35
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa Adhitia Mahardika 406138097 PRESENTASI KASUS Pembimbing : dr. Irmansyah, Sp. KJ (K) Disusun oleh : Adhitia Mahardika 406138097 ILMU KESEHATAN JIWA Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ. Dharma Graha Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara-Jakarta Periode 28 April – 31 Mei 2014 1

Adhitia Precase

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ko

Citation preview

Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan JiwaAdhitia Mahardika 406138097

PRESENTASI KASUS

Pembimbing :

dr. Irmansyah, Sp. KJ (K)

Disusun oleh :

Adhitia Mahardika

406138097

ILMU KESEHATAN JIWA

RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA DHARMA GRAHA

28 April 31 Mei 2014I. IDENTITAS PASIENNama Pasien

: Tn.AKA Tempat/ Tanggal Lahir: Jakarta, 9 Oktober 1982Umur

: 31 tahunJenis kelamin

: Laki-lakiSuku Bangsa

: PadangWarga Negara

: IndonesiaAgama

: Islam

Pendidikan Terakhir

: SMAPekerjaan

: Belum bekerjaStatus Perkawinan

: Belum menikah

Alamat

: Jl. Grinting II No.16, Kebayoran baru, Jakarta SelatanTanggal masuk RS

: 1 Oktober 2013 Riwayat perawatan : Pengobatan alternatif Pondok Pesantren Demak 2010-2013

Rawat Inap Di RS Dharma Wangsa pada bulan oktober 2009 selama 2 minggu dan desember 2009 selama 3 bulan.

1 Oktober 2013sekarang : Pasien dirawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong.

II . STATUS PSIKIATRI

AUTO dan ALLO ANAMNESA

Autoanamnesa:

Tanggal 5 Mei 2014, pukul 09.45 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong

Tanggal 6 Mei 2014, pukul 08.45 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong

Tanggal 7 Mei 2014, pukul 09.00 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong Tanggal 15 Mei 2014, pukul 10.00 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong Tanggal 16 Mei 2014, pukul 10.00 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong Tanggal 19 Mei 2014, pukul 13.30 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong Tanggal 20 Mei 2014, pukul 13.30 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong Tanggal 21 Mei 2014, pukul 14.00 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong Tanggal 22 Mei 2014, pukul 14.00 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha SerpongAlloanamnesa: Tanggal 5 Mei 2014 , pukul 12.00 WIB melalui catatan medis dan keterangan perawat Tanggal 16 Mei 2014 , pukul 13.00 WIB melalui catatan medis dan keterangan perawat Tanggal 22 Mei 2014 , pukul 13.00 WIB melalui catatan medis dan keterangan perawatA. Keluhan utama

Menurut Rekam Medik , pasien dilakukan perawatan di RS Khusus Jiwa Dharma Graha dengan alasan pasien terdapat halusinasi dan tampak terlihat bicara sendiri.B. Riwayat penyakit sekarang

Autoanamnesa : Pasien mengatakan dibawa ke Rumah Sakit Khusus Dharma Graha oleh petugas Rumah Sakit Khusus Dharma Graha karena terjaring razia Dinas Sosial di daerah mal Taman Anggrek pada saat pasien sedang tiduran di trotoar sekitar mal Taman Anggrek. Pasien mengatakan mempunyai masalah dalam pendidikannya. Pasien mengatakan hal tersebut berawal sejak SMA yang menunjukkan kemelorotan dalam prestasi belajarnya dan mulai kurang minat dan malas dalam menjalani sekolahnya. Pasien juga kaget dengan keadaan proses belajar mengajar saat SMA di Jakarta, karena sebelumnya pasien menempuh sekolahnya di Balik Papan dan menurut pasien sekolah di Balik Papan lebih santai dari pada sekolah di Jakarta. Sewaktu SMA pasien mengatakan pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melilitkan tali rafia ke leher, akibat ayah pasien memarahi pasien gara-gara tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik di sekolahnya dan ayahnya pasien marah gara-gara pasien kamarnya berantakan dan sering memutar musik yang keras-keras di kamarnya. Pasien mengatakan pernah berkuliah di 3 tempat dan jurusan yang berbeda dan kuliahnya tersebut tidak ada yang selesai dan lulus. Pasien mengatakan penyebab kuliahnya tidak selesai karena hilangnya minat dalam belajar, sehingga tidak bisa mengikuti pelajaran di universitasnya. Pasien juga melakukan percobaan bunuh diri ketika kuliah.Sejak kuliah pasien mengatakan saat di rumah yang berada di Cinere ada yang mengganggu di kamarnya pada saat malam hari , ketika tidur, seperti ada yang membekap tubuh pasien, mencakar tangan pasien dan menarik tangan pasien. Pasien mengatakan sumber gangguan itu berasal dari pohon yang besar yang berada di belakang rumahnya. Lalu saat pasien berada di rumahnya yang terletak di Ciputat, pasien pada malam hari melihat orang tua berwarna abu-abu dengan kepala yang bulat mengganggunya ketika tidur, seperti memperhatikan pasien, tampak menertawai pasien dan membekap badan pasien. Pasien mengatakan gangguan itu hanya berada di kamarnya dan terjadi pada malam hari ketika tidur. Pasien mengatakan hal itu yang membuat pasien kurang tidur dan cemas jika berada di rumah , khususnya jika berada dikamarnya pada malam hari. Pasien mengatakan pernah di rawat di RS Dharma Wangsa pada bulan oktober 2009 selama 2 minggu disana, akibat pasien bertengkar dengan ayah pasien. Lalu pasien mengatakan pernah di rawat di RS Dharma Wangsa lagi pada bulan desember 2009 selama 3 bulan disana, dengan alasan pasien bertengkar dengan ayah pasien. Lalu pasien mengatakan setelah di rawat di RS Dharma Wangsa , pasien pergi umroh bersama keluarganya. Pada saat umroh pasien berdoa agar pasien diberi kemudahan dalam menjalani hidupnya. Lalu, setelah umroh pasien mengatakan masuk pesantren di Demak pada tahun 2010-2013, pesantren terebut lebih kepada terapi alternatif. Selama di pesantren, pasien mengatakan dikamar pesantrennya pada malam hari pasien melihat Tuyul dan Pocong. Pasien mengatakan asal Tuyul dan Pocong itu berasal dari hutan yang berada di sekitar pesantrennya. Pasien mengatakan Tuyul tersebut meraba tangan pasien dan menarik alis mata pasien. Pasien juga kaget ketika melihat Pocong yang wajahnya mirip Nenek Tua yang berada di sampingnya ketika pasien bangun tidur. Pasien juga merasakan seperti ada yang menarik tubuhnya ke bawah ketika di pesantren. Pasien mengatakan pernah jalan-jalan keluar pesantren karena merasa suntuk dengan keadaan pesantren, lalu pasien tersesat di jalan dan tidak tahu jalan pulang, namun pasien ditemukan oleh kembali oleh petugas pesantren, sehingga dapat di jemput kembali ke pesantren. Setelah 3 tahun di pesantren pasien dibawa pulang kembali ke rumahnya yang di Ciputat. Saat berada di rumahnya yang di Ciputat, pasien mengatakan karena suntuk dirumah , pasien pergi keluar rumah untuk jalan-jalan dan tersesat di jalan, lalu karena pasien kelelahan, pasien tiduran di trotoar sekitar mal Taman Anggrek, dan pada saat itu juga sedang ada razia Dinas Sosial setempat, sehingga pasien terjaring Dinas Sosial dan di bawa petugas rumah sakit ke RS Dharma Graha. Sejak berhenti kuliah sampai sebelum masuk RS Dharma Graha , pasien mengatakan mendengar suara-suara orang sedang mengobrol , suara obrolan tersebut terdengar kadang-kadang, dan terjadi pada malam hari, tetapi pasien tidak tahu isi obrolan tersebut, menurut pasien hanya seperti suara orang sedang mengobrol saja. Selama di rawat di Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, pasien mengatakan suara-suara obrolan tersebut sudah hilang dan pasien mengatakan pernah mengalami gangguan dua kali di kamar perawatan Paviliun Anggrek, berupa ada yang duduk diatas badan pasien dan kepala ada yang mendorong ke samping. Lalu pasien mengatakan melihat bayangan putih yang berjalan dari kamar mandi ke arah tempat tidur teman pasien, selanjutnya bayangan tersebut menurut pasien hilang seketika, kejadian tersebut menurut pasien terjadi sekitar jam 4 pagi. Pasien selama perawatan mengeluh rindu dan ingin pulang kerumah, agar bisa berkumpul dengan keluarganya.Alloanamnesa : Menurut keterangan perawat dan catatan medis pasien pada saat ini pasien terlihat tenang dan kooperatif. Pasien selalu hadir di pendopo pada pagi hari dan mengikuti seluruh kegiatan yang di jadwalkan di pendopo. Saat ini pasien mendapat pengobatan Risperidone 2x2 mg, Aripiprazole (Abilify) 1x10 mg, Trihexyphenidyl (THP) 2x2 mg, Lorazepam (Merlopam) 1x2 mg . Pasien teratur minum obat setiap hari.C. Riwayat penyakit sebelumnya

1. Riwayat Penyakit Psikiatri

Pengobatan alternative Pondok Pesantren Demak 2010-2013

Rawat Inap Di RS Dharma Wangsa pada bulan oktober 2009 selama 2 minggu dan desember 2009 selama 3 bulan : Menurut pasien alasan dirawat di RS, karena bertengkar dengan Ayahnya. 1 Oktober 2013sekarang : Pasien dirawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha

Serpong dengan alasan pasien terdapat halusinasi dan tampak terlihat bicara sendiri.2. Kondisi Medis Umum

Tidak ada keluhan organik yang cukup bermakna sehingga mengharuskan pasien dirawat di rumah sakit. Riwayat trauma kepala dan epilepsi tidak didapatkan oleh pasien. 3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif ( NAPZA )

Menurut auto-anamnesa, pasien pernah satu kali menggunakan obat ekstasi dan minum alkohol sewaktu kuliah dulu. Riwayat merokok diakui pasien sejak pasien duduk di bangku SMA, dikarenakan di pengaruhi oleh saudaranya untuk merokok. Pasien dapat menghisap 1 bungkus rokok per hari.III. Riwayat kehidupan pribadi

1. Riwayat masa kecil

a. Riwayat masa prenatal dan perinatal.

Pasien merupakan anak yang dikehendaki orang tuanya.Selama kehamilan ibu pasien dalam kondisi sehat, hamil cukup bulan, dan lahir spontan di rumah sakit.b. Masa kanak-kanak awal (0-3 tahun).

Selama masa batita, pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya secara normal. Tidak ada riwayat penyakit yang berat.c. Masa kanak-kanak pertengahan (4-11 tahun).

Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya.Perkembangan, perilaku dan kepribadiannya juga normal sesuai dengan usianya.Pasien dapat bergaul dengan teman seusianya secara normal.

d. Masa kanak-kanak akhir (pubertas-remaja).

Pasien mengaku memiliki banyak teman di sekolah. Saat SMA pasien juga mengikuti banyak kegiatan ekstrakulikuler. Pada saat SMA pasien sering berpergian bersama temannya setelah pulang sekolah dan sering bolos sekolah.2. Riwayat masa dewasaa. Riwayat pendidikan

Pasien TK di Prancis pada tahun 1986-1989, SD di Balik Papan pada tahun 1989-1985, SMP di Balik Papan pada tahun 1995-1998 dan SMA di Jakarta pada tahun 1998-2001. Pasien pernah menjalani kuliah S1 di 3 tempat universitas yang berbeda, tetapi pasien tidak pernah tamat dalam menjalani kuliahnya. Pasien pernah kuliah 2 semester pada tahun 2001-2002 Di Australia mengambil jurusan Accounting, lalu keluar dari universitasnya. Pasien berkuliah lagi 2 semester pada tahun 2003-2004 di London School Sudirman mengambil jurusan Komunikasi Massa, lalu keluar dari universitasnya. Terakhir pasien kuliah 2 semester pada tahun 2005-2006 di Interstudi mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual, lalu keluar dari universitasnya. b. Riwayat Pekerjaan

Pasien belum pernah bekerjac. Riwayat psikoseksual/perkawinan

Pasien belum menikahd. Riwayat keagamaanPasien memeluk agama Islam sejak lahir. Sejak kecil pasien jarang melaksanakan sholat 5 waktu. Pasien pernah menjalankan ibadah umroh.e. Riwayat aktivitas sosial

Pasien sering pergi bersama dengan keluarga, seperti makan, shopping, dan ke luar negeri bersama. Pasien sering pergi jalan-jalan bersama teman sebayanya sewaktu sekolah.f. Riwayat kehidupan sosial ekonomi sekarang

Sosioekonomi cukup.

g. Riwayat keluarga Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara

Orang tua pasien sudah bercerai saat umur pasien 2,5 tahun , tepatnya pada tahun 1984Genogram :

KETERANGAN:

Wanita

Laki-laki, Gangguan Jiwa, Pasien

Laki-laki

Penanda

riwayat perceraian

h. Riwayat situasi hidup sekarang

Saat ini pasien tinggal di RS Khusus Jiwa Dharma Graha Paviliun Anggrek Pria kurang lebih 7 bulan . Pasien hadir di pendopo setiap pagi, menjalani semua kegiatan yang terjadwal di pendopo, kurang menjalin komunikasi yang baik dengan pasien lainnya dan kurang bersosialisasi dengan pasien lainnya.i.Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya

Pasien tidak sadar bahwa dirinya sekarang sedang sakit. Pasien saat ini sudah merasa dirinya lebih tenang. Pasien ingin cepat pulang dan ingin kembali berkumpul dengan keluarganyaj. Mimpi, khayalan, dan nilai-nilai hidup.

Saat ini pasien ingin sekali pulang untuk istirahat di rumah, berlibur ke Bali, jalan-jalan ke mall dan ingin kembali kuliah lagi ketika dirinya sudah siap untuk kuliah. Cita-cita pasien ingin menjadi pilot dan astronot.k. Persepsi keluarga terhadap pasien

Keluarga berharap agar pasien dapat segera sembuh dan kembali berkumpul bersama keluarga.IV. STATUS MENTALISA. Gambaran Umum

1. Penampilan

Pria usia 31 tahun, berpenampilan sesuai usianya, menggunakan baju berkerah dan celana pendek setinggi lutut. Rambut tercukur rata samping . Pasien menggunakan sandal jepit. Perawatan diri pasien kurang baik.2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

Selama wawancara, anntara pasien dan pemeriksa terdapat kontak mata yang baik. Perilaku dalam batas normal. Aktivitas motorik tidak terdapat perlambatan psikomotor dan tidak terdapat aktivitas motorik tanpa tujuan.3. Sikap Terhadap Pemeriksa

Pasien bersikap kooperatif, tidak menunjukkan sikap curiga terhadap pemeriksa.B. Mood dan Afek (alam perasaan-emosi)

1. Mood

: eutimik

2. Afek

: terbatas

3. Keserasian

: serasiC. Bicara

Pasien jarang bicara dengan orang lain, tetapi mau berbicara apabila diajak berbicara. Pembicaraan spontan, mampu menjawab pertanyaan, artikulasi jelas, lancar. Kecepatan bicara cukup, intonasi tidak monoton, volume suara normal, komunikasi non verbal sedikit. Isi pembicaraan dapat dimengerti oleh pemeriksa.D.Gangguan Persepsi

1. Halusinasi auditorik : ada Sejak berhenti kuliah, pasien mengatakan mendengar suara-suara orang sedang mengobrol dan terjadi pada malam hari, tetapi pasien tidak tahu isi obrolan tersebut, menurut pasien hanya seperti suara orang sedang mengobrol saja.2. Halusinasi visual: ada Pasien ketika berada di rumahnya yang terletak di Ciputat, pasien pada malam hari melihat orang tua berwarna abu-abu dengan kepala yang bulat mengganggunya ketika tidur, seperti memperhatikan pasien dan tampak menertawai pasien.

Pasien ketika berada di pesantren melihat Tuyul dan Pocong. Saat di RS pasien mengatakan melihat bayangan putih yang berjalan dari kamar mandi ke arah tempat tidur teman pasien, lalu bayangan tersebut menurut pasien hilang seketika.3. Halusinasi taktil : ada Pasien ketika berada di Cinere ada yang mengganggu di kamarnya pada saat malam hari ketika tidur, seperti ada yang membekap tubuh pasien dan menarik tangan pasien.

Pasien ketika berada di Ciputat ada yang mengganggu di kamarnya pada saat malam hari , ketika tidur, seperti ada yang membekap tubuh pasien.

Pasien ketika berada di pesantren mengatakan ada Tuyul yang meraba tubuh dan menarik alis pasien. Pasien saat berada di kamar perawat Anggrek RS Dharma Graha, pasien merasa ada yang duduk diatas badan pasien dan kepala merasa ada yang mendorong ke samping.

4. Ilusi tidak ada

5. Derealisasi tidak ada

6. Depersonalisasi tidak adaE. Pikiran

1. Proses pikir

Produktivitas

: Cukup

Kontinuitas pikiran: Cukup

Hendaya bahasa: Tidak ada

2. Isi Pikir

Waham kebesaran: Tidak ada Waham bizzare: Tidak ada Gagasan bunuh diri: Ada(Sewaktu SMA pasien pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melilitkan tali rafia ke leher, akibat ayah pasien memarahi pasien gara-gara tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik di sekolahnya(Sewaktu kuliah pasien juga melakukan percobaan bunuh diri Gagasan membunuh: Tidak ada

Fobia

: Tidak ada

Obsesi dan kompulsi: Tidak ada

Preokupasi

: Tidak ada

Ideas of reference: Tidak ada

3. Bentuk Pikir

Asosiasi longgar: Tidak ada

Ambivalensi

: Tidak ada

Ekolalia

: Tidak ada

Flight of ideas

: Tidak ada

Inkoherensi

: Tidak ada Sirkumstansial

: Tidak ada Tangensialitas

: Tidak ada Verbigerasi

: Tidak ada

Perseverasi

: Tidak ada

F. Fungsi Intelektual ( Sensorium dan Kognitif )i. Sensorium / Taraf Kesadaran dan kesigapan

Compos mentis, kesiagaan cukup baik. Pasien dapat memusatkan, mengalihkan, dan mempertahankan perhatian dengan cukup baik.ii. Fungsi kognitif

1. Orientasi

a. Waktu : baik, pasien mengetahui waktu saat wawancara dan dapat mengetahui tanggal, bulan dan tahun saat wawancara berlangsung.

b. Tempat : baik, pasien mengetahui bahwa dirinya sekarang berada di RSKJ Dharma Graha.

c. Orang : baik, pasien mengetahui dan mengenal dokter yang memeriksanya dan nama teman-teman sekamarnya.

2. Daya ingat

a. Daya ingat jangka panjang : Baik, pasien masih dapat mengingat tanggal lahir dengan tepat dan dimana tempat sekolahnya dulu.b. Daya ingat jangka sedang : Baik, pasien mengingat tahun berapa mulai dirawat di RSKJ Dharma Grahac. Daya ingat jangka pendek : Baik, pasien dapat mengingat menu makan kemarin pagid. Daya ingat segera : Baik, pasien dapat mengulang 6 angka yang baru diucapkaan pemeriksa3. Konsentrasi dan Perhatian

Baik, pasien dapat menghitung 100-7 sebanyak 5 kali.4. Kemampuan membaca dan menulis

Kemampuan menulis dan membaca baik5. Kemampuan visuospasial

Kemampuan clock drawing pasien baik6. Pikiran abstrak

Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa Tong kosong nyaring bunyinya

7. Inteligensi dan kemampuan Informasi

Baik. Pasien bisa menyebutkan nama presiden RI dan Ibukota negara Indonesia dengan benar, pasien bisa menyebutkan nama presiden Amerika saat ini, dan juga mengetahui ibukota Amerika.G. Pengendalian Impuls

Pasien dapat duduk dengan tenang dan berperilaku sopan selama wawancara. Ia juga tidak melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya maupun orang lain.

H. Daya Nilai dan Tilikan

1. Daya Nilai

Daya Nilai Realita

: Discriminitive insight

: buruk Discriminative judgement: baik Kesadaran

: compos mentis

2. Tilikan

Insight derajat 1I. TARAF DAPAT DIPERCAYA / REABILITAS

Secara umum pasien kurang dapat dipercayaV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUTA. STATUS INTERNUS

Keadaan umum: Baik

Kesadaran

: Compos mentis

Keadaan gizi

: Baik Tinggi Badan

: 170 cm Berat Badan

: 65 kg

IMT

: 22,49 (Normal)

Suhu

: 36,8C

Pernafasan

: 16 x / menit

Nadi

: 85 x / menit

Tekanan Darah: 110/ 70 mmHgB. PEMERIKSAAN FISIK

Kepala: bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam, tidak mudah dicabut

Mata

: sklera tidak ikterik, conjunctiva tidak anemis, pupil bulat,

isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+, arcus senilis -/-

Hidung: bentuk normal, tidak ada sekret, tidak terdapat deviasi septum nasi Telinga: bentuk normal, tidak ada sekret

Mulut

: berbicara baik, gigi geligi normal, tidak ada karies gigi Jantung:

Inspeksi: pulsasi ictus cordis tidak terlihat

Palpasi

: ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V, tidak kuat angkat

Perkusi: batas jantung dalam batas normal

Auskultasi: bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru-Paru:

Inspeksi: simetris dalam keadaan statis dan dinamis

Palpasi

: stem fremitus kiri dan kanan sama kuat

Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi: vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen:

Inspeksi: tampak datar, tidak tampak luka

Palpasi

: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaran

Perkusi: timpani pada keempat kuadran

Auskultasi: bising usus dalam batas normal

Extremitas: edema (-), deformitas (-), akral hangat

Kesan : Status internis baikC. STATUS NEUROLOGIS

Tanda rangsang meningeal: (-)

Peningkatan TIK

: (-)

Nervus cranialis

: dalam batas normal

Pupil

: bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya

langsung dan tidak langsung +/+

Sensorik

: baik

Motorik

: baik

Fungsi serebelum & koordinasi: baik

Refleks patologis

: -/-

Refleks fisiologis

: +/+ Tanda efek ekstrapiramidal: tremor (-), bradikinesia (-). rigiditas () , gerak involunter (-), akatisia (-)VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAPasien Tn.AKA berusia 31 tahun , agama Islam , belum menikah, belum bekerja, beralamat di Ciputat , Jakarta Selatan. Pasien mengatakan dibawa ke Rumah Sakit Khusus Dharma Graha oleh petugas Rumah Sakit Khusus Dharma Graha karena terjaring razia Dinas Sosial di dearah mal Taman Anggrek pada saat pasien sedang tiduran di trotoar sekitar mal Taman Anggrek. Menurut Rekam Medik , pasien dilakukan perawatan di RS Khusus Jiwa Dharma Graha dengan alasan pasien terdapat halusinasi dan tampak terlihat bicara sendiri.Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan pasien kooperatif, tenang, afek terbatas, mood eutimik, keserasian serasi dengan insight derajat 1. Ditemukan pula gejala-gejala bermakna:

1. Perawatan diri pasien kurang baik.2. Bicara yang jarang.

3. Halusinasi auditorik : Sejak berhenti kuliah sampai sebelum masuk RS Dharma Graha , pasien mengatakan mendengar suara-suara orang sedang mengobrol , suara obrolan tersebut terdengar kadang-kadang, dan terjadi pada malam hari, tetapi pasien tidak tahu isi obrolan tersebut, menurut pasien hanya seperti suara orang sedang mengobrol saja.

4. Halusinasi visual: Pasien ketika berada di rumahnya yang terletak di Ciputat, pasien pada malam hari melihat orang tua berwarna abu-abu dengan kepala yang bulat mengganggunya ketika tidur, seperti memperhatikan pasien dan tampak menertawai pasien.

Pasien ketika berada di pesantren melihat Tuyul dan Pocong.

Di RS Dharma Graha, pasien melihat bayangan putih yang berjalan dari kamar mandi ke arah tempat tidur teman pasien, lalu bayangan tersebut menurut pasien hilang seketika, kejadian tersebut menurut pasien terjadi sekitar jam 4 pagi.

5. Halusinasi taktil :

Pasien ketika berada di Cinere ada yang mengganggu di kamarnya pada saat malam hari , ketika tidur, seperti ada yang membekap tubuh pasien dan menarik tangan pasien.

Pasien ketika berada di Ciputat ada yang mengganggu di kamarnya pada saat malam hari , ketika tidur, seperti ada yang membekap tubuh pasien.

Pasien ketika berada di pesantren mengatakan ada Tuyul yang meraba tubuh dan menarik alis pasien.

Pasien saat berada di kamar perawat Anggrek RS Dharma Graha pada malam hari , pasien merasa ada yang duduk diatas badan pasien dan kepala merasa ada yang mendorong ke samping.

6. Gagasan bunuh diri:

Sewaktu SMA pasien pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melilitkan tali rafia ke leher, akibat ayah pasien memarahi pasien gara-gara tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik di sekolahnya.

Sewaktu kuliah pasien melakukan percobaan bunuh diri.VII. DIAGNOSIS

Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologis yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa.Berdasarkan dari hasil anamnesis, wawancara, pemeriksaan fisik dan menurut PPDGJ III, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:AXIS I :

I. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu :1. Adanya hendaya dalam kemampuan daya nilai realita

2. Lingkungan mengeluh3. Adanya gejala psikopatologi (halusinasi)

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS

II. Berdasarkan :

1. Kesadaran

: Compos mentis

2. Orientasi : Baik

3. Daya ingat

: Baik

4. Kemunduran intelektual : Tidak ada

5. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS NON-ORGANIKIII. Berdasarkan gejala saat sebelum masuk RS Dharma Graha didapatkan adanya: :

1. Kehilangan minat dan kegembiraan2. Tidur terganggu3. Gagasan bunuh diri4. Menurunnya aktivitas5. Halusinasi Auditorik6. Halusinasi Taktil7. Halusinasi VisualMaka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita Depresi Berat dengan Gejala PsikotikIV. Berdasarkan dari hasil anamnesis, pemeriksaan status mental, pemeriksaan fisik saat ini, didapatkan:1. Halusinasi Visual2. Halusinasi Taktil3. Gejala negatif (Bicara yang jarang, afek terbatas, perawatan diri kurang baik)Maka dapat disimpulkan bahwa pasien saat ini menderita SKIZOFRENIAVIII. DAFTAR MASALAH1. Organobiologik: Tidak ada masalah organobiologik2. Psikologik

: Afek

: terbatas Gangguan persepsi

: halusinasi visual dan taktil Tilikan

: derajat 13. Lingkungan dan Sosioekonomi: Pasien Saat ini pasien merasa tenang di Rumah Sakit Dharma Graha. Pasien dapat bergaul dengan pasien-pasien lain. Ia juga aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh RSKJ Dharma Graha.

Profil keluarga pasien secara ekonomi cukup mampu.IX. EVALUASI MULTIAKSIALAxis I

: F20. SkizofreniaAxis II

: Z03.2 Tidak didapatkan diagnosa

Axis III: Tidak didapatkan diagnosaAxis IV: Masalah pendidikan & Masalah keluargaAxis V

: GAF 50-41 (gejala berat , disabilitas berat)VIII. FORMULASI TERAPI

A. PSIKOFARMAKA : Aripiprazole 1x10 mg THP 2x2 mg

Lorazepam 1x2 mgB. NON PSIKOFARMAKA1. Psikoterapi: Supportive Therapy

Memastikan pasien meminum obat secara teratur demi kesembuhannya. Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat melakukan aktivitas seoptimal mungkin.2. Terapi Psikososial Konseling keluarga: memberikan informasi kepada keluarga pasien mengenai kondisi penyakit yang diderita pasien dan pentingnya dukungan dan motivasi kepada pasien.

Terapi rekreasi: mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rekreasi dan kesenian yang diadakan.3. Terapi Perilaku

Mengajak pasien untuk lebih aktif berpartisipasi dalam aktivitas seni dan olahraga yang diadakan. Menghimbau pasien untuk rajin menunaikan ibadah sesuai kepercayaanya.

C. RENCANA TATALAKSANA LAIN

Anjuran pemeriksaan:

Anjuran monitor tekanan darah rutin. Pemeriksaan laboratorium darah (anjuran pemeriksaan 6 bulan sekali):

Fungsi ginjal: ureum, kreatinin Fungsi hati: SGOT, SGPT

Monitoring efek samping terapi secara berkala. Memantau perkembangan gejala psikotik.XI. PROGNOSIS Ad vitam

: dubia ad bonam

Ad functionam: dubia ad malam

Ad sanationam: dubia ad malamChandra Alamsyah

Nur Asma

Eva De Laila

Nobel

Pasien

PAGE Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ. Dharma Graha16Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara-Jakarta

Periode 28 April 31 Mei 2014