44
AIRWAY & BREATHING MANAGEMEN Oleh: Asep Solihat [email protected] www.mediaperawat.wordpress.com

AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

AIRWAY &

BREATHING

MANAGEMEN

Oleh: Asep Solihat

[email protected] www.mediaperawat.wordpress.com

Page 2: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

A B Management

Tidak sadar

Bunyi Gurgling

RR 40 x/mnt Dangkal

Page 3: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and

breathing management 2. Menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem

pernafasan 3. Melakukan penilaian jalan nafas 4. Mensimulasikan teknik membuka jalan

nafas 5. Mensimulasikan teknik mengelola

pernafasan

Page 4: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Anatomi Jalan Nafas

Page 5: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

AIRWAY

• Gangguan oksigenasi pada otak dan jaringan sangat membahayakan korban, serta dapat menyebabkan kematian.

• Proses kematian dapat dimulai dari hipoksia

• Hipoksia dapat dicegah dg mempertahankan airway & oksigenasi yg cepat dan tepat.

Page 6: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

OTAK

&

JANTUNG

Tidak ada O2

Hipoksia Mati

0-4 Menit Mati Klinis Kerusakan Sel-sel otak tidak diharapkan

4 – 6 menit Mungkin sudah terjadi kerusakan sel otak

6 – 10 menit Mati biologis Sudah mulai terjadi kerusakan otak

> 10 menit Hampir dipastikan terjadi kerusakan sel-sel otak

Page 7: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

AIRWAY

Hipoventilasi

Hilangnya pergerakan usaha bernafas

Adanya obstruksi jalan nafas

Penurunan paru untuk mengembang

Penurunan absorbsi O2 melalui membran alveolar-kapiler

Penurunan aliran darah ke alveoli

Akibat ketidak mempuan udara masuk ke alveoli ada cairan

Akibat penurunan darah ke jaringan

Gangguan

Page 8: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Gangguan Jalan Nafas

Progresif

Parsial

Total

Obstruksi

Tanda2 Obstruksi

Sesak, a/ mengeluh sesah jk sadar

Takhipnea

Retraksi otot bantu nafas

Gurgling cairan

Snoring lidah

Stridor obstruksi anatomis

PADAT CAIR

ANATOMIS

PENGKAJIAN

Page 9: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Penilaian Jalan Napas

Look

Listen

Feel

Kaji Tanda2 Obstruksi

•Penurunan kesadaran, disorientasi? •Gelisah?

“HIPOKSIA” •Pasien trauma kaptis, gelisah?

Bunyi napas ?

Rasakan aliran udara pada saat ekspirasi

Note: Selain dari tanda hipoksia, gelisah juga sbg indikasi : buli2 penuh, trauma kapitis, nyeri

Page 10: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

UPAYA MEMPERBAIKI AIRWAY: AKAN SELALU MENGGERAKAN KEPALA

Ingat !

Multitrauma

Trauma kapitis & penurunan kesadaran

Luka di wajah

Imobilisasi Leher

Airway Tanda2 obstruksi “ Jika tidak ada respon Buka buka mulut dengan cross finger technique”

Page 11: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Penanganan Airway Back Blow

Manuver Heimlich

Cross finger &Swipingfinger

Jaw trust

Head tilt chin lift

Log roll

Suction

Orofaringeal Airway

Nasofaringeal Airway

Kriko-Tiroidotomi

Intubasi Naso-trachea

Intubasi Oro-trachea

Kriko-Tiroidotomi Surgikal/ Trekeostom

Depinitif Airway

Manual Airway

Page 12: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

AIRWAY

Jika tidak ada respon : BUKA MULUT dengan

CrossFinger technique

Penanganan Obstruksi

Cairan (gurgling) :

• Suction

• Cairan banyak miringkan kepala

(Trauma : “log roll”)

JIka tidak teratasi :

Airway definitif

Page 13: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Log Roll

Ingat

Imobilisasi Leher

Page 14: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Back Blow Manuver Heimlich

BUKA JALAN NAFAS MANUAL AIRWAY

Page 15: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Head tilt chin lift Jaw trust

BU

KA

JALA

N N

AFA

S MA

NU

AL

Page 16: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

AIRWAY : Obstruksi Parsial

Oro-pharingeal

Naso-pharingeal

Page 17: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Orofaringeal Airway Cara Pemasangan: • Bersihkan mulut dan faring dr segala kotoran • Masukan alat dg ujung mengarah ke chefalad • Saat didorong masuk mendekati dinding belakang faring,

alat diputar 180’ • Ukuran alat dan penempatan yg tepat menghasilkan

bunyi nafas yg nyaring pd auskultasi paru saat dilakukan ventilasi

• Pertahankan posisi kepala yg tepat setelah alat terpasang

Bahaya: •Cara pemasangan yg tdk tepat dpt mendorong lidah ke belakang atau apabila ukuran terlampau panjang, epiglotis akan tertekan menutup rimaglotis, sehingga jalan nafas tersumbat •Terjepitnya lidah dan bibir antara gigi dan alat

Perhatian ! jangan gunakan alat ini pd korban dmn refleks faring masih ada karena dpt mengebabkan muntah dan spasme laring

Page 18: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Nasofaringeal Airway Cara Pemasangan: • Pilih alat yg sesuai • Lumasi dan masukan menyusuri bagian tengah dan dasar

rongga hidung, hingga mencapai belakang lidah • Apabila ada tahanan dg dorongan ringan alat diputar

sedikit

Bahaya: •Alat yg terlalu panjang dpt masuk ke esopagus dg segala akibatnya •Alat ini dpt merangsang muntah dan spasme laring •Dpt menyebabkan perdarahan akibat kerusakan mukosa akibat pesangan, oleh sebab itu alat pengisap harus selalu siap saat pemasangan

Hal yg perlu diperhatikan: •Selalu periksa apakah nafas spontan timbul setelah pemasangan alat ini •Apabila tdk ada nafas spontan, lakukan nafas buatan dg alat bantu nafas yg memadai •Bila tdk ada alat bantu nafas yg memadai, lakukan pernafasan dr mulut ke mulut dg menggunakan barier

Page 19: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Nasofaringeal airway

Cara pemasangan

Page 20: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Sumbatan anatomis (stridor)

• Trauma edema laring pada luka bakar fraktur

• Non trauma Benda asing

Difteri

Biasanya perlu

jalan napas definitif

1. Proteksi Airway : Indikasi Ancaman obstruksi &

Ancaman aspirasi

2. Perlu ventilasi

Proteksi Certikal

Page 21: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Blind Naso-tracheal : • Untuk fraktur servikal

• Sambil mendengar pernafasan

• Dorong saat inspirasi

• Bila suara hilang : masuk esofagus

• Kontra Indikasi :

*Apnea

*Fraktur tulang wajah

*Fraktur basis kranii

AIRWAY DEFINITIF

Page 22: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Airway Definitif

Intubasi Naso-trachea :

Jika pasien apnea

Dengan sedasi

Dengan atau tanpa

pelumpuh otot

Perhatikan

pengembangan

paru

Page 23: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Intubasi Oro-trachea

• Tanpa / dengan obat pelumpuh otot

• Menggunakan obat sedasi

• Persiapan alat lengkap

• Perhatikan malposisi

• Selalu bersiap untuk kriko-tirotomi

Airway Definitif

Page 24: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Pemasangan endotrakeal tube (ETT)

Keuntungan :

• Terpeliharanya jalan nafas

• Dpt memberi oksigen dg konsentrasi tinggi

• Menjamin tercapainya volume tidal yg diinginkan

• Mencegah terjadinya aspirasi

• Mempermudah penghisapan lendir dr trakea

• Merupakan jalur masuk beberapa obat resusitasi

Indikasi pemasangan ETT:

Henti jantung

Korban sadar tdk mampu bernafas dg baik c/ edema paru

Perrlindungan jalan nafas tdk memadai c/koma

Penolong tdk mampu memberikan bantuan nafas dg cara konvensional

Page 25: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Pemasangan ETT (lanjut...)

Komplikasi : • ETT masuk ke esofagus

hipoksia • Luka bibir • Gigi patah • Llaserasi pd faring dan trakea • Kerusakan pita suara • Perforasi pd faring dan

esofagus • Muntah dan aspirasi • Intubasi pelepasan

adrenalin dan noradrenalin hipertensi, tkhikardi, aritmia

• Masuk ke salahsatu bronkus

Peralatan pemasangan ETT

Laringoskop (lengkap)

Pipa ETT

Perempuan: No. 7,0: 7,5 : 8,0

Laki-laki : No. 8,0 : 8,5

Emegrensi: No. 7,5

Stilet (madrin)

Forsep margil

Jeli

Spuit 20 cc/ 10 cc

Stetoskop

Bantal

Plester

Alat pengisap lendir

Page 26: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Pemasangan ETT (lanjut...)

Teknik Pemasangan :

Cek alat sesuai ukuran

Lakukan hiperventilasi minimal 30 detik

Berikan pelumas pd ujung ETT sampai daerah cuff

Letakan bantal setinggi + 10 cm di oksiput pertahankan kepala ekstensi

bila perlu lakukan pengisapan lendir pd mulut dan faring

Buka mulut dg cross finger dan tanga kiri memegang laringoskop

Masukan bilah laringoskop menelusuri mulut sebelah kanan, sisihkan lidah ke kiri. Masukan bilah sampai mencapai dasar lidah, perhatikan agar lidah atau bibir tidak terjepit diantara bilah dan gigi korban

Angkat laringoskop ke depan (30-40’) jngn gunakan gigi sbg tumpuan

Bila pita sudah terlihat masukan ETT sambil pertahankan bagian proksimal dr cuff ETT melewati pita suara + 1-2 cm atau pd orang dewasa kedalam ETT + 19-23 cm.

Page 27: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Pemasangan ETT (lanjut...)

Teknik Pemasangan (lanjut....) :

Waktu untuk intubasi tdk boleh lebih dr 30 detik

Lakukan ventilasi dg menggunakan baging dan lakukan auskultasi pertama pd lambung kemudian pd paru kanan dan kiri sambil memperhatikan pengembangan dada

Bila terdengar suara gargling pd lambung dan dada tdk terdengar, lepaskan EE dan lakukan hiperventilasi ulang selama 30 detik kemudia lakukan intubasi kembali

Kembangkan balon dgn menggunakan spuit 20 atau 10 cc, dg secukupnya sampai tdk terdengar lagi suara kebucoran dimulut korban saat dilakukan vetilasi

Lakukan fiksasi ETT dg plester agar tdk terdorong atau dicabut

Pasar orofaring untuk mencegah korban mengigit ETT jika mulai sadar

Lakukan ventilasi dg oksigen 100% (aliran 10-12 liter/ mnt)

Page 28: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Tidak berhasil intubasi trachea

Kriko-Tirotomi

1. Dengan jarum (needle cricothyroidotomy) 2. Surgikal oleh dokter

Kriko-tirotomi dengan jarum: • Ditusuk lewat membran krikotiroidea • Sambungkan oksigen 1 detik ditutup, 4 detik buka • Hanya selama 30-45 menit

Airway Definitif (lanjut…)

Page 29: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Kriko-Tiroidotomi

Kartilago tiroid

Membrana

Kartilago krikoid

Trakea

Airway Definitif

Page 30: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Krikotirotomi - Jarum • Ditusukkan lewat

membran kriko-tiroidea.

• Sambungkan oksigen : 1

detik tutup, 4 detik buka

• Hanya selama 30-45

menit

Airway Definitif

Page 31: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Kriko-Tiroidotomi Surgikal

Airway Definitif

Page 32: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Airway Sulit • Gelisah, tidak sadar, sulit membuka mulut

• Perlu sedasi atau pelumpuh otot

• Ulangi tindakan intubasi

• Jika tidak berhasil intubasi, naso atau orotrakea, segera krikotiroidotomi dengan jarum

• Segera surgical krikotiroidotomi surgikal

• Jika mulut banyak darah suction

Page 33: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

BREATHING

Ventilasi yg Baik Mendapatkan

Oksigenasi Oksigen Sel Cukup

•Frekuensi pernafasan •Dispnea-sianosis •Penurunan kesadaran •Bunyi nafas abnormal •Apnea •Saturasi O2 (jika ada) •Penurunan HR

Kaji Segera Lakukan !

Apakah pasien bernafas/ tdk ?

Look, Listen, Feel

Note: Rentang Pernafasan Normal

Bayi 25 – 50 x/ menit

Anak 15 – 30 x/ menit

Dewasa 12 – 20 x/ menit

Page 34: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Hasil kajian

Jika pasien tidak bernapas segera

Lakukan manajemen airway dengan benar

Ventilasi & oksigenasi konsentrasi tinggi

Page 35: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Breathing

Ventilasi Tambahan :

Mulut Ke Mulut

Mulut Ke Mask

Bag Valve & Mask

Ventilator

Page 36: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Mouth to Mouth Ventilation

• Resiko terinfeksi

• Gunakan alat pelindung

• Teknik ventilasi tepat

• Lihat adanya sekresi selama ventilasi cairan, darah, muntah

• Lihat pengenbangan dada

Breathing

Page 37: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Mouth to Mask Ventilation • Pooket face mask one way

valve

• Teknik dan ukuran benar

• Posisi tepat

• Sambungkan ke oksigen jika ada

Teknik Mouth to Mask Posisi pasien

Buka mulut dengan telunjuk/jari tengah

Posisi masker tepat

Letakan mulut pd valve

Beri 2x nafas lambat dg vol. 500-1000 ml (dewasa selama 1,5 – 2 detik)

Nilai pengembangan dinding dada

Lanjutkan ventilasi jika belum berhasil

Breathing

Page 38: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Bag-Valve-Mask Ventilation

• Buka jalan nafas

• Pilih masker yg tepat

• Letakan masker yg tepat

• Sambungkan dengan bag-valve

• Beri oksigen tinggi 1 detik ditutup, 4 detik buka

• Sebaiknya dilakukan oleh 2 org tdk bocor

Breathing

Page 39: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

Ventilator

• Bisa secara non-invasive (tanpa intubasi)

• Bisa secara ninvasive (terintubasi)

Breathing

Page 40: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

O2

Sistem Aliran

Rendah

Konsentrasi Rendah

Nasal Kanul (1-5 Lt/mnt)

Konsentrasi Tinggi

Simpel Mask (6 – 8 Lt/Mnt)

Reabring Mask ( 9 – 12 Lt/ Mnt)

Non Rebriting Mask (9 – 12 Lt/ Mnt)

Sistem Aliran Tinggi

Konsentrasi Rendah Venturi Mask (24 % - 50%)

Konsentrasi Tinggi

Ambu Bag (12 – 15 Lt/Mnt)

Ventilator (24 – 100 % O2)

PEMBERIAN OKSIGEN Breathing

Page 41: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan
Page 42: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan

KESIMPULAN

• Pembebasan jalan napas atas dengan cara

memanipulasi airway dengan cepat dan

tepat.

• Bisa terhindar dari obstruksi.

• Tercapainya ventilasi dan oksigenasi yang

optimal.

• Perlu ketrampilan khusus.

Page 43: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan
Page 44: AIRWAY & BREATHING · TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu : 1. Menjelaskan definisi airway and breathing management 2. Menjelaskan