40
AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL 1 Dr.Abidinsyah Siregar,DHSM,Mkes (Direktur Bina Yankes Tradkom) PARADIGMA BARU PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA DINAS KESEHATAN PROVINSI SUM.BARAT Padang, 27 April 2011

AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

  • Upload
    zuriel

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PARADIGMA BARU PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA. AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL. Dr.Abidinsyah Siregar,DHSM,Mkes (Direktur Bina Yankes Tradkom). DINAS KESEHATAN PROVINSI SUM.BARAT Padang, 27 April 2011. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN

KESEHATAN NASIONAL

1

Dr.Abidinsyah Siregar,DHSM,Mkes (Direktur Bina Yankes Tradkom)

PARADIGMA BARU PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUM.BARATPadang, 27 April 2011

Page 2: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

The World Health Organization's rankingof the world's health systems

Page 3: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL
Page 4: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

04/21/2304/21/23 promkespromkes

4 ANCAMAN KESEHATAN MASYARAKATKESEHATAN MASYARAKATDI INDONESIADI INDONESIA

• Unfinished agenda (yang tidak pernah selesai diatasi): diare, demam berdarah (DBD), gizi kurang, penyakit yg menyerang penduduk miskin.

• Re-emerging Diseases (penyakit yang diperkirakan turun prevalensinya, justru kini meningkat kembali) seperti TB Paru, dan Malaria.

• New-emerging Diseases (penyakit-penyakit baru): SARS, HIV/AIDS, Flu Burung, penyakit akibat kecelakaan lalu lintas, kecanduan alkohol, ketergantungan narkoba, dan penyakit apa lagi?

• Seringnya terjadi bencana (disaster) baik alamiah (gempa, banjir, gunung meletus, dsb) maupun buatan yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat.

• Unfinished agenda (yang tidak pernah selesai diatasi): diare, demam berdarah (DBD), gizi kurang, penyakit yg menyerang penduduk miskin.

• Re-emerging Diseases (penyakit yang diperkirakan turun prevalensinya, justru kini meningkat kembali) seperti TB Paru, dan Malaria.

• New-emerging Diseases (penyakit-penyakit baru): SARS, HIV/AIDS, Flu Burung, penyakit akibat kecelakaan lalu lintas, kecanduan alkohol, ketergantungan narkoba, dan penyakit apa lagi?

• Seringnya terjadi bencana (disaster) baik alamiah (gempa, banjir, gunung meletus, dsb) maupun buatan yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat.

04/21/23 abidin-seminar kualitas dokter/drg

Page 5: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

BidanMantriDukun bayi

Praktek Dokter UmumBalai Pengobatan

PoliklinikKlinik 24 jamPuskesmas

Apotik

Toko obat

Kios jamu

ShinsheDukun PatahPijat RefleksiPijat TradisionalAhli pengobatan ‘Alat Vital’

Fitnes Center

Akupuntur

Salon Kecantikan

RS Umum

RS Bersalin

RS Khusus Mata

RS Khusus Bedah

RS Jiwa

Klinik SpesialisPraktek Bersama

Klinik MataKlinik ReumatologiKlinik Onkologi

CenturyGuardian

Health Club

Praktek Dokter

KeluargaPuskesmas Keliling

SOS InternationalGlobal Health

04/21/23 5abidin-seminar kualitas dokter/drg

Page 6: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

Peringkat IPKM Provinsi (2008)Peringkat Provinsi Total ABCD

1 Bali 4087.002 DI Yogyakarta 3991.003 Sulawesi Utara 3832.004 Kepulauan Riau 3791.005 DKI Jakarta 3645.006 Kalimantan Timur 3620.007 Jawa Timur 3610.008 Maluku Utara 3600.009 Jawa Tengah 3556.00

10 Jambi 3366.0011 Bangka Belitung 3335.00

Page 7: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

Peringkat Provinsi Total ABCD12 Sumatra Selatan 3316.0013 Jawa Barat 3282.0014 Sumatra Utara 3277.0015 Lampung 3235.0016 Maluku 2997.0017 Bengkulu 2994.0018 Riau 2974.0019 Sumatra Barat 2914.0020 Sulawesi Tenggara 2889.0021 Banten 2851.0022 Sulawesi Selatan 2799.00

Peringkat IPKM Provinsi (2008)

Page 8: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

Peringkat Provinsi Total ABCD

23 Kalimantan Barat 2769.00

24 Papua 2766.00

25 Papua Barat 2748.00

26 Kalimantan Selatan 2680.00

27 Kalimantan Tengah 2554.00

28 Sulawesi Tengah 2549.00

29 Nusa Tenggara Barat 2457.00

30 Sulawesi Barat 2413.00

31 Aceh 2297.00

32 Nusa Tenggara Timur 2263.00

33 Gorontalo 2129.00

Peringkat IPKM Provinsi (2008)

Page 9: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

Provinsi Terbaik - Terburuk

 Indikator Indon. DIY  Sulbar  

Prev. Balita Gizi Buruk 5.4 2.4 V 10,0 ?

Prev. Balita Gizi Kurang 13.0 8.5 V 15,4 ?

Prev. Balita sangat pendek 18.8 11.5 V 27,1 ?Prevalensi Balita sangat kurus

6.2 3.8 V 8,7 ?

Persentase kualitas air bersih

87.7 95.0 V 86.8 ?

Akses air bersih kurang 37.6 22.9 V 62,6 ?Akses sanitasi kurang 54.0 46.0 V 70,0 ?

Perilaku buang air besar 71.1 89.3 V 57.4 ?

Perilaku cuci tangan 23.2 32.8 V 18.4 ?

Konsumsi energi/kapita 1789.9 1743.7 ? 1415,6 ?V = Lebih baik dari rerata nasional? = Lebih buruk dari rerata nasional

Page 10: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

Provinsi Terbaik - Terburuk Indikator Indon. DIY   Sulbar  Konsumsi protein/kapita 62.5 54.1 ? 55,0 ?Akses yankes berjrk >5 km 6.0 2.3 V 14,5 ?

Akses yankes wkt >60 mnt 2.7 0.4 V 6,8 ?Pemanfaatan posyandu 27.3 23.8 ? 27.9 VPemanfaatan pondok bersalin

21.9 8.7 ? 19,0 ?

Sumber pembiayaan kes. 74.5 77.8 ? 49 VCakupan imunisasi Lengkap

46.2 64.6 V 17.3 ?

Cakupan penimbg balita 25.5 5.0 ? 36.5 VPrevalensi BBLR 11.5 14.9 ? 7.2 ?Cakupan KN1 57.6 81.8 V 47.3 ?

V = Lebih baik dari rerata nasional? = Lebih buruk dari rerata nasional

Page 11: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

SUM.BARAT

• RISKESDAS 2007 : BERDASAR URUTAN IPKM (INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT), SUMBAR URUTAN 19 DARI 33 PROV

• APA TANTANGANNYA ?

Page 12: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

LATAR BELAKANG

UNDANG-UNDANG RI No.36/2009 (HAK INISIATIF DPRRI)

tentang KESEHATAN, mendorong Reformasi dan Reorganisasi

Kemenkes RI.PASAL 48 Ayat 1

UPAYA KESEHATAN TERDIRI DARI 17 JENIS PELAYANAN

(2) Pelay. KESEHATAN TRADISIONAL

Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan

Komplementer (BINA YANKES TRADKOM)mulai aktif 3 Januari 201121/04/23 12

Page 13: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

SKN dan Renstra 2009-2014

1. SKN 2009 : pengobatan tradisional, alternatif dan komplementer merupakan bagian dari subsistem

upaya kesehatan sebagai pilihan pelayanan2. RENSTRA KEMENKES 2010-2014 :

NoNo INDIKATORINDIKATOR 20102010 20112011 20122012 20132013 20142014

1.1. Cakupan Cakupan KAB/KOTAKAB/KOTA yang menyelenggarakan yang menyelenggarakan program bina yankestrad, program bina yankestrad, alternatif dan alternatif dan komplementerkomplementer

10%10% 2020%%

30%30% 40%40% 5050%%

2.2. Jumlah Jumlah RUMAH RUMAH SAKIT SAKIT yang yang menyelenggarakan menyelenggarakan yankestrad yang aman dan yankestrad yang aman dan

bermanfaat bermanfaat sebagai sebagai pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan alternatif dan alternatif dan komplementerkomplementer

2626 3636 4646 5656 7070

13

AMANAT

Page 14: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

14

PELAYANAN KESEHATAN(WHO)

Disebut juga :• Allophatic• Konvensional• Biomedisin• Scientific medicine• Western medicine

Disebut juga :• Komplementer• Alternatif• Non Konvensional• Oriental Medicine• Holistik• Alamiah• Natural

MODERN MEDICINE

(iptek dan dik formal)

TRADITIONAL. MEDICINE(Kurang iptek dan dik informal/non formal)

Page 15: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

15

KLASIFIKASI BATTRA

pijat urutpijat urut, , shiatsushiatsu, , patah tulang, patah tulang, dukun bayi, battra dukun bayi, battra sunat, refleksi, sunat, refleksi, akupressuris, akupressuris, akupunkturis, akupunkturis, chiropraktor, chiropraktor, battrabattra bekam, bekam, apiterapis, penata apiterapis, penata kecantikankecantikan, , dsbdsb

Dikelompokkan berdasarkan metode yang dominan digunakan

KETERAMPILAN

reiki, qigong, kebatinan,

tenaga dalam, paranormal,

dsb

MANUAL ALAT/TEKNOLOGI MENTAL

--Battra JamuBattra Jamu -Battra Gurah-Battra Gurah -Homoeopath-Homoeopath -Aromaterapist-Aromaterapist -SPA terapis, dsb -SPA terapis, dsb

RAMUAN

Page 16: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

Pemanfaatan obat tradisional dalam bentuk ramuan/jamu adalah bagian dari pelayanan kesehatan tradisional

16

55,3 % penduduk Indonesia menggunakan ramuan tradisional

(jamu) untuk memelihara kesehatannya

95,6% dari angka tersebut mengakui ramuan tradisional yang digunakan sangat bermanfaat bagi kesehatan

PELUANG

Riskesdas 2010

Page 17: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

Dampak globalisasi (1) DAYA SAING

-MINAT ASING-MINAT MASYARAKAT

TINGGI RENDAH

TINGGI

DAMPAK POSITIF LEBIH BESAR (EKSPANSI DI DALAM DAN KE LUAR NEGERI)

DAMPAK NEGATIF LEBIH BESAR

RENDAH

DAMPAK POSITIF LEBIH BESAR (EKSPANSI KE LUAR NEGERI)

DAMPAK NEGATIF LEBIH BESAR

17

ANCAMAN

Page 18: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

DAMPAK GLOBALISASI (2) DAMPAK POSITIF1. Jumlah dan jenis obat/alat

yankestrad yang beredar meningkat sehingga memudahkan masyarakat

2. Jumlah dan jenis yankestrad meningkat sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat

3. Kesempatan bekerja di bidang yankestrad meningkat, di dalam maupun di luar negeri

4. Eksodus devisa berkurang karena jumlah pasien berobat ke luar negeri menurun

DAMPAK NEGATIF

1. Masuknya obat dan peralatan kesehatan tradisional asing yang tidak dpt dipertanggungjawabkan

2. Berkembangnya yankestrad asing yg tdk dpt dipertanggungjawabkan

3. Filosofi pelayanan kesehatan berubah, aspek komersial lebih menonjol dari pada aspek sosial

4. Biaya pelayanan kesehatan meningkat, terkait dengan perubahan filosofi pelayanan kesehatan

5. Persaingan pelayanan kesehatan tradisional meningkat, mendorong munculnya pelbagai dampak negatif

18

ANCAMAN

TREND MAKIN MENINGKAT

Page 19: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

Kenapa Indonesia “kalah”?

• Kesulitan berkolaborasi• Inferiority complex

(tidak masalah kalo kalah dengan orang asing, asal tidak dengan bangsa sendiri)

• Mudah puas• Sikap menunggu terhadap hal baru

DARMAWAN,SOLO,2011

Page 20: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan tradisional

Pelayanan kesehatan

modren

Pelayanan kesehatan

komplementer dan alternatif

Pelayanan kesehatan

konvensional

PELAYANAN KESEHATAN

TINJAUAN IPTEK

TINJAUAN MANFAAT

A.Azwar 2011EVIDENCE BASED EMPIRIC BASED

Page 21: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

PENGOBATAN TRADISIONAL Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007

• PENGOBATAN TRADISIONAL ADALAH PENGOBATAN NON-KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT MELIPUTI UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF DAN REHABILITATIF YANG DIPEROLEH MELALUI PENDIDIKAN TERSTRUKTUR DENGAN KUALITAS, KEAMANAN DAN EFEKTIFITAS YANG TINGGI YANG BERLANDASKAN ILMU PENGETAHUAN BIOMEDIK, YANG BELUM DITERIMA DALAM KEDOKTERAN KONVENSIONAL

Page 22: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

PELAYANAN TRADKOM Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007

• SINERGI PELAYANAN adalah Penggabungan Metoda Pengobatan Non Konvensional dengan Pengobatan Konvensional yang akan memberikan Manfaat/ Khasiat pengobatan yang lebih baik dibandingkan dengan manfaat satu jenis pengobatan saja.

• INTEGRASI PELAYANAN-> Penyatuan/Penggabungan sebagian atau seluruh aspek Pengobatan Tradisional (sebagai Komplementer-Alternatif) pada Pelayanan Kesehatan disemua tingkatan Fasilitas Kesehatan, termasuk aspek Regulasi, Pembiayaan, serta Kebijakan mengenai Penyelengaraan Pelayanan dan Obat yang digunakan.

Page 23: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

RUANG LINGKUP TRADKOM Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007

• INTERVENSI TUBUH DAN PIKIRAN (MIND AND BODY INTERVENTIONS)

• SISTEM PELAYANAN PENGOBATAN ALTERNATIF (ALTERNATIVE SYSTEMS OF MEDICAL PRACTICE)

• CARA PENYEMBUHAN MANUAL (MANUAL HEALING METHODS)

• PENGOBATAN FARMAKOLOGI DAN BIOLOGI (PHARMACOLOGIC AND BIOLOGIC TREATMENTS)

• DIET NUTRISI UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN (DIET AND NUTRITION THE PREVENTION AND TREATMENT OF DEASEASE)

• CARA LAIN DALAM DIAGNOSA DAN PENGOBATAN (UNCLASSIFIED DIAGNOSTIC AND TREATMENT METHDS)

Page 24: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

TUPOKSI SENTRA P3T

24

Page 25: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

SENTRA P3T

Suatu wadah/laboratorium untuk :• Pengkajian/Pengujian/Penelitian• Pendidikan Pelatihan • Pelayanan tentang obat dan cara pengobatan tradisional

DIT BINA KESEHATAN KOMUNITAS 25

Page 26: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

KEBIJAKSANAAN SENTRA P3T1. Sentra P3T menggunakan sarana & tenaga yg ada, tidak

membentuk struktur baru, berkedudukan di Provinsi

2. Kegiatan mencakup kaji/lit/uji, diklat, pelayanan, JID

3. Sentra P3T melekat pada RS, Balitbangkes, FK, Bapelkes, Dinkes, Yayasan atau Institusi Swasta yg memenuhi persyaratan

4. Sentra P3T dikembangkan di bbrp prov dg kekhususan msg2 & bentuk berbeda-beda (spesifik daerah)

5. Pengemb status Sentra P3T di era desentralisasi sesuai potensi, kesiapan & dukungan daerah prov.

6. Diselenggarakan berkoord. dg LP/LS terkait, PSM & swasta

7. Hasil pengemb. diarahkan u/ berintegrasi dg sistem yankes formal atau berkembang secara tersendiri

DIT BINA KESEHATAN KOMUNITAS 26

Page 27: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

2727

ALASAN PEMANFAATAN YANKESTRAD

• Mudah diperoleh dari lingkungan sekitarnya

• Meningkatnya penyakit degeneratif yg umumnya blm dpt ditangani scr tuntas dg pengobatan modern

• Promosi berlebihan tentang yankestrad

Perlu ada institusi utk melakukan penapisan melalui kajian/uji/lit

terhadap yankestrad

•Yankestrad : warisan budayaYankestrad : warisan budaya•Pemanfaatan masy cukup tinggi, baik Pemanfaatan masy cukup tinggi, baik melalui melalui selfcare atau fasilitas battraselfcare atau fasilitas battra•Sebagian besar yankestrad belum dpt Sebagian besar yankestrad belum dpt dipertanggungjawabkan keamanan & dipertanggungjawabkan keamanan & manfaatnyamanfaatnya•Pada umumnya yankestrad blm terstandarPada umumnya yankestrad blm terstandar•Pendidikan formal battra Pendidikan formal battra sudah ada, sudah ada, sebgn besar ilmu yg diperoleh battra sebgn besar ilmu yg diperoleh battra melalui melalui pengalaman turun-temurun, kursus2 atau pengalaman turun-temurun, kursus2 atau pendidikan non formal lainnya.pendidikan non formal lainnya.

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Dibentuk SP3T

(Kepmenkes No 0584 thn 1995)

Dibentuk BKTM (Makasar)

& LKTM (Palembang)

(Permenkes No 1200 dan 1201 thn 2009)

Mutu yankestrad perlu ditingkatkan agar dapat menjadi alternatif & berdampingan dg yankes modern dalam meningkatkan derajat kes masy

PENINGKATAN KELEMBAGAAN

Page 28: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

28

HASIL PENAPISAN

28

Terbukti aman & bermanfaat

•Membahayakan masyarakat•Tidak bermanfaat

Dpt terintegrasike dalam fasilitas kes formal

Berkembang tersendiri di masyarakat

Dilarang

PERAN SP3T(melakukan penapisan yankestrad)

Page 29: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

SP3T :1. MEDAN2. PALEMBANG3. JAKARTA4. BANDUNG5. SEMARANG 6. YOGYA7. SURABAYA8. DENPASAR9. MAKASSAR10.KENDARI 11.MANADO12.MATARAM13.AMBON

BKTM (Es. 3)MAKASAR

29 29

LKTM (Es.4)LKTM (Es.4)PALEMBANGPALEMBANG

TAHUN 2009

(UPT KEMKES)

Page 30: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

PELAYANAN KESEHATAN KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF

• Pada saat ini kedalam pelayanan kesehatan komplementer dan alternatif termasuk pula pelayanan kesehatan tradisional

– Pelayanan kesehatan komplementer adalah pelayanan kesehatan yang melengkapi pelayanan kesehatan konvensional

– Pelayanan kesehatan alternatif adalah pelayanan kesehatan yang mengganti pelayanan kesehatan konvensional

• Contoh pelayanan kesehatan komplementer dan alternatif yang telah masuk pelayanan kesehatan tradisional– Chiropractic– Osteopathy– Homeopathy– Naturopathic– Acupuncture– Herbal– Massage– Manipulation– Breathing exercise– Yoga– TCM

Page 31: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

PEMANFAATAN YANKES (USA) KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF

• Sekalipun pelayanan kedokteran konvensional telah mengalami perkembangan pesat, pemanfaatan pelayanan kesehatan komplementer dan alternatif tetap populer. Ambil contoh di Amerika Serikat– Dimanfaatkan oleh lebih dari 40% penduduk– Pengeluaran dana lebih dari US$ 27 milyar– Kunjungan pasien 600 juta pertahun, jauh melampaui kunjungan

pasien ke sarana pelayanan kesehatan primer yang hanya 350 juta pertahun

– Sekitar dua per tiga pengguna adalah kaum ibu– Pengobatan kompelemter dan alternatif yang banyak digunakan

adalah herbal, suplemen gizi, pijat, chiropractic, self-help, energy healing dan homeopathy

Page 32: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

JEJARING ORGANISASI TRADKOM

DINKES PROV

BKTM/LKTM

32 32

SP3TSP3T

Koordinator Bin-wasYankestrad di wil Provinsi

TUGAS Pemantauan & evaluasi yankestrad

FUNGSI FUNGSI a. Menyusun rena. Menyusun renc danc dan eval eval b. Pemantauan & evaluasi b. Pemantauan & evaluasi c. Melaksanakan kemitraanc. Melaksanakan kemitraan d. d. Melaksanakan diklat, Melaksanakan diklat, e. Melaksanakan urusan e. Melaksanakan urusan ketata usahaanketata usahaan

1. Melakukan Penapisan yankestrad (alat/teknologi /metode, pengobat, obat)2. Melakukan diklat3. Memberikan pelayanan Kestrad sbg model 4. Koordinator JID

DINKES KAB/KOTADINKES KAB/KOTA

1. 1. Memberikan STPT/SIPT Memberikan STPT/SIPT 2. Koordinator bin-was2. Koordinator bin-was a. Membina battra : a. Membina battra : sarasehan, KIE, sarasehan, KIE, Pelatihan Pelatihan b. Memantau pekerjaan b. Memantau pekerjaan battra/kunj. langsungbattra/kunj. langsung3. Membina , mengemb. TOGA 3. Membina , mengemb. TOGA

& selfcare secara Trad& selfcare secara Trad4. Pencatatan, pengumpulan 4. Pencatatan, pengumpulan

data & pelaporan data & pelaporan

KEMKESKEMKESREGULATOR/REGULATOR/

POLICY MAKERPOLICY MAKERRUMAH SAKIT

PUSKESMAS

BATTRA SWASTABATTRA SWASTA DANDAN BATTRA ASINGBATTRA ASING

UKMB DAN MASYARAKAT

Page 33: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

TUPOKSI PUSKESMAS

33

Page 34: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

UU No 44/2009 tentang RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT :Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat

PELAYANAN PARIPURNA: Pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

34

POTENSI

Page 35: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT

TUGAS Memberikan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

1. Menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit

2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tk ke-2 dan ke-3 sesuai kebutuhan medis

3. Penyelenggaraan diklat SDM dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian yankes

4. Penyelenggaraan litbang serta penapisan teknologi bidang kes dalam rangka peningkatan yankes dangan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kes

35

Page 36: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

PERSYARATAN RUMAH SAKIT PELAYANAN TRADKOM

Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007

• Kebijakan ditetapkan dengan Keputusan Direktur RS

• Terakreditasi minimal 5 (lima) Pelayanan Utama

• Penggunaan Pengobatan harus Sinergi dengan Pelayanan lainnya.

• Tenaga Pengobatan Tradkom harus memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Organisasi Profesi atau Sertifikat yang diakui Organisasi terkait.

Page 37: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PELAYANAN TRADKOM

Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007

• Peran Komite Medik dalam Menentukan dan Membina Jenis Pelayanan Tradkom

• PelayTradkom terintegrasi dalam Struktur Organisasi RS dan Sistem (Renc, Pelaks, Nil, Lit, Bang, Bina dan Was)

• Tatacara Sinergi dengan Pelayanan lainnya• Dokter/Dokter Gigi dan Tenaga Kesehatan lainnya yang dapat

memberikan Pelayanan• Standar fasilitas, Prasarana dan Peralatan• Tatacara Audit Medik• Pasien yang dapat mengunakan Pelayanan• Rekam Medis• Pengaturan tentang Biaya Pelayanan

Page 38: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

TRADITIONAL INDONESIAN HERBAL MEDICINE (TIHM)

ISA SECRET WEAPON !!!

(China is an excelent example)

INTERNATIONAL PATIENT TRADING

Page 39: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

1. Revitalisasi Sentra P3T dan BKTM/LKTM, serta Peningkatan kelembagaan 2-3 Sentra P3T menjadi BKTM, dan mendorong inisiasi pmbtkan 5-10 SP3T

2. Pengembangan Pelayanan Kes Terintegrasi (Konvensional dan Tradkom) pada Puskesmas dan RSU Pemerintah.

3. Tersusunnya Regulasi yang Kuat dan Akuntabel sebagai payung dan Mekanisme pengaturan Yankes Tradkom maupun bagi Battra Asing

4. Kerjasama Kemitraan dgn bbg pihak untuk Peningkatan Kualitas dan Ketersediaan Bahan Yankes Tradkom

5. Penguatan peran Pelayanan Kesehatan Tradkom dalam aspek Promotif dan Preventif mendukung pencapaian MDGs dan secara spesifik Pemberdayaan Masyarakat di wilayah DTPK

PRIORITAS PROGRAM DIREKTORAT BINA YANKES

TRADKOM

Page 40: AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL

40

04/21/23 40abidin-seminar kualitas dokter/drg

THE PARADOX OF OUR TIME

We have more experts, but more problems;

more medicine, but less wellness.we write more, but learn less;

plan more, but accomplish less.We've learned to

rush, but not to wait; we have higher incomes, but

lower morals. Every day, every hour, and every

minute is special. And you don’t know if it will be your last.

Terimakasih.. Maturnuwun...