123
TUGAS AKHIR LS 1336 ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA) DIAN ARIF WICAKSONO NRP 4207 100 522 Dosen Pembimbing Ir. Sardono Sarwito, MSc Ir. Agoes Santoso, MSc, M.Phill JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2009

ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

  • Upload
    dinhtu

  • View
    232

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

TUGAS AKHIR LS 1336 ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA)

DIAN ARIF WICAKSONO NRP 4207 100 522 Dosen Pembimbing Ir. Sardono Sarwito, MSc Ir. Agoes Santoso, MSc, M.Phill JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2009

Page 2: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

i

BAYA2008

TUGAS AKHIR LS 1336 ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA)

DIAN ARIF WICAKSONO NRP 4207 100 522 Dosen Pembimbing Ir. Sardono Sarwito, MSc Ir. Agoes Santoso, MSc, M.Phill JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2009

Page 3: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

ii

” Halaman ini sengaja dikosongkan ”

Page 4: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

iii

ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN

KAPAL NIAGA (MT. AVILA) Nama Mahasiswa : Dian Arif Wicaksono NRP : 4207100522 Jurusan : Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS Dosen Pembimbing : Ir. Sardono Sarwito, MSc

Ir. Agoes Santoso, MSc, M.Phill Abstrak

Perancangan Instalasi Listrik dengan menggunakan sistem busbar trunking, banyak dipakai di dalam instalasi listrik di pabrik dan gedung bertingkat, sedangkan di dalam perancangan instalasi di kapal belum ada yang menerapkannya, di dalam perancangan instalasi listrik di kapal pada umumnya menggunakan cara konvesional yaitu medianya menggunakan kabel.

Pada penulisan tugas akhir akan dikaji secara teknis dan ekonomis mengenai perancangan instalasi listrik penerangan menggunakan system busbar dan membandingkannya dengan system konvensional pada kapal MT Avila. Hal ini meliputi kebutuhan penerangan, besarnya kebutuhan harga yang diperlukan dan desain penginstalasiannya.

Sebagai hasil yang diperoleh bahwa dalam perancangan instalasi listrik penerangan menggunakan busbar trunking ini kurang tepat apabila diterapkan pada kapal tanker (MT. Avila) kerena beban yang digunakan pada kapal tersebut tidak begitu besar sehingga cukup dengan menggunakan sistem konvensional saja. Dan untuk prosentase harga yang dikeluarkan lebih mahal 1,9 dari system konvensional. Kata kunci: perancangan instalasi listrik, sistem busbar trunking, sistem konvesional.

Page 5: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

iv

“ Halaman ini sengaja dikosongkan “

Page 6: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

v

TECHNIC AND ECONOMY ANALYSIS ELECTRIC

INSTALATIONS PLANNING USED BUSBAR TRUNKING (CANALIS) IN VESSEL (MT. AVILA)

Name : Dian Arif Wicaksono Register Number : 4207100522 Department : Department of Marine Engineering Faculty of Marine Technology ITS Supervisors : Ir. Sardono Sarwito, MSc

Ir. Agoes Santoso, MSc, M.Phill Abstract Electrical installation arrangement with using busbar trunking system usually used in the factory and highrise building, while in the vessel electrical installation arrangement, this system is applicated yet. In the vessel electrical installation usually used the conventional system which is used the cable media. In this final project, the electrical installation arrangement with using busbar will be analyse in the technical and economical side and comparing with the conventional system in MT. Avila. This case is included lighting requirements, the cost that needed and the installation design. The conclution that get in this final project is the busbar trunking is not match in the electrical installation arrangement of tanker vessel (MT. Avila) because the lighting load that required in this vessel is not too high, so the electrical installation that used is enough with the conventional sytem. And for the cost that needed for busbar trunking is more expensive in 1,9 scale than using conventional system. Key words : electrical installation arrangement, busbar trunking system, conventional system.

Page 7: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

vi

“ Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 8: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

vii

ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS)

PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

pada Marine Electrical and Automatic System (MEAS)

Program Studi S-1 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh: DIAN ARIF WICAKSONO

Nrp. 4207 100 522

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir:

1. Ir. Sardono Sarwito, MSc ( )

2. Ir. Agoes Santoso, MSc, M.Phill ( )

SURABAYA, Juli 2009

Page 9: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

viii

” Halaman ini sengaja dikosongkan ”

Page 10: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

ix

ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS)

PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

pada Marine Electrical and Automatic System (MEAS)

Program Studi S-1 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh: DIAN ARIF WICAKSONO

Nrp. 4207 100 522

Mengetahui Ketua Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS

Ir. Alam Baheramsyah, MSc. ( )

SURABAYA, Juli 2009

Page 11: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

x

” Halaman ini sengaja dikosongkan ”

Page 12: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

xi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang selalu memberikan petunjuk, rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Tidak lupa pula kita ucapkan Sholawat serta salam kepada nabi Muhammad SAW.

Saya ucapkan terima kasih kepada bpk. Ir. Sardono Sarwito,

MSc dan bpk. Ir. Agoes Santoso, MSc M.phil sebagai dosen pembimbing , bpk. Ir. Alam Baheramsyah, MSc sebagai kajur, bpk. Taufik Fajar Nugroho ST, MSc sebagai koordinator Tugas Akhir, yang telah memberikan semangat, pengetahuan saran dalam mengerjakan tugas ini. Kepada bpk. Deny, bpk Ibnu, bpk. Kunto serta saudari Muna saya ucapkan terimakasih atas bimbingan dan bantuan data pada PT. DPS. Kepada ayah ibuku serta kakakku yang telah memberikan semangat dan doa yang tanpa henti - hentinya, ananda haturkan terima kasih sebesar-besarnya. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam berbagi ilmu pengetahuan dalam pengerjaan Tugas akhir ini.

Dalam laporan ini mungkin masih terdapat beberapa

kekurangan yang perlu untuk diperbaiki. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat membantu kesempurnaan Tugas Akhir ini. Dengan harapan mempermudah dan membantu pada penulisan-penulisan berikutnya. Semoga dengan penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, Amin.

Surabaya, Juli 2009 Penulis

Page 13: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

xii

” Halaman ini sengaja dikosongkan ”

Page 14: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

xiii

DAFTAR ISI ABSTRAK.................................................................................. iii LEMBAR PENGESAHAN......................................................... vii KATA PENGANTAR................................................................xiii DAFTAR ISI.................................................................................xi DAFTAR GAMBAR..................................................................xiii DAFTAR TABEL......................................................................xvii BAB 1 PENDAHULUAN........................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah..................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah........................................................... 2 1.3 Batasan Masalah................................................................ 3 1.4 Tujuan Penulisan................................................................ 3 1.5 Manfaat Tugas Akhir......................................................... 3 BAB II DASAR TEORI.............................................................. 5 2.1 Busway .............................................................................. 5

2.1.1 Keuntungan sistem Canalis……………..........……...8 2.1.2 Karakteristik Teknis………………………….….…..8 2.1.3 Aplikasi………………………………………….…..9 2.1.4 Instalasi……………………………………………..10

2.2 Busbar trunking systems canalis pada kapal ...................12 2.2.1 Penyediaan listrik geladak oleh Canalis KS

untuk melayani semua geladak pada atas kapal…...14 2.2.2 Menyuplai listrik pada kabin dengan Canalis

KN diinstall pada plafon…………………………...15 2.2.3 Produksi lighting circuit dengan Canalis

KDP diinstall pada plafon…………………...…….15 2.3 Listrik Kapal…......................................................... .........17 2.4 Perhitungan penerangan………………………….……….18

2.4.1 Analisa Perhitungan Penerangan di Kapal................20 BAB III METODOLOGI.............................................................23

3.1 Pengumpulan data.................................................... ….….24 3.2 Mendesain system kelistrikan MT. Avila dengan

system busbar…………………………………………….24

Page 15: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

xiv

3.3 Analisa teknis dan ekonomis……………………………..25 3.4 Membandingkan dengan sistem konvensional...................25 3.5 Analisa dan pembahasan.....................................................25 3.6 Kesimpulan dan saran.........................................................25

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN................................27 4.1 Data Kapal..........................................................................27

4.2 Perhitungan kebutuhan penerangan……………………....28 4.3 Desain Instalasi Secara Konvensional................................35 4.4 Desain Instalasi Dengan Busbar Trunking.........................40 4.5 Kajian Teknis Busbar Trunking………………….……….46 4.6Membandingkan Busbar Trunking dengan

sistem konvensional...........................................................49 4.6.1 Segi Teknis................................................................49 4.6.2 Segi Ekonomis...........................................................55

4.6.2.1 Kajian Ekonomis Busbar Trunking…….…55 4.6.2.2 Kajian Ekonomis Sistem Konvensional…..60

4.7 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Busbar Trunking Maupun Sistem Konvensional…………………64 4.7.1 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Busbar

Trunking...................................................................64 4.7.1.1 Kelebiahan Sistem Busbar Trunking............64 4.7.1.2 Kekurangan Sistem Busbar Trunking..........64

4.7.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Konvensional............................................................64 4.7.2.1 Kelebihan Sistem Konvensional...................64 4.7.2.2 Kekurangan Sistem Konvensional...............64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................65 5.1 Kesimpulan........................................................................ 65 5.2 Saran................................ .................................................. 66 DAFTAR PUSTAKA..................................................................67 Lampiran

Page 16: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

xv

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Busbar…………………………………………….6 Gambar 2.2. Service Enterance Run……………………………6 Gambar2.3 Plug-in Type horizontal Run ……………………....6 Gambar 2.4. Plug-in Tipe Vertical Rizer……………………….7 Gambar 2.5. Feeder tipe Tie Run……………………………….7 Gambar 2.6 2 model distribusi…………………………………7 Gambar 2.7. Instalasi mudah dan cepat dengan busbar..............11 Gambar 2.8. Supply deck…………………………………........12 Gambar 2.9. Supply Cabins...................................................... 13 Gambar 2.10.Penerangan Gangway...........................................13 Gambar 2.11. Canalis KS...........................................................14 Gambar 2.12. Canalis KN...........................................................15 Gambar 2.13. Canalis KDP........................................................16 Gambar 2.14. Aplikasi Canalis...................................................16 Gambar 2.15 Sudut Pejal................................................... ..........19 Gambar 3.1. Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir.......................24 Gambar 4.1. General Arrangement MT. Avilla………………...27 Gambar 4.2. Instalasi Konvensional Pada Tween Deck..............35 Gambar 4.3. Instalasi Konvensional Pada Main Deck.................36 Gambar 4.4. Instalasi Konvensional Pada Poop Deck.................37 Gambar 4.5. Instalasi Konvensional Pada Bridge Deck..............38 Gambar 4.6. Instalasi Konvensional Pada Wheelhouse Deck.....39 Gambar 4.7. Penampang Samping Instalasi Busbar Trunking....40 Gambar 4.8. Instalasi Busbar Trunking Pada Tween Deck.........41 Gambar 4.9. Instalasi Busbar Trunking Pada Main Deck............42 Gambar 4.10 Instalasi Busbar Trunking Pada Poop Deck...........43 Gambar 4.11 Instalasi Busbar Trunking Pada Bridge Deck........44 Gambar 4.12 Instalasi Busbar Trunking Pada Wheelhouse

Deck......................................................................45 Gambar 4.13 Sudut bengkokan pada busbar trunking…….…....46 Gambar 4.14 Busbar Trunking…………………………….……46 Gambar 4.15 Tap-off Unit............................................................48

Page 17: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

xvi

Gambar 4.16. Kabel + kabel tray dan Busbar Trunking..............49 Gambar 4.17. Kabel dan Busbar Trunking……………………..50 Gambar 4.18. Wiring Busbar Trunking pada Bridge Deck…….52 Gambar 4.19. Wiring Konvensional pada Bridge Deck………..53

Page 18: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

xvii

DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Perhitungan Penerangan Pada Main Deck…………..30 Tabel 4.2. Perhitungan Penerangan Pada Tween Deck…………31 Tabel 4.3. Perhitungan Penerangan Pada Poop deck…………...32 Tabel 4.4. Perhitungan Penerangan Pada Bridge deck………....33 Tabel 4.5. Perhitungan Penerangan Pada Wheelhouse Deck…...34 Tabel 4.6. Waktu Pemasangan Canalis Busbar Trunking............48 Tabel 4.7. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik menggunakan

sistem busbar trunking pada Tween Deck………………………………………………..55

Tabel 4.8. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik menggunakan sistem busbar trunking pada Main Deck………………………………………………..56

Tabel 4.9. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik menggunakan sistem busbar trunking pada Poop Deck………………………………………………..57

Tabel 4.10. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik menggunakan sistem busbar trunking pada Bridge Deck………………………………………………..58

Tabel 4.11. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik menggunakan sistem busbar trunking pada Wheelhouse Deck………………………………….59

Tabel 4.12. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik secara konvensional pada Tween Deck…………………...60

Tabel 4.13. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik secara konvensional pada Main Deck…………………….60

Tabel 4.14. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik secara konvensional pada Poop Deck……………………..61

Tabel 4.15. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik secara konvensional pada Bidge Deck………………………………………………..61

Tabel 4.16. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik secara konvensional pada Wheelhouse Deck……………..62

Page 19: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

xviii

“ Halaman ini sengaja dikosongkan “

Page 20: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu kemajuan teknologi di dalam dunia maritim terutama di bidang perkapalan di Indonesia harus dapat mengembangkan teknologi yang serba cepat, mudah dan effisiensi dalam merancang suatu kapal ataupun didalam pemakaian suatu kapal.

Di dalam suatu kapal terdapat berbagai sistem misalnya sitem kelistrikan kapal dimana sistem ini mengatur tentang supply daya untuk semua beban yang diperlukan di kapal.

Sistem kelistrikan di kapal ini merupakan sistem yang sangat fital, ini di karenakan kebutuhan dari sistem penunjang dari sistem permesinan kapal, selain itu juga sistem ini merupakan sistem penunjang dari penerangan di kapal, selama beberapa tahun di dalam merencanakan sistem kelistrikan kapal menggunakan cara konvesional, dimana perancangan kelistrikannya menggunakan kabel.

Pada beberapa tahun yang lalu telah Schneider Electric menemukan sistem Busbar Trunking (canalis), sistem Busbar Trunking merupakan alat yang menggunakan Conduit/Cable ladder sebagai pengganti pemakaian kabel, pemakaian dengan sistem busbar trunking ini disainnya sangat fleksibel, perancangan instalasinya sangat mudah dan effisien. Sistem busbar ini telah dipakai di instalasi pada gedung bertingkat dan pendistribusian daya pada pabrik-pabrik, namun dalam perancangan instalasi listrik di kapal tidak ada yang menggunakan sistem busbar trunking, baru-baru ini Schneider Electric mengembangkan sistem busbar trunking untuk dirancang di kapal, sistem ini sangat menguntungkan karena busbar trunking dapat menominalkan harga total daripada dengan sistem konvesional, oleh karena itu sistem ini sangat baik jika dirancang di kapal karena dapat menominalkan harga dan membuat system menjadi lebih praktis.

Dengan adanya perubahan perancangan instalasi listrik penerangan dengan menggunakan sistem konvesional ke

Page 21: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

2

perancangan instalasi listrik penerangan menggunakan sistem busbar trunking, maka akan berakibat pula pada perubahan sistem kelistrikannya. Perubahan-perubahan yang dilakukan tersebut nantinya dikaji lanjut, baik secara teknis maupun ekonomis.

Dari Tugas Akhir yang dahulu yaitu Tugas Akhir saudara Izzudin yaitu tentang busbar trunking yang diterapkan pada kapal patroli, di sini aspek praktis dan safety lebih diutamakan dibandingkan dengan aspek ekonomi. Sehingga pada penulisan tugas akhir ini akan dikaji secara teknis dan ekonomis mengenai perancangan instalasi listrik penerangan menggunakan system busbar trunking pada kapal niaga dimana pada kapal ini faktor ekonomis sangat dipertimbangkan. Karena pada kapal niaga ini ekonomi adalah tujuan utamanya. Evaluasi disini dilakukan dengan cara menganalisa data perancangan instalasi listrik penerangan menggunakan system busbar yang di dapat dan membandingkannya dengan system konvensional pada kapal MT. Avila.

1.2 Perumusan Masalah

Dengan adanya perubahan perancangan instalasi listrik penerangan dengan menggunakan sistem konvesional ke perancangan instalasi listrik penerangan menggunakan sistem busbar trunking,maka akan berakibat pula pada perubahan sistem kelistrikannya. Perubahan – perubahan yang dilakukan tersebut nantinya dikaji lanjut, baik secara teknis maupun ekonomis. Sehingga permasalahan tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa detail permasalahan yaitu :

1. Bagaimana kekurangan dan kelebihan dari segi teknis tentang perencanaan penggunaan canalis pada instalasi penerangan untuk kapal niaga.

2. Bagaimana kekurangan dan kelebihan dari segi ekonomis tentang perencanaan penggunaan canalis pada instalasi penerangan untuk kapal niaga.

Page 22: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

3

1.3 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan yang akan diangkat dengan tujuan untuk terlaksananya analisa dengan baik maka dilakukan pembatasan masalah. Batasan-batasan masalah tersebut diantaranya adalah:

1. Dalam Tugas Akhir ini hanya terbatas pada analisa aspek teknis dan ekonomis sistem instalasi penerangan dengan busbar trunking, lalu membandingkannya dengan sistem konvensional.

2. Dalam Tugas Akhir ini objek yang dianalisa hanya kapal niaga (MT. Avila).

1.4 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Mendapatkan desain sistem penerangan kelistrikan kapal MT. Avila dengan system busbar trunking.

2. Mengetahui aspek teknis dan ekonomis pada rancangan instalasi listrik penerangan dengan menggunakan system cannalis jika diaplikasikan pada kapal niaga dan membandingkannya dengan system konvensional.

1.5 Manfaat Tugas Akhir Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan memberikan manfaat diantaranya:

1. Memberikan masukan untuk pihak yang berkaitan dalam mendesain perancangan instalasi listrik penerangan kapal dengan system busbar trunking.

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari segi teknis dan ekonomis dalam perancangan instalasi listrik penerangan dengan menggunakan busbar trunking pada kapal niaga.

Page 23: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

4

” Halaman ini sengaja dikosongkan ”

Page 24: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

5

BAB II DASAR TEORI

2.1 Busway

Busway (istilah Amerika), biasanya dikenal juga sebagai busduct (istilah Eropa). Busway merupakan suatu alternative yang menguntungkan dari pemakaian kabel dalam conduit / cable tray / cable ladder.

Busway dapat memberikan harga total yang lebih ekonomis daripada system konvensional / kabel, utamanya pada aplikasi pendistribusian daya (seperti pada riser gedung bertingkat dan distribusi daya pada mesin-mesin pabrik).

Busway juga mempunyai ukuran yang sangat kompak dibandingkan dengan kabel, terutama pada pencatuan daya yang besar dari trafo ke panel utama.

Dengan demikian tidaklah tepat membandingakan harga busway dan kabel permeter, pendekatan aplikasi busway adalah sistem.

Sistem kerja dari busbar trunking yaitu dari panel induk listrik didistribusikan ke beban, dimana untuk pendistribusian ke beban tidak menggunakan kabel melainkan dengan suatu jaringan atau saluran busway, panjang dari trunking adalah 3 meter, jadi waktu pemasangan trunking setiap 3 meter akan disambung, komponen dari sistem busbar trunking yaitu electrical conection atau bernama Canalis, Canalis ini merupakan alat yang berfungsi sebagai penyambung tegangan (Volt) listrik ke beban yang diberikan.

Dalam sistem busbar trunking ini tidak memerlukan ruangan yang sangat luas, penggunaan sistem busbar trunking di kapal merupakan yang sangat tepat dimana daya yang disuplai dari deck terdapat dicabin kapal karena ini merupakan keselamatan saat beroperasi.

Page 25: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

6

Gambar 2.1. Busbar

Dalam perancangan instalasi Listrik dengan menggunakan sistem busbar trunking ada 4 tipe dalam pendistribusian dalam sistem ini,gambar di bawah ini :

Gambar 2.2. Service Enterance Run Pemasangan Feeder dari transformator menuju panel. Kabel

dihubungkan langsung pada sistem busbar trunking (umumnya dipasang untuk aplikasi outdoor-indoor)

Gambar2.3 Plug-in Type horizontal Run Pemasangan Plug-in disuplai dari panel dan melaui percabangan (selalu untuk aplikasi indoor)

Page 26: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

7

Gambar 2.4. Plug-in Tipe Vertical Rizer Pemasangan Plug-in riser yang disuplai dari panel (aplikasi untuk indoor)

Gambar 2.5. Feeder tipe Tie Run Pemasangan Feeder diantara 2 Panel (Aplikasi untuk Indoor).

Gambar 2.6 2 model distribusi

Page 27: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

8

Untuk perancangan instalasi penerangan pada sistem busbar trunking dibagi menjadi 3 bagian : • Trunking Busbar untuk instalasi penerangan (lampu) berkapasitas 25 dan 40 Ampere • Trunking Busbar untuk distribusi daya rendah berkapasitas 40 sampai 100 Ampere • Trunking Busbar untuk distribusi daya menengah berkapasitas 100 sampai 800 Ampere 2.1.1 Keuntungan sistem Canalis -Instalasi diselesaikan lebih cepat/ kesederhanaan (simplicity). -Canalis instalasi sangat fleksibel sehingga murah dan gampang untuk memodifikasi dan mengembangkannya (upgradeability) -Menyediakan kesinambungan instalasi -Menjamin dan meningkatkan keselamatan orang dan peralatan -All-Metal konstruksi berarti tahan api dibanding dengan kabel.

Tersedia dengan beban maksimum sekarang dari 20A ke 5000A, Canalis busbar yang batang adalah pantas untuk aplikasi industri dan komersil. Penggunaan Canalis adalah berkisar luas, dari penerangan sistem distribusi, hotel dan logistik memusat ke mata rantai tenaga tinggi yang menyediakan distribusi tenaga dari suatu trafo. (‘Canalis Busbar Trunking’,www. schneider electric.com) 2.1.2 Karakteristik Teknis

Busbar trunking merupakan produk sederhana yang tersusun atas enclosures, conductors and insulation tidak berbeda dengan kabel. Tapi kaitannya dengan desain dan associated standard EN 60 439-2, karakteristik elektriknya adalah tergambar jelas oleh pabrik dan tidaklah terpengaruh oleh faktor berhubungan dengan kabel seperti grouping factors dan installation method. Konstruksi busbar trunking yang ringkas, terutama sekali high power trunking, nilai-nilai impedansi sangat rendah, yang memberi

Page 28: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

9

figure baik penurunan-voltase dan mengurangi power loss pada system. 2.1.3 Aplikasi

Selain dari mengangkut energi dari A ke B seperti di trafo ke switchboard yang mana adalah penggantian kabel yang langsung, busbar kemudian memberi distribusi. "Decentralized distribution" adalah hasil suatu busbar rencana. Mengapa memusatkan semua alat produksi di dalam satu tempat ketika fungsi alat adalah untuk melindungi suatu mesin atau beban, Dengan pemuatan busbar di dalam lingkungan di mana power diharapkan untuk digunakan, masing-masing tap-off unit, yang berisi alat yang bersifat melindungi, diposisikan dekat dengan beban, idealnya diposisikan untuk dioperasikan jika beban memerlukan pemutusan hubungan untuk pemeliharaan atau dalam kaitan dengan gangguan. Hanya satu beban disediakan dari masing-masing tap-off unit, busbar tetap dan berfungsi dengan tepat selagi pemeliharaan atau dihadapkan dengan gangguan. Ini berhubungan dengan downtime dikurangi dan hilangnya produksi untuk klien akhir. Masing-Masing busbar dapat memberi kemampuan distribusi elektrik untuk suatu 6-8 m luas jalur. Oleh karena itu, 1 m busbar yang sama 6-8 sqm pemenuhan distribusi, suatu alat yang ideal dan konsep disain untuk klien.

Di dalam bangunan komersil, pemikiran kabel digunakan untuk supply masing-masing lantai yang dengan bebas dari suatu papan hubung utama (switchboard) di dalam basement akan bersifat tak dapat dipertimbangkan dan area ini kini daerah naik induk. Maka sekarang, dengan pemasangan peningkatan utama secara horisontal ke seberang bangunan, kita sekarang lihat aplikasi itu diswitch ke industri, eceran, rumah sakit, hotel dan bangun jenis lain. Ketika busbar membawa power berbagai beban sepanjang panjang kalkulasi penurunan-voltase baku yang dijalankan tidak lagi berlaku. Pabrik memberi figur penurunan-voltase, yang secara normal di dalam ungkapan millivolts per amp per meter yang membiarkan suatu kalkulasi sederhana dibuat

Page 29: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

10

pada panjang yang ditentukan. Penurunan Voltase Figur akan bertukar-tukar tergantung pada faktor daya sistem dan didasarkan pada beban penuh yang mengalir dan akibat perhitungan hambatan yang melewati sambungan. Hasil yang lebih akurat dicapai dengan mempertimbangkan arus yang mengalir jika itu kurang dari beban maksimum . Di dalam kejadian ini hambatan dari konduktor akan menurun dalam kaitan dengan pengurangan temperatur dan dengan begitu resultan penurunan-voltase akan berkurang dari informasi katalog. Rumusan adalah RX r20 ( 1+ 0.004 ( Tc-20)) Ohm/Metre. Tc kira-kira Usulan+ Tr di mana RX adalah hambatan konduktor yang nyata. Ini berkenaan dengan suhu lingkungan dan Tr adalah temperatur beban yang naik °C (mengasumsikan 55 ° C). 2.1.4 Instalasi

Ditempat, sekarang ini, tekanan sedemikian hingga produk harus dibuat untuk memastikan bahwa mereka dapat diinstall dengan cepat dan melaksanakan level permintaan yang minimum untuk keahlian teknis. Kita secara penuh sadar akan kekurangan tenaga terampil di dalam industri yang akan memukul kita segera. Busbar instalasi adalah suatu sistem yang mempunyai sejumlah trunking untuk membentuk suatu jalur dan semua unsur-unsur adalah lengkap kebenarannya, sistem menjadi suatu yang sederhana satuan produk yang mudah untuk menangani dan menginstal. Pada waktu yang sama, sambungan mekanis dan yang elektrik dirancang menjadi mudah dan aman dan IP beban maksimum yang tidak bisa dipisahkan di dalam busbar produk. Ini memberi suatu sistem aman dengan mengurangi faktor kesalahan manusia Busbar Trunking mempunyai sejumlah atribut phisik, yang dapat meningkatkan proyek . Amp untuk amp power tinggi busbar trunking lebih kecil, lebih ringkas dibanding kabel menginstall pada tray. Juga, berat busbar per meter adalah sering kurang dari kombinasi kabel dan tray. Penemuan yang nyata busbar ditingkatkan seperti trunking dapat dihasilkan untuk membenarkan sudut dengan begitu mengurangi ruang hilang

Page 30: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

11

dalam kaitan dengan radius pembengkokan kabel. Semua ini membuat koordinasi menjadi sangat sederhana. Akhirnya, busbar adalah bentuk komponen, yang dijalankan pada area, yang tersedia, yang tidak mungkin, tahan cuaca atau tidak menyerahkan, dapat ditinggalkan sampai kemudian. Pendekatan ini mengijinkan regu instalasi itu menjadi seperti fleksibel dan efisien seperti mungkin proses untuk memelihara program acara yang ketat yang sekarang diset.

Gambar 2.7. Instalasi mudah dan cepat dengan busbar 2.1.5 Keselamatan

Sebagai tambahan dari yang atas, busbar trunking sistem menawarkan combustive energi sangat rendah dibandingkan dengan kabel. Ini memimpin ke arah peningkatan keselamatan dalam hal api. 2.1.6 Memuaskan klien

Untuk memastikan bahwa klien dicukupi dan menjadi suatu klien reguler, kita harus memberi dia tidak hanya kebutuhannya dalam satu hari saja, tetapi menyediakan disain, yang mengijinkan dia untuk tumbuh dan berkembang. Busbar trunking adalah produk yang memberi fleksibilitas untuk berubah arus produksi dengan gerakkan mesin, jaminan yang shutdowns dipenuhi minimum oleh pengasingan yang tunggal suatu beban dan alat

Page 31: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

12

perlindungan hanya beberapa meter dari mesin. Dengan ini menujukkan kehendak sistem itu tetap memuaskan cline 20 tahun kemudian. Kesimpulannya, apakah busbar suatu penggantian untuk kabel? Tidak, busbar adalah solusi yang akhir kekurangan klien yang ingin menggantikan kabel dan papan distribusi. Suatu statemen yang berani tetapi pada hari ini pasar kompetitif insinyur harus bergerak maju dan mengakses pilihan dan tidak hanya istirahat pada metoda tradisional untuk solusi. (‘Busbar Trunkng’,www.controlsindia.com)

2.2 Busbar trunking systems canalis pada kapal Kebutuhan customer : -Pemenuhan dari instalasi yang cepat dan praktis sehingga waktu instalasi dapat dikurangi. -Untuk upgrade gampang dan cepat kerena tersedia dalam berbagai tipe dan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan. -Kepraktisan dan kekuatan dalam desain membuat membuat kemudahan dalam perawatannya. Supply the deck switchboards dengan : - Power - The HVAC network(heating/ventilation/air conditioning...) - The secured network - VDI weak currents

Gambar 2.8. Supply deck Supplying decks with electricity

Page 32: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

13

Supply the electrical enclosures pada cabins dengan: -Power sockets -Lighting -Heating, air conditioning, etc. -VDI (telephone, internet network, video)

Gambar 2.9. Supply Cabins Menerangi koridor dan bagian umum : Menciptakan latar belakang penerangan pada rumah makan, bar,kelab malam, hall/aula pertunjukan.

- Ciptakan skenario pencahayaan menurut waktunya dan penggunaan ruang.

- Penerangan konvensional butik dan toko - Lampu emergensi.

Gambar 2.10. Penerangan Gangway Manfaat canalis: -Aman: suatu sistem factory-tested dan merakit setengah jadi: suatu jaminan perusahaan yang menghindarkan semua cacat instalasi.

Page 33: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

14

-Kompetitif: suatu solusi yang kompetitif terhitung sejak instalasi awal. -Ekonomi: Canalis mengurangi worksite ketidaktentuan dan dengan begitu mematuhi penyerahan waktu. Ukuran yang ringkasnya memastikan uang tabungan berkenaan dengan kabel. -Dapat dipercaya: reliable marine certified products (BV, GL, DNV, ABS).

2.2.1 Penyediaan listrik geladak oleh Canalis KS untuk melayani semua geladak pada atas kapal. - Mudah dalam instalasi: mengurangi berat/beban dan dimensi. - Keselamatan: halogen-free produk, mengurangi daya kalori, suatu solusi penghalang api menguji antara semua geladak. -Fleksibilitas:kehadiran sejumlah besar tutup palkah pada semua geladak mengijinkan penambahan beban tambahan dengan power terpasang. -Kesinambungan persediaan: Canalis tingkatkan sifat mudah membaca instalasi dan maintainabilas, semua kontak elektrik dari jenis yang elastis dan tidak memerlukan pemeliharaan. Gambar 2.11. Canalis KS Canalis KS: rigid busbar trunking - Nominal current 100 to 1000 A - 4 live conductors - Tap-off points every metre on each side - Tap-off connectors and units: 25 to 400 A - Degree of protection IP55

Page 34: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

15

2.2.2 Menyuplai listrik pada kabin dengan Canalis KN diinstall pada plafon. - Mudah dalam instalasi: komponen yang merakit setengah jadi yang memudahkan instalasi di dalam ruang;spasi kecil. -Keselamatan: halogen-free produk, mengurangi daya kalori. -Fleksibilitas: Memudahkan penyesuain cabin menurut bermacam-macam kebutuhan pelanggan -Kesinambungan persediaan: Canalis tingkatkan sifat mudah dibaca dalam instalasi dan perbaikan, semua kontak elektrik dari jenis yang elastis dan tidak memerlukan apapun dalam pemeliharaan. Gambar 2.12. Canalis KN Canalis KN: rigid busbar trunking -Nominal current 40 to 160 A -4 live conductors -Tap-off points every 0.5 to 3 metres -Tap-off connectors and units: 16 or 63 A -Degree of protection IP55

2.2.3 Produksi lighting circuit dengan Canalis KDP diinstall pada plafon. -Mudah dalam instalasi: komponen yang merakit setengah jadi yang memudahkan instalasi di dalam ruang;spasi kecil. -Keselamatan: halogen-free produk -Fleksibilitas: Mudah dalam meningkatkan mutu lighting circuit di dalam peristiwa perubahan penggunaan ruang.

Page 35: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

16

Gambar 2.13. Canalis KDP Canalis KDP: flexible busbar trunking

- Nominal current 20 A - Tap-off points setiap 1.2 or 3 metres - Degree of protection IP55 - Packaged in a reel

Contoh Aplikasi Gambar 2.14. Aplikasi Canalis

Page 36: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

17

Suatu alur baru untuk menuju keberhasilan instalasi elektrik, Canalis menjadi bagian dari suatu penawaran produk yang menyeluruh yang dengan sempurna dikoordinir untuk titik temu semua medium dan voltase rendah kebutuhan distribusi elektrik. Semua produk ini telah dirancang untuk bekerja sama: elektrik, mekanik dan kecocokan komunikasi. 2.3 Listrik Kapal

Kebutuhan listrik dikapal telah disediakan oleh generator dan besarnya daya yang tersedia sangatlah tergantung pada operasional kapal tersebut. Dimana hal ini tergantung pada jenis atau type kapal. Sebagai contoh, kondisi – kondisi operasional pada kapal ikan untuk penggunaan daya listrik adalah sebagai berikut : • Dua kondisi : Berlayar dan Berlabuh • Empat kondisi : Berlayar, meninggalkan pelabuhan, berada pada kondisi Fishing Ground dan dipelabuhan. • Delapan Kondisi : sama dengan empat kondisi diatas, yang dibagi lagi dengan siang dan malam.

Pemilihan generator merupakan pengkhususan dari idealisasi sistem, dalam hal ini berperan untuk perencanaan karena menyangkut masalah tekno-ekonomis. Adapun persyaratan atau peraturan umum listrik kapal : 1. Supply listrik keperluan kapal Sistem grounded netral pada badan kapal tidak boleh kecuali : • Zinc anode protection sytem atau arus katode pelindung bagian luar badan • Sistem terbatas atau local ground seperti sistem start dan penyalaan pada motor bakar dalam • Alat pengukur monitor insulator, untuk arus – arus yang tersirkulasi tidak lebih 30 mA pada kondisi terburuk • Pembumian netral tegangan tinggi harus menghindari daerah – daerah berbahaya yang terdefenisi dalam persyaratan

Page 37: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

18

2. Power supply dan distribusi • Generator, switch board dan battery harus dipisahkan letaknya dari tanki bahan bakar, minyak, dan kamar pompa dengan suatu cofferdam atau dengan jarak yang cukup. • Kabel yang mungkin terbuka terhadap uap dan gas harus dilindungi dengan insulator yang sesuai, yang mengurangi kemungkinan terkorosi.

Beberapa persyaratan yang dibentuk untuk instalasi kabel dikapal dibuat berdasarkan posisi dimana kabel-kabel ditempatkan, disesuaikan dengan struktur kapal sehingga pemasangan dan plat penyangga terhindar dari kemungkinan strain (regangan).

Tenaga listrik di kapal akan disuply oleh sumber tenaga listrik darurat (Emergency Power Source) biasanya dalam bentuk battery. Karena bersifat darurat maka hanya peralatan tertentu dan sangat penting yang disuply oleh sumber tenaga laistrik darurat tersebut. Emergency power source akan tersimpan secara otomatis melalui emergency switch board jika semua genset tidak aktif.

2.4 Perhitungan penerangan

Aliran cahaya atau Fluksi Iluminasi (F) yang dipancarkan oleh sumber diukur dalam Lumen. Satu Lumen adalah fluksi cahaya yang dipancarkan dalam sudut pejal satuan dari sebuah titik sumber sebesar 1 lilin. Sekarang ini satu radian dapat dipandang sebagai sudut yang dilingkupi oleh suatu busur yang sama dengan radius satuan r, sedangkan sebuah sudut pejal menutupi suatu daerah pada bola yang sama dengan kuadrat jari-jarinya (Gambar 2.1). Karena luas permukaan sebuah bola = 4 π r2 = 4 π m2 di mana r = 1 m Maka jumlah sudut-sudut pejal di dalam sebuah bola dengan jari-jari 1 m adalah 4 π, maka 4π lumen dipancarkan oleh sebuah sumber titik sebesar 1 lilin.

Page 38: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

19

Gambar 2.15 Sudut pejal

Koefesien-koefesien yang memperngaruhi perhitungan

penerangan :

1. Koefisien Pemakaian (CU – Coefficient of Use) Sebagian keluaran lumen dari sumber, hilang di dalam

fitting. Sebagian keluaran tersebut diarahkan ke dinding dan langit-langit di mana sebagian akan diserap dan sebagian dipantulkan. Jadi hanya sebagian dari cahaya yang mencapai permukaan kerja. Bagian ini dinyatakan sebagai sebuah bilangan yang selalu lebih kecil dari pada satu. Jelas faktor pemakaian ini memperlihatkan bahwa cahaya yang mencapai bidang yang akan diterangi adalah berkurang, sehingga daya sumber cahaya mungkin harus diperbesar untuk mencapai nilai penerangan yang diinginkan. Penentuan sebesarnya dari luar sebenarnya dari nilai koefisien pemakaian memerlukan pengalaman dan pertimbangkan.

2. Faktor Pemeliharaan (MF-Maintenance Factor)

Debu dan kotoran pada fitting dan kadang-kadang umur fitting dapat mengurangi keluaran cahaya. Penerangan juga akan terganggu oleh dekorasi yang buruk. Suatu angka sebesar 0,8 lazim diambil tetapi harus dikurangi untuk lingkungan yang berdebu dan kotor seperti yang kadang-kadang ditemukan pada pengerjaan kayu dan pengerjaan kimia. Kadang-kadang digunakan istilah faktor penyusutan :

Faktor penyusutan = liharaanfaktorpeme

1

Page 39: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

20

3. Perbandingan Ruang-Ketinggian Ketinggian pemasangan fitting yang tepat adalah penting.

Bila fitting dalam garis penglihatan, kesilauan (glare) bisa dihasilkan. Ketinggian yang berlebih dapat mempengaruhi penerangan dan menimbulkan masalah bagi pemasangan lampu kembali dan dalam pemeliharaan. Pabrik sering mempunyai fitting-fitting yang terpasang pada tiang penopang atap atau balok tinggi. Nilai perbandingan ruang-ketinggian bergantung pada jenis fitting dan penerangan yang bisa diterapkan. Walau tingginya telah diterapkan, perbandingan ini menentukan ruangan dan juga jumlah fitting yang akan ditentukan.

2.4.1 Analisa Perhitungan Penerangan di Kapal

Penentuan kebutuhan penerangan dan jumlah lampu serta jumlahnya ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

a. Ukuran atau dimensi ruangan Ukuran atau dimensi ruangan akan menentukan harga indeks ruang.

b. Warna Ruangan Warna ruangan, dalam hal ini adalah warna langit-langit (ceiling), warna dinding (wall) serta warna lantai (floor). Warna ruangan ini menentukan besarnya faktor refleksi terhadap cahaya yang diterima ruangan.

c. Tipe lampu Tipe lampu berhubungan dengan jenis ruangan yang mempengaruhi cara pengamanan lampu. Berbagai tipe lampu ini juga memberikan karakteristik yang berbeda pula.

d. Faktor refleksi ruangan Ceiling = 75 %

Wall = 50 %

Floor = 10 %

Page 40: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

21

e. Iluminasi ruangan Iluminasi ruangan menurut aturan Class (lux)

f. Tipe Lampu Tipe lampu yang dipilih menurut ruangannya.

g. Faktor maintenance/diversitas Faktor maintenance M = 0,7

h. Ilumination rate Dari hasil interpolasi tabel tipe lampu didapatkan hasil :

eff1 + ((indeks ruang – K1) x ( Eff2-Eff1) / (K2-K1))

i. Efisiensi armatur η = U x M

j. Flux cahaya

ηAEx ×

=Φ 25.1 ‘

k. Flux cahaya lampu Dari tipe lampu yang dipilih mempunyai daya watt maka

flux cahaya yang diberikan adalah

Φ = watt x 125( lumen)

l. Jumlah armature yang dibutuhkan

n = (E x A) / (η x Φ)

Page 41: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

22

” Halaman ini sengaja dikosongkan ”

Page 42: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

23

BAB III METODOLOGI

Metodologi tugas akhir merupakan urutan sistematis tahapan pengerjaan tugas akhir. Penelitian ini akan dilakukan secara berurutan sesuai dengan metodologi yang disusun mulai awal hingga akhir. Metodologi tugas akhir ini dapat digambarkan pada flowcart berikut :

mulai

Pengumpulan data : 1. General Arrangement MT. Avila 2. Load balance dan wiring diagram 3. Daftar harga peralatan

Analisa teknis dan ekonomis

evaluasi

sesuai

Membandingkan dengan konvensional

tidak

Mendesain system kelistrikan MT. Avila dengan system busbar

Page 43: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

24

Gambar 3.1. Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir. 3.1 Pengumpulan data

Untuk keakuratan data penunjang yang dibutuhkan dalam penyelesaian tugas akhir ini maka pengambilan data dilakukan dengan cara studi lapangan yang meliputi : a. gambar dari general arrangement kapal MT. Avila. b. Data load balance dan wiring diagram c. Data harga peralatan

Merupakan daftar harga-harga dari peralatan yang terpasang pada sistem busbar trunking

3.2 Mendesain system kelistrikan MT. Avila dengan system busbar

Mendesain system kelistrikan penerangan MT. Avila dengan menggunakan sistem busbar trunking, sehingga tampak perubahan-perubahan yang terjadi dari desain secara konvensional dengan desain yang menggunakan busbar trunking.

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan dan saran

selesai

Page 44: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

25

3.3 Analisa teknis dan ekonomis

Menganalisa dari segi teknis dan ekonomis dari sistem kelistrikan yang telah didesain dengan sistem busbar trunking. Kajian teknis tentang perubahan yang dilakukan dalam sistemnya untuk perancangan instalasi listrik penerangan menggunakan sistem busbar trunking. Dalam kajian ekonomis yang dibahas adalah perbandingan investasi yang dibutuhkan, perbandingan harga-harga yang dikeluarkan. 3.4 Membandingkan dengan sistem konvensional

Dari hasil analisa teknis dan ekonomis yang menggunakan sitem busbar trunking kemudian dibandingkan dengan sistem yang konvensional. Di sini akan timbul perbedaan sehingga dapat dilakukan analisa pada tahap selanjutnya. 3.5 Analisa dan pembahasan

Jika hasil perbandingan sesuai maka selanjutnya dilakukan analisa dan pembahasan. Dari sini akan didapatkan hasil berupa kelebihan dan kekurangan antara sistem konvensional dengan sistem busbar trunking.

3.6 Kesimpulan dan saran

Setelah dilakukan proses analisa dan pembahasan, selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari hasil penelitian. Kesimpulan berdasarkan dari hasil analisa data dan pembahasan yang telah dilakukan. Selanjutnya adalah memberikan saran-saran yang diberikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan pihak yang berkaitan untuk melakukan analisa lebih lanjut.

Page 45: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

26

” Halaman ini sengaja dikosongkan ”

Page 46: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

27

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Kapal

Adapun principle dimention kapal MT. Avila adalah sebagai berikut :

Length O.A 93.00 m Length B.P 87.00 m Beam Mld 17.50 m Depth Mld 9.00 m Draft Designed 6.70 m Scantling Draft 7.20 m (subject to freeboard assignment) Complement 8 x 1 = 8 men

6 x 2 = 12 men Total = 20 men

Genset AC 450 V / 3 φ / 60 Hz 320 KW 2 buah

Gambar 4.1. General Arrangement MT. Avilla

Page 47: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

28

4.2 Perhitungan kebutuhan penerangan Berikut ini salah satu contoh perhitungan penerangan pada 2 MEN ROOM pada main deck: 1.Dimensi ruangan Panjang = 3.6 m Lebar = 2.9 m Tinggi = 3 m Tinggi lampu ke bidang kerja (h) = 3 m – 0.8 m = 2.2 m Luas ruangan (A) = 3.6 x 2.9 = 10.44 m2

2.Indeks Ruang = (p x l)/ h (p+l) = (3.6 x 2.9) / 2.2 (3.6+2.9) = 0.73 3. Type lampu yang digunakan:

Indeks 10 FL 2 x 20 W

4. Faktor refleksi ruangan : Ceiling : 0.75 Wall : 0.5 Floor : 0.1 5. Ilumination rate Dari hasil interpolasi table tipe lampu didapatkan: K1 = 0.6 Eff1 = 0.265 K2 = 0.8 Eff2 = 0.322 Eff = eff1 + ((indeks ruang – K1) x ( Eff2-Eff1) / (K2-K1)) = 0.265 + ((0.73-0.6)) x (0.322-0.265) / (0.8-0.6) = 0.30

Page 48: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

29

6. Effisiensi armature : η = eff x diversitas

= 0.3 x 0.7 = 0.21 7. flux cahaya (φ) Φ = jumlah lampu x daya lampu x 125 = 2 x 20 x 125 = 5000 8. Jumlah armature yang dibutuhkan (n) n = (E x A) / (η x Φ) = (100 x 10.44) / (0.21 x 5000) = 0.99 = 1 buah Jadi jumlah armature yang dibutuhkan pada ruangan ttersebut adalah 1 buah.

Selanjutnya untuk perhitungan penerangan digunakan tabel untuk menghemat tempat serta memudahkan dalam pembacaan data.

Page 49: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

30

Tabel Perhitungan Penerangan Tabel 4.1. Perhitungan Penerangan Pada Main Deck

Page 50: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

31

Tabel 4.2. Perhitungan Penerangan Pada Tween Deck

Page 51: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

32

Tabel 4.3. Perhitungan Penerangan Pada Poop deck

Page 52: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

33

Tabel 4.4. Perhitungan Penerangan Pada Bridge deck

Page 53: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

34

Tabel 4.5. Perhitungan Penerangan Pada Wheelhouse Deck

Page 54: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

35

4.3 Desain Instalasi Secara Konvensional Desain instalasi secara konvensional adalah desain instalasi yang

menggunakan kabel sebagai media penghantarnya. Selain itu juga dibutuhkan kabel tray, sebagai jalur peletakkan kabelnya agar terlihat rapi.

Gambar 4.2. Instalasi Konvensional Pada Tween Deck

Page 55: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

36

Gambar 4.3. Instalasi Konvensional Pada Main Deck

Page 56: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

37

Gambar 4.4. Instalasi Konvensional Pada Poop Deck

Page 57: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

38

Gambar 4.5. Instalasi Konvensional Pada Bridge Deck

Page 58: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

39

Gambar 4.6. Instalasi Konvensional Pada Wheelhouse Deck

Page 59: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

40

4.4 Desain Instalasi Dengan Busbar Trunking Desain instalasi dengan busbar trunking adalah suatu desain instalasi dengan menggunakan busbar trunking sebagai medianya dengan kata lain busbar trunking sebagai pengganti kabel. Desain dengan menggunakan busbar trunking sangat praktis dan efisien karena bentuk busbar sendiri sudah dalam bentuk balok sehingga tidak lagi membutuhkan kabel tray dalam pemasangannya. Cara pemasangan bebannya pun relatif praktis karena menggunakan tap-off unit sehingga sangat mudah apabila ada penambahan suatu beban.

Gambar 4.7. Penampang Samping Instalasi Busbar Trunking

Page 60: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

41

Gambar 4.8. Instalasi Busbar Trunking Pada Tween Deck

Page 61: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

42

Gambar 4.9. Instalasi Busbar Trunking Pada Main Deck

Page 62: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

43

Gambar 4.10. Instalasi Busbar Trunking Pada Poop Deck

Page 63: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

44

Gambar 4.11. Instalasi Busbar Trunking Pada Bridge Deck

Page 64: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

45

Gambar 4.12. Instalasi Busbar Trunking Pada

Wheelhouse Deck

Page 65: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

46

4.5 Kajian Teknis Busbar Trunking

1. Praktis dalam desain Bentuk Busbar trunking yang relative lebih praktis dan simple

sehingga memberikan kesan rapi apabila diinstall pada ruangan. untuk amper power yang tinggi busbar trunking relative lebih kecil, lebih ringkas dibanding kabel yang harus dilengkapi dengan kabel tray pada waktu menginstallnya. Berat busbar per meter adalah sering kurang jika dibandingkan dengan kombinasi kabel dan tray. Busbar trunking juga dapat mengurangi ruang hilang dalam kaitan dengan radius pembengkokan yang biasa dialami oleh kabel pada waktu penginstalasiannya pada ruangan.

Gambar 4.13. Sudut bengkokan pada busbar trunking

2. Drop tegangan yang relative kecil Dilihat dari segi fisiknya adanya perbedaan penampang dari

sistem busbar trunking dimana penampang dari busbar trunking berbentuk persegi, media penghantar arusnya menggunakan busbar yang terbuat dari aluminiun maupun tembaga.

Gambar 4.14. Busbar Trunking

Page 66: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

47

Penampangnya pun relative lebih besar jika dibandingkan

dengan kabel. Sehingga drop tegangan pada busbar trunking ini relative kecil. Hal ini sesuai dengan rumus :

V = I R Dimana

R = ρ l / A

Dimana R = hambatan Ρ = masa jenis l = panjang A = luas penampang Semakin besar luas penampang maka semakin kecil hambatannya sehingga drop tegangannya pun semakin kecil. Misal : Busbar trunking pada panjang 15 m dan arusnya 25 A Maka R = ρ l / A = (8,92 . 15000 mm) / 1400 mm2 = 96 mΩ = 0.96 Ω Maka drop tegangannya : V = I R = 25 . 0,96 = 24 Volt 3. Instalasi lebih cepat dan desain yang simpel Busbar Trunking ini didesain khusus terdiri dari beberapa bagian-bagian sehingga memudahkan untuk menginstall. Dan waktu pemasangannya yang relatif cepat kerena berbentuk plug-in.

Page 67: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

48

Tabel 4.6. Waktu Pemasangan Canalis Busbar Trunking

4. Busbar Trunking sangat fleksibel sehingga mudah dalam perbaikan maupun penambahan beban

Busbar trunking ini dilengkapi oleh tap-off unit yang berisi alat yang bersifat melindungi, diposisikan dekat dengan beban, gunanya untuk pemutusan hubungan untuk pemeliharaan atau dalam kaitan dengan gangguan. Satu beban disediakan dari masing-masing tap-off unit. Dapat meelakukan penambahan beban pada saat beban terpasang (tanpa mematikan sumber teganngan). Sehingga busbar tetap aman dan berfungsi dengan tepat pada saat pemeliharaan atau dihadapkan dengan gangguan pada suatu beban. Di sisi lain apabila ingin penambahan suatu beban hanya dengan memasang satu tap-off unit lagi untuk disambungkan ke beban yang akan dipasang.

Gambar 4.15. Tap-off Unit

Page 68: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

49

4.6 Membandingkan Busbar Trunking dengan sistem konvensional

Dengan melakukan perubahan perancangan instalasi listrik dari metode konvesional ke metode busbar trunking akan berdampak pada perbedaan sistem instalasinya, perbedaan-perbedaan tersebut antara lain :

4.6.1 Segi Teknis 1. Pemasangan

Busbar trunking praktis dan cepat dalam instalasinya karena didukung dengan metode plug-in. Bentuk busbar trunking yang berupa balok sangat praktis dan efisien. Berbeda dengan kabel, terlebih dahulu harus memasang kabel traynya sebagai jalur untuk peletakan kabel yang akan dipasang. Busbar trunking juga dapat mengurangi ruang hilang dalam kaitan dengan radius pembengkokan yang biasa dialami oleh kabel pada waktu penginstalasiannya pada ruangan.

Gambar 4.16. Kabel + kabel tray dan Busbar Trunking

2.Bentuk penampang Dilihat dari segi fisiknya adanya perbedaan penampang dari

sistem busbar trunking dimana penampang dari busbar trunking berbentuk persegi, media penghantar arusnya menggunakan busbar yang terbuat dari aluminiun maupun tembaga. Berbeda dengan kabel yang penampang dari penghantarnya berbentuk bulat.

Page 69: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

50

Gambar 4.17. Kabel dan Busbar Trunking 3.Drop Tegangan

Penampang Busbar Trunking relative lebih besar jika dibandingkan dengan kabel. Sehingga drop tegangan pada busbar trunking ini relative kecil.

Hal ini sesuai dengan rumus :

V = I R Dimana

R = ρ l / A

Dimana R = hambatan Ρ = masa jenis l = panjang A = luas penampang Semakin besar luas penampang maka semakin kecil hambatannya sehingga drop tegangannya pun semakin kecil. R busbar = ρ l / A R kabel = ρ l / A = 15000 / 1400 = 15000 / 2,5 = 11 mΩ = 6000 mΩ = 0.011 Ω < = 6 Ω

Page 70: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

51

Maka drop tegangannya : V busbar = I R V kabel = I R = 25 . 0,011 = 10 . 6 = 0,28 Volt < = 60 Volt 4. Perbaikan maupun penambahan beban,

Busbar trunking ini dilengkapi oleh tap-off unit yang berisi alat yang bersifat melindungi, diposisikan dekat dengan beban, gunanya untuk pemutusan hubungan untuk pemeliharaan atau dalam kaitan dengan gangguan. Satu beban disediakan dari masing-masing tap-off unit. Dapat melakukan penambahan beban pada saat beban terpasang (tanpa mematikan sumber tegangan). Sehingga busbar tetap aman dan berfungsi dengan tepat pada saat pemeliharaan atau dihadapkan dengan gangguan pada suatu beban. Di sisi lain apabila ingin penambahan suatu beban hanya dengan memasang satu tap-off unit lagi untuk disambungkan ke beban yang akan dipasang.

Berbeda halnya dengan kabel, pada waktu akan menambah beban lagi maka harus mengelupas kabel, menyambung kabel lalu menarik kabel ke beban yang akan di pasang belum lagi menambahakan kabel traynya. Pekerjaan itu membutuhakan waktu yang realtif lama dan tenaga yang ekstra apalagi yang digunakan adalah kabel marine.

5. Amper yang tersedia.

Pada busbar trunking amper yang paling minim adalah 25 A berbeda dengan kabel yaitu 2A. Sehingga busbar trunking ini sangat cocok digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan daya yang besar.

6. Keselamatan

Busbar trunking terbuat dari all-metal konstruksi sehinggsistem menawarkan combustive energi yang sangat rendah dibandingkan dengan kabel. Ini memimpin ke arah peningkatan keselamatan terhadap hal api.

Page 71: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

52

7. Wiring Diagram Berikut ini adalah salah satu wiring digram dari system busbar trunking dan sisten konvensional Wiring Busbar Trunking pada Bridge Deck

Gambar 4.18. Wiring Busbar Trunking pada Bridge Deck

Page 72: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

53

Wiring Konvensional pada Bridge Deck

Gambar 4.19. Wiring Konvensional pada Bridge Deck

Page 73: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

54

Pemilihan pengaman dan penampang kabel : I nominal = P / ( V x cos φ ) = 1610 / ( 220 x 0,8) = 9.15 A Maka pengaman yang digunakan adalah 10 A dengan penampang kabel 1,5 mm2. Pemilihan Busbar : I sc = 4 x I nominal = 4 x 9,15 A = 36,6 A Maka dipilih busbar dengan ukuran 12 x 2 Dari 2 wiring diagram diatas dapat diambil kesimpulan : Dengan sistem konvensional lebih banyak kabel untuk phase yang digunakan (R1,S1,T1 dan R2,S2,T2) sedangkan pada sistem busbar Trunking hanya dengan 1 busbar Trunking saja karena di dalamnya sudah terdapat R, S, T yang dapat mengcover semua beban.

Page 74: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

55

4.6.2 Segi Ekonomis 4.6.2.1 Kajian Ekonomis Busbar Trunking

Selain dikaji Secara teknis, perubahan perancangan instalasi listrik menggunakan system konvesional menjadi system busbar trunking perlu dikaji secara ekonomis,kajian ekonomis ini adalah untuk menghitung nilai perubahan yang dilakukan selama umur kapal,kajian ekonomis ini meliputi kajian pada pergantian perancangan instalasi listrik dengan system konvesional menjadi system busbar trunking.

Adanya perbedaan system system kelistrikan konvesional menjadi system busbar trunking akan sangat berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan. Tabel 4.7. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik menggunakan sistem busbar trunking pada Tween Deck

Page 75: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

56

Tabel 4.8. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik menggunakan sistem busbar trunking pada Main Deck

Page 76: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

57

Tabel 4.9. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik menggunakan sistem busbar trunking pada Poop Deck

Page 77: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

58

Tabel 4.10. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik menggunakan sistem busbar trunking pada Bridge Deck

Page 78: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

59

Tabel 4.11. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik menggunakan sistem busbar trunking pada Wheelhouse Deck

Jadi total biaya yang dikeluarkan untuk instalasi dengan menggunakna busbar trunking adalah Rp 163.901.380; Berikut ini tabel biaya yang dikeluarkan untuk sistem instalasi secara konvensional

Page 79: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

60

4.6.2.2 Kajian Ekonomis Sistem Konvensional Tabel 4.12. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik secara konvensional pada Tween Deck Tabel 4.13. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik secara konvensional pada Main Deck

Page 80: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

61

Tabel 4.14. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik secara konvensional pada Poop Deck Tabel 4.15. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik secara konvensional pada Bidge Deck

Page 81: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

62

Tabel 4.16. Biaya untuk pemasangan instalasi listrik secara konvensional pada Wheelhouse Deck

Page 82: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

63

Dari bab 4.6.2.1 didapat total biaya yang dikeluarkan untuk instalasi dengan menggunakan busbar trunking adalah Rp 163.901.380; Total biaya yang dikeluarkan untuk instalasi secara konvensional adalah Rp 86.291.000; Selisih harga sistem busbar trunking dengan sistem konvesional adalah Selisih harga = Rp 163.901.380 – Rp 86.291.000 = Rp 77.610.380 Selisih harga keseluruhan untuk perbandingan perancangan instalasi listrik dalam persentase sebesar : = (163.901.380/ Rp 86.291.000) x 100 % = 189,94% Jadi biaya sistem untuk busbar trunking 1,9 kali dari harga system konvensional.

Page 83: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

64

4.7 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Busbar Trunking Maupun Sistem Konvensional. 4.7.1 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Busbar Trunking 4.7.1.1 Kelebiahan Sistem Busbar Trunking - Bentuk lebih praktis dan efisien. - Cepat dalam pemasangan instalasinya. - Drop Tegangan yang kecil. - Cepat dan mudah dalam perbaikan maupun penambahan beban - Tahan api. 4.7.1.2 Kekurangan Sistem Busbar Trunking - Amper terendah yang tersedia adalah 25 A. Sehingga tidak cocok untuk beban dengan daya yang rendah. - Harganya yang relative lebih mahal. 4.7.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Konvensional 4.7.2.1 Kelebihan Sistem Konvensional - Harga yang relatif lebih murah. - Amper terendah yang tersedia mulai dari 2A. 4.7.2.2 Kekurangan Sistem Konvensional - Kurang praktis dalam pemasangan karena membutuhkan kabel

tray. - Instalasi lebih lama - Rumit dalam perbaikan maupun penambahan beban.

Page 84: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa data dan pembahasan yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut

1. Dilihat dari segi teknis, System Busbar Trunking memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dari Sistem Konvensional. Kelebihan-kelebiahan tersebut antara lain :

- Bentuk lebih praktis dan efisien. - Cepat dalam pemasangan instalasinya. - Drop Tegangan yang kecil. - Cepat dan mudah dalam perbaikan maupun penambahan

beban - Tahan api.

Selain itu Busbar Trunking juga memiliki kelemahan yaitu pada Amper terendah yang tersedia adalah 25 A. Sehingga tidak cocok untuk beban dengan daya yang rendah. 2. Dilihat dari segi ekonomis Selisih harga sistem busbar trunking dengan sistem konvesional adalah Selisih harga = Rp 163.901.380 – Rp 86.291.000

= Rp 77.610.380

Selisih harga keseluruhan untuk perbandingan perancangan instalasi listrik dalam persentase sebesar :

= (163.901.380/ Rp 86.291.000) x 100 % = 189,94%

Biaya sistem untuk busbar trunking lebih mahal 1,9 kali dari harga system konvensional.

Page 85: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

66

Sehingga Sistem Busbar Trunking ini kurang tepat apabila diterapkan pada kapal tanker (MT. Avila) kerena beban yang digunakan pada kapal tersebut tidak begitu besar sehingga cukup dengan menggunakan sistem konvensional saja. 5.2 Saran Hasil Tugas Akhir ini dapat digunakan referensi untuk penerapan pada kapal dengan jumlah beban yang besar misalnya saja pada kapal pesiar.

Page 86: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

67

DAFTAR PUSTAKA

Sarwito, S. 1999, ‘Diktat Perancangan Instalasi Listrik’,

JTSP-FTK ITS

Schneider Electric.2006, ‘Busway’

www.controlsindia.com,‘Busbar Trunkng’

www.schneider_electric.com, ‘Busbar trunking systems canalis

in cruise ship’

www. schneider electric.com‘Canalis Busbar Trunking’

Izzudin, Muhammad. 2008, ‘Analisa Teknis dan Ekonomis

Perancangan Instalasi Listrik Menggunakan System Busbar

Trunking Pada Kapal Patroli 40 m’, Jurusan Teknik Sistem

Perkapalan – ITS

Page 87: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

68

“ Halaman ini sengaja dikosongkan “

Page 88: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

LAMPIRAN

Page 89: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Wiring Busbar Trunking pada Tween Deck

Page 90: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Wiring Konvensional pada Tween Deck

Page 91: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Pemilihan pengaman dan penampang kabel : I nominal = P / (V x cos φ ) = 440 / ( 220 x 0,8) = 2.5 A Maka pengaman yang digunakan adalah 4 A dengan penampang kabel 1 mm2. Pemilihan Busbar : I sc = 4 x I nominal = 4 x 2.5 A = 10 A Maka dipilih busbar dengan ukuran 12 x 2

Page 92: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Wiring Busbar Trunking pada Main Deck

Page 93: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Wiring Konvensional pada Main Deck

Page 94: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Pemilihan pengaman dan penampang kabel : I nominal = P / (V x cos φ ) = 1540 / (220 x 0,8) = 8,75 A Maka pengaman yang digunakan adalah 10 A dengan penampang kabel 1,5 mm2. Pemilihan Busbar : I sc = 4 x I nominal = 4 x 8,75 A = 35 A Maka dipilih busbar dengan ukuran 12 x 2

Page 95: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Wiring Busbar Trunking pada Poop Deck

Page 96: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Wiring Konvensional pada Poop Deck

Page 97: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Pemilihan pengaman dan penampang kabel : I nominal = P / ( V x cos φ ) = 1140 / (220 x 0,8) = 6.48 A Maka pengaman yang digunakan adalah 10 A dengan penampang kabel 1,5 mm2. Pemilihan Busbar : I sc = 4 x I nominal = 4 x 6.48 A = 25.9 A Maka dipilih busbar dengan ukuran 12 x 2

Page 98: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Wiring Busbar Trunking pada Bridge Deck

Page 99: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Wiring Konvensional pada Bridge Deck

Page 100: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Pemilihan pengaman dan penampang kabel : I nominal = P / ( V x cos φ ) = 1610 / (220 x 0,8) = 9.15 A Maka pengaman yang digunakan adalah 10 A dengan penampang kabel 1,5 mm2. Pemilihan Busbar : I sc = 4 x I nominal = 4 x 9,15 A = 36,6 A Maka dipilih busbar dengan ukuran 12 x 2

Page 101: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Wiring Busbar Trunking pada Wheelhouse Deck

Page 102: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Wiring Konvensional pada Wheelhouse Deck

Page 103: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Pemilihan pengaman dan penampang kabel : I nominal = P / ( V x cos φ ) = 440 / ( 220 x 0,8) = 2.5 A Maka pengaman yang digunakan adalah 4 A dengan penampang kabel 1 mm2. A. Pemilihan Busbar : I sc = 4 x I nominal = 4 x 2.5 A = 10 A Maka dipilih busbar dengan ukuran 12 x 2

Page 104: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 105: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

53204400320017006200490036002000410036002700170054004230310018308.12100010x100

330030012230125243103400250014003400280020001200380029302200013004.055005x100

43003601260014105100400028001650420031002200140046002490260015407.2280010x80

3200250018001000330028002000115029002700165095233202450180010603.254005x80

35002800200011003900310022001250340023001850140038002300210012005.1460010x60

2500190014307802700220015308002400180010007252650198514008252.673005x60

24001700100027001900107030002200160092032302450180010254.4150010x50

17201150660167012707402120155011006302312175012007002.232505x50

19551375800218213508702500165013507502800204015938353.0640010x40

955560103060090050210006001.152005x40

7404258204709104227804601.071203x40

7254258004757004007804351.141505x30

5703256303609453156003520.82903x30

6203606804006003506703851.121255x25

1652755303004602705103000.67753x25

5153005703304952925503250.91005x20

3952254352503802204252450.33603x20

3301903702103151853502050.26402x20

3051753351953001703301650.1453x15

2551452001602421402701550.07302x15

2101202301002001102251250.003242x12

4321432143214321

Telanjang Jumlah BatangDicat Jumlah BatangTelanjang Jumlah BatangDicat Jumlah Batang

ARUS SEARAHARUS BOLAK BALIK

BeratPenampangUkuran

diperkirakan untuk tenaga Penampang Persegi

Daftar Pembebanan yang

53204400320017006200490036002000410036002700170054004230310018308.12100010x100

330030012230125243103400250014003400280020001200380029302200013004.055005x100

43003601260014105100400028001650420031002200140046002490260015407.2280010x80

3200250018001000330028002000115029002700165095233202450180010603.254005x80

35002800200011003900310022001250340023001850140038002300210012005.1460010x60

2500190014307802700220015308002400180010007252650198514008252.673005x60

24001700100027001900107030002200160092032302450180010254.4150010x50

17201150660167012707402120155011006302312175012007002.232505x50

19551375800218213508702500165013507502800204015938353.0640010x40

955560103060090050210006001.152005x40

7404258204709104227804601.071203x40

7254258004757004007804351.141505x30

5703256303609453156003520.82903x30

6203606804006003506703851.121255x25

1652755303004602705103000.67753x25

5153005703304952925503250.91005x20

3952254352503802204252450.33603x20

3301903702103151853502050.26402x20

3051753351953001703301650.1453x15

2551452001602421402701550.07302x15

2101202301002001102251250.003242x12

4321432143214321

Telanjang Jumlah BatangDicat Jumlah BatangTelanjang Jumlah BatangDicat Jumlah Batang

ARUS SEARAHARUS BOLAK BALIK

BeratPenampangUkuran

diperkirakan untuk tenaga Penampang Persegi

Daftar Pembebanan yang

Page 106: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

Pedoman Untuk Intensitas Iluminasi Cahaya Biro Klasifikasi Indonesia

JENIS RUANGAN FLUKSI CAHAYA

(Lux) Ruang palka

20 sampai 40 lux Ruang kerja Jalan Lalu lintas diatas deck Lorong dan jalan masuk

50 sampai 70 lux

Tempat peluncuran sokoci Kamar kecil Kamar mandi Bioskop Terowongan poros Kamar Peta

100 sampai 150 lux Ruang kemudi Kabin penumpang Kabin awak kapal Ruang Mesin

200 sampai 500 lux

Ruang Komisaris/pemilik Ruang istirahat Ruang duduk Ruang makan/minum Perpustakaan Rumah sakit 200 lux

Page 107: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 108: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 109: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 110: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 111: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 112: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 113: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 114: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 115: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 116: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 117: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 118: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 119: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 120: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 121: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 122: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan
Page 123: ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7488-420710052... · ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING ... Sistem kelistrikan

RIWAYAT PENULIS

Dian Arif Wicaksono lahir di kota Malang pada 24 Februari 1986. Menempuh pendidikan di SDN Pagentan 2 Singosari, SLTPN 1 Singosari, SMAN 1 Lawang Setelah itu penulis melanjutkan studi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun 2004 di Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, kemudian pada tahun 2007 melanjutkan ke Jurusan Teknik Sistem

Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan dengan melalui Program Lintas Jalur.