35
1. Beaker Glass 1. BECKER GLASS Terbuat dari borosilikat. Kapasitas ukuran volume mulai dari 5ml- 6000ml. Prinsip : dilihat skala pada badan becker glass Fungsi : tempat menuangkan zat Tempat melarutkan zat. Tempat memanaskan zat. K3 : menggunakan lap saat mengangkat dari kompor listrik dan ketika Merendamnya dalam air/aquadest saat menuang larutan asam dengan konsentrasi tinggi. 2. Pembakar Spirtus Alat yang berisi spirtus/alcohol dan sumbu agar menghasilkan sumber api. Alat ini digunakan untuk praktikum bakteriologi agar tercipta tempat yang steril.

alat praktikum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good

Citation preview

Page 1: alat praktikum

1. Beaker Glass

          1.         BECKER GLASS

Terbuat dari borosilikat. Kapasitas ukuran volume mulai dari 5ml-6000ml.

Prinsip                  : dilihat skala pada badan becker glass

Fungsi                   :  tempat menuangkan zat

                               Tempat melarutkan zat.

                               Tempat memanaskan zat.

K3                           : menggunakan lap saat mengangkat dari kompor

listrik dan ketika Merendamnya dalam air/aquadest saat menuang larutan

asam dengan konsentrasi tinggi.

          2.         Pembakar Spirtus 

Alat yang berisi spirtus/alcohol dan sumbu agar menghasilkan sumber api.

Alat ini digunakan untuk praktikum bakteriologi agar tercipta tempat yang

steril.

           

Page 2: alat praktikum

3.     3. Labu Kjeldahl  ( Kjeldahl Flasks)

Terbuat dari borosilikat dengan kapasitas 50-1000 ml.

Prinsip                  : posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada

penampung uap asam.

Fungsi                   : untuk destruksi atau destilasi pada hasil destruksi

protein.

K3                           : mulut penampung uap harus rapat agar uap tidak

menyebar pada saat destruksi.

          

4.      4. Labu iodium (Iodium Determination Flask)

Page 3: alat praktikum

terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron oksida, aluminium oksida dan

natrium oksida. mirip labu Erlenmeyer bertutup asah dan pada mulut labu

dilengkapi oleh suatu piringan kaca yang digunakan untuk menempatkan

cairan/larutan atau air yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi.

Labu iodium mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.

Prinsip             : harus tertutup rapat, tidak boleh ada gelembung udara

didalamnya.

Fungsi             : mereaksikan zat yang menghasilkan iodium.

K3                   : jika tutup labu kurang rapat, maka aroma iodium akan

tercium dan menghalangi kerja, sehingga harus tertutup rapat.

         5.         Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

'

Terbuat dari borosilikat dengan kapasitas ukuran volume dari 25-2000 ml.

Ada yang tutupasah ada pula yang tidak ada tutupnya.

Prinsip             :labu Erlenmeyer yang tanpa tutup digunakan untuk

pencampuran zat dengan pengocokan yang pelan, sedangkan labu

Erlenmeyer yang bertutup asah digunakan untuk pencampuran zat dengan

pengocokan yang kuat.

Page 4: alat praktikum

         6.          Botol Timbang (Wlighting Bottles)

Terbuat dari borosilikat dengan kapasitas ukuran volume mulai 15 ml – 80

ml.

Fungsi             : menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama bahan cair

dan untuk menimbang zat terutama yang berbahan cair.

         7.         Tabung reaksi (test tube)

Terbuat dari berbagai jenis gelas, misalnya borosilikat, soda, fiolax dan

supermax.mempunyai diameter antara 70-200 mm.

Fungsi             : mereaksikan suatu zat dan memanaskan suatu zat.

K3                   : gunakan jepit tabung saat memanaskan dan membawa

tabung reaksi gunakan dengan rak tabung sesuai ukuran tabung agar tidak

jatuh.

Page 5: alat praktikum

         8.  Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Ada yang bentuk pendek dan panjang dilengkapi dengan karet penghisap.

Tidak mempunyai skala.

Fungsi             : memindahkan larutan dari tempat yang satu ketempat

yanglain.

Prinsip             : menambahkan volumenya sedikit demi sedikait hingga

volume tetap.

K3                   : seetelah memipet, miringkan sedikit agar cairan tidak

tumpah.

         9. Labu Ukur (Volumetrik Flask)

Badannya terbuat dari borosilikat, sedangkan tutupnya terbuat dari gelas

asah atau Teflon. Memiliki kapasitas volume 5-2000 ml. labu ukur memiliki

nilai ketilitian yang tinggi.

Prinsip             : melihat meniscus bawah pada batas garis kalibrasi.

Fungsi             : mencampurkan larutan dan mengencerkan suatu zat.

Page 6: alat praktikum

       10. Botol Penetes (Dropping Bottles)

Terbuat dari borosilikat dan dilengapi dengan pipet untuk mengambil cairan.

Memeilki kapasitas 30-250 ml.

Prinsip                  : menyimpan dan meneteskan cairan.

Fungsi                   : menyimpan cairan indicator, zat pewarnaan dsb.

       11. Gelas Ukur (Measuring Cylinders)

terbuat dari borosilikat, berbentuk silinder, kapasitas volumenya 5-2000 ml

Page 7: alat praktikum

prinsip             : mengukur cairan secara tidak teliti dan saat pengukuran

dilihat setinggi menikus bawah untuk cairan tak berwarna dan setinggi

meniscus atas untuk cairan yang bewarna.

Fungsi             : gelas ukur dengan tutup asah dapat berfungsi sebagai

melarutkan zat dengan volume tertentu dan sebagai tempat untuk

merendam pipet dalam cairan asam pencuci.

       12.       Buret (burettes) 

Berbentuk silinder terbuat dari jenis gelas soda, borosilikat dan

amber. Bentuk buret dibedakan dengan ujung kran lurus (Burettes with

straight stopcock) dan buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral

stopcock). Mempunyai kapasitas 1 – 100 mL dengan pembagian skala 0,01 –

0,2 .

Prinsip             : buret harus bersih, kering dan bebas lemak. Pastikan jangan

sampai ada gelembung udara pada ujung kran karena akan mengganggu

hasil titrasi. Buret harus tegak lurus.

Fungsi             : memberikan tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang

diketahui dengan teliti pada saat titrasi.

K3                   : letakkan pada keranjang plastic dan gunakan vaselin pada

kran buret untuk memudahkan memutar dan mencegah kebocoran.

       13.       Botol pereaksi ( Reagen Bottles)

Page 8: alat praktikum

Terbuat dari borosilikat, gelas soda yang transparan dan dan amber.

Mempunyai leher atau mulut lebar dan mempunyai kapasitas normal 50-

10.000 ml dilengkapi dengan tutup yang terbuat dari kaca asah.

Fungsi             : menyimpan larutan, khususnya asam yang berasap botol

dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.

K3                   : khusus botol larutan asam, botol diletakkan di lemari asam

dan pasang tutup botol agar tidak menguap dan kontaminasi dengan udara. 

       14. Kondensor (Condensers)

Kondensor mempunyai bentuk panjang yang berbeda – beda sesuai dengan

kegunaan masing – masing. Kondensor terbuat dari gelas boroksilat.

Prinsip Kerja :zat dipanaskan, kemudian uap panas akan naik lalu

dialirkalah air dinginmelalui selang sehingga uap panas tadi tidak lepas ke

udara tetapi kembali mengembun dan jatuh lagi ke bawah.

Page 9: alat praktikum

Fungsi : digunakan untuk mendinginkan uap yang terjadi pada proses

reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi, saponifikasi,

esterifikasi, metilasi dan sebagainya.

K3 :Pada saat melakukan destilasi, kita harus memperhatikan suhunya.

Apabilaterlalu tinggi maka akan menyebabkan endapan yang seharusnya

didapat akan gosong dan tidak dapat dilanjutkan prosesnya ke rekristalisasi.

       15.       Corong Pisah (Separatory Funnels)

Terbuat dari gelas boroksilat, tidak bewarna dan amber. Berbentuk kerucut

bulat dan silinder dilengkapi dengan kran dan tutup yang terbuat dari bahan

gelas asah atau Teflon. Dilengkapi dengan penyambung gelas asah standard

dan dilengkapi dengan kran pengatur tetesan. Mempunyai kapasitas 50-

2000 ml

Prinsip             : pengekstraksi zat cair dengan zat cair.

Fungsi : digunakan untuk ektraksi zat, dapat pula mengatur aliran zat cair pada proses kromatografi kolom dan reaksi kimia lainnya.

K3 :

o    Sebelum menggunakan, lakukan pengecekan tutup dan kran corong pisah sudah tepat dan tidak bocor.

o    Dalam pengocokkan corong pisah dilakukan dengan cara memegang bagian atas berikut tutupnya dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang tangkai corong berikut kerannya.

  16.  Kaca Arloji (watch Glasses)

Page 10: alat praktikum

Terbuat dari boroksilat , mempunyai diameter antara 30-200 mm.

Fungsi             : wadah menimbang zat padat dan untuk menutup labu pada

saat proses pemanasan.

Prinsip             : tempat penimbang zat padat terutama zat yang bersifat

higroskopis.

 17.  Batang Pengaduk (Strirring Rod)

Terbuat dari gelas, polietilen, atau logam yang dibungkus dengan polietilen.

Biasanya berdiameter 2-4 mmdan mempunyai panjang yang bervariasi

antara 6-30 cm.

Fungsi             : mengaduk larutan atau suspense.

K3                   : dalam mengaduk tidak diperbolehkan secara kuat agar tidak

terpecik dan wadah tidak pecah

  18. Desikator/eksikator

Page 11: alat praktikum

Terbuat dari gelas semi-borosilat, amber, plastic atau mika.  Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Di bawah piringan porselin terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam sulfat pekat, fofor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya. Pengering silikagel biasanya diberi indicator warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air warna akan berubah menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal : silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.

Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.

Fungsi :

o    Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus porselin, botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.

o    Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus diliindungi terhadap pengaruh kelembapan udara.

K3 : Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau untuk membukanya, tangan pertama digunakan sebagai penahan desikator dan tangan yang lain digunakan untuk mendorong tutup desikator. Jika desikator dihampa udarakan, sebelum dibuka kran harus dibuka terlebih dahulu agar tekanan udara di dalam dan diluar desikator sama hingga akan memudahkan untuk membukanya.

 19.Pipet Ukur (Graduated Pipettes)

Page 12: alat praktikum

Terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas volume 0,01 ml –

50 ml dengan pembagian skala 0,001 – 0,5 ml.

Prinsip Kerja :memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam perhitungan pada penetapan kadar.

Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volume secara tidak teliti.

K3 :

o    Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.

o    Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.o    Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet

berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.

 20.Pipet volumetric

Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 – 100 mL.

Page 13: alat praktikum

Prinsip Kerja :memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau seksama.

Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.

K3 :

o    Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.

o    Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.o    Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet

berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.

  21. Corong (Funnels)

Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai garis tengah 35 – 300 mm dan ada yang mempunyai tangkai corong panjang, sedang dan pendek.

Prinsip Kerja : membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah dengan ukuran mulut kecil.

Fungsi : digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat.

K3 : saat menuangkan larutan, corong sebaiknya tidak bersentuhan dengan mulut wadah usahakan menjauh sedikit.

 22.Staining jar

Page 14: alat praktikum

Fungsi : untuk tempat pengecatan dalam laboratorium bakteriologi dan

untuk kolom kromatografi pada fase diam (misal : siklamat)

 

 23. Deck Glass

Fungsi : untuk tempat menutup preparat dan kamar hitung. Untuk kamar

hitung mempunyai deck glass khusus biasanya lebih tebal. 

 

  24.       Obyek Glass

Page 15: alat praktikum

Fungsi             : tempat untuk membuat preparat

 

  25.       Kamar Hitung

Fungsi             : untuk menghitung sel darah dalam g/dl.

    26.       Retort Flask

Fungsi : untuk destilasi atau destilasi kering. Dihubungkan dengan

kondensor.

Page 16: alat praktikum

 27. Florence Flask

Terbuat dari kaca borosilikat dengan bagian bawah berbentuk bulat dan

berdinding tebal sehingga mampu bertahan dalam perubahan suhu.

   28. Tabung Nessler

Fungsi   : tempat sampel dalam pemeriksaan uji kolorimetri, turbidimetri dan

spektrometri.

Page 17: alat praktikum

   29.  Tabung Centrifuge

Sebagai tempat/wadah sampel yang akan di putar dalam alat

pemusing/centrifuge.

     

0 K O M E N T A R O N " "

P O S K A N K O M E N T A R

L I N K K E P O S T I N G I N I

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

M I N G G U , 1 6 S E P T E M B E R 2 0 1 2

kelompok 1B.2

Page 18: alat praktikum

1. Rachmawati Atika Yuza        (A.102.08.049)2. Rakhel Yeskha                      (A.102.08.050)3. Rizka Restya Sari                  (A.102.08.055)4. Sakinah Nur Azizah               (A.102.08.056)

 INSTRUMENTASI ALAT GELAS

1. Beaker Glass

          1.         BECKER GLASS

Terbuat dari borosilikat. Kapasitas ukuran volume mulai dari 5ml-6000ml.Prinsip                  : dilihat skala pada badan becker glassFungsi                   :  tempat menuangkan zat                               Tempat melarutkan zat.                               Tempat memanaskan zat.K3                           : menggunakan lap saat mengangkat dari kompor listrik dan ketika Merendamnya dalam air/aquadest saat menuang larutan asam dengan konsentrasi tinggi.

          2.         Pembakar Spirtus 

Page 19: alat praktikum

Alat yang berisi spirtus/alcohol dan sumbu agar menghasilkan sumber api. Alat ini digunakan untuk praktikum bakteriologi agar tercipta tempat yang steril.

           

3.     3. Labu Kjeldahl  ( Kjeldahl Flasks)

Terbuat dari borosilikat dengan kapasitas 50-1000 ml.Prinsip                  : posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada penampung uap asam.Fungsi                   : untuk destruksi atau destilasi pada hasil destruksi protein.K3                           : mulut penampung uap harus rapat agar uap tidak menyebar pada saat destruksi.

          

Page 20: alat praktikum

4.      4. Labu iodium (Iodium Determination Flask)

terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron oksida, aluminium oksida dan natrium oksida. mirip labu Erlenmeyer bertutup asah dan pada mulut labu dilengkapi oleh suatu piringan kaca yang digunakan untuk menempatkan cairan/larutan atau air yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi. Labu iodium mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.Prinsip             : harus tertutup rapat, tidak boleh ada gelembung udara didalamnya.Fungsi             : mereaksikan zat yang menghasilkan iodium.K3                   : jika tutup labu kurang rapat, maka aroma iodium akan tercium dan menghalangi kerja, sehingga harus tertutup rapat.

         5.         Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

'Terbuat dari borosilikat dengan kapasitas ukuran volume dari 25-2000 ml. Ada yang tutupasah ada pula yang tidak ada tutupnya.Prinsip             :labu Erlenmeyer yang tanpa tutup digunakan untuk pencampuran zat dengan pengocokan yang pelan, sedangkan labu

Page 21: alat praktikum

Erlenmeyer yang bertutup asah digunakan untuk pencampuran zat dengan pengocokan yang kuat.

         6.          Botol Timbang (Wlighting Bottles)

Terbuat dari borosilikat dengan kapasitas ukuran volume mulai 15 ml – 80 ml.Fungsi             : menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama bahan cair dan untuk menimbang zat terutama yang berbahan cair.

         7.         Tabung reaksi (test tube)

Terbuat dari berbagai jenis gelas, misalnya borosilikat, soda, fiolax dan supermax.mempunyai diameter antara 70-200 mm.Fungsi             : mereaksikan suatu zat dan memanaskan suatu zat.K3                   : gunakan jepit tabung saat memanaskan dan membawa tabung reaksi gunakan dengan rak tabung sesuai ukuran tabung agar tidak jatuh.

         8.  Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Page 22: alat praktikum

Ada yang bentuk pendek dan panjang dilengkapi dengan karet penghisap. Tidak mempunyai skala.Fungsi             : memindahkan larutan dari tempat yang satu ketempat yanglain.Prinsip             : menambahkan volumenya sedikit demi sedikait hingga volume tetap.K3                   : seetelah memipet, miringkan sedikit agar cairan tidak tumpah.

         9. Labu Ukur (Volumetrik Flask)

Badannya terbuat dari borosilikat, sedangkan tutupnya terbuat dari gelas asah atau Teflon. Memiliki kapasitas volume 5-2000 ml. labu ukur memiliki nilai ketilitian yang tinggi.Prinsip             : melihat meniscus bawah pada batas garis kalibrasi.Fungsi             : mencampurkan larutan dan mengencerkan suatu zat.

       10. Botol Penetes (Dropping Bottles)

Page 23: alat praktikum

Terbuat dari borosilikat dan dilengapi dengan pipet untuk mengambil cairan. Memeilki kapasitas 30-250 ml.Prinsip                  : menyimpan dan meneteskan cairan.Fungsi                   : menyimpan cairan indicator, zat pewarnaan dsb.

       11. Gelas Ukur (Measuring Cylinders)

terbuat dari borosilikat, berbentuk silinder, kapasitas volumenya 5-2000 mlprinsip             : mengukur cairan secara tidak teliti dan saat pengukuran dilihat setinggi menikus bawah untuk cairan tak berwarna dan setinggi meniscus atas untuk cairan yang bewarna.Fungsi             : gelas ukur dengan tutup asah dapat berfungsi sebagai melarutkan zat dengan volume tertentu dan sebagai tempat untuk merendam pipet dalam cairan asam pencuci.

       12.       Buret (burettes) 

Page 24: alat praktikum

Berbentuk silinder terbuat dari jenis gelas soda, borosilikat dan amber. Bentuk buret dibedakan dengan ujung kran lurus (Burettes with straight stopcock) dan buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral stopcock). Mempunyai kapasitas 1 – 100 mL dengan pembagian skala 0,01 – 0,2 .Prinsip             : buret harus bersih, kering dan bebas lemak. Pastikan jangan sampai ada gelembung udara pada ujung kran karena akan mengganggu hasil titrasi. Buret harus tegak lurus.Fungsi             : memberikan tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang diketahui dengan teliti pada saat titrasi.K3                   : letakkan pada keranjang plastic dan gunakan vaselin pada kran buret untuk memudahkan memutar dan mencegah kebocoran.

       13.       Botol pereaksi ( Reagen Bottles)

Terbuat dari borosilikat, gelas soda yang transparan dan dan amber. Mempunyai leher atau mulut lebar dan mempunyai kapasitas normal 50-10.000 ml dilengkapi dengan tutup yang terbuat dari kaca asah.Fungsi             : menyimpan larutan, khususnya asam yang berasap botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.K3                   : khusus botol larutan asam, botol diletakkan di lemari asam dan pasang tutup botol agar tidak menguap dan kontaminasi dengan udara. 

       14. Kondensor (Condensers)

Page 25: alat praktikum

Kondensor mempunyai bentuk panjang yang berbeda – beda sesuai dengan

kegunaan masing – masing. Kondensor terbuat dari gelas boroksilat.

Prinsip Kerja :zat dipanaskan, kemudian uap panas akan naik lalu

dialirkalah air dinginmelalui selang sehingga uap panas tadi tidak lepas ke

udara tetapi kembali mengembun dan jatuh lagi ke bawah.

Fungsi : digunakan untuk mendinginkan uap yang terjadi pada proses

reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi, saponifikasi,

esterifikasi, metilasi dan sebagainya.

K3 :Pada saat melakukan destilasi, kita harus memperhatikan suhunya.

Apabilaterlalu tinggi maka akan menyebabkan endapan yang seharusnya

didapat akan gosong dan tidak dapat dilanjutkan prosesnya ke rekristalisasi.

       15.       Corong Pisah (Separatory Funnels)

Terbuat dari gelas boroksilat, tidak bewarna dan amber. Berbentuk kerucut

bulat dan silinder dilengkapi dengan kran dan tutup yang terbuat dari bahan

gelas asah atau Teflon. Dilengkapi dengan penyambung gelas asah standard

Page 26: alat praktikum

dan dilengkapi dengan kran pengatur tetesan. Mempunyai kapasitas 50-

2000 ml

Prinsip             : pengekstraksi zat cair dengan zat cair.

Fungsi : digunakan untuk ektraksi zat, dapat pula mengatur aliran zat cair pada proses kromatografi kolom dan reaksi kimia lainnya.

K3 :

o    Sebelum menggunakan, lakukan pengecekan tutup dan kran corong pisah sudah tepat dan tidak bocor.

o    Dalam pengocokkan corong pisah dilakukan dengan cara memegang bagian atas berikut tutupnya dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang tangkai corong berikut kerannya.

  16.  Kaca Arloji (watch Glasses)

Terbuat dari boroksilat , mempunyai diameter antara 30-200 mm.

Fungsi             : wadah menimbang zat padat dan untuk menutup labu pada

saat proses pemanasan.

Prinsip             : tempat penimbang zat padat terutama zat yang bersifat

higroskopis.

 17.  Batang Pengaduk (Strirring Rod)

Page 27: alat praktikum

Terbuat dari gelas, polietilen, atau logam yang dibungkus dengan polietilen.

Biasanya berdiameter 2-4 mmdan mempunyai panjang yang bervariasi

antara 6-30 cm.

Fungsi             : mengaduk larutan atau suspense.

K3                   : dalam mengaduk tidak diperbolehkan secara kuat agar tidak

terpecik dan wadah tidak pecah

  18. Desikator/eksikator

Terbuat dari gelas semi-borosilat, amber, plastic atau mika.  Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Di bawah piringan porselin terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam sulfat pekat, fofor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya. Pengering silikagel biasanya diberi indicator warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air warna akan berubah menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal : silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.

Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.

Page 28: alat praktikum

Fungsi :

o    Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus porselin, botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.

o    Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus diliindungi terhadap pengaruh kelembapan udara.

K3 : Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau untuk membukanya, tangan pertama digunakan sebagai penahan desikator dan tangan yang lain digunakan untuk mendorong tutup desikator. Jika desikator dihampa udarakan, sebelum dibuka kran harus dibuka terlebih dahulu agar tekanan udara di dalam dan diluar desikator sama hingga akan memudahkan untuk membukanya.

 19.Pipet Ukur (Graduated Pipettes)

Terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas volume 0,01 ml –

50 ml dengan pembagian skala 0,001 – 0,5 ml.

Prinsip Kerja :memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam perhitungan pada penetapan kadar.

Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volume secara tidak teliti.

K3 :

o    Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.

o    Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.

Page 29: alat praktikum

o    Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.

 20.Pipet volumetric

Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 – 100 mL.

Prinsip Kerja :memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau seksama.

Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.

K3 :

o    Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.

o    Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.o    Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet

berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.

  21. Corong (Funnels)

Page 30: alat praktikum

Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai garis tengah 35 – 300 mm dan ada yang mempunyai tangkai corong panjang, sedang dan pendek.

Prinsip Kerja : membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah dengan ukuran mulut kecil.

Fungsi : digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat.

K3 : saat menuangkan larutan, corong sebaiknya tidak bersentuhan dengan mulut wadah usahakan menjauh sedikit.

 22.Staining jar

Fungsi : untuk tempat pengecatan dalam laboratorium bakteriologi dan

untuk kolom kromatografi pada fase diam (misal : siklamat)

 

 23. Deck Glass

Page 31: alat praktikum

Fungsi : untuk tempat menutup preparat dan kamar hitung. Untuk kamar

hitung mempunyai deck glass khusus biasanya lebih tebal. 

 

  24.       Obyek Glass

Fungsi             : tempat untuk membuat preparat

 

  25.       Kamar Hitung

Fungsi             : untuk menghitung sel darah dalam g/dl.

Page 32: alat praktikum

    26.       Retort Flask

Fungsi : untuk destilasi atau destilasi kering. Dihubungkan dengan

kondensor.

 27. Florence Flask

Terbuat dari kaca borosilikat dengan bagian bawah berbentuk bulat dan

berdinding tebal sehingga mampu bertahan dalam perubahan suhu.

Page 33: alat praktikum

   28. Tabung Nessler

Fungsi   : tempat sampel dalam pemeriksaan uji kolorimetri, turbidimetri dan

spektrometri.

   29.  Tabung Centrifuge

Page 34: alat praktikum

Sebagai tempat/wadah sampel yang akan di putar dalam alat

pemusing/centrifuge.