ADHD-1 EDIT.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    1/24

    MAKALAH PENYULUHAN

    PENURUNAN KESADARAN PADA ANAK

    Penyaji :

    PUTRA BARUNA

    NIM : 110100037

    Superi!"r :

    #r$ Sri S"%iyani& M$Ke#'Pe#(& Sp$A'K(

    #r$ M"na)i!a E)i!a*e+,& M$Ke#'Pe#(& Sp$A

    #r$ I-a .i+ra De/i Tanjun& M$Ke#'Pe#(& Sp$A

    #r$ Li)y& Sp$A

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK

    RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAI ADAM MALIK

    2AKULTAS KEDKTERAN

    UNI4ERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    5016

    DA2TAR ISI

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    2/24

    HALAMAN UDUL

    DA2TAR ISI

    BAB 1 PENDAHULUAN$$ 1

    1$1 La+ar Be)a-an$$$$ 1

    BAB 5 KAIAN PUSTAKA$$ 5

    5$1 De%eni!i $ 5

    5$5 Penye*a* Penurunan Ke!a#aran $ 8

    5$3 Pa+"%i!i")"i$$$$$$ 6

    5$8 Ea)ua!i Dian"!i!$$ 7

    5$6 Pe9eri-!aan Penunjan$ 1

    5$ Ta+a)a-!ana$17

    BAB 3 KESIMPULAN$ 51

    DA2TAR PUSTAKA$ 55

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    3/24

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1$1 La+ar Be)a-an

    Kesibukan orangtua yang bekerja berdampak pada kurang diperhatikannya

    aspek perkembangan anak-anak mereka karena mereka lebih memfokuskan pada

    pekerjaan. Sehingga banyak anak yang tidak mendapatkan perhatian yang

    seharusnya salah satunya dari segi perkembangan mental dan emosional anak.

    Tidak diperhatikannya perkembangan mental dan emosional anak tersebut

    berakibat sering ditemui anak yang mengalami gangguan perilaku seperti

    gangguan hiperaktifitas. Dalam tahun terakhir ini gangguan hiperaktif menjadi

    masalah yang menjadi sorotan dan menjadi perhatian utama di kalangan medis

    ataupun di masyarakat umum

    Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas sering disebut sebagai

    ADHD Attention Deficit and Hyperactive Disorders! ditandai dengan adanya

    ketidakmampuan anak untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu yang

    dihadapi" sehingga rentang perhatiannya sangat singkat #aktunya dibandingkan

    anak lain yang seusia dan biasanya disertai dengan gejala hiperaktif dan tingkah

    laku yang impulsif. Kelainan ini dapat mengganggu perkembangan anak dalam

    hal kognitif" perilaku" sosialisasi maupun komunikasi.

    Diagnosis and Statistic Manual DS$ %&! menyebutkan pre'alensi

    kejadian ADHD pada anak usia sekolah berkisar antara ( hingga ) persen. Di

    indonesia angka kejadiannya masih belum angka yang pasti" meskipun tampaknya

    kelainan ini tampak *ukup banyak terjadi. Terkadang seorang anak hanya

    dianggap +nakal+ atau +bandel+ dan +bodoh+" sehingga seringkali tidak ditangani

    se*ara benar" seperti dengan kekerasan yang dilakukan oleh orang tua dan guru

    akibat dari kurangnya pengertian dan pemahaman tentang ADHD. Terdapat

    ke*enderungan lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.

    Se*ara epidemiologis rasio kejadian dengan perbandingan ,. Sering dijumpai

    pada anak usia pra sekolah dan usia sekolah" terdapat ke*enderungan keluhan ini

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    4/24

    akan berkurang setelah usia Sekolah Dasar. $eskipun tak jarang beberapa

    manifestasi klinis tersebut dijumpai pada remaja atau orang de#asa.

    ADHD mempunyai onset gejala sebelum usia / tahun. Sebagian akan

    menetap saat remaja atau de#asa. Diperkirakan penderita ADHD akan menetap

    sekitar )-012 saat de#asa. Sekitar 3)2 akan mengalami gejala sisa saat usia

    de#asa atau kadang se*ara perlahan menghilang. Angka kejadian ADHD saat usia

    de#asa sekitar 0-/2. Predisposisi kelainan ini adalah 0) persen pada keluarga

    dengan orang tua yang membakat.

    Deteksi dini gangguan ini sangat penting dilakukan untuk meminimalkan

    gejala dan akibat yang ditimbulkannya dikemudian hari. Hal ini harus melibatkan

    beberapa lapisan masyarakat. 4aik di kalangan medis maupun nonmedis. Dokter

    umum" dokter spesialis anak dan klinisi lainnya yang berkaitan dengan kesehatan

    anak harus bisa mendeteksi sejak dini faktor resiko dan gejala yang terjadi.

    1$5 Tujuan

    Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan penyuluhan

    kepada orangtua mengenai *ara mendeteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian

    dan Hiperaktifitas ADHD! pada anak usia prasekolah.

    0

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    5/24

    BAB 5

    KAIAN PUSTAKA

    5$1 De%eni!i

    Definisi hiperaktifitas adalah suatu peningkatan aktifitas motorik hingga

    pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi"

    setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda. Aktifitas anak yang tidak

    la5im dan *enderung berlebihan yang ditandai dengan gangguan perasaan gelisah"

    selalu menggerak-gerakkan jari-jari tangan" kaki" pensil" tidak dapat duduk

    dengan tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun pada saat

    dimana dia seharusnya duduk dengan tenang.. Terminologi lain yang dipakai

    men*akup beberapa kelainan perilaku meliputi perasaan yang meletup-letup"

    aktifitas yang berlebihan" suka membuat keributan" membangkang dan destruktif

    yang menetap.

    Pada anak normal seringkali menunjukkan tanda-tanda kurang perhatian"

    mudah teralihkan perhatiannya" emosi yang meledak-ledak bahkan aktifitas yang

    berlebihan. Hanya saja pada anak dengan kelainan ADHD" gejala-gejala ini lebih

    sering mun*ul dan lebih berat kualitasnya dibandingkan anak normal seusianya.

    Pola perhatian anak terhadap suatu hal terbagi menjadi beberapa

    klasifikasi. Kelompok yang paling berat adalah o'er ekslusif dimana seorang anak

    hanya terfokus pada sesuatu yang menarik perhatiannya tanpa mempedulikan hal

    lain se*ara ekstrem misalnya pada bayi yang sedang memperhatikan kan*ing

    bajunya dan tidak mempedulikan rangsangan lain! pola ini disebut autisme.

    Kelompok dengan derajat sedang terjadi fokus perhatian anak mudah teralihkan.

    Perhatian hanya mampu bertahan beberapa saat saja oleh suatu rangsangan lain

    yang mungkin tidak adekuat. Hal ini dinamakan kesulitan perhatian attention

    defi*it hypera*ti'ity disorder!. Kondisi normal adalah pola yang paling baik

    karena anak mampu memperhatikan sesuatu dan mengalihkannya terhadap yang

    lain pada saat yang tepat tanpa kehilangan daya konsentrasi" pola ini merupakan

    pola normal perkembangan mental anak se*ara matang.

    (

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    6/24

    Temperamen seorang anak adalah suatu karakteristik yang hidup dan

    dinamis" meski terkadang pada seorang anak lebih dinamis dibandingkan anak

    lain. 4ila terjadi peningkatan aktifitas motorik yang berlebihan pada seorang anak

    dibandingkan anak lain sebayanya" maka sering kali +si-anak+ dikeluhkan sebagai

    hiperaktif oleh orang tuanya. Penilaian sema*am ini sangat subyektif dan

    tergantung dari standar yang dipakai oleh orang tua dalam menilai tingkat aktifitas

    normal seorang anak. Anggapan bah#a si-anak +hiperaktif+ mungkin tidak tepat

    jika hanya karena si-anak menunjukkan tanda-tanda +nakal+ dan +bikin ribut+ pada

    saat tertentu tetapi se*ara keseluruhan menunjukkan aktifitas yang normal. Dalam

    hal +anak-ini+ justru kepada orang tuanya yang harus diberikan pengertian dan

    pengetahuan tentang bagaimana membimbing dan mengarahkan se*ara benar

    seorang anak dengan pola perilaku yang +menurut orang tua+ berlebihan

    5$5 E+i")"i

    Penyebab pasti dan patologi ADHD masih belum terungkap se*ara jelas.

    Seperti halnya gangguan autism" ADHD merupakan statu kelainan yang bersifat

    multifaktorial. 4anyak faktor yang dianggap sebagai peneyebab gangguan ini"

    diantaranya adalah faktor genetik" perkembangan otak saat kehamilan"

    perkembangan otak saat perinatal" tingkat ke*erdasan %6!" terjadinya disfungsi

    metabolisme" ketidak teraturan hormonal" lingkungan fisik" sosial dan pola

    pengasuhan anak oleh orang tua" guru dan orang-orang yang berpengaruh di

    sekitarnya.

    4anyak penelitian menunjukkan efektifitas pengobatan dengan

    psy*hostimulants" yang memfasilitasi pengeluaran dopamine dan noradrenergi*

    tri*y*li*s. Kondisi ini mengungatkan sepukalsi adanya gangguan area otak yang

    dikaitkan dengan kekuirangan neurotransmitter. Sehingga neurotransmitters

    dopamine and norepinephrine sering diokaitkan dengan ADHD..

    7aktor genetik tampaknya memegang peranan terbesar terjadinya

    gangguan perilaku ADHD.Beberapa penelitian yang dilakukan ditemukan bah#a

    hiperaktifitas yang terjadi pada seorang anak selalu disertai adanya ri#ayat

    gangguan yang sama dalam keluarga setidaknya satu orang dalam keluarga dekat.

    ,

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    7/24

    Didapatkan juga sepertiga ayah penderita hiperaktif juga menderita gangguan

    yang sama pada masa kanak mereka. 8rang tua dan saudara penderita ADHD

    mengalami resiko 0-9 kali lebih mudah terjadi ADHD" kembar mono5ygoti* lebih

    mudah terjadi ADHD dibandingkan kembar di5ygoti* juga menunjukkan

    keterlibatan fator genetik di dalam gangguan ADHD. Keterlibatan genetik dan

    kromosom memang masih belum diketahui se*ara pasti. 4eberapa gen yang

    berkaitan dengan kode reseptor dopamine dan produksi serotonin" termasuk

    DRD4, DRD5, DAT, DBH, 5-HTT, dan 5-HTR1B, banyak dikaitkan dengan

    ADHD.

    Penelitian neuropsikologi menunjukkkan kortek frontal dan sirkuit yang

    menghubungkan fungsi eksekutif bangsal ganglia. Katekolamin adalah fungsi

    neurotransmitter utama yang berkaitan dengan fungsi otak lobus frontalis.

    Sehingga dopaminergi* dan noradrenergi* neurotransmission tampaknya

    merupakan target utama dalam pengobatan ADHD.

    Teori lain menyebutkan kemungkinan adanya disfungsi sirkuit neuron di

    otak yang dipengaruhi oleh dopamin sebagai neurotransmitter pen*etus gerakan

    dan sebagai kontrol aktifitas diri. Akibat gangguan otak yang minimal" yang

    menyebabkan terjadinya hambatan pada sistem kontrol perilaku anak. Dalam

    penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan $:% didapatkan

    gambaran disfungsi otak di daerah mesial kanan prefrontal dan striae sucortical

    yang mengimplikasikan terjadinya hambatan terhadap respon-respon yang tidak

    relefan dan fungsi-fungsi tertentu. Pada penderita ADHD terdapat kelemahan

    aktifitas otak bagian korteks prefrontal kanan ba#ah dan kaudatus kiri yang

    berkaitan dengan pengaruh keterlambatan #aktu terhadap respon motorik

    terhadap rangsangan sensoris.

    4eberapa peneliti lainnya mengungkapkan teori maturation la*k atau suatu

    kelambanan dalam proses perkembangan anak-anak dengan ADHD. $enurut

    teori ini" penderita akhirnya dapat mengejar keterlambatannya dan keadaan ini

    dipostulasikan akan terjadi sekitar usia pubertas. Sehingga gejala ini tidak

    menetap tetapi hanya sementara sebelum keterlambatan yang terjadi dapat dikejar.

    )

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    8/24

    4anyak peneliti mengungkapkan penderita ADHD dengan gangguan

    saluran *erna sering berkaitan dengan penerimaan reaksi makanan tertentu. Teori

    tentang alergi terhadap makanan" teori feingold yang menduga bah#a salisilat

    mempunyai efek kurang baik terhadap tingkah laku anak" serta teori bah#a gula

    merupakan substansi yang merangsang hiperaktifitas pada anak. Disebutkan

    antara lain tentang teori mega'itamin dan ortomole*ular sebagai terapinya

    Kerusakan jaringan otak atau +brain damage yang diakibatkan oleh trauma

    primer dan trauma yang berulang pada tempat yang sama. Kedua teori ini layak

    dipertimbangkan sebagai penyebab terjadinya syndrome hiperaktifitas yang oleh

    penulis dibagi dalam tiga kelompok. Dalam gangguan ini terjadinya

    penyimpangan struktural dari bentuk normal oleh karena sebab yang berma*am-

    ma*am selain oleh karena trauma. Gangguan lain berupa kerusakan susunan saraf

    pusat SSP! se*ara anatomis seperti halnya yang disebabkan oleh infeksi"

    perdarahan dan hipoksia.

    Perubahan lainnya terjadi gangguan fungsi otak tanpa disertai perubahan

    struktur dan anatomis yang jelas. Penyimpangan ini menyebabkan terjadinya

    hambatan stimulus atau justru timbulnya stimulus yang berlebihan yang

    menyebabkan penyimpangan yang signifikan dalam perkembangan hubungan

    anak dengan orang tua dan lingkungan sekitarnya.

    Penelitian dengan membandingkan gambaran $:% antara anak dengan

    ADHD dan anak normal" ternyata menghasilkan gambaran yang berbeda" dimana

    pada anak dengan ADHD memiliki gambaran otak yang lebih simetris

    dibandingkan anak normal yang pada umumnya otak kanan lebih besar

    dibandingkan otak kiri.

    Dengan pemeriksaan radiologis otak P;T positron e!ission to!ograp"y!

    didapatkan gambaran bah#a pada anak penderita ADHD dengan gangguan

    hiperaktif yang lebih dominan didapatkan aktifitas otak yang berlebihan

    dibandingkan anak yang normal dengan mengukur kadar gula sebagai sumber

    energi utama aktifitas otak! yang didapatkan perbedaan yang signifikan antara

    penderita hiperaktif dan anak normal.

    3

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    9/24

    5$3 2a-+"r Ri!i-"

    Dalam melakukan deteksi dini gangguan perilaku ini maka perlu diketahui

    faktor resiko yang bisa mengakibatkan gangguan ADHD. 4anyak bukti penelitian

    yang menunjukkan peranan disfungsi Susunan saraf pusat SSP!. Sehingga

    beberapa kelainan dan gangguan yang terjadi sejak kehamilan" persalinan dan

    masa kanak-kanak harus di*ermati sebagai faktor resiko.

    Selama periode kehamilan" disfungsi SSP disebabkan oleh gangguan

    metabolik" genetik" infeksi" intoksikasi" obat-obatan terlarang" perokok" alkohol

    dan faktor psikogenik. Penyakit diabetes dan penyakit preeklamsia juga harus

    di*ermati.

    Pada masa persalinan" disebabkan oleh prematuritas" post date" hambatan

    persalinan" induksi persalinan" kelainan letak presentasi bayi!" efek samping

    terapi" depresi sistem immun dan trauma saat kelahiran normal.

    Sedangkan periode kanak-kanak harus di*ermatigangguan saluran *erna

    kronis" infeksi" trauma" terapi medikasi" kera*unan" gangguan metabolik"

    gangguan 'askuler" faktor keji#aan" keganasan dan terjadinya kejang. :i#ayat

    ke*elakaan hingga harus dira#at di rumah sakit"kekerasan se*ara fisik" 'erbal"

    emosi atau merasa diterlantarkan. Trauma yang serius" menerima perlakuan kasar

    atau merasa kehilangan sesuatu selama masa kanak-kanak" tidak sadar diri atau

    pingsan.

    5$8 ;eja)a K)ini!

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    10/24

    dan berlari-lari" berjalan ke sana kemari" bahkan memanjat-manjat. Di samping

    itu" ia *enderung banyak bi*ara dan menimbulkan suara berisik.

    Gejala impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon.

    Ada sema*am dorongan untuk mengatakan=melakukan sesuatu yang tidak

    terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diekspresikan dengan segera dan

    tanpa pertimbangan. >ontoh nyata dari gejala impulsif adalah perilaku tidak sabar.

    Anak tidak akan sabar untuk menunggu orang menyelesaikan pembi*araan. Anak

    akan menyela pembi*araan atau buru-buru menja#ab sebelum pertanyaan selesai

    diajukan. Anak juga tidak bisa untuk menunggu giliran" seperti antri misalnya.

    Sisi lain dari impulsi'itas adalah anak berpotensi tinggi untuk melakukan akti'itas

    yang membahayakan" baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

    Selain ketiga gejala di atas" untuk dapat diberikan diagnosis hiperaktif

    masih ada beberapa syarat lain. Gangguan di atas sudah menetap minimal 3 bulan"

    dan terjadi sebelum anak berusia / tahun. Gejala-gejala tersebut mun*ul

    setidaknya dalam 0 situasi" misalnya di rumah dan di sekolah.

    $anifestasi klinis yang terjadi sangat luas" mulai dari yang ringan hingga

    berat atau bisa terjadi dengan jumlah gejala minimal hingga lebih banyak gejala.

    Tampilan klinis ADHD tampaknuya sudah bisa dideteksi sejak dini Sejas usia

    bayi. Gejala yang harus lebih di*ermati pada usia bayi adalah bayi yang sangat

    sensiti'e terhadap suara dan *ahaya" menangis" menjerit" sulit untuk diam" #aktu

    tidur sangat kurang dan sering terbangun" kolik" sulit makan atau minum susu baik

    AS% atau susu botol." tidak bisa ditenangkan atau digendong" menolak untuk

    disayang" berlebihan air liur" kadang seperti kehausan sering minta minum" Head

    banging membenturkan kepala" memukul kepala" menjatuhkan kepala

    kebelakang! dan sering marah berlebihan.

    Keluhan lain pada anak besar adalah anak tampak >lumsy *anggung!"

    impulsif" sering mengalami ke*elakaan atau jatuh" perilaku aneh=berubah-ubah

    yang mengganggu" gerakan konstan atau monoton" lebih ribut dibandingkan anak

    lainnya. Agresif" %ntelektual %6! normal atau tinggi tapi pretasi di sekolah buruk"

    4ila di sekolah kurang konsentrasi" aktifitas berlebihan dan tidak bisa diam"

    mudah marah dan meledak kemarahannya" nafsu makan buruk. Koordinasi mata

    9

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    11/24

    dan tangan jelek." sulit bekerjasama" suka menentang dan tidak menurut" suka

    menyakiti diri sendiri menarik rambut" menyakiti kulit" membentur kepala dll!

    dan gangguan tidur.

    Tanda dan gejala pada anak yang lebih besar adalah tindakan yang hanya

    terfokus pada satu hal saja dan *enderung bertindak *eroboh" mudah bingung"

    lupa pelajaran sekolah dan tugas di rumah" kesulitan mengerjakan tugas di sekolah

    maupun di rumah" kesulitan dalam menyimak" kesulitan dalam menjalankan

    beberapa perintah" sering ke*eplosan bi*ara" tidak sabaran" gaduh dan bi*ara

    berbelit-belit" gelisah dan bertindak berlebihan" terburu-buru" banyak omong dan

    suka membuat keributan" dan suka memotong pembi*araan dan ikut *ampur

    pembi*araan orang lain

    Gejala-gejala diatas biasanya timbul sebelum umur / tahun" dialami pada

    0 atau lebih suasana yang berbeda di sekolah" di rumah atau di klinik dll!" disertai

    adanya hambatan yang se*ara signifikan dalam kehidupan sosial" prestasi

    akademik dan sering salah dalam menempatkan sesuatu" serta dapat pula timbul

    bersamaan dengan terjadinya kelainan perkembangan" ski5ofrenia atau kelainan

    psikotik lainnya.

    Tampilan lainnya pada anak dengan hiperaktif terjadi disorganisasi afektif"

    penurunan kontrol diri dan aktifitas yang berlebihan se*ara nyata. $ereka

    biasanya bertindak +nekat+ dan impulsif" kurang sopan" dan suka menyela

    pembi*araan serta men*ampuri urusan orang lain. Sering kurang memperhatikan"

    tidak mampu berkonsentrasi dan sering tidak tuntas dalam mengerjakan sesuatu

    serta berusaha menghindari pekerjaan yang membutuhkan daya konsentrasi

    tinggi" tidak menghiraukan mainan atau sesuatu miliknya" mudah marah" sulit

    bergaul dan sering tidak disukai teman sebayanya. Tidak jarang mereka dengan

    kelainan ini disertai adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan" tetapi

    tidak didapatkan kelainan otak yang spesifik. Pada umumnya prestasi akademik

    mereka tergolong rendah dan minder. $ereka sering menunjukkan tidakan anti

    sosial dengan berbagai alasan sehingga orangtua" guru dan lingkungannya

    memperlakukan dengan tidak tepat dan tidak menyelesaikan masalah #

    ?

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    12/24

    Sekitar )1-312 penderita ADHD didapatkan sedkitnya satu gangguan

    perilaku penyerta lainnya. Gangguan perilaku tersebut adalah gangguan belajar"

    restless-legs syndrome" ophthalmi* *on'ergen*e insuffi*ien*y" depresi" gangguan

    ke*emasan" kepribadian antisosia" substan*e abuse" gangguan konduksi dan

    perilaku obsesif-kompulsif.

    Penderita ADHD terjadi disorganisasi afektif" penurunan kontrol diri dan

    aktifitas yang berlebihan se*ara nyata. $ereka biasanya bertindak +nekat+ dan

    impulsif" kurang sopan" dan suka menyela pembi*araan serta men*ampuri urusan

    orang lain. Sering kurang memperhatikan" tidak mampu berkonsentrasi dan

    sering tidak tuntas dalam mengerjakan sesuatu serta berusaha menghindari

    pekerjaan yang membutuhkan daya konsentrasi tinggi" tidak menghiraukan

    mainan atau sesuatu miliknya" mudah marah" sulit bergaul dan sering tidak disukai

    teman sebayanya. Tidak jarang mereka dengan kelainan ini disertai adanya

    gangguan pertumbuhan dan perkembangan" tetapi tidak didapatkan kelainan otak

    yang spesifik. Pada umumnya prestasi akademik mereka tergolong rendah dan

    minder. $ereka sering menunjukkan tidakan anti sosial dengan berbagai alasan

    sehingga orangtua" guru dan lingkungannya memperlakukan dengan tidak tepat

    dan tidak menyelesaikan masalah#

    :esiko terjadi ADHD semakina meningkat bila salah satu saudara atau

    orang tua mengalami ADHD atau gangguan psikologis lainnya. Gangguan

    posikologis dan perilaku tersebut meliputi gangguan bipolar" gangguan konduksi"

    depresi" gangguan disosiatif" gangguan ke*emasan" gangguan belajar" gangguan

    mood" gangguan pani*" obsesif-kompulsif" gangguan pani* disertai goraphobia.

    @uga kelainan perilaku lainnnya seperti gangguan perkembangan perfasif

    termasuk gangguan Asperger" Posttraumati* stress disorder PTSD!" Psy*hoti*"

    So*ial phobia" ganggguan tidur" sindrom Tourette dan ti*ks.

    5$6 Dian"!i!

    Diagnosa hiperaktifitas tidak dapat dibuat hanya berdasarkan informasi

    sepihak dari orang tua penderita saja tetapi setidaknya informasi dari sekolah"

    serta penderita harus dilakukan pemeriksaan meskipun saat pemeriksaan penderita

    1

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    13/24

    tidak menunjukkan tanda-tanda hiperaktif" dengan mempertimbangkan situasi dan

    kondisi saat pemeriksaan dan kemungkinan hal lain yang mungkin mejadi pemi*u

    terjadinya hiperaktifitas. Pada beberapa kasus bahkan membutuhkan pemeriksaan

    psikometrik dan e'aluasi pendidikan. Hingga saat ini belum ada suatu standard

    pemeriksaan fisik dan psikologis untuk hiperaktifitas. %ni berarti pemeriksaan

    klinis haruslah dilakukan dengan sangat teliti meskipun belum ditemukan

    hubungan yang jelas antara jenis pemeriksaan yang dilakukan dengan proses

    terjadinya hiperaktifitas. 4eragam kuesioner dapat disusun untuk membantu

    mendiagnosa" namun yang terpenting adalah perhatian yang besar dan

    pemeriksaan yang terus-menerus" karena tidak mungkin diagnosa ditegakkan

    hanya dalam satu kali pemeriksaan.

    4ila didapatkan seorang anak dengan usia 3 hingga 0 tahun yang

    menunjukkan tanda-tanda hiperaktif dengan prestasi akademik yang rendah dan

    kelainan perilaku" hendaknya dilakukan e'aluasi a#al kemungkinan

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    14/24

    . $enyelesaikan pekerjaan rumah

    0. Pekerjaan atau tugas

    (. $engerjakan perkerjaan rumah bukan karena perilaku mela#an!

    ,. Gagal untuk mengerti perintah

    d. Sering kesulitan mengatur tugas dan kegiatan

    e. Sering menghindar" tidak senang atau enggan mengerjakan tugas yang

    membutuhkan usaha seperti pekerjaan sekolah atau perkerjaan rumah!

    f. Sering kehilangan suatu yang dibutuhkan untuk tugas atau kegiatan

    permainan" tugas sekolah" pensil" buku dan alat sekolah lainnya !!

    g. Sering mudah mengalihkan perhatian dari rangsangan dari luar yang tidak

    berkaitan

    h. Sering melupakan tugas atau kegiatan segari-hari

    0! ;nam atau lebih gejala dari ,ipera-+ii+a!

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    15/24

    a. Sering mengeluarkan perkataan tanpa berpikir" menja#ab pertanyaan sebelum

    pertanyaannya selesai.

    b. Sering sulit menunggu giliran atau antrian

    *. Sering menyela atau memaksakan terhadap orang lain misalnya dalam

    per*akapan atau permainan!.

    K:%T;:%A 4 Gejala hiperaktif-impulsif yang disebabkan gangguan sebelum

    usia / tahun.

    K:%T;:%A > 4eberapa gangguan yang menimbulkan gejala tampak dalam

    sedikitnya 0 atau lebih situasi misalnya di kelas" di permainan

    atau di rumah !

    K:%T;:%A D Harus terdapat pengalaman manifestasi bermakna se*ara jelas

    mengganggu kehidupan sosial" akademik" atau pekerjaan !

    K:%T;:%A ; Gejala tidak terjadi sendiri selama perjalanan penyakit dari

    Per'asi'e De'elopmental Disorder" S*hi5ophrenia" atau

    gangguan psikotik dan dari gangguan mental lainnya

    Gangguian Perasaan" Gangguan ke*emasan" Gangguan

    Disosiatif atau gangguan kepribadian!

    Diagnosis ADHD" Tipe kombinasi jika terdapat pada A dan A0 yang

    didaptkan dalam 3 bulan terakhir. ADHD tipe %natentif redominan jika dalam

    kriteria didapatkan A" tetapi tidak didapatkan gejala pada A0 dalam 3 bulan

    terakhir. ADHD Hiperaktif Predominan -Tipe %mpulsif! jika kriteria didapatkan

    A0 tapi tidak dijumpai kriteria A dalam 3 bulan terakhir.

    Kriteria diagnostik hiperaktifitas adalah ditemukannya 3 gejala atau lebih yang

    menetap setidaknya selama 3 bulan. Gejala-gejala diatas biasanya timbul sebelum

    umur / tahun" dialami pada 0 atau lebih suasana yang berbeda di sekolah" di

    rumah atau di klinik dll!" disertai adanya hambatan yang se*ara signifikan dalam

    kehidupan sosial" prestasi akademik dan sering salah dalam menempatkan sesuatu"

    serta dapat pula timbul bersamaan dengan terjadinya kelainan perkembangan"

    ski5ofrenia atau kelainan psikotik lainnya.

    (

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    16/24

    5$ De+e-!i Dini

    Deteksi dini ADHD dilakukan jika ada indikasi atau bila ada keluhan dari

    orang tua=pengasuh anak atau ada ke*urigaan tenaga kesehatan" kader kesehatan"

    4K4" petugas PAD

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    17/24

    - Ajukan pertanyaan dengan lambat" jelas dan nyaring" satu persatu perilaku

    yang tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. @elaskan pada orang

    tua=pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau takut menja#ab.

    - akukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan kemampuan anak

    sesuai dengan pertanyaan pada formulir deteksi dini GPPH.

    - Keadaan yang ditanyakan=diamati pada anak dimanapun anak berada"

    misal ketika di rumah" sekolah" pasar" toko dll!B setiap saat dan ketika anak

    dengan siapa saja.

    - >atat ja#aban dan hasil pengamatan perilaku anak selama dilakukan

    pemeriksaan. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dija#ab.

    %nterpretasi

    4eri nilai pada masing-masing ja#aban sesuai dengan Cbobot nilai

    berikut ini dan jumlahkan nilai masing-masing ja#aban menjadi nilai total

    Eilai 1 jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak.

    Eilai jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak.

    Eilai 0 jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak.

    Eilai ( jika keadaan tersebut selalu ada pada anak.

    4ila nilai total ( atau lebih" kemungkinan anak mengalami GPPH.

    %nter'ensi

    - Anak dengan kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke :umah Sakit yang

    memiliki fasilitas kesehatan ji#a=tumbuh kembang anak untuk konsultasi

    dan pemeriksaan lebih lanjut.

    - 4ila nilai total kurang dari ( tetapi anda ragu-ragu" jad#alkan

    pemeriksaan ulang bulan kemudian. Ajukan pertanyaan pada orang-

    orang terdekat dengan anak orang tua" pengasuh" nenek" guru" dsb!.

    5$7 Penananan Dini

    )

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    18/24

    $elihat penyebab ADHD yang belum pasti terungkap dan adanya

    beberapa teori penyebabnya" maka tentunya terdapat banyak terapi atau *ara

    dalam penanganannya sesuai dengan landasan teori penyebabnya.

    Terapi medikasi atau farmakologi adalah penanganan dengan

    menggunakan obat-obatan. Terapi ini hendaknya hanya sebagai penunjang dan

    sebagai kontrol terhadap kemungkinan timbulnya impuls-impuls hiperaktif yang

    tidak terkendali. Sebelum digunakannya obat-obat ini" diagnosa ADHD haruslah

    ditegakkan lebih dulu dan pendekatan terapi okupasi lainnya se*ara simultan juga

    harus dilaksanakan" sebab bila penanganan hanya diutamakan obat maka tidak

    akan efektif se*ara jangka panjang.

    Terapi nutrisi dan diet banyak dilakukan dalam penanganan penderita.

    Diantaranya adalah keseimbangan diet karbohidrat" penanganan gangguan

    pen*ernaan %ntestinal Permeability or Feaky Gut SyndromeF!" penanganan

    alergi makanan atau reaksi simpang makanan lainnya. 7eingold Diet dapat dipakai

    sebagai terapi alternatif yang dilaporkan *ukup efektif. Suatu substansi asam

    amino protein!" -Tyrosine" telah diuji-*obakan dengan hasil yang *ukup

    memuaskan pada beberapa kasus" karena kemampuan -Tyrosine mampu

    mensitesa memproduksi! norepinephrin neurotransmitter! yang juga dapat

    ditingkatkan produksinya dengan menggunakan golongan amphetamine.

    4eberapa terapi biomedis dilakukan dengan pemberian suplemen nutrisi"

    defisiensi mineral" essential 7atty A*ids" gangguan metabolisme asam amino dan

    toksisitas ogam berat. Terapi ino'atif yang pernah diberikan terhadap penderita

    ADHD adalah terapi ;;G 4iofeed ba*k" terapi herbal" pengobatan homeopatik

    dan pengobatan tradisional >ina seperti akupuntur.

    Terapi yang diterapkan terhadap penderita ADHD haruslah bersifat

    holistik dan menyeluruh. Penanganan ini hendaknya melibatkan multi disiplin

    ilmu yang dilakukan antara dokter" orangtua" guru dan lingkungan yang

    berpengaruh terhadap penderita se*ara bersama-sama. Penanganan ideal harus

    dilakukan terapi stimulasi dan terapi perilaku se*ara terpadu guna menjamin

    keberhasilan terapi.

    3

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    19/24

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    20/24

    dirinya tidak tertimbun kelebihan tenaga yang dapat menga*aukan seluruh

    kegiatan yang harus dilakukan. Easehat untuk orangtua" sebaiknya orang tua

    selalu mendampingi dan mengarahkan kegiatan yang seharusnya dilakukan si-

    anak dengan melakukan modifikasi bentuk kegiatan yang menarik minat"

    sehingga lambat laun dapat mengubah perilaku anak yang menyimpang. Pola

    pengasuhan di rumah" anak diajarkan dengan benar dan diberikan pengertian yang

    benar tentang segala sesuatu yang harus ia kerjakan dan segala sesuatu yang tidak

    boleh dikerjakan serta memberi kesempatan mereka untuk se*ara psikis menerima

    petunjuk-petunjuk yang diberikan.

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    21/24

    BAB 3

    PENUTUP

    ADHD atau Attention Defi*ite Hypera*ti'ity Disorder pada anak yang

    merupakan gangguan perilaku yang semakin sering ditemukan. Seringkali karena

    kurang pemahaman dari orangtua dan guru serta orang-orang disekitarnya anak

    diperlakukan tidak tepat sehingga *enderung memparah keadaan. Terdapat

    beberapa pegangan dalam mendiagnosa ADHD" gejala hiperaktifitas harus dapat

    dilihat pada setidaknya di dua tempat yang berbeda dengan kondisi setting! yang

    berbeda pula. $aka dari itu" perlu adanya deteksi dini terhadap gejala

    hiperaktifitas yang terjadi pada anak untuk menentukan apakah termasuk ADHD

    ataupun tidak.

    Terapi yang diterapkan terhadap penderita ADHD haruslah bersifat

    holistik dan menyeluruh. Penanganan ini harus melibatkan multi disiplin ilmu

    yang dikoordinasikan antara dokter" orangtua" guru dan lingkungan yang

    berpengaruh terhadap penderita.

    ?

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    22/24

    DA2TAR PUSTAKA

    Ameri*an A*ademy of Pediatri*s. >lini*al Pra*ti*e Guideline Treatment of the

    S*hool-Aged >hild ith Attention Defi*it Hypera*ti'ity Disorder.

    Pediatri*s &ol. 19 Eo. ,. Ameri*an Psy*hiatri* Asso*iation PressB ??, /9-9).

    4a'ing " au*ht $" S*hmidt $H Atypi*al frontal brain a*ti'ation in ADHD

    pres*hool and elementary s*hool boys and girls. @ Am A*ad >hild Adoles*

    Psy*hiatry ??? Eo'B (9! (3(-/

    4iederman @" 7araone S&" $ilberger S %s *hildhood oppositional defiant disorder

    a pre*ursor to adoles*ent *ondu*t disorderI 7indings from a four-year

    follo#-up study of *hildren #ith ADHD. @ Am A*ad >hild Adoles*

    Psy*hiatry ??3 SepB ()?! ?(-01,

    4ro#n T; 4ro#n ADD S*ales. San Antonio" TJ Psy*hologi*al >orpB ??3 )-3.

    4ush G" 7ra5ier @A" :au*h S Anterior *ingulate *orte dysfun*tion in attention-

    defi*it=hypera*ti'ity disorder re'ealed by f$:% and the >ounting Stroop.

    4iol Psy*hiatry ??? @un )B ,)0! ),0-)0

    >asey 4@" >astellanos 7J" Giedd @E %mpli*ation of right frontostriatal *ir*uitry

    in response inhibition and attention-defi*it=hypera*ti'ity disorder. @ Am

    A*ad >hild Adoles* Psy*hiatry - Sarfatti S;B (3(! (/,-9(

    >hild de'elopment institute. About Attention Defi*it Hypera*ti'ity Disorder

    ADD=ADHD. >hild De'elopment %nstitute 011(

    ttp==###.*hildde'elopmentinfo.*om=disorders=adhd.shtml.

    Daruna @H" Dalton :" 7orman $A. Attention defi*it hypera*tifity disorder.

    4ehrman :;" Kliegman :$" @enson H4. Eelson tetbook of pediatri*s.

    3thed. 4 Saunders >o.

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    23/24

    Dul*an $ Pra*ti*e parameters for the assessment and treatment of *hildren"

    adoles*ents" and adults #ith attention-defi*it=hypera*ti'ity disorder.

    Ameri*an A*ademy of >hild and Adoles*ent Psy*hiatry. @ Am A*ad >hild

    Adoles* Psy*hiatry ??/ 8*tB (31 Suppl! 9)S-0S

    ;lia @" Ambrosini P@" :apoport @ Treatment of attention-defi*it-hypera*ti'ity

    disorder. E ;ngl @ $ed ??? $ar B (,11! /91-9

    7araone S&" Sergeant @" Gillberg >" 4iederman @ The orld#ide Pre'alen*e of

    ADHD %s it an Ameri*an >onditionI orld Psy*hiatry 011(B01,-(.

    7araone S&" Perlis :H" Doyle A;" et al $ole*ular geneti*s of attention-

    defi*it=hypera*ti'ity disorder. 4iol Psy*hiatry 011) @un B )/! ((-0(

    Green H >hild and Adoles*ent >lini*al Psy*hopharma*ology. 4altimore " $d

    illiams L ilkinsB ??) )3-//.

    Greenhill Diagnosing attention-defi*it=hypera*ti'ity disorder in *hildren. @

    >lin Psy*hiatry ??9B )? Suppl / (-,

    Hunt :D " Paguin A" Payton K An update on assessment and treatment of

    *omple attention-defi*it hypera*ti'ity disorder. Pediatr Ann 011 $arB

    (1(! 30-/0. @ensen PS 7a*t 'ersus fan*y *on*erning the multimodal

    treatment study for attention-defi*it hypera*ti'ity disorder. >an @

    Psy*hiatry ??? De*B ,,1! ?/)-91

    %$H. Attention Defi*it Hypera*ti'ity Disorder. E%$H Publi* %nMuiries 4ethesda"

    o.

    $aryland " ooperati'e Group A ,-month randomi5ed *lini*al trial of treatment

    strategies for attention-defi*it=hypera*ti'ity disorder. The $TA

    >ooperati'e Group. $ultimodal Treatment Study of >hildren #ith ADHD.

    Ar*h Gen Psy*hiatry ??? De*B )30! 1/(-93

    0

  • 7/24/2019 ADHD-1 EDIT.doc

    24/24

    $ultimodal Treatment Study $oderators and mediators of treatment response for

    *hildren #ith attention-defi*it=hypera*ti'ity disorder the $ultimodal

    Treatment Study of *hildren #ith Attention-defi*it=hypera*ti'ity disorder.

    Ar*h Gen Psy*hiatry ??? De*B )30! 199-?3

    :am*handani P" @oughin >" N#i $ Attention defi*it hypera*ti'ity disorder in

    *hildren. >lin ;'id 0110 @unB 030-/.

    :ee'es G" S*h#eit5er @ Pharma*ologi*al management of attention-defi*it

    hypera*ti'ity disorder. ;pert 8pin Pharma*other 011, @unB )3! ((-01

    :ugino TA" Samso*k T> $odafinil in *hildren #ith attention-defi*it

    hypera*ti'ity disorder. Pediatr Eeurol 011( AugB 0?0! (3-,0

    :utter $" Taylor ;" Herso' >hild and Adoles*ent Psy*hiatry $odern

    Approa*hes. (rd ed. 8ford "