12
Institute AGENDA RISET 2015-2019

AGENDA RISET 2015-2019 - iigf.co.id · Latar Belakang Persoalan umum bidang infrastruktur di Indonesia adalah minim- ... sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dengan kompetensi

  • Upload
    leque

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

I n s t i t u t e

AGENDA RISET 2015-2019

Latar Belakang

Persoalan umum bidang infrastruktur di Indonesia adalah minim-nya riset tentang Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)/Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS). Penyebabnya, selain riset-riset yang ada relatif masih terfragmentasi, ada kecenderungan antara riset yang satu dan lainnya tidak terintegrasi. Akibatnya, terjadi tumpang tindih tema ri-set, repetisi tema dan riset yang tidak berkesinambungan.

Salah satu alasan kondisi itu adalah lemahnya sistem basis data (data base) riset dalam ranah ini. Di samping itu, isu-isu yang dikaji pun relatif sangat terbatas dengan tema sentral berkisar pada aspek-aspek mana-jemen risiko (misalnya: identifikasi, analisis dan alokasi risiko), sementara masih banyak persoalan praktis yang belum terselesaikan.

Dalam konteks ini, Indonesia Infrastructure Guarantee Fund Institute (IIGF Institute) mempunyai peran sangat strategis. Sesuai visi IIGF Institute, un-tuk menjadi lembaga berbasis riset kelas dunia dalam pengembangan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dengan kompetensi uta-ma di bidang penyediaan infrastruktur terutama terkait dengan manaje-men risiko, pendanaan dan peningkatan kelayakan kredit. IIGF Institute tengah merintis menjadi scientific backbone penyelenggaraan riset-riset berkualitas tentang KPBU/KPS.

IIGF Institute

Badan Usaha

Pelaksana

Perguruan Tinggi

Penanggung JawabProyek

Kerjasama

Lembaga SwadayaMasyarakat

Badan LitbangKementerian

DirektoratTeknis

PemangkuKepentingan

Lainnya

Bappenas

Gambar 1-1. IIGF Institute sebagai prime mover dan scientific backbone untuk pengembangan SDM dan ilmu pengetahuan dalam bidang penyediaan infrastruktur publik

02

AG

EN

DA

RIS

ET

20

15-2

019

IIG

F IN

STIT

UT

E

Peran Yang DiambilIIGF INSTITUTE

Dengan jejaring yang sangat luas, IIGF Institute akan memainkan peran sebagai scientific backbone dan prime mover yang menggerak-kan seluruh elemen pemangku kepentingan yang berkontribusi mema-jukan riset KPBU/KPS di Indonesia.

Peran ini sangat dibutuhkan untuk mendukung IIGF Institute memenuhi misinya, yakni:

01Meningkatkan kapasitas, keahlian manajemen dan pengetahuan yang terkait dengan penyelenggaraan infrastruktur,

02Mendorong upaya-upaya kolaboratif di antara pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan dan perencanaan pembangunan infrastruktur, dan

03Membangun sistem manajemen informasi untuk dukungan riset di bidang pembangunan infrastruktur yang berbasis prinsip-prin-sip best practice, konteks lokal dan akuntabel dengan pendeka-tan multidisiplin ilmu.

Sejauh ini tidak ada satu pun institusi di Indonesia yang memiliki visi dan misi sespesifik IIGF Institute. Dengan dukungan dan komitmen yang kuat dari manajemen PT PII selaku shareholder utama, IIGF Institute diharap-kan dapat memainkan kedua peran tersebut dengan baik.

03

AG

EN

DA

RIS

ET

20

15-2

019

IIG

F IN

STIT

UT

E

Gugus dan Ranah Riset yang Dikerjakan

Ranah riset tentang KPBU/KPS semakin luas dengan terbitnya Perpres No. 38 tahun 2015, yang menggantikan Perpres 67 tahun 2005, di mana selain sektor infrastruktur yang dapat dikerjasamakan dengan badan usa-ha adalah infrastruktur ekonomi, kini beberapa sektor infrastruktur sosial juga dapat di-KPBU-kan.

Sektor-sektor itu adalah infrastruktur konservasi energi, infrastruktur fasilitas perkotaan, infrastruktur fasilitas pendidikan, infrastruktur fasilitas sarana dan prasarana olah raga serta kesenian, infrastruktur kawasan, infrastruktur pariwisata, infrastruktur kesehatan, infrastruktur lembaga pemasyarakatan, dan infrastruktur perumahan rakyat.

Beragam fokus riset yang relevan dengan isu dan permasalahan imple-mentasi KPBU/KPS dapat dikelompokkan menjadi sejumlah gugus (clus-ter). Pengelompokan ini bukan sesuatu yang mengikat, tapi untuk mem-presentasikan berbagai persoalan yang ada. Sejumlah gugus tersebut dapat pula dikategorikan berdasarkan level analisisnya: mikro (proyek), meso (sektor), dan makro meski masing-masing tidak harus bersifat mu-tually exclusive. 

04

AG

EN

DA

RIS

ET

20

15-2

019

IIG

F IN

STIT

UT

E

01 Risk Management

Ini adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari sua-tu rangkaian kegiatan: penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko. Proses ini dapat diterapkan pada semua tingkatan kegiatan, jabatan, proyek, produk ataupun aset. Manaje-men risiko dapat memberikan manfaat optimal jika diterapkan sejak awal kegiatan, karenanya riset-riset di gugus ini dapat memberikan arahan pengelolaan risiko proyek sejak awal.

Beberapa isu riset pada manajemen risiko dalam bidang infrastruktur adalah: Pembengkakan Biaya dan Keterlambatan, Risiko Sosial, Risiko Permintaan, dan Pembebasan Lahan.

Ruanglingkup

IdentifikasiRisiko

AnalisaRisiko

EvaluasiRisiko

PengendalianRisiko

Ko

mu

nik

asi d

an k

on

sult

asi

Mo

nit

or

dan

rev

iew

05

AG

EN

DA

RIS

ET

20

15-2

019

IIG

F IN

STIT

UT

E

02 Procurement

Proses procurement secara ideal bertujuan untuk menjamin efisien-si, transparansi dan keadilan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan oleh pemerintah. Dalam praktiknya, pelaksanaannya masih banyak seka-dar memenuhi kewajiban administratif tanpa mempedulikan aspek sub-stantifnya yakni pemenuhan tingkat keekonomian dalam proses pem-bangunan.

Ada beberapa persoalan yang bisa menjadi kunci penelitian, yakni: trans-action cost and time, value for money, modalitas, bid cost compensa-tion, non-solicited proposal; Viability : economic impact analysis, skala ekonomis; dan tingkat diskonto.

IdentifyNeeds

Choose aProcurement

Method

PrepareSolicitationDocument

Seek, Clarityand Close

O�ers

EvaluateO�ers

Managethe

Contract

AdvisoryCommittee onProcurement

Approval

Award theContract

Negotiatethe

Contract

Evaluate theProcurement

WriteSpecifications

(TOR/SOW)

ProcurementWorkflowProcess

06

AG

EN

DA

RIS

ET

20

15-2

019

IIG

F IN

STIT

UT

E

Governance

Perbandingan Performa

AsesmenMaturitas

Proyek

DedicatedPPPUnit

DampakPenugasan

BUMN

Structuring

04 Governance [Tata Kelola]

Tata kelola tentu bukan saja pekerjaan rumah bagi pemerintah, namu n juga merupakan pekerjaan rumah seluruh pemangku kepenting-an proyek infrastruktur. Tata kelola yang baik tidak saja diperlukan pada tingkat implementasi proyek, namun dimulai dari perencanaan usulan proyek, pembahasan anggaran, pelelangan, pengawasan pelaksanaan proyek, sampai pertanggungjawaban pelaksanaan.

Bidang riset dapat mengambil peran memperbaiki tata kelola tersebut dengan melakukan studi-studi terhadap perbandingan performa, ases-men maturitas proyek, dedicated PPP unit, dampak penugasan BUMN, dan structuring (bundling versus unbundling);

07

AG

EN

DA

RIS

ET

20

15-2

019

IIG

F IN

STIT

UT

E

05 Government Support

Meski kemampuan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur terbatas, pemerintah masih dapat mengupayakan pem-bangunan infrastruktur dengan beberapa cara alternatif. Salah satunya dengan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS)/Publi c Private Partnership, Skema Viability Gap Funding (VGF) atau skema pem-biayaan unsolucited. Pada kondisi ini dukungan pemerintah bisa dilaku-kan dalam beberapa skema, di mana tidak selalu berupa dukungan fi -nansial.

Beberapa isu riset yang dapat dilakukan di gugus ini di antaranya: jaminan dalam pembiayaan syariah, availability payment, credit enhancement, contingent liability analysis and management, bagi risiko dalam penja-minan bersama.

GovernmentSupport

Guararar ntee FuFuF nd

Cr

Cr

Cererdi

di

dtEn

En

Ehancemen

t

AAvavav ilabilitytyt PaPaP yaya mymy ent

Man

agem

entRisisik

08

AG

EN

DA

RIS

ET

20

15-2

019

IIG

F IN

STIT

UT

E

06 Public Sector Capacity

Tujuan dari projek peningkatan kapasitas sektor publik adalah untuk meningkatkan skala, efi siensi, dan respon dari pelayanan publik di tingkat nasional, regional dan lokal; untuk memberdayakan masyarakat berparti-sipasi secara lebih efektif pada pembangunan yang ditujukan bagi mere-ka, dan untuk mempromosikan tata kelola yang baik dan akuntabel.

Pada gugus ini, isu yang bisa menjadi kunci penelitian di antaranya adalah Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) creditability rating, ases-men kapasitas sektor publik, asesmen kesiapan sektor, dan dampak KPS terhadap kapasitas.

Regulation

Training

Professionalism Research Infrastructure

Convergence

Templates

Capacity Building

Partnerships

PrivateSector

IndustryExpertise

PublicSector

Training ConvergenceConvergence

Capacity Building

09

AG

EN

DA

RIS

ET

20

15-2

019

IIG

F IN

STIT

UT

E

07 Investment Climate

Upaya-upaya memahami iklim investasi seringkali merupakan kunci dalam pengambilan keputusan, terutama untuk proyek-proyek yang ber-skala luas. Hal ini umumnya dapat dipergunakan sebagai pertimbangan latar belakang atas potensi risiko-risiko yang mungkin muncul atas pelak-sanaan sebuah projek.

Beberapa permasalahan yang mungkin dibahas dalam gugus riset adalah iklim investasi, persepsi pelaku usaha, dampak globalisasi, dan dampak ekonomi makro.

Pasar Barangdan Jasa

PemerintahRumah TanggaKonsumen

Rumah TanggaProdusen

Pasar FaktorProduksi

10

AG

EN

DA

RIS

ET

20

15-2

019

IIG

F IN

STIT

UT

E

Skema Kerjasama dan Hak CiptaAda dua skema kerjasama antara IIGF Institute dan mitra risetnya, yakni outsourcing dan joint research.

• Outsourcing dilakukan saat IIGF Institute belum memiliki in-house fulltime researchers dan hanya melibatkan dua institusi, IIGF Institute sebagai pengguna jasa dan mitra riset sebagai penyedia jasa. Ruang lingkup mitra riset akan diatur dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disepakati di antara keduanya. Kerangka ini disusun dan didetailkan berdasarkan RBIS yang diusulkan research advisor atau ranah-ranah riset lain yang disetujui manajemen IIGF Institute.

• Joint research dilaksanakan jika melibatkan lebih dari dua instan-si. Skema ini ditujukan untuk menyelesaikan ranah-ranah riset yang kompleks dan harus melibatkan banyak pemangku kepentingan, ter-masuk pendanaannya.

SkemaImplementasi

Riset

Mitra Riset Mitra RisetJoint

ResearchOutsourcing IIGF Institute

Laporan RisetIIGF Institute

Laporan RisetIIGF Institute

Laporan RisetMitra Riset

Laporan RisetMitra Riset

RekognisiMutual

Transfer HakCipta &

Disclaimer

LaporanRiset bersama

IIGF Institute

PemegangHak Cipta

PemegangHak Cipta

PemegangHak Cipta

11

AG

EN

DA

RIS

ET

20

15-2

019

IIG

F IN

STIT

UT

E

I n s t i t u t eKONTAK KAMI:Ratna WidianingrumOperations Manager IIGF [email protected]

INDONESIA INFRASTRUCTURE GUARANTEE FUND (IIGF) INSTITUTE

Sampoerna Strategic SquareNorth Tower 14th fl oorJl. Jendral Sudirman Kav 45-56Jakarta 12930 Indonesia

Telp. +62-21 57950550Fax +62-21 57950040www.iigf.co.id