4
A.Faza Nabeel 1108100059 ANALISIS ARAH DAN SEBARAN ALIRAN LAVA PIJAR DAN PIROKLASTIK HASIL LETUSAN GUNUNGAPI DENGAN PENDEKATAN GEOMORFOLOGI MENGGUNAKAN CITRA PENGINDERAAN JAUH Analisis Arah Aliran Lava Pijar dan Piroklastik Arah aliran lavapijar dan piroklastik didasarkan pada(tiga) aspek yaitu 1) bentuklahan dengankarakteristik morfologinya, 2) pola aliran dan 3) identifikasi bekas-bekas aliran l piroklastik dari hasil letusan sebelumnya yang masih dapat diidentifikasi dari citra. Analisis Pola Aliran dan Analisis Arah Aliran Lava Pijar dan Piroklastik Pola aliran di kompleks gunungapi dicerminkan oleh keberadaan alur-alur sungai baik sungaitahunan (perenial), sungai musiman (intermitten) maupun sungai kering (efem mengalirkan air hanya pada saat terjadi hujan saja. Pola aliran di kompleks gunungapi umu mempunyai pola radial sentripetal, yaitu alur-alur sungai yang arahnya menjauhi puncak sebagai pusatnya. Alur-alur sungai tersebut mempunyai hulu pada bagian puncak, lereng tengah hinggalereng kaki dan adapula yang mempunyai hulu berbatasan langsung dengan kawah gunungapi. Alur-alur sungai ini menjadi media penyaluran material hasil erupsi dalam bent baik lava pijar maupun piroklastik. Menurut Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG), zonasi daerah bahayagunungapi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) zona,yaitu: a. Daerah terlarang, adalah daerah di sekitar kepundan/kawah gunungapi yang letaknya terdekat dengan sumber bahaya, sehingga kemungkinan terkena aliran piroklastik dan lava sangat be sebab itu, daerah terlarang secara tetap harus dikosongkan, b. Daerah bahaya ke-1, adalah daerah yang dianggap berbahaya berdasarkan pengalaman letusan yang lampau. Karena letaknya, daerah itu tidak dapat diserang oleh awan panas, akan tetap

Analisis Arah Dan Sebaran Aliran Lava Pijar Dan

Embed Size (px)

Citation preview

A.Faza Nabeel 1108100059

ANALISIS ARAH DAN SEBARAN ALIRAN LAVA PIJAR DAN PIROKLASTIK HASIL LETUSAN GUNUNGAPI DENGAN PENDEKATAN GEOMORFOLOGI MENGGUNAKAN CITRA PENGINDERAAN JAUH

Analisis Arah Aliran Lava Pijar dan Piroklastik Arah aliran lava pijar dan piroklastik didasarkan pada(tiga) aspek yaitu 1) bentuklahan dengankarakteristik morfologinya, 2) pola aliran dan 3) identifikasi bekas-bekas aliran lava pijar dan piroklastik dari hasil letusan sebelumnya yang masih dapat diidentifikasi dari citra.

Analisis Pola Aliran dan Analisis Arah Aliran Lava Pijar dan Piroklastik Pola aliran di kompleks gunungapi dicerminkan oleh keberadaan alur-alur sungai baik sungaitahunan (perenial), sungai musiman (intermitten) maupun sungai kering (efemeral) yang mengalirkan air hanya pada saat terjadi hujan saja. Pola aliran di kompleks gunungapi umumnya mempunyai pola radial sentripetal, yaitu alur-alur sungai yang arahnya menjauhi puncak gunung sebagai pusatnya. Alur-alur sungai tersebut mempunyai hulu pada bagian puncak, lereng tengah hingga lereng kaki dan adapula yang mempunyai hulu berbatasan langsung dengan kawah

gunungapi. Alur-alur sungai ini menjadi media penyaluran material hasil erupsi dalam bentuk aliran, baik lava pijar maupun piroklastik. Menurut Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG), zonasi daerah bahayagunungapi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) zona,yaitu: a. Daerah terlarang, adalah daerah di sekitar kepundan/kawah gunungapi yang letaknya terdekat dengan sumber bahaya, sehingga kemungkinan terkena aliran piroklastik dan lava sangat besar. Oleh sebab itu, daerah terlarang secara tetap harus dikosongkan, b. Daerah bahaya ke-1, adalah daerah yang dianggap berbahaya berdasarkan pengalaman letusan yang lampau. Karena letaknya, daerah itu tidak dapat diserang oleh awan panas, akan tetapi pada

memuncaknya kegiatan gunungapi dapat tertimpa jatuhan piroklastik, bom yang masih membara, dan piroklastik surge, c. Daerah bahaya ke-2, adalah daerah yang letaknya berdekatan dengan sungai yang berhulu di puncak, secara topografi letaknya rendah, sehingga pada musim hujan dapat dilanda aliran lahar Memperhatikan kriteria zonasi daerah bahaya tersebut, hasil analisis potensi tiap-tiap bentuklahan untuk dilalui aliran lava pijar dan piroklastik dapat membantu dalam membuat zonasi daerah bahaya gunungapi.

Gambar 1. Overlay prediksi arah aliran lava pijar danpiroklastik dengan citra Landsat-7 ETM+

Gambar 2. Peta Bentuklahan dan aliran lava pijar danpiroklastik Gunungapi Ciremai, Provinsi Jawa Barat

Gambar 3. Peta potensi sebaran aliran lava pijar dan piroklastik Gunungapi Ciremai, Provinsi Jawa Barat

Gambar 4. Peta daerah bahaya akibat aliran lava pijar dan piroklastik letusan Gunungapi Ciremai, Provinsi Jawa Barat

Kesimpulana. Arah aliran lava pijar dan piroklastik hasil letusan Gunungapi Ciremai sangat dipengaruhi oleh kondisi geomorfologi kawasan gunungapi tersebut. b. Tiap-tiap bentuklahan mempunyai tingkat potensi yang berbeda-beda untuk dilalui aliran lava pijar dan piroklastik Tingkat potensi tersebut dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelas yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. c. Pada kasus Gunungapi Ciremai, bentuklahan yang mempunyai potensi sangat tinggi meliputi Kawah aktif, Medan lava muda dan Lereng gunungapi atas. Bentuklahan yang mempunyai potensi tinggi meliputi Medan lava tua, Kawah tidak aktif, Lereng gunungapi, dan Lembah Baranco. Bentuklahan yang mempunyai potensi sedang meliputi Kerucut gunungapicinder, Gunungapi Bocca, dan Kakigunungapi. Sedangkan bentuklahan yang mempunyai potensi rendah meliputi Leher gunungapi, Dataran kaki gunungapi, dan Dataran fluvio gunungapi.