74
PROCESS COSTING

AKUNTANSI BIAYA ProcessCosting

  • Upload
    budiini

  • View
    149

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AKUNTANSI BIAYA ProcessCosting

Citation preview

SOAL KASUS

PROCESS COSTING2PROSES PRODUKSIProses produksi adalah proses pengolahan input menjadi outputInput yang dimaksud adalah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang diproses menjadi produk selesai/jadiDalam perusahaan pabrikasi proses produksi dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu:1.Satu tahapan proses produksi2.Beberapa tahapan proses produksiProduk yang dihasilkan adalah produk standar dan homogenProduk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah samaKegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentuTujuan produksi adalah untuk mengisi persediaan di gudang dimana proses produksi dilakukan terus-menerus

KARAKTERISTIK PRODUK 3Harga pokok produksi dihitung pada akhir periode, misalkan setiap akhir bulanBBB dan BTK yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah biaya sesungguhnya dikeluarkanBOP yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah BOP yang sesungguhnya dikeluarkan atau BOP yang dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di mukaMedia yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi adalah Laporan Harga Pokok ProduksiKARAKTERISTIK4ALIRAN PRODUKSI SECARA FISIKAliran Produk Berurutan (Sequential Product Flow)Aliran Produk Paralel (Parallel Product Flow)Aliran Produk Selektif (Selective Product Flow) Pembagian proses produksi disebabkan olehKarakteristik produk yang dihasilkan, teknologi mesin yang digunakan, SDM yang tersedia, dan kualitas produk

5METODE HP. PROSES >< PESANANNoPerbedaanHP PesananHP Proses1.Pengumpulan biaya produksiBerdasarkan PesananPer departemen produksi per periode akuntansi2.Perhitungan HP.Produksi per satuanTotal biaya yang dikeluarkan utk pesanan ttt dibagi jumlah pesanan ybs & dilakukan saat pesanan selesai diproduksiTotal biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu dibagi jumlah produk yang dihasilkan selama periode ybs & dilakukan setiap akhir periode akuntansi (biasanya akhir bulan)6METODE HP. PROSES >< PESANANNoPerbedaanHP PesananHP Proses3.Penggolongan biaya produksiDipisahkan menjadi BPL(B.Prod.Lgsg) dan BPTL(B.Prod.Tdk Lgsg) BPL dibebankan pada produk berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan BPTL ditentukan bdsk tarif yang ditentukan dimukaSering tidak diperlukan pembedaan BPL & BPTL (terutama jika hanya memproduksi satu macam produk). Biasanya BFOH dibebankan pada produk berdasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi4.Unsur biaya yang dikelompokkan dalam B.FOHBFOH tdr dari : BB Penolong,BTKTL, B.Produksi lain selain BB.Penolong dan BTKTL. BFOH dibebankan pada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimukaBFOH tdr dari B.Produksi selain BBB BB.Penolong dan BTK (L&TL). BFOH dibebankan pada produk berdasrkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi7Menentukan harga jual produkMemantau realisasi biaya produksiMenghitung laba atau rugi periodikMenentukan harga pokoK persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neracaMANFAAT MENGHITUNG HP PROSES8Menentukan Harga Jual Produk

9Memantau realisasi biayaManajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan dalam pelaksanaan rencana produksi ketika rencana untuk jangka waktu tertentu tersebut telah diputuskan Akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi tersebut (apakah total biaya produksi sesuai dengan yang telah diperhitungkan (sesuai rencana) atau tidakMetode yang dilakukan adalah HP.Proses10Rumus :

11Menghitung Laba Atau Rugi PeriodikInformasi biaya produksi yang telah dikeluarkan digunakan untuk mengetahui apakah kegiatan produksi perusahaan dalam periode tertentu menghasilkan laba atau justru rugiLaba atau rugi digunakan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan Laba atau rugiMetode HP.Proses digunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan pada periode tertentu guna menghasilkan informasi Laba atau rugi pada tiap periode.12Rumus :

13Menghitung HP.Prsd .Produk Jadi dan Produk dlm Proses yang akan disajikan dalam neracaLap.Keuangan sbg pertanggungjawaban manajemen (salah satunya adalah neraca)Dlm neraca harus ada informasi HP.Prsd.Prdk.Jadi dan HP.Produk yang ada pada tanggal neraca masih dalam proses, shg perlu catatan biaya produksi tiap periodeCatatan biaya produksi tiap periode berguna bagi manajemen untuk menentukan biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual (HP.Prsd.Prdk Jadi) dan produk yang masih dalam proses pengerjaan (HP.Prsd.Prdk.Dlm Proses) pada tanggal neracaTerdiri dari 3 bagian:Data produksiBiaya yang dibebankanPerhitungan biayaLAPORAN BIAYA PRODUKSI151. Dimulai dengan melakukan permintaan bahan mempergunakan formulir permintaan bahan2. Formulir permintaan bahan akan menunjukan besarnya bahan yang diminta dan dipakai oleh departemen atau bagian tertentu3. Data permintaan bahan dikirim ke gudang tidak menyertakan nilai rupiah4. Bagian akuntansi biaya akan mencatat pemakaian bahan dalam kartu barang dalam proses

MENGHITUNG BIAYA BAHANUntuk mencatat biaya konversi berupa biaya tenaga kerja, bahan penolong serta bermacam biaya overhead :Barang dalam proses Dept xxx Persediaan bahan penolongxxx Utang gajixxx Akumulasi penyusutan dllxxx

Pencatatan yang sama dilakukan pada proses berulang MENCATAT BIAYA KONVERSISesuai dengan tahapan proses produksi akan dilakukan pencatatan setiap tahapan prosesselesai:Barang dalam proses Dept. Axxx Barang dalam proses Dept. Bxxx

MENCATAT TRANSFER PRODUKPada saat pemindahan barang jadi selesai diproduksi, untuk dipindahkan ke gudang barang jadi :Persediaan barang jadixxx Barang dalam prosesxxxPENCATATAN BARANG JADI1. Bagaimana menentukan jumlah unit produksi yang dihasilkan dengan menghitung unit yang setara dengan barang jadi (Unit Equivalent)2. Bagaimana proses perlakuan terhadap barang dalam proses awal3. Dipergunakan metoda rata rata tertimbang dan metoda FIFO (First In First Out)PENGARUH PERSEDIAAN DALAM PROSES211. SATU TAHAPAN PROSES PRODUKSISatu tahapan proses produksi adalah suatu proses produksi yang dilakukan dalam pengolahan produk selesai melalui satu departemen atau satu tahapan proses produksiBahan Baku LangsungTenaga Kerja LangsungBiaya Overhead Pabrik PROSESProdukMenghitung unit ekuivalensiUE = Unit Produk Jadi + (Prosentase PDP x unit PDP)Contoh:Produk jadi sebanyak 500 unit dari 750 unit yang dimasukkan. BDP akhir 250 (BB 100%, BK 80%)UE BBB= 500 + (100% x 250)= 750UE BTK= 500 + (80% x 250)= 700UE BOP= 500 + (80% x 250)= 700HARGA POKOK PROSES (TANPA PRODUK DALAM PROSES AWAL)SATU DEPARTEMEN PRODUKSI222. Menghitung harga pokok produksi per satuan

Unsur Biaya ProduksiTotal BiayaUnit EkuivalensiBiaya Produksi per satuanBahan bakuBahan penolongTenaga kerja Overhead pabrikJumlah biaya produksiHARGA POKOK PROSES (TANPA PRODUK DALAM PROSES AWAL)SATU DEPARTEMEN PRODUKSI23Menghitung harga pokok produk jadi dan produk dalam prosesMenghitung harga pokok produk jadi (unit x harga)Menghitung produk dalam proses (prosentase penggunaan biaya x unit x harga)

HARGA POKOK PROSES (TANPA PRODUK DALAM PROSES AWAL)SATU DEPARTEMEN PRODUKSI24Jurnal yang dibutuhkanPemakaian BBB dan BBPBDP BBBxxxPersediaan Bahan BakuxxxBOP BBPxxxPersediaan Bahan PenolongxxxPencatatan BTKBDP BTKxxxGaji dan upahxxxPencatatan BOPBDP BOPxxxBerbagai rekening yang dikreditxxx

AKUNTANSI HP PROSES4. Pencatatan produk jadiPersediaan produk jadixxxBDP BBBxxxBDP BBPxxxBDP BTKxxxBDP BOPxxx5. Pencatatan produk dalam prosesPersediaan BDPxxxBDP BBBxxxBDP BBPxxxBDP BTKxxxBDP BOPxxxAKUNTANSI HP PROSES26PT. ABC mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Data produksi sbb:Biaya produksi:Bahan Baku Rp. 30.000Tenaga Kerja Rp.29.000BOP Rp. 14.500Data Produksi Produk masuk proses 15.000 unitProduk dalam proses akhir 2.500 unit(BB 100 % dan BK 80 %)Diminta:Susun Laporan Harga Pokok Produksi

CONTOH

27PT. ABCLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSIData ProduksiProduk masuk proses 15.000 unitProduk selesai 12.500 unitPDP Akhir (BB 100 %, BK 80 %) 2.500 unit + 15.000 unit Biaya DibebankanElemen BiayaJumlah Biaya Unit Setara HP / unitBBB Rp 30.00012.500+ (2500 x 100 %) = 15.000 Rp 2BTK 29.00012.500+ (2500 x 80 %) = 14.500 2 BOP 14.500 12.500+ (2500 x 80 %) = 14.500 1

Jumlah biaya Rp 73.500 Rp 5dibebankan

28Perhitungan Harga Pokok

Harga pokok produk selesai:12.500 unit x Rp 5 Rp 62.500

Harga pokok PDP Akhir :BBB : 2500 x 100 % x Rp 2 = Rp 5000BTK : 2500 x 80 % x Rp 2 = 4000BOP : 2500 x 80 % x Rp 1 = 2000 + Rp 11.000 + Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 73.500

29

CONTOH

PT. Hammer mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Data produksi sbb:Biaya produksi:Bahan Baku Rp. 10.000.000Tenaga Kerja Rp.12.000.000BOP Rp. 7.875.000Data Produksi Produk masuk proses: 2.500 unitProduk Dalam Proses Akhir : 500 unitBB 100 %; BTK 80 %; BOP 50%Diminta:Susun Laporan Harga Pokok Produksi 30PT. HAMMERLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSIData ProduksiProduk masuk proses 2.500 unitProduk selesai 2.000 unitPDP Akhir (BBB 100 %, BTK 80 %, BOP 50%) 500 unit + 2.500 unit Biaya DibebankanElemen BiayaJumlah Biaya Unit Setara HP / unitBBB Rp 10.000.000 2.000+ (500 x 100 %) = 2.500 Rp . 4.000BTK 12.000.000 2.000+ (500 x 80 %) = 2.400 5.000 BOP 7.875.000 2.000+ (500 x 50 %) = 2.250 3.500

Jumlah biaya Rp 29.875.000 Rp 12.500dibebankan

31Perhitungan Harga Pokok

Harga pokok produk selesai 2.000 unit x Rp 12.500 Rp 25.000.000

Harga pokok PDP Akhir :BBB : 500 x 100 % x Rp 4.000 = Rp 2.000.000BTK : 500 x 80 %x Rp 5.000 = 2.000.000BOP : 500 x 50%x Rp 3.500 = 875.000 + Rp 4.875.0000Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 29.875.000

32332. BEBERAPA TAHAPAN PROSES PRODUKSIBeberapa tahapan proses produksi adalah suatu proses produksi yang dilakukan dalam pengolahan produk selesai melalui beberapa departemen atau lebih dari satu departemen

Departemen tersebut terdiri dari departemen produksi dan departemen jasa atau pembantu sebagai penunjang departemen produksi342. BEBERAPA TAHAPAN PROSES PRODUKSIDep. Produksi 1Dep. Produksi 1Dep. Produksi 1ProdukBiaya OverheadPabrikDep. Jasa ADep. Jasa BBahan BakuTenaga KerjaLangsungPENGOLAHAN PRODUK MELALUI LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSIProduk yang selesai diolah pada departemen pertama, selanjutnya ditransfer ke departemen berikutnyaProduk yang selesai diolah pada departemen terakhir akan ditransfer ke gudang barang jadiHarga pokok pada departemen tertentu merupakan akumulasi dari harga pokok departemen-departemen sebelumnya35Perhitungan harga pokok produk departemen pertama adalah seperti telah dibahas sebelumnya.Perhitungan harga pokok produk departemen kedua adalah perhitungan yang bersifat kumulatif. Artinya, harga pokok produk yang dihasilkan setelah departemen pertama terdiri dari;Biaya produksi yang dibawa dari departemen pertama,Biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama.HARGA POKOK PROSES (TANPA PRODUK DALAM PROSES AWAL)LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI36HARGA POKOK PROSES (TANPA PRODUK DALAM PROSES AWAL) LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI

Biaya Overhead pabrik sesungguhnyaBahan baku yang dipakaiTenaga kerja langsungHarga Pokok Produk Departemen I (Bahan Baku Departemen II)

Biaya Overhead pabrik sesungguhnyaTenaga kerja langsung

Harga Pokok Produk Departemen A (Bahan Baku)Departemen IDepartemen IIProduk Jadi37Departemen BDepartemen AALUR BIAYABDP BBB Dept. ABDP BTK Dept. ABDP BOP Dept. ABDP BBB Dept. BBDP BTK Dept. BBDP BOP Dept. BPersed. BDP Dept. APersed. Produk JadiPersed. BDP Dept. B38JURNAL YANG DIBUTUHKANJURNAL UNTUK DEPARTEMEN I

1. Pemakaian BBBBDP BBB Departemen A xxx Persediaan Bahan Bakuxxx2. Pencatatan BTKBDP BTK Departemen A xxx Gaji dan upahxxx3. Pencatatan BOPBDP BOP Departemen A xxx Berbagai rekening yang dikreditxxx

39JURNAL UNTUK DEPARTEMEN I (LANJUTAN)4. Pencatatan produk jadiBDP BBB Departemen Bxxx BDP BBB Departemen Axxx BDP BTK Departemen A xxx BDP BOP Departemen A xxx

5. Pencatatan produk dalam prosesPersediaan BDP Departemen Axxx BDP BBB Departemen Axxx BDP BTK Departemen A xxx BDP BOP Departemen A xxx40JURNAL UNTUK DEPARTEMEN II1. Pemakaian Bahan BakuLihat pencatatan produk jadi departemen A2. Pencatatan BTKBDP BTK Departemen B xxx Gaji dan upahxxx3. Pencatatan BOPBDP BOP Departemen B xxx Berbagai rekening yang dikreditxxx

41JURNAL UNTUK DEPARTEMEN II (LANJUTAN)4. Pencatatan produk jadiPersediaan Produk Jadixxx BDP BBB Departemen Bxxx BDP BTK Departemen B xxx BDP BOP Departemen B xxx

5. Pencatatan produk dalam prosesPersediaan BDP Departemen Bxxx BDP BBB Departemen Bxxx BDP BTK Departemen B xxx BDP BOP Departemen B xxx42Contoh :PT. Bajuku Indah adalah sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan pakaian. Misalkan pakaian hanya diolah melalui dua departemen produksi yaitu Departemen Pemotongan dan Departemen Penyelesaian. 43Data Produksi dan Biaya Produksi selama bulan Maret 2013, bulan pertama dari kegiatan operasional perusahaan adalah sebagai berikut :Data Produksi Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian

Produk masuk proses 2.500 unitProduk selesai yang ditransfer ke Dept Penyelesaian 2.400 unit Produk selesai yang ditransfer ke gudang 2.350 unitProduk Dalam Proses Akhir :BB 100 % dan BK 80 % 100 unitBK 90 % 50 unit

44Biaya Produksi Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian

Biaya Bahan Baku Rp 62.500.000 -Biaya Tenaga Kerja 14.880.000 9.580.000Biaya Overhead Pabrik 24.800.000 Rp 11.975.000Jumlah Biaya Rp 102.180.000 Rp 21.555.000

Susun Laporan Harga Pokok Produksi bulan Maret 201345PT. BAJUKU INDAHLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSIDEPARTEMEN PEMOTONGANMARET 2013Data ProduksiProduk masuk proses 2.500 unitProduk selesai ditransfer ke Dept. Penyelesaian 2.400 unitPDP Akhir (BB 100 % dan BK 80 %) 100 unit 2.500 unit + Biaya DibebankanElemen BiayaJumlah Biaya Unit Setara HP / unitBBB Rp 62.500.0002.400 + (100 x 100 %) = 2.500 Rp 25.000BTK 14.880.0002.400 + (100 x 80 %) = 2.480 6.000 BOP 24.800.000 2.400 + (100 x 80 %) = 2.480 10.000

Jumlah biaya Rp 102.180.000 Rp 41.000dibebankan46Perhitungan Harga Pokok

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. Penyelesaian :2.400 unit x Rp 41.000Rp 98.400.000

Harga pokok PDP Akhir :BBB : 100 x 100 % x Rp 25.000 = Rp 2.500.000BTK : 100 x 80 % x 6.000 = 480.000BOP : 100 x 80 % x 10.000 = 800.000 Rp 3.780.000Jumlah harga pokok yang diperhitungkanRp 102.180.000

47PT. BAJUKU INDAHLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSIDEPARTEMEN PENYELESAIANMARET 2013Data ProduksiProduk yang diterima dari Dept. Pemotongan 2.400 unitProduk selesai yang ditransfer ke gudang 2.350 unitPDP Akhir (BK 90 %) 50 unit2.400 unit +

Biaya DibebankanElemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara HP / unitHP dari Dept Ptongan Rp 98.400.000 2.400 Rp 41.000 Biaya ditambahkan :BTK 9.580.000 2.350 + (50 x 90 %) = 2.395 4.000BOP 11.975.000 2.395 5.000 Jumlah biaya Rp 119.955.000 Rp 50.000dibebankan

48Perhitungan Harga Pokok

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudang :2.350 unit x Rp 50.000 Rp 117.500.000

Harga pokok PDP Akhir :HP dari Dept Ptongan : 50 x Rp 41.000 = Rp 2.050.000BTK : 50 x 90 % x 4.000 = 180.000BOP : 50 x 90 % x 5.000 = 225.000 Rp 2.455.000 Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 119.955.000

49SOALSebuah perusahaan memiliki dept A dan B. Sebanyak 3500 bahan baku masuk ke dept A untuk diolah. 3000 unit ditransfer ke B untuk diproses lbh lanjut. Seluruh bahan terpakai serta 80% biaya konversi untuk produk dalam proses akhir di A. Di dept B, produk yg selesai sebanyak 2800 dan dikirim ke gudang. Produk akhir dalam proses di B mengandung 80% biaya konversi. Untuk dept A, biaya bahan baku = 73.500 dan biaya tenaga kerja = 23.800, serta BOP sebesar 34.000Untuk dept B, biaya tenaga kerja = 14800, serta BOP sebesar 11840.

Buatlah laporan harga pokok produksi.

BERUSAHA TERUS MENJADI terpilih

terimakasih

Produk hilang awal proses dianggap belum ikut menyerap biaya produksi, sehingga tidak disertakan dalam perhitungan unit ekuivalensi.Dalam departemen produksi pertama, produk hilang pada awal proses mempunyai akibat menaikkan harga pokok produksi per satuan.Dalam departemen produksi setelah departemen pertama, mempunyai akibat;Menaikkan harga pokok produksi per satuan produk yang diterima dari departemen sebelumnya.Menaikkan harga pokok produksi per satuan yang ditambahkan dalam departemen produksi setelah departemen produksi yang pertama.UE = unit selesai + %BDP akhir53PENGARUH PRODUK HILANG PADA AWAL PROSESDept. ADept. BProduk yang dimaksudkan dalam proses1.000 kgProduk selesai ditransfer ke Dept. B700 kgProduk selesai ditransfer ke gudang400 kgBDP akhir:BB dan BP (100%), BK (40%)BP (60%), BK (50%)200 kg100 kgProduk hilang awal proses100 kg200 kgCONTOH54Adanya Produk Hilang:UE BBB = 700 kg + (100% x 200 kg)= 900 kgBiaya Produksi per kg = Rp 22.500 / 900 kg= Rp 25Kalau tidak ada produk hilang, seharusnya:UE BBB = 700 kg + (100% x 300 kg)= 1.000 kgBiaya produksi per kg = Rp 22.500 / 1.000 kg= Rp 22,50Harga pokok produksi setelah departemen pertama;

Harga pokok produk dari departemen A Rp 111.300 / 700 kg= Rp 159,00

Harga pokok produk dari departemen Asetelah adanya produk hilang awal prosesRp 111.300 / (700 kg 200 kg)= Rp 222,60Penyesuaian harga pokok per unit= Rp 63,60Produk hilang pada akhir proses telah menyerap biaya produksi, sehingga harus disertakan dalam perhitungan unit ekuivalensi departemen yang terkait.

Baik di departemen pertama maupun departemen setelah departemen pertama, harga pokok produk yang hilang pada akhir proses harus dihitung, dan harga pokok ini diperlakukan sebagai tambahan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen produksi berikutnya atau ke gudang.

UE = unit selesai + %BDP akhir + unit hilang.56PENGARUH PRODUK HILANG PADA AKHIR PROSESDept. ADept. BProduk yang dimaksudkan dalam proses1.000 kgProduk selesai ditransfer ke Dept. B700 kgProduk selesai ditransfer ke gudang400 kgBDP akhir:BB dan BP (100%), BK (40%)BP (60%), BK (50%)200 kg100 kgProduk hilang akhir proses100 kg200 kgCONTOHAdanya Produk Hilang:UE BBB = 700 kg + (100% x 200 kg) + 100= 1.000 kgBiaya Produksi per kg = Rp 22.500 / 1.000 kg= Rp 22,50Data Produksi:Data Biaya :Perhitungan Biaya:Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke dept. B = 700 x Rp 141,67= Rp 99.169,00Produk hilang akhir proses= 100 x Rp 141,67= Rp 14.167,00Harga pokok produk selesai yang ditransferKe dept. B= Rp113.336,00

Laporan Biaya Produksi Departemen A58PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWALDalam suatu departemen produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir periode akan menjadi persediaan produk dalam proses pada awal periode berikutnya. PDP ini membawa harga pokok produksi per satuan yang berasal dari periode sebelumnya, yang kemungkinan akan berbeda dengan harga pokok produksi per satuan yang dikeluarkan oleh departemen yang bersangkutan dalam periode sekarang.

Dengan demikian, jika dalam periode sekarang dihasilkan produk selesai ditransfer ke gudang atau ke departemen berikutnya, harga pokok yang melekat pada persediaan produk dalam proses awal akan menimbulkan masalah dalam penentuan harga pokok produk selesai tersebut.Implikasi dari adanya PDP awalPDP akhirProduk JadiHarga pokok per unitnya dari mana?Dari PDP awal saja ataukah ditambah dengan produk yang dimasukkan sekarang?Ada 2 metode;Rata-rata tertimbangFIFO/MPKPMETODE RATA-RATA TERTIMBANGPerhitunan Unit Ekuivalensi;UE= Unit Selesai + %PDP AkhirHP/unit= Biaya yang melekat di PDP awal + Biaya pada periode sekarangUnit EkuivalensiPerhitungan Harga Pokok Per Unit;Dalam metode ini, harga pokok persediaan produk dalam proses awal ditambahkan kepada biaya produksi sekarang, dan jumlahnya kemudian dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk mendapatkan harga pokok rata-rata tertimbang. Dan digunakan untuk menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang atau dengan cara mengalikannya dengan jumlah kuantitasnya.CONTOHDepartemen IDepartemen IIData ProduksiProduk Dalam Proses awal:BBB 100%; BK 40%4.000 kgBTK 20%; BOP 60%6.000 kgDimasukkan dalam proses bulan ini40.000 kgUnit yang ditransfer ke Departemen 235.000 kgProduk jadi yang ditransfer ke gudang38.000 kgProduk dalam proses akhirBBB 100%; BK 70%9.000 kgBTK 40%; BOP 80%3.000 kgHarga Pokok Produk dalam Proses akhirHarga pokok dari Departemen 111.150.000Biaya bahan baku1.800.000Biaya tenaga kerja1.200.0001.152.000Biaya overhead pabrik1.920.0004.140.000Biaya produksiBiaya bahan baku20.200.000Biaya tenaga kerja29.775.00037.068.000Biaya overhead pabrik37.315.00044.340.000Perhitungan Unit Ekuivalensi;BBB= 35.000 Kg + (100% x 9.000 kg)= 44.000 kgBTK= 35.000 Kg + (70% x 9.000 kg)= 41.300 kgBOP= 35.000 Kg + (70% x 9.000 kg)= 41.300 kgMETODE RATA-RATA TERTIMBANG DEPARTEMEN 1Unsur BiayaYang melekat pada PDP awalDikeluarkan sekarangTotal BiayaUnit EkuivalensiBiaya Produksi/unitBBB1.800.00020.200.00022.000.00044.000500BTK1.200.00029.775.00030.975.00041.300750BOP1.920.00037.315.00039.235.00041.300950Jumlah92.210.0002.200Perhitungan Biaya Produksi/Unit;Data Produksi;PDP Awal 4.000 kgDimasukkan dalam proses40.000 kgJumlah produk yang diolah44.000 kgProduk selesai ditransfer ke departemen II35.000 kgPDP akhir 9.000 kgJumlah produk yang dihasilkan44.000 kgBiaya yang dibebankan dalam Departemen 1;Total per unit Biaya bahan bakuRp 22.000.000Rp 500Biaya tenaga kerjaRp 30.975.000Rp 750Biaya overhead pabrikRp 39.235.000Rp 950Jumlah biaya yang dibebankanRp 92.210.000Rp 2.200Perhitungan Biaya ;Harga pokok produk selesai ditransfer ke Dept 2 (35.000 kg @ Rp 2.200)Rp 77.000.000Harga pokok produk dalam proses akhir (9.000 kg):biaya bahan baku(100% x 9.000) x Rp 500Rp 4.500.000Biaya tenaga kerja (70% x 9.000) x Rp 750Rp 4.725.000biaya overhead pabrik (70% x 9.000) x Rp 950Rp 5.985.000Harga pokok produk dalam proses akhirRp 15.210.000Jumlah Biaya produksi yang dibebankan dalam Departemen 1Rp 92.210.000PT. Risa RimendiLaporan Biaya Produksi Departemen 1Bulan Januari 20X1Perhitungan Unit Ekuivalensi;BBB= 38.000 Kg + (100% x 3.000 kg)= 41.000 kgBTK= 38.000 Kg + (40% x 3.000 kg)= 39.200 kgBOP= 38.000 Kg + (80% x 3.000 kg)= 40.400 kgMETODE RATA-RATA TERTIMBANG DEPARTEMEN 2Unsur BiayaYang melekat pada PDP awalDikeluarkan sekarangTotal BiayaUnit EkuivalensiBiaya Produksi/unitHP dari Dept 111.150.00077.000.00088.150.00041.0002.150Biaya yang ditambahkan dalam Dept. 2BTK1.152.00037.068.00038.220.00039.200975BOP4.140.00044.340.00048.480.00040.4001.200Jumlah174.850.0004.325Perhitungan Biaya Produksi/Unit;Data Produksi;PDP Awal 6.000 kgDimasukkan dalam proses35.000 kgJumlah produk yang diolah41.000 kgProduk selesai ditransfer ke departemen II38.000 kgPDP akhir 3.000 kgJumlah produk yang dihasilkan41.000 kgBiaya yang dibebankan dalam Departemen 1;Total per unit Biaya yang berasal dari Departemen 1Rp 88.150.000Rp 2.150Biaya yang ditambahkan dalam Departemen 2Biaya tenaga kerjaRp 38.220.000Rp 975Biaya overhead pabrikRp 48.480.000Rp 1.200Jumlah biaya yang dibebankanRp 174.850.000Rp 4.325Perhitungan Biaya ;Harga pokok produk selesai ditransfer ke Dept 2 (38.000 kg @ Rp 4.325)Rp 164.350.000Harga pokok produk dalam proses akhir (3.000 kg):Yang berasal dari Departemen 1 (3.000 x Rp 2.150)Rp 6.450.000Yang ditambahkan dalam Departemen 2Biaya tenaga kerja (40% x 3.000) x Rp 975Rp 1.170.000biaya overhead pabrik (80% x 3.000) x Rp 1.200Rp 2.880.000Harga pokok produk dalam proses akhirRp 10.500.000Jumlah Biaya produksi yang dibebankan dalam Departemen 2Rp 174.850.000PT. Risa RimendiLaporan Biaya Produksi Departemen 2Bulan Januari 20X1METODE FIF0/MPKPPerhitungan unit ekuivalensi:UE= %menyelesaikan PDP awal + (unit produk jadi unit PDP awal) + %PDP akhirMetode ini menganggap biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada awal periode masih dalam proses, baru kemudian sisanya digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses dalam periode sekarang. Oleh karena itu, dalam perhitungan unit ekuivalensi, tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses awal harus diperhitungkan.Perhitungan biaya produksi per unit:Biaya/unit= Biaya Sekarang / unit ekuivalensiMETODE FIF0/MPKP DEPARTEMEN 1Perhitungan Unit Ekuivalensi;BBB= (0% x 4.000) + (35.000 4.000) + (100% x 9.000 kg)= 40.000 kgBTK= (60% x 4.000) + (35.000 4.000) + (70% x 9.000 kg) = 39.700 kgBOP= (60% x 4.000) + (35.000 4.000) + (70% x 9.000 kg) = 39.700 kgUnsur BiayaTotal BiayaUnit EkuivalensiBiaya/unitBBB20.200.00040.000505BTK29.775.00039.700750BOP37.315.00039.700940Jumlah87.290.0002.195Perhitungan Biaya Produksi/Unit;Data Produksi;PDP Awal (BBB 100%; BK 60%) 4.000 kgDimasukkan dalam proses40.000 kgJumlah produk yang diolah44.000 kgProduk selesai ditransfer ke departemen II35.000 kgPDP akhir (BBB 100%; BK 70%) 9.000 kgJumlah produk yang dihasilkan44.000 kgBiaya yang dibebankan dalam Departemen 1;Total per unit Harga pokok PDP awalRp 4.920.000Biaya yang dikeluarkan sekarang;Biaya bahan bakuRp 20.200.000Rp 505Biaya tenaga kerjaRp 29.775.000Rp 750Biaya overhead pabrikRp 37.315.000Rp 940Jumlah biaya yang dibebankanRp 92.210.000Rp 2.195PT. Risa RimendiLaporan Biaya Produksi Departemen 1Bulan Januari 20X1Perhitungan Biaya ;Harga pokok produk selesai ditransfer ke Dept 2;Harga pokok PDP awalRp 4.920.000Biaya penyelesaian PDP awal;Biaya tenaga kerja (60% x 4.000 x Rp 750)Rp 1.800.000biaya overhead pabrik (60% x 4.000 x Rp 940)Rp 2.256.000Rp 8.976.000Harga pokok produk dari produksi sekarang (31.000 unit @ Rp 2.195)Rp 68.045.000Harga pokok produk selesai ditransfer ke Dept 2Rp 77.019.000Harga pokok produk dalam proses akhir (9.000 kg):Biaya bahan baku (100% x 9.000) x Rp 505Rp 4.545.000Biaya tenaga kerja (70% x 9.000) x Rp 750Rp 4.725.000Biaya overhead pabrik (70% x 9.000) x Rp 940Rp 5.922.000Harga pokok produk dalam proses akhirRp 15.192.000Jumlah Biaya produksi yang dibebankan dalam Departemen 1Rp 92.210.000

PT. Risa RimendiLaporan Biaya Produksi Departemen 1Bulan Januari 20X1(LANJUTAN)METODE FIF0/MPKP DEPARTEMEN 2Perhitungan Unit Ekuivalensi;BTK= (80% x 6.000) + (38.000 6.000) + (40% x 3.000 kg) = 38.000 kgBOP= (40% x 6.000) + (38.000 6.000) + (80% x 3.000 kg) = 36.800 kgUnsur BiayaTotal BiayaUnit EkuivalensiBiaya/unitHP produk dari Dept 177.019.00035.0002.201Biaya yang dikeluarkan di Dept 2BTK37.068.00038.000975BOP44.340.00036.8001.205Jumlah158.427.0004.381Perhitungan Biaya Produksi/Unit;Data Produksi;PDP Awal (BBB 100%; BK 60%) 6.000 kgDiterima dari Dept 135.000 kgJumlah produk yang diolah41.000 kgProduk selesai ditransfer ke departemen II38.000 kgPDP akhir (BBB 100%; BK 70%) 3.000 kgJumlah produk yang dihasilkan41.000 kgBiaya yang dibebankan dalam Departemen 2;Total per unit Harga pokok PDP awalRp 16.442.000Biaya yang dikeluarkan sekarang;HP produk diterima dari Dept 1Rp 70.019.000Rp 2.021Biaya tenaga kerjaRp 37.068.000Rp 975Biaya overhead pabrikRp 44.340.000Rp 1.205Jumlah biaya yang dibebankanRp 174.869.000Rp4.381PT. Risa RimendiLaporan Biaya Produksi Departemen 2Bulan Januari 20X1Perhitungan Biaya ;Harga pokok produk selesai ditransfer ke Gudang;Harga pokok PDP awalRp 16.442.000Biaya penyelesaian PDP awal;Biaya tenaga kerja (80% x 6.000 x Rp 975)Rp 4.680.000biaya overhead pabrik (40% x 6.000 x Rp 1.205)Rp 2.892.000Rp 24.014.000Harga pokok produk dari produksi sekarang (32.000 unit @ Rp 4.381)Rp140.192.000Harga pokok produk selesai ditransfer ke gudangRp164.202.000Harga pokok produk dalam proses akhir (3.000 kg):HP dari Dept 1 (3.000 x Rp 2.201)Rp 6.603.000Biaya tenaga kerja (40% x 3.000) x Rp 975Rp 1.170.000Biaya overhead pabrik (80% x 3.000) x Rp 1.205Rp 2.892.000Harga pokok produk dalam proses akhirRp 10.665.000Jumlah Biaya produksi yang dibebankan dalam Departemen 2Rp174.869.000

PT. Risa RimendiLaporan Biaya Produksi Departemen 2Bulan Januari 20X1(LANJUTAN)Sheet1Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentuRpXXTaksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentuXX+Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentuRpXXJumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentuXX:Taksiran harga pokok produk per satuanRpXXLaba per unit yang diinginkanXX+Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeliRpXX

Sheet2

Sheet3

M1Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentuRpXXTaksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentuXX+Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentuRpXXJumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentuXX:Taksiran harga pokok produk per satuanRpXXLaba per unit yang diinginkanXX+Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeliRpXXTaksiran Biaya BBRpXXTaksiran Biaya TKLXXTaksiran Biaya FOHXX+Taksiran biaya produksiRpXX

Sheet2

Sheet3

M1Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentuRpXXTaksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentuXX+Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentuRpXXJumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentuXX:Taksiran harga pokok produk per satuanRpXXLaba per unit yang diinginkanXX+Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeliRpXXTaksiran Biaya BBRpXXTaksiran Biaya TKLXXTaksiran Biaya FOHXX+Taksiran biaya produksiRpXX

m2Biaya Produksi Sesungguhnya Bulan .Biaya BB SesungguhnyaRpXXBiaya TK SesungguhnyaXXBiaya FOH SesungguhnyaXX+Total biaya produksi sesungguhnya bulan .RpXX

Sheet2

Sheet3

M1Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentuRpXXTaksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentuXX+Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentuRpXXJumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentuXX:Taksiran harga pokok produk per satuanRpXXLaba per unit yang diinginkanXX+Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeliRpXXTaksiran Biaya BBRpXXTaksiran Biaya TKLXXTaksiran Biaya FOHXX+Taksiran biaya produksiRpXX

m2Biaya Produksi Sesungguhnya Bulan .Biaya BB SesungguhnyaRpXXBiaya TKL SesungguhnyaXXBiaya FOH SesungguhnyaXX+Total biaya produksi sesungguhnya bulan .RpXX

M3Hasil Penjualan (harga jual per satuan X volume produk yang dijual)RpXXPersediaan produk jadi awalRpXXPersediaan produk dalam proses awalRpXXBiaya Produksi :Biaya BB SesungguhnyaRpXXBiaya TKL SesungguhnyaXXBiaya FOH SesungguhnyaXX+Total biaya produksiXX+XXPersediaan produk dalam proses akhirXX-Harga pokok produksiXX+Harga pokok produk yang tersedia untuk dijualXXPersediaan produk jadi akhirXX-Harga pokok produk yang dijualXX-Laba kotorRpXX

Sheet2

Sheet3