53
Agroklimatologi =Klimatologi Pertanian =Ilmu Iklim Pertanian Laboratorium Tanah/Sumberdaya Lahan, PS Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNSOED

Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

  • Upload
    aria

  • View
    215

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian. Laboratorium Tanah/Sumberdaya Lahan, PS Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNSOED. RADIASI MATAHARI. SUHU. TANAMAN OPT TANAH. TEKANAN UDARA. PENGUAPAN (ET). KEL. UDARA . ANGIN. AWAN DAN HUJAN. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Agroklimatologi =Klimatologi Pertanian

=Ilmu Iklim Pertanian

Laboratorium Tanah/Sumberdaya Lahan,PS Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNSOED

Page 2: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

RADIASI MATAHARI

SUHU

PENGUAPAN (ET)TEKANAN UDARA

KEL. UDARA ANGIN

AWAN DAN HUJAN

TANA

MAN

OPT

TANA

H

Page 3: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

I. Pendahuluan

II. Cuaca dan Iklim

III. Unsur-unsur cuaca dan pengaruh cuaca terhadap tanaman, tanah, dan OPT

IV. Iklim Indonesia (Tropis)

V. Klasifikasi (pengelompokkan) IkllimVI. Pengelolaan Cuaca (iklim)

VII. Pranata Mangsa

VIII. Perubahan iklim dan dampaknya pada bidang pertanian

IX. Peranan pemodelan dalam Pengelolaan Sitem Pertanian

POKOK BAHASAN AGROKLIMATOLOGI

Page 4: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Di atas permukaan bumi ini terdapat banyak sekali macam iklim, maka sulit (rumit) untuk memahami pola iklim dunia.

Di permukaan bumi tidak ada dua tempat yang mempunyai iklim yang identik, namun dapat dkelompokkan

Untuk menyederhanakan dan menjelaskan pola iklim yang rumit itu perlu suatu cara untuk mengatur data iklim yang sangat beragam dan banyak.

Pengaturan itu dengan cara mengelompokkan data iklim, menyederhanakan sebaran data iklim, dan akhirnya memahmi pola iklim dunia.

I. KLASIFIKASI (pengelompokkan) IKLIM A. Maksud, masalah, dan pengertian klasifikasi iklim

Page 5: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Masalah utama unsur iklim yang banyak (7 unsur), tetapi akan dimunculkan 1 hasil pengelompokkan.

Penggunaan hanya 1 unsur iklim untuk mengelompokkan belum memenuhi syarat definisi iklim.

Penggunaan semua unsur iklim menghasilkan kerumitan yang berlawanan dengan tujuan pengelompokkan iklim, yakni kesederhanaan dan kejelasan .

Berapa unsur iklim yang digunakan?Cukup dipilih unsur iklim yang dianggap penting yang berhu-bungan dengan tujuan penyupengelompokkan

Unsur iklim yang sering digunakan adalah curah hujan dan suhu udara.

Metode pengungkapan unsur yang terpilih harus ditentukan sesuai dengan tujuan .

A. Maksud , masalah, dan pengertian klasifikasi iklim..

Page 6: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Misalnya pengungkapan data curah hujan: 1. jumlah hari hujan, 2. CH bulan terkering, 3. CH tahunan.

Selain memilih unsur dan pengungkapan juga menentukan nilai ambang unsur yang dipilih.

Untuk menghindari permasalahan yang ditimbulkan dari defi-nisi iklim, maka diperlukan indek (penjurus) iklim. Indek iklim ini erat hubungannya dengan kondisi iklim. Indek yang sering digunakan adalah tanaman (vegetasi) alami.

Kelemahan menggunakan indek tanaman adalah karena tanaman dipengaruhi oleh relief, tanah, dan macam kegiatan manusia (irigasi).

Masalah lain dalam penglompokkan iklim adalahkecukupan data iklim, baik dari segi luas liputan, lama periode data, dan kualitas data

A. Maksud , masalah, dan pengertian klasifikasi iklim..

Page 7: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Cakupan (wilayah) berlakunya luas.Biasanya sistem pengelompokkan iklim

yang cakupan wilayahnya luas kurang teliti

Teliti (=bisa membedakan dengan jelas)Biasanya sistem pengelompokkan yang

teliti wilayah cakupannya tidak luas.

Data yang digunakan mudah diukur dan didapat-kan

Pengelompokkan iklim yang baik seperti apa?

Page 8: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Pendekatan pengelompokkan iklim Pendekatan genetik

-Pengelompokkan didasarkan pada penentu iklim, yaitu faktor yang menentukan iklim berbeda, misalnya sirkulasi udara, radiasi bersih, dan fluks kelembaban, zona angin, penerimaan radiasi mathr. -Cakupan wil. luas tetapi kurang teliti

Pendekatan generik atau empirik-Pengelompokkan didasarkan unsur iklimnya sendiri-Cakupan wil. sempit, tetapi lebih teliti

-Pendekatan empirik (1) berdasarkan neraca air (Moisture budget)

(2) berdasarkan pertumbuhan vegatasi

Page 9: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Pengukuran penentu iklim (genetik) lebih sulit daripada unsur iklim (empirik atau generik), sehingga pengelompokkan iklim menggunakan pendekatan empirik lebih berkembang dari pada yang genetik, karena data mudah didapatkan.

Pendekatan pengelompokkan iklim …..

Page 10: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Atas dasar penerimaan radiasi matahari

Pengelompokkan iklim secara genetik

Iklim Wilayah Keterangan

Kutub Utara 66,5 o LU-90 o LU

Sub-tropik Utara 23,5 oLU-66,5 o LU

Tropik 23,5 o LS-23,5 o LU

Sub-tropik Selatan 23,5 o LS-66,5 o LS

Kutub Selatan 66,5 o LS-90 o LS

KU

KS

Page 11: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Atas dasar sirkulasi udara, sistem angin dan CH (Flohn, 1950)

Pengelompokkan secara genetik…

Tipe iklim Sifat/ciri Vegetasi

Zona ekuatorial Selalu basah Hutan tropis

Zona tropika Hujan musim panas SavanaHutan kering

Zona sub-tropika kering kering Stepa, gurun stepa, gurun

Zona hujan musim dingin Hujan musim dingin Pohon berdaun keras

Zona ekstra tropika Hujan sepanjang tahun Pohon berdaun lebar dan hutan campuran

Zopna sub-polar Hujan sepanjang tahun terbatas

Hutan koniferus

Zona benua Boreal Hujan misim panas, salju musim dingin terbatas

tundra

Zona Kutub Hujan musim panas di awal musim dingin

Gurun es

Page 12: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Dasarnya adalah Evapotranspirasi potensial (Eto). Eto digu-nakan, karena Eto menyatakan perpindahan energi bahang dan lengas ke atmosfer dari energi radiasi matahari.

Energi yang digunakan untuk evapotrans. dan jumlah air yang dievapotranspirsikan pada musim panas > musim dingin. Demikian pula energi dan jumlah air yang di trans. wilayah iklim panas > iklim dingin.

Dengan membandingkan antara evapotraspirsi potensial dan curahan di suatu wilayah dapat ditentukan apakah suatu mu-sim mengalami surplus air atau defisit air, dan apakah suatu wil. Iklim basah atau kering.

Pengelompokkan iklim secara empirik- neraca airSistem Thornthwaite

Page 13: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Evapotranspirasi (PE), Curahan (P) dan hubungan kedua unsur cuaca tersebut digunakan untuk menyususn 4 kriteria dalam pengelompokkan iklim suatu wilayah.

1. kecukupan kelengasan dinyatakan dengan indek kelengasan

2. keefisienan termal dinyatakan dengan EP3. agihan musiman dari kecukupan kelengasan4. konsentrasi musim panas dari keefisienan termal

Pengelompokkan iklim secara empirik- neraca air ….Sistem Thornthwaite

Page 14: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

1. EP = evapotranspiras bulanan = 1,6 (10T/I)a cm, T = suhu udara bulanan,

I = indek panas (i) selama 12 bulan ; I = i =1 – 12 Σ (T/5) 1,54,

a= 675. 10-9 x I3 -771.10-7 x I2 + 0,01792 x I +0,4429 ditabelkan

2. Indek kelengasan Im = {(100 S-100 D)/EP}

direvisi Im = 100 {(P/EP) -1}

S = surplus air tahunan, P= CH tahunan, EP = evapotrans. tahunan, dan D = defisit air tahunan

Pengelompokkan iklim secara empirik- neraca air ….Sistem Thornthwaite

Page 15: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Pengelompokkan iklim secara empirik- neraca air ….Sistem Thornthwaite

Bl Suhu EA EP CH (CH-EP)Min Max Rataa

n S D1 1,6 (10Tjn/I)a cm, +2 1,6 (10Tfb/I)a cm, +3 1,6 (10Tmt/I)a cm, +4 1,6 (10Tap/I)a cm, +5 1,6 (10Tmi/I)a cm, +6 1,6 (10Tjn/I)a cm, +7 1,6 (10Tjl/I)a cm, -8 1,6 (10Tag/I)a cm, -9 1,6 (10Tse/I)a cm, -10 1,6 (10Tok/I)a cm, -11 1,6 (10Tno/I)a cm, +12 1,6 (10Tde/I)a cm, +

EP thn. CH thn. S D

Page 16: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Im = [100 (S-D)/EP]

Im = [(CHt/ETp-1) x 100]

Perhitungan

Page 17: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Tabel Kecukupan lengas (Im)

Sistem Thornthwaite …

Kode Jenis Kecukupan lengas Indek kelengasanIm=100 {(CHt/EP) -1}

A Perhumid (perlembab) >100B4 Humid (lembab) 80-100B3 Humid (lembab) 60-80B2 Humid (lembab) 40-60B1 Humid (lembab) 20-40C2 Sub-humid lembab

(sub-lembab lembab)0-20

C1 Sub-humid kering (sub-lembab kering)

-33,0-0

D Semi arid (paruh kering) -66,7 - -33,3E Arid (kering) -100—66,7

Page 18: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Tabel Keefisienan termal

Sistem Thornthwaite …

Jenis Kecukupan lengas PE (cm/3 bulan musim panas)

A Megatermal >114B4 Mesotermal 99,7-114B3 Mesotermal 85,5-99,7B2 Mesotermal 71,2-85,5B1 Mesotermal 57,0-71,2C2 Mikrotermal 42,7-57C1 Mikrotermal 28,5-42,7D Tundra 14,2-28,5E beku 0-14,2

Page 19: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Tabel konsentrasi musim panas dari keefisienan termal Konsenrasi = EP 3 bulan musim panas/EP 12 bulan

% konsentarsi = persentase dari rata-rata EP kumulatif selama 3 bulan musim panas

Sistem Thornthwaite …

Jenis konsentarasi musim panas

Konsentrasi (%)

a1 > 48b14 48-51,9b13 51,9-56,3b12 56,3-61,6b11 61,6-68,0c12 68,0-76,3c11 76,3-88,0d1 >88,0

Page 20: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Tabel Kecukupan kelengasan musiman

= [S/EP] x 100

Sistem Thornthwaite …

Kode Iklim lengas(A, B, C2) Indek kekersanaganr Sedikit atau tak ada defisit air 0-10s Defisit musim panas sedang 10-20w Defisit musim dingin sedang 10-20s2 Defisit musim panas besar 20 ke atasw2 Defisit musim dingin besar 20 ke atas

Iklim Kering (C, D, E) Indeks kelembaband Sedikit atau tiada surplus air 0 - 16,7s Surplus musim dingin sedang 16,7 – 33,3w Surplus musim dingin sedang 16,7-33,3s2 Surplus musim dingin besar >33,3w2 Surplus musim dingin besar >33,3

Page 21: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Pengelompokkan iklim secara empirik ….Sistem Thornthwaite

Im Kelembaban(tipeiklim)

PE (cm) Keefisienan termal

> 100 perhumid (A) > 114 megatermal20-100 humid (B1-B4) 57-114 mesotermal0-20 Sub-humid

lelmbab(C2) 28,5-57 mikrotermal

-33-0 Sub-humid kering

(C1) 14,2-28,5 tundra

-67 - -33 Semi arid (D) < 14 frost-100 - -67 arid (E) frost

Page 22: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

EA1da1

E = adalah daerah kersang dengan indeks kelengasan antara -100 dan -66,7

A1 = jenis keefisienannya adalah megatermal

dengan PE > 114 cmd = tidak surplus aira1 = konsentrasi musim panas < 48 %

Pernyataan cara Thornthwaite

Page 23: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Dasarnya hubungan iantara klim dan pertumbuhan tetum-buhan (vegetasi). Vegetasi?

Vegetasi alami iklim tempat tumbuhVegetasi tumbuh alami sesusai dengan CH efektifJumlah hujan yang sama akan berbeda gunanya bila

jatuh pada musim yang berbeda

Variabel (data) iklim yang digunakan adalah: Suhu udara bulanan dan suhu udara tahunan

Curah hujan bulanan dan curah hujan tahunan

Pengelompokkan iklim secara empirik – pertumbuhan vegetasi

Sistem Koppen (1900)

Page 24: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Jenis iklim utama

Pengelompokkan iklim secara empirik – pertumbuhan vegetasi

Sistem Koppen (1900)

Simbol Jenis iklim utama

A Iklim hujan tropisB Iklim keringC Iklimm hujan sedang panasD Iklim hutan salju sejukE Iklim kutub

Page 25: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

A Suhu rata-rata bulan terdingin > 18oC . Isoterm musim dingin 18 oC adalah kritis untuk hidup tetumbuhan tropis tt. CH tahunan > Et tahunan

B Evapotranspirasi tahunan rata-rata > curah hujan tahunan rata-rata Defisit air

C Suhu rata-rata bulan terdingin antara -3 dan18 oC. Bulan terpanas >10oC. Isoterm musim panas 10 oC berkorelasi dengan batas ke arah kutub dari pertumbuhan pohon dan isoterm -3 oC menujukkan batas ke arah khatu-listiwa

D Suhu rata-rata bulan terdingin di bawah -3 oC dan bulan terpanas mem-punyai rata-rata > 10oC.

E Suhu rata-rata bulan terpanas < 10 oC. Bulan terpanas dari ET mempu-nyai suhu rata-rata antara 0 dan 10 oC. Bulan terpanas EF mempunyai suhu rata-rata < 0 oC

Keterangan utamaSistem Koppen (1900)

Page 26: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Pengelompokkan iklim secara empirikSistem Koppen (1900) ….

A Iklim hujan tropisAf iklm hutan hujan tropisAw iklm savana Am iklim monsun tropis

B Iklim keringBSh iklim stepe terikBSk iklim stepe sejukBWh iklim gurun terikBWk iklim gurun sejuk

C Iklim hujan sedang panasCfa lengas semua musim, musim panas terikCfb lengas semua musim, musim panas panasCfc lengas semua musim, musim panas pendek, sejukCwa hujan musim panas, musim panas terik

Page 27: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Pengelompokkan iklim secara empirikSistem Koppen (1900) …

C CWb hujan musim panas, musim panas panasCsa hujan musim dingin, musim panas terikCsb hujan musim dingin, musim panas panas

D Iklim hutan salju sejukDfa lengas semua musim, musim panas terikDfb lengas semua musim, musim panas panasDfc lengas semua musim, musim panas sejukDfd lengas semua musim, musim dingin, luar bisa dinginDwa hujan musim panas, musim panas terikDwb hujan musim panas, musim panas panasDwc hujan musim panas, musim panas sejukDwd hujan musim panas, musim dingin, luarbiasa dingin

E Iklim kutubET tundraEF salju es abadi

Page 28: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Distribusi musiman curahan (pengaruh hujan)

f Tidak ada musim kering, basah sepanjang tahun (A,C,D), CH bul. > 60 mm

m Monsun, dengan musim kering pendek dan hujan lebat sepanjang sisa tahun (A)

w Hujan musim panas (A,C,D)S Musim kering pada musim panas (B)

W Musim kering pada musim dingin (B)

Karakteristik suhu tambahan (pengaruh suhu)a Musim panas terik, suhu rata-rata bulan terpanas > 22oCb Musim panas panas, suhu rata-rata bulan terpanas < 22oCc Musim panas sejuk dan pendek, kurang dari 4 bln. suhu rata-rata > 10

oCd Musim dingin sanagat dingin, bulanterdingin bersuhu rata-rata < -38 oCh Terik, suhu tahunan rata-rata > 18 oCk Sejuk, suhu tahunan rata-rata < 18 oC

Kriteria pembagian jenis iklim utamaSistem Koppen (1900) ….

Page 29: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Kunci Determinasi Koppen

Klasifikasi Koppen

Page 30: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

.Menentukan tipe iklim menurut Koppen No.

Deskrisi Tipe iklim

Lajut ke No.

1 Apabila suhu rata-rata bulan terpanas (ttp): < 10oC > 10oC

EA, C, D

82

2

A, C, D berbeda dengan B, apabila a. CH merata sepanjang tahun (CHt) CHt < 2 t + 14 CHt > 2 t + 14 b. CH terkosnsentrasi pada musim panas (CH mp) CHmp < 2 t + 28 CHmp > 2 t + 28c. CH terkosnsentrasi pada musim dingin (CH md) CHmd < 2 t CHmd > 2 t

BA, C, D

BA, C, D

BA, C, D

35

35

35

Page 31: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

.Menentukan tipe iklim menurut Koppen ….No.

Deskrisi Tipe iklim

Lajut ke No.

3 Iklim A, C, dan D dipisahkan berdasarkan suhu rata-rata bulan terdingin (ttd): ttd >18 oC 18 oC <ttd > -3 oC ttd < -3 oC

A C D

467

4

Iklim A dibedakan ke Af, Am, Aw dengan:a. CH tahunan (CHthno) dan CH bulan terkering

(CHbtko) (Chbtko) > 60 mm (Chbtko) < 60 mm

b. Dengan CH bulan terkering rumus (CHbtkr) (CHbtkr) = [(CH thn-10)/25] (CHthno) > (CHbtkor) (CHthno) < (Chbtkor)

AfAm, Aw

AfAw

Page 32: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

.Menentukan tipe iklim menurut Koppen No.

Deskrisi Tipe iklim

Lajut ke No.

5

Iklm B dibedakan menjadi BS dan BW didasarkan pada CH tahunan (CHthno) dan suhu rata-rata tahunan (t thno)a. Bila CH merata sepanjang tahun (CHthnr) = (tthno +7)

(CHthno) < (CHthnr) (CHthno) > (CHthnr)b. Bila CH maksimum pada musim panas (CHmakmp) (CHthnr) = (tthno +14)

(CHmakmp) < (CHthnr) (CHmakmp) > (CHthnr)c. Bila CH masimum pada musim dingin (CHmakmd) (CHthnr) = (tthno) (CHmakmd) < (CHthnr) (CHmakmd) > (CHthnr)

BSBW

BSBW

BSBW

Page 33: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

.Menentukan tipe iklim menurut Koppen No.

Deskrisi Tipe iklim

Lajut ke No.

6 Iklm C dibedakan menjadi Cf, Cw, Cs didasarkan pada CH maksimum (CHmak) dan CH bulan terkering (CHbtk)a. Bila CH merata sepanjang tahun (CHbtk) > 30 mmb. Bila CH maksimum pada musim panas (CHbtk) ≥10 x CH terkering musim dingin c. Bila CH maksimum pada musim dingin (CHbtk) ≥ 3 x CH terkering musim panas

Cf

Cw

Cs

7 Iklm D dibedakan menjadi Df, dan Dw didasarkan pada CH maksimum (CHmak) dan CH bulan terkering (CHbtk)a. Bila CH merata sepanjang tahun (CHbtk) > 30 mmb. Bila CH maksimum pada musim panas (CHbtk) ≥10 x CH terkering musim dingin

Df

Dw

Page 34: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

.Menentukan tipe iklim menurut Koppen No.

Deskrisi Tipe iklim

Lajut ke No.

8 Iklm E dibedakan menjadi ET dan EF didasarkan pada suhu udara bulan terpanas (ttpn)a. Bila 10 oC > (ttpn) > 0oC Bila (ttpn) < 0oC

ET

EFUntuk Indonesia klasifikasi iklim Koppen ?

Suhu terdingin di Indonesia > 18oC hanya A

Page 35: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Modifikasi dari pengelompokkan iklim MohrDi Indonesia sangat terkenal, lebih teliti dr pada cara Kopen.Untuk wilayah perkebunan dan hutan tropik humidData (variabel) iklim yang digunakan adalah:1. Curah hujan bulanan, minimum 10 tahun

Type iklim (Q) ditentukan dari perbandingan rata-rata jumlah bulan kering dengan rata-rata jumlah bulan basah

Q = [rata-rata Σ BK/rata-rata Σ BB] x 100

Curah hujan bulanan dibedakan:Bulan basah (BB) bila CH bulanan > 100 mmBulan lembab (BL) bila CH bulanan antara 60 dan 100 mm

Bulan kering (BK) bila CH bulanan < 60 mm

Pengelompokkan secara empirik – pertumbuhan vegetasi

Sistem Schmidt-Ferguson

Page 36: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

No. Tahun Bulan S-F

Jan. Feb. Maret ----- Des. BB BL BK

1 Ke 1 - - - - - - -

2 Ke 2 - - - - - - -

3 Ke 3 - - - - - - -

4 Ke 4 - - - - - - -

n Ke n - - - - - - -

Σjan ΣFeb ΣMrt ------ ΣDes ΣBB ΣBL ΣBK

Jan̿ Feb̿ Mrt. Des BB BL BK

S-F Q = {[(ΣBK/n)/(ΣBB/n)]x 100} atau Q = BK/BB x100

Pengelompokkan iklim secara empirik – pertumbuhan vegetasiSistem Schmidt-Ferguson …

Jangan dengan ini

Page 37: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

.Gambar segitiga S-F

700

300

167

100

60,0

33,3

14,3

A

G

C

F

B

E

D

H

Q = {[(ΣBK/n)/(ΣBB/n)]x 100} (%)

Rata-rata jumlh bulan basah

Rata-rata jumlh bulan kering

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

11

12

10

8

9

7

4

6

5

3

2

1

0

Page 38: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

1. 8 tipe iklim

Tipe iklim Deskripsi (candra)

A (0-14,3) Daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropik

B (14,3-33,3) Daerah basah dengan vegetasi hutan hujan tropikC (33,3-60,0) Daerah agak basah dengan vegetasi hutan rimba,

di antaranya terdapat jenis vegetasi yang daunnya gugur pada musim kemarau, misalnya Jati

D (60-100) Daerah sedang dengan vegetasi hutan musiman

E (100-167) Daerah agak kering dengan vegetasi hutan savana

F (167-300) Daerah kering dengan vegetasi hutan savanaG (300-700) Daearh sangat kering dengan vegtasi padang

illalangH (> 700) Daerah ekstrim kering dengan vegtasi padang

illalang

Page 39: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Di Indonesia tergolong sistem pengelompokkan iklim baru Cara ini sangat berguna dalam pengembangan lahan perta-

nian tanaman pangan Data iklim (variabel) yang digunakan adalah curah hujan

bulanan. Dasarnya bahwa:

1. Padi sawah membutuhkan 145 mm air perbulan dalam musim hujan

2. palawija membutuhkan 50 mm air perbulan pada mu- sim kemarau

3. Hujan bulanan yang diharapkan memp peluang kejadi- an P75 = (0,82 CH-30) mm

4. Hujan efektif untuk padi sawah 100 %5. Hujan efektif untuk palawija dengan tajuk rapat =75 %

Pengelompokkan secara empirik – pertumbuhan vegetasiSistem Oldeman

Page 40: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

CH bulanan dibedakan menjadi:1. Bulan basah (BB), bulan dengan CH bulanan rata-rata

>200 mm2. Bulan lembab (BL) bulan dengan CH bulanan rata-rata

antara 100 dan 200 mm3. Bulan kering (BK), bulan dengan CH bulanan rata-rata

< 100 mmPengelompokkannya menggunakan panjang periode bulan basah dan bulan kering berturut-turut. Struktur penglompokkan dibu-at 5 tipe utama dan 4 subdivisiTipe utama dibedakan atas dasar jumlah bulan basah bertu-rutan.

Tipe utama Σ BB berturutan A > 9

B 7-9 C 5-6 D 3-4 E 0-2

Pengelompokkan secara empirik – pertumbuhan vegetasiSistem Oldeman …

Page 41: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Subdivisi dibedakan atas dasar jumlah bulan kering berturutan

Gabungan antara tipe utama dan subdivisi terdapat 17 daerah (zona) agroklimat, iaitu A1, A2, B1, B2, B3, C1, C2, C3, C4, D1, D2, D3, D4, E1, E2, E3, E4.

Pengelompokkan iklim empirik – pertumbuhan vegetasiSistem Oldeman …

Sub-divisis Σ BK berturutan1 <22 2-33 4-64 >6

Page 42: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Segitiga Oldeman

Periode BK

Periode BB

Page 43: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

No.

Tahun Bulan S-F

1 Ke 1 J. F. Mt. A. Mi Jn Jl A S O N D BB BL BK

2 Ke 2 - - - - - - -

3 Ke 3 - - - - - - -

4 Ke 4 - - - - - - -

5 Ke 5 - - - - - - -

n Ke n - - - - - - -

ΣJ ΣF ΣM ΣA ΣM ΣJn ΣJl ΣA ΣS ΣO ΣN ΣD ΣB ΣL ΣK

J F̿ M A Mi Jn Jl A S O N D BB BL BK

Cari BB dan BK yang berturutan

Pengelompokkan iklim empirik – pertumbuhan vegetasiSistem Oldeman …

Page 44: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Penjabaran tipe iklim OldemanTipe Pejabaran

A1, A2 Sesuai untuk padi terus menerusProduksi kurang, karena kerapatan (flux) radiasi matahari rendah sepanjang tahun

B1 Sesuai untuk padi-padi-padi dengan perencanaan awal musim yang baik. Produksi baik di musim kemarau (sadon)

B2 Padi-padi (varietas pendek) dan palawija.C1 Padi 1 x dan 2 x palawija [ padi-palawija-palawija].C2, C3, C4 Dalam 1 tahun 1 x padi, 2 x palawija. Palawija ke 2 hati-

hati jangan jumbuh dengan bulan kering

D1 1x padi umur pendek dan 2 x palawijaD2, D3, D4

Mungkin hanya 1 x padi, 2 x palawija tergantung ketersediaan air irigasi

E Terlalu kering, mungkin 1 x palawija itu pun tergantung CHnya

Page 45: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Tahun Bulan Σ Bulan

J. F. Mrt A. Mi Jn Jl A S O N D B L K

1982 355 229 250 291 0 0 14 0 0 0 57 275 5 0 71983 475 335 269 332 513 5 0 0 12 325 382 431 8 0 41984 549 259 397 492 130 83 128 60 350 247 197 265 10 2 01985 297 396 263 376 209 102 55 33 24 330 472 244 9 0 31986 194 520 618 328 84 275 74 23 249 237 555 256 9 2 11987 320 714 321 235 78 46 29 0 0 0 605 743 6 1 51988 506 220 385 178 441 237 20 132 77 331 550 396 10 1 11989 491 601 341 471 294 458 114 60 0 294 355 254 10 1 11990 408 309 286 317 646 230 196 162 79 221 312 525 11 1 01991 662 496 227 318 0 0 0 0 0 256 511 0 6 0 6Jum. 4257 4079 3357 3338 2395 1436 630 470 791 2241 3996 3386 84 8 28

Rata-rata

425,7 407,9 335,7 333,8 239,5 143,6 63 47 79,1 224,1 399,6 338,6 8,4 0,8

2,8

Q = (rata-rata Σ bln kering/rata-rata Σ bln basah) = [2,8/8,4] x 100 = 33,33 C atau B Bukan Q = 1/9 x 100 = 11,11 SALAH

Pengelompokkan iklim empirik – pertumbuhan vegetasiSistem Scmidt-Ferguson

Page 46: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian
Page 47: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

.

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

Page 48: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Kewaspadaan pada akibat jelek cuaca

Kekeringan Kebanjiran

Puting beliung

Page 49: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian
Page 50: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

PENDAHULUAN

Page 51: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Tugas

Page 52: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Di permukaan bumi tidak ada dua tempat yang mempunyai iklim yang identik, namun sangat mungkin untuk menemu-kan suatu daerah yang dianggap seragam dari satu tempat dengan tempat lain. Daerah semacam ini disebut daerah iklim

Iklim merupakan keadaan keseimbangan di antara semua un-sur komponen-komponen sistem iklim. Oleh karenanya di atas permukaan bumi ini terdapat banyak sekali macam iklim, maka sulit (rumit) untuk memahami pola iklim dunia. Untuk menyederhanakan dan menjelaskan pola iklim yang rumit itu perlu suatu cara untuk mengatur data iklim yang sangat beragam dan banyak. Pengaturan itu dengan cara mengelom-pokkan data iklim, menyederhanakan sebaran data iklim, dan akhirnya memahmi pola iklim dunia.

I. KLASIFIKASI (pengelompokkan) IKLIM A. Maksud, masalah, dan pengertian klasifikasi iklim

Page 53: Agroklimatologi = Klimatologi Pertanian = Ilmu Iklim Pertanian

Masalah utama dalam mengembangkan sistem penggolongan iklim adalah unsur iklim yang banyak (7 unsur), tetapi akan dimunculkan 1 hasil pengelompokkan. Penggunaan hanya 1 unsur iklim untuk mengelompokkan belum memenuhi syarat definisi iklim. Sebaliknya menggunakan semua unsur iklim menghasilkan kerumitan yang berlawanan dengan tujuan pengelompokkan iklim, yakni kesederhanaan dan kejelasan .

Terus bagaimana? Berapa unsur iklim yang digunakan?Tidak semua unsur digunakan, cukup dipilih unsur iklim yang dianggap penting yang berhubungan dengan tujuan penyu-sunan sistem pengelompokkan

Unsur iklim yang sering digunakan untuk menyatakan iklim adalah curah hujan dan suhu udara. Metode pengungkapan unsur yang terpilih (parameter) harus ditentukan sesuai de-ngan tujuan .

A. Maksud , masalah, dan pengertian klasifikasi iklim..