Upload
abror-insany
View
30
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jos
Citation preview
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengenalan tanah di lapangan dilakukan dengan mengamati
menjelaskan sifat-sifat profil tanah. Profil tanah adalah urutan-urutan horison
tanah, yakni lapisan-lapisan tanah yang dianggap sejajar permukaan bumi. Profil
tanah dipelajari menggali tanah dengan dinding lubang vertikal kelapisan yang
lebih bawah. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang
akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan
mineral. Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan organik pertukaran ion-ion,
pergerakan dan pencucian bahan-bahan koloid (Foth H.D, 1994).
Pembentukan lapisan atau perkembangan horizon dapat membangun tubuh
alam yang disebut tanah. Tiap tanah dicirikan oleh susunan tertentu horizon.
Secara umum dapat disebutkan bahwa setiap profil tanah terdiri atas dua atau
lebih horizon utama. Tiap horizon dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur,
struktur dan sifat morfologis lainnya. (Pairunan, 1985).
Salah satu sifat fisika tanah yang secara langsung dapat dilihat dengan
mata telanjang yaitu warna tanah. Warna tanah merupakan campuran dari warna
abu-abu, coklat dan komponen warna lainnya yang terjadi oleh adanya pengaruh
berbagai faktor atau senyawa tunggal atau bersama memberikan jenis warna
tertentu. Warna tanah yang dominan bukan warna-warna tanah yang murni tetapi
sudah merupakan campuran dari warna abu-abu, coklat dan warna seperti karat.
Warna hijau atau biru yang murni tidak dijumpai pada tanah, sedang dua warna
atau lebih yang terjadi pada suatu bidang permukaan atau tempat tertentu disebut
becak-becak. Warna tanah dipengaruhi oleh kondisi atau sifat tanah lainnya
melalui pengaruhnya atas radiasi dari energi sinar matahari. Warna yang semakin
hitam atau semakin gelap akan lebih banyak menyerap panas dari sinar matahari
dari pada warna tanah yang terang. Sejumlah energi panas yang terdapat dalam
tanah mengakibatkan tingkat evaporasi yang tinggi, sehingga tanah yang semakin
gelap akan lebih cepat mengering dibanding warna yang lebih muda. Temperatur
tanah dipengaruhi oleh warna tanah dan akan berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman dan aktifitas jasad renik serta struktur tanah. Jadi dengan adanya warna
tanah secara tidak langsung berpengruh pada pertumbuhan tanaman dan jasad
renik. Selain itu warna tanah secara langsung dapat dipakai untuk menentukan
tingkat pelapukan, menilai kandungan bahan organik, menilai keadaan
pembuangan air, melihat adanya horison pencucian dan horison pengendapan
serta untuk dapat menaksir kandungan mineral. warna tanah yang semakin merah
menunjukkan tingkat pelapukan semakin lanjut. Tanah yang semakin gelap
warnanya akan semakin banyak kandungan bahan organiknya. Warna kuning,
coklat, atau merah menunjukkan drainase baik, sedang warna kelabu kebiruan
atau bercak-bercak menunjukkan drainase jelek. Warna putih atau pucat
menunjukkan horison pengendapan bahan dari horison diatasnya. Warna pucat
atau kekuningan ini menunjukkan berasal dari mineral kuarsa, sedang warna
merah menunjukkan berasal dari mineral mengandung besi (Soepardi, 1983).
Struktur tanah adalah butiran majemuk yang terdiri dari sejumlah butir
tunggal yang diikat oleh bahan organik, liat, hidroksida Al dan Fe, dan flokulasi
kation tertentu. Butir majemuk yang disebut agregat dan terbentuk secara alamiah
disebut ped. Ped dapat digambarkan berdasarkan tingkat perkembangan yaitu
lemah, sedang, dan kuat. Selain itu, ped juga dapat digolongkan berdasarkan
ukurannya, yaitu halus, sedang, atau kasar. Bentuk ped dapat menentukan apakah
struktur suatu tanah terbentuk lempung (plate), berbutir (granular), kubus (gumpal
bersudut), tiang (columnar) atau prisma (prismatic). Jika bentuk ped dari suatu
tanah tidak menunjukkan salah satu bentuk struktur ped tersebut, maka tanah
tersebut dapat dikategorikan berstruktur pejal (masif) atau lepas/ butir tunggal/
single grain (Anonim, 2012)
Pengambilan sampel tanah merupakan tahapan terpenting di dalam
program uji tanah. Analisis kimia dari contoh tanah yang diambil diperlukan
untuk mengukur kadar hara, menetapkan status hara tanah dan dapat digunakan
sebagai petunjuk penggunaan pupuk dan kapur secara efisien, rasional dan
menguntungkan. Namun, hasil uji tanah tidak berarti apabila contoh tanah yang
diambil tidak mewakili areal yang dimintakan rekomendasinya dan tidak dengan
cara benar. Oleh karena itu pengambilan sampel tanah merupakan tahapan
terpenting di dalam program uji tanah.Sampel tanah dapat diambil setiap saat,
tidak perlu menunggu saat sebelum tanam namun tidak boleh dilakukan beberapa
hari setelah pemupukan. Keadaan tanah saat pengambilan sampel tanah pada
lahan kering sebaiknya pada kondisi kapasitas lapang (kelembaban tanah sedang
yaitu keadaan tanah kira-kira cukup untuk pengolahan tanah). Sedang
pengambilan pada lahan sawah sebaiknya diambil pada kondisi basah (Riskirana,
2011)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
a. Pisau belati
b. Rol meter
c. Kantong plastik
d. Karet gelang
e. Buku warna tanah
f. pH stik
g. Ring sampler
h. Sekop
i. Penjepit
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu:
a. Profil tanah 1,5 meter dengan kedalaman sampai mencapai batuan
induk
b. Aquades
B. Cara Kerja
1. Pengamatan dan deskripsi profil tanah
Tempat yang tak tergenang air, tak terkena sinar matahari secara
langsung, datar dan mewakili tempat sekitarnya dipilih.
Lubang baru digali dengan dinding tegak lurus disebelah utara atau
selatan, ukuran 1m × 1m×1m. Tangga dibuat untuk tempat
pangamatan
Dari profil yang tersedia, dibedakan horizon satu dengan yang
lainnya dengan membedakan tekstur, warna, konsistensi,
kenampakan dll.
Pisau belati diambil sebagai alat bantu untuk membedakan horizon
horizon dengan cara menusuk-nusukkan ke dalam tanah.
Setelah diketahui adanya horizon yang berbeda, diberi tanda untuk
setiap horizon.
Setiap horizon diidentifikasi sebagai berikut :
a. Warna
Contoh tanah diambil pada horizon yang bersangkutan dan
ditentukan warnannya dengan buku warna. Dipilih warna yang
sesuai dengan warna dalam buku warna.
b. Tekstur
Contoh tanah diambil dan diletakkan dalam telapak tangan
secukupnya. Kemudian dibasahi dengan air dan diremas remas
antara jari jari dengan telapak tangan. Penentuan tekstur tanah
diliahat pada diagram
c. Struktur tanah
Kenampakan struktur tanah yang terjadi pada profil diamati.
Sebongkah tanah diambil dan dijatuhkan diatas permukaan atau
dipecah. Tipe struktur diamati apakah yang terjadi dan
besarnya struktur tersebut.
d. Konsistensi
Kering
Sebongkah tanah diambil, diletakkan diantara ibu jari dan
keempat jari lainnya. Diberi tekanan, apakah tanah gampang
pecah atau tidak. Diklasifikasikan menurut teori tersebut
berdasrkan table 2.2
Basah
Sebongkah tanah diambil dan dibasahi secukupnya.
Konsistensi diklasifikasikan menurut teori berdasarkan table
2.2
e. pH tanah
f. Contoh diambil dan diberi aquades dengan perbandingan tanah
– aquades 1 : 2. Kemudian diaduk sampai campur dan diukur
pH larutan tanah dengan pH stik.
g. Kejadian lain diamati seperti konkresi, bercak-bercak,
perakaran dan pori tanah.
2. Pengambilan contoh tanah
a. Pengambilan contoh tanah tidak terusik
Ring sampel diletakkan pada sisi horizon paling bawah dengan
bagian tajam berada pada sisi yang bersinggungan. Kemudian
ring sampel kedua diletakkan diatasnya, setelah itu ditekan
sampai ring pertama terisi penuh oleh tanah. Setelah masuk,
diambil dengan pisau belati. Kedua mulut tabung silinder
ditutup dengan tutup tersedia kemudian diberi label.
b. Pengambilan contoh tanah terusik
Sekitar 1 – 2 kg contoh tanah kering masing masing horizon
diambil. Contoh tanah dimasukkan dalam kantong plastic dan
diberi label
c. Pengambilan contoh tanah dengan agregat tak terusik
Gumpalan-gumpalan tanah yang masih menunjukkan agregat
agregat aslinya diambil kemudian dimasukkan kedalam kotak
yang telah tersedia.
BAB IV
HASIL
Deskripsi Tanah
I. Catatan umum
Lokasi : Desa Sidorejo Godean
Kordinat : 07° 44’ 27,5’’ LS
110° 16’ 31,5’’BT
Tgl pengamatan : 12 Oktober 2013
Pengamat : Abror Insany Alatqo
II. Karakter lahan
Elevasi : 139 mdpl
Exposure of site : barat
Tipe lahan : pertambangan
Relief makro : datar
Relief mikro : bergelombang
Slope : medium
Posisi tempat : Godean
Vegetasi : mahoni, papaya, pisang
Penggunaan lahan :pertambangan
Pengaruh manusia : ada
Stonisess : tidak ada
Erosi : ada (raindrop erosion)
Overwash/blowing : ada
Banjir : tidak ada
Deskripsi Profil Horison 1 Horison 2 Horison 3
1. Tebal horizon (cm) 54,67 902 376,67
2. Kedalaman sampel
(cm)
54,67 956,67 1033,34
3. Karakteristik
horizon
4. Kelembaban Rendah Rendah Tinggi
5. Bahan organic Ada Ada Tidak ada
6. Warna Pale yellow Yellow Reddish yellow
7. Tekstur Pasir Lempung liat
berpasir
Liat berdebu
8. Konsistensi Kering
agak lunak
Basah agak
lekat
Kering keras
Basah lekat
Kering lunak
Basah lekat
9. Struktur Wedge Wedge Granular
10. Pori pori Ada (besar) Ada (jarang) Tidak ada
11. Rock fragments Tidak ada Tidak ada Tidak ada
12. Akar 37 cm - -
13. Aktivitas biologi Serangga,
semut
Serangga,
semut, jangkrik,
nyamuk
Semut
14. Keberadaan garam Tidak ada Tidak ada Tidak ada
15. Sifat berbusa Ada Ada Ada
16. Reaksi tanah (pH) 5 5 5
17. Drainase Lebih cepat Cepat Lambat
III. Catatan tambahan
1. Kedalaman perakaran 37 cm
2. Kapasitas penyimpanan air min 368 cm, max 69 cm
Foto hasil pengamatan
Gambar 1. Pengukuran tebal horison
Gambar 2. Horison 1
Gambar 3. Horizon 2
Gambar 3. Horizon 3
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Warna dan Struktur Tanah. Dalam http://fitrikusumawaty.blogspot.com/p/warna-dan-struktur-tanah-ddit.html. Diakses tanggal 21 Oktober 2013 pukul 20.33 WIB.
Foth, H.D. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Pairunan. A. K. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Ujung Pandang: BKPT INTIM
Riskirana, Rila. 2011. Teknik pengambilan sampel tanah. Dalam http://riskirana.blogspot.com/2011/10/teknik-pengambilan-sampel-tanah.html. Diakses tanggal 21 Oktober 2013 pukul 20.34 WIB.
Soepardi. 1983. Sifat Dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
LAMPIRAN
SIFAT ALAMI TANAH
ACARA I
PENGAMATAN PROFIL DAN PENGAMBILAN CONTOH TANAH
DISUSUN OLEH :
NAMA : ABROR INSANY ALATQO
NIM : 12 / 333211/TP/10469
GOLONGAN : SELASA (A)
CO ASS : AHMAD DENIM
LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013