Upload
wahyuni-sri
View
1.913
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Pratikum Hari : RabuMK.Kimia Analitik Tanggal : 10 Maret 2010
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM
Oleh
Nuraini Fitri
Dosen Pembimbing
Linda M, Ssi,M.kes
Sri Mulyani,STP
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES DEPKES RIAU
JURUSAN GIZI
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum melakukan pratikum mahasiswa harus mengenal alat-alat yang ada
di laboratorim kampusnya. Dimana pada saat pratikum berlangsung mahasiswa
telah mengetahui dan dapat menerapkannya didalam mata kuliah kimia makanan.
Seperti yang kita ketahui bahwa selama ini mahasiswa banyak yang tidak
mengetahui bagaimana cara penggunaan alat di laboratorium. Dengan seiring
perkembangan zaman maka banyak alat laboratorium yang semakin berkembang
di sekitar kita yang memiliki bermacam – macam fungsi.
Dalam pratikum kimia makanan kita akan menggunakan uji kualitatif dan
kuantitatif. Jika menguji secara kualitatif alat yang dibutuhkan seperti druplet plat,
tabung reaksi,pipet tetes dan lain sebagainya. Pada uji kuantitatif kita juga akan
menggunakan alat tersebut. Namun pada uji kuantitatif kita akan menentukan
kadar yang terdapat dalam bahan makanan tersebut misalnya uji kuantitatif pada
air, abu, mineral menggunakan oven atau pada uji kuantitatif protein yang
menggunakan spektrofotometer.
Maka dari pada itu kita sebagai mahasiswa harus mampu untuk
menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium agar kita dapat menentukan
kadar zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan tersebut.
Dengan mengetahui fungsi dan cara kerja alat – alat di laboratorium maka
kita akan dapat mempratekkan kimia makanan. Praktikum Kimia makanan
merupakan praktikum yang dilaksanakan di laboratorium kimia dengan aktivitas
yang sebagian besar melibatkan bahan kimia, bahan pangan dan alat-alat
laboratorium. Dengan mengetahui cara kerja dan fungsi alat –alat tersebut maka
mahasiswa akan dapat melaksanakan pratikum dengan efektif dan efesien.
1.2 Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir pratikum, mahasiswa mampu mengenal dan menggunakan alat-
alat laboratorium secara benar dan efektif.
Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk alat laboratorium, prinsip serta
cara kerja alat yang akan digunakan.
Mahasiswa dapat mengetahui fungsi alat yang ada di laboratorium
Mahasiswa dapat mengetahui cara-cara pemeliharaan alat-alat laboratorium
dengan baik berdasarkan prosedur kerja alat tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nama Alat laboratorium, Fungsi dan gambar
No Nama Alat Fungsi Gambar
1 Autoklaf (Autoclave)
Untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan
2Biological Safety
Cabinet
alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan
3 Colony counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak
4 Crucibel
Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia. Pada saat krus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air. Perubahan suhu mendadak menyebabkan krus pecah.
5
Desikator biasa dan Vakum
Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air dan Mengeringkan padatan
6Inkubator (Incubator)
alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu
7Hot plate stirrer dan Stirrer bar
untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer
8Oven Laboratorium
Untuk mengeringkan bahan pangan, sebelum di gunakan dalam tanur pengabuan
9
Penangas air (Water
Bath)
untuk memanaskan / merebus air.Keunggulan dari penangas air ini, air dapat di panaskan sesuai suhu yang diinginkan.
10Spektrofotometer
alat untuk menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang terseleksi, yaitu bersifat monokromatis. Fotometer adalah instrumen untuk megukur intensitas berkas monokrimatik.
11
Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red
Dapat digunakan pada semua frekwensi dari sumber cahaya secara stimulan sehingga analisa dapat dilakukan lebih cepat daripada menggunakan cara sekuensial atau pemindaian.
Digunakan dalam analisis kuantitatif dan kualitatif
12 Tanur Pengabuan (Muffle Furnace)
Mengabukan bahan pangan. Biasanya bahan pangan yang akan di abukan, dimasukkan kedalam cawan pengabuan / crucible alumina.
2.2 Cara Kerja Alat Laboratorium Diatas
1. Autoklaf (Autoclave
Cara Kerja
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf.
Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai
batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya
kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir,
maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada
uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan
terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu
121oC.
5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen
autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman
ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’
dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure
gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan
keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati
2. Biological Safety Cabinet
Cara Kerja
1. Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum
mulai bekerja
2. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah
3. Nyalakan lampu neon dan blower
4. Biarkan selama 5 menit
5. Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %
6. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % atau desinfektan yang
cocok dan biarkan menguap
7. masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh
(overload) karena memperbesar resiko kontaminan
8. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupa sehingga
efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril
9. Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi
gunakan yang berbahan bakar gas.
10. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh
aktivitas kerja
11. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar
dari BSC
12. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap
lalu tangan dibasuh dengan desinfektan
13. Matikan lampu neon dan blower
3. Colony counter
Cara Kerja
koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca
pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat
berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni
pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.
4. Crucibel
Cara Kerja
Berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen tahan
panas, alumina. Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia. Dan
dapat mengabukan bahan pangan.
5. Desikator biasa dan Vakum Biasa
Cara Kerja
a. Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke
samping.
b. Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.
Keterangan : Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika
silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam
oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.
6. Inkubator (Incubator)
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada
suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur
waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah
10-70oC..
7. Hot plate stirrer dan Stirrer bar
Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet
Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya mampu
menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600
rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
8. Oven Laboratorium
Cara Kerja
1. Setelah di alirkan ke listrik, tekan tombol “on” dengan tanda
2. Buka pintu oven dengan cara menarik handle, lalu buka pintu oven
3. Tutup kembali pintu oven, dan atur waktu dan suhunya.
4. Matikan alat dengan cara menekan kembali tombol power “off” dengan
tanda
9. Penangas air (Water Bath)
Cara Kerja
Masukkan terlebih dahulu air kedalam penangas air.
Letakkan cincin-cincin penahan sesuai dengan wadah larutan yang akan di
pakai
Hidupkan alat dengan cara menekan tombol power “on” dengan tanda
Tetapkan suhu dengan cara menekan lama tombol “set”
sambil diputar tombol “on” hingga batas suhu yang di inginkan.
Untuk menentukan berapa suhunya, dapat pula ditentukan waktunya dengan
cara putarkan tombol “on” ke arah / simbol timer, lalu set waktunya.
Matikan alat dengan cara menekan kembali tombol power “off” dengan
tanda
Timer
Menaikkan suhu
Suhu Stabil
10. Spektrofotometer
Cara Kerja
Buka penutup spektrofotometer
Masukan smple yaitu aquades atur set panjang gelombang dan nolkan
Absobansi
Buka lagi penutupnya
Lalu masukan larutan yang diingingkan dengan konsentrasi tertentu
Alat secara otomatis akan membaca sediri
11. Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red
Cara Kerja
Sistim optik Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red seperti pada
gambar disamping ini dilengkapi dengan cermin yang bergerak tegak lurus dan
cermin yang diam. Dengan demikian radiasi infra merah akan menimbulkan
perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yang bergerak ( M ) dan jarak
cermin yang diam ( F ). Perbedaan jarak tempuh radiasi tersebut adalah 2 yang
selanjutnya disebut sebagai retardasi ( δ ). Hubungan antara intensitas radiasi IR
yang diterima detektor terhadap retardasi disebut sebagai interferogram.
Sedangkan sistim optik dari Spektrofotometer Infra Red yang didasarkan atas
bekerjanya interferometer disebut sebagai sistim optik Fourier Transform Infra
Red.
Pada sistim optik Fourier Transform Infra Red digunakan radiasi LASER
(Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi
sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal
radiasi infra merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.
Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer Fourier Transform Infra
Red adalah Tetra Glycerine Sulphate (disingkat TGS) atau Mercury Cadmium
Telluride (disingkat MCT). Detektor MCT lebih banyak digunakan karena
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan
respon yang lebih baik pada frekwensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat,
tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang
diterima dari radiasi infra merah.
12. Tanur Pengabuan (Muffle Furnace)
Cara Kerja
Tekan tombol “on”
Tarik tuas tanur, lalu buka.
Masukkan cawan pengabuan / crucible yang telah berisi bahan pangan
kering.
Lalu tutup pintu tanur pengabuan tersebut.
Matikan tanur dengan cara menekan tombol “off”
BAB III
HASIL
3.1 Table yang terdapat dilaboratorium Poltekkes Depkes Riau
No Nama Alat Fungsi Gambar
1Blue tip
Pasangan dari mikropipet
2Desikator
Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
Mengeringkan padatan
3 KrusibelTempat untuk mereaksikan
bahan kimia
4 MikropipetAlat untuk memindahkan cairan yang bervolume
cukup kecil
5 Oven
Memanaskan larytan atau untu menghilangkan
kandugan air yang terdapat dalam bahan
6Penangas Air(Waterbath)
Memanaskan larutan dengan media air
7Petridisk
(cawan petri)Untuk membiakkan
(kultivasi)mikroorganisme
8 Spektrofotometer
Alat pengukur intensitas cahaya yang di
transmisikan atau yang di absorpsi.
9Tanur
Pengabuan(muffle finace
Mengubah bahan menjadi abu
3.2 Cara Kerja
1 Blue tip
Alat ini merupakan pasangan dari mikropipet yang akan dimasukan kedalam
mikropipet
2 Mikropipet
Cara Kerja
1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.
6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
3 Oven
Cara Kerja
Setelah di alirkan ke listrik, tekan tombol “on” dengan tanda
Buka pintu oven dengan cara menarik handle, lalu buka pintu oven
Tutup kembali pintu oven, dan atur waktu dan suhunya.
Matikan alat dengan cara menekan kembali tombol power “off” dengan
tanda
4 Petridisk(cawan petri)
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai
penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan
yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml,
sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10.
Catatan : Cara kerja spektrofotometer, Desikator, Krusibel, Penangas Air , dan Tanur Pengabuan terdapat ditinjauan pustaka
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kita harus lebih mengenal tentang alat- alat
yang ada disekitar kita karena alat tersebut sangat berguna. Kita juga harus
mampu mengoperasikan alat-alat yang ada di laboratorium yang ada dikampus
agar pratikum kita dapat berjalan dengan lacar.
Selain itu kita juga harus mengetahui fungsi, dan cara kerja alat tersebut
sehingga kita dapat berkerja secara efektif dan effesien. Inilah yang diharapkan
agar generasi yang akan datang menjadi lebih maju.
Saran Untuk Mahasiswa
1. Mahasiswa harus lebih banyak mencari informasi
mengenai alat laboratorium yang terbaru
2. Datang pratikum harus tepat waktu dan telah
mempersiapkan semuanya
DAFTAR PUSTAKA
http://lh4.ggpht.com/_kFz4vOoppxQ/SSPqLaxT9pI/AAAAAAAAAkQ/MAsWLXbRNic/clip_image0384.jpg
http://lh3.ggpht.com/_kFz4vOoppxQ/SSPqAXleqII/AAAAAAAAAjw/CiofuQOCB-E/clip_image0305.jpg
http://lh4.ggpht.com/_kFz4vOoppxQ/SSPp43EtY_I/AAAAAAAAAjY/K1XSu1CyQlA/clip_image0245.jpg
http://www.lemigas.esdm.go.id/drupal/index.php?q=node/350
http://xains-info.blogspot.com/2008/08/tinjauan-spektrofotometer.html
http://lh6.ggpht.com/_kFz4vOoppxQ/SSPp91QzFUI/AAAAAAAAAjo/SzhM5VQlrbQ/clip_image0285.jpg