya penyuluh pada tahun

2006-2008

Sesudah adanya penyuluh pada tahun

2015-2017 Total

Peningkatan

pendapatan

Persentase

(%) Luas

lahan

Produksi

(ton)

Pengeluaran

(30%)

Pendapatan/4bln

(Gabah: 3.500/kg)

Luas

lahan

Produksi

(ton)

Pengeluaran

(30%)

Pendapatan/4bln

(Gabah: 5.000/kg)

1 0,50 2,50 2.625.000 6.125.000 0,50 3,00 4.500.000 11.500.000 5.375.000 88%

2 1,00 5.00 5.250.000 12.250.000 1,00 6,00 9.000.000 21.000.000 8.750.000 71%

3 1,50 8,00 8.400.000 19.600.000 1,50 10,00 15.000.000 35.000.000 15.400.000 79%

4 2,00 10,00 10.500.000 25.000.000 2,00 11,00 16.500.000 38.500.000 13.500.000 54%

5 2,50 12,00 12.600.000 29.400.000 2,50 14,00 21.000.000 49.000.000 19.600.000 67%

Jumlah 37,50 39.375.000 92.375.000 44,00 66.000.000 155.000.000 62.625.000 359%

Page 96: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

80

Besarnya pendapatan pada tanaman padi sawah tidak hanya

tergantung pada besarnya luas lahan yang ditanam namun dengan adanya

program penyuluhan ini para petani diberikan pengetahuan yang

mendalam tentang cara perawatan adalah hal yang sangat penting guna

mendapatkan tanaman yang berkualitas dengan begitu tingkat pendapatan

yang diperoleh akan semakin besar. Dahulu sebelum adanya program

pemberdayaan penyuluhan, petani hanya mampu menghasilkan produksi

padi dalam skala kecil dikarenakan modal dan sarana atau alat-alat

pertanian yang dimilikinya terbatas sehingga pengelolaan masih bersifat

tradisional dan tidak berjalan efektif. Dilihat dari tabel diatas dimana

hasil produksi rata-rata padi sebelum adanya penyuluhan dengan luas

lahan 0,50 hektar yaitu menghasilkan 2,50 ton, luas lahan 1 hektar yaitu 5

ton, luas lahan 1,50 yaitu 8 ton, luas lahan 2 hektar yaitu 10 ton dan luas

lahan 2,50 hektar yaitu 12 ton. Dari penjelasan tabel diatas, terlihat

dengan membandingkan keduanya sebelum dan sesudah adanya

pemberdayaan penyuluhan kepada kelompok tani dapat dilihat bahwa

hasil produksi padi sawah di Desa Bumi Jaya Kabupaten Lampung Utara,

selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Menurut hasil

wawancara dengan 30 orang petani dapat dilihat produksi padi sawah

setelah adanya penyuluhan lebih meningkat dibandingkan sebelum

adanya penyuluh, dimana pada tahun 2015 sampai tahun 2017 dapat

menghasilkan rata-rata dalam luas lahan 0,50 hektar menghasilkan 3 ton,

luas lahan 1 hektar menghasilkan 6 ton, luas lahan 1,50 hektar

Page 97: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

81

menghasilkan 10 ton, luas lahan 2,00 hektar menghasilkan 11 ton dan

luas lahan 2,50 hektar menghasilkan 14 ton. Sedangkan peningkatan

pendapatan dapat dilihat pada tingkatan luas lahan 0,50 hektar berkisar

Rp. 9.000.000, pendapatan luas lahan 1 hektar berkisar Rp. 18.000.000,

pendapatan luas lahan 1,50 berkisar Rp. 27.000.000, pendapatan luas

lahan 2,00 hektar berkisar Rp. 36.000.000 dan pendapatan luas lahan

tertinggi 2,50 hektar berkisar Rp. 54.000.000. dan rata-rata hasil produksi

dalam tiga tahun terakhir dapat meningkat berkisar 2-3 ton. Dari

pengeluaran rata-rata diatas dimaksudkan pengeluaran sebesar 30% dari

pendapatan yang digunakan untuk pemberian pupuk dan perawatan pada

tanaman padi. Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa pendapatan

rata-rata sebelum dan sesudah adanya penyuluhan pertanian desa Bumi

Jaya sangat berpengaruh dan mempunyai peran yang sangat positif,

dengan adanya penyuluhan ini para petani dapat menambah pengetahuan

mengenai usaha tani yang mereka jalankan, dan sasaran para petani yaitu

dengan adanya program ini agar dapat meningkatkan kualitas produksi

padi dan hasil panen sesuai diinginkan petani, terbukti pada tabel diatas

bahwa peningkatan produksi rata-rata selalu meningkat dan pendapatan

petani pun ikut meningkatkan taraf hidup.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak I Made Wiranata,

selaku kepala bidang metode dan informasi penyuluhan pertanian untuk

meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman pangan telah

dijalankan, yaitu dengan cara memberikan penyuluhan kepada petani

Page 98: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

82

tentang input dan sarana produksi seperti pupuk, benih, obat semprot, dan

juga alat mesin tani, yang menyesuaikan dengan kondisi daerah pertanian

yang diberikan secara cuma-cuma kepada kelompok tani.72

4. Permodalan

Berdasarkan responden dari 30 orang petani desa Bumi Jaya

Kecamatan Abung Timur bahwa sumber modal masyarakat dalam

menggarap lahan pertanian pada tanaman pangan padi sawah dengan

menggunakan modal sendiri. Para petani juga diberikan pemerintah

banyak bantuan-bantuan berupa benih setiap musimnya, bantuan pupuk,

alat-alat seperti traktor untuk membajak, mesin pompa air dan bantuan-

bantuan lainnya. Selain itu adanya program simpan pinjam kelompok

yang merupakan program untuk melayani penyimpanan dan peminjaman

dana serta mengelola dana para anggota kelompok. Program simpan

pinjam ini merupakan sebuah program yang modalnya diperoleh dari

simpanan pokok dan simpanan sukarela para anggota. Kemudian uang

yang terkumpul tersebut dipinjamkan kepada para anggota kelompok

yang memerlukan pinjaman uang untuk kepentingan modal usaha.

Berdasarkan hasil wawancara kepada bapak Andoko anggota

kelompok tani sumber jaya program kelompok yang paling diminati

anggota adalah program simpan pinjam karena dengan adanya program

simpan pinjam ini anggota akan selalu menghadiri pertemuan rutin yaitu

sebulan sekali karena mereka akan meminjam, membayar, menabung

72

Bapak I Made Wirata, Wawancara, Kepala Bidang Metode dan Informasi Penyuluh

Pertanian Dinas Pertanian Lampung Utara, pada tanggal 21 Mei 2018.

Page 99: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

83

uang mereka. Dengan adanya pelaksanaan program simpan pinjam ini

dapat membantu untuk para anggota yang sedang membutuhkan

tambahan modal untuk usahanya.73

73Bapak Andoko, Wawancara, Petani Desa Bumi Jaya pada tanggal 28 Mei 2018.

Page 100: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

84

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Efektivitas Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Dalam

Meningkatkan Pendapatan Petani Pada Sawah

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian pada bab ketiga,

dapat dianalisa apakah efektivitas program pemberdayaan penyuluhan

pertanian mampu membantu para petani dalam meningkatkan pendapatan.

Pada teori efektivitas indikator ukuran pencapaian keberhasilan dari segi

tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin

mendekati sasaran, berarti semakin tinggi efektivitasnya. Penyuluhan pertanian

merupakan upaya pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat

pelaku agribisnis terutama melalui pendidikan non formal di bidang pertanian

agar mereka mampu menolong dirinya sendiri sehingga dapat meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan mereka.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan penyuluh dan kelompok tani

Sumber Jaya tentang efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian

menggunakan indikator ketercapaian tujuan, efisiensi, diterima oleh publik,

dan produksi diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Ketercapaian Tujuan Kegiatan Penyuluhan Pertanian

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada para kelompok

petani Sumber Jaya hasil ketercapaian tujuan kegiatan yang dirasakan para

Page 101: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

85

petani cukup efektif. Maka terdapat beberapa penjelasan mengenai hasil

tersebut, yaitu:

1) Kegiatan Pelatihan

Kegiatan pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap para petani

dengan memberikan pengetahuan mengenai pertanian. Para petani

merasakan adanya peningkatan dari pengetahuan dan wawasan yang

mereka miliki setelah mengikuti kegiatan pelatihan. Misalnya, pada

pelatihan manajemen usahatani dan pemberantasan hama dengan cara

sederhana. Para petani merasa memperoleh pengetahuan baru mengenai

tips dan trik dalam dunia usaha serta materi pelatihan yang diberikan

terhadap kelompok tani. Mereka merasakan bahwa isi materi yang

mereka terima dalam pelatihan telah sesuai dengan usaha yang

dijalankan karena memungkinkan para petani untuk menerapkan materi

tersebut dalam usaha mereka. Secara keseluruhan, ketercapaian tujuan

kegiatan pelatihan dapat dikatakan telah tercapai dengan efektif.

2) Kegiatan Pendampingan

Kegiatan pendampingan yang dilakukan penyuluh dalam hal ini dengan

memberikan arahan dan membantu mengatasi kendala usaha kelompok

tani. Para petani setuju bahwa pemerintah telah memfasilitasi mereka

dalam kegiatan pendampingan seperti, memberikan kesempatan untuk

penyuluh lapangan turun kesawah bersama petani. Dengan adanya

kegiatan tersebut para petani merasa cukup terbantu dengan adanya

Page 102: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

86

kegiatan pendampingan petani dapat mengelola usahatani dengan

didampingi pendamping lapangan atau penyuluh sehingga kelompok

dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk belajar lebih terampil

dalam usaha tani. Artinya tujuan pemerintah di dalam kegiatan

pendampingan secara keseluruhan dapat dikatakan telah tercapai

dengan efektif.

3) Kegiatan Evaluasi

Kegiatan evaluasi dalam hal ini memberikan saran dan arahan yang

artinya keseriusan petani dalam menerima bantuan yang diberikan

pemerintah untuk menjalankan usahatani. Para petani benar-benar

merasakan bantuan yang dialokasikan melalui kegiatan penyuluhan

untuk keperluan usaha kelompok tani. Pemerintah banyak bantuan-

bantuan berupa benih setiap musimnya, bantuan pupuk, alat-alat seperti

traktor untuk membajak, mesin pompa air dan bantuan-bantuan lainnya.

Berdasarkan informasi dari responden, para petani memang memiliki

tujuan untuk meningkatkan produksi usahatani yang dijalankan, karena

itu responden memanfaatkan bantuan yang diberikan oleh pemerintah

untuk peningkatan produksi. Maka dengan penjelasan tersebut tujuan

pemerintah agar evaluasi pelaksanaan kegiatan benar-benar dijalankan

kelompok tani untuk peningkatan produksi dapat dikatakan sangat

efektif.

Page 103: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

87

b. Efisiensi Dalam Hal Produksi

Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang

digunakan. Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisiensi apabila

suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan

sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya.

Dalam pelaksanaan program pemberdayaan penyuluhan pertanian,

para petani diberikan penyuluhan serta pendampingan secara langsung

mengenai tanaman padi agar dapat menanam dengan cara yang benar dan

menghasilkan produksi yang maksimal dan lebih baik.74

Berdasarkan

wawancara dengan bapak Agus selaku penyuluh di desa Bumi Jaya, ia

mengatakan bahwa efisiensi usaha artinya begini, petani kalau kita biarkan

dengan maunya mereka, misalkan memupuk dengan dosis yang tinggi

padahal itu tidak perlu, artinya dengan kita menganjurkan spesifik lokasi

itu tadi, input atau jumlah uang untuk pembiayaan berkurang, sementara

produksinya tetap atau bisa meningkat, karena kalau kita memberikan

sarana produksi itu lebih dari yang dibutuhkan sebenarnya juga tidak

bagus, artinya efisiensi usaha tani itu sudah pasti akan meningkatkan

pendapatan petani. Karena produksinya akan naik dan biaya produksinya

akan turun. Adapun kendala atau hambatan dalam kegiatan usaha tani

mungkin terkait penggunaan input produksi itu tadi, para petani masih

74 Bapak Agus Tuyono, Wawancara, Penyuluh Pertanian Desa Bumi Jaya pada tanggal

23 Mei 2018.

Page 104: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

88

belum menggunakan input sesuai dengan input yang dianjurkan.

Berdasarkan wawancara lebih lanjut dengan bapak Nurkholis selaku ketua

kelompok tani Sumber Jaya, ia mengatakan dengan diterapkannya

program ini, memberikan hasil produksi tanaman pangan seperti komoditi

padi hasilnya cukup meningkat sebesar 2-3 ton dalam tiga tahun terakhir

ini serta petani sudah merasakan manfaatnya berupa pengetahuan

informasi-informasi penting mengenai pertanian.

c. Diterima oleh publik

Kebijakan-kebijakan yang diselenggarakan oleh dinas pertanian

merupakan suatu program yang dapat diterima dengan baik oleh

masyarakat luas dan diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat.

Dengan diadakannya program pemberdayaan penyuluhan pertanian

menurut 30 responden penelitian dapat memberikan dampak yang baik

bagi para petani. Dimana dalam suatu kelompok tani pelaksanaan

pemberdayaan kelompok tani terdapat program-program atau kegiatan

yang dilakukan para anggota untuk dapat mencapai suatu tujuan

pemberdayaan yang berjalan lancar. Adapun program-program kelompok

tani sebagai berikut :

1) Program Penyuluhan

Penyuluhan merupakan suatu proses perubahan pada setiap

individu atau masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih

baik sesuai dengan yang diharapkan. Peningkatan sumber daya manusia

Page 105: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

89

dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada

kelompok tani sumber jaya. Penyuluhan yang diberikan dilakukan

dengan memberi teori terkait dengan usaha pertanian pada tanaman

pangan padi sawah agar dapat menghasilkan produksi yang maksimal

dan lebih baik, sedangkan pendampingan yang diberikan berupa

pemberian informasi, pemberian motivasi. Dalam program

pemberdayaan kepada kelompok tani, penyuluh sangat berperan penting

karena dengan adanya penyuluhan dari dinas pertanian dapat membantu

para petani dalam mencari informasi dan menambah pengetahuan

tentang pertanian dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapi serta pemberian informasi pengetahuan sekitar dunia pertanian

menjadi sangat penting bagi petani. Dengan adanya penyuluhan ini para

anggota tani sumber jaya akan mendapatkan pengetahuan seperti hama-

hama yang menyerang tanaman padi dan cara mengatasinya. Karena

virus atau hama ini menjadi salah satu masalah yang harus segera

ditangani, jika tidak akan berimbas pada hasil panen tanaman padi.

2) Program Pertemuan Rutin

Kelompok tani Sumber Jaya memiliki kegiatan pertemuan rutin

setiap satu bulan sekali. Pertemuan rutin ini merupakan kegiatan

berkelanjutan yang diadakan setiap bulan di rumah warga. Pihak-pihak

yang turut hadir dalam pertemuan rutin meliputi ketua kelompok dan

anggota. Biasanya petemuan rutin akan membahas perkembangan

Page 106: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

90

kelompok tani serta saling bertukar informasi dan pendapat mengenai

usahan tani yang dilakukan. Pertemuan rutin ini sangat bermanfaat

karena dari penuturan bapak Nurkholis selaku ketua kelompok tani,

beliau sangat senang mengikuti kegiatan ini karena dari pertemuan rutin

ini beliau mendapatkan pengalaman baru dan informasi baru mengenai

petanian khususnya.

3) Program Simpan Pinjam

Program simpan pinjam merupakan program yang sangat diminati

oleh kelompok tani sumber jaya dan mampu bertahan sampai sekarang.

Berdasarkan hasil wawancara kepada ketua kelompok tani Sumber Jaya

dengan adanya program simpan pinjam ini anggota akan selalu

mengahadiri pertemuan rutin yaitu sebulan sekali karena mereka akan

meminjam, membayar atau menabung uang mereka. Dengan begitu

mereka akan merasa terbantu dan ketika ada anggota yang mengalami

kekurangan dalam permodalan bisa mengajukan peminjaman

kelompok.

d. Produksi

Penerapan program pemberdayaan penyuluhan pertanian terhadap

kelompok tani sumber jaya telah memberikan peran yang positif terhadap

hasil produksi dan tingkat pendapatan yang diperoleh. Berdasarkan hasil

wawancara kepada kelompok tani Sumber Jaya yang menjelaskan tentang

Page 107: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

91

hasil produksi serta pendapatan rata-rata sebelum dan sesudah adanya

program penyuluhan pertanian terjadi peningkatan.

Tabel 4.1

Pendapatan rata-rata sebelum adanya penyuluh tahun pada 2006-2008

No

Sebelum adanya penyuluh pada tahun

2006-2008

Luas

lahan

Produksi

(ton)

Pengeluaran

rata-rata/4bln

(Rp)

Pendapatan

rata-rata/4bln

(Rp)

1 0,50 2,50 2.625.000 6.125.000

2 1,00 5.00 5.250.000 12.250.000

3 1,50 8,00 8.400.000 19.600.000

4 2,00 10,00 10.500.000 25.000.000

5 2,50 12,00 12.600.000 29.400.000

Jumlah 37,50 39.377.000 92.375.000

Sebelum adanya program pemberdayaan penyuluhan pertanian

rata-rata pendapatan para petani dalam 4 bulan hanya menghasilkan dalam

lahan 0,5 hektar berjumlah Rp. 6.125.0000, lahan 1 hektar berjumlah

Rp.12.250.000, lahan 1,5 hektar berjumlah 19.600.000, lahan 2 hektar

berjumlah Rp.25.000.000 dan lahan tertinggi 2,5 berjumlah

Rp.29.400.000.

Tabel 4.2

Pendapatan rata-rata sesudah adanya penyuluh pada tahun 2015-2017

No

Sesudah adanya penyuluh pada tahun

2015-2017

Luas

lahan

Produksi

(ton)

Pengeluaran

rata-rata/4bln

(Rp)

Pendapatan

rata-rata/4bln

(Rp)

1 0,50 3,00 6.000.000 11.500.000

2 1,00 6.00 12.000.000 21.000.000

3 1,50 10,00 18.000.000 35.000.000

4 2,00 11,00 24.000.000 38.500.000

5 2,50 14,00 30.000.0000 49.000.000

Page 108: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

92

Jumlah 44,00 66.000.000 155.000.000

Namun sesudah adanya program pemberdayaan penyuluhan

pertanian dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan pendapatan

para petani dengan sistem tanam jajar legowo, penerapan jajar legowo

dapat meningkatkan populasi pertanaman, serta memberi efek tanaman

pinggir yang lebih baik maka lahan 0,5 hektar menghasilkan pendapatan

Rp.9.000.000, lahan 1 hektar berjumlah Rp. 18.000.000, lahan 1,5 hektar

berjumlah Rp.27.000.000, lahan 2 hektar berjumlah Rp.36.0000 dan lahan

tertinggi dengan luas lahan 2,5 hektar berjumlah Rp.54.000.000 dan

peningkatan hasil produksi padi sawah dari tahun sebelumnya meningkat

sebesar 2-3 ton sesudah adanya program penyuluhan pertanian.

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan

bahwa dengan adanya program pemberdayaan penyuluhan pertanian yang

dilaksnakan di desa Bumi Jaya telah berjalan secara efektif. Terbukti

bahwa para petani sangat antusias dengan adanya program ini dan dapat

membantu memberi pengetahuan, informasi serta menambah wawasan

para petani dalam meningkatkan hasil produksi dan dari hasil wawancara

para anggota kelompok tani menunjukkan bahwa dengan adanya program

pemberdayaan penyuluhan pertanian terhadap kelompok tani dapat

meningkatkan pendapatan para petani sehingga kelompok tani sumber jaya

dapat dikatakan sebagai masyarakat yang sejahtera.

Page 109: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

93

B. Efektivitas Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Ditinjau Dalam

Perspektif Ekonomi Islam

Islam memandang suatu pemberdayaan merupakan suatu pembelajaran

kepada masyarakat agar mereka dapat secara mandiri melakukan upaya-

upaya perbaikan kualitas kehidupannya baik menyangkut kesejahteraan dan

keselamatan di dunia maupun akhirat. Pemberdayaan yang diciptakan

memberikan sebuah manfaat bukan hanya bagi setiap individu namun untuk

kelompok (masyarakat) sehingga membuatnya mandiri untuk melakukan

upaya-upaya perbaikan kualitas kehidupannya dan juga umat beragama agar

menjadi yang lebih baik.

Pada dasarnya kebijakan yang diadakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten

Lampung Utara dalam program pemberdayaan penyuluhan pertanian yang

dilaksanakan di Desa Bumi Jaya termasuk upaya pembangunan di sektor

pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman pangan,

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani pelaku usaha sub sektor

tanaman pangan dengan strategi-strategi yang di arahkan untuk mencapai

tujuan. Kesejahteraan masyarakat akan tecapai apabila setiap individu

mempunyai kemauan untuk dapat mengembangkan potensi yang mereka

miliki serta didukung dengan sumber daya yang tersedia di lingkungan

sekitar, begitu juga dengan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani

Sumber Jaya yang mempunyai semangat untuk dapat mengembangkan

potensi serta berusaha untuk dapat meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.

Page 110: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

94

Berdasarkan hasil wawancara dengan kelompok tani sumber jaya bahwa

efektivitas pelaksanaan program pemberdayaan penyuluhan pertanian telah

berjalan dengan baik. Dalam pelaksanaan program pemberdayaan kepada

kelompok tani penyuluh sangat berperan penting karena dengan adanya

progam penyuluhan dari pemerintah maupun dinas pertanian dapat membantu

para petani dalam mencari informasi, menambah pengetahuan tentang

pertanian khusunya masalah-masalah yang dihadapi oleh petani, serta

memberikan bantuan input seperti bibit unggul, pupuk, obat pembasmi hama,

ataupun sarana (alat mesin tani) produksi yang dibutuhkan oleh para petani,

dalam penyebarannya bantuan input dan sarana produksi dibagikan dengan

menyesuaikan keadaan atau kondisi dan kebutuhan pertanian terutama di

wilayah yang berpotensi. Tidak hanya mengadakan penyuluhan saja tetapi

penyuluh melaksanakan pendampingan-pendampingan kepada para petani

agar lebih mengetahui tata cara penanaman tanaman pangan padi dengan baik

dan benar, sehingga akan berdampak pada peningkatan hasil panen atau hasil

produksi yang meningkat.

Program pemberdayaan masyarakat memang dianjurkan dalam ajaran

Islam, karena tujuan dari ekonomi islam adalah untuk menciptakan kehidupan

yang aman dan sejahtera. Pada dasarnya tujuan hidup setiap manusia adalah

menginginkan kehidupannya didunia ini dalam keadaan bahagia secara materi

dan spritual, dan secara individual maupun sosial salah satu aspek kehidupan

yang diharapkan dapat membawa manusia ketujuan hidupnya, diantaranya

yaitu masalah ekonomi. Oleh karena itu, tujuan dari sistem ekonomi Islam

Page 111: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

95

tidak bisa lepas dari tujuan syariah, menurut Asy-Syatibi adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan seluruh manusia yang terletak pada

terlindunginya keimanan (ad dien), jiwa (an nafs), akal (al-„aql), keturunan

(an-nasl) dan kekayaan (al maal). Sistem ekonomi Islam bukan hanya

bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan semata, namun juga menjamin

terwujudnya tujuan syariah. Tujuan syariah akan menjiwai manusia untuk

bertindak baik bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.75

Kesejahteraan masyarakat akan tercapai apabila setiap individu

mempunyai kemauan untuk dapat mengembangkan potensi yang mereka

miliki serta didukung dengan sumber daya yang tersedia di lingkungan

sekitar, begitu juga dengan masyarakat yang tergabung pada kelompok tani

Sumber Jaya yang mempunyai semangat untuk dapat mengembangkan

potensi serta berusaha untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.

Sebagaimana telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an Ar’rad: 11

Artinya : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah

Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri.

dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak

ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka

selain dia.( Ar‟rad: 11)

75

Ruslan Abdul Ghofur Noor, Konsep Distribusi Dalam Ekonomi Islam Dan Format

Keadilan Ekonomi di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013) h.66.

Page 112: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

96

Dalam ayat tersebut dijelaskan, bahwa Allah tidak akan merubah suatu

kaumnya melainkan mereka sendiri yang merubahnya. Dengan hal tersebut

maka setiap manusia diharuskan untuk merubah dirinya dengan selalu

berusaha dan bersungguh-sungguh menggunakan kemampuan yang dimiliki

untuk mencari dan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan mengetahui

batasan dalam agama islam. Seperti hal nya program pemberdayaan

penyuluhan yang merubah seseorang menjadi lebih mandiri dan

mengembangkan kemampuan mereka serta memberikan manfaat bagi

kehidupannya. Pemberdayaan petani merupakan suatu kunci penting dalam

pembangunan pertanian. Petani banyak yang tidak mampu memanfaatkan dan

mengolah potensi pertanian yang begitu berlimpah. Hal itu terbukti dengan

begitu melimpahnya potensi sumber daya pertanian yang tersedia, namun

tingkat kesejahteraan petani yang masih sangat rendah, pemberdayaan kepada

petani sangatlah dibutuhkan untuk merubah kondisi tersebut.

Dalam pandangan ekonomi Islam pemberdayaan ekonomi tentunya dapat

dilihat dari beberapa prinsip-prinsip ekonomi Islam yaitu :

1. Prinsip Tauhid

Tauhid artinya keimanan kepada Allah SWT, dalam segala hal

aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh setiap muslim sebagai sebuah

perintah ibadah. Aktivitas ekonomi yang dilakukan tidak hanya

mengutamakan nilai ekonomis, namun juga diringi dengan ketaatan atas

perintah Allah sehingga apa yang dilakukan harus dengan penuh tangung

jawab. Dalam program pemberdayaan para anggota kelompok tani Sumber

Page 113: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

97

Jaya sudah menjadi kewajiban para petani dan setiap muslim untuk selalu

menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya.

2. Prinsip bekerja dan produktifitas

Prinsip bekerja produktifitas dalam ekonomi bahwa setiap individu

dituntut untuk berusaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka,

dengan semaksimal mungkin agar dapat memenuhi tingkat produktifitas

yang tinggi sesuai dengan batasan-batasan ekonomi Islam. Dalam program

pemberdayaan ini tentu para petani berusaha bekerja merubah diri mereka

menjadi petani yang lebih baik dan berpengetahuan luas dalam bidangnya

dan dapat berproduksi dengan semaksimal mungkin. Dan sesudah adanya

program pemberdayaan ini para petani di desa Bumi Jaya dapat

meningkatkan produktifitas hasil panen sebesar 2-3 ton dalam tiga tahun

terakhir sesuai dengan apa yang sudah para petani lakukan melalui

penyuluhan yang diberikan oleh dinas pertanian tentang cara-cara bertani

dengan baik dan benar.

3. Prinsip Ta’awun (Tolong-menolong)

Dalam bekerja atau berusaha Islam mengajarkan kaum muslimin

untuk saling tolong-menolong atau ta’awun diantara mereka dalam segala

kondisi maupun keadaan dan saling bekerjasama satu sama lain dan tidak

hanya memikirkan keuntungan bisnis saja. Karena dalam perbuatan saling

tolong-menolong tersebut merupakan prinsip dasar dalam bekerjasama.

Program pemberdayaan penyuluhan pertanian merupakan program yang

sangat penting dengan tujuan saling membantu bekerja tolong menolong

Page 114: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

98

dalam memperbaiki taraf hidup masyarakat atau petani yang berkurang

berdaya, dimana penyuluh membantu para petani dalam mencari informasi

dan menambah pengetahuan tentang pertanian dan dapat menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapi serta pemberian informasi pengetahuan

sekitar dunia pertanian menjadi sangat penting bagi petani. Sehingga

dengan adanya pemberdayaan ini masyarakat yang lemah akan menjadi

kuat, dengan adanya prinsip ekonomi yaitu ta’awun atau saling tolong

menolong maka masyarakat akan semakin sejahtera.

Berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi islam diatas dapat dilihat

bahwa ke tiga prinsip ekonomi diatas telah sesuai dengan apa yang

dilakukan para anggota kelompok tani sumber jaya, dalam pelaksanaan

program pemberdayaan penyuluhan pertanian yang telah dilakukan oleh

pemerintah terhadap para petani tidak hanya mementingkan urusan dunia

saja tetapi mereka tetap berprinsip kepada aturan-aturan Islam dalam

bekerja atau berusaha mencari rizki untuk dapat memenuhi kebutuhan

ekonomi dalam keluarga mereka. Setiap umat muslim diperintahkan untuk

adil dalam setiap hal termasuk di bidang ekonomi. Prinsip adil merupakan

pilar penting dalam ekonomi islam. Allah telah menurunkan Islam sebagai

sistem kehidupan bagi seluruh umat manusia, menekankan pentingnya

adanya keadilan dalam setiap sektor dengan memanfaatkan potensi yang

ada pada suatu wilayah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat

sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 115: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

99

Kesejahteraan masyarakat dapat diukur melalui beberapa teori atau

indikator, indikator kesejahteraan merupakan suatu ukuran ketercapainya

masyarakat dimana masyarakat dapat dikatakan sejahtera atau tidak

sebagai indikator-indikator yaitu dari tingkat pendidikan, tingkat

kesehatan, tingkat pendapatan masyarakat yang dilihat dari perspektif

ekonomi islam.

1. Tingkat pendidikan

Pendidikan dalam aplikasinya menjadikan salah satu kualifikasi

sumberdaya manusia dalam sebuah organisasi atau instansi tertentu,

dengan adanya pendidikan yang sesuai diharapkan akan mendorong

kemajuan organisasi atau kelompok itu sendiri. Dari hasil wawancara

kepada anggota kelompok tani sumber jaya dan dilihat pada tabel

tingkat pendidikan yang menjelaskan tentang pendidikan para petani

sumber jaya jika dilihat rata-rata 50% didominasi oleh lulusan Sekolah

Tingkat Pertama (SLTP). Hal ini menjadi pengaruh besar dalam

keberlangsungan sumber daya manusia yang lebih baik untuk dapat

meningkatkan suatu produktivitas dalam usaha usaha pertanian.

pendidikan.

Pendidikan dalam ekonomi islam di pandang sebagai salah satu

aspek penting, pendidikan merupakan suatu elemen sebagai tolak ukur

kualitas sumber daya manusia. Dengan adanya kebutuhan pendidikan

yang memadai maka secara tidak langsung akan memberikan dampak

yang positif terhadap pembangunan serta dapat membuat SDM

Page 116: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

100

menjadi semakin baik. Pengelolaan SDM yang baik akan menjadikan

manusia mampu menciptakan hal-hal yang inovatif dan kreatif,

sehingga mampu memberikan dampak positif yang luas di masyarakat.

2. Tingkat Kesehatan

Pada tabel pola konsumsi masyarakat Bumi Jaya yang menjelaskan

pengeluaran makan/pangan dan pengeluaran kesehatan yang

menunjukkan bahwa tingkat pengeluaran makan yang dikonsumsi oleh

masyarakat dengan rata-rata berkisar Rp.500.000-Rp.1.500.000

perbulan, sedangkan pengeluaran untuk kesehatan dengan rata-rata

berkisar Rp.50.000-150.000 per bulan. Dengan demikian para petani

desa Bumi Jaya sudah dapat dikatakan sejahtera dan mencukupi

kebutuhannya. Kesehatan dalam ekonomi islam merupakan salah satu

keadaan yang sejahtera dari segi badan, jiwa serta social yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif serta ekonomis. Peran

pemberdayaan penyuluhan pertanian dari sudut pandang ekonomi

islam dalam kesehatan juga telah berpengaruh positif, hal ini sesuai

dengan tujuan ekonomi yaitu menjaga akal keturunan yang mencakup

fisik, moral dan psikologis (mental). Memelihara jiwa sebagai tujuan

syari’ah yang akan menciptakan sumberdaya manusia yang berjiwa

tangguh, mempunyai visi kedepan, yang bukan hanya untuk saat ini

tetapi untuk generasi-generasi yang akan datang.

Page 117: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

101

3. Tingkat Pendapatan

Penerapan pemberdayaan penyuluhan pertanian terhadap kelompok

tani desa Bumi Jaya telah memberikan peran yang positif terhadap

tingkat pendapatan yang diperoleh. Hal ini dapat terlihat pada tabel

tingkat pendaptatan dimana hasil produksi rata-rata padi sebelum

adanya penyuluhan dengan luas lahan 0,50 hektar yaitu menghasilkan

2,50 ton, luas lahan 1 hektar yaitu 5 ton, luas lahan 1,50 yaitu 8 ton,

luas lahan 2 hektar yaitu 10 ton dan luas lahan 2,50 hektar yaitu 12 ton.

Dari penjelasan tabel 3.8, terlihat dengan membandingkan keduanya

sebelum dan sesudah adanya pemberdayaan penyuluhan kepada

kelompok tani dapat dilihat bahwa hasil produksi padi sawah di Desa

Bumi Jaya Kabupaten Lampung Utara, selama tiga tahun terakhir

mengalami peningkatan. Menurut hasil wawancara dengan 30 orang

petani dapat dilihat produksi padi sawah setelah adanya penyuluhan

lebih meningkat dibandingkan sebelum adanya penyuluh yaitu pada

tahun 2015 sampai tahun 2017 dapat menghasilkan rata-rata dalam

luas lahan 0,50 hektar menghasilkan 3 ton, luas lahan 1 hektar

menghasilkan 7 ton, luas lahan 1,50 hektar menghasilkan 10 ton, luas

lahan 2,00 hektar menghasilkan 12 ton dan luas lahan 2,50 hektar

menghasilkan 18 ton. Sedangkan peningkatan pendapatan dapat dilihat

pada tingkatan luas lahan 0,50 hektar berkisar Rp. 9.000.000,

pendapatan luas lahan 1 hektar berkisar Rp. 18.000.000, pendapatan

luas lahan 1,50 berkisar Rp. 27.000.000, pendapatan luas lahan 2,00

Page 118: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

102

hektar berkisar Rp. 36.000.000 dan pendapatan luas lahan tertinggi

2,50 hektar berkisar Rp. 54.000.000. Dan rata-rata hasil produksi

dalam tiga tahun terakhir dapat meningkat berkisar 2-3 ton. Dari hasil

wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya program pemberdayaan penyuluh pertanian di desa Bumi Jaya

sudah dapat memberikan peningkatan ekonomi pendapatan para petani,

yang membantu meningkatkan perekonomian para petani.

Pendapatan adalah salah satu bentuk kekayaan yang diperoleh,

ekonomi islam memandang kekayaan bukan unsur utama dalam

mewujudkan kesejahteraan semua manusia secara adil. Bahkan

sebaliknya, apabila kekayaan ditempatkan diurutan pertama menjadi

tujuan, maka akan meningkatkan ketidak adilan, memperlebar

kesenjangan dan pada akhirnya menghambat terciptanya kesejahteraan

masyarakat. Berbeda halnya ketika keimanan berada pada urutan yang

pertama tujuan syari’ah, maka akan tercipta manusia yang mampu

mengelola kekayaan yang dimiliki untuk menciptakan kesejahteraan,

bukan hanya untuk dirinya, namun juga untuk masyarakat yang ada

disekelilingnya.

Dari beberapa indikator kesejahteraan masyarakat yang sudah

dijelaskan diatas, telah menunjukkan bahwa program pemberdayaan

penyuluhan pertanian terhadap kelompok tani Sumber Jaya telah

berdampak positif bagi masyarakat dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat

kesehatan, dan tingkat pendapatan dengan meningkatnya sumber daya

Page 119: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

103

manusia yang baik. Sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan

petani yang unggul dan berkualitas. Sehingga dapat dimungkinkan sebuah

perkembangan yang akan signifikan untuk merubah taraf hidup petani

menjadi lebih baik.

Page 120: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

104

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian tentang Analisis Efektivitas

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Dalam Meningkatkan

Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi pada Dinas Pertanian Kabupaten

Lampung Utara) dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian di peroleh kesimpulan efektivitas program

pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan pendapatan petani

padi sawah dapat dilihat dari 4 indikator yaitu ketercapaian tujuan,

efisiensi, diterima oleh publik dan produksi sudah berjalan dengan efektif.

2. Menurut perspektif ekonomi Islam tentang pemberdayaan penyuluh

pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan. Pemberdayaan dalam

ekonomi Islam merupakan sebuah pembelajaran kepada masyarakat atau

sekelompok agar mereka dapat mencapai kehidupan yang lebih baik.

Dengan hal tersebut maka setiap anggota petani sudah dapat berusaha

merubah dirinya menjadi petani yang lebih maju dan dapat memanfaatkan

sumber daya yang ada. Dan dilihat dari prinsip-prinsip ekonomi islam

program pemberdayaan penyuluhan pertanian dalam hal ini telah berjalan

berdasarkan prinsip tauhid, prinsip bekerja atau produktifitas dan prinsip

tolong-menolong (ta’awun).

Page 121: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

105

B. Saran

1. Bagi pihak Dinas Pertanian Lampung Utara dan Penyuluh Pertanian

diharapkan dapat meningkatkan kinerja dalam melaksanakan dan

menambah program-program pembangunan pertanian di daerah yang

berpotensi lainnya, untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan

membangun kerjasama antara petani dengan pihak swasta maupun

pemerintah.

Diharapkan kepada para petani dengan adanya program penyuluhan

pertanian agar lebih mandiri dalam usaha taninya dan ikut berpartisipasi

dalam meningkatkan kualitas produksi tanaman pangan agar dapat

menghasilkan hasil panen yang optimal.

2. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti lebih dalam dan lebih luas

khususnya yang berkaitan dengan program-program pembangunan

pertanian. Sehingga hasil penelitian dapat digunakan dan menjadi referensi

atau petunjuk bagi daerah yang akan diteliti.

Page 122: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghofur Noor, Ruslan, Konsep Distribusi Dalam Ekonomi Islam Dan

Format Keadilan Ekonomi di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,

2013).

A.G.Kartasapoetra, Teknologi Penyuluhan Pertanian, (Jakarta: Penerbit PT. Bumi

Aksara, 1994).

Agung Eko Purwana,Kesejahteraan Dalam Perspektif Ekonomi Islam, “Jurnal

Justitia Islamia, Vol.11.No.1, 2014.

Aharon Sumenge, Ariel, Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran

Belanja, (Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratuangi Manado), Vol.1

No.3 September 2013).

Andi Buchari, Veithzal Rivai, Islamic Economics: Bukan Opsi, Tetapi Solusi

(Jakarta: Bumi Aksara, 2013).

Aprilia Theresia, dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat, (Bandung: Alabeta,

2014).

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Pendekatan Politik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006).

Aulia Sari, Diqa, Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Menjalankan Penyuluhan

Pertanian Di BP3K Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang Bawang,

(Skripsi Jurusan Pertanian, Universitas Lampung, 2017).

A.W. Van den Ban dan H.S. Hawkins, Penyuluhan Pertanian, (Yogyakarta:

Penerbit Kanisius, 1999).

BN. Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003).

Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Makroekonomi, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 1999).

BPTP Sulawesi Selatan, Penyuluhan Dalam Islam, artikel diakses tanggal 01

Oktober 2014 melalui http://sulsel.litbang.deptan.go.id.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya (Bandung: PT. Sygma

Examedia Arkanleema, 2013) Q.S Ar’rad Ayat 11.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Umum, 2011).

Page 123: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1998).

Fazilah, Merry, Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Produktivitas Petani Padi

Sawah Di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, (Skripsi

Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Teuku Umar, 2014).

Guritno, Mangkoesoebroto, dan Algifari, Teori Ekonomi Makro, STIE YPKN,

Yogyakarta, 1998.

Hartini, Sri, Analisis Efektivitas Penerbitan Sukuk (SBSN) Terhadap

Perkembangan Pembangunan Insfrastruktur Dalam Perspektif Islam,

Skripsi: IAIN Raden Intan Lampung, Bandar Lampung. Tahun 2016.

Idianto, Ekonomi Pertanian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006).

Ilham, Nyak, Hermanto Siregar, dan D.S. Priyarsono, Efektivitas Kebijakan

Harga Pangan Terhadap Ketahanan Pangan, Jurnal Agro Ekonomi,

Volume 24 No.2 Tahun 2008.

Katalog, RPJMD Lampung Utara, 2005-2015.

Kuncoro, Mudrajad, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, (Jakarta: Erlangga,

2009).

Mahendrawati, Nanich, Pengembangan Masyarakat Islam, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011).

Mangundjojo, R. Soediro Mangundjojo, Sosial Ekonomi Masyarakat, (Jakarta:

Direktorat Jendral, 1999.

Mardiasmo, Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja,

(Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratuangi Manado), Vol.1 No.3

September 2013.

M.L, Jhingan, Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan, (Jakarta: Rajawali Pers,

2014).

Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Pespektif Islam, (Yogyakarta:BPFI, 2005).

Muhammad, Farouk, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PTIK Press, 2003).

Nasution Mustafa, Edwin, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana

Penada Media Group, 2007).

Page 124: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

Nani Sufiani, Amri Jahi, Djoko Susanto, “Implementasi Program Pemberdayaan

Petani Dalam Upaya Mensejahterakan Masyarakat”Jurnal Penyuluhan

Volume 4, Nomor 2, July 2014.

Nawawi, Ismail, Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja, (Jakarta: VIV

Peers, 2013).

Nazir , Moh, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h. 194.

Ni Wayan, Budiani, “Efektivitas Program Penyuluhan Pertanian Desa Sumatera

Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar, (Online), Vo: 2 No.1.

(Agustus 2007).

Noor, Isran, Buku Pintar Penyuluh Pertanian, (Jakarta: PERHIPTANI

(Pehimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia), 2012).

Putra BM, Suria, “Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok

Tani Padi Sawah Di Desa Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo

Kabupaten Rokan Hulu” Jurnal Penelitian, Vol 4 No. 2 (Juli 2016).

Ratio, Gini Pendapatan Masyarakat Kabupaten Banyu Asin, Jurnal Ekonomi,

2012.

Reksoprayitno, Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, (Jakarta: Bina Grafika,

2004).

Rencana Strategis, (SKPD 2015-2019) Dinas Pertanian Lampung Utara.

Rianto, M. Nur, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Era Intermedia, 2011)

Rivai, Veithzal, dan Andi Buchari, Islamic Economics, (Jakarta: Penerbit PT.

Bumi Aksara, 2009).

Rompas, Jui, Potensi Sektor Pertanian Dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan

Tenaga Kerja, Volume 15 No. 04 Tahun 2015.

Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2011).

Sujianto, Ernawati, Hasim As’ari, Maryani, Implementasi Program Raskin Dalam

Upaya Mensejahterakan Masyarakat, Jurnal Kebijakan Publik, Volume 3,

Nomor 2, Oktober 2012.

Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2014).

Page 125: ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH ...repository.radenintan.ac.id/4911/1/ERIANTINA.pdfanalisis efektivitas program pemberdayaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan

Sukirno, Sadano, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2006).

Sukmayanti, Ratna (et.all), Ilmu Pengetahuan Sosial, PT Galaxy Puspa Mega,

Jakarta, 2008.

Sutrisno, Edy Budaya Organisasi, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet. Ket 3.

Umar, Husain, Metode Penelitian untuk skripsi dan tesis Bisnis, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2000).

W.J.S. Poerwardaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1976).

Zabar, Ali, Bacaan Terpiih Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan kehutanan Di Kabupaten Kampar, (Bangkinang: Kantor Informasi

Penyuluhan (KIP), 2007).

Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013).