Alasan penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/8/2018 Alasan penelitian

    1/10

    B a b 4 P e r u m u s a n T u j u a n d a n H i p o t e s a P e n e l i t i a n

    Dalam bab ini akan dibahas dua masalah penting dalam penyusunan suatu proposalpenelitian yaitu perumusan tujuan dan hipotesa penelitian. Keduanya mempunyai hubunganyang sangat erat, mengingat tujuan penelitian berperan memberikan arah yang akan dicapai,sedangkan hipotesa penelitian mempunyai peran sebagai alat untuk mengoperasionalkantujuan yang akan dicapai tersebut. Tujuan mempunyai peran sebagai target yang akan dicapai,sedangkan hipotesa bernilai prediktip guna menjawab target penelitian tersebut.A. PERUMUSAN TUJUAN PENELfflAN

    Penelitian (dengan design apapun), harus dapat menunjukkan secara jelas tujuanpenelitian yang akan dicapai. Perumusan tujuan penelitian ini merupakan pencerminan arahyang akan dicapai. Perumusan ini sangat penting agar arab penelitian yang sedang dilaksanakantidak menyimpang dari tujuan semula. Hal ini disebabkan dalam setiap melaksanakanpekerjaan penelitian akan selalu dijumpai variasi permasalahan yang cukup banyak. Banyakhal yang tak terduga ditemukan selama proses penelitian menyebabkan sipeneliti menyimpangdari tujuan semula, justru lebih tertarik dengan masalah bam yang ditemukannya tersebut.Keadaan seperti ini kadangkala menyebabkan pelaksanaan pekerjaan penelitian tidak dapatberjalan dengan baik, bahkan hasil penelitiannyapun tidak kunjung selesai.

    Oleh karena itu sebelum proses penelitian dijalankan, seorang peneliti hams secarajelasmerumuskan difmisi penelitiannya dengan tepat. Hal ini agar si peneliti dengan mudahmengkomunikasikan ide penelitiannya kepada para pembantu atau pihak-pihak lain yangberkepentingan. Perumusan definisi meliputi, penetapan objek penelitian beserta peristilahanyang terkait didalamnya. Cerminan dalam pendifinisian peristilahan akan terlihat dalamreview teoritikal, yang menjabarkan konsepsi penelitiannya tersebut.

    Dalam konteks review teoritikal inilah dikemukakan pandangan secara kritis para penelitimengenai phenomena yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah. Tentu saja bahanreview teoritikal tersebut bersumber dari khasanah kepustakaan yang terlebih dahulu telahdikumpulkan ssebelumnya. Apabila didaftar sumber-sumber review teoritikal ini antara lain:a. Sumber buku-buku teks dan buku referensi.b. Hasil-hasil penelitian yang telah dipublikasi oleh peneliti lain.c. Jurnal ilmiah dalam bidang akuntansi dan manajemen.

    39

  • 5/8/2018 Alasan penelitian

    2/10

    d. Proceeding seminar dan publikasi Iainnya.e. Publikasi laporan periodikal dari lembaga resmi.f. Komentar dan saran para kolega peneliti (baik lisan mupun tertulis).

    Review teoritikal tersebut mengemukakan konsepsi si peneliti secara menyeluruhsehingga justifikasi yang dikemukakan dapat diterima untuk diteliti. Dalam review teoritikal,alasan-alasan yang dikemukakan dalarn penelitian dan tujuan yang akan dicapai diriviewsendiri berdasarkan konsep-konsep yang telah ada. Peneliti hendaknya mengembangkankemungkinan-kemungkinan untuk melahirkan pengetahuan baru yang memperkayapengetahuan yang telah ada. Apabila penelitian tersebut dimaksudkan untuk menjawabpersoalan yang muncul dalam suatu kebijaksanaan, maka peneliti hendaknya mengemukakanbagaimana persoalan managerial tersebut akan dijawab oleh penelitian tersebut. Berdasarkanuraian yang telah dikemukakannya tersebut peneliti dapat mengemukakan tujuan penelitianyang akan dilakukannya ..B. PERUIIUSAN HIPOTESA PENELITIAN

    Dalam literatur penelitian, dibedakan pengertian proposition dengan hypothesis. Istilahproposition (Ind. proposisi) berarti statemen tentang konsep yang diperkirakan sebagaikebenaran ataupun kesalahan tentang suatu phenomena yang sedang diamati (observe).Menurut Websters Dictionary proposition adalah:

    "(1) in logic, an expression in which the predicate affirms or denies some-thing aboutsubject, or (2) in mathematics, a theorem to be demonstrated or a broblem to be solved, or (3)in rhetoric, a subject to be discussed or statement to be upheld"

    Pengertian proposisi yang diberikan dalam metodologi penelitian di atas ternyata tidakjauh berbeda dengan pengertian yang ada dalam kamus tersebut. Hal ini menunjukkan dalarnterminologi metodologi penelitian mempunyai ide dan pengertian yang searah denganpengertian yang umum.

    Apabila proposisi tersebut diformulasikan untuk pengujian yang bersifat empirik makadisebut hipotesa. Statemen yang dinyatakan tersebut bersifat tentatip (sementara, menunggufakta lain) dan berbentuk conjectural. Maksudnya, apa yang dikemukakan dalam statementersebut bersifat terkaan semata. Karena dalil maupun hipotesa bersifat conjectural, makaproses penelitianlah yang akan menjawab kebenaranya atau sebaliknya.

    Uraian di atas menunjukkan bahwa proposisi dan hipotesa merupakan dua istilah yangmempunyai pengertian hampir sarna. Oleh karena itu untuk menegaskan sisi masing-masingistilah, keduanya harus diberikan batasan yang Iebih jelas dengan maksud agar para penelititidak kabur dalarn mengutarakan gagasannya dalarn suatu penelitian. Perbedaan diantara keduaistilah tersebut terlihatdalam kerangkaoperasionalisasi pengertian yang terkandung didalamnya.Ini berarti meskipun masing-masing istilah tersebut mempunyai perbedaan yang bersifatgradual, namun mempunyai arti yang sang at penting dalam suatu proses penelitian.

    Hipotesa dari dua kata latin "hypo" yang berarti sebelum dan ''thesis'' yang berartidalil. Apabila dua kata tersebut dirangkai menjadi satu kalimat barn (kata majemuk) berartidalil yang dianggap belum menjadi dalil yang sebenarnya, karena periu pembuktian terhadap40

  • 5/8/2018 Alasan penelitian

    3/10

    kebenarannya. Hipotesa dapat dibedakan dari segi preferensinya, yaitu hipotesa major(utama) dan hipotesa minor (pendukung). Hipotesa major sebagaimana istilahnya itu sendirimenunjukkan induk dari hipotesa lainnya yang berfungsi sebagai pendukungnya. Hipotesaminor sebagaimana fungsinya merupakan penjabaran dari hipotesa major, yang berperanuntuk mendukung hipotesa induknya teresebut. Hubungan ini sangat erat, sehingga setiappengujian terhadap hipotesa minor pada hakekatnya sekaligus merupakan pengujianterhadap hipotesa major. Dengan melakukan pengujian terhadap hipotesa minor, sekaligusakan dijawab hipotesa utamanya. Apabila masing-masing hipotesa minor menunjukkanjawaban yang membenarkan, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesa major juga akanmenyatakan hal yang sarna.

    Dengan pengertian dalil yang masih belum jadi, maka suatu hipotesa masih perludibuktikan dalam suatu proses penelitian dengan cara mencocokkan dengan suatu keadaanataupun kondisi yang nyata. Apabila keadaan senyatanya ternyata menceminkan keadaanseperti maksud kata-kata yang dinyatakan sebagai hipotesa tersebut, maka dalil tersebutmenunjukkan pembuktian proses penelitian tersebut. Jadi hipotesa harus diverifikasi dalamsuatu proses penelitian agar dugaan yang dirumuskan di awal penelitian memang terbukti,dan secara sah dapat menjadi dalil. Gambar peraga 4.1 di halaman ini menggambarkanbagaimana peranan hipotesa dalam suatu proses penelitian yang bersifat empirik.

    Peraga4.1.H ipotesa dalam Konteks P enelitian Empirik

    Ide/TujuanPenelitian

    UPP

    I Hipotesa .- --,IIIIPerumusal Instrumen L-.I LaporanPenelitian+awancara/

    Pengumpulan Data+abulasi/analisis. +Kesimpulan

    Penelitian

    41

  • 5/8/2018 Alasan penelitian

    4/10

    Dari gambar peraga 4.1 tersebut terlihat hubungan yang erat dari, (a) ide penelitian, (b)usulan proyek penelitian (dengan inti hipotesa), (c) proses penelitian, (d) pelaperan hasilpenelitian. Hipotesa sebagai inti suatu UPP mempunyai hubungan yang sangat erat dengandetail proses penelitian yang antara lain terlihat dalam penyusunan instrumen penelitian,teknik analisis yang akan digunakan, penentuan sample yang akan diambil, dan kesimpulandari suatu penelitian. Dengan melihat gambar peraga tersebut, manfaat perumusan hipotesaadalah:1. Menjadipedoman (arah) penelitian dan sekaligus pedoman pemecahan suatu masalah.

    Ini berarti masalah-masalah yang muncul dalam perumusan ide penelitian ataupunmasalah teknis lainnya, harus dikembalikan lagi kepada hipotesa penelitian tersebut.

    2. Membantu dalam penentuan data yang harus dikumpulkan sehingga hanya informasiyang relevan dengan tujuan penelitian sajalah yang harus dikumpulkan. Ini berarti setiappertanyaan yang diajukan apakah dapat menjawab masalah yang dinyatakan dalamhipotesa penelitian.

    3. Membantu untuk mengurangi kemungkinan timbulnya kesalahan dalam pengumpulaninformasi dan data yang relevan. Dengan adanya hipotesa penelitian, diharapkanperumusan pertanyaan dapat dinyatakan dengan jelas.

    4. Menjadi pedoman dalam menggali informasi sebingga tersusun instrumen penelitianyang memadai.

    C. SAGA/MANA ANDA MERUMUSKAN TUJUAN PENELIT/AN DAN MEMSUATHIPOTESA?Bagaimana suatu hipotesa dirumuskan dalam suatu proses penelitian temyata

    memerlukan pemahaman/pemikiran yang mendalam, mengingat statemen tersebut harusdapat mewakili keseluruhan yang ada dalam aspek penelitian. Berbagai permasalahandalam detail penelitian harus tercakup dalam statemen hipotesa. Hal-hal terse but seringkalitidak dipahami dengan baik, sehingga perumusan hipotesa menjadi masalah yang sangatsulit bagi peneliti muda. Kesulitan terse but timbul karena mereka belum pemahmemformulasikan dalam suatu penelitian. Uraian berikut ini akan menjelaskan bagaimanaproses perumusan suatu hipotesa.

    Telah diuraikan di muka perumusan hipotesa sangat erat hubungannya dengan perumusantujuan penelitian, yang oleh karenanya perumusan hipotesa tidak bisa dijelaskan tanpamemahami bagaimana tujuan penelitian dirumuskan. Perumusan tujuan penelitian dicapaidengan memperhatikan altematip kemungkinan serta kendala yang akan muncul dalammenjawab fenomena yang dihadapi peneliti. Dengan demikian tujuan penelitian sebenarnyasudah mempertimbangkan aspek strategi dan taktik dalam mencari pemecahan masalahterhadap fenomena yang dibadapi. Sebagai contoh: suatu penelitian harus dipecahkandengan biaya yang sangat besar padahal budget yang tersedia dalam penelitian tersebut tidakmemadai, tentu saja tujuan yang dirumuskan tidak akan dapat tercapai. Ini menunjukkanbahwa biaya penelitian juga menjadi faktor yang harus dipertimbangkan dalam perumusantujuan. Contoh lain, dapat saja terjadi konsekuensi dari tujuan yang dirumuskan si peneliti

    42

  • 5/8/2018 Alasan penelitian

    5/10

    harus melakukan penelitian yang secara teknis akan menyinggung perasaan sekelompokorang. Tentu saja keadaan ini menjadikan persoaIan yang bersifat SARA, yang tentu tidakakan memperoleh ijin dari pihak-pihak yang berwenang.

    Dalam merumuskan tujuan penelitian tentukan terlebih dahulu beberapa altematiptujuan penelitian yang diturunkan dari fenomena suatu proyek penelitian. Sebab fenomenayang muncul dapat didekati dengan berbagai sudut. Guna memperjelas bagaimana tujuanpenelitian dirumuskan berikut ini disajikan suatu simulasi tentang pemilihan beberapaalternatip tujuan penelirian. Simulasi berikut ini dengan anggapan tujuan peneIitian belumdirurnuskan oleh pemilik proyek (dosen pembimbing).

    Sebagai contoh simulasi, dimisalkan anda ingin mcngetahui kcnapa mahasiswa jurusanakuntansi yang berasal dari IPA lebih balk prestasinya dibandingkan dengan mahasiswa yangberasal dari IPS. Padahal mahasiswa yang berasal dari IPS telah mendapat pelajaran yangcukup banyak dalam bidang Ekonomi dan Akuntansi. Anda ingin menemukan jawabanterhadap fenomena tersebut, yang tentunya dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain (1)bagaimana perilaku belajar kedua ke1ompok mahasiswa terse but, (2) analisis historis terhadapkebijakan penjurusan dikalangan pelajar SLTA. (3) analisis terhadap latar belakang keluargadalam memberikan motivasi berprestasi terhadap anak-anak kedua kelompok tersebut, (4)anal isis terhadap NEM kedua kelompok mahasiswa, (5) dan altematip lain-lain (sesuai dengandisiplin dan minat anda).

    Kalau pendekatan ke 1 sId ke 4 diambil sebagai contoh dalam perumusan tujuanpenel itian ini, maka (mungkin) dapat dirumuskan empat altematip tujuan penelitian berikut.I~. Mencari jawaban hubungan anatar perilaku belajar mahasiswa program studi akuntansi

    yang berlatar belakang IPA dan IPS daIam berprestasi.Melakukan identifikasi pengaruh kebijaksanaan penjurusan pelajar di tingkat SLTAterhadap prestasi belajar pada program studi akuntansi.Meneari jawaban apakah dorongan motivasi dari orang tua mahasiswa berpengaruhterhadap prestasi belajar jurusan akuntansi yang berasal dari IPA dan IPS.

    4. Melak ukan evaJuasi apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap NEM mahasiswajurusan IPA dan IPS terhadap prestasi belajar di program studi akuntansi pada berbagaiperguruan tinggi.

    2 .

    3 .

    Tenru saja dari ke empat altematip tujuan penelitian terse but di atas tidak mungkindigapai semua oJeh seorang peneliti. Seorang peneliti harus melakukan anal isis terhadapkeempat altematip tujuan penelitian tersebut, apakahmemang mung kin dilakukan penelitian.Misalnya analisis berdasarkan tiga aspek, yaitu: aspek biaya penelitian, aspek waktu yangdibutuhkan. dan aspek teknis pengumpulan data. Masing-masing altematip dievaluasidengan diberi ranking 1sid 4. Masing -masing aItematip dievaluasi dan dibandingkan denganaltematip yang lain. Misalkan hasil penentuan rangking terlihat dalam tabel berikut.

    43

  • 5/8/2018 Alasan penelitian

    6/10

    Alternatip Biaya penelitian Waktu penelitian Tingkat Kesulitan

    ke 1 2 1 3ke2 3 4 2ke3 4 3 4ke4 1 2 1

    Dari keernpat altematip tujuan penelitian tersebut Anda rnernperoleh keyakinan,perurnusan penelitian yang ke ernpat dipilih dalam perurnusan tujuan penelitian. Caraevaluasi sederhana tersebut rnernang tidak dapat rnenjamin bahwa altematip yang dipilihrnerupakan pilihan yang paling tepat, namun setidaknya akan rnernbantu rnenernukan arahpenelitian yang akan dicapai. Meskipun disadari bahwa pilihan terhadap tujuan peneltian inimengandung konsekuensi belurn akan rnampu menjawab secara tuntas fenomena tersebut,namun demikian dengan mengadakan seleksi terhadap alternatip tujuan penelitian tersebut,si peneliti dapat rnelakukan analisis dengan lebih teliti dan lebih tajam.

    Dari contoh sirnulasi tersebut di atas ditunjukkan hal-hal sebagai berikut:1. bahwa perumusan tujuan penelitian merupakan pendekatan terhadap pemecahanfenomena yang dihadapi oleh si peneliti.

    2. bahwa tujuan penelitian diambil dari kernungkinan yang dianggap paling baik oleh sipeneliti dalam menjawab fenomena yang dihadapi si peneliti.

    3. bahwa tujuan penelitian merupakan perurnusan strategi dalam menjawab fenomenayang dihadapi si peneliti.Setelah tujuan penelitian dapat dirurnuskan, langkah berikutnya adalah bagaimana

    perurnusan suatu hipotesa yang didasarkan tujuan penelitian yang telahdirumuskan tersebut.Berdasarkan perurnusan tujuan penelitian tersebut hipotesa penelitian dinyatakan dalamstaternen berikut:

    Bahwa prestasi bela jar mahasiswa jurusan akuntansi antara mahasiswa yangberlatar belakang pendidikan SLTA jurusan IPA dan IPS tidak ada perbedaanyang siknifikan.Perumusan hipotesa di atas menunujukan bahwa antara ide penelitian dan tujuan penelitian

    serta hipotesa mempunyai hubungan yang sangat erat. Dalam perumusan hipotesa hendaknyadiperhatikan beberapa pertimbangan berikut ini:1. Apakah dengan hipotesa yang anda rumuskan, tujuan penelitian dapat dicapai (phenom-

    ena yang Anda ajukan akan terjawab).44

  • 5/8/2018 Alasan penelitian

    7/10

    2. Kemungkinan hipotesa tersebut tidak terjawab karena sulitnya pengumpulan informasidari sample yang ditentukan.

    3. Apakah metode analisis yang Anda tentukan dapat menjawab hipotesa tersebut, atausebaliknya adakah alat-alat analisis yang mampu menjawab hipotesa tersebut.

    4. Apakah hipotesa Anda menunjukkan pola hubungan sebab-akibat diantara variabelyang sedang diteliti.

    5. Pertimbangan lain-lain yang bersifat non teknis.Dengan memperhatikan rincian aspek yang hams dipertimbangkan tersebut, terlihat

    babwa suatu hipotesa bukan merupakan statemen yang berdiri sendiri. Hipotesa mempunyaifungsi tertentu dalam suatu proses penelitian guna memberikan arab penelitian dan sekaligussebagai alat utuk merekostruksi hasil suatu rancangan penelitian yang akan dilaksanakan.Dari hipotesa yang telah dirumuskan tersebut di atas, judul penelitian dapat direkonstruksikembali menjadi sebagai berikut:

    Evaluasi Perbandingan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Akuntansi yangBerasal dari Latar Belakang SLTA Jurusan IPA dan IPS

    D. SAGA/MANA ANDA MEN/LA/ SUATU H/POTESA /TU BA/K?Agar hipotesa dapat memenuhi perannya sesuai dengan konsepsi penelitian yang telah

    dirumuskan, maka hipotesa hams dapat dievaluasi sesuai dengan tujuan penelitian yang akandicapai. Suatu hipotesa dikatakan baik bila memenuhi tiga keadaan berikut ini.

    Pertama, statemen hipotesa mencakup suatu tujuan/maksud penelitian, ini berartiuntuk hipotesa yang bersifat deskriptip tujuan (maksud) penelitian dinyatakan secara jelasmengenai kondisi. ukuran, ataupun distribusi beberapa variabeI yang diuji dan dijelaskandalam proses penelitian. Jika hipotesa bersifat explanatoris, harus dijelaskan fakta- fakta yangdiberikan sebagaimana ingin dijelaskan dalam peneIitian tersebut.

    Kedua, hipotesa bersifat testable, artinya statemen yang dinyatakannya menggunakankata-kata yang bersifat mempertanyakan suatu masalab, sehingga perIu untuk diuji kembalikebenaran pernyataan tersebut, Suatu hipotesa yang tidak menunjukkan testability, menjadihal-hal yang memang udak periu lagi diuji kebenarannya, rnisalnya hal-hal yang sudah dapatdipastikan bahwa bumi ini bulat, Maka untuk hal-hal yang sudab diketahui secara urnurntersebut tidak akan mempunyai daya tarik untuk diuji kembali.

    Dalam penelitian yang bersifat eksplanatoris membutuhkan kondisi ketiga, yaitu hamsIebih baik dari rivalnya (it must be better than its rivals). Kenapa hams Iebih baik, hal inimenunjukkan bahwa suatu penelitian yang ditawarkan pada berbagai pihak akan dinilaiapakah kedua hal di atas memang dipenuhi oleh suatu hipotesa. Dengan memperhatikanketiga cara-cara penilaian tersebut, maka perumusan hipotesa akan menjadi lebih baik.E. APAKAH SUATU H/POTESA /TU SELALU D/PERLUKAN?

    Banyak abli mempunyai pendapat yang tidak sama atas pertanyaan tersebut, namunsecara garis besar dapat dibagi dua, yaitu bahwa penelitian hams selalu dengan hipotesa dan

    45

  • 5/8/2018 Alasan penelitian

    8/10

    yang lain menyatakan bahwa suatu peneltian tidak mutlak menggunakan hipotesa. Pihakyang mengatakan tidak mutlak menunjukkan bahwa perlu atau tidak suatu hipotesa tergantungsifat penelitiannya itu sendiri. Pendapat yang menyatakan bahwa hipotesa tidak mutlakdiperlukan menunjukkan alasan sebagai berikut:1. Jenis penelitian yang dipandang tidak memerlukan hipotesa. Alasannya jika penelitian

    hanya ingin memperoleh keyakinan kesesuaian antara variabel yang sedang ditelitidengan variabel penguji. Sebagai contoh, apakah metode Kos Variabel dapat diterapkanpada suatu perusahaan yang bergerak dalam bidangjasa. Contoh tersebut menunjukkanbahwasannya antara tujuan penelitian danhipotesa yang harus diajukan tidak menunjukkanberbedaan yang berarti.

    2. Statemen yang dinyatakan dalam hipotesa cukup diwakili oleh tujuan penelitian. Tujuanpenelitian inilah yang diperlukan sebagai arah penelitian.Suatu Hipotesa perlu diuji, dengan maksud untuk meyakini apakah perumusan hipotesatersebut memang dapat membantu pencapaian tujuan penelitian. Dalam melakukanpengujian hendaknya memperhatikan kesalahan yang mungkin timbul dalam merumuskansuatu hipotesa. Hal ini mengingat tidak mungkin suatu penelitian pasti benar, adakemungkinan perumusannya yang salah. Dalam hal ini terdapat dua jenis tipe kesalahanyaitu kesalahan tipe I dan kesalahan tipe II. Kesalahan tipe kesatu (kesalahan alpha)adalah menyangkal hipotesa yang benar. Sedangkan tipe kesalahan kedua (kesalahanbetha) adalah menyangkal hipotesa yang salah. Kesalahan tipe kesatu secara langsungberada dalam kontrol si peneliti, sedangkan kesalahan tipe kedua tidak secara langsungdalam kontrolnya. Ide dasar bentuk kedua kesalahan terse but terlihat dalam bagan yangdisajikan di halaman berikut.Keputusan untuk: Hipotesa benar Hipotesa salahMenyangkal hipotesa Kesalahan tipe ke satu Keputusan yang benarGagal menyangkal hipotesa Keputusan yang benar Kesalahan tipe kedua

    Dengan mempertimbangkan bahwa dalam perumusan hipotesa penelitian, dirnungkin-kan adanya risiko kesalahan perumusan hipotesa, maka seorang peneliti dapat mem-pertimbangkan langkah-langkah peneletian berikutnya. Pemahaman adanya risikokesalahan ini untuk menghindarkan kemungkinan proses penelitian sudah berjalanternyata baru diketahu bahwa perumusan hipotesanya salah. Akibatnya proses penelitianharus diulang kembali.

    SOAL-SOAL UNTUK DISKUSI1. Jelaskan apa bedanya proposition dengan hypothesis!2. Jelaskan alasan saudara, kenapa perumusan tujuan penelitian mempunyai peranan yang

    sangat penting dalam setiap penelitian ?3. Jelaskan apa akibatnya kalau suatu penelitian dilakukan tanpa perumusan hipotesa

    penelitian ?46

  • 5/8/2018 Alasan penelitian

    9/10

    4. Apa bedanya anatar hipotesa minor dan major, dan bagaimana hubungan diantarakeduanya?

    5. Buatlah suatu rancangan penelitian dan tentukan judul penelitian yang saudara anggattepat, uraikan pula alasannya kenapa judul tersebut saudara pilib !

    6. Jelaskan apa akibatnya kalau suatu penelitian tanpa suatu hipotesa ?7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kesalaban tipe ke satu !8. Uraikan bagaimana suatu hipotesa dirumuskan oIeh si peneliti ?KASUS

    Di Indonesia pada tabun 1991-1992 dilakukankampanye besar-besaran oleh DepartemenKesehatan untuk mendorong ibu-ibu agar bersedia menyusui bayinya sendiri. Alasan yangdikemukakan oleh departemen tersebut adalah, struktur kimia air susu ibu (ASI) tidak dapatdigantikan oleh jenis susu tiruan apapun. Meskipun banyak penelitian yang dilakukan olehindustri susu bubuk bayi, tetapi tetap tidak dapat menghasilkan susu yang komposisinyasarna dengan AS!.

    Pada awal kampanye tersebut tidak dirasakan darnpaknya, karena masih banyak ibu-ibumuda yang berpendapat keindahan dirinya lebih penting dibandingkan menyusui si anak.Tetapi lama-lama kesadaran ibu-ibu terhadap kebutuhan cinta-kasih terhadap anaknyaternyata mampu mendorong perubahan sikap ibu-ibu muda. Kampanye iklan yang menggebu-gebu melalui berbagai media komunikasi massa, ternyata mampu mendorong ibu-ibu mudauntuk bersedia mengorbankan dirinya buat si balita yang anak kandungnya sendiri untukhanya sekedar menjaga keindahan tubuh belaka. Ibu-ibu muda k im Telauntuk tidak kelihatanseksi dan montok demi sang anak tercinta.

    Kesuksesan departemen Kesehatan dengan kampanyenya tersebut ternyata membawadampak buruk bagi industri susu bubuk bayi. Investasi besar-besaran yang telah ditanamkanpada industri farmasi ini temyata menghadapi ancaman yang gawat. Selama dua tahunberturut-turut penjualan susu bubuk bayi mengalam kemerosotan yang cukup tajam. Susububuk bayi benar-benar tersaingi oleh susu produksi ibu-ibu sendiri. Gambaran sementarayang diperoleh, triwulan pertama tahun 1990 tidak mengalami penurunan. Triwulan keduatahun 1990 mengalami penurunan 2%.Tetapi semenjak triwulan ke tiga penurunan rata-ratasebesar 7 % tiap triwulan. Kini, tingkat penjualan susu bubuk bayi tingga160 % dari penjualantahun 1989.

    Tentu masalah ini akan menjadi gawat bagi para investor, meskipun manajemen berhasilmengalihkan dengan membuat produk barn dengan formula lain dan dengan segmen pasaryang berbeda, tetapi ancaman toh tetap ancaman. Manajemen harus memecahkan masalahsesegera mungkin untuk menangani kemerosotan penjualan pada segmen susu bubuk bayitersebut.PERSOALANNYA:

    Saudara sebagai peneliti profesional diminta membantu memecahkan masalah sangmanager tersebut. Saudara diminta melakukan penelitian potensi pasar yang ada, serta

    47

  • 5/8/2018 Alasan penelitian

    10/10

    bagaimana memecahkan altematip pemecahannya. (Catatan: Untuk membahas kasus ini,gunakan referensi pelajaran Marketing !)

    Dari kasus di atas buatlah (l) judul penelitian, (2) latar belakang masalah, (3) TujuanPenelitian, dan (4) hipotesa penelitian.DAFTAR PUSTAKAEmori, William C., Business Research Methods. Illinois: Richard D. Irwin. Inc., 1980..Cambell, William G., Stephen V. Ballou and Carole Slade, Form and Style: Theses,

    Reports, Therms Papers. Boston: Houghton Mifflin Company, 1982.Gay, L.R. and P.L. Diehl, Research Methods/or Business and Management, New York:

    Macmillan Publ. Company, 1992.Johnson, Glenn L. Research methodology for Economists. New York: Macmillan Publish-

    ing Company, 1986.Mubyarto dan Suratno,Metodologi Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,1981.

    Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia,198~

    48