24

Click here to load reader

acara pidana

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: acara pidana

Polres Sidoarjo Dalami Kasus Praktek Aborsi Krian Sabtu, 16 Juni 2012 12:12:22 WIB

Reporter : M. Ismail

Sumber : www.beritajatim.com

Sidoarjo (beritajatim.com) - Satreskrim Polres Sidoarjo terus mendalami kasus dugaan praktek aborsi yang dilakukan Erwin Widiarto (40) di perumahan Griya Krian Residence blok C Desa Sedengan Mijen RT 21 RW 7 Krian.

Menurut Kasat Reskrim Polres Sidoarjo, AKP Andi Sinjaya, dalam pengungkapan kasus, perlu adanya tahapan-tahapan yang harus dilalui.  Diantaranya visum atau pemeriksaan laboratorium dan lainnya. "Saat ini masih didalami," ucap Andi, Sabtu (17/6/2012).

Pengembangan mencari pelaku lain juga akan dilakukan dalam ungkap kasus ini. Bisa jadi masih ada orang lain yang ikut berperan dalam kasus ini. Mungkin soal peran dan perantara diluar untuk mencari pasien.

Mantan Kanit Tipiter Polrestabes Surabaya itu menyatakan, sebelumnya, rumah Erwin itu sudah menjadi gambaran atau incaran kesatuannya, namun kedahuluan Polrestabes Surabaya dari pengembangan di Surabaya. "Sudah lama kami incar kegiatan di dalam rumah putra Edward Armando tersebut, namun lebih dulu digerebek Polrestabes Surabaya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, aktifitas dalam rumah Erwin, digerebek Satreskoba Polrestabes Surabaya dua hari yang lalu. Warga yang berada di sekitar juga curiga karena pernah mendengar orang yang menjerit yang diduga berasal dari pasien yang menggugurkan kandungannya di dalam rumah barisan depan dan tergolong type besar itu.

Rumah tersebut juga terdata, diketahui atas nama Juwito, anggota TNI AD. Kegiatan atau tamu mulai datang ke rumah Erwin juga terlihat mulai sekitar pukul 09 sampai 16.00 Wib.

Dalam penggerebekan itu, Satreskoba Polrestabes Surabaya mengamankan Retnowati (47), warga Bogangin I, Suparno (48) buruh yang tinggal di Simogunung Kramat Timur, Sri Sulistyaningsih (26), distributor spare part HP yang tinggal di Jl. Wonorejo IV dan Suharno (41) penjual kacang yang tinggal di Jl. Putat Jaya C timur VI. Peran masing-masing dalam praktek aborsi akan didalami penyidik Polres Sidoarjo yang mendapatkan pelimpahan kasus ini. [isa/kun]

Page 2: acara pidana

Kehabisan Bensin, Pencuri Tinggalkan Motor di Jalan Sabtu, 16 Juni 2012 11:05:24 WIB

Reporter : Harry Purwanto

Sumber : www.beritajatim.com

Lumajang (beritajatim.com) - Motor Honda Tiger nopol N 1184 YF milik Khoirul Abidin (23), warga Dusun Pasinan Desa Karangbendo Kecamatan Tekung, nyaris digondol maling saat bertamu ke rumah temannya di Desa Klampok Arum Kecamatan Tekung.

Beruntung, motor korban yang kehabisan bensin ditinggal di jalan Desa Klampok Arum "Bula'an" 2 kilometer dari lokasi kejadian oleh pelaku.

"Untung mas, motor saya yang dibawa pelaku kehabisan bensin," ujar Khoirul pada wartawan di rumahnya, Sabtu (16/06/2012).

Dia menceritakan, dirinya bertamu ke rumah teman dan motor diparkir di halaman tanpa dikunci setir. Usai ngobrol ngalor kidul dan hendak pulang, motornya raib dari tempat parkir. "Saya kaget motor hilang," ujarnya.

Mengetahui motornya hilang, korban melapor ke Polsek Tekung. Namun usai melapor, motor tiger korban berada tak jauh dari rumah temannya dengan kondisi ditinggal oleh pelaku. "Ternyata, saat ditemukan bensin motorku kosong," ungkap Khoirul yang sehari-hari menjadi pengangguran.

Polisi menduga pelaku meninggalkan motor tiger curian dikhawatirkan dikejar oleh korban. Apalagi, motor milik Khoirul sangat berat dan bila dituntun bisa diburu warga. "Memang benar ada warga kehilangan motor dan ditemukan di jalan desa di Klampok Arum," ujar Kapolsek Tekung, AKP Khusnul saat dikonfirmasi wartawan. [har/kun]

Page 3: acara pidana

Maling Terus Acak-acak Kota Kediri

Ditinggal Jenguk Cucu, Rumah Kakek Digarong Sabtu, 16 Juni 2012 00:04:46 WIB

Reporter : Nanang Masyhari

Sumber : www.beritajatim.com

Kediri (beritajatim.com) – Kawanan pencuri spesialis rumah kosong terus melancarkan aksinya di wilayah Kota Kediri. Kali ini, rumah Adi Mulyanto (70) di Jalan Cendana, Kelurahan Singonegaran yang menjadi sasarannya.

Barang berharga serta perhiasan senilai puluhan juta rupiah milik korban berhasil dibawa kabur pelaku. Meskipun, kejadian serupa sudah berulang kali terjadi, Polres Kediri Kota belum berhasil mengungkapnya.

Kasubbag Humas Polres Kediri Kota, AKP Surono mengatakan, pihaknya secara intensif menyelidiki kasus pencurian spesialis rumah kosong tersebut. Ia yakin, pelaku sebuah jaringan yang juga melakukan aksinya di tempat lain.

Kasus pencurian di rumah Adi Mulyanto bermula saat korban pergi ke Jombang. Korban sedang menjenguk cucunya. Kemudian, sore harinya, pria tua ini pulang mendapati pagar utama dan garasi sudah terbuka.

Lantas, dua kamar dalam keadaan berantakan, seperti baru saja diacak-acak orang. Curiga rumahnya baru saja dimasuki maling, lantas dia mengecek barang-barang berharganya. Ternyata, uang tunai sebesar Rp12 juta, dua buah jam tangan serta perhiasan emas berupa, gelang, cincin dan kalung telah raib.

Surono menambahkan, petugas sudah melakukan olah TKP serta memeriksa para saksi dan korban. Dugaan sementara, pelaku beerjumlah lebih dari dua orang dan sangat memahami kondisi rumah.

Pihaknya menghimbau masyarakat tidak mudah meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Sementara akibat menjadi korban pencurian korban menderita kerugian hingga Rp 53 juta rupiah. [nng/but]

Page 4: acara pidana

Kasus Penganiayaan Sekwan Surabaya Dilimpahkan ke

KejaksaanJum'at, 15 Juni 2012 23:48:18 WIB

Reporter : Nyuciek Asih

Sumber : www.beritajatim.com

Surabaya (beritajatim.com) - Untuk kali kedua, penyidik Polrestabes Surabaya menyerahkan berkas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Sekretaris Dewan (Sekwan) Hari Sulistyowati terhadap anggota Fraksi Golkar DPRD Surabaya Erick Reginald Tahalele ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya.

Berkas diserahkan setelah penyidik melengkapinya sesuai petunjuk jaksa. Sebelumnya, jaksa mengembalikan berkas ke penyidik karena dinilai belum lengkap. “Sudah dilimpahkan lagi oleh penyidik. Berkas kami terima kemarin (13/6),” kata Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Surabaya Jhudy Ismono, Jumat (15/6/2012).

Jhudy tidak menjelaskan detail materi berkas yang dilengkapi penyidik. Dia beralasan, saat ini berkas masih diteliti anak buahnya. “Jadi tunggu hasil penelitian jaksa, ya,” tandasnya. Dia mengatakan, jika dinilai lengkap, tak lama lagi berkas Sekwan Hary tersebut akan dinyatakan sempurna (P21) dan siap dilimpahkan ke pengadilan untuk disidangkan.

Kasus penganiayaan di lingkungan DPRD Surabaya ini terjadi saat sidang paripurna dewan digelar awal 2012 lalu. Saat itu, anggota dewan Erick Reginald Tahalele dari fraksi Golkar mengkritisi Sekwan soal anggaran dana konsumsi dewan yang dinilainya berlebih. Dia mengusulkan anggaran konsumsi didietkan.

Kritik dan usulan Erick tersebut rupanya memantik respon dari Hary Sulistyowati. Saling sahut pendapat pun terjadi dan bahkan sampai melibatkan emosi antara Erick dan Hary. Keduanya terlibat perang mulut. Puncaknya, Hary melayangkan tangannya dan mengenai wajah Erick hingga kacamatanya pecah. Tak terima, Erick lantas melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Surabaya. [uci/but]

Page 5: acara pidana

Pencurian Kabel Telpon di Pasuruan Kian Marak Jum'at, 15 Juni 2012 23:26:33 WIB

Reporter : M Subkhi

Sumber : www.beritajatim.com

Pasuruan (beritajatim.com) - Aksi pencurian kabel telpon di Kabupaten Pasuruan belakangan kian marak. Kali ini pencurian kabel telpon terjadi di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi. Tak tanggung-tanggung, sepanjang 50 meter kabel telpon milik telkom itu pun, nyaris raib digondol maling.

Kapolsek Purwodadi AKP I Nengah Darsana menuturkan, para pencuri kabel ini diperkirakan berjumlah 4 orang. Namun mereka akhirnya lari tunggang langgang setelah dipergoki warga, saat melakukan aksinya. Melihat kejadian ini, warga pun kemudian langsung melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.

"Sayangnya, kita belum bisa menangkap para pencuri kabel telpon tersebut. 4 orang pelaku itu berhasil melarikan diri, lantaran dipergoki oleh warga setempat. Belakangan memang lagi marak pencurian kabel telkom, mas," terang AKP I Nengah Darsana, Kapolsek Purwodadi, Jumat (15/6/2012) kepada wartawan.

Dari lokasi kejadian, polisi pun berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, yaitu 1 unit motor Yamaha King N 3351 UT, sebuah gergaji dan 50 meter kabel telpon. "Pelaku diduga dari kelompok Khoirul dkk dari Dusun Dodol, Desa Pelinggisan, Kecamatan Kraton," jelasnya. [bec/but]

Page 6: acara pidana

Rusia Buka Kasus Kriminal Sukhoi

Kistyarini | Jumat, 11 Mei 2012 | 09:12 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Komite Investigasi Rusia telah membuka kasus kriminal berkaitan dengan kecelakaan pesawat Rusia Sukhoi Superjet100 di Indonesia, yang penumpangnya berjumlah setidaknya 45 orang belum ditemukan.

Juru bicara komite Vladimir Markin mengatakan, penyelidikan jatuhnya pesawat komersial Sukhoi Superjet 100 dimulai pada hari Kamis."Sebagai bagian dari kasus pidana, peneliti harus menganalisis prosedur pelatihan kru pesawat sebelum penerbangan dan untuk menilai kondisi teknis pesawat itu sendiri sebelum meninggalkan Rusia," katanya kepada wartawan.

Teknisi yang mempersiapkan pesawat untuk penerbangan dan karyawan Sukhoi Sipil Aircraft (SCA) yang bertanggung jawab untuk proyek Superjet 100 juga akan diperiksa, katanya.Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev telah memerintahkan dilakukannya penyelidikan itu.Pesawat tersebut lepas landas dari pangkalan udara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur, tetapi kemudian Sukhoi Superjet 100 kehilangan kontak pada pukul 14.25, Rabu, ketika mencoba untuk turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki.  Satu tim pencarian melihat reruntuhan pesawat yang hilang itu di sisi Gunung Salak, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis pagi.

Menurut seorang pejabat Indonesia, tim penyelamat telah tiba di tempat kecelakaan itu dan telah menemukan mayat-mayat, tetapi sejauh ini tidak ada yang selamat.Presiden SCA Vladimir Prisyazhnyuk mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat itu membawa 45 orang, termasuk delapan warga Rusia, seorang warga Perancis, seorang warga Amerika Serikat, dua orang warga Italia, dan 33 orang warga Indonesia.Laporan-laporan lain mengenai jumlah orang di dalam pesawat tersebut bervariasi, antara 46 dan 50 orang . Sumber : Antara

Page 7: acara pidana

Pegawai BPS Dibacok Diduga karena Dendam

Jum'at, 15 Juni 2012 20:03:46 WIB

Reporter : Harry Purwanto

Lumajang (beritajatim.com) - Hasil penyelidikan aparat kepolisian atas kasus

kekerasan dengan menggunakan senjata tajam yang menimpa pegawai Badan

Pusat Statitik (BPS) Lumajang diduga ada motif dendam.

Korban Abdul Muntolib (47), warga Perumaham Tukum Indah, Desa Tukum,

Kecamatan Tekung yang tangan kirinya dibacok orang tak dikenal saat mengendara motor bersama

istrinya di depan Kantor Dinas Perhubungan Lumajang, Jl. Gatot Subroto Desa Karangsari Kecamatan

Sukdono. Peristiwa berdarah itu terjadi hari Kamis (14/06/2012) kemarin "Kasus pembacokan kemarin,

diduga ada urusan pribadi antara pelaku dengan korban," kata Kapolres Lumajang, AKBP Susanto di

ruang kerjanya, Jumat (16/06/2012).

Dia menambahkan, dugaan ini diperoleh setelah melakukan pemeriksaan pada korban dan saksi

baik di TKP dan keluarga korban. Karena, pelaku usai melakukan pembacokan tidak merampas motor

atau barang berharga milik korban. "Ini tidak murni kejahatan jalanan," jelasnya.

Sementara, kondisi tangan kiri korban sudah cukup membaik, setelah dilakukan operasi

penyambungan urat. Kini korban berada di ruang observasi perawatan RSUD Dr. Haryoto Lumajang.

[har/but]

 

Page 8: acara pidana

Disimpan dalam Jok Motor, Uang Rp 40 Juta Raib Jum'at, 15 Juni 2012 19:15:48 WIB

Reporter : Misti P. Mojokerto (beritajatim.com) - Perampokan nasabah bank

kembali terjadi di wilayah hukum Polres Mojokerto. Kali ini menimpa, Sahudi (48) warga Dusun Carang Rejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Uang senilai Rp 40 juta yang ditaruh dalam jok motornya raib.

Saat itu, korban yang baru mengambil uang dari Bank BCA di Jalan Cokroaminoto, Kota Mojokerto mampir ke SPBU Sooko untuk buang air kecil. Uang senilai Rp 40 juta, ia taruh dalam jok motor Vario nopol S 4158 YL dan diparkir di depan toilet SPBU.

Namun selang beberapa menit, korban kembali dari toilet dan melihat jok motornya terbuka dengan posisi kunci pada jok motornya rusak. Uang yang ada di dalam jok motornya raib. Korban pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sooko.

Di hadapan pentugas, istri korban menuturkan ia curiga ada dua orang yang menggendarai motor Suzuki Satria mengikuti suaminya. ''Suami saya bawa motor sendiri, saya membawa mobil pick up di belakang suami saya. Saya melihat ada dua orang yang mengendarai motor Suzuki Satria membuntuti suami saya,'' ungkap istri korban, Jumat (15/06/2012) tadi sore.

Namun ia mengaku tak mengetahui saat orang yang dicurigai tersebut merusak jok motor dan membawa kabur uang senilai Rp 40 juta milik suaminya tersebut. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. ''Untuk keperluan penyelidikan, kita masih meminta keterangan korban dan sejumlah saksi,'' jelas Kapolsek Sooko, AKP Sri Witono. [tin/but]

 

Page 9: acara pidana

Suami Berangkat Kerja

Istri Undang Pria Lain ke Kamarnya Jum'at, 15 Juni 2012 18:16:03 WIB

Reporter : Nanang Masyhari Kediri (beritajatim.com) - Ditinggal suami pergi kerja, seorang ibu rumah tangga di Kota Kediri

malah berselingkuh dengan tetangganya. Sehingga, Raini akhirnya dilaporkan ke Polres Kediri Kota.Suami malang itu bernama Dollar Sayuti, warga Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota Kediri.

Selain melaporkan istrinya, ia juga melaporkan Sukadi, pria paroh baya yang juga tetangga dekatnya ke polisi.

“Laporan korban sudah kita terima. Korban telah kita mintai keterangan. Selanjutnya, kami akan memanggil para terlapor untuk kita periksa. Apabila mereka terbukti melakukan perzinaan, maka akan kita tindak secara tegas,” ujar Kasubbag Humas Polres Kediri Kota, AKP Surono, Jumat (15/2012).

Kepada petugas, korban mengatakan, perselingkuhan antara istri dan tetangganya dipergokinya secara langsung. Awalnya, korban pamit istrinya mengambil truk di wilayah Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. Truk tersebut milik juragannya yang hendak dipakai bekerja.

Setelah beberapa saat pergi, korban kembali pulang. Dia teringat rokoknya tertinggal di rumah. Pada saat membuka pintu yang tidak terkunci, korban terkejut. Dia melihat istrinya sedang bersama Sukardi, dalam keadaan setengah telanjang.

Merasa telah dikhianati, kemudian korban melapor ke Polres Kediri Kota. Korban meminta kepolisian menindak tegas kedua pelaku.

Ditambahkan Surono, polisi telah mengamankan barang bukti berupa celana dalam istri korban guna proses penyelidikan lebih lanjut. Polisi mengancam kedua pelaku dengan pasal 284 KUHP tentang perzinahan, dengan ancaman hukuman maksimal sembilan bulan penjara. [nng/but]

Page 10: acara pidana

Perampok Berpistol Gasak Emas 5 Kg Jum'at, 15 Juni 2012 17:39:49 WIB Reporter : Nanang Masyhari

Nganjuk (beritajatim.com) - Aksi perampokan di siang bolong ini terjadi di toko emas  Indah Jaya di kawasan pasar Desa Karang Semi, Kecamatan Gondang, Kabupaten  Nganjuk. Pelaku yang diketahui berjumlah empat orang membawa senjata api (pistol) berhasil menggasak emas seberat 5 kilogram atau senilai Rp 1 miliar.

Aksi perampokan tersebut berlangsung sangat cepat. Pelaku berjumlah empat orang pria memakai cadar datang ketika toko sedang dijaga oleh seorang karyawan bernama Ainur Rofiq. Keempatnya menggunakan dua sepeda motor Yamaha Scorpio diparkir di depan toko.

Seorang pelaku berjaga di luar dengan menenteng senjata api jenis pistol. Sementara  ketiga pelaku yang lain masuk ke toko dan melumpuhkan penjaga dengan monodongkan pistol ke arah kepalanya. Mereka mendesak penjaga membuka tempat penyimpanan emas.

Karena ketakutan, penjaga hanya bisa menuruti permintaan pelaku. Setelah pintu tempat penyimpanan emas terbuka, pelaku menggasak seluruh emas yang diperkirakan mencapai 5 kilogram dengan taksir kerugian mencapai Rp 1 miliar

Karyawan bengkel yang ada di sebelah toko Sujito, menjadi salah seorang saksi aksi perampokan tersebut. Tetapi, dia tidak berani melakukan pembelaan. Saat itu, kata Jito, sempat ada teriakan dari toko emas.

Dia sempat menghampiri toko. Tetapi, dia langsung ditodong oleh pistol oleh pelaku yang berada di luar. Dia diminta untuk tidak ikut campur. Lalu, usai menggasak emas, keempat pelaku langsung melarkan diri kearah utara menuju Kecamatan Kota Gondang

Terpisah, Aiptu Suyanto, selaku kasi Humas Polsek Gondang mengatakan, petugas tiba di lokasi yang memasang garis polisi dan melakukan olah TKP. Petugas menemukan magazine atau tempat peluru pistol yang diduga milik pelaku tertinggal di dalam took

Hingga saat ini petugas kepolisian masih mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk dugaan aksi perampokan yang dilakukan oleh teroris mengingat mereka membawa senjata rakitan. [nng/but]

Page 11: acara pidana

Dinilai Langgar UU Perlindungan Anak

Pelaku Video Mesum Tekung Dijadikan Tersangka Jum'at, 15 Juni 2012 17:31:25 WIB

Reporter : Harry Purwanto

Lumajang (beritajatim.com) - Setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan, Polres

Lumajang langsung menetapkan tersangka pelaku video mesum Tekung. Pelaku laki-laki, D

(16), asal Desa Wonokerto ditetapkan sebagai tersangka, karena berbuat asusila pada RP (13)

asal Desa Karangbendo Kecamatan Tekung.

"Untuk korban RP, kami jadikan saksi dan korban," kata Kapolres Lumajang, AKBP

Susanto pada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (15/06/2012).

Dia mengatakan, dalam kasus ini, pihaknya menjerat pelaku dengan undang-undang

perlindungan anak. Pasalnya, si pelaku dengan sengaja menyetubuhi korban di tempat umum.

"Kami sudah menahan pelaku," ungkapnya.

Sementara, pengambil gambar video pasangan anak muda melakukan hubungan intim di

Kantor UPTD Pendidikan Tekung juga dijadikan saksi. "Selain pengambil gambar, pengunggah

video di dunia maya kami juga jadikan saksi," jelas Kapolres.

Sekadar diketahui, video mesum pelajar tersebut beredar di kecamatan Tekung

Kabupaten Lumajang. Video yang berdurasi 3 menit 52 detik diperankan oleh dua remaja di

sebuah teras depan kantor yang diduga UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Tekung. si perempuan

siswi kelas VII SMPN 1 Tekung dan si laki-laki adalah siswa DO dari sekolah bersangkutan. Si

laki dikeluarkan karena diduga pernah melakukan pencurian di sekolahnya. [har/but]

Page 12: acara pidana

Penganiayaan di Ponpes Jombang

Praakk.. Santri Cilik Dikepruk Jam Dinding Jum'at, 15 Juni 2012 16:20:28 WIB

Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Tiga orang santri cilik salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di kawasan Desa Sengon, Kecamatan Jombang, mengeroyok temannya berinisial CL (13), warga Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh. Korban sempat dikepruk menggunakan jam dinding. Selain itu, mulut korban juga disumpal menggunakan pasta gigi. Akibat pengeroyokan itu, CL mengalami luka memar pada mata dan kepalanya.

Tak terima atas perlakuan tersebut, orang tua korban melaporkannya ke Polres Jombang. Ketiga santri cilik yang dilaporkan tersebut adalah Bg (15), asal Kauman, Mojoagung; YY (14), dan AD (15), serta Dk (14). Kini kasus pengeroyokan tersebut langsung ditanganioleh unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres setempat, Jumat (15/6/2012).

Informasi yang diperoleh menyebutkan, aksi pengeroyokan yang menimpa korban terjadi pada Selasa kemarin sekitar pukul 09.30. Awalnya, korban diketahui tengah mengikuti kegiatan belajar-mengajar di kelasnya yang berada di lingkungan ponpes. Ketika dentang bel istirahat berbunyi, korban langsung berjalan keluar kelas.

Beberapa saat kemudian, korban didatangi oleh Dk. Namun tanpa diduga, ketika tepat di depannya, Dk langsung menuduh korban telah mengambil uang miliknya. Mendengar hal tersebut, korban seketika membantah. Namun, Dk tak percaya. Pada saat bersamaan, muncul Bg. Tanpa banyak omong, Bg langsung meminta agar berkata jujur. Namun korban tetap bersikukuh tak mengambil uang seperti yang ditudingkan.

Bantahan tersebut memantik emosi Bg. Selanjutnya, Bg memukul korban dengan menggunakan sebuah jam dinding yang berada di dekatnya dan tepat mengenai kepala korban. Sembari menahan rasa sakit, korban memilih untuk segera masuk ke ruang kelasnya. Saat berada di dalam kelas, 2 orang teman Dk lainnya, yakni YY dan AD juga melakukan intimidasi. Mereka mengolok-olok CL dengan sebutan maling.

Usai kejadian itu, korban kembali melanjutkan mengikuti pelajaran di kelas. Namun tanpa diduga, ketika pelajaran usai, korban langsung dibawa YY dan AD ke kamar asrama ponpes. Lagi-lagi, korban langsung dikeroyok. Tak puas memukul, para santri cilik ini menyumpal mulut korban dengan menggunakan pasta gigi.

Puas mengeroyok hingga memar, para pelaku melepaskan korban. Usai kejadian itu, korban langsung mengabarkannya ke orang tuanya. "Kami sudah menerima laporan itu. Selain meminta keterangan korban, kami segera memanggil saksi-saksi," kata Kasubbag Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo. [suf/but]

Page 13: acara pidana

Gelapkan Motor, Kakek 5 Cucu Dibui Jum'at, 15 Juni 2012 14:10:13 WIB

Reporter : Brama Yoga Kiswara

Malang(beritajatim.com) - Kakek 5 cucu diamankan Tim Buser Polres Malang, Jumat

(15/6/2012) siang. Dari hasil pemeriksaan, kakek bernama Ponimon (55), warga Dusun Krajan,

Desa Wonokerto, Kabupaten Malang, terbukti menggelapkan banyak motor.

Modus yang dilakukan pelaku, berpura-pura membeli motor. Namun, belum sempat dibayar

pelaku justru menggadaikan motor yang baru dibelinya dari warga.

Korban terakhir yang diperdaya Ponimon bernama Basori (35), warga Desa

Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Motor Basori merk Happy, dibeli

pelaku seharga Rp.1,5 juta. Hanya saja, pelaku justru cuma membayar motor seharga

Rp.300.000. "Saya masih bayar Rp.300.000 pak. Karena butuh duit, motornya saya gadaikan

Rp.1,5 juta ke orang lain," ungkap Ponimon.

Rupanya, aksi kakek lima cucu sudah berkali-kali dilakukan. Kasatreskrim Polres

Malang, AKP Bayu Indra mengaku jika ada 3 motor lagi yang juga digadaikan pelaku. "Kami

masih mengembangkan kasus ini. Dari hasil pemeriksaan, banyak motor milik korban yang

digelapkan. Modusnya, pura-pura dibeli tapi digadaikan lagi," pungkasnya.[yog/ted]

Page 14: acara pidana

KPK Siap Periksa Hary Tanoe Jum'at, 15 Juni 2012 13:57:15 WIB

Reporter : - Jakarta - "Penyidik siap periksa Hary Tanoe sebagai saksi," kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (15/6/1202).

Ini disampaikan Samad terkait dengan rencana kedatangan Presiden Direktur PT Bhakti Investama (BI), Hary Tanoesoedibjo ke

KPK, seusai salat Jumat. Kedatangan Hary yang meminta diperiksa, tidak masuk dalam jadwal KPK. Meski begitu, "Penyidik siap periksa memeriksanya," tandas Abraham.

Sebenarnya, KPK menjadwalkan pemeriksaan Hary pada 13 Juni 2012 sebagai saksi kasus dugaan suap terkait restitusi pajak PT BI. Namun, Hary Tanoe tidak datang dengan alasan tidak mendapat surat pemanggilan.

Kepastian kedatangan Hary Tanoe ke KPK siang ini dibenarkan pengacara Andi Simangunsong. "Beliau akan hadir sekalipun belum menerima panggilan," kata Andi. lalu menangkap Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Sidoarjo, Jawa Timur, Tommy Hendratno, dan James Gunarjo, wajib pajak yang disebut sebagai karyawan PT BI. Mereka tepergok petugas KPK tengah transaksi restitusi pajak di sebuah rumah makan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Dari kedua tersangka itu, KPK mendapatkan barang bukti uang sebesar Rp280 juta dalam amplop. [yeh]Sumber : inilah.com

Menurut dia, kehadiran Hary Tanoe ke KPK atas inisiatif sendiri. Ini merupakan itikad baik bos MNC Grup ini sebagai warga negara yang taat pada hukum. "Sekalipun belum terima panggilan, tapi karena di media diberitakan dipanggil, beliau akan mendatangi langsung," tandasnya.

Kliennya tidak memiliki persiapan dalam menghadapi penyidik KPK nanti. "Karena beliau sendiri sebenarnya tidak mengerti kenapa dipanggil dan justru akan bertanya ke KPK kenapa dia (HT) dipanggil," ujarnya.

Andi mengatakan panggilan pengusaha sekaligus politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu diketahui dari media. Dia tak mengetahui materi pemeriksaan yang akan disampaikan KPK nanti.

Seperti diketahui, KPK pekan

 

Page 15: acara pidana

Mangkir, KPK Panggil Lagi Empat PNS Dirjen Pajak Jum'at, 15 Juni 2012 13:06:57 WIB

Reporter : - Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil empat

PNS Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak untuk kasus dugaan pemberian hadiah terkait restitusi

pajak PT Bhakti Investama. Pemanggilan ini dilakukan karena mereka kemarin tidak memenuhi

panggilan KPK.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi SP, Kamis (14/6/2012), empat orang itu Ferry

Syarifuddin, Heru Munandar, Hani Maskorim, dan Agus Totong. Mereka dipanggil menjadi

saksi untuk tersangka mantan Kasi Evaluasi KPP Sidoarjo, Tommy Hendratno.

Pemanggilan keempat orang itu terkait dengan penelusuran yang dilakukan KPK untuk

menemukan pihak-pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.

Hingga siang ini, empat orang itu belum juga di KPK, jalan HR Rasuna Said, Kuningan,

Jakarta Selatan. KPK juga kembali memeriksa dua tersangka, Tommy dan pengusaha James

Gunarjo. [mvi]

Sumber : inilah.com

Page 16: acara pidana

Mangkir, KPK Panggil Lagi Empat PNS Dirjen Pajak Jum'at, 15 Juni 2012 13:06:57 WIB

Reporter : - Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil empat

PNS Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak untuk kasus dugaan pemberian hadiah terkait restitusi

pajak PT Bhakti Investama. Pemanggilan ini dilakukan karena mereka kemarin tidak memenuhi

panggilan KPK.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi SP, Kamis (14/6/2012), empat orang itu Ferry

Syarifuddin, Heru Munandar, Hani Maskorim, dan Agus Totong. Mereka dipanggil menjadi

saksi untuk tersangka mantan Kasi Evaluasi KPP Sidoarjo, Tommy Hendratno.

Pemanggilan keempat orang itu terkait dengan penelusuran yang dilakukan KPK untuk

menemukan pihak-pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.

Hingga siang ini, empat orang itu belum juga di KPK, jalan HR Rasuna Said, Kuningan,

Jakarta Selatan. KPK juga kembali memeriksa dua tersangka, Tommy dan pengusaha James

Gunarjo. [mvi]

Sumber : inilah.com

Page 17: acara pidana

Polisi Pemeras dan Aniaya Warga Hanya Divonis 8

Bulan Jum'at, 15 Juni 2012 12:24:21 WIB

Reporter : M. Ismail Sidoarjo (beritajatim.com) - Briptu Bambang.Purwanto, anggota Sat

Sabhara Polres Gresik di vonis bersalah hukuman 8 bulan oleh Hakim Sri Andini yang menyidangkan di PN Sidoarjo.

Hakim menegaskan terdakwa bersalah melakukan penganiayaan, sesuai pasal 351 KUHP terhadap Teguh Bintoro, warga Mojokerto, pada 21 Pebruari silam. "Dari kesaksian yang ada, terdakwa terbukti bersalah dan harus dihukum 8 bulan," ucap hakim dalam membacakan putusannya Jumat (16/6/2012).

Putusan hakim ini lebih ringan dari tuntutan jaksa Adny dan Metty yang menuntut terdakwa selama 12 bulan penjara.

Seperti diketahui dalam sidang sebelumnya, korban mengaku sekitar tanggal 21 Februari 2012, Teguh pulang dari mengambil uang di rumah kakaknya di Watutulis, Mojosari bersama David adiknya. Saat melintas di daerah Jl Kajar Trengguli, Prambon, motor Teguh di potong dua orang, salah satunya terdakwa.

Teguh kemudian dimintai uang, dan dijawabnya tidak punya. Mendengar jawaban Teguh, terdakwa langsung memukul dua kali kena pelipis kanan dan kirinya. Teguh juga berusaha melarikan ke semak-semak, dan David lari mengendarai sepeda motor miliknya. Namun didalam semak-semak, terdakwa terus mengejar dan Teguh lari masuk ke kantor Koramil Prambon untuk minta pertolongan. Terdakwa tetap memukulinya dan akhirnya dilerai petugas koramil.

Setelahnya, terdakwa bersedia mengantar. Tapi tidak sampai dirumah. Teguh di turunkan ditengah perjalanan dan dimintai uang lagi. Karena takut, akhirnya teguh memberi uang sebesar Rp 280 ribu kepada terdakwa. Tak menerimakan perlakuan ini, korban bersama kakanya melapor ke Polsek Prambon dan di teruskan ke Polres Sidoarjo dan kasus tersebut kemudian ditangani Polda Jawa Timur. [isa/ted]

 

Page 18: acara pidana