57
ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KABUPATEN BREBES SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Risatya Dandion 7111415062 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020

ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI

BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI

KABUPATEN BREBES

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Risatya Dandion

7111415062

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

Page 2: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 11 Maret 2020

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Pembimbing

Fafurida, S.E., M.Sc. Dyah Maya Nihayah, S.E., M.Si

NIP. 198502152008122004 NIP. 197705022008122001

Page 3: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji I

Andryan Setyadharma, S.E., M.Si., Ph. D.

NIP. 197901022008121003

Penguji II Penguji III

Yozi Aulia Rahman, S.E., M.Sc. Dyah Maya Nihayah, S.E., M.Si.

NIP. 198701222014041001 NIP. 197705022008122001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. Heri Yanto, M.B.A., Ph.D

NIP. 196307181987021001

Page 4: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Risatya Dandion

NIM : 7111415062

Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 25 November 1996

Alamat : Desa Grobog Kulon Rt. 002 Rw. 002 Kecamatan

Pangkah Kabupaten Tegal

Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah

jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, 11 Maret 2020

Risatya Dandion

NIM. 7111415062

Page 5: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Ingatlah Allah SWT jika hidup tak sesuai dengan keinginanmu. Allah SWT

mempunyai jalan hidup yang lebih baik untukmu.

2. Jika bisa diimpikan maka bisa diwujudkan (Walt Disney).

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT

atas segala rahmat dan hidayah-Nya,

skripsi ini saya persembahkan untuk

kedua orang tua dan kedua kakak saya.

Page 6: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis diberikan kelancaran

dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Dampak dan Strategi

Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes” dengan

baik. Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari adanya kerja sama dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan hormat penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Bapak Drs. Heri Yanto MBA, PhD., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Semarang.

3. Ibu Fafurida, S.E., M.Sc., Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

4. Dosen Penguji 1 Bapak Andryan Setyadharma, S.E., M.Si., Ph. D. yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Dosen Penguji 2 Bapak Yozi Aulia Rahman, S.E., M.Sc. yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Dyah Maya Nihayah, S.E., M.Si., dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan, waktu, dan motivasi selama penyusunan

skripsi.

Page 7: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

vii

7. Ibu Wijang Sakitri, S.Pd. M.Si., Dosen Wali Ekonomi Pembangunan A

2015 yang telah memberikan dorongan dan motivasi selama penulis

menimba ilmu di Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuan kepada penulis selama diperkuliahan.

9. Dinas Sosial dan Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH)

Kabupaten Brebes yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

10. Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2015 yang telah membersamai

selama perkuliahan dan memberikan semangat serta doa kepada penulis.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, jika masih terdapat kritik atau saran yang membangun penulis akan

senang hati menerima. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca.

Semarang, 11 Maret 2020

Penulis

Page 8: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

viii

SARI

Dandion, Risatya. 2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan

Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes”. Skripsi. Jurusan Ekonomi

Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing

Dyah Maya Nihayah, S.E., M.Si.

Kata Kunci : Kemiskinan, Program Keluarga Harapan, Analytical Hierarchy

Process (AHP).

Program Keluarga Harapan merupakan upaya pemerintah dalam

menuntaskan masalah kemiskinan dengan memperbaiki kualitas sumber daya

manusia melalui peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan. Dalam

pelaksanaan Program Keluarga Harapan masih terdapat beberapa kendala

diantaranya adalah fasilitas penunjang pelaksanaan Program Keluarga Harapan

belum memadai, sumber daya manusia, dan kurangnya ketepatan sasaran

penerima bantuan Program Keluarga Harapan, karena terdapat keluarga penerima

manfaat yang masuk dalam golongan masyarakat ekonomi menengah ke atas.

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak pelaksanaan serta

menyusun strategi optimalisasi bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

Brebes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

dan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer. Alat analisis yang

digunakan yaitu analisis deskriptif model interaktif Miles dan Huberman untuk

mengetahui dampak pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

Brebes serta Analytical Hierarchy Process (AHP) yang digunakan untuk

menentukan urutan-urutan kriteria dan alternatif prioritas strategi optimalisasi

bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes.

Hasil penelitian menemukan bahwa pelaksanaan Program Keluarga

Harapan di Kabupaten Brebes berdampak baik terhadap kualitas kesehatan dan

pendidikan masyarakat. Sedangkan berdasarkan alat analisis AHP urutan-urutan

kriteria prioritas strategi optimalisasi bantuan Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Brebes adalah fasilitas, sumber daya manusia, dan mekanisme.

Kriteria fasilitas menjadi prioritas utama berdasarkan hasil analisis AHP dan

alternatif yang paling diprioritaskan dalam strategi optimalisasi bantuan Program

Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes adalah penambahan media untuk

pelaksanaan FDS.

Page 9: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

ix

ABSTRACT

Dandion, Risatya. 2020. “The Impact Analysis and Optimization Strategy for

Family Hope Program Assistance in Brebes Regency”. Final Project. Economic

Development Department. Faculty of Economics. State University of Semarang.

The Advisor Dyah Maya Nihayah, S.E., M.Si.

Keyword : Poverty, Family Hope Program, Analytical Hierarchy Process

(AHP).

The Family Hope Program is an effort by the government to solve the

problem of poverty by improving the quality of human resources through

improving the quality of health and education. In the implementation of the

Family of Hope Program there are still some obstacles including inadequate

supporting facilities for the implementation of the Family of Hope Program,

human resources, and the lack of targeting accuracy of beneficiaries of the Family

of Hope Program, because there are beneficiary families included in the middle

and upper economic community.

The purpose of this study was to identify the impact of implementation

and develop optimal strategies for the assistance of the Family Hope Program in

Brebes Regency. The method used in this research is descriptive qualitative and

quantitative. The data used are primary data. The analytical tool used is an

interactive descriptive analysis model of Miles and Huberman to determine the

impact of the implementation of the Family of Hope Program in Brebes Regency

and the Analytical Hierarchy Process (AHP) used to determine the order of

criteria and alternative priority strategies for optimizing the assistance of the

Family of Hope Program Program in Brebes Regency.

The results found that the implementation of the Family Hope Program in

Brebes Regency had a good impact on the quality of health and education of the

community. Meanwhile, based on AHP analysis tools, priority sequence criteria

for the optimization of the Family Hope Program assistance program in Brebes

Regency are facilities, human resources, and mechanisms. Facility criteria become

the main priority based on the results of the AHP analysis and the most prioritized

alternative in the optimization strategy of the Family Hope Program assistance in

Brebes Regency is the addition of media for FDS implementation.

Page 10: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

PRAKATA ............................................................................................................ vi

SARI .................................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 11

1.3. Cakupan Masalah ..................................................................................... 12

1.4. Rumusan Masalah .................................................................................... 12

1.5. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 13

1.6. Manfaat Penelitian ................................................................................... 13

1.6.1. Manfaat Teoritis .................................................................................. 13

1.6.2. Manfaat Praktis ................................................................................... 13

1.7. Orisinilitas Penelitian ............................................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teoritis ......................................................................................... 15

2.1.1. Teori Pengeluaran Pemerintah ............................................................ 15

2.1.2. Kemiskinan ......................................................................................... 18

2.1.3. Program Keluarga Harapan ................................................................. 20

2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 25

2.2.1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian .................................................. 31

2.3. Kerangka Berpikir .................................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian ...................................................................... 38

3.2. Fokus dan Lokus Penelitian ..................................................................... 38

3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 39

3.4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 41

Page 11: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

xi

3.4.1. Wawancara .......................................................................................... 41

3.4.2. Dokumentasi ....................................................................................... 41

3.4.3. Angket atau Kuesioner ........................................................................ 42

3.5. Teknik Keabsahan Data ........................................................................... 42

3.6. Metode Analisis Data ............................................................................... 43

3.6.1. Analisis Deskriptif .............................................................................. 43

3.6.2. Analytical Hierarchy Process ............................................................. 44

3.7. Variabel Penelitian ................................................................................... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ........................................................................................ 50

4.1.1. Gambaran Umum Program Keluarga Harapan ................................... 50

4.1.2. Hasil Analisis Deskriptif ..................................................................... 52

4.1.3. Hasil Analytical Hierarchy Process .................................................... 59

4.1.4. Analisis Deskripsi dan Alternatif Peneyelesaian dalam Optimalisasi

Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes ............................... 68

4.2. Pembahasan Penelitian............................................................................. 69

4.2.1. Dampak Pelaksanaan Program Keluarga Keluarga Harapan di

Kabupaten Brebes ............................................................................... 69

4.2.2. Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Brebes ............................................................................... 72

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 79

5.2. Saran ........................................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 82

LAMPIRAN .......................................................................................................... 86

Page 12: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Kriteria Penerima Bantuan PKH .................................................................... 2

1.2. Ketentuan Bantuan PKH................................................................................. 3

1.3. Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Bantuan Sosial Program

Keluarga Harapan Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur ....... 4

1.4. Persentase Penduduk Miskin Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan

Jawa Timur tahun 2014-2018 ......................................................................... 5

1.5. Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) Kabupaten/Kota Provinsi Jawa

Tengah 2014-2018 .......................................................................................... 6

1.6. KPM, Jumlah Bantuan, dan Persentase Penerima PKH Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2018 ........................................................................................ 8

2.1. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 25

3.1. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan ................................................. 45

4.1. Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Brebes Tahun 2014-2018 ............. 51

4.2. Jumlah Keluarga Penerima Manfaat per Kecamatan di Kabupaten Brebes . 52

4.3. Kriteria Optimalisasi Program Keluarga Harapan ........................................ 59

4.4. Kriteria Fasilitas............................................................................................ 61

4.5. Kriteria Sumber Daya Manusia .................................................................... 63

4.6. Kriteria Mekanisme ...................................................................................... 64

4.7. Urutan Alternatif Strategi Optimalisasi Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Brebes ......................................................................................... 66

Page 13: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah mennurut Wagner ........................... 17

2.2. Lingkaran Setan Kemiskinan ........................................................................ 19

2.3. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan PKH........................................................ 24

2.4. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 37

3.1. Model Interaktif Miles dan Huberman ......................................................... 43

3.2. Kerangka Hierarki AHP ............................................................................... 48

4.1. Output Analytical Hierarchy Process (AHP) Seluruh Kriteria Penerapan

Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes ........................................ 60

4.2. Output Analytical Hierarchy Process (AHP) Kriteria Fasilitas ................... 61

4.3. Output Analytical Hierarchy Process (AHP) Kriteria Sumber Daya

Manusia......................................................................................................... 63

4.4. Output Analytical Hierarchy Process (AHP) Kriteria Mekanisme .............. 65

4.5. Output Analytical Hierarchy Process (AHP) Seluruh Alternatif Strategi

Optimalisasi Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes................... 67

Page 14: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP) ........................................... 86

2. Hasil Deskripsi Wawancara Keyperson ......................................................... 96

3. Hasil Tabulasi Kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP) ................. 105

4. Output Analytical Hierarchy Process (AHP) ............................................. 106

5. Informasi Data Keyperson ........................................................................... 108

6. Surat Izin Observasi .................................................................................... 109

7. Surat Izin Penelitian ..................................................................................... 110

8. Dokumentasi Penelitian ............................................................................... 113

Page 15: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Conditional Cash Transfer atau bantuan tunai bersyarat adalah salah satu

program pengeluaran pemerintah yang terkait dengan pencapaian Millenium

Development Goals (MDGs), terutama dalam kesejahteraan dan pembangunan

masyarakat (Mursyidah, 2017). Menurut Fiszbein & Schady dalam Mursyidah

(2017), program bantuan tunai bersyarat merupakan program unik dalam upaya

membantu generasi saat ini keluar dari masalah kemiskinan, serta memutus siklus

kemiskinan untuk berikutnya, melalui pengembangan modal manusia. Pemerintah

Indonesia telah menerapkan program pengentasan kemiskinan berbentuk

Conditional Cash Transfer sejak tahun 2007 di bawah naungan Kementerian

Sosial, yang disebut dengan Program Keluarga Harapan (PKH). Program PKH

merupakan program pemberian bantuan sosial kepada Rumah Tangga Sangat

Miskin (RTSM) yang terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir

miskin dan ditetapkan sebagai peserta penerima PKH (Kementerian Sosial RI,

2018).

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2018 tentang

Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi landasan pelaksanaan program

tersebut. Dalam peraturan itu, disebutkan juga kriteria-kriteria komponen peserta

penerima bantuan yang terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kesehatan,

pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Untuk menjadi peserta penerima bantuan

Program Keluarga Harapan, RTSM yang telah terdaftar di Basis Data Terpadu

Page 16: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

2

(BDT) harus memenuhi minimal satu kriteria yang sudah ditetapkan dalam

Permensos RI Nomor 1 tahun 2018 Pasal 5.

Tabel 1.1. Kriteria Penerima Bantuan PKH

No. Kriteria Komponen

1. Kriteria Komponen Kesehatan

Ibu hamil/menyusui

Anak berusia 0 sampai dengan 6 tahun

2. Kriteria Komponen Pendidikan

Anak sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah atau sederajat

Anak sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah atau

sederajat

Anak sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat

Anak usia 6 sampai dengan 21 tahun yang belum menyelesaikan

wajib belajar 12 tahun

3. Kriteria Komponen Kesejahteraan Sosial

Lanjut usia mulai dari 60 tahun

Penyandang disabilitas diutamakan penyandang disabilitas berat

Sumber : Permensos No. 1 Tahun 2018

Sebagai salah satu program bantuan sosial yang bertujuan mengentaskan

masalah kemiskinan, Program Keluarga Harapan mempermudah akses rumah

tangga sangat miskin terutama untuk ibu hamil/menyusui dan anak-anak untuk

mendapatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan dan pendidikan yang tersedia di

sekitar mereka. Selain itu, pemerintah juga mendorong manfaat PKH agar

mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia) dengan meningkatkan

taraf kesejahteraan sosialnya, sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita

Presiden Republik Indonesia.

Misi besar PKH untuk menuntaskan masalah kemiskinan semakin

bertambah berat jika melihat banyaknya jumlah penduduk miskin di Indonesia

pada September tahun 2018 yang mencapai 25,67 juta jiwa dan target 7-8 %

penurunan kemiskinan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Rencana

Page 17: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

3

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Program Keluarga Harapan

diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan untuk menurunkan jumlah

penduduk miskin, kesenjangan (gini ratio), dan meningkatkan indeks

pembangunan manusia (IPM).

Program Keluarga Harapan menjadi salah satu program prioritas nasional

yang termuat dalam Rencana Kerja Pemerintah (RAK). Sehingga untuk

mewujudkan misi besar PKH, pada tahun 2018 pemerintah Indonesia

mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 17,5 triliun rupiah yang bersumber dari

Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk jumlah penerima PKH sebanyak 10.000.232

jiwa. Bantuan sosial Program Keluarga Harapan terbagi menjadi dua jenis yaitu

bantuan tetap dan bantuan komponen yang diberikan dengan ketentuan sebagai

berikut :

Tabel 1.2. Ketentuan Bantuan PKH

Jenis Bantuan Nominal Bantuan

A. Bantuan Tetap untuk Setiap Keluarga

1. Reguler Rp. 550.000,-

2. PKH AKSES Rp. 1.000.000,-

B. Bantuan Komponen untuk Setiap Jiwa dalam Keluarga PKH

1. Ibu Hamil Rp. 2.400.000,-

2. Anak Usia Dini Rp. 2.400.000,-

3. Sekolah Dasar Rp. 900.000,-

4. Sekolah Menengah Pertama Rp. 1.500.000.-

5. Sekolah Menengah Atas Rp. 2.000.000,-

6. Disabilitas Berat Rp. 2.400.000,-

7. Lanjut Usia Rp. 2.400.000,-

Sumber : PKH Kementerian Sosial, 2018

Melalui bantuan sosial yang diterimanya, peserta penerima program PKH

didorong untuk memperbaiki akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan

pangan, serta pendampingan terhadap akses ke berbagai program perlindungan

Page 18: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

4

sosial. Program Keluarga Harapan dirancang sebagai program utama

penanggulangan kemiskinan nasional yang berkaitan langsung dengan berbagai

program-program perlindungan dan pemberdayaan sosial berskala nasional

lainnya.

Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah ketiga yang paling banyak

menerima bantuan Program Keluarga Harapan setelah Provinsi Jawa Timur dan

Provinsi Jawa Barat. Tabel 1.3. menunjukan jumlah keluarga penerima manfaat

dan bantuan sosial Program Keluarga Harapan yang diterima oleh Provinsi Jawa

Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur pada tahun 2018.

Tabel 1.3. Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Bantuan Sosial

Program Keluarga Harapan Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

dan Jawa Timur

No Provinsi Jumlah KPM Bantuan Sosial

(dalam Rupiah)

1 Jawa Barat 1.724.641 460.786.552.350

2 Jawa Tengah 1.537.360 413.068.240.000

3 Jawa Timur 1.750.155 470.205.358.250

Sumber: PKH Kementerian Sosial, 2018

Tabel 1.3. menunjukan jumlah keluarga penerima manfaat dan bantuan

sosial pada tahun 2018 dengan tiga provinsi paling banyak menerima bantuan

yaitu Provinsi Jawa Timur sebesar 1.750.155 KPM dan Rp. 470.205.358.250,00,

diikuti oleh Provinsi Jawa Barat yaitu sebesar 1.724.641 KPM dan Rp.

460.786.552.350,00, dan terakhir yaitu Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah

keluarga penerima manfaat sebesar 1.537.360 KPM dan bantuan sosial sebesar

Rp. 413.068.240.000,00. Walaupun Provinsi Jawa Tengah menempati posisi

ketiga pada jumlah keluarga penerima manfaat dan bantuan sosial Program

Keluarga Harapan, persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah pada

Page 19: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

5

tahun 2014 s.d. 2018 memiliki nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan

Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat.

Tabel 1.4. menunjukan jika pada tahun 2018, nilai persentase penduduk

miskin di Provinsi Jawa Tengah mencapai 11,19%. Kemudian nilai persentase

penduduk miskin tertinggi kedua yaitu Provinsi Jawa Timur sebesar 10,98% dan

terakhir adalah Provinsi Jawa Barat dengan nilai persentase penduduk miskin

mencapai 7,45%.

Tabel 1.4. Persentase Penduduk Miskin Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

dan Jawa Timur tahun 2014-2018

No Provinsi 2014 2015 2016 2017 2018

1 Jawa Barat 9,18 9,53 8,95 8,71 7,45

2 Jawa Tengah 13,58 13,32 13,19 12,23 11,19

3 Jawa Timur 12,42 12,34 12,05 11,77 10,98

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, 2018

Salah satu kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang telah

menerapkan Program Keluarga Harapan adalah Kabupaten Brebes. Pemerintah

daerah Kabupaten Brebes telah menerapkan Program Keluarga Harapan sejak

tahun 2011, yang dilatarbelakangi dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi.

Hal ini dapat dilihat pada data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah tahun

2014 s.d. 2018 yang disajikan pada tabel berikut:

Page 20: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

6

Tabel 1.5. Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) Kabupaten/Kota Provinsi

Jawa Tengah 2014-2018

No. Kabupaten/Kota 2014 2015 2016 2017 2018

1 Kabupaten Cilacap 239.8 243.5 240.2 238.3 193.2

2 Kabupaten Banyumas 283.5 285.9 283.9 283.2 226.2

3 Kabupaten Purbalingga 176 176.5 171.8 171.9 144.2

4 Kabupaten Banjarnegara 159.5 165.4 158.2 156.8 141.7

5 Kabupaten Kebumen 242.3 241.9 235.9 233.4 208.7

6 Kabupaten Purworejo 102.1 101.2 99.1 98.6 83.5

7 Kabupaten Wonosobo 165.8 166.4 160.1 159.2 138.3

8 Kabupaten Magelang 160.5 162.4 158.9 157.2 143.4

9 Kabupaten Boyolali 118.6 120 117 116.4 98.2

10 Kabupaten Klaten 168.2 172.3 168 165 151.7

11 Kabupaten Sukoharjo 78.9 79.9 78.9 76.7 65.4

12 Kabupaten Wonogiri 123.8 123 124.8 123 102.8

13 Kabupaten Karanganyar 107.3 106.4 107.7 106.8 87.8

14 Kabupaten Sragen 130.3 130.4 126.8 124 116.4

15 Kabupaten Grobogan 186.5 184.5 184.1 181 168.7

16 Kabupaten Blora 116 115 113.9 111.9 102.5

17 Kabupaten Rembang 120 119.1 115.5 115.2 97.4

18 Kabupaten Pati 148.1 147.1 144.2 141.7 123.9

19 Kabupaten Kudus 65.8 64.1 64.2 64.4 60

20 Kabupaten Jepara 100.5 100.6 100.3 99 86.5

21 Kabupaten Demak 162 160.9 158.8 152.6 144.1

22 Kabupaten Semarang 79.8 81.2 80.7 79.7 75.7

23 Kabupaten Temanggung 85.5 87.5 87.1 86.8 75.4

24 Kabupaten Kendal 110.5 109.3 107.8 106.1 94.7

25 Kabupaten Batang 82.1 83.5 82.6 81.5 66.1

26 Kabupaten Pekalongan 109.3 112.1 113.3 111.6 89.5

27 Kabupaten Pemalang 237 235.5 227.1 225 208.3

28 KabupatenTegal 140.3 143.5 144.2 141.8 114.1

29 Kabupaten Brebes 355.1 352 348 343.5 309.2

30 Kota Magelang 11 10.9 10.6 10.6 9.6

31 Kota Surakarta 55.9 55.7 55.9 54.9 47

32 Kota Salatiga 10.8 10.6 9.7 9.6 9.2

33 Kota Semarang 84.7 84.3 83.6 80.9 73.6

34 Kota Pekalongan 23.6 24.1 23.6 22.5 20.5

35 Kota Tegal 20.9 20.3 20.3 20.1 19.4

Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, 2014 s.d. 2018

Page 21: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

7

Kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan

multidimensional. Hidup dalam kondisi kemiskinan bukan hanya tentang

kekurangan uang dan tingkat pendapatan, tetapi juga menyangkut hal lain, seperti

tingkat kesehatan, pendidikan, keadilan, tindak kriminal, dan ketidakberdayaan

(Suryawati, 2005). Tabel 1.4. menunjukan bahwa selama lima tahun terakhir,

terdapat beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki jumlah

penduduk miskin cukup tinggi, salah satunya adalah Kabupaten Brebes. Pada

tahun 2014 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Brebes yaitu sebesar 355,1

ribu orang. Kemudian jumlah tersebut menurun ditahun 2015 menjadi 352 ribu

orang dan tahun 2016 jumlah penduduk miskin kembali mengalami penurunan

menjadi 348 ribu orang. Selanjutnya pada tahun 2017, jumlah penduduk miskin

Kabupaten Brebes yaitu sebesar 343.5 ribu orang dan ditahun 2018 adalah 309.2

ribu orang. Meskipun jumlah penduduk miskin di Kabupaten Brebes mengalami

penurunan dalam lima tahun terakhir, jumlah tersebut masih selalu menjadi yang

tertinggi di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah.

Tingginya angka jumlah penduduk miskin di Kabupaten Brebes,

berdampak juga pada banyaknya jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan

anggaran untuk pelaksanaan Program Keluarga Harapan yang dialokasikan ke

Kabupaten Brebes. Banyaknya jumlah KPM dan alokasi anggaran yang diterima

oleh Kabupaten Brebes dapat diliihat pada tabel berikut:

Page 22: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

8

Tabel 1.6. KPM, Jumlah Bantuan, dan Persentase Penerima PKH Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2018

No. Kabupaten/Kota KPM Bantuan

(dalam Rupiah) %

1 Kabupaten Banjarnegara 50.168 13.412.566.800 3.26 %

2 Kabupaten Banyumas 99.022 26.577.491.700 6.44 %

3 Kabupaten Batang 32.898 8.798.420.300 2.14 %

4 Kabupaten Blora 38.675 10.457.448.250 2.52 %

5 Kabupaten Boyolali 40.512 10.981.883.200 2.64 %

6 Kabupaten Brebes 120.426 34.248.314.050 8.35 %

7 Kabupaten Cilacap 88.638 23.884.233.300 5.77 %

8 Kabupaten Demak 56.385 15.103.984.750 3.67 %

9 Kabupaten Grobogan 61.179 16.550.548.650 3.98 %

10 Kabupaten Jepara 42.754 11.455.607.900 2.78 %

11 Kabupaten Karanganyar 31.969 8.601.005.150 2.08 %

12 Kabupaten Kebumen 69.020 18.520.081.000 4.49 %

13 Kabupaten Kendal 41.037 10.992.586.950 2.67 %

14 Kabupaten Klaten 59.826 16.296.589.100 3.89 %

15 Kota Magelang 2.979 802.780.650 0.19 %

16 Kota Pekalongan 4.668 1.247.835.800 0.3 %

17 Kota Salatiga 3.510 948.726.500 0.23 %

18 Kota Semarang 26.064 6.988.026.400 1.7 %

19 Kota Surakarta 15.471 4.156.960.850 1.01 %

20 Kota Tegal 7.483 1.997.019.050 0.49 %

21 Kabupaten Kudus 21.217 5.692.661.950 1.38 %

22 Kabupaten Magelang 54.629 14.603.196.150 3.55 %

23 Kabupaten Pati 61.751 16.593.010.850 4.02 %

24 Kabupaten Pekalongan 34.781 9.296.849.350 2.26 %

25 Kabupaten Pemalang 63.881 17.053.998.350 4.16 %

26 Kabupaten Purbalingga 54.954 14.769.531.900 3.57 %

27 Kabupaten Purworejo 34.505 9.279.428.750 2.24 %

28 Kabupaten Rembang 36.644 9.891.923.400 2.38 %

29 Kabupaten Semarang 29.381 7.900.443.350 1.91 %

30 Kabupaten Sragen 39.142 10.614.837.700 2.55 %

31 Kabupaten Sukoharjo 28.575 7.722.025.250 1.86 %

32 Kabupaten Tegal 56.567 15.102.066.450 3.68 %

33 Kabupaten Temanggung 32.987 8.803.329.450 2.15 %

34 Kabupaten Wonogiri 39.972 10.851.892.200 2.6 %

35 Kabupaten Wonosobo 47.733 12.870.934.550 3.1 %

Sumber : PKH Kementerian Sosial, 2018

Page 23: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

9

Tabel 1.6. menunjukan bahwa pada tahun 2018 Kabupaten Brebes

mempunyai jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 120.426 dengan

alokasi anggaran yang diterima sebesar Rp. 34.248.314.050. Angka tersebut

merupakan yang terbanyak di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dengan

persentase sebesar 8,35 %.

Pelaksanaan Program Keluarga Harapan menurut hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh Samosir (2013), menemukan jika pelaksanaan Program

Keluarga Harapan justru menimbulkan permasalahan baru yaitu untuk

memperoleh bantuan Program Keluarga Harapan terdapat beberapa masyarakat

sengaja hamil sebagai salah satu persyaratan menjadi peserta PKH, terdapat

pengambilan dana bantuan PKH yang diambil oleh orang yang bukan peserta

PKH, KPM perlu membayar untuk mendapatkan kartu peserta PKH, proses

pendampingan tidak berjalan efektif dan memberikan dampak yang kurang

positif, serta masyarakat mengalami kesulitan dalam mengakses layanan

kesehatan, yang disebabkan karena permasalahan transportasi dan kurangnya

kesadaran masyarakat mengenai kualitas kesehatan. Sedangkan dalam komponen

pendidikan, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee & Hwang (2016)

menemukan bahwa pengeluaran biaya hidup dan pendidikan yang tinggi serta

subsidi yang rendah mendorong anak-anak untuk bekerja daripada bersekolah.

Permasalahan lain dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan

diantaranya adalah kurangnya dana untuk memberikan sarana dan prasarana

pendukung dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan, kurangnya

ketersediaan sumber daya manusia berupa pendamping, tidak adanya mekanisme

Page 24: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

10

maupun aturan yang mengharuskan pelaporan penggunaan dana bantuan oleh

peserta Program Keluarga Harapan, semakin menurunnya kepatuhan peserta

penerima bantuan Program Keluarga Harapan, serta database penerima bantuan

Program Keluarga Harapan tidak selalu di-update dan verifikasi sehingga

menyebabkan pelaksanaan Program Keluarga Harapan kurang tepat sasaran

(Astari & Pambudi, 2018). Permasalahan lain database disebabkan juga oleh

mekanisme proses seleksi dan penetapan penerima bantuan yang dilakukan oleh

stakeholder terkait, yang hanya melibatkan wali kampung dan kader-kadernya

yang berakibat dalam penentuan penerima bantuan PKH hanya melihat hubungan

antara kader yang mendata dan orang yang didata (Ekardo, dkk., 2014).

Sementara itu, menurut penelitian sebelumnya yang dilaksanakan di

Kabupaten Brebes, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program

Keluarga Harapan berdasarkan hasil penelitian Fidyatun (2011), menemukan

bahwa terdapat permasalahan dalam koordinasi vertikal yang dilakukan dari Unit

Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH) kabupaten kepada UPPKH

kecamatan yaitu daerah yang jauh dari kabupaten sulit dalam pelaporan dan

dijangkau oleh petugas kabupaten dan pendataan peserta PKH masih belum

menemui ketepatan sasaran, hal ini disebabkan karena standard data yang

digunakan adalah standard nasional sedangkan setiap daerah memiliki standard

kemiskinan yang berbeda. Permasalahan lain dalam pelaksanaan Program

Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes diantaranya adalah kekurangan fasilitas

kesehatan misalnya air bersih dan MCK, masih terdapat rumah tangga sangat

miskin (RTSM) yang merasa bantuan belum tercukupi karena sebagian anggota

Page 25: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

11

keluarga dari RTSM bersekolah di sekolah swasta yang mengharuskan membayar

iuran bulanan, serta terdapat ketergantungan RTSM terhadap bantuan yang

diberikan (Susilo & Suyono, 2017). Berdasarkan permasalahan-permasalahan

yang terjadi dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan, peneliti berinisiatif

untuk melakukan penelitian terkait analisis dampak dan strategi optimalisasi

bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat

mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada sebagai berikut :

1. Kabupaten Brebes merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah

yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak

2. Kurangnya ketepatan sasasaran peserta penerima bantuan Program

Keluarga Harapan yang disebabkan karena database penerima bantuan

yang tidak selalu di-update dan verifikasi

3. Keterbatasan sumber daya manusia dan fasilitas penunjang pelaksanaan

Program Keluarga Harapan

4. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan Program Keluarga

Harapan

5. Permasalahan dalam koordinasi vertikal antara UPPKH kabupaten dan

UPPKH kecamatan yang disebabkan karena daerah yang jauh dari pusat

pemerintahan sulit dalam melakukakan pelaporan dan sulit dijangkau oleh

petugas UPPKH kabupaten

Page 26: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

12

1.3. Cakupan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi cakupan

masalah yang lebih sempit. Permasalahan pada penelitian ini difokuskan pada

Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan

di Kabupaten Brebes.

1.4. Rumusan Masalah

Kabupaten Brebes menjadi salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah

yang telah menerapkan Program Keluarga Harapan sejak tahun 2011. Penerapan

Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes dilatarbelakangi dengan jumlah

penduduk miskin yang tinggi. Pada tahun 2014 s.d. 2018, jumlah penduduk

miskin di Kabupaten Brebes selalu menjadi yang tertinggi di Provinsi Jawa

Tengah. Hal itu berdampak pada jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan

alokasi anggaran bantuan program PKH di Kabupaten Brebes yang menjadi

terbanyak di Provinsi Jawa Tengah. Tercatat pada tahun 2018, jumlah KPM dan

anggaran yang diterima oleh Kabupaten Brebes, yaitu sebesar 120.426 KPM dan

Rp. 34.248.314.050,-. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, pelaksanaan

Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes mempunyai beberapa

permasalahan yaitu terdapat permasalahan dalam koordinasi vertikal yang

dilakukan dari Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH) kabupaten

kepada UPPKH kecamatan, pendataan peserta PKH masih belum menemui

ketepatan sasaran, kekurangan fasilitas kesehatan misalnya air bersih dan MCK

serta terdapat ketergantungan RTSM terhadap bantuan yang diberikan.

Berdasarkan pemaparan rumusan masalah di atas, maka didapat pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

Page 27: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

13

1. Bagaimana dampak pelaksanaan Program Keluarga Harapan terhadap

Keluarga Penerima Manfaat di Kabupaten Brebes?

2. Bagaimana strategi optimalisasi bantuan Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Brebes?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan di atas, maka

tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi dampak pelaksanaan Program Keluarga Harapan

terhadap Keluarga Penerima Manfaat di Kabupaten Brebes.

2. Menentukan strategi optimalisasi bantuan Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Brebes.

1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan dalam hal dampak pelaksanaan Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Brebes serta membuka kemungkinan untuk penelitian lebih lanjut

mengenai strategi optimalisasi bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

Brebes.

1.6.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Instansi Pemerintah

Penelitian ini dapat membantu pemerintah khususnya Unit Pelaksana

Program Keluarga Harapan (UPPKH) dan Dinas Sosial Kabupaten Brebes

dalam memberikan dan menerapkan kebijakan terkait optimalisasi bantuan

Program Keluarga Harapan.

Page 28: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

14

2. Pembaca dan Masyarakat Umum

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam penerapan

ilmu pengetahuan dan sebagai pengalaman yang dapat dijadikan referensi

mengenai identifikasi dampak serta memberikan informasi yang lebih jelas

mengenai strategi optimalisasi bantuan Program Keluarga Harapan.

1.7. Orisinalitas Penelitian

Berdasarkan orisinalitas penelitian dapat dikatakan bahwa yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada judul

penelitian, waktu penelitian, fokus penelitian, serta penelitian ini merupakan

penelitian berjenis deskriptif kualitatif dengan menggunakan alat analisis

deskriptif model interaktif Miles dan Huberman serta Analytical Hierarchy

Process (AHP).

Page 29: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teoritis

2.1.1. Teori Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Menurut

Sukirno (2015), pengeluaran pemerintah merupakan biaya yang harus

dikeluarakan pemerintah untuk menyediakan fasilitas pendidikan, fasilitas

kesehatan, pengeluaran untuk menyediakan polisi dan tentara, pembayaran gaji

untuk pegawai pemerintah dan pembelanjaan untuk mengembangkan infrastruktur

yang dilakukan dalam rangka kepentingan masyarakat luas. Pengeluaran

pemerintah dapat digolongkan menjadi dua hal yakni konsumsi dan investasi.

Konsumsi pemerintah dapat berbentuk pembelian barang dan jasa. sementara

investasi pemerintah meliputi pembangunan infrastruktur seperti jalan, sekolah,

irigasi, dan rumah sakit termasuk juga didalamnya pemberian bantuan yang

berdampak langsung terhadap masyarakat.

Menurut Mangkoesoebroto (2014), teori pengeluaran pemerintah dapat

dibagi menjadi dua golongan yaitu teori pengeluaran pemerintah secara mikro dan

teori pengeluaran pemerintah secara makro. Dalam tinjauan teori ekonomi mikro,

perkembangan pengeluaran pemerintah bertujuan untuk menganalisis faktor-

faktor yang menimbulkan permintaan akan barang publik dan faktor-faktor yang

mempengaruhi tersedianya barang publik (Azwar, 2016). Sedangkan dalam

tinjauan teori ekonomi makro, pengeluaran pemerintah terdiri dari tiga pos utama

yang dapat digolongkan sebagai berikut (Boediono, 1999) :

Page 30: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

16

a. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa

b. Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawai

Perubahan gaji pegawai mempunyai pengaruh terhadap proses makro

ekonomi, di mana perubahan gaji pegawai akan mempengaruhi tingkat

permintaan secara tidak langsung.

c. Pengeluaran pemerintah untuk transfer payment

Salah satu jenis pengeluaran pemerintah yang dapat berdampak langsung

pada kesejahteraan masyarakat.

Menurut Wagner, pengeluaran pemerintah semakin lama akan semakin

meningkat. Apabila pendapatan per kapita masyarakat meningkat dalam suatu

perekonomian, maka secara relatif akan meningkatkan pengeluaran pemerintah

(Mangkoesoebroto, 2014). Hukum teori yang diungkapkan oleh Wagner, dapat

diformulasikan sebagai berikut:

<

< .. <

Keterangan :

PkPP : pengeluaran pemerintah per kapita

PPK : pendapatan per kapita, yaitu GDP/jumlah penduduk

1, 2, .. n : jangka waktu (tahun)

Hukum Wagner mempunyai bentuk kurva eksponensial. Bentuk kurva

hukum wagner dapat dilihat pada gambar 2.1. yang ditunjukan oleh kurva 1 yang

mempunyai bentuk eksponensial, dan bukan seperti yang ditunjukan oleh kurva 2

Page 31: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

17

Gambar 2.1. Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah menurut Wagner

Sumber : Guritno Mangkoesoebroto, 2014

2.1.1.1. Transfer Payment atau Pembayaran Transfer

Transfer payment dalam hal ini bukan berupa pembelian barang dan jasa

oleh pemerintah, melainkan pencatatan pembayaran atau pemberian langsung

kepada masyarakat, dapat berupa pemberian subsidi atau bantuan langsung

kepada berbagai golongan masyarakat (Boediono, 1999). Salah satu bentuk

pengeluaran pemerintah melalui transfer payment adalah kebijakan pengentasan

kemiskinan yang berjenis Conditional Cash Transfer.

Menurut Fiszbein & Schady dalam Mursyidah (2017), Conditional Cash

Transfer atau program bantuan tunai bersyarat merupakan program unik dalam

upaya membantu generasi saat ini keluar dari masalah kemiskinan, serta memutus

siklus kemiskinan untuk berikutnya, melalui pengembangan modal manusia.

Program Conditional Cash Transfer berfokus pada perbaikan kualitas hidup

keluarga sangat miskin melalui kemudahan akses ke layanan pendidikan, layanan

kesehatan, dan perbaikan pangan, serta dalam jangka panjang program

Conditional Cash Transfer diharapkan dapat mengurangi tingkat kemiskinan.

𝑃𝑘𝑃𝑃

𝑃𝑃𝐾

Kurva 1

Kurva 2

Waktu 0 1 2 3 4 5

Page 32: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

18

Bolsa Familia merupakan salah satu bentuk dari program Conditional

Cash Transfer yang berasal dari negara Brazil. Program ini merupakan program

Conditional Cash Transfer terbesar di dunia dalam hal cakupan dan pembiayaan

(Shei, dkk. 2014). Program ini memberikan transfer ke keluarga miskin untuk

mempermudah mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan perbaikan gizi.

Program Bolsa Familia di Brazil telah berhasil dalam meningkatkan pemanfaatan

layanan kesehatan di masyarakat dan ada efek limpahan positif pada saudara

kandung yang lebih tua (Shei, dkk. 2014). Program Bolsa di Brazil juga telah

meningkatkan pendaftaran untuk anak sekolah kelas 1-4 sebesar 5,5% dan

menurunkan angka putus sekolah sebesar 0,5 poin, sedangkan untuk kelas 5-8

program Bolsa di Brazil berhasil meningkatkan pendaftaran sebesar 6,5% dan

menurunkan angka putus sekolah sebesar 0,3 poin (Glewwe & Kassouf, 2012).

Di negara Mexico, program Conditional Cash Transfer dikenal dengan

PROGRESA. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Kronebusch & Damon

(2019), program PROGRESA di Mexico hampir pasti memiliki pengaruh positif

dan signifikan pada tingkat makro dan mikronutrien untuk individu yang tinggal

di Mexico. Program PROGRESA meningkatkan konsumsi vitamin dan mineral

masyarakat Mexico sebesar 15% dan 7%, yang menunjukan program transfer

tunai bersyarat di negara Mexico mungkin memiliki efek positif terhadap kondisi

gizi masyarakat.

2.1.3. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu kondisi ketika seseorang tidak mampu untuk

memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

Page 33: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

19

Menurut Supriatna dalam Probosiwi (2016), penduduk masuk dalam kategori

miskin jika kesejahteraan hidupnya berada dalam kondisi keterbatasan yang

ditandai dengan rendahnya tingkat pendidikan, produktivitas kerja, pendapatan,

kesehatan, dan gizi. Munculnya kemiskinan disebabkan oleh berbagai macam

penyebab.

Menurut Niswati (2014), penyebab munculnya kemiskinan bermuara pada

teori lingkaran setan kemiskinan (Vicious Circle of Poverty) yang dikemukakan

oleh Ragnar Nurkse. Adanya keterbelakangan, tidak sempurnanya pasar,

kurangnya modal berdampak pada tingkat produktivitas yang rendah. Kurangnya

tingkat produktivitas mengakibatkan rendahnya pendapatan yang diterima.

Rendahnya pendapatan yang diterima akan mempengaruhi jumlah tabungan dan

investasi. Rendahnya nilai investasi akan mengakibatkan keterbelakangan dan

seterusnya (Marmujiono, 2014).

Gambar 2.2. Lingkaran Setan Kemiskinan

Sumber : Niswati, 2014

Produktivitas

Modal & SDM

Investasi Tabungan

Pendapatan

Page 34: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

20

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin

menjadi dasar pemerintah Indonesia dalam upaya pengentasan masalah

kemiskinan melalui kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan. Dalam undang-

undang tersebut, pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa:

“Penanganan fakir miskin adalah upaya yang terarah, terpadu, dan

berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau

masyarakat dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan pemberdayaan,

pendampingan, serta fasilitas untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap

warga negara.”

Menurut Rusdarti & Sebayang (2013), upaya pemerintah untuk

menuntaskan masalah kemiskinan tidak akan berhasil apabila tidak didukung

dengan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada masyarakat miskin. Salah satu

kebijakan pengentasan kemiskinan yang dianggap berpihak ke masyarakat miskin

adalah program bantuan sosial berjenis Conditional Cash Transfer (CCT).

Pemerintah Indonesia telah melaksanakan program CCT yang dikenal dengan

Program Keluarga Harapan dan telah dilaksanakan sejak tahun 2007. Melalui

pelaksanaan program PKH, pemerintah berupaya meningkatkan pendapatan dan

mengurangi beban masyarakat miskin dengan harapan masyarakat dapat lebih

mudah mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan mencukupi kebutuhan

pangan yang kemudian berdampak pada perbaikan kualitas hidup masyarakat.

2.1.4. Program Keluarga Harapan

2.1.4.1. Pengertian Program Keluarga Harapan

Dalam petunjuk teknis pelaksanaan Program Keluarga Harapan tahun

2018, program PKH didefinisikan sebagai program pemberian bantuan sosial

bersyarat kepada keluarga dan/atau seseorang miskin dan rentan yang terdaftar

dalam data terpadu program penanganan fakir miskin, yang diolah oleh Pusat

Page 35: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

21

Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial dan ditetapkan sebagai keluarga

penerima manfaat PKH.

2.1.4.2. Proses Seleksi dan Penetapan Lokasi

Proses seleksi dan penetapan lokasi Program Keluarga Harapan didasari

atas basis data terpadu untuk program perlindungan sosial dari TNP2K yang

bersumber dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) oleh Badan

Pusat Statistik. Adapun yang menjadi syarat dalam proses seleksi dan penetapan

lokasi pelaksanaan Program Keluarga Harapan adalah sebagai berikut :

1. Pengajuan proposal dari pemerintah daerah kabupaten/kota ke Unit

Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH) pusat dengan

melampirkan surat rekomendasi dari pemerintah provinsi.

2. Ketersediaan fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan yang memadai

untuk mendukung pelaksanaan Program Keluarga Harapan.

3. Penyediaan fasilitas sekretariat UPPKH kabupaten/kota.

4. Penyediaan fasilitas sekretariat UPPKH kecamatan.

5. Penyediaan dana penyertaan PKH melalui APBD I dan APBD II minimal

5 % dihitung dari total bantuan peserta PKH baik provinsi maupun di

tingkat kabupaten/kota.

2.1.4.3. Tujuan Program Keluarga Harapan

Dalam petunjuk teknis pelaksanaan Program Keluarga Harapan tahun

2018, Program Keluarga Harapan mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan taraf hidup Keluarga Penerima Manfaat melalui akses

layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial;

Page 36: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

22

2. Mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga

miskin dan rentan;

3. Menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian Keluarga Penerima

Manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta

kesejahteraan sosial;

4. Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan;

5. Mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada Keluarga

Penerima Manfaat.

2.1.4.4. Sasaran Program Keluarga Harapan

Dalam petunjuk teknis pelaksanaan Program Keluarga Harapan tahun

2018, sasaran PKH merupakan keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam

data terpadu program penanganan fakir miskin yang memiliki komponen

kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.

Sasaran PKH Akses merupakan keluarga miskin dan rentan yang

memiliki komponen kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial yang

berada di wilayah :

1. Pesisir dan pulau-pulau kecil;

2. Daerah tertinggal/terpencil;

3. Perbatasan antarnegara.

2.1.4.5. Kriteria Penerima Program Keluarga Harapan

Dalam petunjuk teknis pelaksanaan Program Keluarga Harapan tahun

2018, kriteria komponen penerima Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan

adalah sebagai berikut :

Page 37: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

23

1. Kriteria komponen kesehatan meliputi :

a. Ibu hamil/menyusui;

b. Anak berusia 0 sampai dengan 6 tahun.

2. Kriteria komponen pendidikan meliputi :

a. Anak sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah atau sederajat;

b. Anak sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah atau

sederajat;

c. Anak sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat;

d. Anak usia 6 (enam) sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun yang

belum menyelesaikan wajib belajar 12 (dua belas) tahun.

3. Kriteria komponen kesejahteraan sosial meliputi :

a. Lanjut usia mulai dari 60 (enam puluh) tahun;

b. Penyandang disabilitas diutamakan penyandang disabilitas berat.

2.1.4.6. Mekanisme Pelaksanaan Program Keluarga Harapan

Mekanisme pelaksanaan program PKH diatur dalam Pasal 32 Peraturan

Menteri Sosial Nomor 2 Tahun 2018 tentang Program Keluarga Harapan dengan

tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan;

2. Penetapan calon peserta PKH;

3. Validasi data calon penerima manfaat PKH;

4. Penetapan keluarga penerima manfaat PKH;

5. Penyaluran bantuan sosiala PKH;

6. Pendampingan PKH;

7. Peningkatan Kemampuan Keluarga;

Page 38: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

24

8. Verifikasi komitmen keluarga penerima manfaat PKH;

9. Pemutakhiran data keluarga penerima manfaat PKH;

10. Transformasi kepesertaan PKH.

Gambar 2.3. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan PKH

Sumber : PKH Kemensos, 2018

Secara umum pelaksanaan Program Keluarga Harapan mempunyai

permasalahan pada penetapan calon peserta PKH yang tidak tepat sasaran. Hal

itu disebabkan karena adanya permasalahan data terkait kondisi keluarga miskin

di lapangan. Menurut Aminudin dan Sari (2010), pembuatan sistem pendukung

keputusan dapat membantu memutuskan kelayakan seseorang calon peserta

penerima PKH berdasarkan kategori penilaian yang diinputkan ke dalam sistem.

Pembuatan sistem tersebut dapat mempermudah pemerintah dan meminimalisir

kesalahan dalam menentukan calon peserta penerima Program Keluarga

Harapan.

Page 39: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

25

2.2. Penelitian Terdahulu

Peneliti menggunakan penelitian terdahulu dengan tujuan untuk dijadikan

sebagai referensi penulisan, pertimbangan masalah, tujuan, manfaat, dan metode

penelitian. Penelitian terdahulu dapat mempermudah peneliti dalam melakukan

penelitain dan memberikan konsep atau gambaran sistematis untuk penelitian

yang akan dilaksanakan. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan

pertimbangan dan acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No Penulis/

Tahun

Tujuan

Penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

1 Lee dan

Hwang/

2016

Penelitian ini

bertujuan untuk

menganalisis

apakah subsidi

yang diberikan

oleh bantuan

tunai bersyarat

Indonesia

terhadap

program pekerja

anak (Program

Keluarga

Harapan : PKH)

sudah cukup

bagi anak-anak

untuk berhenti

bekerja dan

kembali

bersekolah

Pendekatan

kuantitatif

dengan alat

anlisis Net

Present

Value

Hasil menunjukkan bahwa

pengembalian keuangan untuk

anak-anak yang bergabung

dengan PKH untuk menghadiri

sekolah dasar lebih rendah

daripada pengembalian mereka

yang tidak berpartisipasi dalam

jangka pendek dan menengah.

Hanya dalam jangka panjang,

pengembalian finansial bagi

sebagian besar peserta program

lebih besar daripada rekan-rekan

yang tidak berpartisipasi.

Subsidi itu terlalu rendah dan

pendek untuk membuat anak-

anak bersekolah dan mendorong

anak-anak kembali ke tempat

kerja.

2 Shei, Costa,

Reis, dan

Albert I

Ko/2014

Penelitian ini

bertujuan untuk

meneliti dampak

Bolsa Familia

pada kesehatan

anak di

pemukiman

kumuh di pusat

kota besar

Pendekatan

kuantitatif

Bolsa Família telah

meningkatkan kemungkinan

kunjungan anak-anak ke pos

kesehatan untuk mendapatkan

layanan pencegahan. Pada anak

di bawah tujuh tahun, Bolsa

Família dikaitkan dengan

peningkatan peluang untuk

pemantauan pertumbuhan (OR =

3,1; 95% CI 1,9-5,1), vaksinasi

Page 40: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

26

(OR = 2,8; 95% CI 1,4-5,4), dan

pemeriksaan (OR = 1,6; 95% CI

0,98-2,5), dan dengan jumlah

kunjungan pemantauan

pertumbuhan (β = 0,6; p =

0,049) dan pemeriksaan (β = 0,2;

p = 0,068). Ada efek limpahan

positif pada saudara yang lebih

tua (usia 7-17) tidak lagi

diperlukan untuk memenuhi

persyaratan kesehatan. Bolsa

Família meningkatkan peluang

mereka untuk memantau

pertumbuhan (OR = 2.5; 95% CI

1.3-4.9) dan pemeriksaan (OR =

1.7; 95% CI 0.9-3.2) dan

meningkatkan kesehatan

psikososial (β = 2.6; p = 0.007).

3 Glewwe

dan

Kassouf/

2012

Penelitian ini

bertujuan untuk

menguji dampak

Program Bolsa

Escola/Familia

Brasil pada hasil

pendidikan

anak-anak di

Brasil

Pendekatan

kuantitatif

dengan data

panel

Hasil penelitian menunjukkan

program Bolsa telah

meningkatkan pendaftaran siswa

masuk Brazil sekitar 5,5% di

kelas 1-4 dan 6,5% di kelas 5-8.

Program ini juga telah

menurunkan angka putus

sekolah sekitar 0,5 poin dan

menaikkan tingkat promosi

sebesar 0,9 poin untuk anak-

anak kelas 1-4 dan telah

mengurangi angka putus sekolah

sekitar 0,4 poin dan menaikkan

tingkat promosi sebesar 0,3

untuk anak-anak kelas 5-8.

Hanya sekitar sepertiga anak-

anak Brazil berpartisipasi dalam

program Bolsa, dengan asumsi

tidak ada efek spillover ke non

peserta. Dampak program ini

diluar perkiraan sekitar tiga kali

lebih tinggi.

4 Kronebusch

dan Damon/

2019

Penelitian ini

bertujuan untuk

mempelajari

efek

PROGRESA,

program transfer

Pendekatan

kuantitatif

Hasil penelitian menemukan

bahwa konsumsi vitamin dan

mineral rumah tangga meningkat

sebesar 15% dan 7%. Hasil itu

menunjukan transfer tunai

bersyarat mungkin memiliki

Page 41: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

27

tunai bersyarat

di Mexico pada

tingkat

konsumsi

makronutrien

dan

mikronutrien

dari peserta

program

efek positif terhadap konsumsi

vitamin A, zat besi dan kalsium

yang kurang di konsumsi oleh

sebagian besar penduduk

Mexico. Peneliti juga

menemukan program

PROGRESA meningkatkan

konsumsi karbohidrat olahan

sebesar 23% dan lemak jenuh

sebesar 3%

5 Milan,

Macours,

Maluccio,

Tejerina/

2020

Penelitian ini

bertujuan untuk

memperkirakan

efek jangka

panjang 13

tahun setelah

program

bantuan tunai

bersyarat di

Honduras

dimulai selama

lima tahun

Pendekatan

kuantitatif

Hasil penelitian menemukan

dampak positif dan kuat pada

hasil pendidikan untuk kohort

rentang usia yang sangat luas.

Ini termasuk peningkatan lebih

dari 50% untuk tingkat

penyelesaian sekolah menengah

dan probabilitas mencapai studi

universitas bagi mereka yang

terpapar pada usia sekolah. Hasil

lebih lanjut menunjukan efek

positif CCT secara statistik pada

migrasi internasional diantara

perempuan non-pribumi dan

laki-laki non pribumi. Penelitian

ini juga menunjukan adanya

banyak kendala yang tersisa

yang dapat mencegah target

populasi besar mendapatkan

efek jangka panjang yang lebih

tinggi dari intervensi CCT.

6 Mursyidah/

2017

Penelitian ini

bertujuan untuk

menganalisis

efektivitas

program

bantuan tunai

bersyarat dalam

mengatasi

kemiskinan dan

kelaparan

Metode

Deskriptif

Kualitatif

Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa setelah 2

tahun berjalan tujuan Program

Keluarga Harapan yang

merupakan bentuk dari program

bantuan tunai bersayarat di

Kabupaten Temanggung belum

tercapai. Dilihat dari sebelum

dan sesudah PKH, status gizi

bayi dan balita dan kesejahteraan

keluarga di Kabupaten

Temanggung tidak berbeda,

perkembangannya hampir sama,

masih dalam keadaan konstan

sebelum dan sesudah PKH

Page 42: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

28

dilaksanakan. Hal tersebut

menunjukkan bahwa program

bantuan tunai bersyarat di

Kabupaten Temanggung belum

efektif dalam mengatasi

kemiskinan dan kelaparan

7 Samosir/

2013

Penelitian ini

bertujuan untuk

menganalisis

tingkat

efektivitas

pelaksanaan

PKH tahun 2011

Metode

deskriptif

kuantitatif

Hasil penelitian menemukan

bahwa Program Keluarga

Harapan menimbulkan

permasalahan baru yaitu

munculnya ibu hamil di

kelompok RTSM untuk

memperoleh PKH, sekitar 10,72

% dana Program Keluarga

Harapan diambil oleh orang

yang bukan peserta PKH,

kepemilikan kartu

JAMKESMAS selain kartu PKH

menunjukan masih terdapat

tidak adanya koordinasi antara

Dinas Sosial dan Dinas

Kesehatan masing-masing

kabupaten/kota, tenaga

pendamping dalam pelaksanaan

PKH tidak berjalan efektif,

pelaksanaan PKH mempunyai

dampak kurang positif.

8 Astari dan

Pambudi/

2018

Penelitian ini

bertujuan untuk

mendeskripsika

n dan

menganalisis

kebijakan

pemerintah

berupa Program

Keluarga

Harapan serta

mengetahui

keefektifan

program

tersebut dalam

upaya

menanggulangi

kemiskinan di

Kecamatan

Pandak

Metode

deskriptif

kualitatif

Hasil penelitian menemukan

bahwa pelaksanaan Program

Keluarga Harapan terdapat

penyimpangan yaitu adanya

masyarakat yang menjadi

peserta PKH dengan kondisi

ekonomi sudah mapan tetapi

masih terdaftar sebagai peserta

PKH. Pencairan dana bantuan di

Kecamatan Pandak belum

berjalan dengan baik, selama

pelaksanaan PKH di Kecamatan

Pandak, masyarakat peserta

PKH telah dapat menerima

haknya berupa bantuan uang

tunai, bantuan keuangan PKH

belum sepenuhnya dapat

memberikan sumbangsih yang

berarti bagi peserta PKH.

Page 43: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

29

9 Rahmawati

dan

Kisworo/

2017

Metode

deskriptif

kualitatif

Hasil penelitian menunjukan

bahwa pendamping memiliki

empat peran ketrampilan yaitu

peran fasilitatif, pendidik,

representatif/perwakilan

masyarakat, dan teknis. Faktor

internal yang menjadi kendala

adalah kesulitan pengumpulan

data, adaptasi lingkungan baru.

Faktor eksternal yang menjadi

kendala adalah penginformasian

yang mendadak, jarak tempuh,

lokasi yang berada di gang

sempit. Faktor pendukung

adalah antusiasme penerima

bantuan serta sarana yang

memadai.

10 Ekardo,

Firdaus, dan

Elfemi/2014

Penelitian ini

bertujuan untuk

mendeskripsika

n efektivitas

Program

Keluarga

Harapan (PKH)

dalam upaya

pengentasan

kemiskinan di

Nagari Lagan

Hilir Punggasan

Metode

deskriptif

kualitatif

Hasil penelitian menunjukan

bahwa pelaksanaan Program

Keluarga Harapan di Nagari

Lagan Hilir punggasan sudah

efektif jika dilihat dari tujuan

program. Namun disisi lain

penetapan sasaran penerima

bantuan bagi RTSM di Nagari

Lagan Hilir Punggasan belum

bisa dikatakan efektif penentuan

sasaran belum tepat sasaran.

11 Kholif,

Noor, dan

Siswidiyant

o/2014

Penelitian ini

bertujuan untuk

menganalisis

bagaimana

implementasi

PKH dan faktor

yang dihadapi

PKH dalam

menanggulangi

kemiskinan

Metode

deskriptif

kualitatif

Implementasi Program Keluarga

Harapan di Kecamatan

Dawarblandong Kabupaten

Mojokerto belum berhasil.

Masih adanya kemiskinan, gizi

buruk dan ibu meninggal karena

melahirkan, serta masih

rendahnya masyarakat yang

mendukung peningkatan

kesejahteraan. Saran yang dapat

dilaksanakan yakni menambah

biaya operasional dan

memperbaiki fasilitas, sanksi

harus dilaksanakan, menambah

pegawai dengan perekrutan yang

baik, mengevaluasi kebijakan

serta pemberian penghargaan

Page 44: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

30

kepada perseorangan.

12 Fidyatun/

2012

Penelitian ini

bertujuan untuk

mengevaluasi

pelaksanaan

Program

Keluarga

Harapan Bidang

Kesehatan di

Kabupaten

Brebes

Metode

deskriptif

kualitatif

Hasil penelitian menunjukan

koordinasi vertikal dilakukan

dari UPPKH Kabupaten kepada

UPPKH Kecamatan, dimana

dalam pelaksanaannya terdapat

masalah, yaitu daerah yang jauh

dari Kabupaten sulit dalam

pelaporan dan dijangkau oleh

petugas Kabupaten.

Pendataan peserta PKH

menggunakan data dari pusat,

yaitu BPS, di anggap masih

belum memenuhi ketepatan

sasaran, hal ini dikarenakan

standard data yang digunakan

adalah standard nasional,

sedangkan keadaan lapangan

memiliki standard kemiskinan

yang berbeda dengan daerah

lain.

13 Susilo dan

Suyono/

2019

Penelitian ini

adalah untuk

mengevaluasi

tingkat

pelaksanaan

Program

Keluarga

Harapan (PKH)

di desa

Kertasinduyasa

kecamatan

Jatibarang

kabupaten

Brebes.

Metode

deskriptif

kualitatif

Hasil penelitian menemukan

bahwa proses pelaksanaan

pelaksanaan Program Keluarga

Harapan di Desa Kertasinduyasa

Kecamatan Jatibarang

Kabupaten Brebes sudah

berjalan baik, terlihat dari proses

pertemuan awal, pendampingan

pencairan bantuan,

pemutakhiran data, dan

verifikasi komitmen peserta.

Kekurangan dari PKH tersebut

terletak pada RTSM yang

memiliki rasa ketergantungan

dari bantuan PKH, serta unutk

proses pemutakhiran data harus

ditingkatkan lagi karena proses

ini berkaitan sekali dengan

nominal yang diberikan pada

saat pencairan bantuan.

Selanjutnya, UPPKH Kecamatan

Jatibarang perlu meningkatkan

kinerja antar lembaga internal

dan eksternal program

Page 45: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

31

2.2.1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian

1. Persamaan dan perbedaan antara penelitan ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mursyidah

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Mursyidah yaitu sama-sama meneliti objek penelitian Program Keluarga

Harapan dan penggunaan metode penelitan dengan pendekatan deskriptif

kualitatif. Kesamaaan lain antara keduanya terletak pada penggunaan teknik

analisis data dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang

terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

Sedangkan perbedaan antara keduanya terletak pada penggunaan

Analytical Hierarchy Process sebagai alat untuk memprioritaskan

permasalahan pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes.

Perbedaan mendasar kedua penelitian ini terletak pada lokasi penelitan dan

periode pengamatan yang dilakukan.

2. Persamaan dan perbedaan antara penelitan ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Samosir

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Samosir yaitu sama-sama meneliti objek penelitian bantuan Program

Keluarga Harapan.

Sedangkan perbedaan antara keduanya terletak pada penggunaan

Analytical Hierarchy Process dan metode penelitian yang dilakukan oleh

Samosir dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah two-stage sampling yaitu tahap pertama

Page 46: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

32

menggunakan probability proportional to size (PPS), dan tahap kedua

menggunakan systematic sampling. Perbedaan lain terletak pada periode

pengamatan penelitian.

3. Persamaan dan perbedaan antara penelitan ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Astari dan Pambudi

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Astari dan Pambudi yaitu sama-sama meneliti objek penelitian Program

Keluarga Harapan dengan menggunakan metode penelitan pendekatan

kualitatif dan teknik analisis data deskriptif kualitatif Miles dan Huberman.

Kesamaan lain terletak pada teknik pengumpulan data dan teknik kebasahan

data.

Sedangkan perbedaan antara keduanya terletak pada lokasi penelitian,

Astari dan Pambudi mengambil lokasi penelitian di Kecamatan Pandak

Bantul. Perbedaan lain terletak pada penggunaan Analytical Hierarchy

Process yang bertujuan untuk menyusun prioritas permasalahan Program

Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes dan periode pengamatan penelitian..

4. Persamaan dan perbedaan antara penelitan ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ekardo, Ekardo, Firdaus, dan Elfemi

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ekardo, dkk. yaitu sama-sama meneliti objek penelitian Program

Keluarga Harapan dengan menggunakan metode penelitan pendekatan

kualitatif. Kesamaan lain antara keduanya terletak pada teknik pemilihan

informan dan teknik pengumpulan data.

Page 47: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

33

Sedangkan perbedaan antara keduanya terletak pada lokasi penelitian

Ekardo, dkk. yang berada di Nagari Lagan Hilir Kabupaten Pesisir Selatan.

Perbedaan lain terletak pada penggunaan Analytical Hierarchy Process yang

bertujuan untuk optimalisasi Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes

dan periode pengamatan penelitian.

5. Persamaan dan perbedaan antara penelitan ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Kholif, Noor, dan Siswidiyanto

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Kholif, dkk. yaitu sama-sama meneliti objek penelitian Program Keluarga

Harapan dengan menggunakan metode penelitan pendekatan kualitatif.

Kesamaan lain antara keduanya terletak pada analisis data Miles dan

Huberman dan teknik pengumpulan data.

Sedangkan perbedaan antara keduanya terletak pada lokasi penelitian

Kholif, dkk. yang berada di Kecamatan Dawarblandong Kabupaten

Mojokerto. Perbedaan lain terletak pada penggunaan Analytical Hierarchy

Process yang bertujuan untuk optimalisasi Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Brebes dan periode pengamatan penelitian.

6. Persamaan dan perbedaan antara penelitan ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fidyatun

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Fidyatun yaitu sama-sama meneliti objek penelitian Program Keluarga

Harapan di Kabupaten Brebes dan penggunaan metode penelitan dengan

Page 48: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

34

pendekatan deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitan yaitu di Kabupaten

Brebes.

Sedangkan perbedaan antara keduanya terletak pada penggunaan

Analytical Hierarchy Process yang bertujuan untuk optimalisasi Program

Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes dan periode pengamatan penelitian.

Fidyatun melakukan periode pengamatan penelitian di tahun 2011, sedangkan

penelitian ini dilakukan pada tahun 2019.

7. Persamaan dan perbedaan antara penelitan ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Susilo dan Suyono

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Susilo dan Suyono yaitu sama-sama meneliti objek penelitian Program

Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes dan penggunaan metode penelitan

dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik analisis data dengan

menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Sedangkan perbedaan antara keduanya terletak pada penggunaan

Analytical Hierarchy Process yang bertujuan untuk optimalisasi Program

Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes dan periode pengamatan penelitian.

Susilo dan Suyono melakukan periode pengamatan penelitian pada tahun

2017, sedangkan penelitian ini dilaksanakan di tahun 2019.

2.3. Kerangka Berpikir

Kemiskinan merupakan masalah yang sudah lama muncul di Indonesia.

Era orde baru hingga sekarang, Indonesia secara konsisten melakukan

pembangunan, akan tetapi permasalahan kemiskinan di Indonesia belum

Page 49: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

35

terselesaikan. Kemiskinan biasanya ditunjukan dengan rendahnya tingkat

pendapatan dan daya beli masyarakat. Kemiskinan di Indonesia menyebar di

seluruh daerah dengan kondisi yang berbeda-beda. Kabupaten Brebes merupakan

salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki jumlah penduduk

miskin terbanyak.

Salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka kemiskinan di

Kabupaten Brebes adalah melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk

memperbaiki kualitas kesehatan dan kualitas pendidikan. Program PKH

diharapakan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan

pendidikan, kesehatan, dan mencukupi kebutuhan pangan, sehingga masyarakat

miskin dapat mempebaiki kualitas hidupnya. Program Keluarga Harapan

mempunyai sasaran penerima yaitu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang

memenuhi sedikitnya satu kriteria peserta program PKH, yaitu memiliki ibu

hamil/menyusui, memiliki anak usia 0-6 tahun, anak sekolah dasar/sederajat, anak

sekolah menengah pertama/sederajat, anak sekolah menengah atas/sederajat, anak

usia 6-21 tahun yang belum menyelesaikan wajib sekolah 12 tahun, lanjut usia

mulai dari usia 60 tahun, dan penyandang disabilitas.

Permasalahan dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan menurut

hasil penelitian sebelumnya yaitu kurangnya dana untuk memberikan sarana dan

prasarana pendukung dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan, kurangnya

ketersediaan sumber daya manusia berupa pendamping, semakin menurunnya

kepatuhan peserta penerima bantuan Program Keluarga Harapan, terdapat

permasalahan dalam koordinasi vertikal yang dilakukan dari UPPKH kabupaten

Page 50: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

36

kepada UPPKH kecamatan, ketergantungan RTSM terhadap bantuan yang

diberikan, terdapat rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang merasa bantuan

belum tercukupi karena sebagian anggota keluarga dari RTSM bersekolah di

sekolah swasta yang mengharuskan membayar iuran bulanan, database penerima

bantuan Program Keluarga Harapan tidak selalu di-update dan verifikasi, serta

mekanisme proses seleksi dan penetapan penerima bantuan yang dilakukan oleh

stakeholder terkait, yang hanya melibatkan wali kampung dan kader-kadernya

yang berakibat dalam penentuan penerima bantuan PKH hanya melihat hubungan

antara kader yang mendata dan orang yang didata.

Untuk mengidentifikasi dampak dan mengoptimalkan pelaksanaan

Program Keluarga Harapan dalam menuntaskan masalah kemiskinan, diperlukan

analisis deskriptif sebagai alat untuk mengidentifikasi dampak dan Analytical

Hierarchy Procress (AHP) yang digunakan sebagai alat analisis untuk

memprioritaskan permasalahan dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan

yang dapat digunakan sebagai upaya mengoptimalisasi peranan Program Keluarga

Harapan di Kabupaten Brebes. Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disusun

kerangka berpikir sebagai berikut:

Page 51: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

37

Gambar 2.4. Kerangka Berpikir

Kemiskinan di Kabupaten

Brebes

Pelaksanaan PKH

Menuntaskan masalah kemiskinan, melalui :

1. Perbaikan Kualitas Pendidikan

2. Perbaikan kualitas Kesehatan

Belum optimal :

terdapat hambatan-hambatan pelaksanaan yaitu

data, sumber daya manusia, dan fasilitas

Analytical Hierarchy Process Analisis Deskriptif

Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi

Bantuan Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Brebes

Page 52: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang analisis dampak

dan strategi optimalisasi bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten

Brebes, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, pelaksanaan Program Keluarga

Harapan di Kabupaten Brebes memberikan dampak yang cukup baik

terhadap kualitas sumber daya manusia. Kegiatan Forum Development

Session (FDS) dalam Program Keluarga Harapan mengubah pola pikir

keluarga penerima manfaat untuk memperbaiki kualitas kesehatan dan

pendidikannya. Hasil analisis deskriptif juga menemukan hambatan dalam

pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kabupaten Brebes. Hambatan

tersebut diantaranya adalah keterbatasan fasilitas penunjang untuk para

pendamping dalam melaksanakan Forum Development Session (FDS),

jumlah bantuan yang diterima dalam komponen kriteria anak sekolah

dasar belum mencukupi, rasio antara pendamping dan keluarga penerima

manfaat yang belum ideal, masih terdapat keluarga penerima manfaat yang

belum sadar untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan terakhir adalah

permasalahan data terkait keluarga miskin untuk penentuan calon

penerima bantuan.

2. Penyusunan strategi optimalisasi bantuan Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Brebes menggunakan alat analisis AHP memperoleh kriteria

Page 53: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

80

yang paling diprioritaskan yaitu fasilitas dan alternatif yang paling

diprioritaskan adalah penambahan media untuk pelaksanaan FDS. Hal

tersebut sesuai dengan temuan analisis deskriptif di lapangan bahwa

pendamping mempunyai kendala keterbatasan fasilitas penunjang berupa

proyektor dalam pelaksanaan Forum Development Session (FDS).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitan, pembahasan, dan kesimpulan dalam

penelitian ini, maka saran yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan, masih terdapat keluarga

penerima manfaat yang belum sadar untuk meningkatkan kualitas

hidupnya. Pemerintah harus menyosialisasikan pentingnya pendidikan dan

kesehatan untuk menyadarkan keluarga penerima manfaat serta

memperoleh dampak yang lebih signifikan dalam pelaksanaan Program

Keluarga Harapan.

2. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Brebes, maka perlu adanya penambahan fasilitas dalam

pelaksanaan Program Keluarga Harapan khususnya fasilitas untuk

pendamping dalam melakukan perannya di Forum Development Session.

Selanjutnya kriteria sumber daya manusia dan mekanisme juga tidak boleh

diabaikan dan harus dilakukan secara rutin. Sosialisasi dan edukasi

mempunyai dampak yang cukup signifikan terhadap pemahaman

masyarakat untuk Program Keluarga Harapan. Sementara itu,

permasalahan data dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan juga

Page 54: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

81

memerlukan update dan verifikasi data untuk memperbaiki ketepatan

sasaran.

Page 55: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

82

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. (2017). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Kota

Depok: PT Rajagrafindo Persada;

Aminudin, N., & Sari, I. A. P. (2010). Sistem Pendukung Keputusan (DSS)

Penerima Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) pada Desa Bangun

Rejo Kec. Punduh Pidada Pesawaran dengan Menggunakan Analytical

Hierarchy Process (AHP). Jurnal TAM Technology Acceptance Model Vol.

5;

Astari, U. T., & Pambudi, A. (2018). Efektivitas Program Keluarga Harapan di

Kecamatan Pandak Bantul. FIS UNY Vol. 7 No. 5;

Azwar. (2016). Peran Alokatif Pemerintah melalui Pengadaan Barang/Jasa dan

Pengaruhnya terhadap Perekonomian Indonesia. Kajian Ekonomi Keuangan

Volume 20 Nomor 2;

Boediono. (1999). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta;

Bungin, H. M. B. (2017). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama;

Dumairy. (1997). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga;

Ekardo, A., & dkk. (2014). Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam

Upaya Pengentasan Kemiskinan di Nagari Lagan Hilir Kab. Pesisir Selatan.

Jurnal Ilmu Sosial Mamagan Vol. 3 No. 1;

Emzir. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Kota Depok: PT

Rajagrafindo Persada;

Fidyatun, E. (2012). Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) Bidang

Kesehatan di Kabupaten Brebes Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Masyarakat

Volume 1 Nomor 2;

Glewwe, P., & Kassouf, A. L. (2012). The Impact of The Bolsa Escola/Familia

Conditional Cash Transfer Program on Enrollment, Dropout Rates and

Grade Promotion in Brazil. Journal of Development Economics Vol. 97 No.

2;

Kementerian Sosial. (2018). Perubahan Pertama Atas Keputusan Direktur

Jenderal Perlindunngan dan Jaminan Sosial Nomor: 01/LJS/08/2018

Page 56: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

83

tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai. Komplek

Kementerian Sosial, Jakarta: Kementerian Sosial;

Kholif, K. N., & dkk. (2014). Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH)

dalam Menanggulangi Kemiskinan di Kecamatan Dawarblandong

Kabupaten Mojokerto. Jurnal Adminsitrasi Publik (JAP) Vol. 2 No. 4;

Kronebusch, N., & Damon, A. (2019). The Impact of Conditional Cash Transfer

on Nutrition Outcomes: Experimental Evidence from Mexico. Economics

and Human Biology Vol. 33;

Kurniasih & Nihayah, D.M. (2018). Human Resources Planning Strategy at

Vocational High School in Tegal Regency. Economics Development

Analysis Journal Vol. 7 No. 3;

Lee, K. W., & Hwang, M. (2016). Conditional Cash Transfer Against Child

Labor: Indonesia Program Keluarga Harapan. Asia Pacific Educ. Rev Vol.

17;

Lubis, P., & dkk. (2017). Penerapan Metode Analitical Hierarchy Process dalam

Penentuan Warga Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) (Studi

Kasus: Kantor Lurah Tegal Sari Mandala II). Media Informatika Budidarma

Volume 1 Nomor 1;

Marmujiono, S. P. (2014). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Kemiskinan dan Strategi Pengentasan Kemiskinan di Kab. Brebes Tahun

2009-2011. EDAJ Volume 3 Nomor 1;

Mangkoesoebroto, G. (2014). Ekonomi Publik: Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta;

Milan, T. M., & dkk. (2020). Experimental Long-term Effects of Early-childhood

and School-age Exposure to a Conditional Cash Transfer Program. Journal

of Development Economics Volume 143;

Moelong, L. J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya;

Mursyidah, L. (2017). Efektivitas Program Bantuan Tunai Bersyarat Mengatasi

Kemiskinan dan Kelaparan. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik

Volume 5 Nomor 2;

Niswati, K. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Daerah

Istimewa Yogyakarta Tahun 2003-2011. Eko Regional Volume 9 Nomor 2;

Page 57: ANALISIS DAMPAK DAN STRATEGI OPTIMALISASI ...lib.unnes.ac.id/39026/1/7111415062.pdf2020. “Analisis Dampak dan Strategi Optimalisasi Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten

84

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018. (2018).

Program Keluarga Harapan;

Probosiwi, R. (2016). Pengangguran dan Pengaruhnya terhadap Tingkat

Kemiskinan (Unemployment and Its Influence on Poverty Level). Jurnal

PKS Volume. 15 Nomor 2;

Rahmawati, E., & Kisworo, B. (2017). Peran Pendamping dalam Pemberdayaan

Masyarakat Miskin melalui Program Keluarga Harapan. Journal of

Nonformal Education and Community Empowerment Vol. 1 No. 2;

Rusdarti & Sebayang, L. K. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Economia Volume 9 Nomor 1;

Samosir, A. P. (2013). Analisis Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga

Harapan 2011. Jurnal Borneo Administraror Vol. 9 No. 2;

Shei, A., & dkk. (2014). The Impact of Brazil’s Bolsa Familia Conditional Cash

Transfer Program on Children’s Health Care Utilization and Health

Outcomes. BMC International Health and Human Rights Vol. 14 No. 10;

Sukirno, S. (2015). Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada;

Suryana. (2010). Metode Penelitian : Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Bandung: Univeristas Pendidikan Indonesia

Suryawati, C. (2005). Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional. JMPK

Volume 8 Nomor 3;

Susilo, E. V., & Suyono, D. (2019). Evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga

Harapan (PKH) di Desa Kertasinduyasa Kecamatan Jatibarang Kabupaten

Brebes Tahun 2017. Indonesian Governance Journal Volume 2 Nomor 2;

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011. (2011). Penanganan

Fakir Miskin.