8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    1/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    1

    SPESIFIKASI UMUM

    BAB I

    DATA PROYEK

    Pasal 1 : Nama pekerjaan dari proyek ditentukan oleh Owner seperti berikut ini

    :

    Penimbunan lapangan bola kaki Kecamatan Simpang Ulim

    Pasal 2 : Tempat dan lokasi pekerjaanditentukan oleh Owner seperti berikut ini

    :

    Kabupaten Aceh Timur

    Pasal 3 : Item-Item Pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan oleh

    Kontraktor Pelaksana ditentukan oleh Owner dalam : Kontrak KerjaDan Bill of Quantity

    BAB II

    KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

    Pasal 1 : Penanggung Jawab Pelaksanaan ( Kontraktor Pelaksana )

    1. Berdasarkan Kontrak Kerja yang dibuat oleh Owner dengan

    Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi, maka Kontraktor Pelaksana

    untuk proyek seperti yang disebutkan dalam BAB I diatas adalah

    Perusahaan seperti yang disebutkan dalam Kontrak Kerja Fisik.

    2.

    Kontraktor Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan secaraseluruhnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam Dokumen

    Kontrak.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    2/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    2

    3. Tugas dan kegiatan Kontraktor Pelaksana adalah seperti yang

    disebutkan dalam Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana

    Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002 Tanggal 21 Agustus 2002

    Tentang Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi atau menurutperubahannya jika ada kecuali ditentukan lain oleh Owner dalam

    Kontrak Kerja Fisik.

    4. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan struktur organisasi

    pelaksana lapangan proyek kepada Owner yang didalamnya

    tercantum beberapa tenaga ahli Kontraktor Pelaksana dengan

    posisi minimal seperti berikut atau sesuai yang diajukan:1. Site Manager;

    2. Pengawas Lapangan;

    3. Draftman;

    4. Administrasi Proyek; dan

    5. Operator Computer.

    5. Jumlah personil atau tenaga ahli yang ditempatkan harus sesuai

    dengan bobot pekerjaan yang ditangani dan disetujui oleh

    Konsultan Manajemen Konstruksi dan Owner.

    6. Semua tenaga ahli yang namanya tercantum dalam struktur

    organisasi lapangan proyek yang diajukan oleh Kontraktor

    Pelaksana harus berada dilokasi pekerjaan minimal selama jam

    kerja.

    7.

    Pengantian tenaga ahli oleh Kontraktor Pelaksana selama proses

    pelaksanaan pekerjaan harus diketahui dan disetujui oleh

    Konsultan Manajemen Konstruksi.

    8. Site Manager harus mengajukan ijin tertulis kepada Owner dan

    diketahui oleh Konsultan Supervisi jika hendak meninggalkan lokasi

    pekerjaan dalam jangka waktu lebih dari 3 hari.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    3/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    3

    9. Konsultan Supervisi berhak mengajukan kepada Owner untuk

    pengantian tenaga ahli Kontraktor Pelaksana yang berada dilokasi

    pekerjaan jika tenaga ahli tersebut dinilai menghambat pekerjaan

    dan tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

    10.Tenaga ahli yang ditempatkan dilokasi pekerjaan oleh Kontraktor

    Pelaksana harus mampu memberikan keputusan yang bersifat

    teknis dan administratif di lokasi pekerjaan.

    Pasal 2 : Sub Pelaksana Pekerjaan / Sub Kontraktor

    1.

    Penunjukan Sub Pelaksana pekerjaan / Sub Kontraktor hanya dapatdilakukan dengan sepengatahuan dan rekomendasi tertulis dari

    Konsultan Supervisi serta mendapat persetujuan dari Owner.

    2. Apabila hasil pekerjaan Sub Pelaksana tidak memenuhi semua

    persyaratan di dalam kontrak Kerja ataupun tidak memenuhi target

    prestasi yang harus dicapai pada suatu tahap pekerjaan, maka

    Konsultan Supervisi berhak menginstruksikan kepada Kontraktor

    Pelaksana untuk menganti Sub Pelaksana pekerjaan tersebut

    dengan yang lain, dan yang disetujui dan Kontraktor Pelaksana

    harus menjalankan instruksi tersebut.

    3. Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan untuk meninggalkan

    kewajibannya dengan cara menyerahkan Kontrak Kerja sebagian

    atau seluruhnya kepada pihak lain (Sub Pelaksana Pekerjaan) tanpa

    seijin atau persetujuan Owner.

    4. Apabila tidak disebutkan dalam Kontrak Kerja, maka Kontraktor

    Pelaksana tidak dibenarkan untuk men-sub-kan sebagian

    pekerjaan yang menjadi kewajibanya tanpa persetujuan Owner dan

    Konsultan Supervisi.

    5.

    Dalam hal sudah mendapat persetujuan Owner dan Konsultan

    Supervisi, maka Kontraktor Pelaksana tetap bertanggung jawab

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    4/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    4

    penuh atas segala kelalaian dan kesalahan-kesalahan yang dibuat

    oleh Sub Kontraktor, sehingga kesalahan dan kelalaian tersebut

    merupakan kesalahan dan kelalaian Kontraktor Pelaksana sendiri.

    6. Sub Kontraktor adalah pihak-pihak yang mempunyai Kontrak Kerja

    langsung dengan Kontraktor Pelaksana, yaitu dalam menyediakandan mengerjakan bagian-bagian pekerjaan khusus sesuai dengan

    keahliannya.

    7. Kontraktor Pelaksana tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas

    hasil pekerjaan Sub Kontraktor.

    Pasal 3 : Gambar Pelaksanaan ( Shop Drawing )

    1. Kontraktor dengan biaya sendiri harus membuat Gambar

    Pelaksanaan (Shop Drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan yang

    memerlukannya, terutama untuk pekerjaan-pekerjaan yang

    Gambar Detailnya tidak dijelaskan dalam Gambar Bestek.

    2. Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Shop Drawing ditentukan

    oleh Konsultan Supervisi dalam masa konstruksi.

    3. Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan

    sebelum Shop Drawing yang menjadi kewajibannya di setujui oleh

    Konsultan Supervisi.

    4. Shop Drawing tidak boleh merubah/merevisi Gambar Bestek

    kecuali atas persetujuan Konsultan Perencana.

    5. Shop Drawing tidak boleh merubah, memperbesar dan

    memperkecil kuantitas maupun kualitas pekerjaan.

    Pasal 4 : Gambar Lapangan Dan Dokumen Lapangan

    1.

    Kontraktor Pelaksana harus menyediakan satu set Gambar Bestek

    /Gambar Revisi dalam format kertas A3, satu set Shop Drawing,

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    5/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    5

    satu set Spesifikasi Teknis dan satu set Bill of Quantity dilokasi

    pekerjaan pada setiap kantor lapangan.

    2. Gambar Bestek, Gambar Revisi, Shop Drawing, Spesifikasi Teknis,

    dan Bill of Quantity ditempatkan pada tempat yang baik dan dalamkedaan yang rapi.

    Pasal 5 : Buku Instruksi Dan Buku Tamu

    1.Kontraktor Pelaksana harus menyediakan satu buah Buku Instruksi

    dan Buku Tamu dilokasi pekerjaan pada setiap kantor lapangan

    dan ditempatkan pada tempat yang baik.

    2.Buku Instruksi berisikan instruksi-instruksi dilokasi pekerjaan yang

    dikeluarkan oleh Konsultan Supervisi dan Owner untuk

    dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana yang berhubungan dengan

    pelaksanaan pekerjaan.

    3.Buku Instruksi harus mencantumkan tanggal instruksi, waktu

    instruksi, nama dan jabatan yang memberi instruksi, dan tanda

    tangan yang memberi instruksi.

    4.Instruksi Konsultan Supervisi dan Owner yang berada dalam Buku

    Instruksi harus diketahui dan ditanda tangani oleh Kontraktor

    Pelaksana minimal Supervisor Lapangan untuk dilaksanakan.

    5.Kontraktor Pelaksana juga harus menyediakan buku tamu di kantor

    lapangan yang diletakan pada tempat yang baik. Semua tamu yang

    berkunjung ke lokasi pekerjaan harus terdata dan mengisi buku

    tamu ang telah disediakan oleh Kontraktor Pelaksana.

    Pasal 6 : Gambar Hasil Pelaksanaan ( Asbuilt Drawing )

    1.Kontraktor dengan biaya sendiri harus membuat Gambar Hasil

    Pelaksanaan (Asbuilt Drawing) yang sesuai dengan hasil

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    6/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    6

    pelaksanaan pekerjaan dilapangan sebelum serah terima tahap

    pertama dilakukan.

    2. Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan As Built Drawing adalah

    pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi berikut ini danpekerjaan pekerjaan lain yang ditentukan oleh Konsultan

    Supervisi.

    3. As Built Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus

    disetujui oleh Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana dan

    Owner.

    4. Kontraktor Pelaksana diwajibkan menyerahkan 5 set As BuiltDrawing yang telah disetujui kepada Konsultan Supervisi, Owner

    dan Konsultan Perencana kepada Owner.

    5. Satu set As Built Drawing yang telah disetujui harus disimpan di

    tempat yang baik pada bangunan oleh Owner atau pengguna

    bangunan.

    Pasal 7 : Rencana Waktu Pelaksanaan

    1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan rencana waktu

    penyelesaian pekerjaan (time schedule) keseluruhan kepada

    Konsultan Supervisi dan Owner sebelum dimulainya pelaksanaan

    pekerjaan kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

    2. Kontraktor Pelaksana harus menyelesaiankan pekerjaan sesuai

    dengan rencana waktu penyelesaian pekerjaan keseluruhan yang

    telah disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Owner kecuali

    ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

    3. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan rencana waktu

    penyelesaian pekerjaan keseluruhan yang telah disetujui oleh

    Konsultan Supervisi kepada Owner.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    7/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    7

    4. Kontraktor Pelaksana juga harus mengajukan rencana waktu

    penyelesaian pekerjaan mingguan pada tahap pelaksanaan

    pekerjaan kepada Konsultan Supervisi.

    5. Konsultan Supervisi berhak untuk tidak menyetujui rencanapenyelesaian pekerjaan mingguan yang diajukan oleh Kontraktor

    Pelaksana dengan memberikan alasan-alasan yang dapat

    dipertanggung jawabkan secara teknis.

    6. Keterlambatan Kontraktor Pelaksana dalam menyelesaikan

    pekerjaan karena kesalahan dalam menyusun waktu pemnyelesaian

    pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab KontraktorPelaksana.

    7. Keterlambatan Kontraktor Pelaksana dalam menyelesaikan

    pekerjaan karena factor cuaca seperti hujan yang lebih dari 1 hari

    kerja dan dibuktikan dengan catatan cuaca dalam Laporan Harian

    yang disetujui oleh Konsultan Supervisi harus diperhitungkan untuk

    penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.

    8. Keterlambatan Kontraktor Pelaksana dalam menyelesaikan

    pekerjaan karena factor-factor non teknis yang lebih dari 3 hari

    kerja dan diketahui oleh Konsultan Supervisi seperti permasalahan

    dengan tanah/lahan pekerjaan sehingga Kontraktor pelaksanan

    tidak bisa memasuki dan memulai pekerjaan, ganguan keamanan

    dari masyarakat setempat harus diperhitungkan untuk

    penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.

    9. Keterlambatan Kontraktor Pelaksana dalam menyelesaikan

    pekerjaan karena permasalahan yang berhubungan dengan

    Spesifikasi Teknis, Gambar Disain, Bill of Quantity dan Kontrak Kerja

    dimana tidak ada keputusan yang pasti dari Konsultan Supervisi

    dan Owner lebih dari 3 hari kerja harus diperhitungkan untuk

    penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    8/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    8

    10.Keterlambatan Kontraktor Pelaksana dalam menyelesaikan

    pekerjaan yang disebabkan oleh hal-hal selain seperti yang

    disebutkan dalam point 6, point 7 dan point 8 tidak boleh

    diperhitungkan untuk penambahan waktu pelaksanaan kecuali

    ditentukan lain dalam Kontrak Kerja dengan persetujuan KonsultanSupervisi dan Owner.

    11.Lamanya penambahan waktu atau jumlah hari kerja tambahan

    yang diberikan kepada Kontraktor Pelaksana karena alasan-alasan

    seperti yang disebutkan pada point 6, point 7 dan point 8 adalah

    menurut keputusan Konsultan Supervisi dan Owner.

    Pasal 8 : Request Material Dan Request Pekerjaan

    1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan permohonan penggunaan

    semua material bangunan (request material) sebelum material

    bangunan tersebut dipakai dan dimasukan kelokasi pekerjaan.

    2. Request Material yang diajukan Kontraktor Pelaksana harus disertai

    dengan contoh material dan disetujui oleh Konsultan Supervisi dan

    Owner.

    3. Persetujuan Request Material yang diajukan oleh Kontraktor

    Pelaksana dianggap sah dan diakui apabila disetujui minimal oleh

    Konsultan Supervisi.

    4. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan dan menyerahkan satu

    set contoh material yang telah disetujui kepada Konsultan

    Supervisi.

    5. Material bangunan yang tidak disetujui oleh Konsultan Supervisi

    dan Owner tidak boleh dipakai sebagai material bangunan dan

    harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    9/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    9

    6. Kontraktor Pelaksana juga harus mengajukan permohonan

    (request pekerjaan) untuk pekerjaan yang akan dikerjakan.

    7. Request Pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus

    disetujui oleh Konsultan Supervisi.

    8. Kontraktor pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan tanpa

    Request Material atau jika Request Pekerjaan yang diajukan belum

    disetujui oleh Konsultan Supervisi.

    9. Item-item pekerjaan yang memerlukan Request Pekerjaan

    ditentukan oleh Konsultan Supervisi.

    Pasal 9 : Metode Pelaksanaan

    1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan Metode Pelaksanaan

    terhadap pekerjaan Pembesian Plat Lantai, Pengecoran Plat Lantai,

    Eriction Konstruksi Baja dan Eriction Konstruksi Kuda-Kuda serta

    pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukanya.

    2. Metode Pelaksanaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana

    harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

    3. Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan jika

    Metode Pelaksanaan yang diajukan belum disetujui oleh Konsultan

    Supervisi.

    4. Item-item pekerjaan yang memerlukan Metode Pelaksanaan

    ditentukan oleh Konsultan Supervisi.

    Pasal 10 : Rencana Material Dan Peralatan

    1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan rencana material dan

    peralatan mingguan yang akan digunakan untuk penyelesaian

    pekerjaan setiap minggu kepada Konsultan Supervisi.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    10/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    10

    2. Semua material dan peralatan sesuai dengan rencana material dan

    peralatan mingguan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana

    harus berada dilokasi pekerjaan.

    3. Konsultan Supervisi berhak untuk tidak menyetujui rencana

    material dan peralatan mingguan yang diajukan oleh Kontraktor

    Pelaksana dengan memberikan alasan-alasan yang dapat

    dipertanggung jawabkan secara teknis.

    Pasal 11 : Rencana Tenaga Kerja

    1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan rencana pengunaan

    tenaga kerja mingguan yang akan digunakan untuk penyelesaian

    pekerjaan setiap minggu kepada Konsultan Supervisi.

    2. Semua tenaga kerja sesuai dengan rencana tenaga kerja mingguan

    yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus berada dilokasi

    pekerjaan.

    3. Konsultan Supervisi berhak untuk tidak menyetujui rencana

    penggunaan tenaga kerja mingguan yang diajukan oleh Kontraktor

    Pelaksana dengan memberikan alasan-alasan yang dapat

    dipertanggung jawabkan secara teknis.

    Pasal 12 : Pekerjaan Diluar Jam Kerja

    1. Pekerjaan-pekerjaan diluar jam kerja normal yang dilakukan oleh

    Kontraktor Pelaksana dengan alasan mempercepat proses

    penyelesaian pekerjaan harus diketahui oleh Konsultan Supervisi.

    2. Biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh personil Konsultan

    Supervisi untuk pengawasan pekerjaan diluar jam kerja normal

    yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana sepenuhnya menjadi

    tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    11/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    11

    3. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap kualitas

    pekerjaan yang dilakukan diluar jam kerja normal atau pada malam

    hari.

    Pasal 13 : Laporan Pelaksanaan

    1. Kontraktor Pelaksana wajib membuat laporan harian, laporan

    mingguan, dan laporan bulanan kepada Konsultan Supervisi

    tentang kemajuan pelaksanaan pekerjaan.

    2.

    Format laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulananyang dibuat oleh Kontraktor pelaksana harus disetujui oleh

    Konsultan Supervisi.

    3. Konsultan Supervisi berhak untuk melakukan pemeriksaan

    langsung kelapangan akan kebenaran data yang ada dalam

    laporan harian, laporan minnguan, dan laporan bulanan yang

    dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

    4. Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan dibuat

    dalam rangkap 4 (empat). Salah satu tembusan laporan harian,

    laporan mingguan, dan laporan bulanan harus berada pada lokasi

    pekerjaan. Masing-masing Laporan harian, laporan mingguan dan

    bulanan harus diserahkan kepada Konsultan Supervisi dan Owner.

    Pasal 14 : Surat Menyurat Dan Komunikasi

    1. Segala surat-menyurat yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana

    yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya

    administratif harus melalui dan ditujukan kepada Konsultan

    Supervisi serta Owner.

    2. Segala surat-menyurat yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana

    yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya

    teknis harus melalui dan ditujukan kepada Konsultan Supervisi juga

    diketahui oleh Owner.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    12/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    12

    3. Surat menyurat atau perizinan yang berhubungan dengan Instansi

    lain di luar proyek tidak perlu melalui dan diketahui oleh Konsultan

    Supervisi. Kontraktor Pelaksana tetap wajib memberikan informasi

    tentang hal tersebut kepada Konsultan Supervisi.

    Pasal 15 : Rapat Koordinasi Dan Rapat Lapangan (Site Meeting)

    1. Rapat koordinasi diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali

    setiap minggu, dipimpin oleh Owner atau Konsultan supervisi.

    2.

    Kontraktor Pelaksana wajib hadir dalam rapat koordinasi dengandiwakili minimal oleh Site Manager atau Supervisor Lapangan.

    3. Kosumsi rapat koordinasi tersebut disiapkan oleh Kontraktor

    Pelaksana kecuali ditentukan lain oleh Owner.

    4. Rapat lapangan (site meeting) diselenggarakan sekurang-

    kurangnya 1 (satu) kali setiap minggu, dipimpin oleh Owner atau

    Konsultan supervisi.

    5. Kontraktor Pelaksana wajib hadir dalam rapat lapangan dengan

    diwakili minimal oleh Supervisor lapangan.

    6. Kosumsi rapat lapangan tersebut disiapkan oleh Kontraktor

    Pelaksana kecuali ditentukan lain oleh Owner.

    Pasal 16 : Wewenang Owner (Pemberi Tugas) Memasuki Lokasi Pekerjaan

    1. Owner (Pemberi Tugas) dan para wakilnya mempunyai wewenang

    untuk memasuki lokasi pekerjaan dan bengkel kerja atau tempat-

    tempat lain dimana Kontraktor Pelaksana melaksanakan pekerjaan

    untuk Kontrak.

    2.

    Jika pekerjaan dilakukan pada tempat-tempat lain yang dilakukan

    oleh Sub Kontraktor Pelaksana menurut ketentuan dalam Sub

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    13/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    13

    Pelaksanaan, maka Kontraktor Pelaksana harus memberikan

    jaminan agar supaya Owner dan para wakilnya mempunyai

    wewenang untuk memasuki bengkel kerja dan tempat-tempat lain

    kepunyaan Sub Pelaksana pekerjaan.

    3. Owner atau Staf Ahli ( Enggineer ) berhak memberikan instruksi

    langsung dilapangan kepada Kontraktor Pelaksana dan Konsultan

    Supervisi untuk suatu perbaikan atau perubahan jika dalam proses

    pelaksanaan pekerjaan ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan

    Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis, Bill of Quantity dan Kontrak

    Kerja.

    4. Owner atau Staf Ahli ( Enggineer ) berhak memerintahkan

    Konsultan Supervisi secara tertulis untuk menghentikan proses

    pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana

    sementara waktu jika ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan

    Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis, Bill of Quantity dan Kontrak

    Kerja.

    5. Kontraktor Pelaksana harus menjamin dan bertangung jawab

    penuh akan keselamatan Owner dan para wakilnya selama berada

    dilokasi pekerjaan.

    Pasal 17 : Progress Payment

    1. Jika tidak ditentukan lain dalam Kontrak Kerja maka Hasil Pekerjaan

    Kontraktor Pelaksana di bayar berdasarkan metode Progress

    Payment. Artinya Tagihan Kontraktor Pelaksana dibayar

    berdasarkan Progress Realisasi Pekerjaan yang telah diselesaikan

    dilapangan.

    2. Progress Payment Kontraktor Pelaksana diajukan kepada Konsultan

    Manajemen Konstruksi dan diperiksa kebenaran realisasi pekerjaan

    dilapangannya oleh Konsultan Supervisi.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    14/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    14

    3. Konsultan Manajemen Konstruksi dapat menunda atau

    membatalkan Progress Payment Kontraktor Pelaksana jika

    berdasarkan pengamatan sendiri atau laporan/rekomendasi

    Konsultan Supervisi tentang adanya pekerjaan-pekerjaan yang

    tidak sesuai Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity.

    4. Progress Payment Kontraktor Pelaksana baru dapat dibayar oleh

    Owner jika telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan

    Manajemen Konstruksi.

    Pasal 18 : Pekerjaan 100%

    Jika tidak ditentukan lain dalam Kontrak Kerja maka Pekerjaan yang

    dinyatakan telah selesai 100% harus memenuhi beberapa persyaratan

    berikut ini :

    1.Item Pekerjaan 100% adalah item pekerjaan yang telah diperiksa

    dan disetujui oleh Konsultan Supervisi.

    2.Konsultan Supervisi tidak boleh menyetujui dan menandatangani

    suatu item pekerjaan yang diklaim telah 100% oleh Kontraktor

    Pelaksana jika item pekerjaan tersebut :

    a. Tidak Sesuai Dengan Gambar Bestek atau Gambar Revisi;

    b. Kuantitas (volume) pekerjaan tidak sesuai dengan Bill of

    Quantity dan Kontrak Addendum; dan

    c. Tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis Dan Perubahannya;

    3.Kontraktor Pelaksana berhak mengajukan klaim kepada Konsultan

    Manajemen Konstruksi bahwa semua pekerjaan telah selesai 100%

    dengan memenuhi beberapa persyaratan seperti berikut ini :

    a.Memberitahukan dan Meminta secara tertulis kepada Konsultan

    Manajemen Konstruksi agar Konsultan Supervisi melakukan

    ispeksi atau memeriksa hasil pekerjaan yang diklaim telah 100%.

    b.Menyerahkan Laporan Harian minggu terakhir pekerjaan

    konstruksi;

    c. Menyerahkan Laporan Mingguan terakhir pekerjaan konstruksi;

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    15/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    15

    d.Menyerahkan Laporan Bulanan terakhir pekerjaan konstruksi;

    e.Menyerahkan Dokumentasi Pekerjaan Konstruksi dalam kondisi

    0%, 50% dan 100%.

    4.Konsultan Manajemen Konstruksi harus segera memberitahukandan meminta Konsultan Supervisi untuk melakukan Inspeksi dan

    Pemeriksaan Lapangan ( Opname ) tentang kebenaran Klaim

    Kontraktor Pelaksana bahwa pekerjaan telah selesai 100%.

    5.Konsultan Manajemen Konstruksi berhak menolak Klaim 100%

    Kontraktor Pelaksana bila Laporan hasil Inspeksi/Pemeriksaan

    Lapangan oleh Konsultan Supervisi menyatakan bahwa pekerjaanbelum 100%.

    Pasal 19 : Kesalahan Pekerjaan Dan Pekerjaan Cacat

    1. Kontraktor Pelaksana harus memperbaiki dengan biaya sendiri

    semua kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan baik pada tahap

    pelaksanaan maupun pada saat sebelum Serah Terima Tahap

    Pertama (PHO) dan pekerjaan dinyatakan selesai 100%.

    2. Kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan adalah hasil pemeriksaan

    bersama antara Kontraktor Pelaksana, Konsultan Supervisi dan

    Owner sebelum Serah Terima Tahap Pertama (PHO) dan pekerjaan

    dinyatakan selesai 100%.

    3.

    Kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan dari hasil pemeriksaan

    oleh Pelaksana, Konsultan Supervisi dan Owner dicantumkan dalam

    sebuah Daftar Pekerjaan Cacat yang ditandatangani oleh ketiga

    pihak tersebut.

    4. Konsultan Manajemen atau Owner harus membuat Berita Acara

    Hasil Pemeriksaan Pekerjaan untuk ditandatangani oleh Kontraktor

    Pelaksana, Konsultan Supervisi dan Owner.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    16/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    16

    5. Semua kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan yang ada dalam

    Daftar Pekerjaan Cacat menjadi tanggung jawab Kontraktor

    Pelaksana memperbaikinya dengan biaya sendiri.

    6.

    Kesalahan-kesalahan dan cacat pekerjaan yang dilakukan olehKontraktor Pelaksana dikarenakan kurang memahami Gambar dan

    kurangnya kontrol terhadap pekerja sepenuhnya menjadi

    tanggung jawab Kontraktor Pelaksana untuk memperbaiki dengan

    biaya sendiri.

    7. Kesalahan dan cacat pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor

    Pelaksana karena lemahnya pengawasan dan kontrol olehKonsultan Supervisi dan bukan atas dasar perintah tertulis dari

    Konsultan Supervisi tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor

    Pelaksana untuk memperbaikinya.

    8. Kerusakan dan cacat pada bangunan akibat pemakaian atau sebab-

    sebab lain tanpa ada unsur-unsur kesengajaan yang dapat

    dibuktikan dalam masa pemeliharaan bangunan tetap menjadi

    tanggung jawab Kontraktor Pelaksana untuk memperbaikinya

    dengan biaya sendiri kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

    9. Konsultan Supervisi berhak setiap saat memerintahkan Kontraktor

    Pelaksana untuk memperbaiki kesalahan pekerjaan atau pekerjaan

    cacat pada masa pelaksanaan.

    10.Hasil perbaikan terhadap kesalahan pekerjaan dan pekerjaan cacat

    harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

    Pasal 20 : Buku Petunjuk Penggunaan Bangunan ( Operation Hand-Book )

    1. Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri bersama dengan

    Konsultan Perencana harus membuat Buku Petunjuk Penggunaan

    atau system operasi (Operation Hand-Biook) sebelum masa Serah

    Terima Pertama untuk semua peralatan dan instalasi yang ada

    dalam bangunan seperti :

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    17/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    17

    a. Instalasi Listrik;

    b. Instalasi Air Bersih dan Air Kotor;

    2. Operation Hand-Book harus diserahkan kepada Owner dan

    pengguna bangunan dengan memberikan penjelasan yangdiperlukan.

    3. Operation Hand-Book harus disimpan dengan baik dalam

    bangunan pada tempat yang ditentukan oleh Owner atau

    pengguna bangunan.

    Pasal 21 : Petunjuk Bangunan Dan Nama Ruangan

    1. Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri bersama dengan

    Konsultan Perencana, Konsultan Supervisi, Owner dan Pemilik

    Bangunan/Pengguna Bangunan harus membuat petunjuk dan

    Nama semua ruangan berdasarkan fungsinya masing-masing

    sebelum masa Serah Terima Pertama (PHO).

    2. Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri bersama dengan

    Konsultan Perencana, Konsultan Supervisi dan Owner juga harus

    membuat Petunjuk Pintu Masuk Utama dan Pintu Keluar Utama

    untuk semua bangunan dari material yang dapat dilihat dengan

    mudah pada siang hari maupun malam hari.

    3. Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri bersama dengan

    Konsultan Perencana, Konsultan Supervisi dan Owner harus

    membuat Duplikat Denah Bangunan ukuran 100 x 60 cm untuk

    masing-masing lantai dan ditempatkan pada daerah sekitar tangga

    atau ruang tunggu.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    18/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    18

    Pasal 22 : Penyelesaian Dan Serah Terima Pekerjaan

    1. Setelah pekerjaan dianggap terlaksana 100% berdasarkan Progress

    100% yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana dan telah disetujui

    oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan Supervisi danOwner , maka pihak Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan

    Supervisi, Kontraktor Pelaksana dan Owner bersama-sama

    menandatangani Berita Acara Serah Terima Pertama ( PHO ) kecuali

    ditentukan lain oleh Owner.

    2. Sebelum Berita Acara Serah Terima Pertama ditandatangani

    berdasarkan klaim progress 100% yang diajukan KontraktorPelaksana, maka Konsultan Supervisi, Kontraktor Pelaksana dan

    Owner bersama-sama melakukan Pemeriksaan Lapangan.

    3. Pekerjaan-pekerjaan cacat, tidak sempurna dan tidak sesuai

    kualitas maupun kuantitas terutama dari segi fungsi bangunan

    yang ditemukan dalam Pemeriksaan Lapangan adalah menjadi

    kewajiban Kontraktor Pelaksana memperbaikinya sebelum Serah

    Terima Pertama ditandatangani dan hal ini harus dituangkan dalam

    Berita Acara Pemeriksaan dalam bentuk Daftar Pekerjaan Cacat.

    4. Kontraktor pelaksana juga harus menyerahkan Asbuilt Drawing dan

    Buku Petunjuk Penggunaan Bangunan (Hand Book) yang telah

    disetujui oleh Konsultan Perencana, Konsultan Supervisi dan Owner

    sebelum Berita Acara Serah Terima Pertama ditandatangani.

    5. Konsultan Supervisi akan mengeluarkan rekomendasi tertulis akan

    realisasi perbaikan dari semua item dalam Daftar Pekerjaan Cacat

    dan Asbuilt Drawing yang telah selesai dilaksanakan oleh

    Kontraktor Pelaksana untuk keperluan penandatanganan Berita

    Acara Serah Terima Pertama (PHO).

    6. Setelah masa pemeliharaan dilampaui dan sesudah semua

    perbaikan-perbaikan dilaksanakan dengan baik, Konsultan

    Supervisi akan mengeluarkan rekomendasi tertulis mengenai

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    19/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    19

    selesainya pekerjaan dan perbaikan yang berarti Serah Terima

    Kedua ( FHO ) kedua dari pihak Kontraktor Pelaksana kepada

    Owner.

    Pasal 23 : Pemanfaatan Bangunan Oleh Pemilik/Pengguna Bangunan

    1. Pemamfaatan dan penggunaan bangunan oleh Pemilik Bangunan

    hanya boleh dilakukan setelah Berita Acara Serah Terima antara

    Owner (Pemberi Tugas) dengan Pemilik/Bangunan ditanda tangani

    kecuali ditentukan lain oleh Owner dengan kesepakatan tertulis

    bersama Kontraktor Pelaksana.

    2. Pemilik Bangunan tidak boleh menempati, menggunakan

    bangunan dan memamfaatkan semua fasilitas yang ada dalam

    bangunan selama bangunan masih dalam proses Serah Terima

    antara Kontraktor Pelaksana dengan Owner kecuali ditentukan lain

    oleh Owner dengan kesepakatan tertulis bersama Kontraktor

    Pelaksana.

    3. Pemamfaatan bangunan oleh siapapun sebelum Serah Terima

    antara Owner dan Pemilik Bangunan ditandatangani harus dengan

    persetujuan Owner dan Kontraktor Pelaksana.

    4. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap

    perbaikan dengan biaya sendiri semua cacat dan kerusakan yang

    timbul akibat penggunaan bangunan oleh Pemilik Bangunan yang

    telah disetujuinya bersama dengan Owner.

    Pasal 24 : Penanggung Jawab Pengawasan

    1. Berdasarkan Kontrak Kerja yang dibuat oleh Owner dengan

    Penyedia Jasa Konsultasi, maka Konsultan Supervisi untuk proyek

    seperti yang disebutkan dalam BAB I diatas adalah Perusahaan

    seperti yang disebutkan dalam Kontrak Kerja Konsultan Supervisi.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    20/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    20

    2. Tugas dan kegiatan Konsultan Supervisi adalah seperti yang

    disebutkan dalam Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana

    Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002 Tanggal 21 Agustus 2002

    Tentang Penyedia Jasa Pengawas Konstruksi atau menurut

    perubahannya jika ada kecuali ditentukan lain oleh Owner dalamKontrak Kerja konsultan Supervisi.

    3. Konsultan Supervisi harus mengajukan struktur organisasi

    pengawasan lapangan proyek kepada Owner dimana didalamnya

    tercantum beberapa tenaga ahli Konsultan Supervisi dengan posisi

    minimal seperti berikut atau seperti yang diajukan :

    1.

    Site Engineer/Team Leader;2. Inspector;

    3. Tenaga Administrasi; dan

    4. Operator Computer.

    4. Semua tenaga ahli yang namanya tercantum dalam struktur

    organisasi pengawasan lapangan proyek yang diajukan oleh

    Konsultan Supervisi harus berada dilokasi pekerjaan minimal

    selama jam kerja.

    5. Konsultan Supervisi harus menyerahkan Struktur Organisasi

    pengawasan lapangan proyek yang telah disetujui oleh Owner

    kepada Kontraktor Pelaksana.

    6. Pengantian tenaga ahli oleh Konsultan Supervisi selama proses

    pelaksanaan pekerjaan harus diketahui dan disetujui oleh Owner.

    7. Leader harus mengajukan ijin tertulis kepada Owner jika hendak

    meninggalkan lokasi pekerjaan dalam jangka waktu lebih dari 3

    hari.

    8. Kontraktor Pelaksana berhak mengajukan kepada Owner untuk

    pengantian tenaga ahli Konsultan Supervisi yang berada dilokasi

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    21/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    21

    pekerjaan jika tenaga ahli tersebut dinilai menghambat pekerjaan

    dan tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

    9. Tenaga ahli yang ditempatkan dilokasi pekerjaan oleh Konsultan

    Supervisi harus mampu memberikan keputusan yang bersifatteknis di lokasi pekerjaan.

    10.Konsultan Supervisi harus membuat laporan mingguan dan laporan

    bulanan kepada Owner atas segala hal yang menyangkut

    pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor pelaksana.

    11.

    Bentuk, format, dan isi laporan Konsultan Supervisi adalahberdasarkan hasil diskusi dengan Owner.

    Pasal 25 : Instruksi Konsultan Supervisi

    1. Kontraktor Pelaksana harus mematuhi dan melaksanakan semua

    instruksi atau perintah yang dikeluarkan oleh Konsultan Supervisi

    yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

    2. Semua instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Supervisi harus

    dalam bentuk tulisan

    3. Instruksi Konsultan Supervisi dalam bentuk lisan dibenarkan dan

    harus diikuti oleh Kontraktor Pelaksana selama disertai oleh alasan-

    alasan yang jelas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknis.

    4. Instruksi dari Konsultan Supervisi dapat berupa hal-hal seperti

    disebutkan dibawah ini :

    5.Teguran atas sesuatu cara pelaksanaan yang salah sehingga

    membahayakan bagi konstruksi, atau pekerjaan finishing yang

    kurang baik atau hal-hal lain yang menyimpang dari Spesifikasi

    Teknis dan Gambar Bestek.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    22/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    22

    6.Perintah untuk menyingkirkan material/bahan bangunan yang

    tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis.

    7.Perintah untuk mengantikan Pelaksana lapangan dari Kontraktor

    Pelaksana yang dianggap kurang mampu.

    8.Perintah untuk melakukan penambahan tenaga kerja dengan

    alasan untuk mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan.

    9.Perintah untuk melakukan perubahan-perubahan pada metode

    pelaksanaan Kontraktor Pelaksana yang dianggap tidak tepat

    sehingga dapat mengurangi kualitas dan memperlambat prosespenyelesaian pekerjaan.

    Pasal 26 : Perubahan-Perubahan Disain Dan Perbedaan-Perbedaan

    1. Konsultan Perencana dan Konsultan Supervisi dengan persetujuan

    Owner berhak mengadakan perubahan-perubahan pada Gambar

    Bestek, Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity yang wajib

    dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana.

    2.

    Kontraktor Pelaksana dengan alasan apapun tidak boleh

    melakukan perubahan pada Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis dan

    Bill of Quantity tanpa persetujuan Konsultan Supervisi atau

    Konsultan Perencana.

    3. Perubahan-perubahan akan Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis

    yang dilakukan oleh Konsultan Perencana, Konsultan Supervisi Dan

    Owner harus disampaikan secara tertulis kepada Kontraktor

    Pelaksana untuk dilaksanakan.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    23/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    23

    4. Perubahan-perubahan pada Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis

    yang dilakukan oleh Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana, dan

    Owner secara lisan atau tidak tertulis tidak wajib untuk

    dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana. Resiko karenamelaksanakan Instruksi tidak tertulis sepenuhnya menjadi

    tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

    5. Perubahan-perubahan akan Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis

    tidak boleh menambah biaya pelaksanaan pekerjaan secara

    keseluruhan dari biaya pelaksanaan yang ada dalam Kontrak Kerja

    kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja atau oleh Owner.

    5. Perhitungan kuantitas/volume pekerjaan dan biaya karena

    perubahan Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis yang diusulkan

    oleh Konsultan Perencana dan Owner dilakukan oleh Konsultan

    Perencana diketahui oleh Owner.

    6. Perhitungan kuantitas/volume pekerjaan dan biaya karena

    perubahan Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis yang diusulkan

    oleh Kontraktor Pelaksana dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana

    diketahui oleh Konsultan Supervisi dan disetujui oleh Owner.

    7. Kontraktor berhak memeriksa hasil perhitungan akan

    kuantitas/volume pekerjaan dan biaya yang dilakukan oleh

    Konsultan Perencana.

    8. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidak sesuaian

    antara Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis, dan Bill of Quantity

    Konsultan Supervisi tidak dibenarkan mengambil keputusan secara

    sepihak tetapi harus melaporkannya kepada owner untuk tindakan

    selanjutnya.

    9.

    Konsultan Supervisi dengan persetujuan Konsultan Perencana dan

    Owner berhak menentukan acuan mana yang harus dipegang bila

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    24/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    24

    terjadi perbedaan antara Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis, dan bill

    of Quantity kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

    10.Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja atau oleh Konsultan

    Supervisi, jika terjadi perbedaan antara Gambar Bestek, SpesifikasiTeknis dan Bill of Quantity maka urutan acuan yang harus

    dipegang ditentukan seperti berikut :

    1. Kontrak Kerja;

    2. Bill of Quantity;

    3. Gambar Bestek serta Gambar Revisi; dan

    4. Spesifikasi Teknis.

    Pasal 27 : Struktur Organisasi Proyek

    1. Struktur Organisasi Proyek dibuat oleh Konsultan Supervisi dengan

    persetujuan Owner.

    2. Struktur Organisasi Proyek harus dapat menjelaskan secara umum

    hubungan antara semua pihak yang terlibat dalam proyek.

    3. Struktur Organisasi Proyek adalah pedoman administratif yang

    harus diikuti oleh semua pihak yang terlibat dalam proyek.

    4. Perubahan-perubahan pada Struktur Organisasi Proyek harus

    segera diberitahukan secara tertulis kepada semua pihak yang

    terlibat dalam proyek.

    5. Struktur Organisai Proyek dibuat dalam format kertas A3 dan

    diletakan pada posisi yang mudah dilihat dan dibaca pada Direksi

    Keet ( Kantor Konsultan Supervisi ) dan Kantor Kontraktor

    Pelaksana.

    Pasal 28 : Ketentuan Lain

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    25/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    25

    1. Spesifikasi Teknis ini adalah ketentuan yang mengikat bagi

    Kontraktor Pelaksana dan merupakan bagian dari Kontrak Kerja

    yang harus dipatuhi dan dilaksanakan.

    2. Semua aturan dan persyaratan yang terdapat dalam SpesifikasiTeknis harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana

    walaupun hal tersebut tidak disebutkan dalam Gambar Bestek dan

    Bill of Quantity kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja atau

    oleh Konsultan Supervisi dengan Persetujuan Owner.

    3. Jika terjadi perbedaan antara aturan yang terdapat dalam

    Spesifikasi Teknis dan aturan dalam Kontrak Kerja maka aturanyang menjadi acuan adalah aturan yang terdapat dalam Kontrak

    Kerja.

    4. Hal-hal yang belum ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini akan

    ditentukan kemudian oleh Konsultan Supervisi dengan persetujuan

    Owner dalam proses pelaksanaan pekerjaan dan menjadi satu

    ketentuan yang mengikat serta wajib diikuti oleh Kontraktor

    Pelaksana.

    5. Hal-hal yang ditentukan kemudian oleh Konsultan Supervisi

    tersebut harus tetap mengacu pada Kontrak Kerja yang telah ada.

    6. Konsultan Supervisi dengan persetujuan Owner dapat mengubah

    sebagian besar atau sebagian kecil aturan yang terdapat dalam

    Spesifikasi Teknis dan Kontraktor Pelaksana wajib mengikuti aturan

    perubahan tersebut.

    BAB III

    PEKERJAAN MOBILISASI & DEMOBILISASI

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    26/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    26

    Pasal 1 : Uraian Mobilisasi

    Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak ini akan

    tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan,

    sebagaimana disyaratkan di bagian-bagian lain dari DokumenKontrak, dan secara umum harus memenuhi ketentuan berikut :

    1. Penyewaan atau pembelian sebidang tanah yang diperlukan untuk

    Base Camp Kontraktor Pelaksana.

    2. Mobilisasi semua Staf / Personil Kontraktor Pelaksana dan Pekerja

    yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

    3. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan Daftar

    Peralatan yang tercantum dalam Penawaran.

    4. Penyedian dan Pemeliharaan Base Camp Kontraktor Pelaksana, jika

    diperlukan Kantor Lapangan , Tempat Tinggal Staf, Barak Pekerja,

    Bengkel Kerja, Gudang dan sebagainya.

    Pasal 2 : Periode Mobilisasi

    1. Jika tidak ditentukan dalam Kontrak Kerja Pekerjaan Mobilisasi

    harus sudah selesai dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak

    tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.

    2. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan Jadwal / Program Detail

    Mobilisasi kepada Konsultan Supervisi dan Owner maksimal 7 hari

    terhitung sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.

    Pasal 3 : Demobilisasi

    1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah Pembongkaran Tempat

    Kerja termasuk pemindahan semua Instalasi, Peralatan dan

    Perlengkapan Kontraktor Pelaksana dari Tanah Milik Pemerintah

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    27/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    27

    serta pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti

    semula sebelum pekerjaan dimulai.

    BAB IV

    PEKERJAAN PERSIAPAN

    Pasal 1 : Papan Nama Proyek

    1. Kontraktor harus membuat dan memasang Papan Nama Proyek

    yang memuat tentang identitas proyek.

    2. Papan nama proyek mengunakan papan/kayu dengan ukuran

    minimal 150 cm x 250 cm kecuali ditentukan lain oleh Owner.

    3. Papan nama proyek rangka dan kakinya terbuat dari kayu dengan

    kualitas terbaik sehingga sanggup bertahan minimal sampai

    selesainya pengerjaan proyek. Latar papan nama dapat berupa

    papan kayu tebal minimal 2 cm atau multiplek dengan tebal

    minimal 12 mm. Penggunaan bahan dan material lain harusdengan persetujuan Konsultan Supervisi.

    5. Papan nama proyek belatar belakang putih dengan tulisan warna

    hitam, kecuali untuk logo atau simbul dapat dipakai warna yang

    bervariasi.

    6.

    Papan nama proyek harus mencantumkan Instansi PenyandangDana, Instansi Pemilik Bangunan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan

    Perencana dan Konsultan Supervisi.

    7. Papan juga harus mencantumkan besar anggaran pelaksanaan

    proyek, waktu mulai proyek, dan waktu penyelesaian proyek.

    Pasal 2 : Kantor Lapangan Konsultan Supervisi ( Direksi Keet )

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    28/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    28

    1. Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri harus membuat kantor

    konsultan Supervisi (Direksi Keet) untuk keperluan operasional

    supervisi.

    2. Pemamfaatan bangunan lama untuk keperluan Kantor KonsultanSupervisi (Direksi Keet) harus dengan persetujuan Konsultan

    Supervisi.

    3. Direksi Keet tidak boleh dibuat dari material hasil bongkaran

    bangunan lama.

    4. Direksi Keet minimal harus mempunyai 2 unit jendela dan 1 unitpintu dengan penerangan yang cukup dan sirkulasi udara yang

    baik.

    7. Lantai Direksi Keet minimal dari perkerasan beton dengan

    campuran 1 Sm : 2 Ps : 3 Kr dengan permukaan yang rata dan

    diperhalus dengan acian beton.

    8. Jika Direksi Keet harus dibuat dalam bentuk bangunan panggung

    maka lantai Direksi Keet harus dibuat dari papan ukuran 2.5/25 cm

    dengan jarak balok-balok lantai ukuran 5/10 cm minimal 50 cm

    dari kayu dengan kelas II.

    9. Dinding Direksi Keet minimal papan ukuran 2/20 cm dengan

    rangka dinding kayu ukuran 5/10 cm dari kayu kelas II. Dinding

    dapat juga dibuat dari bahan multiplek tebal 6 mm.

    10.Atap Direksi Keet dari bahan seng BJLS 0,20 mm.

    11.Pengantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah

    disebutkan diatas harus dengan persetujuan Konsultan supervisi.

    12.Direksi Keet harus dilengkapi minimal dengan :

    a. Meja Kerja : 3 Buah

    b. Kursi Kerja : 6 buah

    c. Papan Tulis : 1 Buah

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    29/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    29

    d. Rak Arsip : 1 Buah

    e. Meja Rapat : 1 Buah

    f. Kursi Rapat : 6 Buah

    g. Air Minum

    13.Posisi dan letak Direksi Keet ditentukan bersama antara Konraktor

    Pelaksana dengan Konsultan Supervisi. Letak Direksi Keet tidak

    boleh berada terlalu dekat dengan posisi bangunan yang sedang

    dikerjakan.

    Pasal 3 : Kantor Lapangan Kontraktor Pelaksana

    1. Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri harus membuat Kantor

    Lapangan untuk keperluan operasional pelaksanaan pekerjaan.

    2. Pemamfaatan bangunan lama untuk keperluan Kantor Lapangan

    harus dengan persetujuan Konsultan Supervisi dan Owner.

    3. Kantor Lapangan mempunyai ukuran minimal 24 m2.

    4. Kantor Lapangan tidak boleh dibuat dari material hasil bongkaran

    bangunan lama.

    5. Kantor Lapangan minimal harus mempunyai 2 unit jendela dan 1

    unit pintu dengan penerangan yang cukup dan sirkulasi udara

    yang baik.

    6. Lantai Kantor Lapangan minimal dari perkerasan beton dengan

    campuran 1 Sm : 2 Ps : 3 Kr dengan permukaan yang rata dan

    diperhalus dengan acian beton.

    8. Jika Kantor Lapangan harus dibuat dalam bentuk bangunan

    panggung maka lantai Kantor Lapangan harus dibuat dari papan

    ukuran 2.5/25 cm dengan jarak balok-balok lantai ukuran 5/10 cm

    minimal 50 cm dari kayu dengan kelas II.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    30/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    30

    9. Dinding Kantor Lapangan minimal papan ukuran 2/20 cm dengan

    rangka dinding kayu ukuran 5/10 cm dari kayu kelas II.

    10.Atap Kantor Lapangan dari bahan seng BJLS 0,20 mm.

    11.Pengantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah

    disebutkan diatas harus dengan persetujuan Konsultan supervisi.

    12.Kantor Lapangan harus dilengkapi minimal dengan :

    a. Meja Kerja : 3 Buah

    b. Kursi Kerja : 6 buahc. Papan Tulis : 1 Buah

    d. Rak Arsip : 1 Buah

    e. Meja Rapat : 1 Buah

    f. Kursi Rapat : 6 Buah

    g. Air Minum

    13.Posisi dan letak Kantor Lapangan ditentukan bersama antara

    Konraktor Pelaksana dengan Konsultan Supervisi. Letak Kantor

    Lapangan tidak boleh berada terlalu dengan dekat dengan posisi

    bangunan yang sedang dikerjakan.

    Pasal 4 : Toilet / WC Dan Kamar Mandi Lapangan

    1. Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri harus membuat Kamar

    Mandi dan WC untuk keperluan Staf Kontraktor Pelaksana, Staf

    Konsultan Supervisi, dan para pekerjan dan buruh.

    2. Pemamfaatan Bangunan Lama atau Kamar Mandi dan WC lama

    yang telah ada dilokasi pekerjaan harus disetujui oleh Konsultan

    Supervisi dan Owner.

    3. Kamar Mandi dan WC mempunyai ukuran minimal 12 m2.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    31/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    31

    4. Toilet/WC staf Kontraktor Pelaksana dan staf Konsultan Supervisi

    harus dibuat terpisah dengan Toilet/WC serta Kamar Mandi

    pekerja.

    5. Kamar Mandi dan WC tidak boleh dibuat dari material hasilbongkaran bangunan lama.

    6. Lantai Kamar Mandi dan WC minimal dari perkerasan beton

    dengan campuran 1 Sm : 2 Ps : 3 Kr dengan permukaan yang rata

    dan diperhalus dengan acian beton.

    7.

    Dinding Kamar Mandi dan WC 1 meter dari lantai dibuat daripasangan batu bata dan diplaster sedangkan bagian atasnya boleh

    dibuat dari dinding papan ukuran 2/20 cm dengan rangka dinding

    kayu ukuran 5/10 cm dari kayu kelas II.

    8. Atap Kamar Mandi dan WC dari bahan seng BJLS 0,20 mm.

    9. Pengantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah

    disebutkan diatas harus dengan persetujuan Konsultan supervisi.

    10.Kamar Mandi dan WC harus dilengkapi dengan Kloset jongkok,

    kran air, bak tampungan air, dan saluran pembuangan air kotor.

    Kamar Mandi dan WC juga harus dilengkapi dengan Septictank

    dan saluran resapan.

    11.Posisi dan letak Kamar Mandi dan WC ditentukan bersama antara

    Konraktor Pelaksana dengan Konsultan Supervisi. Letak Kantor

    Lapangan tidak boleh berada terlalu dengan dekat dengan posisi

    bangunan yang sedang dikerjakan.

    Pasal 5 : Gudang Penyimpanan Material

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    32/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    32

    1. Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri harus membuat Gudang

    penyimpanan material untuk melindungi material yang tidak

    segera dipakai.

    2.

    Pemamfaatan bangunan lama dilokasi pekerjaan untuk keperluanGudang Penyimpanan Material harus dengan persetujuan

    Konsultan Supervisi dan Owner.

    3. Gudang Penyimpanan Material mempunyai ukuran minimal 50 m2.

    4. Gudang Penyimpanan Material tidak boleh dibuat dari material

    hasil bongkaran bangunan lama.

    5. Lantai Gudang Penyimpanan Material minimal dari perkerasan

    beton dengan campuran 1 Sm : 2 Ps : 3 Kr dengan permukaan yang

    rata dan diperhalus dengan acian beton.

    6. Untuk tempat penyimpanan material semen lantainya harus dibuat

    benar-benar terlindung dari rembesan air.

    7. Jika Gudang Penyimpanan Material harus dibuat dalam bentuk

    bangunan panggung maka lantai Gudang Penyimpanan Material

    dibuat dari papan ukuran 2.5/25 cm dengan jarak balok-balok

    lantai ukuran 5/10 cm minimal 50 cm dari kayu dengan kelas II.

    8. Dinding Gudang Penyimpanan Material minimal papan ukuran

    2/20 cm dengan rangka dinding kayu ukuran 5/10 cm dari kayu

    kelas II. Dinding dapat juga dibuat dari bahan multiplek tebal 6

    mm.

    9. Atap Gudang Penyimpanan Material dari bahan seng BJLS 0,20

    mm.

    10.Pengantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah

    disebutkan diatas harus dengan persetujuan Konsultan supervisi.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    33/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    33

    11.Posisi dan letak Gudang Penyimpanan Material ditentukan

    bersama antara Konraktor Pelaksana dengan Konsultan Supervisi.

    Letak Gudang Penyimpanan Material tidak boleh berada terlalu

    dengan dekat dengan posisi bangunan yang sedang dikerjakan.

    12.Gudang Penyimpanan Material sebaiknya tidak diletakkan didalam

    lokasi pekerjaan kecuali dalam keadaan memaksa dan sulit mencari

    lokasi lain.

    Pasal 6 : Barak Pekerja

    1. Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri harus membuat Barak

    Pekerja untuk keperluan pekerja yang menginap dilokasi pekerjaan.

    2. Pemamfaatan bangunan lama yang ada dilokasi pekerjaan untuk

    keperluan Barak Kerja harus dengan persetujuan Konsultan

    Supervisi dan Owner.

    3. Barak Pekerja harus sanggup menampung semua pekerja yangmenginap dilokasi pekerjaan atau minimal berukuran 50 m2.

    4. Pada Barak Pekerja harus disediakan juga dapur untuk keperluan

    kosumsi sehari-hari para pekerja.

    5. Barak Pekerja tidak boleh dibuat dari material hasil bongkaran

    bangunan lama.

    6. Lantai Barak Pekerja minimal dari perkerasan beton dengan

    campuran 1 Sm : 2 Ps : 3 Kr dengan permukaan yang rata dan

    diperhalus dengan acian beton.

    7. Jika Barak Pekerja harus dibuat dalam bentuk bangunan panggung

    maka lantai Gudang Penyimpanan Material dibuat dari papan

    ukuran 2.5/25 cm dengan jarak balok-balok lantai ukuran 5/10 cm

    minimal 50 cm dari kayu dengan kelas II.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    34/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    34

    8. Dinding Barak Pekerja minimal papan ukuran 2/20 cm dengan

    rangka dinding kayu ukuran 5/10 cm dari kayu kelas II. Dinding

    dapat juga dibuat dari bahan multiplek tebal 6 mm.

    9.

    Atap Barak Pekerja dari bahan seng BJLS 0,20 mm.

    10.Pengantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah

    disebutkan diatas harus dengan persetujuan Konsultan supervisi.

    11.Posisi dan letak Barak Pekerja ditentukan bersama antara Konraktor

    Pelaksana dengan Konsultan Supervisi.

    12.Barak Pekerja tidak boleh diletakkan didalam lokasi pekerjaan.

    Pasal 7 : Bengkel Kerja / Pabrikasi

    1. Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri harus membuat Bengkel

    Kerja atau tempat Pabrikasi terutama untuk pekerjaan yang

    berhubungan dengan kayu dan baja profil dan baja tulangan.

    2. Pemamfaatan bangunan lama yang telah ada dilokasi pekerjaan

    untuk keperluan Bengkel Kerja harus dengan persetujuan

    Konsultan Supervisi dan Owner.

    3. Ukuran minimal Bengkel Kerja pekerjaan untuk masing-masing

    pekerjaan pabrikasi adalah 50 m2.

    4. Bengkel Kerja tidak boleh dibuat dari material hasil bongkaran

    bangunan lama.

    5. Bangunan Bengkel Kerja dapat dibuat dari konstruksi kayu.

    6. Atap Bengkel Kerja dari bahan seng BJLS 0,20 mm.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    35/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    35

    7. Bengkel Kerja tidak boleh ditempatkan dalam lokasi pekerjaan

    kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Supervisi.

    Pasal 8 : Mushalla Dan Tempat Whuduk Lapangan

    1. Kontraktor Pelaksana harus membuat Mushalla dan Tempat

    Whuduk untuk keperluan Staf Kontraktor Pelaksana, Staf Konsultan

    Supervisi, dan para pekerjan dan buruh.

    2. Mushalla dan Tempat Whuduk mempunyai ukuran minimal 16 m2.

    3. Mushalla dan Tempat Whuduk tidak boleh dibuat dari material

    hasil bongkaran bangunan lama.

    4. Mushalla harus dibuat dalam bentuk bangunan panggung dengan

    lantai papan ukuran 2,5/25 cm yang diperkuat dengan balok lantai

    kayu ukuran 5/10 dengan jarak minimal 50 cm dari kayu kelas II.

    5. Dinding Mushalla dari papan ukuran 2/20 cm dengan rangka

    dinding kayu ukuran 5/10 cm dari kayu kelas II.

    6. Lantai Mushalla dan Tempat Whuduk dari perkerasan beton

    dengan campuran 1 Sm : 2 Ps : 3 Kr dengan permukaan yang rata

    dan diperhalus dengan acian beton.

    7. Atap Mushalla dan Tempat Whuduk dari bahan seng BJLS 0,20 mm.

    8. Pengantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah

    disebutkan diatas harus dengan persetujuan Konsultan supervisi.

    9. Tempat Wudhuk harus dilengkapi dengan kran air minimal 3 unit

    dan 1 unit saluran pembuangan air kotor.

    10.Posisi dan letak Mushalla dan Tempat Whuduk ditentukan bersama

    antara Konraktor Pelaksana dengan Konsultan Supervisi. Letak

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    36/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    36

    Kantor Lapangan tidak boleh berada terlalu dengan dekat dengan

    posisi bangunan yang sedang dikerjakan.

    Pasal 9 : Instalasi Air Bersih Dan Instalasi Listrik Sementara

    1. Kontraktor Pelaksana atas biaya sendiri harus menyediakan

    Instalasi air bersih dan Instalasi listrik sementara selama

    berlangsungnya masa pelaksanaan pekerjaan untuk keperluan

    operasional dan keperluan pekerjaan-pekerjaan konstruksi.

    2. Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan Instalsi Listrik danInstalsi Air Bersih dan Sumber Air Bersih yang telah ada dilokasi

    pekerjaan tanpa persetujuan Konsultan Supervisi dan Owner.

    Pasal 10 : Perlengkapan Keamanan Kerja Dan P3K

    1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan perlengkapan keamanan

    kerja untuk semua pekerja yang berada dalam lokasi pekerjaan dan

    tamu yang berkunjung kelokasi pekerjaan.

    2. Perlengkapan keamanan kerja dapat berupa alat-alat seperti

    berikut ini :

    1. Helm Pelindung Kepala;

    2. Sepatu untuk melindungi kaki;

    3. Pemadam Kebakaran; dan

    4.

    Kotak P3K untuk pertolongan pertama pada kecelakaan kerja.

    3. Jika terjadi kecelakaan kerja di lokasi pekerjaan yang berhubungan

    dengan pelaksanaan pekerjaan maka Kontraktor Pelaksana

    diwajibkan mengambil segala tindakan guna kepentingan si

    korban.

    4. Semua biaya yang diperlukan untuk perawatan dan pengobatan

    korban kecelakaan dilokasi pekerjaan menjadi tanggungan

    Kontraktor Pelaksana.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    37/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    37

    5. Yang dimaksud dengan korban dilokasi pekerjaan yang menjadi

    tanggung jawab Kontraktor pelaksana adalah :

    a. Personil atau semua tenaga kerja Kontraktor Pelaksana;

    b. Personil Konsultan Supervisi.;c. Owner dan para wakilnya;

    d. Tamu yang berkunjung kelokasi pekerjaan; dan

    e. Orang yang berada dalam lokasi pekerjaan dengan ijin dan

    sepengetahuan Kontraktor Pelaksana.

    Pasal 11 : Penjaga Keamanan Lokasi Pekerjaan

    1. Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri harus menyediakan

    tempat/pos penjaga keamanan lokasi pekerjaan beserta minimal 2

    orang penjaga keamanan yang bekerja selama 24 jam.

    2. Bangunan Pos penjaga keamanan lokasi pekerjaan bentuk dan

    dimensinya ditentukan oleh Kontraktor Pelaksana.

    3. Bangunan Pos penjaga keamanan lokasi pekerjaan tidak boleh

    berada di dalam lokasi pekerjaan. Pos penjaga harus berada diluar

    pagar pengaman lokasi pekerjaan.

    BAB V

    PEKERJAAN AWAL

    Pasal 1 : Pembersihan Lapangan

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    38/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    38

    1. Kontraktor Pelaksana harus membersihkan lokasi pekerjaan dari

    segala sesuatu yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan

    seperti bangunan lama, hasil bongkaran bangunan lama,

    pepohonan, semak belukar, dan tanah humus.

    2. Kontraktor Pelaksana harus melakukan pengupasan terhadap

    tanah humus setebal minimal 30 cm sebelum dilakukan pekerjaan

    konstruksi terutama pekerjaan timbunan tanah.

    3. Yang dimaksud dengan Muka Tanah Dasar pada Gambar Bestek

    adalah muka tanah yang telah bersih dari pepohonan, semakbelukar, dan lapisan tanah humus atau muka tanah timbun yang

    telah dipadatkan kecuali diitentukan lain dalam Gambar Bestek.

    4. Hasil bongkaran bangunan lama dan pengupasan tanah humus

    tidak boleh dipakai sebagai material timbunan atau diolah kembali

    untuk dipakai sebagai material bangunan.

    5. Material yang dihasilkan dari bongkaran bangunan lama dan

    pengupasan lapisan humus harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan

    dan dibuang sejauh mungkin dari lokasi pekerjaan atau ketempat

    yang tidak menggangu lingkungan hidup.

    6. Hasil bongkaran bangunan lama dan pengelupasan lapisan humus

    tidak boleh berada dilokasi pekerjaan lebih dari 3 (tiga) hari.

    Pasal 2 : Pembersihan Akhir

    1. Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal

    dalam keadaan bersih dan siap untuk dipakai Pemilik.

    2. Kontraktor Pelaksana juga harus mengembalikan bagian-bagian

    dari tempat kerja yang tidak diperuntukan dalam Dokumen

    Kontrak kr kondisi semula.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    39/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    39

    BAB VI

    ISUISU LINGKUNGAN

    Pasal 1 : Sanitasi

    1. Kontraktor Pelaksana Wajib menyediakan toilet sementara untuk

    para pekerjanya di lapangan.

    2. Kontraktor Pelaksana bertangung jawab terhadap pengosongan

    dan pembersihan toilet dan lumpurnya yang diindetifikasikan dandiusulkan oleh Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota/Kabupaten.

    3. Kontraktor Pelaksana harus membongkar toilet sementara tersebut

    setelah proses pembangunan dan konstruksi selesai dan

    membersihkan lahannya sesuai kebutuhan.

    Pasal 2 : Limbah Cair

    1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan lokasi yang aman untuk

    menyimpan limbah padat (solid waste).

    2. Kontraktor Pelaksana harus membersihkan lokasi kerja dan

    sekitarnya dari bahan buangan yang ditinggalkan selama proses

    konstruksi, termasuk membersihkan kertas plastic, kertas bekas

    semen, plastic pengikat dan kayu bekas pelindung barang, minimal

    sekali dalam 2 minggu dan sebelum serah terima ke pemilik rumah

    ke lokasi pembuangan resmi yang terdekat.

    3. Kontraktor Pelaksana harus membersihkan lokasi kerja dan

    sekitarnya dari bahan buangan lain yang ditinggalkan oleh staf

    Kontraktor selama proses konstruksi.

    4. Kontraktor Pelaksana harus bertangung jawab dalam mengatur

    pengangkutan dan buangan akhir dari limbah padat tidak beracun

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    40/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    40

    pada tempat pembuangan akhir yang sudah ditunjuk oleh

    pemerintah kota/kabupaten.

    5. Kontraktor Pelaksana harus bertanggung jawab untuk menyimpan

    limbah berbahaya pada tempat yang aman, pada lokasi kerja.

    6. Kontraktor Pelaksana harus bertanggung jawab terhadap

    pembuangan akhir limbah berbahaya, terutama berhubungan

    dengan pemerintah kota/kabupaten, Dinas Kebersihan dan

    Pertamanan.

    7. Kontraktor Pelaksana harus bertanggung jawab atas pemisahanbenda-benda tak berguna dari lokasi kerja, setelah pekerjaan

    selesai.

    Pasal 3 : Air Bersih

    1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan kebutuhan air bersih

    untuk proses konstruksi.

    2. Kontraktor Pelaksana harus menjamin bahwa penyedian air untuk

    kebutuhan sanitasi tersedia dalam jumlah yang mencukupi dalam

    gedung kerja.

    3. Kontraktor Pelaksana harus bertangung jawab untuk menjamin

    bahwa aliran air dari lokasi pekerjaan konstruksi tidak mencemari

    lingkungan sekitar.

    Pasal 4 : Polusi Udara

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    41/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    41

    1. Kontraktor Pelaksana harus melakukan langkah pengukuran yang

    memadai, seperti penyemprotan air ke lokasi kerja dan jalan,

    minimasi pencemaran dari debu.

    2. Kontraktor Pelaksana harus menjamin bahwa kenderaan danperalatan proyek dipelihara dengan baik, mengikuti standard emisi.

    Pasal 5 : Polusi Suara

    1. Kontraktor Pelaksana harus mengatur jam kerja sehingga

    kemungkinan bising yang ditimbulkan tidak menggangu

    masyarakat setempat, antara jam 5 sore s/d 8 pagi.

    2. Kontraktor Pelaksana harus melakukan koordinasi dengan Geuchik

    setempat bilamana ada perubahan waktu kerja.

    BAB VII

    PEKERJAAN QUALITY KONTROL

    Pasal 1 : Ruang Lingkup

    1. Pekerjaan Quality Kontrol atau Pemeriksaan Kualitas meliputi

    semua percobaan-percobaan dan pengujian-pengujian terhadap

    material bangunan serta pemeriksaan-pemeriksaan terhadap hasil

    kerja Kontraktor Pelaksana.

    2. Yang dimaksud dengan Pekerjaan Quality Kontrol atau

    Pemeriksaan Kualitas dalam Proyek ini adalah beberapa hal yang

    telah ditentukan dalam Bill Of Quantity dan harus dilakukan oleh

    Kontraktor Pelaksana atau seperti yang disebutkan dibawah ini :

    2.1 Pemeriksaan Beton & Beton Bertulang

    a. Pemeriksaan Kualitas Material Beton Diantaranya :

    - Pemeriksaan Kualitas Aggregat Halus & Kasar

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    42/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    42

    - Pemeriksaan Kualitas Batu Pecah / Split

    - Pemeriksaan Kuat Tarik Baja Tulangan Semua Diameter

    - Pemeriksaan Kualitas Air

    - Pemeriksaan Standar Lainnya Sesuai Peraturan Beton

    Indonesia (PBI) atau Peraturan Beton Lain Yang Berlaku DiIndonesia

    b. Pemeriksaan Kualitas Campuran Beton Diantaranya :

    - Uji Job Mix Disain Dilaboratorium Beton Untuk Beton Mutu

    K-250 dan K-300

    - Uji Job Mix Formula dilokasi Pekerjaan Untuk Beton Mutu

    K-250 dan K-300- Pemeriksaan Kekentalan Campuran Metode Slump Test

    Dilokasi Pekerjaa

    - Pemeriksaan Standar Lainnya Sesuai Peraturan Beton

    Indonesia (PBI) atau Peraturan Beton Lain Yang Berlaku Di

    Indonesia

    c. Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Beton Diantaranya :

    - Uji Tekan Benda Uji Beton Untuk Beton K-250 dan K-300

    - Pengujian Standar Lainnya Sesuai Peraturan Beton

    Indonesia (PBI) atau Peraturan Beton Lain Yang Berlaku Di

    Indonesia

    2.1Pemeriksaan Kuat Tekan Batu Bata

    2.2Pemeriksaan Kualitas Material Timbunan Diantaranya :

    - Pemeriksaan CBR Laboratorium

    -Pemeriksaan CBR Lapangan

    2.3Pemeriksaan Kuat Tekan Material Paving Block

    2.4Pemeriksaan Kualitas Perkerasan Aspal Diantaranya :

    - Pemeriksaan Agregat Kelas A CBR 80%

    - Pemeriksaan Agregat Kelas B CBR 35%

    2.5Pemeriksaan Dan Pengujian Kuat Tarik Material Kayu Kelas I

    Dan Kayu Kelas II

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    43/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    43

    2.6Pemeriksaan Dan Pengujian Material Serta Hasil Pekerjaan

    Electrikal

    2.7Pemeriksaan Dan Pengujian Material Serta Hasil Pekerjaan

    Mekanikal

    2.8Pemeriksaan Pemeriksaan Lain Terhadap Material Dan Hasil

    Pekerjaan Yang Diminta Oleh Konsultan Supervisi, Konsultan

    Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana Dan Owner

    3 Semua material bangunan harus diperiksa dan dibuktikan

    kualitasnya dengan biaya sendiri oleh Kontarktor Pelaksana dengancara-cara yang disetujui oleh Konsultan Supervisi.

    4 Semua material atau barang jadi yang diproduksi oleh pabrik,

    Kontraktor Pelaksana harus memberikan/menyerahkan Garansi

    Resmi Pabrik dimanajangka waktu/masa garansi ditentukan oleh

    pabrik.

    5. Semua pekerjaan Quality Kontrol yang dilakukan oleh Kontraktor

    Pelaksana harus diketahui, dihadiri dan disetujui oleh Konsultan

    Supervisi, Konsultan Perencana serta Owner.

    6. Komponen-Komponen bangunan/struktur yang gagal dalam

    pemeriksaan kualitas bedasarkan laporan Laboratorium dan

    Konsultan Supervisi, maka komponen-komponen

    bangunan/struktur tersebut dengan biaya sendiri harus dibongkar

    oleh Kontraktor Pelaksana dan digantikan dengan yang baru.

    Pasal 2 : Biaya Quality Kontrol

    1. Semua biaya yang harus dikeluarkan untuk pekerjaan Quality

    Kontrol seperti yang disebutkan dalam Pasal 1 adalah menjadi

    tanggungan dan dibebankan kepada Kontraktor Pelaksana

    walaupun tidak disebutkan dalam Bill of Quantity.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    44/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    44

    2. Biaya Penginapan, Transportasi dan Kosumsi Konsultan Supervisi,

    Konsultan Perencana dan Owner yang turut hadir dalam Pekerjaan

    Quality Kontrol menjadi tanggungan dan dibebankan kepada

    Kontraktor Pelaksana.

    BAB VIII

    KETENTUAN TAMBAHAN

    Pasal 1 : Semua hal yang tidak ditentukan dalam Spesifikasi Teknis akan

    ditentukan kemudian oleh Konsultan Perencana bersama Konsultan

    Manajemen Konstruksi dalam masa pelaksanaan konstruksi denganpersetujuan Owner dan menjadi suatu ketentuan yang mengikat serta

    harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana. Hal-hal yang

    ditentukan kemudian tersebut harus tetap didasarkan pada Kontrak

    Kerja.

    Pasal 2 : Jika ada item-item pekerjaan dimana tidak ada penjelasan dalam

    Gambar Bestek, Bill of Quantity dan Spesifikasi Teknis makapenjelasan teknis terhadap item pekerjaan tersebut adalah

    berdasarkan keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi dengan

    persetujuan Konsultan Perencana dan Owner.

    Pasal 3 : Item Item pekerjaan pada bangunan yang berbeda tetapi item

    pekerjaannya sama dan konstruksinya sama dan tidak lagi dijelaskan

    khusus dalam Spesifikasi Teknis tersendiri maka Spesifikasi Teknis

    yang berlaku pada item pekerjaan tersebut adalah Spesifikasi Teknis

    pada bangunan yang sama dengannya dimana penjelasan secara

    khususnya diberikan oleh Konsultan Supervisi.

    Pasal 4 : Spesifikasi Teknis Arsitektur, Spesifikasi Teknis Struktur, Spesifikasi

    Teknis Mekanikal & Spesifikasi Teknis Electrikal ini tidak hanya berlaku

    pada Bangunan Gedung Utama saja, melainkan juga berlaku pada

    semua Bangunan Lain yang disebutkan dalam Bill of Quantity, Gambar

    Bestek dan Kontrak Kerja Proyek ini.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    45/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    45

    Pasal 6 : Jika tidak ditentukan lain dalam Kontrak Kerja Penggantian Material

    dan Komponen Bangunan dari yang telah disyaratkan dalam Bill of

    Quantity, Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis harus melalui

    Perhitungkan Pengurangan Biaya Pelaksanaan ( Kontrak Addendum ).

    Pasal 7 : Maksud dan tujuan setiap aturan dalam Spesifikasi Teknis adalah

    menurut penjelasan Konsultan Supervisi, Konsultan Manajemen

    Konstruksi dengan persetujuan Konsultan Perencana dan Owner.

    Pasal 8 : Aturan Tambahan ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari

    Spesifikasi Teknis secara keseluruhan, berlaku dan mengikat untuksemua Spesifikasi Teknis yang ada dalam Proyek ini.

    SPESIFIKASI TEKNIK

    BAB I

    PENIMBUNAN AREAL LAPANGAN

    Pasal 1 : Bahan / Material

    1. Material timbunan adalah tanah gunung yang gembur tidak

    berbungkah-bungkah, bukan tanah liat, bukan tanah sawah,

    bukan hasil bongkaran bangunan lama, bukan pasir laut, bukan

    pasir urug dan bukan pasir beton.

    2. Material timbunan adalah tanah yang mudah dipadatkan.

  • 7/21/2019 8. Spesifikasi Teknis Simpang Ulim

    46/46

    RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

    3. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan Request Material

    timbunan tanah kepada Konsultan Supervisi sebelum material

    tersebut didatangkan ke lokasi pekerjaan.

    4.

    Tanah timbun harus mempunyai sifat-sifat fisik dan daya dukungyang minimal sama atau lebih baik dari lapisan tanah

    dibawahnya setelah dipadatkan.

    Pasal 1 : Cara Pelaksanaan

    1. Tanah timbun diangkut dan dihampar dilapangan dengan

    menggunakan truk.

    2. Tumpukan tanah timbun dihampar dengan menggunakan

    greder

    3. Hasil timbunan yang sudah diratakan kemudian dipadatkan

    dengan menggunakan mesin giling (vibrator)

    4. Material timbunan tanah harus dipadatkan lapisan demi lapisan

    dengan Alat Stamper. Tebal minimal tiap lapisan adalah 30 cm.

    5. Hasil pemadatan tanah harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

    6. Tidak dibenarkan mengerjakan pekerjaan lain diatas permukaan

    tanah timbunan sebelum pekerjaan timbunan dan pemadatan

    tanah selesai 100% serta disetujui oleh Konsultan Supervisi.