Aceh Review Kurikulum Lptk

Embed Size (px)

Citation preview

  • REVIEW KURIKULUM LPTK MENYONGSONG BERLAKUKANNYA KURIKULUM 2013

    Oleh : Prof. Dr. Ali Mudlofir, M.Ag.

    DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL DI IAIN AR-RANIRI BANDA ACEHTanggal 17-19 Mei 2013

  • ISU-ISU PENTING DALAM KURIKULUM 2013 Pendekatan Tematik (SD/MI)Berangkat dari benda, situasi empirik, peristiwa, kasusMengedepankan strategi aktif learning (CTL,, Discovery, Inquiry, Modeling, Problem Based Learning, dll) Memasukkan nilai-nilai karakterMenanamkan life skills (Hard skills dan Soft skills)Menanamkan jiwa kewirausahaanPenambahan Kompetensi IntiMenghapus mapel TIK (TIK include pada semua mapel)

  • INTI DARI PENDIDIKAN KARAKTER DAN LIFE SKILLSADALAH MENANAMKAN NILAI:

    Dapat dipercaya (trustworthiness)Menghargai orang lain (respect) Bertanggung jawab (responsibility) Bersikap adil (fairness) Peduli (caring) Menjadi warga negara yang taat (citizenship)

  • Indikator-indikator di atas merupakan nilai-nilai univerasl yang semua orang di dunia meyakini, bahwa nilai-nilai tersebut adalah menjadi indikator karakter baik bagi siapapun di dunia. Dan mereka yang menunjukkan indikator-indikator tersebut, akan memperoleh penghargaan dari masyarakat beradab, dimanapun di dunia.

    Oleh sebab itu, para akademisi dan para pengambil kebijakan dalam pendidikan, menganggap penting pendidikan karakter bangsa, sebagai proses pembinaan dan pengembangan karakter pada setiap warga bangsa/negara

  • 18 INTI KARAKTER ANAK DIDIK MENURUT DEPDIKBUD

    NOISI KARAKTERNOISI KARAKTER 1Religius 10Semangat kebangsaan2Jujur11Cinta tanah air3Toleran12Meghargai prestasi4Disiplin13Bersahabat/komunikatif5Kerja keras14Cinta damai6Kreatif15Gemar membaca7Mandiri16Peduli lingkungan8Demokratis17Peduli sosial9Rasa ingin tahu18Tanggung jawab

  • KAITAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN LIFE SKILLS ?UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 memberi penjelasan terhadap pasal 26 ayat (3) tentang life skills yaitu: Pendidikan yang memberikan kecakapan personal,kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri. Pendidikan karakter merupakan bagian dari pendidikan life skills, karena karakter hakekatnya merupakan akumulasi soft skills seseorang yang telah menyatu, bersenyawa dan menjelma sebagai integritas dirinya.

  • LIFE SKILLSB. SPECIFIC LIFE SKILLS1. PERSONAL LIFE SKILLS 1. ACADEMIC LIFE SKILLSA. GENERIC LIFE SKILLS (Soft skills)2. SOCIAL LIFE SKILLS2. VOCATIONAL LIFE SKILLS

  • A. Kecakapan Hidup Generik (GLS):kecakapan hidup generik adalah kecakapan yang bersifat umum baik personal maupun sosial sebagai prasyarat untuk memperoleh kemampuan tertentu dari spektrum keilmuan dan kejuruan yang sangat luas. Kecakapan Inilah yang sering disebut dengan soft skills Berdasar hasil penelitian Neff dan Citrin (1999) dalam karyanya Lesson From The Top, keberhasilan responden yang diwawancarai 80% karena softskills nya, hanya 20% faktor hardskillsnya.Softskills terdiri dari : a. Intrapersonal skillsb. Interpersonal skills

  • Hasil survey majalah Tempo tentang softskills yang harus dimiliki oleh orang yang berhasil mencapai puncak karir, yaitu: [1] mau bekerja keras,[2] kepercayaan diri tinggi,[3] mempunyai visi ke depan,[4] bisa bekerja dalam tim,[5] memiliki kepercayaan matang,[6] mampu berpikir analitis,[7] mudah beradaptasi, [8] mampu bekerja dalam tekanan,[9] cakap berbahasa Inggris, dan[10] mampu mengorganisir pekerjaan

  • (1) Kecakapan Hidup Personal, misal :Penghayatan diri sebagai makhluk Allah Swt (religius) anggota Menyadari sebagai warga masyarakat dan warga negara (citizenship)Menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki (objektif,relistik)Berpikir rasionalMemiliki semangat/etos kerja yang tinggiUlet/tabah dalam menghadapi berbagai rintanganMemiliki keyakinan akan sebuah kesuksesan (positive thinking)

  • (2) Kecakapan Hidup Sosial :Memiliki kecakapan berkomunikasi dg orang lainMemiliki empatiMemiliki kemampuan manajemen emosi, manajemen konflik Kecakapan bekerjasama, (co-worker, team work)Mampu mengapresiasi karya orang lainTidak egois, tolerandll

  • B. Kecakapan Hidup Spesifik (SLS):Kecakapan hidup spesifik merupakan pengejawantahan kecakapan generik, sering juga disebut dengan kompetensi teknis (hardskills). Kecakapan ini membutuhkan fondasi kecakapan generik yang memadai, sehingga orang yang ingin memiliki kecakapan spesifik yang bagus dipersyaratkan mempunyai kecakapan generik yang bagus pula.

  • (1) Kecakapan Hidup AkademikKecakapan menggali dan menemukan informasiKecakapan menginventarisir inormasiKecakapan melakukan mapping informasiKecakapan mengolah/menganalisis informasi (verifikasi, validasi, trianggulasi, konklusi)Kecakapan menggunakan hasil/informasi tsb. untuk memecahkan masalah dan mengembangkan keilmuan.Misalnya: (a) penguasaan tentang teori berpikir ilmiah dalam MK Metode Penelitian, (b) penguasaan teori mencari kebenaran/validitas data dg berbagai teori uji validitas.

  • (2) Kecakapan Hidup vokasional/ kejuruan :Yaitu kecakapan hidup yang dikaitkan langsung dengan kehidupan nyata di masyarakatBerisi tentang aplikasi teori keilmuan yang dipelajari (kecakapan hidup akademik) pada konteks kehidupan langsungMisalnya penggunaan teori/prinsip berpikir ilmiah pada MK Metode penelitian tsb. Pada hal-hal berikut:(a) Pada aktifitas ekonomi, kewirausahaan dan bisnis, maka muncullah 4P dalam Marketing (place, price, product, promotion)(b) Bagi para tokoh masyarakat/leader sebagai instrumen memecahkan konflik di masyarakat, takmir masjid, lembaga pendidikan, dsb.

  • Kaitannya dengan penyiapan calon guru

    KepribadianPedagogisProfesionalSosialIntegritas kepribadian (1) Norma hukum & sosial, rasa bangga,Konsisten dgn norma; (2) mandiri & etos kerja; (3) berpengaruh positif & disegani; (4) norma religius & diteladani; (4) jujur; Pemahaman peserta didik dan teori dikjar(1) Aspek potensi peserta didik (2) teori belajar & pembelajaran, strategi, kompetensi & isi, dan meran-cang pembelj;(3) menata latar & melaksanakan; (4) asesmen proses dan hasil; dan (5) pengemb akademik & nonakademik

    Penguasaan keilmuan bidang studi(1) Paham materi, struktur, konsep, metode Keilmuanyang menaungi, menerapkan dlm kehidupan sehari-hari;dan (2) metode pengembangan ilmu, telaah kritis, kreatif dan inovatif terhadap bidang studiKemampuan bergaul /komunikasiMenarik, empati, kolaboratif, suka menolong, menjadi panutan (uswatun hasanah), komunikatif, kooperatif

  • PARADIGMA KURIKULUM LPTK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTERLEWAT STRUKTUR MATAKULIAH DAN PROSESPBMKEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI ORGANISASI KEMAHASISWAAN LINGKUNGAN KAMPUS YG HUMANIS

  • PARADIGMA PENDIDIKAN PADA LPTK HARUS BERUBAH Nilai-nilai karakter tersebut dapat dimasukkan dalam pendidikan lewat beberapa cara:Reformulasi struktur kurikulum LPTK; dengan cara memperkuat aspek pedagogik 40% dan konten 60% Reformulasi silabus mata kuliah: untuk memasukkan nilai-nilai karakter, life skills, kewirausahaan, ICTdan pengembangan diri pada SK/KD masing-masing mata kuliah dan proses/pola perkuliahan Praktik perkuliahan harus menjadi model penerapan pendidikan yang berkarakterInsersi pada kegiatan mandiri-terstruktur, praktikum, KKL, PKL, PPL (perpus, gazebo, ruang baca self acces,dll)Insersi pada kegiatan organisasi kemahasiswaan (HMJ,BEM) dan

  • Contoh rumusan Life Skills untuk Mata Kuliah PSI (dapat disisipkan pada SK, KD atau indikator )I. Soft Skill (karakter) sebagai berikut : Tertanamnya rasa gemar membaca Al-Quran, hadis, tafsir, buku-buku fikih, aqidah dan akhlak (kerja keras, rajin, religius)Mampu mengapresiasi khazanah sejarah budaya dan peradaban Islam masa lalu. (respect)Berperilaku sesuai norma islami dan berakhlak mulia.(religius)Memiliki percaya diri dalam menampilkan sosok seorang muslim (responsibility)Memiliki komitmen dalam memegangi ajaran Islam (komitmen)Memiliki toleransi dalam beragama baik intra/antar umat beragama (toleransi)dsb.II. Hard Skills misalnya :Terampil membaca Al-Quran, hadis, tafsir. Menguasai isi/kandungan al-Quran dan ilmunya, hadis dan ilmunya, mengkaji fiqih dan tasawuf dan hubungannya dengan perkembangan IPTEK, dan perkembangan masyarakat.Terampil menerapkan pranata sosial Islam (fiqih) dalam kehidupan sehari-hari.Dapat menerapkan pengantar ilmu-ilmu keislaman tersebut dalam tugas vokasional sebagai guru PAI/BAMemiliki kreatifitas untuk mengembangkan dan memperbaharui/inovasi metodologi kajian-kajian Islam yang efektif di masyarakatMenjadikan Ilmu-ilmu keislaman tersebut sebagai bekal penyuluh keagamaan (konselor), daI, dan leader di masyarakat

  • Contoh rumusan Life Skills untuk Mata kuliah Fikih (dapat disisipkan pada SK, KD atau indikator ) I. Soft Skill (karakter) sebagai berikut : Tertanamnya rasa gemar membaca Al-Quran, hadis, tafsir, buku-buku fikih (kerjakeras, religius)Mampu mengapresiasi khazanah kitab-kitab Fikih masa lalu (respect)Berperilaku sesuai norma islami dan berakhlak mulia. (responsibility)Memiliki percaya diri dalam menampilkan sosok seorang muslim (responsibility)Memiliki komitmen dalam memegangi hukum Islam (komitmen)Memiliki toleransi dalam penerapan hukum Islam (toleran)dsb.II. Hard Skills :Memahami pemetaan hukum Islam dan penerapannya pada semua aspek ibadah dan muamalahMenguasai sumber-sumber hukum Islam dan tingkat kehujjahannya.Memahami cara mengembalikan hukum Islam ke dalilnya.Menguasai ketentuan bermadzhab muntasib dan mustaqilMampu menemukan solusi pada persoalan yang belum ditentukan hukumnya

  • Contoh rumusan life skills Mata Kuliah Ilmu Pendidikan atau Profesi Pendidik :I. Soft Skills (kakarter) :Menghayati dan menginternalisasi profesi guru dan ilmu-ilmu keguruan.Mampu memampilkan diri (performansi) sebagai calon pendidik.Mampu mejalin hubungan/kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan (sesama teman,guru, sekolah, tomas, dll) Mampu menggunakan komunikasi verbal yang sesuai dengan kontek kependidikan, dsb.II. Hard Skills dapat dirumuskan sebagai berikut:1. Mampu menggali, menemukan informasi ilmu pengetahuan kependidikan dengan baik.2. Mampu menggambarkan persoalan-persoalan kependidikan dengan baik.3. Mampu melakukan penelitian kependidikan dengan baikMampu memetakan problematika kependidikan di Indonesia dengan baik.Mampu melakukan inovasi terhadap praktik pendidikan/ pembelajaran yang sedang berlangsung

  • IMPLEMENTASI SOFT SKILLSSoft skills yang akan ditanamkan disamping tertera pada SK/KD, juga harus nampak pada proses PBM, jadi para dosen diharapkan mampu menerapkan pola perkuliahan yang mendukung tertanamnya nilai-nilai soft skills tersebut, juga pada evaluasi akhir.Satu KD tidak harus memuat banyak soft skills, diupayakan soft skills yang paling dekat/relevan dengan KD tersebut.Untuk penguatan Soft skills mahasiswa perlu penyatulangkahan antara pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, para dosen dan para karyawan.

    **