29
ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)

Analisis Break Even Point (Bep)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MKL

Citation preview

Page 1: Analisis Break Even Point (Bep)

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)

Page 2: Analisis Break Even Point (Bep)

KELOMPOK 5

Sherin Meliana Shara (0111U148) Rossan Fitria Miranti (0111U172) Tania Lestari (0111U439)

Page 3: Analisis Break Even Point (Bep)

PENGERTIAN ANALISIS BEP

Pengertian analisa break even menurut Sigit (1993, p. 2) adalah suatu cara atau suatu teknik yang digunakan oleh seorang petugas atau manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume (jumlah) penjualan dan volume produksi berapakah perusahaan yang bersangkutan tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba.

Menurut Mulyadi (1993, 230) Analisa break even adalah suatu cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba yang dengan kata lain labanya sama dengan nol.

Menurut Mulyadi (1993, 230) Analisa break even adalah suatu cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba yang dengan kata lain labanya sama dengan nol.

Page 4: Analisis Break Even Point (Bep)

KEGUNAAN BEP

Tujuan dari analisis break even point yaitu untuk mengetahui pada volume penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai laba tertentu .

Analisis break even dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan mengenai hal-hal sebagai berikut:a.       Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.b.       Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.c.        Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.d.       Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.

Page 5: Analisis Break Even Point (Bep)

Matz, Usry dan Hammer (1991, p. 224) juga menjelaskan beberapa manfaat analisa break even untuk manajemen, yaitu :a. Membantu pengendalian melalui anggaran.b. Meningkatkan dan menyeimbangkan penjualan.c. Menganalisa dampak perubahan volume.d. Menganalisa harga jual dan dampak perubahan biaya.e. Merundingkan upah.f. Manganalisa bauran produk.g. Manerima keputusan kapitalisasi dan ekspansi lanjutan.h. Menganalisa margin of safety.

Page 6: Analisis Break Even Point (Bep)

ASUMSI YANG DIGUNAKAN DALAM ANALISIS BEP

Beberapa asumsi yang berpengaruh dalam analisa break even menurut Mulyadi (1993, p. 259) adalah sebagai berikut :

a. Variabilitas biaya dianggap akan mendekati pola perilaku yang diramalkan.b. Harga jual produk dianggap tidak berubah-ubah pada berbagai tingkat kegiatan.c. Kapasitas produksi pabrik dianggap secara relative konstan.d. Harga faktor-faktor produksi dianggap tidak berubah.e. Efisiensi produksi dianggap tidak berubah.f. Perubahan jumlah persediaan awal dan akhir dianggap tidak signifikan.g. Komposisi produk yang dijual dianggap tidak berubah.h. Volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya

Page 7: Analisis Break Even Point (Bep)

Biaya di dalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel dan golongan biaya tetap.

Besarnya biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara proporsionil dengan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap sama.

Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi/penjualan. ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan.

Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisa. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila

diprodusir lebih dan satu macam produk, perimbangan penghasilan penjualan antara masing-masing produk atau “sales mix”-nya adalah tetap konstan.

Page 8: Analisis Break Even Point (Bep)

METODE PERHITUNGAN BEP

Pendekatan perhitungan BEP, yaitu :- Pendekatan Matematik- Pendekatan Grafik

Page 9: Analisis Break Even Point (Bep)

PENDEKATAN MATEMATIK

Ada dua cara perhitungan break even point dengan pendekatan matematik, yaitu :a.       Atas dasar unitb.       Atas dasar rupiah

Page 10: Analisis Break Even Point (Bep)

ATAS DASAR UNIT

P.Q = V.Q + FCPQ – V.Q = FC(P - V) Q = FCQ = FC/P-V

               Dimana :P    = Harga jual perunitV   = Biaya variabel perunitFC = Biaya tetap total selama setahunQ   = Kuantitas penjualan

 Maka didapat rumus break even point dalam unit, sebagai berikut : BEP = FC / P - VC

Page 11: Analisis Break Even Point (Bep)

ATAS DASAR RUPIAH

Apabila diinginkan break even point dalam rupiah, maka dari formulasi rumus break even point dalam unit dikalikan dengan harganya (P), sehingga :

Page 12: Analisis Break Even Point (Bep)

Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi.

Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan volume penjualan/produksi. Biaya variable akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi.

Page 13: Analisis Break Even Point (Bep)

PENDEKATAN GRAFIK

Dari grafik di bawah terlihat bawa untuk tiap-tiap masing unit penjualan terdapatinformasi yang lengkap setiap rupiah penjualan, biaya tetap, biaya variabel, total biaya maupun laba atau rugi. Jadi manajemen dapat melihat jika akan memproduksisekian unit, akan terlihat seluruh komponen di atas. BEP melalui grafik tampak jelasditunjukkan baik dari segi unit maupun rupiah yang diperoleh.

Page 14: Analisis Break Even Point (Bep)

Salah satu pendekatan penentuan titik break even point adalah dengan menggambarkan unsur-unsur biaya dan penghasilan ke dalam suatu gambar grafik. Pada grafik tersebut nampak garis-garis biaya variabel, biaya tetap, total biaya, dan garis total penghasilan.

Grafik break even point akan nampak seperti berikut :

Page 15: Analisis Break Even Point (Bep)
Page 16: Analisis Break Even Point (Bep)
Page 17: Analisis Break Even Point (Bep)
Page 18: Analisis Break Even Point (Bep)

MARGIN OF SAFETY (MOS)

(MOS) merupakan persentase batas penurunan penjualansampai dengan keadaan BEP. Margin of safety ini juga merupakan batas resiko penurunan penjualan hingga tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Pengertian Margin of Safety menurut Bambang Riyanto (2001:366)adalah: “margin of safety merupakan angka yang menunjukkan jarak penjualan yang direncanakan atau budget sales dengan penjualan break even. Dengan demikian maka margin of safety adalah juga menggambarkan jarak batas jarak, dimana jika penjualan melampaui, batas tersebut penjualan akan merugi”

Page 19: Analisis Break Even Point (Bep)

Margin of safety (MS) dgunakan untuk menentukan seberapa besar berkurangnyavolume penjualan yang telah ditetapkan (dianggarkan) boleh turun agar perusahaan tidak menderita kerugian. Keterangan-keterangan yang diperoleh waktu perhitungan BEP akan memberikan keterangan tambahan yang berguna bagi pimpinan perusahaan. Diantara keterangan tambahan tersebut adalah keamanan atau Margin Of Safety.

Menurut Syafaruddin Alwi (1994 :276), adalah untuk menentukan berapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.

Page 20: Analisis Break Even Point (Bep)

Rumus untuk mencari margin of safety adalah:Margin of safety = penjualan yg direncanakan – penjualan BEP / penjualan yg direncanakan x 100%

Page 21: Analisis Break Even Point (Bep)

SHUT DOWN POINT (SDP)

Shutdown Point digunakan untuk menentukan suatu keadaan perusahaan sebaiknyaditutup. Dasar pemikirannya adalah pertimbangan terhadap biaya tetap, karena biayatetap dapat diklasifikasikan menjadi biaya tetap tunai dan biaya tetap tidak tunai (sunk cost ). Selama penghasillan perusahaan masih dapat menutup biaya variable dan biaya tetap tunai, maka operasional perusahaan bisa tetap dipertahankan.

Rumus untuk mencari shut down point :Shutdown point = FC tunai /Price -VC

Page 22: Analisis Break Even Point (Bep)

SOAL DAN JAWABAN

Break Even Pointsoal :Diketahui :PT. Sungailiat memiliki usaha di bidang alat perkakas gergaji dengan data sebagai berikut :1.      kapasitas produk yang mampu dipakai adalah

100.000 unit mesin gergaji2.      harga jual persatuan diperkirakan Rp. 5.000 unit3.      total biaya tetap sebesar Rp. 150.000.000 dan total biaya variable sebesar Rp. 250.000.000

Page 23: Analisis Break Even Point (Bep)

Perincian masing – masing biaya adalah sebagai berikut :1.      Fixed CostOver head pabrik                                Rp.   60.000.000Biaya distribusi                                   Rp.   65.000.000Biaya administrasi dan umum           Rp.   25.000.000Total biaya tetap                                 Rp. 150.000.0002.      Variable CostBiaya bahan langsung                      Rp.   70.000.000Biaya tenaga kerja langsung            Rp.   85.000.000Overhead pabrik                               Rp.   20.000.000Biaya distribusi                                  Rp.   45.000.000Biaya administrasi dan umum         Rp.   30.000.000Total biaya variabel                           Rp. 250.000.000

 Pertanyaan : Cari BEP dalam unit maupun rupiah

Page 24: Analisis Break Even Point (Bep)

Jawab  :Kapasitas produksi 100.000 unitHarga jual perunit Rp.5.000Total penjualan 100.000 unit X Rp.5.000 = Rp 500.000.000Biaya tetap unit = 150.000.000 / 100.000 = Rp.1.500 perunitBiaya variabel unit = 250.000.000 / 100.000 = Rp.2.500 perunit

Ringkasan Buget laba rugi adalah sebagai berikut :Total penjualan 100.000 unit x Rp.5000= …………Rp.500.000.000,- (100 %)Total biaya variabel ………………………………..Rp.250.000.000,- ( 50 %)Marginal Income …………………………………..Rp.250.000.000,- ( 50 %)Total biaya tetap …………………………………...Rp.150.000.000,- ( 30 %)Laba ….....................................................Rp.100.000.000,- ( 20 %)

Page 25: Analisis Break Even Point (Bep)

Untuk mencari BEP dalam unit adalah sebagai berikut :BEP unit = FC / P – VC

= Rp.150.000.000 / Rp. 5.000 – Rp. 2.500 = Rp. 60.000 perunit

kemudian, mencari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut :

Page 26: Analisis Break Even Point (Bep)

= Rp.150.000.000 / ( 1 – Rp. 250.000.000 / Rp. 500.000.000 ) = Rp. 300.000.000

Cara lain dapat dilakukan untuk membuktikan kedua hasil tersebut dengan :BEP = Unit BEP x harga jual unitBEP

= 60.000 unit x Rp.5000 = Rp.300.000.000,-

Page 27: Analisis Break Even Point (Bep)

Margin of Safety (MOS)soal :PT.Imut2 beroperasi dengan menanggung biaya tetap Rp.40.000.000 per tahun. Harga jual dari produknya Rp.5.000 dan setiap produk yang dihasilkan besarnya biaya variabel Rp.3.000 per unit.. Estimasi penjualan (anggaran) sebesar 25.000 unit. 

Page 28: Analisis Break Even Point (Bep)

Jawab :Break even point unit = FC/P-VC = 40.000.000/(5.000 - 3.000) = 20.000 unit

Margin of safety = penjualan yg direncanakan – penjualan BEP / penjualan yg direncanakan x 100%= (25.000-20.000)/25.000 x 100%= 0,2 atau 20%

Page 29: Analisis Break Even Point (Bep)

Shut Down Point (SDP)soal :PT.Imut2 beroperasi dengan menanggung biaya tetap Rp.40.000.000 per tahun, dan Rp. 24.000.000 merupakan biaya tetap tunai. Harga jual dari produknya Rp.5.000 dan setiap produk yang dihasilkan besarnya biaya variabel Rp.3.000 per unit.. Jawab :Shutdown point = FC tunai /Price -VC= 24.000.000/(5.000 - 3.000) = 12.000 unit