86
PROSPEK GADAI ( RAHN ) EMAS DI PERBANKAN SYARIAH STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BEKASI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) Oleh : AMI APRIANI 206046103804 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Ami Apriani Fsh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

managerial

Citation preview

Page 1: Ami Apriani Fsh

PROSPEK GADAI ( RAHN ) EMAS DI PERBANKAN SYARIAH

STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI

CABANG BEKASI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)

Oleh :

AMI APRIANI

206046103804

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: Ami Apriani Fsh

PROSPEK GADAI (RAHN) EMAS DI PERBANKAN SYARIAH

STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI

CABANG BEKASI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh :

AMI APRIANI

NIM : 206046103804

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dedy Nursamsi, SH., M. Hum. Drs. Abu Tamrin, SH., M. Hum. NIP : 19611101199303 1 002 NIP: 19650908199503 1 001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 3: Ami Apriani Fsh
Page 4: Ami Apriani Fsh

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya yang diajukan untuk memperoleh gelar strata

I di Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil jiplakan dari karya orang

lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 16 September 2010

(Ami Apriani)

Page 5: Ami Apriani Fsh
Page 6: Ami Apriani Fsh
Page 7: Ami Apriani Fsh

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga terselesaikannya tugas akhir ini. Shalawat serta salam tak luput tercurah

untuk Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir

zaman.

Sebagai insan yang tak lepas dari ketidak sempurnaan, penulis menyadari

skripsi yang berjudul “PROSPEK GADAI (RAHN) EMAS DI PERBANKAN

SYARIAH STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BEKASI”

ini masih banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan ilmu serta pengalaman

yang penulis miliki.

Proses penyelesaian skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan dan

kontribusi banyak pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih yang tiada terkira kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: Ami Apriani Fsh

vi 

 

2. Bapak Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA dan Drs. H. Ahmad Yani, MA,

masing-masing Ketua dan Sekretaris Kordinator Teknis Program Non Reguler

Fakultas Syariah dan Hukum.

3. Bapak Dedy Nursamsi, SH., M. Hum. Dosen Pembimbing I Skripsi yang

dengan kesabaran dan ilmunya telah berkenan meluangkan waktu untuk

membimbing serta memberikan saran dan masukan yang sangat membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Abu Tamrin, SH., M. Hum. Dosen pembimbing II yang juga telah

meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, serta mencurahkan segala

perhatiannya untuk membimbing penulis selama melakukan penelitian.

5. Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi dan segenap karyawan Gadai

Emas Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi, Mas Piping Tobana dan Mba

Nisa khorunnisa yang telah berkenan memberikan kesempatan bagi penulis

untuk melakukan penelitian. Terima kasih atas bantuan, ilmu serta

pengalamannya.

6. Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, terima

kasih atas penyediaan fasilitas kepustakaan sehingga membantu penulis untuk

melakukan studi kepustakaan.

Page 9: Ami Apriani Fsh

vii 

 

7. Yang teristimewa bagi penulis untuk mama, papa, rasa ta’zim dan terima

kasih yang mendalam atas dukungan moril dan materil, kesabaran, keikhlasan,

perhatian serta cinta dan kasih sayang yang tidak pernah habis bahkan do’a

yang tak henti-hentinya kepada Allah SWT, senantiasa agar penulis

mendapatkan kesuksesan dalam segala hal. Juga atas perjuangan mereka yang

telah mendidik dan mengajarkan arti kehidupan.

8. Kakak dan adikku tercinta Baroroh Barid, Kholishoh Febriana makasih buat

semangat dan dukungannya serta kasih sayang yang sudah diberikan kepada

penulis baik yang secara langsung maupun tidak langsung, makasih teh,

makasih de.

9. Teman-teman SBC dan Angkatan 2006 tanpa terkecuali, terima kasih atas

segala bantuan, pengalaman berharga, dan semangat kebersamaannya selama

menuntut ilmu di kampus tercinta.

10. Buat Dewi Nur Rahmah Murbani dan Putri Kamilah yang ingin dicantumkan

namanya. Makasih buat semuanya, makasih buat persahabatan kita. Sukses

ya!!

11. Untuk penyemangat hidupku sekaligus calon suamiku M. Irvan Nurzeha dan

keluarganya yang selalu setia mendukung dan memberi semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: Ami Apriani Fsh

viii 

 

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah

pengetahuan bagi penulis dan pembaca. Amin Ya Rabbal’alamin.

Wassalamua’laikum Wr. Wb

Jakarta, 24 September 2010

Ami Apriani

Page 11: Ami Apriani Fsh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tak bisa dipungkiri bahwa perekonomian global saat ini sangat tergantung

pada dolar Amerika. Perekonomian global terbentuk untuk menghasilkan barang

dan jasa semurah mungkin untuk dikonsumsi oleh Amerika sebagai Negara

paling besar menyerap produksi. Kompetisi yang terjadi untuk itu makin ketat

dari waktu ke waktu. Akan tetapi, di sisi lain konsumen Amerika tidak punya

tabungan dan dikenal hidup boros. Lebih parah lagi, pendapatan yang mereka

peroleh secara riil terus menurun sebagai akibat terdeflasinya mata uang

mereka1.

Sementera itu, Negara yang dianggap mampu membantu menyerap

produksi seperti China, Jepang, Korea, India, Taiwan, dan sebagainya ternyata

belum memiliki kemampuan untuk menyerap konsumsi sebesar itu dalam waktu

dekat. Mau tak mau, Negara-negara tersebut terpaksa mengakumulasi dolar

untuk mempertahankan agar nilainya tidak terus anjlok agar mereka tetap mampu

terus menjual kepada Amerika.

Terbukti dalam kurun waktu 30 tahun terakhir telah terjadi

ketidakseimbangan dalam perdagangan, tabungan, cadangan devisa, ekspor,

                                                            1 Nofie Iman, “INVESTASI EMAS (Investasi Bijak di Masa Krisis),” cetakan 1, h. 32-33

1  

Page 12: Ami Apriani Fsh

2  

output, konsumsi maupun utang antarnegara. Krisis ekonomi sekarang ini, juga

dilatar belakangi dengan instrument investasi “konvensional” seperti saham,

obligasi, reksadana, valuta asing, hingga properti amatlah beresiko. Sudah

banyak yang terjerumus dalam pilihan investasi sehingga nilai asset mereka jauh

merosot. Pemburukan ekonomi yang terjadi di banyak Negara maju inilah, selain

membawa dampak buruk, juga membuka peluang bagi jenis investasi logam

mulia.

Emas dalam sejarah perkembangan sistem ekonomi dunia, sudah dikenal

sejak 40 ribu tahun sebelum masehi. Emas acapkali diidentikan dengan sesuatu

yang nomor satu, prestisius, dan elegan. Hal ini dikarenakan emas adalah Logam

Mulia. Disebut logam mulia karena dalam keadaan murni dalam udara biasa

emas tidak dapat teroksidasi atau dengan kata lain akan tahan karat. Emas banyak

digunakan sebagai standard keuangan di banyak negara dan juga sebagai

perhiasan, cadangan devisa dan sampai saat ini emas merupakan alat pembayaran

yang paling utama di dunia.

Emas juga mempunyai manfaat emosional untuk dinikmati keindahannya.

Nilai keindahannya berpadu dengan harganya yang menarik sehingga emas

menjadi sarana untuk mengekspresikan diri, dan emas telah menjadi simbol

status di berbagai sub kultur masyarakat Indonesia. Dengan melihat kebutuhan

masyarakat Indonesia dan ketertarikannya terhadap nilai emas yang fluktuatif,

selain hanya digunakan untuk menghiasi penampilan agar terlihat sempurna

termasuk kaum hawa, ternyata emas juga bisa digunakan sebagai investasi.

Page 13: Ami Apriani Fsh

3  

Gadai Emas bisa digunakan sebagai investasi karena sifat harga emas

dalam jangka panjang yang mengimbangi nilai inflasi, maka kegiatan

menyimpan emas, atau menggadaikan emas untuk ditebus dan dijual pada saat

nilai emas lebih tinggi dapat kita golongkan sebagai kegiatan investasi. Kegiatan

yang lebih progresif lagi adalah konsep berkebun emas, yang secara umum

diartikan sebagai kegiatan gadai ulang emas sebagai asas tuas (leverage),

sehingga relasi keuntungan simpanan kita terhadap kenaikan harga emas

meningkat dari 1:1 menjadi lebih dari 1:5.2

Permintaan terhadap produk suatu perbankan sangat ditentukan oleh

kebutuhan masyarakat terhadap keinginan ataupun permintaan nasabah. Peluang

suatu perbankan akan lancar karena adanya permintaan dari masyarakat terhadap

produk yang mereka keluarkan.

Di Indonesia, ekonomi islam diakui eksistensinya ketika krisis moneter

memukul rata setiap kehidupan bangsa. Hal ini yang kemudian menjadi

keterkaitan banyak orang untuk beralih kepada system ekonomi yang berazazkan

halalan thayyiban dan bersumber pada Al-Qur’an dan sunnah Rasul. Hal ini

ditandai dengan mulai berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang dalam

oprasionalnya berdasarkan prinsip syariah islam. Salah satunya adalah lembaga

keuangan perbankan syariah yang mulai eksis sejak berlakunya UU No.7 Tahun

1992 tentang perbankan dan peraturan pemerintah No. 72 Tahun 1992.

                                                            2 Dikutip oleh Jide, Gadai Emas (Kategori Investasi Emas), 9 juli 2009,

http://gadaiemas.co.cc/gadai-emas-gadai-emas-syariah.

Page 14: Ami Apriani Fsh

4  

Berdirinya Bank Muamalat di Indonesia sebagai “Bank pertama murni

syariah” dengan system bagi hasil mampu bertahan ketika terjadinya krisis

moneter pada tahun 1997 sehingga membuat sebagian perbankan nasional

berkemas diri untuk ambil peran dalam bisnis perbankan syariah. Hal ini ditandai

dengan beroperasinya beberapa bank dengan menggunakan system syariah antara

lain Bank DKI Syariah, Bank Danamon Syariah, BNI Syariah dan Bank Jabar

Banten Syariah.

Bank Syariah Mandiri sebagai bank syariah terbesar di Indonesia selalu

berupaya untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah. Hal ini dilakukan

antara lain dengan menawarkan produk-produk baru bagi nasabah dan

masyarakat pada umumnya.

Gadai Emas BSM iB adalah salah satu produk yang tergolong baru di BSM

yang mulai diperkenalkan kembali ke masyarakat pada tanggal 16 Maret 2009.

Gadai Emas BSM iB adalah produk pembiayaan BSM dengan emas sebagai

jaminan. Dengan menggunakan layanan Gadai Emas BSM iB, masyarakat dapat

secara mudah dan cepat memenuhi kebutuhan akan dana tunai3.

Dalam tinjauan konsep ekonomi Islam, penerapan produk ini menggunakan

aqad rahn. “Inilah salah satu fleksibelitas dari Bank Syariah, yakni bisa

menawarkan berbagai produk yang tidak dimiliki oleh bank konvensional.”

Meski baru beroperasi sejak Maret 2009, akan tetapi Bank Syariah Mandiri

                                                            3 Piping Tobana, Penaksir Gadai Emas di BSM cabang Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi

13 Juli 2010

Page 15: Ami Apriani Fsh

5  

sudah memiliki 90 nasabah. Omset outstanding hingga September tahun ini

sudah mencapai Rp700 juta dari target Rp1,6 milyar di akhir tahun.4

Layanan gadai emas di perbankan syariah mendapat animo yang cukup

besar dari masyarakat membuat Bank Syariah Mandiri (BSM) melakukan

diversifikasi produk gadai emasnya. Sampai Maret 2010, omzet gadai emas di

BSM secara nasional mencapai Rp125 miliar, sedangkan hingga sekarang

sebesar Rp2,7 miliar5. Dilihat dari pertumbuhan angka yang terus meningkat dari

awal di operasikannya produk gadai emas di Bank Syariah Mandiri merupakan

pertumbuhan yang sangat cepat bagi perkembangan dan kemajuan gadai emas.

Menurut sejarah, kota Bekasi merupakan kota terbesar kelima di Indonesia

yang terletak di lingkungan megapolitan Jabodetabek, Indonesia. Bekasi

merupakan tempat tinggal kaum urban serta tempat dikembangkannya berbagai

industri. Kegiatan perekonomian di Kota Bekasi cukup menggeliat, hal ini

terlihat dari banyaknya mal, pertokoan, bank, dan restoran yang berdiri disini.

Kota Bekasi menjadi pilihan BSM untuk membuka kantor cabang di daerah ini.

Produk gadai emas syariah mulai banyak dilirik nasabah sebagai alternatif

sumber pembiayaan. Sejumlah penyedia jasa gadai emas syariah mengaku

pengguna jasa ini tumbuh signifikan selama beberapa bulan belakangan.

                                                            4 Sulfaedar Pay, Bank Syariah Berebut Nasabah GadaiEmas di Makassar, 2 november 2009,

http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2009/11/02/brk,20091102-205848,id.html 5 BSM Perluas Layanan Gadai Emas Kepulauan Riau, 28 April 2010,

http://www.sinarharapan.co.id/berita/content/browse/4/read/bsm-perluas-layanan-gadai-emas-kepulauan-riau/

Page 16: Ami Apriani Fsh

6  

Dari peningkatan inilah penulis melihat prospek yang bagus untuk produk

gadai emas di Bank Syariah Mandiri. Sehubungan dengan latar belakang masalah

inilah penulis mengangkat masalah ini sebagai judul skripsi yaitu “PROSPEK

GADAI (RAHN) EMAS DI PERBANKAN SYARIAH STUDI PADA BANK

SYARIAH MANDIRI CABANG BEKASI”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus,

dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu,

penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang

dibatasi dalam konteks permasalahan yang terdiri atas:

a. Prospek gadai emas pada Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi.

b. Praktek dan mekanisme gadai emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang

Bekasi

2. Perumusan Masalah

Agar penelitian ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan

menghindari kesalahan data dalam penelitian, maka diperlukan perumusan-

perumusan dengan pembatasan masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah

yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana praktek pelaksanaan gadai emas (rahn) di Bank Syariah

Mandiri cabang Bekasi?

Page 17: Ami Apriani Fsh

7  

b. Apa kekuatan, kelemahan peluang serta ancaman gadai emas di Bank

Syariah Mandiri cabang Bekasi?

c. Bagaimana tingkat perkembangan gadai emas Bank Syariah Mandiri

cabang Bekasi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitan ini meliputi:

1. Untuk mengetahui praktek pelaksanaan gadai emas (rahn) di Bank Syariah

Mandiri cabang Bekasi

2. Untuk mengetahui tentang produk kelemahan dan kelebihan investasi gadai

emas di Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi

3. Untuk mengetahui tentang tingkat perkembangan gadai emas Bank Syariah

Mandiri cabang Bekasi

4. Untuk mengetahui strategi pengembangan gadai emas pada Bank Syariah

Mandiri cabang Bekasi

Dari penelitian ini, penulis memperoleh berbagai manfaat yang diharapkan

berguna bagi semua orang. Hal terutama yang diharapkan penulis adalah :

1. Manfaat bagi akademisi: sebagai upaya menambah khasanah ilmu-ilmu

tentang teori ekonomi islam umumnya, dan khususnya untuk prospek gadai

emas diperbankan syariah.

2. Manfaat bagi Perusahaan: Memberikan kontribusi bagi perkembangan

produk gadai emas iB di Bank Syariah Mandiri dan peluangnya produk

Page 18: Ami Apriani Fsh

8  

tersebut di masyarakat. Sebagai acuan dan pertimbangan bagi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bekasi untuk dapat mengembangkan kualitas pelayanan

pada investasi gadai emas yang berjalan sesuai syariah.

3. Manfaat bagi masyarakat: memberikan informasi pada masyarakat tentang

investasi gadai emas di Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi sehingga

masyarakat dapat melakukan transaksi di Bank Syariah Mandiri cabang

Bekasi.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian, dengan menggunakan

pendekatan Mix Research (penelitian campuran), yaitu suatu metode yang

digunakan untuk meneliti data-data dengan cara menggabungkan dua metode

penelitian atau lebih. Sedangkan kedua metode tersebut adalah : Pertama,

Library Research, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

data-data dengan cara mempelajari, meneliti, dan mengkaji bahan-bahan

pustaka yang relevan. Kedua, Field Research, yaitu metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti data-data dengan cara melihat fenomena yang

terjadi dengan terjun langsung ke lapangan.

Penulisan penelitian ini selain harus mengkaji berbagai literatur, dalam

teknis pengumpulan datanya juga dilakukan observasi dan wawancara. Hal

ini dilakukan untuk lebih memperkuat data-data yang diteliti.

Page 19: Ami Apriani Fsh

9  

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi yang

berada di wilayah Kota Bekasi yang beralamat di Ruko Central Niaga

Kalimalang Blok A5/6-7 Jl. Jendral A. Yani Bekasi.

3. Sumber Data

Dalam penelitian diharuskan menggunakan data, maka dalam penyusunan

skripsi ini, penulis mengelompokkan data sesuai dengan karakteristiknya,

yaitu :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama yaitu

hasil dari wawancara yang diperoleh langsung dari obyek penelitian6.

Dengan tehnik pengumpulan data pada karyawan dan nasabah dari hasil

pertanyaan melalui wawancara mengenai Gadai Emas di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bekasi.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut

dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer.7 Data yang sudah

tersedia dari hasil wawancara, data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen, literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku serta sumber

lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan skripsi ini.

                                                            6 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Ed. Baru. Cet 6 , h.42 7 Opcit, h.42

Page 20: Ami Apriani Fsh

10  

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian, karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan

data agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedur

yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis diantaranya adalah

dengan wawancara untuk mengetahui ketepatan antara hipotesa yang dipakai

dengan teori yang ada dalam syariat Islam.

a. Observasi

Teknik ini dilakukan dengan pengamatan peneliti baik secara langsung

maupun tidak langsung terhadap Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi8.

Instrumen yang dipakai dengan menggunakan mata untuk mengamati

sesuatu. Observasi ini digunakan untuk mengetahui praktek gadai emas

pada Bank Syariah Mandiri.

Tujuan menggunakan metode ini untuk mengetahui hal-hal, perilaku,

perkembangan, dan sebagainya tentang gadai emas Bank Syariah Mandiri,

dan untuk memperoleh data yang akurat.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab kepada pegawai yang terlibat langsung

dalam Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi.                                                             

8 Opcit, h.51

Page 21: Ami Apriani Fsh

11  

Tujuan penulis menggunakan metode ini, untuk memperoleh data

secara jelas dan kongkret tentang gadai emas pada Bank Syariah Mandiri

cabang Bekasi.

5. Teknik Analisa Data

Seluruh data yang penulis peroleh dari wawancara terhadap pegawai

Gadai Emas BSM cabang Bekasi, nasabah Gadai Emas BSM, dan data-data

yang telah didapatkan dari BSM Bekasi yang berupa laporan keuangan.

Kemudian data-data tersebut diolah dengan pendekatan deskriptif analisis

karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, hal ini disebabkan oleh

adanya penerapan motode kualitatif, selain itu metode yang dikumpulkan

menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

Adapun teknik penulisan skripsi ini disesuaikan dengan kaidah-kaidah

penulisan skripsi pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi” yang diterbitkan

oleh Fakultas Syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

D. Review studi terdahulu

1. Nuraeni, prodi Perbankan Syariah, jurusan muamalat, fakultas syariah dan

hokum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.

“Konsep dan Aplikasi Gadai Emas Syariah pada Bank Syariah (studi

kasus PT. Bank Danamon Syariah)”. Hasil penelitian ini adalah mekanisme

gadai emas syariah pada Bank Danamon Syariah meliputi; barang jaminan

yang dibawa nasabah akan taksiran oleh spesialis gadai untuk mengetahui

Page 22: Ami Apriani Fsh

12  

besar pinjaman dan biaya penitipan yang ditanggung nasabah. Biaya penitipan

didasarkan pada nilai taksir marhun, yaitu 2.2 % perbulan sebagai antisipasi

terhadap resiko kerusakan dan kehilangan atas barang yang digadaikan.

2. Atep Misbahudin, prodi perbankan syariah, jurusan muamalat, Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Strategi pemasaran produk gadai emas (rahn) pada BPRS PNM AL-

MA’SUM dalam meningkatkan pendapatan Bank”. Hasil penelitian ini adalah

strategi produk, strategi harga.

3. M. Romi Neskens, prodi perbankan syariah, jurusan muamalat, Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah.

“Analisis SWOT terhadap Deposito Mudharabah (studi kasus; PT. Bank

Muamalat Indonesia Tbk, cabang pembantu kalimalang)”. Hasil penelitian ini

adalah analisis SWOT deposito mudharabah tentang kekuatan, kelemahan,

kesempatan, ancaman.

Dari beberapa review studi terdahulu yang penulis amati, dapat ditarik

perbandingan bahwa skripsi yang penulis angkat lebih menitik beratkan pada

prospek gadai emas di perbankan syariah ditinjau dari analisis SWOT.

E. Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis membahas pendahuluan dengan sub-sub : Latar

Balakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan

Page 23: Ami Apriani Fsh

13  

Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Review studi terdahulu,

Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG RAHN, IJARAH, DAN

ANALISIS SWOT

Pada bab ini penulis membahas tinjauan teoritis tentang akad yang

digunakan pada gadai emas Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi

yaitu rahn, pengertian rahn, syarat dan rukun rahn, dasar hukum rahn.

Ijarah, pengertian ijarah, syarat dan rukun ijarah, dasar hukum ijarah.

Analisis SWOT, pengertian dari analisis SWOT, langkah-langkah

analisis data dalam analisis SWOT, logika strategi.

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG

BEKASI

Pada bab ini penulis membahas gambaran umum Bank Syariah

Mandiri Cabang Bekasi dengan sub-sub : Sejarah dan Perkembangan

Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi, Visi dan Misi, Struktur

Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi, Produk dan Jasa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi.

BAB IV GADAI EMAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG

BEKASI

Pada bab ini penulis membahas prospek gadai emas di perbankan

syariah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi dengan sub-sub :

Pelaksanaan Gadai Emas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi,

Page 24: Ami Apriani Fsh

14  

Prospek Gadai Emas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi,

Analisis Perkembangan Produk Gadai Emas Bank Syariah Mandiri

Cabang Bekasi, dan mekanisme dan operasional gadai emas di Bank

Syariah Mandiri Cabang Bekasi.

BAB V PENUTUP

Merupakan bab terakhir yaitu penutup yang berisikan kesimpulan dan

saran yang relevan dengan masalah-masalah yang dibahas.

Page 25: Ami Apriani Fsh

BAB II

LANDASAN TEORITIS

RAHN, IJARAH, DAN ANALISIS SWOT

A. Rahn

1. Pengertian Rahn

                                                           

Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut

memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan

memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian

piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam

jaminan utang atau gadai.9

Rahn dalam bahasa Arab memiliki pengertian tetap dan kontinyu.10

Dikatakan dalam bahasa Arab: ( الماء الراهن) apabila tidak mengalir dan kata

( ة راهنةنعم ) bermakna nikmat yang tidak putus. Ada yang menyatakan kata

Rahn bermakna tertahan dengan dasar firman Allah:

)38:المداثر( آل نفس بما آسبت رهينة

 9 Muhammad Syafi’I Antonio, “Bank Syariah dari teori ke praktek”, tazkia cendikia, 2001, h.

128 10 Lihat Kitab Taudhih Al Ahkam Min Bulugh Al Maram, Syeikh Abdullah Al Bassaam

cetakan kelima tahun 1423, Maktabah Al Asadi, Makkah, KSA 4/460 

15 

Page 26: Ami Apriani Fsh

16  

“Tiap-tiap diri bertanggung jawab (tertahan) atas apa yang telah

diperbuatnya, (QS. 74:38)” kata “Rahienah” bermakna tertahan. Pengertian

kedua ini hampir sama dengan yang pertama karena yang tertahan itu tetap

ditempatnya sebagai jaminan.11

Ar Rahn merupakan akad penyerahan barang dari nasabah kepada

bank/pegadaian sebagai jaminan sebagian atau seluruhnya atas hutang yang

dimiliki nasabah. Transaksi di atas merupakan kombinasi/penggabungan dari

beberapa transaksi atau akad yang merupakan satu rangkaian yang tidak

terpisahkan meliputi:

a. Pemberian pinjaman dengan menggunakan transaksi/akad Qardh

b. Penitipan barang jaminan berdasarkan transaksai/akad Rahn

c. Penetapan sewa tempat khasanah (tempat penyimpanan barang) atas

penitipan tersebut diatas melalui transaksi/akad ijaroh.

Gadai (Rahn) dalam Fiqh adalah perjanjian suatu barang sebagai

tanggungan utang atau menjadikan suatu benda bernilai menurut pandangan

syara’ sebagai tanggungan pinjaman (marhun bih), sehingga dengan adanya

tanggungan utang ini seluruh atau sebagian utang dapat diterima.

Gadai merupakan salah satu kategori dari perjanjian utang-piutang,

yang mana untuk suatu kepercayaan dari orang yang berpiutang, maka orang

                                                            11 Lisan Al Arab karya Ibnu Mandzur pada kata Rahana, dinukil dari kitab Al Fiqh Al

Muyassarah, Qismul Mu’amalah, Abdullah bin Muhammad Al Thoyaar, Abdullah bin Muhammad Al Muthliq dan Muhammad bin Ibrohim Alumusa, cetakan pertama tahun 1425H, Madar Al Wathoni LinNasyr, Riyadh, KSA h. 115 

Page 27: Ami Apriani Fsh

17  

yang berutang menggadaikan barangnya sebagai jaminan terhadap utangnya

itu. Praktik seperti ini telah ada sejak jaman Rasulullah SAW dan Rasulullah

sendiri pernah melakukannya. Gadai mempunyai nilai sosial yang sangat

tinggi dan dilakukan secara sukarela atas dasar tolong-menolong.

Gadai dalam perspektif islam disebut dengan istilah rahn, yaitu suatu

perjanjian untuk menahan sesuatu barang sebagai jaminan atau tanggungan

utang. Kata rahn secara etimologi berarti tetap, berlangsung dan menahan,

maka dari segi bahasa rahn bisa diartikan sebagai menahan sesuatu dengan

tetap.

Gadai secara terminologi berarti menjaminkan suatu kolateral untuk

mendapatkan sejumlah dana cash. Gadai emas berarti menjaminkan barang

modal berupa emas kepada sebuah lembaga untuk mendapatkan dana cash,

yang umumnya sekitar 70% - 85% dari nilai taksir emas.12 Gadai Emas

syariah adalah penggadaian atau penyerahan hak penguasaan secara fisik

atas harta/barang berharga (berupa emas) dari nasabah (arrahin) kepada

Bank (al-murtahin) untuk dikelola dengan prinsip ar-Rahnu yaitu sebagai

jaminan (al-Marhun) atas peminjam (al-marhunbih) yang diberikan kepada

nasabah/peminjaman tersebut.

Pengertian Gadai menurut KUH Perdata pasal 1150 Adalah suatu hak

yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang

                                                            12 Jide, Gadai Emas (kategori: Cara Investasi), 9 juli 2009, http://gadaiemas.co.cc/gadai-

emas-gadai-emas-syariah 

Page 28: Ami Apriani Fsh

18  

bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berhutang atau oleh

seorang lain atas dirinya, dan yang memberikan  kekuasaan kepada orang

yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara

didahulukan daripada orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian

biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu

digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan.

Prinsip yang dianut oleh gadai emas syariah adalah sesuai prinsip

syariah yang meniadakan riba. Dalam hal ini barang jaminan (berupa emas)

disimpan di unit gadai syariah untuk ditukar dengan nilai tunai kemudian

ditebus dalam jangka waktu maksimal tertentu dengan nilai yang disepakati

atau barang jaminan disimpankan kepada unit gadai syariah untuk ditukar

dengan nilai tunai kemudian ditebus dengan nilai gadai ditambahkan dengan

sewa tempat penyimpanan barang gadai.

Bila dalam periode gadai maksimal barang jaminan tersebut tidak

ditebus atau tidak diperpanjang masa gadainya maka barang jaminan

tersebut atas sepengetahuan pemilik barang dijual oleh unit gadai, dan selisih

nilai barang tersebut terhadap nilai gadai menjadi milik/resiko dari pemilik

barang.

2. Syarat dan Rukun Rahn

a. Rukun Rahn

Mayoritas ulama memandang rukun Al rahn (Gadai) ada empat

yaitu:

Page 29: Ami Apriani Fsh

19  

1) Al Rahn atau Al Marhuun (barang yang digadaikan)

2) Al Marhun bihi (hutang)

3) Shighah13

4) Dua pihak yang bertransaksi yaitu Raahin (orang yang menggadaikan)

dan Murtahin (pemberi hutang)

Sedangkan madzhab Hanafiyah memandang Al rahn (gadai) hanya

memiliki satu rukun yaitu shighah, karena ia pada hakekatnya adalah

transaksi.

b. Syarat Rahn

Disyaratkan dalam Al Rahn sebagai berikut:

1) Syarat yang berhubungan dengan transaktor (orang yang bertransaksi)

yaitu Orang yang menggadaikan barangnya adalah orang yang

memiliki kompetensi beraktivitas, yaitu baligh, berakal dan rusyd

(kemampuan mengatur)14.

2) Syarat yang berhubungan dengan Al Marhun (barang gadai) ada dua:

a) Barang gadai itu berupa barang berharga yang dapat menutupi

hutangnya baik barang atau nilainya ketika tidak mampu

melunasinya15.

                                                            13 Shighah adalah sesuatu yang menjadikan kedua transaktor dapat mengungkapkan

keridhoannya dalam transaksi baik berupa perkataan yaitu ijab qabul atau berupa perbuatan. 14 lihat Al Majmu’ Syarhul Muhadzab 12/302, Al Fiqh Al Muyassar hal 116 dan Taudhih Al

Ahkam 4/460 15 Al Fiqh Al Muyassarah h. 116 

Page 30: Ami Apriani Fsh

20  

b) Barang gadai tersebut adalah milik orang yang manggadaikannya

atau yang diizinkan baginya untuk menjadikannya sebagai jaminan

gadai16. Barang gadai tersebut harus diketahui ukuran, jenis dan

sifatnya, karena Al rahn adalah transaksi atau harta sehingga

disyaratkan hal ini17.

3) Syarat berhubungan dengan Al Marhun bihi (hutang) adalah hutang

yang wajib atau yang akhirnya menjadi wajib18.

3. Dasar Hukum Rahn

a. Al-Qur’an

Ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan dasar hukum perjanjian

gadai adalah QS Al-Baqarah ayat 283. Allah Swt. berfirman:

⌧ ☺ ☺

⌧ ⌧

                                                            16 Taudhil Al Ahkam 4/460 dan Al Fiqh Al Muyassarah h. 116 17 Taudhih Al Ahkam 4/460 18 Al Fiqh Al Muyassarah h. 116 

Page 31: Ami Apriani Fsh

21  

⌧ ⌧

⌧ ☺

Page 32: Ami Apriani Fsh

22  

282. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

[179] Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya.

“Dan Jika kalian dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai), sementara kalian tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa menyembunyikannya,

Page 33: Ami Apriani Fsh

23  

sungguh, hatinya kotor (berdosa.) Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS al-Baqarah: 283).

Dalam ayat ini walaupun ada pernyataan “dalam perjalanan” namun

tetap menunjukkan keumumannya, baik dalam perjalanan atau dalam

keadaan mukim, karena kata “dalam perjalanan” dalam ayat hanya

menunjukkan keadaan yang biasa membutuhkan sistem ini.

Para ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa ar-rahn boleh dilakukan

dalam perjalanan dan dalam keadaan hadir ditempat, asal barang jaminan

itu bisa langsung dipegang/dikuasai (al-qabdh) secara hukum oleh

pemberi piutang secara langsung, maka paling tidak ada semacam

pegangan yang dapat menjamin bahwa barang dalam status marhun

(menjadi agunan utang). Misalnya, apabila barang jaminan itu berbentuk

sebidang tanah, maka yang dikuasai (al-qabdh) adalah surat jaminan

tanah itu19.

Kemudian dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa:

ا ا معى طدوهي نى مرتشا ملسو هيلع اهللا ىلص اهللا لوسر نا )رواه البخاري ومسلم( ديدح نا معرد هنيهر

Rasulullah saw. membeli makanan dari seorang Yahudi dengan menjadikan baju besinya sebagai barang jaminan. (HR al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah).

Menurut kesepakatan pakar fiqh, peristiwa Rasul saw. Me-rahn-

kan baju besinya itu, adalah kasus ar rahn pertama dalam Islam dan

dilakukan sendiri oleh Rasulullah saw. Kisah yang sama juga                                                             

19 Nasrun Haroen, FIQH MUAMALAH, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 2007), h.253

Page 34: Ami Apriani Fsh

24  

diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal, al-Bukhari, al-Nasa’I, dan ibn

Majah dari Anas ibn Malik. Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan

bahwa Rasul saw, bersabda:

همرغ هيلعو همنغ هل هنهي رذال هبا حص نم نهالر قلغي ال )رواه الشافعى و الدارقطنى(

Pemilik harta yang diagunkan jangan dilarang memanfaatkan hartanya itu, karena segala hasil barang itu menjadi milik (pemilik) –nya dan segala kerugian barang itu menjadi tanggung jawab (pemilik) –nya. (HR Imam asy-Syafi’i dan ad-Daruquthni).

Berdasarkan ayat dan hadis-hadis di atas, para ulama fiqh sepakat

mengatakan bahwa akad ar-rahn itu dibolehkan, karena banyak

kemaslahatan yang terkandung di dalamnya dalam rangka hubungan

antar sesame manusia.20

B. Ijarah

1. Pengertian Ijarah

Lafal Al-ijarah dalam bahasa Arab berarti upah, sewa, jasa, atau

imbalan. Ijarah merupakan salah satu bentu kegiatan muamalah dalam

memenuhi keperluan hidup manusia, seperti sewa menyewa, kontrak, atau

menjual jasa perhotelan dan lain-lain.

Al- ijarah berasal dari kata “al-ajru” yang berarti “al-‘iwadu”

(ganti)21, oleh karena itu as-sawab (pahala) dinamai (upah). Menurut istilah

                                                            20 Ibnu Qudamah, al-Mugni, (Riyadh: Maktabah ar-Roiyadh al-Haditsah, tt.), Jilid V, h.337 21 Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah Jilid 3, Dar al-Kitab al-Araby, Beirut, 1983, h. 177.

Page 35: Ami Apriani Fsh

25  

syara’ ijarah berarti, “suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan

jalan penggantian”.

Menurut Sayyid Sabiq, Ijarah adalah suatu jenis akad yang mengambil

manfaat dengan jalan penggantian dengan demikian pada hakikatnya ijarah

adalah penjualan manfaat yaitu pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu

barang dan jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa

diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Akad ijarah

tidak ada perubahan kepemilikan tetapi hanya perpindahan hak guna saja

dari yang menyewakan kepada penyewa.

2. Syarat dan Rukun Ijarah

a. Rukun Ijarah

Sebagai sebuah transaksi umum, ijarah baru dianggap sah apabila

telah memenuhi rukun dan syarat ijarah. Adapun rukun-rukun ijarah

adalah sebagai berikut:

1) Mu’jar ( Orang / barang yang diupah/disewa).

2) Musta’jir ( Orang yang menyewa/ mengupah)

3) Shighot ( Ijab dan qobul).

4) Upah dan manfaat.

b. Syarat Ijarah

Syarat ijarah yang harus ada agar terpenuhi ketentuan-ketentuan

hukum Islam, sebagai berikut :

Page 36: Ami Apriani Fsh

26  

1) Jasa atau manfaat yang akan diberikan oleh aset yang disewakan

tersebut harus tertentu dan diketahui dengan jelas oleh kedua belah

pihak.

2) Kepemilikan aset tetap pada yang menyewakan yang bertanggung

jawab pemeliharaannya, sehingga aset tersebut harus dapat

memberi manfaat kepada penyewa.

3) Akad ijarah dihentikan pada saat aset yang bersangkutan berhenti

memberikan manfaat kepada penyewa. Jika aset tersebut rusak

dalam periode kontrak, akad ijarah masih tetap berlaku.

4) Aset tidak boleh dijual kepada penyewa dengan harga yang

ditetapkan sebelumnya pada saat kontrak berakhir. Apabila asset

akan dijual harganya akan ditentukan pada saat kontrak berakhir.

Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 09/DSNMUI/IV2000

tanggal 13 April 2000 Tentang ditetapkannya Pembiayaan Ijarah.

3. Dasar Hukum Ijarah

Ijarah sebagai suatu transaksi yang sifatnya saling tolong menolong

mempunyai landasan yang kuat dalam al-Qur’an dan Hadits. Konsep ini

mulai dikembangkan pada masa Khlaifah Umar bin Khathab yaitu ketika

adanya sistem bagian tanah dan adanya langkah revolusioner dari Khalifah

Umar yang melarang pemberian tanah bagi kaum muslim di wilayah yang

ditaklukkan dan sebagai langkah alternatif adalah membudidayakan tanah

Page 37: Ami Apriani Fsh

27  

berdasarkan pembayaran kharaj dan jizyah. Adapun yang menjadi dasar

hukum ijarah adalah22:

☺ ☺

⌫ ⌧ ⌫

)32: خرف الز( ☺ ☺

Artinya : Apakah mereka yang membagi-bagikan rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagaian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagaian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan . (al-Zukhruf : 32)

)26:القصص(Artinya : Salah seorang dari kedua wanita itu berkata : Hai ayahku!

Ambilah ia sebagai orang yang bekerja pada (kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.(al-Qashash : 26)

Para ulama fiqh juga mengemukakan alasa dari beberapa buah sabda

Rasulullah saw., di antaranya adalah sabda beliau yang mengatakan:

رواه ابويعلى وابن ( هقرع فجي نأ لبق هرجا ريج ا األوطعا )ماجه وا لطبر نى و ترمذى

                                                            22 Sutardi, Tatang,. Ijarah – Aplikasinya Pada Lembaga Keuangan Syari’ah

Page 38: Ami Apriani Fsh

28  

Berikanlah upah/jasa kepada orang yang kamu pekerjakan sebelum kering keringat mereka. (HR Abu Ya’la, Ibnu Majah, ath-Thabrani, dan at-Tirmizi).

Dalam riwayat Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri Rasul saw

bersabda:

)رواه عبد الرزاق والبيهقى ( هرجا هملعيلا فريجأ ارجتاس نمSiapa yang menyewa seseorang maka hendaklah ia beritahu

upahnya. (HR ‘Abd ar-Razzaq dan al-Baihaqi). Selautnya dalam riwayat ‘Abdullah ibn ‘Abbas dikatakan:

( هرجأ امجى الحطعا و مجتاح ملسو هيلع ى اهللالص اهللا لوسر نأ )و مسلم رواه البخارى

Rasulullah saw. Berbekam, lalu beliau membayar upahnya kepada

orang yang membekamnya. (HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad ibn Hanbal).

Dalam Hukum Islam ada dua jenis ijarah, yaitu:

a. Ijarah yang berhubungan dengan sewa jasa, yaitu mempekerjakan jasa

seseorang dengan upah sebagai imbalan jasa yang disewa. Pihak yang

mempekerjakan disebut mustajir, pihak pekerja disebut ajir dan upah

yang dibayarkan disebut ujrah.

b. Ijarah yang berhubungan dengan sewa aset atau properti, yaitu

memindahkan hak untuk memakai dari aset atau properti tertentu kepada

orang lain dengan imbalan biaya sewa. Bentuk ijarah ini mirip dengan

leasing (sewa) pada bisnis konvensional. Pihak yang menyewa (lessee)

disebut mustajir, pihak yang menyewakan (lessor) disebut mu’jir/muajir

dan biaya sewa disebut ujrah.

Page 39: Ami Apriani Fsh

29  

Ijarah bentuk pertama banyak diterapkan dalam pelayanan jasa

perbankan syari’ah, sementara ijarah bentuk kedua biasa dipakai sebagai

bentuk investasi atau pembiayaan di perbankan syari’ah.

1. Berakhirnya akad ijaroh23

Akad ijarah akan berakhir apabila:

a. Salah satu pihak meninggal dunia (Hanafi); jika barang yang disewakan

itu berupa hewan maka kematiannya mengakhiri akad ijaroh (Jumhur).

b. Kedua pihak membatalkan akad dengan iqolah.

c. Barang yang disewakan hancur atau rusak.

d. Masa berlakunya akad telah selesai.

2. Ketentuan Objek Ijarah

Obyek ijarah merupakan sesuatu yang biasa disewakan, seperti rumah,

mobil, dan hewan tunggangan. Oleh sebab itu tidak boleh dilakukan akad

sewa menyewa terhadap sebatang pohon yang akan dimanfaatkan penyewa.

Berikut adalah ketentuan obyek ijarah.

a. Objek ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang dan atau jasa.

b. Manfaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak.

c. Pemenuhan manfaat harus yang bersifat dibolehkan.

d. Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai dengan syariah.

                                                            23 Ascarya, Akad dan Produk Syari’ah, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta , 2007, h. 99.

Page 40: Ami Apriani Fsh

30  

e. Manfaat harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk

menghilangkan jahalah (ketidak tahuan) yang akan mengakibatkan

sengketa.

f. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas, termasuk jangka

waktunya. Bisa juga dikenali dengan spesifikasi atau identifikasi fisik.

g. Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar nasabah kepada

lembaga keuangan syariah sebagai pembayaran manfaat. Sesuatu yang

dapat dijadikan harga dalam jual beli dapat pula dijadikan sewa dalam

ijarah.

h. Pembayaran sewa boleh berbentuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang

sama dengan obyek kontrak.

i. Kelenturan (flexibility) dalam menentukan sewa dapat diwujudkan

dalam ukuran waktu, tempat dan jarak.

3. Kewajiban Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan Nasabah dalam

Pembiayaan Ijarah

Kewajiban Lembaga Keuangan Syariah sebagai pemberi sewa :

a. Menyediakan aset yang disewakan.

b. Menanggung biaya pemeliharaan aset.

c. Penjamin bila terdapat cacat pada aset yang disewakan.

Kewajiban nasabah sebagai penyewa :

a. Membayar sewa dan bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan aset

yang disewa serta menggunakannya sesuai dengan kontrak.

Page 41: Ami Apriani Fsh

31  

b. Menanggung biaya pemeliharaan aset yang sifatnya ringan (materiil).

Jika aset yang disewa rusak, bukan karena pelanggaran dan penggunaan

yang dibolehkan, juga bukan karena kelalaian pihak penyewa dalam

menjaganya, ia tidak bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.

C. Analisis SWOT

1. Pengertian

                                                           

Analisis SWOT singkatan bahasa Inggris dari kekuatan (strengths),

kelemahan (weaknesses), kesempatan (opportunities), dan ancaman

(threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu

proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan

yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor

internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai

tujuan tersebut.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset

pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan

menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.24

Analisis SWOT mempunyai diagram yang terdiri dari 4 kuadran,

yaitu:25

 24 Dari Wikipedia  bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,. Manajemen, 24 Mei 2010,

http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT

Page 42: Ami Apriani Fsh

32  

Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat

diterapkan adalah dengan mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif.

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan

masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang

harus diterapkan adalah menggunakan peluang jangka

panjang.

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yag sangat besar,

tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau

kelemahan internal. Fokus strateginya adalah dengan

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan,

sehingga dapat merubah peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

internal.

Keterangan kombinasi strategi dari Matrik SWOT adalah sebagai berikut:

1) Strategi SO

Yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut

dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.                                                                                                                                                                           

25 Metodelogi, Riset,. 29 maret 2009, http://islamkuno.com/2009/03/29/metode-analisis-swot/

Page 43: Ami Apriani Fsh

33  

2) Strategi ST

Yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk

mengatasi ancaman.

3) Strategi WO

Strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

4) Strategi WT

Yaitu strategi yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan

kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2. Langkah – Langkah Analisis Data dalam analisis SWOT

Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis

dilakukan, mulai dari data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian

yang dicapai. Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis data

dilakukan sebagai berikut:

a. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi

kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang

dan ancaman sebagai faktor eksternal organisasi. Pengklasifikasian

ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.

b. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor

eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan

faktor internal organisasi Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan

(Weakness).

Page 44: Ami Apriani Fsh

34  

c. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan

menjadi keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk

dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling

memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan ancaman yang

paling kecil.26

3. Logika Strategi

Menetapkan logika strategi juga merupakan hal yang penting.

Pernyataan mengenai kekuatan dalam persoalan SWOT adalah untuk lebih

mudah dipahami.

                                                            26 Metodelodi, Riset,. 29 Maret 2009, http://islamkuno.com/2009/03/29/metode-analisis-swot/ 

Page 45: Ami Apriani Fsh

35  

S-T Strategy adalah pernyataan untuk memanfaatkan kekuatan dengan

melihat peluang. Demikian juga S-O, W-O, dan T-W adalah bentuk-bentuk

strategi untuk menjelaskan.

Apabila kita belum menemukan secara spesifik sewaktu membuat

SWOT, maka pernyataan strateginya akan lebih bersifat global dan tidak

jelas langkah taktis apa yang ditemukan. Namun, jika yang kita buat tepat,

maka peluang untuk mendapatkan pemahaman baru yang sebelumnya tidak

tampak, akan terlihat dengan memerinci dan menganalisis dengan model

ini.

Untuk mendapatkan analisis yang baik, lakukan proses analisis SWOT

berkali-kali, buang yang tidak relevan dan peluang untuk mendapatkan

strategi yang lebih akurat atau relevan muncul. Kita bisa membandingkan

dengan asumsi awal yang biasanya sudah masuk ke dalam pikiran sebelum

SWOT ini dibuat.

Page 46: Ami Apriani Fsh

BAB III

GAMBARAN UMUM

BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BEKASI

A. Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi

1. Sejarah Berdiri

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan

krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian

nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang

didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat

parah. Keadaan tersebut menyebabkan Pemerintah Indonesia terpaksa

mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian

bank-bank di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998,

tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang sangat

baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang

tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau

dengan membuka cabang khusus syariah.

36 

Page 47: Ami Apriani Fsh

37  

PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh

Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT.

Mahkota Prestas berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai

cara, mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya

memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.

Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi

Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi

bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT.

Bank Mandiri (Persero).

PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung

sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti

menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero)

untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran

Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah

Sakinah berdasarkan Akta Notaris : Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada

tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September

1999 Notaris : Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah

menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank

Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.

BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional

menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank Susila

Page 48: Ami Apriani Fsh

38  

Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank

Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia

telah menyetujui perubahaan nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank

Syariah Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November

1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri.

Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para

perintis bank syariah di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank

Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah di lingkungan

PT. Bank Mandiri (Persero).

PT. Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang

mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang

melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani

inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri

sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia.

2. Perkembangan Bank Syariah Mandiri

Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan

integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri

(BSM) sejak awal pendiriannya.

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah

sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.

Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang

disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,

Page 49: Ami Apriani Fsh

39  

telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap

seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang

melandasi kegiatan operasionalnya inilah yang menjadi salah satu

keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.

BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang

lebih baik. Bank Syariah Mandiri (BSM) sebagai bank yang beroperasi atas

dasar prinsip syariah (Prinsip-prinsip Bank Syariah Mandiri: Keadilan,

Kemitraan, Keterbukaan, Universalitas.)

Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap

Akhlaqul Karimah (budi pekerti mulia), yang terangkum dalam lima pilar

yang disingkat SIFAT, Yaitu;

a. Siddiq (Integritas). Menjaga martabat dengan integritas, awali dengan

niat dan hati yang tulus, berfikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan

perilaku teladan.

b. Istiqomah (Konsisten). Konsisten adalah kunci menuju sukses. Pegang

teguh komitmen, sikap optimis, pantang menyerah, kesabaran, dan

percaya diri.

c. Fathanah (Profesionalisme). Profesionalisme adalah gaya kerja kami.

Semangat belajar berkelanjutan, cerdas, inovatif, terampil dan adil.

Page 50: Ami Apriani Fsh

40  

d. Amanah (Tanggung Jawab). Terpercaya klarena penuh tanggung jawab.

Menjadi terpercaya, cepat tanggap, obyektif, akurat dan disiplin.

e. Tabligh (Kepemimpinan). Kepemimpinan berlandaskan kasih sayang.

Selalu transparan, membimbing, visioner, komunikatif dan

membudayakan.

Sikap Akhlaqul Karimah ini selalu ditanamkan kepada setiap jajaran

karyawan dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kepada para

nasabah.

Perkembangan BSM dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah mampu

memberikan hasil maksimal dengan menegakkan operasinya di atas landasan

prinsip keadilan, kemitraan, keterbukaan dan universitas dalam layanan.

Prinsip BSM yang dilaksanakan selama ini, telah dituangkan dalam lima

misi BSM diantaranya mengutamakan penghimpunan dana konsumen dan

penyaluran pada segmen Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM). Dari

berbagai jaringan yang ada, telah didukung 43.595 jaringan ATM yang

menjangkau seluruh tanah air, bahkan jaringan ATM itu menembus hingga

ke negeri jiran Malaysia terdiri dari ATM BSM 151 jejaringan, ATM

Mandiri 4.212, ATM Bersama 19.045, Prima 13.444 dan di Malaysia

electronic Payment System (MPES) sebanyak 7.107 unit.

Saat ini, BSM memiliki hampir 1 juta rekening. Didukung lebih dari 2

ribu karyawan; mempunyai 278 gerai; 190 kantor layanan yang tersebar di

Page 51: Ami Apriani Fsh

41  

24 provinsi di seluruh Indonesia. BSM memiliki 51 ATM Syariah Mandiri,

yang terhubung ke jaringan ATM Bersama, Link, dan ATM Prima.

Begitu pula dengan jumlah aset BSM terus mengalami pertumbuhan

atau perkembangan dari Rp448 miliar pada awal berdiri sekitar November

2009 lalu menjadi Rp20,10 triliun per November 2010. Jumlah dana pihak

ketiga saat ini sebesar Rp17,57 triliun dengan pembiayaan sebesar Rp15,45

Triliun dan memiliki laba setelah pajak Rp264,47 miliar. Dalam hal

diversifikasi produk dan jasa layanan, BSM telah memiliki produk-produk

perbankan berbasis teknologi terkini dan tampil sebagai bank devisa yang

modern.

Selain itu, untuk mendukung pemberdayaan potensi perekonomian

daerah, BSM pun memandang pemerintah daerah dan semua kalangan

masyarakat sebagai mitra, tanpa membedakan suku, agama dan golongan.

Dengan semangat itu, BSM sama sekali tidak membatasi pelayanannya

kepada ummat Islam saja, akan tetapi juga dilakukan kemitraan semua pihak

dengan cara bagi hasil, lebih adil dan menentramkan.

B. Visi dan Misi

Visi

Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.

Misi

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.

Page 52: Ami Apriani Fsh

42  

2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan

pada segmen UMKM.

3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja

yang sehat.

4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.

Page 53: Ami Apriani Fsh

43  

C. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi

Struktur Organisasi Cabang Kelas I : Bekasi - Posisi 1 Agustus 2010

Kepala Cabang Jeffry Prayana

PKP Cahyo W

DKN

- Satpam :Marwata,Surahli,Rohmat,Maksum - Messenger : Jafar, Andi Riswanto

Marketing Manager

Firmansyah

Operation Manager

Fauzi

KCP Cikarang Kusuma W

KCP Karawang Yunianto

KCP Cikampek

Ari

KCP Tambun Sumarnis

KCP Bekasi Timur

Yatni Risjka

KLS **) Pd Kelapa

Indri Harseno Account

Officer Eman S

Ari Fitriah Umi H Konter

Layanan Gadai

Choirunnisa Piping

Funding Officer Haryanti Endah Riantry

Back Office Officer Meirisa

CS Officer Evi Dewi L

Teller Rahma KD

Faulin

Pel. Admin

Pembiayaan & TS Erlangga

Fajar Tri M

Pelaksana D & C Arief S

IT Coordinator

Pelaksana SDI& GA

Pelaksana Accounting

Cs Respresentatif

Dwi W Asep A

Head Teller Renny

Pelaksana Marketing

Support Dimas Ibnu M Patriot

- Driver : Hendri,Jaya,Rahmat S,Hilmi,Pici - Office Boy : Sugimin,Agus R,Irfan

Page 54: Ami Apriani Fsh

44  

D. Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri memiliki tiga jenis produk perbankan yaitu:

1. Pendanaan meliputi Giro, Tabungan, Deposito dan Tabungan Haji dan

Umroh.

2. Jasa Perbankan meliputi, Wakalah (Transfer, Kliring, INkaso dan SKBDN),

Kafalah (Garansi Bank) dan ATM.

3. Pembiayaan meliputi pembiayaan Modal Kerja, Investasi, Konsumtif dan

Pinjaman Kebajikan. Konsep/akad yang dipakai adalah Murabahah,

Musyarakah, Mudharabah, Ijarah,Salam,Istisna, dan Qard.

Berikut akan sedikit penulis paparkan tentang produk Bank Syari’ah Mandiri:

a) Pendanaan

1) Giro Sya’riah Mandiri, yaitu titipan dana dari satu pihak (nasabah) kepada

pihak lain (bank), dimana penerima titipan dapat memanfaatkan barang

titipan tersebut atas izin pemiliknya. Nasabah akan mendapatkan bonus

dari keuntungan pemanfaatan dana tersebut oleh bank. Besarnya bonus

tidak ditetapkan di muka melainkan merupakan kebajikan bank. Produk

ini dijalankan dengan prinsip wadi’ah yadu ad-dhamanah.

2) Tabungan syari’ah mandiri, yaitu dana yang disimpan nasabah dalam

bentuk tabungan dan disepakati bahwa dana tersebut dapat dikelola oleh

bank dan akan disalurkan dalam aktivitas pembiayaan. Keuntungan dari

pembiayaan tersebut akan diberikan pada nasabah berdasarkan formula

Page 55: Ami Apriani Fsh

45  

bagi hasil yang disepakati bersama. Produk ini dijalankan dengan prinsip

mudharabah al-mutlaqah.

3) Tabungan mabrur (haji dan umrah), yaitu dana yang disimpan masyarakat

(nasabah) untuk membantu nasabah yang merencanakan ibadah haji. Dana

yang disimpan tidak dapat ditarik kecuali untuk melunasi BPIH atau

dalam kondisi darurat yang harus dibuktikan oleh nasabah calon haji yang

bersangkutan. Produk ini dijalankan dengan prinsip mudharabah al-

mutlaqah.

4) Deposito syari’ah mandiri, yaitu simpanan dana pada bank yang

penarikannya hanya dapat dilakukan berdasarkan jangka waktu yang telah

ditentukan. Keuntungan dari pembiayaan tersebut akan diberikan pada

nasabah berdasarkan formula bagi hasil yang disepakati bersama. Produk

ini dijalankan dengan prinsip mudharabah al-mutlaqah.

b) Penyaluran dana

1. Murabahah, yaitu pembiayaan atas dasar jual beli, dimana harga beli

didasarkan atas harga asal yang diketahui bersama ditambah dengan

margin keuntungan bagi bank yang telah disepakati. Margin keuntungan

adalah selisih antara harga jual dikurangi harga asal yang merupakan

pendapatan bak, jenis pembiayaan ini bersifat konsumtif dan produktif,

antara lain:

a) Pembiayaan pembelian rumah

b) Pembiayaan pembelian kendaraan

Page 56: Ami Apriani Fsh

46  

c) Pembiayaan dalam rangka eskpor/impor

d) Pembiayaan barang modal

2. Mudharabah, yaitu konsep pembiayaan bsecara total atau 100% yang

diberikan bank kepada nasabah. Keuntungan dari usaha tersebut dibagi

bersama sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati, jenis

usahanya antara lain adalah: Perdagangan, usaha atas dasar kontrak,

industri manifactoring dan lain-lain.

3. Musyarakah, yaitu konsep pembiayaan bersama (kongsi), berdasarkan

kesepakatan bersama antara bank dengan nasabah untuk saling

memberikan kontribusi dana sesuai dengan kebutuhan modal usaha.

Selanjutnya keuntungan usaha dibagi bersama sesuai dengan nisbah yang

disepakati, jenis usahanya antara lain adalah: Perdagangan, usaha atas

dasar kontrak, industry manufacturing dan lain-lain.

4. Salam, yaitu pembiayaan atas dasar jual beli dimana nasabah terlebih

dahulu disyaratkan untuk menyerahkan sejumlah uang pembelian suatu

barang yang telah dijelaskan spesifikasinya dengan system pengantaran

kemudian.

5. Istisna, yaitu pembiayaan atas dasar akad sewa, dimana pihak bank

menyewakan barang modal kepada nasabah dengan imbalan uang sewa.

Setelah masa sewa berakhir maka barang sewa dikembalikan pada bank,

namun nasabah dapat memiliki barang sewa tersebut dengan pemindahan

hak kepemilikan dari pihak bank pada nasabah.

Page 57: Ami Apriani Fsh

47  

6. Gadai Emas BSM adalah produk pembiayaan/pinjaman dari Bank Syariah

Mandiri yang terbuka bagi siapa saja dengan menjaminkan

(menggadaikan) emas. Proses mudah dan cepat.

Fitur Produk:

a) Pembiayaan: Rp500 ribu ke atas.

b) Jaminan: Emas (Perhiasan atau Lantakan/Logam Mulia).

c) Jangka waktu: 4 bulan dan dapat digadai ulang (diperpanjang).

d) Besarnya pinjaman: 85% s.d. 90% dari nilai emas.

e) Harga Dasar Emas saat ini: Rp343.120/gram 24 Karat.

Manfaat :

a) Proses cepat

b) Proses mudah

c) Jaminan keamanan

Peruntukkan: Perorangan

Syarat:

a) Tanda pengenal

b) Jaminan berupa emas.

Akad :

Akad yang digunakan adalah akad Qardh dalam rangka Rahn. Qardh

dalam rangka Rahn adalah akad pemberian pinjaman dari bank untuk

nasabah yang disertai dengan penyerahan tugas agar bank menjaga barang

jaminan yang diserahkan. Biaya pemeliharaan menggunakan akad ijarah.

Page 58: Ami Apriani Fsh

48  

Biaya-biaya:

Biaya bulanan meliputi administrasi dan pemeliharaan: Rp 4.800 per gram

(24 karat).

Jangka Waktu:

Empat bulan dan dapat digadai ulang (setelah dilakukan penaksiran dan

melunasi biaya gadai).

E. Keunggulan Produk Dan Layanan

Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia

yang memiliki ribuan nasabah. Oleh karena itu Bank Syariah Mandiri

memiliki Keunggulan prodak dan layanan. Yaitu:

a. Produk yang dimiliki oleh Bank Syari’ah Mandiri diciptakan untuk

memfasilitasi kegiatan usaha dan meliputi keseluruhan pelayanan yang

dapat menggantikan pelayanan perbankan konvensional. Bahkan bank

syariah memiliki produk yang tidak dimiliki bank konvensional seperti

anjak piutang (factoring), leasing, dan gadai. Keragaman prodak dan jasa

perbankan tersebut bukan saja alternative melainkan prangkat yang

lengkap berspesifikasi adil dan menentramkan bagi pengusaha

b. Para nasabah atau mitra usaha tidak perlu khawatir akan fluktuasi tingkat

suku bunga karena bank syari’ah tidak mengenal bunga. Bank syari’ah

menetapkan pembagian hasil atas dasar nisbah ditetapkan besaran

berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan bank. Para pengusaha

Page 59: Ami Apriani Fsh

49  

mendapatkan kepastian sebagai faktor paling penting dalam menjelaskan

bisnisnya. Setiap perubahan apapun dalam menentukan pembiayaan

selalu berdasarkan kesepakatan, kepentingan bersama sebagai mitra

usaha.

c. Seluruh produk Bank Syari’ah Mandiri telah mendapatkan fatwa dari

DPS sehingga sesuai dengan prinisp syari’ah islam. Produk pendanaan

dan pembiayaannya telah dipersiapkan sedemikian rupa agar memberi

kemudahan kepada nasabah untuk bertransaksi dengan nyaman, dengan

keuntungan bagi hasil yang bersih dari unsur riba dan gharar.

Mengingat perkembangan yang begitu pesat, dalam waktu dekat

Bank Syariah Mandiri (BSM) bekerja sama dengan Yayasan Dana

Sejahtera Mandiri (Yayasan Damandiri) meluncurkan Kredit Pundi

Syariah Mandiri. Menurut direktur utama Bank Syariah Mandiri27,

dengan adanya Kredit Pundi Syariah Mandiri akan dihasilkan sinergi

positif dalam upaya kedua lembaga ini dalam mewujudkan misi yang

sama untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Atas dasar itu, kerja sama ini harus diperdalam dan diperjelas dalam

program-program lain yang terintegrasi dengan kebijakan pemerintah.

Yayasan dan Bank Syariah Mandiri tidak punya program 100 hari kerja

namun punya program mingguan. Bahkan baru dua minggu pertemuan

telah ada kata sepakat untuk bersama-sama bergandengan tangan untuk                                                             

27 http://www.gemari.or.id/cetakartikel.php?id=1353. Laporan: Haris Fadilah

Page 60: Ami Apriani Fsh

50  

memberdayakan masyarakat kecil dengan sistem pembiayaan syariah

(bagi hasil).

Sesungguhnya visi dan misi di antara kedua lembaga ini (BSM dan

Yayasan Damandiri) terdapat kesamaan misi untuk memberdayakan

masyarakat kecil dan prasejahtera serta meningkatkan taraf hidup

masyarakat melalui kegiatan produktif. Dengan mengintegrasikan

program BSM, Yayasan Damandiri dan Pemerintah, maka akan mampu

menggerakkan endogenous power masyarakat dan daerah untuk

menyelesaikan permasalahan ketimpangan sosial ekonomi yang selama

ini terbengkalai.

Dalam menjalankan bisnis perbankan, Bank Syariah Mandiri tidak

semata-mata mencari keuntungan (profit) tetapi juga berusaha meraih

kebahagiaan baik dunia maupun akhirat. Di dalam Bank Syariah Mandiri,

selain menjalankan produk perbankan konvensional, seperti tabungan,

deposito dan produk lain yang dijalankan berdasarkan prinsip perbankan

Syariah, BSM juga menyelenggarakan Program BSM Simpati Umat dan

Program BSM Mitra Umat.

Program Simpati Umat ini dikhususkan bagi pemberian bantuan

yang sifatnya emergensi (darurat) dan bersifat karitas. Alokasi dana untuk

program ini sebesar 10 persen dari total zakat yang terkumpul. Sedangkan

Program BSM Mitra Umat dengan fokus utama pendayagunaan. Kegiatan

ini dialokasikan dana sebesar 75 persen dari total dana zakat yang

Page 61: Ami Apriani Fsh

51  

terkumpul. Adapun ashnaf yang dapat masuk dalam proghram ini adalah

fakir, miskin, Ghorimin, Fii Sabillah dan hamba Sahaya.

Jumlah alokasi yang tinggi ini merupakan implementasi positioning

LAZNAS BSM Umat untuk pemberdayaan ekonomi umat. Dua strategi

yang digunakan dalam pemberdayaan ekonomi yaitu penyeluran bantuan

modal usaha (Revolving Fund) dan Syirkah Mustahiqien melalui

pendampingan secara intensif.

Page 62: Ami Apriani Fsh

    

BAB IV

PROSPEK GADAI (RAHN) EMAS DI PERBANKAN SYARIAH

(studi kasus pada Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi)

A. Pelaksanaan Gadai Emas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi

Berlandaskan fatwa Dewan Syariah Nasional No. 26/DSN-MUI/III/2002,

tentang “Gadai Emas” maka pada awal Bulan Juli 2002 produk ini mulai

beroperasi dimana di Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi produk ini baru

berdiri pada 18 Maret 200928. Gadai Emas BSM merupakan produk pembiayaan

atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang

tunai dengan cepat29.

Manfaat:

• Proses cepat

• Proses mudah

• Jaminan keamanan.

Fasilitas

• ATM Syariah Mandiri

                                                           

• Pencairan dana cepat

• Standar keamanan bank.  

28 Piping Tobana, Penaksir operasional Gadai Emas Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi 22 Juli 2010

29 BSM Gadai Emas, http://www.syariahmandiri.co.id/category/small-micro-business/gadai-emas-bsm/

52  

Page 63: Ami Apriani Fsh

53  

Akad:

• Akad yang digunakan adalah akad Qardh dalam rangka Rahn

• Qardh dalam rangka Rahn adalah akad pemberian pinjaman dari bank untuk

nasabah yang disertai dengan penyerahan tugas agar bank menjaga barang

jaminan yang diserahkan

• Biaya pemeliharaan menggunakan akad ijarah.

Peruntukkan:

• Perorangan

Syarat:

• Tanda pengenal

• Jaminan berupa emas.

Biaya-biaya: Meliputi biaya administrasi (dipungut di depan) dan biaya

pemeliharaan (dipungut di akhir periode).

Jangka Waktu: Empat bulan dan dapat digadai ulang (setelah dilakukan

penaksiran dan melunasi biaya gadai).

1. Barang Jaminan dan Teknis Penaksiran Barang Gadai

Barang jaminan yang berlaku untuk akad rahn emas sebelum

ditetapkannya fatwa Dewan Syariah Nasional No. 26 adalah emas dan

berlian. Akan tetapi, mengingat berlian adalah barang yang sangat berisiko

dan memerlukan kehati-hatian ekstra dalam perawatannya, maka barang

jaminan berupa berlian tidak berlaku lagi, dan Bank Syariah Mandiri

Page 64: Ami Apriani Fsh

54  

menerima logam mulia, dinar bersertifikat dan perhiasan sebagai barang

jaminan30.

Barang tersebut akan ditaksir oleh petugas taksir (penaksir) dan akan

diuji kemurniannya. Metode penaksiran ini dilakukan untuk mengetahui

kadar karat emas dari hasil ini dapat ditetapkan batas maksimum pinjaman

yang dapat diperoleh oleh nasabah. Bank Syariah Mandiri menggunakan

beberapa cara untuk menguji atau menaksir barang jaminan (marhun)

diantaranya dengan cara31:

a. Uji Fisik

Yaitu untuk jenis emas tertentu seperti perhiasan, logam mulia,

dan dinar bersertifikat untuk melihat kondisi barang tersebut apakah

layak untuk menjadi barang jaminan atau tidak, masih mulus atau sudah

banyak goresan dan lain sebagainya.

b. Uji kimia

Dengan cara uji kimia, perhiasan akan dicek terlebih dahulu

dengan cairan kimia tertentu untuk mengetahui kadar emasnya dan

untuk menentukan emas tersebut asli atau tidak. Emas akan ditetesi

cairan tertentu. Apabila emas tersebut asli, maka warnanya akan

menyesuaikan dengan warna aslinya.

                                                            30 Nisa Choirunnisa, Officer Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi,

Wawancara Pribadi, Bekasi 22 Juli 2010 31 Piping Tobana , Penaksir Gadai Emas BSM Cabang Bekasi, Wawancara Pribadi, 19

Agustus 2010

Page 65: Ami Apriani Fsh

55  

c. Uji Berat Jenis

Yaitu dengan mengukur berat basah dan berat kering guna

memperoleh berat jenis, dengan cara:

Berat udara – berat air = berat jenis

Proses pengukuran berat di air dengan cara memasukkan emas ke

dalam air dan ditimbang dengan alat tertentu, karena air memberikan

tekanan di atas maka berat di air akan lebih kecil dari berat di udara,

rumus kimianya adalah sebagai berikut:

Berat jenis = WU – WAIR

Besarnya pinjaman yaitu logam mulia dan dinar bersertifikat 90%

untuk perhiasan 85% dari harga taksir32, sedangkan harga taksir

dihitung sesuai dengan harga pasar saat itu. Prosedur untuk memperoleh

pembiayaan adalah sebagai berikut:

1) Nasabah Gadai Emas Syariah Mandiri datang ke Bank Syariah

Mandiri cabang Bekasi di lantai dua bagian gadai emas, nasabah

bisa berkonsultasi untuk menyampaikan maksud kedatangannya

terlebih dahulu.

                                                            32 Nisa Choirunnisa, Officer Gadai Emas BSM cabang Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi 22

Juli 2010.

Page 66: Ami Apriani Fsh

56  

2) Nasabah dapat memberikan perhiasan atau logam mulia atau dinar

kepada officer gadai untuk dilihat jenis emas yang akan digadaikan.

3) Jika nasabah melakukan pembiayaan diatas Rp. 5.000.000,00- (lima

juta rupiah) harus memiliki rekening Bank Syariah Mandiri, jika

belum memiliki rekening maka harus membuka rekening BSM

terlebih dulu.

4) Nasabah langsung mendatangi petugas taksir untuk mengisi

formulir akad rahn, kemudian menyerahkan barang yang akan

dijaminkan.

5) Barang yang akan dijaminkan terlebih dahulu diteliti kualitasnya

oleh petugas untuk menetapkan besarnya pembiayaan yang akan

diberikan.

6) Selanjutnya, pemberian uang dilakukan oleh kasir atau teller

dengan mengkreditkan uang pinjaman tersebut ke rekening

nasabah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 67: Ami Apriani Fsh

57  

- isi formulir - Taksir no - Penawaran - Maks. Pinjaman yes

Ambil uang

Gambar 1

Punya Rek?

Akad

Petugas Taksir Nasabah Setuju

Teller/ATM

Hub. Customer Service Untuk Buka Rekening

Batal

NASABAH

Skema Prosedur Pemberian Uang Pinjaman

2. Jangka Waktu Peminjaman

                                                           

Mengingat produk ini diarahkan untuk menolong kebutuhan jangka

pendek, maka bank memberikan jangka waktu pinjaman selama 4 (empat)

bulan33, namun Bank Syariah Mandiri dapat memberikan keringanan bagi

nasabah yang kesulitan dalam melunasi pinjaman yaitu dengan diberikannya

masa tenggang selama 15 (lima belas) hari sejak jatuh tempo. Selain itu atas

kebijakan bank nasabah juga dapat memperpanjang masa pinjaman hingga 6

(enam) bulan atau dua kali perpanjangan. Jika nasabah tidak dapat melunasi

pinjaman dan telah habis masa perpanjangan, maka nasabah diberi

 33 Nisa Choirunnisa, Officer Gadai Emas BSM cabang Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi 22

Juli 2010

Page 68: Ami Apriani Fsh

58  

kesempatan untuk mendatangkan pembeli barang gadai, namun transaksi

tersebut harus diketahui oleh pihak bank.

Jika terdapat kelebihan penjualan barang gadai, maka bank akan

langsung mengkredit ke rekening nasabah, dan jika terdapat kekurangan dari

nilai penjualan maka resiko akan ditanggung oleh nasabah. Penjualan

marhun tidak dengan cara lelang sebagaimana yang dilakukan oleh

pegadaian konvensional, hal ini merupakan salah satu perbedaan akad rahn

di Bank Syariah dan gadai pada Perum Pegadaian.

Prosedur pelunasan uang pinjaman akan dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

a. Uang pinjaman dapat dilunasi setiap saat tanpa harus menunggu

selesainya jangka waktu.

b. Sistem pelunasan dilakukan secara otomatis melalui rekening nasabah,

dengan sistem online, nasabah dapat melakukan pelunasan dari cabang

manapun dengan cara menyetor ke rekening sebelum jatuh tempo

pinjaman.

c. Setelah melakukan pembayaran, nasabah dapat meminta kembali barang

yang digadaikan kepada petugas bank dengan menunjukkan bukti

pembayaran.

Page 69: Ami Apriani Fsh

59  

Pelunasan Pinjaman & Terima Bukti Pelunasan

Penyerahan Slip pembayaran

Nasabah

Pengeluaran Barang Jaminan

Penaksir

Teller

Gambar 2

Skema Prosedur Pelunasan Uang Pinjaman Secara Manual

Berdasarkan skema di atas, setelah nasabah melunasi pinjamannya

yang diurus melalui teller, maka teller menyerahkan bukti pelunasan hutang

kepada nasabah dan menyerahkan slip pembayaran kepada penaksir (juru

taksir). Kemudian juru taksir mengeluarkan barang gadai (marhun), dan

nasabah dapat meminta kembali barang gadai (marhun), dan nasabah dapat

meminta kembali barang gadai (marhun) melalui petugas bank.

Page 70: Ami Apriani Fsh

60  

Mendebet ke rek. Nasabah

Petugas Bank

Pada saat jatuh tempo

cetak mutasi buku tabungan

Nasabah Datang

Pengeluaran Barang jaminan

Penaksir Teller

Tunggu kedatangan

nasabah

Gambar 3 Skema Prosedur Pelunasan Uang Pinjaman Secara Otomatis

Jika melalui sistem otomatis maka petugas langsung mendebet ke

rekening nasabah pada saat jatuh tempo, nasabah datang ke bank dan

dilakukan pencetakan mutasi buku tabungan melalui teller. Setelah itu juru

taksir mengeluarkan barang jaminan dan nasabah dapat mengambil barang

jaminan melalui petugas bank.

B. Mekanisme dan Operasional Gadai Emas

Page 71: Ami Apriani Fsh

61  

Gadai emas syariah di BSM cabang Bekasi merupakan produk yang

terbilang muda karena baru diluncuncurkan pada tanggal 18 Maret 2009,

walaupun terbilang produk yang muda gadai emas BSM mampu mengalahkan

produk-produk yang ada, karena prosesnya cepat dan tidak berbelit. Selain itu

gadai emas BSM mematok angka 90% untuk logam mulia dan dinar bersertifikat

sedangkan untuk perhiasan 85% dari nilai taksiran.

Produk gadai emas syariah tengah marak di jasa keuangan syariah. Baik

perbankan maupun non perbankan memiliki produk seperti ini sekarang.

Landasannya adalah nilai emas yang selalu naik dan tentu demand dari

masyarakat. Karena ternyata, saat ini orang menggadaikan emas bukan hanya

karena kebutuhan mendadak. Trennya kini malah untuk investasi yang diklaim

oleh salah satu medel investasi gadai emas syariah yaitu investasi berkebun emas.

Kebun emas, mampu memberikan return di kisaran 30% per tahun. Lebih tinggi

dari investasi keuangan “kebanyakan” seperti deposito baik syariah maupun

konvensional34.

Aplikasi akad rahn dalam perbankan syariah secara umum. Kontrak rahn

dipakai dalam perbankan syariah sebagai produk pelengkap, artinya sebagai akad

tambahan (jaminan/collateral) terhadap produk lain seperti dalam pembiayaan

bai’ al-murabahah. Bank dapat menahan barang nasabah sebagai konsekuensi

akad tersebut.

                                                            34 Dikutip dari majalah Sharing edisi 38 Thn IV Februari 2010, oleh Tia Sejati Mahatmi

Page 72: Ami Apriani Fsh

62  

Perbedaan utama antara biaya rahn dan bunga pegadaian adalah dari sifat

bunga yang berakumulasi dan berlipat ganda, sedangkan biaya rahn hanya sekali

ditetapkan dimuka.35 Secara umum, penerapan akad rahn di perbankan syariah

dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Permohonan Pembiayaan

2. akad Pembiayaan

3. hutang + Mark Up

1. Titipan/Gadai Pembiayaan

Gambar 1 Skema Rahn di Perbankan Syariah36

Gambar di atas menjelaskan mekanisme akad rahn di Bank Syariah, adapun

penjelasannya:

Rahin yang dalam hal ini adalah nasabah Bank Syariah Mandiri, dengan

membawa barang jaminan (marhun) dapat mengajukan permohonan pembiayaan

dengan sistem akad rahn kepada bank selaku murtahin, dengan jaminan tersebut

Marhun Bih Pembiayaan

Murtahin Bank

Rahin Nasabah

Marhun Jaminan

                                                            35 Muhammad Syafi’I Antonio, “Bank Syariah dari teori ke praktek”, tazkia cendikia, 2001,

h. 130-131 36 Ibid, h. 131.

Page 73: Ami Apriani Fsh

63  

bank memberikan pembiayaan yang besarnya tidak melebihi harga taksir dari

barang jaminan, dengan terjadinya akad maka rahin berkewajiban untuk

membayar hutang dan mark up kepada bank selaku murtahin.

Dengan melihat perkembangan gadai yang banyak diminati masyarakat kita

yang mayoritasnya muslim, maka tepat di hari ulang tahun Bank Syariah Mandiri

meluncurkan sebuah produk rahn (gadai) yang dinamakan gadai emas. Produk

ini dinamakan Gadai Emas Syariah Mandiri, karena emas mempunyai arti

tersendiri, yakni sebagai lambang kejayaan (glory) dengan harapan produk ini

menjadi produk unggulan dan sebagai pemimpin bagi institusi pegadaian syariah

lainnya37. Selain itu emas juga mempunyai arti khusus dalam sejarah Islam, yaitu

sebagai mata uang tertinggi dan nilainya cenderung tetap.

Produk pembiayaan ini diluncurkan Bank Syariah Mandiri dilatarbelakangi

oleh 3 (tiga) hal38.

Pertama. Unsur bisnis, usaha pegadaian di Indonesia yang cukup pesat dan

aman. Selain itu yang menangani transaksi gadai hanya satu di Indonesia yaitu

Perum Pegadaian. Usaha ini cukup pesat dikarenakan jasa pegadaian tidak

memerlukan proses yang berbelit dan memakan waktu lama untuk mendapatkan

pembiayaan, sehingga pegadaian sangat diminati oleh masyarakat terutama

masyarakat menengah ke bawah. Hal ini terbukti jika dilihat dari neraca

                                                            37 Opini Purba Pratama, Gadai Emas BSM iB, 22 Maret 2010,

http://ekstra.kompasiana.com/group/ibanswer/2010/03/22/gadai-emas-bsm-ib/ . 38 Dikutip dari Sunarto Zulkifli, Kepala Devisi Pengembangan Produk Bank Syariah Mandiri,

26 Juni 2003

Page 74: Ami Apriani Fsh

64  

publikasi Perum Pegadaian tanggal 30 Juni 2001 yang mengalami peningkatan

dari tahun sebelumnya. Pada juni 2000, pinjaman yang diberikan sebesar Rp.

883. 194. 045.000,- dan pada juni 2001 mengalami peningkatan menjadi Rp. 1.

299. 542. 195.000,- (naik sebesar 47%). Sementara itu, data tersebut

menunjukkan bahwa minat masyarakat dan peluang usaha gadai masih sangat

terbuka luas.

Kedua. Bank Syariah Mandiri ingin menyediakan sarana alternatif cara

kerja pegadaian yang memuaskan bagi kedua belah pihak. Karena Perum

Pegadaian sebagai lembaga tunggal tanpa memiliki competitor sehingga

menetapkan bunga setinggi-tingginya.

Ketiga. Pegadaian merupakan transaksi yang tidak dilarang oleh syari’at

Islam, bahkan Nabi sendiri pernah melakukannya, dan sudah sering

diseminarkan pada kajian-kajian Ekonomi Islam.

Barang jaminan yang berlaku pada awal dioperasikannya produk ini adalah

emas dan berlian, mengingat keterbatasan ruang penyimpanan, keahlian dan

pengalaman serta didukung dengan nilai emas yang cenderung tetap, di samping

itu emas lebih mudah untuk dipasarkan dan mempunyai nilai investasi yang

tetap. Mekanismenya tidak jauh berbeda dengan Perum Pegadaian, ada juru

taksir juga asuransi yang menjamin akan kebutuhan barang gadai, yang

membedakan hanya sewa modal atau bunga yang tidak diberlakukan karena cara

seperti ini bertentangan dengan prinsip syariah. Nasabah hanya membayar biaya

Page 75: Ami Apriani Fsh

65  

gadai satu kali yang ditetapkan di muka, yaitu sebesar 4% dihitung dari besarnya

pinjaman (fee). Fee yang diberikan nasabah tersebut dialokasikan pada

pendapatan rahn dan biaya administrasi bank dan termasuk asuransi.

Atas praktek pengambilan fee ini para ulama di Dewan Syariah Nasional

sepakat tidak menyetujuinya, mengingat uang yang keluar karena gadai adalah

pinjaman, sedangkan pinjaman yang mewajibkan imbalan berbentuk presentasi

tidak lebih dari kredit berbunga, jika hal itu yang terjadi, maka gadai syariah

sama dengan praktek pegadaian yang selama ini dilakukan pegadaian

konvensional.

Pada pegadaian konvensionl semakin besar pinjaman yang diajukan akan

semakin besar pula sewa modal yang harus dibayar setiap 15 (lima belas)

harinya. Proses pinjam meminjam seperti ini yang dilarang Islam, untuk

penegasannya Yusuf al-Qardowi mengatakan bahwa: “Setiap pinjaman yang

disyaratkan sebelumnya keharusan memberikan tambahan adalah riba”.39 Maka

dari itu dapat dipastikan bahwa dalam system gadai ini belum terbebas dari unsur

riba.

Karena hal itulah maka disepakati agar fee tersebut tidak dikaitkan dengan

jumlah pinjaman yang diberikan, tetapi dengan besar kecilnya obyek gadai.

Dengan demikian Bank Syariah Mandiri mulai merancang kembali produk baru,

dengan cara menggantikan fee untuk biaya gadai dengan sistem sewa (ijarah)

                                                            39 Yusuf al-Qordowi, Bunga Bank Haram, diterjemahkan oleh: Setiawan Budi Utomo dan

Dewan Syariah Nasional- MUI, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2001), h.10

Page 76: Ami Apriani Fsh

66  

penyimpanan barang gadai dan diperkuat oleh fatwa Dewan Syariah Nasional

No. 26/DSN-MUI/III/2002 untuk produk rahn dan ijarah.

C. Prospek Gadai Emas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi

Prospek suatu perusahaan secara relatif dapat dilihat dari suatu analisis yang

disebut SWOT, yakni kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan

(Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treathment) sebuah organisasi.

Hal-hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kekuatan Gadai Emas BSM, bersumber dari:

a. Pelayanan yang maksimal yang sangat mempengaruhi respon dan minat

nasabah.

b. Mempunyai nama besar, sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia

karena hal inilah gadai BSM mendapatkan respon yang sangat baik dari

masyarakat Bekasi.

c. Penawaran produk yang menarik dan variatif, sehingga dapat menarik

minat nasabah.

2. Kelemahan Gadai Emas BSM, bersumber dari:

Saat ini Gadai Emas BSM masih dalam tahap perkembangan produk,

walaupun pencapaian kemajuan belum sepenuhnya sesuai dengan yang

diharapkan perusahaan.

Page 77: Ami Apriani Fsh

67  

Kelemahan yang dimiliki gadai emas BSM cabang Bekasi yaitu alat

untuk menaksir barang gadai dan cara penaksirannya barang gadai40, hal ini

merupakan suatu penghalang kemajuan bagi perusahaan itu sendiri.

3. Peluang Gadai Emas BSM, bersumber dari:

a. Banyaknya masyarakat Bekasi yang membutuhkan dana cepat, terutama

pada tahun ajaran baru sekolah dan menjelang bulan Ramadhan dimana

banyak kebutuhan mendadak diluar perencanaan keuangan keluarga,

sehingga hal ini menjadi peluang yang sangat besar dalam

mengembangkan produk gadai emas ini.

b. Nilai emas yang semakin naik, sehingga masyarakat enggan menjualnya,

dan lebih memilih untuk menggadaikannya tanpa harus kehilangan

perhiasaan mereka, karena jumlah pinjaman akan lebih besar. Walaupun

tidak semua masyarakat tertarik dengan hal ini paling tidak ini merupakan

salah satu peluang terhadap perkembangan yang dimiliki Gadai Emas

BSM cabang Bekasi.

c. Meningkatnya kesadaran kaum muslimin dalam melakukan akses pada

perbankan syariah, hal ini juga merupakan peluang dalam

mengembangkan produk Gadai Emas di BSM.

4. Ancaman Gadai Emas SM, bersumber dari:

                                                            40 Piping Tobana, Penaksir Gadai Emas BSM cabang Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi 19

Agustus 2010

Page 78: Ami Apriani Fsh

68  

a. Banyaknya pesaing produk gadai emas pada bank-bank maupun lembaga

pegadaian sendiri.

b. Promosi Gadai Emas BSM masih kurang baik dibandingkan gadai emas

pada BRI syariah.

D. Analisis Perkembangan Produk Gadai Emas BSM Cabang Bekasi

Berdasarkan statistik harga emas yang menjadi referensi pasar dunia dalam

US$ harga emas telah mengalami kenaikan 36%, 39 %, 152 % dan 410%

masing-masing untuk 1 (setahun) terakhir, 3 (tiga) tahun terakhir, 5 (lima) tahun

terakhir dan 10 (sepuluh) tahun terakhir.

Bila dirupiahkan kenaikan tersebut kurang lebih angka-angkanya adalah

15%, 41%, 159 % dan 414 % masing-masing untuk 1 (setahun) terakhir, 3 (tiga)

tahun terakhir, 5 (lima) tahun terakhir dan 10 (sepuluh) tahun terakhir.

Kenaikan angka-angka tersebut sangat fantastis tingkat perkembangan

yang diraih emas sangat baik dari 10 (sepuluh) tahun terakhir. Apalagi jika kita

bandingkan dengan deposito US$ maupun deposito Rupiah, maka angka-angka

kenaikan harga emas tersebut sangat tinggi.

Bila dicontohkan misalnya, bila pada Bulan Januari 2000, kita memiliki Rp

3 juta dan dibagi tiga. Rp 1 juta dibelikan emas saat itu mendapatkan 15.13 Gram.

Disaat yang bersamaan Rp 1 juta didepositokan atau ditabung dalam Rupiah dan

sisanya Rp 1 juta didepositokan atau ditabung dalam US$.

Page 79: Ami Apriani Fsh

69  

Saat ini setelah hampir sepuluh tahun, emas 15.13 Gram dijual dalam

Rupiah, demikian pula deposito atau tabungan Dollar tadi ditukar dengan Rupiah,

maka emas kini telah menjadi Rp 5.14 juta atau naik menjadi lima kali lipat (naik

414%), deposito dalam Dollar menjadi Rp 1.77 juta atau hanya naik 77 %;

sedangkan deposito dalam Rupiah hanya naik menjadi Rp 2.10 juta atau naik

110% dari modal semula.

Dilihat dari perkembangan inilah emas juga bisa digunakan sebagai

investasi di Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi ada nasabah yang

menggadaikan barangnya bukan untuk kebutuhan mendesak melainkan untuk

berinvestasi dengan memanfaatkan jasa gadai emas untuk menghasilkan

keuntungan yang menggiurkan. Caranya, beli emas batangan 24 karat 99,99% dan

menggadaikannya ke bank syariah atau pegadaian. Setelah mendapat uang dari

bank syariah atau pegadaian belikan emas gadaikan lagi emasnya ulangi

prosesnya hingga timing yang pas atau merasa cukup. Emas yang terakhir jangan

dijual karena akan dijadikan modal untuk menebus emas-emas sebelumnya.

Tetapi, kebun emas bukan merupakan produk gadai emas BSM melainkan hanya

cara nasabah untuk berinvestasi yang menguntungkan.

Penerapan produk gadai emas BSM iB cabang Bekasi dinilai cukup baik.

Hal ini dilihat dari jumlah nasabah yang diperoleh sejak pertama kali produk ini

diluncurkan. Berdasarkan laporan perkembangan usaha gadai emas BSM iB

cabang bekasi terus meningkat.

Page 80: Ami Apriani Fsh

70  

Begitu pula dengan produk gadai emas BSM iB cabang bekasi dari awal

berdirinya sampai sekarang terus mengalami peningkatan yang cukup memuaskan

walaupun tidak setiap bulannya mengalami peningkatan, penurunan nasabah

hanya terjadi pada bulan juni. Pada Bulan Maret hanya 4 (empat) nasabah

dikarenakan baru dibukanya produk gadai emas di BSM cabang Bekasi ini pada

pertengahan Bulan Maret tersebut, prestasi ini tidak terlalu buruk walaupun hanya

mendapatkan 4 nasabah dalam waktu ± 14 (empat belas) hari. Bisa dilihat pada

table dibawah ini:

Table 1 Perkembangan nasabah di BSM cabang Bekasi41

PERIODE 2009 (dalam ribuan rupiah)

Bulan Jmlh nsbh

Nilai jaminan Nilai pembiayaan

Biaya penitipan

Biaya discount

Maret 4 12.292.125 11.590.593 963.360 - April 14 138.567.325 106.515.625 9.410.620 - Mei 21 112.680.750 95.615.000 7.946.200 723.060Juni 19 248.761.240 210.851.919 17.554.796 287.820Juli 21 153.762.180 129.156.700 11.877.253 1.806.167

Agus 28 280.019.239 234.111.400 21.306.453 585.062Sept 35 310.811.955 264.187.949 22.906.911 1.313.264Okt 32 255.257.716 216.967.787 18.117.008 6.696.849Nov 53 475.545.463 404.079.500 32.171.918 5.770.629Des 57 658.847.005 560.016.900 47.464.188 2.709.044 Jml

total 284 2.646.544.998 2.233.093.373 189.718.707 19.891.895

                                                            41 Piping Tobana, Penaksir Gadai Emas BSM cabang Bekasi, laporan keuangan BSM cabang

Bekasi, Bekasi 13 Juli 2010

Page 81: Ami Apriani Fsh

71  

Berdasarkan tabel di atas dari pertama produk gadai emas diluncurkan oleh

BSM cabang Bekasi, tidak menutup kemungkinan bahwa pembiayaan ini akan

berkembang pesat apabila BSM cabang Bekasi terus melakukan inovasi untuk

pencapaian yang lebih baik dengan usaha yang maksimal.

Dari pertama priduk gadai emas diluncurkan oleh Bank Syariah Mandiri

cabang Bekasi, jumlah nasabah tercatat 284 dengan total pembiayaan Rp.

2.233.093.373,- dengan nilai jaminan sebesar Rp. 2.646.544.998,- maka hasil dari

biaya penitipan yang menjadi pendapatan bank yaitu sebesar Rp. 189.718.707,-

tidak menutup kemungkinan bahwa pembiayaan ini akan berkembang pesat

apabila Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi melakukan pemasaran yang lebih

baik dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada para nasabah.

Mekanisme penetetapan biaya ijarah (penitipan) oleh Bank Syariah

Mandiri cabang Bekasi, melihat biaya operasional yang diperlukan untuk gadai

emas ini, meliputi;

1. Biaya lemari atau tempat penyimpanan barang.

2. Biaya gaji karyawan

3. Biaya administrasi

4. Biaya pemeliharaan

Jika kita perhatikan mekanisme penetapan biaya produk ini, maka banyak

manfaat yang akan dirasakan nasabah sebagai suatu kelebihan jika dibandingkan

dengan pegadaian konvensional, diantaranya adalah:

Page 82: Ami Apriani Fsh

72  

1. Proses pembiayaan yang cepat dan mudah

2. Mendapat pembiayaan sesuai standar bank

3. Memperoleh jaminan keamanan sesuai standar bank

4. Dapat diambil melalui fasilitas ATM kapanpun dan dimanapun

5. System pelunasan otomatis dan on line

6. Nasabah dapat melunasi pinjaman dengan proses transfer.

7. Biaya relatif rendah

8. Adanya asuransi apabila terjadi kerusakan pada barang jaminan

Page 83: Ami Apriani Fsh

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Praktek pelaksanaan gadai emas (rahn) di Bank Syariah Mandiri cabang

Bekasi menggunakan akad Qardh dalam rangka Rahn. Qardh dalam rangka

Rahn adalah akad pemberian pinjaman dari bank untuk nasabah yang disertai

dengan penyerahan tugas agar bank menjaga barang jaminan yang diserahkan

nasabah. Biaya pemeliharaan menggunakan akad ijarah. Gadai emas BSM di

peruntukan untuk perorangan. Syarat untuk melakukan pembiayaan gadai

yaitu Tanda pengenal (KTP), Jaminan berupa emas. Biaya yang dikenakan

meliputi biaya administrasi (dipungut di depan) dan biaya pemeliharaan

(dipungut di akhir periode). Jangka waktunya Empat bulan dan dapat digadai

ulang (setelah dilakukan penaksiran dan melunasi biaya gadai).

2. Setelah meninjau prospek produk gadai emas BSM cabang Bekasi dengan

analisis SWOT maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

a. Kekuatan Gadai Emas BSM, bersumber dari:

Yang sangat berperan sesungguhnya adalah nama besar yang dimiliki oleh

Bank Syariah Mandiri sehingga memiliki kepercayaan yang cukup tinggi

dari masyarakat Bekasi. Selain itu juga untuk mendukung kekeuatan nama

73  

Page 84: Ami Apriani Fsh

74  

besar harus didukung dengan pelayanan yang maksimal untuk

mempengaruhi respond an minat nasabah.

b. Kelemahan Gadai Emas BSM, bersumber dari:

Kelemahan yang sudah diprediksi yaitu masih kurangnya sosialisasi

kepada masyarakat sehingga banyak mesyarakat yang belum mengetahui

produk Gadai Emas BSM, hal ini merupakan suatu penghalang kemajuan

bagi perusahaan itu sendiri.

c. Peluang Gadai Emas BSM, bersumber dari:

Kemudahan proses gadai emas di bank syariah mandiri menjadi daya tarik

masyarakat bekasi yang membutuhkan dana dalam waktu yang cepat

biaya pembiayaan yang tinggi dari nilai taksiran barang jaminan yaitu

90% untuk logam mulia dan dinar bersertifikat, dan 85% untuk perhiasan.

d. Ancaman Gadai Emas SM, bersumber dari:

Banyaknya pesaing produk gadai emas pada bank-bank maupun lembaga

pegadaian sendiri. Promosi Gadai Emas BSM masih kurang baik

dibandingkan gadai emas pada lembaga keuangan syariah lain yang juga

memiliki produk gadai emas.

3. Tingkat perkembangan gadai emas Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi

Dari pertama produk gadai emas di luncurkan oleh Bank Syariah Mandiri

cabang Bekasi, jumlah nasabah tercatat 284 dengan total pembiayaan Rp.

2.233.093.373,- dengan nilai jaminan sebesar Rp. 2.646.544.998,- maka hasil

Page 85: Ami Apriani Fsh

75  

dari biaya penitipan yang menjadi pendapatan bank yaitu sebesar Rp.

189.718.707,- tidak menutup kemungkinan bahwa pembiayaan ini akan

berkembang pesat apabila Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi melakukan

pemasaran yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada para

nasabah. Kriteria emas yang digunakan untuk jaminan di Bank Syariah

Mandiri cabang Bekasi yaitu logam mulia, dinar bersertifikat, dan perhiasan.

B. Saran

1. Dengan meluhat dari analisis SWOT, maka Bank Syariah Mandiri cabang

Bekasi bisa lebih memanfaatkan peluang dan kekuatan, tetapi tidak

mengesampingkan kelemahan dan ancaman, sehingga produk gadai emas ini

bisa lebih berkembang

2. Promosinya lebih ditingkatkan langkah awal penampilan brosur yang menurut

penulis terlalu sederhana tidak dilampirkan biaya gadainya, hanya ada syarat

dan ketentuan.

Page 86: Ami Apriani Fsh