39
1 Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia Abstrak - Pembangunan jaringan JT (Jembatan Timbang) online dengan radio link yang sebelumnya berbasis komunikasi satelit oleh DLLAJ propinsi Jawa Timur, merupakan salah satu metode untuk mengoptimalkan investasi dengan cara menghemat biaya sewa tahunan perangkat satelit, dikonversikan menjadi investasi peralatan milik sendiri, yang dalam jangka panjang lebih menguntungkan dan peningkatan kinerja, efisiensi serta efektivitas petugas di JT. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa QoS serta mengetahui kualitas video pada radio link yang diaplikasikan pada JT khususnya Trosobo dan Trowulan dengan Operation Room sebagai pusat server JT se Jawa Timur. Dari hasil penelitian terlihat bahwa jaringan radio link yang digunakan pada Jembatan Timbang adalah point to point sehingga disebut juga Connection Oriented yaitu suatu jenis komunikasi antar unit dalam jaringan yang transmisinya dilakukan pembentukan koneksi terlebih dahulu, sehingga data terkirim dengan sempurna. Hasil rata-rata delay dan jitter pada radio link tersebut masih dibawah standar nilai maksimal yang diperbolehkan ITU-T G1010 untuk komunikasi, yaitu 60 ms. Oleh karena itu aplikasi radio link tersebut memenuhi syarat untuk menyelenggarakan komunikasi. Sedangkan kualitas gambar yang dihasilkan pada radio link tersebut buruk karena pengaruh jarak, cuaca, waktu, dan propagasinya sehingga ketajaman gambarnya menjadi menurun. Kata Kunci : QoS, Connection Oriented 1. Pendahuluan Implementasi dari IEEE 802.11 dalam lingkungan perumahan, pusat perbelanjaan dan perkantoran menyediakan layanan Wi-Fi untuk menigkatkan performansi, efisiensi dan efektivitas kinerja. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan memiliki kewenangan desentralisasi di bidang pengendalian kelebihan muatan dan penyelenggaraan Jembatan Timbang. Disadari bahwa pengoperasian Jembatan Timbang memiliki tingkat sensitivitas implikasi yang tinggi terhadap pembangunan ekonomi regional Jawa Timur. Selain itu untuk memberikan akurasi data yang maksimal, disamping sebagai sebuah system terpadu dalam menyajikan data dengan cepat dan akurat.[1] Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai infrastruktur jaringan Jembatan Timbang online dan dilakukan pengukuran, menganalisa dan mengetahui kinerja jaringan Jembatan Timbang online. Parameter QoS (Quality of Service) yang akan diukur, dianalisa dan dibandingkan berdasarkan ITU-T G1010 adalah delay, jitter, packet loss dan throughput. Selain QoS juga akan disinggung mengenai pemakaian video untuk memonitoring jenis angkutan muatan barang. 2. Teori Dasar 2.1 Komunikasi ISM Band 2.4 Ghz Pada tahun 1985 Federal Communication Commission (FCC) menetapkan peraturan dalam penggunaan ISM Band (Industrial, Scientific, and Medical), dengan pita frekuensi (902-928, 2400- 2483.5, 5725-5850 MHz). Pada pita frekuensi 2400- 2483.5Ghz (yang lebih dikenal dengan band frekuensi 2.4 GHz) saat ini telah meningkat penggunaannya dalam berbagai macam aplikasi, lihat gambar 1. Hal ini juga meliputi penggunaan Wireless Local Area Network (WLAN) atau radio link.[2] Peningkatan penggunaan band frekuensi ini memungkinkan terjadinya kongesti dan menyebabkan penurunan kualitas layanan. Konsepnya, sebuah perangkat untuk melakukan komunikasi dengan perangkat lainnya, perangkat yang dituju harus menerima koneksi terlebih dahulu sebelum mengirimkan atau menerima data. Proses yang dilakukan sebelum pengiriman data, seperti pada gambar 2.[3] § Pengirim (sender) mengirimkan sinyal Synchronize terlebih dulu ke tujuan § Penerima (receiver) mengirimkan balasan dengan sinyal Negotiate Connection § Penerima mengirimkan Synchronize ulang, apa benar pengirim akan mengirimkan data § Pengirim membalas dengan sinyal Acknowledge dimana artinya sudah siap untuk mengirimkan data. § Connection establish § Kemudian segmen dikirim Gambar 1. ISM Band (a) (b) Gambar 2. Proses pembentukan koneksi

Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

1

Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa TimurMenggunakan Radio Link

Anugrah RobbyJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia

Abstrak - Pembangunan jaringan JT (Jembatan Timbang)online dengan radio link yang sebelumnya berbasiskomunikasi satelit oleh DLLAJ propinsi Jawa Timur,merupakan salah satu metode untuk mengoptimalkaninvestasi dengan cara menghemat biaya sewa tahunanperangkat satelit, dikonversikan menjadi investasiperalatan milik sendiri, yang dalam jangka panjang lebihmenguntungkan dan peningkatan kinerja, efisiensi sertaefektivitas petugas di JT. Tugas akhir ini bertujuan untukmengetahui dan menganalisa QoS serta mengetahuikualitas video pada radio link yang diaplikasikan pada JTkhususnya Trosobo dan Trowulan dengan Operation Roomsebagai pusat server JT se Jawa Timur. Dari hasilpenelitian terlihat bahwa jaringan radio link yangdigunakan pada Jembatan Timbang adalah point to pointsehingga disebut juga Connection Oriented yaitu suatujenis komunikasi antar unit dalam jaringan yangtransmisinya dilakukan pembentukan koneksi terlebihdahulu, sehingga data terkirim dengan sempurna. Hasilrata-rata delay dan jitter pada radio link tersebut masihdibawah standar nilai maksimal yang diperbolehkan ITU-TG1010 untuk komunikasi, yaitu 60 ms. Oleh karena ituaplikasi radio link tersebut memenuhi syarat untukmenyelenggarakan komunikasi. Sedangkan kualitasgambar yang dihasilkan pada radio link tersebut burukkarena pengaruh jarak, cuaca, waktu, dan propagasinyasehingga ketajaman gambarnya menjadi menurun.

Kata Kunci : QoS, Connection Oriented

1. PendahuluanImplementasi dari IEEE 802.11 dalam lingkungan

perumahan, pusat perbelanjaan dan perkantoranmenyediakan layanan Wi-Fi untuk menigkatkanperformansi, efisiensi dan efektivitas kinerja. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan memilikikewenangan desentralisasi di bidang pengendaliankelebihan muatan dan penyelenggaraan Jembatan Timbang.Disadari bahwa pengoperasian Jembatan Timbang memilikitingkat sensitivitas implikasi yang tinggi terhadappembangunan ekonomi regional Jawa Timur. Selain ituuntuk memberikan akurasi data yang maksimal, disampingsebagai sebuah system terpadu dalam menyajikan datadengan cepat dan akurat.[1] Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenaiinfrastruktur jaringan Jembatan Timbang online dandilakukan pengukuran, menganalisa dan mengetahuikinerja jaringan Jembatan Timbang online. Parameter QoS(Quality of Service) yang akan diukur, dianalisa dandibandingkan berdasarkan ITU-T G1010 adalah delay,jitter, packet loss dan throughput. Selain QoS juga akan

disinggung mengenai pemakaian video untukmemonitoring jenis angkutan muatan barang.

2. Teori Dasar2.1 Komunikasi ISM Band 2.4 Ghz

Pada tahun 1985 Federal CommunicationCommission (FCC) menetapkan peraturan dalampenggunaan ISM Band (Industrial, Scientific, andMedical), dengan pita frekuensi (902-928, 2400-2483.5, 5725-5850 MHz). Pada pita frekuensi 2400-2483.5Ghz (yang lebih dikenal dengan band frekuensi2.4 GHz) saat ini telah meningkat penggunaannyadalam berbagai macam aplikasi, lihat gambar 1. Hal inijuga meliputi penggunaan Wireless Local AreaNetwork (WLAN) atau radio link.[2] Peningkatanpenggunaan band frekuensi ini memungkinkanterjadinya kongesti dan menyebabkan penurunankualitas layanan. Konsepnya, sebuah perangkat untukmelakukan komunikasi dengan perangkat lainnya,perangkat yang dituju harus menerima koneksi terlebihdahulu sebelum mengirimkan atau menerima data.Proses yang dilakukan sebelum pengiriman data,seperti pada gambar 2.[3]§ Pengirim (sender) mengirimkan sinyal

Synchronize terlebih dulu ke tujuan§ Penerima (receiver) mengirimkan balasan

dengan sinyal Negotiate Connection§ Penerima mengirimkan Synchronize ulang,

apa benar pengirim akan mengirimkan data§ Pengirim membalas dengan sinyal

Acknowledge dimana artinya sudah siap untukmengirimkan data.

§ Connection establish§ Kemudian segmen dikirim

Gambar 1. ISM Band

(a) (b)

Gambar 2. Proses pembentukan koneksi

Page 2: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

2

2.2 Topologi WLANTiga bentuk utama dari topologi WLAN adalah

Basic Service Set (BSS), Independent Basic Service Set(IBSS) dan Extended Service Set (ESS). Sebuah BSS terdiridari beberapa stasiun yang berada dibawah kontrollangsung dari satu fungsi koordinat. Basic Service Area(BSA) adalah area yang diliputi oleh BSS, atau bisadianalogikan dengan sebuah sel dalam jaringan komunikasiseluler. Seluruh stasiun dalam sebuah BSS dapatberkomunikasi secara langsung dengan stasiun yang laindalam sebuah BSS, tetapi harus melalui jaringaninfrastruktur. Jaringan infrastruktur dibangun untukpenyediaan bagi pelanggan wireless dengan layanan khususdan jarak yang jauh. Dalam IEEE 802.11 jaringaninfrastruktur yang dibangun menggunakan sejumlahAccess Point (AP). AP ini dianalogikan sebagai BaseStation dalam jaringan komunikasi seluler.

Sebuah jaringan ad hoc/IBSS terdiri darisekumpulan stasiun-stasiun dalam sebuah BSS untuk tujuankomunikasi internetwork tanpa bantuan dari infrastrukturjaringan. Beberapa stasiun dapat membangun komunikasilangsung dengan stasiun yang lain dalam BSS, tanpamembutuhkan penyaluran trafik melalui sebuah AccessPoint(AP).

Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua ataulebih BSS yang membentuk satu subnetwork. Sebuah ESSdapat juga menyediakan akses gateway untuk penggunawireless ke jaringan wired misalnya internet. Alat yangmenghubungkan pengguna wireless dan wired dikenaldengan sebutan portal. Portal ini akan menghubungkanjaringan IEEE 802.11 dan jaringan non-IEEE 802.11.Adapun Infrastructure Mode dan Ad-Hoc Mode sepertiterlihat pada gambar 3.

Gambar 3. Infrastructure Mode dan Ad-Hoc Mode

Gambar 4. Konfigurasi jaringan radio link JembatanTimbang Online

Gambar 5. Konfigurasi LAN di Jembatan TimbangOnline

Gambar 6. Konfigurasi LAN di Operation Room

3. Perencanaan dan Implementasi3.1 Perecanaan Topologi Jaringan

Topologi jaringan radio link yang akandigunakan berikut ini, terdiri dari 2 client (JembatanTimbang Trosobo dan Jembatan Timbang Trowulandan 1 server operation room (sebagai pusat serverpengendalian dan monitoring seluruh JT se Jawa Timurkantor DLLAJ di Surabaya) dengan menggunakantopologi ESS. Adapun topologi jaringan seperti terlihatpada gambar 4. Pada gambar 4 dapat dilihat bahwajaringan tersebut terdiri dari 3 buah radio tower yangmana radio trosobo sebagai repaeter antara radio towerDLLAJ (JT Server) dengan radio tower JT Trowulan.JT Trosobo sebagai client 1, sedangkan JT Trowulansebagai client 2). Konfigurasi Lokal Area Network(LAN) di tiap-tiap Jembatan Timbang sama yaituterdiri dari PC Server dan 2 client, PC kamera,hub/switch, kamera pemantau, seperti terlihat padagambar 5. Sedangkan konfigurasi LAN pada server dioperation room terdiri dari PC server, PC client (duaPC untuk receive data JT dan satu PC untuk monitoringkamera JT) topologi jaringan seperti terlihat padagambar 6.

3.2 Instalasi pada ServerInstalasi pada bagian server ini terbagi atas 2

bagian yaitu instalasi hardware dan software.• Instalasi hardware yang dilakukan adalah:

1. Instalasi Ethernet Card Pada bagian ini Pc Server diinstal ethernet card pada slot PCI jenis Realtek RTL8029(AS) PCI Ethernet.

2. Penomoran IP (Internet Protocol) Penomeran IP di Operation Room dan server JT Trosobo dan Trowulan adalah sebagai berikut :

Page 3: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

3

Ø IP Server di Operation Room adalah dengan eth0 :172.16.1.3, eth1: 172.17.1.1 dan subnet mask :255.255.255.0 (Kelas B)Ø IP Server JT Trosobo adalah dengan eth0 : 172.19.25.85, eth1 : 172.17.1.33 dan subnet mask : 255.255.255.0 (Kelas B)Ø IP Server JT Trowulan adalah dengan eth0 : 172.19.25.89, eth1 : 172.17.1.35 dan subnet mask : 255.255.255.0 (Kelas B)

• Instalasi software yang dilakukan adalah:Operating system yang digunakan baik di OperationRoom maupun server di lokasi Jembatan Timbang dalahlinux (Mandrake 9.2).

3.3 Instalasi pada ClientInstalasi pada bagian client ini terbagi atas 2 bagian

yaitu instalasi hardware dan software dan dilakukan padasemua client yang ada, baik yang ada di lokasi JT maupuncilent yang ada di Operation Room yakni :v Instalasi hardware yang dilakukan adalah:

1. Instalasi Ethernet CardPada bagian ini Pc client diinstal ethernet card padaslot PCI jenis Realtek RTL8169/8110 Ethernet

2. Penomoran IP (Internet Protocol)Setelah Ethernet card terinstal dan agar client bisaberkomunikasi dengan computer lain, selanjutnyadilakukan setting nomor IP pada ethernet card dengankonfigurasi sebagai berikut :v Client di Operation Room Client 1 IP-nya adalah 172.19.25.11 Client 2 IP-nya adalah 172.19.25.12 Client 3 IP-nya adalah 172.19.25.13 Dengan masing-masing subnet mask

255.255.255.0 (Kelas B)v Client di JT Trosobo Client 1 IP-nya adalah 172.19.25.50 Client 2 IP-nya adalah 172.19.25.51 Client 3 IP-nya adalah 172.19.25.52 Kamera doom IP-nya adalah 172.19.25.105 Dengan masing-masing subnet mask

255.255.255.0 (Kelas B)v Client di JT Trowulan Client 1 IP-nya adalah 172.19.25.60 Client 2 IP-nya adalah 172.19.25.61 Client 3 IP-nya adalah 172.19.25.62 Kamera doom IP-nya adalah 172.19.25.121

Dengan masing-masing subnet mask255.255.255.0 (Kelas B)

v Instalasi Software yang di lakukan adalah :1. Instalasi Software Wireshark[4] Wireshark merupakan perangkat lunak untuk

melakukan analisa jaringan komputer, karenadapat digunkan untuk mengcapture denganlengkap semua data yang terjadi pada jaringanyang meliputi packet loss, delay, jitter danthroughput serta protocol yang digunakan.

2. Instalasi Software Camtasia Studio 4Software ini di instal pada client baik yang ada diJT maupun di Operation Room. Camtasia Studio 4ini merupakan perangkat lunak yang dapat

merekam semua aktifitas yang tampil di layarmonitor. Proses instalasi dimulai dengan klik2 kali pada icon camtasia studio 4.exe.

2. Instalasi Software VNCviewerSoftware VNCviewer digunakan untukmeremote server lokasi Jembatan Timbangsehingga software ini di instal pada clientyang ada di Operation Room.

3. Instalasi Software Remote Administrator v2.1Software remote administrator digunakanuntuk meremote antar client, sehinggakomputer client yang ada di lokasi JembatanTimbang dapat diremote dari OperationRoom. Proses instalasi dimulai dengan klik 2kali pada icon Radmin21.exe.

4. Analisa Data Dan PembahasanPada pengukuran QoS dilakukan dengan

mengubah perameter interval waktu ujicoba yang jugaberpengaruh pada jumlah paket yang dikirimkan.Waktu ujicoba tersebut di bagi menjadi 3 (tiga) bagian,yaitu ujicoba pertama pada jam 08.00 – 13.00 WIB,ujicoba kedua pada jam 13.00 – 17.00 WIB sedangkanuntuk ujicoba yang ketiga di atas jam 17.00 WIB.Masing-masing ujicoba diambil 6 (enam) kali data ataupaket pengamatan. Ujicoba dilakukan saat mulaimelakukan koneksi sampai saat mengakhiri koneksitersebut.

Parameter-parameter QoS yang diberlakukanuntuk mengetahui performansi dari radio link inimeliputi pengamatan delay, jitter, paket loss danthroughput.

v Pengukuran DelaySebagai waktu yang dibutuhkan untuk

mengirimkan data dari sumber (pengirim) ketujuan (penerima).

v Pengukuran Jitter Variasi delay yang terjadi akibat adanyaselisih waktu atau interval antar kedatangan paketdi penerima, variasi- variasi dalam panjang antrian,dalam waktu pengolahan data, dalam waktu yangdibutuhkan untuk retransmisi data (karena jaluryang digunakan juga berbeda), dan juga dalamwaktu penghimpunan ulang paket-paket di akhirperjalanan.

v Pengukuran Paket LossPengamatan paket ini dilakukan dengan cara

mengamati jumlah paket yang dikirimkan maupun yang diterima oleh masing-masing Jembatan Timbang.v Pengukuran Throughput

Throughput adalah bandwidth aktual yangyang terukur pada suatu ukuran waktu tertentupada sisi penerima. Throughput diukur setelahtransmisi data (host/client) karena suatu sistemakan menambah delay yang disebabkan topologijaringan.

Page 4: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

4

4.1 Pengukuran pada ujicoba antara JembatanTimbang Trosobo dengan Operation Room

Setelah dilakukan pengukuran, maka didapatkanhasil delay, jitter packet loss dan throughput sebagaiberikut :

4.1.1 Hasil Pengukuran Delay Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai rata-ratadelay dari awal pengamatan sampai akhir pengamatan0.0047948 ms dan dari tabel 2 yaitu 0.0051988 mssedangkan dari tabel 3 yaitu 0.004765 ms. Dari nilai rata-rata di atas maka dapat di diperoleh perbandingan grafikseperti terlihat pada gambar 7.

Tabel 1. Pengukuran rata-rata delay pada ujicoba pertama

Tabel 2. Pengukuran rata-rata delay pada ujicoba kedua

Tabel 3. Pengukuran rata-rata delay pada ketiga

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataDelay(ms)

17:27:27.950248 s/d17:29:29.713581

JTTrosobo

OperationRoom 0.002103

17:39:55.657826 s/d17:41:52.982444

JTTrosobo

OperationRoom 0.003813

17:52:54.095993 s/d17:54:54.005603

JTTrosobo

OperationRoom

0.006617

17:59:19.563336 s/d18:01:34.080943

JTTrosobo

OperationRoom

0.004337

18:12:06.647055 s/d18:14:07.264060

JTTrosobo

OperationRoom 0.006955

Rata-Rata Delay

0.004765

0.0051988

0.0047948

0.00450.00460.00470.00480.0049

0.0050.00510.00520.0053

1 2 3

U jico ba

Gambar 7. Grafik perbandingan rata-rata delayujicoba pertama, kedua dan ketiga

4.1.2 Hasil Pengukuran JitterTabel 4. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicobapertama

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataDelay(ms)

10:09:27.265755 s/d10:11:43.486950

JTTrosobo

OperationRoom 0.002675

10:18:53.714988 s/d10:20:53.177435

JTTrosobo

OperationRoom 0.009439

10:25:16.318097 s/d10:27:25.441668

JTTrosobo

OperationRoom 0.010224

10:36:11.500913 s/d10:38:12.271725

JTTrosobo

OperationRoom 0.009685

10:46:59.344748 s/d10:48:45.582469

JTTrosobo

OperationRoom 0.009032

Tabel 5. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataJitter(ms)

13:10:55.607339 s/d13:13:04.934326

JTTrosobo

OperationRoom 0.003523

13:29:14.196944 s/d13:31:08.889987

JTTrosobo

OperationRoom

0.009556

13:42:28.659292 s/d13:44:31.547335

JTTrosobo

OperationRoom

0.007596

13:54:17.347912 s/d13:56:14.957474

JTTrosobo

OperationRoom

0.011044

13:58:59.064991 s/d14:00:53.562697

JTTrosobo

OperationRoom

0.007023

Tabel 6. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataJitter(ms)

17:27:27.950248 s/d17:29:29.713581

JTTrosobo

OperationRoom 0.002663

17:39:55.657826 s/d17:41:52.982444

JTTrosobo

OperationRoom 0.005332

17:52:54.095993 s/d17:54:54.005603

JTTrosobo

OperationRoom 0.010873

17:59:19.563336 s/d18:01:34.080943

JTTrosobo

OperationRoom 0.005565

18:12:06.647055 s/d18:14:07.264060

JTTrosobo

OperationRoom 0.009015

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataDelay(ms)

10:09:27.265755 s/d10:11:43.486950

JTTrosobo

OperationRoom 0.002146

10:18:53.714988 s/d10:20:53.177435

JTTrosobo

OperationRoom 0.005344

10:25:16.318097 s/d10:27:25.441668

JTTrosobo

OperationRoom 0.005561

10:36:11.500913 s/d10:38:12.271725

JTTrosobo

OperationRoom 0.005653

10:46:59.344748 s/d10:48:45.582469

JTTrosobo

OperationRoom 0.005270

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataDelay(ms)

13:10:55.607339 s/d

13:13:04.934326

JTTrosobo

OperationRoom 0.005797

13:29:14.196944 s/d

13:31:08.889987

JTTrosobo

OperationRoom 0.005385

13:42:28.659292 s/d

13:44:31.547335

JTTrosobo

OperationRoom 0.004198

13:54:17.347912 s/d13:56:14.957474

JTTrosobo

OperationRoom 0.006359

13:58:59.064991 s/d14:00:53.562697

JTTrosobo

OperationRoom 0.004255

Page 5: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

5

Perbandingan Rata-Rata Jitter

0.008211 0.0077480.006689

0

0.002

0.004

0.006

0.008

0.01

1 2 3Ujicoba

Gambar 8. Grafik perbendingan rata-rata jitter ujicobapertama, kedua dan ketiga

4.1.3 Hasil Pengukuran ThroughputPerbandingan Rata-Rata Throughput

6845.852326

6958.237286

6787.725343

6700

6750

6800

6850

6900

6950

7000

1 2 3

Ujicoba

Thro

ughp

ut (

Kbps

)

Gambar 9. Grafik perbendingan rata-rata throughputujicoba pertama, kedua dan ketiga

4.1.4 Hasil Pengukuran Paket LossPerbandingan Paket Loss

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1 2 3Ujicoba

Pake

t Los

s

Gambar 10. Grafik perbendingan paket loss ujicobapertama, kedua dan ketiga

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai rata-ratajitter dari awal sampai akhir pengamatan 0.008211 msdan dari tabel 5 yaitu 0.007748 ms sedangkan dari tabel 6yaitu 0.006689 ms. Dari nilai rata-rata di atas maka dapatdi diperoleh perbandingan grafik seperti terlihat padagambar 8. Adapun hasil rata-rata throughput baik padaujicoba pertama, ujicoba kedua dan ujicoba ketiga dapatdilihat pada gambar 9. Pada gambar 10 terlihat bahwahasil paket loss dari semua ujicoba bernilai 0, inidikarenakan jaringan radio link yang dipakai padaJembatan Timbang point to point dan disebut jugaconnection oriented, sehingga data terkirim dengansempurna.

4.2 Pengukuran pada ujicoba antara JembatanTimbang Trowulan dengan Operation RoomSetelah dilakukan pengukuran, maka didapatkan

hasil delay, jitter packet loss dan throughput sebagaiberikut :

4.2.2 Hasil Pengukuran Delay Dari tabel 7, tabel 8 dan tabel 9 secara berurutandapat diketahui bahwa nilai rata-rata delay dari awalpengamatan sampai akhir pengamatan 0.008501 ms,0.035352 ms dan 0.021068. Dari nilai rata-rata di atas dapat

di diperoleh perbandingan grafik seperti terlihat padagambar 11.

Tabel 7. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicobapertama

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataDelay(ms)

10:29:53.806646 s/d10:32:01.671291

JTTrowulan

OperationRoom 0.009141

10:40:41.495089 s/d10:42:54.523063

JTTrowulan

OperationRoom 0.008138

10:53:45.663014 s/d10:56:31.791861

JTTrowulan

OperationRoom 0.008341

11:02:26.747499 s/d11:04:31.685775

JTTrowulan

OperationRoom 0.007271

11:07:15.605613 s/d11:09:24.709976

JTTrowulan

OperationRoom 0.009613

Tabel 8. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataDelay(ms)

13:49:55.179579 s/d13:52:33.687213

JTTrowulan

OperationRoom 0.093023

14:13:20.016902 s/d14:15:52.098251

JTTrowulan

OperationRoom 0.010877

14:29:59.336983 s/d14:33:18.302714

JTTrowulan

OperationRoom 0.050688

15:05:53.493453 s/d15:08:44.790764

JTTrowulan

OperationRoom 0.010536

15:21:49.194915 s/d15:24:45.472235

JTTrowulan

OperationRoom 0.011638

Tabel 9. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba ketiga

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataDelay(ms)

17:21:03.694408 s/d17:24:09.853609

JTTrowulan

OperationRoom 0.015953

17:31:53.297942 s/d17:34:54.480627

JTTrowulan

OperationRoom 0.015371

17:47:28.981717 s/d17:50:17.908566

JTTrowulan

OperationRoom 0.015716

18:05:13.228554 s/d18:08:55.315451

JTTrowulan

OperationRoom 0.047291

18:18:48.020006 s/d18:23:13.048916

JTTrowulan

OperationRoom 0.011007

Perbandingan Rata-Rata Delay

0.008501

0.035352

0.021068

00.0050.01

0.0150.02

0.0250.03

0.0350.04

1 2 3

Ujicoba

Del

ay (

ms)

Gambar 11. Grafik perbendingan delay ujicobapertama, kedua dan ketiga

Page 6: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

6

4.2.3 Hasil Pengukuran JitterDari tabel 10, tabel 11 dan tabel 12 secara berurutan

dapat diketahui bahwa nilai rata-rata jitter dari awalpengamatan sampai akhir pengamatan 0.012236 ms,0.034225 ms dan 0.020883 ms. Sehingga Dari nilai rata-rata jitter di atas dapat di diperoleh perbandingan grafikseperti terlihat pada gambar 12.

Tabel 10. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba pertama

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataJitter(ms)

10:29:53.806646 s/d10:32:01.671291

JTTrowulan

OperationRoom 0.015573

10:40:41.495089 s/d10:42:54.523063

JTTrowulan

OperationRoom 0.012883

10:53:45.663014 s/d10:56:31.791861

JTTrowulan

OperationRoom 0.013021

11:02:26.747499 s/d11:04:31.685775

JTTrowulan

OperationRoom 0.010406

11:07:15.605613 s/d11:09:24.709976

JTTrowulan

OperationRoom 0.009295

Tabel 11. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataJitter(ms)

13:49:55.179579 s/d13:52:33.687213

JTTrowulan

OperationRoom 0.075805

14:13:20.016902 s/d14:15:52.098251

JTTrowulan

OperationRoom 0.013579

14:29:59.336983 s/d14:33:18.302714

JTTrowulan

OperationRoom 0.051726

15:05:53.493453 s/d15:08:44.790764

JTTrowulan

OperationRoom 0.013856

15:21:49.194915 s/d15:24:45.472235

JTTrowulan

OperationRoom 0.016158

Tabel 12. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua

Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rataJitter(ms)

17:21:03.694408 s/d17:24:09.853609

JTTrowulan

OperationRoom 0.017235

17:31:53.297942 s/d17:34:54.480627

JTTrowulan

OperationRoom 0.016410

17:47:28.981717 s/d17:50:17.908566

JTTrowulan

OperationRoom 0.013907

18:05:13.228554 s/d18:08:55.315451

JTTrowulan

OperationRoom 0.042992

18:18:48.020006 s/d18:23:13.048916

JTTrowulan

OperationRoom 0.013871

Perbandingan Rata-Rata Jitter

0.012236

0.034225

0.020883

00.005

0.01

0.0150.02

0.0250.03

0.0350.04

1 2 3

Ujicoba

Jitte

r (m

s)

Gambar 12. Grafik perbendingan Jitter ujicoba pertama,kedua dan ketiga

Perbandingan Rata-Rata Throughput

6176.061802

4585.459768 4174.290156

01000200030004000500060007000

1 2 3

ujicoba

Thro

ughp

ut (K

bps)

Gambar 13. Grafik perbendingan throughput ujicobapertama, kedua dan ketiga

Perbandingan Paket Loss

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1 2 3Ujicoba

Pake

t Los

s

Gambar 14. Grafik perbendingan paket loss ujicobapertama, kedua dan ketiga

4.2.4 Hasil Pengukuran Throughput Dari perolehan pengukuran maka rata-rata

throughput dari ujicoba pertama, kedua dan ketigadapat diperoleh perbandingan grafik seperti terlihatpada gambar 13. Sedangkan pada gambar 14merupakan hasil paket loss dari semua ujicoba bernilai0, ini dikarenakan jaringan radio link yang dipakai padaJembatan Timbang point to point dan disebut jugaconnection oriented, sehingga data terkirim dengansempurna.

4.3 Perbandingan Kualitas Gambar Monitoringantara Jembatan Timbang Trowulan danTrosobo

Pada perencanaan ini, dilakukan uji MOSuntuk mengetahui kualitas hasil rekaman gambarmonitoring di lokasi Jembatan Timbang Trowulan danTrosobo dengan hasil rekaman di Operation Roommelalui jaringan radio link yang telah dibangun. MOStersebut melibatkan 5 orang responden yang akanmemberikan penilian secara subyektif dengan kategoripenilaian pada MOS tersebut adalah 6 skala, denganangka 1.0-2.6 untuk kualitas tidak direkomendasikandan angka 4.3-5.0 sebagai kualitas seperti terlihat padatabel 13. Prosedur pengukuran MOS didasarkan ITU-TP.911.

Tabel 13. Mean Opinion Score[5]Opini Pengguna MOS Score

Sangat memuaskan 4.3-5.0Memuaskan 4.0-4.3Baik 3.6-4.0Banyak yang tidak puas 3.1-3.6Buruk 2.6-3.1Tidak direkomendasikan 1.0-2.6

Page 7: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

7

§ Jembatan Timbang TrosoboHasil Rekaman JT Trosobo pada Lokasi JembatanTimbang

Gambar 15. Hasil Rekaman JT Trosobo pada LokasiJembatan Timbang

Gambar 16. Hasil Rekaman JT Trosobo di Operation Roommelalui radio link

§ Jembatan Timbang TrowulanHasil Rekaman JT Trowulan pada Lokasi JembatanTimbang

Gambar 17. Hasil Rekaman JT Trowulan pada LokasiJembatan Timbang

Gambar 18. Hasil Rekaman JT Trowulan di OperationRoom melalui radio link

Tabel 14. Hasil penilaian responden pada JembatanTimbang Trosobo

LokasiNama Responden

JT Trosobo OperationRoom

Aam 4 2.5Angga 4 3

Arif 3.5 2.5Robby 3.5 3Zainul 4.5 2.5

Rata-Rata 3.9 2.7

Tabel 15. Hasil penilaian responden pada JembatanTimbang Trowulan

LokasiNama Responden JT

TrowulanOperation

RoomAam 4 3

Angga 4 3Arif 3 3

Robby 4.5 3Zainul 4.5 2.5

Rata-Rata 4 2.9

Dari tabel 14 dapat di ketahui bahwa hasilpenilaian responden pada lokasi Jembatan TimbangTrosobo didapatkan rata-rata penilaian respondensecara keseluruhan sebesar 3.9 MOS dari nilai tersebutdapat dikatakan kualitas gambar yang dihasilkan“Baik” dan hasil rekaman di Operation Room sebesar2.7 MOS dari nilai tersebut dapat dikatakan kualitasgambar yang dihasilkan adalah “Buruk”, Dari tabel 15 dapat di ketahui bahwa hasilpenilaian responden pada lokasi Jembatan TimbangTrowulan didapatkan rata-rata penilaian respondensecara keseluruhan sebesar 4 MOS dari nilai tersebutdapat dikatakan kualitas gambar yang dihasilkan“Baik” dan hasil rekaman di Operation Room sebesar2.9 MOS dari nilai tersebut dapat dikatakan kualitasgambar yang dihasilkan adalah “Buruk”,

5. KesimpulanDari analisa yang telah dilakukan atas kinerja

jaringan Jembatan Timbang online di Jawa Timurkhususnya pada Jembatan Timbang Trosobo danTrowulan, maka dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut:

v Paket loss yang terjadi pada Jembatan Timbangbaik Trosobo maupun Trowulan bernilai 0, inidisebabkan karena jaringan radio link yangdigunakan pada Jembatan Timbang adalah point topoint sehingga disebut juga Connection Orientedyaitu suatu jenis komunikasi antar unit dalamjaringan yang transmisinya dilakukanpembentukan koneksi terlebih dahulu. Sehinggakomunikasi antara Jembatan Timbang denganOperation Room dapat berlangsung dengan sangatbaik tanpa ada data yang hilang.

v Secara umum kualitas gambar yang dihasilkanpada lokasi Jembatan Timbang Trosobo danTrowulan baik dan hasil rekaman di Operation

Page 8: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

8

Room melalui radio link/wireless buruk, karenabanyak faktor yang mempengaruhi hasil rekamanmelalui radio link/wireless, selain spesifikasi kameradan VGA card yang dipakai pengaruh lainnya adalahjarak, cuaca, waktu pengamatan, dan propagasinyasehingga ketajaman gambarnya menjadi menurun.

v Adapun nilai rata-rata delay dan jitter tertinggi pada JTTrosobo secara berurutan adalah 0.0051988 ms dan0.008211 ms sedangkan JT Trowulan adalahdihasilkan pada jaringan Jembatan Timbang denganmengguanakan radio link masih dibawah standar nilaimaksimal yang diperbolehkan ITU-T G1010 untukkomunikasi, yaitu 60 ms. Oleh karena itu aplikasiradio link tersebut memenuhi syarat untukmenyelenggarakan komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] PP 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintahdan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom,pasal 3 ayat (5) angka 15 huruf h dan huruf l

[2] Anonymous. “Wireless Local Area Network “.http://www.wlana.org/

[3] Sukaridhoto, Sritusta. “Buku Jaringan Komputer“.PENS-ITS, Surabaya. 2005

[4] www.wiresahark.com[5] VoIP Quality and Bandwidth Calculator,

http://www.voiptroubleshooter.com/diagnosis/emodel.html, Juli 2007

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anugrah Robby, lahir di kampungKebun Laut Sangkapura tepatnya dipulau Bawean Kabupaten Gresik pada 31Agustus 1981. Putra dari Ibu Farida danBapak Mawardi. Menempuh pendidikandasar di SDN Sawahmulya I SangkapuraBawean (1988-1994), dilanjutkan denganSLTP I Sangkapura Bawean (19941997),

dilanjutkan di SMU Khadijah Surabaya (1997-2000),kemudian melanjutkan pendidikan di PENS-ITS SurabayaJurusan Teknik Telekomunikasi (2000-2003) danselanjutnya diterima di Jurusan Teknik Elektro FTI – ITSpada tahun 2004 dengan mengambil program studiTelekomunikasi Multimedia. Dan sampai tugas akhir inidisusun penulis masih menjadi mahasiswa di jurusanTeknik Elektro ITS.

Page 9: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link

BIDANG STUDI TELEKOMUNIKASI MULTIMEDIAJURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIITS – SURABAYA

2008

Pembimbing :

1. Istas Pratomo, ST. MT.

2. Ir. Djoko Suprajitno Rahardjo

oleh :Anugrah Robby (2204109604)

Page 10: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

LATAR BELAKANG

Menaikkan performansi sistem dalam mendukung upaya-upayapeningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja

Mengurangi proses manual sehingga memperkecil peluang terjadinyapraktek-praktek non prosedural oleh petugas Jembatan Timbang

Meningkatnya jumlah lalu lintas oleh kendaraan berat mengakibatkanterjadinya kemacetan, kecelakaan dan kerusakan jalan

Mengoptimalkan investasi dengan cara menghemat biaya sewa tahunan perangkat satelit, dikonversikan menjadi investasi peralatan milik sendiri

1

2

3

4

Page 11: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

P E R M A S A L A H A N

Bagaimana jaringan Jembatan Timbang online diimplementasikan

Bagaimana cara melakukan pengukuran kinerjanya (QoS) kemudian menganalisanya

Bagaimana mengetahui jaringan dan kualitas video yang dipasang pada Jembatan Timbang online yang bertujuan untuk memonitoring jenis angkutan muatan barang yang lewat

1

2

3

Page 12: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Mengetahui dan menganalisa Quality of Service (paket loss, jitter, throughput dan delay) pada radio link yang diaplikasikandi jaringan Jembatan Timbang Online

Mengetahui kualitas videonya

T U J U A N

1

2

Page 13: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Koneksi antara Operation Room di Surabaya dengan 2 (dua) Jembatan Timbang yaitu Trosobo dan Trowulan.

Pengukuran QoS (Quality of service) dari performansi jaringanradio link Jembatan Timbang dengan hanya dibatasi pada : packet loss, delay, jitter dan throughput

BATASAN MASALAH

2

1

Page 14: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

D A S A R T E O R I 1

1

2

1

Tx Antena Rx AntenaClear Line of Sight

Mobilitas, fleksibilitas, mudah dalaminstalasinya dan menghemat biayauntuk pengadaan kabel

Kecepatan transmisi radio Link/Wireless LAN yaitu antara 1 Mbps – 11 Mbps sedangkan satelit 19,2 Kbps – 32 Kbps.

KELEBIHAN

KEKURANGAN

Hanya bisa menghubungkan dua titikyang ada pada jarak pandang bebas(line of sight)

Membutuhkan repeater

Membutuhkan pemasangan tower23

Connection Not Possible

Page 15: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

D A S A R T E O R I 2

Proses yang dilakukan sebelum pengiriman data dari sender ke receiver

1234

5

6

Page 16: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Jenis Antena dan Kamera Doom

Antena GRID

Frekuensi 2,4 GhzTipe NM100Image Size: JPEG VGA (640 x 480),

QVGA (320 x 240),QQVGA (160 x 120)

Page 17: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

TOPOLOGI JARINGAN JT SE JAWA TIMUR

OP

Trosobo

Trowulan

Page 18: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

♣ Konfigurasi LAN di Jembatan Timbang ♣ Konfigurasi LAN di Operation Room

KONFIGURASI LAN

Sebagai pusat server pengendalian &

monitoring seluruh JT se Jawa Timur

♣ Konfigurasi LAN antara JT Trososbodan JT Trowulan dengan Operation Romm

Page 19: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Softweare Remote Administrator v2.1

Dijalankan

Software WiresharkDijalankan

METODELOGI PENGUKURAN DAN PENGAMBILAN DATA DARI LOKASI JT KE OPERATION ROOM

NEXT

Page 20: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Pengiriman paket pertama

Pengiriman paket ke dua

IP Penerima IP Pengirim

Waktu pengamatan paket

BACK

DELAY JITTER THROUGHPUT PAKET LOSS

HASIL DATA DARI WIRESHARK

Page 21: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

HASIL MONITORING JT TROWULAN

LOKASI JT TROWULAN LOKASI OP MELALUI RADIO LINK

Page 22: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

LOKASI JT TROSOBO LOKASI OP MELALUI RADIO LINK

HASIL MONITORING JT TROSOBO

Page 23: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

KESIMPULAN 1

Pada JT TrowulanRata-rata delay tertinggi = 0.0353524 ms pada ujicoba 2Waktu pengamatan = 13:49:55.179579 WIB - 15:24:45.472235 WIBRata-rata Jitter = 0.034225 ms pada ujicoba 2waktu pengamatan = 13:49:55.179579 WIB - 15:24:45.472235 WIBRata-rata Throughput = 6176.061802 Kbps pada ujicoba 1waktu pengamatan = 10:29:53.806646 WIB - 11:09:24.709976 WIB

1

Pada JT TrosoboRata-rata delay tertinggi = 0.0051988 ms pada ujicoba 2Waktu pengamatan = 13:10:55.607339 WIB - 14:00:53.562697 WIBRata-rata Jitter = 0.008211 ms pada ujicoba 1waktu pengamatan = 10:09:27.265755 WIB - 10:48:45.582469 WIBRata-rata Throughput = 69858.237286 Kbps pada ujicoba 2waktu pengamatan = 13:10:55.607339 WIB - 14:00:53.562697 WIB.

2

Page 24: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

KESIMPULAN 2

Masih dibawah standar nilai maksimal yang diperbolehkan ITU-T G1010untuk komunikasi, yaitu 60 ms. Oleh karena itu aplikasi radio link tersebut memenuhi syarat untuk menyelenggarakan komunikasi.

3

4 Paket loss yang terjadi pada Jembatan Timbang baik Trosobo maupun Trowulan bernilai 0, karena jaringan radio link yang digunakan pada Jembatan Timbang adalah point to point sehingga disebut juga Connection Oriented

Secara umum kualitas gambar yang dihasilkan pada Jembatan Timbang Trosobo (nilai MOS 2.7) dan Trowulan (nilai MOS 2.9) menggunakan radio link adalah buruk karena banyak faktor yang mempengaruhi hasil rekaman melalui radio link/wireless, diantaranya jarak, cuaca, waktu, dan propagasinya sehingga ketajaman gambarnya menjadi menurun.

5

Page 25: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

S A R A N

Karena radio link Jembatan Timbang tersebut menghasilkan throughput yang tinggi dan delay yang kecil untuk pengembangan lebih lanjut perlu dilakukan pengembangan untuk komunikasi VoIP antar Jembatan Timbang.

Untuk aplikasi video tidak hanya untuk memonitoring terhadap jenis angkutan muatan barang tetapi juga memonitoring para petugas Jembatan Timbang yang ada diruangan operator sehingga kecuranganpara petugas dapat diminimalisir.

1

2

Page 26: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Page 27: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Suatu jenis komunikasi antar unit dalam jaringan yang transmisinya dilakukan pembentukan koneksi terlebih dahulu

Connection Oriented

TCP biasa disebut juga sebagai protokol berbasis connection oriented.Karena TCP memberikan error recovery, flow control, dan reliabilitasuntuk aplikasi dibandingkan UDP,

B A C K

Page 28: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

FSL

Page 29: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Camera FunctionPick-up Device : 1/4-type solid state image sensorEffective Pixels : 660 (H) x 492 (V) pixelsPicture Sampling : 30 ips Lensat Image SensorLens : Fixed focal typePanning Angle : 140 degree (±70°)Tilting Angle : 120 degree (+30° - –90°)Pan / Tilt Preset : Eight (8) position

Network FunctionImage Compression Type : JPEG / MPEG-4 SelectableImage Size : JPEG VGA (640 x 480),

QVGA (320 x 240),QQVGA (160 x 120)

MPEG-4 : CIF (352 x 288), QCIF (176 x 144)Protocol Supported : TCP/IP, UDP/IP, HTTP, FTP, SMTP,

RTP, DNS, DDNS,DHCP, ARP, BOOTP, SNMP, NTP

Network : 10Base-T / 100Base-TX (RJ-45 x 1)

GeneralPower Supply : DC9V (AC Adaptor is standard accessory)Power Consumption : 9WDimensions : 93 (W) x 95 (H) x 61.5 (D) mmWeight (approx.) : 180g (except AC adaptor)

SPESIFIKASI KAMERA DOOM

Page 30: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

TCP/IP

Page 31: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

LAYER TCP/IP

TCP/IP OSI & TCP/IP

Page 32: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

FUNGSI LAYER

Page 33: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

OSI LAYER

Page 34: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Proses Yang Dilakukan Sebelum Pengiriman Data

- Pengirim (sender) mengirimkan sinyal Synchronize terlebihdulu ke tujuan

- Penerima (receiver) mengirimkan balasan dengan sinyalNegotiate Connection

- Penerima mengirimkan Synchronize ulang, apa benarpengirim akan mengirimkan data

- Pengirim membalas dengan sinyal Acknowledge dimanaartinya sudah siap untuk mengirimkan data

- Connection establish- Kemudian segmen dikirim

Page 35: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

D a y a A n t e n a

Daya yg keluar di ujung antena = power transmite – loos kabel– Loss Konektor + gain antena

Page 36: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

PEBAGIAN IP

Dimana :• Kelas A : Menggunakan 7 bit alamat network dan 24 bit untuk alamat host. Denganini memungkinkan adanya 27-2 (126) jaringan dengan 224-2 (16777214) host, ataulebih dari 2 juta alamat.• Kelas B : Menggunakan 14 bit alamat network dan 16 bit untuk alamat host. Denganini memungkinkan adanya 214-2 (16382) jaringan dengan 216-2 (65534) host, atausekitar 1 juga alamat.• Kelas C : Menggunakan 21 bit alamat network dan 8 bit untuk alamat host. Denganini memungkin adanya 221-2 (2097150) jaringan dengan 28-2 (254) host, atau sekitarsetengah juta alamat.• Kelas D : Alamat ini digunakan untuk multicast• Kelas E : Digunakan untuk selanjutnya.Kelas A digunakan untuk jaringan yang memiliki jumlah host yang sangat banyak.Sedangkan kelas C digunakan untuk jaringan kecil dengan jumlah host tidak sampai 254.sedangkan untuk jaringan dengan jumlah host lebih dari 254 harus menggunakan kelas B.

Page 37: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

U D P

Lapisan UDP merupakan sebuah transport layer yang berkomunikasidengan IP layer. Protocol TCP/IP merupakan kombinasi protocol TCP di atas protocol IP. UDP berperan sebagai fungsi ekivalen TCP yang memberikan servis di atasprotocol IP.

Lapisan UDP tidak memiliki sambungan dan tidak memberikan jaminan pengirimanan paket data. Tapi mengapa servis ini kok berguna ? Jawabannya adalah ada dua palikasi Internet yang memakai servis UDP yaitu SNMP (simple network management protocol) dan NFS (network file system).

Lapisan UDP memakai algorima pengecekan untuk memberikan integritas paket data yang diterima. Lapisan UDP juga membuat servis model layer OSI melalui penggunaan port. Setiap nomor port mencirikan sebuah servis khusus yang diberikan melalui host host, seperti SNMP yang memakai port 161. Bagaimana sebuah host mengetahui kalau sebuah port digunakan oleh sesuatu servis ? Angka port biasanya merupakan hasil persetujuan dari komunitas pengembang software servis khusus yang kemudian diregistrasi untuk pemakaian di Internet. Dalam hal ini port 161 sudah diketahui masyarakat sebagai angka port yang telah terdaftar dan digunakan untuk servis SNMP.

Page 38: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

HASIL DATA DARI JT

NEXT

Page 39: Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang … Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Fresnel Zone

rn d dd dn = +. . .λ 1 2

1 2

r

d1 d2