Upload
nandanus
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 Algoritma Strok 1
1/25
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi dan Klasifikasi Stroke
Defini stroke adalah disfungsi neurologis yang disebabkan oleh infark serebral, spinalmaupun retina. Definisi infark pada susunan saraf pusat berdasarkan temuan neurologis,imajing atau bukti obyektif lain atau adanya bukti klinis yang membuktikan adanyaiskemik fokal dari serebral, spinal maupun retina.Secara garis besar stroke dibagimenjadi 2 golongan yaitu stroke yang terjadi karena pembuluh darah di otak pecah yangdiakibatkan tidak kuat menahan tekanan yang terlalu tinggi yang disebut stroke perdarahan dan stroke yang paling banyak dijumpai yaitu stroke non hemoragik disebutstroke non hemoragik karena tidak ditemukanya perdarahan otak. Stroke non hemoragikdapat dijumpai dalam 4 bentuk klinis yaitu:
a. Serangan Iskemia Sementara/Transient Ischemic Attack !I"#
$ada bentuk ini gejalah neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di
otak akan menghilang dalam %aktu kurang dari 24 jam.
1
8/15/2019 Algoritma Strok 1
2/25
2
2. Defisit &eurologik Iskemia Sementara/'e(ersi)le Ischemic Neurological Deficit'I&D#.
*ejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam %aktu lebih dari 24 jam
hingga + 2 hari.3. Stroke progresif (Progressive Stroke/Stroke in evolution) *ejalaneurologik makin lama makin berat.
4. Stroke komplet (Completed Stroke/Permanent Stroke)*ejala klinis sudah menetap.
Stroke non hemoragik terjadi akibat penutupan aliran darah ke sebagian otak
tertentu, maka terjadi serangkaian proses patologik pada daerah iskemik. $erubahan ini
dimulai dari tingkat seluler berupa perubahan fungsi dan bentuk sel yang di ikuti dengan
kerusakan fungsi dan integritas susunan sel yang selanjutnya terjadi kematian neuron.
Stroke non hemoragik dibagi lagi berdasarkan lokasi penggumpalan, yaitu:
a. Stroke &on -emoragik mbolik
$ada stroke non hemoragik tipe ini embolik tidak terjadi pada pembuluh darah otak,
melainkan di tempat lain seperti di jantung dan sistim (askuler sistemik. mbolisasi
kardiogenik dapat terjadi pada penyakit jantung dengan shunt yang menghubungkan bagian
kanan dengan bagian kiri atrium atau (entrikel. $enyakit
8/15/2019 Algoritma Strok 1
3/25
3
jantung rheumatoid akut atau menahun yang meninggalkan gangguan pada katupmitralis, ibralisi atrium, Infark kordis akut dan embolus yang berasal dari (ena pulmonalis. 0elainan pada jantung ini menyebabkan curah jantung berkurang biasanya muncul disaat penderita tengah berakti(ias fisik seperti berolah raga.
b. Stroke &on -emoragik !rombus
Stroke trombolitik terjadi karena adanya penggumpalan pada pembuluh darah ke otak. Dapatdibagi menjadi stroke pada pembuluh darah besar termasuk sistem arteri karotis# merupakan1 persen kasus stroke non hemoragik trombus dan pembuluh darah kecil termasuk sirkulus3illisi dan sirkulus posterior#. !rombosis pembuluh darah kecil terjadi ketika aliran darahterhalang, biasanya ini terkait dengan hipertensi dan merupakan indikator penyakitatherosklerosis.
2.2 Tanda dan Gejala Stroke Non Hemoraik
!anda dan gejala yang timbul dapat berbagai macam tergantung dari berat ringanya lesi
dan juga topisnya. &amun ada beberapa tanda dan gejala yang umum dijumpai pada
penderita stroke non hemoragik yaitu :a. *angguan otorik
5 !onus abnormal atau hipotonus maupun hipertonus
5 $enurunan kekuatan otot
5 *angguan gerak (olunter
8/15/2019 Algoritma Strok 1
4/25
4
5 *angguan keseimbangan
5 *angguan koordinasi
5 *angguan ketahanan
5. *angguan Sensorik
5 *angguan propioseptik
5 *angguan kinestetik
5 *angguan diskriminatif
6. *angguan 0ognitif, emori dan "tensi
$ada gangguan kognitif akan muncul berbagai gangguan yaitu atensi, memori,
inisiatif, daya perencanaan dan cara menyelesaikan suatu masalah.
7. *angguan 0emampuan ungsional
*angguan yang timbul yaitu berupa gangguan dalam beraktifitas sehari5hari seperti
mandi, makan, ketoilet dan berpakaian.
2.! Dianosis Stroke Non Hemoraik
2.!.1 Anamnesis
Stroke harus dipertimbangkan pada setiap pasien yang mengalami defisit neurologis
akut baik fokal maupun global# atau penurunan tingkat kesadaran. 6eberapa gejala umum
yang terjadi pada stroke non hemoragik meliputi hemiparese, monoparese, atau 7uadriparese,
tidak ada penurunan kesadaran, tidak ada nyeri kepala dan reflek babinski dapay positif
mapun negatif. eskipun gejala5gejala
8/15/2019 Algoritma Strok 1
5/25
5
tersebut dapat muncul sendiri namun umumnya muncul secara bersamaan. $enentuan %aktu
terjadinya gejala5gejala tersebut juga penting untuk menentukan perlu tidaknya pemberian
terapi trombolitik. 6eberapa faktor dapat membuat anamnesis menjadi sedikit sulit untuk
mengetahui gejala atau onset stroke seperti :
8. Stroke terjadi saat pasien sedang tertidur sehingga kelainan tidak didapatkan hingga pasien bangun (!ake up stroke)"
9. Stroke mengakibatkan seseorang sangat tidak mampu untuk mencari pertolongan.
10. $enderita atau penolong tidak mengetahui gejala5gejala stroke.
11. !erdapat beberapa kelainan yang gejalanya menyerupai stroke sepertikejang, infeksi sistemik, tumor serebral, subdural hematom, ensefalitis,dan hyponatremia.1
,
8
2.!.2 Pemeriksaan Pen"njan
http://www.artikelkedokteran.com/795/aktinomikosis.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/387/sigap-terhadap-tetanus.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/387/sigap-terhadap-tetanus.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/103/granuloma-inguinale.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/1435/hemangioma.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/722/trauma-capitis-trauma-kepala.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/722/trauma-capitis-trauma-kepala.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/1481/laporan-kasus-subdural-hematom.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/387/sigap-terhadap-tetanus.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/387/sigap-terhadap-tetanus.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/103/granuloma-inguinale.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/1435/hemangioma.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/722/trauma-capitis-trauma-kepala.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/1481/laporan-kasus-subdural-hematom.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/795/aktinomikosis.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/795/aktinomikosis.html
8/15/2019 Algoritma Strok 1
6/25
6
$encitraan otak sangat penting untuk mengkonfirmasi diagnosis stroke non
hemoragik. Non contrast computed tomograph# 9!# scanning adalah pemeriksaan yang
paling umum digunakan untuk e(aluasi pasien dengan stroke akut jelas. Selain itu,
pemeriksaan ini juga berguna untuk menentukan distribusi anatomi dari stroke dan
mengeliminasi kemungkinan adanya kelainan lain yang gejalanya mirip dengan stroke
hematoma, neoplasma, abses#.$ada kasus stroke iskemik hiperakut 5 jam setelah onset#,
9! scan biasanya tidak sensitif mengidentifikasi infark serebri karena terlihat normal pada
;
15. Digital pengurangan angiography
$ungsi lumbal diperlukan untuk menyingkirkan meningitis atau perdarahan
subarachnoid ketika 9! scan negatif tapi kecurigaan klinis tetap menjadi acuan.
2.!.! Siriraj Stroke S#ore
Ta$el 2. Siriraj Stroke Score
%aria$el Gejala Klinis Skor
Derajat 0esadaran Sadar
8/15/2019 Algoritma Strok 1
7/25
7
"patis
0oma 2
untah
Iya
!idak
%aria$el Gejala Klinis Skor
Iya
Sakit 0epala !idak
Iya
!anda tanda atheroma!idak
. "ngina $ectoris
Iya
2. 9laudicatio
!idak
Intermitten
Iya
?. Diabetus elitus !idak
Siriraj Stroke Score @ 2,< A Derajat 0esadaran# B 2 A muntah# B 2 A sakit kepala#
B , A tekanan darah diastol# 5 ? A ateroma# 5 2 ."pabila skor yang didapatkan + maka
diagnosisnya stroke non perdarahan dan apabila didapatkan skor ; maka diagnosisnya
stroke perdarahan.
8/15/2019 Algoritma Strok 1
8/25
8
2.!.& Aloritma Stroke Gadja' (ada
Gam$ar 1. "lgoritma Stroke *adjah ada
$enderita Stroke "kut
Dengan atau tanpa
$enurunan kesadaran, nyeri kepala, refleks babinski
Tidak
Ketiganya/dua dari ketiganya Ya Stroke Hemoragik
"pabila terdapat pasien stroke akut dengan atau tanpa penurunan kesadaran, nyeri kepala dan
terdapat reflek babainski atau dua dari ketiganya maka merupakan
Tidak
Penurunan kesadaran (-) Nyeri kepala (-) refleks babinski (-)
!r"ke #e$"ra%ik&a
Penurunan kesadaran(') Nyeri kepala (-)refleks babinski (-)
8/15/2019 Algoritma Strok 1
9/25
stroke hemoragik. Cika ditemukan penurunan kesadaran atau nyeri kepala ini juga merupakan
stroke non hemoragik. Sedangkan bila hanya didapatkan reflek babinski positif atau tidak
didapatkan penurunan kesadaran, nyeri kepala dan reflek babinski maka merupakan stroke
non hemoragik.
2.& Sistem (otorik
"rea motorik pada korteks serebral meliputi bagian dari girus presentral yang
mengandung sel bet yaitu area 6rodman 4 dan korteks motorik primer. Sistem motorik itu
sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang saling berhubungan. edula spinalis
meliputi neuron5neuron motor primer dan interneuron premotor yang membentuk dasar
refleks spinal dan dasar polamotor, kegiatan ini dimodulasi oleh jaras supraspinal desenden
yang terdiri jaras desenden traktus piramidal dan ekstrapiramidal. Sistem piramidal memba%a
impuls dari area korteks motor ke motor neuron primer dan mereka dihubungkan dengan inter
neuron, hal tersebut diatas penting untuk mengontrol gerakan (olunter halus.
!raktus kortikospinal merupakan elemen utama dari sistem piramidal dan merupakan
satu satunya hubungan langsung antara korteks dan medulla spinalis. ungsi dari taktus
kortikospinalis yaitu untuk mengatur tonus otot dan memelihara menegakan postur. ungsi
ini dipengaruhi juga oleh formasio retikularis, nucleus (estibularis, dan beberapa otak tengah.
8/15/2019 Algoritma Strok 1
10/25
!erdapat dua struktur otak lain yang penting untuk fungsi motor yaitu serebelum dan ganglia basalis. "ktifitas serebelum dan ganglia basalis ini memperhalus gerakan otot. *anglia basalis mendapatkan input dari korteks motorik kemudian memberikan output ke korteks.Supaya dapat terjadi gerakan, pusat motor membutuhkan informasi yang konstan dari
reseptor otot, sekitar sendi dan pada kulit, mengenai apakah gerakan sesuai dengan perencanaan.
2.&.1 Paralisis
$aralisis merupakan ketidak mampuan kelompok otot untuk bergerak secara
(olunter. Etot dikendalikan melalui pesan yang di kirim oleh otak yang dapat memicu
gerak.
0etika sebagian otak mengalami kerusakan akibat stroke, pengiriman pesan antara otak
dengan otot tidak dapat berkerja dengan semestinya. $aralisis terkadang diartikan sebagai
gangguan gerakan dan 8 persen pasien stroke yang mengalami gannguan fungsi motorik
mengalami paralisis.
*ambaran klinis dari paralisis pada traktus piramidal upper motor neuron F
tergantung pada lokasi anatomis apakah melibatkan traktus afferen atau efferen dan nukleus
lainya. $aralisis tipe F& mengenai beberapa kelompok otot pada sisi tubuh. *erakan yang
di iner(asi secara bilateral seperti mata, rahang ba%ah, faring dan leher mungkin hanya
paralisis ringan atau bahkan tidak sama sekali.
6anyak dari penderita stroke yang mengalami kelumpuhan satu sisi yang disebut
hemiplegia atau kelemahan satu sisi hemiparesis#. *angguan gerak yang
8/15/2019 Algoritma Strok 1
11/25
paling umum muncul yaitu hemiparesis. -emiparesis dialami oleh G persen penderita stroke.0elmahan pada hemiparesis dapat mengenai lengan, tangan, kaki bahkan otot5otot %ajah. -alini menyebabkan pasien stroke sulit untuk melakukan kegiatan sehari hari seperti makan,memakai baju, ke kamar kecil dan meraih suatu benda.
2.&.2 S)astisitas
Spastisitas dijelaskan pertama kali oleh Hance pada tahun 8G sebagaigangguan motorik yang memiliki karakteristik meningkatnya tonus otot, peningkatan reflek
fisologis dan terdapat reflek patologis. $pper motor neuron sindrom dapat dibagi menjadi
tanda positif dan tanda negatif. Spastisitas merupakan tanda positif diantara simptom motorik
lain yang timbul.
Spastisitas merupakan simptom yang umum ditemukan pada stroke, sekitar ? persen
penderita stroke mengalami spastik yang biasanya timbul pada hari pertama hingga minggu
pertama dan memiliki onset yang beragam.
Simptom dari spastisitas dapat memicu nyeri, ankilosis, retraksi tendo atau
kelemahan otot yang dapat memperburuk prognosis. Spastisitas juga mempengaruhi kualitas
hidup pasien dan menjadi penghambat melakukan aktifitas sehari5hari.2
8/15/2019 Algoritma Strok 1
12/25
?2.&.! (otor Assessment S#ale for Stroke
!es ini dirancang untuk menilai fungsi motorik setelah terkena stroke atau kelainan
neurologis lain. !es ini melihat kemampuan pasien untuk bergerak dengan tonus rendah
atau dalam pola yang sinergis hingga pergerakan normal. !es ini memiliki G kategori
yaitu:". !erlentang lalu berbaring ke samping lalu ke sisi yang intak
16. !arik diri ke posisi berbaring di satu sisi. $osisi a%al harus berbaring terlentang, tungkai ba%ah dalam posisi ekstensi. $asien menarik dirinya ke posisi berbaring di satu sisi
dengan lengan yang intak, pindahkan tungkai dengan tungkai yang intak.
17. $indahkan tungkai menyilang tubuh secara aktif lalu diikuti tubuh bagian ba%ah. $osisia%al sama sepeti diatas. Hengan dibiarkan pada posisi a%al.
18. Hengan diangkat menyilang tubuh dengan lengan lainnya. !ungkai digerakkan secaraaktif dan diikuti oleh tubuh. $osisi a%al seperti diatas.#
19. $indahkan lengan menyilang tubuh secara aktif lalu diikuti oleh tubuh. $osisi a%alseperti diatas.#
20. *erakkan lengan dan tungkai, lalu gulingkan ke samping namun jangan sampaikehilangan keseimbangan. $osisi a%al seperti di atas. 6ahu protraksi dan lengan
difleksikan ke depan.#
21. *ulingkan ke samping selama ? detik. $osisi a%al seperti diatas. !idak bolehmenggunakan tangan.#
8/15/2019 Algoritma Strok 1
13/25
22. !erlentang lalu duduk ke samping tempat tidur
23. 6erbaring pada satu sisi, angkat kepala ke samping, namun tidak sampai duduk. $asien
dibantu untuk barbaring pada satu sisi#24. 6erbaring pada satu sisi, lalu duduk ke samping tempat tidur. !erapis asistensi pasien
dengan gerakan. $asien harus kontrol posisi kepala seluruhnya.#
25. 6erbaring pada satu sisi, lalu duduk ke samping tempat tidur. !erapis siap memberikan bantuan Jlihat "turan Fmum nomor
8/15/2019 Algoritma Strok 1
14/25
34. Duduk tanpa bantuan, lakukan gerakan meraih ke depan untuk menyentuh lantai lalukembali ke posisi a%al. 0aki disangga di lantai. $asien tidak boleh menahan tubuhnya.
!ungkai ba%ah dan kaki tidak boleh bergerak. Sangga lengan bila perlu. !angan harus
menyentuh lantai setidaknya cm 4 inchi# di depan kaki. Hakukan dengan setiaplengan.
35. Duduk pada kursi tanpa disangga. Hakukan gerakan meraih ke samping untuk menyentuh lantai, lalu kembali ke posisi a%al. 0aki disangga di lantai. $asien tidak
boleh untuk menahan tubuhnya. !ungkai ba%ah dan kaki tidak boleh bergerak. Sangga
lengan bila perlu. $asien harus melakukan gerakan meraih ke samping bukan ke depan.
Hakukan pada kedua sisi.#
D. Duduk ke 6erdiri
36. 6erusaha untuk berdiri dengan bantuan terapis dengan berbagai metode#
37. 6erusaha untuk berdiri dengan menggunakan kekuatan sendiri dengan
menggunakan bantuan tangan #38. 6erusaha untuk berdiri jangan menggunakan kekuatan badan ataupun bantuan
tangan #
39. 6erusaha untuk berdiri dan bertahan selama < detik dengan panggul dan lutut lurus / posisi tegap jangan menggunakan kekuatan badan untuk menumpu#
40. Duduk 5 berdiri 5 duduk tanpa bantuan jangan menggunakan kekuatan badansebagai penumpu . Dengan sikap panggul dan lutut lurus / !egap #
8/15/2019 Algoritma Strok 1
15/25
. Duduk5berdiri5duduk dengan tanpa bantuan sebanyak ? kali dalam detik jangan
menggunakan kekuatan badan sebagai penumpu #
41. 6erjalan
42. 6erdiri dengan menggunakan kaki yang lumpuh dan melangkah menggunakan kakilainnya dengan menggunakan kekuatan penumpu pada panggul . !erapis stand by
untuk membantu #
43. 6erjalan dengan bantuan orang
44. 6erjalan sejauh ?m feet# sendiri atau menggunakan %alker tanpa bantuan oranglain
45. 6erjalan sejauh < meter feet # tanpa bantuan apapun selama < detik
46. 6erjalan sejauh meter ?? feet # tanpa bantuan , mengambil benda dari lantai ,kemudian berbalik dan berdiri kembali serta berjalan ke tempat asal selama 2< detik
47. 6erjalan naik dan turun sebanyak 4 langkah dengan atau tanpa bantuan serta tanpa bersandar pada pegangan tangga sebanyak ? kali selama ?< detik
48. ungsi Hengan "tas
. Supinasi, protraksi gelang bahu dengan lengan 8 derajat dari fleksi bahu. !erapis
memposisikan lengan dan menyangga siku dalam posisi ekstensi.#
8/15/2019 Algoritma Strok 1
16/25
49. Supinasi, tahan lengan pada 8 derajat dari fleksi bahu selama 2 detik. !erapismemposisikan lengan dan pasien harus menjaga posisi tersebut dengan rotasi eksternal
J4< derajatK. Siku ditahan setidaknya 2 derajat dari ekstensi penuh.#
50. Supinasi, tahan lengan 8 derajat dari fleksi bahu, fleksi dan ekstensikan siku untuk menggerakkan telapak tangan ke dahi. !erapis asistensi supinasi dari lengan ba%ah.#51. $osisi duduk, tahan lengan yang diekstensikan dengan posisi fleksi ke depan pada 8
derajat dari badan selama 2 detik. !erapis memposisikan lengan dan pasien menjaga
posisi tersebut. $asien harus menahan lengan pada posisi mid rotasi Jibu jari menghadap
ke atasK. Cangan biarkan ele(asi bahu yang berlebihan.#
52. $osisi duduk, pasien mengangkat lengan ke atas, tahan selama detik, lalu turunkan.$asien harus menjaga posisi tersebut dengan sedikit rotasi eksternal. Cangan biarkan
adanya pronasi.#
53. $osisi berdiri, tangan ke tembok. Caga posisi tangan saat tubuh menuju kearah tembok.Hengan dalam posisi abduksi 8 derajat dengan telapak tangan rata terhadap tembok.#
*. $ergerakan !angan . $osisi duduk, ekstensi dari pergelangan tangan. $asien dalam
posisi duduk dengan lengan bertumpu di meja. !erapis menempatkan c#lindrical o%&ect
benda berbentuk silinder# pada telapak tangan pasien. $asien diminta untuk
8/15/2019 Algoritma Strok 1
17/25
mengangkat benda tersebut dari meja dengan cara mengekstensikan pergelangan
tangannya. Cangan biarkan adanya fleksi dari siku.#
54. $osisi duduk, de(iasi radius pergelangan tangan. !erapis memposisikan lengan
pasien mid pronasi supinasi, yakni, bertumpu pada sisi ulna, ibu jari sejajar denganlengan ba%ah, dan pergelangan tangan dalam posisi ekstensi. Cari5jari menggenggam
c#lindrical o%&ect benda berbentuk silinder#. $asien diminta untuk mengangkat
tangannya dari meja. Cangan biarkan adanya fleksi ataupun pronasi dari siku.#
55. $osisi duduk, siku di samping, pronasi dan supinasi. Siku tidak disangga dan padasudut kanan. Cangkauan gerakan yang diperbolehkan sebesar tiga perempat.#
56. $osisi duduk, condong ke depan, ambil bola dengan diameter 4 cm < inchi#dengan kedua tangan, lalu letakkan ke ba%ah. 6ola harus diletakkan di meja pada jarak
yang memerlukan ekstensi siku. !elapak tangan harus selalu menyentuh bola.#
57. $osisi duduk, ambil gelas pol#st#rene dari meja dan letakkan di sisi meja yangmenyilang dengan tubuh. Cangan sampai ada perubahan bentuk dari gelas.#
58. $osisi duduk, Eposisi ibu jari terhadap setiap jari secara terus menerus, lebih dari
4 kali selama detik. engetukkan ibu jari ke setiap jari secara bergantian, mulaidari jari telunjuk, Cangan sampai ibu jari bergeser dari satu jari ke jari lain atau terbalik arahnya.#
8/15/2019 Algoritma Strok 1
18/25
-. "kti(itas !angan Hanjutan
59. "ngkat bagian atas pulpen dan letakkan kembali. $asien meraih ke depan sepanjanglengan, angkat bagian atas pulpen, lepaskan kembali ke bagian meja yang dekat dengan
tubuh pasien.#60. "ngkat satu &ell#%ean dari sebuah gelas dan letakkan &ell#%ean tersebut di gelas lain.9angkir teh berisikan G &ell#%ean" Carak kedua cangkir sepanjang lengan. !angan kirimengambil &ell#%ean dari cangkir sebelah kanan dan melepaskannya pada cangkir
sebelah kiri.#
61. *ambar garis5garis horiontal berhenti pada sebuah garis (ertikal, sebanyak kali,selama 2 detik. Setidakya < garis harus meyentuh dan berhenti pada garis (ertikal.
$anjang garis kurang lebih cm.#
62. $egang pulpen, buatlah titik5titik yang berurutan secara cepat pada selembar kertas.$asien harus membuat setidaknya 2 titik dalam setiap detik, selama < detik. $asien
mengambil pulpen dan memposisikannya tanpa asistensi. $ulpen dipengang seperti
untuk menulis. Lang dibuat oleh pasien harus titik bukan garis.#
63. "mbil satu sendok berisi cairan ke mulut. 0epala tidak boleh direndahkan kearahsendok. 9airan tidak boleh tumpah.#
64. *enggam sebuah sisir dan sisir rambut dibelakang kepala. 6ahu harus dalam posisirotasi eksternal, dan abduksi setidaknya 8 derajat. 0epala harus tegak.
8/15/2019 Algoritma Strok 1
19/25
2.* +aktor,+aktor -isiko Stroke Non Hemoraik
Stroke non hemoragik memiliki berbagai macam faktor risiko yaitu :4
<
< 2.*.1 +aktor risiko an tidak da)at dimodifikasi
65. Fsia
Dari berbagai penelitian, diketahui bah%a usia semakin tua semakin besar pularisiko terkena stroke. fek kumulatif dari penuaan pada sistem kardio(askular
dan sifat progresif faktor risiko stroke selama jangka %aktu lama secara
substansial meningkatkan risiko stroke. 'isiko stroke menjadi 2 kali lipat setiap
dekade setelah melalui usia
8/15/2019 Algoritma Strok 1
20/25
"therosclerosis 'isk In 9ommunities "'I9# menyatakan bah%a kulit hitam
memiliki risiko ?G= lebih besar terkena stroke dibandingkan kulit putih. d. 'i%ayat
keluarga
Cika ayah dan ibu memiliki ri%ayat stroke dapat berhubungan dengan faktor
risiko stroke. $eningkatan risiko ini bisa dimediasi melalui berbagai mekanisme,
termasuk heritabilitas genetik faktor risiko stroke, %arisan dari kerentanan
terhadap efek dari faktor risiko seperti, familial berbagi faktor budaya /
lingkungan dan gaya hidup. 'isiko stroke lebih tinggi hampir < kali lipat dalam
pre(alensi stroke pada monoigot dibandingkan dengan diigot kembar.
2.*.2. +aktor risiko an da)at dimodifikasi
a. -ipertensi
Seseorang dengan tekanan darah tinggi mempunyai peluang besar untuk
mengalami stroke. 6atas atas tekanan darah sistemik yang dapat ditanggulangi
oleh autoregulasi yaitu tekanan sistolik 2 mm-g dan tekanan diastolik antaramm-*5 2 mm-g. !ekanan darah yang tinggi menyebabkan pembuluh
darah sereberal berkonstriksi jika hal ini terjadi berbulan5 bulan atau bertahun 5
tahun akan terjadi hialinisasi otot pembuluh sehingga diameter pembuluh akan
tetap kecil. -al ini dapat berbahaya karena pembuluh tidak dapat berdilatasi atau
berkonstriksi
8/15/2019 Algoritma Strok 1
21/25
21
ketika tekanan darah naik maupun turun. 6ila terjadi penurunan tekanan darah
sistemik maka akan terjadi stroke non hemoragik akibat tekanan perfusi
kejaringan otak tidak adekuat.
68. $enyakit jantung
Seperti yang kita ketahui bah%a pusat dari aliran darah di tubuh terletak di jantung. Cika pusat pengaturan darah mengalami kerusakan, maka aliran darah
tubuh mengalami gangguan, termasuk aliran darah menuju otak. Secara
keseluruhan, diperkirakan 2= dari stroke iskemik disebabkan oleh emboli
kardiogenik. $otensi sumber emboli jantung berhubungan dengan sampai 4=dari stroke yang tidak diketahui penyebabnya di beberapa seri yang melibatkan
populasi muda. unculnya penyakit serebro(askular erat kaitanya dengan
penyakit jantung asimtomatis maupun simtomatis.
69. Diabetus melitus
$enelitian mengenai penyakit ini sudah cukup membuktikan bah%a kasusdiabetes melitus memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke. Diabetes erat
hubunganya dengan penyakit makro(askular yang didasari atherosklerosis
seperti stroke. -al ini disebabkan oleh adanya gangguan biokimia%i karena
insufisiensi insulin, penimbunan sorbitol dalam intima (askular,
hiperlipoproteinemia dan kelainan pembekuan darah. $ada akhirnya,
makroangiopati diabetika ini akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
8/15/2019 Algoritma Strok 1
22/25
22
70. Ebesitas
Ebesitas didefinisikan sebagai indeks massa tubuh J 6I K ; ? kg/m2 #
merupakan predisposisi penyakit kardio(askular secara umum dan stroke padakhususnya. &amun, kenaikan pre(alensi obesitas dengan bertambahnya umur
dan obesitas berhubungan dengan peningkatan tekanan darah , gula darah , danlipid darah . "tas dasar asosiasi ini saja , tidaklah mengherankan bah%a obesitas
akan berhubungan dengan peningkatan risiko stroke. &amun, beberapa
penelitian besar menunjukkan obesitas sentral , dibandingkan dengan 6I atau
obesitas umum , lebih erat kaitanya dengan risiko stroke.
71. Dislipidemia
0olesterol HDH berfungsi memba%a kolesterol darihati ke dalam sel. Cika kadar
kolesterol ini tinggi dapat mengakibatkan terjadinya penimbunan kolesterol
didalam sel yang dapat memicu terjadinya pengerasan dinding pembuluh darah
arteri yang disebut sebagai proses atherosklerosis. Sedangkan kolesterol -DHmemiliki kerja yang berla%anan dengan kolesterol HDH, yaitu memba%a
kolesterol dari sel ke hati. 0adar -DH yang rendah justru memiliki efek buruk,
memicu timbulnya pembentukan plak di dinding pembuluh darah arteri.
8/15/2019 Algoritma Strok 1
23/25
23
f. !erapi $engganti -ormon
Dampak dari terapi penggantian hormon pada %anita post menopause pada
risiko stroke tampaknya netral , tetapi karena kurangnya studi kontrol,
kesimpulan yang pasti tidak bisa ditemukan . Sejak tahun 8G , telah ada
setidaknya G penelitian yang diterbitkan pada subject ini dengan pengecualian
dari ramingham -eart Study , tidak terdeteksi peningkatan besar dalam risiko
stroke dan beberapa melaporkan sedikit penurunan tetapi sering tidak
signifikan # dalam risiko stroke.
g. "nemia sel sabit
$enyakit sel sabit adalah kelainan genetik dengan %arisan dominan autosomal di
mana produk gen abnormal adalah p 5 rantai diubah dalam struktur hemoglobin .
eskipun manifestasi klinis sangat ber(ariasi , biasanya timbul manifestasi a%alkehidupan sebagai anemia hemolitik berat diselingi oleh serangan episode
menyakitkan yang melibatkan ekstremitas dan tulang , infeksi bakteri , dan
infark organ , termasuk stroke. h. &utrisi
Data mengenai hubungan status gii / nutrisi berkaitan dengan stroke terbatas. 6elum
ada bukti bah%a penggunaan diet (itamin atau suplemen 9 atau penggunaan
karotenoid tertentu secara substansial mengurangi risiko stroke.
8/15/2019 Algoritma Strok 1
24/25
24
&amun analisis data dari &urses -ealth Study mengatakan bah%a jika seseorang
meningkatka konsumsi buahnya porsi perhari akan menurunkan risiko strokenya
sebesar =. &amun, tidak dapat di pastikan apakah efeknya hanya karena diet atau
refleksi dari gaya hidup umum yang lebih sehat pada indi(idu5indi(idu tersebut.
i. "kti(itas fisik
"kti(itas fisik secara teratur memiliki manfaat yang baik untuk mengurangi
risiko kematian dini dan penyakit kardio(askular . fek menguntungkan dari
akti(itas fisik juga telah terbukti untuk stroke. 9D9 (Center for Disease Control
and Prevention) menghimbau masyarakat "merika untuk setidak5tidaknya
berolah raga ? menit sehari meskipun hanya aktifitas ringan seperti berjalan.
Nurses ' ealth Stud# dan Copenhagen Cit# eart Stud# menunjukkanhubungan terbalik antara tingkat akti(itas fisik dengan insidensi stroke. j.
erokok
$ada tahun 2 di "merika telah dilakukan peneltian mengenai rokok dan
stroke, ternyata merokok merupakan penyebab tunggal kejadian stroke non
hemoragik. 'isiko seseorang terkena stroke akan berlipat ganda ketika orang
tersebut merokok 4 batang sehari dibandingkan dengan yang merokok
batang sehari. 6egitu juga dengan %anita risikonya justru lebih besar
dibandingkan dengan pria yaitu ?:2. erokok
8/15/2019 Algoritma Strok 1
25/25
25
dapat menyebabkan meningkatnya (iskositas darah, hematokrit, konsentrasi
fibrinogen darah dan juga meningkatnya tekanan darah. -al5hal diatas berikut
yang menyebabkan agregasi butir5butir darah meningkat sehingga aterosklerosis
akan muncul lebih cepat dan diikuti dengan munculnya plak pada arteria karotis.