13
A. Hasil hasil wawancara 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur membenarkan bahwa telah terjadi kredit macet di KUD Getasan Kredit macet terjadi karena Kegagalan peternakan sapi yang dikarenakan sapi tersebut sakit-sakitan dan bahkan mati. Para peternak sapi perah atau debitur mengatakan bahwa banyaknya sapi yang sakit bahkan sampai ada yang mati. Halini membuat para debitur tidak bisa mengangsur kredit sapi karena debitur tersebut tidak punya susu sebagai angsurannya. Tindakan yang diambil dari pihak KUD Getasan selaku kreditur hanya bisa melakukan penagihan kepada pihak debitur dengan cara mengambil sapi yang masih dimiliki oleh pihak debitur, akan tetapi apabila sapi tersebut masih ada karena ada kemungkinan sapi sudah dijual oleh pihak debitur tanpa persetujuan kreditur sehingga pihak kreditur mengalami kerugian dengan hal tersebut. Alasan dari nasabah yang mengalami kredit macet diantaranya adanya sapi yang sakit bahkan ada beralasan sapi mengalami kematian dan kegagalan peternakan yang disebabkan harga pakan sapi yang terlalu tinggi pada musim kemarau dan tidak mampunya peternak dalam membayar gaji para pegawai serta harga beli susu KUD pemberi kredit yang rendah. Langkah-langkah yang diambil pihak KUD terhadap kredit macet tersebut hanya bisa menagih dengan mendatangi rumah dari pihak debitur apabila ada sapinya diambil tetapi untuk sementara didiamkan. Rata-rata kredit macet yang terjadi sejak tahun 2000-2011 belum terselesaikan

A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

  • Upload
    buikiet

  • View
    253

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

A. Hasil – hasil wawancara

1. Hasil wawancara Kreditur

Kreditur membenarkan bahwa telah terjadi kredit macet di KUD Getasan

Kredit macet terjadi karena Kegagalan peternakan sapi yang dikarenakan sapi tersebut

sakit-sakitan dan bahkan mati. Para peternak sapi perah atau debitur mengatakan bahwa

banyaknya sapi yang sakit bahkan sampai ada yang mati. Halini membuat para debitur

tidak bisa mengangsur kredit sapi karena debitur tersebut tidak punya susu sebagai

angsurannya.

Tindakan yang diambil dari pihak KUD Getasan selaku kreditur hanya bisa melakukan

penagihan kepada pihak debitur dengan cara mengambil sapi yang masih dimiliki oleh

pihak debitur, akan tetapi apabila sapi tersebut masih ada karena ada kemungkinan sapi

sudah dijual oleh pihak debitur tanpa persetujuan kreditur sehingga pihak kreditur

mengalami kerugian dengan hal tersebut.

Alasan dari nasabah yang mengalami kredit macet diantaranya adanya sapi yang sakit

bahkan ada beralasan sapi mengalami kematian dan kegagalan peternakan yang

disebabkan harga pakan sapi yang terlalu tinggi pada musim kemarau dan tidak

mampunya peternak dalam membayar gaji para pegawai serta harga beli susu KUD

pemberi kredit yang rendah.

Langkah-langkah yang diambil pihak KUD terhadap kredit macet tersebut hanya bisa

menagih dengan mendatangi rumah dari pihak debitur apabila ada sapinya diambil tetapi

untuk sementara didiamkan.

Rata-rata kredit macet yang terjadi sejak tahun 2000-2011 belum terselesaikan

Page 2: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

2. Hasil wawancara Debitur

Debitur membenarkan bahwa telah mengambil kredit sapi perah di KUD Getasan.

Debitur mengambil kredit sapi perah di KUD Getasan bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan hidup dalam artian dengan mengharapkan hasil dari penjualan susu yang dapt

digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari setelah dikurangi modal atau angsuran

kredit, pakan, peralatan, dan untuk meningkatkan taraf hidup sebagai kegiatan sampingan

diluar pertanian

Debitur memahami mekanisme pembayaran kredit yang sesuai dengan perjanjian yang

telah disepakati dengan cara produksi susu dari penghasilan sapi perah harus disetor atau

dijual kepada KUD pemberi kredit, akan tetapi harga beli produksi dari KUD pemberi

kredit lebih rendah atau lebih kecil dibanding dari instansi atau lembaga lain yang sama

sama bergerak di bidang persusuan hal itu tidak sebanding dengan yang diharapkan

debitur karena harus menanggung biaya pemeliharaan sapi.

Page 3: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

3. Hasil wawancara Pengawas

Sistem kredit yang dilakukan adalah KUD mendapat suntikan dana dari GKSI yang

terletak di Boyolali yang kemudian pihak KUD menyalurkan pinjaman dana tersebut

kepada calon kreditur yang membutuhkan

Dalam hal ini KUD Getasan selaku pemberi kredit tidak bisa melakukan banyak hal

untuk mengani kredit tersebut karena kredit tersebut terkendala masalah jaminan

Kendala dalam pelaksanaan kredit adalah kewajiban pembayaran dengan susu tidak

dipenuh pihak debitir dengan alasan bahwa harga beli susu pihak KUD terlalu rendah.

Tindakan yang diambil dari pihak KUD Getasan selaku kreditur hanya bisa melakukan

penagihan kepada pihak debitur dengan cara mengambil sapi yang masih dimiliki oleh

pihak debitur, akan tetapi apabila sapi tersebut masih ada karena ada kemungkinan sapi

sudah dijual oleh pihak debitur tanpa persetujuan kreditur sehingga pihak kreditur

mengalami kerugian dengan hal tersebut.

Bagi nasabah yang melanggar perjanjian sementara ini tidak dikenakan sanksi apapun

Belum ada sistem pengawasan dan pengendalian terhadap debitur dari pihak KUD selaku

pemberi kredit.

Page 4: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

4. Kesimpulan dari hasil wawancara Kreditur, Debitur, Pengawas adalah :

Harga beli susu dari pihak KUD pemberi kredit menjadi faktor pertimbangan utama

dalam memilih tempat penjualan susu. Para debitur merasa rugi dengan harga beli KUD

yang relatif rendah karena para debitur harus merawat sapi dengan memenuhi kebutuhan

pakan sapi sehari – hari serta kebutuhan hidup peternak itu sendiri. Sehingga petani

tersebut merasa merugi. Dari hasil wawancara tersebut maka ditemukan bahwa harga beli

susu menjadi faktor utama penyebab kredit macet pada KUD Getasan.

Page 5: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

B. TRIANGULASI SUMBER DATA

Sumberdata :

1. Kreditur

2. Debitur

3. Pengawas kredit

Keberadaan kredit macet :

Kredit macet terjadi dalam beberapa kasus dan terjadi dalam berbagai waktu.Ada

sekitar 25% nasabah yang tidak tertib dalam membayar kredit mereka kepada KUD

Getasan.Halini bisa diketahui setelah peneliti melakukan penelitian dari hasil

wawancara yang telah peneliti lakukan terdapat kuranglebih 37 kasus kredit macet

yang terdapat di KUD Getasan.Dari 37 kasus tersebut terjadi diwilayah KUD Getasan

yang berada di Kecamatan Getasan dan tersebar di berbagai dusun yang terletak

diwilayah Getasan dan sekitarnya. Gabungan Koperasi Seluruh Indonesia (GKSI)

yang berada di Boyolali melalui KUD Getasan memberikan kredit sapi perah (KSP)

dengan tujuan pemberian kredit tersebut adalah guna mensejahterakan masyarakat

Getasan dan sekitarnya dan untuk menambah produksi susu KUD Getasan. Dalam

pemberian kredit pihak KUD mengajukan beberapa syarat dari para debitur calon

penerima kredit sapi dan adanya perjanjian antara pihak calon debitur dengan pihak

KUD Getasan bahwa hasil susu harus disetorkan kepada KUD pemberi kredit serta

hasil pembayaran susu dipotong angsuran sapi. Awalnya para debitur yang tak lain

adalah masyarakat Getasan dan sekitarnya menyetujui dengan persyaratan dan

perjanjian tersebut. Kredit sapi tersebut diberlakukan dan para debitur penerima kredit

sapi sudah menerima sapi dari pihak KUD. Debitur tersebut awalnya mengangsur

dengan tertib sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati akan tetapi setelah

berjalan beberapa bulan banyak debitur yang mengalami kredit macet dengan

berbagai alasan.

Penyebab kredit macet :

Ada beberapapenyebabkreditmacet, diantaranya :

o Kegagalan peternakan karena sapi sakit-sakitan dan bahkan mati. Para peternak

sapi perah atau debitur mengatakan bahwa banyaknya sapi yang sakit bahkan

sampai ada yang mati. Halini membuat para debitur tidak bisa mengangsur kredit

Page 6: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

sapi karena debitur tersebut tidak punya susu sebagai angsurannya. Seharusnya

debitur penerima kredit sapi perah bisa juga mengangsur dengan uang akan tetapi

para debitur memilih untuk tidak mengangsur dengan alasan uangnya untuk

berobat sapi atau karena kegagalan beternak akaibat sapi nyamati.

o Sistem seleksi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang dibuktikan dengan adanya

pemberian kredit kepada orang-orang yang dekat dengan pengurus saja. Kredit sapi

perah KUD Getasan yang mengalami kemacetan ternyatabukan hanya para debitur

sendiri sebagai penyebabnya. Sistem seleksi dari KUD Getasan sendiri juga

mengalami masalah karena tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Seharusnya

menurut ketentuan yang ada kredit sapi perah bisa diberikan kepada para calon

debitur yang sudah mempunyai sapi. Ternyata dalam prakteknya pihak KUD

sebagai pemberi kredit melakukan kesalahanya itu denagan memberikan kredit

sapi perah tersebut hanya dengan orang-orang yang dekat dengan pengurus dan

tidak memandang orang tersebut mempunyai sapi atau tidak dirumahnya.

o Adanya pembangkangan yang dilakukan oleh peternak karena harga beli susu sapi

oleh KUD Getasan dibawah pembeli susu sapi yang lain. Para debitur penerima

kredit sapi perah juga mengungkapkan alasan mengapa para debitur tersebut tidak

menyetorkan hasil produk susunya ke KUD pemberi kredit dengan alasan karena

harga beli produk susu di KUD pemberi kredit lebih rendah dibandingkan dengan

instansi atau lembaga lain yang sama-sama bergerak dibidang persusuan. Sebagai

manusia yang mempunyai kebutuhan sehari-hari sedangkan harga kebutuhan

semakin meningkat para debitur tertsebut lebih memilih menjual hasil produk

susunya kepada instansi atau lembaga lain yang sama-sama bergerak dibidang

persusuan.

Penanganan kredit macet :

Penanganan kredit macet terbatas pada penagihan terhadap debitur oleh pihak

KUD Getasan.Karena tidak ada barang bukti, maka tindakan penyitaan dilakukan

terhadap barang yang dikreditkan yang berupa sapi.Sebagai pihak yang sudah

dirugikan atas terjadinya kredit macet yang terjadi di KUD Getasan.Pihak KUD

Getasan sudah berupaya melakukan berbagai cara sebagai penanganan kreditmacet

yang sudah terjadi. KUD Getasan sebagai pihak pemberi kredit juga sudah berupaya

melakukan penarikan sapi terhadap para debitur yang mengalami kredit macet

tersebut. Akan tetapi pihak KUD dalam melakukan penarikan sapi tersebut tidak

berjalan dengan mudah karena tidak adanya barang bukti yang bisa menguatkan pihak

KUD dalam melakukan penarikan sapi karena semua jenis sapi perah hampir sama.

Page 7: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

Sanksi kredit macet :

Sanksi yang diberikan kepada debitur adalah ditariknya sapi yang menjadi objek

kredit dari debitur oleh pihak KUD Getasan.Sebagai pemberi kredit sapi perah pihak

KUD Getasan sudah berupaya memberikan sanksi dengan menarik sapi dari para

debitur yang mengalami masalah kredit sapi perah. Dalam prakteknya pihak KUD

Getasan kesulitan dalam melakukan penarikan sapi karena sapi yang dikreditkan

sudah dijual atau mati karena sakit dan pihak KUD tidak bisa berbuat apa-apa selain

menagih dan terus menagih kepada pihak debitur yang mengalami kredit macet

tersebut.

Page 8: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

C. Daftar Penerima Kredit Sapi Perah KUD Getasan yang Mengalami Kredit Macet

No Nama Alamat Jumlah Kredit Sapi

1 HR Nogosaren 2

2 JD Nogosaren 1

3 JN Nogosaren 1

4 ML Nogosaren 1

5 JM Nogosaren 1

6 WK Nogosaren 1

7 JE Nogosaren 1

8 KS Nogosaren 1

9 SG Nogosaren 1

10 DR Nogosaren 1

11 SW Nogosaren 1

12 MR Ngrawan 2

13 SB Ngrawan 2

14 JH Ngrawan 1

15 SJ Jogonayan 6

16 SG Mangihan 1

17 JM Cengklok 1

18 SL Kenteng 1

19 NG Pringapus 1

20 NL Pringapus 1

21 NS Pringapus 1

22 SY Pringapus 1

23 RS Piji 2

24 JN Piji 2

25 PM Piji 2

26 WR Pendingan 1

27 SK Pendingan 1

Page 9: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

28 JH Sumogawe 3

29 SR Sumogawe 1

30 MR Sumogawe 1

31 HR Sumogawe 1

32 JD Ngemplak 2

33 MS Ngemplak 1

34 SM Ndangklik 1

35 SP Sturun 1

36 EP Ndares 1

37 JP Wates 1

Page 10: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

D. Daftar Kuisioner

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DEBITUR

PENERIMA KREDIT SAPI PERAH KUD GETASAN TAHUN 2000-2011

DALAM MEMILIH TEMPAT PENJUALAN SUSU

I. Pengantar

Dengan Hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan S1 di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga, saya bermaksud mengadakan penelitian mengenai faktor-faktor yang

dipertimbangkan debitur dalam memilih tempat penjualan susu. Oleh karena itu, saya

membutuhkan sejumlah data yang hanya dapat saya peroleh dengan adanya

kerjasama Anda dalam mengisi kuesioner ini.

Tujuan kuesioner ini adalah untuk mengumpulkan bahan-bahan penelitian

tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan debitur dalam memilih tempat penjualan

susu. Yang diharapkanakan berguna bagi perkembangan koperasi dan meningkatkan

taraf hidup anggotanya.

Saya berharap, saudara atau saudari dapat mengisi kuesioner ini dengan

sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kerahasiaan jawaban

dan identitas saudara atau saudari sekalian akan saya jamin sepenuhnya.

Akhir kata, saya selaku peneliti mengucapkan terima kasih atas kepercayaan

dan kerjasamanya yang telah diberikan kepada saya.

Peneliti

MahendraTaji MS

162007709

Page 11: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

II. Petunjuk cara pengisian

Isilah kuisioner dibawah ini dengan memberikan tanda centang (√ ) menurut jawaban yang

anda jawab.

Contoh pengisiannya adalah sebagai berikut :

Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah anda adalah seorang anggota koperasis KUD Getasan

Tabel 3.2 Daftar Kuisioner

Pertanyaan Ya Tidak

1) Apakah harga susu dilembaga yang lain lebih menguntungkan

anda?

2) Apakah harga susu dilembaga lain lebih bisa memenuhi

kebutuhan anda?

3) Apakah harga pembayaran produksi susu adalah penyebab anda

memilih tempat penjualan susu ?

4) Apakah harga ditempat atau KUD yang lain lebih tinggi ?

5) Apakah kualitas susu berpengaruh terhadap harga susu ?

6) Apakah harga pakan mempengaruhi penghasilan anda ?

7) Apakah harga pakan berpengaruh terhadap kwalitas dan

produksi susu ?

8) Apakah harga pakan sapi yang semakin tinggi menyebabkan

Page 12: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

anda dalam memilih tempat penjualan ?

9) Apakah pakan sapi tersebut dipasok dari KUD yang anda pilih ?

10) Apakah harga pakan dari KUD yang anda pilih lebih terjakau ?

11) Apakah harga kebutuhan yang semakin tinggi mempengaruhi

anda dalam memilih tempat penjualan susu ?

12) Apakah kebutuhan anda lebih terpenuhi dengan menjual susu ke

lembaga lain tersebut?

13) Apakah hasil pembayaran KUD yang anda pilih dapat memenuhi

kebutuhan sehari- hari lebih banyak ?

14) Apakah KUD yang anda pilih lebih bonafit (menguntungkan) ?

15) Apakah Koperasi dalam KUD yang anda pilih menyediakan

kebutuhan pokok yang harganya lebih terjakau ?

16) Apakah harga peralatan mempengaruhi anda dalam memilih

tempat penjualan susu ?

17) Apakah peralatan dapat mempengaruhi dalam produksi susu ?

18) Apakah harga peralatan mempengaruhi penghasilan anda ?

19) Apakah peralatan dapat mempengaruhi kwalitas susu ?

20) Apakah KUD yang anda pilih menyediakan peralatan yang

harganya lebih terjangkau dari pada KUD pemberi kredit ?

Page 13: A. Hasil hasil wawancara - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7437/8/T1_162007709... · A. Hasil – hasil wawancara . 1. Hasil wawancara Kreditur Kreditur

lampir

an