an Teknologi Pertanian Di Indonesia Tahun 1980 Sampai Sekarang

Embed Size (px)

Citation preview

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN DI INDONESIA TAHUN 1980 SAMPAI SEKARANGAyu Mirawati, Kharin Yulida, Moh. Sofi Sufyan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pertanian tidak lepas dari peradapan sejarah Bangsa Mesir. Peradaban di Mesir dimulai di lembah Sungai Nil. Hal ini disebabkan karena kesuburan tanah di sekutar lembah Sungai Nil yang diakibatkan oleh banjir yang membawa lumpur. Hal ini pula yang menarik perhatian manusia untuk mulai hidup dan membangun peradapan di tempat tersebut. Air Sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air Sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusanterusan dan waduk secara sederhana. Dan dari Mesir tersebut teknologi pertanian mulai dikenal diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai mata pencaharian dari mayoritas penduduknya sejak tahun 1980-an sampai sekarang. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Pada zaman dahulu teknologi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas pangan dalam pertanian sangat minim. Untuk membajak tanah pertaniannya, para petani masih menggunakan hewan sapi atau kerbau. Sedangkan untuk mengairi lahan pertaniannya, para petani lebih menggantungkan pada air hujan. Dewasa ini di Indonesia para sarjana pertanian sudah mulai bekerja sama dengan para petani untuk meningkatkan produktivitas pangan dari sektor pertanian. Langkah yang diambil adalah dengan menciptakan alat traktor untuk memudahkan petani membajak lahan pertaniaannya. Membuat saluran irigasi untuk menyirami lahan pertanian petani agar tidak lagi tergantung pada air hujan. Tidak hanya itu untuk meningkatkan produktivitas pangan disektor pertanian dimasa depan, perlu dibuat pupuk-pupuk organik seperti pestisida untuk mengusir hama tanaman. Selain itu pendekatan pertanian dengan sistem usaha agribisnis juga perlu dikembangkan, untuk perkembangan pertanian dimasa depan. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah teknologi pertanian? 2. Bagaimana perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada saat ini? 3. Bagaimana perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada masa depan untuk meningkatkan produksivitas pangan? 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahuai sejarah teknologi pertanian. 2. Untuk mengetahui perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada saat ini. 3. Untuk mengetahui perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada masa depan untuk meningkatkan produksivitas pangan. 2.1 Sejarah Teknologi Pertanian. Masa bercocok tanam lahir melalui proses yang panjang dan tidak mungkin dipisahkan dari usaha manusia prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidup pada masa-masa sebelumnya. Betapa sulitnya bertahan hidupdalam kala plestosen dan pasca plestosen tercermin dari sangat lambat dan memakan waktu yang panjang (Njoned & Notosusanto, 2010). Dalam perkembangan kebudayaan manusia, dari masa prasejarah sampai era manusia modern, mengalami beberapa tahapan peradaban. Pada awal peradaban kuno, manusia berkelompok dan hidup dengan cara berpindah-pindah (nomaden) dari satu tempat ke tempat

1

lain. Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara mengumpulkan buah-buahan, biji-bijian, atau hasil pertanian lain yang dapat dimakan, atau menangkap hewan. Menurut naskah kuno, terungkap bahwa sekitar 10.000-8.000 tahun SM masyarakat di daratan Cina, yang berdiam di lembah Sungai Kuning, mulai mengenal cara bercocok tanam juwawut dengan mengolah tanah menggunakan alat pengolah tanah berupa sebilah kayu yang ditajamkan dan ditempelkan pada suatu tongkat. Kebudayaan itu diduga sebagai awal dikenalkannya kegiatan pertanian, dalam arti bercocok tanam, sekaligus penggunaan teknologi pertanian berupa pembuatan alat pengolahan tanah (Djumali dan Illah, 2005). Selain dikenal sebagai bangsa bahari, Indonesia juga dikenal sebagai bangsa agraris sdari tahun 1980. Dalam arti bahwa dalam mengusahakan pola mata pencahariannya, mayoritas penduduk bercocok tanam padi di sawah yang basah dengan sistem irigasi. Sistem pertanian dengan irigasi ini memang sudah dikenal sejak dahulu, bahkan dalam sejumlah prasasuti berbahasa Jawa Kuno dan gambar-gambar relief candi membuktikan bahwa sistem irigasi telah dikenal dan dipraktikkan orang pada masa Hindu-Buddha (Vaughn, 1992) . Pengetahuan dan teknologi pertanian sawah dengan pengairan secara irigasi menjadi sesuatu yang penting bagi masyarakat yang berpola mata pencarian bertani sawah, dan ini berbeda dengan pola lainnya. Pertanian dengan irigasi atau pertanian sawah merupakan perkembangan dari pertanian ladang. Faktor apa yang mendorong perubahan dari pertanian ladang ke pertanian sawah sulit diketahui dengan pasti. Beberapa ahli awalnya mengira bahwa pertambahan penduduk yang semakin pesat menyebabkan kebutuhan akan pangan meningkat, sedangkan lahan yang tersedia relatif tidak semakin luas (Mundardjito, 2009). Teknik pertanian (agricultural engineering), sebagai penerapan ilmu-ilmu teknik pada kegiatan pertanian, dapat dianggap sebagai hibrida antara ilmu terapan teknik (sipil, mesin, listrik, kimia, dll) dan ilmu terapan pertanian (dari botani, zoologi, fisiologi, dll) muncul sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi oleh manusia berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Usaha tani skala besar pada areal yang luas tidal lagi mungkin dilakukan oleh tenaga manusia dan hewan. Mekanisasi pertanian (agricultural mechanization) berkembang di AS dan Eropa pada abad ke-18 untuk memecahkan masalah tersebut, dari pengerjaan lahan, pengairan, penanaman, sampai pemanenan. Kegiatan pascapanen dan penyimpanan, banyak menerapkan teknik sipil, mesin, dan listrik dalam kegiatan pertanian. Bidang cakupan teknik pertanian antara lain sebagai berikut : Alat dan mesin budidaya pertanian mempelajari dan bergiat dalam penggunaan, pemeliharaan, dan pengembangan alat dan mesin budidaya pertanian. Teknik tanah dan air, menelaah persoalan yang berhubungan dengan irigasi, pengawetan, dan pelestarian sumber tanah dan sumberdaya air. Energi dan elektrifikasi pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya serta penerapannya untuk kegiatan pertanian. Lingkungan dan bangunan pertanian, mencakup masalah yang berkaitan dengan perancangan dan konstruksi bangunan khusus untuk keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan tanaman dan peralatan pusat pengolahan dan system pengendalian iklim serta sesuai keadaan lingkungan. Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin untuk menyiapkan hasil pertanian, baik untuk disimpan atau digunakan sebagai bahan pangan atau penggunaan lain. Perkembangan ilmu system pada tahun 1980-an memberikan imbas pada bidang teknik pertanian, dengan berkembangnya ranah system dan manajemen mekanisme pertanian, yang merupakan penerapan manajemen dan analisis system untuk penerapan manajemen dan analisis system untuk penerapan mekanisasi pertanian. 2

Penerapan ilmu system secara lebih khusus sangat menopang perkembangan teknologi pertanian sebagai kegiatan industri, dalam cabang/subspecies atau bahkan hibrida ilmu teknik system industri yang kemudian hari menjadi landasan teknologi industri pertanian (Mangunwidjaja, 1993, 1998). Sasaran akhir yang ingin dicapai dalam pembangunan pertanian nasional adalah bagaimana memberikan kehidupan yang lebih baik (kesejahteraan) kepada petani dan keluarganya. Ada 4 faktor penting yang perlu diketahui sebagai landasan untuk meningkatkan taraf kehidupan/kesejahteraan petani, yaitu : Produktivitas tinggi : diperoleh melalui kegiatan pemeliharaan, pemupukan, pengendalian hama penyakit dan kegiatan teknis budidaya lainnya. Kualitas produksi baik : diperoleh melalui cara panen yang baik, pengelolaan hasil panen dan system transportasi. Usaha pendapatan tambahan dan diversivikasi : di samping usaha pokok komoditas perkebunan, pengembangan farming system dilakukan melalui usaha pertanian pangan, palawija, peternakan, perikanan dan lain-lain. Kemitraan (usaha patungan) : petani melalui organisasinya bekerjasama dengan mitra usaha untuk mendapatkan sumber pembiayaan dalam meningkatkan pendapat, membangun pabrik (usaha patungan) dan bekerjasama dalam pemasaran. Untuk mempersiapkan ke-empat faktor diatas, petani perlu mempersiapkan hal sebagai berikut : Sumber daya manusia profesional : mereka harus meningkatkan pengetahuan, keahlian dan perilaku (moral), sehingga dapat menjalankan aktivitas mereka, baik dalam kegiatan produksi, pengolahan dan pemasaran. Hubungan harmonis, kompak dan kebersamaan : hubungan ini harus dimotivasi dan difasilitasi, sehingga hubungan yang harmonis dan kompak di antara petani menjadi pendorong dan menumbuhkan semangat dalam melaksanakan segala aktivitas mereka. Kelembagaan kuat dan berfungsi : Kelembagaan yang dibangun atas dasar sumber daya manusia profesional dan kebersamaan (baik fisik maupun mental) yang difasilitasi dari bawah ke atas (bottom up) akan lebih kuat dan bermanfaat dalam melayani kebutuhan anggotanya. Untuk menumbuhkan kepercayaan anggota terhadap kelembagaannya, perlu difasilitasi agar petani melalui kelembagaannya memiliki system keuangan transparan. Kelembagaan petani yang dibangun oleh individu petani melalui kelompok produktif secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya dibentuklah gabungan kelompok sebagai embrio penumbuhan dan pengembangan koperasi. 2.2 Perkembangan Teknologi Pertanian di Indonesia Pada Saat Ini. Adapun perkembangan pertanian saat ini sebgai berikut : Situasi pertanian daerah tropis menunjukkan bahwa peruban terjadi dalam dua jalur . pada mulanya pertanian di daerah tropis bergantung pada sumber daya alam. Pengetahuan, keterampilan dan Institusi lokal. Sistemsistem pertanian yang bermacam-macam dan khas setempat telah berkembang melalui proses mencobacoba yang panjang dimana akhirnya ditemukan keseimbangan antara masyarakat yang berbasis sumber dayanya, produksi di tunjukkan pada keluarga dan masyarakat subsisitem. Cara kerja sesama anggota masyarakat telah dikembangkan dengan baik (Rachman,dkk, 2003) . Sistem pertanian traditioanal terus berkembang dalam suatu interaksi yang konstan dengan budaya dan ekologi lokal. Ketika kondisi untuk pertanian berubah misalnya, karena jumlah penduduk atau pengaruh nilai-nilai asing, sistem pertanian juga mengalami perubahan. Dimana adaptasi terhadap tekan yang baru itu tidak cukup cepat, basis sumber daya alam secara perlahan menjadi rusak , seperti halnya bagi masyarakat yang bergantung pada sumber daya 3

tersebut. Banyak sekali masyarakat petani yang mengalami disintegrasi karena kurangnya kemampun lokal untuk mengendalikan perubahan yang mengebabkan degradasi lingkungan yang semkin prah misalnya : di daerah Mesopotamia sepanjang sungai Tigris dan Eufrat, budaya mayan kuno di Amerika tengah dan peradaban Mediteranian kuno di Phoenicia , Mesir, Yunani dan Roma (Hidayat,dkk, 2006). Banyak sistem pertanian tradisioanal yang berlangsung dan bertahan selama berabad abad dalam hal kemampuan untuk mempertahankan tingakat produksi yang stabil dan terus menetus. Namun demikian sistem tersebut terpaksa mengalami perubahan yang begitu cepat selama dan semenjak zaman penjajahan pengenalan pendidikan dan teknologi asing di bidang pertanian dan kesehatan, tekanan jumlah penduduk yang semakin meningkat, perubahan dalam hubungan sosial dan politik dan penggabungan dalam suatu sistem pasar international yang dikuasai secara eksternal. Pada mulanya sistem pertahan yang berorientasi subsisten telah berkembang menjadi sistem yang berorientasi pasar dan komonikasi yang semakin baik telah meningkatkan permintaan barang- barang konsumen (Besari, 2008). Sistem pertanian ini mengkonsumsikan sumber-sumber yang tak dapat diperbaharui , seperti minyak bumi, dan pospat dalam tingakat membahayakan. Sistem perntanian seperti ini berorientasi pasar dan membutuhkan modal besar. Diperkirakan bahwa sekitar 1,4 miliar manusia atau kurang lebih seperempat peduduk dunia termasuk di Indonesia, hidupnya tergantung pada bentuk pertanian semacam ini. Bentuk pertanian ini di dapati di daerahdaerah pedalaman yang tadang hujan dan berlereng di negara Indonesia. Seperti lahan kering, lahan dataran tinggi, dan lahan perhutanan dengan tanah yang rapuh dan bermasalah, dipandang dari segi luas (Hidayat, 2006). 2.3 Perkembangan Teknologi Pertanian di Indonesia Pada Masa Depan Untuk Meningkatkan Produktivitas Pangan. Pengamatan empiris menunjukan bahwa tidak banyak negara didunia ini yang dapat mencapai tahapan pembangunan berkelanjutan yang digerakkan oleh sektor isdustri berbasis ilmu dan teknologi modern tanpa didahului dengan pencapaian tahapan pembangunan pertanian yang handal dan kuat. Di Indonesia perencanaan pembangunan dan pelaksanaan pertanian dikelola dengan baik. Pembangunan pertanian yang dilaksanakan dengan baik dapat meningkatkan ekonomi sekaligus produktivitas pangan bagi penduduknya. Pada masa lalu, khususnya beberapa tahun menjelang krisis ekonomi, sektor pertanian lebih diarahkan sebagai sektor penunjang dan pendukung pembangunan. Akibatnya, walaupun tingkat produktivitas berbagai komoditas pertanian berhasi ditingkatkan dan pertumbuhan ekonomi nasional juga tinggi, tetapi pertumbuhannya tidak merata ( Husodo,dkk, 2004). Terjadinya krisis ekonomi tahun 1997-1998 telah memberikan pelajaran yang berharga bagi bangsa Indonesia. Sektor industri yang selama ini diharapkan untuk menjadi andalan dalam memecu pertumbuhan ekonomi ternyata tidak mampu bertahan. Sementara itu, sektor pertaniaan yang kurang diperhatikan sejak Repelita V tetap tumbuh pasitif pada awal krisis ekonomi. Untuk meningkatkat produktivitas pertanian di Indonesia di masa depan, perlu adanya pembangunan pertanian dengan pendekatan sistem usaha agribisnis. Sejak dimulainya Repelita I pada tanggal 1 April 1969, peningkatan produksi pertanian khususnya beras menjadi target pembangunan nasional Indonesia. Untuk keperluan itu faktor penunjang peningkatan produksi pertanian perlu dibangun. Sang Hyang Seri (industri benih nasional) didirikan pada tahun1971. Demikian juga dengan Bulog, lembaga perkreditan, jaringan irigasi, jalan desa, dan pasar beras (Noto Adi,dkk, 2007). Jika diamati dengan seksama, peningkatan produktivitas pertanian yang tercatat dalam statistik cukup respectable. Dengan kata lain upaya peningkatan produksi cukup berhasil. Oleh 4

karena itu, paradigma pembangunan pertanian yang hanya meningkatkan produksi tanpa meningkatkan pendapatan petani perlu dikoreksi. Oleh sebab itu perlu dikembangkan paradigma baru. Paradigma baru tersebut adalah pendekatan agribisnis. Konsep agribisnis pertama kali diperkenalkan oleh John H. Davis pada tahun 1955. Agribisnis mempunyai tiga ruang lingkup kegiatan yaitu: 1. Pembuatan dan penyaluran sarana produksi untuk kegiatan budi daya pertanian. 2. Kegiatan budi daya atau produksi dalam usaha tani. 3. Penyimpanan, pengolahan,serta distribusi berbagai produk-produk yang memakai komoditas pertanian sebagai bahan baku. Di Indonesia, konsep dan pemikiran sistem usaha agribisnis juga dikembangkan antara lain oleh Prof. Bungaran Saragih dengan modifikasi sesuai dengan kepentingan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri. Disisi lain agribisnis merupakan usaha meningkatkan efisiensi sektor pertanian hingga kegiatan yang sangat produkktif melalui proses modermisasi pertanian dalam peningkatan produktivitas pangan di Indonesia dimasa yang akan datang (Husodo,dkk, 2004). Melalui modernisasi disektor agribisnis dalam skala nasional, menerimaan nilai tambah dapat ditingkatkan sehingga pendapatan ekspor akan lebih besar lagi. Untuk menunjang agribisnis perlu juga digunakan pestisida. Pestisida (dalam bahas Inggris: pestisida) secara harafiah berarti pembunuh hama. Pestisida digunakan dibidang pertanian agribisnis, secara spesifik sering disebut produk perlindungan tanaman. Agar tanaman yang ditanam tidak terserang hama perlu pestisda untuk membasmi hama tanaman pertanian tersebut. Pembasmian hama dengan pestisida bertujuan untuk meningkatkan produksivitas tanaman yang ditaman agar produksi tamanan lebih banyak. Dan persediaan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk di Indonesia mencukupi (Mangunwidjaja, 2005) Selain itu sistem pengolahan tanah pertanian yang baik, guna meningkatkan produktifitas pangan juga perlu digalakan. Pengolahan tanah pertanian dengan menggunakan mesin traktor sebagai alat untuk membajak tanah pertanian juga sangat mempengaruhi subur tidaknya tanah itu kelak bila ditanami. Penggunaan pupuk-pupuk organik juga sangat penting untuk pertumbuhan tanaman yang ditaman. KESIMPULAN Dalam perkembangan kebudayaan manusia, dari masa prasejarah sampai era manusia modern, mengalami beberapa tahapan peradaban. Pada awal peradaban kuno, manusia berkelompok dan hidup dengan cara berpindah-pindah (nomaden) dari satu tempat ke tempat lain. Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara mengumpulkan buah-buahan, biji-bijian, atau hasil pertanian lain yang dapat dimakan, atau menangkap hewan. Menurut naskah kuno, terungkap bahwa sekitar 10.000-8.000 tahun SM masyarakat di daratan Cina, yang berdiam di lembah Sungai Kuning, mulai mengenal cara bercocok tanam juwawut dengan mengolah tanah menggunakan alat pengolah tanah berupa sebilah kayu yang ditajamkan dan ditempelkan pada suatu tongkat. Kebudayaan itu diduga sebagai awal dikenalkannya kegiatan pertanian, dalam arti bercocok tanam, sekaligus penggunaan teknologi pertanian berupa pembuatan alat pengolahan tanah. Pengetahuan dan teknologi pertanian sawah dengan pengairan secara irigasi menjadi sesuatu yang penting bagi masyarakat yang berpola mata pencarian bertani sawah, dan ini berbeda dengan pola lainnya. Pertanian dengan irigasi atau pertanian sawah merupakan perkembangan dari pertanian ladang. Faktor apa yang mendorong perubahan dari pertanian ladang ke pertanian sawah sulit diketahui dengan pasti. Beberapa ahli awalnya mengira bahwa pertambahan penduduk yang semakin pesat menyebabkan kebutuhan akan pangan meningkat, sedangkan lahan yang tersedia relatif tidak semakin luas. 5

Untuk meningkatkat produktivitas pertanian di Indonesia di masa depan, perlu adanya pembangunan pertanian dengan pendekatan sistem usaha agribisnis. Sejak dimulainya Repelita I pada tanggal 1 April 1969, peningkatan produksi pertanian khususnya beras menjadi target pembangunan nasional Indonesia. Untuk keperluan itu faktor penunjang peningkatan produksi pertanian perlu dibangun. Sang Hyang Seri (industri benih nasional) didirikan pada tahun1971. Demikian juga dengan Bulog, lembaga perkreditan, jaringan irigasi, jalan desa, dan pasar beras. Melalui modernisasi disektor agribisnis dalam skala nasional, menerimaan nilai tambah dapat ditingkatkan sehingga pendapatan ekspor akan lebih besar lagi. Untuk menunjang agribisnis perlu juga digunakan pestisida. Selain itu sistem pengolahan tanah pertanian yang baik, guna meningkatkan produktifitas pangan juga perlu digalakan. Pengolahan tanah pertanian dengan menggunakan mesin traktor sebagai alat untuk membajak tanah pertanian juga sangat mempengaruhi subur tidaknya tanah itu kelak bila ditanami. Penggunaan pupuk-pupuk organik juga sangat penting untuk pertumbuhan tanaman yang ditaman. DAFTAR RUJUKAN Besari, M. Sahari. 2008. Teknologi Di Nusantara 40 Abad Hambatan Inovasi. Jakarta: Salemba Teknika. Djoened, Poesponegoro, M. Notosusanto, Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka. Hidayat, Bernadus.dkk. 2006. Pertanian Masa Depan. Yogjakarta: Kanisius. Mangunwidjaja, D.1993-1998. Agroindustri Pedesaan untuk Memberdayakan Ekonomi Rakyat. Jurusan teknologi Industri Pertanian. Bogor: Fateta IPB. Mangunwidjaja, D. Sailah, Illah. 2005. Pengantar Teknologi Pertanian. Depok: Penebar Swadaya. Mundardjito, dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia (Sistem Teknologi). Jakarta: Rajawali Pers. Noto, Adi Prawiro, T.dkk. Rasionalisasi Penggunaan Sumber Daya Air di Indonesia. Diakses dari http://www. Faperta.ugm.ac.id pada 20 Februari 2012. Rachman, B, E. Pasandara dan K. Kariya. 2003. Kelembagaan Irigasi Dalam Perspektif Otonomi Daerah. Jurnal Litbang Pertanian. Vaughn, E.Hansen. 1992. Dasar-Dasar dan Praktek Irigasi. Yogjakarta: Erlangga. Yudo, Husoda. Siswowno, dkk. 2004. Pandangan Srategi Pada Pakar Untuk Kemajuan Pertanian Indonesia. Depok: Swadaya. .

PERKEMBANGAN MESIN DAN MANFAATNYA BAGI KEHIDUPAN MANUSIAArfan Puji Mariono, Cinditya Dwi Yuniar, M. Haris Mahfudh, 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menarik untuk disinggung, bahwa perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini telah mencapai masa yang terlalu cepat. Ilmu pengetahuan merupakan suatu sistem yang dikembangkan oleh manusia untuk mengetahui keadaan lingkungannya, srta menyesuaikan diri dalam rangka untuk kelangsungan hidupnya. Pada masa prailmiah ilmu pengetahuan diperoleh dari proses empiris (turun-temurun), kemudian setelah lama berkembang ilmu pengetahuan diperoleh dari proses eksperimen dan logika. Ilmu pengetahuan juga tidak akan lepas dari suatu peradapan, karena peradaban juga dipakai untuk menyebut suatu kemajuan yang dapat dilihat dari sistem teknologi, seni, sistem kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang 6

maju dan kompleks (Badri Yatim 2008:2). Ilmu pengetahuan dasar yang tidak terpengaruh oleh ruang dan waktu lebih bersifat universal, daripada ilmu pengetahuan dan teknologi yang tergantung pada lingkungan dan zamannya(T. Jacob 1993:7). Teknologi merupakan suatu ilmu yang diterapkan. Teknologi lebih terpengaruh oleh lingkungan dan waktu, tidak terkecuali teknologi mesin. Teknologi mesin apabila dilihat dari perkembangannya, merupakan suatu sarana yang digunakan untuk mengganti tenaga manusia yang berlebihan diubah menjadi tenaga yang murah dan efisien. Saat ini, teknologi mesin berkembang sekitar 3 abad setelah penemuannya. Namun perkembangannya dirasakan terlalu cepat dengan umurnya yang masih baru tersebut. Teknologi mesin sekarang in telah berkembangan keseluruh dunia, sehingga dampaknya telah berkembang ke seluruh masyarakat. Dampak yang ditimbulkan oleh teknologi ini sangat tergantung oleh para penggunanya. Dampak positifnya mungkin sangat dirasakan oleh manusia, tetapi dampak negatifnya mungkin tidak terlalu dirasakan oleh manusia secara langsung, lingkunganlah yang sangat terpengaruh oleh dampak yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut. Manusia dituntut untuk bijak dalam menggunakan teknologi mesin, karena lama-lama dampak negatifnya pasti akan dirasakan oleh manusia sendiri. Mungkin bukan generasi sekarang yang merasakan, tetapi generasi yang akan datang yang akan merasakan dampaknya. Namun manusia juga dituntut untuk mampu menciptakan sebuah solusi yang mampu mengganti teknologi yang memberi dampak negatif, menjadi teknologi yang lebih baik. Sehingga generasi berikutnya akan dapat menikmati keindahan lingkungan di bumi ini. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka bisa ditarik suatu rumusan masalah yang dapat digunakan untuk memahami makalah ini. Rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana pandangan manusia tentang teknologi? 2. Bagaimana munculnya teknologi mesin? 3. Bagaimana perkembangan teknologi mesin dan dampaknya terhadap kehidupan manusia? 2. PEMBAHASAN 2.1 Pandangan Manusia terhadap Teknologi Teknologi merupakan suatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Kehidupan manusia diawali dari kehidupan fisik dan kehidupan berfikir. Kehidupan fisik berawal dari kelahiran ke dunia melalui sang ibu, kemudian pertumbuhan kehidupan manusia dilanjutkan dengan kehidupan berfikir yang melalui proses penyempurnaan dan menentukan keberadaannya di dunia sebagai manusia. Teknologi pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain dengan suatu pandangan bahwa teknologi tersebut memberikan suatu keadaan yang lebih mempunyai nilai dan manfaat bagi kehidupan manusia. Teknologi dalam penerapannya masih membutuhkan pengertian dari ilmu-ilmu yang lain seperti Termodinamika (ilmu yang menilai keadaan), Kinetika Fisika (ilmu yang menata perubahan fisik atau sementara), Kinetika Kimia (ilmu yang menata perubahan kekal atau persenyawaan kimia) ilmu reaktor (ilmu yang menetapkan rancangan dan tempat perubahan), dan ilmu dinamika (ilmu yang menilai perubahan dinamika dan penataan yang diterapakan). Dari berbagai ilmu penunjang tersebut, konsep teknologi diharapkan mampu menerapkan teknologi agar berkembang secara efisien dan efektif. Efisiensi lebih mengarah pada penilaian yang dilakukan berdasarkan perbandingan ukuran perolehan dengan hasil ideal yang dicapai. Sedangkan, efektifitas lebih pada ukuran upaya yang yang dilakukan untuk mencapai hasil yang diperoleh. Hasil ini bisa diperoleh dari perbandingan hasil yang dicapai dengan usaha yang telah diberikan (Purwasasmita, 2000:6-7). 7

Di samping dipengaruhi oleh lingkungan lingkungan fisik seperti geografi dan lingkungan biotik, ilmu pengetahuan dan Teknologi dipengaruhi oleh budaya termasuk keadaan sosial, ekonomi, politik, dan agama. Dengan begitu teknologi sebagian besar tidaklah netral. Dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi manusianya oleh gaya pikir yang umum yang berlaku pada zamannya dan wilayahnya. Dalam mengamati dengan objektif sesuatu dalam lingkungan terjadi hubungan antau interaksi tertentu antara pengamat dan objek yang pengamat itu menjadi subjektif. Jenis fenomena yang diamati tergantung pada pengamat dan waktu obserasi bermuatan teori. Harus diingat pula bahwa objek-objek yang diamati itu terbatas dan dipisahkan dari lingkungannya serta tidak lengkap semua komponen-komponennya yang diperhatikan karena ketrbatasan kemampuan akal dan waktu. Teknologi yang berkembang begitu cepat dengan hasil-hasil yang kelihatan nyata dan berpengaruh terhadap kebudayaan dunia, menyebabkan sedikit demi sedikit menggeser kedudukan tahayul dan agama. Teknologi cepat atau lambat akan menggantikan peran ideologi yang dianut untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan umat manusia. Ideologi-ideologi tersebut hanyalah akan menghambat kemajuan dan pencapaian kesejahteraan. Demikian juga agama yang sering kali menimbulkan konflik-konflik yang tidak perlu. Tetapi ternyata ilmu pengetahuan dan teknologi saja tidak memadai, karena konsep kemajuan dan kesejahteraan sendiri tidak memuaskan manusia. Kemudian manusia sendiri yang menjadi objek ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih parahnya lagi manusia menjadi korban dari ilmu pengetahuan dan teknologi (T. Jacob 1993:8-9). Dalam perkembangannya paradigama yang dimiliki bersama merupakan satuan fundamental yang mempelajari perkembangan ilmu pengetahuan. Pemahaman ilmu pengetahuan bagi konsep-konsep paradigma merupakan suatu hal yang berkaitan. Perolehan paradigma atau perolehan riset yang lebih jarang lebih memungkinkan merupakan tanda kematangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Pemahaman-pemahaman masyarakat modern lebih mengarah pada sains, teknik, dan ekonomi kapitalis. Transisi berurutan melalui revolusi merupakan pola perkembangan yang biasa bagi ilmu pengetahuan yang telah matang (Thomas, 1989:12-13). Dalam hal ini berbeda sekali dengan teknologi yang masih dipengaruhi oleh waktu dan tempat, sehingga tidak ada proses pengembangan yang terlampau jauh dari teknologi-teknologi yang telah diciptakan. Awalnya memang manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menguasai alam hingga sampai batas-batas tertentu. Tetapi manusia lupa bahwa dirinya sendiri merupakan bagian dari alam dan secara tidak langsung juga ikut dikuasai oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian mengembangkan sendiri, sehingga peran manusia menjadi tidak lagi dipakai. Akibat yang timbul dari adanya teknologi mesin adalah pengangguran yang semakin banyak. Manusia dituntut oleh mesin sebagai suku pengantinya digunakan untuk meningkatkan hasil kerjanya. Seperti halnya ilmu pengetahuan, teknologi tapi juga suatu lembaga yag mekanismenya ada dalam masyarakat. Hingga akhirnya masyarakat sebagai penguna teknologi juga harus mempunyai mentalitas yang sesuai dengan prilaku mesin. Teknologi harus mematuhi empat (4) unsur, agar dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara sadar dalam kehidupan kemanusiaan. Pertama, ekonomi dalam hal teknologi difungsikan sebagai distributor hasil usaha dan kepemilikan sebagai kelanjutan dari penerapannya, sehingga dengan banyk bertemu orang maka akan berjalan suatu jalinan silaturahmi seseorang. Kedua, sosial politik Sasarannya adalah nilai yang berasal dari kesepakatan berupa keadilan, agar semuanya bisa merasakan manfaat teknologi. Ketiga, budaya lebih mengarah pada jiwa gotong-royong yang lebih kepada jiwa kebersamaan yang sudah terjalin dari zaman dulu. Tidak hanya itu, budaya yang harus menunjang suatu nilai-nilai suatu kemanusiaan, prilaku disiplin, tidak munafik, dan perlu dibangun secara sadar. Keempat, ketuhanan dalam hal ini untuk menyakinkan para penguasa untuk mengerti bahwa kekayaannya merupakan suatu titipan yang didalamnya terdapat hak milik orang lain yang 8

harus disampaikan. Melandasi dari tata nilai, sebenarnya nilai ketaqwaan merupakn suatu sumber dari nilai lainnya, sehingga nilai kemanusiaan ini bersumber kreativitas yang berawal dari Ketuhanan Yang Maha Esa(Purwasasmita, 2000:21-22). Sebuah pertanyaan yang dihadapi leh manusia oleh fenomena yang telah disadarinya. Ilmu pengetahuan dan teknologi pastinya akan terus mengalami perkembangan atau mungkin tidak. Tampaknya ada suatu batas kemampuan intelektual manusia dalam memajukan pengetahuan ilmiah dan menerapkannya lebih lanjut menjadi teknologi yang canggih. Masa depan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagian masih tergantung pada individu-individu yang memiliki kemampuan intelektualnya yang terus didedikasikan untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Dedikasi individu tersebut tidak seharusnya diterima, karena dalam bidang kehidupan manusia perubahan kebiasaan memang sering kali terjadi. Agama dan seni bisa dipahami menjadi daya tarik tertinggi bagi pikiran manusia yang cerdas. Namun demikian, meskipun ilmu pengetahuan terus menjejakkan langkah kemajuannya, mungkin prestasinya tidak akan melampaui batas-batas masa lalu dan masa depannya. Pengetahuan manusia tentang cara kerja alam semesta bisa bertambah, tetapi pengetahuan masa depan tidak akan mungkinmeski lebih baik dari sebelumnya. Penyebab bisa dipahaminya alam semesta bekerja seperti sekarang ini, karena mengetehui bagaimana alam semesta ini ada. Begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh ilmu pengetahuan, tetapi mereka masih saja percaya bahwa pengetahuan ilmiah adalah satu-satunya jenis pengetahuan yang benar. Hal ini bukannya tidak bisa dibantah. Tetapi, benar bahwa jawaban-jawaban yang ditemukan di luar batas-batas ilmu pengetahuan merupakan keyakinan yang tidak bisa divrifikasi. Kebnyakan jawaban yang diberikan bersumber dari intuisi religius. Sehingga di masa depan, kehidupan akan mamaksa manusia untuk mencari jawaban pada ranah intuitif agama yang tidak bisa diverifikasi. Jika manusia melihat ungkapan pos-ilmiah dan ungkapan agama pra-ilmiah mungkin terlihat saling berlawanan. Namun, setiap ungkapan agama masa lalu telah disesuaikan dengan pandangan intelektual tentang waktu dan tempat di mana setiap ungkapan diformulasikan. Esensi agama menjadi latarnya, sama konstannya dengan esensi watak manusia. Agama merupakan unsur intrinsik dan distingtif dari watak manusia. Agam juga mencangkup respon manusia terhadap tantangan misteri fenomenayang ditanggapi dengan kesadaran manusia yang unik(Toynbee, 1979:5-6). 2.2 Awal Berkembangnya Teknologi Mesin Teknologi mesin merupakan sebuah teknologi yang sangat dekat dengan kehidupan manusia sekarang ini. Sebagian besar keadaan kehidupan masyarakat modern, saat ini pasti bersinggungan dengan teknologi mesin. Karena teknologi mesin perkembangannya langsung bisa dimanfaatkan oleh manusia. Tetapi pemanfaatan itu kemudian menjadi masalah yang sulit teratasi, karena manusia sudah terlalu lama tergantung oleh teknologi mesin. Maka dari itu, teknologi mesin yang seharusnya sangat diperlukan manusia, saat ini telah menjadi suatu masalah, sehingga harus dicari jalan keluarnya. Teknologi mesin yang saat ini berkembang pasti tidak lepas dari penemu mesin uap sebagai http://memagazine.asme.org/articles/2008/march/Heat_Work_First_Law.cfm Gambar 1: James Watt dan model mesin uap perintisnya, yaitu James Watt. Namun, Jemes Watt yang dibuatnya. bukan seorang penemunya. Pada awal abad masehi ada seseorang Insinyur Yunani yang telah menciptakan mesin uap sederhana, dia adalah Hero dari Iskandariah (100). Thomas Savery(1650-1715) asal Inggris ini, membuat pompa air bertenaga uap(1698). Savery membuat pompa ini digunakan untuk memompa pertambangan yang kebanjiran, tetapi pipa yang 9

mengalirkan uap sering meledak. Penemuan mesin uap yang mulai sederhana dan mudah digunakan ditemukan oleh Thomas Newcomen(1663-1729), Newcomen menghasilkan penemuan mesin ini pada tahun 1712. Namun, mesin buatannya masih kurang bermutu dan kurang efisien yang hanya bisa digunakan untuk pompa air tambang batubara. Hingga penemuan mesin uap yang lebih modern dilakukan oleh James Watt, karena penyempuranaan dari mesin Newcomen. Awalnya, Watt hanya tertarik untuk memperbaiki mesin uap Newcomen, hingga akhirnya Watt dapat membuat rancang bangunnya dan mesin uap buatannya jauh lebih modern dan praktis dari mesin uap sebelumnya. Saat itu cara kerja mesin Newcomen, masih menyemprotkan air dingin ke dalam silinder, Watt menilai bahwa cara itu tidak efisien, karena panas akan terbuang ketika silinder mendingin. Namun Waat kemudian membuat inovasi lain dengan membuat uap mengembun di luar silinder, sehingga silinder tetap menjadi panas. Setelah jadi, Watt kemudian mematenkannya pada 1769. Mesin uapnya ini lebih mengefisienkan mesin uap dan menghasilkan gerak putar yang dapat menjalankan berbagai mesin selain pompa. Setelah muncul mesin uap dari Watt, kemudian mulai dikembangkan lagi mesin uap atmosferik (tekanan uap melebihi tekanan atmosfer). Orang yang pertama kali mempopulerkannya adalah John Theophilus desaguliers (1683-1744), sekitar tahun 1740 John memperkenalkannya pada kerajaan Inggris tentang dasar-dasarnya. Kemudian hingga pada tahun 1800 semua mesin uap adalah mesin atmosferik, orang yang pertama kali menggunakannya uap bertekanan tinggi ini adalah Richard Trevithick(1771-1833), Trevithick membuat lokomotif pertama pada tahun 1804 di Inggris. Langkah serupa juga dilakukan di AS oleh Oliver evans(1755-1819). Mesin bertekanan tinggi seperti lokomotif Trevithick, menghabiskan batu bara lebih banyak dan lebih kuat daripada mesin atmosferik(Challoner, 2000:28-30). Mesin uap di pabrik memberikan dampak luar biasa dalam bidang industri. Mesin ini menggeser peran kincir air untuk menyediakan keperluan energi pabrik. Sehingga pabrik dapat menggunakan energi yang lebih kuat dan pabrik tidak perlu lagi dibangun di wilayah hilir sungai. Energi biasanya disalurkan ke mesin-mesin melalui pelantara karet dan sabuk. Pengankutan orang dan barang dari satu tempat ketempat yang lain mempunyi peran yang sangat penting dari suatu peradapan. Dengan adanya lokomotif tersebut membuat perjalanan pengangkutan penumpang dan barang dagangan ke berbagai wilayah. Hingga menjelang abad ke 20(akhir abad ke19) sudah ditemukan mesin bahan bakar dakhil. Mesin ini memanfaatkan energi yang dilepaskan oleh bahan bakar yang terbakar cepat dalam silindersilindernya. Sehingga memungkinkan munculnya kendaraan bermotor. Mesin bahan bakar dakhil cukup rapi dan kuat untuk membawa sumber energinya (biasanya berupa bensin) model mobil dibuat pertama kali oleh insinyur Austria pada tahun 1875oleh Siegfried Marcus. Kecepatannya kurang lebih 6 km/jam. Hingga beberapa tahun kemudian, mobil yang sebenarnya muncul di pasaran. Mobil tersebut dibuat oleh orang Jermanyang bernama Karl Benz(1844-1929). Karena kemajuannya pada abad ke 20, memunculkan berbagai macam kendaraan bermesin dakhil yang lebih kuat dan efisien. 2.3 Perkembangan Teknologi Mesin dan Dampak Dalam Kehidupan Manusia Jasa Percetakan atau Informasi Pada era awal abad XXI ini dunia percetakan indonesia sudah berkembang dengan sangat maju. Perkembangan terbaru dunia percetakan ini diakbibatkan oleh adanya inovasi dalam penemuan program program komputer terbaru yang sangat memudahkan manusia mencetak buku, brosur,surat kabar, dan majalah. Teknologi cetak digital (digital printing) menjadikan ongkos cetak jarak jauh untuk menghemat ongkos angkut koran atau majalahnya. Sebagai contoh, surat kabar Kompas dapat menghemat ongkos angkut dengan mendirikan percetakan jarak jauh di Bawen, Semarang. Pada saat ini mencetak buku bukan lagi monopoli 10

perusahaan besar, karena teknologi komputer dan mesin cetaknya tidak lagi menjadi barang yang mahal harganya. Sudah tentu hal tersebut sangat berbeda pada awal atau pertengahan abad XX misalnya. Bahkan mesin fotocopy saja baru populer pada 1970-an. Oleh sebab itu, ada baiknya jika kita mengetahui sejarah perkembangan percetakan di Indonesia pada masa lalu. Sebuah alat percetakan didatangkan ke kota Batavia (sekarang Jakarta) pada 1668 dan ditempatkan di jalan yang bernama Prinsestraat. Pada waktu itu dicetak pamflet yang memberitakan kemenangan Belanda (VOC, Perhimpunan Dagang Hindia Timur) menakhlukkan Kesultanan Makassar, bahkan mesin cetak ini juga dipergunakan untuk mencetak buku kamus bahasa Melayu pada awal abad XVII. Mesin cetak kedua didatangkan pada 1718 di Kasteel (benteng di Batavia), yang digunakan untuk mencetak peraturan peraturan pemerintah dan buku buku resmi taunan pemerintah. Bahkan diakhir abad XVIII, mesin cetak dipakai untuk mecetak artikel artikel ilmiah dari lembaga keilmuan Bataviaasch Genootschap, tahun 1778 ( Besari, S.M, 2007 : 258). Pada tahun 1743, Gubernur Jenderal VOC, van Imhoff mendirikan percetakan ketiga untuk pemerintah dan juga seminari untuk mencetak kitab suci agama Kristen (Bibel). Pada saat itulah pertama kali van Imhoff menerbitkan lembaran berita Bataviase Nouvelles sebagai cikal bakal perkembangan pers yang pertama di Indonesia. Pada tahun 1810, Gubernur Jenderal Daendels mendirikan percetakan milik negara (landsdrukkerij) yang kemudian mencetak Bataviasche Koloniale Courant. Setelah itu percetakan dan penerbitan surat kabar semakin berkembang pada masa selanjutnya, terutama oleh pihak swasta orang Belanda, Cina, dan Pribumi, antara lain W. Bruining di Batavia, van Dorp di Semarang, dan Tan Khoen Swie di Kediri. Perusahaan percetakan W.Bruining menerbitkan surat kabar Het Bataviasch Advertentie Blad sejak 1851 dan Java Bode pada 1852. Sementara itu di Surakarta sejak 1855 terbit koran Bromartani yang diterbitkan oleh Harteveld & co, dan koran Djawi Kanda pada 1891 diterbitkan oleh Albert Roeche, koran Retnodhumilah terbit 1895 oleh penerbit Kolf Bunning, sedangkan koran milik bumiputera adalah Djawi Hisworo terbit 1907 ( Basari, S.M, 2007 : 258). Koran bahasa Melayu diterbitkan oleh van Dorp sejak 1860, yaitu Slompret Melajoe , sedangkan penerbit Tionghoa juga menerbitkan koran Melayunya seperti Pewarta Soeraja (1902), Kabar Perniagaan (1902), Warna Warta (1903), dan lain lain. Pada masa pergerakan nasional banyak organisasi politik dan sosial yang menggunakan penerbitan koran atau majalah sebagai alat perjuangannya, seperti Oetoesan Hindia (1913), dan Saroetomo milik Serekat Islam, Darmokondo milik Budi Utomo (1909), Mingguan Adil milik Muhammadiyah, Pembela Islam milik organisasi Persatuan Islam dan lain lain ( Basari, S.M, 2007 : 259 ). Jasa Komunikasi Pos Dalam kehidupan sejak manusia mulai membangun peradabannya komunikasi di antara mereka senantiasa berlangsung. Namun, kondisi geografi yang terpisah membuat manusia mengembangkan teknologi komunikasinya, baik dengan menggunakan tanda tanda bunyi seperti kentongan dan peluit atau dengan tanda tanda seperti asap, sinar cahaya atau lampu dan sebagainya. Bangsa romawi yang berperadaban maju juga mengembangkan komunikasi melalui pos sejak abad II-IV. Hal ini dimungkinkan karena bangasa Romawi banyak membangun jalur jalan yang baik dari kota Roma ke wilayah wilayah takhlukannya. Sejak saat itu komunikasi melalui pesan surat yang diantarkan oleh pegawai pos berkembang terus, bahkan sampai abad XXI. Pada saat ini perkembangan itu makin maju karena menggunakan moda teknologi transportasi yang juga terus berkembang pesat. Di wilayah Indonesia sistem pos diperkenalkan oleh orang Eropa yang datang ke Nusantara. Sejak mereka mulai menguasai wilayah N usantara, sistem pos juga mulai diperkenalkan di Hindia Timur (Nusantara) oleh Perhimpunan Dagang Hindia Timur (Vereenigde Oost Indische Compagnie). Antaran pos dilakukan dengan menggunakan kuda 11

tunggangan dan kereta kuda, sedangkan untuk ke pulau pulau lainnya diangkut dengan kapal kapal VOC yang berlayar ke berbagai tujuan untuk berdagang. Meskipun demikian, antaran pos masih merupakan komunikasi yang mahal dan sering kali lebih mengutamakan kepentingan dinas atau kepentingan ekonomi VOC. Pada awal abad XIX terjadi perubahan politik yang mendasar karena VOC dibubarkan sebagai akibat banyaknya kerugian dan salah urus. Pemerintah Kerajaan Belanda kemudian mengambil alih wilayah jajahan VOC. Pemerintah kerajaan waktu itu sudah dikuasai oleh Prancis (1790-an) yang telah menduduki Belanda dalam kekacauan selama erang perang akibat Revolusib Prancis. Di Hindia Belanda (yaitu sebutan untuk Hindia Timur atau Nusantara) kekuasaan dipimpin oleh Marsekal Herman William Deandels yang memerintah atas nama Napoleon Bonaparte di Prancis. Deandels membangun jalan raya Grote Posweg sejauh 1.000 km antara Anyer di ujung barat Pulau Jawa sampai Penarukan di ujung timur, yang pada awalnya merupakan bagian dari sistem pertahanan untuk melindungi Pulau Jawa dari serangan Inggris. Pembangunan jalan antara 1808-1810 ini telah membuka trasportasi darat di pulau jawa yang selama ini sangat sulit dilalui. Dengan menggunakan Jalan Raya Daendels inilah kiriman pos dapat dilakukan dengan lebih lancar dan lebih cepat. Melalui jalan raya ini jaringan pos dari Anyer ke Batavia dan Buitenzrog (Bogor) menjadi lebih lancar. Kemudian jaringan pos dan pendirian kantor pos mulai didirikan di seluruh pulau jawa sejak 1832 (Basari, S.M, 2007 : 275-258). Jasa Komunikasi Telegraf, Telepon, dan Radio Telepon Perkembangan komunikasi melalui pos yang sudah ada sejak sebelum masehi di dunia semakin canggih karena adanya penemuan alat trasportassi baru, membuat komunikasi menjadi semakin cepat. Komunikasi ini paada masa kolonial di Indonesia dibutuhkan untuk mengatasi masalah hubungan komunikasi pemerintah untuk menunjang kegiatan politik dan ekonominya. Namun, sejak pertengahan abad XIX di Hindia Belanda berkembang jenis alat komunikasi baru yang tidak mengandalkan alat transportasi, tetapi hanya menggunakan seutas kawat logam. Alat ini dikenal dengan telegraf. Sejak itulah berkembang era telekomunikasi di dunia dan selanjutnya juga Hindia Belanda.perkembangan penemuan alat telegraf dimulai dari penemuan telegraf listrik oleh Galvani pada 1789-yang kemudian disempurnakan oleh Amperedan penemuan telegraf magnetik oleh Gay Lussac. Pada ahkirnya alat ini disempurnakan oleh Samuel Finlay Breeze Morse, seorang Amerika yang menemukan alat yang dapat mencatat pesan sinyal telegraf yang tercetak pada pita kertas (Sopandi dkk, 1982: 89). Perkembangan teknologi telekomunikasi di Eropa dan Amerika tersebut menarik perhatian pemerintah Belanda unytuk membangun prasarana telegraf di Hindia Belanda, terutama di Jawa, sebagai daerah pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi Hindia Belanda. Kebutuhan yang dirasakan penting adalah membuat jaringan telegraf antara pusat pemerintahan Hindia Belanda atau kedudukan Gubernur Jendrl di Bogor (Buitenzorg) dengan pusat kegiatan perekonomian dan adminitrasi kolinoal Jakarta (Batavia). Untuk itulah pemerintah kemudian membangun jaringan telegraf antar Batavia dan Buitenzorg yang selesai dibangun dan dioperasikan sejak 23 Oktober 1956. Peralatan telegraf langsung diimpor dari Eropa,sementara untuk jaringn kawat untuk penghubungnya digunakan pohon kapuk sebagai tiang-tiangnya. Dalam peristiwa yang bersejarah itu kepala pelayanan telegraf pemerintah Groll mengirim telegraf kepada Gurbernur Jendral C.F. pahud. Sementara itu, hubungan telegraf antara Batavia dan Surabaya juga dengan Semarang dan Ambarawa tersambung sejak 1857. Pada 1859 sudah didirikan sebanyak 28 kantor telegraf di seluruh Jawa dengan sepanjang kawat 2.700 km. Dalam pada itu pembangunan jaringan telegraf di Sumatra mulai berfungsi sejak 1866, meskipun dengan hambatan yang lebih besar karena tiang kawat yang menggunakan pohon mudah rusak atau tum-bang karena angin ribut dan gangguan gajah (Sopandi dkk, 1982: 89-91). Pada saat itu fungsi telegraf masih dipakai untuk kepentingan birokrasi 12

pemerintahan Hindia Belanda. Jaringan telegraf Internasional dengan Eropa dan Amerika dapat dilakukan melalui Singapura (Basari, S.M, 2007 : 262). Teknologi Mesin Uap, Gas, dan Listrik Sejak pemerintahan abad XIX, wilayah Hindia Belanda telah terbuka bagi masuknya teknologi baru di Eropa, yaitu mesin uap. Hasil kajian yang dilakukan Sejarahwan Belanda menunjukan bahwa industri gula di Jawa merupakan salah satu tehnoloi yang menyerap teknologi mesin uap secara besar-besaran. Bahkan industri gula di Jawa disebut sebagai salah satu industri yang tidak tersaingi dikawasan Asia. Banyaknya pabrik gula di sekitar Surabaya menjadikan kawasaan ini pada ahkir abad XIX sebagai daerah pusat industri terkemuka di Asia (Lindblad, 2000:176-177). Setelah kapal-kapal dimodifikasi dengan tenaga uap pada 1830-an dan berkembang pada 1850-an, kereta api yang digerakan dengan tenega uap juga mulai beroperasi di Jawa Tengah pada 1860-an. Industri atau pabrik pengelolaan tidak lagi menggunakan tenaga binatang (kerbu atau sapi) yang memutar roda penggilas. Demikian juga kincir air berangsur-angsur ditinggalkan, karena tidak efesien. Pilihan penggunaan mesin uap untuk menggerakan pabrik gula dimulai 1853. Pada 1871 tidak kurang dari 342 unit mesin uap di gunakan dalam pabrik gula dan pada 1914 meningkat menjadi 1914 meningkat menjadi 1.350 unit. Kebanyakan mesin uap itu diimpor dari Inggris. Dengan mulai ditemukanya minyak bumi pada 1887 di Surabaya, maka kebutuhan akan mesin uap untuk mengambil dan menyulingnya semakin besar, terutama untuk mendapat minyak tanah dan mengolah residu menjadi lilin parafin. Waktu itu Wonokromo , di selatan Surabaya, banyak perusahaan yang menggunakan mesin uap untuk kegiatan menambang minyak tanah. Tenaga uap juga dipergunakan di luar Jawa, terutama di Sumatra Timur dan Kalimantan Timur untuk industri pengolahan minyak bumi sejak ahkir abad XIX. Penemuan atau penggunaan gas sebagai penerang jalan atau rumah dimulai sejak 1861. Pada 1863 didirikan Perusahaan Gas Hindia Belanda (Nederlandsch Indische Gas Maatschappij). Pada 1871 Pabrik Gaas didirikan di Surabaya. Sementara itu, energi listrik mulai dipakai sebagai energi penerangan lampu listrik sejak 1897, di Solo 1902, di Malang 1910, di Surabaya 1912, dan di Semara) ng 1913. Pemerintah kemudian mendirikan perusahaan listrik dengan nama ANIEM (Algemene Nederlandsch Indische Electricitteits Mattschappi) (Basari, S.M, 2007 : 265). Mesin Konversi Energi Konvensional Mesin konversi energi konvensional umumnya menggunakan sumber energi konvensional yang tidak terbarui, kecuali turbin hidropower, dan umumnya dapat diklasifikasikan menjadi motor pembakaran dalam pembakaran luar, mesin mesin fluida, dan mesin pendingin dan pengkondisian udara. Mesin konversi energi non konvensional umumnya menggunakan energi yang dapat diperbarui, kecuali mesin berbahan bakar nuklir (Suyantoro, S, 2006 : 11-12). Energi Listrik Ditinjau dari cara memperoleh energi listrik dari pembangkit listrik tenaga angin mempunyai dua macam kelebihan. Pertama, instalasi yang modern dapat dibangun dengan cepat. Pembangkit tenaga nuklir memerlukan waktu sampai sepuluh tahun untuk membangunya. Kedua, dibanyak negara sepanjang tahun ada angin yang bertiup sehingga akan kebutuhan arus listrik sepanjang tahun akan terpenuhi (Hamid,2002:24). Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka 13

dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan(file:///F:/Smester%204/ngenet%20on/perkembangan-teknologi-bagikebutuhan.html). 3.1 Kesimpulan Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi. Dan juga kemujuan dalam bidang mesin dapat sangat mempermudah kegiatan manusia atau bahkan sangat membuat manusia mudah dalam kehidupan dan berbagai aktivitas. Untuk itu kita harus dapat lebih efisien dan pintar dalam memanfaatkan kemajuan IPTEK yang sangat pesat ini. DAFTAR RUJUKAN Challoner, Jack. 2000. ENERGI. Jakarta : Balai Pustaka Jacob, T. 1993. Manusia, Ilmu, dan Teknologi. Yogyakarta: Tiara Wacana Kuhn, T.S. 1989. Peran Paradigma dalam Revolusi Sains (judul asli: The Structure of Scientific Revolution). Bandung: Remaja Karya (RK) Purwasasmita, M. 2000. Konsep Teknologi (Bahas Kuliah KU-120). Bandung: TPB-ITB Toynbee, A. 1979. Sejarah Umat Manusia (Uraian Analitis, Kronologis, Naratif, dan Komparatif). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada. Basari, S.M. 2007. Teknologi Di Nusantara (40 Abad Hambatan Inovasi). Jakarta : Salemba Teknika. Sopandi, dkk. 1982. Suyantoro, S. 2006. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta : C.V ANDI OFFET. Hamid,Ibnu.2002.Sumber Energi dan Pencemaran Lingkungan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Abenk Nst. 2011. Perkembangan Teknologi Bagi Kebutuhan Manusia. (On Line, file:///F:/Smester%204/ngenet%20on/perkembangan-teknologi-bagi-kebutuhan.html, diakses 28 Ferbruari 2012).

14

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MESIN DI NUSANTARAFebri Robita Kurniawan, Sendhi Saputra, Nova Andreyanto 1.1 Latar Belakang Catatan paling awal dari sejarah teknologi mesin dapat kita lihat ke kota Alexandria pada tahun 75. Disana terdapat seorang ahli matematika bernama Hero, yang juga dikenal denga nama Heros atau Heron yang menulis tiga buku tentang mekanik dan sifat-sifat udara serta memperkenalkan rancangan dari mesin uap sederhana. Mesin ini dikenal dengan nama Aeolipile atau Aeolypile, atau juga disebut dengan Eolipile. Prinsip kerja mesin ini adalah dengan menggunakan tekanan uap untuk memutarkan bola (bejana) yang berisi air sebagai bahan baku penghasil uap. Bola (bejana) tersebut dapat berputar karena adanya dorongan dari uap yang keluar dari nosel yang terletak pada sisi samping bejana. Metode Hero yang mengubah tenaga uap menjadi gerak ini merupakan dasar bagi para penerusnya untuk mengembangkan teknologi mesin uap di masa yang akan datang. Sejarah mesin uap yang mulai berkembang sejak awal abad 17 dan mencapai jaman kemasannya pada pada medio pertama abad 19, dimana pada saat itu prime mover untuk industri maupun transportasi (kapal laut dan kereta api) menggandalkan mesin uap. Era mesin uap telah berlalu, tapi turbin uap masih banyak dipakai karena hampir 80% pembangkit tenaga listrik didunia ini menggunakan turbin uap. Jadi masih ada sedikit kaitannya untuk mengetahui mesin uap. Mesin uap (steam engines) masuk dalam kategori pesawat kalor, yaitu peralatan yang digunakan untuk merubah tenaga termis dari bahan bakar menjadi tenaga mekanis melalui proses pembakaran. Ada dua jenis pesawat kalor yaitu Internal Combustion Engines/ICE (motor pembakaran dalam) dan External Combustion Engines/ECE (motor pembakaran luar). Pada pesawat kalor jenis ICE, proses pembakaran bahan bakar untuk mengasilkan tenaga mekanis dilakukan didalam peralatan itu sendiri; sedangkan pada ECE, peralatan ini hanya merubah tenaga termis menjadi tenaga mekanis adapun proses pembakaran dilakukan diluar peralatan tersebut. Mesin induksi, yang sering juga disebut mesin asinkron atau mesin takserempak, banyak sekali digunakan, terutama di dalam industry sebagai motor penggerak. Sebuah mesin induksi, dalam hal ini sebuah motor, tidak memerlukan sumber energy lain kecuali jaringan tersebut, dari mana arus penguat medannya juga diperoleh (Kadir, 1999:10-11). Tehnik mesin adalah cabang engineering tertua, sebuah disiplin yang berurusan dengan system-sistem mekanik, mesin-mesin bermotor, dan metode-metode manufaktur atau produsi. Tehnik mesin adalah sebuah disiplin yang sangat luas yang berurusan dengan masalah engineering yang sangat beragam (Wright, 2005:27-28). Contoh dari pesawat kalor jenis ICE adalah motor bensin dan motor disel yang sangat populer sebagai prime mover baik untuk otomotif maupun untuk industri. Pada motor bensin dan motor disel proses pembakaran bahan bakar (bensin/solar) dilakukan didalam silinder motor itu sendiri dan perubahan tenaga termis hasil pembakaran menjadi tenaga mekanis juga dilakukan didalam pesawat itu sendiri melalui gerakan kian kemari dari piston menjadi gerakan putaran dari crank shaft. Contoh dari pesawat kalor jenis ECE adalah mesin uap dan turbin uap. Pada peralatan ini, mesin uap hanya merubah tenaga potensial dari uap menjadi tenaga mekanis berupa gerakan kian kemari dari piston dan selanjutnya diubah menjadi gerakan putaran dari crank shaft; sedangkan turbine uap merubah tenaga potensial dari uap menjadi tenaga mekanis yang langsung merupakan gerakan putaran dari as turbin. Adapun proses pembakaran bahan bakar dilakukan diluar mesin uap dan turbin uap, yaitu didalam ketel uap (boiler). Didalam ketel uap (boiler) tenaga termis hasil pembakaran bahan bakar digunakan untuk memanaskan air sehingga berubah menjadi uap dengan temperatur dan tekanan tinggi, untuk selanjutnya uap 15

dengan temperatur dan tekanan tinggi tersebut dialirkan ke-mesin uap atau turbin uap untuk diubah menjadi tenaga mekanis. 1.2 Rumusan masalah a. Bagaimana Teknologi Mesin Uap dan Gas di Nusantara? b. Bagaimanakah Teknologi Roda dan Transportasi Darat di Nusantara? c. Bagaimana dampak dari perkembangan teknologi mesin di Nusantara? 1.3 Tujuan d. Untuk mengetahui Teknologi Mesin Uap dan Gas di Nusantara. e. Untuk mengetahui Teknologi Roda dan Transportasi Darat di Nusantara. f. Untuk mengetahui dampak dari perkembangan teknologi mesin di Nusantara. 2.1 Teknologi Mesin Uap dan Gas di Nusantara Thomas Savery adalah seorang insinyur yang bekerja pada militer Inggris dan penemu berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1698 ia menemukan mesin uap pertama di dunia. Penemuannya ini diawali ketika ia bekerja pada sebuah tambang batubara yang mengalami kesulitan dalam memompa air yang digunakan untuk mengairi tambang. Prinsip kerja mesin ini adalah dengan menaikkan tekanan uap di dalam ketel. Uap tersebut kemudian dimasukkan ke bejana kerja, sehingga memungkinkan untuk meniup air keluar melalui pipa bawah. Ketika temperatur dalam bejana menjadi panas karena dipenuhi uap keran antara ketel dan bejana ditutup, jika perlu bagian luar bejana didinginkan. Hal ini mengakibatkan uap didalamnya berkondensasi, menciptakan vakum parsial dan tekanan atmosfer mendorong air ke atas melalui pipa bawah hingga bejana penuh. Pada titik ini keran di bawah bejana ditutup, dan keran antara bejana dan pipa atas dibuka untuk mengalirkan pipa dari ketel. Tekanan uap yang tinggi akan memaksa air keluar dari bejana (Soebagio, 2008:23-25). James Watt adalah seorang insinyur mesin dan penemu asal Skotlandia. Pada tahun 1769 James Watt mematenkan kondenser terpisah yang terhubung ke silinder oleh sebuah katup. Tidak seperti mesin uap milik Newcomen, pada mesin uap milik James Watt ini terdapat sebuah kondensor untuk mendinginkan silinder yang panas. Mesin James Watt ini segera menjadi desain untuk semua mesin uap modern dan memicu terjadinya revolusi industri. Satuan daya Watt diambil dari nama James Watt dimana 1 Watt besarnya setara dengan 1/746 HP. Perbedaan mendasar dari mesin James Watt ini dengan mesin milik Thomas Newcomen adalah pada letak kondensor yang digunakan. Jika pada mesin Newcomen ruang untuk mengkondensasikan uap menyatu dengan silinder kerja, maka pada mesin James Watt ruang untuk mengkondensasikan uap terpisah dari silinder. Selain itu mekanisme penggerak torak dari mesin James Watt menggunakan gerakan putar dari roda penggerak yang berputar, tidak seperti pada mesin Newcomen yang menggunakan gerakan translasi (bolak-balik) dari pompa air. Anak didik kita lebih mengenal Jamaes Watt dari pada Wilkinson. Padahal bila tidak ada mesin pelubangnya Wilkinson, mungkin James Wat tidak akan menjadi terkenal gara-gara mesin uapnya tidak terwujud, pada dasarnya membuat atau memproduksi merupakan tindakan terpuji yang tergolong amalan yang tinggi. Jadi patut diajarkan, di praktekkan, diterampilkan, dan diamalkan (Taufik Rochim, 2008: 1). Secara virtual manusia memiliki interaksi dengan mesin, peling tidak dengan satu tipe. Sistim kerja yang produktif seringkali melibatkan manusia dan mesin, dimana manusia memegang fungus control. Data factor manusia sangatlah membantu dalam menentukan ukuran, bemtuk dan lokasi dari berbagai alat control. Sebagai contoh adalah interaksi antara manusia dan mesin pada mobil. Semua tampilan dirancang dengan teliti agar mudah dikenali (Rochim, 1993:8-9). Sebuah mesin uap adalah mesin panas yang melakukan kerja mekanik menggunakan uap sebagai perusahaan fluida kerja. Sejarah mesin uap membentang kembali sejauh abad 16

pertama Masehi; mesin uap pertama yang tercatat belum sempurna menjadi Aeolipile dijelaskan oleh Yunani matematika Hero dari Alexandria (Hassan, 1976:34-35). Pada abad berikutnya, bertenaga uap beberapa 'mesin' yang dikenal tentang adalah perangkat dasarnya eksperimental digunakan oleh penemu untuk menunjukkan sifat-sifat uap. Sejak pertengahan abad ke XIX, wilayah Hindia Belanda telah terbuka untuk masuknya teknologi-teknologi baru dari Eropa. Jawa adalah merupakan salah satu industri yang tak tersaingi di Asia. Surabaya adalah kota yang menjadi pusat terkemuka di Asia pada akhir abad XIX. Tahun 1830 kapalkapal dimodifikasi menjadi teknologi uap dan berkembang tahun 1850, tahun 1860 kereta api bertenaga uap di operasikan di jawa tengah. Sedangkan penggunaan mesin uap pada pabrik gula dimulai tahun 1853. Kebutuhan mesin uap semakin meningkat pada tahun 1887 di Surabaya, karena ditemukannya minyak bumi. Kebanyakan mesin uap diimpor langsung dari Iggris. Penemuan dan penggunaan gas sebagai penerangan jalan ataupun rumah dimulai pada tahun 1861. Pada tahun 1871 di Surabaya didirikanlah Pabrik Gas. (Basari, 2007:265). Setelah turbin gas ternyata berhasil digunakan sebagai motor propulsi pesawat terbang dan kapal, maka timbul keinginan untuk menggunakan turbin gas pada kendaraan niaga dan mobil penumpang. Hal yang menarik dari turbin gas dalam penggunaanya sebagai motor penggerak mobil dan kendaraan darat adalah dari segi ukuran dan beratnya yang kompak dan ringan serata bebas getaran. Namun hal yang tidak menguntungkan adalah karana efisiensi turbin gas sangat rendah pada beban nol atau beban persial. Demikian juga dengan turbin bebas menghasilkan momen putar maksimum pada kecepatan nol, tetapi hanya dapat menghasilkan daya rendah paada putaran rendah. Beberapa keuntungan berikut ini dapat diperoleh dari system turbin gas: a) Turbin kompresor dan turbin bebas dapat bekerja pada putaran optimumnya masingmasing. b) Kemudahan start merupakan dayar tarik sendiri. Dalam hal ini hanya pasangan turbin kompresor saja yang di start (dengan masa yang lebih kecil). c) Karakteristik momen putar turbin bebas sangat baik untuk kendaraan bermotor. Karakteristiknya stara dengan karakteristik turbin uap atau motor listrik. d) Putaran daya poros system turbin bebas dapat diubah dan tidak tergantung dari kecepatan turbin kompresor. Akselerasi turbin bebas lebih cepat karena tidak ada hubungan mekanis antara turbin kompresor dan turbin bebas(Wiranto, 2002:8-10). 2.2 Teknologi Roda dan Transportasi Darat di Nusantara Sebenarnya manusia telah diperkenalkan gerakan rotasi roda pada masa eksistensi yang cukup dini, yaitu ketika ia harus membuat api dari penggerekan sebatang kayu antara kedua telapak tangan, kemudian digerakkan memutar dengan cara saling menggeserkan kedua telapak tangannya. Pekerjaan tersebut kemudian dipermudah dengan menggunakan busur jara (bow dril). Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi. Istilah roda juga sering digunakan untuk obyek-obyek berbentuk lingkaran lainnya yang berputar seperti kincir air. Menurut banyak sumber, roda pada awalnya dibuat di Mesopotamia kuno untuk digunakan sebagai tembikar pada tahun 3000 SM. Ada juga sumber yang mengatakan roda di buat di China pada tahun 2800 SM. Roda berjeruji baru ditemukan kemudian untuk mempermudah kendaraan-kendaraan agar lebih ringan dan lebih cepat. Contoh-contohnya paling awal bisa dilihat pada kebudayaan Andronovo yang ada sejak dari tahun 2000 SM. Rata-rata bangsa Celt menggunakan rim besi di 17

sekeliling rodanya sejak tahun 1000 SM. Roda berjeruji telah digunakan tanpa banyak pengubahsuaian sampai awal abad ke-20. Dalam perkembangan transportasi darat, manusia telah mengenal dan memakainya, antara lain adalah mobil, sepeda motor, bis, truk, dan kereta api. Transportasi darat yang sering dipakai untuk berpergian jauh misal, kereta api yang mampu mencapai perjalanan jauh tanpa harus mengalami kemacetan. Selain sebagai tarnsportasi orang untuk berpergian jauh, kereta api juga dapat dipakai untuk pengiriman barang serta hasil kekayaan alam yang tidak bisa dibawa oleh manusia. Menurut penelitian Charles E. Lee dan C.F. Dendy Marshall gerobak dipakai untuk memudahkan pengangkutan yang ditarik di atas rel supaya lebih ringan. Sistem itu dipakai di pertambangan Eropa Tengah mulai tahun 1520. Pengakuan itu kemudian diragukan oleh beberapa pihak, karena di Mesir usaha angkutan yang memakai cara itu sudah ada sejak zaman purbakala. Bangsa Yunani membuat jalan tertentu untuk gerobak angkutan. Mulanya jalan rel dibuat dari kayu dan diletakkan begitu saja, akibatnya lekas putus. Angkutan melalui jalan rel ini yang mestimulir terbitnya revolusi industri. Terbit karena diketemukan tenaga uap tahun 1765 oleh James Watt (Gani, 1978:10-11). Kereta api berasal dari Inggris. Setelah Liverpool dan Manchester Railway berhasil, demam kereta api timbul dimana-mana. Pembangunan jalan rel mencapai 2.396 km tahun 1840, dibanding dengan dengan tahun 1830 yang hanya 157 km. Hampir tiapindustri pertambangan membuka jalan rel sebagai alat angkutan hasil arang batu. Perusahaan kereta api tumbuh seperti cendawan dimusim hujan, hingga tiba seleksi dan konsolidasi. Yang kecil bergabung supaya kuat dan tetap survive (Gani, 1978:12-13). Kereta api pun menyentuh bumi Nusantara tahun 1868, yaitu pada jaman penjajahan Belanda berlangsung. Kereta api mulai dibuat oleh pemerintah Belanda yang telah mengenal sistemnya sebelum menjajah Nusantara. Tetapi tujuan kereta api dibuat malah bukan sebagai sarana transportasi penumpang, melainkan memperkuat kedudukan penjajah dalam arti ekonomi, politik dan strategi. Jalur kereta api dibuat pertama kali di Nusantara pada tahun 1873, Surabaya-Pasuruan-Malang yang diresmikan tahun 1878. Kemudian di Sumatra, OlelehKotaraja sepanjang 14 km tahun 1876. Dari Aceh menjalar ke Sumatra Barat, Selatan dan Utara dengan terakhir dibuka lintas Makassar-Takalar di Sulawesi tahun 1923. Di tahun 1925, masyarakat Indonesia baru pertama kali mengalami naik kereta api model kurcaci yang kegunanaannya mulai positif yang dibangun oleh Madoera Stootman Maatschappij (Gani, 1978:21-22). Setelah Indonesia Merdeka, kereta api dijadikan milik negara. Dan akhirnya sampai jaman kemerdekaan saat ini, kegunaan kereta api di Nusantara yaitu sebagai sarana transportasi penumpang. Dan sudah banyak perkembangannya mulai dari rel, lokomotifnya, maupun stasiunnnya. 2.3 Dampak Dari Perkembangan Teknologi Mesin di Nusantara Manusia sekarang sewaktu-waktu bebas bergerak ke segala penjuru Tanah Air, bahkan ke seluruh duniapun. Ini adalah berkat keunggulan pengetahuan dan teknologi. Kemampuan manusia untuk melengkapi komunikasi, hingga dapat memberi jasa-jasa yang memuaskan. Kereta api, mobil, bis, dan truk di darat, kapal di laut, pesawat terbang di udara. Di tiga ruangan itu mereka bergerak sesuai dengan sifat dan bentuk masing-masing dengan komplementer melayani publik. Secara virtual, semua manusia memiliki interaksi dengan mesin, paling tidak dengan satu tipe. Interaksi manusia-mesin terlihat pada sopir truk, operator lathe, operator crane, pengetik dan operator komputer. Sistem kerja yang produktif sering kali melibatkan manusia dan mesin, dimana manusia memegang fungsi kontrol. Manusia menempatkan benda kerja 18

pada mesin, menekan tombol start, memperlihatkan mesin bekerja, menghentikan mesin bila keadaan darurat atau bahaya, dan memutuskan kapan mematikan mesin. Dalam perkembangannya, teknologi mesin banyak menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan manusia khususnya di Nusantara ini, antara lain berdampak pada ekonomi, sosial dan budaya. Masalah kebutuhan primer, sekunder, tersier, maupun masalah sumber daya alam sebenarnya secara tidak langsung sudah mengemukakan dampak ekonomi. Sebab sebagai Homo economicus, manusia selalu memperhitungkan untung rugi. Pada saat mata pencaharian manusia masih menyangkut soal tanah, kaum feodallah yang memegang peranan penting. Sedangkan pada saat industri memegang peranan penting dalam ekonomi, maka kaum kapitalislah yang memegang peranan utama dalam penyediaan kebutuhan manusia. Sebagai contoh, apabila manusia membutuhkan sesuatu untuk berpergian jauh dan yang berhubungan dengan mesin, misal sepeda motor, maka secara tidak langsung manusia mempunyai sebuah keinginan untuk memiliki barang itu, dan itu sebelumnya tidak dilihat dari segi ekonominya. Kegiatan itu mudah dilakukan di era modern saat ini, dikarenakan adanya sistem tunai dan kredit untuk memiliki barang tersebut. Dengan berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi, maka kemungkinan manusia hidup dalam lapangan pekerjaan tersebut. Nilai sosial juga berubah. Jika manusia itu dapat membeli atau memiliki suatu teknologi yang berhubungan dengan mesin dan nilainya tinggi, maka akan mempengaruhi nilai status yang tinggi juga. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi menyebabkan industri yang memproduksi barang secara massal juga makin meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif, seperti peniruan dan pemalsuan merek dagang dan sebagainya. Itu menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya, dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum. Dalam dampak budaya, sudah dapat terlihat pada era modern akhir-akhir ini. Banyak manusia yang meninggalkan peninggalan budaya yang dulu telah diwariskan oleh nenek moyang. Seperti halnya dalam masalah pertanian, pada jaman tradisional manusia dalam mengolah tanah masih menggunakan sebuah cangkul, namun pada modern kini terdapat sebuah mesin traktor untuk membajak tanah dengan begitu rata dan cepat.(http://bab8dampak_perkembangan_ipa_dan_teknologi_terhadap_kehidupan_manusia.pdf). 3.1 Kesimpulan Catatan paling awal dari sejarah teknologi mesin dapat kita lihat ke kota Alexandria pada tahun 75. Disana terdapat seorang ahli matematika bernama Hero, yang juga dikenal denga nama Heros atau Heron yang menulis tiga buku tentang mekanik dan sifat-sifat udara serta memperkenalkan rancangan dari mesin uap sederhana. Mesin ini dikenal dengan nama Aeolipile atau Aeolypile, atau juga disebut dengan Eolipile. Sejarah mesin uap yang mulai berkembang sejak awal abad 17 dan mencapai jaman kemasannya pada pada medio pertama abad 19, dimana pada saat itu prime mover untuk industri maupun transportasi (kapal laut dan kereta api) menggandalkan mesin uap. Era mesin uap telah berlalu, tapi turbin uap masih banyak dipakai karena hampir 80% pembangkit tenaga listrik di dunia ini menggunakan turbin uap. Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi. Istilah roda juga sering digunakan untuk obyek-obyek berbentuk lingkaran lainnya yang berputar seperti kincir air. Menurut banyak sumber, roda pada awalnya dibuat di Mesopotamia kuno untuk digunakan sebagai tembikar pada tahun 3000 SM. Ada juga sumber yang mengatakan roda di buat di China pada tahun 2800 SM. Roda berjeruji baru ditemukan kemudian untuk mempermudah kendaraankendaraan agar lebih ringan dan lebih cepat. 19

Dalam perkembangan transportasi darat, manusia telah mengenal dan memakainya, antara lain adalah mobil, sepeda motor, bis, truk, dan kereta api. Transportasi darat yang sering dipakai untuk berpergian jauh misal, kereta api yang mampu mencapai perjalanan jauh tanpa harus mengalami kemacetan. Selain sebagai tarnsportasi orang untuk berpergian jauh, kereta api juga dapat dipakai untuk pengiriman barang serta hasil kekayaan alam yang tidak bisa dibawa oleh manusia. Dalam perkembangannya, teknologi mesin banyak menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan manusia khususnya di Nusantara ini, antara lain berdampak pada ekonomi, sosial dan budaya. Sebagai contoh, apabila manusia membutuhkan sesuatu untuk berpergian jauh dan yang berhubungan dengan mesin, misal sepeda motor, maka secara tidak langsung manusia mempunyai sebuah keinginan untuk memiliki barang itu, dan itu sebelumnya tidak dilihat dari segi ekonominya. Jika manusia itu dapat membeli atau memiliki suatu teknologi yang berhubungan dengan mesin dan nilainya tinggi, maka akan mempengaruhi nilai status yang tinggi juga. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi menyebabkan industri yang memproduksi barang secara massal juga makin meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif, seperti peniruan dan pemalsuan merek dagang dan sebagainya. Itu menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya. Dalam dampak budaya, sudah dapat terlihat pada era modern akhir-akhir ini. Banyak manusia yang meninggalkan peninggalan budaya yang dulu telah diwariskan oleh nenek moyang. Seperti halnya dalam masalah pertanian, pada jaman tradisional manusia dalam mengolah tanah masih menggunakan sebuah cangkul, namun pada modern kini terdapat sebuah mesin traktor untuk membajak tanah dengan begitu rata dan cepat. DAFTAR RUJUKAN Soebagio. 2008. Teori Umum Mesin. Surabaya: Tim Srikandi. Gani, M. 1978. Kereta Api Indonesia. Jakarta: P.T. Jayakarta Agung Offset. Murtadho, Fatchurrochim. 1983. Pesawat Bantu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Turner, Wayne. 1993. Pengantar Teknik dan Sistem Industri. Prima Printing. Rochim, Taufiq. Proses Pemesinan. FTI-ITB. Pudjanarsa, Astu. 2006. Mesin Konvensi Energi. Yogyakarta: C.V. Andi Offset. Arismunandar. 2002. Mesin Turbin Gas. Bandung: ITB. Wright, Paul. 2002. Pengantar Engineering. P.T. Gelora Aksara Pratama. Hassan, Ahmad. 1976. Taqi al-Din dan. Arab Teknik Mesin. Institut Sejarah Arab Sains, Universitas Aleppo. Kadir, Abdul. 2003. Mesin Induksi. Jakarta: Djambatan. Basari, M. 2007. Teknologi di Nusantara. Jakarta: Salemba Teknika. Internet http://bab8-dampak_perkembangan_ipa_dan_teknologi_terhadap_kehidupan_manusia.pdf http://2.bp.blogspot.com/_feddPxQoic0/TH68Lu9nymI/AAAAAAAAAB8/I0VWfd1u44w/s 1600/IMG_8572.copy+copy.jpg http://neody2.blogspot.com/2010/05/sejarah-roda-dari-zaman-ke-zaman.html http://fahmi0026.wordpress.com/category/teknologi-informasi/

20

PENTINGYA ENERGI LISTRIK DALAM PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA Ana Wijayanti, Jefri Fendi Saputra, M.Mujib Ridwan, 1.1 Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan yang tak terelakkan dalam kehidupan manusia, di mana energi tersebut dapat membuat perkembangan yang sangat pesat. Banyak sekali kontribusi alam dalam memproduksi energi ini tanpa merusak lingkungan sekitar. Hal ini disebut dengan sumber energi yang dapat diperbaharui dan sumber daya ini dapat mengurangi pencemaran udara, dalam skala besar baik di pedesaan maupun di perkotaan. Energi mempunyai peranan yang sangat penting dan menjadi kebutuhan dasar dalam pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Oleh karena itu, energi harus digunakan secara hemat, rasional, dan bijaksana agar kebutuhan energi pada masa sekarang dan masa yang akan datang dapat terpenuhi. Mengingat pentingnya penggunaan energi secara hemat, rasional, dan bijaksana, Pemerintah perlu menyusun Peraturan Pemerintah dalarn rangka pengaturan pemanfaatan sumber daya energi, surnber energi dan energi, melalui penerapan teknologi yang efisien energi, pemanfaatan energi secara efisien dan rasional, dan penerapan budaya hemat energy guna menjamin ketersediaan energi nasional yang berwawasan lingkungan. Negara negara maju tidak akan mungkin mencapai tingkat kemajuannya tanpa menggunakan energi secara luas.Dinegara maju orang cukup menekan tombol di pabrik, di rumah, di jaringan telekomunikasi, di jaringan pengangkutan dan bereslah semuanya.Tingkat kemajuan seperti ini tidak mungkin dicapai tanpa melibatkan penggunaan energy secara besar besaran. Dengan sendirinya banyak sekali perencanaan baik di waktu lalau maupun sekarang, dilakukan dan diperlukan implementasi secara besar besaran dari pada rencana- rencana itu,untuk memungkinkan penyediaan energi secara mudah itu. Generasi generasi yang dilahirkan dalam situasi yang telah maju akan sulit membayangkan betapa banyaknya waktu yang pernah diperlukan untuk melakukan hal hal yang sederhana dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Penggunaan tenaga teknis secara luas yaitu bukan tenaga manusia atau hewan melainkan kemajuan industri.Dahulu penggunaan tenaga teknis sering di anggap sebagai ciri negara maju, makin maju negara tersebut makin banyak tenaga teknis. Namun kini banyak negara berkembang menyadari pentingnya penggunaan tenaga teknis ini. Dengan adanya sumber energi yang di kembangkan manusia kebutuhan manusia akan lebih mudah tercukupi dan lebih efisien. Jadi apabila topik ini diangkat dalam makalah akan sangat menarik untuk dibahas dan menjadi bahan diskusi. 1.2 Rumusan Masalah Dari Latar belakang diatas dapat diambil Rumusan Masalah sebagai berikut: 1.2.1 Sebutkan jenis jenis sumber energi? 1.2.2 Bagaimana dampak pengunaan Energi terhadap lingkungan? 1.2.3 Bagaimana peran sumber energi listrik dalam perkembangan kehidupan manusia? 1.3 Tujuan Penulisan Dari Rumusan Masalah diatas dapat diambil Tujuan Penulisan sebagai berikut: 1.3.1 Mengetahui jenis jenis sumber energi 1.3.2 Mengetahui dampak pengunaan Energi terhadap lingkungan 1.3.3 Mengetahui peran sumber energi listrik dalam perkembangan kehidupan manusia 2.1 Jenis jenis Sumber Energi Menurut Purwadarminta energi adalah tenaga, atau gaya untuk berbuat sesuatu. Definisi ini merupakan perumusan yang lebih luas dari pada pengertian pengertian mengenai energi 21

yang pada umumnya dianut di dunia ilmu pengetahuan. Dalam pengertian sehari hari energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan (Kadir,1995: 27). Jenis jenis sumber energi di antaranya adalah energi otot, energi angin, tenaga air, batu bara, minyak bumi, tenaga listrik, gas bumi, panas bumi, energi nuklir, energi surya, energi ombak laut, energi api, energi massa, energi inti atom. Pada zaman dahulu orang menggunakan energi dari otot, mereka sendiri untuk melakukan pekerjaan seperti mengumpulkan makanan dan membangun tempat perlindungan. Untuk lebih memanfaatkan serta mendayagunakan energy otot, orang orang pada zaman dulu membuat peralatan sederhana seperti kayu dan batu, ketika teknik peleburan berkembang peranti logam mulai dikenal orang. Kekuatan otot juga dapat ditemukan pada binatang(Challoner,2000: 8). Energi angin, energi yang memanfaaatkan suatu sumber daya alam yang murah dan dapt diperbaharui. Energi angin ini dimanfaatkan untuk pengangkutan, yaitu sebagai daya dorong kapal layar. Pada taraf berikutnya, energi angin ini juga dimanfaatkan untuk menjalankan kipas angin yang menggerakkan pompa air irigasi dan alat penggiling gandum. Kincir angin di negeri Belanda yang tersohor itu merupakan contoh keberhasilan manusia dalam memanfaatkan energi angin(Kadir,1995:7). Tenaga air, sumber energi ini yang merupakan bentuk energi yang terbarukan, dipakai untuk pertukangan dan untuk penggilingan. Batu bara, diperkirakan berasal dari bahan organic berupa biomassa. Sekitar awal abad ke 13 pemakaian batu bara masih terbatas untuk memasak dan pemanasan. Pada abad ke 18 telah ditemukan mesin uap yang menggunakan batu bara sebagai sumber energi. Batu bara juga berperan sebagai bahan baku untuk membuat kokas yang diperlukan dalam pengerjaan logam. Minyak bumi, sama dengan gas bumi diperkirakan mungkin sekali terjadi dari bahan organik asal binatang binatang kecil dan mengalami proses penekanan sangat lama. Pada awal abad ke 19 minyak bumi muncul sebagai pemain baru di gelanggang energi dunia. Minyak bumi berperan dalam pemanasan dan penerangan. Di bidang pemanasan minyak bumi ini mulai mendesak dan menggantikan batu bara. Pada awal abad ke 20 dengan dipergunakannya motor pembakaran untuk pengangkutan yang memakai minyak, maka sebagai bahan bakar transpor minyak ini secara berangsur angsur menggantikan batu bara. Tenaga listrik sebagai energi sekunder, yang mula mula memakai hanya batu bara sebagai bahan bakar utama untuk membangkitnya. Pada awal abad ke 20 terlihat adanya pembangkitan tenaga listrik dengan unit unit termis yang memakai batu bara dan minyak bumi sebagai bahan bakar. Energi listrik yang semula terutama dipakai untuk penerangan dan untuk menggerakkan motor motor dalam industri, menjadi kian penting karena kemudian juga dipakai untuk memproses logam, pemanasan dan memasak. Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan akumulasi arus elektron, dinyatakan dalam watt-jam. Bentuk transisinya adalah aliran electron melalui konduktor jenis tertentu.Eneregi listrik dapat disimpan sebagai energi medan elektrostatis yang merupakan energi yang berkaitan dengan medan listrik yang dihasikan oleh terakumulasinya muatan electron pada pelat kapasitor (Pudjanarsa,2006:3). Gas bumi, diperkirakan mungkin sekali terjadi dari bahan organik asal binatang binatang kecil dan mengalami proses penekanan sangat lama. Mula mula dipakai sebagai bahan bakar dalam pembangkitan tenaga listrik pada awal abad ke 20, kemudian juga berperan dalam pemanasan dan untuk memasak. Panas bumi, pada awal abad ke 20 agak lanjut mulai berperan dalam pembangkitan tenaga listrik dan untuk penggunaan penggunaan khusus seperti pemanasan. Energi panas bumi terjadi karena pertemuan antara magma, yaitu panas dalam perut bumi dengan air (Kadir,1995:8). Energi Nuklir merupakan sumber energi hasil tambang yang lain yang dapat dibudidayakan melalaui proses fisi dan fusi. Energi nuklir meskipun bersih namun 22

mengandung resiko bahaya radiasi yang mematikan sehingga pengolahanya harus ekstra hati hati disamping memerlukan modal besar untuk infestasi awalnya(Pudjanarsa,2006:7). Energi nuklir, diperoleh dengan reaksi material. Tenaga pasang surut terjadi dari resultan gaya gravitasi dan rotasi bumi dan gaya gravitasi matahari yang bekerja pada air laut. Pertengahan abad ke 20 mulai dimanfaatkan untuk membangkit tenaga listrik dalam unit unit yang besar, dan untuk berbagai penggunaan khusus, bom nuklir dan kapal selam nuklir. Energy surya, sebenarnya telah digunakan manusia tanpa disadari sepanjang masa, misalnya untuk pengeringan, setelah apa yang dinamakan kemelut energi di tahun 1974, mulai ditingkatkan pemanfaatnya. Diharapkan energi surya akan dapat memegang peranan yang cukup berarti menjelang akhir abad ini dan mulai awal abad mendatang(Kadir,1995:9). Energi ombak laut, terjadi karena laut ditiup oleh angina dan disebabkan udara di suatu tempat dipanasi oleh penyinaran matahari. Arus pancar yang lebih dikenal dengan Jetstream adalah angin khusus yang bertiup di atmosfer dengan ketinggian sampai 10.000 meter atau lebih. Kapal kapal terbang jet senantiasa berusaha untuk memanfaatkan arus pancar ini agar dapt terbang lebih cepat sambil menghemat bahan bakar. Energi api, manusia sudah memanfaatkan api sejak beribu ribu tahun silam. Orang mengetahui pemanfaatan energy api untuk berbagai keperluan dari memasak makanan dan menerangi sampai melebur biji logam, membakar gerabah, dan membuat kaca. Sebagian sumber energy api berupa energy panas yang dilepaskan ketika menjadi pembakaran, bahan bakar yang pertama tama dikenal adalah kayu bakar(Challoner,2000:12). Energi inti atom, sejak awal tahun 1900-an para ilmuwan tahu bahwa atom pembentuk materi terdiri atas inti kecil yang dikelilingi oleh electron. Inti itu ternyata terdiri atas partikel partikel yang terikat erat, yang dinamakan proton dan neutron. Electron terikat di dalam atom oleh elektromagnetisme, tetapi kekuatan yang mencekram inti jauh lebih besar. Kekuatan ini menjadi kunci energi nuklir. Ada dua cara utama untuk membebaskan energi ini yaitu fisi dan fusi. Pada masing masing cara terjadi reaksi di dalam inti atom, dan materi tertinggal setelah reaksi itu bermassa lebih kecil dari pada sebelumnya. Sebelum massa yang hilang berubah menjadi energi yang beberapa diantaranya dibebaskan sebagai radiasi elektromagnetik energi besar. Sisanya menjadi panas yang dapat digunakan untuk menghancurkan apapun, dalam senjata nuklir atau untuk membangkitkan tenaga listrik dalam reactor nuklir(Challoner,2000:46). 2.2 Dampak Pengunaan Energi Terhadap Lingkungan Saat ini kebutuhan energi di dunia sebagian besar dipengaruhi oleh bahan bakar dari fosil.Dalam seratus tahun ini energi fosil diambil tidak hanya dalam bentuk batu bara tetapi juga minyak dan gas bumi.Keterlibatan tenaga air dalam memenuhi kebutuhan akan energi dunia telah mencangkup lebih dari enam persen yang mana pembangunan pembangkit listrik tenaga air sangat mahal(Hamid,2002:29). Penigkatan yang pesat dalam aktivitas Industri diikuti oleh peningkatan yang pesat dalam konsumsi energi yang ahirnya meningkatkan laju eksploitasi sumber daya alam. Energi memegang peranan penting dalam dalam hampir semua kegiatan Industri.Hampir 90 persen bahan bakar fosil berasal dari produksi energi bumi. Penduduk di Negara industri maju yang jumlahnya hanya 25 persen dari total penduduk bumi, mengkonsumsi 75 persen bahan bakar fosilsebagai sumber energi primer. Penggunaan energi listrik semakin mendapat tempat di masyarakat karena beberapa keuntungan yang dimiliki oleh sumber energi tersebut. Listrik adalah bentuk energi yang saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern.Energi listrik memiliki banyak arti dalam kehidupan ini baik ditinjau dari segi penunjang produkivitas maupun yang berkaitan dengan unsur unsur kualitas kehidupan. Listrik telah menjadi komoditas kebutuhan primer 23

dalam kehidupan sebagian umat manusia, yang manan merupakan bentuk energi yang fleksibel baik ditinjau dari kemungkinan konversinya maupun transmisinya (Akhadi,2009:9-10). Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya.Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya yang menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara. (Bapedal,1992:1). Eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia selalu menimbulkan dampak terhadap lingkungan misalnya udara dan iklim, air serta tanah.Iklim bumi telah mengalami perubahan yang sangat besar sepanjang masa geologisnya. Bentuk benua telah berubah dan telah berpindah posisi relatif terhadap katulistiwa dan kutup. Hal yang menyebabkan perubahan iklim di bumi adalah letak bumi dalam orbitnya mengelilingi matahari, juga pemakaian sumber energi yang berlebihan dapat berdampak pada iklim (Vanrose,2000:12). Pemakaian sumberdaya energi yang berdampak pada udara dan iklim, yaitu pada saat pembakaran sumber energi fosil ( misalnya minyak bumi dan batu bara) juga melepaskan gas gas seperti karbondioksida, nitrogen, sulfur dioksida yang menyebabkan pencemaran udara mislanya hujan asam, smog, dan pemanasan global. Selain merupakan bahan bakar fosil yang menghasilkan pencemaran paling tinggi Sulfur dioksida, batu bara juga menghasilkan karbondioksida terbanyak persatuan energi. Emisi Karbondioksida adalah pemancaran atau pelepasan gas karbondioksida ke udara yang menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. Emisi nitrogen oksida adalah pelepasan gas nitrogen ke udara,dan di udara setengah dari konsentrasi nitrogen berasal dari kegiatan manusia misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi dan sisanya berasal dari proses alami misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik di udara sebagian nitrogen oksida tersebut berubah menjadi asam nitrat yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam(Daryanto,2007:42). Hujan asam terjadi akibat dari penggunaan sumber energi manusia yang berlebihan, energi gas nitrogen oksida dan sulfur dioksida keudara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat dan asam sulfat yang merupakan asam kuat , penyebaran dan perubahan zat zat pencemar disebut transmisi, jika dari awan tersebut turun hujan maka hujan tersebut bersifat asam yaitu Ph nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan Ph hujan normal.hujan asam menyebabkan tanah dan perairan di danau dan sungai menjadi asam, untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi tanaman produksi.Untuk perairan hujan asama akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan yang mana bangunan menjadi berkarat dan lapuk. Akibat dari penggunaan sumber energi yang berlebih dapat menyebabkan pemanasan global yang terjadi adanya meningkatnya kadar gas rumah kaca. Di udara gas tersebut menyerap sinar matahari yang di pantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi 24

naik.Hal tersebut menyebabkan perubahan ilim dan kenaikan permukaan air laut(Rider, 2008:1). Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas nitrogen oksida,sulfur dioksida, di udara yang dilepaskan antara lain oleh kendaraan bermotor dan kegiatan industri. Dampak terhadap perairan yaitu eksploitasi minyakbumi, khususnya penampungan dan pengangkutan minyakbumi yang tidak layak misalnya bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak ke laut, sungai atau air tanah.Hal ini menyebabkan pencemaran perairan, pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia juga. Dampak terhadap tanah pertama yaitu pada pertambangan batu bara, masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka. Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas, perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.Kedua yaitu pada sampah nukli