8
Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1 Muara Enim Meylan Anggara 1 Yesi Novaria Kunang 2 , Maria Ulfa 3 Mahasiswa Informatika Universitas Bina Darma . Jl Jend A.Yani No.12 Plaju, Palembang 30264 Email: [email protected] 1) [email protected] 2) , [email protected] 3) Abstrak. Dalam sebuah jaringan komputer yang digunakan dalam sebuah instansi terdapat beberapa instrument yang jika perancang tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis instansi tersebut, dapat menyebabkan tidak optimalnya kerja jaringan. Beberapa masalah tersebut diantaranya adalah pada arsitektur jaringan dan topologi yang digunakan, tingkat keamanan peraturan lalu lintas antar divisi, pengaturan bandwidth, serta tidak adanya subnetting pada jaringan tersebut. SMA Negeri 1 Muara Enim adalah salah satu sekolah menengah atas yang telah menerapkan sistem jaringan komputer pada aktivitas kebutuhan untuk belajar dan mengajar mendapatkan informasi dari internet. Seiring dengan berjalannya waktu pengelola jaringan membutuhkan mengenai kondisi jaringan, yang terkait pada instalasi perangkat yang digunakan serta kapasitas data beberapa aplikasi mengalir di jaringan. Metode top down merupakan suatu pendekatan pengembangan sistem jaringan komputer yang berorientasi kepada sekolahan. Pendekatan ini mengarah ke pencapaian tujuan sekolahan. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu jaringan komputer bisa dikatakan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Jaringan komputerpun sangat disanjung karena kemudahan yang ditawarkan yang membantu kegiatan masyarakat, jaringan komputer juga dibedakan menjadi perkelompok yaitu : LAN, MAN, WAN dan WLAN. SMA Negeri 1 Muara Enim adalah salah satu sekolah menengah atas yang telah menerapkan sistem jaringan komputer pada aktivitas sebagai penunjang kebutuhan untuk belajar dan mengajar mendapatkan berbagai informasi dari internet. Seiring dengan berjalannya waktu pengelola jaringan membutuhkan adanya mengenai kondisi jaringan, yang terkait pada instalasi perangkat yang digunakan serta kapasitas data beberapa aplikasi yang mengalir di jaringan. Menurut Oppenheimer (2011), metode top down merupakan suatu pendekatan pengembangan sistem jaringan komputer yang berorientasi kepada sekolahan. Pendekatan ini mengarah ke pencapain tujuan sekolahan secara lebih efisien dan efektif, model penelitian ini penulis melakukan pendekatan dalam kegiatan penelitian“Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1

Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/153/123-123...Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1 Muara Enim Meylan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/153/123-123...Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1 Muara Enim Meylan

Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer

SMA Negeri 1 Muara Enim

Meylan Anggara1 Yesi Novaria Kunang2, Maria Ulfa

3

Mahasiswa Informatika Universitas Bina Darma

. Jl Jend A.Yani No.12 Plaju, Palembang 30264

Email: [email protected]

1) [email protected]

2),

[email protected])

Abstrak. Dalam sebuah jaringan komputer yang digunakan dalam sebuah

instansi terdapat beberapa instrument yang jika perancang tidak sesuai dengan

kebutuhan bisnis instansi tersebut, dapat menyebabkan tidak optimalnya kerja

jaringan. Beberapa masalah tersebut diantaranya adalah pada arsitektur

jaringan dan topologi yang digunakan, tingkat keamanan peraturan lalu lintas

antar divisi, pengaturan bandwidth, serta tidak adanya subnetting pada

jaringan tersebut. SMA Negeri 1 Muara Enim adalah salah satu sekolah

menengah atas yang telah menerapkan sistem jaringan komputer pada aktivitas

kebutuhan untuk belajar dan mengajar mendapatkan informasi dari internet.

Seiring dengan berjalannya waktu pengelola jaringan membutuhkan mengenai

kondisi jaringan, yang terkait pada instalasi perangkat yang digunakan serta

kapasitas data beberapa aplikasi mengalir di jaringan. Metode top down

merupakan suatu pendekatan pengembangan sistem jaringan komputer yang

berorientasi kepada sekolahan. Pendekatan ini mengarah ke pencapaian

tujuan sekolahan.

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berjalannya waktu jaringan komputer bisa dikatakan sudah

menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Jaringan komputerpun sangat disanjung

karena kemudahan yang ditawarkan yang membantu kegiatan masyarakat, jaringan

komputer juga dibedakan menjadi perkelompok yaitu : LAN, MAN, WAN dan

WLAN.

SMA Negeri 1 Muara Enim adalah salah satu sekolah menengah atas yang

telah menerapkan sistem jaringan komputer pada aktivitas sebagai penunjang

kebutuhan untuk belajar dan mengajar mendapatkan berbagai informasi dari internet.

Seiring dengan berjalannya waktu pengelola jaringan membutuhkan adanya mengenai

kondisi jaringan, yang terkait pada instalasi perangkat yang digunakan serta kapasitas

data beberapa aplikasi yang mengalir di jaringan.

Menurut Oppenheimer (2011), metode top down merupakan suatu

pendekatan pengembangan sistem jaringan komputer yang berorientasi kepada

sekolahan. Pendekatan ini mengarah ke pencapain tujuan sekolahan secara lebih

efisien dan efektif, model penelitian ini penulis melakukan pendekatan dalam

kegiatan penelitian“Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1

Page 2: Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/153/123-123...Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1 Muara Enim Meylan

Muara Enim”. Agar analisis ini tidak menyimpang dari tujuan pembahasan, maka

penulis membatasi pembahasan sebagai berikut: Menganalisa kinerja jaringan

menggunakan metode top down pada SMA NegeriI 1 Muara Enim.

2. Metode Penelitian

Top Down Network Design

2.1 Menurut oppenheimer (2011), Top Down Network Design adalah sebuah

disiplin yang mengabungkan software programming dan sofware analysis.

Tujuan memakai topologi ini adalah membagi-bagi suatu proyek agar mudah

diganti dan di maintance.

Top Down Network Design dibagi menjadi 4 langkah mayor:

1. Analisis permasalahan interview kepada user untuk mengerti proses

bisnis yang terjadi dan bisa membuat goal dari sistem baru yang akan

dibuatnya.

2. Desain jaringan logical

Di fase ini, ntwork analisis akan membuat topologi jaringan sistem yang

baru.

3. Desain jaringan physical

Network analisis akan memilih teknologi dan hardware yang akan

digunakan.

4. Testing, optimasi, dan dokumentasi desain jaringan

Langkah terakhir dalam Top Down Network Design adalah

mengimplmentasikan jaringan yang telah dibuat.

2.2 Menurut Wagito (2007), jaringan komputer (Computer Network) yang

disebut secara singkat dengan jaringan adalah kumpulan komputer dan

alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media

komunikasi tertentu. Informasi yang melintas sepanjang media komunikasi

memungkinkan pengguna jaringan untuk saling bertukar data atau

menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras secara

berbagi.Masing-masing komputer alat-alat lain yang dihubungkan pada

jaringan disebut node.Jaringan dapat terdiri dari puluhan, ratusan atau

bahkan ribuan node.

2.3 Menurut Sofana (2008), jaringan komputer adalah suatu himpunan

interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang populer

dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa

komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang

saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini

bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi

berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari

satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang

terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.

2.4 Menurut Sopandi (2010), Dilihat dari skop dan luas jaringan, jaringan

komputer secara geografis dibedakan menjadi perkelompok yaitu:

Page 3: Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/153/123-123...Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1 Muara Enim Meylan

1. Area

a. Local Area Network (LAN)

LAN merupakan jaringan yang bersifat internal dan biasanya milik

pribadi di dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah dan biasanya

berukuran sampai beberapa kilometer.

LAN seringkali digunakan untuk menguhubungkan komputer-komputer

pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik

untuk pemakaian sumber daya bersama (resource, baik hardware maupun

software) serta sarana untuk saling bertukar informasi.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah sebuah jaringan menggunakan teknologi yang sama dengan

LAN, hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya.

MAN dapat mencangkup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan

atau antar sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi

(swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat

berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

c. Wide Area Network (WAN)

WAN adalah sebuah jaringan yang mencakup daerah geografis yang lebih

luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari

kumpulan LAN,MAN dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan

program aplikasi pemakai.

d. Internet

Internet adalah kumpulan dari beberapa jenis jaringan yang berbeda LAN,

WAN, atau keduanya mencakup seluruh dunia yang saling terkoneksi.

2. Media Penghantar

a. Kabel

Media penghantar kabel yang biasa digunakan pada jaringan komputer

berbahan tembaga. Kabel pada jaringan komputer mempunyai dua jenis

yaitu kabel fyber optic dan kabel serat optic.

b. Wireless (tanpa kabel)Jaringan tanpa kabel adalah jaringan yang

menggunakan media penghantar data seperti sinyal gelombang radio atau

(infrared dan laser).Sedangkan pengguna infrared dan laser pada umumnya

terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan dua titik saja atau

disebut juga point to point.

2.5 Menurut Sopandi (2010), topologi jaringan adalah cara yang digunakan

untuk menghubungkan workstation-workstation di dalam LAN tersebut.

Sebenarnya ada banyak topologi jaringan komputer, namun yang sering

didengar pada umumnya berkisar pada empat bentuk (topology) jaringan

komputer, yaitu:

1. Topologi Bus

2. Topologi Ring

3. Topologi Star

4. Topologi Tree

Page 4: Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/153/123-123...Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1 Muara Enim Meylan

Topologi Star

\Topologi star atau sering di sebut Topologi bintang adalah bentuk jaringan

atau tata letak jaringan dimana semua perangkat berputar disekitar hub

umum. Topologi jaringan dimana stasiun transmisi yang terhubung

sedemikian rupa ke simpul pusat didesain menyerupai bentuk bintang.Pada

dasarnya, desain topologi bintang sangat mirip dengan sebuah rida sepeda

dengn jari jari yang memancar dari pusat.Dalam tipe jaringan ini, pertukaran

data hanya dapat dilakukan secara tidak langsung melalui simoul pusat ke

semua node lainnya yang terhubung.

Penelitian Sebelumnya

Risky R, Sustrisno (2014) di dalam jurnalnya yang berjudul Redesain Jaringan

Komputer Di SMA Katolik Rex Mundi Manado. Menyatakan bahwa jaringan

komputer di SMA Katolik Rex Mundi Manado telah di rancang kembali dengan

penggunaan vitur hotspot di mikrotik yang memudahkan proses pengontrolan

pengguna jaringan yang ada dalam sekolah.

3. Analisis dan Perancangan

3.1 Analisis

Penelitian ini menggunakan bentuk studi kasus dengan metode penelitian

deskriptif. Metode pengumpulan datanya terdiri dari data primer dan sekunder. Data

primer berasal dari hasil wawancara, observasi, dan study kepustakaan. Sementara

untuk analisis penerapan arsitektur Wireless LAN data sekunder diperoleh dari

sejumlah dokumen dan laporan penggunaan sistem jaringan wireless selama ini.

Melakukan wawancara kepada seluruh unit yang berkaitan dengan penerapan sistem

jaringan wireless sebagai media transmisi data. Kegiatan observasi mencakup seluruh

mekanisme proses yang berhubungan secara langsung dalam arsitektur jaringan

wireless. Penggunaan daftar pertanyaan penting mengingat kegiatan observasi tidak

memiliki nilai kontinuitas yang dapat menggambarkan suatu kenyataan dari sebuah

kejadian secara nyata.Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu analisis

arsitektur sistem jaringan wireless. Metode analisis menggunakan Top Down

Approach dan menggunakan model LAN Technologies Choices.

Dapat dikatakan bahwa analisis data merupakan proses mencari dan mengatur

secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang

dipahami oleh peneliti. Kegiatan analisis dilakukan dengan menelaah data, menata

data, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesis, mencari pola,

menemukan apa yang bermakna dan apa yang diteliti dan dilaporkan secara otomatis.

Berkaitan dengan analisis data, melalui Top Down Network Design maka data-

data yang didapat akan dibuat menjadi desain. Desain ini akan membuat gambar

desain topologi jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan gambar

ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa

berupa design struktur topologi, design akses data, design tata layout perkabelan, dan

sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang project yang akan

dibangun.

Page 5: Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/153/123-123...Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1 Muara Enim Meylan

3.2 Perancangan

Rancangan penelitian ini pertama kali dilakukan dengan melakukan

identifikasi masalah untuk dipelajari serta klasifikasi permasalahannya. Hasil dan data

yang didapat dari pengamatan dilapangan kemudian disimpulkan selanjutnya

dipelajari untuk dicarikan solusinya dibantu dengan pedoman Top Down Network

Design. Hasil pengamatan dan penelitian nantinya akan diolah oleh penulis dengan

melakukan manajemen proyek perancangan instalasi jaringan lokal untuk melihat

bagaimana pengaruhnya terhadap jaringan komputer. Konsep ini merupakan

pengembangan dari ilmu pengetahuan yang nantinya dapat merupakan masukan bagi

pemecahan masalah lain yang serupa.

INTERNET

Komputer Laboratorium Komputer + Perpustakaan (21) Server

SMA N 1 Muara Enim Backbone

Komputer Ruang Server (3)

Komputer Kepala Sekolah (2)Komputer Tata Usaha (4)

Gambar 1. Contoh Penempatan Router

4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Identifikasi Kebutuhan Client

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini, para perancang jaringan haruslah

menentukan pilihan dan memahami batasan untuk merancang jaringan logika sebelum

peralatan fisik dan media dipilih. Kebutuhan yang didapatkan oleh penulis yakni

sebagai berikut:

1 Komputer dalam area SMA Negeri 1 Muara Enim dapat saling berinteraksi

satu sama lain, dengan satu server dan komputer lainnya sebagai client.

2 Dimungkinkannya transfer file yang cepat, mudah, dan efisien

3 Dimungkinkannya pengembangan keamanan lebih lanjut untuk jaringan

lokal nantinya.

4 Dimungkinkannya manajemen bandwidth internet agar lebih terkontrol

nantinya.

4.2 Pembahasan Pembahasan Hasil Desain Jaringan Logical

Untuk memenuhi kebutuhan klien terkait skala jaringan komputer serta

kemampuan jaringan tersebut untuk beradaptasi, sangatlah penting bagi perancang

jaringan komputer untuk memilih topologi jaringan logika terlebih dahulu sebelum

memilih produk atau teknologi tertentu. Pada saat fase perancangan topologi logika,

penulis mengindentifikasi jaringan dan titik interkoneksi, ukuran dan cakupan

Page 6: Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/153/123-123...Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1 Muara Enim Meylan

jaringan, serta tipe peralatan internetworking yang akan dibutuhkan, tetapi belum

sampai pada pemilihan merek tertentu.

PCLAB2

PCLAB5

Main Switch

PCLAB10

PCLAB8

PCLAB9

PCLAB3

PCLAB4 PCLAB6 PCLAB7

PCLAB17

PCLAB1

PCLAB11

PCLAB12

PCLAB13

PCLAB14

PCLAB15PCLAB16

PCLAB18

PCLAB19

PCLAB20

Router 9

Gambar 2. Topologi Hirarki SMA Negeri 1 Muara Enim

4.3 Pembahasan Pembahasan Hasil Desain Jaringan Physical

Jaringan secara fisik (physical topology) yaitu menetapkan bagaimana susunan

dari kabel, komputer dan lokasi dari semua komponen-komponen jaringan komputer.

Hubungan antara topologi logika dan topologi fisik yaitu topologi logika hanya aka

beroperasi pada topologi fisik tertentu

INTERNET

Komputer Laboratorium Komputer + Perpustakaan (21) Server

SMA N 1 Muara Enim Backbone

Komputer Ruang Server (3)

Komputer Kepala Sekolah (2)Komputer Tata Usaha (4)

Router 9Main SwitchSwitch Tata UsahaPCTU1

PCTU2

PCTU3 PCTU4

Gambar 3. Desain Jaringan Fisik SMA Negeri 1 Muara Enim

Page 7: Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/153/123-123...Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1 Muara Enim Meylan

Gambar 3. Denah Tampak Atas SMA Negeri 1 Muara Enim Setelah Perancangan

Jaringan Komputer

4.4 Pengujian dan Optimasi Desain Jaringan

Tahap ini merupakan tahap yang sangat menentukan keberhasilan atau

kegagalan project yang akan dibangun. Pengujian akan membantu membuktikan

kepada klien desain jaringan yakni SMA Negeri 1 Muara Enim bahwa solusi yang

diajukan memenuhi bisnis dan teknis tujuan klien.

Gambar 4. Tampilan Hasil Pengujian Menggunakan Fitur ‘Add Simple PDU’

Gambar 5. Tampilan Hasil Pengujian Ping dengan Command Prompt

5 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian mengenai analisis dan arsitektur

desain jaringan komputer SMA Negeri 1 Muara Enim ini adalah sebagai berikut:

Page 8: Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/153/123-123...Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1 Muara Enim Meylan

1 Untuk meningkatkan efisiensi kerja khususnya dalam pengiriman data dari

satu komputer ke komputer lain sangat dibutuhkan suatu jaringan komputer.

Dengan adanya jaringan komputer, pengiriman data dapat dilakukan secara

langsung dan lebih cepat..

2 Desain arsitektur jaringan komputer SMA Negeri 1 Muara Enim yang

diusulkan oleh penulis menggunakan topologi logika ethernet dan topologi

fisik berbentuk star.

3 Belum adanya dokumentasi jaringan yang jelas untuk jaringan komputer di

SMA Negeri 1 Muara Enim menyebabkan keadaan jaringan menjadi kurang

dapat dikelola dengan baik dan mempersulit proses pemeliharaan jaringan.

Untuk mengatasi hal itu, penelitian ini akan menghasilkan sebuah

dokumentasi dalam bentuk blueprint jaringan di SMA Negeri 1 Muara Enim.

4 Pemanfaatan teknologi jaringan lokal dapat dikembangkan sebagai perluasan

dari teknologi yang sudah ada.

Referensi

Bakardjieva, Teodora, (2008), Introduction to Computer Networking, Varna Free University,

Bulgarian.

Fatoni, (2011), Analisis Quality of Service (QoS) Jaringan Local Area Network pada

Universitas Bina Darma. Jurnal. Jurusan Magister Teknik Informatika, Universitas Bina

Darma, Palembang.

Feibel, Werner, (2004), Encyclopedia of Networking, Network Press, United States of

America.

Oppenheimer, P., (2011), Top-Down Network Design Third Edition, Cisco Press,

Indianapolis.