73
1 ALOKASI PENDAPATAN, CONSCIENTIOUSNESS DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP IMPULSIVE BUYING Sara Fransisca Setiawan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga PENDAHULUAN Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan kepada guru. Sejak tahun 2008 terdapat peraturan bahwa guru yang sudah mendapatkan sertifikasi berhak menerima tambahan insentif satu kali gaji pokok setiap bulannya. Semula gaji guru pas-pasan sekarang menjadi lebih tinggi dibanding penghasilan pegawai negeri lainnya. Sebenarnya kenaikan insentif tersebut tidak melekat begitu saja kepada guru, akan tetapi lebih condong ke penghargaan pemerintah yang diberikan kepada guru (induksiguru.wordpress.com). Akan tetapi, program sertifikasi guru yang mengalami kenaikan gaji ini malah dijadikan sebagai proyek pendapatan kekayaan tanpa tuntutan kinerja yang lebih baik (pemudapembaharu.wordpress.com). Kenaikan gaji yang diberikan tersebut membuat guru memiliki pola hidup yang cenderung lebih konsumtif, sehingga jumlah gaji sebesar apapun akan habis untuk pengeluaran konsumtif (www.sinarharapan.com).

Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

  • Upload
    haduong

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

1

ALOKASI PENDAPATAN, CONSCIENTIOUSNESS DAN

FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP IMPULSIVE BUYING

Sara Fransisca Setiawan

Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan kepada guru. Sejak

tahun 2008 terdapat peraturan bahwa guru yang sudah mendapatkan sertifikasi

berhak menerima tambahan insentif satu kali gaji pokok setiap bulannya. Semula

gaji guru pas-pasan sekarang menjadi lebih tinggi dibanding penghasilan pegawai

negeri lainnya. Sebenarnya kenaikan insentif tersebut tidak melekat begitu saja

kepada guru, akan tetapi lebih condong ke penghargaan pemerintah yang

diberikan kepada guru (induksiguru.wordpress.com).

Akan tetapi, program sertifikasi guru yang mengalami kenaikan gaji ini malah

dijadikan sebagai proyek pendapatan kekayaan tanpa tuntutan kinerja yang lebih

baik (pemudapembaharu.wordpress.com). Kenaikan gaji yang diberikan tersebut

membuat guru memiliki pola hidup yang cenderung lebih konsumtif, sehingga

jumlah gaji sebesar apapun akan habis untuk pengeluaran konsumtif

(www.sinarharapan.com).

Page 2: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

2

Menurut Anggasari (1997) perilaku konsumtif merupakan suatu tindakan membeli

barang-barang yang kurang atau bahkan tidak diperlukan sehingga sifatnya

menjadi berlebihan. Perilaku konsumtif erat kaitannya dengan perilaku impulsive

buying yang saat ini kerap dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Perilaku

impulsive buying merupakan pembelian barang - barang yang tidak direncanakan

terlebih dahulu (Rook&Fisher,1995). Banyak orang meyakini bahwa pembelian

impulsif pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai perilaku yang salah, tetapi

bukti dilapangan menunjukkan bahwa banyak pembelian atas serangkaian produk

yang dibeli atas dasar pembelian impulsif (Gutierrez, 2004).

Berdasarkan pada beberapa fakta serta penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa memang benar jika terjadi kenaikan pendapatan pada seseorang maka akan

menyebabkan orang tersebut menjadi lebih konsumtif yang kemudian mendorong

kearah perilaku impulsive buying. Hal ini diduga dapat terjadi karena adanya

ketidakmampuan seseorang dalam mengelola kondisi keuangannya saat terjadi

kenaikan pendapatan secara tiba-tiba. Perilaku impulsive buying yang terjadi

secara terus menerus akan membawa dampak buruk bagi kondisi keuangan si

pelaku dan berakibat pada menumpuknya barang karena pembelian yang

dilakukan tanpa rencana terjadi secara terus menerus.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan pembelian impulsif

menurut Loudon&Bitta (1993) yaitu meliputi : produk, pemasaran dan marketing,

serta karakteristik individu yang termasuk didalamnya adalah kepribadian

individu. Kepribadian merupakan respon yang konsisten terhadap stimulus

Page 3: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

3

lingkungan (Engel & Blackwell, 1995). Abdul Rafi (2004) menyatakan bahwa

kepribadian adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya

dengan orang lain, integrasi karakteristik dari struktur-struktur pola tingkah laku,

minat, pendirian, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang, segala sesuatu

mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain. Kepribadian

individu akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam

membeli (Anwar, 2005). Maenpa dan Dittmar (dalam Buendicho, 2003),

mengusulkan bahwa identitas kepribadian dapat dihubungkan dengan pembelian

impulsif.

Setiap orang pasti memiliki kepribadian unik yang membedakannya dengan orang

lain sehingga individu dapat digolongkan kedalam tipe kepribadian tertentu.

Berbagai macam tipe kepribadian yang berbeda dapat berpengaruh dan berperan

aktif dalam aktivitas sehari- harinya, termasuk pola pembelian oleh individu

tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa kepribadian memainkan peran penting

dalam perilaku pembelian.

Pada penelitian ini akan mencoba menggunakan metode pengukuran kepribadian

berdasarkan dimensi big five personality yang sebelumnya telah dilakukan oleh

Verplanken&Herabadi (2001), yaitu terdiri dari neuroticism, extraversion,

openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness. Berdasarkan

penelitian tersebut dimensi yang berpengaruh terhadap impulsive buying adalah

neuroticism, extraversion, openness dan conscientiousness. Disamping itu, jika

disesuaikan dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu guru

Page 4: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

4

bersertifikasi di wilayah Kabupaten Jepara yang rata-rata telah memiliki usia

cukup tua, berdasarkan karakteristik – karakteristik yang ada ternyata tidak semua

dimensi memiliki hubungan dengan perilaku impulsive buying. Hanya ada satu

dimensi, yaitu dimensi conscientiousness yang dianggap memiliki karakteristik

yang dapat memiliki hubungan dengan impulsive buying. Oleh karena itu, pada

penelitian ini ingin mencoba menguji kembali bagaimana pengaruh kepribadian

yang diukur berdasarkan big five personality, khususnya dimensi

conscientiousness terhadap impulsive buying dengan menggunakan sampel yang

berbeda.

Kemudian selain faktor kepribadian, faktor internal lainnya yang tergolong dalam

faktor demografis yang dapat berpengaruh terhadap pembelian impulsif adalah

usia dan pendapatan (Mulyono, 2013). Beberapa penelitian mengatakan bahwa

semakin tua usia seseorang, maka semakin rendah pula kecenderungan mereka

untuk melakukan pembelian impulsif. Sebagian besar dari mereka biasanya telah

memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan pembelian dan juga

biasanya mereka lebih memilih menggunakan pendapatnnya untuk ditabung.

Kemudian jika dilihat dari sisi pendapatan, adalah hal yang wajar jika seseorang

yang berpenghasilan tinggi akan cenderung lebih impulsif. Dalam penelitian

Babin (dalam Pattipeilohy & Rofiaty,2013) menyatakan bahwa pendapatan

menjadi variabel penting yang dapat menciptakan pembelian impulsif. Namun,

penelitian yang dilakukan oleh Babin bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Maymand & Ahmadinejab (2011) yang menyatakan bahwa tidak

ada pengaruh antara pendapatan terhadap pembelian impulsif.

Page 5: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

5

Setelah seseorang menerima dana dari pendapatan pribadinya, hal lain yang perlu

diperhatikan adalah bagaimana cara dalam melakukan pengalokasian dana dari

pendapatan tersebut. Bagaimanapun pengalokasian pendapatan pribadi

merupakan sebuah kenyataan yang harus dihadapi oleh tiap individu dalam

kehidupan sehari-hari. Kemampuan dalam melakukan alokasi pendapatan yang

baik akan membuat seseorang mendapatkan manfaat maksimal dari pendapatan

yang dimilikinya saat ini serta menjauhkan seseorang dari sifat konsumtif yang

erat kaitannya dengan perilaku impulsive buying (Haning, 2012).

Penelitian ini akan mengambil obyek guru yang sudah bersertifikasi yang berada

diwilayah Kabupaten Jepara. Hal ini dikarenakan adanya fenomena perubahan

pola hidup para guru bersertifikasi di wilayah Kabupaten Jepara yang cenderung

lebih memiliki perilaku impulsive buying (www.antarajateng.com). Berdasarkan

uraian latar belakang diatas, maka persoalan yang akan dikaji dalam penelitian ini

adalah :

1. Apakah dimensi conscientiousness berpengaruh terhadap impulsive buying ?

2. Apakah usia berpengaruh terhadap impulsive buying ?

3. Apakah pendapatan berpengaruh terhadap impulsive buying ?

4. Apakah alokasi pendapatan berpengaruh terhadap impulsive buying ?

Page 6: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

6

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan Pribadi (Personal Finance)

Manajemen keuangan pribadi (Personal Finance) merupakan seni dan ilmu

mengelola sumber daya (money) dari unit individual atau rumah tangga (Gitman,

2002). Proses pengelolaan bukanlah suatu hal yang mudah, terdapat beberapa

langkah sistematis yang harus diikuti. Pengetahuan akan manajemen keuangan

pribadi merupakan langkah awal untuk aplikasi yang tepat ketika kita mengelola

uang pribadi.

Pengelolaan keuangan pribadi juga menuntut adanya pola hidup yang memiliki

prioritas, karena kekuatan dari prioritas akan berpengaruh terhadap tingkat

kedisiplinan seseorang dalam mengelola uangnya (Benson, 2004).

Menurut Warsono (2010) dalam pengelolaan keuangan pribadi terdapat empat

bidang yang menjadi kajian pokok yaitu :

1. Penggunaan dana

Pada umumnya setelah bekerja selama satu bulan maka seseorang akan

mendapatkan gaji atau upah. Yang menjadi masalah adalah bagaimana

perlakuan alokasi dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan secara layak.

Dalam beberapa literature disebutkan bahwa harus ada prioritas dalam alokasi

dana.

2. Penentuan sumber dana

Page 7: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

7

Dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan hidup, pada kenyataannya

tidak semua pengeluaran sekarang dapat dibelanjai dengan pendapatan ang

diperolehnya sekarang. Untuk mengatasi pengeluaran yang besar tersebut

maka sumber pembelanjaan yang berasal dari hutang dapat menjadi alternatif

yang dapat dipertimbangkan, karena dalam kondisi tertentu sumber

pembelanjaan yang berasal dari hutang cukup menguntungkan.

3. Manajemen resiko, jiwa, dan aset

Seseoarang hendaknya memiliki proteksi yang baik untuk tindakan preventif

ketika kejadian – kejadian yang tidak terduga terjadi. Hal ini penting karena

probabilitas terjadinya peristiwa baik dan buruk adalah sama. Oleh karena

itu, dalam bentuk teknisnya maka seseorang diharapkan mengikuti program

asuransi.

4. Perencanaan Pensiun

Terdapat empat langkah yang perlu diputuskan dalam perencanaan pensiun,

yaitu : menganalisis aset dan kewajiban yang dimiliki, mengestimasi

pengeluaran kebutuhan dan menyesuaikannya dengan inflasi, mengevaluasi

pendapatan pensiun yang direncanakan, dan meningkatkan pendapatan

dengan bekerja paruh waktu. Dengan perencanaan pensiun yang baik,

diharapkan seseorang dapat menikmati hidup dalam jangka waktu yang lebih

lama.

Pada intinya manajemen keuangan pribadi (personal finance) merupakan

serangkaian kegiatan yang meliputi kegiatan perencaan, analisis, dan

pengendalian kegiatan keuangan. Sehingga terdapat dua keputusan utama dalam

Page 8: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

8

manajemen keuangan pribadi, yaitu bagaimana menggunakan dana (allocation of

funds) serta bagaimana mencari pendanaan (raising of funds).

Impulsive Buying

Menurut Loudon&Bitta (1993) Pembelian impulsif merupakan pembelian yang

tidak direncanakan secara khusus. Pembelian impulsif sering diidentikkan dengan

pembelian yang dilakukan dengan tiba-tiba dan tidak direncanakan, dilakukan

ditempat kejadian, dan disertai dengan timbulnya dorongan yang besar serta

perasaan senang dan bergairah (Rook&Fisher, 1995). Perilaku pembelian ini

dikaitkan dengan pembelian yang tidak memikirkan konsekuensi teradap barang

yang telah dibeli, misalnya uang yang dihabiskan untuk pembelian barang yang

sebenarnya tidak diperlukan.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

impulsive buying merupakan salah satu jenis dari perilaku membeli, dimana

perilaku pembelian ini berhubungan dengan adanya dorongan yang menyebabkan

konsumen melakukan pembelian dengan tidak melakukan perencanaan

sebelumnya, serta terjadi dengan cepat dan spontan.

Verplanken & Herabadi (2001) mengatakan bahwa terdapat dua elemen penting

dalam impulsive buying, yaitu :

1. Kognitif

Elemen ini fokus kepada konflik yang terjadi pada aspek kognitif individu

yang meliputi :

Page 9: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

9

a. Tidak mempertimbangkan harga dan kegunaan suatu produk.

b. Tidak melakukan evaluasi terhadap pembelian suatu produk.

c. Tidak melakukan perbandingan produk yang akan dibeli dengan produk lain

yang mungkin lebih berguna.

2. Emosional

Elemen ini fokus kepada kondisi emosional individu yang meliputi :

a. Timbulnya dorongan perasaan untuk segera melakukan pembelian.

b. Timbul perasaan senang dan puas setelah melakukan pembelian.

Menurut Loudon dan Bitta (1993) ada empat tipe dari impulsive buying, yaitu :

1. Pure Impulsive Buying adalah pembelian impulsif yang benar-benar tidak

direncanakan karena ada barang yang baru.

2. Reminder Impulsive Buying adalah pembelian yang didasarkan pada

pengalaman sebelumnya.

3. Suggestion Impulsive Buying adalah pembelian yang dilakukan ketika pertama

kali melihat suatu produk dan mengevaluasi kegunaannya.

4. Planned Impulsive Buying adalah pembelian yang dilakukan karena faktor

harga.

Conscientiousness

Kepribadian adalah gaya hidup individu atau cara yang karakteristik mereaksinya

seseorang terhadap masalah-masalah hidup, termasuk tujuan hidup (Chaplin,

2001). Sedangkan menurut Abdul Rafi (2004), kepribadian adalah sifat dan

Page 10: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

10

tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain, integrasi

karakteristik dari struktur-struktur pola tingkah laku, minat, pendirian,

kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang, segala sesuatu mengenai diri

seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain. Sehingga kepribadian dapat

didefinisikan sebagai sifat dan tingkah laku khas individu yang menghasilkan

individual differences. Kepribadian individu akan mempengaruhi persepsi dan

pengambilan keputusan dalam membeli (Anwar, 2005). Dalam penelitian ini

variabel kepribadian akan diukur menggunakan dimensi big five personality.

Big five personality merupakan salah satu teori yang menggambarkan kepribadian

individu yang terdiri dari lima dimensi. Kelima dimensi ini mewakili

karakteristik-karakteristik khas yang terdapat dalam diri individu. Big Five

Personality oleh Costa & McRae dibuat berdasarkan pendekatang yang lebih

sederhana. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk menemukan unit dasar

kepribadian seseorang dengan menganalisa bahasa yang digunakan sehari-hari,

yang mudah untuk dimengerti baik oleh para psikolog maupun masyarakat awam

(Pervin, 2005).

Kelima dimensi yang tersusun dalam Big Five Personality menurut Costa &

McRae (1997) dalam www.rumahbelajarpsikologi.com adalah sebagai berikut :

Neuroticisim yang mencakup perasaan-perasaan negatif, seperti kecemasan,

kesidihan, mudah marah, dan tegang. Openness to Experience yang menelaskan

tentang keleluasaan, kedalaman, serta kompleksitas dari aspek mental dan

pengalaman hidup. Extraversion dan Agreeableness yang mencakup tentang

Page 11: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

11

sifat-sifat interpersonal, yaitu mengenai apa yang dilakukan seseorang dengan dan

kepada orang lain. Dimensi yang kelima sekaligus menjadi yang terakhir adalah

Conscientiousness yang menjelaskan perilaku mengenai pencapaian tujuan serta

kemampuan untuk mengendalikan dorongan yang diperlukan dalam kehidupan

sosial.

Berdasarkan kelima dimensi yang terdapat didalam Big Five Personality tidak

semua dimensi dapat dikatakan memiliki hubungan dengan impulsive buying.

Dimensi yang dianggap paling memiliki hubungan dengan impulsive buying dan

sekaligus akan digunakan untuk mengukur kepribadian dalam penelitian ini

adalah dimensi Conscientiousness. Hal ini dikarenakan dimensi

Conscientiousness menjelaskan tentang kemampuan seseorang dalam

mengendalikan dirinya.

Conscientiousness merupakan salah satu dimensi dari big five personality yang

dikembangkan oleh Mowen (2000), dimana beliau mengungkapkan bahwa

Conscientiousness kepribadian dasar seseorang yang tercermin dalam tindakan

yang terorganisir, teliti dan rapi, suka bekerja keras dan juga dapat dipercaya.

Conscientiousness menggambarkan orang-orang yang teratur, terkontrol,

terorganisasi, ambisius, terfokus pada pencapaian, dan memiliki disiplin diri (Feist

and Feist, 2010). Menurut John and Srivastava (1999), Conscientiousness

menggambarkan suatu kontrol terhadap lingkungan sosial, berpikir sebelum

bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma, terencana,

terorganisir, dan memprioritaskan tugas.

Page 12: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

12

Costa & McRae (dalam Pervin, 2005) membagi dimensi Conscientiousness dalam

enam faset atau subfaktor, yaitu terdiri dari :

1. Self-dicipline yaitu : memiliki disiplin diri

2. Dutifulness yaitu : patuh kepada peraturan

3. Competence yaitu : memiliki kompetensi

4. Order yaitu : hidup teratur

5. Deliberation yaitu : melakukan pertimbangan

6. Achievement striving yaitu : mencapai prestasi

Dalam konteks keuangan, Conscientiousness merupakan kepribadian dasar

seseorang yang menunjukkan pertimbangan mendalam sebelum menggunakan

uang yang dimilikinya atau dapat dikatakan cenderung untuk berpikir sebelum

bertindak. Conscientiousness menunjukkan preferensi perilaku yang terencana

daripada perilaku spontan.

Sehingga berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian

conscientiousness dalam penelitian ini adalah kepribadian dasar seseorang yang

tercermin dalam tindakan yang terorganisir, teliti dan rapi, suka bekerja keras dan

juga dapat dipercaya. Conscientiousness menggambarkan orang-orang yang

teratur, terkontrol, terorganisasi, ambisius, terfokus pada pencapaian, dan

memiliki disiplin diri, terfokus pada pencapaian, berpikir sebelum bertindak, serta

memprioritaskan tugas.

Page 13: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

13

Faktor Demografis

Demografis merupakan suatu studi yang mempelajari karakteristik, sikap, dan

perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya jenis kelamin,

status pendidikan, usia dan pendapatan (Robb&Sharpe, 2009). Faktor demografis

ini biasanya akan berpengaru terhadap perilaku seseorang, termasuk dalam

perilaku keuangan. Pria dianggap memiliki pengetahuan yang lebih tentang uang

dan lebih percaya diri dalam kecerdasan finansial mereka jika dibandingkan

dengan wanita. Kemudian jika dilihat dari sisi usia, seseorang yang berusia tua

cenderung suka menabung dari pada membelanjakan uangnya untuk berbagai

kebutuhan yang siatnya kurang penting, sehingga dapat dikatakan bahwa

kecenderungan pembelian impulsif mereka rendah. Berbeda dengan orang

berusia muda yang masih menyukai perilaku konsumtif yang erat kaitannya

dengan pembelian impulsif. Kemudian pendapatan juga merupakan salah satu

faktor demografis yang mempengaruhi perilaku keuangan. Samuelson &

Nordhaus (1996) menyatakan bahwa pendapatan adalah total uang yang diterima

atau terkumpul dalam satu periode tertentu. Seseorang yang memiliki pendapatan

lebih tinggi biasanya akan lebih konsumtif. Faktor demografis yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah usia dan pendapatan. Untuk faktor jenis

kelamin tidak digunakan, karena peneliti akan menyebarkan kuesioner dengan

proporsi seimbang antara pria wanita.

Page 14: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

14

Alokasi Pendapatan

Pada dasarnya terdapat dua keputusan dalam manajemen keuangan, yang pertama

yaitu berkaitan dengan bagaimana menggunakan dana (allocation of funds) dan

yang kedua berkaitan dengan bagaimana mencari pendanaan (raising of funds).

Penelitian ini akan berfokus kepada bagaimana menggunakan dana (allocation of

funds). Sumber dana sendiri terdiri dari dua macam, yaitu yang berasal dari

hutang dan pendapatan pribadi (Griffin, 2004). Dana yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah dana yang berasal dari pendapatan pribadi. Alokasi

pendapatan yang baik dilakukan dengan membiasakan membuat anggaran

pengeluaran setiap bulan, menentukan dan menetapkan tujuan serta tugas masing-

masing keuangan, melakukan kegiatan keuangan sesuai dengan besaran jumlah

pendapatan, dan yang tak kalah penting adalah dapat memisahkan antara

kebutuhan dan keinginan. Menurut Masassya (2006) pada umumnya alokasi

pendapatan merupakan suatu kegiatan menentukan banyaknya pendapatan yang

digunakan untuk tiga komponen, yaitu konsumsi, tabungan dan investasi.

Adapun penjelasan mengenai konsumsi, tabungan, dan investasi adalah sebagai

berikut :

1. Konsumsi

Konsumsi merupakan bagian dari pendapatan yang dibelanjakan untuk

pembelian barang dan jasa guna mendapatkan kepuasan dan memenuhi

kebutuhan hidup ( Deliarnov, 1995 ). Konsumsi terdiri dari barang tidak tahan

Page 15: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

15

lama (non durable goods), seperti makanan dan pakaian. Yang kedua adalah

barang tahan lama (durable goods) atau barang yang memiliki usia panjang,

seperti mobil, televisi, alat-alat elektronik, ponsel, dan lain sebagainya. Dan

yang ketiga adalah jasa (services) seperti jasa potong rambut dan berobat ke

dokter. Menurut pandangan klasik prioritas konsumsi seharusnya didasarkan

pada skala kebutuhan, yaitu terdiri dari kebutuhan primer (pangan, sandang

dan papan), kebutuhan sekunder (kendaraan, fasilitas komunikasi, hiburan

dan lain sebagainya), lalu yang terakhir adalah kebutuhan tersier (kendaraan

mewah, wisata ke luar negeri, dan lain sebagainya). Keputusan pembelian

hendaknya didasarkan pada logika yang sehat, bukan pada emosi semata.

Prinsip yang seharusnya digunakan dalam pembelian barang dan jasa adalah

belilah barang dan jasa yang memang dibutuhkan (need), bukan yang

diinginkan (want).

2. Tabungan

Tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak digunakan untuk

konsumsi (Samuelson & Nordhaus, 1996). Bagian dari pendapatan yang

dialokasikan untuk kegiatan tabungan pada umunya digunakan untuk

kepentingan berjaga-jaga dan spekulasi. Tabungan pada umumnya

ditempatkan di bank dalam bentuk rekening yang sewaktu-waktu dapat

dicairkan ketika kita membutuhkan. Menurut Kapoor (2001) ada enam faktor

yang perlu dipertimbangkan dalam rencana pemilihan tabungan, yaitu :

tingkat pengembalian, inflasi, pertimbangan yang berkenaan dengan pajak,

likuiditas, keamanan, serta pembatasan-pembatsan dan fee.

Page 16: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

16

3. Investasi

Investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang

dimiliki dan biasanya berjangka aktu lama dengan harapan mendapatkan

keuntungan dimasa yang akan datang (Sunariyah, 2003). Banyak instrument

yang dapat dipilih oleh individu untuk kegiatan investasi baik dalam bentuk

aset riel (tanah, property dan real estate serta emas) maupun dalam bentuk

aset keuangan (saham, obligasi, sertifikat deposito dan reksa dana). Ada lima

faktor yang mempengaruhi pilihan investasi, yaitu : keamanan dan resiko,

komponen faktor resiko, pendapatan investasi, pertumbuhan investasi, dan

likuiditas (Kapoor, 2001). Salah satu prinsip dari investasi adalah high risk

high return. Sedangkan perilaku yang harus dihindari saat melakukan

investasi adalah ketamakan dan ketakutan.

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Dimensi Conscientiousness terhadap Impulsive Buying

Dimensi Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan sosial,

berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma,

terencana terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Individu yang memiliki sifat

berpikir sebelum bertindak sangat memperhatikan langkah-langkah yang diambil

terutama dalam melakukan pembelian. Individu ini sangat berhati-hati dalam

memilih segala sesuatu yang akan ia beli. Orang-orang dengan dimensi ini

memiliki tujuan dan perencanaan yang matang akan sesuatu. Hal ini dapat

dikatakan berhubungan dengan kecenderungan pembelian impulsif.

Page 17: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

17

Rook (1995), mengatakan pembelian impulsif sebagai pembelian yang tidak

terencana. Individu yang memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang

tinggi akan melakukan pembelian dengan tidak terencana. Hal ini berhubungan

negatif dengan dimensi conscientiousness, dimana orang-orang dengan dimensi

ini memiliki perencanaan pada setiap tindakan yang akan dilakukan. Orang-orang

dengan dimensi ini memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang rendah

(Verplanken & Herabadi, 2001). Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang

dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

H1: Dimensi conscientiousness berpengaruh negatif terhadap impulsive

buying.

Pengaruh Usia terhadap Impulsive Buying

Seseorang dengan usia tua biasanya akan cenderung suka menabung dan

menghindari perilaku boros sehingga mencerminkan bahwa mereka bukan

pembeli impulsif. Sebagian besar orang tua memiliki perencanaan keuangan yang

matang, mereka berhati – hati terhadap setiap transaksi yang dilakukannya

(Mahastanti&Wiharjo, 2012). Penyataan ini sejalan dengan penelitian

Kacen&Lee (2002) yang menyatakan bahwa semakin tua usia seseorang, maka

semakin kurang kecenderungan pembelian impulsifnya. Berdasarkan uraian

diatas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

H2 : Usia berpengaruh negatif terhadap impulsive buying.

Page 18: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

18

Pengaruh Pendapatan tehadap Impulsive Buying

Dalam penelitian Babin (dalam Pattipeilohy & Rofiaty,2013) menyatakan bahwa

pendapatan menjadi variabel penting yang dapat menciptakan pembelian impulsif.

Penelitian ini didukung dengan pernyataan Mai,dkk (2003) yang menyatakan

bahwa seseorang yang memiliki pendapatan lebih tinggi terbukti lebih impulsif

dibandingkan dengan mereka yang memiliki pendapatan lebih rendah. Pernyataan

ini sangatlah wajar, karena pembelian impulsif sangat erat kaitannya dengan uang

yang dimiliki seseorang. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat

dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

H3 : Pendapatan berpengaruh positif terhadap impulsive buying.

Pengaruh Alokasi Pendapatan terhadap Impulsive Buying

Alokasi pendapatan yang baik dilakukan dengan membiasakan membuat

anggaran pengeluaran setiap bulan, menentukan dan menetapkan tujuan serta

tugas masing-masing keuangan, melakukan kegiatan keuangan sesuai dengan

besaran jumlah pendapatan, dan yang tak kalah penting adalah dapat memisahkan

antara kebutuhan dan keinginan. Pembuatan anggaran dengan mengelompokkan

pendapatan yang kita peroleh kedalam pos-pos tertentu dapat mencegah

pemanfaatan pendapatan untuk kepentingan bersifat konsumtif yang erat

kaitannya dengan perilaku impulsive buying. Hal ini dikarenakan pendapatan

yang diperoleh sudah dikelompokkan kedalam pos-pos tertentu seperti konsumsi,

Page 19: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

19

tabungan dan investasi sehingga pendapatan tersebut tidak mudah digunakan

untuk kepentingan-kepentingan lain yang sifatnya tidak penting.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Haning (2012) yang mengemukakan bahwa

kemampuan dalam melakukan alokasi pendapatan yang baik akan membuat

seseorang mendapatkan manfaat maksimal dari pendapatan yang dimilikinya saat

ini serta menjauhkan seseorang dari sifat konsumtif yang erat kaitannya dengan

perilaku impulsive buying. Semakin banyak pendapatan yang dialokasikan untuk

kegiatan konsumsi, maka akan mendorong individu tersebut memiliki

kecenderungan impulsive buying yang tinggi. Akan tetapi apabila pendapatan

cenderung dialokasikan ke dalam kegiatan tabungan dan investasi, maka akan

membuat individu tersebut memiliki perilaku impulsive buying yang rendah.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam

penelitian ini adalah :

H4a : Konsumsi berpengaruh positif terhadap impulsive buying.

H4b : Tabungan berpengaruh negatif terhadap impulsive buying.

H4c : Investasi berpengaruh negatif terhadap impulsive buying.

Model Penelitian

Alokasi Pendapatan

Usia

Impulsive

Buying

Conscientiouness

Pendapatan

Page 20: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

20

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan elemen yang menjadi perhatian dalam suatu

penelitian (Supramono&Sugiarto, 1993). Dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah seluruh guru yang telah memperoleh tunjangan sertifikasi di

wilayah Kabupaten Jepara yang berjumlah kurang lebih 3.212 orang

(www.jaringnews.com). Hal ini dikarenakan adanya fenomena yang menarik,

yaitu terdapat perubahan pola hidup para guru bersertifikasi di wilayah Kabupaten

Jepara yang cenderung lebih memiliki perilaku impulsive buying

(www.antarajateng.com). Akan tetapi, tidak semua anggota populasi diteliti,

namun dengan menggunakan sampel.

Metode penetapan sampel yang akan digunakan peneliti adalah Purposive

Sampling, yaitu penentuan sampel non-probabilitas yang didasarkan pada kriteria

tertentu. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah guru di

Kabupaten Jepara yang telah memperoleh sertifikasi dan berasal dari sekolah

negeri maupun swasta terdekat. Sehingga berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan, maka lokasi pengambilan sampel berada di Kecamatan Tahunan,

Kecamatan Jepara, dan Kecamatan Pecangaan.

Ukuran sampel di tentukan dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu :

N

n =

1 + Ne2

Page 21: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

21

= 3.212

1+(3.212)(0,1)2

= 96,98 responden

Berdasarkan perhitungan rumus tersebut, dengan menggunakan toleransi tingkat

kesalahan 10%, maka didapatkan jumlah sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah 96,98 responden atau dibulatkan menjadi 97 responden.

Pengukuran Konsep

Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan menyebarkan

kuesioner kepada guru yang termasuk dalam kategori yang telah ditentukan.

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah impulsive buying. Sedangkan

variabel independent dalam penelitian ini adalah kepribadian yang diukur dengan

menggunakan salah satu dari dimensi big five personality yaitu dimensi

conscientiousness, faktor demografis yang terdiri dari usia dan pendapatan, dan

alokasi pendapatan yang tercermin dalam konsumsi, tabungan, dan investasi.

Untuk konsep impulsive buying dan conscientiousness akan diukur dengan

menggunakan skala likert 5 skor, yaitu skor 1 untuk sangat tidak setuju, skor 2

untuk tidak setuju, skor 3 untuk netral, skor 4 untuk setuju, dan skor 5 untuk

sangat setuju.

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran ketidaktelitian

karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih bisa ditolerir (10%)

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran ketidaktelitian

karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih bisa ditolerir (10%)

Page 22: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

22

Kemudian untuk informasi mengenai variabel usia dan pendapatan diperoleh

melalui identitas responden yang terdapat pada kuesioner. Pendapatan yang

dimaksud disini adalah pendapatan setelah mendapatkan tunjangan sertifikasi.

Selanjutnya konsep yang terakhir adalah alokasi pendapatan. Konsep ini diukur

berdasarkan nilai presentase seseorang dalam mengalokasikan pendapatannya

untuk tiga kegiatan, yaitu konsumsi, investasi, dan tabungan. Warsono (2010)

mengatakan bahwa proporsi pengalokasidan dana yang baik adalah 60% untuk

kegiatan konsumsi, 10% tabungan, dan 30% untuk kegiatan investasi. Akan tetapi

beliau menyarankan bahwa setidaknya konsumsi tidak melebihi dari 65%.

Adapun definisi dan indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Tabel 1 Pengukuran Konsep

Konsep Definisi Konsep Indikator

Impulsive Buying

(Rook&Fisher, 1995)

Perilaku pembelian ini

berhubungan dengan

adanya dorongan yang

menyebabkan konsumen

melakukan pembelian

dengan tidak melakukan

perencanaan sebelumnya,

dilakukan ditempat

kejadian, terjadi dengan

Melakukan pembelian

tidak terencana

Melakukan pembelian

tanpa pemikiran yang

matang

Gegabah dalam

melakukan pembelian

Page 23: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

23

Tabel 1 Pengukuran Konsep (Lanjutan)

Konsep Definisi Konsep Indikator

cepat dan spontan, dan

disertai dengan

timbulnya dorongan

yang besar serta

perasaan senang dan

bergairah.

Tidak memikirkan

kegunaan akan produk

Spontanitas membeli

Adanya perasaan

antusias ketika melihat

barang yang ingin dibeli

Timbul perasaan senang

setelah melakukan

pembelian

Conscientiousness

John&Srivastava

(1999)

Suatu kontrol terhadap

lingkungan sosial,

berpikir sebelum

bertindak, menunda

kepuasan, mengikuti

peraturan dan norma,

terencana, terorganisir,

dan memprioritaskan

tugas.

Perencanaan yang

matang

Disiplin diri

Patuh pada peraturan

Teratur

Efisien

Mementingkan

kebutuhan daripada

keinginan

Penuh pertimbangan

Page 24: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

24

Tabel 1 Pengukuran Konsep (Lanjutan)

Konsep Definisi Konsep Indikator

Demografis

(Robb&Sharpe, 2009)

Suatu studi yang

mempelajari

karakteristik, sikap, dan

perilaku seseorang yang

dipengaruhi oleh

beberapa faktor misalnya

jenis kelamin, status

pendidikan, usia dan

pendapatan.

Usia

Pendapatan

Alokasi Pendapatan

Masassya (2006)

Alokasi pendapatan

merupakan suatu

kegiatan menentukan

banyaknya pendapatan

yang digunakan untuk

tiga komponen, yaitu

konsumsi, tabungan dan

investasi.

Konsumsi

Tabungan

Investasi

Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pengujian validitas dan

reliabilitas. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, maka selanjutnya

Page 25: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

25

membuat statistik deskriptif dari masing – masing variabel. Untuk menentukan

rentang skala likert kategori dari rata-rata jawaban responden maka dapat

menggunakan rumus (Dwi Santosa&Ariany, 2012) :

Dari uraian diatas, maka dapat diperoleh kategori tingkat variabel sebagai berikut:

Tabel 2

Tingkat Kategori Variabel

Range Keterangan

4.20 – 5.00 Sangat Tinggi

3.40 – 4.19 Tinggi

2.60 – 3.39 Sedang

1.80 – 2.59 Rendah

1.00 – 1.79 Sangat Rendah

Setelah itu data diolah dengan menggunakan regresi linier sederhana untuk

mengetahui hubungan antar variabel. Akan tetapi, sebelum dilakukan analisis

regresi linier sederhana terlebih dahulu dilakukakan uji normalitas Model

persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

IB = β0 + βiXi + ei ……………………….. (1)

Keterangan :

IB = Impulsive Buying β0 = Konstanta

β1 = Koefisien Regresi Conscientiousness β2 = Koefisien Regresi Usia

β3 = Koefisien Regresi Pendapatan β4 = Koefisien Regresi Konsumsi,

Tabungan, dan Investasi

X1 = Conscientiousness X2 = Usia

Page 26: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

26

X3 = Pendapatan X4a = Konsumsi

X4b = Tabungan X4c = Investasi

ei = Error Term

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menyebarkan

kuesioner kepada responden, didapatkan hasil sebagai berikut :

Analisis

Karakteristik Responden

Pada bagian ini akan dibahas mengenai gambaran umum responden yang meliputi

jenis kelamin, usia, lama kerja, golongan atau pangkat, jabatan, jumlah

pendapatan bulanan sebelum mendapatkan tunjangan sertifikasi, pendapatan

bulanan setelah mendapatkan tunjangan sertifikasi, pendapatan suami atau istri

dan jumlah anggota keluarga. Analisis dari karakteristik responden ini digunakan

untuk memperoleh gambaran sampel dan dapat digunakan sebagai informasi

tambahan untuk menunjang hasil penelitian. Untuk selengkapnya akan

dipaparkan pada tabel dibawah ini.

Page 27: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

27

Tabel 3

Karakteristik Responden

Karakteristik Kategori Jumlah Persentase

Jenis Kelamin Pria 47 48.45%

Wanita 50 51.55%

Total 97 100.00%

Usia (Tahun) 30 - 39 10 10.31%

40 - 49 36 37.11%

50 - 59 51 52.58%

Total 97 100.00%

Lama Kerja (Tahun) 8 – 19 31 31.96%

20 – 31 42 43.30%

32 – 43 24 24.74%

Total 97 100.00%

Karakteristik Kategori Jumlah Persentase

Golongan atau

Pangkat III A / Penata Muda 9 9.28%

III B / Penata Muda TK I 8 8.25%

III C / Penata 8 8.25%

III D / Penata TK I 7 7.22%

IV A / Pembina 59 60.82%

IV B / Pembina TK I 6 6.19%

Total 97 100.00%

Jabatan Guru 83 85.57%

Kepala Sekolah 13 13.40%

Pengawas Sekolah 1 1.03%

Total 97 100.00%

Status Pernikahan Sudah Menikah 93 95.88%

Belum Menikah 4 4.12%

Total 97 100.00%

Jumlah Anggota 1 – 2 13 13.40%

Keluarga 3 – 4 59 60.82%

5 – 6 25 25.77%

Total 97 100.00%

Sumber : Data Primer Diolah, 2014

Page 28: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

28

Tabel 3

Karakteristik Responden (Lanjutan)

Karakteristik Kategori Jumlah Persentase

Pendapatan

Bulanan < Rp 1,5 juta 8 8.25%

Rp 1,5 juta - < Rp 3 juta 14 14.43%

Rp 3 juta - < Rp 4,5 juta 61 62.89%

Rp 4,5 juta - < Rp 6 juta 14 14.43%

> Rp 6 juta 0 0.00%

Total 97 100.00%

Pendapatan

Bulanan < Rp 1,5 juta 0 0.00%

Setelah Rp 1,5 juta - < Rp 3 juta 7 7.22%

Mendapatkan Rp 3 juta - < Rp 4,5 juta 9 9.28%

Tunjangan Rp 4,5 juta - < Rp 6 juta 31 31.96%

> Rp 6 juta 50 51.55%

Total 97 100.00%

Pendapatan

Bulanan < Rp 1,5 juta 25 25.77%

Suami atau Istri Rp 1,5 juta - < Rp 3 juta 21 21.65%

Rp 3 juta - < Rp 4,5 juta 36 37.11%

Rp 4,5 juta - < Rp 6 juta 6 6.19%

> Rp 6 juta 1 1.03%

Tidak Mengisi 8 8.25%

Total 97 100.00%

Sumber : Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dikatakan bahwa jumlah antara responden pria (48,5

%) dan wanita (51,5%) adalah seimbang. Dari 97 responden yang ada ternyata

sebagian besar dari mereka memiliki usia diatas 40 tahun dan sebagian dari

mereka telah memiliki masa kerja diatas 20 tahun. Karakteristik antara usia dan

masa kerja ini memiliki hubungan dengan golongan atau pangkat dari responden.

Hal ini tercermin pada golongan atau pangkat yang dimiliki oleh responden.

Karena sebagian besar dari responden telah memiliki masa kerja yang cukup

Page 29: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

29

lama, maka golongan atau pangkat yang dimiliki oleh sebagian besar responden

juga termasuk dalam tingkatan yang tinggi. Seperti yang telah kita lihat pada

tabel 4.1 diatas, sebagian besar dari mereka berada pada golongan IV A / Pembina

dengan kisaran pendapatan perbulan setelah mendapat tunjangan sertifikasi,

tunjangan hari raya dan gaji ke - 13 sebesar diatas Rp 6.000.00000. Dalam hal ini,

sebagian besar responden telah mengalami kenaikan pendapatan, karena

sebelumnya sebagian besar dari perdapatan mereka hanya berkisar antara Rp

3.000.000,00 hingga kurang dari Rp 4.500.000,00. Kemudian 83 dari 97

responden yang ada memiliki jabatan sebagai guru. Selanjutnya, untuk

karakteristik status pernikahan, mayoritas responden dalam penelitian ini sudah

menikah. Hanya terdapat 4 responden saja yang belum menikah. Karakteristik

status pernikahan ini juga memiliki hubungan dengan karakteristik jumlah

anggota keluarga. Sebesar 60,82% atau setara dengan 59 responden dalam

penelitian ini memiliki anggota keluaga antara 3 sampai 4 orang dalam satu

keluarga. Kemudian yang terakhir adalah mengenai karakteristik pendapatan dari

pasangan (suami atau istri). Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan

bahwa pendapatan pasangan (suami atau istri) terbanyak adalah berada pada

kisaran Rp 3.000.000,00 hingga kurang dari Rp 4.500.000,00. Disisi lain, dari 97

responden yang ada ternyata terdapat 8 responden yang tidak mengisi jumlah

pendapatan pasangan. Hal ini dapat diduga adanya kemungkinan pasangan yang

tidak bekerja dan juga mengingat terdapat pula responden yang belum menikah.

Page 30: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

30

Kemudian selanjutnya akan diuraikan deskripsi dari masing – masing variabel

yang meliputi impulsive buying, conscientiousness, alokasi pendapatan yang

terdiri dari : konsumsi, tabungan, dan investasi.

Tabel 4

Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel Rata - Rata

Skor Keterangan

Impulsive Buying 1.88 Rendah

Conscientiousness 4.12 Tinggi

Konsumsi 63% Sangat Baik

Tabungan 21% Baik

Investasi 16% Cukup Baik

Sumber : Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan tabel 4 diatas, deskripsi kategori skor pada variabel impulsive buying

adalah rendah, artinya secara keseluruhan guru yang telah bersertifikasi di

Kabupaten Jepara memiliki kecenderungan impulsive yang rendah. Hal ini berarti

meskipun mereka telah mengalami kenaikan pendapatan akan tetapi mereka tetap

melakukan pembelian secara terencana dan melakukan pembelian sesuai dengan

kebutuhan mereka.

Kemudian untuk kategori skor pada variabel conscientiousness adalah tinggi.

Skor yang tinggi pada variabel ini mencerminkan bahwa sebagian besar guru yang

sudah bersertifikasi di Kabupaten Jepara memiliki karakteristik kepribadian yang

baik karena mereka memiliki perencanaan yang matang sebelum mengambil

keputusan, selain itu mereka juga tergolong dalam seseorang yang patuh terhadap

setiap peratutan yang ada serta dapat menunda keinginan yang kurang penting.

Page 31: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

31

Selanjutnya adalah kategori presentase rata – rata untuk kegiatan konsumsi,

tabungan, dan investasi. Kategori untuk rata – rata presentase alokasi pendapatan

yang digunakan dalam kegiatan konsumsi adalah sangat baik. Hal ini dikarenakan

presentasenya tidak melebihi 65%, artinya sebagian besar dari mereka masih

memiliki yingkat konsumsi dalam batas yang wajar. Kemudian pada tabel diatas

dapat dilihat bahwa presentase rata – rata alokasi pendapatan untuk kegiatan

menabung masih lebih besar dari pada kegiatan investasi. Selanjutnya akan

diuraikan mengenai rata - rata skala prioritas responden untuk kegiatan konsumsi,

tabungan, dan investasi.

Tabel 5

Daftar Skala Prioritas

No. Konsumsi Investasi

1 Makanan Pendidikan

2 Tempat Tinggal Tanah

3 Pakaian Emas

4 Kendaraan Property dan Real Estate

5 Barang Elektronik Saham

6 Hiburan Reksa Dana

7 Wisata Ke Luar Negeri Obligasi

Sumber : Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan tabel 5 diatas dapat kita lihat bahwa untuk kegiatan konsumsi

prioritas utama sebagian responden adalah makanan. Hal ini dikarenakan

makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Kemudian

disusul dengan prioritas kedua yaitu dialokasikan untuk tempat tinggal. Hal ini

dikarenakan tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus

dipenuhi.

Page 32: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

32

Untuk kegiatan tabungan, sebagian besar para responden lebih memilih untuk

menabung di bank. Alasan dari pilihan adala adanya pertimbangan keamanan.

Para responden memiliki pendapat bahwa menabung di bank lebih aman, selain

itu juga mendapatkan bunga serta muda untuk diambil sewaktu - waktu.

Kemudian untuk kegiatan investasi, sebagian responden memprioritaskan

Pendidikan sebagai alternatif investasi utamanya. Mengingat sebagian besar dari

responden dalam penelitian ini berprofesi sebagai guru, maka adanya

kemungkinan bagi mereka untuk melanjutkan pendidikannya dijenjang yang lebih

tinggi lagi, sehingga bagi mereka pengalokasian pendapatan untuk kegiatan

pendidikan merupakan suatu hal yang penting. Kemudian jika dilihat dari status

pernikahhannya, sebagian besar dari responden memiliki status sudah menikah

dan rata – rata dari mereka memiliki jumlah anggota keluarga antara 3 sampai 4

orang, melalui hal ini dapat diduga bahwa rata – rata dari mereka memiliki paling

tidak 2 orang anak, dan mereka mengganggap bahwa pendidikan sangatlah

penting bagi anaknya. Oleh karena itu mereka akan mempriotitaskan untuk

mengalokasikan pendapatannya untuk kegiatan pendidikan.

Selanjutnya, selain berinvestasi untuk kegiatan pendidikan, sebagian besar

responden juga memilih tanah sebagai prioritas kedua dalam alternatif

investasinya. Hal yang bisa dijadikan alasan untuk pengambilan keputusan ini

adalah bahwa tanah merupakan suatu investasi yang menjanjikan, kerena bisa kita

lihat bahwa harga tanah akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Kemudian

disusul dengan emas sebagai pilihan investasi sebagian besar responden. Hal ini

bisa terjadi mengingat harga emas juga terus meningkat dan juga adanya

Page 33: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

33

kemudahan dalam transaksi jual beli, sehingga emas merupakan salah satu

alternatif investasi yang menjanjikan dan juga diminati oleh sebagian besar

masyarakat

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari suatu variabel, sedangkan uji validitas digunakan untuk mengukur

sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2011).

Pada pengujian validitas tahap pertama, terdapat 1 indikator pada variabel

impulsive buying dan 4 indikator pada variabel conscientiousness yang dinyatakan

tidak valid karaena memiliki nilai sig. (2-tailed) > 0,05. Sehingga pengujian

validitas harus diulang kembali dengan tidak mengikut sertakan indikator yang

tidak valid tersebut. Kemudian pada pengujian tahan kedua semua indikator pada

variabel impulsive buying dan conscientiousness dinyatakan valid, karena seluruh

indikator memiliki nilai sig. (2-tailed) < 0,05.

Tahap selanjutnya adala melakukan uji reliabilitas terhadap masing – masing

variabel tersebut. Setelah dilakukan pengujian ternyata data yang digunakan

dalam penelitian ini dikatakan reliabel, hal ini terbukti dengan nilai cronbach

alpha untuk impulsive buying 0,827 > 0,6 dan untuk conscientiousness adalah

0,603 > 0,6.

Page 34: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

34

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji, apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Pengujian

normalitas ini akan dilakukan dengan P –P Plot Test.

Hasil dari pengujian normalitas menggunakan P-P Plot Test menunjukkan bahwa

data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau

grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikolinearitas

Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinearitas bisa dilihat dari nilai VIF

yang tinggi pada variabel bebas suatu model regresi dan nilai tolerance yang

rendah. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 dan nilai tolerance dabawah 0,1

menunjukkan adanya gejala multikolinearitas dalam model regresi.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan sebagai

prediktor model regresi menunjukkan nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance

diatas 0,1. Hal ini berarti bahwa variabel bebas yang digunakan dalam penelitian

tidak menunjukkan adanya gejala multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedasitas dapat dilakukan dengan menggunakan scatter plot.

Jika terdapat pola yang tidak teratur pada titik-titik residualnya, maka dapat

disimpulkan tidak ada masalah heteroskedastisitas.

Page 35: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

35

Berdasarkan hasil pengujian yang ada menunjukkan bahwa tidak ada pola

tertentu, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y,

maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil Uji Regresi

Tabel 6

Hasil Uji Regresi

No. Keterangan Variabel Constant Nilai

Koefisien Sig.

1 Coefficients Conscientiousness 4.895 -0.731 0.000

Konsumsi 0.883 1.595 0.008

Tabungan 2.230 -1.690 0.021

Investasi 2.023 -0.837 0.315

Pendapatan 1.069 0.182 0.019

Usia 2.068 -0.076 0.428

2 Model Summary Conscientiousness

0.506

R Square Konsumsi

0.072

Tabungan

0.055

Investasi

0.011

Pendapatan

0.057

Usia

0.007

3 Anova Conscientiousness

0.000

Regression Konsumsi

0.008

Tabungan

0.021

Investasi

0.315

Pendapatan

0.019

Usia 0.428

Sumber : Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan hasil model summary pada tabel diatas nilai R Square tertinggi

adalah pada variabel conscientiousness yaitu sebesar 0,506 menunjukan bahwa

50,6% perilaku impulsive buying para guru bersertiikasi di Kabupaten Jepara

dipengaruhi oleh dimensi conscientiousness, sedangkan 49,4 % dipengaruhi oleh

variabel lain selain variabel diatas.

Page 36: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

36

Kemudian jika dilihat pada bagian anova diatas, dapat diketahui bahwa terdapat

dua variabel yang memiliki nilai p-value > alpha(0,05), yaitu untuk variabel

investasi dan usia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dua model regresi tersebut

tidak dapat digunakan untuk memprediksi perilaku impulsive buying pada guru

yang sudah bersertifikasi di Kabupaten Jepara.

Sehingga jika dilihat berdasarkan pada bagian coefficient pada tabel 6 diatas,

maka dapat dijumpai bentuk persamaan regresi sebagai berikut :

IB = 4,895 - 0,731X1 + e IB = 0,883 + 1,595X2 + e

IB = 2,230 – 1,690X3 + e IB = 2,023 – 0,837X4a + e

IB = 1,069 + 0,182X4b + e IB = 2,068 – 0,076X4c + e

Dari hasil persamaan regresi diatas, ditunjukkan bahwa conscientiousness,

tabungan, investasi dan usia memiliki hubungan yang negatif dengan impulsive

buying. Sedangkan konsumsi dan pendapatan memiliki hubungan positif dengan

impulsive buying.

Akan tetapi jika dilihat pada kolom signifikasi, ternyata tidak semua variabel

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulsive buying. Terdapat dua

variabel yang tidak signifikan, yaitu variabel investasi dan usia. Hal ini

dikarenakan kedua variabel tersebut memiliki nilai sig. 0,000 > 0,05.

Page 37: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

37

Pembahasan

Hasil analisis membuktikan bahwa variabel konsumsi dan pendapatan memiliki

arah hubungan yang positif terhadap perilaku impulsive buying. Pada umumnya

jika semakin besar pendapatan yang dimiliki oleh seseorang maka biasanya

mereka akan lebih cenderung untuk mengalokasikan pendapatan yang dimilikinya

untuk kegiatan konsumsi, sehingga tingkat konsumsi mereka semakin tinggi.

Semakin tingginya tingkat konsumsi ini akan mengindikasikan bahwa orang

tersebut memiliki kecenderungan impulsive buying yang tinggi. Akan tetapi,

presentase rata – rata pendapatan yang dialokasikan oleh responden untuk

kegiatan konsumsi dalam penelitian ini masih dalam batasan yang wajar yaitu

sebesar 63%, tidak melebihi 65%. Dan sebagian besar hal yang diprioritaskan

dalam kegiatan konsumsi adalah makanan dan tempat tinggal. Hal ini

dikarenakan mengingat makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang

harus dipenuhi, kemudian tempat tinggal juga termasuk hal yang penting bagi

para responden dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini sebagian besar

responden memiliki pendapatan diatas Rp 6.000.000,00. Angka ini tergolong

tinggi untuk pendapatan yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Jepara dengan

UMR sekitar Rp 1.000.000,00.

Kemudian hasil analisis dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa dimensi

conscientiousness, tabungan, investasi, dan usia memiliki arah hubungan yang

negatif terhadap impulsive buying. Jika dilihat dari faktor usia, sebagian besar

responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah para guru bersertifikasi

yang rata – rata memiliki usia diatas 40 tahun. Usia ini termasuk dalam golongan

Page 38: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

38

usia tua. Beberapa penelitian memperlihatkan fakta bahwa semakin tua usia

seseorang (batasannya 35 tahun keatas pada dua penelitian), maka semakin

berkurang kecenderungan pembelian impulsifnya (Kacen&Lee, 2002). Orang tua

biasanya cenderung menggunakan uangnya untuk ditabung atau diinvestasikan.

Sehingga hal tersebut akan membuat perilaku impulsive buying nya rendah.

Berkaitran dengan tabungan, sebagian besar para responden mengaku bahwa

mereka cenderung untuk menabung di bank dengan alasan keamanan dan

memperoleh bunga. Kemudian untuk investasi, sebagian besar dari responden

cenderung memprioritaskan pendidikan, tanah dan emas sebagai pilihan utama

mereka. Para responden menganggap bahwa pendidikan merupakan suatu hal

yang penting untuk masa depan, mengingat sebagian besar para responden

berprofesi sebagai guru sehingga terdapat kemungkinan bahwa mereka akan

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Disamping itu, sebagian

besar dari mereka juga mengutamakan pendidikan untuk anak-anaknya.

Selanjutnya, untuk tanah dan emas, para responden ini berfikir bahwa adanya

kemudahan dalam transaksi jual beli tanah dan emas. Kemudian harga tanah dan

emas juga terus mengalami peningkatan, sehingga bagi mereka berinvestasi di dua

hal tersebuat adalah yang paling menguntungkan.

Kemudian dari keenam variabel tersebut, terdapat empat variabel yang

berpengaruh signifikan, yaitu conscientiousness, konsumsi, tabungan, dan

pendapatan. Conscientiousness merupakan suatu kepribadian seseorang yang

memiliki ciri berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan

dan norma, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas (John&Srivastava,

Page 39: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

39

1999). Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi

conscientiousness memiliki pengaruh yang signifikan serta memiliki arah

hubungan yang negatif terhadap perilaku impulsive buying para guru bersertiikasi

di Kabupaten Jepara. Mengingat bahwa jika dilihat dari segi usia, sebagian besar

dari responden dalam penelitian ini adalah orang yang sudah tua, maka wajarlah

jika para responden memiliki kebiasaan berpikir sebelum bertindak dan memiliki

perencanaan yang matang. Sebagian besar orang yang berusia tua berhati – hati

terhadap pengelolaan uang dan memantau pengeluaran mereka dengan cermat.

Sehingga dengan adanya kenaikan pendapatan yang diterimanya mereka tetap

membuat perencanaan yang matang tentang keputusan keuangan mereka. Dengan

adanya kenaikan pendapatan yang dimilikinya, mereka lebih banyak

mengalokasikan pendapatan tersebut kedalam kegiatan konsumsi dan tabungan.

Namun tingkat konsumsi mereka masih berada dalam batasan yang wajar,

sehingga akan berpengaruh terhadap perilaku impulsive buying yang rendah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh

Verplanken & Herabadi (2001) yang menyatakan bahwa seseorang dengan

dimensi conscientiousness cenderung memiliki perilaku impulsive buying yang

rendah.

Berdasarkan dari hasil penenlitian yang telah ada dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar guru bersertifikasi di Jepara telah memiliki usia yang cukup tua,

oleh karena itu mereka telah memiliki pemikiran dan perencanaan yang matang.

Sehingga meskipun mereka mengalami kenaikan pendapatan akan tetapi mereka

Page 40: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

40

tetap dapat mengalokasikan pendapatannya tersebut dengan baik, sehingga

mereka memiliki kecenderungan impulsive buying yang rendah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

pengujian hipotesis (H1, H2, H3, H4a, H4b, dan H4c) yang terdiri dari

conscientiousness, usia, pendapatan, konsumsi, tabungan, dan investasi, hanya

terdapat empat hipotesis yang dapat diterima yaitu H1, H3, H4a, dan H4b. Hasil

analisis tersebut menunjukkan bahwa hanya variabel conscientiousness,

pendapatan, konsumsi, dan tabungan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap

perilaku impulsive buying, karena memiliki nilai sig. 0,000 < 0,05. Sedangkan

variabel lainnya hanya memiliki arah hubungan yang sesuai dengan

pengembangan hipotesis yang telah dibuat, akan tetapi variabel-variabel tersebut

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku impulsive buying.

Hal ini dapat terjadi karena sebagian responden dalam penelitian ini adalah para

guru bersertifikasi yang tergolong memiliki usia cukup tua. Sehingga sebagian

besar dari mereka telah memiliki perencanaan yang matang dalam setiap

pengambilan keputusannya. Selanjutnya, faktor usia juga memiliki hubungan

dengan bagaimana seseorang dalam mengalokasikan pendapatan yang

dimilikinya. Sebagian besar dari responden ini memiliki usia yang cukup tua.

Jika dilihat dari proporsi alokasi pendapatan yang dimilikinya, rata – rata proporsi

Page 41: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

41

terbesar memang dialokasikan untuk konsumsi dari pada tabungan dan investasi.

Sebagian besar responden memiliki anggapan bahwa makanan dan tempat tinggal

merupakan hal utama yang harus dipenuhi dari segi konsumsi. Sedangkan jika

dilihat dari segi investasi mereka lebih mempriotitaskan pendidikan, tanah dan

emas sebagai pilihan alternatif investasi mereka. Mereka berpendapat bahwa

pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk masa depan, kemudian tanah

dan emas merupakan pilihan investasi yang aman serta pengembaliannya pun juga

sudah pasti. Namun pengalokasian sebagian pendapatan untuk kegiatan konsumsi

tersebut masih dalam batas yang wajar. Sehingga mereka tetap memiliki tingkat

impulsive buying yang rendah.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini sebenarnya masih memiliki keterbatasan, untuk penelitian

selanjutnya mungkin bisa dikembangkan dengan memasukkan variabel tertentu

sebagai variabel intervening dalam model penelitian. Kemudian pengukuran

pendapatan pada penelitian ini masih menggabungkan antara pendapatan perbulan

dan pendapatan sertifikasi.

Selain itu penelitian ini juga masih bisa dikembangkan lagi dengan memasukkan

variabel demografis lainnya selain usia dan pendapatan yang dianggap dapat

memberikan pengaruh terhadap perilaku impulsive buying.

Page 42: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

42

Saran

Perencanaan yang matang merupakan suatu hal penting yang dapat membantu kita

untuk mengambil berbagai keputusan termasuk keputusan keuangan. Hasil dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan yang baik akan membuat perilaku

impulsive buying yang rendah. Impulsive buying merupakan suatu hal yang

seharusnya kita hindari, karena perilaku tersebut berkaitan dengan perilaku

konsumtif yang dapat mambawa dampak negatif bagi hidup kita.

Page 43: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

43

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rafi, Yoga. 2004. Kamus Ungkapan Psikologi. Restu Agung.

Anggasari, R.E. 1997. Hubungan Tingkat Religius dengan Perilaku Konsumtif.

Jurnal Psikologika. Volume 2 No.4.

Antara Jateng. 2014. Bersertifikasi, Guru Diminta Tidak Merubah Gaya

Hidup. Diunduh tanggal 27 September 2014, dari

http://www.antarajateng.com/

Anwar, A.A. 2005. Perilaku Konsumen, Edisi revisi. Bandung: PT. Refika

Aditama.

Benson, D. 2004. 12 Kesalahan bodoh yang dilakukan orang terhadap uang

mereka dan bagaimana cara mengatasinya. Batam :Gospel Press.

Buendicho, Patricia. 2003. Impulse Purchasing: Trend Or Trait?. Diunduh

tanggal 28 Januari 2014, dari

http://www.bus.ucf.edu/mdickie/Research%20Methods/Student%20Papers

/Other/Buendicho%20Impulse%20Purchasing.pdf.

Chaplin, J. 2001. Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah Dr. Kartini Kartono.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Costa&McCrae. 1997. Big Five Personality. Diunduh tanggal 2 Maret 2014, dari

http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/big-5-p.html.

Deliarnov, 1995. Pengantar ekonomi Makro. Cetakan Pertama. Jakarta:

Universitas Indonesia (UI-Press).

Dwi Santosa, Y., & Ariany Mahastanti, L. 2012. Pengaruh Personality Traits

Terhadap Penggunaan Kartu Kredit Dengan Locus Of Control

Sebagai Variabel Intervening (Studi Terhadap Karyawan Pt.

Kinocare Era Kosmetindo Jakarta). In Seminar Nasional Dan Call For

Papers. Fakultas Ekonomi Unisbank.

Page 44: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

44

Engel, J., and Blackwell, R. 1995. Consumer Behaviour. Dryden Press, Chicago,

IL.

Feist, Jess. Feist, Gregory.J. 2010. Teori Kepribadian “Theories Of

Personality”. Jakarta: Salemba Humanika.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB

SPSS 19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman, L. 2004. Principle of Finance, (11th ed).(2002). Prentice Hall, New

Jersey.

Griffin, W.R. 2004. Manajemen Edisi 7 Jilid 1. Erlangga : Jakarta

Gutierrez, Ben PaulB. 2004. Determinants of Planned and Impulse Buying : the

Case of the Philippines. Asia Pacific Management Review, 9(6), pp.

1061 - 1078.

Haning, Victoria. 2012. Perilaku Self-Control dalam Mengelola Keuangan

Pribadi : Berdasarkan Theory of Planned Behavior dan

Conscientiousness. Tesis. Salatiga : Program Pascasarjana Universitas

Kristen Satya Wacana.

Induksi Guru. 2013. Guru. Diunduh tanggal 3 Maret 2014, dari

http://induksiguru.wordpress.com/guru/.

John, O. P., & Srivastava, S. 1999. The Big Five trait taxonomy: History,

measurement, and theoretical perspectives. Handbook of personality:

Theory and research, 2(1999), 102-138.

Kacen, Jaqueline, and Julie Anne Lee. 2002. The Influence of Culture on

Consumer Impulsive Buying Behavior. Journal of Consumer

Psychology, 12 (2), pp. 163-176.

Kapoor, J. R., L. R. Dlabay, dan R. J. Hughes. 2001. Personal Finance. Edisi

Keenam. McGrawHill Book, Co., Singapore.

Loudon, D.L. & Bitta, A.J. 1993. Consumer Behavior Concept and Aplication

Fourt Edition. Singapore : McGraw‐Hill Book co.

Page 45: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

45

Mai, Nguyen Thi Tuyet, and Kwon Jung, and Garold Lantz, and Sandra G. Loeb.

2003. An Exploratory Investigation into Impulse Buying Behavior in a

Transitional Economy : a Study of Urban Consumers in Vietnam. Journal

of International Marketing, Vol. 11, no. 2, Special Issue on Marketing in

Tranbsitional Economies, pp. 13-35.

Mahastanti, L. A., & Wiharjo, K. K. 2012. Mental Accounting dan Variabel

Demografi: Sebuah Fenomena pada Penggunaan Kartu Kredit. Kinerja

Volume 16 (2), 89-102.

Masassya, E. G. 2006. Arsitektur Keuangan Pekerja Profesi. Kompas, Edisi 7

Agustus.

Maymand, M. M., & Ahmadinejab, M. 2011. Impulse Buying: The Role of Store

Environmental Stimulation and Situational Factors (An Empirical

Investigation). African Journal of Business Management. Vol. 5.

Mowen, John C., Nancy Spears. 2000. Compulsive Buying Among Collage

Student: A Hierarchical Model Approach. Jurnal Of Consumer

Psychologi, 8 (4): 407-430.

Mulyono, F. 2013. Faktor Demografis Dalam Perilaku Pembelian Impulsif.

Jurnal Administrasi Bisnis, 8(1).

Pattipeilohy & Rofiaty. 2013. The Influence of the availability of Money and

Time, Fashion Involvement, Hedonic Consumption Tendency and

Positive Emotions towards Impulse Buying Behavior in Ambon City

(Study on Purchasing Products Fashion Apparel), International Journal

of Business and Behavioral Sciences. Vol. 3.

Pemuda Pembaharu. 2013. Fenomena Pendidikan Indonesia. Diunduh tanggal

2 Maret 2014, dari http://pemudapembaharu.wordpress.com/tag/fenomena-

pendidikan-di-indonesia/.

Pervin, Cervone, John. 2005. Personality Theory and Research. 9th Ed. New

York : John Willey&Sond, Inc.

Robb, Cliff: Deanna L Sharpe. 2009. Effect of Personal Financial Knowledge on

College Student’s Credit Card Behavior, Journal of Financial and

Planning, vol. 20.

Page 46: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

46

Rook, D dan Fisher, J.R. 1995. Normative influences on impulsive buying

behavior dalam Bearden, W. dan Netemeyer, G.R. (Eds), Handbook of

Marketing Scales, 2nd ed, pp.55-56.

Samuelson, Paul A, william D. Nordhaus. 1996. Makro Ekonomi. Edisi Keempat

belas. Cetakan Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Shani, Rhobi. 2014. Di Jepara 4.053 Guru Swasta Belum Sertifikasi. Diunduh

tanggal 6 Juli 2014 dari http://jaringnews.com/politik-

peristiwa/umum/57704/di-jepara-guru-swasta-belum-sertifikasi.

Sinarharapan. 2013. Tak Sekedar Kesejahteraan Guru. Diunduh tanggal 2

Maret 2014, dari http://sinarharapan.co/index.php/news/read/24976/tak-

sekadar-kesejahteraan-guru.html.

Sunariyah. 2003. Dasar – Dasar Investasi. Jakarta: Indonesia.

Supramono, S., & Sugiarto, I. R. (1993). Statistika. Yogyakarta : Andi Offset.

Verplanken & Herabadi, A. 2001. Individual differences in impulse buying

tendency: Feeling and No Thinking. European Journal of Consumer

Research.

Warsono, Hardi. 2010. Prinsip – Prinsip dan Praktik Keuangan Pribadi. Journal

of Science. Volume 13 Nomor 2 Juli – Desember 2010.

Page 47: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

47

LAMPIRAN 1

KUESIONER

Dengan hormat,

Berkenaan dengan penelitian skripsi Saya yang berjudul “ALOKASI DANA,

KEPRIBADIAN, DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP

IMPULSIVE BUYING”, Saya sangat membutuhkan informasi dari Anda untuk

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dengan hormat, Saya mengharapkan

bantuan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Informasi atau data yang

diperoleh bersifat rahasia, dan hanya digunakan untuk penelitian ini.

Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Sara Fransisca Setiawan

Karakteristik Responden

Petunjuk :

Isilah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dan beri tanda centang () pada

pilihan anda!

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Usia :

4. Lama kerja :

Page 48: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

48

5. Pangkat atau golongan :

6. Jabatan :

7. Status Penikahan : Belum Menikah Sudah Menikah

8. Pendapatan bulanan:

Kurang dari Rp 1.500.000,00

Rp 1.500.000,00 hingga kurang dari Rp 3.000.000,00

Rp 3.000.000,00 hingga kurang dari Rp 4.500.000,00

Rp 4.500.000,00 hingga kurang dari Rp 6.000.000,00

Diatas Rp 6.000.000,00

9. Pendapatan jika ditambah dengan tunjangan sertifikasi, tunjangan hari raya

dan gaji ke 13 :

Kurang dari Rp 1.500.000,00

Rp 1.500.000,00 hingga kurang dari Rp 3.000.000,00

Rp 3.000.000,00 hingga kurang dari Rp 4.500.000,00

Rp 4.500.000,00 hingga kurang dari Rp 6.000.000,00

Diatas Rp 6.000.000,00

10. Pendapatan Suami/Istri :

Kurang dari Rp 1.500.000,00

Rp 1.500.000,00 hingga kurang dari Rp 3.000.000,00

Rp 3.000.000,00 hingga kurang dari Rp 4.500.000,00

Rp 4.500.000,00 hingga kurang dari Rp 6.000.000,00

Page 49: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

49

Diatas Rp 6.000.000,00

11. Jumlah Anggota Keluarga : Orang

Alokasi Dana

Isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dengan

cara mengisi titik – titik dengan menuliskan persentasenya.

Ketika saya mengalami kenaikan pendapatan dari tunjangan

sertifikasi, tunjangan hari raya dan gaji ke 13, saya akan

mengalokasikan untuk kegiatan :

1. Konsumsi = ..... %

2. Tabungan = ….. %

3. Investasi = ….. %

Berdasarkan jawaban anda diatas, isilah tabel dibawah ini menurut skala

prioritas anda sesuai dengan alokasi dananya.

Konsumsi Investasi

Makanan = …..

Pakaian = …..

Tempat tinggal = …..

Kendaraan = …..

Hiburan = …..

Barang elektronik = …..

Wisata ke luar negeri = …..

Pendidikan = …..

Tanah = …..

Property dan real estate = …..

Emas = …..

Saham = …..

Obligasi = …..

Reksa dana = …..

Page 50: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

50

Petunjuk pengisian kuesioner

Bacalah dengan teliti sebelum menjawab.

Berilah tanda check () pada jawaban yang tersedia.

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya sering membeli produk tanpa

melakukan perencanaan terlebih

dahulu.

2. Saya sering membeli produk tanpa

berpikir terlebih dahulu.

3. Terkadang saya sedikit gegabah dalam

melakukan suatu pembelian terhadap

sebuah produk.

4. Saya tidak memikirkan kegunaan akan

produk yang saya beli.

5. Saya akan melakukan pembelian saat

itu juga ketika melihat suatu produk

yang saya suka.

6. Saya bisa menjadi sangat antusias

ketika melihat produk yang ingin saya

beli.

Page 51: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

51

No. Pernyataan STS TS N S SS

7. Saya merasa sangat senang setelah

membeli produk yang saya inginkan.

8. Saya memiliki perencanaan yang

matang dalam melakukan pembelian

sebuah produk.

9. Saya memiliki kemampuan untuk

mengatur diri sendiri.

10. Saya selalu menjalankan setiap

perencanaan yang telah saya buat.

11. Saya menyukai segala sesuatu yang

sifatnya terorganisir atau teratur.

12. Saya selalu seefisien mungkin ketika

melakukan pembelian akan suatu

produk.

13. Saya mampu menunda keinginan

untuk memberi produk yang dianggap

kurang penting.

14. Saya selalu mempertimbangkan resiko

dan keuntungan sebelum membeli

sebuah produk.

Terima Kasih

Page 52: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

52

LAMPIRAN 2

KARAKTERISTIK RESPONDEN

NO NAMAJENIS

KELAMINUSIA

LAMA

KERJA

(TAHUN)

PANGKAT/GOLONGAN JABATANSTATUS

PERNIKAHANPENDAPATAN BULANAN

PENDAPATAN STLAH

TAMBAHANPENDAPATAN SUAMI/ISTRI

JMLH

ANGGOTA KEL

1 ANA MAGDALENA W 46 21 III B / PENATA MUDA TK I GURU SUDAH MENIKAH < RP 1.500.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

2 MARTA MAGDALENA W 38 13 III B / PENATA MUDA TK I GURU SUDAH MENIKAH < RP 1.500.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 < RP 1.500.000,00 2 ORANG

3 DENY SETYA R W 34 10 III B / PENATA MUDA TK I KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH < RP 1.500.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

4 RASMI SULISTYANI, SPd, Aud W 50 23 III B / PENATA MUDA TK I GURU SUDAH MENIKAH < RP 1.500.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 3 ORANG

5 S. TRI HATMANI, SPd, Aud W 59 29 IV A / PEMBINA KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 2 ORANG

6 UZIA HANDAYANI W 44 9 III B / PENATA MUDA TK I KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH < RP 1.500.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

7 HARTANA P 51 23 III B / PENATA MUDA TK I GURU SUDAH MENIKAH < RP 1.500.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 < RP 1.500.000,00 2 ORANG

8 NAWANG S W 38 15 III D / PENATA TK I GURU SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

9 MULIYATRI, SPd W 33 8 III C / PENATA GURU SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 5 ORANG

10 SUWONO, SPd P 43 10 III C / PENATA KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 < RP 1.500.000,00 3 ORANG

11 DRS. BAMBANG SANTOSO P 54 28 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 3 ORANG

12 INDRA NURYANTI, SPd W 42 14 III C / PENATA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 4 ORANG

13 ANIK SALFIAH W 56 26 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH < RP 1.500.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 3 ORANG

14 ERNAWATI W 47 8 III B / PENATA MUDA TK I GURU SUDAH MENIKAH < RP 1.500.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 4 ORANG

15 WARSIYAH, SPd, MPd W 53 34 IV A / PEMBINA PENGAWAS SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

16 MUKINAH, Ama. Pd W 59 39 IV A / PEMBINA GURU BELUM MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 1 ORANG

17 HASYIM, SPd P 52 32 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 6 ORANG

18 MARDIYEM W 49 27 III A / PENATA MUDA GURU SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 5 ORANG

19 SARI DEVI CAHYANTI W 30 9 III A / PENATA MUDA GURU SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

20 FARICHATUL WACHIDAH, SPd W 50 26 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

21 NOOR KHOTIMAH W 51 30 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 2 ORANG

22 DEWI SUSILANINGSIH W 55 32 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

23 SHOLIHATUN, SPd W 46 11 III A / PENATA MUDA GURU SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

24 SUPRAPTI W 53 32 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 3 ORANG

25 BAMBANG KRISTIONO P 55 28 IV A / PEMBINA KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 6 ORANG

26 NURUL WAKIDAH W 31 10 III A / PENATA MUDA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 3 ORANG

27 SUDARMI, SPd W 55 35 IV A / PEMBINA KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 3 ORANG

28 HANDINI W 58 37 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 2 ORANG

29 HADI SISWOJO P 57 37 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 2 ORANG

30 SITI PRIHATIN W 56 35 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

31 HARININGSIH, SPd W 56 30 IV B / PEMBINA TK I KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

32 BASUKI P 52 29 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

33 NOOR KHAYATUN W 55 27 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 2 ORANG

34 SUNARTO P 55 35 IV B / PEMBINA TK I GURU BELUM MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 4 ORANG

35 NOOR HANDAYANI W 44 11 III A / PENATA MUDA GURU SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

36 PURWATI W 59 40 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 3 ORANG

37 KHIRZATUL MULUK W 40 17 III D / PENATA TK I GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

38 HARTANA P 54 32 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

39 KARTOYO P 45 10 III A / PENATA MUDA GURU BELUM MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 3 ORANG

40 TUMINAH W 56 36 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 4 ORANG

Page 53: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

53

KARAKTERISTIK RESPONDEN (LANJUTAN)

NO NAMAJENIS

KELAMINUSIA

LAMA

KERJA

(TAHUN)

PANGKAT/GOLONGAN JABATANSTATUS

PERNIKAHANPENDAPATAN BULANAN

PENDAPATAN STLAH

TAMBAHANPENDAPATAN SUAMI/ISTRI

JMLH

ANGGOTA KEL

41 GUNAWAN JUNAEDI P 48 28 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 3 ORANG

42 DARSIWI, SPd. SD W 58 39 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 3 ORANG

43 ZULAECHAH W 58 33 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

44 WARDILAH W 55 32 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 3 ORANG

45 MARCUS MARDIYONO, SPd P 56 30 IV A / PEMBINA KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

46 SRI MURTINING RAHAYU W 53 30 IV A / PEMBINA KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 3 ORANG

47 BAJURI P 57 30 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 3 ORANG

48 PURWANTO, SPd P 46 24 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 2 ORANG

49 SUDIBYO P 56 34 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 4 ORANG

50 YAHUDI, SPd. SD P 48 22 III A / PENATA MUDA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 5 ORANG

51 NURCAHYO, S.Pd P 57 35 IV A / PEMBINA KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

52 ISNANINGSIH, S.Pd W 58 37 IV B / PEMBINA TK I GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 2 ORANG

53 JOKO KUSMORO, S.Pd P 55 31 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 6 ORANG

54 H. NURSALIM,S.Pd P 54 32 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

55 KASNADI, S.Pd P 59 34 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

56 Hj. RITA SOFIANA, S.Pd W 49 28 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

57 Drs. ABDULLAH HADI P 43 15 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

58 JURI,S.Pd P 54 25 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 3 ORANG

59 SUBAGYA EKA SANTOSA, S.Pd P 56 27 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 4 ORANG

60 AGUS ADIB LUTFI, S.Pd P 47 23 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

61 NOOR WAHYUDI, S.Pd P 51 26 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 3 ORANG

62 Drs. AKHMAD EFFENDI P 49 19 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

63 BAMBANG TRISTIANTO, S.PAK P 52 22 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

64DARONO ARDI WIDODO, S.Pd.Ind P 49 24 IV B / PEMBINA TK I GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 3 ORANG

65Drs. MUKHAMMAD KHOIRUMAN P 48 29 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

66 ZULIATI W 52 20 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

67 AHMAD SYAIFUDIN, S.Pd P 57 31 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 4 ORANG

68 Drs. WINANTO P 53 28 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

69H. FATKHUR SUGIATMOKO, S.Pd P 45 20 IV B / PEMBINA TK I GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

70 ZAENURI, S.Pd P 48 22 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 5 ORANG

71 MUNZURO, S.Pd W 41 14 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 2 ORANG

72 Drs. SUSANTO P 48 19 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

73 MUNIF, S.Pd P 43 20 IV B / PEMBINA TK I GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

74 HARI SUPRIYANTO, S.Pd P 45 23 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 5 ORANG

75 SUYANTO, S.Pd P 37 10 III D / PENATA TK I GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 4 ORANG

76 DYAH AYU MEGAWATI, S.Pd W 43 20 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

77 NOOR HIDAYATI, S.Pd W 43 20 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 5 ORANG

78 Dra. ROSYIDAH W 53 17 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 5 ORANG

79 Drs. SUGITO P 50 12 III D / PENATA TK I GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 5 ORANG

80 MUFARIKIN, S.Pd P 47 19 III D / PENATA TK I GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 6 ORANG

Page 54: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

54

KARAKTERISTIK RESPONDEN (LANJUTAN)

NO NAMAJENIS

KELAMINUSIA

LAMA

KERJA

(TAHUN)

PANGKAT/GOLONGAN JABATANSTATUS

PERNIKAHANPENDAPATAN BULANAN

PENDAPATAN STLAH

TAMBAHANPENDAPATAN SUAMI/ISTRI

JMLH

ANGGOTA KEL

81 SIH PANGLIPURINGTYAS, S.Pd W 43 10 III D / PENATA TK I GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

82 MOHADI, S.Pd P 47 14 III C / PENATA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 5 ORANG

83 EKO ZULIASTUTIK, S.Pd W 45 18 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

84 SITI MUZAYAROH, S.Pd W 43 15 III C / PENATA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 1 ORANG

85 WARSIH, S.Pd W 44 16 III C / PENATA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

86HERLINA RETNANINGTYAS, S.Pd W 38 14 III C / PENATA GURU SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 > RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 3 ORANG

87 ABDUL GONI, S.Pd P 41 13 III C / PENATA GURU SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 < RP 1.500.000,00 4 ORANG

88 MUSTOFIYAH, S.Pd W 32 9 III B / PENATA MUDA TK I GURU BELUM MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00

89 BAMBANG JANUARJI, S.Pd P 45 20 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 4 ORANG

90 SAODAH, SPd W 51 21 III A / PENATA MUDA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 3 ORANG

91 JAZERI, SPd P 54 30 IV A / PEMBINA KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 4 ORANG

92 WAWIK BUDIONO, Sag P 52 34 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 4 ORANG

93 SURIP, SPd P 42 29 III D / PENATA TK I GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 3 ORANG

94 KARMANI, SPd P 55 30 IV A / PEMBINA GURU SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 5 ORANG

95 SRI HASTUTI W 58 32 IV A / PEMBINA KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 > RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 4 ORANG

96 AMBAR SRI HASTUTI W 32 11 III A / PENATA MUDA GURU SUDAH MENIKAH RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 RP 4.500.000,00 - < RP 6.000.000,00 < RP 1.500.000,00 4 ORANG

97 TRISNO BUDI MIYARO P 56 32 IV A / PEMBINA KEPALA SEKOLAH SUDAH MENIKAH RP 3.000.000,00 - < RP 4.500.000,00 > RP 6.000.000,00 RP 1.500.000,00 - < RP 3.000.000,00 4 ORANG

Page 55: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

55

LAMPIRAN 3

DATA JAWABAN RESPONDEN

IB1 IB2 IB3 IB4 IB5 IB6 IB7 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 K T I

1 1 1 1 2 1 1 1 5 4 3 4 5 5 5 0.6 0.2 0.2

2 1 2 1 1 2 2 1 5 3 4 3 4 5 5 0.5 0.15 0.35

3 1 3 1 1 1 1 1 5 5 4 5 3 3 5 0.7 0.1 0.2

4 2 2 2 4 1 1 2 4 5 3 5 4 4 5 0.6 0.1 0.3

5 1 3 2 1 1 1 1 4 5 5 3 3 4 4 0.6 0.1 0.3

6 1 1 1 1 1 1 1 5 5 4 3 5 4 4 0.8 0.1 0.1

7 1 1 1 1 1 1 1 5 4 3 4 5 5 4 0.75 0.15 0.1

8 2 1 1 1 1 1 2 5 4 4 3 3 4 5 0.5 0.2 0.3

9 1 1 1 2 2 2 1 5 3 3 5 5 5 4 0.6 0.2 0.2

10 2 2 1 2 2 2 2 4 4 5 3 4 5 4 0.6 0.1 0.3

11 2 2 1 2 2 2 2 5 4 4 5 4 3 4 0.6 0.3 0.1

12 1 1 1 3 1 1 1 5 4 3 4 5 5 4 0.7 0.2 0.1

13 4 3 3 1 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 0.6 0.3 0.1

14 2 1 1 1 2 2 2 3 4 5 5 5 3 5 0.6 0.3 0.1

15 1 3 2 2 1 1 1 4 5 4 5 3 3 4 0.65 0.2 0.15

16 1 2 1 2 3 3 1 5 4 4 3 4 5 5 0.7 0.2 0.1

17 1 1 1 2 2 2 1 5 4 4 3 5 4 5 0.6 0.3 0.1

18 3 2 2 1 2 2 3 4 5 4 3 4 5 5 0.5 0.2 0.3

19 2 2 3 3 2 2 2 3 4 4 5 4 4 5 0.7 0.2 0.1

20 2 1 1 2 1 1 2 5 3 5 4 5 4 5 0.7 0.2 0.1

21 2 2 1 3 3 3 2 5 5 5 4 4 3 4 0.6 0.2 0.2

22 2 1 1 2 2 2 2 5 4 3 3 5 4 4 0.6 0.1 0.3

23 2 2 1 3 1 1 2 5 4 5 3 4 5 4 0.7 0.2 0.1

24 2 2 1 2 1 1 2 4 4 4 4 4 5 5 0.6 0.2 0.2

25 1 2 3 4 1 1 1 3 4 3 4 4 4 4 0.6 0.3 0.1

26 1 1 2 1 1 1 1 4 4 3 3 5 5 5 0.6 0.2 0.2

27 2 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 5 4 0.75 0.15 0.1

28 2 1 1 1 1 1 2 5 4 2 5 5 5 5 0.6 0.3 0.1

29 1 1 2 1 2 2 1 4 5 3 4 5 5 5 0.8 0.1 0.1

30 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 0.6 0.3 0.1

31 1 2 1 1 1 1 1 5 4 4 4 4 5 5 0.6 0.3 0.1

32 1 2 1 1 1 1 1 5 5 4 4 4 5 5 0.4 0.5 0.1

33 1 4 2 3 1 5 1 2 1 4 5 4 5 5 0.6 0.3 0.1

34 1 1 3 1 1 1 1 3 4 4 5 5 4 4 0.85 0.1 0.05

35 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 5 4 4 4 0.5 0.2 0.3

IMPULSIVE BUYINGNO

CONSCIENTIOUSNESS ALOKASI DANA

Page 56: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

56

DATA JAWABAN RESPONDEN (LANJUTAN)

IB1 IB2 IB3 IB4 IB5 IB6 IB7 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 K T I

36 2 1 1 1 1 1 2 5 5 4 4 5 5 5 0.5 0.4 0.1

37 1 2 1 2 1 1 1 5 4 4 3 4 5 5 0.6 0.2 0.2

38 2 1 1 1 2 2 2 5 4 4 4 5 4 4 0.6 0.2 0.2

39 1 1 1 2 1 1 1 5 5 4 4 5 5 5 0.7 0.2 0.1

40 1 2 2 2 2 2 1 4 4 4 4 4 5 4 0.6 0.2 0.2

41 4 4 4 5 2 2 4 2 3 4 4 2 3 4 0.8 0.15 0.05

42 2 3 2 3 2 2 2 4 5 4 4 3 5 5 0.5 0.2 0.3

43 2 2 1 1 1 1 2 4 4 4 5 4 4 4 0.5 0.2 0.3

44 1 1 2 2 2 2 1 4 4 4 5 5 5 5 0.6 0.2 0.2

45 2 1 2 2 2 2 2 4 4 5 5 5 5 5 0.6 0.2 0.2

46 1 1 1 1 1 1 1 5 5 4 5 5 5 5 0.6 0.3 0.1

47 2 1 1 1 2 2 2 5 5 5 5 5 4 4 0.6 0.3 0.1

48 2 2 2 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 0.5 0.25 0.25

49 1 2 2 4 2 2 1 4 4 5 5 4 5 4 0.6 0.1 0.3

50 1 5 5 4 1 5 1 5 5 5 4 5 4 5 0.8 0.05 0.15

51 3 2 2 1 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 0.6 0.3 0.1

52 2 2 2 4 1 1 2 4 5 4 3 4 4 4 0.3 0.5 0.2

53 2 2 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 0.75 0.15 0.1

54 3 3 2 4 2 2 3 4 3 5 4 3 5 4 0.85 0.05 0.1

55 1 2 1 1 1 1 1 5 5 4 4 4 5 4 0.7 0.15 0.15

56 2 2 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 0.75 0.05 0.2

57 2 2 3 1 1 1 2 3 3 4 4 4 4 3 0.65 0.15 0.2

58 2 2 1 2 2 2 2 5 4 3 5 4 3 3 0.6 0.2 0.2

59 2 2 1 3 2 2 2 5 5 4 3 4 5 5 0.7 0.1 0.2

60 1 1 1 1 3 3 1 5 4 5 4 5 5 4 0.65 0.2 0.15

61 1 1 1 1 1 1 1 5 4 4 3 5 5 5 0.65 0.25 0.1

62 2 2 1 1 1 1 2 5 5 4 4 4 5 5 0.5 0.3 0.2

63 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 5 4 5 5 0.7 0.15 0.15

64 4 3 2 1 2 2 4 4 5 4 4 3 5 4 0.8 0.1 0.1

65 2 2 1 3 1 1 2 4 4 3 4 4 5 4 0.65 0.2 0.15

66 2 1 2 3 2 2 2 4 4 3 5 5 4 5 0.6 0.35 0.05

67 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 3 3 0.6 0.2 0.2

68 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 5 3 4 5 0.55 0.25 0.2

69 2 2 2 2 1 1 2 4 5 3 4 4 4 4 0.6 0.2 0.2

70 1 2 1 1 3 3 1 5 5 4 4 4 5 4 0.7 0.15 0.15

IMPULSIVE BUYINGNO

CONSCIENTIOUSNESS ALOKASI DANA

Page 57: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

57

DATA JAWABAN RESPONDEN (LANJUTAN)

IB1 IB2 IB3 IB4 IB5 IB6 IB7 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 K T I

71 1 1 1 4 1 1 1 5 5 3 4 5 5 5 0.6 0.2 0.2

72 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 0.7 0.2 0.1

73 2 2 2 3 2 2 2 4 4 3 3 4 5 4 0.6 0.15 0.25

74 4 4 4 1 2 4 4 2 4 3 3 2 5 3 0.6 0.2 0.2

75 4 2 3 1 3 3 4 3 3 4 4 4 4 5 0.8 0.1 0.1

76 4 2 4 1 3 3 4 2 5 4 4 4 4 2 0.8 0.1 0.1

77 2 2 1 3 1 1 2 5 5 4 4 4 5 5 0.5 0.25 0.25

78 2 3 1 2 1 1 2 5 3 4 3 3 5 3 0.75 0.1 0.15

79 2 2 1 2 1 1 2 1 3 3 5 4 1 5 0.3 0.3 0.4

80 1 1 1 1 2 2 1 5 5 3 3 5 4 5 0.5 0.2 0.3

81 3 3 2 3 1 1 3 4 4 4 5 3 4 5 0.8 0.1 0.1

82 1 1 1 1 2 2 1 5 5 4 4 5 5 5 0.5 0.2 0.3

83 2 3 2 1 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 0.7 0.15 0.15

84 4 2 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 4 5 0.8 0.1 0.1

85 2 3 2 2 3 3 2 4 4 3 4 3 5 4 0.6 0.2 0.2

86 4 2 3 1 3 3 4 3 3 4 4 4 4 5 0.8 0.1 0.1

87 2 2 3 2 1 1 2 3 4 5 4 4 3 5 0.7 0.2 0.1

88 1 2 2 4 2 4 1 4 4 4 5 4 4 4 0.6 0.3 0.1

89 3 3 3 1 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 0.65 0.15 0.2

90 2 2 2 2 2 2 2 4 4 5 4 4 5 5 0.6 0.2 0.2

91 1 1 1 1 1 1 1 5 5 4 5 5 4 4 0.6 0.35 0.05

92 2 2 2 2 1 1 2 4 4 4 4 4 5 5 0.55 0.35 0.1

93 1 2 2 1 3 3 1 4 3 5 3 4 4 5 0.5 0.3 0.2

94 2 2 1 1 1 1 2 5 5 5 5 4 5 4 0.6 0.25 0.15

95 1 1 2 1 2 2 1 4 4 5 4 5 5 5 0.5 0.25 0.25

96 1 2 2 1 2 2 1 4 5 4 4 4 4 5 0.55 0.25 0.2

97 2 2 1 1 2 2 2 5 5 5 5 4 5 4 0.6 0.3 0.1

IMPULSIVE BUYINGNO

CONSCIENTIOUSNESS ALOKASI DANA

Page 58: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

58

LAMPIRAN 4

DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN KONSUMSI

NO 1 2 3 4 5 6 7

1 TEMPAT TINGGAL KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK MAKANAN PAKAIAN HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

2 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

3 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

4 TEMPAT TINGGAL MAKANAN KENDARAAN PAKAIAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

5 TEMPAT TINGGAL MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

6 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

7 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

8 MAKANAN PAKAIAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

9 TEMPAT TINGGAL PAKAIAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

10 MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN TEMPAT TINGGAL HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

11 TEMPAT TINGGAL MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

12 PAKAIAN TEMPAT TINGGAL MAKANAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

13 PAKAIAN KENDARAAN MAKANAN TEMPAT TINGGAL BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

14 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

15 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

16 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

17 MAKANAN PAKAIAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

18 TEMPAT TINGGAL MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

19 MAKANAN PAKAIAN TEMPAT TINGGAL BARANG ELEKTRONIKKENDARAAN HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

20 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

21 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN HIBURAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

22 MAKANAN TEMPAT TINGGAL TEMPAT TINGGAL HIBURAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

23 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

24 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

25 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

Page 59: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

59

DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN KONSUMSI (LANJUTAN)

NO 1 2 3 4 5 6 7

26 TEMPAT TINGGAL MAKANAN KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

27 TEMPAT TINGGAL MAKANAN PENDIDIKAN KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

28 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

29 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

30 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

31 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN BARANG ELEKTRONIKKENDARAAN HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

32 MAKANAN PAKAIAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

33 TEMPAT TINGGAL MAKANAN KENDARAAN PAKAIAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

34 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

35 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

36 MAKANAN PAKAIAN PENDIDIKAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK KENDARAAN WISATA KE LUAR NEGERI

37 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN HIBURAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

38 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

39 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

40 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

41 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

42 TEMPAT TINGGAL MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

43 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

44 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

45 MAKANAN BARANG ELEKTRONIK PAKAIAN KENDARAAN TEMPAT TINGGAL HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

46 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

47 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN BARANG ELEKTRONIKHIBURAN PAKAIAN WISATA KE LUAR NEGERI

48 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

49 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN BARANG ELEKTRONIKPAKAIAN HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

50 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

Page 60: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

60

DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN KONSUMSI (LANJUTAN)

NO 1 2 3 4 5 6 7

51 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

52 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN HIBURAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

53 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

54 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

55 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

56 MAKANAN KENDARAAN PAKAIAN TEMPAT TINGGAL HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

57 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN BARANG ELEKTRONIKPAKAIAN HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

58 TEMPAT TINGGAL MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

59 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN BARANG ELEKTRONIKPAKAIAN HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

60 KENDARAAN TEMPAT TINGGAL MAKANAN PAKAIAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

61 MAKANAN TEMPAT TINGGAL TEMPAT TINGGAL BARANG ELEKTRONIKPAKAIAN HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

62 TEMPAT TINGGAL MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

63 TEMPAT TINGGAL PAKAIAN PENDIDIKAN HIBURAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

64 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

65 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

66 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

67 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN TEMPAT TINGGAL HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

68 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

69 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN BARANG ELEKTRONIKPAKAIAN HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

70 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

71 TEMPAT TINGGAL MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

72 TEMPAT TINGGAL MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

73 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

74 MAKANAN KENDARAAN PAKAIAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK TEMPAT TINGGAL WISATA KE LUAR NEGERI

75 KENDARAAN PAKAIAN TEMPAT TINGGAL MAKANAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

Page 61: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

61

DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN KONSUMSI (LANJUTAN)

NO 1 2 3 4 5 6 7

76 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

77 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN HIBURAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

78 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

79 TEMPAT TINGGAL MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

80 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN HIBURAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

81 MAKANAN PAKAIAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

82 MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN TEMPAT TINGGAL HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

83 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN BARANG ELEKTRONIKPAKAIAN HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

84 PAKAIAN MAKANAN TEMPAT TINGGAL HIBURAN BARANG ELEKTRONIK KENDARAAN WISATA KE LUAR NEGERI

85 TEMPAT TINGGAL MAKANAN PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

86 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN HIBURAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

87 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

88 TEMPAT TINGGAL PAKAIAN MAKANAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

89 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

90 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN HIBURAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

91 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

92 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

93 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

94 MAKANAN TEMPAT TINGGAL KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

95 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

96 MAKANAN TEMPAT TINGGAL PAKAIAN KENDARAAN HIBURAN BARANG ELEKTRONIK WISATA KE LUAR NEGERI

97 TEMPAT TINGGAL MAKANAN KENDARAAN PAKAIAN BARANG ELEKTRONIK HIBURAN WISATA KE LUAR NEGERI

Page 62: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

62

DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN INVESTASI

NO 1 2 3 4 5 6 7

1 PENDIDIKAN TANAH EMAS SAHAM OBLIGASI REKSA DANA PROPERTY DAN REAL ESTATE

2 EMAS TANAH PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

3 PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE EMAS TANAH SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

4 PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE EMAS OBLIGASI SAHAM REKSA DANA

5 PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE TANAH REKSA DANA EMAS SAHAM OBLIGASI

6 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

7 TANAH PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

8 EMAS PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

9 PENDIDIKAN TANAH SAHAM OBLIGASI REKSA DANA EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE

10 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

11 PENDIDIKAN TANAH SAHAM PROPERTY DAN REAL ESTATE EMAS OBLIGASI REKSA DANA

12 PENDIDIKAN TANAH EMAS SAHAM OBLIGASI REKSA DANA PROPERTY DAN REAL ESTATE

13 EMAS PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE TANAH SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

14 TANAH PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

15 TANAH PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

16 EMAS PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI SAHAM REKSA DANA

17 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

18 TANAH PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI SAHAM REKSA DANA

19 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI SAHAM REKSA DANA

20 TANAH EMAS PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

21 EMAS TANAH PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI SAHAM REKSA DANA

22 TANAH EMAS PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

23 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

24 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

25 TANAH PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

26 PENDIDIKAN EMAS TANAH SAHAM PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI REKSA DANA

27 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

28 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

Page 63: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

63

DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN INVESTASI (LANJUTAN)

NO 1 2 3 4 5 6 7

29 EMAS PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

30 TANAH PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

31 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

32 EMAS TANAH PENDIDIKAN SAHAM PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI REKSA DANA

33 EMAS TANAH PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI SAHAM REKSA DANA

34 PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE TANAH EMAS SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

35 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

36 PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE TANAH REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

37 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

38 PROPERTY DAN REAL ESTATE TANAH EMAS PENDIDIKAN REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

39 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

40 PROPERTY DAN REAL ESTATE PENDIDIKAN TANAH EMAS OBLIGASI SAHAM REKSA DANA

41 EMAS PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

42 TANAH PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI REKSA DANA SAHAM

43 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

44 PENDIDIKAN TANAH EMAS SAHAM PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI REKSA DANA

45 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

46 PENDIDIKAN EMAS TANAH SAHAM REKSA DANA PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI

47 EMAS TANAH PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

48 EMAS TANAH PENDIDIKAN REKSA DANA SAHAM PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI

49 PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE EMAS REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

50 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

51 PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE EMAS SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

52 PENDIDIKAN TANAH EMAS REKSA DANA SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

53 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

54 EMAS TANAH PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

55 TANAH EMAS PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

56 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

Page 64: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

64

DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN INVESTASI (LANJUTAN)

NO 1 2 3 4 5 6 7

57 PROPERTY DAN REAL ESTATE TANAH EMAS PENDIDIKAN SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

58 TANAH PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE EMAS SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

59 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

60 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

61 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

62 PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM EMAS OBLIGASI REKSA DANA

63 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM OBLIGASI REKSA DANA

64 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

65 EMAS TANAH PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

66 PENDIDIKAN EMAS TANAH SAHAM PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA OBLIGASI

67 TANAH PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

68 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

69 PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE EMAS REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

70 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

71 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

72 PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE EMAS REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

73 PROPERTY DAN REAL ESTATE TANAH PENDIDIKAN EMAS REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

74 TANAH SAHAM PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI REKSA DANA

75 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

76 TANAH PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

77 PENDIDIKAN TANAH EMAS SAHAM PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA OBLIGASI

78 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

79 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

80 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

81 EMAS TANAH PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

82 EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE PENDIDIKAN REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

83 PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE TANAH REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

84 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

Page 65: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

65

DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN INVESTASI (LANJUTAN)

NO 1 2 3 4 5 6 7

85 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

86 EMAS PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

87 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

88 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE SAHAM REKSA DANA OBLIGASI

89 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

90 EMAS PENDIDIKAN TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

91 TANAH PENDIDIKAN EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

92 PENDIDIKAN TANAH EMAS REKSA DANA SAHAM PROPERTY DAN REAL ESTATE OBLIGASI

93 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

94 PENDIDIKAN TANAH EMAS PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

95 PENDIDIKAN EMAS TANAH PROPERTY DAN REAL ESTATE REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

96 EMAS PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE TANAH OBLIGASI REKSA DANA SAHAM

97 TANAH PENDIDIKAN PROPERTY DAN REAL ESTATE EMAS REKSA DANA SAHAM OBLIGASI

LAMPIRAN 5

DESKRIPTIF STATISTIK

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

IMPULSIVE_BUYING 97 1.00 3.83 1.8829 .63401

CONSCIENTIOUSNESS 97 2.33 5.00 4.1204 .61682

KONSUMSI 97 .30 .85 .6268 .10657

TABUNGAN 97 .05 .50 .2057 .08776

INVESTASI 97 .05 .40 .1675 .07808

Valid N (listwise) 97

Page 66: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

66

LAMPIRAN 6

UJI VALIDITAS IMPULSIVE BUYING

Correlations

IB1 IB2 IB3 IB4 IB5 IB6 IB7

IB1 Pearson Correlation 1 .403** .328** .297** .162 .226* .855**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .003 .113 .026 .000

N 97 97 97 97 97 97 97

IB2 Pearson Correlation .403** 1 .517** .389** .075 .463** .439**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .466 .000 .000

N 97 97 97 97 97 97 97

IB3 Pearson Correlation .328** .517** 1 .606** -.034 .456** .353**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .738 .000 .000

N 97 97 97 97 97 97 97

IB4 Pearson Correlation .297** .389** .606** 1 -.045 .685** .406**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .660 .000 .000

N 97 97 97 97 97 97 97

IB5 Pearson Correlation .162 .075 -.034 -.045 1 .016 .210*

Sig. (2-tailed) .113 .466 .738 .660 .877 .038

N 97 97 97 97 97 97 97

IB6 Pearson Correlation .226* .463** .456** .685** .016 1 .241*

Sig. (2-tailed) .026 .000 .000 .000 .877 .017

N 97 97 97 97 97 97 97

IB7 Pearson Correlation .855** .439** .353** .406** .210* .241* 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .038 .017

N 97 97 97 97 97 97 97

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

UJI RELIABILITAS IMPULSIVE BUYING

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.827 6

Page 67: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

67

UJI VALIDITAS CONSCIENTIOUSNESS

Correlations

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7

C1 Pearson Correlation 1 .420** -.172 -.102 .417** .042 .224*

Sig. (2-tailed) .000 .092 .320 .000 .686 .027

N 97 97 97 97 97 97 97

C2 Pearson Correlation .420** 1 -.199 -.080 .155 .086 -.136

Sig. (2-tailed) .000 .051 .435 .129 .402 .185

N 97 97 97 97 97 97 97

C3 Pearson Correlation -.172 -.199 1 .006 -.027 .063 .048

Sig. (2-tailed) .092 .051 .951 .796 .539 .640

N 97 97 97 97 97 97 97

C4 Pearson Correlation -.102 -.080 .006 1 -.059 -.214* .082

Sig. (2-tailed) .320 .435 .951 .567 .035 .425

N 97 97 97 97 97 97 97

C5 Pearson Correlation .417** .155 -.027 -.059 1 -.051 -.030

Sig. (2-tailed) .000 .129 .796 .567 .620 .769

N 97 97 97 97 97 97 97

C6 Pearson Correlation .042 .086 .063 -.214* -.051 1 .205*

Sig. (2-tailed) .686 .402 .539 .035 .620 .044

N 97 97 97 97 97 97 97

C7 Pearson Correlation .224* -.136 .048 .082 -.030 .205* 1

Sig. (2-tailed) .027 .185 .640 .425 .769 .044

N 97 97 97 97 97 97 97

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

UJI RELIABILITAS CONSCIENTIOUSNESS

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.603 3

Page 68: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

68

UJI NORMALITAS

UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 4.726 .457 10.341 .000

concientiousne

ss -.675 .076 -.657 -8.924 .000 .904 1.106

tabungan -1.299 .544 -.180 -2.389 .019 .866 1.155

investasi -1.026 .582 -.126 -1.762 .081 .954 1.049

pendapatan .095 .058 .125 1.636 .105 .840 1.190

usia -.020 .071 -.021 -.277 .783 .868 1.152

a. Dependent Variable:

impulsive_buying

Page 69: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

69

UJI HETEROSKEDASTISITAS

REGRESI

Conscientiousness

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .711a .506 .500 .44811 1.610

a. Predictors: (Constant), concientiousness

b. Dependent Variable: impulsive_buying

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 19.513 1 19.513 97.171 .000a

Residual 19.077 95 .201

Total 38.589 96

a. Predictors: (Constant), concientiousness

b. Dependent Variable: impulsive_buying

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound

Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) 4.895 .309 15.846 .000 4.281 5.508

concientiousness -.731 .074 -.711 -9.858 .000 -.878 -.584 1.000 1.000

a. Dependent Variable: impulsive_buying

Page 70: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

70

Konsumsi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .268a .072 .062 .61399 1.600

a. Predictors: (Constant), konsumsi

b. Dependent Variable: impulsive_buying

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.775 1 2.775 7.362 .008a

Residual 35.814 95 .377

Total 38.589 96

a. Predictors: (Constant), konsumsi

b. Dependent Variable: impulsive_buying

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound

Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) .883 .374 2.362 .020 .141 1.625

konsumsi 1.595 .588 .268 2.713 .008 .428 2.763 1.000 1.000

a. Dependent Variable: impulsive_buying

Tabungan

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .234a .055 .045 .61965 1.546

a. Predictors: (Constant), tabungan

b. Dependent Variable: impulsive_buying

Page 71: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

71

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.112 1 2.112 5.500 .021a

Residual 36.477 95 .384

Total 38.589 96

a. Predictors: (Constant), tabungan

b. Dependent Variable: impulsive_buying

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) 2.230 .161 13.853 .000 1.911 2.550

tabungan -1.690 .721 -.234 -2.345 .021 -3.121 -.259 1.000 1.000

a. Dependent Variable: impulsive_buying

Investasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .103a .011 .000 .63394 1.567

a. Predictors: (Constant), investasi

b. Dependent Variable: impulsive_buying

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .410 1 .410 1.021 .315a

Residual 38.179 95 .402

Total 38.589 96

a. Predictors: (Constant), investasi

b. Dependent Variable: impulsive_buying

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound

Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) 2.023 .153 13.221 .000 1.719 2.327

investasi -.837 .829 -.103 -1.010 .315 -2.482 .808 1.000 1.000

a. Dependent Variable: impulsive_buying

Page 72: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

72

Pendapatan

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .239a .057 .047 .61891 1.614

a. Predictors: (Constant), pendapatan

b. Dependent Variable: impulsive_buying

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.200 1 2.200 5.742 .019a

Residual 36.390 95 .383

Total 38.589 96

a. Predictors: (Constant), pendapatan

b. Dependent Variable: impulsive_buying

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound

Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) 1.069 .346 3.093 .003 .383 1.755

pendapatan .182 .076 .239 2.396 .019 .031 .333 1.000 1.000

a. Dependent Variable: impulsive_buying

Usia

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .081a .007 -.004 .63523 1.569

a. Predictors: (Constant), usia

b. Dependent Variable: impulsive_buying

Page 73: Alokasi Pendapatan, Conscientiousness, dan Faktor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5698/3/T1_212011022_Full... · Akhir-akhir ini banyak sorotan masyarakat yang ditujukan

73

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .255 1 .255 .632 .428a

Residual 38.334 95 .404

Total 38.589 96

a. Predictors: (Constant), usia

b. Dependent Variable: impulsive_buying

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Lower Bound

Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) 2.068 .242 8.558 .000 1.588 2.548

usia -.076 .096 -.081 -.795 .428 -.267 .114 1.000 1.000

a. Dependent Variable: impulsive_buying