Upload
others
View
30
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
A. Teori Permintaan Islam
1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan
dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang dan
jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.1
2. Hukum Permintaan
Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan
turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan naik.
Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya
hubungan permintaan antara harga. Secara teori, hukum ini dijelaskan yaitu:
manakala pada suatu pasar terdapat permintaan suatu produk yang relatif sangat
banyak, sehingga
a. Barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua
permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah pembelian
produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut.
b. dahulu harus diusahakan agar produk tersebut dapat dikenal oleh pasar.
Tanpa dikenal tidak mungkin produk itu dapat diterima apalagi disenangi.
Kegiatan untuk membuat agar suatu produk itu dapat dikenal saja tidaklah
mudah. Sebagai gambaran rill dapat dibayangkan pada keadaan yang ada
di sekitar kita sendiri. Banyak produk yang dipasarkan Penjual akan
berusaha menggunakan kesempatan tersebut untuk meningkatkan dan
memperbesar keuntungan dengan cara menaikkan harga jual produknya.
Sebaliknya, manakala pada suatu pasar permintaan suatu produk relatif
sedikit maka yang akan terjadi adalah harga menurun. Keadaan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Barang tersedia pada produsen/ penjual relatif sangat banyak sehingga
manakala jumlah permintaan sedikit produsen akan berusaha menjual
produknya sebanyak mungkin dengan cara menurunkan harga jual
produknya.
1 Siti Nur Fatoni,Pengantar Ilmu Ekonomi, (Bandung : Pustaka Setia, 2014), p. 43.
b. Produsen/ penjual haanya meningkatkan keuntungan dari volume
penjualanya.
Perilaku ekonomi seperti ini pernah di tangkap dan dirumuskan oleh para
pemikir ekonomi Islam masa silam yaitu Abu Yusuf, Ibn Taymiyah, Al- Ghazali,
dan Ibn Khaldun. 2
3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
Permintaan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh faktor- faktor lain
disamping harga, antara lain yaitu :
a) Pendapatan, semakin tinggi pendapatan seseorang, permintaan
terhadap suatu barang akan meningkat, walaupun harga barang
tersebut tidak berubah.
b) Harga barang- barang lain yang terkait, permintaan terhadap susu
murni akan meningkat apabila harga susu bubuk naik.
c) Selera, permintaan terhadap sepatu olahraga dengan alas tipis (sepatu
Bruce Lee) sekarang ini masih rendah, sebaliknya sepatu olahraga
dengan alas tebal ( Nike, Ardiles, dn sebagainya ) semakin meningkat.
Hal itu terutama karena ad perubahan selera.
d) Jumlah penduduk, semakin besar jumlah penduduk di suatu daerah,
semakin banyak permintaan terhadap suatu produk didaerah tersebut.
Permintaan beras di Indonesia setiap tahun selalu naik. Tentu saja,
karena jumlah penduduk Indonesia semakin lama semakin banyak.
Sehingga jumlah beras yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
mereka pun semakin banyak. Ini tercermin dengan permintaan beras
yang selalu naik.
4. Kurva Penawaran dan Permintaan
Kurva penawaran
Jumlah Barang yg ditawarkan, Tingkat Harga di pasar, & Pereode
Berdasarkan Hukum Permintaan
2 Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Prespektif Islam,(Yogyakarta: BPFE, 2004), p. 114-115
Harga Kuantitas yg
ditawarkan Titik/Pereode
2500
2000
1500
625
600
550
A
B
C
Apabila harga naik maka kuantitas yang ditawarkan naik
Apabila harga turun maka kuantitas yang ditawarkan akan turun
Kurva permintaan
• Seorg individu di pasar akan dipengaruhi oleh harga;
Tabel
H
arga
Kuantitas Yg Diminta
(Q)
Pereode
1
000
200
250
A
B
9
00
8
00
7
50
6
00
5
00
325
400
450
525
C
D
E
F
Besarnya perubahan permintaan dbagi akibat dari
berubahnya harga tidak sama dari suatu titik ke titik berikutnya3
5. Teori Permintaan Islam
Dalam ekonomi Islam, setiap keputusan ekonomi seorang manusia tidak
terlepas darai nilai- nilai moral dan agama karena setiap kegiatan senantiasa
3 A Arwani - 2014 - elc.stain-pekalongan.ac.id
berhubungan kepada syariat. Al- Qur’an menyebut ekonomi dengan istilah
iqtishad ( penghematan, ekonomi ), yang secara literal berarti pertengahan atu
moderat. Seorang muslim dilarang melakukan pemborosan, hal ini diterangkan
pada Al- Qu’an surat Al- Isra’ ayat 26- 27
آخِِ ُِحَِِاْنقُْشتَِٗرَأَِ ٍَِِقَّّ ْسِكٛ ًِ اْن ٍََِِٔ اْت الِانسَّثِٛمَِِِٔ تَْثِزًٚشاِتُثَِزّسَِِْٔ
ٌَِّ ٍَِِإِ ثَِزِّسٚ ًُ ٌََِِكإَُاِاْن ا َٕ ٍِِِإِْخ ٌَِِانشََّٛاِطٛ َكا ٌَُِِٔ َْٛطا ِِِّانشَّ َكفًُٕساِِنَشتِّ
26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan
dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Seorang muslim diminta untuk mengambil ikap moderat dalam
memperoleh dan menggunkan umber daya. Dia tidak boleh israf ( royal, berlebih-
lebihan ), tetapi juga dilarang bukhl ( pelit ). Allah SWT berfirman dalam Al-
Qur’an surat Al- An’aam ayat 141
َِٕ ُْ َِِانَِّزَِ٘ٔ ََْشأ ْٛشََِِيْعُشَٔشاخِ َِجَُّاخِ ِأَ َغ انَُّْخمََِِيْعُشَٔشاخِ َِٔ ْسعََِِٔ انزَّ ِأُُكهُُُِِّيْختَِهفًأَِ
ٌَِ ْٚتُٕ انزَّ ٌََِِٔ ا يَّ انشُّ أَِ ًٓ ْٛشَُِِيتََشاِت َغ َِٔ ِّ ٍُِِْكهُٕاُِيتََشاتِ ِشِِِِِي ًَ شَِِإِرَاِثَ ًَ آتُٕاِأَثْ وََِِحقََُِِّّٔ ْٕ َِٚ
الَِحَصاِدِِِ ٍَُِِِٚحةُِِّالِإََُِِِّّتُْسِشفُٕأَِ ْسِشفِٛ ًُ اْن
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang
tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya).
Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan
janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlebih-lebihan.
jika manusia dilarang untuk berlebih- lebihan, itu berarti manusia sebaiknya
melakukan konsumsi seperlunya saja. Pengalaman surat diatas berarti juga sikap
memerangi kemibaziran, pamer, mengkonsumsi barang- barang yang tidak perlu.
Dalam bahasa ekonomi, perilaku konsumsi Islami yang tidak berlebih- lebihan
berarti membawa pola permintaan Islami lebih didorong oleh fakor kebutuhan (
needs ) daripada keinginan ( wants ).4
A. Teori Penawaran Islam
1. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada
suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat harga tertentu.5
2. Hukum Penawaran
Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang
ditentukan, yaitu apabila harga naik, maka penawaran akan meningkat,
sebaliknya apabila harga turun penawaran akan turun. Hukum penawaran
tersebut menunjukan adanya hubungan antara penawaran dengan harga. Teori
penawaran mengatakan jika jumlah barang yang ditawarkan sangat banyak, maka
harga barang tersebut cenderung turun. Sebaliknya bila jumlah penawaran barang
tersebut relatif sedikit, maka harga barang akan cenderung naik. Teori ini dapat
dijelaskan , jika pada suatu pasar terdapat penawaran suatu produk yang relatif
sangat banyak, maka:
a) Barang yang tersedia dipasar dapat memenuhi semua permintaan,
sehingga untuk mempercepat penjualan produsen akan menurunkan harga
jual produk tersebut. 4 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif: Ekonomi Islam,(Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2006),p. 85-88. 5 Sumar’in,Ekonomi Islam,( Yogyakarta :Graha Ilmu,2013),p. 117
b) Penjual akan berusaha untuk meningkatkan dan memperbesarkeuntungan
dengan cara secepat mugkin dengan memperbanyak jumlah penjualan
produknya (mengandalkan turn over yang tinggi).
Sebaliknya jika suatu pasar terjadi penawaran suatu produk relatif sedikit,
maka yang terjadi adalah harga akan naik. Keaadan ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Barang yang tersedia pada produsen relatif sedikit sehingga manakala
jmlah permintaan stabil, maka produsen akan berusaha menjual jumlah
produknya dengan menaikkan harga juaalnya.
b) Produsen / penjual hanya akan meningkatkan keuntungan dari menaikkan
harga.6
3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
Faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut :
a) Harga barang, apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan,
jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya, jika
harga barang yang ditawarkan turun, jumlah barang yang ditawarkan
penjual juga akan turun.
b) Harga barang pengganti, apabila harga barang pengganti meningkat,
penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan.
c) Biaya produksi, berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses
produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, gaji pegawai, penolong
dan lain sebaginya.
d) Kemajuan teknologi, sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang
yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan
produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.
e) Pajak, ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya harga.
6 Sumar’in,Ekonomi Islam,( Yogyakarta :Graha Ilmu,2013),p. 140-141
f) Perkiraan harga pada masa depan, jika perusahaan memperkirakan harga
barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap maka
perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.7
4. Teori Penawaran Islam
Membahas teori penawaran islami,kita harus kembali kepada sejarah
penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang
bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya siap
untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptkan dan diturunkan kemuka
bumi. Apa makna dari kisah tersebut? Tidak lain dan tidak bukan maknanya
adalah bahwa Allah SWT. Telah mempersiapkan bumi ini untuk kepentingan
manusia. Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34 berikut :
Firmannya dalam surat luqman ayat 20 :
اِأَنَىِْ ْٔ ٌَِِّتََش َِِأَ شَِِّللاَّ اخِِِفَِِٙياِنَُكىَِِْسخَّ َٔ ا ًَ َياِانسَّ أَْسثَغَِِاْْلَْسِضِِفَِِٙٔ ُْٛكىَِِْٔ َِعهَ
ُِّ ًَ َشجًََِِِع ِْ تَاِطَُحًَِِظا َِِٔ ٍَِِۗ ِي ٍِِْانَُّاِسَِِٔ ِِِفَُِِٙٚجاِدلَُِِي ْٛشِِِّللاَّ اَلِِِعْهىِ ِتَِغ اَلُِِْذًَِٖٔ ِِكتَابِ َِٔ
ُِٛشِ ُي
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu
nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang
(keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi
penerangan.
Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan
manusia,larangan yang harus dipatuhi adalah: ‘janganlah kamu membuat
membuat kerusakan dimuka bumi’. Larangan ini tersebar dibanyak tempat dalam
Al-qur’an dan betapa Allah sanagat membenci mereka yang berbuat kerusakan
dimuka bumi. Meskipun definisi kerusakan tersebut sangat luas,akan tetapi dalam
kaitannya dengan produksi,larangan tersebut memberi arahan nilai dan panduan
moral. Produksi islam bukan hanya dilarang mengakibatkn kerusakn dalam
7 Siti Nur Fatoni,Pengantar Ilmu Ekonomi, (Bandung : Pustaka Setia, 2014), p 46-47.
memanfaatkan alam dan lingkungan,artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan
menjadi gundul dan berubah menjadi lahan kritis yang mengakibatkan banjr dan
longsor ,menimbulkan polusi yang diatas ambang batas yang aman bagi
kesehatan. Produksi islami jug haram menghasilkan produk-produk yang apabila
dikonsumsi akan menimbulkan kerusakan,baik itu rusaknya kesehatan,apalagi
rusaknya moral dan kepribadian. Contoh,jika telah terbukti secara ilmiah bahwa
rokok menimbulkan begitu banyak mudarat dibandingkan manfaat yang
dihasilkannya,maka memproduksi rokok adalah hal yang tidak islami . sudah
barang tentu, islam melarang produksi barang-barang yang diharamkan seperti
minuman keras,obat bius , dan sebagainya. Demikian pula barang dan jasa yang
meruak akhlaq seperti hiburan-hiburan yang tidak mendidik.
Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi tersebut tentu
saja berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan jasa sebagai contoh
,apabila suatu proses produksi menghasilkan polusi,maka biaya lingkungan dan
sosial tersebut harus harus dihitung dalam ongkos produksi sehingga ongkos
meningkat penawaran akan berkurang. Dampaknya kurva penawaran akan
bergeser ke kiri. Dinegara barat, hal tersebut telah dilakukan dengan mengenakan
pajak polusi atau dikenal dengan istilah pigouvian tax yang tujuannya agar
perusahaan memperhitungkan biaya eksternal yang timbul akibat kegiatan
produksinya sehingga memengaruhi keputusan produksi dan penjualannya.8
8 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif: Ekonomi Islam,(Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2006),p.93-95.
Pada tingkat harga P1 jumlah barangyang ditawarkan oleh penjual
adalahsebesar Qs1, sementara jumlah barang yang diminta hanya sebesar Q1.
Dengandemikian, petani tidak mendapatkan cukup pembeli. Untuk mendapatkan
tambahan pembeli ia menurunkan harga jual produknya, dariP1menjadi
P2,sehingga jumlah pembelinya naik dari Q1 menjadi Q2.
5. Membandingkan Konsep Dalam Ekonomi Islam
A. Perbedaan konsep ekonomi Islam dengan konvensional terhadap
teori penawaran
Dijelaskan bahwa penawaran berkorelasi positif terhadap harga (P).Ini
berarti bahwa semakin tinggi suatu harga produk, semakin memberikan insentif
kepada produsen untuk meningkatkan produksinya dan kemudian
menawarkannya kepada konsumen yang membutuhkan.Sebaliknya, semakin
rendah suatu harga produk, semakin berkurang insentif bagi produsen ubntuk
memproduksi dan menawarkannya.Hal ini disebabkan karena makin rendah suatu
harga, makinkecil suatu keuntungan atau malah timbul kerugian. Sebagai suatu
agen ekonomiyang rasional, produsen akan memutuskan produksinya. Dengan
demikian dapatlah digambarkan dalam sebuah diagram dimana sumbu vertical
adalah harga dan sumbu horizontal adalah jumlah produk yang ditawarkan
kepada masyarakat bahwa kurva penawaran sebagai kurva yang naik ke kanan.
Kedudukan kurva ini bias berpindah atau bergeser bergantung kepada faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
Penawaran dalam ekonomi islam
Secara umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan
konvensional dengan islam sejauh hal itu dikaitkan dengan variable atau factor
yang turut berpengaruh terhadap posisi penawaran. Bahkan bentuk kurva secara
umum pada hakikatnya sama. Satu aspek penting yang memberikan suatu
perbedaan dalam perspektif ini kemungkinan besar berasal dari landasan filosofi
dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai islam. Yang pertama adalah
bahwa islam memandang manusia secara umum, apakah sebagai konsumen atau
produsen, sebagai suatu objek yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang
paling pokok yang didorong ole islam dalam kehidupan perekonomian adalah
kesederhanaan, tidak silau dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan
ekonomis (iqtishad). Inilah nilai-nilai yang seharusnya menjadi gaya hidup
Islamic man. Yang kedua adalah norma-norma islam yang selalu menemani
kehidupan manusia yaitu halal dan haram. Produk-produk dan transaksi
pertukaran barang dan jasa tunduk kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan
atas manusia itu pada hakikatnya adalah barang-barang atau transaksi-transaksi
yang berbahaya bagi diri mereka dan kemaslahatannya.Namun demikian, bahaya
yang ditimbulkan itu tidak selalu dapat diketahui dan dideteksi oleh kemampuan
indrawi atau akal manusia dalam jangka pendek.Sikap yang benar dalam
menghadapi persoalan ini adalah kepatuhan kepada diktum disertai pencarian
hikmah dibalik itu.
Dengan kedua batasan ini maka lingkup produksi dan pada gilirannya
adalah lingkup penawaran itu sendiri dalam ekonomi islam menjadi lebih sempit
daripada yang dimiliki oleh ekonomi konvensional.9
9 Adiwarman Karim,Ekonomi Mikro Islami,(IIIT Indonesia:Jakarta.2003)
Definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan,
antara permintaan konvensional dan islam mempunyai kesamaan. Ini dikarenakan
bahwa keduanya merupakan hasil dari penelitian kenyataan dilapangan (empiris)
dari tiap-tiap unit ekonomi. Namun terdapat perbedaan yang mendasar di antara
keduanya, diantaranya:
1. Perbedaan utama antara kedua teori tersebut tentunya adalah mengenai
sumber hukum dan adanya batasan syariah dalam teori permintaan islami.
Permintaan Islam berprinsip pada entitas utamanya yaitu Islam sebagai
pedoman hidup yang langsung dibimbing oleh Allah SWT. Permintaan
Islam secara jelas mengakui bahwa sumber ilmu tidak hanya berasal dari
pengalaman berupa data-data yang kemudian mengkristal menjadi teori-
teori, tapi juga berasal dari firman-firman Tuhan (revelation), yang
menggambarkan bahwa ekonomi Islam didominasi oleh variabel
keyakinan religi dalam mekanisme sistemnya.
2. Teori ekonomi yang dikembangkan barat membatasi analisisnya dalam
jangka pendek yakni hanya sejauh bagaimana manusia memenuhi
keinginannya saja. Tidak ada analisis yang memasukkn nilai-nilai moral
dan sosial. Analisis hanya dibatasi pada variabel-variabel pasar semata,
seperti harga, pendapatan dan sebagainya. Variabel-variabel lainnya tidak
dimasukkan, seperti variabel nilai moral seperti kesederhanaan, keadilan,
sikap mendahulukan orang lain. Dalam ekonomi konvensional filosofi
dasarnya terfokus pada tujuan keuntungan dan materialme. Hal ini wajar
saja karena sumber inspirasi ekonomi konvensional adalah akal manusia
yang tergambar pada daya kreatifitas, daya olah informasi dan imajinasi
manusia. Padahal akal manusia merupakan ciptaan Tuhan, dan memiliki
keterbatasan bila dibandingkan dengan kemampuan.
3. Konsep permintaan dalam Islam menilai suatu komoditi tidak semuanya
bisa untuk dikonsumsi maupun digunakan, dibedakan antara yang halal
maupun yang haram. Oleh karenanya dalam teori permintaan Islami
membahas permintaan barang halal, barang haram, dan hubungan antara
keduanya. Sedangkan dalam permintaan konvensional, semua komoditi
dinilai sama, bisa dikonsumsi atau digunakan.
4. Dalam motif permintaan Islam menekankan pada tingkat kebutuhan
konsumen terhadap barang tersebut sedangkan motif permintaan
konvensional lebih didominasi oleh nilai-nilai kepuasan (interest).
Konvensional menilai bahwa egoisme merupakan nilai yang konsisten
dalam mempengaruhi seluruh aktivitas manusia.
5. Permintaan Islam bertujuan mendapatkan kesejahteraan atau kemenangan
akhirat (falah) sebagai turunan dari keyakinan bahwa ada kehidupan yang
abadi setelah kematian yaitu kehidupan akhirat, sehingga anggaran yang
ada harus disisihkan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.10
KESIMPULAN
A. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan
dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang dan
jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.11
Hukum Permintaan
Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan
turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan naik.
Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya
hubungan permintaan antara harga. Secara teori, hukum ini dijelaskan yaitu:
manakala pada suatu pasar terdapat permintaan suatu produk yang relatif sangat
banyak, sehingga :
10 Adiwarman Karim, Ekonomi Islam,Suatu Kajian Kontemporer.(Gema Insani
Press:Jakarta.2001)
11
Siti Nur Fatoni,Pengantar Ilmu Ekonomi, (Bandung : Pustaka Setia, 2014), p. 43.
a) Barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua
permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah pembelian
produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut.
b) Penjual akan berusaha menggunakan kesempatan tersebut untuk
meningkatkan dan memperbesar keuntungan dengan cara menaikkan harga
jual produknya.
Teori Penawaran Islam
Membahas teori penawaran islami,kita harus kembali kepada sejarah
penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang
bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya siap
untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptkan dan diturunkan kemuka
bumi. Apa makna dari kisah tersebut? Tidak lain dan tidak bukan maknanya
adalah bahwa Allah SWT. Telah mempersiapkan bumi ini untuk kepentingan
manusia. Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34
DAFTAR PUSTAKA
Sumar’in. Ekonomi Islam. 2013. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Muhammad. Ekonomi Mikro. 2004. Yogyakarta: BPFE.
Fatoni, Siti Nur. Pengantar Ilmu Ekonomi. 2014. Bandung: CV Pustaka Setia.
Nasution, Mustafa Edwin. Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. 2006. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Adiwarman Karim,Ekonomi Mikro Islami. 2003. IIIT Indonesia:Jakarta.
A Arwani - 2014 - elc.stain-pekalongan.ac.id
Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan Permintaan dan apa fungsinya?
Jawaban :
Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan
dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang dan
jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat
2. Sebutkan bunyi hukum permintaan!
Jawaban :
Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan
turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan naik.
3. Faktor Faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan itu sendiri?
Jawaban
Pendapatan, semakin tinggi pendapatan seseorang,
permintaan terhadap suatu barang akan meningkat, walaupun harga barang
tersebut tidak berubah.
Harga barang- barang lain yang terkait, permintaan
terhadap susu murni akan meningkat apabila harga susu bubuk naik.
Selera, permintaan terhadap sepatu olahraga dengan alas
tipis (sepatu Bruce Lee) sekarang ini masih rendah, sebaliknya sepatu
olahraga dengan alas tebal ( Nike, Ardiles, dn sebagainya ) semakin
meningkat. Hal itu terutama karena ad perubahan selera.
Jumlah penduduk, semakin besar jumlah penduduk di suatu
daerah, semakin banyak permintaan terhadap suatu produk didaerah
tersebut. Permintaan beras di Indonesia setiap tahun selalu naik. Tentu
saja, karena jumlah penduduk Indonesia semakin lama semakin banyak.
Sehingga jumlah beras yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
mereka pun semakin banyak. Ini tercermin dengan permintaan beras yang
selalu naik.
4. Sebutkan dalil tentang larangan berlebih lebihan dalam permintaan
Jawaban
آخِِ ُِِاْنقُْشتَِٗرَأَِ ٍََِِحقَّّ ْسِكٛ ًِ اْن ٍََِِٔ اْت الِانسَّثِٛمَِِِٔ تَْثِزًٚشاِتُثَِزّسَِِْٔ
ٌَِّ ٍَِِإِ ثَِزِّسٚ ًُ ٌََِِكإَُاِاْن ا َٕ ٍِِِإِْخ ٌَِِانشََّٛاِطٛ َكا ٌَُِِٔ َْٛطا ِِِّانشَّ َكفًُٕساِِنَشتِّ
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan
setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
5. Apa yang dimaksud dengan penawaran dalam islam dan bagaimana bunyi
hukum penawaran dalam islam ?
Jawaban
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada
suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat harga tertentu.
Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang
ditentukan, yaitu apabila harga naik, maka penawaran akan meningkat,
sebaliknya apabila harga turun penawaran akan turun
6. Sebutkan dalil yang berkaitan dengan teori penawaran dalam islam!
Jawaban
Firmannya dalam surat luqman ayat 20 :
اِأَنَىِْ ْٔ ٌَِِّتََش َِِأَ شَِِّللاَّ اخِِِفَِِٙياِنَُكىَِِْسخَّ َٔ ا ًَ يَِِانسَّ أَْسثَغَِِاْْلَْسِضِِفِِٙأَ ُْٛكىَِِْٔ َِعهَ
ُِّ ًَ َشجًََِِِع ِْ تَاِطَُحًَِِظا َِِٔ ٍَِِۗ ِي ٍِِْانَُّاِسَِِٔ ِِِفَُِِٙٚجاِدلَُِِي ْٛشِِِّللاَّ اَلِِِعْهىِ ِتَِغ اَلُِِْذًَِٖٔ ِِكتَابِ َِٔ
ُِٛشِ ُي
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara
manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan