8
AIR ASAM TAMBANG SEBAGAI KOAGULAN ACID MINE DRAINAGE AS COAGULANT Rizqi Amalia 1) dan Welly Herumurti 2) Teknik Lingkungan, ITS Gedung Teknik Lingkungan Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60211 Email: 1) r i z q i a m a l i a 07 @ g m a i l . c o m ; 2) w e l l y h e r u m u r t i @ y a h oo . c om ABSTRAK Air permukaan dan air run off penambangan batubara pada umumnya mempunyai kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) yang tinggi. Disamping air run off, permasalahan lain yang dihadapi oleh industri pertambangan adalah adanya Air Asam Tambang (AAT), yaitu: air dengan pH rendah dan seringkali mengandung logam berat. AAT dan air dengan kekeruhan dan TSS yang tinggi akan mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penggunaan AAT sebagai alternatif koagulan dalam pengolahan air run off dan air permukaan. Kekeruhan, pH, DHL (Daya Hantar Listrik), TSS, dan logam (Fe, Mn, Al, Zn, Ni, Cu) diamati dalam penelitian ini. Variabel penelitian yang digunakan adalah kualitas awal sampel (nilai kekeruhal,TSS dan pH), dosis AAT,dan waktu pengendapan. Pengujian sampel dilakukan pada skala laboratorium dengan koagulasi-flokulasi menggunakan jar test. AAT dibandingkan dengan koagulan komersial, yaitu: alumunium sulphate dan ferric sulphate. Selanjutnya dilakukan analisis biaya dari dosis optimum masing-masing koagulan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penggunaan AAT sebagai koagulan berpengaruh pada penurunan nilai TSS, kekeruhan, dan pH. AAT bekerja pada pH optimum 6,08. Dosis optimum AAT pada pengolahan air run off adalah 6,345 mg Fe/L. Untuk dosis optimum pada pengolahan air permukaan dengan kekeruhan awal 50 NTU dan 100 NTU adalah 6,345 mg Fe/L, sedangkan dosis optimum untuk air permukaan dengan kekeruhan awal 500 NTU adalah 8,46 mg Fe/L. Efektifitas AAT relatif sama dengan koagulan komersial dan memenuhi baku mutu. Oleh karena itu, AAT dapat digunakan sebagai alternatif koagulan dalam pengolahan air dengan kekeruhan dan TSS yang tinggi (air run off dan air permukaan). Kata Kunci : Air run off, air asam tambang kekeruhan, koagulan. ABSTRACT Surface water and coal mining run off water generally has high turbidity and TSS (Total Suspended Solid). Beside run off water, another problem in mining industry is the presence of Acid Mine Drainage (AMD), which is water with low pH and often contain heavy metals. AAT and water with high turbidity and TSS could pollute the environment if it is not managed properly.

Air Asam Tambang Sebagai Koagulan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AIR ASAM TAMBANG SEBAGAI KOAGULAN

Citation preview

AIR ASAM TAMBANG SEBAGAI KOAGULAN ACID MINE DRAINAGE AS COAGULANTRizqi Amalia 1) dan Welly Herumurti 2)Teknik Lingkungan, ITSGedung Teknik Lingkungan Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60211Email: 1)rizqiamalia07 @gmail.com; 2)[email protected]

ABSTRAKAir permukaan dan air run off penambangan batubara pada umumnya mempunyai kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) yang tinggi. Disamping air run off, permasalahan lain yang dihadapi oleh industri pertambangan adalah adanya Air Asam Tambang (AAT), yaitu: air dengan pH rendah dan seringkali mengandung logam berat. AAT dan air dengan kekeruhan dan TSS yang tinggi akan mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penggunaan AAT sebagai alternatif koagulan dalam pengolahan air run off dan air permukaan. Kekeruhan, pH, DHL (Daya Hantar Listrik), TSS, dan logam (Fe, Mn, Al, Zn, Ni, Cu) diamati dalam penelitian ini. Variabel penelitian yang digunakan adalah kualitas awal sampel (nilai kekeruhal,TSS dan pH), dosis AAT,dan waktu pengendapan. Pengujian sampel dilakukan pada skala laboratorium dengan koagulasi-flokulasi menggunakan jar test. AAT dibandingkan dengan koagulan komersial, yaitu: alumunium sulphate dan ferric sulphate. Selanjutnya dilakukan analisis biaya dari dosis optimum masing-masing koagulan.

Dari penelitian ini didapatkan bahwa penggunaan AAT sebagai koagulan berpengaruh pada penurunan nilai TSS, kekeruhan, dan pH. AAT bekerja pada pH optimum 6,08. Dosis optimum AAT pada pengolahan air run off adalah6,345 mg Fe/L. Untuk dosis optimum pada pengolahan air permukaan dengan kekeruhan awal 50 NTU dan 100 NTUadalah 6,345 mg Fe/L, sedangkan dosis optimum untuk air permukaan dengan kekeruhan awal 500 NTU adalah 8,46 mg Fe/L. Efektifitas AAT relatif sama dengan koagulan komersial dan memenuhi baku mutu. Oleh karena itu, AAT dapat digunakan sebagai alternatif koagulan dalam pengolahan air dengan kekeruhan dan TSS yang tinggi (air run off dan air permukaan).

Kata Kunci : Air run off, air asam tambang kekeruhan, koagulan.

ABSTRACTSurface water and coal mining run off water generally has high turbidity and TSS (Total Suspended Solid). Beside run off water, another problem in mining industry is the presence of Acid Mine Drainage (AMD), which is water with low pH and often contain heavy metals. AAT and water with high turbidity and TSS could pollute the environment if it is notmanaged properly.

The aim of this study is to determine the used of AMD as alternatif coagulant for run off water and surface water. Turbidity, pH, DHL (conductivity), TSS and metal (Fe, Mn, Al, Zn, Ni, Cu) were observed in this study. The variables were intial water quality (turbidity,TSS and pH), AMD dosage and settling time. Tests were conducted in laboratory scale by coagulation-flocculation using jar test. The AMD were compared with commercial coagulants which were alumunium sulphate and ferric sulphate. A cost analysis of the optimum dosage for each coagulant were also compared.

Based on the experiment, the AMD gave coagulant effect on the declining in value of TSS, turbidity and pH. AMDreached the optimum pH of 6,08. For the optimum dosage of AMD on run off water were 6.345 mg Fe/L, while the

optimum dosage for the treatment of surface water for initial turbidity 50 NTU and 100 NTU were 6.345 mg Fe/L,

whereas optimum dosage for the treatment of surface water for initial turbidity 500 NTU were 8.46 mg Fe/L.

Effectiveness of AMD were quite similar with comercial coagulant andproven to meet quality standards.The AMD

could be used as alternative coagulant in water treatment with high turbidity and TSS (run-off water and surface water).

Keywords: acid mine drainage, coagulant, run off water, turbidity.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Layla, M.A. 1978. Water Supply Engineering Design. Michigan: Ann Arbor Science

Publisher, Inc.

Alaerts, G., dan Santika, S.S. 1984. Metode Penelitian Air. Surabaya: Usaha Nasional.

APHA. 1998. Standard Method for the Examination of Water and Wastewater. 20th ed.

Washingt on DC: APHA, AWWA.

Asdak, C. 2002. Hidrologi Lingkungan. Jogjakarta: UGM Press.

Axcil, A., dan Koldas, S. 2006. Acid Mine Drainage (AMD): causes, treatment and case studies.

Journal of Cleaner Production. 14: 1139-1145

Bailey. 2002. Chemistry of the Environment. London: Academic Press.

Baiquni, H. 2007. Praktek Unggulan Berkelanjutan untuk Industri Pertambangan: Mengelola Drainase Asam dan Logam. Australia: Commonwealth Copyright Administration, Intellectual Property Branch, Department of Communications, Information Technology and the Arts.

Benefield, L.D. 1982. Process Chemistry for Water and Wastewater Treatment. New Jarsey: Prentice-Hall, Inc.

Davis, M.L. 2006. Introduction to Environmental Engineering. 3rd ed. Singapore: McGraw Hill

Companies, Inc.

Eckenfelder. 2000. Industrial Water Pollution Control. 3rd ed. Singapore: McGraw Hill

Companies, Inc.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius.

Hadiyan. 1997. Air Asam Tambang. Yogyakarta: Teknik Perminyakan UPN Veteran.

Hendrick, D. 2006. Water Treatment Unit Processes: Physical and Chemical. United Stade of

America: Taylor & Francis Group.

Hindarko, S. 2003. Mengolah Air Limbah. Jakarta: Penerbit Esha Seri Lingkungan Hidup.

Kaul, S.N., dan Gautam, A. 2002. Water and Wastewater Analysis. Delhi: Daya Publishing

House.

Kemmer, F.N. 2002. The Nalco Water Handbook. 3rd ed. USA: McGraw Hill.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No113 Tahun 2003, Tentang Baku Mutu Air

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara.

Menezes, J.C.S.S., Silva, R.A., Arce, I.S., dan Schneider, I.A.H. 2009. Production of Poly-Ferric sulphate Chemical Coagulant by Selective Precipitation of Iron from Acidic Coal Mine drainage. Mine Water Environ 28: 311-314.

Menezes, J.C.S.S., Silva, R.A., Arce, I.S., dan Schneider, I.A.H. 2010. Production of poly- alumino-iron sulphate coagulant by chemical precipitation of a coal mining acid drainage. Mineral Engineering 23: 249-251.

Metcalf & Eddy. 2003. Wastewater Engineering: Treatment and Reuse. 4th ed. Newyork: McGraw Hill Companies, Inc.

Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. London: W.B. Sounders Company.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001, Tentang Pengelolaan Kualitas

Air Dan Pengendalian Pencemaran Air

Peppas, A., Komnitsas, K., dan Halikia, I. 2000. Use of organic covers for acid mine drainage control. Mineral Engineering. 13(5): 563-74.

Pescod, M.B. 1973. Investigation of Rational Effluen and Stream Standard for Tropical

Countries. London: AIT.

Rao, S.R., Gehr, R., Riendeau, M., Lu, D., dan Finch, J.A. 1992. Acid Mine Grainage As A Coagulant. Mineral Engineering 5, 9: 1011-1020.

Rau, J.G, dan Wooten, D.C. 1980. Environmental Impact Analysis Handbook. New York: Graw

Hill Book Company.

Rios, C.A.,Williams, C.D., dan Roberts, C.L. 2008. Removal of Heavy Metal from Acid Mine Drainage (AMD) Using Coal Fly Ash, Nautural Clinker, and Syntetic Zeolites. Hazardouz Material 156: 23-35.

Reynold, T.D. 1996. Unit Operations and Processes in Enviromental Engineering. 2nd ed.

Boston: PWS Publishing Company.

Russel, W.B., Saville, D.A., dan Schowalter, W.R. 1989. Colloidal Dispersions. Cambridge, U.K.: Cambridge Univ. Press.

Sawyer C.N., Mc Carty, P.L., dan Parkin, G.F. 2003. Chemistry for Environmental Engineering and Science. 5th ed. Boston: McGraw Hill Companies, Inc.

Wei, X., Viadero, R.C., dan Buzby, K.M. 2005. Recovery of iron and aluminum from acid mine drainage by selective precipitation. Enviromental Engineering Science 22: 745755.