amputasi indah nuril

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangAmputasi adalah pembedahan memotong dan mengangkat

    tungkai dan lengan, amputasi yang disebabkan oleh kecelakaan (23%),

    penyakit (74%) dan kelainan genital (3%). Amputasi merujuk pada

    pengangkatan semua atau sebagian ekstremitas. ila melakukan

    amputasi, dokter bedah berupaya untuk menyelamatkan sebanyak

    mungkin tungkai. Amputasi dapat terbuka (guillotine) atau tertutup.

    Amputasi terbuka dilakukan untuk in!eksi berat. "ntuk emputasitertutup, dokter bedah menutup luka dengan #ap kulit yang dibuat

    dengan memotong tulang kira$kira dua inci lebih pendek dari pada kulit

    dan otot.

    ada beberapa kasus, gips plester kaku diberikan pada puntung

    diruang operasi. rostetik tungkai sementara dengan telapak prostetik

    kemudian disambungkan ke gips plester dan pasien dii&inkan ambulasi

    dengan beban berat badaan minimal dalam beberapa hari. 'eurapik

    sik biasanya mulai mengajarkan tehnik$tehnik pemindahan dan

    latihan kekuatan otot setelah aalat drainase luka diangkat. Ambulasi

    berlanjut saat pasien belajar begaimana untuk menyeimbangkan

    bataang parallel pada ruang terapi sik.

    omplikasi pasca operasi utama dihubungkan dengan amputasi

    adalah in!eksi, hemoragi, kontraktor dan emboli lemak. ejadian klinik

    umum sering menjadi sumber ketidak nyamanan untuk kebanyakan

    pasien adalah sensasi !antom limb. Amputasi ekstremitas ba*ah dapat

    diba*ah lutut atau diatas lutut.

    B. Tujuan Penulisan

    1. Tujuan Umum

    +iharapkan mahasis*a mahasis*i mampu memahami

    bagaaimana cara memberikan asuhan kepera*atan pada pasien

    amputasi.2. Tujuan Khusus

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    2/26

    • -ahasis*a mahasis*i mampu memahami konsep amputasi

    • -ahasis*a mahasis*i mampu melakukan pengkajian

    • -ahasis*i mampu melakukan diagnose

    • -ahasis*a mahasis*i mampu melakukan perencanaan.

    BAB II

    PEMBAHAAN

    A. Anatomi isiologi

    /ecara garis besar, tulang dibagi menjadi enam0

    . 'ulang panjang (long bone), misalnya

    !emur, tibia, bula, ulna, dan

    humerus. +aerah batas disebut

    diasis dan daerah yang berdekatan

    dengan garis episis disebut

    metasis. +idaerah ini sangat sering

    ditemukan adanya kelainan atau

    penyakit karena daerah ini

    merupakan daerah metabolik yang

    akti! dan banyak mengandung

    pembuluh darah. erusakan atau kelainan perkembangan pada daerah

    lempeng episis akan meneybabkan kelainan

    pertumbuhan tulang.2. 'ulang pendek (short bone), misalnya tulang$

    tulang karpal.3. 'ulang pipih (#at bone), misalnya tulang

    parietal, iga, skapula, dan pel1is.4. 'ulang tak beraturan (irregular bone),

    misalnya tulang 1ertebra.. 'ulang sesamoid, misalnya tulang patela.. 'ulang sutura (sutural bone), ada diatap tengkorak.

     'ulang terdiri atas daerah yang kompak pada bagian luar yang disebut

    korteks dan bagian dalam (endosteum) yang bersi!at spongiosa

    berbentuk trabekula dan diluarnya dilapisi oleh periosteum.

    eriosteum pada anak lebih tebal daripada orang de*asa, yang

    memungkinkan penyembuhan tulang pada anak lebih cepatdibandingkan orang de*asa.

    2

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    3/26

    Hist!l!gi tulangerdasarkan histologinya, pertumbuhan tulang terbagi dalam 2 jenis0. 'ulang imatur (non$lamelar bone, *o1en bone, ber bone),

    terbentuk pada perkembangan embrional dan tidak terlihat lahipada usia tahun. 'ulang matur mengandung jaringan kolagen.

    2. 'ulang matur (mature bone$lamelar bone), ada dua jenis, yaitu

    tulang kortikal (cortical bone, dense bone, compact bone) dan

    tulang trabekular (cancellous bone, trabecular bone,spongiosa).

    "isi!l!gi tulang

     'ulang adalah suatau jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis

    sel0 osteoblas, osteosit, dan osteoklas.

    . steoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe

    dan proteoglikan sebagai matriks tulang atau jariingan osteoid

    melalui suatu proses yang disebut osikasi. etika sedang akti! 

    menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas menyekresikan sejumlah

    besar !os!atase alkali yang memegang peranan penting dalam

    menegndapkan kalsium dan !os!at kedalam matriks tulang.

    /ebagian dari !os!atase alkali didalam darah dapat menjadi indikator

    yang baik tentang tingkat pembentukan tulang setelah mengalami

    patah tulang atau pada kasus metastasis kanker ke tulang.

    2. osteosit adalah sel tulang de*asa yang bertindak sebagai suatu

    lintasan untuk pertukaran kimia*i melalui tulang yang padat

    3. osteoklas adalah sel besar berinti banyak yang memungkinkan

    mineral dan matrik tulang dapat diaosorpsi. 'idak dapat diabsorpsi.

     'idak seperti osteoblas dan osteosit , osteoklas mengikis tulang . sel

    ini menghasilkan en&im proteolitik yang memecahkan matriks dan

    beberapa asam yang melarutkan mineral tulang hingga kalsium dan

    !os!at terlepas kedalam aliran darah .

    +alam keadaan normal, tulang mengalami pembentukan dan

    absorpsi pada suatu tingkat yang konstan , kecuali pada masapertumbuhan kanak$kanak yang lebih banyak terjadi pembentukan

    3

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    4/26

    dari pada absorpsi tulang. roses ini penting untuk !ungsi normal

    tulang. eadaan ini membuuat tulang dapat berespons terdapat

    tekanan dan yang meningkatkan dan mencegah terjadi patah tulang .

    entuk tulang dapat disesuaikan untuk menanggung kekuatan

    mekanis yang semakin meningkat . perubahan tersebut juga

    membantu mempertahankan kekuatan tulang pada proses penuaan.

    -atrik organik yang sudah tua berdegenerasi sehingga membuat

    tulang relati! menjadi lemah dan rapuh . pembentukan tulang yang

    baru memerlukan matriks matriks organik baru sehingga memberi

    tambahan kekuatan pada tulang.

    /truktur tulang berubah sangat lambat terutama setelah periode

    pertumbuhan tulang berakhir . setelah !ase ini perubahan tulang lebih

    banyak terjadi dalam bentuk perubahan mikroskopik akibat aktitas

    siologik tulang sebagai suatu organ biokimia utama tulang .

    omposisi tulang terdiri atas substansi organic 33% dan substansi

    inorganic 7%

    . /ubstansi organic terdiri atas sel$ sel tulang serta substansi

    organic intraseluler atau matrik kolagen dan merupakan bagian

    terbesar dari matriks( 56%) , sedangkan sisanya adalah asam

    hialuronat dan kondroitin asam sul!at2. /ubstansi inorganic terutama terdiri atas kalsium dan !os!at dan

    sisanya adalah magnesium , natrium, hidroksil, karbonat, dan

    #uoride . en&im tulang adalah !os!atase alkali yang diproduksi

    oleh osteoblas yang kemungkinan besar mempunyai peranan

    yang penting dalam produksi organic matriks sebelum terjadi

    klarikasi.

    . Anatomi /endi/endi adalah tempat pertemuan dua tulang atau lebih .tulang$

    tulang ini dipadukan dengan berbagai cara , misalnya dengan kapsul

    sendi, pita brosa ,ligament, tendon, !asia, atau otot . ada 3 tipe sendi

    sebagai berikut .

    4

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    5/26

    . /endi brosa (sinartrodial)merupakan sendi yang tidak dapat

    bergerak. /endi brosa tidak memiliki lapisan tulang ra*an . tulang

    yang satu dengan tulang yang lainnya dihubungkan oleh jaringan

    penyambung brosa. /alah satu contohnya adalah satura padatulang$tulang tengkorak contoh yang kedua disebut sindesmosis

    yang terdiri dari suatu membrane interoseus atau suatu ligament

    diantara tulang . serat$ serat ini memungkinkan sedikit gerakan ,

    tetapi bukan gerakan sejati. erlekatan tulang libia dan bula bagian

    distal adalah contoh tipe sendi brosa ini2. /endi kartilaginosa (amartrodial), merupakn sendi yang dapat

    sedikit bergerak. /endi kartilaginosa adalah sendi yang tulang

    ujung$ujung tulangnya dibungkus oleh tulang ra*an hialin ,

    disongkong oleh ligament dan hanya sedikit bergerak.3. /endi syno1ial (diartrodial), merupakan sendi yang dapat digerakan

    dengan bebas . sendi ini mempunyai rongga sendi dan permukaan

    sendi dilapisi tulang ra*an hialin.

    apsul sendi terdiri dari selaput penutup brosa padat , suatu

    lapisan dalam yang terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh

    darah banyak, serta sino1ium yang terbentuk suatu kantong yang

    melapisi seluruh sendi dan membungkus tenton$tendon yang melintasi

    sendi . sino1ium tidak meluas melampauipermukaan sendi, tetapi

    terlibat sehingga memungkinkan gerakan sendi secar penuh . lapisan$

    lapisan bursa diseluruh persendian membentuk sino1ium periostium

    tidak mele*ati kapsul sendi.

    /ino1ium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi

    permukaan sendi . cairan syno1ial normalnya bening , tidak membeku,

    dan tidak ber*arna .jumlah yang ditemukan pada tiap$tiap sendi relati! 

    kecil ($3 ml). hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang

    dari 266 selml dan terutam adalah sel$sel mononuclear. Asam

    hialuronidase adalah senya*a yang bertanggung ja*ab atas 1iskositas

    cairan syno1ial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi tulang

    ra*an sendi . kartilogo hialin.

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    6/26

    8. +enisi  Amputasi berasal dari kata 9:amputare; yang kurang lebih

    diartikan

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    7/26

    amputasi estremitas ba*ah (/melt&er, 2662), !ootner (552)

    mengemukakan alasan diperlukannya amputasi terjadi pada penyakit

    1askular peri!er, trauma, neoplasma malignan (misalnya

    steosarkoma), in!eksi (misalnya in!eksi akut, gangren, in!eksi kronik,osteomilitis), de!ormitas, dan paralisis. /ecara umum penyebab

    amputasi menurut +oenges (2666) adalah kecelakaan, penyakit, dan

    gangguan kongenital.

    erdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan penyebab

    amputasi adalah penyakit 1askuler peri!er, in!eksi, trauma, de!ormitas,

    yumor ganas, dan paralisis.

    . atosiologi 'erjadinya amputasi (kehilangan bagian tubuh) pada seseorang

    disebabkan karena berbagai !actor antara lain penyakit 1ascular

    peri!er yaitu penyakit pada pembuluh darahtrauma disebabkan

    karena kecelakaan, tumor ganas seperti osteosarkoma (tumor tulang)

    serta conginetal (ba*aan sejak lahir). Amputasi sendiri bisa diartikan

    sebagai diskontuitas jaringan tulang dan otot yang dapat

    mengakibatkan terputusnya pembuluh darah bagian tubuh, dimana

    pada terputunya pembuluh darah dan syara! serta kehilangan bagian

    tubuh, dimana pada terputusnya pembuluh darah dan syara! ini akan

    menimbulkan rasa nyeri yang sering kali berdampak pada resiko

    terjadinya in!eksi pada luka yang ada dan gangguan mobilitas sik

    yang dapat menimbulkan resiko kontraktur #esi pinggul. /elain

    disebabkan oleh nyeri, gangguan mobilitas sik juga bisa disebabakan

    oleh kehilangannya bagian tubuh terutama pada bagian ekstremitas

    ba*ah. ehilangan bagian tubuh juga dapat menimbulkan stress

    emosional dikarenakan gangguan psikologis yang disebabkan oleh

    adanya perubahan dari struktur tubuh yang berdampak pada

    timbulnya gangguan citra diri dan penurunan intake oral. ada

    penurunan intake oral ini biasanya pemenuhan nutrisi (kurang dari

    kebutuhan tubuh dan akan menjadi kelemahan sik serta resiko

    penyembuhan luka yang lambat).

    7

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    8/26

    @. aktor ang -emengaruhi

    lien yang memerlukan amputasi biasanya usia muda dan lansia.

    Amputasi yang terjadi pada usia muda biasanya akibat trauma

    ekstremitas berat, sedangkan pada lansia biasanya karena penyakit

    1askuler peri!er. "sia muda dapat melalui prose penyembuhan dengan

    cepat, dan segera berpartisipasi dalam program rehabilitasi. Bamun,

    klien memerlukan banyak dukungan psikologis untuk menerima stres

    akibat hospitalisasi, rehabilitasi jangka panjang, dan penyesuaian gaya

    hidup yang berubah. lien juga memerlukan *aktu untuk mengatasi

    perasaan kehilangan yang permanen. Ceaksi klien susah diduga dan

    dapat berubah reaksi marah, depresi, berduka dis!ungsional, isolasi

    sosial dan bermusuhan.

    ada lansia dengan penyakit 1askuler peri!er sering diiringi dengan

    masalah kesehatan lain, seperti diabetes mellitus dan arteriosklerosis.

    Amputasi yang sudah lama dapat menghilangkan klien dari nyeri,

    disabilitas, dan ketergantungan. erbeda dengan orang muda, lansia

    sudah siap mengatasi perasaannya dan siap menerima

    amputasi.rehabilitas psikologik dan siologik dimulai sebelumamputasi

    dilaksanakan. Bamun, kemajuan rehabilitasi mungkin terlambat akibat

    kelainan kardio1askular, respirasi atau neurologik yang diderita oleh

    lansia.

    D. 'ingkat atas Amputasi

    atas amputasi ditentukan oleh luas dan jenis penyakit. atas

    amputasi pada cedera ditentukan oleh peredaran darah yang adekuat.

    atas amputasi pada cedera ditentukan oleh peredaran darah yang

    adekuat. atas amputasi pada tumor maligna ditentukan oleh daerah

    bebas tumor dan bebas resiko kekambuhan lokal. /edangkan pada

    penyakit pembuluh darah ditentukan oleh 1askularisasi sisa

    ekstremitas dan daya sembuh luka sisa tungkai (puntung).

    (/jamsuhidajat, 266).

    E

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    9/26

    -engutip pendapat smelt&er (2662), tempat amputasi ditentukan

    berdasarkan dua !aktor, yaitu peredaran darah pada bagian itu dan

    kegunaan !ungsional, misalnya sesuai kebutuhan prostesis. Amputasi

    dilakukan pada titik paling distal yang masih dapat mencapaipenyembuhan.

    atastingkat amputasi ekstremitas ba*ah yang la&im dipakai, yang

    disebut batas amputasi. /edang untuk ekstremitas atas tidak dipakai

    batas amputasi tertentu, tetapi dianjurkan sedistal mungkin. -enurut

    /melt&er (2662), amputasi ekstremitas atas dilakukan pada atas siku

    (A/) dan ba*ah siku (/). /edangkan amputasi ekstremitas ba*ah

    dilakukan pada atas lutut, disartikulasi lutut, ba*ah lutut dan syme.

    Fima tingkatan amputasi yang sering digunakan pada ekstremitas

    ba*ah menurut +oenges (2666) adalah telapak dan pergelangan kaki,

    ba*ah lutut, disartikulasi dan atas lutut, disartikulasi lutut panggul,

    dan hemipel1iktomi dan amputasi translumbar. 'ipe amputasi ada dua

    yaitu, terbuka (pro1isional) yang memerlukan teknik aseptik ketat dan

    re1isi lanjut, serta tertutup atau #ap.

    G. omplikasi

    perdarahan, in!eksi, dan kerusakan kulit merupakan komplikasi

    amputasi. erdarahan dapat terjadi akibat pemotongan pembuluh

    darah besar dan dapat menjadi masi!. Gn!eksi dapat terjadi pada

    semua pembedahan, dengan peredaran darah yang buruk atau

    adanya kontaminasi serta dapat terjadi kerusakan kulit akibat

    penyembuhan luka yang burukdan iritasi penggunaan prostesis.

    -enurut usdiknakes (55), komplikasi yang dapat terjadi pada

    amputasi adalah in!eksi, nyeri phantom (phantom limp$pain),

    neuroma, dan #eksi kontraktur.

    erdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bah*a komplikasi

    yang dapat terjad pada amputasi adalah perdarahan, in!eksi, nyeri

    phantom, neuroma, kerusakan kulit, dan in!eksi kontraktur.

    5

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    10/26

     ?. enatalaksanaan

     'ujuan utama pembedahan adalah mencapai penyembuhan luka

    amputasi, menghasilkan sisa tungkai (puntung) yang tidak nyeri tekan

    dengan kulit yang untuk penggunaan prostesia. Fansia mungkin

    mengalami keterlambatan penyembuhan, karena nutrisi yang buruk

    dan masalah kesehatan lain. ercepatan penyembuhan dapat

    dilakukan dengan penanganan yang lembut terhadap sisa tungkai,

    pengontrolan edema, sisa tungkai dengan balutan kompres lunak atau

    rigid, dan menggunakan teknik aseptik dalam pera*atan luka untuk

    menghindari in!eksi.

    . alutan Cigid 'ertutup

    +igunakan untuk mendapatkan kompresi yang merata, menyangga

     jaringan lunak dan mengontrol nyeri, serta mencegah kontraktur.

    /egera setelah pembedahan balutan gips rigid dipasang dan

    dilengkapi tempat memasang ekstensi prostesissementara (pylon) dan

    kaki buatan. asang kaus kaki steril pada sisi steril, dan bantalan

    dipasang pada daerah peka tekanan. /isa tungkai (puntung) kemudian

    dibalut dengan gips elastis yang ketika mengeras akan memberikan

    tekanan yang merata. @ips diganti sekitar 6$4hari. ila terjadi

    peningkatan suhu tubuh, nyeri berat atau gips mulai longgar harus

    segera diganti.

    2. alutan Funak

    alutan lunak dengan atau tanpa kompresi dapat digunakan biladiperlukan inpeksi berkala berkala ssa tungkai (puntung) sesuai

    kebutuhan. idai imobilisasi dapat dibalutkan pada balutan.

    Dematoma puntung dikontrol dengan alat drainase luka untuk

    meminimalkan in!eksi.

    3. Amputasi ertahap

    Amputasi bertahap dilakukan bila ada gangren atau in!eksi.ertama$tama dilakukan amputasi guillotine untuk mengangkat semua

    6

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    11/26

     jaringan nekrosis dan sepsis. Fuka didebridemen dan dibiarkan

    mengering. /epsis ditangani dengan antibiotik. +alam beberapa hari,

    bila in!eksi telah terkontrol dan klien telah stabil, dilakukan amputasi

    deniti! dengan penutupan luka.

    4. rostesis

    rostesis sementara kadang diberikan pada hari pertama

    pascabedah, sehingga latihan segera dapat dimulai. euntungan

    menggunakan prostesis sementara adalah membiasakan klien

    menggunakan prostesis sedini mungkin. adang prostesis darurat baru

    diberikan setelah satu minggu luka menyembuh tanpa penyulit. ada

    amputasi karena penyakit pembuluh darah, prostesis sementara

    diberikan setelah empat minggu.

    rostesis bertujuan untuk mengganti bagian ekstremitas yang

    hilang. Artinya de!ek sistem muskuloskeletal harus diatasi, termasuk

    de!ek !aal. ada ekstremitas ba*ah, tujuan prostesis ini sebagian

    besar dapat dicapai. /ebaiknya untuk ekstremitas atas, tujuan itu sulit

    dicapai, bahkan dengan tangan mioelektrik canggih yang bekerja atas

    sinyal mioelektrik dari otot biseps dan triseps.

    . emeriksaan +iagnostik. oto rontgen0 mengidentikasi abnormalitas tulang.2. 8' scan0 mengidentikasi lesi neoplastik, osteomielitis, pembentukan

    hematoma.3. Angiogra dan pemeriksaan aliran0 menge1aluasi perubahan

    sirkulasiper!usi jaringan dan membantu memperkirakan potensi

    penyembuhan jaringan setelah amputasi.4. "ltasound +oppler, lo*metri +oppler0 dilakukan untuk mengkaji dan

    mengukur aliran darah.. 'ekanan 2 transkutaneus0 memberi peta pada area per!usi paling

    besar dan paling kecil dalam keterlibatan ekstremitas.. 'ermogra0 mengukur perbedaan suhu pada tungkai iskemik didua

    sisi, dari jaringan kutaneus ke tengah tulang. erbedaan yang rendah

    antara dua pembacaan, akin besar untuk sembuh.

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    12/26

    7. lestimogra0 mengukur '+ segmental ba*ah terhadap ekstremitas

    ba*ah menge1aluasi aliran darah anterial.E. F>+0 peningkatan mengidentikasikan respons in#amasi.

    5. ultur luka0 mengidentikasi adanya in!eksi dan organisme

    penyebab.6. iopsi0 mengonrmasi diagnosa massa benignamaligna.. Ditung darah lengkapdi!erensial0 peninggian dan pergeseran

    ke kiri diduga proses in!eksi.

    AUHAN KEPE#A$ATAN

    KLIEN AMPUTAI

    A. engkajian. Gdentitas

    2

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    13/26

    ootner (552), mengemukakan 6% amputasi dilakukan pada klien

    dengan usia diatas 6 tahun dan umumnya akibat iskemia

    (kematian jaringan) atau akibat penyakit 1ascular peri!er progresi! 

    (sering sebagai gejala sisa diabetes militus), gangren. Akan tetapi,amputasi mungkin saja dilakukan pada setiap orang dengan kondisi

    yang memerlukan tindakan amputasi segera. klien yang

    memerlukan amputasi biasanya muda dengan trauma ekstremitas

    berat atau manula dengan penyakit 1askuler peri!er.2. eluhan "tama

    ada klien dengan pasca bedah amputasi biasanya mengalami

    nyeri, selain itu spasme otot yang dapat menambah

    ketidaknyamanan selama masa pemulihan.3. Ci*ayat enyakit +ahulu

    era*at mem!okuskan pada ri*ayat penyakit terdahulu yang

    mungkin dapat mempengaruhi resiko pembedahan seperti adanya

    penyakit diabetes mellitus, penyakit jantung, penyakit ginjal dan

    penyakit paru. era*at juga mengkaji ri*ayat penggunaan rokok

    dan obat$obatan.

    4. Ci*ayat enyakit /ekarangAmputasi dilakukan pada klien dengan kondisi mengalami iskemia

    (kematian jaringan) atau akibat penyakit 1ascular peri!er progresi! 

    (sering sebagai gejala sisa diabetes militus), gangren, trauma,

    (cedera,remuk dan luka bakar) dan tumor gamas. +ari semua

    penyebab tadi penyakit 1ascular pari!er merupakan penyebab yang

    tertinggi amputasi pada ekstremitas ba*ah.. Ci*ayat esehatan eluarga

    lien dengan amputasi yang disebabkan karena penyakit 1askulerperi!er umumnya memiliki ri*ayat kesehatan keluarga dengan

    penyakit yang serupa (misalnya, diabetes mellitus).

    . emeriksaan isika. /istem respirasi

    - enurunan kapasitas paru. ada klien immobilisasi dalam posisi

    baring terlentang, maka kontraksi otot intercosta relati! kecil,

    3

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    14/26

    dia!ragma otot perut dalam rangka mencapai inspirasi

    maksimal dan ekspirasi paksa.- erubahan per!usi setempat. +alam posisi tidur terlentang,

    pada sirkulasi pulmonal terjadi perbedaan rasio 1entilasi

    dengan per !usi setempat, j i ka seca ra mendadak

    maka akan terj adi pen ing kata n metabolisme (karena

    latihan atau in!eksi) terjadi hipoksia.- -ekanisme batuk tidak e!ekti!. Akibat immobi lisas i terjadi

    penurunan kerja siliaris saluran perna!asan sehingga

    sekresi mukus cenderung menumpuk dan menjadi lebih kental

    dan mengganggu gerakan siliaris normal.b. /istem ardio1askuler

    -eningkatan denyut nadi. 'erjadi sebagai mani!estasi klinik

    pengaruh !aktor metabolik, endokrin dan mekanisme pada

    keadaan yang menghasilkan adrenergik sering dijumpai

    pada pasien dengan immobilisasi.- enurunan cardiac reser1e. +iba*ah pengaruh adrenergik

    denyut jantung meningkat, hal ini mengakibatkan *aktu

    pengisian diastolik memendek dan penurunan isi sekuncup.- rthostatik Dipotensi. ada keadaan immobilisasi terjadi

    perubahan sirkulasi peri!er, dimana anterior dan 1enula

    tungkai be rkont raksi t idak adekuat , 1asod ila tas i

    le bi h pa nj an g da ri pada 1asokontriksi sehingga darah

    banyak berkumpul di ekstremitas ba*ah, 1olume darah yang

    bersirkulasi menurun, jumlah darah ke 1entrikel saat diastolik

    tidak cukup untuk memenuhi per!usi ke otak dan tekanan

    darah menurun, akibatnya klien merasakan pusing pada

    saat bangun tidur serta dapat juga merasakan pingsan.

    c. /istem ersara!an- Atropi otot. arena adanya penurunan stabilitas dari anggota

    gerak dan adanya penurunan !ungsi persara!an. Dal ini

    menyebabkan terjadinya atropi dan paralisis otot.

    4

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    15/26

    - ontraktur sendi. ombinasi dari adanya atropi dan penurunan

    kekuatan otot serta adanya keterbatasan gerak.d. /istem encernaan.

    - Anoreksia. Ak ibat penurunan dar i sekres i ke len jar

    pence rnaan dan mempengaruh i sek resi kelenjar

    pencernaan dan mempengaruhi perubahan sekresi serta

    penurunan kebutuhan kalori yang menyebabkan menurunnya

    na!su makan.- onstipasi. -eningkatnya jumlah adrenergik akan menghambat

    pristaltik usus dan spincter anus menjadi kontr iksi sehingga

    reabsorbsi cairan meningkat dalam colon, menjadikan

    !aeces lebih keras dan orang sulit buang air besar.e. /istem perkemihan

    - +alam kondisi tidur terlentang, renal pel1is ureter dan kandung

    kencing berada dalam keadaan sejajar, sehingga aliran urine

    harus mela*an gaya gra1itasi, pel1is renal banyak menahan

    urine sehingga dapat menyebabkan 0$ Akumulasi endapan urine

    di renal pel1is akan mudah membentuk batu ginjal.

     'ertahannya urine pada ginjal akan menyebabkan berkembang

    biaknya kuman.!. /istem integument

    -  'irah baring yang lama, maka tubuh bagian ba*ah seperti

    punggung dan bokong akan tertekan sehingga akan

    menyebabkan penurunan suplai darah dan nutrisi ke jaringan.

     ?ika hal ini dibiarkan akan terjadi ischemia, hyperemis dan akan

    normal kembali jika tekanan dihilangkan dan kulit dimasase

    untuk meningkatkan suplai darah.

    . +iagnosa kepera*atan. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang

    kegiatan perioperati!.

    2. Byeri akut berhubungan dengan cedera sikjaringan dan traumasara!.

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    16/26

    3. @angguan citra tubuh, penampilan peran berhubungan dengan

    kehilangan bagian tubuh.4. erusakan mobilitas sik berhubungan dengan kehilangan tungkai,

    ketidaknyamanan, gangguan perseptual.

    . Cisiko tinggi in!eksi berhubungan dengan ketidakadekuatan

    pertahanan primer (kulit robek, jaringan traumatik).

    8. Gnter1ensi Casional. +iagnosa kepera*atan 0 Ansietas berhubungan dengan kurang

    pengetahuan tentang kegiatan perioperati!.

     'indakan Casional. -emberikan bantuan

    secara sik dan

    psikologis, memberikan

    dukungan moral.2. -enerangkan prosedur

    operasi dengan sebaik$

    baiknya.3. -engatur *aktu khusus

    dengan klien untuk

    berdiskusi tentang

    kecemasan klien.4. eri kesempatan kepada

    klien untuk

    mengungkapkan

    ansietasnya.. erikan pri1asi klien

    dengan orang

    terdekatnya.

    . /ecara psikologis

    meningkatkan rasa

    aman dan

    meningkatkan rasa

    saling percaya.2. -eningkatkan

    memperbaiki

    pengetahuan persepsi

    klien.3. -eningkatkan rasa

    aman dan

    memungkinkan klien

    melakukan komunikasi

    secara lebih terbuka

    dan lebih akurat.4. +apat menghilangkan

    ketegangan terhadap

    kekha*atiran yang

    tidak diekspresikan.. -emberi *aktu untuk

    mengekspresikan

    perasaan,

    menghilangkan ansietas

    dan perilaku adaptasi.

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    17/26

    2. +iagnosa kepera*atan 0 nyeri ( akut ) berhubungan dengan cedera

    sik jaringan dan trauma sara!.

     'indakan Casional

    -andiri. 8atat lokasi, !rekuensi dan

    intensitas nyeri ( skala 6$6)

    .amati perubahan

    karakteristik nyeri, missal

    kebas,kesumutan.2. 'inggikan bagian yang sakit

    dengan meninggikan

    tempat tidur atau

    menggunakan bantalguling

    sebagai penyangga.3. 'inggikan kenyamanan

    klien( misal rubah posisi

    sesering mungkin, pijatan

    punggung ).dorong

    penggunaan teknik

    menejemen stress ( misal

    napas dalam, 1isualisasi)4. erikan pijatan lembut pada

    sisa tungkai

    ( puntung)sesuai toleransi

    bila balutan telah dilepas. Amati keluhan nyeri yang

    tidak hilang dengan

    analgesic

    alaborasi. eriakan obat sesuai

    indikasi, misal

    analgesic,relaksan otot7. erikan pemanasan local

    sesuai indikasi

    . -embantu dalam1aluasi kebutuhan dan

    kee1ekti!an inter1erensi.

    erubahan dapat

    mengidentikasikan

    terjadinya komplikasi ,

    misal nekrosisin!eksi2. -engurangi

    terbentuknya edema

    dengan peningkatan

    aliran balik 1ena ,

    mengurangi kelelahan

    otot dan tekanan pada

    kulit jaringan3. -eng!okuskan

    kembali perhatian

    ,peningkatan

    kemampuan koping, dan

    dapat menurunkan

    terjadinya nyeri4. -eningkatkan

    sirkulasi, mengurangi

    ketegangan otot. +apat

    mengidentikasikan

    sindrom kompartemen ,

    khususnya cedera

    traumatic.. -engurangi nyeri

    spasme otot7. -ungkin diperlukan

    untuk meningkatkan

    7

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    18/26

    relaksasi otot, sirkulasi,

    dan membantu

    memperbaiki edema

    3. +iagnosa kepera*atan 0 gangguan citra tubuh, penampilan peran

    berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh .

     'indakan Casional-andiri

    . aji pertimbangkan

    persiapan klien dan

    pandangannya terhadap

    amputasi.2. +orong klien

    mengekspresikan

    ketakutan, perasaan

    negati!, dan kehilangan

    bagian tubuh

    3. eri penguatan in!ormasipascaoperasi termasuk tipe

    lokasi amputasi , tipe

    protease , harapan setelah

    operasi termasuk control

    nyeri dan rehabilitasi4. aji sistem pendukung

    ( support system) dukungan

    orang lain yang ada untuk

    klien. +iskusikan persepsi klien

    tentang diridan

    hubungannya dengan

    perubahan dan bagaimana

    klien melihat dirinya dalam

    pola peran !ungsi yang

    . lien yang

    memandang amputasi

    sebagai rekonstruksi

    hidup akan menerima

    diri yang baru dengan

    cepat. lien dengan

    amputasi traumatic

    mempertimbangkan

    amputasi sebagai

    kegagalan dan berada

    pada resiko tinggi

    gangguan konsep diri2. >kspresikan

    perasaan membantu

    klien mulai menerima

    kenyataan dan realitas

    hidup tanpa tungkai

    3. -emberikankesempatan untuk

    menanyakan dan

    mengasimilasi in!romasi

    dan mulai menerima

    perubahan gambaran

    diri dan !ungsi, yang

    dapat membantupenyembuhan

    E

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    19/26

    biasanya. +orong partisipasi klien

    dalam aktitas sehari$hari .

    berikan kesempatan untuk

    memandang mera*at sisa

    tungkai( puntung ) , dan

    menunjukan tanda positi! 

    penyembuhan .7. +orong beriakan

    kunjungan oleh orang yang

    telah diamputasi ,

    khususnya yang telah

    berhasil dalam rehabilitasiE. erikan lingkungan yang

    terbuka pada klien untuk

    mengidentikasikan

    masalah tentang seksualitas5. erhatikan perilaku menarik

    diri , membicarakan hal

    negati1e dari diri,

    menyangkal atau terus

    menerus melihat perubahan

    nyata ( amputasi )

    alaborasi

    6. +iskusikan

    tersediannya berbagai

    sumber, misal konseling

    psikiatrikseksual , terapi

    kejujuran

    4. +ukungan yang

    cukup dari orang yang

    terdekat dan teman

    dapat membantu prosesrehabilitasi. -embantu

    mengartikan masalah

    sehubungan dengan

    pola hidup sebelumnya

    dan membantu

    pemecahan masalah.

    /ebagai contoh takut

    kehilangan kemandirian ,

    kemampuan bekerja,

    dan sebagainya. -eningkatkan

    kemandirian dan

    perasaan harga diri .

    meskipun penyatuansisa tungkai dan

    mendengar pernyataan

    positi! dapat membantu

    klien dalam penerimaan7. 'eman senasib yang

    telah mengalami hal

    yang sama bertindak

    sebagai model peran

    dan dapat memberikan

    keabsahan pernyataan ,

     juga harapan untuk

    pemulihan dan masa

    depan normalE. -eningkatkan

    pernyataan keyakinan

    5

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    20/26

    nilai tentang subjek

    positi! dan

    mengidentikasikan

    kesalahan konsep mitosyang dapat

    mempengaruhi penilaian

    situasi5. -engidentikasi

    tahap berduka

    kebutuhan untuk

    inter1ensi

    6. -embantu adaptasi

    lanjut yang optimal dan

    rehabilitasi.

    4. +iagnosa kepera*atan 0 kerusakan mobilitas sik berhubungan

    dengan kehilangan tungkai, ketidaknyamanan, gangguan

    perseptual.

     'indakan Casional. erikan pera*atan puntung

    secara teratur, misal inpeksi

    area, bersihkan dan

    keringkan, dan tutup

    kembali puntung dengan

    balutan elastis2. /egera tinggikan gips, bila

    gips berubah posisi.3. antu latihan rentang

    gerak, khususnya area yangsakit dan mulai sedini

    . -emberikan kesempatan

    untuk menge1aluasi

    penyembuhan dan

    komplikasi. enutupan

    puntung mengontrol

    edema dan membantu

    pembentukan puntung2. >dema terjadi dengan

    cepat dan rehabilitas

    dapat terhambat.3. -encegah kontraktur,

    26

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    21/26

    mungkin pascaoperasi.4. +orong latihan

    akti!isometrik untuk paha

    atas dan lengan.

    . erikan gulungan pada

    paha sesuai indikasi.. Anjurkan klien untuk

    berbaring posisi tengkurap

    sesuai toleransi sedikitnya

    dua kai sehari dengan

    bantal diba*ah abdomen

    dan puntung ekstremitas.7. Haspada tekanan bantal

    diba*ah ekstremitas

    terhadap puntung untuk

    menggantung secara

    dependen disamping

    tempat tidur atau kursi.E. 'unjukkanbantu ambulasi

    dan penggunaan alatmobilitas, contohnya kruk

    atau *alker.5. antu dengan ambulasi6. antu klien

    melanjutkan latihan otot

    preoperasi sesuai

    kemampuan, misal berdiri

    pada telapak, berdiri pada

    ibu jari

    perubahan bentuk yang

    dapat terjadi dengan

    cepat dan dapat

    memperlambatpenggunaan protese

    4. -eningkatkan kekuatan

    otot untuk membantu

    pemindahan atau

    ambulasi. -encegah rotasi eksternal

    putung tungkai. -enguatkan otot

    ekstensor dan mencegah

    kontraktut #eksi pada

    panggul7. enggunaan bantal dapat

    menyebabkan kontraktur

    #eksi permanen pada

    panggul dan posisi

    dependen puntung

    mengganggu aliran 1ena

    dan dapat meningkatkan

    pembentukan edema.E. -embantu pera*atan diri

    dan kemandirian klien.

     'eknik

    pemindahanambulasiyang dapat mencegah

    cedera abrasi.5. -enurunkan risiko cedera.

    Ambulasi setelah

    amputasi tungkai ba*ah

    bergantung pada *aktu

    pemasangan protese.

    6. -embantu

    2

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    22/26

    olaborasi

    . Cujuk ke tim

    rehabilitasi, misal ahli terapi

    siksioterapi.2. erikan tempat tidur

    busa.

    meningkatkan perbaikan

    rasa keseimbangan dan

    kekuatan kompensasi

    bagian tubuh.

    . -emberikan bentuk

    latihanprogram akti1itas

    untuk memenuhi

    kebutuhan dan kekuatan

    indi1idu serta

    mengidentikasi mobilitas

    !ungsional, membantu

    meningkatkan

    kemandirian.2. -enurunkan

    tekanan pada

    kulitjaringan yang dapat

    mengganggu sirkulasi,

    risiko iskemiakerusakan

     jaringan.

    . +iagnosa kepera*atan0 resiko tinggi in!eksi berhubungan dengan

    ketidakadekuatan pertahanan primer (kulit robek, jaringan

    traumatik).

     'indakan Casional-andiri

    . ertahankan teknik

    antiseptik bila menggantibalutanmera*at luka

    . -eminimalkan

    kesempatan introduksibakteri

    22

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    23/26

    2. Gnpeksi balutan dan luka,

    perhatikan karakteristik

    drainase.3. ertahankan potensi dan

    pengosongan alat drainase

    secara rutin.4. 'utup balutan dengan

    plastik bila klien

    menggunakan pispot atau

    bila terjadi inkontenensia.. uka puntung terhadap

    udara, pencucian dengan

    sabun ringan dan air setelah

    pembalutan bila ada

    indikasi.. A*asi tanda 1ital.

    olaborasi

    7. ultur lukadrainase dengan

    tepat.E. erikan antibiotik sesuai

    indikasi.

    2. +eteksi dini trjadinya

    in!eksi memberikan

    kesempatan untuk

    inter1ensi tepat *aktudan mencegah komplikasi

    lebih serius (misal

    osteomielitis).3. Demo1ac, drain ?ackson I

    ratt membantu

    membuang drainase,

    meningkatkan

    penyembuhan luka dan

    mengurangi risiko in!eksi.4. -encegah kontaminasi

    pada amputasi tungkai.. -empertahankan

    kebersihan,

    meminimalkan

    kontaminasi kulit dan

    meningkatkan

    penyembuhan kulit yang

    lunakkulit rapuh.. eningkatan suhu dan

    takikardi dapat

    menunjukkan terjadinya

    sepsis.

    7. -engidentikasi adanya

    in!eksiorganisme khusus.E. Antibiotik spektrum luas

    dapat digunakan secara

    proaksis atau terapi

    antibiotik mungkin

    disesuaikan terhadap

    organisme penyebab.

    23

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    24/26

    BAB III

    PENUTUP

    A. esimpulan

    24

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    25/26

    Asuhan kepera*atan pada klien yang mengalami amputasi

    merupakan bentuk asuhan kompleks yang melibatkan aspek biologis,

    spiritual dan sosial dalam proporsi yang cukup besar ke seluruh aspek

    tersebut perlu benar$benar diperhatikan sebaik$baiknya. 'indakan amputasi merupakan bentuk operasi dengan resiko yang

    cukup besar bagi klien sehingga asuhan kepera*atan perioperati! 

    harus benar$benar adekuat untuk memcapai tingkat homeostatis

    maksimal tubuh. -anajemen kepera*atan harus benar$benar

    ditegagkkan untuk membantu klien mencapai tingkat optimal dalam

    menghadapi perubahan sik dan psikologis akibat amputasi.(anas) 

    . /aran

    +emikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang

    menjadi pokok pembahasan dalam makalah kami, tentunya masih

    banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya

    pengetahuan atau re!erensi yang ada hubungannya dengan judul

    makalah ini. ami banyak berharap para pembaca memberikan kritik

    dan saran yang membangun kami demi kesempurnaannya makalahkami.

    +A'AC "/'AA

    2

  • 8/18/2019 amputasi indah nuril

    26/26

    aduta. 262, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. ?akarta0 salemba

    medika

    -uttaJin,ari!. 266E. Buku Ajar Keperawatan Klien Gangguan Sistem

    Muskuloskeletal. ?akarta0>@8

    Hahid ,abd.263. Asuhan epera*atan +engan @angguan /istem

    -uskuloskeletal. ?akarta0 /agung /eto