Abstract Pendahuluan Cara Kerja Hasil dan Pembahasan 35

Embed Size (px)

Citation preview

Makalah Oral Topik : Peran Bios istimatika dalam pengelolaan sumberdaya hayat i Indonesia

PENGGALIAN POTENSI PIPERSPP DARI SUAKAALAM MANINJAU UTARA-SELATAN DAN BATANG PANGEAN II SEBAGAI TANAMAN HIAS DAN OBAT

Esti Munawaroh, I.P. Astuti dan Sumanto Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LlPI

Abstract Potential Piper spp as an ornamental and medicinal plants was conducted based on

morphological characteristic and atsiri oil aromatic of this leaves. The morphological characteristic of this leaf was choise based on shape, size and color of the leaf which is unique. The atsiri oil aromatic characteristic from Piper spp are choise with usage referency of atsiri oil aromatic of Piper betle L. which were common usage by community as well as traditional or industrial scala. There are 9 species can be develop as an ornamental plant and 6 species can be observed more about the chemical contain of this atsiri oil as meterial of medicine. The more detail information about Piper spp which are dvelop as an ornamental and medicinal plant will be discussion in this paper. Key words: potential, ornamental , medicinal , Piper

Pendahuluan Jenis sirih-sirihan (Piper spp) yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat

diantaranya adalah sirih makan (Piper bet/e L.) , lada (Piper nigrum L.), jabe jawa (Piper retrofractum Vahl.), sirih merah (Piper porphyrophyl/um N.F.Sr.), karok (Piper sarmentosum) dan si rih papua (Piper mayesthicum .. ). (Surkill ,1966; Heyne, 1997; De Guzman et aI, 1999) . Umumnya jenis sirih-si rihan ini ditanam sebagai tanaman hias dan ditanam di lading/Kebun.

Jenis sirih-sirihan yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias masih sangat terbatas dan umumnya berasal dari tanaman introduksi diantaranya sirih merah (Piper porphyrophyl/um N.F.Sr ), sirih hias dengan daun hijau bernoktah kuning ( Piper sp) , sirih hitam ( Piper sp) serta anggota dari marga Piperomia . Namun masih ada banyak jenis sirih yang tumbuh di hutan dan belum terungkap potensinya.

Jenis-jenis sirih hutan tersebut ditemukan tumbuh di kawasan hutan konservasi Suaka Alam Maninjau Utara - Selatan dan Satang Pangean II , Sumatera Sarat. Penggalian potensi dari jenis - jenis sirih hutan tersebut tidak mengacu pada pengetahuan masyarakat setempat tentang pemanfaatannya, karena masyarakat sendiri masih sangat awam dan belum pernah memanfaatkan.

Serdasarkan hal tersebut di atas dilakukan pengakajian awal untuk mengungkap potensi dari jenis - jenis sirih hutan tersebut dengan mengacu pada karakteristik morfologi dan aroma atsiri daunnya. Kajian penggalian potensi ini bertujuan untuk dapat menggali lebih dalam manfaat jenis - jenis sirih hutan tersebut bagi masyarakat khususnya sebagai tanaman hias dan tanaman penghasil bahan baku obat serta perkembangan ilmu pengetahuan.

Cara Kerja Tumbuhan hidup yang digunakan untuk diamati adalah koleksi jenis - jenis sirih dari

kawasan hutan konservasi Suaka Alam Maninjau Utara Selatan dan Satang Pangean II , Sumatera Barat. Penggalian potensi sirih-sirihan sebagai tanaman hias dilakukan berdasarkan karakteristik morfologi bentuk, ukuran, susunan dan warna daun, mengingat tanaman sirih merupakan tanaman hias daun. Penggalian potensi si rih-sirihan sebagai tanaman. obat dilakukan berdasarkan karakteristik aroma minyak atsi rinya setelah meremas-remas daunnya. Sebagai acuan aroma minyak atsiri dari jenis-jenis sirih hutan yang diamati adalah sirih makan (Piper bet/e) . Ketajaman aroma minyak atsiri daun sirih-sirihan hutan tersebut dicatat apakah kurang, sama atau lebih tajam dari aroma minyak atsiri sirih makan.

Hasil dan Pembahasan Hasil koleksi dari dua lokasi penelitian secara keseluruhan tercatat ada sekitar 25

jenis Piper, dengan rincian 16 jenis teridentifikasi dan 9 jenis sisanya masih dalam proses identifikasi. Berdasarkan karakteristik morfologi bentuk,ukuran, warna, dan susunan daun tercatat ada sekitar 9 jenis yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman hias. Sedangkan yang dapat dimasukkan ke dalam katagori tanaman dengan aroma minyak

35

Seminar nasional : Peran Biosistimatika; Purwokerto, 12 Desember 2009

atsiri yang hampi r sama dengan aroma minyak atsiri sirih makan (Piper bet/e) tercatat ada 6 jenis.

Ke sembilan jenis tersebut adalah P baccatum, P firmum, P fla vomargina tum, P nagelii, P silvaticum. P crocatum, P majuscu/um, Pmollissfmum dan Piper spp. Dari ke sembilan jenis tersebut yang paling menarik untuk diperkenalkan lebih dahulu sebagai tanaman hias adalah dari jenis Piper baccatum dan Piper firmum karena bentuknya yang unik dan susunan daun yang sangat rapat saat tanaman tersebut belum menghasilkan percabanagan generatifnya serta warnanya yang cukup kontras. Bila dilihat dari jenis habitatnya, Pbaccatum dapat tumbuh dengan baik di tanah, batu-batuan dan pohon dari yang berbatang lunak sampai yang keras, sedangkan P firmum hanya ditemukan tumbuh di tanah dan pohon baik pohon mati maupun hid up. Sehingga Pbaccatum cenderung lebih dapat dikembangkan sebagai tanaman hias untuk pagar, pergola, maupun dinding/tembok. Adapun P firmum meskipun dilapangan tidak ditemukan tumbuh di batu - batuan namun koleksi yang sekarang tumbuh di nursery Kebun Raya Bogor dapat tumbuh dengan baik di media bambu kering yang dilapisi sabut kelapa dan diikat dengan kawat yang hal us, diduga jenis inipun bisa dikembangkan untuk tanaman hias dinding/tembok. Jeriis-jenis lainnya seperti P crocatum dan Psilvaticum ini merupakan jenis sirih yang memiliki kecantik warna lukisan alam yng asli bisa dikembangkan kebagai tanaman hias untuk pergola, pot gantung maupun dinding. Hal ini disebabkan selain warna daunnya, jenis-jenis ini dapat tumbuh dengan baik ditanah, batu-batuan maupun pohon. Pcrocatum, jenis ini tumbuh dengan baik di sekitar rumpun bambu. P si/vaticum tumbuh dengan baik di tanah berbatu, batu-batuan dan pohon. Sedangkan P flavomarginatum, Pmajuscu/um, Pmollissimum dan Piper sp (Kol EM 602, 604= 622, 632) serta ini akan sangat baik dikembangkan sebagai tanaman hias pagar dan pergola karena mempunyai ukuran daun yang lebar dan besar. Demikian juga halnya dengan Piper sp (kol EM 626) dapat dikembangkan sebagai tanaman hias pagar dan ditanam dalam pot, karena jenis ini mempunyai karakteristik morfologi seluruh permukaan daunnya ditutup bulu yang hal us.

Tercatat ada sekitar 6 jenis sirih-sirihan hutan yang mempunyai aroma minyak atsiri yang hampir sama dengan aroma minyak atsiri sirih makan (Pbet/e) diantaranya adalah Pacuti/imbum, P baccatum ,P majuscu/um, P mollissimum, P nagelii, dan Pipersp (kol EM 604 = 622). Dari ke 6 jenis tersebut yang paling tajam aroma minyak atsirinya adalah Pacutilimbum, P baccatum, Pipernage/ii, P majuscu/um, Pipersp dan diikuti P mol/issimum. Dan untuk mengetahui lebih lanjut apakah kandungan minyak atsiri dari sirih-sirihan hutan tersebut sama atau tidak dengan sirih makan diperlukan penelitian fitokimia dari jenis-jenis sirih hutan tersebut.

Hasil di atas menunjukkan bahwa ada jenis-jenis sirih hutan yang digali potensinya mempurryai fungsi ganda yaitu bisa dikembangkan sebagai tanaman hias sekaligus sebagai tanaman obat. Jenis-jenis tersebut adalah P baccatum, P majuscu/um, P mollissimum, P nage/ii dan Piper sp (kol Em 604=622).

Pengembangan tanaman sirih-sirihan khusus sebagai tanaman hias, harus memparhatikan karakteristik morfologi pertumbuhannya karena hampir semua jenis sirih-sirihan mempunyai sifat heteroblastik, yaitu saat masih kecil/muda bentuk morfologi daunnya jantung, akan tetapi saat tanaman ini sudah besar/dewasa akan mempunyai percabangan yang menjuntai dengan bentuk daun yang berlainan bentuk dan ukurannya. Sehingga dalam perawatannya bila akan mengembangkan jenis sirih-sirih hutan sebagai tanaman hias, faktor utama yang harus diperhatikan adalah waktu pemangkasan yang tepat

Untuk pengembangan sirih-sirihan hutan sebagai tanaman obat, dipilihnya sirih makan (P bet/e) sebagai acuan karena seluruh masyarakat sudah mengenal dan mengetahui secara pasti akan aroma minyak atsirinya bahkan penggunakannya sudah berskala industri . Meskipun sebetulnya bisa juga mengacu pada P mayesthicum ataupun P sarmentosum, dimana keduanya juga dikenal sebagai tanaman obat akan tetapi masyarakat belum begitu mengenalnya. Namun dalam perkembangannya hasil ekstrasi kandungan minyak atsiri dari sirih-sirih hutan terse but bisa juga dipadukan/dicocokan dengan minyak atsiri dari jenis-jenis sirih-sirihan hutan yang sudah diketahui kandungan minyak atsirinya selain sirih makan. Sebagai contohnya dengan kandungan minyak atsiri dari jenis - jenis sirih

36

Makalah Oral Topik : Peran Biosistimatika dalam pengelolaan sumberdaya hayati Indonesia

hutan yang diteliti oleh Purnomo dan Rani ( 2006) dari kawasan hutan gunung Merapi Jogyakarta. Sehingga dapat diketahui apakah hasilnya kandungan minyak atsiri sirih - sirih hutan dari Sumatra Barat itu lebih dekat dengan kandungan minyak atsiri sirih makan atau sirih-sirih hutan dari kawasan gunung Merapi. Dan sebagai bahan pembanding tercatat beberapa macam keguanaan sirih-sirihan sebagai obat tradisional yang dihimpun dari penelusuran pustaka ( Table 1)

Bila dibandingkan antara penggalian potensi berdasarkan aroma minyak atsiri yang diperoleh dari remasan daun Piper baccatum di lapangan dengan hasil penelusuran pustaka dapat dipastikan mendekati kebenarnya. Oleh karena itu kemungkinan besar jenis sirih-sirihan hutan lainnya yang belum diketahui kegunaannya sebagai tanaman obaUobat tradisional sudah dipastikan dapat dikembangkan sebagai tanaman obat, namun perlu penelitian lebih lanjut.

Tabel 1 Jenis-jenis Suku Piperaceae dan potensinya Bagian

Cara No. No. Koleksi Nama Jenis yang Kegunaan

digunakan penggunaan

Seluruh Tanaman

Untuk obat sakit diremas dalam

1. EM 596 Piperomia pel/us ida bagian

air masak, mag dan darah

tanaman saring , diminum

tinggi

Daun diseduh ,

EM diminum - Obat batuk

2. 597/598/619

Piper baccatum Blume * Daun Daun diremas kering dibalurkanpada - Tanamn hias leher

3. EM 599/625 Piper aduncum L. Daun Daun diremas,

Obat sakit panas untuk kompres Daun diseduh ,

Obat sariawan 4. EM 600/629 Piper majusculum Blume Daun

untuk Obat bau badan

kumur-kumur. Daun diremas

Tanaman hias

5. EM 601 Pipersp. - - -6. EM 602 Piper sp. - - -7. EM 603/631 Piper firmum C. DC. - - -8. EM 604/622 Piper sp. - - -9. EM 605/626 Piper lowong Blume - - -

Daun diseduh , diminum

Obat batuk 10. EM 606/620 Piper molissimum Blume Daun Daun diremas

Obat gatal dibalurkanpada badan

11. EM 607 Piper vi/ipedunculum DC. - - -12. EM 608 Piper nage/ii C. DC. - - -

13. EM