Author
buinga
View
218
Download
0
Embed Size (px)
1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
“Peluit” Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah telah ditiup sejak Mei 2012.Ini
ditandai dengan diterbitkannya Permen. PANRB No. 30 Tahun 2012 Pedoman
Pengusulan, Penetapan, Dan Pembinaan Reformasi Birokrasi Pada Pemerintah
Daerah. Arah dan kebijakan ini tentunya tidak terlepas dari upaya mencapai Visi
Reformasi Birokasi yakni menciptakan “Birokrasi Kelas Dunia 2025”, sebagaimana
telah ditetapkan dalam Arah dan kebijakan pelaksanaan reformasi birokrasi
secara nasional ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 81Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, serta kebijakan
operasionalisasinya ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road
Map Reformasi Birokrasi 2010-2014. Dengan demikian, Setiap pemerintah daerah
wajib menyiapkan diri pelaksanaan Reformasi Birokrasi di daerahnya sesuai
dengan kondisi obyektif, karakteristik, kesiapan aparatur, dan lingkungan
strategis masing-masing.Oleh karena itu, pelaksanaan reformasi birokrasi
pemerintah daerah dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan
kemampuan pemerintah daerah masing-masing.
Pemerintah Kota Bontang menyadari pentingnya mewujudkan Birokrasi
Profesional dalam rangka untuk “Good Government Governance”. Oleh karena itu,
Pemerintah Kota Bontang telah mencanangkan dalam Peraturan Daerah Kota
Bontang No. 08 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kota Bontang Tahun 2011-2016, dimana salah satu misinya adalah
Meningkatkan kualitas tata kepemerintahan yang baik. Capaian misi tersebut
menjadi prasyarat untuk mewujudkan dan meningkatkan daya saing Kota
Bontang di segala bidang secara berkelanjutan, yang dapat menjamin
pengelolaan sumber daya pembangunan secara akuntabel, meningkatnya
kualitas pelayanan publik, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah. Dengan selalu mengutamakan keadilan dan kepentingan masyarakat
luas, pada akhirnya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pemerintahan tinggi.
Namun demikian untuk mencapai misi tersebut, Pemerintah Kota Bontang masih
menghadapi beragam permasalahan diantaranya yaitu:
(1) Organisasi Perangkat Daerah yang belum tepat fungsi dan tepat ukuran;
(2) Ketatalaksanaan belum mencerminkan sistem yang transparan, akuntabel,
dan standar;
2
(3) Peraturan Perundang-undangan yang belum harmonis, tumpang tindih,
inkonsisten, dan multitafsir dan Produk hukum daerah belum sepenuhnya
diimplementasikan;
(4) Sumberdaya Aparatur Kota Bontang belum terdistribusi sesuai dengan
beban tugas;
(5) Pengawasan masih lemah;
(6) pelayanan publik belum sepenuhnya mampu memenuhi harapan publik;
(7) Akuntabilitas kinerja masih lemah; serta
(8) Budaya kerja yang belum efisien, efektif, produktif, professional dan melayani
masyarakat.
Melihat dampak permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Bontang memandang
penting untuk melaksanakan Reformasi Birokrasi sebagai upaya yang terencana
dan berkesinambungan.Selanjutnya untuk memulai reformasi birokrasi di
pemerintah daerah perlu dilakukan penyusunan road map reformasi birokrasi.
Untuk itulah pemerintah Kota Bontang berinisiatif untuk menyusun road map
2013 – 2016 sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kerangka reformasi
birokrasi secara menyeluruh. Penyusunan road map diharapkan mampu
mengakselerasi dan bahkan mampu mendorong program percepatan reformasi
birokrasi pemerintah Kota Bontang.
2. Maksud dan Tujuan
Secara harfiah, road map dapat diartikan sebagai peta penentu atau penunjuk
arah.Dalam konteks upaya pencapaian hasil suatu kegiatan, road map adalah
sebuah dokumen rencana kerja rinci yang mengintegrasikan seluruh rencana dan
pelaksanaan program serta kegiatan dalam rentang waktu tertentu (Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 9 Tahun
2011 tentang Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah).Dengan demikian, road map
reformasi birokrasi merupakan suatu rencana rinci yang memuat tahapan secara
sistemik dan sistematis mengenai pelaksanaan reformasi birokrasi dalam kurun
waktu tertentu.
Dalam rangka menjabarkan road map reformasi birokrasi, pemerintah Kota
Bontang menyusun Road Map 2013-2016 dengan maksud sebagai berikut :
a. Sebagai instrument yang mempersatukan seluruh kegiatan reformasi di setiap
SKPD Kota Bontang, sehingga tercapai keselarasan dan sinergi antar program
dan antar SKPD
3
b. Sebagai dokumen yang berfungsi sebagai acuan perubahan birokrasi dan/
atau pemandu dalam pelaksanaan manajemen perubahan di lingkungan
pemerintah Kota Bontang.
Adapun tujuan penyusunan road map Reformasi Birokrasi Pemerintah
Kota Bontang adalah sebagai berikut :
a. Terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi program Reformasi Birokrasi Kota
Bontang.
b. Tersedianya arah yang jelas dan terukur serta tahapan yang konkrit bagi
pemerintah Kota Bontang dalam menggulirkan reformasi birokrasi agar
berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga
dan berkelanjutan.
3. Rencana Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi Kota Bontang dilaksanakan dalam tiga periode yaitu Periode
Pertama: 2013-2016, Periode Kedua: 2017 – 2021 dan Periode ketiga 2022 –
2026. Rencana pada periode pertama mengacu RPJMD Kota Bontang 2011-2016
dan Road Map Nasional 2010-2014.Pada periode pertama ini hanya berdurasi
selama 3 tahun (2013-2016).Program tahap awal ini diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat (public trust building).Kemudian
penetapan batas akhir pada tahun 2016 didasari pada pertimbangan agar
terdapat kesesuaian dengan periode RPJMD 2011-2016. Untuk menjaga
kesinambungan antar tahap berikutnya, maka dalam rancangan road map ini
juga dimuat garis besar kebutuhan program prioritas beserta target-targetnya
pada tahun setelah berakhirnya tahapan ini. Target Capaian Reformasi
Birokrasi dari Tahun 2013 - 2016 seperti pada Gambar 1.
Gambar 1: Target Capaian Program Reformasi Birokrasi Kota Bontang 2013-2016
4
4. Kerangka Pikir Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi adalah sebuah proses perubahan secara sistemik dan sistematis pada keseluruhan dimensi birokrasi, yang memiliki
keterkaitan antar dimensinya. Gambar2 dibawah ini menggambarkan berbagai dimensi dalam proses perubahan (reformasi) dalam tubuh
birokrasi beserta keterkaitan atau keterpengaruhannya.
Sumber: Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2011Tentang Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
Gambar 2: Keterkaitan Kegiatan Program Reformasi Birokrasi
5
B. KONSOLIDASI RENCANA AKSI PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI
Bab ini memaparkan beberapa hal meliputi pencapaian hasil saat ini, rencana program
dan kegiatan, kriteria keberhasilan, agenda prioritas, waktu dan tahapan kerja,
penanggungjawab serta rencana anggaran.
1. PENCAPAIAN
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Road Map
Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
menyebutkan bahwa pencapaian berisi paparan program dan kegiatan
reformasi birokrasiyang sudah dicapai oleh kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah. Walaupun belum melaksanakan program reformasi birokrasi,
Pemerintah Kota Bontang berinisiatif untuk mengidentifikasi seluruh hasil capaian
terkait dengan 8 area reformasi brokrasi.Hal tersebut dibutuhkan sebagai dasar
dalam penyusunan rencana roadmap reformasi birokrasi Kota Bontang. Identifikasi
capaian tersebut meliputi penataan bidang kelembagaan, Penataan Peraturan
Perundang-Undangan, Penataan Ketatalaksnaan, Penataan Sumber Daya Aparatur,
Penataan Pengawasan, Penataan Akuntabilitas, Penataan Pelayanan Publik, dan
Penataan Pola Pikir (Mind Set) dan Budaya Kerja (Culture Set) Aparatur.
a. Penataan Bidang Kelembagaan
Penataan Kelembagaan merupakan upaya untuk menciptakan organisasi
yangefektifitas dan efisiensi organisasi dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinyaatau sering dikenal dengan istilah Rightsizing Organization.Dalam
melakukan Rightsizing perlu mempertimbangkan faktor internal dan faktor
eksternal. Perubahan faktor-faktor tersebut secara langsung atau tidak langsung
akan sangat mempengaruhi penataan kelembagaan. Oleh kerena itu, Organisasi
diharapkan terus mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan untuk tetap
mampu menjalankan tugas dan fungsinya. Beberapa hal yang telah dicapai
Pemerintah Kota Bontang dalam penataan kelembagaan sampai saat ini sebagai
berikut:
1) Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Restrukturisasi OPD Pemerintah Kota Bontang yang terakhir dilaksanakan
sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai pengganti Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Hasil
restrukturisasi tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota
Bontang No. 5 – 8 Tahun 2008 sebagai berikut:
a) Perda. No. 5 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
6
b) Perda. No. 6 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
meliputi : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset; Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
Dinas Pekerjaan Umum; Dinas Tata Ruang Kota; Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan Pemadam Kebakaran; Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian; Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika; Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
Dinas Pemuda dan Olah Raga; Dinas Sosial dan Tenaga Kerja; Dinas
Pendidikan; dan Dinas Kesehatan
c) Perda. No. 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah
meliputi Inspektorat Daerah; Bappeda; Badan Kepegawaian Daerah; Badan
KESBANGLINMAS; Badan Lingkungan Hidup; Badan Pelayanan Perijinan
terpadu dan Penanaman Modal; Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana; RSUD Kota Bontang; Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi; dan Kantor Pemberdayaan Masyarakat.
d) Perda. No. 8 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan
meliputi : Kecamatan Bontang Utara; Bontang Selatan; dan Bontang Barat
e) Perda. No. 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan
meliputi : Kelurahan Bontang Kuala; Bontang Baru; Lurah Loktuan; Api-
Api; Gunung Elai; Guntung; Berbas Tengah; Berbas Pantai; Tanjung
Laut; Tanjung Laut Indah; Satimpo; Bontang Lestari; Belimbing;
Gunung Telihan; dan Kanaan.
2) Evaluasi Kelembagaan
Evaluasi Kelembagaan dilakukan untuk memberikan gambaran kondisi saat
ini dalam bidang kelembagaan OPD Kota Bontang dengan menyajikan
kegiatan, capaian dan penjelasannya. Hasil evaluasi tersebut meliputi lima hal
utama yaitu Analisa Beban Kerja, Rumusan Tupoksi, Departementasi,
Penataan Struktur dan Pedoman Evaluasi Organisasi. Penjelasan lebih detail
seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Capaian Bidang Kelembagaan
NO KEGIATAN CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN PENUH SEBAGIAN BELUM
1. Analisa Beban Kerja
v Beban Tugas tidak Seimbang antar SKPD yang selevel dan serumun
2. Rumusan Tugas Pokok dan Fungsi
v 1. Overlapping tugas dan fungsi inter dan antar SKPD
7
NO KEGIATAN CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN PENUH SEBAGIAN BELUM
2. Redakasional yang masih multi tafsir
3. Departementasi v Urusan pemda belum tertangani secara komprehensif
4. Penataan Struktur Organisasi
v 1. Disharmonisasi peraturan perundangan dalam penataan OPD (ego sektoran kementerian)
2. Pengaturan ada typology OPD masih sangat
multitafsir
5. Pedoman Evaluasi Organisasi
v 1. Sebagian besar penataan organisasi didasarkan atas amanat peraturan perundangan dan bukan kebutuhan riil organiasi
2. Belum ada regulasi teknis yang mengatur tentang evaluasi organisasi
Sumber: Diolah dari Hasil Pokja Penataan Kelembagaan 2013
Merujuk hasil evaluasi kelembagaan seperti pada Tabel 1, maka dapat
disimpulkan bahwa kondisi OPD Kota Bontang saat ini belum tepat fungsi dan
tepat ukuran. Hal ini ditunjukan dengan beberapa permasalahan kelembagaan
antara lain overlapping tugas dan fungsi SKPD, beban tugas yang tidak seimbang,
dan disharmonisasi peraturan perundangan dalam penataan OPD. Dengan
demikian, rightsizing OPD menjadi agenda prioritas reformasi birokrasi di Kota
Bontang dalam meciptakan perangkat daerah yang tepat fungsi dan tepat
ukurannya, sehingga OPD dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya akan
tercapai secara efektif dan efisien.
b. Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Harmonisasi peraturan perundangan memiliki dampak yang sangat
signifikan.Salah satunya adalah menghindari terjadinya tumpang tindih
(overlaping) kewenangan antara undang-undang yang satu dengan undang-
undang lainnya. Overlapping antara materi undang-undang yang satu dengan
yang lainnya akan berdampak pada terjadinya kekisruhan dalam penegakan
hukum karena adanya “dualisme” hukum yang akan menyulitkan prosedur
penegakan hukum itu sendiri.
Terkait dengan hal tersebut, capaian Pemerintah Kota Bontang dalam rangka
penataan peraturan perundangan adalah berupa hasil evaluasi peraturan
perundang-undangan yang mengidentifikasi beberapa Permasalahan seperti pada
Tabel 2 sebagai berikut:
8
Tabel 2. Capaian Bidang Peraturan Perundang-Undangan
NO KEGIATAN
CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN PENUH SEBAGIAN BELUM
1. Evaluasi
Peraturan
Perundang-
Undangan
v 1. Terdapat regulasi atau
produk hukum daerah yang
belum diharmonisasi
2. Masih terdapat produk
hukum daerah yang tumpang
tindih dan tidak singkron
3. Produk hukum daerah belum
sepenuhnya
diimplementasikan/
dilaksanakan
Sumber: Diolah dari Hasil Pokja Penataan Kelembagaan 2013
Berdasarkan permasalahan tersebut, harmonisasi dalam peraturan perundangan
terutama yang terkait dengan peraturan daerah menjadi hal penting yang perlu
ditata ulang agar tidak terjadi tumpang tindih (overlap) atau agar tidak melakukan
kegiatan serupa di masing-masing unit kerja/OPD sehingga terjadi duplikasi
kegiatan yang berdampak pada pemborosan anggaran.Hal ini dikarenakan
peraturan perundang-undangan juga merupakan payung hukum yang dijadikan
landasan untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada pada masing-masing
unit kerja/instansi.
c. Penataan Ketatalaksanaan
Penataan tatalaksana (business process) dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang
jelas, efektif, efisien, dan terukur sehingga dapat meningkatkan kinerja. Adapun
ruang lingkup tata laksana adalah penataan sistem, prosedur, aturan dan tata
hubungan kerja pada tingkat perencanaan dan pembuatan
keputusan,pengorganisasian,pengelolaan,administrasi umum, keuangan,perlengk
apan, pemantauan dan evaluasi kinerja organisasi.
Capaian Pemerintah Kota Bontang dalam penataan tatalaksana adalah sebagai
berikut:
1. Terdokumentasikannya standar operating procedure (SOP) sebagai
pedoman dalam melaksanakan kegiatan dan telah disosialisasikan kepada
seluruh pegawai Pemerintah Kota Bontang.
2. Terlaksananya pengelolaan administrasi persuratan, keuangan, dan BMN
yang sesuai dengan Panduan Kerja Pemerintah Kota Bontang.
Namun demikian, hasil dari pemantauan dan evaluasi Tim POKJA Tatalaksana
menemukan beberapa permasalahan seperti pada Tabel 3 di bawah ini.
9
Tabel 3. Identifikasi Masalah Ketatalaksanaan
NO KEGIATAN CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN PENUH SEBAGIAN BELUM
1. Prosedur, sistem dan metode kerja (Standar Operasional Prosedur)
v 1. Sebagian Standar Operasional Prosedur (SOP) belum sesuai dengan pedoman
2. Perlu evaluasi pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP)
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
v 1. Sebagian besar pekerjaan dilaksanakan secara manual
2. Penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi dalam pekerjaan belum optimal
3. Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi Komunikasi belum merata
3. Pedoman Ketatalaksanaan
v 1. Belum adanya penetapan standarisasi sarana dan prasarana kerja
2. Pedoman Tata Naskah Dinas belum dilaksanakan secara optimal
Sumber: Diolah dari Hasil Pokja Penataan Ketatalaksanaan dan Pelayanan Publik
2013
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, Pemerintah Kota Bontang perlu
melakukan penataan ulang melalui re-aktifasi dan re-desain business process
dalam rangka mengoptimalkan standar kualitas layanan.
d. Sumber Daya Manusia Aparatur
Capaian kinerja saat ini pada bidang sumber daya manusia aparatur pada
Pemerintah Kota Bontang adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan sistem rekrutmen pegawai dan seleksi CPNS
2. Informasi jabatan yang ada walaupun belum menyeluruh dan lengkap
3. Pengumpulan dan pengolahan data Kepegawaian
4. Evaluasi jabatan
5. Pelaksanaan dan penetapan standar kompetensi jabatan
6. Pelaksanaan assesmen kompetensi pejabat struktural eselon II, III, dan IV
7. Terlaksananya Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
8. Analisa Kebutuhan Diklat pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kota
Bontang
Namun demikian, dalam pengelolaan MSDA Kota Bontang masih menemukan
beberapa permasalahan seperti pada Tabel 4 di bawah ini.
10
Tabel 4. Identifikasi Masalah SDMA
NO KEGIATAN
CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN PENUH SEBAGIAN BELUM
1. Sistem Rekrutmen Pegawai
v Dilakukan secara manual, belum menggunakan Computer Assisted Test (CAT) untuk seleksi CPNS
2. Analisis jabatan dan Analisa Beban Kerja
v 1. Informasi jabatan belum menyeluruh dan lengkap
2. Pengumpulan data masih manual
3. Evaluasi Jabatan
v Belum dilaksanakan evaluasi jabatan secara absah, menyeluruh dan lengkap
4. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan
v 1. Sudah ditetapkan dan dilaksanakan
2. Perlu adanya evaluasi standar kompetensi jabatan sesuai ketentuan yang berlaku
5. Assesment Pegawai berdasarkan Kompetensi
v Sudah sepenuhnya dilaksanakan dilingkungan pejabat struktural eselon II, III, dan IV
6. Penerapan Sistem Penilaian Kinerja Individu
v Selama ini penilaian menggunakan DP3 dan setiap semester diberikan insentif kinerja sesuai dengan hasil kinerja SKPD masing-masing.
7. Pengembangan Data Base Pegawai
v Sudah dilaksanakan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) tetapi belum online ke setiap SKPD
8. Pengembangan Diklat
Berbasis Kompetensi
v 1. Memiliki analisa kebutuhan diklat
2. Pelaksanaan diklat belum sepenuhnya Berbasis Kompetensi
9. Penataan Pegawai
v 1. Kualifikasi pendidikan belum sesuai dengan tupoksi
2. Belum sesuai dengan Analisa Beban Kerja (ABK)
3. Kebutuhan PNS belum sesuai dengan bezetting
4. Distribusi PNS belum dilaksanakan secara efisien dan efektif
5. Disorientasi untuk jabatan fungsional
Sumber: Diolah dari Hasil Pokja SDMA dan Budaya Kerja 2013
11
Dengan melihat berbagai permasalahan di atas, maka penataan Sumber Daya
Manusia Aparatur Kota Bontang secara sistemik dan sistematis serta
berkelanjutan perlu dilakukan dalam rangka menciptakan Birokrasi yang
profesional.
e. Pengawasan
Pengawasan merupakan unsur penting dalam siklus manajemen termasuk dalam
pemerintahan.Aspek ini sangat penting untuk memberikan keyakinan bahwa
kegiatan telah dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tolok ukur
yang telah ditetapkan.Salah satu regulasi yang mengatur teknis pengawasan
adalah Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah. Terkait dengan hal tersebut, Capaian Kinerja Kota Bontang
telah menyelenggarakan pengawasan antara lain meliputi:
1. Pelaksanaan Sistem pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Unit Kerja /
SKPD.
2. Pengelolaan keuangan daerah pada Unit Kerja / SKPD.
3. Pencatatan dan pengadministrasian Aset Daerah pada unit kerja / SKPD.
4. Pengawasan terhadap Aparatur PNS pada unit kerja / SKPD
5. Pengadaan Barang / jasa.
6. Pengelolaan keuangan pada Badan Layanan Umum (BLUD).
7. Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pada unit
kerja / SKPD.
Walaupun sumber daya manusia Aparatur Pengawas Pada SKPD Inspektorat
Daerah Kota Bontang masih terbatas.
Dari hasil pengawasan penyelenggaraan pemerintahan Kota Bontang, ditemukan
beberapa permasalahan yang perlu diresponse seperti pada Tabel 5di bawah ini.
Tabel 5. Identifikasi Permasalahan Aspek Pengawasan
NO KEGIATAN
CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN
PENUH SEBAGIAN BELUM
1. Pelaksanaan Sistem pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Unit Kerja / SKPD.
v Belum optimalnya pemahaman SPIP pada unit kerja/SKPD
2. Pengelolaan Keuangan Derah
v Belum optimal capaian pengelolaan keuangan daerah pada unit kerja/SKPD.
12
3. Pencatatan dan pengadministrasian Aset Daerah pada unit kerja / SKPD
v Belum sepenuhnya mengacu pada ketentuan peraturan yang berlaku.
4. Pengelolaan keuangan pada Badan Layanan Umum (BLUD).
v Belum sepenuhnya bersinergi dengan Kebijakan Akuntansi pemerintahdaerah
5. Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pada unit kerja / SKPD.
v Masih rendahnya kesadaran Aparatur
Sumber: Diolah dari Hasil Pokja Pengawasan dan Akuntabilitas 2013
Mengingat pentingnya aspek pengawasan, Pemerintah Kota Bontang perlu
melakukan pembenahan pengawasan secara menyeluruh di segala bidang dalam
kewenangan Kota Bontang.
f. Akuntabilitas
Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) menurut INPRES No. 7 tahun
1999 adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan‐tujuan dan sasaran‐sasaran yang telah ditetapkan
melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. AKIP ini berorientasi pada
besaran kinerja yang dihasilkan dan kinerja tambahan yang diperlukan agar
tujuan yang telah ditetapkan pada akhir periode perencanaan dapat dicapai.
Sistem AKIP ini terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan,
yaitu Perencanaan Kinerja (Renstra, RKT, PK), Pengukuran Kinerja
(instrumen: IK), Pelaporan Kinerja (LAKIP) serta Evaluasi dan Pemanfaatan
Informasi Kinerja. Terkait dengan akuntabilitas kinerja, Pemerintah Kota Bontang
saat ini telah memiliki capaian kinerja sebagai berikut:
1. Dokumen Renstra SKPD.
2. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) SKPD.
3. Pengukuran Kinerja SKPD.
4. Pelaporan Kinerja (LAKIP) SKPD.
5. Evaluasi Kinerja SKPD.
6. Pencapaian kinerja SKPD.
Namun demikian, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa permasalahan yang
dihadapi pemerintah Kota Bontang terkait dengan akuntabilitas kinerja seperti
pada Tabel 6 di bawah ini.
13
Tabel 6. Identitikasi Permasalahan Akuntabilitas
NO KEGIATAN CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN PENUH SEBAGIAN BELUM
1. Penyusunan
Dokumen
Renstra
v Belum sepenuhnya selaras
dengan Dokumen RPJMD
2. Penyusunan
Dokumen
Rencana
Kinerja
Tahunan
(RKT) SKPD.
v 1. Belum sepenuhnya selaras
dengan Dokumen Renstra
SKPD yang
bersangkutan.
2. Dokumen RPJDM/Renstra
SKPD belum memiliki
indikator tujuan
3. Pengukuran
Kinerja
SKPD.
v 1. Penetapan Indikator Kinerja
Utama (IKU) beberapa SKPD
belum relevan dengan
Renstra, RKT dan sasaran
yang akan diukur
2. Penetapan IKU SKPD
merupakan komitmen
antara Kepala Daerah
dengan Kepala SKPD dalam
mencapai tujuan belum
dituangkan dalam Perwali
Kota Bontang
3. Penetapana IKU Kota belum
sepenuhnya dimanfaatkan
dalam dokumen
perencanaan, penganggaran,
penilaian kinerja dan belum
direviu secara berkala
4. Pelaporan
Kinerja
(LAKIP)
v belum sepenuhnya
menyajikan informasi
pencapaian sasaran yang
berorientasi outcome
5. Evaluasi
Kinerja
SKPD
v Pedoman Evaluasi kinerja
internal SKPD belum
dirumuskan, sehingga upaya
perbaikan manajemen
kinerja berupa Rekomendasi
belum dilaksanakan.
6. Penyusunan
Penetapan
Kinerja
v 1. Penetapan Pencapaian
sasran/kinerja beberapa
SKPD belum memenuhi
target yang ingin dicapai
2. Penetapan Kinerja tingkat
14
NO KEGIATAN CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN PENUH SEBAGIAN BELUM
kota belum sepenuhnya
dimonitor pencapaiannya
secara berkala dan belum
sepenuhnya
diamamfaatkan
Sumber: Diolah dari Hasil Pokja Pengawasan dan Akuntabilitas 2013
Mengingat pentingnya aspek akuntabilitas untuk menunjukan
pertanggungjawaban baik secara internal maupun eksternal, maka Kota Bontang
perlu melakukan penguatan Akuntabilitas Kinerjanya.
g. Pelayanan Publik
Pemerintah daerah merupakan salah satu penyelenggara negara yang bertugas
untuk memberikan pelayanan publik.Menyadari hal tersebut, Kota Bontang terus
berupaya membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik dengan
melakukan perbaikan atara lain Penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu masih
bersifat gabungan dengan Pelayanan Satu Atap.Namun demikian, hal tersebut
tentunya masih belum cukup untuk memenuhi amanat Undang-Undang No. 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.Beberapa hal yang masih lemah dan
menjadi permasalahan dalam pelayanan publik adalah seperti pada Tabel 7 di
bawah ini.
Tabel 7. Identitikasi Permasalahan Kualitas Pelayanan Publik
NO KEGIATAN
CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN PENUH SEBAGIAN BELUM
1. Standar Pelayanan Publik
v 1. Belum tersusunnya SPP pada setiap unit kerja penyelenggara pelayanan
2. Belum adanya Tim Penilai Kinerja sesuai permenpan No. 7 Th 2010)
3. Mekanisme pengelolaan keluhan atas pelayanan publik
4. Belum adanya sosialisasi standar pelayanan publik (SPP) kepada masyarakat
2. Strategi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
v 1. Penyusunan SPM belum sepenuhnya sesuai pedoman SPM
2. Evaluasi terhadap implementasi penerapan Standar Pelayanan Minimal
3. Penilaian Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM)
v 1. Belum semua SKPD melaksanakan penilaian Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) secara
15
NO KEGIATAN
CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN PENUH SEBAGIAN BELUM
berkala 2. Hasil dan tindak lanjut
penilaian Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM)
3. Perlunya pembinaan pada unit kerja dalam rangka persiapan penilaian IKM tingkat propinsi
4. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
v 1. Penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu masih bersifat gabungan dengan Pelayanan Satu Atap
2. Sarana dan prasarana pendukung pelayanan belum memadai
5. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
v Belum adanya regulasi daerah tentang pembentukan pelayanan administrasi terpadu kecamatan terkait belum adanya pelimpahan kewenangan dari kepala daerah
Sumber: Pokja Penataan Ketatalaksanaan dan Pelayanan Publik 2013
Dengan mencermati berbagai kelemahan tersebut, Pemerintah Kota Bontang perlu
melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan Publik dari berbagai aspek.
h. Pola Pikir (Mind Set) dan Budaya Kerja (Culture Set) Aparatur
Makna mendasar Reformasi birokrasi adalah perubahan pola pikir dan mental
serta perubahan kultur aparatur birokrasi. Terkait dengan hal tersebut, capaian
Kota Bontang masih pada tahap penegakan disiplin.Hasil identifikasi Tim Pokja
Budaya Kerja Aparatur menunjukan beberapa Permasalahan seperti pada Tabel 8
di bawah ini.
Tabel 8. Identifikasi Permasalahan Budaya Kerja Aparatur
NO KEGIATAN CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN PENUH SEBAGIAN BELUM
1. Penegakan
Disiplin
v 1. Belum dipatuhinya
ketentuan jam kerja
2. Belum dipatuhinya tata cara
pakaian seragam kantor
3. Masih banyaknya PNS yang
tidak ikut apel pagi
2. Nilai nilai
Organisasi
v 1. Belum ada kode etik PNS
2. Belum tersusunya pedoman
nilai nilai budaya kerja
16
NO KEGIATAN CAPAIAN SAAT INI
PENJELASAN PENUH SEBAGIAN BELUM
organisasi
3. Implementasi
Berbudi
Luhur
v 1. Belum semua PNS mengikuti
pelatihan manajemen hati
2. Belum sepenuhnya
memahami dan menerapkan
nilai-nilai budi luhur
4. Semangat
dan Motivasi
v 1. Tambahan Penghasilan
belum mampu memotivasi
Pegawai
2. Belum diterapkannya sistem
penilaian kinerja individu
karena selama ini penilaian
kinerja PNS berpedoman
pada DP3
Sumber: Diolah dari Hasil Pokja Penataan Budaya Kerja Aparatur 2013
Mengingat pentingnya perubahan pola pikir dan budaya kerja Aparatur Birokrasi,
Kota Bontang perlu melakukan perubahan budaya secara sistemik, sistematis dan
berkelanjutan.
2. RENCANA
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah disebutkan bahwa rencana berisi
paparan program dan kegiatan reformasi birokrasi yang sedang dan akan
dilaksanakan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
a. Rencana Bidang Kelembagaan
1. Kondisi Penataan Kelembagaan Yang Diinginkan
Pada dasarnya, organisasi merupakan suatu wadah atau alat yang digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.Penataan
kelembagaaan dalam program reformasi Pemerintah Kota Bontang adalah untuk
menciptakan rightsizing organisasi. Hal ini tertunya tidak terlepas dari kondisi
saat ini yang masih menghadapi berbagai permasalahan organisasi khususnya
dalam kelembagaan seperti beban tugas antar SKPD yang tidak seimbang;
overlapping tugas dan fungsi inter dan antar SKPD; tugas dan fungsi SKPD yang
belum focus dan tajam; dan lain sebagainya. Dengan mendasarkan pada
permasahan dan harapan kondisi SKPD ke depan, pemerintah Kota Bontang perlu
menata kembali kelembagaan Kota Bontang secara sistematis dan sistemik. Profil
17
Penataan Kelembagaan dan Hasil yang diharapkan dalam bidang kelembagaan
seperti pada Tabel 9.
Tabel 9.Profil Penataan Kelembagaan dan Hasil Yang Diharapkan
NO. PROFIL PENATAAN
KELEMBAGAAN HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Analisa Beban kerja pada
semua SKPD Pemerintah Kota
Bontang sesuai aturan
perundang-undangan yang
berlaku
Gambaran Kondisi beban kerja setiap
SKPD Pemerintah Kota Bontang sebagai
dasar rightsizing organisasi untuk
efektifitas dan efisiensi kinerja
Pemerintah Kota Bontang.
2 Peta tugas dan fungsi antar
SKPD telah dirumuskan secara
komprehensif dan terpadu
berdasarkan fungsi-fungsi yang
diemban dan bahkan pada
tahun 2012 sudah dibuat
regulasi yang lebih detail
mengenai tupoksi dan urtug
pada masing-masing SKPD
1. Berdasarkan tupoksi dan urtug yang
ada diharapkan SKPD dalam menyusun
rencana program kegiatan mengacu
pada kewenangan yang ada
(activity/money follow function)
2. SKPD dan masing-masing jabatan dapat
bekerja lebih optimal sesuai dengan
batas kewenangan masing-masing
tupoksi sehingga pengukuran kinerja
individu dan organisasi dapat
terimplementasi.
3. Review kewenangan Pemerintah
Kota Bontang melalui review
perda nomor 4 tahun 2008
tentang kewenangan
Pemerintah Kota Bontang
sebagai jabaran lebih lanjut PP
38 tahun 2007
Departemenisasi urusan akan lebih jelas
dan terarah sehingga tujuan
pelaksanaan Pemerintahan Daerah
dapat tercapai melalui gambaran visi
dan misi pemda yang tertuang dalam
RPJMD.
4. Berkurangnya intervensi
peraturan perundangan dan
kebijakan Pemerintah Pusat
dalam pembentukan
kelembagaan Pemerintah
Daerah.
1. Melakukan reformasi peraturan
perundang-undangan untuk
mendukung adanya struktur
kelembagaan Pemerintahan Daerah
yang efektif, efisien dan responsive
2. Memperkuat basis legal untuk
pengembangan struktur pemerintahan
yang disesuaikan dengan tipologi kota
5. Mengembangkan tipologi SOTK
yang efisien,efektif, dan
fungsional untuk mewujudkan
tujuan Pembangunan Kota
1. Organisasi disusun berdasarkan visi dan misi yang jelas
2. Organisasi flat./datar
3. Organisasi bersifat jejaring/network
4. Organisasi lebih banyak diiisi oleh
jabatan fungsional
6. Berkembangnya jabatan
fungsional tertentu
Jumlah jabatan fungsional semakin
berkembang dan profesionalisme
aparatur semakin meningkat, sehingga
pada akhirnya mampu meningkatkan
18
NO. PROFIL PENATAAN
KELEMBAGAAN HASIL YANG DIHARAPKAN
kinerja Perangkat Daerah.
7 Menyiapkan instrument
evaluasi Perangkat Daerah
1. Mendukung evaluasi dan revisi PP 41
tahun 2007 dan UU nomor 32 tahun
2004 dengan menyempurnakan kriteria
organisasi Perangkat Daerah
(proporsionalitas birokrasi dan belanja
public)
2. Mendukung Pemerintah Pusat untuk
segera membuat instrument atau alat
evaluasi Perangkat Daerah
2. Tujuan dan Sasaran Bidang Kelembagaan
Tujuan Penataan Bidang Kelembagaan adalah mewujudkan OPD yang rightsizing
sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsi secara optimal. Untuk itu,
tahapan sasaran yang akan dicapai per tahun mulai 2013 sampai dengan tahun
2016 seperti pada Tabel 10.
Tabel 10.Tujuan dan Sasaran Road Map Bidang Kelembagaan
TUJUAN SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
Mewujudkan
OPD yang
tepat fungsi
dan tepat
ukuran (right
sizing), serta
sekaligus
meningkatkan
efisiensi dan
efektifitas
OPD secara
proporsional
sesuai dengan
kebutuhan
pelaksanaan
tugas dan
fungsi
masing-
masing
sehingga
kinerja
Pemerintah
yang optimal
dapat dicapai.
1. Terlaksananya
review
departeminisa
si urusan
Pemerintahan
Daerah
2. Terlaksananya
evaluasi SOTK
berdasarkan
pengamatan
lapangan dan
berdasarkan
aturan
normative
yang sudah
ditetapkan
oleh UU
khusus
seperti satpol.
3. Terwujudnya
pembenahan
tupoksi yang
masih
overlapping
1. Penyempurnaan
perda SOTK
baru
berdasarkan
amanah revisi
PP 41 tahun
2007
2. Menyusun
regulasi tentang
mekanisme pola
hubungan kerja
dan jalur
koordinasi
antar OPD
1. Evaluasi
Komprehensif
Kinerja OPD baru
yang dibentuk
berdasarkan
revisi PP 41
tahun 2007
2. Evaluasi Kinerja
Pengembangan
Jabatan
Fungsional
Tertentu
3. Rasionalisasi
perda dengan
mengeliminir
eselon IV pada
SKPD tertentu
dan
mereposisinya
dengan
pemberdayaan
jabatan
fungsional
Evaluasi
kelembagaan
secara
komprehensif
19
TUJUAN SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
tertentu
Rencana Penataan Peraturan Peundangan-Undangan
3. Kondisi Penataan Perundang-Undangan Yang Diinginkan
Setiap instansi pemerintah menyelenggarakan berbagai urusannya pasti
didasarkan atas Peraturan perundangan yang berlaku.Dengan berbagai
permasalahan dalam peraturan perundangan saat ini menyebabkan
penyelenggaraan pemerintahan yang inefektifitas dan inefisiensi.Untuk itu,
penataan peraturan perundang-undangan khususnya yang diterbitkan
Pemerintah Kota Bontang dapat mewujudkan peraturan perundangan yang
harmonis.Sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan Pemerintahan Kota Bontang.Hasil yang diharapkan dalam
kegiatan ini adalah sebagai berikut pada Tabel 11.
Tabel 11. Profil Penataan Peraturan Perundang-Undangan Dan Hasil Yang Diharapkan
NO. PROFIL PENATAAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Terwujudnya produk hukum daerah
yang berkualitas dan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien
Produk hukum daerah yang
harmonis dan sinkron serta
dalam pelaksanaannya efektif
dan efisien
4. Tujuan dan Sasaran Road Map Bidang Penataan Peraturan Perundangan-
Undangan
Tujuan Penataan Bidang Peraturan Perundang-undangan dalam reformasi
birokrasi adalah mewujudkan Peraturan Daerah Kota Bontang yang harmonis.
Untuk itu, tahapan sasaran yang akan dicapai per tahun mulai 2013 sampai
dengan tahun 2016 seperti pada Tabel 12.
20
Tabel 12. Tujuan Dan Sasaran Road Map Bidang Penataan Peraturan Perundang-Undangan
TUJUAN SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN
2014
TAHUN 2015 TAHUN 2016
Mewujudka
n Produk
Hukum
Pemerintah
Daerah
Kota
Bontang
yang
harmonis
Mengidentifika
si produk
hukum
pemerintah
daerah
Harmonisa
si produk
hukum
pemerintah
daerah
1. Harmonisasi
produk hukum
pemerintah
daerah
2. Meningkatkan
kepatuhan
masyarakat/peg
awai produk
hukum
pemerintah
daerah
Meningkatkan
kepatuhan
masyarakat/pegaw
ai produk
hukum
pemerintah daerah
b. Rencana Bidang Ketatalaksanaan
1. Kondisi Penataan Ketatalaksanaan Yang Diinginkan
Dalam Penataan ketatalaksanaan Pemerintah Kota bontang meliputi tata kerja,
hubungan kerja, dan sistem dan prosedur kerja. Kondisi yang diharapkan dengan
penataan tersebut antara lain standarisasi dalam pelaksanaan perkerjaan antara
lain meliputi sarana, prosedur serta elektronisasi pekerjaan. Profil dan hasil yang
diharapkan dari penataan kelembagaan seperti pada Tabel 13.
Tabel 13.Profil Penataan Ketatalaksanaan dan Hasil Yang Diharapkan
NO. PROFIL PENATAAN
KETATALAKSANAAN HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Penyusunan prosedur,
sistem dan metode kerja
(Standar Operasional
Prosedur)
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan
pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan
yang menjadi tugasnya
2. Mengurangi tingkat kesalahan dan
kelalaian yang mungkin dilakukan oleh
seorang pegawai
2. Pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi
1. Meningkatnya efektifitas dan efesiensi
dalam pelaksanaan pekerjaan
2. Terlaksananya sistem e-Government pada
unit kerja
3. Tersusunnya pedoman
ketatalaksanaan
1. Terstandarisasinya sarana dan prasarana
kerja
2. Dapat diaplikasikannya Pedoman tata
naskah dinas secara optimal
21
2. Tujuan dan Sasaran Road Map Bidang Penataan Ketatalaksanaan
Tujuan Penataan Bidang Ketatalaksanaan dalam reformasi birokrasi adalah
Meningkatnya produktifitas dan efektifitas kinerja aparatur dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu, tahapan sasaran yang akan dicapai
per tahun mulai 2013 sampai dengan tahun 2016 seperti pada Tabel 14.
Tabel 14. Tujuan dan Sasaran Road Map Bidang Penataan Ketatalaksanaan
TUJUAN SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
Meningkatkan
transparansi,
akuntabilitas
dan standarisasi
proses
penyelenggaraan
pemerintahan
Teridentifikasinya
Standar
Operasional
Menyempurnakan
Standar
Operasional
Penerapan
Standar
Operasional
Penerapan
Standar
Operasional
Tersedianya e-
Government pada
unit kerja
Tersedianya e-
Government pada
unit kerja
Pengembangan
e-Government
pada unit kerja
Pengembangan
e-Government
pada unit kerja
Tersusunnya
Pedoman
Ketatalaksanaan
Terpedomaninya
Pedoman
Ketatalaksanaan
Pengembangan
Pedoman
Ketatalaksanaan
Pengembangan
Pedoman
Ketatalaksanaan
c. Rencana Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur
1. Kondisi Penataan Sumber Daya Manusia Aparatur Yang Diinginkan
Penataan SDM Aparatur antara lain meliputi sistem rekrutmen dan seleksi,
penempatan, mutasi, promosi yang transparan dan berbasis kompetensi. Hal
tersebut adalah untuk mewujudkan Aparatur Pemerintah Kota Bontang yang
professional.Profil Penataan SDM Aparatur dan Hasil Yang Diharapkan Kota
Bontang seperti pada Tabel 15.
Tabel 15. Profil Penataan SDM Aparatur Dan Hasil Yang Diharapkan
NO. PROFIL PENATAAN SDM
APARATUR HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Penataan sistem rekrutmen pegawai
Sistem rekrutmen yang terbuka, transparan dan akuntabel (menggunakan Computer Assisted Test/CAT)
2 Analisis Jabatan dan Analisa Beban Kerja
1. Dokumen peta dan uraian jabatan yang absah, menyeluruh dan lengkap
2. Proses pengumpulan dan pengolahan data sudah terkomputerisasi (based on IT)
3. Evaluasi Jabatan Peringkat jabatan dan harga jabatan secara menyeluruh dan lengkap
4. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan
Dokumen kualifikasi jabatan yang absah, menyeluruh dan lengkap
5. Asesmen individu berdasarkan kompetensi
Peta profil kompetensi individu secara menyeluruh dan lengkap
22
NO. PROFIL PENATAAN SDM
APARATUR HASIL YANG DIHARAPKAN
6. Penerapan sistem penilaian kinerja individu
Kinerja individu yang terukur
7. Pembangunan/Pengembangan database pegawai
Ketersediaan data pegawai yang mutakhir dan akurat
8. Pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi
Pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi
9.
Tersedianya petunjuk teknis yang lebih detail tentang Pengadaan CPNSD sesuai dengan formasi yang diusulkan
1. Formasi dari Menpan sesuai dengan usulan nama jabatan dari daerah
2. Terpenuhinya formasi jabatan tertentu yang dibutuhkan seperti dokter spesialis.
10. Tersedianya pedoman/ketentuan tentang Penataan PNS
Agar penataan PNS sesuai dengan analisa jabatan dan analisa beban kerja serta penempatan PNS sesuai dengan kompetensi pegawai.
11. Administrasi pengusulan kenaikan pangkat yang tertib, lengkap dan tepat waktu.
PNS mendapatkan penghargaan berupa kenaikan pangkat tepat waktu
12. Kenaikan gaji berkala yang tertib, lengkap dan tepat waktu.
PNS mendapatkan penghargaan berupa kenaikan gaji berkala tepat waktu
13. Proses mutasi pegawai sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Proses mutasi pegawai berjalan dengan lancar
2. Tujuan dan Sasaran Road Map Bidang Penataan SDM Aparatur
Tujuan Penataan Bidang SDM Aparatur dalam reformasi birokrasi adalah
Mewujudkan profesionalisme SDM Aparatur Pemerintah Kota Bontang melalui
dukungan sistem rekrutmen dan seleksi, penempatan, mutasi, promosi yang
transparan dan berbasis kompetensi, serta memperoleh penghasilan yang
sepadan. Untuk itu, tahapan sasaran yang akan dicapai per tahun mulai 2013
sampai dengan tahun 2016 seperti pada Tabel 16.
Tabel 16. Tujuan Dan Sasaran Road Map Bidang Sistem Manajemen SDM Aparatur
TUJUAN SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
Mewujudkan
profesionalisme
SDM Aparatur
Pemerintah
Kota Bontang
melalui
dukungan
sistem
rekrutmen dan
seleksi,
penempatan,
mutasi,
promosi yang
transparan dan
berbasis
Terbangunnya sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, akuntabel dan berbasis kompetensi
Terlaksananya sistem rekrutmen pegawai sesuai dengan formasi dari MenPAN atas usulan dari Pemerintah Kota dengan sistem komputerisasi
Kebutuhan Pegawai sesuai formasi
Diperolehnya
para pegawai
yang memiliki
tingkat
kompetensi
yang sesuai
syarat Jabatan
Tersedianya informasi jabatan dan informasi
Terlaksananya Evaluasi hasil Analisis Jabatan dan
1. Evaluasi hasil Analisis Jabatan dan Analisa
Meningkatnya
pemahaman
dan penerapan
23
TUJUAN SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
kompetensi,
serta
memperoleh
penghasilan
yang sepadan
beban kerja jabatan yang absah dan komprehensif serta berbasis sistem Informasi Anjab dan ABK
Analisa Beban Kerja berbasis sistem informasi Anjab dan ABK
Beban Kerja secara bertahap dan berbasis sistem informasi
2. Terlaksananya Reviu hasil Evaluasi Jabatan
secara bertahap
atas uraian
jabatan yang
mengandung
tugas,
tanggungjawab
dan hasil kerja
yang harus
diemban
pegawai dalam
pelaksanaan
tugas pokok
dan fungsinya
Tersedianya
hasil evaluasi jabatan yang jelas, menyeluruh dan lengkap
Terlaksananya
Reviu hasil Evaluasi Jabatan secara bertahap
Tersedia standar kompetensi jabatan yang valid and reliable, menyeluruh dan lengkap
Terlaksananya Reviu hasil Standar Kompetensi Jabatan secara bertahap
Terlaksananya Reviu hasil Standar Kompetensi Jabatan secara bertahap
Terwujudnya
profil
kompetensi
untuk masing-
masing
jabatan di
dalam
organisasi dan
tersedianya
informasi
secara
komprehensif
dan akurat
profil
kompetensi
individu
Terlaksananya Asesmen individu berdasarkan kompetensi untuk kebutuhan tertentu
Terlaksananya Asesmen individu berdasarkan kompetensi untuk kebutuhan tertentu
Terlaksananya Asesmen individu berdasarkan kompetensi untuk kebutuhan tertentu
Tersusunnya rencana penyusunan pola karier pegawai yang
menjadi arah pengembangan karier PNS yang bersangkutan
Tersusunnya pola karier pegawai yang menjadi arah pengembangan
karier PNS secara bertahap
Tersusunnya pola karier pegawai yang menjadi arah pengembangan
karier PNS secara bertahap
Terwujudnya
pola karier
Pegawai Negeri
Sipil
Tersedianya Standar Penilaian Kinerja berdasarkan sasaran kinerja individu
Penerapan
penilaian
kinerja
pegawai
Evaluasi kinerja
Aparatur secara
komprehensif
Terwujudnya
sistem
pengukuran
kinerja
individu yang
obyektif,
transparan
dan akuntabel
Pengembangan database pegawai
Adanya Sistem Informasi Pegawai yang
Tersedianya data pegawai yang akurat dan
Tersedianya data pegawai yang akurat
24
TUJUAN SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
akurat, transparan dan akuntabel
mutakhir dan mutakhir sesuai kebutuhan
Tersedianya hasil analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi
Tersusunnya grand desain pengembangan SDM Aparatur berbasis kompetensi
Terlaksananya pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi
Evaluasi grand desain pengembangan SDM Aparatur berbasis kompetensi
d. Rencana Bidang Pengawasan
1. Kondisi Penguatan Pengawasan Yang Diinginkan
Pengawasan merupakan langkah yang sangat penting dalam menjamin efektifitas
pencapaian tujuan. Dalam penyelenggaraan pemerintah Kota Bontang,
pengawasan dilakukan untuk menjamin bahwa pelaksanaan penyelenggaraan
seluruh urusan pemerintah Kota Bontang berjalan secara efektif, efisien dan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sehingga mampu
mendorong terwujudnya Good Governance . Profil Penguatan Pengawasan dan
hasilnya secara detail seperti pada Tabel 17.
Tabel 17. Profil Penguatan Pengawasan dan hasil yang diharapkan
NO. PROFIL PENGUATAN
PENGAWASAN HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Dipahaminya pelaksanaan
Sistem pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada Unit
Kerja / SKPD.
1. Pelaksanaan Sistem pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) dapat berjalan secara
optimal.
2. Peningkatan capaian kinerja unit kerja /
SKPD
3. Tercapainya tujuan organisasi secara
efisien dan efektif serta taat pada
peraturan
2 Pengelolaan keuangan daerah
pada Unit Kerja / SKPD
sepenuhnya berpedoman pada
Standar Akuntasi
Pemerintahan (SAP).
Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah
pada unit kerja/ SKPD dapat mewujudkan
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
3 Pencataan dan
pengadministrasian Aset
Daerah pada unit kerja / SKPD
sepenuhnya mengacu pada
ketentuan peraturan yang
berlaku.
Tertib administrasi pengelolaan aset daerah
dapat memberikan gambaran kekayaan
Daerah pada setiap periode Akuntansi
Keuangan Pemerintah Daerah
25
NO. PROFIL PENGUATAN
PENGAWASAN HASIL YANG DIHARAPKAN
4 Penegakan Disiplin bagi
Aparatur PNS pada unit kerja /
SKPD sudah memadai.
Pencapaian peningkatan kinerja dan
pelayanan publik dalam mewujudkan Clean
Government dan Good Governance
5 Pengadaan Barang / jasa yang
bebas KKN sudah berjalan
secara optimal.
Komitmen dalam mencapai Clean
Government dan Good Governance
6 Pengelolaan keuangan pada
Badan Layanan Umum (BLUD)
sepenuhnya mengacu pada
Kebijakan Akuntansi dan
Standar Akuntasi
Pemerintahan (SAP).
Kebijakan Akuntansi pengelolaan keuangan
Daerah yang mengakomodir system
Akuntansi pada BLUD dengan Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah,
sehinggasubtansi Badan Layanan Umum
(BLUD) dapat memberikan pelayanan publik
dan kesejahteraan masyarakat.
7 Terpenuhinya sumber daya
manusia (SDM) Aparatur
Terlaksananya Pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah
yang dapat memberikan keyakinan memadai
bahwa pelaksanaan program dilaksanakan
secara efisien dan efektif dalam mencapai
tujuan meningkat
8 Sudah dipahami sepenuhnya
oleh Aparatur yang wajib lapor
Laporan Harta Kekayaan
Pejabat Negara (LHKPN) pada
unit kerja / SKPD
Kesadaran Aparatur terhadap
peraturan perundang-undangan dalam
mewujudkan penyelenggaraan negara yang
bersih dan bebas dari Korupsi, kolusi dan
Nepotisme.
2. Tujuan dan Sasaran Road Map Bidang Penguatan Pengawasan
Tujuan Penataan Bidang Penguatan Pengawasan dalam reformasi birokrasi adalah
Meningkatnya fungsi pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah
yang efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
untuk mendorong terwujudnya Good Governance. Untuk itu, tahapan sasaran
yang akan dicapai per tahun mulai 2013 sampai dengan tahun 2016 seperti pada
Tabel 18.
26
Tabel.18 Tujuan dan sasaran Road Map Bidang Pengawasan
TUJUAN
SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
Mewujudkan
Penerapan Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah (SPIP)
pada masing-
masing SKPD
1. Terbentuknya
Satgas imasing-
masing SKPD
2. BimbinganTekni
s SPIP denganmetode
Control Self
Assesment(CSA)
Meningkatnya
pemahaman
Satgas SPIP dan
Pegawai pada
masing-masing
SKPD ,melalui
sosialisasi SPIP
dan Control self
Assesment (CSA).
Peningkatan
ketaatan, efesiensi
dan efektivitas
pelaksanaan tugas
dan fungsi di
masing-masing SKPD.
Tercapainya tujuan
organisasi secara
efesien dan efektif
serta taat pada
peraturan.
Mewujudkan
Peningkatan
Peran Aparat
Pengawasan
Intern
Pemerintah (APIP)
sebagai
pendampingan
dan penjamin
kualitas ( Quality
Assurance dan
consulting.
Identifikasi
kebutuhan SDM
dan peningkatan
kapasitas
Aparatur Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP)
pada Inspektorat.
Tersedianya
Aparatur
pengawasan Intern
Pemerintah (APIP)
yang mempunyai
kompatensi,integrit
as dan Profesional
Aparatur
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
yang lebih berperan
dalam melakukan
penguatan sistem
Pengendalian Intern
pendampingan dan menjamin kualitas
yang mempunyai
kompetensi,
integritas dan
profesional
Terwujudnya SDM
Aparatur
Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP)
yang mempunyai kompetensi,
integritas dan
profesional
Mewujudkan
kesadaran dan
kepatuhan
Pegawai dalam
menyampaikan
Laporan Harta
Kekayaan Pejabat
Negara (LHKPN)
Penetapan PNS
melalui SK
Walikota Bontang yang wajib
menyampaikan
LHKPN
Peningkatan
pemahaman
pengisian
admisitrasi LHKPN
bagi PNS yang
wajib
menyampaikan
LHKPN
Meningkatnya
kesadaran dan
kepatuhan PNS akan kewajiban
menyampaikan
LHKPN.
Terwujudnya
kesadaran dan
kepatuhan Pegawai dalam
menyampaikan
LHKPN dalam
mendukung
pemberantasan
korupsi
Mewujudkan
penerapan Sistem
Aplikasi dalam
Pencatatan dan
Pengadministrasi
an Aset Daerah di
masing-masing
SKPD sesuai SAP
Adanya komitmen
untuk
menerapkan
SistemAplikasi
dalam pencatatan dan
pengadministrasia
n Aset Daerah
Peningkatan
pemahaman dan
penggunaan
Sistem Aplikasi
pencatatan dan
pengadministrasia
n Aset Daerah
Penerapan Sistem
Aplikasi dalam
pencatatan dan
pengadministrasian
Aset Daerah
Terwujudnya tertib
administrasi dalam
pengelolaan aset
daerah sesuai SAP
Mewujudkan
pengelolaan
Keuangan pada
Badan Layanan
Umum (BLUD)
mengacu pada
Kebijakan
Akuntansi (SAK)
dan Sistem
Akuntansi
Pemerintahan
(SAP)
Penyusunan kebijakan
akuntansi BLUD
dan sistem
pengelolaan BLUD
mengacu SAK dan
SAP
Peningkatan
pemahaman dan
penerapan
kebijakan
akuntansi BLUD
dan sistem
pengelolaan BLUD
mengacu pada SAK
dan SAP
Tertibnya pengelolaan
keuangan BLUD
sesuai kebijakan
akuntansi, SAK dan
SAP
Terwujudnya pengelolaan
keuangan pada
Badan Layanan
Umum (BLUD)
mengacu pada
kebijakan Akuntansi, SAK dan
SAP
Mewujudkan
penerapan sistem
aplikasi
Komitmen untuk
menerapkan
Sistem Aplikasi
Penerapan Sistem
Aplikasi
pengelolaan
Penerapan Sistem
Aplikasi
pengelolaan
Terwujudnya tertib
administrasi dalam
pengelolaan
27
TUJUAN
SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
pengelolaan
keuangan daerah
pada masing-
masing SKPD
sesuai SAP dalam
rangka mencapai
opini Wajar
Tanpa
Pengecualian
(WTP)
dalam pengelolaan
keuangan daerah
keuangan daerah keuangan daerah
sesuai PP Nomor 71
Tahun 2010
keuangan sesuai PP
Nomor 71 Tahun
2010
Mewujudkan
Penegakan
Disiplin bagi
Aparatur PNS
pada masing-
masing SKPD
Peningkatan pemahaman PP
No.53 tahun 2010
tentang Disiplin
Pegawai Negeri
Sipil dimasing-masing SKPD.
Penerapan PP
No.53 tahun 2010
tentang Disiplin
Pegawai Negeri
Sipil dimasing-
masing SKPD.
Adanya kesadaran
dan disiplin PNS
dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi
masing SKPD
Meningkatnya
pelayanan
pemerintahan dan
kepuasan publik.
Mewujudkan
Pengadaan
Barang / jasa
yang bebas KKN
Adanya komitmen pemerintah Kota
Bontang dalam
pengadaan barang
& jasa yang bebas
KKN.
1. Pembenahan
pelaksanaan
pengadaan
barang & jasa
melalui E-
Procurement
Kota Bontang.
2. Pembinaan
SDM
pelaksana E-
Procurement
1. Pelaksanaan pengadaan barang
& jasa melalui E-
Procurement
bebas KKN
2. Pembentukan lembaga
pelaksana E-
Procurement
3. Tersedianya SDM
pelaksana E-
Procuement yang handal dan
profesional
Terwujudnya pengadaan barang
dan jasa yang
efektif, efisien,
transparan,
akuntabel dan bebas KKN
e. Rencana Bidang Akuntabilitas
1. Kondisi Penguatan Akuntabilitas Yang Diinginkan
Hasil Penguatan Akuntabilitas Kinerja yakni meningkatnya kinerja dan
akuntabilitas Penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam memberikan
pelayanan publik dan mendorong tercapainyaGood Governance .Hal tersebut
ditunjukan dengan berbagai dokumen SAKIP secara tepat dan akurat, secara lebih
rinci Profil Penguatan Akuntabilitas dan hasilnya seperti pada Tabel 19.
Tabel 19. Profil Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan hasil yang diharapkan
NO. PROFIL PENGUATAN
AKUNTABILITAS KINERJA
HASIL YANG DIHARAPKAN
1 Reviem Dokumen RPJMD Kota
Bontang belum mengakomodir
beberapa program yang mendorong
pencapaian tujuan
Dokumen RPJMD Kota Bontang menjadi
Pedoman dalam pelaksanaan
Program/kegiatan SKPD.
28
NO. PROFIL PENGUATAN
AKUNTABILITAS KINERJA
HASIL YANG DIHARAPKAN
2 Dokumen Renstra SKPD selaras
dengan Dokumen RPJMD Kota
Bontang.
Dokumen Renstra SKPD yang selaras
dengan RPJMD Kota Bontang menjadi
Pedoman dalam pelaksanaan
Program/kegiatan SKPD.
3 Dokumen Rencana Kinerja
Tahunan SKPD selaras dengan
Dokumen Renstra SKPD yang
bersangkutan.
Adanya Dokumen RKT SKPD yang selaras
dengan Dokumen Renstra
sebagaiDokumen Implementasi tahunan
pelaksanaan Program/kegiatan SKPD.
4 Penetapan Indikator Kinerja Utama
(IKU) beberapa SKPD relevan
dengan Renstra,RKT dan sasaran
yang akan diukur.
Adanya penetapan IKU SKPD yang relevan
dengan Renstra dan RKT SKPD sebagai
indikator pencapaian sasaran yang akan
diukur dan telah dituangkan dalam
Perwali.
5 Penyusunan LAKIP beberapa SKPD
sudah menyajikan informasi
pencapaian sasaran yang
berorientasi outcome.
LAKIP SKPD memberikan informasi yang
jelas dalam pencapaian sasaran dan
berorientasi outcome bukan berorientasi
pada proses.
6 Pedoman Evaluasi kinerja internal
SKPD sudah dirumuskan, sehingga
upaya perbaikan manajemen
kinerja dapat dilaksanakan.
Hasil Evaluasi kinerja internal SKPD dapat
memberikan rekomendasi perbaikan-
perbaikan untuk ditindaklanjuti SKPD ybs
sebelum dilakukannya Evaluasi kinerja
oleh APIP.
7 Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Indikator Kinerja Utama Tingkat
Kota yang berorientasi pada kinerja
pemerintah daerah
Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Indikator Kinerja Utama Tingkat Kota
yang bisa menyajikan sasaran dan target
kinerja pemerintah daerah
8 Penyusunan LAKIP Tingkat Kota
pencapaian sudah menyajikan
informasi pencapaian sasaran yang
berorientasi outcome
LAKIP Tingkat Kota mampu memberikan
informasi yang jelas dalam pencapaian
sasaran dan berorientasi outcome
2. Tujuan dan Sasaran Road Map Bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Tujuan Penataan Bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja dalam reformasi
birokrasi adalah Meningkatnya kinerja dan akuntabilitas Penyelenggaraan
pemerintahan daerah dalam memberikan pelayanan publik dan mendorong
tercapainya Good Governance . Untuk itu, tahapan sasaran yang akan dicapai per
tahun mulai 2013 sampai dengan tahun 2016 seperti pada Tabel 20.
29
Tabel 20. Tujuan dan sasaran Road Map Bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja
TUJUAN
SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
Mewujudkan kinerja
pemerintah Kota
Bontang yang sesuai
dengan RPJMD
1. Revisi Dokumen
RPJMD Kota
Bontang
2. Sinkronisasi
Program dan kegiatan di
masing-masing
SKPD.
Pengendalian dan
Evaluasi Program
dan Kegiatan
RKPD
Pengendalian
dan Evaluasi
Program dan
Kegiatan RKPD
Tercapaianya
tujuan
pelaksanaan
pembangunan
yang sesuai
dengan target RPJMD Kota
Bontang
Mewujudkan Dokumen
Renstra SKPD yang
selaras dengan Dokumen RPJMD Kota
Bontang.
Sinkronisasi program
dan kegiatan
dokumen Renstra
SKPD dengan
mengacu pada
dokumen RPJMD Kota
Bontang
Pengendalian dan
Evaluasi Program
dan Kegiatan SKPD
Pengendalian
dan Evaluasi
Program dan Kegiatan SKPD
Tercapainya
pelaksanaan
pembangunan
yang sesuai
dengan target
Renstra SKPD
Mewujudkan Dokumen
Rencana Kinerja Tahunan SKPD yang
selaras dengan
Dokumen Renstra SKPD
yang bersangkutan.
Identifikasi dan
penyelerasan program
dan kegiatan Rencana
Kerja (Renja) dengan
Rencana Strategis
(Renstra) SKPD
Pengendalian dan
Evaluasi Program dan Kegiatan
SKPD
Pengendalian
dan Evaluasi Program dan
Kegiatan SKPD
Terlaksananya
program dan
kegiatan sesuai
dengan target
kinerja SKPD
Mewujudkan Penetapan
Indikator Kinerja Utama
(IKU) SKPD yang sesuai dengan Renstra dan
Renja SKPD
Identifikasi dan
Penyelarasana
Indikator Kinerja
Utama (IKU) SKPD
yang selaras dengan
Renstra dan Renja
SKPD
1. Penetapan
Indikator
Kinerja Utama
(IKU) SKPD
oleh Kepala
Daerah
2. Pengendalian
dan Evaluasi
Program dan
Kegiatan SKPD
Penetapan
Indikator
Kinerja Utama
(IKU) SKPD
oleh Kepala
Daerah
Pelaksanaan
program dan
kegiatan ,
dengan outcome
dan sasaran
dapat diukur
Mewujudkan
Penyusunan LAKIP
SKPD sudah menyajikan
informasi pencapaian
sasaran yang
berorientasi outcome
Penyusunan LAKIP
yang berorientasi
pada outcome
Evaluasi
pencapaian
sasaran jangka
pendek
Evaluasi
pencapaian
sasaran jangka
pendek
Tercapainya
sasaran kinerja
SKPD sesuai
dengan outcome
Mewujudkan Pedoman Evaluasi Kinerja Internal
SKPD
Penyusunan kreteria
evaluasi kinerja
internal SKPD
1. Adanya
pedoman
evaluasi kinerja
internal SKPD
2. Evaluasi kinerja
internal SKPD
Evaluasi kinerja
internal SKPD
Terlaksananya
evaluasi kinerja
internal SKPD
yang sesuai
dengan
pedoman yang
ditetapkan
Mewujudkan Penetapan
Indikator Kinerja Utama
(IKU) Kota Bontang yang
berorientasi pada kinerja
pemerintah daerah
Penyusunan
Penetapan Indikator
Kinerja Utama (IKU)
Kota Bontang
Penyusunan
Penetapan
Indikator Kinerja
Utama (IKU) Kota
Bontang
Penyusunan
Penetapan
Indikator
Kinerja Utama
(IKU) Kota
Bontang
Tercapainya
sasaran dan
target kinerja
pemerintah
daerah
Mewujudkan
penyusunan LAKIP Kota
yang berorientasi pada
1. Penyusunan
LAKIP Kota
Bontang
1. Penyusunan
LAKIP
Kota Bontang
1. Penyusunan
LAKIP Kota
Bontang
Tercapainya
sasaran dan
target kinerja
30
TUJUAN
SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
kinerja pemerintah
daerah
2. Evaluasi dan
Tindaklanjut
LAKIP Kota
Bontang
2. Evaluasi dan
Tindaklanjut
LAKIP Kota
Bontang
2. Evaluasi
dan
Tindaklanjut
LAKIP Kota
Bontang
pemerintah
daerah
f. Rencana Bidang Pelayanan Publik
1. Kondisi Penataan Pelayanan Publik Yang Diinginkan
Hakekat penyelenggaraan pemerintahan adalah pelayanan publik. Dalam
reformasi birokrasi bidang Pelayanan public yang diinginkan adalah terwujudnya
pelayanan prima sesuai apa yang menjadi harapan masyarakat.Beberapa focus
yang ingin diwujudkan antara lain pelayanan professional, standar pelayanan
publik, dan kemudahan akses pelayanan. Profil bidang Pelayanan Publik dan
hasilnya seperti pada Tabel 21.
Tabel 21. Profil Peningkatan Kualitas Publik dan Hasil Yang Diharapkan
NO. PROFIL PENATAAN SDM
APARATUR HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Tersusunnya standarisasi
Pelayanan Publik
Terwujudnya pelayanan yang profesional,
efektif, cepat, sederhana, biaya murah,
transparan dan responsif dan adaptif
2 Terselenggaranya Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
Sebagai pedoman dan arahan dalam
penyusunan rencana dan penganggaran
tahunan
3 Terlaksananya Penilaian Indeks
Kepuasaan Masyarakat (IKM)
Untuk mengetahui tingkat kinerja unit
pelayanan secara berkala sebagai bahan
untuk menetapkan kebijakan dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan publik
4 Terwujudnya Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP)
1. Memberikan akses yang lebih luas
kepada masyarakat untuk memperoleh
pelayanan publik
2. Meningkatnya hak-hak masyarakat
terhadap pelayanan publik
5 Terlaksananya
Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan (PATEN)
Terselenggaranya pelayanan publik
dikecamatan dari tahap perencanaan
sampai dengan tahap tebentuknya
dokumen dalam satu tempat
6 Tersusunnya standarisasi
Pelayanan Publik
Terwujudnya pelayanan yang profesional,
efektif, cepat, sederhana, biaya murah,
transparan dan responsif dan adaptif
2. Tujuan dan Sasaran Road Map Bidang Pelayanan Publik
Tujuan Penataan Bidang Pelayanan Publik dalam reformasi birokrasi adalah
Terwujudnya pelayanan prima sesuai apa yang menjadi harapan masyarakat.
31
Untuk itu, tahapan sasaran yang akan dicapai per tahun mulai 2013 sampai
dengan tahun 2016 seperti pada Tabel 22
Tabel22. Tujuan dan sasaran Road Map Bidang Pelayanan Publik
TUJUAN
SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
Terselenggaranya
pelayanan publik
yang lebih cepat,
lebih aman, lebih
baik dan lebih
terjangkau
Peningkatan
pemahaman
pedoman standar
pelayanan publik
Terlaksananya
penerapan
standar
pelayanan
pelayanan publik
Meningkatnya
kualitaspelayanan
publik kepada
masyarakat
Terwujudnya
pelayanan
sesuai standar
pelayanan
publik kepada
masyarakat
Tersusunnya
pedoman penerapan
Standar
Pelayananan
Minimal
Terlaksananya
penerapan
Standar
Pelayanan
Minimal
Meningkatnya
kualitaspelayanan
publik kepada
masyarakat
Terwujudnya
pelayanan
sesuai standar
pelayanan
prima
Peningkatan
pemahanan
pedoman Indeks
Kepuasaan
Masyarakat (IKM)
Terlaksananya
penilaian indeks
Kepuasaan
Masyarakat pada
unit kerja
Meningkatkan
pelayanan
masyarakat di
unit kerja
pengelola
pelayanan
Terwujudnya
pelayanan
sesuai standar
pelayanan
publik kepada
masyarakat
Tersusunnya
pedomanPelayanan
Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
Terselenggaranya
PelayananTerpadu
Satu Pintu (PTSP)
Optimalisasi
penyelenggaraan
pelayanan
Terpadu Satu
Pintu (PTSP)
Terwujudnya
pelayanan
Terpadu Satu
Pintu (PTSP)
Tersusunnya
pedoman Pelayanan
Administrasi
Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Terselenggaranya
Pelayanan
Administrasi
Terpadu
Kecamatan
(PATEN)
Optimalisasi
penyelenggaraan
Pelayanan
Administrasi
Terpadu
Kecamatan
(PATEN)
Terwujudnya
Pelayanan
Administrasi
Terpadu
Kecamatan
(PATEN)
g. Rencana Bidang Budaya Aparatur
1. Kondisi Penataan Budaya Aparatur Yang Diinginkan
Hakekat reformasi birokrasi adalah untuk transformasi budaya kerja aparatur
menjadi lebih disiplin, berdedikasi dan mampu memaknai nilai-nilai berbudi
luhur. Sehingga dengan perubahan budaya tersebut akan meningkatkan kinerja
aparatur secara optimal. Selanjutnya, Profil Budaya Aparatur dan hasil yang
diharapkan seperti pada Tabel 23.
32
Tabel 23. Profil Penataan Budaya Kerja Aparatur
NO. PROFIL BUDAYA APARATUR HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Tersedianya pedoman/sosialisasi
ketentuan tentang Disiplin PNS.
PNS dapat memahami dan menerapkan
dalam upaya penegakan disiplin agar
sasaran kinerja dapat tercapai dengan
optimal.
2 Penyusunan pedoman kode etik
PNS
1. Dipedomaninya nilai-nilai dasar dan
kode etik aparatur
2. Terciptanya birokrasi yang profesional
3 Pelaksanaan Diklat Manajemen
Hati
1. Merubah perilaku pola pikir (mind set)
2. Menambah Wawasan
4 Sosialisasi ketentuan yang
berkaitan dengan Sasaran Kinerja
Individu (SKI)
1. Sasaran Kinerja dapat tercapai
2. Tercapainya kesepakatan/komitmen
antara atasan dan bawahan
2. Tujuan dan Sasaran Road Map Bidang Budaya Aparatur
Tujuan Penataan Bidang Budaya Aparatur dalam reformasi birokrasi adalah
mewujudkan aparatur yang memahami aturan disiplin, berdedikasi dan
mampu memaknai nilai-nilai berbudi luhur, sehingga sasaran kinerja dapat
tercapai dengan optimal.. Untuk itu, tahapan sasaran yang akan dicapai per
tahun mulai 2013 sampai dengan tahun 2016 seperti pada Tabel 24.
Tabel 24. Tujuan dan Sasaran Road Map Bidang Budaya Kerja Aparatur
TUJUAN SASARAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
Terwujudnya
aparatur
yang memahami
aturan disiplin,
berdedikasi dan
mampu memakn
ai nilai-
nilai berbudi
luhur, sehingga
sasaran kinerja
dapat
tercapai dengan
optimal.
Peningkatan pemahaman dan kesadaran PNS tentang aturan disiplin
Penerapan pemahaman dan kesadaran PNS tentang aturan disiplin.
Kinerja PNS meningkat.
Tercapainya
kinerja PNS
secara optimal
Penyusunan budaya kerja
Pemahaman dan penerapan
pedoman budaya kerja aparatur
Meningkatnya pemahaman dan
penerapan pedoman budaya kerja aparatur
Kepatuhan PNS
terhadap budaya
kerja
Pemahaman jati diri dan pembangunan karakter pegawai
Meningkatnya pemahaman jati diri dan karakter pegawai untuk menumbuhkan etos kerja
Meningkatnya pemahaman jati diri dan karakter pegawai untuk menumbuhkan etos kerja
Etos kerja pegawai
semakin
meningkat
Membangun PNS berbudi luhur : Jujur, Sabar, Antusias, Cinta dan Peduli
Penerapan nilai-nilai berbudi luhur
Meningkatnya pemahaman dan penerapan atas nilai-nilai berbudi luhur
Terwujudnya
integritas pegawai
yang berbudi
luhur
33
C. AGENDA PRIORITAS, OUTPUT, KEGIATAN, OUTPUT PER KEGIATAN, KRITERIA KEBERHASILAN, RENCANA ANGGARAN, DAN
PENANGGUNG JAWAB
Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kota Bontang sebagai mana dijelaskan dalam capaian dan rencana meliputi penataan bidang
kelembagaan, Penataan Peraturan Perundang-Undangan, Penataan Ketatalaksnaan, Penataan Sumber Daya Aparatur, Penataan Pengawasan,
Penataan Akuntabilitas, Penataan Pelayanan Publik, dan Penataan Pola Pikir (Mind Set) dan Budaya Kerja (Culture Set) Aparatur. agenda
prioritas, output, kegiatan, output per kegiatan, kriteria keberhasilan, rencana anggaran, dan penanggung jawab.
Tabel 25. Agenda Prioritas dalam Penataan dan Penguatan Kelembagaan Pemerintan Kota Bontang
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Rightsizing
Organisasi Perangkat
Daerah
Desaian organisasi
perangkat daerah kota
bontang yang mendukung
pencapaian visi dan misi
secara optimal
Review Departementasi
Kewenangan Urusan
Kota Bontang (AK1)
Pemetaan urusan
kewenangan secara
komprehensip setiap
SKPD Kota Bontang
Tumpang tindih atau
lempar tanggung jawab
pada urusan
kewenangan semakin
berkurang / hilang.
360.975.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang
Restrukturisasi
Struktur OPD(AK2)
Struktur SKPD sesuai
dengan urusan dan
kewenangannya
Struktur Organisasi
sesuai dengan
kebutuhan kota
bontang
301.350.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang
Evaluasi Rumusan
Tugas Pokok dan Fungsi
SKPD Kota
Bontang(AK3)
Rumusan Tupoksi SKPD
Kota Bontang yang jelas
dan tetap
Mudah dipahami dalam
penyelenggaraan tugas
dan fungsi setiap SKPD
Kota Bontang
126.025.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang
34
Pengembangan
Kelompok Jabatan
Fungsional (AK4)
Peta Kelompok Jabatan
Fungsional
Kelompok Jabatan
Fungsional sesuai
kebutuhan
120.000.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang
Penyusunan pedoman
pola kerja hubungan
kerja perangkat daerah
(AK5)
pedoman pola kerja
hukungan kerja
perangkat daerah
Dapat digunakan
sebagai pedoman pola
kerja hukungan kerja
perangkat daerah
secara mandiri
48.725.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang
Tabel 26.Agenda Prioritas dalam Penataan Peraturan Perundang-Undangan Pemerintan Kota Bontang
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Harmonisasi
Peraturan
Perundang-
Undangan
Peraturan Pemerintah
Daerah yang
Harmonis
Penyusunan dan
penyempurnaan
produk hukum
daerah (AUU1)
Draf produk hukum
daerah
Draf produk hukum
daerah yang
harmonis
2.797.700.000 Bagian Hukum
Evaluasi Produk
Hukum Daerah
(AUU2)
Hasil Evaluasi
Produk Hukum
Daerah
Rekomendasi dalam
penyempurnaan
produk hukum
1.012.255.000 Bagian Hukum
Penyusunan
PROLEGDA (AUU3)
PROLEGDA PROLEGDA 404.220.000 Bagian Hukum
Pelayanan dan
Bantuan Hukum
layanan dan
Bantuan Hukum
Penyelenggaraan
layanan bantuan
735.920.000 Bagian Hukum
35
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
(AUU4) hokum
Penyuluhan Hukum
dan HAM (AUU5)
Penyuluhan Hukum
dan HAM
Meningkatnya
Kesadaran Hukum
dan HAM
359.151.000 Bagian Hukum
Penyusunan
Perjanjian
kerjasama/MOU
(AUU6)
Perjanjian
kerjasama/MOU
Pelaksnaaan
Perjanjian
kerjasama/MOU
310.430.000 Bagian Hukum
Publikasi peraturan
perundang-
undangan (AUU7)
Publikasi peraturan
perundang-
undangan
Publikasi peraturan
perundang-
undangan
129.200.000 Bagian Hukum
Fasilitasi dan
Sosialisasi Hukum
(AUU8)
Fasilitasi dan
Sosialisasi Hukum
Fasilitasi dan
Sosialisasi Hukum
324.951.000 Bagian Hukum
Pembangunan
Sistem Informasi
Hukum Mandiri
(AUU9)
Pembangunan
Sistem Informasi
Hukum Mandiri
terbangunnya
Sistem Informasi
Hukum Mandiri
926.580.000 Bagian Hukum
36
Tabel 27. Agenda Prioritas dalam Penataan Ketatalaksanaan Pemerintan Kota Bontang
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Peningkatan
Efektifitas
ketatalaksanaan
dengan
peneraan
system prosedur
yang jelas, dan
terukur
Pedoman Sistem,
Metode dan
prosedur kerja
Penyusunan SOP
SKPD Kota Bontang
(AKTL1)
SOP SKPD SOP SKPD Kota
Bontang yang
implementatif
0 Bagian Organisasi
Kota Bontang
Sosialisasi
Penggunan Alamat
Email resmi
pemerintah
(AKTL2)
Email resmi
pemerintah
Penerapan Email
resmi pemerintah
0 Bagian Organisasi
Kota Bontang dan
Bagian Evaluasi
Pembangunan
Setda
Evaluasi Standar
Operasional
Prosedur (AKTL3)
SOP SKPD SOP SKPD Kota
Bontang sesuai
Pedoman SOP
60.000.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang
Penyusunan
Pedoman
Ketatalaksanaan
(AKTL4)
Pedoman
Ketatalaksanaan
Standarisasi
pelaksanaan
Ketatalaksanaan
0 Bagian Organisasi
Kota Bontang
Pengadaan
elektronik Lakip
(AKTL5)
Aplikasi E-LAKIP Penerapan Aplikasi
E-LAKIP
220.000.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang
Sosialisasi Aplikasi
Tata Naskah Dinas
Elektronik (AKTL6)
Aplikasi Tata Naskah
Dinas Elektronik
Penerapan Aplikasi
Tata Naskah Dinas
Elektronik
139.950.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang dan
Dinas
Perhubungan,
37
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
Komunikasi dan
Informasi
Evaluasi Pedoman
Ketatalaksanaan
(AKTL7)
Pedoman
Ketatalaksanaan
Standarisasi
pelaksanaan
Ketatalaksanaan
160.000.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang
Monitoring dan
Evaluasi
Penerapan Standar
Operasional
Prosedur (SOP)
(AKTL8)
Penyempurnaan SOP Penerapan SOP 210.000.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang
Pengembangan
elektronik Lakip
(AKTL9)
Aplikasi E-LAKIP
yang
tersempurnakan
Penerapan Aplikasi
E-LAKIP
100.000.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang
Pengembangan
Aplikasi Tata
Naskah Dinas
Elektronik
(AKTL10)
Aplikasi Tata Naskah
Dinas Elektronik
yang
tersempurnakan
Pengembangan
Aplikasi Tata
Naskah Dinas
Elektronik
100.000.000 Bagian Organisasi
Kota Bontang dan
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi dan
Informasi
38
Tabel 28.Agenda Prioritas dalam Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintan Kota Bontang
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Mewujudkan
profesionalisme
SDM Aparatur
Pemerintah Kota
Bontang
Aparatur Pemerintah
Kota Bontang yang
PRofesional
Penataan Sistem
Rekrutmen
Pegawai(ASDM1)
Pengadaan sistem
Computer Assisted
Test (CAT) untuk
rekrutmen pegawai
Diperolehnya para
pegawai baru
maupun yang
sedang berkarier
yang memiliki
tingkat kompetensi
yang dipersyaratkan
oleh jabatan
2.098.680.000 BKD
Pengadaan Sistem
Informasi Anjab dan
ABK (ASDM2)
Pengadaan Aplikasi
Anjab dan ABK
Informasi Anjab dan
ABK
berdasarkan Sistem
Informasi Anjab dan
ABK
209.500.000 Bagian Organisasi
Pengembangan dan
Pemeliharaan
Sistem Informasi
Anjab dan ABK
(ASDM3)
Pengembaangan
Sistem Anjab dan
ABK sebagai acuan
dalam
penyelenggaraan
kepegawaian
Pengembangan
Sistem Anjab dan
ABK dalam bentuk
Web
362.526.000 Bagian Organisasi
Evaluasi Anjab dan
ABK (ASDM4)
Hasil Evaluasi Anjab
dan ABK secara
bertahap dan
komprehensip
Digunakan sebagai
salah satu acuan
dalam penataan
kepegawaian
472.890.000 Bagian Organisasi
39
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
Evaluasi
Jabatan(ASDM5)
Hasil Evaluasi
Jabatan secara
komprehensif
Meningkatnya
pemahaman dan
penerapan atas
uraian jabatan yang
mengandung tugas,
tanggung jawab dan
hasil kerja yang
harus diemban
pegawai dalam
pelaksanaan tugas
dan fungsinya
709.200.000 Bagian Organisasi
Reviu Standar
Kompetensi
Jabatan(ASDM6)
Standar Kompetensi
Jabatan yang absah,
lengkap, dan
menyeluruh
Terwujudnya profil
kompetensi untuk
masing-masing
jabatan di dalam
organisasi dan
tersedianya
informasi secara
komprehensif dan
akurat profil
kompetensi individu
300.000.000 Bagian Organisasi
Asesmen individu
berdasarkan
kompetensi(ASDM7)
Peta profil
kompetensi individu
yang komprehensif
dan akurat
Pemetaan
Kompetensi
Individu dalam
Organisasi
634.565.0000 BKD
40
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
Penyusunan Pola
Kariern Pegawai
(ASDM8)
Dokumen pola karier
pegawai yang jelas
Penerapan pola
karier pegawai
sesuai jalur karier
200.000.000 BKD
Reviu Pola Karier
Pegawai (ASDM9)
Penilaian terhadap
pola karier pegawai
Terwujudnya jalur
pola karier pegawai
sesuai kompetensi
dan jalur karier
200.000.000 BKD
Pendidikan dan
Pelatihan Penilaian
Kinerja
Individu(ASDM10)
Mampu menyusun
sasaran kinerja
individu
Terciptanya
pegawai yang
mampu menyusun
SKI
225.000.000 BKD
Penerapan Sistem
Penilaian Kinerja
Individu(ASDM11)
Hasil Penilaian
Kinerja Individu
Terwujudnya sistem
pengukuran kinerja
individu yang
objektif, transparan
dan akuntabel
225.000.000 BKD
Evaluasi Penerapan
Sistem Penilaian
Kinerja
Individu(ASDM12)
Penilaian terhadap
penerapan SKI
Berjalannya sistem
penilaian dan
evaluasi SKI
500.000.000 BKD
Pengembangan dan
pemutakhiran
database
pegawai(ASDM13)
Database Pegawai
yang mutakhir dan
akurat
Berjalannya sistem
Informasi Pegawai
yang akurat,
transparan dan
akuntabel
477.000.000 BKD
41
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
Penyusunan
Analisis Kebutuhan
Diklat berbasis
Kompetensi
(ASDM14)
Data / Hasil Analisa
Kebutuhan Diklat
berbasis Kompetensi
Berjalannya sistem
pendidikan dan
pelatihan pegawai
yang mengurangi
kesenjangan antara
kompetensi yang
dimiliki oleh
seorang pegawai
dan kompetensi
yang dipersyaratkan
oleh jabatan
319.170.000 BKD
Penyusunan Grand
Desain
Pengembangan
SDM berbasis
Kompetensi
(ASDM15
Tersusunnya
gambaran umum
pengembangan SDM
berbasis kompetensi
Tersedianya Road
Map pengembangan
SDM berbasis
kompetensi
100.000.000 BKD
Evaluasi Diklat
berbasis
kompetensi
(ASDM16)
Penilaian terhadap
diklat berbasis
kompetensi
Berjalannya sistem
penilaian dan
evaluasi diklat
berbasis kompetensi
400.000.000 BKD
42
Tabel 29.Agenda Prioritas dalam Bidang Pengawasan Pemerintan Kota Bontang
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Peningkatan
fungsi
pengawasan
dalam
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
daerah
Penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
daerah yang efektif,
efisien dan sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundang-
undangan untuk
mendorong
terwujudnya Good
Governance .
Sosialisasi SPIP
(AP1)
Sosialisasi SPIP Peningkatan
memahaman SPIP
425.000.000 Inspektorat
Bimtek Penelian
Risiko Control Self
Assesment (CSA)
SPIP 46 SKPD (AP2)
Bimtek Penelian
Risiko Control Self
Assesment (CSA)
SPIP 46 SKPD
Peningaktan
memahaman Risiko
Control Self
Assesment (CSA)
SPIP 46 SKPD
500.000.000 Inspektorat
Diklat Auditor ahli
(AP3)
Diklat Auditor ahli Fungsional auditor 300.000.000 Inspektorat
Sosialisasi
pengisian dan
penyampaian
LHKPN (AP4)
Sosialisasi pengisian
dan penyampaian
LHKPN
Peningkatan
memahami dan
kesadaran LHKPN
450.000.000 Inspektorat
kajian/Study
komparatif
berkaitan dengan
Rencana
penggunaan Sistem
Aplikasi pencatatan
Aset Daerah. (AP5)
Hasil kajian/Study
komparatif berkaitan
dengan Rencana
penggunaan Sistem
Aplikasi pencatatan
Aset Daerah.
Prototype 150.000.000 DPPKA
pengadaan Sistem pengadaan Sistem Diterapkannya 600.000.000 DPPKA
43
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
Aplikasi pencatatan
Aset Daerah . (AP6)
Aplikasi pencatatan
Aset Daerah .
Sistem Aplikasi
pencatatan Aset
Daerah .
Bimtek Penggunaan
sistem aplikasi
pencatatan Aset
Daerah bagi SKPD
(AP7)
Bimtek Penggunaan
sistem aplikasi
pencatatan Aset
Daerah bagi SKPD
Pemahaman sistem
aplikasi pencatatan
Aset Daerah bagi
SKPD
300.000.000 DPPKA
Evaluasi
pelaksanaan
Rekonsiliasi
pengelolaan
keuangan BLUD
dengan sistem
pengelolaan
keuangan
pemerintah Kota
Bontang (AP8)
Evaluasi
pelaksanaan
Rekonsiliasi
pengelolaan
keuangan BLUD
dengan sistem
pengelolaan
keuangan
pemerintah Kota
Bontang
Meningatnya
Ketaatan
administrasi
keuangan
150.000.000 DPPKA
Rekonsiliasi
pengelolaan
keuangan BLUD
dengan sistem
pengelolaan
keuangan
Rekonsiliasi
pengelolaan
keuangan BLUD
dengan sistem
pengelolaan
keuangan
Rekonsiliasi
pengelolaan
keuangan BLUD
600.000.000 DPPKA
44
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
pemerintah Kota
Bontang (AP9)
pemerintah Kota
Bontang
kajian/Study
komparatif
berkaitan dengan
Rencana
penggunaan Sistem
Aplikasi pengeloaan
keuangan Daerah.
(AP10)
Hasil kajian/Study
komparatif berkaitan
dengan Rencana
penggunaan Sistem
Aplikasi pengeloaan
keuangan Daerah.
Kajian/Studi
komparatif
berkaitan dengan
Rencana
penggunaan Sistem
Aplikasi pengeloaan
keuangan Daerah.
150.000.000 Inspektorat
pengadaan Sistem
Aplikasi
pengelolaan
keuangan Daerah
(AP11)
Sistem Aplikasi
pengelolaan
keuangan Daerah
Penerapan Sistem
Aplikasi
pengelolaan
keuangan Daerah
600.000.000 DPPKA
Bimtek
Pemanfaatan sistem
aplikasi
pengelolaan
keuangan Daerah
bagi SKPD. (AP12)
Bimtek Pemanfaatan
sistem aplikasi
pengelolaan
keuangan Daerah
bagi SKPD.
Peningkatan
pemahaman sistem
aplikasi
pengelolaan
keuangan Daerah
bagi SKPD.
300.000.000 DPPKA
Sosialisasi PP No.53
tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai
Sosialisasi PP No.53
tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai
Peningkatan
pemahaman PP
No.53 tahun 2010
450.000.000 BKD
45
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
Negeri Sipil (AP13) Negeri Sipil tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil
Monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
pengadaan barang
dan jasa yang
bebas KKN (AP14)
Hasil Monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
pengadaan barang
dan jasa yang bebas
KKN
Perbaikan
pelaksanaan
pengadaan barang
dan jasa yang
bebas KKN
550.000.000 Bagian Evaluasi
Pembangunan
Tabel 30. Agenda Prioritas dalam Bidang Akuntabilitas Pemerintan Kota Bontang
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
Meningkatkan
Akuntabilitas
kinerja
penyelenggaraan
pemerintah
daerah
Penyempurnaan
dokumen
akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah
Revisi Dokumen
RPJMD (AA1) RPJMD Revisi RPJMD yang
sesuai dengan
kebutuhan
strategik
650.000.000 Bappeda
Penyusunan
Naskah Akademis
RPJMD 2016-
Dokumen Kajian
Akademis RPJMD
Kota Bontang 2016-
Tersedianya kajian
teknokratik untuk
dasar Penyusunan
450.000.000 Bappeda
46
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
2021(AA2) 2021 RPJMD 2016-
2021 yang sesuai
kondisi potensi
daerah
Evaluasi RPJMD
2011-2016(AA3) Laporan realisasi
capaian target-target
yang telah
ditetapkan dalam
RPJMD 2011-2016
Tersedianya
penjelasan yang
cukup terhadap
capaian kinerja
RPJMD 2011-
2016
450.000.000 Bappeda
Penyusunan
Rancangan Awal
RPJMD 2016-2021
(AA4)
Dokumen rancangan
awal RPJMD 2016-
2021
Rancangan Awal
RPJMD 2011-
2021 sesuai
dengan kondisi
dan potensi riil
daerah
450.000.000 Bappeda
Penyusunan Kajian
Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS)
RPJMD 2011-2016
(AA5)
Dokumen KLHS
untuk pengumuman
RPJMD 2016-2021
Kajian
Lingkungan
Hidup strategis
(KLHS) yang
komprehensip dan
aspiratif terhadap
isu-isu strategis
lingkungan hidup
500.000.000 Bappeda
47
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
Penetapan RPJMD
2016-2021 (AA6) Peraturan Daerah
RPJMD 2016-2021
RPJMD yang
sesuai visi-misi
Walikota terpilih
650.000.000 Bappeda
Evaluasi dan
Pengendalian
RPJMD (AA7)
Laporan capaian
target strategis yang
ditetapkan dalam
RPJMD
Tersedianya
penjelasan
terhadap capaian
kinerja dan
rencana tindak
lanjut
0 Bappeda
Review Renstra
SKPD dengan
mengacu RPJMD
(AA8)
Dokumen Renstra
SKPD hasil
perbaikan
Renstra SKPD
selaras kebijakan
strategis dalam
RPJMD
675.000.000 Bappeda
Evaluasi Renstra
SKPD (AA9) Laporan capaian
sasaran
pembangunan yang
telah ditetapkan
dalam Renstra
Tersedianya
penjelasan
terhadap hasiil-
hasil evaluasi
Renstra dan
Rencana Tindak
Lanjut
0 Bappeda
Penyusunan
Renstra SKPD Dokumen Renstra
SKPD
Renstra SKPD
yang aspiratif dan
selaras dengan
1.350.000.0000 Bappeda
48
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
(AA10) RPJMD
Penyusunan Renja
SKPD (AA11) Dokumen RKPD RKPD yang
aspiratif dan
sejalan dengan
sasaran
pembangunan
yang ditetapkan
dalam RPJMD
2.700.000.000 Bappeda
Penyusunan RKPD
(AA12) Dokumen RKPD RKPD yang
aspiratif dan
sejalan dengan
sasaran
pembangunan
yang ingin dicapai
dalam RPJMD
1.295.000.000 Bappeda
Evaluasi Indikator
KInerja dan
Indikator Kinerja
Utama SKPD
(AA13)
Laporan penilaian
indikator kinerja dan
indikator kinerja
utama SKPD
Tersedianya
laporan kinerja
sesuai dengan
indikator yang
ditetapkan
78.000.000 Bappeda
Workshop dan
Pelatihan
Penyusunan
Indikator Kinerja
Terlatihnya SDM
SKPD tentang
Penyusuanan IKU
Tersedianya SDM
yang menguasai
Penyusunan IKU
pada tiap-tiap
150.000.000 Bappeda
49
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
Utama (AA14) RKPD
Evaluasi dan
Penyesuaian
Indikator Kinerja
dan Indikator
Kinerja Utama
(AA15)
Laporan hasil
perbaikan indikator
kinerja dan indikator
kinerja utama
Tersususnnya
indikator kinerja
sesuai dengan
tugas pokok dan
fungsi yang
dilaksanakan
200.000.000 Bappeda
Evaluasi LAKIP
SKPD (AA16) LAKIP LAKIP 300.000.000 Inspektorat
Monitoring dan
Evaluasi Kinerja
Internal SKPD
(AA17)
Hasil Monev Kinerja
SKPD
Rekomensasi
Perbaikan
115.000.000 Inspektorat
Penyusunan
Penetapan Kinerja
dan IKU Tingkat
Kota (AA18)
Renja dan IKU Kota Keselarasan Renja
dan IKU Kota
182.000.000 Bagian Organisasi
Penyusunan LAKIP
Tingkat Kota
(AA19)
LAKIP Kota LAKIP Kota 471.160.000 Bagian Organisasi
50
Tabel 31. Agenda Prioritas dalam Pelayanan Publik Pemerintan Kota Bontang
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
Peningkatan
Pelayanan
Publik
Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
secara Prima
Sosialisasi pedoman
pelayanan
publik(APP1)
Sosialisasi pedoman
Pelayanan Publik
Implementasi
Standar Pelayanan
Publik di setiap
SKPD
148.000.000 Bagian Organisasi
Monitoring dan
Hasil penerapan
pelayanan
publik(APP2)
Hasil Monev
Pelayanan Publik
Hasil Monev
Pelayanan Publik
300.000.000 Bagian Organisasi
Evaluasi
Penyusunan
Standar Pelayanan
Minimal (APP3)
Dokumen Standar
Pelayanan Minimal
Tersusunnya
Dokumen
Pencapaian
Standar Pelayanan
Minimal
131.000.000 Bagian Organisasi
Monitoring dan
evaluasi penerapan
Standar Pelayanan
Minimal (APP4)
Dokumen Strategi
Pencapaian Standar
Pelayanan Minimal
Implementasi
Strategi Pencapaian
Standar Pelayanan
Minimal
231.000.000 Bagian Organisasi
Sosialisasi pedoman
Indeks Kepuasaan
Masyarakat (IKM)
(APP5)
Sosialisasi IKM Penerapan IKM 0 Bagian Organisasi
Penilaian Indeks
Kepuasan
Hasil Penilaian IKM Peningkatan IKM 500.000.000 Bagian Organisasi
51
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
Masyarakat (APP6)
Monitoring dan
evaluasi kegiatan
penilaian Indeks
Kepuasaan
Masyarakat (IKM)
(APP7)
Hasil Monev Perbaikan IKM 160.000.000 Bagian Organisasi
Sosialisasi
Pelayanan Perijinan
(APP8)
Pelaksanaan
Sosialisasi Pelayanan
Perijinan kepada
masyarakat
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat akan
perijinan
414.090.000 BPPM
Lokakarya Survey
Pengaduan
Masyarakat (APP9)
Data Identifikasi
keluhan masyarakat
Meningkatnya
responsibility
pelayanan
perijinan terhadap
kebutuhan
masyarakat
307.513.000 BPPM
Monitoring dan
Pengawasan
Perijinan (APP10)
Data Monitoring Meningkatnya
kesadaran
masyarakat akan
tertib perijinan
564.090.000 BPPM
52
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
Pembinaan dan
Evaluasi Penerapan
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (APP11)
Data evaluasi PTSP Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
410.000.000 BPPM
Penyusunan
Standar Pelayanan
dan Uraian Tugas
Personil Kecamatan
(APP12)
Dokumen Standar
Pelayanan dan
Uraian Tugas
Personil Kecamatan
Tersusunnya
Standar
Pelayanan dan
Uraian Tugas
Personil
Kecamatan
450.000.000 Bagian
Pemerintahan
Setda
Monitoring
Pelaksanaan PATEN
(APP13)
Hasil Evaluasi
PATEN dan Perwali
Terselenggaranya
pelayanan public
dikecamatan dari
tahap
perencanaan
sampai dengan
tahap
tebentuknya
dokumen dalam
satu tempat
450.000.000 Bagian
Pemerintahan
Setda
53
Tabel 32. Agenda Prioritas Bidang Budaya Kerja Pemerintan Kota Bontang
NO. AGENDA
PRIORITAS
OUTPUT KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN KRITERIA
KEBERHASILAN
KEGIATAN
RENCANA
ANGGARAN
PENANGGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Meningkatkan
Budaya Kerja
Aparatur
Mewujudkan aparatur
yang disiplin,
berdedikasi dan
berbudi luhur
Diklat Teknis
Penyelesaian Kasus
Disiplin(AABK1)
Penyelenggaraan
Sosialisasi /
Pelatihan
Peningkatan Disiplin
Pegawai
490.270.000 BKD
Penyusunan Pedoman
Nilai Nilai Budaya
Kerja (AABK2)
Dokumen Pedoman
Nilai Nilai Budaya
Kerja
Implementasi Nilai
Nilai Budaya Kerja
0 Bagian
Organisasi
Sosialisasi Pedoman
Budaya Kerja(AABK3)
Sosialisasi Pemahanan Pedoman 85.000.000 Bagian
Organisasi
Evaluasi dan
monitoring
pelaksanaan Budaya
Kerja(AABK4)
Hasil Evalusai Perbaikan Budaya
Kerja
100.000.000 Bagian
Organisasi
Pendidikan dan
Pelatihan TFT untuk
Esselon III dan
IV(AABK5)
Penyelenggaraan
Pelatihan
Implementasi berbudi
luhur dapat
diaplikasikan dalam
lingkungan bekerja
dan masyarakat
845.250.000 BKD
Pembinaan Mental
Spiritual dan
Komitmen Moral
Aparatur(AABK6)
Pembinaan Meningkatnya
Motivasi Kerja
1.431.405.000 BKD
54
D. PENUTUP
Pelaksanaan reformasi birokrasi di Kota Bontang yang tertuang dalam Road Map Reformasi Birokrasi Kota Bontang Tahun 2013-2016
meliputi 8 (delapan) area perubahan reformasi Birokrasi, yaitu penataaan kelembagaan, penataan peraturan perundang-undangan,
penataan ketatalaksanaan, sumber daya aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, pola piker dan budaya kerja.
Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2013-2016 disusun melalui analis yang mendalam yang berbasis pada data primer serta
serangkaian FGD (Focus Grup Discussion) oleh masing - masing kelompok kerja (Pokja) Road Map Birokrasi pemerintah Kota Bontang serta
didukung oleh data sekunder melalui wawancara dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait, sehingga ditemukan berbagai
permasalahan pada 8 (delapan) area perubahan tersebut yang selanjutnya dirumuskan dalam agenda program kegiatan untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut, perbaikan ini selanjutnya menjadi program reformasi birokrasi.
Dengan selesainya penyusunan Road Map Reformasi birokrasi Tahun 2013-2016 dilingkunan Pemerintah Kota Bontang ini, harapannya
adalah berbagai program reformasi birokrasi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik agar kepercayaan masyarakat terhadap peningkatan
kualitas pelayanan publik dilingkungan Pemerintah Kota Bontang semakin meningkat, tidak bisa dipungkiri tentu memerlukan waktu yang
relatif lama bagi masyarakat untuk bisa menikmati perubahan tersebut, namun dengan adanya dukungan seluruh pihak baik itu aparatur
pemerintah khususnya komitmen para pemimpin pemerintahan dilingkungan Pemerintah Kota Bontang serta dukungan dan komitmen dari
seluruh masyarakat bukan hal yang mustahil Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2013-2016 dapat menjadi guidance dalam upaya
perbaikan birokrasi dilingkungan Pemerintah Kota Bontang.
55
LAMPIRAN
56
ROADMAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA BONTANG TAHUN 2013
RANCANGAN-RANCANGAN KEGIATAN
NO KEGIATAN
TAHUN 2013
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KELEMBAGAAN
1 Review Departementasi Kewenangan Urusan Kota Bontang (AK1)
x x x x x X 187.200.000
2 Restrukturisasi Struktur OPD (AK2) x x x x x x 0
3 Evaluasi Rumusan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD Kota Bontang (AK3)
x x x x x x 52.800.000
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1 Penyusunan dan penyempurnaan produk hukum daerah (AUU1)
x x x x x x x x x x x x 503.700.000
2 Evaluasi Produk Hukum Daerah (AUU2) x x x x x x x x x x x x 237.255.000
3 Penyusunan PROLEGDA (AUU3) x x x x x x x x x x x x 74.220.000
4 Pelayanan dan Bantuan Hukum (AUU4) x x x x x x x x x x x x 85.920.000
5 Penyuluhan Hukum dan HAM (AUU5) x x x x x x x x x x x x 49.151.000
6 Penyusunan Perjanjian kerjasama/MOU (AUU6)
x x x x x x x x x x x x 65.430.000
57
NO KEGIATAN
TAHUN 2013
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7 Publikasi peraturan perundang-undangan (AUU7)
x x x x x x x x x x x x 24.200.000
8 Fasilitasi dan Sosialisasi Hukum (AUU8) x x x x x x x x x x x x 69.951.000
9 Pembangunan Sistem Informasi Hukum Mandiri (AUU9)
x x x x x x x x x x x x 326.580.000
KETATALAKSANAAN
1 Penyusunan Standar Operasional Prosedur (AKTL1)
x x x x x x 0
2 Sosialisasi Penerapan Email resmi pemerintah (AKTL2)
x x x x x x 0
3 Penyusunan Pedoman Ketatalaksanaan (AKTL4)
x x x x x x x x x x x x 0
SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
1 Pengadaan (Rekrutment) Pegawai (ASDM1)
x x x x x x 498.680.000
2 Pengadaan Sistem Informasi Anjab dan ABK (ASDM2)
x x x x x x 209.500.000
3 Evaluasi Anjab dan ABK (ASDM4) x x x x x x 70.500.000
4 Evaluasi Jabatan (ASDM5) x x x x x x 132.800.000
5 Assesmen Individu berdasarkan kompetensi(ASDM7)
x x x x x x 177.065.000
58
NO KEGIATAN
TAHUN 2013
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6 Bimtek Penilaian Kinerja(ASDM10) x x x x x x 225.000.000
7 Pengembangan data base pegawai (ASDM13)
x x x x x x 127.000.000
8 Penyusunan Analisis Kebutuhanpendidikan dan pelatihan pegawai Berbasis Kompetensi (ASDM14)
x x x x x x 319.170.000
PENGAWASAN
1 Sosialisasi SPIP (AP1) x x x x x x 0
2 Bimtek Penelian Risiko Control Self Assesment (CSA) SPIP 46 SKPD (AP2)
x x x x x x 75.000.000
3 Diklat Auditor ahli (AP3) x x x x x x x x x x x x 0
4 Sosialisasi pengisian dan penyampaian LHKPN (AP4)
x x x x x x x x x x x x 0
5 kajian/Study komparatif berkaitan dengan Rencana penggunaan Sistem
Aplikasi pencatatan Aset Daerah. (AP5)
x x x x x x x x x x x x 0
6 pengadaan Sistem Aplikasi pencatatan Aset Daerah . (AP6)
x x x x x x x x x x x x 0
7 Bimtek Penggunaan sistem aplikasi pencatatan Aset Daerah bagi SKPD (AP7)
x x x x x x x x x x x x 0
8 Evaluasi pelaksanaan Rekonsiliasi pengelolaan keuangan BLUD dengan
x x x x x x x x x x x x 0
59
NO KEGIATAN
TAHUN 2013
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
sistem pengelolaan keuangan pemerintah Kota Bontang (AP8)
9 Rekonsiliasi pengelolaan keuangan BLUD dengan sistem pengelolaan keuangan pemerintah Kota Bontang (AP9)
x x x x x x x x x x x x 0
10 kajian/Study komparatif berkaitan dengan Rencana penggunaan Sistem Aplikasi pengeloaan keuangan Daerah. (AP10)
x x x x x x x x x x x x 0
11 pengadaan Sistem Aplikasi pengelolaan keuangan Daerah (AP11)
x x x x x x x x x x x x 0
12 Bimtek Pemanfaatan sistem aplikasi pengelolaan keuangan Daerah bagi SKPD. (AP12)
x x x x x x x x x x x x 0
13 Sosialisasi PP No.53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (AP13)
x x x x x x x x x x x x 0
14
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang bebas
KKN (AP14)
x x x x x x x x x x x x 0
AKUNTABILITAS
1 Revisi Dokumen RPJMD (AA1) x x x x x x 600.000.000
2 Evaluasi dan Pengendalian RPJMD(AA7) x x x x x x 0
3 Reviu Renstra SKPD Mengacu x x x x x x 675.000.000
60
NO KEGIATAN
TAHUN 2013
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
RPJMD(AA8)
4 Penyusunan Renja SKPD (AA11) 675.000.000
5 Penyusunan RKPD (AA12) 245.000.000
6 Evaluasi Indikator Kinerja dan IKU SKPD (AA13)
x x x x x x 78.000.000
7 Evaluasi LAKIP SKPD (AA16)
x x x x x x 75.000.000
8 Monitoring dan Evaluasi Kinerja Internal SKPD(AA17)
x x x x x x 25.000.000
9 Penyusunan Penetapan Kinerja dan IKU Tingkat Kota (AA18)
x x x 41.000.000
10 Penyusunan LAKIP Tingkat Kota (AA19) x x x 130.600.000
PELAYANAN PUBLIK
1 Sosialisasi pedoman pelayanan publik (APP1)
x x x x x X 148.000.000
2 Monitoring dan evaluasi penerapan Standar Pelayanan Minimal (APP4)
x x x x x x x x x x x x 131.000.000
3 Sosialisasi pedoman Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) (APP5)
x x x x x x 0
4 Sosialisasi Pelayanan Perijinan (APP8) 72.150.000
5 Monitoring dan Pengawasan Perijinan (APP10)
39.050.000
61
NO KEGIATAN
TAHUN 2013
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
POLA PIKIR DAN BUDAYA KERJA
1 Diklat Teknis Penyelesaian Kasus Disiplin(AABK1)
x x x x x x 140.270.000
2 Pendidikan dan Pelatihan TFT untuk Esselon III dan IV(AABK5)
x x x x x x 245.250.000
3 Pembinaan Mental Spiritual dan Komitmen Moral Aparatur(AABK6)
x x x x x x 488.105.000
62
ROADMAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA BONTANG TAHUN 2014
RANCANGAN-RANCANGAN KEGIATAN
NO KEGIATAN TAHUN 2014
KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KELEMBAGAAN
1 Review Departementasi Kewenangan Urusan Kota Bontang (AK1)
x x x x x X 173.775.000
2 Restrukturisasi Struktur OPD (AK2) x x x x x x 301.350.000
3 Evaluasi Rumusan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD Kota Bontang (AK3)
x x x x x x 73.225.000
4 Penyusunan pedoman pola kerja hubungan kerja perangkat daerah (AK5)
x x x x x x x 48.725.000
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1 Penyusunan dan penyempurnaan produk hukum daerah (AUU1)
x x x x x x 744.000.000
2 Evaluasi Produk Hukum Daerah (AUU2)
x x x x x x 250.000.000
3 Penyusunan PROLEGDA (AUU3) x x x x x x 100.000.000
4 Pelayanan dan Bantuan Hukum (AUU4) x x x x x x x x x x x x 100.000.000
5 Penyuluhan Hukum dan HAM (AUU5) x x x x x x 85.000.000
6 Penyusunan Perjanjian kerjasama/MOU (AUU6)
x x x x x x x x x x x x 70.000.000
7 Publikasi peraturan perundang-undangan (AUU7)
x x x x x x 25.000.000
63
NO KEGIATAN TAHUN 2014
KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
8 Fasilitasi & Sosialisasi Hukum (AUU8) x x x x x x x x x x x x 75.000.000
9 Pembangunan Sistem Informasi Hukum Mandiri (AUU9)
x x x x x x 200.000.000
KETATALAKSANAAN
1 Sosialisasi penggunaan Alamat Email Resmi Pemerintah (AKTL2)
x x x x x x x x x x 0
2 Evaluasi SOP SKPD (AKTL3) x x x x x x 60.000.000
3 Penyusunan Pedoman Ketatalaksanaan (AKTL4)
x x x x x x x x x x x 0
4 Pengadaan Elektronik Lakip (AKTL5) x x x x x x x x x x x 220.000.000
5 Sosialisasi Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (AKTL6)
x x x x x x x x x x x x 139.950.000
SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
1 Pengadaan (Rekrutment) Pegawai (ASDM1)
x x x x x x 500.000.000
3 Pengembangan Sistem Informasi Anjab dan ABK (ASDM3)
x x x x x x 62.526.000
2 Evaluasi Anjab dan ABK (ASDM4) x x x x x x 102.390.000
4 Evaluasi Jabatan (ASDM5) x x x x x x 176.400.000
5 Assesmen Individu berdasarkan kompetensi(ASDM7)
x x x x x x 150.000.000
6 Penerapan Penilaian Kinerja(ASDM11) x x x x x x 225.000.000
7 Pengembangan data base pegawai (ASDM13)
x x x x x x 120.000.000
64
NO KEGIATAN TAHUN 2014
KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
8 Penyusunan Grand Desain pengembangan SDM berbasis kompetensi(ASDM15)
x x x x x x 100.000.000
PENGAWASAN
1 Sosialisasi SPIP (AP1) x x x x x x 100.000.000
2 Bimtek Penelian Risiko Control Self Assesment (CSA) SPIP 46 SKPD (AP2)
x x x x x x x 100.000.000
3 Diklat Auditor ahli (AP3) x x x x x x x x x x x x 100.000.000
4 Sosialisasi pengisian dan penyampaian LHKPN (AP4)
x x x x x x 150.000.000
5 Kajian/Study komparatif berkaitan dengan Rencana penggunaan Sistem Aplikasi pencatatan Aset Daerah. (AP5)
x x x x x x x x x x x x 150.000.000
6 Evaluasi pelaksanaan Rekonsiliasi pengelolaan keuangan BLUD dengan sistem pengelolaan keuangan pemerintah Kota Bontang (AP8)
x x x x x x 50.000.000
7 Rekonsiliasi pengelolaan keuangan BLUD dengan sistem pengelolaan
keuangan pemerintah Kota Bontang (AP9)
x x x x x x 50.000.000
8 Kajian/Study komparatif berkaitan dengan Rencana penggunaan Sistem Aplikasi pengeloaan keuangan Daerah. (AP10)
x x x x x x x x x x x x 150.000.000
65
NO KEGIATAN TAHUN 2014
KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
9 Sosialisasi PP No.53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (AP13)
x x x x x x 150.000.000
10
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa yang bebas KKN (AP14)
x x x x x x 150.000.000
AKUNTABILITAS
1 Penyusunan Renja SKPD(AA11) x x x x x x 675.000.000
2 Penyusunan RKPD(AA12) x x x x x x 300.000.000
3 Workshop dn Pelatihan Penyusunan IKU(AA14)
x x x x x x 150.000.000
4 Evaluasi LAKIP SKPD (AA16)
x x x x x x 75.000.000
5 Penyusunan Penetapan Kinerja dan IKU Tingkat Kota (AA18)
41.000.000
6 Penyusunan LAKIP Tingkat Kota (AA19) x x x x x x 100.56.000
PELAYANAN PUBLIK
1 Monitoring dan evaluasi penerapan pelayanan publik (APP2)
x x x x x x x x x x x x 0
2 Monitoring dan evaluasi penerapan Standar Pelayanan Minimal (APP3)
x x x x x x x x x x x x 0
3 Penilaian Indeks Kepuasan MAsyarakat (APP6)
x x x x x x x x x x x x 500.000.000
4 Sosiaiisasi Pelayanan Perijinan (APP8) 85.558.000
5 Lokakarya Survey Pengaduan (APP9) 97.513.000
66
NO KEGIATAN TAHUN 2014
KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6 Monitoring dan Pengawasan Perijinan (APP10)
150.000.000
7 Pembinaan dan Evaluasi Penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (APP11)
105.000.000
8 Penyusunan Standar Pelayanan dan Uraian Tugas Personil Kecamatan (APP12)
x x x x x x x x x x x x 450.000.000
POLA PIKIR DAN BUDAYA KERJA
1 Diklat Teknis Penyelesaian Kasus Disiplin(AABK1)
x x x x x x 175.000.000
2 Penyusunan Pedoman Budaya Kerja(AABK3)
x x x x x x x x x x x x 0
3 Pendidikan dan Pelatihan TFT untuk Esselon III dan IV(AABK5)
x x x x x x x x x x x x 200.000.000
4 Pembinaan Mental Spiritual dan Komitmen Moral Aparatur(AABK6)
x x x x x x 368.300.000
67
ROADMAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA BONTANG TAHUN 2015
RANCANGAN-RANCANGAN KEGIATAN
NO KEGIATAN
TAHUN 2015
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KELEMBAGAAN
1 Review Departementasi Kewenangan Urusan Kota Bontang (AK1)
x x x x x x 50.000.000
2 Pengembangan Kelompok Jabatan Fungsional (AK4)
x x x x x x 120.000.000
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1 Penyusunan dan penyempurnaan produk hukum daerah (AUU1)
x x x x x x x x x x x x 750.000.000
2 Evaluasi Produk Hukum Daerah (AUU2) x x x x x x x x x x x x 250.000.000
3 Penyusunan PROLEGDA (AUU3) x x x x x x x x x x x x 110.000.000
4 Pelayanan dan Bantuan Hukum (AUU4) x x x x x x x x x x x x 150.000.000
5 Penyuluhan Hukum dan HAM (AUU5) x x x x x x x x x x x x 100.000.000
6 Penyusunan Perjanjian kerjasama/MOU (AUU6)
x x x x x x x x x x x x 75.000.000
7 Publikasi peraturan perundang-undangan (AUU7)
x x x x x x x x x x x x 30.000.000
8 Fasilitasi dan Sosialisasi Hukum (AUU8) x x x x x x x x x x x x 80.000.000
68
NO KEGIATAN
TAHUN 2015
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
9 Pembangunan Sistem Informasi Hukum Mandiri (AUU9)
x x x x x x x x x x x x 150.000.000
KETATALAKSANAAN
1 Monitoring dan Evaluasi Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) (AKTL8)
x x x x x x x x x x x x 100.000.000
2 Pengembangan e-lakip dan
(AKTL9)
x x x x x x 100.000.000
3 Pengembangan aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (AKTL10)
x x x x x x 100.000.000
4 Evaluasi pedoman ketatalaksanaan (AKTL11)
x x x x x x x x x x x x 120.000.000
SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
1 Pengadaan (Rekrutment) Pegawai (ASDM1)
x x x x x x 600.000.000
2 Pemeliharaan Sistem Informasi Anjab dan ABK (ASDM3)
x x x x x x x x x x x x 150.000.000
3 Evaluasi Anjab dan ABK (ASDM4) x x x x x x 150.000.000
4 Evaluasi Jabatan (ASDM5) x x x x x x 200.000.000
5 Reviu Standar Kompetensi Jabatan(ASDM6)
x x x x x x 100.000.000
69
NO KEGIATAN
TAHUN 2015
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6 Assesmen Individu berdasarkan kompetensi(ASDM7)
x x x x x x 150.000.000
7 Penyusunan Pola Karier Pegawai(ASDM8)
x x x x x x 200.000.000
8 Evaluasi Penilaian Kinerja(ASDM12) x x x x x x 225.000.000
9 Pengembangan data base pegawai (ASDM13)
x x x x x x x x x x x x 115.000.000
10 Evaluasi hasil pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi(ASDM19)
x x x x x x x x x x x x 300.000.000
PENGAWASAN
1 Sosialisasi SPIP (AP1) x x x x x x 150.000.000
2 Bimtek Penelian Risiko Control Self Assesment (CSA) SPIP 46 SKPD (AP2)
x x x x x x 150.000.000
3 Diklat Auditor ahli (AP3) x x x x x x 100.000.000
4 Sosialisasi pengisian dan penyampaian LHKPN (AP4)
x x x x x x 150.000.000
5 pengadaan Sistem Aplikasi pencatatan Aset Daerah . (AP6)
x x x x x x x 600.000.000
6 Evaluasi pelaksanaan Rekonsiliasi pengelolaan keuangan BLUD dengan sistem pengelolaan keuangan pemerintah Kota Bontang (AP8)
x x x x x x 50.000.000
7 Rekonsiliasi pengelolaan keuangan x x x x x x x x x x x x 50.000.000
70
NO KEGIATAN
TAHUN 2015
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BLUD dengan sistem pengelolaan keuangan pemerintah Kota Bontang
(AP9)
8 pengadaan Sistem Aplikasi pengelolaan keuangan Daerah (AP11)
x x x x x x 600.000.000
9 Sosialisasi PP No.53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (AP13)
x x x x x x 150.000.000
10
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang bebas KKN (AP14)
x x x x x x x x x x x x 200.000.000
AKUNTABILITAS
1 Evaluasi RPJMD 2011-2016(AA3) x x x x x x 450.000.000
2 Penyusunan Rancangan Awal RPJMD 2016-2021(AA4)
x x x x x x 450.000.000
3 Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD 2011-2016(AA5)
x x x x x x 500.000.000
4 Evaluasi Renstra SKPD (AA 9) 0
5 Penyusunan Renja SKPD (AA11) x x x x x x 675.000.000
6. Penyusunan RKPD (AA12) x x x x x x 300.000.000
7 Evaluasi dan Penyesuaian IK dan IKU (AA15)
100.000.000
71
NO KEGIATAN
TAHUN 2015
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
8 Evaluasi LAKIP SKPD (AA16)
x x x x x x 25.000.000
9 Monitoring dan Evaluasi Kinerja Internal SKPD (AA17)
x x x x x x 75.000.000
10 Penyusunan Penetapan Kinerja dan IKU Tingkat Kota (AA18)
41.000.000
11 Penyusunan LAKIP Tingkat Kota (AA19) x x x x x x 120.000.000
PELAYANAN PUBLIK
1 Monitoring dan evaluasi penerapan pelayanan publik (APP2)
x x x x x x x x x x x x 150.000.000
2 Monitoring dan evaluasi penerapan Standar Pelayanan Minimal (APP3)
x x x x x x x x x x x x 100.000.000
3 Monitoring dan evaluasi kegiatan penilaian Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) (APP6)
x x x x x x x x x x x x 85.000.000
4 Sosialisasi Pelayanan Perijinan (APP8) 85.000.000
5 Lokakarya Survey Pengaduan (APP9) 110.000.000
6 Monitoring dan Pengawasan Perijinan (APP10)
155.000.000
7 Pembinaan dan Evaluasi Penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (APP11)
155.000.000
8 Monitoring Pelaksanaan PATEN (APP13) x x x x x x x x x x x x 250.000.000
72
NO KEGIATAN
TAHUN 2015
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
POLA PIKIR DAN BUDAYA KERJA
1 Diklat Teknis Penyelesaian Kasus Disiplin(AABK1)
x x x x x x 175.000.000
2 Sosialisasi Penerapan Budaya Kerja(AABK3)
x x x x x x x x x x x x 85.000.000
3 Pendidikan dan Pelatihan TFT untuk Esselon III dan IV(ABD5)
x x x x x x 200.000.000
4 Pembinaan Mental Spiritual dan Komitmen Moral Aparatur(AABK6)
x x x x x x x x x x x x 375.000.0100
73
ROADMAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA BONTANG TAHUN 2016
RANCANGAN-RANCANGAN KEGIATAN
NO KEGIATAN TAHUN 2016
KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KELEMBAGAAN
1 Review Departementasi Kewenangan Urusan Kota Bontang (AK1)
x x x x x x 50.000.000
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1 Penyusunan dan penyempurnaan produk hukum daerah (AUU1)
x x x x x x x x x x x x 800.000.000
2 Evaluasi Produk Hukum Daerah (AUU2) x x x x x x x x x x x x 275.000.000
3 Penyusunan PROLEGDA (AUU3) x x x x x x x x x x x x 120.000.000
4 Pelayanan dan Bantuan Hukum (AUU4) x x x x x x x x x x x x 400.000.000
5 Penyuluhan Hukum dan HAM (AUU5) x x x x x x x x x x x x 125.000.000
6 Penyusunan Perjanjian kerjasama/MOU (AUU6)
x x x x x x x x x x x x 100.000.000
7 Publikasi peraturan perundang-undangan (AUU7)
x x x x x x x x x x x x 50.000.000
8 Fasilitasi dan Sosialisasi Hukum (AUU8) x x x x x x x x x x x x 100.000.000
9 Pembangunan Sistem Informasi Hukum Mandiri (AUU9)
x x x x x x x x x x x x 250.000.000
AK1
74
NO KEGIATAN TAHUN 2016
KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KETATALAKSANAAN
1. Evaluasi Pedoman Ketatalaksanaan (AKTL7)
x x x x x x x x x x x x 100.000.000
2
Monitoring dan Evaluasi Penerapan
Standar Operasional Prosedur (SOP) (AKTL8)
x x x x x x x x x x x x 110.000.000
2
SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
1 Pengadaan (Rekrutment) Pegawai (ASDM1)
x x x x x x 500.000.000
2 Pemeliharaan Sistem Informasi Anjab dan ABK (ASDM3)
x x x x x x 150.000.000
3 Evaluasi Anjab dan ABK (ASDM4) x x x x x x 150.000.000
4 Evaluasi Jabatan (ASDM5) x x x x x x 200.000.000
5 Reviu Standar Kompetensi Jabatan(ASDM6)
x x x x x x 150.000.000
6 Assesmen Individu berdasarkan
kompetensi(ASDM7)
x x x x x x 157.500.000
7 Reviu pola karier pegawai(ASDM9) x x x x x x 200.000.000
8 Evaluasi Penilaian kinerja SDM Aparatur(ASDM12)
x x x x x x x x x x x x 225.000.000
9 Pengembangan data base pegawai (ASDM13)
x x x x x x x x x x x x 115.000.000
75
NO KEGIATAN TAHUN 2016
KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
10 Evaluasi hasil pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi(ASDM16)
x x x x x x x x x x x x 100.000.000
PENGAWASAN
1 Sosialisasi SPIP (AP1) x x x x x x 175.000.000
2 Bimtek Penelian Risiko Control Self Assesment (CSA) SPIP 46 SKPD (AP2)
x x x x x x 175.000.000
3 Diklat Auditor ahli (AP3) x x x x x x x x x x x x 100.000.000
4 Sosialisasi pengisian dan penyampaian LHKPN (AP4)
x x x x x x 150.000.000
5 Bimtek Penggunaan sistem aplikasi pencatatan Aset Daerah bagi SKPD (AP7)
x x x x x x 300.000.000
6 Evaluasi pelaksanaan Rekonsiliasi pengelolaan keuangan BLUD dengan sistem pengelolaan keuangan pemerintah Kota Bontang (AP8)
x x x x x x x x x x x x 50.000.000
7 Rekonsiliasi pengelolaan keuangan BLUD dengan sistem pengelolaan keuangan pemerintah Kota Bontang (AP9)
x x x x x x 50.000.000
8 Bimtek Pemanfaatan sistem aplikasi pengelolaan keuangan Daerah bagi SKPD. (AP12)
x x x x x x 300.000.000
9 Sosialisasi PP No.53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (AP13)
x x x x x x 150.000.000
10 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang bebas
x x x x x x 200.000.000
76
NO KEGIATAN TAHUN 2016
KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KKN (AP14)
AKUNTABILITAS
1 Penetapan RPJMD 2016-2021 (AA6) 650.000.000
2 Penyusunan Renstra SKPD (AA10) 1.350.000.000
3 Penyusunan Renja SKPD (AA11) x x x x x x 675.000.000
4 Penyusunan RKPD (AA12) x x x x x x 300.000.000
5 Evaluasi dan Penyesuaian IK dan IKU (AA15)
100.000.000
6 Evaluasi LAKIP SKPD(AA16)
x x x x x x 30.000.000
7 Monitoring dan Evaluasi Kinerja Internal SKPD(AA17)
x x x x x x x x x x x x 25.000.000
8 Penyusunan Penetapan Kinerja dan IKU Tingkat Kota (AA18)
50.000.000
9 Penyusunan LAKIP Tingkat Kota (AA19) 120.000.000
PELAYANAN PUBLIK
1 Monitoring dan evaluasi penerapan pelayanan publik (APP2)
x x x x x x x x x x x x 150.000.000
2 Monitoring dan evaluasi kegiatan penilaian Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) (APP6)
x x x x x x x x x x x x 85.000.000
3 Monitoring Pelaksanaan PATEN (APP13) x x x x x x x x x x x x 200.000.000
POLA PIKIR DAN BUDAYA KERJA
77
NO KEGIATAN TAHUN 2016
KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Monitoring dan evaluasi penerapan Budaya Kerja(AABK4)
x x x x x x x x x x x x 100.000.000
2 Pendidikan dan Pelatihan TFT untuk Esselon III dan IV(AABK5)
x x x x x x x x x x x x 200.000.000
3 Pembinaan Mental Spiritual dan
Komitmen Moral Aparatur(AABK6)
x x x x x x x x x x x x 200.000.000
WALIKOTA BONTANG,
ADI DARMA