16
v ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER RONGGA MULUT DI BALI PADA PERIODE JANUARI 2015-OKTOBER 2016 Kanker kepala dan leher adalah masalah yang serius dan paling umum terjadi di dunia saat ini. Salah satu bentuknya adalah kanker rongga mulut. Kanker rongga mulut berada pada posisi teratas dalam urutan enam jenis keganasan yang paling umum terjadi di Asia. Perkiraan insiden kanker rongga mulut setiap tahunnya adalah 275.000 dan dua pertiga kasus tersebut terjadi di negara berkembang. Beberapa area dengan insiden tertinggi adalah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Keganasan pada rongga mulut sering kali jarang terdeteksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian dan gambaran klinikopatologi serta distribusi kanker rongga mulut di Bali berdasarkan beberapa karakteristiknya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan desain cross sectional descriptive study. Penelitian ini mengumpulkan data angka kejadian dan gambaran klinikopatologi kanker rongga mulut dari rekam medis pasien di RSUP Sanglah dan Cancer Registry PERABOI pada periode Januari 2015-Oktober 2016. Data pada penelitian ini akan disajikan dalam bentuk deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUP Sanglah dan Cancer Registry PERABOI, angka kejadian kanker rongga mulut di Bali pada periode Januari 2015 hingga Oktober 2016 adalah 90 kasus. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah: (1) lidah merupakan letak tumor primer terbanyak pada rongga mulut, (2) klasifikasi TNM Staging T4aN0M0 paling banyak ditemukan, (3) stadium IVA paling banyak ditemukan, (4) grade I well differentiated paling banyak ditemukan, (5) tipe histopatologi Squamous Cell Carcinoma paling banyak ditemukan. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi diagnosis pasien kanker rongga mulut dan juga sebagai data awal untuk penelitian lain yang membahas lebih jauh mengenai kanker rongga mulut. Kata kunci: letak tumor, TNM, stadium, grade, tipe histopatologi

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

  • Upload
    ledan

  • View
    240

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

v

ABSTRAK

ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI

KANKER RONGGA MULUT DI BALI

PADA PERIODE JANUARI 2015-OKTOBER 2016

Kanker kepala dan leher adalah masalah yang serius dan paling umum

terjadi di dunia saat ini. Salah satu bentuknya adalah kanker rongga mulut. Kanker

rongga mulut berada pada posisi teratas dalam urutan enam jenis keganasan yang

paling umum terjadi di Asia. Perkiraan insiden kanker rongga mulut setiap

tahunnya adalah 275.000 dan dua pertiga kasus tersebut terjadi di negara

berkembang. Beberapa area dengan insiden tertinggi adalah Asia Selatan dan Asia

Tenggara. Keganasan pada rongga mulut sering kali jarang terdeteksi. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian dan gambaran

klinikopatologi serta distribusi kanker rongga mulut di Bali berdasarkan beberapa

karakteristiknya.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan

desain cross sectional descriptive study. Penelitian ini mengumpulkan data angka

kejadian dan gambaran klinikopatologi kanker rongga mulut dari rekam medis

pasien di RSUP Sanglah dan Cancer Registry PERABOI pada periode Januari

2015-Oktober 2016. Data pada penelitian ini akan disajikan dalam bentuk

deskriptif.

Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUP Sanglah dan Cancer Registry

PERABOI, angka kejadian kanker rongga mulut di Bali pada periode Januari

2015 hingga Oktober 2016 adalah 90 kasus. Hasil yang diperoleh pada penelitian

ini adalah: (1) lidah merupakan letak tumor primer terbanyak pada rongga mulut,

(2) klasifikasi TNM Staging T4aN0M0 paling banyak ditemukan, (3) stadium IVA

paling banyak ditemukan, (4) grade I well differentiated paling banyak ditemukan,

(5) tipe histopatologi Squamous Cell Carcinoma paling banyak ditemukan.

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi diagnosis pasien

kanker rongga mulut dan juga sebagai data awal untuk penelitian lain yang

membahas lebih jauh mengenai kanker rongga mulut.

Kata kunci: letak tumor, TNM, stadium, grade, tipe histopatologi

Page 2: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

vi

ABSTRACT

INCIDENCE AND CLINICOPATHOLOGICAL PATTERNS

OF ORAL CANCER IN BALI IN THE PERIOD OF

JANUARY 2015-OCTOBER 2016

Head and neck cancer is a serious problem and the most common cancer

in the world. Oral cancer that belongs to this group, is in the top position of six

types most common malignancies in Asia. The estimated incidence of oral cancer

is 275,000 each year and two-thirds of those cases occur in developing countries.

Several areas with the highest incidence is South Asia and Southeast Asia.

Malignancies of the oral cavity often rarely detected. The purpose of this study is

to determine the incidence and clinicopathological patterns as well as the

distribution of oral cancer in Bali based on several characteristics.

This study is a descriptive observational study with cross-sectional

method, which is collecting incidence and clinicopathological patterns data of oral

cancer from patient’s medical records in Sanglah Hospital and Cancer Registry of

PERABOI from January 2015-October 2016. The data in this study will be

preserved as description.

Based on the data obtained from Sanglah Hospital and Cancer Registry of

PERABOI, the incidence of oral cancer in Bali in the period of January 2015 until

October 2016, there were 90 cases. The results obtained in this study are: (1)

tongue is the most common location of primary tumor, (2) classification of TNM

Staging T4aN0M0 is the most common TNM pattern, (3) Stage IVA is the most

common stage, (4) grade I well differentiated is the most common grade, (5)

Squamous Cell Carcinoma is the most common histopathological type.

The results of this study can be used to predict the diagnosis of oral cancer

patients, and also can be applied as a basis data for further studies about oral

cancer.

Keywords: location of primary tumor, TNM, stage, grade, histopathological type

Page 3: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

vii

RINGKASAN

Kanker merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk penyakit dimana

sel-sel abnormal membelah tanpa terkontrol dan bisa menyerang jaringan-jaringan

lainnya. Sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui darah dan

sistem getah bening. Kanker bukan hanya merupakan satu jenis penyakit saja,

tetapi berbagai jenis penyakit. Kanker kepala dan leher merupakan kanker yang

paling umum terjadi di dunia dan menjadi masalah yang serius saat ini. Kanker

rongga mulut merupakan bagian dari kanker kepala dan leher itu sendiri, termasuk

dalam penyakit yang berbahaya dan bersifat letal serta merupakan salah satu jenis

keganasan yang sifatnya melemahkan dan merusak bentuk sehingga menjadi

cacat. Keganasan pada rongga mulut sering kali jarang terdeteksi hingga seorang

individu mengalami suatu keadaan yang mengganggu fungsi normal dari mulut.

Kanker rongga mulut terdapat pada posisi teratas dalam urutan enam jenis

keganasan yang paling umum terjadi di Asia. Perkiraan insiden kanker rongga

mulut setiap tahunnya adalah 275.000 dan dua pertiga kasus tersebut terjadi di

negara berkembang. Beberapa area di dunia dengan insiden tertinggi untuk kanker

rongga mulut adalah di Asia Selatan dan Asia Tenggara, Eropa bagian Barat dan

Timur, Amerika Latin dan Karibia dan bagian Pasifik. Kanker rongga mulut

menjadi masalah kesehatan yang signifikan di seluruh dunia. Kebanyakan kanker

rongga mulut baru terdeteksi ketika sudah berada pada stadium lanjut dimana

terapi penyembuhan menjadi sulit dan hampir tidak berhasil. Oleh karena itu,

mendeteksi jenis-jenis kanker pada stadium awal sangat penting untuk dilakukan.

Kasus-kasus kanker rongga mulut kebanyakan terjadi pada pasien yang berusia 40

tahun ke atas, dan kasus kanker rongga mulut lebih banyak terjadi pada pria

dibandingkan wanita karena pria kebanyakan merokok dan mengkonsumsi

alkohol dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih sering dibandingkan wanita.

Para dokter dan ilmuwan belum dapat menyatakan secara pasti mengenai

penyebab atau etiologi dari setiap kasus kanker rongga mulut. Tetapi mereka

mengetahui banyaknya faktor risiko yang bisa menyebabkan sel menjadi

pertumbuhan kanker. Para ilmuwan meyakini bahwa beberapa faktor risiko seperti

konsumsi tembakau/merokok dan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan

kanker rongga mulut dengan merusak sel DNA yang melapisi rongga mulut

bagian dalam. Beberapa faktor risiko lainnya adalah kebiasaan mengunyah sirih

dan pinang, infeksi Human Papillomavirus, asupan buah dan sayuran yang

rendah, paparan sinar ultraviolet, usia tua antara 50-70 tahun, sistem imun yang

lemah, kandidiasis oral dan riwayat HNSCC pada keluarga. Kanker rongga mulut

diawali dengan tumbuhnya tumor primer pada rongga mulut yang dapat berlokasi

di lidah, gingiva, palatum, mukosa buccal, bibir, retromolar dan dasar mulut.

Mengetahui letak tumor primer sangat penting, selain itu gambaran

klinikopatologi kanker rongga mulut juga penting untuk diketahui, seperti

klasifikasi TNM staging, stadium, grade dan tipe histopatologi.

Hasil penelitian lain mengenai kanker rongga mulut mengatakan bahwa

lidah merupakan tempat pertumbuhan kanker terbanyak pada rongga mulut,

dimana kasus kanker lidah mencapai 42% dari seluruh kanker rongga mulut di

seluruh usia. Setelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di

Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu, kebanyakan kasus kanker rongga

Page 4: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

viii

mulut baru terdeteksi ketika sudah berada pada stadium lanjut dan tipe

histopatologi Squamous Cell Carcinoma yang paling umum ditemukan pada

pasien kanker rongga mulut.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini yang dilakukan

dengan cara mengambil data pada rekam medis pasien di RSUP Sanglah dan

Cancer Registry PERABOI pada periode Januari 2015-Oktober 2016. Hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa selama periode satu tahun sembilan bulan

dari Januari 2015 hingga Oktober 2016 terdapat 90 kasus kanker rongga mulut di

Bali, lidah merupakan letak tumor primer terbanyak pada rongga mulut. Lalu

gambaran klinikopatologi seperti klasifikasi TNM Staging T4aN0M0, stadium

IVA, grade I well differentiated dan tipe histopatologi Squamous Cell Carcinoma

paling banyak ditemukan pada pasien saat pertama kali didiagnosis kanker rongga

mulut.

Hampir semua kriteria gambaran klinikopatologi kanker rongga mulut

sesuai dengan penelitian lain yang di lakukan di negara lain. Semoga penelitian

ini dapat digunakan untuk memberikan informasi mengenai angka kejadian dan

gambaran klinikopatologi serta distribusi kanker rongga mulut berdasarkan

karakteristiknya di Indonesia, khususnya di Bali.

Page 5: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

ix

SUMMARY

Cancer is a term used for diseases in which abnormal cells divide without

control and can invade other tissues. Cancer cells can spread to other parts of the

body through the blood and lymph system. Cancer is not just one disease, but

many diseases. Head and neck cancer is the most common cancer in the world and

is a serious problem nowadays. Oral cancer as a part of head and neck cancer

itself, is the dangerous disease and lethal. It is one of several malignancies that are

debilitating and deforming. Malignancies of the oral cavity often rarely detected

until an individual experiencing a situation that disrupts the normal function of the

mouth. Oral cancer is in the top positions of six most common malignancies in

Asia. The estimated incidence of oral cancer is 275,000 each year and two-thirds

of these cases occur in developing countries. Some areas in the world with the

highest incidence of oral cancer is South Asia and Southeast Asia, Western and

Eastern Europe, Latin America and the Caribbean and parts of the Pacific. Oral

cancer becomes a significant health problem worldwide. Most cancers of the oral

cavity are detected only when it is already at an advanced stage where treatment

becomes difficult to heal and almost unsucceed. Therefore, detecting the types of

cancer at an early stage is very important to do. Most cases of oral cancer occur

mostly in patients aged 40 years and over, and occur more frequently in men than

women because men mostly do smoking and consume alcohol in greater numbers

and more frequently than women.

Doctors and scientists have not been able to declare certaintly about the

cause or etiology oral cancer. But they know there are many risk factors that can

cause cells grow become cancerous. Scientists believe that some risk factors such

as smoking and excessive alcohol consumption can cause oral cancer by

damaging the DNA of lining cells inside the oral cavity. Some other risk factors

are the habit of chewing betel and areca, Human Papillomavirus infection, low

intake of fruits and vegetables, excess exposure of ultraviolet rays, age between

50-70 years, weak immune system, oral candidiasis and family history of

HNSCC. Oral cancer begins with the growth of primary tumors in the oral cavity

that can be located on the tongue, gingiva, palate, buccal mucosa, lips, retromolar

and floor of the mouth. The primary tumor site is very important to know, as well

as the clinicopathological patterns of oral cancer, such as the TNM staging

classification, stage, grade and histopathological type.

As results of other studies of oral cancer, that tongue is the most common

location for cancer growth in the oral cavity, where cases of tongue cancer reach

42% of all oral cancer in all ages. Beside tongue cancer cases, the next common

location for cancer growth in oral cavity in Asia is buccal mucosa and gingiva.

Then, most new cases of oral cancer is detected when it is already at an advanced

stage and Squamous Cell Carcinoma is the most common histopathological type

found in patients with oral cancer.

Those results of other studies matched the results of this research, that

were conducted by taking data on the patient’s medical records in Sanglah

Hospital and Cancer Registry of PERABOI in the period of January 2015-October

2016. This study concludes that during the period of one year and nine months

Page 6: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

x

from January 2015 to October 2016 there were 90 cases of oral cancer in Bali, the

tongue is the most common location of primary tumor in the oral cavity. Then the

clinicopathological patterns such as classification of TNM Staging T4aN0M0,

stage IVA, grade I well differentiated and histopathological type of Squamous

Cell Carcinoma are most commonly found in patients when first diagnosed with

oral cancer.

Most of all the clinicopathological patterns criteria of oral cancer

synchronized with other studies that held in another countries. Hopefully this data

can be used to provide information about the incidence and clinicopathological

patterns as well as the distribution of oral cancer based on their characteristics in

Indonesia, especially in Bali.

Page 7: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas

segala karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Angka Kejadian

dan Gambaran Klinikopatologi Kanker Rongga Mulut di Bali pada Periode

Januari 2015-Oktober 2016” dapat selesai tepat waktu.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis dibantu oleh banyak pihak. Penulis

ucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. DR. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), M.Kes sebagai Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana atas segala fasilitas yang telah disediakan,

2. dr. I Gede Budhi Setiawan, Sp.B(K)Onk sebagai pembimbing utama atas

segala masukan yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi,

3. dr. Ni Gusti Ayu Agung Manik Yuniawaty Wetan, Sp.B sebagai penguji

utama skripsi,

4. Keluarga dan teman-teman terdekat,

5. Serta semua pihak yang mendukung terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 1 November 2016

Penulis

Page 8: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL SAMPUL DALAM ....................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................................. iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

RINGKASAN .................................................................................................. vii

SUMMARY ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................. 5

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Biologi Molekular pada Kanker Kepala dan Leher .................................. 7

2.2 Model Perkembangan HNSCC ................................................................. 8

2.3 Definisi Kanker Rongga Mulut ................................................................. 8

2.4 Epidemiologi Kanker Rongga Mulut ........................................................ 10

2.5 Patogenesis Kanker Rongga Mulut ............................................................ 12

2.6 Etiologi Kanker Rongga Mulut .................................................................. 14

2.7 Faktor Risiko Kanker Rongga Mulut ......................................................... 16

2.7.1 Konsumsi Tembakau ................................................................ 17

2.7.2 Konsumsi Alkohol .................................................................... 18

2.7.3 Kebiasaan Mengunyah Sirih dan Pinang .................................. 19

2.7.4 Human Papillomavirus.............................................................. 20

2.7.5 Asupan Makanan dan Nutrisi.................................................... 21

2.7.6 Paparan Sinar Ultraviolet .......................................................... 22

2.7.7 Usia dan Jenis Kelamin ............................................................. 22

2.7.8 Etnik .......................................................................................... 23

2.7.9 Sistem Imun yang Lemah ......................................................... 24

2.7.10 Kandidiasis Oral...................................................................... 24

2.7.11 Riwayat HNSCC pada Keluarga ............................................. 24

2.8 Klasifikasi Kanker Rongga Mulut ............................................................. 25

2.9 Tanda dan Gejala Kanker Rongga Mulut................................................... 26

Page 9: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

xiii

2.10 Skrining dan Deteksi Awal Kanker Rongga Mulut ................................. 28

2.11 Diagnosis Kanker Rongga Mulut ............................................................. 29

2.12 Stadium Kanker Rongga Mulut ............................................................... 29

2.13 Prognosis Kanker Rongga Mulut ............................................................. 32

2.14 Pencegahan Kanker Rongga Mulut .......................................................... 33

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 35

3.2 Konsep Penelitian ..................................................................................... 37

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Rancangan Penelitian ........................................................................ 38

4.2 Subyek Penelitian ....................................................................................... 38

4.2.1 Variabilitas Populasi ........................................................................ 38

4.2.2 Kriteria Subjek ................................................................................. 38

4.2.2.1 Kriteria Inklusi ....................................................................... 38

4.2.2.2 Kriteria Eksklusi .................................................................... 38

4.2.3 Teknik Penentuan Sampel ............................................................... 39

4.3 Variabel Penelitian ..................................................................................... 39

4.3.1 Identifikasi Variabel ........................................................................ 39

4.3.2 Definisi Operasional Variabel ......................................................... 40

4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian................................................................. 41

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 41

4.6 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data ........................................ 41

4.7 Alur Penelitian ........................................................................................... 43

4.8 Cara Pengolahan dan Analisis Data ........................................................... 44

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Angka Kejadian Kanker Rongga Mulut di Bali pada Periode Januari 2015

hingga Oktober 2016 ........................................................................................ 45

5.2 Distribusi Pasien Kanker Rongga Mulut berdasarkan Letak Tumor Primer

pada Rongga Mulut .......................................................................................... 45

5.3 Distribusi Pasien Kanker Rongga Mulut berdasarkan Gambaran

Klinikopatologi ................................................................................................ 47

5.3.1 Distribusi Pasien Kanker Rongga Mulut berdasarkan Klasifikasi TNM

Staging ........................................................................................... 47

5.3.1.1 Distribusi Pasien Kanker Rongga Mulut berdasarkan

Klasifikasi Primary Tumor (T) pada TNM Staging ....................... 47

` 5.3.1.2 Distribusi Pasien Kanker Rongga Mulut berdasarkan

Klasifikasi Regional Lymph Nodes (N) pada TNM Staging .......... 48

5.3.1.3 Distribusi Pasien Kanker Rongga Mulut berdasarkan

Klasifikasi Distant Metastasis (M) pada TNM Staging ................. 49

5.3.2 Distribusi Pasien Kanker Rongga Mulut berdasarkan Staging

Regrouping .................................................................................... 50

Page 10: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

xiv

5.3.3 Distribusi Pasien Kanker Rongga Mulut berdasarkan Grading

Histopatologi Operasi Definitif ..................................................... 51

5.3.4 Distribusi Pasien Kanker Rongga Mulut berdasarkan Tipe

Histopatologi Operasi Definitif ..................................................... 52

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan ................................................................................................... 54

6.2 Saran .......................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker kepala dan leher adalah masalah yang serius dan merupakan

kanker yang paling umum terjadi di dunia saat ini. Terdapat dua faktor risiko

terbesar yang merupakan penyebab dari kanker kepala dan leher, yaitu konsumsi

alkohol dan produk tembakau berlebihan. Selain dua faktor risiko tersebut, infeksi

Human Papillomavirus (HPV) juga merupakan faktor risiko terbesar sebagai

penyebab dari kanker kepala dan leher (Huang C dkk., 2014).

Kanker kepala dan leher dideskripsikan sebagai karsinoma sel skuamosa

yang terletak di saluran pencernaan bagian atas. Terdapat empat bagian anatomis

dari saluran pencernaan bagian atas, yaitu rongga mulut, faring (orofaring dan

hipofaring) dan laring. Semua bagian ini dilapisi oleh mukosa skuamosa. Jadi,

keganasan yang paling sering terjadi pada bagian tersebut ada karsinoma sel

skuamosa. Sebagian besar kanker kepala dan leher diatasi dengan cara

pembedahan dan terapi radiasi (Huang C dkk., 2014).

Penulis membahas topik kanker kepala dan leher menjadi lebih spesifik

yaitu kanker rongga mulut. Dimana kanker rongga mulut tersebut merupakan

bagian dari kanker kepala dan leher itu sendiri. Kanker rongga mulut termasuk

dalam penyakit yang berbahaya dan bersifat letal serta merupakan salah satu

keganasan yang sifatnya melemahkan dan merusak bentuk sehingga menjadi cacat

(Warnakulasuriya S., 2009).

Page 12: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

2

Keganasan pada rongga mulut sering kali jarang terdeteksi hingga seorang

individu mengalami suatu keadaan yang mengganggu fungsi normal dari mulut

(Priebe dkk., 2008). Kanker rongga mulut terdapat pada posisi teratas dalam

urutan enam jenis keganasan yang paling umum terjadi di Asia (Rao dkk., 2013).

Perkiraan insiden kanker rongga mulut setiap tahunnya adalah 275.000 dan dua

pertiga kasus tersebut terjadi di negara berkembang. Beberapa area di dunia

dengan insiden tertinggi untuk kanker rongga mulut adalah di Asia Selatan dan

Asia Tenggara, Eropa bagian Barat dan Timur, Amerika Latin dan Karibia dan

bagian Pasifik. Pada negara-negara yang memiliki risiko tinggi untuk insiden

kanker rongga mulut seperti Sri Lanka, India, Pakistan dan Bangladesh, kanker

rongga mulut pada negara-negara tersebut terjadi lebih sering pada laki-laki.

Tingginya insiden kanker rongga mulut pada beberapa populasi, sangat erat

kaitannya dengan gaya hidup mereka. Sehingga, untuk menurunkan insiden dan

mortalitas dari kanker rongga mulut, dibutuhkan pengukuran kesehatan

masyarakat tersebut (Warnakulasuriya S., 2009).

Angka kejadian pada umur yang sudah distandardisasikan (Age

Standardized Incidence Rate/ASIR) per 100.000 populasi ditemukan dengan

angka terendah pada negara Cina, dan angka tertinggi pada negara Sri Lanka.

Sedangkan nilai ASIR pada negara Sri Lanka, Taiwan, Bangladesh, India dan

Pakistan melebihi nilai ASIR dunia yaitu 10,5 untuk pria dan 4,02 untuk wanita.

Nilai ASIR pada negara Thailand, Hong Kong dan Singapura dibawah nilai ASIR

dunia. Pada penelitian di Taiwan, rat-rata nilai ASIR per 100.000 populasi adalah

25,74 untuk pria dan 3,61 untuk wanita. Di India, nilai ASIR pada pria adalah

12,7/100.000 dan pada wanita adalah 10,0/100.000. Negara lain seperti Hong

Page 13: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

3

Kong, Filipina, Singapura, Jepang, Vietnam, Cina dan Israel memiliki angka

insiden yang rendah yaitu kurang dari 6/100.000 baik pada pria dan wanita (Rao

dkk., 2013).

Pada negara-negara di Asia, epidemiologi kanker rongga mulut jarang

terjadi di negara Filipina dan Papua Nugini. Di India, lesi mukosa mulut

dihubungkan dengan kebiasaan konsumsi tembakau dan mengunyah sirih. Di

Sabah dan Sarawak memiliki prevalensi sedang, sedangkan negara yang memiliki

insiden terendah adalah negara Cina. Kebiasaan merokok dulunya sangat umum

terjadi pada masyarakat Filipina, dimana kebiasaan tersebut dihubungkan dengan

terdapatnya perubahan mukosa langit-langit mulut. Di Malaysia, saat ini terdapat

suatu fokus penelitian kanker mulut (Moore dkk.,2008). Kemudian penelitian

tersebut akan diperpanjang sampai Indonesia karena baru-baru ini ditemukan

bahwa polimorfisme genetik dari GSTM1, GSTT1 dan CYP1A1 tidak akan

menjadi faktor risiko untuk kanker mulut di populasi Jakarta (Amtha dkk., 2009).

Kebanyakan orang menyadari bahwa kebiasaan mengunyah sirih adalah hal yang

berbahaya dan dapat menjadi faktor risiko untuk kanker rongga mulut, selain

kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok.

Melihat cukup tingginya angka kejadian kanker rongga mulut yang terjadi

di negara-negara di benua Asia termasuk di dalamnya negara Indonesia, maka

penulis tertarik untuk meneliti angka kejadian dan gambaran klinikopatologi

kanker rongga mulut di Bali pada periode Januari 2015 hingga Oktober 2016

berdasarkan distribusinya untuk letak tumor primer pada rongga mulut, TNM

Staging, staging regrouping, grading histopatologi dan tipe histopatologi.

Page 14: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

4

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan penjelasan secara

umum dari pasien kanker rongga mulut yang ada di Bali.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini meliputi:

1. Bagaimana angka kejadian kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016?

2. Bagaimana distribusi pasien kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016 berdasarkan letak tumor primer pada

rongga mulut?

3. Bagaimana distribusi pasien kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016 berdasarkan gambaran klinikopatologi

untuk klasifikasi TNM Staging?

4. Bagaimana distribusi pasien kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016 berdasarkan gambaran klinikopatologi

untuk staging regrouping?

5. Bagaimana distribusi pasien kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016 berdasarkan gambaran klinikopatologi

untuk grading histopatologi?

6. Bagaimana distribusi pasien kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016 berdasarkan gambaran klinikopatologi

untuk tipe histopatologi?

Page 15: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian dan

gambaran klinikopatologi kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui angka kejadian kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016.

2. Mengetahui distribusi pasien kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016 berdasarkan letak tumor primer

pada rongga mulut.

3. Mengetahui distribusi pasien kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016 berdasarkan gambaran

klinikopatologi untuk klasifikasi TNM Staging.

4. Mengetahui distribusi pasien kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016 berdasarkan gambaran

klinikopatologi untuk staging regrouping.

5. Mengetahui distribusi pasien kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016 berdasarkan gambaran

klinikopatologi untuk grading histopatologi.

6. Mengetahui distribusi pasien kanker rongga mulut di Bali pada periode

Januari 2015 hingga Oktober 2016 berdasarkan gambaran

klinikopatologi untuk tipe histopatologi.

Page 16: ABSTRAK ANGKA KEJADIAN DAN GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI KANKER ... · PDF fileSetelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah mukosa buccal dan gingiva. Lalu,

6

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dapat memberikan data mengenai angka kejadian dan gambaran

klinikopatologi kanker rongga mulut di Bali pada periode Januari 2015

hingga Oktober 2016 ke masyarakat dan kalangan akademisi.

2. Dapat digunakan sebagai data awal untuk penelitian-penelitian lain yang

membahas mengenai angka kejadian kanker rongga mulut dan gambaran

klinikopatologinya.

3. Dapat memberikan dan memperluas pengetahuan penulis serta menambah

pengalaman penulis dalam melakukan penelitian.