Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    1/34

     Aliran Filsafat yaAliran Filsafat yang digunakan di Indonesia

    Bab I

    Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Dalam suatu Proses pembelajaran, tidak terlepas dari pendidikan.Pendidikan ialah proses

     pengubahan tingkah laku dan sikap seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakanmanusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam arti sempit pendidikan berarti perbuatan

    atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. Dalam arti luas, pendidikan diartikan

    sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

     pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengn kebutuhan.

    Upaya proses belajar sepanjang hayat, maka pengertian pendidikan disini adalah merupakan

    usaha yang berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam

    masyarakat.karena adanya perubahan dan kemajuan di masyarakat yang disebabkan oleh

     berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang tiada henti-hentinya.

    Dengan adanya uraian diatas, maka seorang guru harus pandai dalam mendidik. Oleh karena itu,

    melalui makalah saya ini kita akan mengkaji secara garis besar tentang „Aliran-aliran ilsa!at

    yang terdapat di "ndonesia#, salah satu !ilsa!at yang akan kita kaji dalam makalah saya ini adalahilsa!at Pendidikan. Diharapkan dengan pembahasan dalam makalah ini kita dapat memperoleh

    gambaran dengan jelas, mengenai ilsa!at pendidikan dan penerapan yang sudah diterapkan di"ndonesia. $emoga makalah ini dapat membantu kita sebagai calon guru dalam kegiatan belajar-

    mengajar dilingkungan pendidikan.

    1.2Pembatasan Masalah

    Dalam %akalah ini, perlu dibatasi masalah yang dibahas karena mengingat luasnya

    masalah yang berhubungan dengan berbagai &ilai dan %akna yang terkandung dalam

    Pendidikan. Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini merupakan garis-garis besar dari berbagai pengertian dan pengaplikasian ilsa!at dalam dunia Pendidikan di "ndonesia bagi

    sebagian orang.

    1.3 Identifikasi Masalah

    Adapun pengidenti!ikasian %asalah dalam %akalah ini adalah'

    (. )elaskan pengertian dari pendidikan

    *. )elaskan pengertian dari !ilsa!at+

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    2/34

    . agaimana peranan !ilsa!at dalam pendidikan+

    . )elaskan aliran-aliran !ilsa!at apa sajakah yang digunakan di "ndonesia+

    1.4 Tujuan Masalah

    $esuai dengan rumusan masalah diatas, maka pembahasan masalah dalam makalah ini bertujuan untuk'

    (. %engetahui dan memahami pengertian dari pendidikan.

    *. %engetahui dan memahami pengertian dari !ilsa!at.

    . %engetahui dan memahami peranan !ilsa!at dalam hal pendidikan.

    . %engetahui, memahami dan mempraktekkan aliran !ilsa!at yang digunakan di "ndonesia.

    Bab II

    Pembahasan

    2.1 PENE!TI"N

    2.1.1. Pengertian Pendidikan

    $ebelum kita membahas mengenai ilsa!at yang ada di "ndonesia dalam hal pendidikan,

    ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui, apa yang dimaksud dengan Pendidikan.Pendidikan, secara etimologi, yakni/ paedagogie dan paedagogiek .

    0Purwanto.*1112 paedagogiek, paedos yang berarti anak, dan agoge yang artinya pemimpin.

    Pendidikan haruslah berorientasi kepada pengenalan realita diri manusia dan dirinya sendiri baik 

     bersi!at obyekti! dan subyekti!. Pendidikan berarti pembebasan bukan penguasaan 0reire *112.

    Pendidikan dapat diartikan pula sebagai kegiatan mengubah prilaku indi3idu kearah kedewasaan

    dan kematangan sebab pendidikan itu pemberdayaan sumber daya manusia. %akna pendidikan

    adalah memebrikan kebebasan kepada seseorang untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai

    dengan potensi yang dimiliki. Proses pemberdayaan harus didasarkan pada kasih saying, sebab

    tidak ada manusia jenius mampu mengerjakan sesuatu hal sendirian, selalu membutuhkan dandibutuhkan manusia lainnya. Dalam proses pemberdayaan, peserta didik dididik dan dibimbing

    menjadi $D% yang 4ealita, erani, manusia social dan memiliki 5isi.

    Pada hakekatnya pendidikan itu bukan membentuk, bukan menciptakan seperti yang diinginkan,

    tetapi menolong, membantu dalam arti luas. Dalam arti, pendidikan mempersiapkan peserta didik 

    semaksimal mungkin untuk dapat mengikuti perubahan 6aman dan dapat mengatasi masalah-

    masalah yang dihadapi dalam hidupnya.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    3/34

    2.1.2. Pengertian #ilsafat

    ilsa!at berasal dari bahasa 7unani, philosophia dan philoshophos. %enurut bentuk kata,

     philosophia diambil dari kata philos dan shopia atau philos dan sophos. Philos berarti cinta danshopia atau shopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Dalam pengertian ini

    seseorang dapat disebut telah ber!ilsa!at apabila seluruh ucapannya dan perilakunya mengandungmakna dan ciri sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, terhadap pengetahuan dan

    terhadap hikmah.

    De!inisi !ilsa!at menurut beberapa ilmuwan antara lain'

     Phytagoras 089*-:92

    Ditahbiskan sebagai orang pertama yang memakai kata Philosopia yang berarti pecinta

    kebijaksanaan 0lo3er o! ;isdom2 bukan kebijaksanaan itu sendiri.

     Plato 0*9-9 $%2

    ilsa!at adalah ilmu pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran yang asli artimya

    kebenaran yang telah dibuktikan secara nyata.

     Aristoteles 0

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    4/34

    @ usaha untuk menyelami maksud >uhan dan tempat manusia di dalam maksud itu

    @ usaha untuk menemukan dasar dari ilmu alam

    @ penyelidikan tegar tentang asal-usul, keluasan, dan 3aliditas ide manusia

    @ eksplorasi terhadap letak dari kehendak dan kesadaran di jagad raya

    @ penyelidikan tentang nilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan

    @ usaha untuk mengkode!ikasi aturan pada pikiran manusia guna peningkatan

    rasionalitas dan keluasan bagi pemikiran yang jernih

    Pada awalnya, kata so!ia lebih sering diartikan sebagai kemahiran dan kecakapan dalam

    suatu pekerjaan, seperti perdagangan dan pelayaran. Dalam perkembangan selanjutnya, makna

    dari kata kemahiran ini lebih dikhususkan lagi untuk kecakapan di bidang syair dan musik.%akna ini kemudian berkembang lagi kepada jenis pengetahuan yang dapat mengantarkan

    manusia untuk mengetahui kebenaran murni. Oleh karena itu, manusia hanya dapat sampai pada

    si!at #pencipta kebijaksanaanB. Pythagoras menyatakan' #cukup seorang menjadi mulia ketika iamenginginkan hikmah dan berusaha untuk mencapainyaB.

     Harun Hadiwijono berpendapat bahwa !ilsa!at diambil dari bahasa 7unani,

    !iloso!ia. $truktur katanya berasal dari kata !iloso!ien yang berarti mencintai kebijaksanaan.

    Dalam arti itu, menurut Cadiwijono !ilsa!at mengandung arti sejumlah gagasan yang penuhkebijaksanaan. Artinya, seseorang dapat disebut ber!ilsa!at ketika ia akti! memperoleh

    kebijaksanaan. ?ata !ilsa!at dalam pengertian ini lebih memperoleh kebijaksanaan. ?ata !ilsa!at

    dalam pengertian ini lebih berarti sebagai #Cimbauan kepadakebijaksanaanB. Harun beranggapan bahwa kata !ilsa!at bukan berasal dari struktur kata Philos

    dan shopia, philos dan shophos atau !iloso!en. >etapi kata !ilsa!at berasal dari bahasa 7unani

    yang struktur katanya berasal dari kata philien dalam arti cinta dan sho!os dalam arti wisdom.

    Orang Arab menurut Carun memindahkan kata Philosophia ke dalam bahasa mereka denganmenyesuaikan tabiat susunan kata-kata bahasa Arab, yaitu !ilsa!at dengan pola 0wajan2 !alala,

    !alalah, dan !ila. erdasarkan wajan itu, maka penyebutan kata !ilsa!at dalam bentuk kata

     benda seharusnya disebut !alsa!at atau ilsu!. 0diakses dari internet $abtu 8 Desember *11: jam**.8:2

    Carun lebih lanjut menyatakan bahwa kata !ilsa!at yang banyak dipakai oleh masyarakat

    "ndonesia, sebenarnya bukan murni berasal dari bahasa Arab sama seperti tidak murninya kata!ilsa!at terambil dari bahasa arat, philosophy. Carun justru membuat kompromi bahwa !ilsa!atterambil dari dua bahasa, yaitu il diambil dari bahasa "nggris dan $a!ah dari bahasa Arab.

    $ehingga kata !ilsa!at, adalah gabungan antara bahasa "nggris dan Arab. er!ilsa!at artinya

     berpikir menurut tata tertib 0logika2 dengan bebas 0tidak terikat pada tradisi, dogma serta agama2dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya.

    Atas dasar itu, maka menurut Carun, secara etimologi !ilsa!at dapat dide!inisikan sebagai'

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    5/34

    (.Pengetahuan tentang hikmah

    *.Pengetahuan tentang prinsip atau dasar 

    .mencari kebenaran

    .%embahas dasar dari apa yang dibahas

     Ali Mudhafir  berpendapat bahwa kata !ilsa!at dalam bahasa "ndonesia memiliki padanan kataalsa!ah 0Arab2, Phyloshophy 0"nggris2, Philosophie 0)erman, elanda dan Perancis2. $emua

    kata itu, berasal dari bahasa 7unani Philosphia. ?ata philosophia sendiri terdiri dari dua suku

    kata, yaitu Philien, Philos dan shopia. Philien berarti mencintai, philos berarti teman dan sophos berarti bijaksana, shopia berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, menurut Ali %udha!ir ada dua

    arti secara etimologi dari kata !ilsa!at yang sedikit berbeda. Pertama, apabila istilah !ilsa!at

    mengacu pada asal kata philien dan shopos, maka ia berarti mencintai hal-hal yang bersi!at

     bijaksana 0ia menjadi si!at2. ?edua, apabila !ilsa!at mengacu pada asal kata philos dan shopia,

    maka ia berarti teman kebijaksanaan.

    2.2 Peranan #ilsafat dalam Pendidikan

    >ujuan !ilsa!at pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses

     pembelajaran yang ideal. >eori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakandan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh !ilsa!at pendidikan. Praktik pendidikan atau

     proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan

    interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan denganmenggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan !ilsa!at pendidikan memberikan

    inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang

     jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik dilapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. $eorang guru perlu menguasai

    konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek 

    terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.

    $esungguhnya ajaran !ilsa!at merupakan sumber, landasan dan identitas tatanan atau sistem nilaikehidupan umat manusia. $edemikian berkembang, maka khasanah ajaran nilai !ilsa!at

    kuantitati-kualitati! terus meningkat/ terbukti dengan berbagai aliran 0sistem2 !ilsa!at yang

    memberikan identitas berbagai sistem pendidikan, sistem budaya, sistem

    ?enegaraan dan peradaban bangsa-bangsa modern.

    ilsa!at pendidikan merupakan terapan dari !ilsa!at, yang berarti bahwa !ilsa!at pendidikan padadasarnya menggunakan cara kerja !ilsa!at dan akan menggunakan hasil-hasil kajian dari !ilsa!at,

    yaitu, berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan dan nilai, khususnya yang berkaitan dengan praktek pelaksanaan pendidikan.

    $eorang guru, baik sebagai pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, peru

    mengetahui !ilsa!at pendidikan. $eorang guru perlu memahami dan tidak boleh buta terhadap

    !ilsa!at pendidikan, karena tujuan pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    6/34

    hidup dan kehidupan indi3idu maupun masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan. >ujuan

     pendidikan perlu dipahami dalam hubungannya dengan tujuan hidup. uru sebagai pribadi

    mempunyai tujuan hidupnya dan guru sebagai masyarakat mempunyai tujuan hidup bersama. ilsa!at pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para pendidik 

    0guru2. Cal tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola proses belajar mengajar 

    0P%2. $elain itu pemahaman !ilsa!at pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatanmeraba-raba tanpa rencana dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan.

    ilsa!at Pendidikan merupakan aplikasi !ilsa!at dalam pendidikan 0?neller, (:9(2. Pendidikan

    membutuhkan !ilsa!at karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan

     pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, sertalebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun !akta-!akta pendidikan, dan tidak 

    memungkinkan dapat dijangkau.

    Dalam !ilsa!at terdapat berbagai aliran/ sehubungan dengan itu maka dalam !ilsa!at pendidikan

     pun terdapat berbagai aliran sesuai dengan aliran yang ada dalam !ilsa!at. erikut ini

    akandiuraikan berbagai aliran !ilsa!at pendidikan tersebut.

    2.3 "liran$aliran filsafat Pendidikan %ang digunakan di

    Ind&nesia

    2.3.1 "liran #ilsafat Pendidikan Idealisme

    >okoh aliran idealisme adalah Plato 0*9-9 $%2, murid $okrates. Aliran idealismemerupakan suatu aliran ilmu !ilsa!at yang mengagungkan jiwa. %enurutnya, cita adalah

    gambaran asli yang semata-mata bersi!at rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli 0cita2

    dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan citamelahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa

    yang nyata hanyalah idea. "dea sendiri selalu tetap atau tidak mengalami perubahan serta

     penggeseran, yang mengalami gerak tidak dikategorikan idea. ?eberadaan idea tidak tampak 

    dalam wujud lahiriah, tetapi gambaran yang asli hanya dapat dipotret oleh jiwa murni. Alamdalam pandangan idealisme adalah gambaran dari dunia idea, sebab posisinya tidak menetap.

    $edangkan yang dimaksud dengan idea adalah hakikat murni dan asli.

    Aliran idealisme kenyataannya sangat identik dengan alam dan lingkungan sehingga melahirkandua macam realita.

     Pertama, yang tampak yaitu apa yang dialami oleh kita selaku makhluk hidup dalam lingkunganini seperti ada yang datang dan pergi, ada yang hidup dan ada yang demikian seterusnya.  Kedua,

    adalah realitas sejati, yang merupakan si!at yang kekal dan sempurna 0idea2, gagasan dan pikiranyang utuh di dalamnya terdapat nilai-nilai yang murni dan asli, kemudian kemutlakan dan

    kesejatian kedudukannya lebih tinggi dari yang tampak, karena idea merupakan wujud yang

    hakiki.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    7/34

    Prinsipnya, aliran idealisme mendasari semua yang ada. 7ang nyata di alam ini hanya idea, dunia

    idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata seperti yang

    tampak dan tergambar. $edangkan ruangannya tidak mempunyai batas dan tumpuan yang palingakhir dari idea adalah arche yang merupakan tempat kembali kesempurnaan yang disebut dunia

    idea dengan >uhan, arche, si!atnya kekal dan sedikit pun tidak mengalami perubahan.

    Aliran idealisme berusaha menerangkan secara alami pikiran yang keadaannya secara meta!isis

    yang baru berupa gerakan-gerakan rohaniah dan dimensi gerakan tersebut untuk menemukanhakikat yang mutlak dan murni pada kehidupan manusia. Demikian juga hasil adaptasi indi3idu

    dengan indi3idu lainnya. ;alaupun katakanlah idealisme dipandang lebih luas dari aliran yang

    lain karena pada prinsipnya aliran ini dapat menjangkau hal-ihwal yang sangat pelik yangkadang-kadang tidak mungkin dapat atau diubah oleh materi.

    2.3.2 "liran #ilsafat Pendidikan !ealisme

    %enurut realisme, kualitas nilai tidak dapat ditentukan secara konseptual, melainkan

    tergantung dari apa atau bagaimana keadaannya bisa dihayatioleh subjek tertentu dan selanjutnyaakan tergantung pula dari sikap subjek tersebut. >eori lain yang muncul dari realisme disebut

    determinismetis. Dikatakan bahwa semua yang ada dalam alam ini, termasuk manusia,

    mempunyai hubungan hingga merupakan rantai sebab akibat.

    4ealisme dalam berbagai bentuk menurut ?attso!! 0(::='(*=2 menarik garis pemisah yang tajamantara yang mengetahui dan yang diketahui, dan pada umumnya cenderung ke arah dualisme

    atau monisme materialistik.

    %enurut Amos Eomenius' %anusia selalu berusaha untuk mencapai tujuan hidup berupa

    keselamatan dan kebahagiaan hidup yang abadi dan kehidupn dunia yang sejahtera serta damai.

    Oleh karena itu dalam pembelajaran sangat ditekankan dengan penggunaan metode peragaanatau metode peragaan merupakan suatu keharusan dalam proses belajar mengajar, sehingga

     beliau dijuluki sebagai apak ?eperagaan dalam elajar %engajar 

    Dengan demikian pandangan-pandangan realisme mengenai pendidikan mencerminkan dua jenisdeterminasi mutlak dan determinasi terbatas/

    (. Determinisme %utlak, menunjukkan bahwa belajar adalah mengenal hal-hal yang tidak dapat

    dihalang-halangi adanya, jadi harus ada yang bersama-sama membentuk dunia ini.

    *. Determinisme >erbatas, memberikan gambaran kurangnya si!at pasi! mengenai belajar. ahwa

    meskipun pengenalan terhadap hal-hal yang kuantitati! didunia ini tidak berarti dimungkinkanadanya penguasaan terhadap mereka, namun kemampuan akan pengawasan diperlukan.

    2.3.3. "liran #ilsafat Pendidikan Materialisme

    Aliran materialisme adalah suatu aliran !ilsa!at yang berisikan tentang ajaran kebendaan,

    dimana benda merupakan sumber segalanya, sedangkan yang dikatakan materialistismementingkan kebendaan menurut materialisme 0 Poerwadarminta,(:

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    8/34

    yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini

    tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua 3ariasi yaitu

    materialisme dialektik dan materialisme humanistis. %enurut Noor Syam, 0(:

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    9/34

    Gksistensialisme adalah salah satu aliran besar dalam !ilsa!at, khususnya tradisi !ilsa!at

    arat. Gksistensialisme mempersoalkan keber-Ada-an manusia, dan keber-Ada-an itu dihadirkan

    lewat kebebasan. Pertanyaan utama yang berhubungan dengan eksistensialisme adalah melulusoal kebebasan. Apakah kebebasan itu+ bagaimanakah manusia yang bebas itu+ dan sesuai

    dengan doktrin utamanya yaitu kebebasan, eksistensialisme menolak mentah-mentah bentuk 

    determinasi terhadap kebebasan kecuali kebebasan itu sendiri. Dalam studi sekolahan !ilsa!ateksistensialisme paling dikenal hadir lewat )ean-Paul $artre, yang terkenal dengan diktumnya

    Hhuman is condemned to be !reeH, manusia dikutuk untuk bebas, maka dengan kebebasannya

    itulah kemudian manusia bertindak. Pertanyaan yang paling sering muncul sebagai deri3asikebebasan eksistensialis adalah, sejauh mana kebebasan tersebut bebas+ atau Hdalam istilah orde

     baruH, apakah eksistensialisme mengenal Hkebebasan yang bertanggung jawabH+ agi

    eksistensialis, ketika kebebasan adalah satu-satunya uni3ersalitas manusia, maka batasan dari

    kebebasan dari setiap indi3idu adalah kebebasan indi3idu lain. &amun, menjadi eksistensialis, bukan melulu harus menjadi seorang yang lain-daripada-yang-lain, sadar bahwa keberadaan

    dunia merupakan sesuatu yang berada diluar kendali manusia, tetapi bukan membuat sesuatu

    yang unik ataupun yang baru yang menjadi esensi dari eksistensialisme. %embuat sebuah pilihan

    atas dasar keinginan sendiri, dan sadar akan tanggung jawabnya dimasa depan adalah inti darieksistensialisme. $ebagai contoh, mau tidak mau kita akan terjun ke berbagai pro!esi seperti

    dokter, desainer, insinyur, pebisnis dan sebagainya, tetapi yang dipersoalkan oleheksistensialisme adalah, apakah kita menjadi dokter atas keinginan orang tua, atau keinginan

    sendiri.

    ilsa!at ini mem!okuskan pada pengalaman-pengalaman indi3idu. $ecara umum,

    eksistensialisme menekankan pilihan kreati!, subjekti!itas pengalaman manusia dan tindakankongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas.

    eberapa tokoh dalam aliran ini ' )ean Paul $atre, $oren ?ierkegaard, %artin uber, %artin

    Ceidegger, ?arl )asper, abril %arcel, Paul >illich.

    Gksistensialisme'

     %enekankan pada indi3idual dalam proses progresi!nya dengan pemikiran yang merdeka dan

    otentik.

     Pada dasarnya perhatian dengan kehidupan sebagai apa adanya dan tidak dengan kualitas-

    kualitas abstraknya.

     %embantu indi3idu memahami kebebasan dan tanggung jawab pribadinya. )adi,

    menggunakan pendidikan sebagai jalan mendorong manusia menjadi lebih terlibat dalamkehidupan sebagaimana pula dengan komitmen tindakannya.

     "ndi3idu seharusnya senantiasa memperbaiki diri dalam kehidupan dunia yang terus berubah.

     %enekankan pendekatan #"->houB 0Aku-?amu2 dalam proses pendidikan, baik guru maupun

    murid.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    10/34

     Promosikan pendekatan langsung-mendalam 0inner-directed2 yang humanistik/ dimana siswa

     bebas memilih kurikulum dan hasil pendidikannya.

    2.3.(. "liran #ilsafat Pendidikan Pr&gresi)isme

    Progresi3isme berpendapat tidak ada teori realita yang umum dan bahwa manusia berkembang terus menerus dalam arah yang posisit!. Apa yang dipandang benar sekrang belumtentu benar pada masa yang akan dating. Oleh sebab itu, peserta didik bukan dipersiapkan untuk 

    menghidupi kehidupan masa kini, melainkan mereka harus dipersiapkan menghadapi kehidupan

    masa dating. Permasalahan hidup masa kini tidk akan sama dengan permasalahan hidup masayang akan dating. Pengalaman menurut progresi3isme bersi!at dinamis dan temporal/ menyala.

    tidak pernah sampai pada yang paling ekstrem, serta pluralistis. %enurut progresi3isme, nilai

     berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara indi3idu dengan nilaiyang telah disimpan dalam kehudayaan. elajar ber!ungsi untuk 'mempertinggi tara! kehidupan

    sosial yang sangat kompleks. ?urikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu

    kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

    uru pendidik harus berperan sebagai pembimbing dan !asilitator agar peserta didik terdorongdan terbantu untuk mempelajari dan memiliki pengalaman tentang hal yang penting bagi

    kehidupan mereka, bukan memberikan sejumlah kebenaran yang disebut abadi.

    Progresi3isme menekankan pada perubahan dan sesuatu yang baru. Progresi3isme berpendapat

     bahwa tidak ada teori realita yang umum dan ini bertentangan dengan perenialisme. Pengalamanmenurut progresi3isme bersi!at dinamis dan temporal, tidak pernah sampai pada yang paling

    eFtrim serta pluralistis. %enurutnya nilai berkembang terus karena adanya pengalaman

    -pengalaman baru antara indi3idu dengan nilai yang telah disimpan.

    Progresi3isme'

    (. $uka melihat manusia sebagai pemecah persoalan 0problem-sol3er2 yang baik.

    *. Oposisi bagi setiap upaya pencarian kebenaran absolut.

    . Iebih tertarik kepada perilaku pragmatis yang dapat ber!ungsi dan berguna dalam hidup.

    . Pendidikan dipandang sebagai suatu proses.

    8. %encoba menyiapkan orang untuk mampu menghadapi persoalan aktual atau potensial dengan

    keterampilan yang memadai.

    =. %empromosikan pendekatan sinoptik dengan menghasilkan sekolah dan masyarakat bagi

    humanisasi.

    9. ercorak student-centered.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    11/34

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    12/34

    Perennial 4eligius' %embimbing indi3idu kepada kebenaran utama 0doktrin, etika dan

     penyelamatan religius2. %emakai metode trial and error untuk memperoleh pengetahuan

     proposisional.

    Perennial $ekuler' Promosikan pendekatan literari dalam belajar serta pemakaian seminar dan

    diskusi sebagai cara yang tepat untuk mengkaji hal-hal yang terbaik bagi dunia 0$ocraticmethod2. Disini, indi3idu dibimbing untuk membaca materi pengetahuan secara langsung dari

     buku-buku sumber yang asli sekaligus teks modern. Pembimbing ber!ungsi mem!ormulasikanmasalah yang kemudian didiskusikan dan disimpulkan oleh kelas. $ehingga, dengan iklim kritis

    dan demokratis yang dibangun dalam kultur ini, indi3idu dapat mengetahui pendapatnya sendiri

    sekaligus menghargai perbedaan pemikiran yang ada.

    2.3.+. "liran #ilsafat Pendidikan Esensialisme

    Gsensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yang

    mengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela pula. Gsensialisme didukung oleh idealisme

    modern yang mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam semesta tempat manusia berada. Gsensialisme juga didukung oleh idealisme subjekti! yang berpendapat hahwa alam

    semesta itu pada hakikatnya adalah jiwaKspirit dan segala sesuatu yang ada ini nyata ada dalam

    arti spiritual. 4ealisme berpendapat bahwa kualitas nilai tergantung pada apa dan bagaimana

    keadaannya, apabila dihayati oleh subjek tertentu, dan selanjutnya tergantung pula pada subjek tersebut. %enurut idealisme, nilai akan menjadi kenyataan 0ada2 atau disadari oleh setiap orang

    apabila orang yang bersangkutan berusaha untuk mengetahui atau menyesuaikan diri dengan

    sesuatu yang menunjukkan nilai kepadanya dan orang itu mempunyai pengalaman emosionalyang berupa pemahaman dan perasaan senang tak senang mengenai nilai tersehut. %enunut

    realisme, pengetahuan terbentuk berkat bersatunya stimulus dan tanggapan tententu menjadi satu

    kesatuan. $edangkan menurut idealisme, pengetahuan timbul karena adanya hubungan antara

    dunia kecil dengan dunia besar. Gsensialisme berpendapat bahwa pendidikan haruslah bertumpu pada nilai- nilai yang telah teruji keteguhan-ketangguhan, dan kekuatannya sepanjang masa

    Gssensialisme adalah suatu !ilsa!at pendidikan konser3ati! yang pada mulanya

    dirumuskan sebagai suatu kritik terhadap trend-trend progrei! di sekolah-sekolah. Gssensialisme, berpendapat bahwa kultur kita telah memiliki suatu inti pengetahuan umum yang harus diberikan

    di sekolah-sekolah dalam suatu cara yang sistematik dan berdisiplin. Gssensialisme menekankan

     pada apa yang mendukung pengetahuan dan keterampilan yang diyakini penting yang harusdiketahui oleh para anggota masyarakat yang produkti!.

    Gssensialisme, sepertihalnya perenialisme dan progresi3isme bukan merupakan suatu aliran

    !ilsa!at tersendiri, yang mendirikan suatu bangunan !ilsa!at, malainkan suatu gerakan dalam

     pendidikan yang memprotes terhadap pendidikan progresi3isme. Gssensialisme mengadakan protes tersebut tidak menolak atau menentang secara keseluruhan pandangan progresi3isme

    seperti halnya yang dilakukan perenislisme.

    Dua aliran !ilsa!at Lidealisme dan realisme L yang membentuk corak essensialisme sebagai

     pendukung essensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak melepaskan si!atnyayang utama pada dirinya masing-masing.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    13/34

     erkaitan dengan hal-hal esensial atau mendasar yang seharusnya manusia tahu dan

    menyadari sepenuhnya tentang dunia dimana mereka tinggal dan juga bagi kelangsungan

    hidupnya.

     %enekankan data !akta dengan kurikulum yang tampak bercorak 3okasional.

     ?onsentrasi studi pada materi-materi dasar tradisional seperti' membaca, menulis, sastra,

     bahasa asing, matematika, sejarah, sains, seni dan musik.

     Pola orientasinya bergerak dari skill dasar menuju skill yang bersi!at semakin kompleks.

     Perhatian pada pendidikan yang bersi!at menarik dan e!isien.

     7akin pada nilai pengetahuan untuk kepentingan pengetahuan itu sendiri.

     Disiplin mental diperlukan untuk mengkaji in!ormasi mendasar tentang dunia yang didiami

    serta tertarik pada kemajuan masyarakat teknis.

    2.3., "liran #ilsafat Pendidikan !ek&nstruksi&nisme

    4ekonstruksionisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berpikir progresi!isme dalam

     pendidikan. >idak cukup kalau indi3idu belajar hanya dari pengalaman-pengalaman

    kemasyarakatan di sekolah. >ujuan pendidikan adalah untuk menumbuhkan kesadaran pesertadidik akan masalah-masalah sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi manusia bukan hanya

    nasional, regional, akan tetapi juga ecara global.

    rameld 0$adulloh'*112 mengemukakan teori pendidikan rekonstruksionisme terdiri dari lima

    tesis.

    >eori ?onstrukti3isme dide!inisikan sebagai pembelajaran yang bersi!at generati!, yaitu

    tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. ?onstrukti3isme sebenarnya bukan

    merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakanhimpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. "ni menyebabkan seseorang

    mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. Pendekatan konstrukti3isme mempunyai

     beberapa konsep umum seperti'

    (. Pelajar akti! membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.

    *. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri pengetahuanmereka.

    . Pentingnya membina pengetahuan secara akti! oleh pelajar sendiri melalui proses

    saling mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    14/34

    . Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara

    akti! dengan cara membandingkan in!ormasi baru dengan pemahamannya yang sudah

    ada.

    8. ?etidakseimbangan merupakan !aktor moti3asi pembelajaran yang utama. aktor ini

     berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atausesuai dengan pengetahuan ilmiah.

    =. ahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman pelajar untuk menarik miknat pelajar.

    ?onstrukti3isme merupakan satu pendekatan yang didapati sesuai dipraktikkan dalam

     pengajaran dan pembelajaran sains. Dalam pendekatan ini murid dianggap telah mempunyai idea

    yang tersendiri tentang sesuatu konsep yang belum dipelajari. "dea tersebut mungkin benar atautidak.

    4ekonstruksionisme'

     Promosi pemakaian problem sol3ing tetapi tidak harus dirangkaikan dengan penyelesaian

     problema sosial yang signi!ikan.

     %engkritik pola li!e-adjustment 0perbaikan tambal-sulam2 para Progresi3ist.

     Pendidikan perlu ber!ikir tentang tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk itu

     pendekatan utopia pun menjadi penting guna menstimuli pemikiran tentang dunia masa depan

    yang perlu diciptakan.

     Pesimis terhadap pendekatan akademis, tetapi lebih !okus pada penciptaan agen perubahanmelalui partisipasi langsung dalam unsur-unsur kehidupan.

     Pendidikan berdasar !akta bahwa belajar terbaik bagi manusia adalah terjadi dalam akti3itas hidup

    yang nyata bersama sesamanya.

     Iearn by doingM 0elajar sambil bertindak2.

    Bab III

    Penutu-

    3.1 esim-ulan

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    15/34

    ilsa!at pendidikan merupakan terapan dari !ilsa!at umum, maka salam membahas

    !ilsa!at pendidikan akamn berangkat dari !ilsa!at. Dalam arti, !ilsa!at pendidikan pada dasarnya

    menggunakan cara kerja !ilsa!at dan akan menggunakan hasil-hasil dari !ilsa!at, yaitu berupahasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.

    Dalam !ilsa!at terdapat berbagai ma6hab, aliran-aliran, seperti materialisme, idealisme, realisme, pragmatisme, dan lain-lain. ?arena !ilsa!at pendidikan merupakan terapan dari !ilsa!at,

    sedangkan !ilsa!at beraneka ragam alirannya, maka dalam !ilsa!at pendidikan pun kita akantemukan berbagai aliran, sekurang-kurnagnya sebanyak aliran !ilsa!at itu sendiri.

    rubacher 0(:812 mengelompokkan !ilsa!at pendidikan pada dua kelompok besar, yaitu !ilsa!at

     pendidikan #progresi!B dan !ilsa!at pendidikan # ?onser3ati!B. 7ang pertama didukung oleh!ilsa!at pragmatisme dari )ohn Dewey, dan romantik naturalisme dari 4oousseau. 7ang kedua

    didsari oleh !ilsa!at idealisme, realisme humanisme 0humanisme rasional2, dan supernaturalisme

    atau realisme religius. ilsa!at-!ilsa!at tersebut melahirkan !ilsa!at pendidikan esensialisme,

     perenialisme, dan sebagainya.

    erikut aliran-aliran dalam !ilsa!at pendidikan'

    (. ilsa!at Pendidikan "dealisme

    ilsa!at idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan !isik.

    Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini

    memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara !undamental tidak berubah dari generasi ke generasi. >okoh-tokoh dalam aliran ini

    adalah' Plato, Glea dan Cegel, Gmanuael ?ant, Da3id Cume, Al ha6ali

    *. ilsa!at Pendidikan 4ealisme

    4ealisme merupakan !ilsa!at yang memandang realitas secara dualitis. 4ealisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia !isik dan dunia ruhani. 4ealisme membagi realitas

    menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dn mengetahui di satu pihak dan di pihak 

    lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia.

    eberapa tokoh yang beraliran realisme' Aristoteles, )ohan Amos Eomenius, ;iliam %cucken, rancis acon, )ohn Iocke, alileo, Da3id Cume, )ohn $tuart %ill

    . ilsa!at Pendidikan %aterialisme

    %aterialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual atau

    supernatural.

    eberapa tokoh yang beraliran materialisme' Demokritos, Iudwig eurbach

    . ilsa!at Pendidikan Pragmatisme

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    16/34

    Pragmatisme dipandang sebagai !ilsa!at Amerika asli. &amun sebenarnya berpangkal pada

    !ilsa!at empirisme "nggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang

    manusia alami.

    eberapa tokoh yang menganut !ilsa!at ini adalah' Eharles sandre Peirce, wiliam )ames, )ohn

    Dewey, Ceracleitos.

    8. ilsa!at Pendidikan Gksistensialisme

    ilsa!at ini mem!okuskan pada pengalaman-pengalaman indi3idu. $ecara umum,

    eksistensialisme menekankn pilihan kreati!, subjekti!itas pengalaman manusia dan tindakankongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas.

    eberapa tokoh dalam aliran ini ' )ean Paul $atre, $oren ?ierkegaard, %artin uber, %artin

    Ceidegger, ?arl )asper, abril %arcel, Paul >illich

    =. ilsa!at Pendidikan Progresi3isme

    Progresi3isme bukan merupakan bangunan !ilsa!at atau aliran !ilsa!at yang berdiri sendiri,melainkan merupakan suatugerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun (:(homas riggs, rederick reed dan "sac I.

    ?andell.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    17/34

    eberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah' 4obert %aynard Cutchins dan ortimer Adler 

    :. ilsa!at Pendidikan rekonstruksionisme

    4ekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresi3isme. erakan ini lahir 

    didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresi! hanya memikirkan dan melibatkan diridengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. 4ekonstruksionisme dipelopori oleh

    eorge Eount dan Carold 4ugg pada tahun (:1, ingin membangun masyarakat baru,

    masyarakat yang pantas dan adil.

    eberapa tokoh dalam aliran ini' Earoline Pratt, eorge Eount, Carold 4ugg.

    3.2 /aran

    Dari uraian Aliran-aliran ilsa!at tersebut telah dijelaskan bahwa pentingnya !ilsa!at bagi sebuah

     pendidikan di suatu &egara, untuk terus menerus membawa perubahan yang tiada hentinya guna

    mencapai tujuan akhir pendidikan suatu bangsa, yakni keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraanmasyarakat pada suatu bangsa.

    Aliran ilsa!at Pendidikan yang dipakai di "ndonesia sangat berman!aat bagi uru dan calon

    Pendidik agar mampu mengarahkan anak didik dalam hal mem!asilitasi dan memberi moti3asi

    kepada peserta didik untuk menunjang kemajuan peserta didik dalam proses belajar mengajar sampai pada tahap yang dijadikan acuan bagi negara. >erlebih khusus kepada peserta didik,

    aliran-aliran ini mengarahkan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi masa dimana kelak.dia

    akan menjadi seorang pendidik 

    0aftar Pustaka

    >im Penyusun dan Pengajar. *11:. Diktat ilsafat Pendidikan. %edan' Uni3ersitas

     &egeri %edan.

    ?amus esar ahasa "ndonesia 0(::(2

    http'KKhendrini6ar.blogspot.comK*11

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    18/34

    Bab I

    Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Dalam suatu Proses pembelajaran, tidak terlepas dari pendidikan.Pendidikan ialah proses

     pengubahan tingkah laku dan sikap seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan

    manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam arti sempit pendidikan berarti perbuatanatau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. Dalam arti luas, pendidikan diartikan

    sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

     pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengn kebutuhan.

    Upaya proses belajar sepanjang hayat, maka pengertian pendidikan disini adalah merupakanusaha yang berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam

    masyarakat.karena adanya perubahan dan kemajuan di masyarakat yang disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang tiada henti-hentinya.

    Dengan adanya uraian diatas, maka seorang guru harus pandai dalam mendidik. Oleh karena itu,melalui makalah saya ini kita akan mengkaji secara garis besar tentang „Aliran-aliran ilsa!at

    yang terdapat di "ndonesia#, salah satu !ilsa!at yang akan kita kaji dalam makalah saya ini adalah

    ilsa!at Pendidikan. Diharapkan dengan pembahasan dalam makalah ini kita dapat memperolehgambaran dengan jelas, mengenai ilsa!at pendidikan dan penerapan yang sudah diterapkan di

    "ndonesia. $emoga makalah ini dapat membantu kita sebagai calon guru dalam kegiatan belajar-

    mengajar dilingkungan pendidikan.

    1.2Pembatasan Masalah

    Dalam %akalah ini, perlu dibatasi masalah yang dibahas karena mengingat luasnyamasalah yang berhubungan dengan berbagai &ilai dan %akna yang terkandung dalam

    Pendidikan. Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini merupakan garis-garis besar dari

     berbagai pengertian dan pengaplikasian ilsa!at dalam dunia Pendidikan di "ndonesia bagisebagian orang.

    1.3 Identifikasi Masalah

    Adapun pengidenti!ikasian %asalah dalam %akalah ini adalah'

    (. )elaskan pengertian dari pendidikan

    *. )elaskan pengertian dari !ilsa!at+

    . agaimana peranan !ilsa!at dalam pendidikan+

    . )elaskan aliran-aliran !ilsa!at apa sajakah yang digunakan di "ndonesia+

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    19/34

    1.4 Tujuan Masalah

    $esuai dengan rumusan masalah diatas, maka pembahasan masalah dalam makalah ini

     bertujuan untuk'

    (. %engetahui dan memahami pengertian dari pendidikan.

    *. %engetahui dan memahami pengertian dari !ilsa!at.

    . %engetahui dan memahami peranan !ilsa!at dalam hal pendidikan.

    . %engetahui, memahami dan mempraktekkan aliran !ilsa!at yang digunakan di "ndonesia.

    Bab II

    Pembahasan2.1 PENE!TI"N

    2.1.1. Pengertian Pendidikan

    $ebelum kita membahas mengenai ilsa!at yang ada di "ndonesia dalam hal pendidikan,

    ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui, apa yang dimaksud dengan Pendidikan.

    Pendidikan, secara etimologi, yakni/ paedagogie dan paedagogiek .

    0Purwanto.*1112 paedagogiek, paedos yang berarti anak, dan agoge yang artinya pemimpin.

    Pendidikan haruslah berorientasi kepada pengenalan realita diri manusia dan dirinya sendiri baik  bersi!at obyekti! dan subyekti!. Pendidikan berarti pembebasan bukan penguasaan 0reire *112.

    Pendidikan dapat diartikan pula sebagai kegiatan mengubah prilaku indi3idu kearah kedewasaandan kematangan sebab pendidikan itu pemberdayaan sumber daya manusia. %akna pendidikan

    adalah memebrikan kebebasan kepada seseorang untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai

    dengan potensi yang dimiliki. Proses pemberdayaan harus didasarkan pada kasih saying, sebabtidak ada manusia jenius mampu mengerjakan sesuatu hal sendirian, selalu membutuhkan dan

    dibutuhkan manusia lainnya. Dalam proses pemberdayaan, peserta didik dididik dan dibimbing

    menjadi $D% yang 4ealita, erani, manusia social dan memiliki 5isi.

    Pada hakekatnya pendidikan itu bukan membentuk, bukan menciptakan seperti yang diinginkan,tetapi menolong, membantu dalam arti luas. Dalam arti, pendidikan mempersiapkan peserta didik 

    semaksimal mungkin untuk dapat mengikuti perubahan 6aman dan dapat mengatasi masalah-

    masalah yang dihadapi dalam hidupnya.

    2.1.2. Pengertian #ilsafat

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    20/34

    ilsa!at berasal dari bahasa 7unani, philosophia dan philoshophos. %enurut bentuk kata,

     philosophia diambil dari kata philos dan shopia atau philos dan sophos. Philos berarti cinta dan

    shopia atau shopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Dalam pengertian iniseseorang dapat disebut telah ber!ilsa!at apabila seluruh ucapannya dan perilakunya mengandung

    makna dan ciri sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, terhadap pengetahuan dan

    terhadap hikmah.

    De!inisi !ilsa!at menurut beberapa ilmuwan antara lain'

     Phytagoras 089*-:92

    Ditahbiskan sebagai orang pertama yang memakai kata Philosopia yang berarti pecinta

    kebijaksanaan 0lo3er o! ;isdom2 bukan kebijaksanaan itu sendiri.

     Plato 0*9-9 $%2

    ilsa!at adalah ilmu pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran yang asli artimyakebenaran yang telah dibuktikan secara nyata.

     Aristoteles 0

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    21/34

    @ usaha untuk menemukan dasar dari ilmu alam

    @ penyelidikan tegar tentang asal-usul, keluasan, dan 3aliditas ide manusia

    @ eksplorasi terhadap letak dari kehendak dan kesadaran di jagad raya

    @ penyelidikan tentang nilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan

    @ usaha untuk mengkode!ikasi aturan pada pikiran manusia guna peningkatan

    rasionalitas dan keluasan bagi pemikiran yang jernih

    Pada awalnya, kata so!ia lebih sering diartikan sebagai kemahiran dan kecakapan dalam

    suatu pekerjaan, seperti perdagangan dan pelayaran. Dalam perkembangan selanjutnya, makna

    dari kata kemahiran ini lebih dikhususkan lagi untuk kecakapan di bidang syair dan musik.%akna ini kemudian berkembang lagi kepada jenis pengetahuan yang dapat mengantarkan

    manusia untuk mengetahui kebenaran murni. Oleh karena itu, manusia hanya dapat sampai padasi!at #pencipta kebijaksanaanB. Pythagoras menyatakan' #cukup seorang menjadi mulia ketika ia

    menginginkan hikmah dan berusaha untuk mencapainyaB.

     Harun Hadiwijono berpendapat bahwa !ilsa!at diambil dari bahasa 7unani,

    !iloso!ia. $truktur katanya berasal dari kata !iloso!ien yang berarti mencintai kebijaksanaan.

    Dalam arti itu, menurut Cadiwijono !ilsa!at mengandung arti sejumlah gagasan yang penuh

    kebijaksanaan. Artinya, seseorang dapat disebut ber!ilsa!at ketika ia akti! memperolehkebijaksanaan. ?ata !ilsa!at dalam pengertian ini lebih memperoleh kebijaksanaan. ?ata !ilsa!at

    dalam pengertian ini lebih berarti sebagai #Cimbauan kepada

    kebijaksanaanB. Harun beranggapan bahwa kata !ilsa!at bukan berasal dari struktur kata Philos

    dan shopia, philos dan shophos atau !iloso!en. >etapi kata !ilsa!at berasal dari bahasa 7unaniyang struktur katanya berasal dari kata philien dalam arti cinta dan sho!os dalam arti wisdom.

    Orang Arab menurut Carun memindahkan kata Philosophia ke dalam bahasa mereka denganmenyesuaikan tabiat susunan kata-kata bahasa Arab, yaitu !ilsa!at dengan pola 0wajan2 !alala,

    !alalah, dan !ila. erdasarkan wajan itu, maka penyebutan kata !ilsa!at dalam bentuk kata

     benda seharusnya disebut !alsa!at atau ilsu!. 0diakses dari internet $abtu 8 Desember *11: jam**.8:2

    Carun lebih lanjut menyatakan bahwa kata !ilsa!at yang banyak dipakai oleh masyarakat

    "ndonesia, sebenarnya bukan murni berasal dari bahasa Arab sama seperti tidak murninya kata

    !ilsa!at terambil dari bahasa arat, philosophy. Carun justru membuat kompromi bahwa !ilsa!at

    terambil dari dua bahasa, yaitu il diambil dari bahasa "nggris dan $a!ah dari bahasa Arab.$ehingga kata !ilsa!at, adalah gabungan antara bahasa "nggris dan Arab. er!ilsa!at artinya

     berpikir menurut tata tertib 0logika2 dengan bebas 0tidak terikat pada tradisi, dogma serta agama2

    dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya.

    Atas dasar itu, maka menurut Carun, secara etimologi !ilsa!at dapat dide!inisikan sebagai'

    (.Pengetahuan tentang hikmah

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    22/34

    *.Pengetahuan tentang prinsip atau dasar 

    .mencari kebenaran

    .%embahas dasar dari apa yang dibahas

     Ali Mudhafir  berpendapat bahwa kata !ilsa!at dalam bahasa "ndonesia memiliki padanan kataalsa!ah 0Arab2, Phyloshophy 0"nggris2, Philosophie 0)erman, elanda dan Perancis2. $emua

    kata itu, berasal dari bahasa 7unani Philosphia. ?ata philosophia sendiri terdiri dari dua suku

    kata, yaitu Philien, Philos dan shopia. Philien berarti mencintai, philos berarti teman dan sophos

     berarti bijaksana, shopia berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, menurut Ali %udha!ir ada duaarti secara etimologi dari kata !ilsa!at yang sedikit berbeda. Pertama, apabila istilah !ilsa!at

    mengacu pada asal kata philien dan shopos, maka ia berarti mencintai hal-hal yang bersi!at

     bijaksana 0ia menjadi si!at2. ?edua, apabila !ilsa!at mengacu pada asal kata philos dan shopia,maka ia berarti teman kebijaksanaan.

    2.2 Peranan #ilsafat dalam Pendidikan

    >ujuan !ilsa!at pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses

     pembelajaran yang ideal. >eori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakandan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh !ilsa!at pendidikan. Praktik pendidikan atau

     proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan

    interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan

    menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan !ilsa!at pendidikan memberikaninspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang

     jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di

    lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. $eorang guru perlu menguasai

    konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.

    $esungguhnya ajaran !ilsa!at merupakan sumber, landasan dan identitas tatanan atau sistem nilai

    kehidupan umat manusia. $edemikian berkembang, maka khasanah ajaran nilai !ilsa!atkuantitati-kualitati! terus meningkat/ terbukti dengan berbagai aliran 0sistem2 !ilsa!at yang

    memberikan identitas berbagai sistem pendidikan, sistem budaya, sistem

    ?enegaraan dan peradaban bangsa-bangsa modern.

    ilsa!at pendidikan merupakan terapan dari !ilsa!at, yang berarti bahwa !ilsa!at pendidikan padadasarnya menggunakan cara kerja !ilsa!at dan akan menggunakan hasil-hasil kajian dari !ilsa!at,

    yaitu, berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan dan nilai, khususnya yang berkaitan dengan praktek pelaksanaan pendidikan.

    $eorang guru, baik sebagai pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, peru

    mengetahui !ilsa!at pendidikan. $eorang guru perlu memahami dan tidak boleh buta terhadap

    !ilsa!at pendidikan, karena tujuan pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan

    hidup dan kehidupan indi3idu maupun masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan. >ujuan pendidikan perlu dipahami dalam hubungannya dengan tujuan hidup. uru sebagai pribadi

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    23/34

    mempunyai tujuan hidupnya dan guru sebagai masyarakat mempunyai tujuan hidup

     bersama. ilsa!at pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para pendidik 

    0guru2. Cal tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola proses belajar mengajar 0P%2. $elain itu pemahaman !ilsa!at pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatan

    meraba-raba tanpa rencana dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan.

    ilsa!at Pendidikan merupakan aplikasi !ilsa!at dalam pendidikan 0?neller, (:9(2. Pendidikan

    membutuhkan !ilsa!at karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta

    lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun !akta-!akta pendidikan, dan tidak 

    memungkinkan dapat dijangkau.

    Dalam !ilsa!at terdapat berbagai aliran/ sehubungan dengan itu maka dalam !ilsa!at pendidikan

     pun terdapat berbagai aliran sesuai dengan aliran yang ada dalam !ilsa!at. erikut ini

    akandiuraikan berbagai aliran !ilsa!at pendidikan tersebut.

    2.3 "liran$aliran filsafat Pendidikan %ang digunakan di

    Ind&nesia

    2.3.1 "liran #ilsafat Pendidikan Idealisme

    >okoh aliran idealisme adalah Plato 0*9-9 $%2, murid $okrates. Aliran idealisme

    merupakan suatu aliran ilmu !ilsa!at yang mengagungkan jiwa. %enurutnya, cita adalah

    gambaran asli yang semata-mata bersi!at rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli 0cita2dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita

    melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa

    yang nyata hanyalah idea. "dea sendiri selalu tetap atau tidak mengalami perubahan serta penggeseran, yang mengalami gerak tidak dikategorikan idea. ?eberadaan idea tidak tampak 

    dalam wujud lahiriah, tetapi gambaran yang asli hanya dapat dipotret oleh jiwa murni. Alam

    dalam pandangan idealisme adalah gambaran dari dunia idea, sebab posisinya tidak menetap.

    $edangkan yang dimaksud dengan idea adalah hakikat murni dan asli.

    Aliran idealisme kenyataannya sangat identik dengan alam dan lingkungan sehingga melahirkan

    dua macam realita.

     Pertama, yang tampak yaitu apa yang dialami oleh kita selaku makhluk hidup dalam lingkungan

    ini seperti ada yang datang dan pergi, ada yang hidup dan ada yang demikian seterusnya.  Kedua,

    adalah realitas sejati, yang merupakan si!at yang kekal dan sempurna 0idea2, gagasan dan pikiranyang utuh di dalamnya terdapat nilai-nilai yang murni dan asli, kemudian kemutlakan dan

    kesejatian kedudukannya lebih tinggi dari yang tampak, karena idea merupakan wujud yanghakiki.

    Prinsipnya, aliran idealisme mendasari semua yang ada. 7ang nyata di alam ini hanya idea, dunia

    idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata seperti yang

    tampak dan tergambar. $edangkan ruangannya tidak mempunyai batas dan tumpuan yang paling

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    24/34

    akhir dari idea adalah arche yang merupakan tempat kembali kesempurnaan yang disebut dunia

    idea dengan >uhan, arche, si!atnya kekal dan sedikit pun tidak mengalami perubahan.

    Aliran idealisme berusaha menerangkan secara alami pikiran yang keadaannya secara meta!isisyang baru berupa gerakan-gerakan rohaniah dan dimensi gerakan tersebut untuk menemukan

    hakikat yang mutlak dan murni pada kehidupan manusia. Demikian juga hasil adaptasi indi3idudengan indi3idu lainnya. ;alaupun katakanlah idealisme dipandang lebih luas dari aliran yang

    lain karena pada prinsipnya aliran ini dapat menjangkau hal-ihwal yang sangat pelik yangkadang-kadang tidak mungkin dapat atau diubah oleh materi.

    2.3.2 "liran #ilsafat Pendidikan !ealisme

    %enurut realisme, kualitas nilai tidak dapat ditentukan secara konseptual, melainkan

    tergantung dari apa atau bagaimana keadaannya bisa dihayatioleh subjek tertentu dan selanjutnyaakan tergantung pula dari sikap subjek tersebut. >eori lain yang muncul dari realisme disebut

    determinismetis. Dikatakan bahwa semua yang ada dalam alam ini, termasuk manusia,

    mempunyai hubungan hingga merupakan rantai sebab akibat.

    4ealisme dalam berbagai bentuk menurut ?attso!! 0(::='(*=2 menarik garis pemisah yang tajamantara yang mengetahui dan yang diketahui, dan pada umumnya cenderung ke arah dualisme

    atau monisme materialistik.

    %enurut Amos Eomenius' %anusia selalu berusaha untuk mencapai tujuan hidup berupa

    keselamatan dan kebahagiaan hidup yang abadi dan kehidupn dunia yang sejahtera serta damai.Oleh karena itu dalam pembelajaran sangat ditekankan dengan penggunaan metode peragaan

    atau metode peragaan merupakan suatu keharusan dalam proses belajar mengajar, sehingga

     beliau dijuluki sebagai apak ?eperagaan dalam elajar %engajar 

    Dengan demikian pandangan-pandangan realisme mengenai pendidikan mencerminkan dua jenisdeterminasi mutlak dan determinasi terbatas/

    (. Determinisme %utlak, menunjukkan bahwa belajar adalah mengenal hal-hal yang tidak dapat

    dihalang-halangi adanya, jadi harus ada yang bersama-sama membentuk dunia ini.

    *. Determinisme >erbatas, memberikan gambaran kurangnya si!at pasi! mengenai belajar. ahwameskipun pengenalan terhadap hal-hal yang kuantitati! didunia ini tidak berarti dimungkinkan

    adanya penguasaan terhadap mereka, namun kemampuan akan pengawasan diperlukan.

    2.3.3. "liran #ilsafat Pendidikan Materialisme

    Aliran materialisme adalah suatu aliran !ilsa!at yang berisikan tentang ajaran kebendaan,dimana benda merupakan sumber segalanya, sedangkan yang dikatakan materialistis

    mementingkan kebendaan menurut materialisme 0 Poerwadarminta,(:

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    25/34

    semuanya adalah materi, serba 6at, serba benda, manusia merupakan makhluk ilmiah yang tidak 

     punya perbedaan dengan alam semesta demikian juga wujudnya yang merupakan makrokosmos,

    dan tingkah laku manusia pada prosesnya sejalan dengan si!at dan gerakan peristiwa alamiah,yang terkait dengan benda dan menjadi bagian dari hukum alam.

    ?arl %arF, memberikan suatu pandangan bahwa kenyataan yang ada adalah dunia materi, dandidalam suatu susunan kehidupan yaitu masyarakat, pada muatannya terdapat berupa kesadaran-

    kesadaran yang menumbuhkan ide serta teori serta pandangan yang semuanya adalah suatugambaran yang nyata.

    2.3.4. "liran #ilsafat Pendidikan Pragmatisme

    Pragmatisme merupakan aliran paham dalam !ilsa!at yang tidak bersikap mutlak 0absolut2

    tidak doktriner tetapi relati! tergantung kepada kemampuan minusia.

    ilsa!at ini dipandang sebagai !ilsa!at Amerika asli, pada hal kenyataan yang sebenarnya adalah

     berpangkal pada !ilsa!at empirisme "nggris, yang berpendapat bahwa sumber pengetahuanmanusia adalah apa yang manusia alami. >okoh yang terkenal !ilsa!at ini adalah Eharles $andre

    Pierce 0(

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    26/34

    dengan doktrin utamanya yaitu kebebasan, eksistensialisme menolak mentah-mentah bentuk 

    determinasi terhadap kebebasan kecuali kebebasan itu sendiri. Dalam studi sekolahan !ilsa!at

    eksistensialisme paling dikenal hadir lewat )ean-Paul $artre, yang terkenal dengan diktumnyaHhuman is condemned to be !reeH, manusia dikutuk untuk bebas, maka dengan kebebasannya

    itulah kemudian manusia bertindak. Pertanyaan yang paling sering muncul sebagai deri3asi

    kebebasan eksistensialis adalah, sejauh mana kebebasan tersebut bebas+ atau Hdalam istilah orde baruH, apakah eksistensialisme mengenal Hkebebasan yang bertanggung jawabH+ agi

    eksistensialis, ketika kebebasan adalah satu-satunya uni3ersalitas manusia, maka batasan dari

    kebebasan dari setiap indi3idu adalah kebebasan indi3idu lain. &amun, menjadi eksistensialis, bukan melulu harus menjadi seorang yang lain-daripada-yang-lain, sadar bahwa keberadaan

    dunia merupakan sesuatu yang berada diluar kendali manusia, tetapi bukan membuat sesuatu

    yang unik ataupun yang baru yang menjadi esensi dari eksistensialisme. %embuat sebuah pilihan

    atas dasar keinginan sendiri, dan sadar akan tanggung jawabnya dimasa depan adalah inti darieksistensialisme. $ebagai contoh, mau tidak mau kita akan terjun ke berbagai pro!esi seperti

    dokter, desainer, insinyur, pebisnis dan sebagainya, tetapi yang dipersoalkan oleh

    eksistensialisme adalah, apakah kita menjadi dokter atas keinginan orang tua, atau keinginan

    sendiri.

    ilsa!at ini mem!okuskan pada pengalaman-pengalaman indi3idu. $ecara umum,

    eksistensialisme menekankan pilihan kreati!, subjekti!itas pengalaman manusia dan tindakan

    kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas.

    eberapa tokoh dalam aliran ini ' )ean Paul $atre, $oren ?ierkegaard, %artin uber, %artin

    Ceidegger, ?arl )asper, abril %arcel, Paul >illich.

    Gksistensialisme'

     %enekankan pada indi3idual dalam proses progresi!nya dengan pemikiran yang merdeka danotentik.

     Pada dasarnya perhatian dengan kehidupan sebagai apa adanya dan tidak dengan kualitas-

    kualitas abstraknya.

     %embantu indi3idu memahami kebebasan dan tanggung jawab pribadinya. )adi,

    menggunakan pendidikan sebagai jalan mendorong manusia menjadi lebih terlibat dalamkehidupan sebagaimana pula dengan komitmen tindakannya.

     "ndi3idu seharusnya senantiasa memperbaiki diri dalam kehidupan dunia yang terus berubah.

     %enekankan pendekatan #"->houB 0Aku-?amu2 dalam proses pendidikan, baik guru maupun

    murid.

     Promosikan pendekatan langsung-mendalam 0inner-directed2 yang humanistik/ dimana siswa

     bebas memilih kurikulum dan hasil pendidikannya.

    2.3.(. "liran #ilsafat Pendidikan Pr&gresi)isme

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    27/34

    Progresi3isme berpendapat tidak ada teori realita yang umum dan bahwa manusia

     berkembang terus menerus dalam arah yang posisit!. Apa yang dipandang benar sekrang belum

    tentu benar pada masa yang akan dating. Oleh sebab itu, peserta didik bukan dipersiapkan untuk menghidupi kehidupan masa kini, melainkan mereka harus dipersiapkan menghadapi kehidupan

    masa dating. Permasalahan hidup masa kini tidk akan sama dengan permasalahan hidup masa

    yang akan dating. Pengalaman menurut progresi3isme bersi!at dinamis dan temporal/ menyala.tidak pernah sampai pada yang paling ekstrem, serta pluralistis. %enurut progresi3isme, nilai

     berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara indi3idu dengan nilai

    yang telah disimpan dalam kehudayaan. elajar ber!ungsi untuk 'mempertinggi tara! kehidupansosial yang sangat kompleks. ?urikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu

    kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

    uru pendidik harus berperan sebagai pembimbing dan !asilitator agar peserta didik terdorong

    dan terbantu untuk mempelajari dan memiliki pengalaman tentang hal yang penting bagikehidupan mereka, bukan memberikan sejumlah kebenaran yang disebut abadi.

    Progresi3isme menekankan pada perubahan dan sesuatu yang baru. Progresi3isme berpendapat bahwa tidak ada teori realita yang umum dan ini bertentangan dengan perenialisme. Pengalaman

    menurut progresi3isme bersi!at dinamis dan temporal, tidak pernah sampai pada yang palingeFtrim serta pluralistis. %enurutnya nilai berkembang terus karena adanya pengalaman

    -pengalaman baru antara indi3idu dengan nilai yang telah disimpan.

    Progresi3isme'

    (. $uka melihat manusia sebagai pemecah persoalan 0problem-sol3er2 yang baik.

    *. Oposisi bagi setiap upaya pencarian kebenaran absolut.

    . Iebih tertarik kepada perilaku pragmatis yang dapat ber!ungsi dan berguna dalam hidup.

    . Pendidikan dipandang sebagai suatu proses.

    8. %encoba menyiapkan orang untuk mampu menghadapi persoalan aktual atau potensial dengan

    keterampilan yang memadai.

    =. %empromosikan pendekatan sinoptik dengan menghasilkan sekolah dan masyarakat bagi

    humanisasi.

    9. 

    ercorak student-centered.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    28/34

    Perenialisme berpendirian bahwa untuk mengembalikan keadaan kacau balau seperti

    sekarang ini, jalan yang harus ditempuh adalah kembali kepada prinsip-prinsip umum yang telah

    teruji. %enurut. perenialisme, kenyataan yang kita hadapi adalah dunia dengan segalaisinya. Perenialisme berpandangan hahwa persoalan nilai adalah persoalan spiritual, sebab

    hakikat manusia adalah pada jiwanya. $esuatu dinilai indah haruslah dapat dipandang baik.

    eberapa pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan'

    (. Program pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham adanya na!su, kemauandan akal

    0Plato2

    *. Perkemhangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan dengan !ilsa!at sebagai alat untuk 

    mencapainya 0 Aristoteles2

    . Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur agar menjadi akti! atau

    nyata 0>homas AJuinas2

    Adapun norma !undamental pendidikan menurut ). %aritain adalah cinta kebenaran, cinta

    kebaikan dan keadilan, kesederhanaan dan si!at terbuka terhadap eksistensi serta cinta kerjasama.

    Perenialisme'

     erhubungan dengan perihal sesuatu yang terakhir. Eenderung menekankan seni dan sains

    dengan dimensi perennial yang bersi!at integral dengan sejarah manusia.

     Pertama yang harus diajarkan adalah tentang manusia, bukan mesin atau teknik. $ehingga

    tegas aspek manusiawinya dalam sains dan nalar dalam setiap tindakan.

     %engajarkan prinsip-prinsip dan penalaran ilmiah, bukan !akta.

     %encari hukum atau ide yang terbukti bernilai bagi dunia yang kita diami.

     ungsi pendidikan adalah untuk belajar hal-hal tersebut dan mencari kebenaran baru yang

    mungkin.

     Orientasi bersi!at philosophically-minded. )adi, !okus pada perkembangan personal.

     %emiliki dua corak'

    Perennial 4eligius' %embimbing indi3idu kepada kebenaran utama 0doktrin, etika dan

     penyelamatan religius2. %emakai metode trial and error untuk memperoleh pengetahuan proposisional.

    Perennial $ekuler' Promosikan pendekatan literari dalam belajar serta pemakaian seminar dan

    diskusi sebagai cara yang tepat untuk mengkaji hal-hal yang terbaik bagi dunia 0$ocratic

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    29/34

    method2. Disini, indi3idu dibimbing untuk membaca materi pengetahuan secara langsung dari

     buku-buku sumber yang asli sekaligus teks modern. Pembimbing ber!ungsi mem!ormulasikan

    masalah yang kemudian didiskusikan dan disimpulkan oleh kelas. $ehingga, dengan iklim kritisdan demokratis yang dibangun dalam kultur ini, indi3idu dapat mengetahui pendapatnya sendiri

    sekaligus menghargai perbedaan pemikiran yang ada.

    2.3.+. "liran #ilsafat Pendidikan Esensialisme

    Gsensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yangmengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela pula. Gsensialisme didukung oleh idealisme

    modern yang mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam semesta tempat manusia

     berada. Gsensialisme juga didukung oleh idealisme subjekti! yang berpendapat hahwa alamsemesta itu pada hakikatnya adalah jiwaKspirit dan segala sesuatu yang ada ini nyata ada dalam

    arti spiritual. 4ealisme berpendapat bahwa kualitas nilai tergantung pada apa dan bagaimana

    keadaannya, apabila dihayati oleh subjek tertentu, dan selanjutnya tergantung pula pada subjek 

    tersebut. %enurut idealisme, nilai akan menjadi kenyataan 0ada2 atau disadari oleh setiap orang

    apabila orang yang bersangkutan berusaha untuk mengetahui atau menyesuaikan diri dengansesuatu yang menunjukkan nilai kepadanya dan orang itu mempunyai pengalaman emosional

    yang berupa pemahaman dan perasaan senang tak senang mengenai nilai tersehut. %enunutrealisme, pengetahuan terbentuk berkat bersatunya stimulus dan tanggapan tententu menjadi satu

    kesatuan. $edangkan menurut idealisme, pengetahuan timbul karena adanya hubungan antara

    dunia kecil dengan dunia besar. Gsensialisme berpendapat bahwa pendidikan haruslah bertumpu pada nilai- nilai yang telah teruji keteguhan-ketangguhan, dan kekuatannya sepanjang masa

    Gssensialisme adalah suatu !ilsa!at pendidikan konser3ati! yang pada mulanya

    dirumuskan sebagai suatu kritik terhadap trend-trend progrei! di sekolah-sekolah. Gssensialisme,

     berpendapat bahwa kultur kita telah memiliki suatu inti pengetahuan umum yang harus diberikan

    di sekolah-sekolah dalam suatu cara yang sistematik dan berdisiplin. Gssensialisme menekankan pada apa yang mendukung pengetahuan dan keterampilan yang diyakini penting yang harus

    diketahui oleh para anggota masyarakat yang produkti!.

    Gssensialisme, sepertihalnya perenialisme dan progresi3isme bukan merupakan suatu aliran!ilsa!at tersendiri, yang mendirikan suatu bangunan !ilsa!at, malainkan suatu gerakan dalam

     pendidikan yang memprotes terhadap pendidikan progresi3isme. Gssensialisme mengadakan

     protes tersebut tidak menolak atau menentang secara keseluruhan pandangan progresi3ismeseperti halnya yang dilakukan perenislisme.

    Dua aliran !ilsa!at Lidealisme dan realisme L yang membentuk corak essensialisme sebagai

     pendukung essensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak melepaskan si!atnya

    yang utama pada dirinya masing-masing.

     erkaitan dengan hal-hal esensial atau mendasar yang seharusnya manusia tahu dan

    menyadari sepenuhnya tentang dunia dimana mereka tinggal dan juga bagi kelangsungan

    hidupnya.

     %enekankan data !akta dengan kurikulum yang tampak bercorak 3okasional.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    30/34

     ?onsentrasi studi pada materi-materi dasar tradisional seperti' membaca, menulis, sastra,

     bahasa asing, matematika, sejarah, sains, seni dan musik.

     Pola orientasinya bergerak dari skill dasar menuju skill yang bersi!at semakin kompleks.

     Perhatian pada pendidikan yang bersi!at menarik dan e!isien.

     7akin pada nilai pengetahuan untuk kepentingan pengetahuan itu sendiri.

     Disiplin mental diperlukan untuk mengkaji in!ormasi mendasar tentang dunia yang didiami

    serta tertarik pada kemajuan masyarakat teknis.

    2.3., "liran #ilsafat Pendidikan !ek&nstruksi&nisme

    4ekonstruksionisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berpikir progresi!isme dalam

     pendidikan. >idak cukup kalau indi3idu belajar hanya dari pengalaman-pengalaman

    kemasyarakatan di sekolah. >ujuan pendidikan adalah untuk menumbuhkan kesadaran pesertadidik akan masalah-masalah sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi manusia bukan hanya

    nasional, regional, akan tetapi juga ecara global.

    rameld 0$adulloh'*112 mengemukakan teori pendidikan rekonstruksionisme terdiri dari lima

    tesis.

    >eori ?onstrukti3isme dide!inisikan sebagai pembelajaran yang bersi!at generati!, yaitutindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. ?onstrukti3isme sebenarnya bukan

    merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan

    himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. "ni menyebabkan seseorang

    mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. Pendekatan konstrukti3isme mempunyai beberapa konsep umum seperti'

    (. Pelajar akti! membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.

    *. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri pengetahuanmereka.

    . Pentingnya membina pengetahuan secara akti! oleh pelajar sendiri melalui proses

    saling mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.

    . Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secaraakti! dengan cara membandingkan in!ormasi baru dengan pemahamannya yang sudahada.

    8. ?etidakseimbangan merupakan !aktor moti3asi pembelajaran yang utama. aktor ini

     berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau

    sesuai dengan pengetahuan ilmiah.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    31/34

    =. ahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman

     pelajar untuk menarik miknat pelajar.

    ?onstrukti3isme merupakan satu pendekatan yang didapati sesuai dipraktikkan dalam pengajaran dan pembelajaran sains. Dalam pendekatan ini murid dianggap telah mempunyai idea

    yang tersendiri tentang sesuatu konsep yang belum dipelajari. "dea tersebut mungkin benar atautidak.

    4ekonstruksionisme'

     Promosi pemakaian problem sol3ing tetapi tidak harus dirangkaikan dengan penyelesaian

     problema sosial yang signi!ikan.

     %engkritik pola li!e-adjustment 0perbaikan tambal-sulam2 para Progresi3ist.

     Pendidikan perlu ber!ikir tentang tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk itu

     pendekatan utopia pun menjadi penting guna menstimuli pemikiran tentang dunia masa depanyang perlu diciptakan.

     Pesimis terhadap pendekatan akademis, tetapi lebih !okus pada penciptaan agen perubahan

    melalui partisipasi langsung dalam unsur-unsur kehidupan.

     Pendidikan berdasar !akta bahwa belajar terbaik bagi manusia adalah terjadi dalam akti3itas hidup

    yang nyata bersama sesamanya.

     Iearn by doingM 0elajar sambil bertindak2.

    Bab III

    Penutu-

    3.1 esim-ulan

    ilsa!at pendidikan merupakan terapan dari !ilsa!at umum, maka salam membahas

    !ilsa!at pendidikan akamn berangkat dari !ilsa!at. Dalam arti, !ilsa!at pendidikan pada dasarnyamenggunakan cara kerja !ilsa!at dan akan menggunakan hasil-hasil dari !ilsa!at, yaitu berupa

    hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.

    Dalam !ilsa!at terdapat berbagai ma6hab, aliran-aliran, seperti materialisme, idealisme, realisme, pragmatisme, dan lain-lain. ?arena !ilsa!at pendidikan merupakan terapan dari !ilsa!at,

    sedangkan !ilsa!at beraneka ragam alirannya, maka dalam !ilsa!at pendidikan pun kita akan

    temukan berbagai aliran, sekurang-kurnagnya sebanyak aliran !ilsa!at itu sendiri.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    32/34

    rubacher 0(:812 mengelompokkan !ilsa!at pendidikan pada dua kelompok besar, yaitu !ilsa!at

     pendidikan #progresi!B dan !ilsa!at pendidikan # ?onser3ati!B. 7ang pertama didukung oleh

    !ilsa!at pragmatisme dari )ohn Dewey, dan romantik naturalisme dari 4oousseau. 7ang keduadidsari oleh !ilsa!at idealisme, realisme humanisme 0humanisme rasional2, dan supernaturalisme

    atau realisme religius. ilsa!at-!ilsa!at tersebut melahirkan !ilsa!at pendidikan esensialisme,

     perenialisme, dan sebagainya.

    erikut aliran-aliran dalam !ilsa!at pendidikan'

    (. ilsa!at Pendidikan "dealisme

    ilsa!at idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan !isik.

    Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini

    memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara !undamental tidak berubah dari generasi ke generasi. >okoh-tokoh dalam aliran ini

    adalah' Plato, Glea dan Cegel, Gmanuael ?ant, Da3id Cume, Al ha6ali

    *. ilsa!at Pendidikan 4ealisme

    4ealisme merupakan !ilsa!at yang memandang realitas secara dualitis. 4ealisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia !isik dan dunia ruhani. 4ealisme membagi realitas

    menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dn mengetahui di satu pihak dan di pihak 

    lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia.

    eberapa tokoh yang beraliran realisme' Aristoteles, )ohan Amos Eomenius, ;iliam %cucken, rancis acon, )ohn Iocke, alileo, Da3id Cume, )ohn $tuart %ill

    . ilsa!at Pendidikan %aterialisme

    %aterialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual atau

    supernatural.

    eberapa tokoh yang beraliran materialisme' Demokritos, Iudwig eurbach

    . ilsa!at Pendidikan Pragmatisme

    Pragmatisme dipandang sebagai !ilsa!at Amerika asli. &amun sebenarnya berpangkal pada

    !ilsa!at empirisme "nggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang

    manusia alami.

    eberapa tokoh yang menganut !ilsa!at ini adalah' Eharles sandre Peirce, wiliam )ames, )ohnDewey, Ceracleitos.

    8. ilsa!at Pendidikan Gksistensialisme

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    33/34

    ilsa!at ini mem!okuskan pada pengalaman-pengalaman indi3idu. $ecara umum,

    eksistensialisme menekankn pilihan kreati!, subjekti!itas pengalaman manusia dan tindakan

    kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas.

    eberapa tokoh dalam aliran ini ' )ean Paul $atre, $oren ?ierkegaard, %artin uber, %artin

    Ceidegger, ?arl )asper, abril %arcel, Paul >illich

    =. ilsa!at Pendidikan Progresi3isme

    Progresi3isme bukan merupakan bangunan !ilsa!at atau aliran !ilsa!at yang berdiri sendiri,

    melainkan merupakan suatugerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun (:(homas riggs, rederick reed dan "sac I.

    ?andell.

  • 8/18/2019 Aliran Filsafat YaAliran Filsafat Yang d

    34/34

    eberapa tokoh dalam aliran ini' Earoline Pratt, eorge Eount, Carold 4ugg.

    3.2 /aran

    Dari uraian Aliran-aliran ilsa!at tersebut telah dijelaskan bahwa pentingnya !ilsa!at bagi sebuah

     pendidikan di suatu &egara, untuk terus menerus membawa perubahan yang tiada hentinya gunamencapai tujuan akhir pendidikan suatu bangsa, yakni keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan

    masyarakat pada suatu bangsa.

    Aliran ilsa!at Pendidikan yang dipakai di "ndonesia sangat berman!aat bagi uru dan calon

    Pendidik agar mampu mengarahkan anak didik dalam hal mem!asilitasi dan memberi moti3asikepada peserta didik untuk menunjang kemajuan peserta didik dalam proses belajar mengajar 

    sampai pada tahap yang dijadikan acuan bagi negara. >erlebih khusus kepada peserta didik,

    aliran-aliran ini mengarahkan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi masa dimana kelak.diaakan menjadi seorang pendidik 

    0aftar Pustaka

    >im Penyusun dan Pengajar. *11:. Diktat ilsafat Pendidikan. %edan' Uni3ersitas

     &egeri %edan.

    ?amus esar ahasa "ndonesia 0(::(2

    http'KKhendrini6ar.blogspot.comK*11