57
ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur Bangunan Rumah dengan metode Fault Tree Analysis. Studi Kasus : Proyek Ed House Kertajaya 27 PT. Podo Joyo Masyhur Surabaya Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan Mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai Sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. Menurut Soeharto (1995) setiap pembangunan konstruksi Struktur selalu diharapkan hasil akhir yang sangat mendekati perencanaan, tujuan utamanya adalah terselesaikannya proyek tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu. Maka peran manajemen akan sangat diperlukan disetiap kegiatan konstruksi struktur. Proyek Ed House adalah proyek pribadi dari PT. Podo Joyo Masyhur, Proyek ini mengalami keterlambatan waktu dan hamper merubah schedule yang sudah ditentukan. Penyebab utamanya adalah perencanaan yang kurang matang akan tetapi proyek harus segera dibangun. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa manajemen waktu dan efisiensi atas keterlambatan pembangunan kontruksi struktur dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis(FTA) . Dari kedua metode ini akan diketahui analisa keterlambatan pembangunan.sehingga proyek yang terlambat hingga Bulan Januari 2018 di Progress 70% dapat dipercepat di Bulan Juli 2017. Kata Kunci : Manajemen Waktu Ed House, metode Fault Tree Analysis(FTA), Kontruksi Struktur.

ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

  • Upload
    others

  • View
    35

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

ABSTRAK

Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur Bangunan Rumah dengan

metode Fault Tree Analysis.

Studi Kasus : Proyek Ed House Kertajaya 27 PT. Podo Joyo Masyhur Surabaya

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan

Mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai

Sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. Menurut Soeharto (1995)

setiap pembangunan konstruksi Struktur selalu diharapkan hasil akhir yang sangat

mendekati perencanaan, tujuan utamanya adalah terselesaikannya proyek tepat

waktu, tepat biaya, dan tepat mutu. Maka peran manajemen akan sangat diperlukan

disetiap kegiatan konstruksi struktur.

Proyek Ed House adalah proyek pribadi dari PT. Podo Joyo Masyhur,

Proyek ini mengalami keterlambatan waktu dan hamper merubah schedule yang

sudah ditentukan. Penyebab utamanya adalah perencanaan yang kurang matang

akan tetapi proyek harus segera dibangun. Tujuan dari penelitian ini adalah

menganalisa manajemen waktu dan efisiensi atas keterlambatan pembangunan

kontruksi struktur dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis(FTA) . Dari

kedua metode ini akan diketahui analisa keterlambatan pembangunan.sehingga

proyek yang terlambat hingga Bulan Januari 2018 di Progress 70% dapat

dipercepat di Bulan Juli 2017.

Kata Kunci : Manajemen Waktu Ed House, metode Fault Tree Analysis(FTA),

Kontruksi Struktur.

Page 2: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

ABSTRACT

Time Analysis Delays in House Building Structure work with the Fault Tree

Analysis method.

Study: Ed House Kertajaya 27 Project PT. Podo Joyo Masyhur Surabaya

Management is the process of planning, organizing, leading, and

controlling the activities of members and other resources to achieve the target

organization (company) that has been determined. According to Suharto (1995), any

construction of a structure is always expected to be a final result that is very close to

planning, the main goal of which is the completion of the project on time, on time,

and on quality. Then the management role will be very necessary in every structure

construction activity.

The Ed House Project is a private project from PT. Podo Joyo Masyhur,

This project experienced a time delay and almost changed the predetermined

schedule. The main cause is under-planning but the project must be built

immediately. The purpose of this study is to analyze time management and efficiency

for the delay in building construction structures using the Fault Tree Analysis (FTA)

method. From these two methods, analysis of development delay will be known. So

projects that are late until January 2018 in the 70% Progress can be accelerated in

July 2017.

Keywords: Ed House Time Management, Fault Tree Analysis (FTA) method,

Structure Construction.

Page 3: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Proyek pembangunan Ed House adalah proyek pribadi PT. Podo Joyo

Masyhur. Konstruksi strukturnya dibangun oleh PT. Waringin, yang mana termasuk

salah satu perusahaan spesialis kontruksi struktur besar yang ada di Pulau Jawa dan

perencanaan gambar di percayakan oleh ALT Design. Pembangunan Ed House

sendiri direncanakan mulai pada bulan Januari 2017 dan selesai pada awal Oktober

2017. Akan tetapi pada pelaksanaannya proyek ini mengalami keterlambatan jadwal

pelaksanaan dikarenakan penambahan pekerjaan, perencanaan gambar yang belum

pasti, dan banyaknya perencanaan spesifikasi gambar yang kurang tepat yang

memerlukan waktu panjang untuk dapat menyelesaikannya. Per awal Juli 2017

progress mencapai 40% padahal sesuai dengan time schedule kurva S progress

struktur harusnya sudah mencapai 70% - 80%, terlambat hingga Bulan Januari

2018. dari masalah-masalah yang terjadi mengakibatkan pembangunan struktur Ed

House terlambat. Pihak PT. Podo Joyo Masyhur dalam hal ini diwakilkan oleh

Manajer Proyeknya sudah berulang kali memberi peringatan pihak PT. Waringin

dan ALT Design agar selalu koodinasi dan mengutamakan kualitas perencanaan dan

gambar.

Dari permasalahan keterlembatan yang dikarenakan penambahan pekerjaan,

perencanaan gambar yang belum pasti, dan banyaknya perencanaan spesifikasi

gambar yang kurang tepat dalam pembangunan kontruksi struktur proyek Ed House

tersebut akan digunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengidentifikas

keterlambatan yang terjadi dan dapat meminimalisir keterlambatan yang terjadi serta

dapat menganlisis waktu keterlambatan proyek. Teknik untuk mengidentifikasikan

kegagalan (failure) dari suatu sistem dengan memakai FT (fault tree) diperkenalkan

pertama kali pada tahun 1962 oleh “Bell Telephone Laboratories” dalam kaitannya

dengan studi tentang evaluasi keselamatan sistem peluncuran minuteman misile

antar benua. Boeing company memperbaiki teknik yang dipakai oleh Bell Telephone

Page 4: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Laboratories dan memperkenalkan progam komputer untuk melakukan analisa

dengan memanfaatkan FT baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. FTA

(Fault Tree Analysis) berorientasi pada fungsi (function oriented) atau yang lebih

dikenal dengan “top down“ approach karena analisa ini berawal dari system level

(top) dan meneruskannya ke bawah.

Dari metode tersebut bisa ditelusuri faktor-faktor penyebab permasalahan

yang terjadi, dimulai dari pengecekan shop drawing dan manajemen waktu yang

digunakan dilapangan. Keterlambatan yang disebabkan oleh faktor sistem yang

dipakai dalam merencanakan proyek Ed House ini menuai permasalahan dilapangan

khususnya dalam jangka waktu, yang direncanakan dalam jangka waktu 9 Bulan

mulai dari Bulan Januari 2017 sampai dengan Bulan Oktober 2017. Metode Fault

Tree Analysis mengidentifikasi mulai dari atas yaitu mekanisme dilapangan yang

dapat menyebabkan faktor-faktor keterlambatan. Titik awal dari analisa ini adalah

pengidentifikasikan mode kegagalan fungsional pada top level dari suatu sistem atau

subsistem. Dengan demikian keterlambatan yang terjadi dapat diidentifikasi secara

fisik dan sumber daya manusianya. yang mempunyai tujuan mengatasi

permasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu

mengupayakan percepatan keterlambatan yang dari progress 40% dibulan juli

dipercepat pembangunan hingga 70% dibulan Juli 2017 agar Agustus bisa selesai

100% untuk struktur Ed House.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Masalah yang akan dibahas dalam laporan ini meliputi :

1. Bagaimana cara menganalisa keterlambatan waktu menggunakan Fault Tree

Analysis (FTA)?

2. Berapa besar biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan

Struktur Ed House?

Page 5: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

1.3 TUJUAN MASALAH

Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah:

1. Mengetahui cara menganalisa keterlambatan waktu menggunakan

Fault Tree Analysis (FTA)?

2. Mendapatkan besar biaya biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan

pembangunan Struktur Ed House.

1.4 BATASAN MASALAH

Dalam penulisan proposal ini, batasan – batasan yang digunakan adalah :

1. Hanya ditinjau pada bangunan kontruksi struktur.

2. Tidak menghitung kekuatan atau mekanika teknik bangunan struktur.

3. Data – data yang diperoleh dari hasil analisa dilapangan yaitu :

a. Data Time Schedule

b. Progress pembangunan

c. RAB

4. Tidak membicarakan kebutuhan atau material yang dipakai.

1.5 MANFAAT MASALAH

Sedangkan manfaatnya adalah :

1. Pihak-pihak atau pemilik Bangunan yang akan mengecek Progress

dan Pembayaran terhadap Kontraktor struktur.

2. Penunjang data-data selanjutnya jika terjadi keterlambatan.

Page 6: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

3. Sebagai informasi pada pihak-pihak atau peniliti lainnya jika ingin

melakukan penelitian terhadap Ed House PT. Podo Joyo Masyhur.

1.6 SISTEMATIKA PENELITIAN

Sistematika penulisan berfungsi untuk memudahkan pembahasan dalam

proposal ini, maka sistematika penulisan penelitian disusun dalam lima bab. Adapun

sistematika penulisan penelitian adalah sebagai beikut:

BAB I. PENDAHAULUAN

Menguraikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian,

rumusan masalah, batasan masalah serta sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Menyajikan teori-teori yang digunakan sebagai landasan untuk menganalisis dan

membahas permasalahan penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan mengenai langkah-langkah atau prosedur pengambilan dan

pengolahan data hasil penelitian.

BAB IV. ANALISIS DATA

Menyajikan teori-teori yang digunakan sebagai landasan untuk menganalisis dan

membahas permasalahan penelitian.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Menjelaskan mengenai langkah-langkah atau prosedur pengambilan dan

pengolahan data hasil penelitian.

Page 7: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Metode Fault Tree Analisys

2.1.1 Pengkontruksian Metode Fault Tree Analisys

Seperti kita ketahui metode Pengkonstruksian fault tree selalu bermula dari

TOP event. Oleh karena itu, berbagai fault event yang secara langsung, penting,

dan berbagai penyebab terjadinya TOP event harus secara teliti diidentifikasi.

Berbagai penyebab ini dikoneksikan ke TOP event oleh sebuah gerbang logika.

Penting kiranya bahwa penyebab level pertama dibawah TOP event harus

disusun secara terstruktur. Level pertama ini sering disebut dengan TOP

structure dari sebuah fault tree. TOP structure ini sering diambil dari kegagalan

modul-modul utama sistem, atau fungsi utama dari sistem. Analisa dilanjutkan

level demi level sampai semua fault event telah dikembangkan sampai pada

resolusi yang ditentukan. Analisa ini merupakan analisa deduktif dan dilakukan

dengan mengulang pertanyaan “Apa alasan terjadinya event ini?”.

Dalam membuat fault tree, hal pertama yang harus dilakukan adalah

mengidentifikasi potensi penyebab dari kesalahan – kesalahan yang terjadi pada

tiap part yang akan dikaji sehingga diperoleh penyebab secara umum yang

menyebabkan kecacatan part yang kemudian dijadikan acuan untuk membuat

fault tree. Setelah diketahui penyebab umum yang menyebabkan kecacatan di

tiap part, maka selanjutnya dilakukan break down secara terperinci dalam

cabang – cabang yang membentuk fault tree, sampai ditemukan kejadian paling

dasar atau disebut dengan basic event. Langkah tersebut menerangkan semua

urutan sebab dan akibat kejadian yang menyebabkan terjadinya top level event.

Dalam membangun fault tree digunakan simbol-simbol tertentu yang digunakan

untuk mewakili adanya sebab akibat yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya.

Berikut fault tree untuk masing-masing subject part dari kabin pesawat yang

akan dianalisis ada 5 fault Tree Analysis :

1. Kecacatan armcap akibat peel off

2. Kecacatan spring pocket akibat unproper instal

3. Kecacatan buffet dan galley akibat kotor

4. Kecacatan seat belt akibat missing

5. Kecacatan pintu akibat kotor

Page 8: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

2.2 Keterlambatan Proyek

Kusjadmikahadi (dalam Leonda 2008) bahwa, keterlambatan proyek

konstruksi berarti bertambahnya waktu pelaksanaan penyelesaian proyek yang

telah direncanakan dan tercantum dalam dokumen kontrak. Praboyo (1999),

keterlambatan pelaksanaan proyek umumnya selalu menimbulkan akibat yang

merugikan bagi pemilik maupun kontraktor karena dampak keterlambatan

adalah konflik dan perdebatan tentang apa dan siapa yang menjadi penyebab,

juga tuntutan waktu, dan biaya tambah. Theodore (2009) menyebutkan bahwa

ada empat cara dasar untuk mengkategorikan jenis keterlambatan:

a) Critical atau non-critical

Keterlambatan yang mempengaruhi penyelesaian proyek, atau dalam

beberapa kasus pada batas waktu tertentu, dapat dianggap sebagai

keterlambatan critical, dan keterlambatan yang tidak mempengaruhi

penyelesaian proyek, atau batas waktu tertentu adalah keterlambatan non-

critical.

b) Excusable atau non-excusable

Keterlambatan dimaafkan(excuseable) merupakan keterlambatan yang

disebabkan oleh suatu peristiwa yang tak terduga di luar kontraktor atau

kontrol subkontraktor. Keterlambatan non-excuseable adalah keterlambatan

yang berada dalam kendali kontraktor atau yang dapat di prediksi

c) Compensable atau non-compensable

Keterlambatan compensable adalah saat kontraktor berhak atas perpanjangan

waktu dan kompensasi tambahan. Hal ini berkaitan kembali dengan

keterlambatan excusable atau non-excusable, hanya keterlambatan excusable

dapat diganti rugi. Keterlambatan non-compensable berarti bahwa meskipun

keterlambatan excusable mungkin terjadi, kontraktor tidak berhak atas

kompensasi tambahan yang dihasilkan dari keterlambatan excusable.

Page 9: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

d).Concurrent atau non-concurrent

Konsep Keterlambatan concurrent telah menjadi hal yang sangat umum

sebagai bagian dari beberapa analisis keterlambatan konstruksi. Argumen

concurrency tidak hanya dari sudut pandang yang menentukan keterlambatan

kritis proyek, tetapi juga dari sudut pandang penanggung jawaban untuk

kerugian yang terkait dengan keterlambatan jalur kritis. Pemilik akan sering

memperhatikan keterlambatan concurrent oleh kontraktor sebagai alasan

untuk mempermasalahkan perpanjangan

Dalam keterlambatan proyek faktor-faktor yang potensial untuk mempengaruhi

waktu pelaksanaan konstruksi terdiri dari 7 kategori (Andi et al, 2003) :

1. Tenaga Kerja

a. Kurangnya keahlian tenaga kerja

b. Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja

c. Kurangnya motivasi kerja para pekerja

d. Kurangnya kehadiran tenaga kerja

e. Kurangnya ketersediaan tenaga kerja

f. Penggantian tenaga kerja baru

g. Buruknya Komunikasi antara tenaga kerja dan badan pembimbing

2. Bahan

a. Keterlambatan pengiriman bahan

b. Ketersediaan bahan terbatas di pasaran

c. Kualitas bahan jelek

d. Kelangkaan material yang dibutuhkan

e. Adanya Perubahan material oleh owner

f. Kerusakan bahan di tempat penyimpanan

3. Karakteristik tempat

a. Keadaan permukaan dan di permukaan bawah tanah

b. Tanggapan dari lingkungan sekitar proyek

Page 10: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

c. Karakter fisik bangunan sekitar proyek

d. Tempat penyimpanan bahan/material

e. Akses kelokasi proyek yang sulit

f. Kebutuhan ruang kerja yang kurang

g. Lokasi proyek yang jauh dari pusat kota/pusat distribusi peralatan dan

material

4. Manajerial

a. Pengawasan proyek

b. Kualitas pengontrolan pekerjaan

c. Pengalaman manajer lapangan

d. Perhitungan kebutuhan

e. Komunikasi antara konsultan dan kontraktor

f. Komunikasi antara kontraktor dan pemilik

g. Kesalahan manejemen material dan peralatan

5. Peralatan

a. Ketersediaan peralatan

b. Kerusakanperalatan

c. Kualitas peralatan yang buruk

d. Produktifitas peralatan

6. Keuangan

a. Pembayaran dari

b. Harga bahan/material yang mahal

c. Alokasi dana yang tidak cukup

d. Telatnya pembayaran kepada pekerja

7. Fisik Bangunan

a. Luas wilayah

b. Jumlah unit

c. Jumlah lantai

Page 11: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

8. Design

a. Perubahan design oleh pemilik

b. Kesalahan design oleh perencana

c. Ketidak lengkapan gambar design

d. Keterlambatan pemberian detail gambar

e. Kerumitan design

9. cuaca

a. Intensitas (curah) hujan)

b. Cuaca panas

c. Cuaca yang berubah-ubah

10. Kejadian yang tidak terduga

a. Kerusuhan

b. Bencana alam

c. Pemogokan buruh

d. Kecelakaan

11. Kebijakan pemerintah

a. Kenaikan BBM

2.3 Metode Penjadwalan Proyek

Ada beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk

mengelolah waktu dan sumberdaya proyek. Masing – masing metode mempunyai

kelebihan dan kekurangan. Pertimbangan penggunaan metode – metode tersebut

didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin di capai terhadap kinerja

penjadwalan. Kinerja waktu akan berimplikasi terhadap kinerja biaya, sekaligus

kinerja proyek secara keseluruhan. Oleh karena itu, variabel –variabel yang

mempengaruhinya juga harus di monitor, misalnya mutu, keselamatan kerja,

ketersediaan peralatan dan material, serta stakeholder yang terlibat. Bila terjadi

penyimpangan terhadap rencana semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan

koreksi agar proyek tetap pada kondisi yang di inginkan.

Page 12: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

• WAKTU DAN DURASI KEGIATAN

Dalam konteks penjadwalan, terdapat dua perbedaan, yaitu waktu (Time) dan

kurun waktu (duration). Bila waktu menyatakan siang/malam, sedangkan kurun

waktu atau durasi menunjukan lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan

suatu kegiatan, seperti lamanya waktu kerja dalam satu hari adalah 8 Jam.

Melakukan durasi suatu kegiatan bisanya dilandasi volume pekerjaan dan

produktivitas crew/kelompok pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Produktivitas didapat dari pengalaman crew melakukan suatu kegiatan yang telah

dilakukan sebelum atau database perusahaan.

• BAGAN BALOK (Barchart)

Barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W. Tailor dalam bentuk bagan balok,

dengan panjang balok sebagai representasi dari durasi setiap kegiatan. Format

bagan baloknya informatif, mudah dibaca dan efektif untuk dikomunikasi serta

dapat dibuat dengan mudah dan sederhana. Bagan balok terdiri atas sumbu-Y yang

dinyatakan kegiatan atau paket kerja dari lingkup proyek, sedangkan sumbu-X

menyatakan satuan waktu dalam hari, minggu, atau bulan sebagai durasi. Pada

bagan ini juga dapat ditentukan Milestone / Baseline sebagai bagian target yang

harus diperhatikan guna kelancaran produktifitas proyek secara keseluruhan.

Untuk proses updating, bagan balok dapat diperpendek atau diperpanjang dengan

memperhatikan total floatnya, yang menunjukan bahwa durasi kegiatan akan

bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan dalam perbaikan jadwal. Penyajian

informasi bagan balok agak terbatas, misal hubungan antar kegiatan tidak jelas dan

lintasan kritis kegiatan proyek tidak dapat diketahui. Karena urutan kegiatan

kurang terinci, maka bila terjadi keterlambatan proyek, prioritas kegiatan yang

akan dikoreksi menjadi sukar untuk dilakukan.

Page 13: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

• KURVA S ATAU HANUMM CURVE

Kurva s adalah sebuah ghrafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm

atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir

proyek. Kurva S dapat menunjukan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan,

waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatif

dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi Kurva S dapat memberikan informasi

mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal

rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan

jadwal proyek. Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal guna melakukan

tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal. Tetapi informasi tersebut

tidak detail dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek. Perbaikan lebih

lanjut dapat menggunakan metode lain hyang dikombinasikan, misal dengan

metode bagan balok yang dapat digeser –geser dan network plaining dengan

memperbaharui suber daya maupun waktu pada masing – masing kegiatan.

Untuk membuat kurva S, jumlah persentase kumulatif bobot masing – masing

kegiatan pada suatu periode diantara durasi proyek diplotkanterhadap sumbu

vertikal sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis, akan membentuk

kurva S. Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal

biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah

cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil.

Untuk menentukan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapat berupa

perhitungan persentase berdasarkan biaya per item pekerjaan / kegiatan dibagi

nilai anggaran, karena satuan biaya dapat dijadikan bentuk persentase sehingga

lebih mudah untuk menghitungnya.

Page 14: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

2.3.1 Metode Penjadwalan Linier ( Diagram Vektor )

Metode ini biasanya sangat efektif dipakai untuk proyek dengan jumlah

kegiatan relatif sedikit dan banyak digunakan untuk penjadwalan dengan kegiatan

yang berulang seperti pada proyek konstruksi jalan raya, runway bandar udara,

terowongan / tunnel atau proyek industri manufaktur. Metode ini sangat

memuaskan untuk diterapkan pada proyek – proyek tersebut karena menggunakan

sumber daya manusia yang relatif lebih kecil dan variasi keterampilan pada suatu

pekerjaan/kegiatan tidak sebanyak pada proyek yang lain. Metode ini juga cukup

efektif untuk digunakan pada proyek bangunan gedung bertingkat dengan

keragaman masing – masing tingkat bangunan relatif sama. Pada proyek yang

cukup besar, metode ini membantu memonitor progres beberapa kegiatan tertentu

yang berada dalam suatu penjadwalan keseluruhan proyek. Hal ini dapat dilakukan

bila metode ini dikombinasikan dengan metode network, karena metode

penjadwalan linier dapat memberikan informasi tentang kemajuan proyek yang

tidak dapat di tampilkan oleh metode network.

2.3.2 Metode Penjadwalan Network Planning

Network planning diperkenalkan pada tahun 50-an oleh tim perusahaan

Du-pont dan rand corporation untuk mengembangkan sistem kontrol manajemen.

Metode ini dikembangkan untuk mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang

memiliki ketergantungan yang kompleks. Metode ini relatif lebih sulit, hubungan

antar kegiatan jelas, dan dapat memperlihatkan kegiatan kritis. Dari informasi

network planning-lah monitoring serta tindakan koreksi kemudian dapat dilakukan,

yakni dengan memperbaharui jadwal. Akan tetapi, metode ini perlu

dikombinasikan dengan metode lainnya agar lebih informatif.

Page 15: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Tahapan penyusunan network SCHEDULING :

1. Menginfentarisasi kegiatan – kegiatan dari paket WBS berdasarkan item

pekerjaan, lalu diberi kode kegiatan untuk memudahkan identifikasi.

2. Memperkirakan durasi setiapkan dengan mempertimbangkan dengan janis

pekerjaan, volume pekerjaan, jumlah sumberdaya, lingukungan kerja, serta

produktifitas pekerja.

3. Penentuan logika ketergantungan antara kegiatan dilakukan dengan tiga

kemungkinan hubungan, yaitu kegiatan yang mendahului (predecessor), kegiatan

yang didahului (successor), serta bebas.

4. Perhitungan analisis waktu serta alokasi sumber daya, dilakukan setelah

langkah – langkah diatas dilakukan dengan akurat dan teliti.

Manfaat penerapan network scheduling :

1. Penggambaran logika hubungan antar kegiatan, membuat perencanaan

proyek menjadi lebih rinci dan detail.

2. Dengan memperhitungkan dan mengetahui waktu terjadinya setiap kejadian

yang ditimbulkan oleh satu atau beberapa kegiatan, kesukaran – kesukaran yang

bakal timbul dapat diketahui jauh sebelum terjadi sehingga tindakann pencegahan

yang diperlukan dapat dilakukan.

3. Dalam network planning dapat terlihat jelas waktu penyelesaian yang dapat

ditunda atau harus disegerakan.

4. Membantu mengomunikasikan hasil network yang ditampilkan.

5. Memungkinkan dicapainya hasil proyek yang lebih ekonomis dari segi biaya

langsung (direct cost) serta penggunaan sumber daya.

6. Berguna untuk menyelesaikan klaim yang diakibatkan oleh keterlambatan

dalam menentukan pembayaran kemajuan pekerjaan, menganalisis

cashflow, dan pengendalian biaya.

7. Menyediakan kemampuan analisis untuk mencoba mengubah sebagian dari

proses, lalu mengamatai efek terhadap proyek secara keseluruhan.

8. Terdiri atas metode Activity On Arrow dan Activity On Node (precedence

Diagram Method).

Page 16: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

2.4 Definisi Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah tahapan mendefinisikan proses-proses yang perlu

dilakukan selama proyek berlangsung berkaitan dengan penjaminan agar proyek

dapat berjalan tepat waktu dengan tetap memperhatikan keterbatasan biaya serta

penjagaan kualitas produk / servis / hasil unik dari proyek. Manajemen waktu

sendiri adalah bagi setiap proyek Dewasa ini manajemen proyek sangat dibutuhkan

untuk menyelesaikan persoalan konstruksi, baik dalam skala besar maupun skala

kecil. Manajemen proyek sendiri adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen secara

sistematis pada suatu proyek, dengan menggunakan resource/sumber daya (manusia,

barang dan peralatan) secara efektif dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara

optimal .

Sedangkan manajemen waktu proyek adalah pengelolaan suatu proyek yang

mencakup proses pelingkupan, perencanaan, penyediaan staf, pengorganisasian, dan

pengontrolan suatu proyek. Manajemen proyek yang efektif adalah bagaimana

merencanakan, mengelola dan menghantarkan proyek tepat waktu dan dalam

rentang anggaran. Jika dalam mengerjakan tugas dan menggunakan alat dan bahan,

manusia tidak dibatasi oleh waktu dan biaya tentu saja manajemen proyek tidak

diperlukan. Kunci sukses manajemen proyek adalah pengetahuan seorang manajer

proyek tentang pemanfaatan tiga hal yang saling berkaitan dan mempengaruhi,

ketiga hal tersebutadalah uang, waktu dan cakupan pekerjaan Mengatur suatu

proyek, hal yang paling penting adalah merencanakan proyek itu dengan sangat hati-

hati dan teliti untuk menciptakan hasil yang optimal. (Wiyanti, 2007).

Manajemen waktu pada suatu proyek (Project Time Management)

memasukkan semua proses yang dibutuhkan dalam upaya untuk memastikan waktu

penyelesaian proyek (PMI 2000). Ada lima proses utama dalam manajemen waktu

proyek, yaitu:

Page 17: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

1. Pendefinisian Aktivitas. Merupakan proses identifikasi semua aktivitas spesifik

yang harus dilakukan dalam rangka mencapai seluruh tujuan dan sasaran

proyek (project deliveriables). Dalam proses ini dihasilkan pengelompokkan

semua aktivitas yang menjadi ruang lingkup proyek dari level tertinggi hingga

level yang terkecil atau disebut Work Breakdown Structure (WBS).

2. Urutan Aktivitas. Proses pengurutan aktivitas melibatkan identifikasi dan

dokumentasi dari hubungan logis yang interaktif. Masing-masing aktivitas

harus diurutkan secara akurat untuk mendukung pengembangan jadwal

sehingga diperoleh jadwal yang realisitis. Dalam proses ini dapat digunakan

alat bantu komputer untuk mempermudah pelaksanaan atau dilakukan secara

manual. Teknik secara manual masih efektif untuk proyek yang berskala kecil

atau di awal tahap proyek yang berskala besar, yaitu bila tidak diperlukan

pendetailan yang rinci.

3. Estimasi Durasi Aktivitas. Estimasi durasi aktivitas adalah proses pengambilan

informasi yang berkaitan dengan lingkup proyek dan sumber daya yang

diperlukan yang kemudian dilanjutkan dengan perhitungan estimasi durasi atas

semua aktivitas yang dibutuhkan dalam proyek yang digunakan sebagai input

dalam pengembangan jadwal. Tingkat akurasi estimasi durasi sangat tergantung

dari banyaknya informasi yang tersedia.

4. Pengembangan Jadwal. Pengembangan jadwal berarti menentukan kapan suatu

aktivitas dalam proyek akan dimulai dan kapan harus selesai. Pembuatan jadwal

proyek merupakan proses iterasi dari proses input yang melibatkan estimasi

durasi dan biaya hingga penentuan jadwal proyek.

5. Pengendalian Jadwal. Pengendalian jadwal merupakan proses untuk

memastikan apakah kinerja yang dilakukan sudah sesuai dengan alokasi waktu

yang sudah direncanakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian

jadwal adalah:

Page 18: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

a) Pengaruh dari faktor-faktor yang menyebabkan perubahan jadwal dan

memastikan perubahan yang terjadi disetujui.

b) Menentukan perubahan dari jadwal.

c) Melakukan tindakan bila pelaksanaan proyek berbeda dari perencanaan awal

proyek.

(Biemo W. Sumardi, Muhamad Abduh, Reini D. Wirahadikusumah, Nuruddin

Pujoartanto; 2007)

2.5 Mengidentifikasi minimal Cut Set atau minimal Path Set

Dari laporan mingguan dan bulanan, ada 3 (tiga) dari 4 (empat) pekerjaan

yang mengalami hambatan dalam pelaksanaan-nya. Tiga pekerjaan tersebut adalah

pekerjaan persiapan, pekerjaan pasangan, dan pekerjaan beton. Sehingga, dalam

penelitian ini ditentukan 3 (tiga) top event yaitu keterlambatan pekerjaan persiapan,

keterlambatan pekerjaan pasangan, dan keterlambatan pekerjaan beton. Top event

tersebut merupakan definisi masalah dan kondisi batas dari suatu sistem pelaksanaan

proyek pembangunan gedung. Dari masing-masing top event tersebut, akan dibuat

model grafis FTA yang berisi simbol-simbol yang menyatakan kejadian yang

muncul yang menyebabkan terjadinya top event/ keterlambatan pekerjaan yang

dianalisa. Kejadian-kejadian yang memungkinkan menyebabkan terjadinya

keterlambatan akan diteliti lebih lanjut sampai ke penyebab kejadian dasarnya. Perlu

diperhatikan aturan-aturan dalam membuat model grafis FTA. Membuat model

harus teliti dalam mendeskripsikan suatu kejadian yang sifatnya berupa input dan

output, agar tidak terjadi kesalahan pada hasil analisa.

Setelah mendapat data berupa kejadian-kejadian yang menyebabkan

keterlambatan dari para responden, maka langkah selanjutnya adalah membuat

analisa yang diikuti dengan penggambaran model grafis FTA. Model grafis FTA

mempunyai beberapa simbol kejadian seperti intermediate event, basic event, dan

undeveloped event. Selain itu, juga ada simbol gerbang dan tranfer. Simbol gerbang

Page 19: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

yang digunakan adalah simbol gerbang AND dan OR. Serta, dipakai juga simbol

transfer untuk menghubungkan antar model grafis FTA.

Gambar 6 Model Grafis FTA Pekerjaan Persiapan

Sedangkan keterangan untuk nama event pada moel grafis FTA pekerjaan persiapan

diatas ditunjukkan pada Tabel dibawah ini :

Page 20: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Tabel 1 : Keterangan Model Grafis FTA Pekerjaan Persiapan

Event Keterangan Event Keterangan

A Keterlambatan pekerjaan persiapan D2 Kurangnya pengawasan

B1 Faktor pengguna jasa D3 Tidak melaksanakan peran

B2 Faktor kontraktor D4 Kurang koordinasi

B3 Faktor konsultan pengawas D5 Dokumen gambar kurang lengkap

B4 Perubahan tgl. dimulainya proyek D6 Dok. spek. teknis kurang lengkap

B5 Sumber Daya Manusia kurang D7 Dok. tender kurang lengkap

B6 Dokumen terlambat D8 Terbatasnya jumlah tenaga kerja

Page 21: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

B7 Tenaga kerja D9 Tukang malas

B8 Tenaga ahli D10 Kontrol kurang baik

B9 Kualitas kurang baik D11 Kurang koordinasi

B10 Manajemen kurang baik D12 Tidak segera memulai pekerjaan

B11 Kurang pengalaman kerja D13 Masalah teknis dlm. memakai waktu

B12 Kecapaian D14 Tukang puasa

C Dana tidak mencukupi D15 Dikejar target

D1 Kontrol yang kurang baik E Keterlambatan tanda tangan kontrak

Model grafis FTA dari pekerjaan pasangan dan pekerjaan beton ditunjukkan pada

Gambar dibawah ini :

Page 22: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Gambar 7 Model Grafis FTA Pekerjaan Pasangan

Page 23: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Gambar 8 Model Grafis FTA Pekerjaan Beton

Sedangkan keterangan untuk nama event pada moel grafis FTA pekerjaan pasangan

dan pekerjaan beton diatas ditunjukkan pada Tabel dibawah ini :

Page 24: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Tabel 2 : Keterangan Model Grafis FTA Pekerjaan Pasangan dan Beton

Event Event

Keterangan

Event Event

Keterangan

Beton Beton Beton Beton

F P

Keterlambatan H6 R6 Kurang paham

Pekerjaan Pasangan / dokumen gambar

Beton

G1 Q1

Faktor kontraktor Kurang paham

H7 R7 dokumen spesifikasi

G2 Q2

Faktor konsultan teknis

pengawas H8 R8 Tidak profesional

G3 Q3

Ketersediaan material H9 R9 Pemesanan terlambat

H10 R10 Pengiriman terlambat

G4 Q4

Sumber Daya Manusia H11 R11 Kecapaian

kurang H12 R12 Lembur tidak

G5 Q5 Manajemen kurang dikerjakan

baik H13 R13 Malas

G6 Q6 Kurang pengalaman H14 R14 Terbatasnya jumlah

Page 25: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

kerja tukang

H15 R15 Shift jam kerja kurang

G7 Q7 Material datang H16 R16 Kontrol kurang baik

terlambat Kurang koordinasi

H17 R17 dengan pengguna jasa/

G8 Q8 Tenaga kerja pengawas

H18 R18

Kurang koordinasi

G9 Q9 Tenaga ahli dengan supplier

H19 R19 Tidak profesional

G10 Q10 Kualitas kurang baik H20 R20 Tidak ada lembur

H21 R21

Masalah teknis dalam

G11 Q11 Kuantitas kurang memakai waktu

Alat angkut barang

G12 Q12 Manajemen kurang H22 R22 memakai tenaga

baik tukang

G13 Q13 Kurang pengalaman H23 R23 Tidak ada tower crane

kerja H24 R24 Tidak ada lift barang

G14 Q14 Teknik pelaksanaan I1 S1 Dana tidak mencukupi

Page 26: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

tidak tepat

I2 S2

Tidak mengecek

G15 Q15 Tidak ada alat bantu persediaan material

Kurang koordinasi

H1 R1 pengguna jasa dengan

kontraktor/pengawas

H2 R2 Kontrol yang kurang

baik

H3 R3 Kurangnya

pengawasan

H4 R4 Tidak melaksanakan

peran

H5 R5 Kurang koordinasi

Page 27: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Setelah membuat model grafis, langkah selanjutnya adalah menganalisa

Fault Tree secara kualitatif dengan menggunakan Aljabar Boolean. Tujuan dari

analisa ini adalah mencari minimal cut set.

Sebuah cut set didefinisikan sebagai basic event (kejadian dasar) yang bila

terjadi akan mengakibatkan terjadinya Top event Sebuah cut set dikatakan sebagai

minimal cut set jika cut set tersebut tidak dapat direduksi tanpa menghilangkan

statusnya sebagai cut set.

Notasi operator dalam logika Aljabar Boolean untuk gerbang OR atau

penjumlahan Boolean mempunyai simbol

(+). Sedangkan untuk gerbang AND mempunyai simbol (.) atau perkalian

Boolean. Aljabar Boolean mempunyai hukum-hukum persamaan. Salah satu

contohnya adalah hukum distributif dimana a . (b + c) = (a .b) + (a . c)

Berikut hasil analisa menggunakan Aljabar Boolean:

a. Analisa pada pekerjaan persiapan

Tabel 3. Minimal Cut Set Pekerjaan Persiapan

No Kombinasi Event

1 E . D5

2 E . D6

Page 28: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

3 E . D7

4 D16

5

D14 . D9 . D8 . D10 . D11 . D12 .

D13 . C

6

D15 . D9 . D8 . D10 . D11 . D12 .

D13 . C

7 D1 . D2 . D3 . D4

Dari hasil minimal cut set diatas, didapat ada 7 kejadian dasar yang

menyebabkan terjadinya keterlambatan pekerjaan persiapan.

b. Analisa pada pekerjaan pasangan

Tabel 4 Minimal Cut Set Pekerjaan Pasangan

No Kombinasi Event

1. H1

2. I2 . H9 . H10 . H11 . H12 . H13 . H14

3. H15 . H16. H17 . H18 . H19 . H20 .

Page 29: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

4. H21 . H23 . H24 . H22 . I1

5. H2 . H3 . H4 . H5 . H6

6. H2 . H3 . H4 . H5 . H7

7. H2 . H3 . H4 . H5 . H8

Dari hasil minimal cut set diatas, didapat ada 5 kejadian dasar yang

menyebabkan terjadinya keterlambatan pekerjaan pasangan.

c. Analisa pada pekerjaan beton

Tabel 5. Minimal Cut Set Pekerjaan Beton

No Kombinasi Event

1 R1

S2 . R9 . R10 . R11 . R12 . R13 . R14

2 . R15 . R16. R17 . R18 . R19 . R20 .

R21 . R23 . R24 . R22 . S1

3 R2 . R3 . R4 . R5 . R6

4 R2 . R3 . R4 . R5 . R7

5 R2 . R3 . R4 . R5 . R8

Page 30: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Flowchart

3.1 Grafik Diagram Alir

Page 31: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

3.2 Pengumpulan Data

Merupakan tahap pertama dalam melakukan perneltian ini, dengan

melakukan pengumpulan data lapangan yang diperoleh merupakan data dari

survey identifikasi lapangan. Pengumpulan data yaitu mengumpulkan data-

data yang dibutuhkan. Metode penelitian yang digunakan untuk

pengumpulan data ialah metode penelitian kualitatif. Hal ini dikarenakan data

yang terkumpul untuk penelitian ini berupa kata-kata atau gambar; dilakukan

pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah

instrument kunci atau peneliti sebagai alat penelitian; sampel/sumber data

kecil.

3.3 Data Sekunder

Data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh

peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder dibagi menjai tiga yaitu

a. Laporan : merupakan data laporan mingguan yang didapat dari hasil

pekerjaan tiap seminggu sekali.

b. Progress : Setiap kemajuan fisik dilapangan akan dituliskan dalam

bentuk Progress / Presentase

c. Kurva S : Dari laporan dan progress tiap bulan akan keluar data dalam

bentuk kurva.

3.4 Analisa data Faktor Keterlambatan

Data-data yang telah terkumpul akan dianalisa untuk menentukan item

pekerjaan yang mengalami keterlambatan dan faktor – faktor yang mempengaruhi

item pekerjaan mengalami keterlambatan.

Page 32: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

3.5 Pengkontruksian Fault Tree Analisys

Dalam menggambarkan Fault Tree digunakan symbol standard untuk

mempermudah analisa. Adapun langkah-langkah pembuatan konstruksi FTA adalah

sebagai berikut:

1. Menetapkan kejadian puncak (top event) yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Menentukan intermediate event tingkat pertama terhadap kejadian puncak.

3. Menentukan hubungan intermediate event tingkat pertama ke top event

dengan menggunakan gerbang logika ( logic gate).

4. Menentukan intermediate tingkat / level kedua

5. Menentukan hubungan intermediate event tingkat kedua ke intermediate

event tingkat pertama dengan menggunakan gerbang logika ( logic gate).

6. Melanjutkannya sampai ke basic event.

3.6 Menentukan Kombinasi Faktor Keterlambatan

Kombinasi faktor-faktor penyebab keterlambatan dengan cara Setelah

selesai penggambaran diagram FTA (Fault Tree Analysis), maka langkah

selanjutnya adalah penentuan cut set. Cut set adalah kombinasi pembentuk pohon

kesalahan yang mana bila semua terjadi akan menyebabkan peristiwa puncak terjadi.

3.7 Kesimpulan / Hasil

Merupakan proses terakhir dari analisa keterlambatan tersebut berupa hasil

akhir atau kesimpulan akhir dari setiap analisa. Yaitu menganalisa percepatan yang

dilakukan untuk meminimalisir keterlambatan.

Page 33: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

3.8 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk pengaturan waktu atau penjadwalan dari

kegiatan-kegiatan yang terlibat didalamnya dimaksudkan agar suatu proyek dapat

berjalan dengan lancar serta efektif. Oleh karena itu, pihak pelaksana dari suatu

proyek biasanya membuat suatu jadwal waktu kegiatan atau time schedule.

Jadwal waktu kegiatan adalah urutanurutan kerja yang berisi tentang :

1. Jenis pekerjaan yang akan diselesaikan.

2. Waktu bilamana suatu pekerjaan dimulai dan diakhiri.

Jadwal waktu ini merupakan dasar penentuan waktu pelaksanaan dari

proyek, maka pembuatan jadwal ini harus sudah selesai sebelum pekerjaan dimulai.

Jadwal waktu penting sekali artinya bagi pimpinan proyek yang bersangkutan dalam

melaksanakan pembangunan. Dengan adanya jadwal waktu ini pimpinan proyek

dapat mengetahui dengan jelas rencana kerja yang akan dilaksanakan, sehingga

kontinuitas dapat dipelihara. Hal ini memudahkan pimpinan proyek untuk

mengkoordinasikan unit-unit pekerjaan sehingga diperoleh efisiensi kerja tinggi.

Secara umum jadwal kegiatan mempunyai manfaat-manfaat antara lain:

1. Memberikan pedoman terhadap unit

2. pekerjaan atau kegiatan mengenai batasbatas waktu untuk mulai dan akhir

dari masing-masing tugas.

3. Memberikan sarana bagi manajemen untuk koordinasi secara sistematis dan

realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu.

4. Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan.

5. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan

proyek dapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan.

6. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan.

7. Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek.

Page 34: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Sebagai pertimbangan yang harus diperhatikan dalam pembuatan jadwal

waktu pelaksanaan proyek adalah :

1. Situasi dan kondisi lapangan, dimaksudkan untuk mengetahui hambatan-

hambatan dan kemudahankemudahan yang terdapat dilapangan.

2. Faktor cuaca yang akan berpengaruh terhadap prestasi kerja.

3. Sumber daya yang dimiliki oleh pelaksana seperti tenaga kerja,

kemampuan dan ketrampilan tenaga kerja dan kapasitas alat-alat kerja.

4. Macam dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.

5. Batasan waktu yang diberikan oleh pemberi tugas.

6. Spesifikasi pekerjaan dilihat dari bestek yang direncanakan, maksudnya

dari bestek dapat ditentukan pekerjaan apa saja yang harus didahulukan

dan harus mendapat prioritas kualitas tertentu.

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian terletak di jalan Kertajaya Indah No. 27 Surabaya. Waktu

penelitian diwali dengan survey lokasi yang masih ada bangunan lama alias Rumah

lama. Perlu diadakan kesepakatan untuk merobohkan bangunan lama tersebut.

Dalam bentuk kontrak kecil antara Owner dengan Subkont Perorangan Perjanjian

Kerja dibuat dengan syarat bahan-bahan dan sisa-sisa bangunan yang masih bisa

didaur ulang dihitung nilainya lalu dikurangi dengan nilai kontrak pekerjaan

pembongkaran tersebut.

Selanjutnya dibuatkan Surat Perjanjian Kerja untuk pekerjaan bangunan

struktur. Yang dalam perjanjian tersebut jangka waktu dimulai dari Bulan April

2017 samoai dengan Agustus 2017.

Page 35: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

3.2 Gambar Lokasi

3.10 Informasi Proyek

Proyek pembangunan Ed House adalah proyek pribadi PT. Podo

Joyo Masyhur. Konstruksi strukturnya dibangun oleh PT. Waringin, direncanakan

mulai pada bulan Januari 2017 dan selesai pada awal Oktober 2017. Keterlambatan

Proyek yang dari progress 40% dibulan juli dipercepat pembangunan hingga 70%

dibulan Juli 2017 agar Agustus bisa selesai 100% untuk struktur Ed House.

Page 36: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Proyek

Lokasi penelitian terletak di jalan Kertajaya Indah No. 27 Surabaya. Waktu

penelitian diawali dengan survey lokasi yang masih ada bangunan lama alias Rumah

lama. Perlu diadakan kesepakatan untuk merobohkan bangunan lama tersebut.

Dalam bentuk kontrak kecil antara Owner dengan Subkont Perorangan Perjanjian

Kerja dibuat dengan syarat bahan-bahan dan sisa-sisa bangunan yang masih bisa

didaur ulang dihitung nilainya lalu dikurangi dengan nilai kontrak pekerjaan

pembongkaran tersebut.

4.1.1 Data Umum Proyek

Nama Proyek : Proyek Pembangunan Rumah Ed-House

Lokasi Proyek : Jalan Kertajaya Indah No. 27 Surabaya

Konsultan : CV. Bangun Cipta Asri

Konsultan Perencana : ALT Design

Kontraktor : Waringin

Nilai Kontrak : Rp 1.671.000.000,-

Waktu Pelaksanaan : 270 hari kalender atau 40 minggu

Waktu Pemeliharaan : 100 hari kalender

Page 37: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

4.1.2 Data Teknis Proyek

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari pelaksanaan proyek

Pembangunan PT. Waringin. Data tersebut yaitu:

1. Laporan mingguan kemajuan proyek,data laporan mingguan

proyek dapat dilihat pada tabel 4.1.2

Tabel 4.1.2

Laporan Mingguan Kemajuan Proyek

Laporan minggu ke- Prosentase bobot

rencana

Prosentase bobot

kinerja

1 0,17 0,20

2 0,52 2,40

3 2,10 3,06

4 3,39 4,30

5 4,64 5,45

6 5,66 5,80

7 6,55 5,90

8 7,34 6,25

9 8,25 6,74

10 9,53

11 11,02

Page 38: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

12 12,68

13 15,17

14 18,23

15 21,10

16 25,02

17 27,38

18 30,17

19 32,02

20 35,20

21 37,24

22 38,94

23 41,34

24 43,15

25 46,19

26 49,09

27 51,93

28 54,66

29 58,11

Page 39: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

30 62,36

31 67,74

32 74,83

33 80,74

34 86,11

35 90,85

36 95,29

37 98,33

38 99,56

39 99,84

40 100,00

Sumber: Dokumen Proyek

2. Laporan mingguan pembiayaan proyek, data laporan mingguan

proyek dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2.2

Laporan Mingguan Pembiayaan Proyek

Laporan minggu ke- Pengeluaran biaya

proyek perminggu Komulatif

1 Rp 3.342.000 Rp 3.342.000

2 Rp 40.104.000 Rp 40.104.000

Page 40: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

3 Rp 51.132.600 Rp 51.132.600

4 Rp 71.853.000 Rp 71.853.000

5 Rp 91.069.500 Rp 91.069.500

6 Rp 96.918.000 Rp 96.918.000

7 Rp 98.589.000 Rp 98.589.000

8 Rp 104.437.500 Rp 104.437.500

9 Rp 112.625.400 Rp 112.625.400

Sumber: Dokumen pribadi

Page 41: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

3. Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Struktur

Sumber: Dokumen proyek

Page 42: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Sumber: Dokumen proyek

Page 43: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Sumber: Dokumen proyek

Page 44: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Page 45: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Sumber: Dokumen proyek

Sumber: Dokumen proyek

4.2 Identifikasi Pekerjaan Yang Terlambat

Identifikasi proyek Ed-House ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-

faktor yang menjadi penyebab keterlambatan. Untuk pekerjaan awal dinaakan

pekerjaan persiapan sedangkan untuk pekerjaan struktur sendiri dinamakan event

beton, berikut tabelnya:

Tabel 4.1 Identifikasi Pekerjaan Persiapan

Event Keterangan Event Keterangan

A Keterlambatan pekerjaan persiapan D2 Kurangnya pengawasan

B1 Faktor pengguna jasa D3 Tidak melaksanakan peran

Page 46: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

B2 Faktor kontraktor D4 Kurang koordinasi

B3 Faktor konsultan pengawas D5 Dokumen gambar kurang lengkap

B4 Perubahan tgl. dimulainya proyek D6 Dok. spek. teknis kurang lengkap

B5 Sumber Daya Manusia kurang D7 Dok. tender kurang lengkap

B6 Dokumen terlambat D8 Terbatasnya jumlah tenaga kerja

B7 Tenaga kerja D9 Tukang malas

B8 Tenaga ahli D10 Kontrol kurang baik

B9 Kualitas kurang baik D11 Kurang koordinasi

B10 Manajemen kurang baik D12 Tidak segera memulai pekerjaan

Page 47: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

B11 Kurang pengalaman kerja D13 Masalah teknis dlm. memakai waktu

B12 Kecapaian D14 Tukang puasa

C Dana tidak mencukupi D15 Dikejar target

D1 Kontrol yang kurang baik E Keterlambatan tanda tangan kontrak

Sumber: Widjanarka, 2006.

Tabel 4.2 Identifikasi Pekerjaan Beton

Event

Keterangan

Event

Keterangan

Beton

Beton

P

Keterlambatan

R6 Kurang paham

Pekerjaan Pasangan /

dokumen gambar

Beton

Q1 Faktor kontraktor

Kurang paham

Page 48: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

R7 dokumen spesifikasi

Q2

Faktor konsultan

teknis

pengawas

R8 Tidak profesional

Q3

Ketersediaan material

R9 Pemesanan terlambat

R10 Pengiriman terlambat

Q4

Sumber Daya Manusia

R11 Kecapaian

kurang

R12 Lembur tidak

Q5 Manajemen kurang

dikerjakan

baik

R13 Malas

Q6 Kurang pengalaman

R14

Terbatasnya jumlah

kerja

tukang

R15 Shift jam kerja kurang

Q7 Material datang

R16 Kontrol kurang baik

terlambat

Kurang koordinasi

R17 dengan pengguna jasa/

Q8 Tenaga kerja

pengawas

R18 Kurang koordinasi

Page 49: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Q9 Tenaga ahli

dengan supplier

R19 Tidak profesional

Q10 Kualitas kurang baik

R20 Tidak ada lembur

R21

Masalah teknis dalam

Q11 Kuantitas kurang

memakai waktu

Alat angkut barang

Q12 Manajemen kurang

R22 memakai tenaga

baik

tukang

Q13 Kurang pengalaman

R23 Tidak ada tower crane

kerja

R24 Tidak ada lift barang

Q14 Teknik pelaksanaan

S1 Dana tidak mencukupi

tidak tepat

S2

Tidak mengecek

Q15 Tidak ada alat bantu

persediaan material

Kurang koordinasi

R1 pengguna jasa dengan

kontraktor/pengawas

R2 Kontrol yang kurang

baik

Page 50: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

R3 Kurangnya

pengawasan

R4 Tidak melaksanakan

peran

R5 Kurang koordinasi

Sumber: Widjanarka, 2006.

Page 51: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

4.3 Penggambaran FTA ( Fault Tree Analysis)

Gambar 4.1 Model Grafis FTA Pekerjaan Persiapan

Sumber: Widjanarka, 2006.

Page 52: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Gambar 4.2 Model Grafis FTA Pekerjaan Beton

Sumber: Widjanarka, 2006.

4.4 Menentukan Minimat Cut Set

Setelah membuat model grafis, langkah selanjutnya adalah menganalisa

Fault Tree secara kualitatif dengan menggunakan Aljabar Boolean. Tujuan dari

analisa ini adalah mencari minimal cut set.

Sebuah cut set didefinisikan sebagai basic event (kejadian dasar) yang bila

terjadi akan mengakibatkan terjadinya Top event Sebuah cut set dikatakan sebagai

minimal cut set jika cut set tersebut tidak dapat direduksi tanpa menghilangkan

statusnya sebagai cut set.

Page 53: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Tabel 4.3 Minimal Cut Set Pekerjaan

Persiapan

No Kombinasi Event

1 E . D5

2 E . D6

3 E . D7

4 D16

5

D14 . D9 . D8 . D10 . D11 . D12 .

D13 . C

6

D15 . D9 . D8 . D10 . D11 . D12 .

D13 . C

7 D1 . D2 . D3 . D4

Tabel 4.4 Minimal Cut Set Pekerjaan

Beton

Page 54: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

No Kombinasi Event

1 R1

S2 . R9 . R10 . R11 . R12 . R13 . R14

2 . R15 . R16. R17 . R18 . R19 . R20 .

R21 . R23 . R24 . R22 . S1

3 R2 . R3 . R4 . R5 . R6

4 R2 . R3 . R4 . R5 . R7

5 R2 . R3 . R4 . R5 . R8

Sumber: Widjanarka, 2006.

Dari hasil minimal cut set diatas, didapat ada 7 kejadian dasar yang

menyebabkan terjadinya keterlambatan pekerjaan persiapan dan 5 kejadian dasar

yang menyebabkan keterlambatan pekerjaan beton

4.5 Time Schedule

Proyek Ed-House yang mengalami keterlambatan dikarenakan proses

perencanaan yang tidak maksimal disertai dengan progress dilapangan yang kurang

pengawasan yang akhirnya mengalami pembengkakan terhadap RAB. Dapat dilihat

di Time Schedule yang dilampirkan.

Page 55: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil data pengolahan proyek menggunakan metode Fault Tree

Analisis. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembangunan Struktur Rumah Ed-House dengan anggaran

sebesar Rp 1.671.000.000,-. Pada minggu ke-9 diperkirakan biaya

penyelesaian proyek sampai selesai sebesar Rp 112.625.400, dengan

semakin meningkatnya indek kinerja biaya dan jadwal, proyek selesai

dengan anggaran dibawah anggaran yang direncanakan sebesar Rp

1.671.000.000,-. Dan dengan biaya pekerjaan tersisa pada minggu ke-

9 sebesar Rp 112.625.400.

2. Pembangunan Struktur Rumah Ed-House dengan anggaran

sebesar Rp 1.671.000.000 dan waktu pengerjaan 40 minggu.Pada

minggu ke-9 bobot rencana pekerjaan 8,25 %dengan anggaran biaya

sebesar Rp 137.857.500. Pada saat pelaksanaan minggu ke-9 bobot

pekerjaan mencapai 6,74% dengan biaya sebesar Rp 112.625.400 dan

selisih biaya pelaksanaan proyek dengan biaya anggaran proyek

sebesar Rp 25.625.400 dengan bobot pekerjaan dibawah rencana.

3. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan keterlambatan

ditinjau dari metode Fault Tree Analisis seperti dibawah ini :

a. Keterlambatan pada minggu awal yaitu minggu ke-1 sampai

dengan minggu ke-9 ditinjau dari Minimal Cut Set adalah

kurangnya kordinasi antara pihak Pengawas dengan pihak

Page 56: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

Kontraktor menyebabkan tidak terkontrolnya pekerjaan struktur

terlambat.

5.2 Saran

1. Diperlukan kebijaksanaan khusus dari pihak owner dalam hal ini

PT. Podo Joyo Masyhur untuk selalu melakukan perencanaan

awal dengan maksimal.

2. Perlu adanya QC( Quality Control ) untuk mengontrol semua

pekerjaan dan perlu ditambahkan pengawasan dilokasi proyek

3. Kebanyakan Kontraktor Struktur mengerjakan suatu proyek

menunggu hasil gambar yang sudah disetujui bersama dan tidak

ada perubahan perubahan. Namun proyek Ed-House ini

perencanaannya kurang maksimal yang menyebabkan

keterlambatan dan membengkaknya biaya yang dikerjakan. Maka

dari itu diperlukan kordinasi yang rutin dilakukan oleh semua

pihak untuk mengatasi keterlambatan ini.

.

Page 57: ABSTRAK Analisis Waktu Keterlambatan pekerjaan Struktur ...repository.untag-sby.ac.id/1307/8/JURNAL.pdfpermasalahan keterlambatan proyek Ed House. Dari cara diatas mampu mengupayakan

JURNAL TEKNIK SIPIL – ANALYSIS KETERLAMBATAN ED HOUSE

METODE FAULT TREE ANALYSIS

DAFTAR PUSTAKA

Amalia R, dkk, 2012, Analisis Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan

Sidoarjo Town Square Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA),

ejurnal.its.ac.id, [diunduh pada 1 Juni 2017]

Ervianto, W.I., 2002, Manajemen Proyek Konstruksi Edisi Revisi, Andi,

Yogyakarta.

Suwardo, dkk., 2016, Panduan Penulisan Proyek Akhir Edisi Revisi 2016, Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta.

Vesely, W.E, dkk, 1981, Fault Tree Handbook,U.S. Nuclear Regulatory

Commision, Washington D.C.

Auliya, Ridha., (2011). Analisis Penyebab Kecacatan Tabung Elpiji dengan

Menggunakan Fault Tree

Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis di Pabrik Tabung Elpiji PT

Pertamina (Persero)

Unit Gas Domestik. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Foster, S. T. (2004). Managing Quality: an Integrative Approach. Pearson Education

International.

Gasperz, Vincent. (2001). Metode Analisis untuk Peningkatan Kualitas. Jakarta :

Gramedia.

Hariastuti, Ni Luh Putu. (2014). Analisa Pengendalian Kualitas Produksi dalam

Usaha Mengurangi

Produk Cacat. Surabaya : ITATS Surabaya.

Mitra, Amitava. (1998). Fundamentals of Quality Control and Improvement. New

Jersey : Prentice Hall.

Priyanta, Dwi. (2000). Keandalan Dan Perawatan. Surabaya: Institut Teknologi

Surabaya. Widjanarka,

Wijaya. (2006). Teknik Digital. Jakarta: Erlangga