3
ALAT UKUR LISTRIK 1. Amperemeter Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan Prinsip Gaya Lorentz F = B.I. L. Jika kita akan mengukur arus yang melewati penghantar dengan menggunakan Amperemeter maka harus kita pasang seri dengan cara memotong penghantar agar arus mengalir melewati amperemeter. Kuat arus yang terukur I dapat dihitung dengan rumus: A = Amperemeter yang digunakan 2. Voltmeter / Volt Meter Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi. Pada rangkaian arus searah pemasangan kutub-kutub voltmeter harus sesuai. Kutub positip dengan potensial tinggi dan kutub negatip dengan potensial rendah. Biasanya ditandai dengan kabel yang berwarna hitam dan merah atau biru. Bila pemasangan terbalik akan terlihat penyimpangan yang arahnya ke kiri. Sedangkan pada rangkaian arus bolak balik tidak menjadi masalah. Hasil pengukuran Tegangan (V) adalah: 3. Galvanometer

Alat ukur listrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Alat Ukur Listrik 1. Amperemeter 2. Voltmeter 3. Galvanometer 4. Ohmmeter

Citation preview

Page 1: Alat ukur listrik

ALAT UKUR LISTRIK

1. Amperemeter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Amperemeter

bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui

kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum

penunjuk menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul

juga akan membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih

besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan

dikembalikan ke posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan Prinsip

Gaya Lorentz F = B.I. L.

Jika kita akan mengukur arus yang melewati penghantar dengan menggunakan

Amperemeter maka harus kita pasang seri dengan cara memotong penghantar agar arus

mengalir melewati amperemeter.

Kuat arus yang terukur I dapat dihitung dengan rumus:

A = Amperemeter yang digunakan

2. Voltmeter / Volt Meter

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan

ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter

berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus.

Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat

ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan

jarum yang terjadi.

Pada rangkaian arus searah pemasangan kutub-kutub voltmeter harus sesuai. Kutub positip

dengan potensial tinggi dan kutub negatip dengan potensial rendah. Biasanya ditandai dengan

kabel yang berwarna hitam dan merah atau biru. Bila pemasangan terbalik akan terlihat

penyimpangan yang arahnya ke kiri. Sedangkan pada rangkaian arus bolak balik tidak menjadi

masalah.

Hasil pengukuran Tegangan (V) adalah:

3. Galvanometer

Page 2: Alat ukur listrik

Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakn untuk mengukur kuat

arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat

digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang

relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung.

Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda

potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang

hambatan eksternal.

Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorents

sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling

berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk statu

kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet hermanen. Arus listrik

memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di

bawah kumparan. Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan

mengalami gaya Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan

kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan

hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah

jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan

besar arus listrik yang diukur.

4. Ohmmeter

Ohmmeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur hambatan suatu

komponen, seperti resistor, dan hambatan kawat penghantar. Tidak seperti amperemeter dan

voltmeter, dapat bekerja sesuai dengan fungsinya jika pada alat tersebut terdapat sumber

tegangan, misalnya baterai.

Salah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Ohm-meter untuk mengukur

tahanan/resistan (resistance). Di dalam tehnik elektronika, tahanan/resistan (resistance)

mengandung dua pengertian, Pertama, tahanan (resistance) sebagai sebuah nama untuk salah

satu komponen elektronika yaitu resistan atau resistor, dan Kedua, perlawanan yang diberikan

oleh bahan penghantar (konduktor) dan/atau bahan setengah penghantar (semikonduktor) yang

terdapat dalam komponen elektronik terhadap arus listrik searah yang mengalir. Kedua-duanya

memiliki satuan yang dinyatakan dalam Ohm (Ω).

Pada Multimeter Digital, hasil pengukuran dapat dibaca langsung pada layar display, pada

Multimeter Analog, hasil pengukuran tahanan/resistan (resistance) dibaca pada papan skala

Ohm (Ω-kΩ).

Page 3: Alat ukur listrik