Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
1 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
ANALISIS BAURAN PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN
TINGKAT HUNIAN PADA HOTEL HORISON ULTIMA
MAKASSAR
Oleh:
Dian Amriani
Email : [email protected]
Pembimbing I:
Haeruddin Saleh
Email : haeruddin [email protected]
Pembimbing II:
Lukman Setiawan
Email : [email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Bosowa Makassar
ABSTRACT
Dian Amriani , entitled “Analysis Of Promotional Mix For Increased
Occupancy At The Horison Ultima Makassar Hotel”. In the preparation of this
thesis the author under the guidance of Dr.Haeruddin Saleh, SE., M.Si as a
supervisor I and Dr Lukman Setiawan, S.Si.,S.Psi.,SE.,M.M, as the supervisor II.
This study aims to determinate the significance of the simultaneous effect
of the promotion mix (advertising, personal selling, sales promotion, publicity and
direct marketing) towards increasing occupancy rates at the Horison Ultima
Makassar hotel sand knowing the promotional mix variables that have the most
dominant influence on increasing occupancy rates at the Horison Ultima
Makassar hotel.
The research was conducted at Horison Ultima Makassar Hotel. Research
model is a field research, the research done by going directly to the company to
obtain primary data through observation and interviews with corporate leaders.
Other research methods used in this study is the research library carried out with
a book-related open issues, as well as the results of other studies that can support
this research.
The analytical method used is multiple regression analysis, F test and t
test. Multiple regression models used to describe the relationship betweem
independent variables and the dependent variable. F test is often called the
simultaneous test, which is used to test whether the independent variables used in
the model can explain the change in the value of the dependent variable or not. T
test used to determine the effect of each independent variable consisting of
advertising, personal selling, sales promotion, publicity and direct marketing to
increasing occupancy rates.
The results of this study indicate that the promotion mix includes
advertising, personal selling, sales promotion, publicity and direct marketing
influences the increase in occupancy rates in the hotel Horison Ultima Makassar
and the most dominant increase is direct marketing.
------------ Keywords: Promotion Mix, The Occupancy Rate
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
2 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan kepariwisataan, selain pengembangan usaha
daya tarik wisata, diperlukan adanya keseimbangan pengembangan usaha
sarana akomodasi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.
Hotel, sebagai salah satu jenis akomodasi yang awalnya hanya didirikan di
sekitar jalan yang masih primitif dengan pengelolaan yang sederhana, pada
pengembangan selanjutnya dibangun di sekitar pelabuhan, stasiun kereta
api, bandar udara, dan di daerah-daerah dengan sarana pelayanan yang baik
dan lengkap. Industri jasa ini menghasilkan dan memasarkan produknya
bersamaan dengan tempat dan waktu dihasilkannya produk. Industri
perhotelan, baik nasional maupun internasional, mengalami persaingan
yang ketat di antara mereka. Pihak manajemen hotel harus terus menerus
melakukan pemasaran dan promosi yang aktif. Salah satu unsur kegiatan
yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan adalah kegiatan promosi.
Kegiatan promosi tidak hanya digunakan perusahaan untuk mengejar laba,
tetapi juga lebih memperkenalkan produk jasa perusahaan kepada
konsumen.
Bagi dunia perhotelan merupakan badan usaha yang berorientasi
profit. Kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa
kegiatan pemasaran jangan harap kebutuhan dan keinginan konsumen atau
pelanggan dapat terpenuhi. Manajer pemasaran harus memilih bentuk
promosi yang tepat dan terpadu agar menghasilkan efek domino sehingga
dapat meningkatkan tingkat hunian hotel. Demikian halnya dengan Hotel
Horison Ultima Makassar yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman, tentu
sangat memperhatikan sistem pemasaran dan promosi penjualan secara
efektif. Produk dan jasa sudah pasti akan intens dalam melakukan kegiatan
promosi dengan berbagai media.
Hotel Horison Ultima Makassar yang terletak di Jln. Jendral
Sudirman No 24, tergolong city hotel berdasarkan letaknya di tengah kota
dengan tipe tamu bisnis. Lama tamu yang tinggal di hotel Horison Ultima
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
3 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
Makassar adalah dua hingga tujuh hari sehingga hotel digolongkan ke
dalam semi residentel hotel.
Dengan makin ketatnya persaingan usaha dalam bidang jasa
perhotelan, strategi promosi merupakan salah satu cara untuk menarik minat
konsumen terhadap produk jasa yang ditawarkan. Promosi ini pula
diharapkan dapat merebut, mempertahankan, sekaligus dapat meningkatkan
volume penjualan. Berdasarkan uraian latar belakang, penelitian ini
mengangkat judul “Analisis Bauran Promosi Terhadap Peningkatan
Tingkat Hunian Pada Hotel Horison Ultima Makassar”.
TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran
Definisi formal yang ditawarkan America Marketing Association
(AMA) yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2016:27) yaitu Marketing is
the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating,
delivering, and exchanging offerings that have value for customers, clients,
partners, and society at large yang artinya Pemasaran adalah suatu fungsi
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
menghantarkan, dan memberikan nilai pelanggan yang unggul.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan suatu hal yang meliputi seluruh
sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan
menetapkan harga suatu produk sampai memasarkannya serta
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memberi kepuasan pembeli
aktual serta potensial.
Bauran Promosi (Promotion Mix)
Menurut William J. Stanton yang dikutip Basu Swastha dan
Irawan (2014:349) dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern
mengemukakan bahwa, Promotion Mix adalah kombinasi strategi yang
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
4 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
paling baik dari variabel-variabel periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), publisitas
dan pemasaran langsung (direct marketing), yang semuanya direncanakan
untuk mencapai tujuan program penjualan.
1. Periklanan (Advertising)
Menurut Philip Kotler (2014:277), bahwa periklanan adalah segala
bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh
sponsor yang tertentu yang harus dibayar. Sedangkan yang dimaksud
dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyampaian,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Iklan memiliki empat
fungsi utama yaitu, menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk
(informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), dan
menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding), serta
menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan
mencerna informasi (entertainmnent).
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Menurut Kotler dan Armstrong (2014:276) Promosi penjualan
merupakan kegiatan komunikasi yang bukan iklan, publisitas, atau
penjualan pribadi. Tujuannya adalah menarik konsumen untuk membeli,
yaitu dengan membuat pajangan di toko-toko, pameran, dan demonstrasi
dengan menggunakan alat-alat penjualan seperti poster, selebaran, dan
gambar tempel. Biasanya kegiatan ini juga dilakukan bersama-sama dengan
kegiatan promosi lainnya, biayanya relatif lebih murah dibandingkan
periklanan dan penjualan pribadi. Selain itu promosi penjualan juga lebih
fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya tersedia dan
dimana saja, sedangkan penjualan yang terjadi sifatnya tidak kontiniu dan
berjangka pendek.
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
5 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
3. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Basu Swastha dan Irawan (2014:350) mengemukakan definisi
penjualan pribadi dalam bukunya Manajemen Pemasaran Moderen sebagai
berikut penjualan pribadi adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan
dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan
penjualan. Sifat-sifat penjualan pribadi antara lain:
1. Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih.
2. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala
macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan
suatu hubungan yang lebih akrab.
3. Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk
mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.
Aktivitas penjualan pribadi memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Prospecting, yaitu mencari dan menjalin hubungan dengan mereka.
2. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual dengan
pembeli.
3. Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan
kepada pelanggan.
4. Selling, yaitu mendekati, mempresentasikan, mendemontrasikan,
mengatasi penolakan, serta produk kepada pelanggan.
5. Servicing, yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan.
6. Information gathering, yaitu melakukan riset dan intelijen pasar.
7. Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.
4. Publisitas
Basu Swastha dan Irawan (2014:350), bahwa publisitas adalah pendorongan
permintaan secara non pibadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan
menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak
dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
6 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
Dari definisi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
publisitas menguntungkan, contoh publisitas yang menguntungkan
seseorang atau organisasi umumnya tidak memberikan atau tidak
mengawasi medianya, sehingga dapat terjadi bahwa seseorang atau
organisasi tidak mengetahui bahwa dirinya telah dipublikasikan. Disinilah
letak perbedaan antara publisitas dengan periklanan dimana periklanan
memerlukan sejumlah pembayaran. Dalam pernyataan berita-berita
periklanan dapat dibuat publisitas yang dapat disiarkan sama seperti iklan.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Philip Kotler (2015:288) mengemukakan bahwa pemasaran
langsung (direct marketing) adalah penggunaan saluran-saluran langsung
konsumen untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada
pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran.
Pemasaran langsung adalah salah satu cara yang tumbuh paling pesat untuk
melayani pelanggan. Pemasar langsung mencari tanggapan yang dapat
diukur, khususnya pesanan pelanggan. Hal ini kadang-kadang disebut
pemasaran pesanan langsung. Dewasa ini, banyak pemasar langsung
menggunakan pemasaran langsung untuk membina jangka panjang dengan
pelanggan.
METODE PENELITIAN
Metode Analisis
Berdasarkan tujuan pada penelitian ini maka metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari
hotel Horison Ultima Makassar berupa data yang dapat dihitung atau angka
yang diperoleh dari dokumen atau laporan-laporan, misalnya data
peningkatan tingkat hunian pada Hotel Horison Ultima Makassar. Metode
analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik, yaitu
dengan SPSS (Statistical Package for Social Science).
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
7 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis ini bertujuan untuk menanalisis pengaruh bauran promosi
(advertising, sales promotin, personal sellig, publisitas dan direct
marketing) terhadap peningkatan tingkat hunian, sehingga dalam penelitian
ini digunakan model analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh teori
(advertising, sales promotiom, personal selling, publisitas dan direct
marketing) terhadap peningkatan tingkat hunian, adapun hasil pengelolahan
data tersebut dengan menggunakan SPSS pada tabel bewrikut ini :
Tabel 1
Statistik Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
JUMLAHX1 97 7.00 8.00 15.00 1041.00 10.7320 .16221 1.59762
JUMLAHX2 97 9.00 15.00 24.00 1866.00 19.2371 .18350 1.80724
JUMLAHX3 97 12.00 13.00 25.00 1803.00 18.5876 .28484 2.80532
JUMLAHX4 97 4.00 6.00 10.00 725.00 7.4742 .11266 1.10955
JUMLAHX5 97 7.00 8.00 15.00 1253.00 12.9175 .14994 1.47669
JUMLAHY 97 4.00 6.00 10.00 864.00 8.9072 .12699 1.25069
Valid N (listwise) 97
Sumber data: data diolah spss v15, 2019
Berdasarkan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai rata-
rata (mean) variabel periklanan X1 (advertising), sebesar 10.7320 lebih
besar dari standar deviasi 1.59762, ini menunjukkan bahwa penjabaran
data instrument variabel harga(X1), baik. Begitupun dengan nilai rata-rata
(mean) variabel promosi penjualan (sales promotion) X2, sebesar 19,2371
lebih besar dari standar deviasi yaitu 1,80724 yang berarti data yang
disebar dengan baik, sedangkan nilai rata-rata (mean) variabel penjualan
pribadi (personal selling) X3, sebesar 18.5876 lebih besar dari standar
deviasi yaitu 2,80532 yang berarti data yang disebar dengan baik, lalu
nilai rata-rata (mean) variabel publisitas (X4), sebesar 7,4742 lebih besar
dari standar deviasi yaitu 1,10955 yang berarti data yang disebar dengan
baik, kemudian nilai rata-rata (mean) variabel pemasaran langsung (direct
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
8 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
marketing) X5, sebesar 12,9175 lebih besar dari standar deviasi yaitu
1,47669 yang berarti data yang disebar dengan baik, dan nilai rata-rata
(mean) variabel tingkat hunian (Y) sebesar 8,9072 lebih besar dari standar
deviasi 1,25069, yang berarti data yang disebar dengan baik, Maka dapat
disimpulkan bahwa penjabaran data pada instrument periklanan
(advertising) X1, promosi penjulan (sales promotion) X2, penjualan
pribadi (personal selling) X3, publisitas X4, pemasaran langsung (direct
marketing) X5 dan tingkat hunian (Y) dikatakan baik, karena nilai rata-
rata setiap instrument lebih besar dari standar deviasi.
Tabel 2
Hasil Regresi Linier Berganda
Sumber data: data diolah spss v19, 2019
Dari hasil regresi yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan regresi
berganda sebagai berikut:
Y = a+b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5
Y= 6,542 + 0,35 X1 - 0,50 X2 - 0,51 X3 - 0,74 X4 + 346 X5
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai beikut:
a = 6,542 menunjukkan bahwa jika X atau Bauran Promosi (advertising,
sales promostion, personal selling, publisitas dan direct marketing) konstan
atau X = 0, maka keputusan pembelian akan naik sebesar 6,542.
b1 = 0,35 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu variabel
advertising, akan meningkatkan volume penjualan sebesar 0,35.
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 6.542 2.075 3.153 .002
JUMLAHX1 .035 .077 .045 .456 .650
JUMLAHX2 -.050 .070 -.073 -.719 .474
JUMLAHX3 -.051 .043 -.115 -1.184 .240
JUMLAHX4 -.074 .107 -.066 -.691 .491
JUMLAHX5 .346 .083 .408 4.174 .000
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
9 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
b2 = -0,50 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu variabel sales
promotion, akan menurunkan volume penjualan sebesar -0,50.
b3 = -0,51 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu variabel personal
selling, akan menurunkan volume penjualan sebesar -0,51.
b4 = - 0,74 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu variabel
publisitas, akan menurunkan volume penjualan sebesar - 0,74. b5 = 346 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu variabel direct
marketing, akan meningkatkan volume penjualan sebesar 346.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
periklanan (advertising) X1, promosi penjulan (sales promotion) X2,
penjualan pribadi (personal selling) X3, publisitas X4, dan pemasran
langsung (direct marketing) X5. Variabel Tingkat Hunian signifikan berarti
ada pengaruh yang terjadi. Untuk menilai ketepatan dari fungsi regresi
maka sampel dalam menaksirkan nilai yang aktual akan diukur dari nilai
statistik F,nilai koefisien determinasi, dan nilai statistik T.
Tabel 3
Uji F (Simultan)
ANOVA(b) Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 30.550 5 6.110 4.648 .001(a)
Residual 119.615 91 1.314
Total 150.165 96 a Predictors: (Constant), JUMLAHX5, JUMLAHX4, JUMLAHX1, JUMLAHX3, JUMLAHX2 b Dependent Variable: JUMLAHY1 Sumber data: data diolah spss v15, 2019 Berdasarkan tabel 4.25 diatas maka dapat diketahui bahwa nilai F hitung
sebesar 4.648 dengan signifikan 0,001. Apabila F hitung > F tabel maka
variabel independen (bebas) secara simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen (terikat), sebaliknya jika F hitung < F tabel maka variabel bebas
secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel independen (bebas).
Sedangkan nilai Sig < 0,1 maka variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika Sig >
0,1 maka variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui nilai F tabel pada
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
10 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
penelitian ini maka dilakukan pengujian dengan signifikan 10% sebagai
berikut:
F tabel = k ; n-k
= 5 ; 97-5 = 5;92 = 1,91
Keterangan :
k : Jumlah variabel independen (bebas)
n : Jumlah responden atau sampel penelitian
Berdasarkan penjelasan diatas maka untuk nilai F tabel diperoleh
sebesar 1,91 karena nilai F hitung besar 4.648 lebih besar dari nilai F tabel
sebesar 1.91 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel bebas (X1, X2,
X3, X4 dan X5) secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
Sedangkan nilai signifikan sebesar 0,001 lebih kecil dari nilai 0,1 sesuai
dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji F maka dapat disimpulkan
bahwa periklanan (advertising) X1, promosi penjualan (sales promotion) X2,
penjualan pribadi (personal selling) X3, publisitas X4 dan pemasaran
langsung (direct marketing) X5 secara simultan berpengaruh terhadap
tingkat hunian (Y).
Tabel 4
Hasil Perhitungan Uji T Coefficients(a)
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 6.542 2.075 3.153 .002
JUMLAHX1 .035 .077 .045 .456 .650
JUMLAHX2 -.050 .070 -.073 -.719 .474
JUMLAHX3 -.051 .043 -.115 -1.184 .240
JUMLAHX4 -.074 .107 -.066 -.691 .491
JUMLAHX5 .346 .083 .408 4.174 .000 a Dependent Variable: JUMLAHY1 Sumber data: data diolah spss v19, 2019
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
11 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa nilai T tabel pada
penelitian ini dengan signifikan 10% sebagai berikut:
t tabel = t(a/2 ; n-k-1)
dik a = 0,1
n = jumlah koesioner
k = banyaknya variabel
t (a/2 ; n-k-1)
t (0,1/2 ; 97-5-1) t (0,05 ;97)
t 1,664
A. Uji hipotesis koefiseien variabel periklanan (advertising) X1 Diketahui nilai
sig untuk pengaruh X1 terhadap Y sebesar 0,650 > 0,1 dengan nilai t hitung
0,456 < t tabel 1,664. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak berarti
tidak berpengaruh X1 terhadap Y.
B. Uji hipotesis koefiseien variabel promosi penjualan (sales promotion) X2
Diketahui nilai sig untuk pengaruh X2 terhadap Y sebesar 0,474 > 0,1 dengan
nilai t hitung 0,719 < t tabel 1,664. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2
ditolak berarti tidak berpengaruh X2 terhadap Y.
C. Uji hipotesis koefiseien variabel penjualan pribadi (personal selling) X3
Diketahui nilai sig untuk pengaruh X3 terhadap Y sebesar 0,240 > 0,1 dengan
nilai t hitung 1,184 < t tabel 1,664. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3
ditolak berarti tidak berpengaruh X3 terhadap Y.
D. Uji hipotesis koefiseien variabel publisitas X4 Diketahui nilai sig untuk
pengaruh X4 terhadap Y sebesar 0,491 > 0,1 dengan nilai t hitung 0,691 < t
tabel 1,664. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak berarti tidak
berpengaruh X4 terhadap Y.
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
12 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
E. Uji hipotesis koefiseien variabel pemasaran langsung (direct marketing) X5
Diketahui nilai sig untuk pengaruh X5 terhadap Y sebesar 0,000 < 0,1 dengan
nilai t hitung 4,174 > t tabel 1,664. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H5
diterima berarti sangat berpengaruh X5 terhadap Y.
F. Uji hipotesis koefiseien variabel periklanan (advertising) X1, promosi
penjualan (sales promotion) X2, penjualan pribadi (personal selling) X3,
publisitas X4, dan pemasaran langsung (direct marketing) X5.
G. Berdasarkan tabel 4.35 di atas diketahui nilai signifikan untuk pengaruh
variabel periklanan (advertising) X1, promosi penjualan (sales promotion) X2,
penjualan pribadi (personal selling) X3, publisitas X4, dan pemasaran
langsung (direct marketing) X5.
H. secara simultan terdapat Y adalah sebesar 0.001 < 0,1 dan nilai F hitung
4,648 > F tabel 1,91 sehingga dapat disimpulkan bahwa H6 diterima yang
berarti terdapat pengaruh X1 X2 X3 X4 dan X5 secara simultan terhadap Y.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka sebagai
kesimpulan dan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi
(sales promotion), promosi penjualan (personal selling), publisitas dan
pemasaran langsung (direct marketing) berpengaruh terhadap peningkatan
tingkat hunian pada hotel Horison Ultima Makassar.
2. Bauran Promosi yang paling dominan terhadap peningkatan tingkat hunian
pada hotel Horison Ultima Makassar adalah pemasaran langsung (direct
marketing). Karena direct marketing salah satu cara yang tumbuh paling pesat
untuk melayani pelanggan dan untuk membina jangka panjang dengan
pelanggan.
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXXIII JANUARI S/D MARET 2020
13 Vol 6, No. 001 (2020) Dian Amriani
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Sulastiyono Dalam Ruri Indra Irwansya (2017). Manajemen
Penyelenggaran Hotel. Bandung: Afabeta.
Alma, Buchari. (2014). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: Alfabeta.
Charly J.M dalam Kotler & Keller. (2016). Marketing manajemen. Boston,
Person Education.
Grewal & Levy. (2014). Marketing New York : MC-Graw Hill. Indeks.
Kotler, Keller. (2016). Marketing manajemen. Edisi 15, Boston, Pearson
Education.
Kotler, Philip dan Amstrong. (2014). Principles of Marketing, 12 th Edition,
Jilid I. Terjemahan Bob Sabran Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip dan Amstrong. (2015). “Marketing an Introducing Prentice Hall
twelfth edition”,England : Pearson Education, Inc.
Kotler, Philip dan Amstrong. (2016). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13.
Jilid I. Jakarta:Erlangga.
Kotler, Philip. (2014). Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas Jilid Dua.
Jakarta: Erlangga
Mulyadi dalam Sondy Damanik. (2014). Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat.
Jakarta: Salemba Empat.
Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Swastha, Basu dalam Irwan Sahaja. (2014). Asas-Asas Marketing.
Yogyakarta: Liberty.
Swastha, Basu dan Irawan. (2014). Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan
Ketigabelas. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Kotler, Philip, and Armstrong, Gery (2014). Prinsip-Prinsp Peasaran,
Keputusan Pembelin, Proses Keputusan Pembelian. Edisi ke-12 Penerbit
Erlangga.