Upload
buikhanh
View
217
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UNSUR-UNSUR PENEGAK DEMOKRASI
DI SUSUN OLEH:
NAMA : UMRATUL AISYAH
NIM : E1A012057
KELAS : A (REGULER)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013
UNSUR-UNSUR PENEGAK DEMOKRASI
1. Negara hukum
Negara Hukum bersandar pada keyakinan bahwa kekuasaan negara harus dijalankan
atas dasar hukum yang adil dan baik. Ada dua unsur dalam negara hukum, yaitu pertama:
hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah tidak berdasarkan kekuasaan
melainkan berdasarkan suatu norma objektif, yang juga mengikat pihak yang
memerintah; kedua: norma objektif itu harus memenuhi syarat bahwa tidak hanya secara
formal, melainkan dapat dipertahankan berhadapan dengan idea hukum.
Hukum menjadi landasan tindakan setiap negara. Ada empat alasan mengapa negara
menyelenggarakan dan menjalankan tugasnya berdasarkan hokum
- Demi kepastian hokum
- Tuntutan perlakuan yang sama
- Legitimasi demokrasi
- Tuntutan akal budi
Negara hukum berarti alat-alat negara mempergunakan kekuasaannya hanya sejauh
berdasarkan hukum yang berlaku dan dengan cara yang ditentukan dalam hukum itu.
Dalam negara hukum, tujuan suatu perkara adalah agar dijatuhi putusan sesuai dengan
kebenaran. Tujuan suatu perkara adalah untuk memastikan kebenaran, maka semua pihak
berhak atas pembelaan atau bantuan hukum.
UNSUR-UNSUR NEGARA HUKUM
a. Hak asasi manusia dihargai sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia
b. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu
c. Pemerintahan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan
d. Adanya peradilan administrasi dalam perselisihan antara rakyat dengan pemerintahannya
CIRI-CIRI NEGARA HUKUM
a. Kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif yang berlaku
b. Kegiatan negara berada dibawah kontrol kekuasaan kehakiman yang efektif
c. Berdasarkan sebuah undang-undang yang menjamin HAM
d. Menuntut pembagian kekuasaan
2. Masyarakat madani
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat madani adalah masyarakat yang
menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang oleh penguasaan
teknologi yang beradab, iman dan ilmu.
Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri
dan demokratis, masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi. Masyarakat
madani (civil society) dicirikan dengan masyarakat terbuka, masyarakat yang bebas dari
pengaruh kekuasaan dan tekanan negara, masyarakat yang kritis dan berpartisipasi aktif
serta masayrakat egaliter. Masyarakat madani merupakan elemen yang sangat segnifikan
dalam membangun demokrasi. Sebab salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah
terciptanya partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh negara atau pemerintah.
CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI
Masyarakat madani memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Free public sphere (ruang publik yang bebas)
Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga
negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, warga negara berhak
melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat,
berkumpul serta memublikasikan pendapat, berserikat, berkumpul serta
memublikasikan informasi kepada public.
b. Demokratisasi
Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan wacana kritik rasional
masyarakat yang secara ekspisit mensyaratkan tumbuhnya demokrasi., dalam
kerangka ini hanya negara demokratis yang mampu menjamin masyarakat madani.
Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang
meliputi :
1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
2) Pers yang bebas
3) Supremasi hokum
4) Perguruan Tinggi
5) Partai politik
c. Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik
dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan sikap yang dikembangkan dalam
masyarakat madani untuk menunjukan sikap saling menghargai dan menghormati
pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang atau kelompok masyarakat yang
lain yang berbeda.
d. Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai sikap tulus
bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai positif dan merupakan
rahmat tuhan.
e. Keadilan Sosial (Social justice)
Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang proporsional
antara hak dan kewajiban setiap warga dan negara yang mencakup seluruh aspek
kehidupan.
f. Partisipasi sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan awal yang baik
bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat terjadi
apabila tersedia iklim yang memunkinkan otonomi individu terjaga.
g. Supermasi hukum
Penghargaan terhadap supermasi hukum merupakan jaminan terciptanya keadilan,
keadilan harus diposisikan secara netral, artinya tidak ada pengecualian untuk
memperoleh kebenaran di atas hukum.
3. Infrastruktur politik
Infrastruktur politik atau organisasi sosial politik merupakan kompleksitas dari hal-hal
yang bersangkut paut dengan pengelompokan warga negara atau anggota masyrakat ke
dalam berbagai macam golongan yang biasanya disebut kekuatan sosial politik dalam
masyrakat. Infrastruktur politik terdiri dari komponen-komponen berikut, yaitu:
a. Partai politik
Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Partai Politik memiliki tujuan dan fungsi
yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Partai Politik sebagaimana telah diubah melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2011, yaitu ;
Tujuan umum Partai Politik adalah:
a. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
b. Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia; dan
d. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan khusus Partai Politik adalah:
a. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam
rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan;
b. Memperjuangkan cita-cita Partai Politik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan
c. Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Fungsi partai politik
Adapun fungsiPartai Politik adalah sebagai sarana :
1) Pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara
Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
2) Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
untuk kesejahteraan masyarakat;
3) Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam
merumuskan dan menetapkan kebijakan negara;
4) Partisipasi politik warga negara Indonesia; dan
5) Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme
demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.
b. Kelompok gerakan
Lebih dikenal dengan sebutan organisasi masyarakat yaitu sekumpulan orang
yang terhimpun dalam satu wadah seperti, Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama,
dan Al Irsyad
c. Kelompok penekanan
Kelompok penekan merupakan sekelompok manusia yang berbentuk lembaga
kemasyarakatan dengan aktivitas atau kegiatannya memberikan tekanan kepada
pihak penguasa agar keinginannya dapat diakomodasi oleh pemegang kekuasaan.
Contohnya, Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Nasib Petani, dan Lembaga
Swadaya Masyarakat Penolong Korban Gempa. Pada mulanya, kegiatan
kelompok-kelompok ini biasa-biasa saja, namun perkembangan situasi dan
kondisi mengubahnya menjadi pressure group. Kelompok Penekan dapat
terhimpun dalam beberapa asosiasi yang mempunyai kepentingan yag sama,
antara lain :
1. LSM
2. Organisasi Keagamaan
3. Organisasi Kepemudaan
4. Organisasi Lingkungan Hidup.
5. Yayasan
6. Organisasi pembela hokum dan HAM
4. Pers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang bebas dan bertanggung jawab merupakan konsep yang didambakan dalam
pertumbuhan pers di Indonesia . Pers yang bebas dan merdeka di sini bukan bebas yang
sebebas-bebasnya. Bebas dan merdeka dapat diartikan terbebas dari segala tekanan,
paksaan atau penindasan dari pihak manapun termasuk pemerintah negara atau pihak-
pihak tertentu. Dengan demikian, pers dapat bebas dan berekspresi tanpa tekanan dan
paksaan dari pihak manapun teta[i tidak mengabaikan etika, nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku, serta memegang teguh kode etik jurnalistik sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
1) ASPEK PEMBATAS KEBEBASAN PERS
a. Aspek moral individu
Aspek moral individu lebih mengarah kepada individu seorang wartawan atau
individu praktisi humas. Artinya apakah ia memiliki cukup moral untuk menulis
sesuatu atau atau praktisi humas dalam menyiarkan siaran persnya. Aspek moral
berhubungan dengan kepekaan hati nurani. Apakah ia menurunkan berita yang hanya
mempetimbangkan materi/isi berita atau juga memperhatikan tanggung jawab moral
pribadinya. Inilah Aspek pembatas dari kebebasan pers.
b. Kode etik profesi
Bila aspek pembatas pertama diatas masih dilanggar atau tidak diperhatikan, maka
aspek pembatas hukumnya adalah kode etik. Dalam menjalankan profesinya, insan
pers harus berpegang teguh pada kode etik sehingga tidak melewati batas yang
seharusnya telah ditentukan. Kode etik memang tidak mempunyai sanksi yang berhak
menyatakan apakah seorang wartawan melanggar atau tidak adalah asosiasi profesi
itu sendiri. Tidak ada satu pihak pun diluar asosiasi profesi pers yang berhak
menjatuhkan sanksi ihwal pelanggaran kode etik. Oleh karena itu, PWI yang
berwenang menentukan apakah seorang wartawan menyimpang dari kode etik atau
tidak dan juga menetapkan sanksinya.
c. Prinsip ekonomi dan bisnis
Media massa sekarang ini telah menjadi suatu bidang usaha yang banyak diminati.
Sulit untuk menjumpai media massa yang mengensampingkan segi bisnis. Hal ini
dapat dimaklumi karena untuk menerbitkan sebuah media massa membutuhkan
investasi yang besar. Dalam kerangka bisnis, tentu biasa terjadi persaingan. Oleh
karena itu, media massa yang tidak membuat sajian yang berkualitas tidak akan
diminati oleh khalayak dan akibat lanjutnya para pengusaha enggan memasang iklan
di penerbitan itu. Sebaliknya, media massa yang berkualitas akan diminati oleh
masyarakat sehingga banyak pengusaha yang tertarik untuk memasang iklan di
dalamnya.
2) MANFAAT MEDIA MASSA
- Menambah Pengetahuan.
Melalui media massa disajikan berbagai berita baik dibidang politik, ekonomi, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Melalui rubik-rubik yang disediakan dalam media massa
dapat membantu meningkatkan daya intelektual masyarakat.
- Menambah wawasan .
Sama halnya dengan menambah pengetahuan, dengan melihat, membaca ataupun
mendengar berita-berita dibidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi
maka wawasan tentang hal-hal tersebut akan bertambah dan membuat kita
mengetahui perkembangan yang terjadi dalam bidang politik, ekonomi, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
- Mendapatkan hiburan.
Dengan berbagai kreasi seni rupa dapat membuat masyarakat terhibur. Melalui media
massa disajikan berbagai hiburan seperti musik, film, sinetron, cerita bergambar,
karikatur dan lain-lain.
- Menambah lapangan kerja.
Dengan ada dan berkembangnya media massa maka diperlukan juga para pendukung
media massa yang mau bekerja untuk media massa, sehingga hal ini tentu saja akan
membuka peluang untuk menambah lapangan pekerjaan.
- Memperlancar bisnis/usaha melalui rubik iklan, dan sebagainya.
Sebagimana peranan pers dalam sistem ekonomi dimana pers berfungsi untuk
mempertemukan penjual dan pembeli melalui media iklan.
3) DAMPAK DARI PENYALAHGUNAAN PERS
b) Bagi Kehidupan Pribadi.
Penyalahgunaan kebekasan pers dan menyampaikan informasi dapat
merugikan reputasi/ nama orang yang diberitakan. Dalam kaitannya konflik antar
anggota masyarakat, kemungkinan opini terpengaruh oleh tulisan media massa
c) Bagi kepentingan masyarakat.
Kebebasan pers kadang mengganggu privasi orang banyak. Misalnya
pemberitaan atau penayangan- penayangan dalam media massa dianggap sebagai
wujud kebebasan pers tetapi kadang-kadang melanggar norma hukum kesusilaan,
agama, adat dan hal-hal perorangan. Hal ini merupakan penyalahgunaan
keabsahan pers itu sendiri.
d) Bagi kepentingan negara.
Penyalahgunaan kebebasan penyampaian pendapat di mediamassa dapatmeni
mbulkan kerugian bagi kepentingan negara. Hal tersebut dapat menimbulkan
dampak,antara lain :
Tingkat kepercayaan kepada masyarakat terhadap pemerintah berkurang
karena tidak percaya kepada pemerintah. Masyarakat menjadi apatis dan
acuh tak acuh.
Kepercayaan luar negeri turun. Akibatnya minat kerja sama ekonomi,
penanamanmodal, investasi, pemberian bantuan dan sebagainya juga
menurun.
Menurut Undang-Undang nomor 40/1999, pers dan kebebasan pers adalah sosok
kebebasan yang luar biasa. Beberapa muatan pasal inilah yang tidak terlepas dari
pegangan pers nasional dalam menjalankan aktifitas jurnalistik yang dilindungi oleh
kebebasan pers.
Apabila ada kekeliruan atau penyalahgunaan kebebasan pers berkaitan dengan pembe
ritahuan suatu media massa antara seseorang atau badan hukum dengan pers,
diberikan kesempatan sesuai dengan aturan undang-undang untuk menggunakan hak
jawab dan hak tolak.
a. Hak Jawab atas Suatu Berita.
Pembaritahuan suatu media kadang kurang akurat, bahkan tidak benar sama sekali.Hal itu
disebabkan berbagai hal. Akibatnya, objek berita merasa dirugikan. Oleh karena
itu, pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaan dapat mengajukan hak jawab. Hak
jawabadalah hak yang dimiliki oleh seseorang atau badan hukum yang merasa dirugikan
olehtulisan pada suatu atau beberapa penerbitan. Hak tersebut ditujukan kepada media
massa.
b. Hak Tolak
Hak tolak atau hak ingkar wartawan adalah hak wartawan untuk tidak memberitahukan
rahasia nama, jabatan, alamat atau identitas sumber berita informasinya#
Perlu diketahui hak tersebut tidak berlaku dalam kaitannya dengan hal-hal yang
membahayakan negara .
4) FUNGSI PERS
Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU No. 4 tahun 1999 tentang pers, fungsi pers adalah
sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Sementara itu Pasal
6 UU Pers nasional melaksanakan peranan sebagai berikut ;
Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui menegakkan nilai nilai dasar demokrasi
dan mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia. Selain itu pers
juga harus menghormati kebinekaan mengembangkan pendapat umum berdasarkan
informasi yang tepat, akurat dan benr melakukan pengawasan. [2]
Sebagai pelaku Media Informasi
Pers itu memberi dan menyediakan informasi tentang peristiwa yang terjadi kepada
masyarakat, dan masyarakat membeli surat kabar karena memerlukan informasi.
Fungsi Pendidikan
Pers itu sebagi sarana pendidikan massa (mass Education), pers memuat tulisan-tulisan
yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan
wawasannya.
Fungsi Hiburan
Pers juga memuat hal-hal yang bersifat hiburan untuk mengimbangi berita-berita berat
(hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Berbentuk cerita pendek, cerita
bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, dan karikatur.
Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi ini terkandung makna demokratis yang didalamnya terdapat unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Social participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan)
2. Social responsibility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat)
3. Social support (dukungan rakyat terhadap pemerintah)
4. Social control (kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan pemerintah)
Sebagai Lembaga Ekonomi
Pers adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers dapat memamfaatkan keadaan
di sekiktarnya sebagai nilai jual sehingga pers sebagai lembaga sosial dapat memperoleh
keuntungan maksimal dari hasil prodduksinya untuk kelangsungan hidup lembaga pers
itu sendiri.