Upload
dangtuong
View
233
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer
SMA Negeri 1 Muara Enim
Meylan Anggara1 Yesi Novaria Kunang2, Maria Ulfa
3
Mahasiswa Informatika Universitas Bina Darma
. Jl Jend A.Yani No.12 Plaju, Palembang 30264
Email: [email protected]
2),
Abstrak. Dalam sebuah jaringan komputer yang digunakan dalam sebuah
instansi terdapat beberapa instrument yang jika perancang tidak sesuai dengan
kebutuhan bisnis instansi tersebut, dapat menyebabkan tidak optimalnya kerja
jaringan. Beberapa masalah tersebut diantaranya adalah pada arsitektur
jaringan dan topologi yang digunakan, tingkat keamanan peraturan lalu lintas
antar divisi, pengaturan bandwidth, serta tidak adanya subnetting pada
jaringan tersebut. SMA Negeri 1 Muara Enim adalah salah satu sekolah
menengah atas yang telah menerapkan sistem jaringan komputer pada aktivitas
kebutuhan untuk belajar dan mengajar mendapatkan informasi dari internet.
Seiring dengan berjalannya waktu pengelola jaringan membutuhkan mengenai
kondisi jaringan, yang terkait pada instalasi perangkat yang digunakan serta
kapasitas data beberapa aplikasi mengalir di jaringan. Metode top down
merupakan suatu pendekatan pengembangan sistem jaringan komputer yang
berorientasi kepada sekolahan. Pendekatan ini mengarah ke pencapaian
tujuan sekolahan.
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu jaringan komputer bisa dikatakan sudah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Jaringan komputerpun sangat disanjung
karena kemudahan yang ditawarkan yang membantu kegiatan masyarakat, jaringan
komputer juga dibedakan menjadi perkelompok yaitu : LAN, MAN, WAN dan
WLAN.
SMA Negeri 1 Muara Enim adalah salah satu sekolah menengah atas yang
telah menerapkan sistem jaringan komputer pada aktivitas sebagai penunjang
kebutuhan untuk belajar dan mengajar mendapatkan berbagai informasi dari internet.
Seiring dengan berjalannya waktu pengelola jaringan membutuhkan adanya mengenai
kondisi jaringan, yang terkait pada instalasi perangkat yang digunakan serta kapasitas
data beberapa aplikasi yang mengalir di jaringan.
Menurut Oppenheimer (2011), metode top down merupakan suatu
pendekatan pengembangan sistem jaringan komputer yang berorientasi kepada
sekolahan. Pendekatan ini mengarah ke pencapain tujuan sekolahan secara lebih
efisien dan efektif, model penelitian ini penulis melakukan pendekatan dalam
kegiatan penelitian“Analisis dan Arsitektur Desain Jaringan Komputer SMA Negeri 1
Muara Enim”. Agar analisis ini tidak menyimpang dari tujuan pembahasan, maka
penulis membatasi pembahasan sebagai berikut: Menganalisa kinerja jaringan
menggunakan metode top down pada SMA NegeriI 1 Muara Enim.
2. Metode Penelitian
Top Down Network Design
2.1 Menurut oppenheimer (2011), Top Down Network Design adalah sebuah
disiplin yang mengabungkan software programming dan sofware analysis.
Tujuan memakai topologi ini adalah membagi-bagi suatu proyek agar mudah
diganti dan di maintance.
Top Down Network Design dibagi menjadi 4 langkah mayor:
1. Analisis permasalahan interview kepada user untuk mengerti proses
bisnis yang terjadi dan bisa membuat goal dari sistem baru yang akan
dibuatnya.
2. Desain jaringan logical
Di fase ini, ntwork analisis akan membuat topologi jaringan sistem yang
baru.
3. Desain jaringan physical
Network analisis akan memilih teknologi dan hardware yang akan
digunakan.
4. Testing, optimasi, dan dokumentasi desain jaringan
Langkah terakhir dalam Top Down Network Design adalah
mengimplmentasikan jaringan yang telah dibuat.
2.2 Menurut Wagito (2007), jaringan komputer (Computer Network) yang
disebut secara singkat dengan jaringan adalah kumpulan komputer dan
alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media
komunikasi tertentu. Informasi yang melintas sepanjang media komunikasi
memungkinkan pengguna jaringan untuk saling bertukar data atau
menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras secara
berbagi.Masing-masing komputer alat-alat lain yang dihubungkan pada
jaringan disebut node.Jaringan dapat terdiri dari puluhan, ratusan atau
bahkan ribuan node.
2.3 Menurut Sofana (2008), jaringan komputer adalah suatu himpunan
interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang populer
dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa
komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang
saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini
bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi
berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari
satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang
terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.
2.4 Menurut Sopandi (2010), Dilihat dari skop dan luas jaringan, jaringan
komputer secara geografis dibedakan menjadi perkelompok yaitu:
1. Area
a. Local Area Network (LAN)
LAN merupakan jaringan yang bersifat internal dan biasanya milik
pribadi di dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah dan biasanya
berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN seringkali digunakan untuk menguhubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik
untuk pemakaian sumber daya bersama (resource, baik hardware maupun
software) serta sarana untuk saling bertukar informasi.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN adalah sebuah jaringan menggunakan teknologi yang sama dengan
LAN, hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya.
MAN dapat mencangkup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan
atau antar sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi
(swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat
berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
c. Wide Area Network (WAN)
WAN adalah sebuah jaringan yang mencakup daerah geografis yang lebih
luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari
kumpulan LAN,MAN dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan
program aplikasi pemakai.
d. Internet
Internet adalah kumpulan dari beberapa jenis jaringan yang berbeda LAN,
WAN, atau keduanya mencakup seluruh dunia yang saling terkoneksi.
2. Media Penghantar
a. Kabel
Media penghantar kabel yang biasa digunakan pada jaringan komputer
berbahan tembaga. Kabel pada jaringan komputer mempunyai dua jenis
yaitu kabel fyber optic dan kabel serat optic.
b. Wireless (tanpa kabel)Jaringan tanpa kabel adalah jaringan yang
menggunakan media penghantar data seperti sinyal gelombang radio atau
(infrared dan laser).Sedangkan pengguna infrared dan laser pada umumnya
terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan dua titik saja atau
disebut juga point to point.
2.5 Menurut Sopandi (2010), topologi jaringan adalah cara yang digunakan
untuk menghubungkan workstation-workstation di dalam LAN tersebut.
Sebenarnya ada banyak topologi jaringan komputer, namun yang sering
didengar pada umumnya berkisar pada empat bentuk (topology) jaringan
komputer, yaitu:
1. Topologi Bus
2. Topologi Ring
3. Topologi Star
4. Topologi Tree
Topologi Star
\Topologi star atau sering di sebut Topologi bintang adalah bentuk jaringan
atau tata letak jaringan dimana semua perangkat berputar disekitar hub
umum. Topologi jaringan dimana stasiun transmisi yang terhubung
sedemikian rupa ke simpul pusat didesain menyerupai bentuk bintang.Pada
dasarnya, desain topologi bintang sangat mirip dengan sebuah rida sepeda
dengn jari jari yang memancar dari pusat.Dalam tipe jaringan ini, pertukaran
data hanya dapat dilakukan secara tidak langsung melalui simoul pusat ke
semua node lainnya yang terhubung.
Penelitian Sebelumnya
Risky R, Sustrisno (2014) di dalam jurnalnya yang berjudul Redesain Jaringan
Komputer Di SMA Katolik Rex Mundi Manado. Menyatakan bahwa jaringan
komputer di SMA Katolik Rex Mundi Manado telah di rancang kembali dengan
penggunaan vitur hotspot di mikrotik yang memudahkan proses pengontrolan
pengguna jaringan yang ada dalam sekolah.
3. Analisis dan Perancangan
3.1 Analisis
Penelitian ini menggunakan bentuk studi kasus dengan metode penelitian
deskriptif. Metode pengumpulan datanya terdiri dari data primer dan sekunder. Data
primer berasal dari hasil wawancara, observasi, dan study kepustakaan. Sementara
untuk analisis penerapan arsitektur Wireless LAN data sekunder diperoleh dari
sejumlah dokumen dan laporan penggunaan sistem jaringan wireless selama ini.
Melakukan wawancara kepada seluruh unit yang berkaitan dengan penerapan sistem
jaringan wireless sebagai media transmisi data. Kegiatan observasi mencakup seluruh
mekanisme proses yang berhubungan secara langsung dalam arsitektur jaringan
wireless. Penggunaan daftar pertanyaan penting mengingat kegiatan observasi tidak
memiliki nilai kontinuitas yang dapat menggambarkan suatu kenyataan dari sebuah
kejadian secara nyata.Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu analisis
arsitektur sistem jaringan wireless. Metode analisis menggunakan Top Down
Approach dan menggunakan model LAN Technologies Choices.
Dapat dikatakan bahwa analisis data merupakan proses mencari dan mengatur
secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang
dipahami oleh peneliti. Kegiatan analisis dilakukan dengan menelaah data, menata
data, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesis, mencari pola,
menemukan apa yang bermakna dan apa yang diteliti dan dilaporkan secara otomatis.
Berkaitan dengan analisis data, melalui Top Down Network Design maka data-
data yang didapat akan dibuat menjadi desain. Desain ini akan membuat gambar
desain topologi jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan gambar
ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa
berupa design struktur topologi, design akses data, design tata layout perkabelan, dan
sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang project yang akan
dibangun.
3.2 Perancangan
Rancangan penelitian ini pertama kali dilakukan dengan melakukan
identifikasi masalah untuk dipelajari serta klasifikasi permasalahannya. Hasil dan data
yang didapat dari pengamatan dilapangan kemudian disimpulkan selanjutnya
dipelajari untuk dicarikan solusinya dibantu dengan pedoman Top Down Network
Design. Hasil pengamatan dan penelitian nantinya akan diolah oleh penulis dengan
melakukan manajemen proyek perancangan instalasi jaringan lokal untuk melihat
bagaimana pengaruhnya terhadap jaringan komputer. Konsep ini merupakan
pengembangan dari ilmu pengetahuan yang nantinya dapat merupakan masukan bagi
pemecahan masalah lain yang serupa.
INTERNET
Komputer Laboratorium Komputer + Perpustakaan (21) Server
SMA N 1 Muara Enim Backbone
Komputer Ruang Server (3)
Komputer Kepala Sekolah (2)Komputer Tata Usaha (4)
Gambar 1. Contoh Penempatan Router
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Identifikasi Kebutuhan Client
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini, para perancang jaringan haruslah
menentukan pilihan dan memahami batasan untuk merancang jaringan logika sebelum
peralatan fisik dan media dipilih. Kebutuhan yang didapatkan oleh penulis yakni
sebagai berikut:
1 Komputer dalam area SMA Negeri 1 Muara Enim dapat saling berinteraksi
satu sama lain, dengan satu server dan komputer lainnya sebagai client.
2 Dimungkinkannya transfer file yang cepat, mudah, dan efisien
3 Dimungkinkannya pengembangan keamanan lebih lanjut untuk jaringan
lokal nantinya.
4 Dimungkinkannya manajemen bandwidth internet agar lebih terkontrol
nantinya.
4.2 Pembahasan Pembahasan Hasil Desain Jaringan Logical
Untuk memenuhi kebutuhan klien terkait skala jaringan komputer serta
kemampuan jaringan tersebut untuk beradaptasi, sangatlah penting bagi perancang
jaringan komputer untuk memilih topologi jaringan logika terlebih dahulu sebelum
memilih produk atau teknologi tertentu. Pada saat fase perancangan topologi logika,
penulis mengindentifikasi jaringan dan titik interkoneksi, ukuran dan cakupan
jaringan, serta tipe peralatan internetworking yang akan dibutuhkan, tetapi belum
sampai pada pemilihan merek tertentu.
PCLAB2
PCLAB5
Main Switch
PCLAB10
PCLAB8
PCLAB9
PCLAB3
PCLAB4 PCLAB6 PCLAB7
PCLAB17
PCLAB1
PCLAB11
PCLAB12
PCLAB13
PCLAB14
PCLAB15PCLAB16
PCLAB18
PCLAB19
PCLAB20
Router 9
Gambar 2. Topologi Hirarki SMA Negeri 1 Muara Enim
4.3 Pembahasan Pembahasan Hasil Desain Jaringan Physical
Jaringan secara fisik (physical topology) yaitu menetapkan bagaimana susunan
dari kabel, komputer dan lokasi dari semua komponen-komponen jaringan komputer.
Hubungan antara topologi logika dan topologi fisik yaitu topologi logika hanya aka
beroperasi pada topologi fisik tertentu
INTERNET
Komputer Laboratorium Komputer + Perpustakaan (21) Server
SMA N 1 Muara Enim Backbone
Komputer Ruang Server (3)
Komputer Kepala Sekolah (2)Komputer Tata Usaha (4)
Router 9Main SwitchSwitch Tata UsahaPCTU1
PCTU2
PCTU3 PCTU4
Gambar 3. Desain Jaringan Fisik SMA Negeri 1 Muara Enim
Gambar 3. Denah Tampak Atas SMA Negeri 1 Muara Enim Setelah Perancangan
Jaringan Komputer
4.4 Pengujian dan Optimasi Desain Jaringan
Tahap ini merupakan tahap yang sangat menentukan keberhasilan atau
kegagalan project yang akan dibangun. Pengujian akan membantu membuktikan
kepada klien desain jaringan yakni SMA Negeri 1 Muara Enim bahwa solusi yang
diajukan memenuhi bisnis dan teknis tujuan klien.
Gambar 4. Tampilan Hasil Pengujian Menggunakan Fitur ‘Add Simple PDU’
Gambar 5. Tampilan Hasil Pengujian Ping dengan Command Prompt
5 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian mengenai analisis dan arsitektur
desain jaringan komputer SMA Negeri 1 Muara Enim ini adalah sebagai berikut:
1 Untuk meningkatkan efisiensi kerja khususnya dalam pengiriman data dari
satu komputer ke komputer lain sangat dibutuhkan suatu jaringan komputer.
Dengan adanya jaringan komputer, pengiriman data dapat dilakukan secara
langsung dan lebih cepat..
2 Desain arsitektur jaringan komputer SMA Negeri 1 Muara Enim yang
diusulkan oleh penulis menggunakan topologi logika ethernet dan topologi
fisik berbentuk star.
3 Belum adanya dokumentasi jaringan yang jelas untuk jaringan komputer di
SMA Negeri 1 Muara Enim menyebabkan keadaan jaringan menjadi kurang
dapat dikelola dengan baik dan mempersulit proses pemeliharaan jaringan.
Untuk mengatasi hal itu, penelitian ini akan menghasilkan sebuah
dokumentasi dalam bentuk blueprint jaringan di SMA Negeri 1 Muara Enim.
4 Pemanfaatan teknologi jaringan lokal dapat dikembangkan sebagai perluasan
dari teknologi yang sudah ada.
Referensi
Bakardjieva, Teodora, (2008), Introduction to Computer Networking, Varna Free University,
Bulgarian.
Fatoni, (2011), Analisis Quality of Service (QoS) Jaringan Local Area Network pada
Universitas Bina Darma. Jurnal. Jurusan Magister Teknik Informatika, Universitas Bina
Darma, Palembang.
Feibel, Werner, (2004), Encyclopedia of Networking, Network Press, United States of
America.
Oppenheimer, P., (2011), Top-Down Network Design Third Edition, Cisco Press,
Indianapolis.