69
Penanganan Anak Yang Berkebutuhan Khusus Kusandrini,S.Psi.,M.Kes.,Psikolog

Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Penanganan Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Kusandrini,S.Psi.,M.Kes.,Psikolog

Page 2: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Pertanyaan untuk kita

1. Apakah ank siap untuk masuk sekolah ?

2. Apakah sekolah siap untuk anak ?

Ini adalah landasan kuat yang perlu dijawab agar anak mendapat manfaat dari pendidikan dini dan anak tidak bermasalah

Page 3: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Mengapa anak siap sekolah perlu mendapat perhatian ?

1. Perubahan dari cara belajar informal melalui pengamatan dan bermain dirumah atau di TK

Sekolah cara belajar formal dan terstruktur

2. Seorang anak diharapkan transisi dari budaya bicara yang baru dikuasai kebudaya menulis

3. Anak diharapkan duduk tenang padahal mereka terbiasa dengan aktivitas dan kebebasan bergerak

4. Anak tunggal memerlukan penyesuaian ke lingkungan dengan banyak anak

5. Melepaskan diri dari keterikatan dengan ibu dan pengasuhnya berpindah ke guru

Page 4: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Guru perlu menyadari :

Hari-hari pertama merupakan saat-saat yang bisa sangat traumatis bagi anak dan penuh stres

Apa yang harus dilakukan guru ?

- Sebagai motivator

- Sebagai fasilisator

Page 5: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Sikap Guru yang harus dimiliki

• Mutu• Hormat• Berpikir positif• Jujur• Ramah• Rajin• Sabar• Tanggungjawab• Disiplin

• Kasih Sayang• Ikhlas• Bersih• Rendah Hati• Syukur• Istiqomah (Konsisten)• Qona’ah (Terima Apa Adanya)• Taqwa• Khusyu

Page 6: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Kepribadian Guru

Kepribadian : Sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatan yang membedakan dirinya dengan orang lain.

Kepribadian Guru adalah sifat khas yang dimiliki guru yang meliputi :

• Dimensi Karakteristik Pribadi Guru

• Dimensi Sikap Guru terhadap Siswa

• Dimensi Sikap Guru terhadap Materi dan Metode Pelajaran.

Page 7: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Karakteristik Pribadi Guru • Mencintai profesi sebagai guru • Terbuka dalam perencanaan kegiatan belajar – lebih

menekankan mendidik dari pada mengajar.• Materi berguna bagi siswa• Ada alternatif cara mengkomunikasikan kepada

siswa• Aturan dibuat fleksibel• Humor secara proporsional• Bisa menunjukan ekspresi kasih sayang• Tidak bersikap kasar baik secara verbal maupun

fisik• Memperhatikan anak secara seimbang.

Page 8: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Sikap kognitif Guru Terhadap Siswa

• Perilaku demokratis dan tenggang rasa• Responsif terhadap kelas ( mau mendengar,

masalah)• Memandang siswa sebagai patner• Menilai siswa secara proposional – Mengenali

aspek individu anak• Berkesinambungan dalam membuat ganjaran

dan hukuman.

Page 9: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Sikap Guru Terhadap Materi dan Metode

• Menyusun dan menyajikan materi sesuai kebutuhan siswa

• Menggunakan macam-macam metode yang relevan secara kreatif.

• Luwes dalam melaksanakan rencana

• Pengajaran lebih problematik

Page 10: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Sikap mendukung guru masalah psikologis yang dihadapi anak

Membantu persepsi anak mengenai sekolah sehingga anak mampu menyesuaikan diri menikmati lingkungan (sekolah)

Persepsi anak / alasan anak mengapa anak susah beradaptasi ke lingkungan sekolah

Page 11: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Kerangka Konsep Pembinaan Tumbuh Kembang Balita dan

Anak Prasekolah

Page 12: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Stimulasi dan pemantauan tumbuh kembang di keluarga dan masyarakat

Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang di tingkat petugas( tenaga kesehatan, pendidik, petugas lapangan KB, masyarakat )

Tidak ada penyimpangan

Ada penyimpangan

Penyimpanganmental emosional

Gangguan Pendengaran Dan penglihatan

Penyimpanganperkembangan

PenyimpanganPertumbuhan

• Gangguan gerak kasar• Gangguan gerak halus• Gangguan bicara dan bahasa• Gengguan sosialisasi dan kemandirian

• Gangguan daya dengar• Gangguan daya lihat

• Masalah mental emosional• Autis• Gangguan Pemusatan perhatiam dan hiperaktivitas

Intervensi Dini PenyimpanganTumbuh Kembang

Tidak Ada PerbaikanAda Perbaikan

Dirujuk ke fasilitasYang lebih mampu

• Kurus• Kurus sekali• Gemuk• Mikrosefal• Makrosefal

Page 13: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Prevalensi Anak Berkebutuhan Khusus di PAUD

.

Presentase Siswa ABK di tempat pendidikan Th ajaran 1992-1993

39.8

23.53.7

31.7

1.3

DIAGRAM

Kelas Regular

kelas Terpisah/Khusus

Sekolah Khusus (SLB)

Ruang Sumber

Asrama/Home/Hospital

Page 14: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Fenomena ABK di PAUDHasil dari pemantauan dan evaluasi di

sekolah :

a. Anak autisme

b. Anak gangguan pemusatan perhatian

hiper aktif (GPPH)

c. Anak gangguan pemusatan perhatian

(GPP)

d. Anak hambatan belajar ( Slow Learner)

e. Anak gangguan emosi dan perilaku

Page 15: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan Kelas Siswa-siswa Berkesulitan Belajar

Page 16: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

• Kebutuhan siawa yang berkesulitan belajar diperlukan adanya pemahaman tentang dasar-dasar yang dipergunakan untuk mendefinisikan hambatan tersebut dengan mengadopsi istilah kesuitan belajar (learning dissabilities) serta membedakan secara jelas antara istilah kesulitan belajar dengan jenis hambatan lainnya.

Page 17: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan siswa yang berkesulitan belajar diperlukan adanya pemahaman tentang dasar-dasar yang dipergunakan untuk:

1. Mendefinisikan hambatan tersebut dengan mengadopsi istilah kesulitan belajar (learning dissabilities)

2. Membedakan secara jelas antara istilah kesulitan belajar dengan jenis hambatan lainnya.

Page 18: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Definisi Mengenai Kesulitan Belajar

1. Kesulitan Belajar Khusus (Specipic learning disability)

Suatu gangguan pada satu atau lebih proses psikologis

2. Learning problem

tidak termasuk anak-anak yang mempunyai masalah-masalah belajar yang diakibatkan terutama faktor fisik

Page 19: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Masalah apa yang dihadapi siswa berkesulitan belajar di

sekolah?

Page 20: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Fenomen Anak yang berkebutuhan Khusus

1. Masalah Bahasa (Langguage Problems)

2. Masalah Perhatian dan Aktivitas (Attention and Activity Problems)

3. Masalah daya Ingat (Memory Problems)

4. Masalah-masalah Kognisi (Cognitive Problems)

5. Masalah Sosial dan Emosi (Social and Emotional Problems)

Page 21: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

• Inklusi merupakan saah satu program di sekolah dalam usaha menyatukan anak-anak yang memiliki hambatan dengan cara realistis dan komprehensif

Page 22: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Strategi-strategi Membantu Siswa

Berkesulitan Belajar

Page 23: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Strategi – Strategi Pengajaran untuk anak dengan masalah

perhatian (Konsentrasi)

Page 24: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

1. Ubalah cara mengajar dan jumlah meteri baru yang akan di jarkan

2. Adakan pertemuan dengan siswa

3. Bimbing siswa lebih dekat ke pross pengajaran

4. Berikan dorongan secara langsung dan berulang-ulang

5. Utamakan Ketekunan perhatian dari pada kecepatan

6. Ajarkan self-monitoring of attention (memonitoring perhatiannya sendiri dengan menggunakan alarm jam,

Page 25: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Strategi-strategi Pembelajaran

Untuk anak dengan masalah-masalah Kognisi

1. Berikan materi yang dipelajari dalam konteks

2. Menunda ujian akhir dan penilaian

3. Tempatkan siswa dalam konteks pembelajaran yang “Tidak Pernah Gagal”

Page 26: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Strategi-strategi Pengajaran untuk anak

dengan masalah-masalah sosial dan emosional

Page 27: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

1.Buatlah sistem penghargaan Kelas yang dapat diterima dan dapat diakses.

2.Membentuk kesadaran tentang diri dan orang lain

3.Mengajarkan Sikap positif

4.Minta bantuan

Page 28: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Strategi Lain yang Dapat Membantu Pendidikan Siswa

Berkesulitan Belajar

Page 29: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

1. Mencari dan memantapkan kekuatan siswa

2. Menyediakan struktur dan petunjuk yang jelas, serta memastikan bahwa siswa memahami harapan anda

3. Bersikap fleksibel dengan prosedur di ruang kelas (misal : mengijinkan menggunakan tape recorder dan kalkulator)

4. Menggunakan materi yag dapat dikoreksi sendiri yang memungkinkan adnanya umpan balik langsung.

5. Menggunakan komputer dan teknologi lainnya

6. Siswa dan kesulitan belajar sering memerlukan waktu untuk tumbuh dan dewasa----bersabarlah

Page 30: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Fenomena yang Disebabkan Kelainan-

Kelainan Perilaku

Page 31: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Definisi Gangguan Perilaku (Behavioral Disorders)

Istilah yang mendasar yang digunakan adalah istilah ketidak stabilan emosi seringkali lebih disukai oleh orang-orang yang memusatkan perhatian pada faktor psikologis internal sebagai penyebab gangguan perilaku

Page 32: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Mencari Akar Penyebab Adaya garis keturunan yang

menderita depresi mungkin dapat menambah kemungkinan bagi seseorang mempunyai masalah depresi.

Faktor-faktor yang menyiapkan (predisposing) dan faktor-faktor pencetus (precipitating) menjadi penting dalam menggenbangkan sifat-sifat positif dan bisa menyebabkan gangguan emosional dan perilaku

Page 33: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Faktor yang Menyiapkan dan Faktor Pencetus meliputi :1.Kelainan syaraf2.Problem kimiawi tubuh dan

metebolisme3. Interaksi genetik4.Penyakit5.Cidera6.Hubungan keluarga7.Tekanan-tekanan masyarakat8.Pengaruh sekolah

Page 34: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Jenis MasalahDilihat dari klasifikasi perilaku yang dapat dimasukan sebagai dimensi eksternal maupun internal :

1.Perilaku Agresif2.Perilaku Abtisosial3.Kecemasan/Menarik Diri4.Gangguan Pemusatan Perhatian5.Gangguan Gerak6.Perilaku Psikotik

Page 35: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Ruang Lingkup Gangguan Emosi Dan Perilaku• Penyandang hambatan ini

kebanyakan laki-laki (Marder dan Cox 1991) bahwa para pendidik menemukan siswa laki-laki lebih banyak “mengganggu” dibanding siswa perempuan.

Page 36: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Pendekatan-pendekatan Teoritis Bagi Kebutuhan Siswa Yang Mengalami Gangguan Emosi dan Perilaku

Page 37: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

1.Pendekatan Biomedis

2.Pendekatan Psikodinamik

3.Pendekatan Perilaku

4.Pendekatan Pendidikan

5.Pendekatan Ekologi

Page 38: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Cara membantu Siswa Yang Mengalami

Gangguan Perilaku Agar Berhasil Di Kelas

Inklusif

Page 39: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

1.Mengatasi Masalah-Masalah Emosi dan Perilaku

a. Buatlah harapan-harapan akademis dan perilaku siswa yng anda inginkan sejelas mungkin bagi mereka

b. Tunjukan pada siswa bahwa anda jujur dalam berhubungan dengan mereka

c. Berikan perhatian dan pengakan kepada siswa atas sifat-sifat dan prestasi yang positif

d. Buatlah contoh sikap, kebiasaan kerja, dan hubungan yang positif

Page 40: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

a. Pemantauan Dirib. Intervensi Diric. Pengarahan Diri

• Mengenali masalah• Menciptakan solusi yang mungkin• Analisis solusi-solusi yang mungkin• Berusaha memecahkan masalah• Nilailah apakah solusi itu berhasil

2. Keterampilan Manajemen Diri

Page 41: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

3. Penerapan Analisis Perilakua. Seberapa sering perilaku itu terjadi ?

b. Apa yang mengakibatkan munculnya perilaku ini?

c. Bagaimana asal-mulanya masalah ini?

d. Apakah sikap ini berhubungan dengan mata pelajaran atau aktivitas tertentu di sekolah

Page 42: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

4. Latihan Keterampilan Sosial

a. Peniruan

b. Bermain peran

c. Umpan balik

d. Mengalihkan Keterampilan Latihan

Page 43: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

ContohProgram Aktivitas Pendidikan Dan

Evaluasi Penilaian Aktivitas

Page 44: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

AKTIVITAS / INTRUKSITANGGAL / RESPON ANAK ( A/P )

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10 

Aktivitas "Kontak mata" P A A P A A A A A A

Instruksi "Lihat"  

Aktivitas " Duduk sendiri"  P P  P  P  P  P  P  P  P  P 

Instruksi "Duduk"                      

Aktivitas  "Toss"    P P  P  P  P  P  P  P  P  P 

Instruksi "Toss"                      

Aktivitas  "Salaman"    P  P  A  A  A A  A  A  A  P 

Instruksi "Beri Salam"                      

Aktivitas "Berdiri sndiri"  P P  P  P  P  P  P  P  P  P 

Instruksi "Berdiri"  

Page 45: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Contoh Pencatatan Perilaku

Harian

Page 46: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

TANGGAL NO PERILAKU

1 – 01 - 2009 1 Menangis

2Lempar bola sambil membalikkan badan

3 Tidak mau ditinggal oleh mamanya

2 – 01 - 2009 1 Menangis

2Setiap barang dibuang dengan cara membalikan badan

3 – 01 - 2009 1 Menangis

2Berontak sambil menangis ingin keluar

Page 47: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Anak Berkebutuhan Khusus Berkemampuan Unggul dan Berbakat

Istimewa (GIFTEDESS)

Page 48: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

• Anak yang diidentifikasikan dengan katagori berbakat biasanya merupakan anak-anak yang dapat menunjukan dengan jelas kemampuan luar biasa dan juga anak-anak yang mendapat kesempatan khusus untuk mengembangkan lebih jauh bakatnya.

• Contohnya : Albert Einstein dan Churchill

Page 49: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Definisi Keberbakatan

• Mereka yang dapat membuktikan kemampuan prestasi tinggi dalam berbagai bidang seperti intelektual, kreativitas, artistik atau bidang akademik tertentudan yang memerlukan pelayanan serta aktivitas khusus yang biasanya tidak diberikan oleh sekolah dalam rangka mengembangkan kemampuan tersebut (Education Consolidation and Improvement Act,bagian 582 1981)

Page 50: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Hal-hal yang Harus Diingat1. Ada berbagai intelegensia yang berbeda

2. Kreativitas dan motivasi merupakan hal yang sama pentingnya dengan kemampuan tinggi dalam mendefinisikan giftedness

3. Giftedness harus dikembangkan dan dibimbing.

4. Tes intelegensi selalu menjadi ukuran-ukuran yang paling akurat dan biasanya tidak memadai untuk mengetahui giftedness

Page 51: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Keberbakatan Definisi yang Diperluas

• Perluasan ide-ide keberbakatan telah diikuti oleh suatu gerak arah konsep-konsep yang lebih kompleks mengenai cara intelegensi itu sendiri berfungsi.

Page 52: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Intelegensi meliputi :

1.Linguistic Intelligence 2.Logical-mathematical Intelligence3.Spatial Intelligence4.Musical Intelligence5.Body-kinesthetic Intelligence6. Interpersonal Intelligence7. Intrapersonal Intelligence

Page 53: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan Pendidikan Khusus Siswa yang

Diketahui Berkemampuan unggul dan Berbakat

Khusus

Page 54: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

• Pada umumnya pengajaran mereka dilakukan di kelas-kelas umum yang merupakan suatu penelitian jenis layanan khusus yang paling umum diberikan kepada siswa

Page 55: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Layanan Pembelajaran menurrut Cox, Daniel dan Boston (1985) adalah

Kelas khusus paruh waktu

Belajar mendiri

Ruang sumber

Guru bantu

Page 56: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Ranah Keberbakatan

1.Ranah Kognitif

2.Ranah afektif

3.Ranah Fisik

4.Ranah Intuitif

5.Ranah Sosial

Page 57: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Siswa Berbakat, Guru Berbakat• Seorang guru yang hebat adalah

seorang yang menyukai mengejar

• Seorang guru yang hebat adalah orang yang menyukai apa yang mereka ajarkan (Suka berbagi pengetahuan)

• Seorang guru yang hebat mencintai siapa yang mereka ajari (penuh perhatian kepada siswa)

Page 58: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Sifat-sifat Guru yang Dapat Meningkatkan Keberhasilan Siswa Berbakat1. Keterbukaan intelektual

2. Menikmati suasana beelajar dan belajar dari orang lain

3. Merasa tentram mengenai siswa yang mengetahui lebih banyak pelajaran daripada guru

4. Kemampuan membiarkan siswa mempelajari topik yang bukan merupakan bagian dari kurikulum yang direncanakan

5. Keinginan untuk memberi siswa mendapat kemajuan sesuai dengan tingkat kemampuannya

Page 59: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Lingkungan Belajar Berpusat Pada Anak / Siswa

1.Tiap siswa adalah partner dalam pembuatan keputusan kurikulum

2.Pembelajaran kelompok individu, kelompok kecil dan seluruh kelompok dipermudah

3.Diharapkan ada tingkat aktivitas dan keributan yang beralasan

4.Perencanaan individual dibuat dan dilakukan oleh semua siswa

Page 60: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Keluarga Dengan Anak Berkebutuhan Khusus• Merupaka tantangan khusus untuk

menghadapi tambahan tantangan dan tanggungjawab berbeda dengan yang dialami orang tua lain.

Page 61: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Tahap-tahap Reaksi Orang Tua

1.Shock/Terguncang jiwanya2.Menolak3.Sedih4.Cemas5.Takut6.Marah7.Menerima/menyesuaikan diri

Page 62: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Dukungan Keluarga Anak Berkebutuhan Khusus sebagai Anggota AKtif

Lingkunga Sekolah

Page 63: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Studi KasusPersepsi Orangtua Mengenai Program Pendidikan Anak

Page 64: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

• Nyonya Luke merasa prihatin mengenai kesulitan Dustin dalam memehami gurunya, dan rupanya ia tak sanggup bergaul dengan siswa lain di kelasnya. Menurut gurunya, Dustin mempunyai masalah mengabaikan tugasnya di sekolah dan mengalami kesulitan sosial yang berarti. Nyonya Luke melaporkan masalah ini tidak sebesar ketika Dustin mengalami kesulitan di masa kanak-kananya. Dia merasa dan mencatat perubahan-perubahan perkembangan dalam dirinya, semua berakibat oleh kelahirannya yang prematur dan berat badanya yang rendah. Dia merasa masalah yang paling utama adalah masalah perhatian yang pendek (Short attention span). Nyoya Luke percaya Dustin adalah anak yang pandai namun prestasinya di sekolah merupakan akibat langsung dari kemunduran perhatiannya. Dia berpendapat dengan petunjuk pegajaran individu, merupakan hal yang paling sulit bagi Dustin, namun akan sangat berguna dalam meningkatkan kemampuannya.

Page 65: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

• Ibu Dustin melaporkan dia bereaksi dengan baik terhadap berita-berita yang baru, bahwa dia akan tetap di Taman Kanak-kanak tahun depan. Dia berpendapat bahwa Dustin berbicara atas kgagalannya di TK, namun dia juga berbicara dengan percaya diri dan akan melakukan lebih baij tahun depan.Dustin tampaknya terus bersikap positif terhadap pendidikan meski prestasinya semakin anjlok.

Page 66: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

• Ibu Dustin menganggap sebagai “People person”. Dia berpendapat Dustin memiliki keuanggulan dalam berhubungan baik dengan orang lain. Dia juga merasa puas kepadanya dan berharap menjadi anak ekspresif dan penyayang. Dustin sanggup untuk tenang dan menyesuaikan diri lebih baik di sekolah tahun depan.

Page 67: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

• Dustin usia : 5 tahun 8 bulan

• Dua Kakak Dustin usia : 10 tahun dan 13 tahun

• Ayah Dustin usia : 44 tahun

• Ibu Dustin usia : 42 tahun

Page 68: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Pertanyaan :1. Orangtua Dustin bingung, apakah dia harus

masuk Summer Program for Tutoring untuk mempersiapkan dirinya lebih baik dalam mengulang TK. Apa saran kepada mereka?

2. Berdasarkan informasi yang ada, haruskah Dustin meneria layanan pembelajaran pendidikan khusu tahun depan

3. Aktivitas apa yang mungkin berguna dalam mempersiapkan Dustin mengulang pendidikan TK dengan kelompok anak yang baru dan lebih muda?

Page 69: Anak Yang Berkebutuhan Khusus

Terimakasih