Alat Pendeteksi Suhu Ruangan LM35 dengan ICL7107

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Alat Pendeteksi Suhu Ruangan dengan ICL7107 sebagai pengontrol dan driver 7-segment. Sehingga tak memerlukan IC Programmer lagi seperti ATMEGA. Sensor yang digunakan adalah sensor LM35 dengan batas ukur 0C-100C

Citation preview

  • PRAKTEK DASAR REALISASI RANCANGAN 2

    ALAT PENDETEKSI SUHU RUANGAN

    LAPORAN

    Dibuat untuk Memenuhi Tugas Praktek Realisai Rancangan 2

    di Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika

    Oleh :

    Nama : K.M. Chandra Bayu Saputra (0613 3032 0208)

    Kelas : 4EA

    Dosen Pembimbing : Ir. Iskandar Lutfi, M.T.

    NIP : 196501291991031002

    POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

    PALEMBANG

    TAHUN AKADEMIK 2014-2015

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulishaturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

    berkat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek

    Dasar Realisasi Rancangan 2 mengenai Alat Pendeteksi Suhu Ruangan di

    Bengkel Elektonika Politeknik Negri Sriwijaya ini tepat pada waktunya.

    Pada kesempatan yang baik ini penulis ucapkan terimah kasih kepada Bapak

    Ir. Iskandar Luthfi, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis

    dalam penyusunan Laporan ini.

    Penulis menyadari sepenuhnya Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh

    karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan mahasiswa yang

    bersifat membangun agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat lebih baik

    dari sekarang ini.

    Akhir kata semoga penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita

    dan semoga Allah SWT memberkati kita semua.

    Palembang, Juni 2015

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

    1. TUJUAN ..................................................................................................... 1

    2. DASAR TEORI .......................................................................................... 1

    3. RANGKAIAN PERCOBAAN .................................................................. 7

    4. KOMPONEN YANG DIPERLUKAN ..................................................... 8

    5. LANGKAH PERCOBAAN ....................................................................... 9

    6. DIAGRAM BLOK ..................................................................................... 10

    7. HASIL LAYOUT & TATA LETAK KOMPONEN ............................... 10

    8. HASIL PERCOBAAN ............................................................................... 11

    9. ANALISA DATA ....................................................................................... 13

    10. KESIMPULAN .......................................................................................... 17

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18

    halaman

  • 1

    1. TUJUAN

    Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat :

    - Mengetahui prinsip kerja rangkaian Alat Pendeteksi Suhu Ruangan

    - Memahami proses dan Prinsip Kerja ICL7107

    - Mengetahui prinsip kerja IC temperature LM35DZ/CZ

    - Melatih keterampilan dalam merancang suatu rangkaian elektronika

    2. DASAR TEORI

    Suhu adalah Suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas dingin suatu

    benda. Semakin panas suatu benda maka semakin tinggi pula suhu yang terukur,

    sebalinknya semakin dingin suatu benda maka semakin kecil pula suhu yang

    terukur. Suhu itu sendiri memiliki satuan skala yang berbeda-beda yang digunakan

    pada negara-negara didunia. Ada 4 skala untuk menyatakan suhu di dunia ini yakni

    Celcius (C), Fahrenheit (F), Kelvin (K), Reamur (R). Namun untuk di Indonesia

    satuan skala yang dipakai adalah 0C. Untuk mengukur besar kecilnya suatu suhu

    ditemukan alat bernama thermometer yang fungsinya adalah untuk mengukur besar

    kecilnya suatu suhu. Banyak sekali pengaplikasiannya di berbagai bidang, seperti

    untuk mengukur suhu tubuh, mengukur suhu udara (cuaca), seperti system proteksi

    pada suatu mesin atau alat elektronika jika terjadi overheat, dan masih banyak lagi

    pengaplikasiannya baik di industry, maupun dalam kehidupan sehari-hari.

    Salah satu contoh yang banyak dijumpai adalah alat pendeteksi suhu ruangan.

    Alat pendeteksi suhu ruangan adalah alat yang dapat mengukur besar-kecilnya suhu

    pada suatu ruangan yang jika dikembangkan lagi dapat menjadi alat yang sangat

    bermanfaat seperti menambahkan sedikit rangkaian elektronik yang difungsikan

    untuk mendeteksi adanya kebakaran yang menghasilkan suhu diatas suhu normal,

    atau sebagai pengatur kipas angina (AC) jika suhu terlalu panas, dan masih banyak

    lagi jika rangkaian ini dikembangkan dengan baik. Namun pada percobaan kali ini

    hanya akan dibahas suatu alat yang dapat mendeteksi suhu ruangan yang sangat

    sederhana dengan tampilan 7-Segment berukuran 0.56 inchi sebanyak 4 digit.

    Untuk membuat suatu rangkaian elektronika yang dapat mengukur suhu,

    pastilah dibutuhkan suatu benda yang dapat mendeteksi suhu yang bisa juga disebut

  • 2

    dengan sensor suhu. Sensor adalah suatu alat yang dapat mendeteksi suatu besaran

    fisika, maupun kimia yang nilai besaran tersebut diambil dari suatu tranduser dan

    diubah menjadi aliran listrik. Banyak sekali suatu komponen yang besaran

    listriknya baik itu hambatan/tahanan, beda potensial, maupun arus yang dapat

    berubah-ubah sesuai dengan panas atau suhu disekitarnya, diantaranya adalah

    Thermistor (Resistor yang tahanannya berubah-ubah seiring dengan perubahan

    suhu sekitar), Thermo couple (Sepasang logam yang jika dipanaskan akan membuat

    pemuaian sehingga dapat memindahkan elektron dari satu logam ke logam yang

    lainnya), serta suatu sensor yang sudah dikemas dalam satu chip yang tegangan

    keluarannnya dapat berubah-ubah seiring dengan suhu sekitarnya. Ada juga yang

    sudah berbentuk modul dalam artian sudah dikemas dalam bentuk TTL sehingga

    keluarannya sudah berbentuk digital yang dapat diukur langsung tanpa

    menggunakan fungsi ADC.

    Namun pada rangkaian alat pendeteksi suhu ruangan ini, sensor suhu yang

    digunakan adalah sensor yang telah berbentuk IC yakni IC LM35. IC LM35 ini

    keluaran tegangannya akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan suhu

    sekitarnya, yakni keluarannya adalam 10mV/0C. Dengan keluaran tersebut, maka

    dapat memudahkan untuk menghitungnya. Untuk batas ukur, IC LM35 sendiri

    memiliki varian jenis yang menentukan besar kecilnya batas ukurnya, yakni :

    SERIES BATAS UKUR

    LM35A -550C to 1500C

    LM35CZ -400C to 1100C

    LM35DZ 00C to 1000C

    Sensor suhu IC LM35 yang paling banyak dijumpai dipasaran adalah sensor

    suhu IC LM35 dengan seri LM35 DZ dengan bentuk tipe TO-92 seperti gambar

    berikut :

  • 3

    Gambar 2.1 IC LM35 DZ

    IC LM35 ini dapat bekerja dengan tegangan dari 4-30V. Seperti diatas Vcc

    berada di PIN1, Vout di PIN2, dan GND di PIN3. Namun jangan salah, tidak semua

    konfigurasi pin IC LM35 sama, untuk tipe bentuk TO-220, pin nya berbeda dengan

    TO-92, yaitu seperti gambar 1.2, bahwa konfigurasi PIN1 adalah Vcc, PIN2 adalah

    GND, dan PIN3 adalah Vout. Hal ini jelas memiliki perbedaan pada PIN2 dan

    PIN3, sehingga jika salah maka IC pun akan rusak.

    Gambar 2.2 IC LM35 TO-220

    Setelah itu, untuk menampilkan nilai tegangan keluaran dari IC LM35 maka

    digunakanlah penampil 7-Segment dengan ukuran 0.56 inchi sebanyak 4 buah, 2

  • 4

    buah 7-segment pertama digunakan untuk angka satuan dan puluhan, 7-segment ke

    tiga untuk bilangan berkoma (pecahan decimal), dan yang ke 4 untuk menampilkan

    lambang 0C untuk menyatakan suhu.

    Namun untuk menampilkan nilai tegangan yang terukur pada 7-segment

    dari tegangan yang dikeluarkan LM35 diperlukan suatu komponen untuk mendriver

    7-segment yaitu decoder BCD to 7-segment. Biasanya IC yang dapat digunakan

    sebagai decoder 7-segment adalah 7447 (berjenis TTL) dengan IC74192 sebagai

    counter atau IC 4026 (CMOS) yang sudah di bundle 2 fungsi yakni decoder BCD

    to 7-segment dan counter, hanya saja pada 7447 menghasilkan output LOW (0),

    sedangkan IC4026 mengeluarkan logika HIGH (1). Namun disini tidak perlu lagi

    menggunakan IC-IC tersebut, kaarena ada suatu chip yang didalamnya sudah

    terdapat decoder, counter, clock, iscilator, dan yang paling penting adalah ADC

    sehingga dapat mengubah nilai tegangan dan arus menjadi digital (biner), yaitu

    adalah ICL7107. IC ini diproduksi oleh perusahan Intersil dan MAXIM, dengan IC

    ini kita dapat mengukur tegangan bahkan arus dengan sedikit tambahan komponen

    eksternal yang sudah tercantum atau diberitahukan pada datasheet IC ini. IC ini

    hanya dilengkapi dengan 31 2 digit atau dengan nilai maksimum -1.999.

    Gambar 2.3 Konfigurasi Pin ICL7107

  • 5

    Gambar 2.4 Aplikasi ICL 7107 dengan skala full 200mV

  • 6

    Dari datasheet diatas disebutkan bahwa Display LED 7-segment yang digunakan

    adalah berjenis Common anoda, berarti dapat diberitahukan secara jelas bahwa

    output dari ICL 7107 ini adalah output LOW (0). 7-Segment itu sendiri terbagi

    menjadi 2 yaitu common anoda dan Common Cathoda, Common Anoda adalah 7-

    segment yang kaki anoda pada 7 LED segment digabung menjadi 1 yang dijadikan

    sebagai sumber tegangan sehingga inputannya adalah katoda (0), sedangkan

    common cathode adalah kaki cathode pada 7 LED segment digabung menjadi 1

    yang dijadikan sebagai GND (Ground) dan membuat inputannya adalah anoda (1).

    Gambar 2.5 7-Segment LED

    Di datasheet juga dituliskan bahwa IC ini harus mendapatkan double supply yakni

    supply +5VDC dan -5VDC, maka dengan demikian harus ditambahkan power

    supply yang dapat menghasilkan 2 polaritas. Caranya dapat dilakukan dengan

    menggunakan trafo CT dengan ditambahkan IC 7805 dan 7905, namun karena

    terlalu besar dan rangkaian ini dibuat supaya dapat menggunkan sumber dari baterai

    9V DC, maka kita dapat membuat +5V DC dari baterai 9V yang dikecilkan

    tegangannya menggunakan IC 7805 dan ICL7660 untuk mengubah tegangan +5V

    menjadi -5V, sehingga rangkaian ini tidak memerlukan trafo CT lagi. ICL7660 ini

    diproduksi oleh Intersil lagi yang dapat diberi tegangan sebesar 1,5V 10V untuk

    ICL7660, dan 1,5V 12V untuk ICL7660A.

  • 7

    Gambar 2.6 Konfigurasi ICL7660

    3. RANGKAIAN PERCOBAAN

    Gambar 3.1 Rangkaian Skematik Percobaan

  • 8

    4. KOMPONEN YANG DIPERLUKAN

    - Adaptor/Baterai = 9V 12V 1A - 2A

    - B1 = Dioda Bridge 1A/2A

    - C1 = 100pF

    - C2, C7 = 100nF

    - C3 = 470nF

    - C4 = 10nF

    - C5 = 220nF

    - C6 = 1000F

    - C8, C9 = 10F

    - D1, D2, D3 = Dioda 1N4148

    - DIS1, DIS2, DIS3, DIS4 = Display 7-Segment Commond anoda

    - IC1 = IC7660

    - IC2 = ICL7107

    - IC3 = IC Voltage Regulator 7805

    - IC4 = IC Temperature Sensor LM35 DZ/CZ

    - J1 = Jack DC Female

    - R1, R3 = 100K

    - R2 = 47

    - R4 = 1M

    - R5 = 47K

    - R6 = 22K

    - R7 = 2K2

    - RV1 = 24K

    - S1 = Switch ON/OFF

    - S2 = Switch Reset 4 Kaki

    - X1, X2 = Header Male/Female

    * Catatan : Jika sulit menemukan komponen gabungan seri resistor RV1 24K +

    R6 22k + R7 2K2 dapat diganti dengan RV1 Trimpot 25K +

    R24K atau dengan hanya 1 RV1 Trimpot 50K saja.

  • 9

    5. LANGKAH PERCOBAAN

    1. Rangkai dan buatlah seperti sekmatik pada gambar 3.1 pada software

    EAGLE 7.2

    2. Setelah itu susunlah tata letak komponen dan buatlah layout dari hasil

    convert skematik yamg telah kita buat dengan menggunakan EAGLE

    3. Setelah itu Print hasil layout dengan menggunakan printer laser (karena

    printer laser menggunakan serbuk toner yang tahan terhadap air saat proses

    etching) pada kertas gloosy atau kertas yang licin/mengkilat dengan catatan

    bahan kertas tidak mengandung bahan plastic karena akan membuat kertas

    akan hancur saat masuk di printer laser.

    4. Setelah itu pindahkan hasil print ke PCB dengan metode toner transfer

    dengan cara memanaskan kertas print tadi ke papan PCB kurang lebih 5

    menit menggunakan mesin Vinyl atau dengan setrika.

    5. Setelah layout telah berpindah dari kertas glossy ke papan PCB, tunggu

    sampai mongering.

    6. Lalu lakukan proses etching (pelarutan) menggunakan Ferid Clorid (FeCl3)

    atau menggunakan campuran HCL + NaOH + Air dengan perbandingan

    tertentu yang fungsinya untuk menghilangkan tembaga pada PCB yang

    tidak dilayout.

    7. Setelah tembaga yang tidak terlayout larut, bersihkan dengan air lalu

    gunakan thinner guna menghilangkan noda hitam tinta toner dan

    membersihkan noda-noda kuning (jika menggunakan FeCl3).

    8. Setelah itu lakukan pengeboran pada kaki-kaki komponen menggunakan

    mata bor ukuran 0,8mm -1,0mm.

    9. Pasang komponen pada PCB dan solder komponen sesuai dengan tata letak

    komponen yang dibuat.

    10. Uji apakah sudah benar rangkaian yang dibuat, jika sudah benar. Tulis

    analisa dan kesimpulan dari data yang didapat.

    11. Buat mekanik semenarik mungkin sesuai dengan besar rangkaian yang kita

    buat.

  • 10

    6. DIAGRAM BLOK

    7. HASIL LAYOUT & TATA LETAK KOMPONEN

    Gambar 7.1 Layout Rangkaian Alat Pendeteksi Suhu Ruangan

  • 11

    Gambar 7.2 Tata Letak Komponen Alat Pendeteksi Suhu Ruangan

    8. HASIL PERCOBAAN

    Gambar 8.1 Hasil Jadi PCB Tampak Atas

  • 12

    Gambar 8.2 Hasil Jadi PCB Tampak Bawah

    Gambar 8.3 Alat Pendeteksi Suhu Ruangan dalam Kemasan Mekanik

  • 13

    9. ANALISA DATA

    Setelah merangkai rangkaian seperti pada rangkaian skematik percobaan

    pada gambar 3.1 pada protoboard, didapatkan beberapa masalah, yakni pada

    rangkaian protoboard didapatkan angka 66,60C. Kemudian dicoba kembali dengan

    menekan tombol untuk mereset 7-Segment yang disambungkan pada pin 37

    ICL7107 didaptakan bahwa rangkaian bahwa 7-segement yang tertampil hanya 0C

    saja. Ini menandakan bahwa rangkaian terjadi kesalahan. Menurut datasheet yang

    didapat bahwa saat melakukan pengetesan harus dilakukan pengkalibrasian pada

    trimpot pin 36 dan 35 dengan memutarnya sampai didapat tegangan sebesar 1V

    dengan probe (+) pada pin 36 dan probe (-) multimeter pada pin 35, alhasil

    didapatkan tegangan diatas 1 V dan ternyata pada saat trimpot diputar-putar tetap

    saja tegangan pada Pin 36 dan 35 tidak berubah-ubah. Dan ternyata saat ICL7107

    diganti dengan ICL7107 yang baru, rangkaian pun dapat menampilkan angka

    dengan benar dan setelah dikalibrasi pun pada multimeter pada saat mengukur

    teganagn antara pin 36 dan 35 didapatkan tegangan sebesar kurang lebih 1V (karena

    menggunakan trimpot 50K, maka perputaran yang hanya sedikit dapat sangat

    berpengaruh dan mengakibatkan nilai yang terukur tidak 1V melainkan sekitar

    1033mV atau 1,033V, dan ini juga mengakibatkan bahwa sensor akan kehilangan

    presisi atau toleransi sekitar 0,03 % per 0C atau 3,3% per 1000C). Namun pada 7-

    segment didapatkan bahwa nilai yang terukur selalu melompat-lompat tak

    beraturan, dan ternyata di datasheet diperlihatkan bahwa ground dari supply jika

    sudah digabungkan dengan ICLM35 maka ground untuk IN LO pin 30 harus

    dipisah dengan pengawatan sendiri, jadi langsung di jumper ke gorund agar

    terhindar dari derau atau noise yang diakibatkan keluaran dari ICLM35. Hal lain

    yang dapat mempengaruhi hal seperti ini juga adalah saat pengawatan

    menggunakan protoboard maka semakin banyak pula arus yang terbagi akibat dari

    pengawatan menggunakan kabel jumper sehingga mengakibatkan rugi-rugi arus

    sehingga membuat rangkaian tidak bekerja maksimal di protoboad dan juga jika

    melakukan pengawatan rangkaian pada protoboard sering kali kabel jumper kendur

    atau goyang yang dapat mengakibatkan noise juga.

  • 14

    Gambar 9.1 Grounding Detail For ICL7107

    Jadi untuk menghindari terjadinya kesalahan lagi, maka pada rangkaian PCB

    diberikan header male agar jika derau tidak terganggu dapat langsung disambung

    ke ground yang sama, namun jika masih tetap sama seperti dengan yang terjadi pada

    saat pengawatan di protoboard, maka dapat langsung dijumper seperti gambar

    skematik berikut.

  • 15

    Gambar 9.2 Jumper Header pada Pin 30

    Lalu pada saat dilakukan pengujian menggunakan panas solder sensor pun

    menampilkan sesuai dengan Vout dari ICLM35 seperti gambar berikut :

    Gambar 9.3 Pengujian Alat Pendeteksi Suhu Ruangan

    Sensor tidak terlalu sensitive dalam artian sensor terlalu lambat untuk naik turun

    pada saat terjadinya perubahan suhu. Mungkin dikarenakan clock dari IC ini terlalu

    kecil dan ICL7107 ini kurang cocok untuk digunakan pada suhu yang berubah-ubah

    secara drastis. Seperti pada pengujian menggunakan Freezer Kulkas misalnya,

    sensor ini akan lama sekali turun dan jika didiamkan dalam freezer lebih kurang 1

  • 16

    menit, maka hasilnya baru tampak jelas. Seperti yang ditunjukan pada gambar

    berikut :

    Gambar 9.4 Pengujian di dalam Freezer

    Seperti yang tertera diatas, display menunjukan ukuran sebesar 11,2 0C. Namun

    itu adalah nilai setelah freezer terbuka sekitar 5-10 detik, sebelumnya suhu yang

    tertampil pada 7-segment saat baru membuka freezer adalah sekitar 9-100C. Karena

    saat membuka Freezer udara dari luar masuk maka suhu pun akan naik. Namun

    setelah keluar dari freezer sensor pun sulit naik ke suhu normal misalnya pada saat

    pengujian adalah sekitar 30an 0C. Hal ini pada saat di cek dan diperiksa, ternyata

    uap dingin dari freezer masih meneempel atau belum mongering pada badan

    ICLM35 sehingga pada saat dibersihkan dengan lap IC pun akan segera cepat naik

    kembali seperti semula. Setelah dilakukan beberapa pengujian, bahwa sensor ini

    hanya mampu menampilkan suhu sampai 400C. Lalu dilakukan lagi pengecekan

    pada datasheet kenapa hal ini bisa terjadi, dan ternyata pada konfigurasi antara pin

    27, 28, 29 ternyata ada yang salah. Seperti gambar 9.5 yang diambil dari datasheet,

    bahwa jika melakukan pengukuran dengan range 2V (atau 2000mV = 2000C).

    Maka rangkaiannya pun sedikit diubah yaitu untuk pin 28 BUFF (Buffer) nilai

    resistor yang awalnya 47K harus diubah menjadi 470K, dan untuk pin 29 A-Z

    (Auto Zero) nilai kapasitansi kapasitor yang awalnya adh 470nF menjadi 47nF

    (0,047F).

  • 17

    Gambar 9.5 Konfigurasi Nilai Komponen untuk Skala Maksimum 2V

    Hal ini diberikan karena pada datasheet dijelaskan bahwa pada pin BUFF ini

    nantinya digunakan sebagai penguat penyangga dan integrator dengan tingkat

    keluaran 100A. Dan dapat menyuplai 4A pada saat mendarivernya dengan non-

    linier diabaikan. Jadi Untuk mengintegrasikannya diperlukan resistor yang cukup

    besar untuk menjaga agar tetap berada didaerah yang sangat linier ini sebesar

    rentang tegangan input. Dan unutk skala 2V harus menggunakan 470K agar tidak

    terjadi kebocoran seperti yang semestinya.

    Untuk Kapasitor (A-Z) auto zero memiliki beberapa pengaruh seperti

    kebisingan (noise) pada system. Pada skala 2V, dianjurkan untuk menggunakan

    kapasitor sebesar 0,047F (47nF) untuk meningkatkan keepatan pemulihan dari

    terjadinya Overload (Kelebihan beban) dan sangat memadai untuk mengatasi

    kebisingan (noise) pada skala ini (yaitu 2V). Itu lah yang menyebabkan ICL7107

    hanya sanggup menghitung dan menampilkannya ke display 7-segment LED

    A-Z diubah ke 0,047F Dan

    BUFF diubah ke 470K

  • 18

    sebesar kurang lebih 400mV atau (400C). Dan setelah diubah sedemikian rupa

    didaptkan hasil yang benar dengan pengujian menggunakan solder yang didekatkan

    pada sensor selama kurang dari 1 menit sensopr dapat mengukur suhu dan terus

    naik dengan perpindahan yang lebih cepat dari sebelumnya dan ditemukan sudah

    dapat mengukur diatas 400C bahkan sampai diatas 800C seperti gambar dibawah

    ini.

    Gambar 9.6 Pengujian Sensor Menggunakan Panas Solder

    Dengan demikian, didapatkan rangkaian yang telah diperbaiki adalah seperti

    gambar 9.7 berikut :

  • 19

    Gambar 9.7 Skematik Rangkaian Setelah Diperbaiki

    Komponen :

    - Adaptor/Baterai = 9V 12V 1A - 2A

    - B1 = Dioda Bridge 1A/2A

    - C1 = 100pF

    - C2, C7 = 100nF

    - C3 = 47nF (telah diubah dari 470nF)

    - C4 = 10nF

    - C5 = 220nF

    - C6 = 1000F

  • 20

    - C8, C9 = 10F

    - D1, D2, D3 = Dioda 1N4148

    - DIS1, DIS2, DIS3, DIS4 = Display 7-Segment Commond anoda

    - IC1 = IC7660

    - IC2 = ICL7107

    - IC3 = IC Voltage Regulator 7805

    - IC4 = IC Temperature Sensor LM35 DZ/CZ

    - J1 = Jack DC Female

    - R1, R3 = 100K

    - R2 = 47

    - R4 = 1M

    - R5 = 470K (telah diubah dari 47K)

    - R6 = 22K (diubah ke 24 K)

    - R7 = 2K2 (dihilangkan)

    - RV1 = 24K (diubah ke 25K)

    - S1 = Switch ON/OFF

    - S2 = Switch Reset 4 Kaki

    - X1, X2 = Header Male/Female

  • 21

    10. KESIMPULAN

    Setelah dilakukannya percobaan dan penganalisaan dapat disimpulkan

    bahwa Alat pendeteksi Suhu Ruangan bekerja :

    1. Alat Pendeteksi Suhu Ruangan ini bekerja dengan menggunakan Sensor

    Suhu IC LM35DZ yang keluarannya adalah 10mV/0C. Sehingga cukup

    mudah dihitung dengan jangkauan ukur 00C -1000C

    2. Untuk mengubah tegangan keluaran dari LM35 menjadi bentuk digital

    dapat digunakan ICL7107 yang didalam IC tersebut sudah terdapat decoder

    7-segment, clock, Oscilator, integrator, counter sehingga semua tersebut

    dapat diproses hanya dalam satu IC saja dengan sedikit tambahan dengan

    nilai ukur maksimum 1.999V.

    3. Untuk mengaktifkan atau menggunakan ICL7107 diperlukan tegangan

    simetris +-5VDC yang dapat dihasilkan melalui ICL7660

  • 22

    DAFTAR PUSTAKA

    - http://howcircuits.com/led-display-digital-voltmeter.html

    - http://www.intersil.com/content/dam/Intersil/documents/icl7/icl7106-07-

    07s.pdf

    - https://www.intersil.com/content/dam/Intersil/documents/icl7/icl7660.pdf

    - http://www.itisravenna.gov.it/sheet/lm35dz.pdf

    - http://www.instructables.com/community/ICL7107-and-LM35-based-7-

    segment-thermometer/

    - http://www.ti.com/lit/ds/symlink/lm35.pdf