If you can't read please download the document
Upload
desyabilla
View
45
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
n
FAAL Pengaturan cairan Extraseluler-Intraseluler
& elektrolit Tubuh
22
23
Ketonusan Extra Celulair Fluid Dipertahankan oleh :
-Vasopressin
- Mekanisme Haus
Total osmolalitas cairan tubuh ditentukan :
Total Natrium tubuh + total Kalium tubuh
Total cairan dalam tubuh
Nb :
diminum / kehilangan cairan dari tubuh
Mekanisme Mempertahankan ketonusan cairan ECF tubuh
Hipertonus ECF :
- Tekanan osmotik plasma >>
- Sekresi vasopressin >>
- Mekanisme haus >>
- Banyak minum air
- Retensi cairan ginjal( Reabs cairan >> )
Sehat : Osmolalitas plasma 280-295 mosm/Kg H2O
SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN-ALDOSTERON
(Respon thd PenurunanVol ECF& NaCl)
Atrial Natriuretic Peptide ( Respon terhadap Peningkatan NaCl / Vol ECF)
Vasopressin ADH (anti Diuretic Hormone)....Hipofisis Posterior
Me >> permeabilitas collecting ducts kidney
air masuk ke interstitium renal pyramid yg Hypertonus.
Vol urine
Mekanisme Kerja Vasopressin thd Aquaporin-2
Peranan Vasopressin terhadap Volume Urine
33
PENGATURAN
KESEIMBANGAN
ELEKTROLIT & AIR
DI GINJAL
PENGATURAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT DI GINJAL
Pengaturan Elektrolit & air Tubulus distalis akhir & duktus koligens kortikal
2 jenis sel :
Sel prinsipalis : reabsorpsi Na+ & sekresi K+ tergantung pompa Na+-K+ATPase
menyerap air jika ada ADH
Sel intercalated : sekresi H+ dan meng- absorpsi HCO3
-
Reabsorpsi Na+ & sekresi K+ dikontrol aldosteron menggiatkan dan menambah pompa Na+-K+ dan menggiatkan saluran Na+ luminal.
Sekresi aldosteron : pd plasma Na+ rendah, plasma K+ tinggi, ACTH , Angiotensin II
Mereabsorpsi Na+ kira-kira 2%
ADH maksimal cairan tubulus maksimal menjadi isotonis diserap 10% air
36
Lumen
Lumen
H+ Cl-
HCO3-
Na+ Na+ K+ K+
SEL INTERCALATED
SEL PRINSIPALIS
Pengaturan Cairan Tubuh melalui Mekanisme Haus(thirst) :
vol. CES/tekanan darah merangsang rasa haus
Angiotensin II subfornical organ & organum vasculosum lamina terminalis (OVLT) yg merangsang rasa haus
Mulut kering dan keringnya mukosa esofagus
Cat: angiotensin dan aldosteron menyerap Na+ di tubulus ginjal efek konsentrasi natrium tak besar; reabsorpsi Na+ diikuti absorpsi air
Penghambat rasa haus : - Osmolaritas - Tekanan darah - Volume darah - Angiotensin - Distensi gaster
37
Area postrema :
- chemoreceptor trigger
zone merangsang
pusat muntah
- neurohipofisis :
sekresi ADH
- subfornical organ:
rasa haus
osmolaritas CES dehidrasi sel pusat haus. :
38
Volume Extraselulair Fluid
Ditentukan : Total jumlah osmotik solut dalam ECF
Kontrol : Keseimbangan Natrium dalam tubuh
Dehidrasi : - Loss water body ( ICF & ECF ) - ECF volume
KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH
Keseimbangan cairan tubuh dipertahankan mll
pengaturan volume CES & osmolaritas CES
Volume CES mempertahankan tek. darah
Mempertahankan keseimbangan garam pengaturan
jangka panjang vol. CES
Osmolaritas CES diatur ketat mencegah kembung /
mengkerutnya sel2 tubuh
Mempertahankan keseimbangan air penting untuk
pengaturan osmolaritas CES
40
A. Kontrol volume CES penting dlm pengaturan tekanan darah jangka panjang
2 usaha kompensasi utk ~ sementara tek. darah vol. CES kembali normal
Refleks baroreseptor mll sistem saraf otonom merubah cardiac output dan tahanan perifer
Pemindahan sementara cairan scr otomatis antara plasma & cairan interstisiil
Membantu sementara mengembalikan tek. darah ke normal kemampuan terbatas
41
B. Kontrol keseimbangan garam : penting dlm pengaturan volume CES
Jumlah total NaCl di CES menentukan volume CES
Tugas ginjal untuk mengekskresi kelebihan garam
Keseimbangan garam/hari
Masuk Keluar 0,5 gr
Makan 10,5 gr
Minum
Keringat dan feses (obligatory loss)
Ekskresi dikontrol ginjal 10,0 gr
Total masuk 10,5 gr Total keluar 10,5 gr
42
Na+ diekskresi = Na+ difiltrasi Na+ direabsorpsi
- Jadi jumlah Na+ diekskresi dikontrol 2 proses :
LFG & reabsorpsi Na+ di tubuli ginjal
- Normal direabsorpsi : 96-99% dr yg difiltrasi
Reabsorpsi Na+ : reabsopsi
Terbanyak dg ion Cl- ( 80%)
Bikarbonat ( 18%)
Dikaitkan dg titrable acidity & amonia (tambahan HCO3-)
16%
Dikatikan dg sekresi K+ ( 6%)
Yg mempengaruhi reabsorpsi Na+ :
Glomerulo-tubular balance
Aldosteron
Atrial natriuretic peptide (ANP) reabsorpsi Na+ di duktus koligens
Gaya Starling di kapiler paratubulus dan ruang interstisiil
43
44
Diare Garam + air hilang
Refleks baroreseptor
Berkeringat banyak
Kadar K+ plasma
Kadar plasma angiotensin II Kadar plasma Na
+
Korteks adrenal
Kadar ACTH plasma
Aldosteron
Ekskresi Na+
Tekanan onkotik plasma
Volume plasma
Tekanan vena
Arus balik vena
Tekanan atrial
Isi sekuncup
Isi semenit
Tekanan darah sistemik Tekanan onkot.
glom.
Saraf simpatis ginjal
Arteriol aff. Konstr.
Tek. Hidr. Glom
LFG
Perdarahan
Jukst. glom. sel
Simp. langsung ( adrenergik)
Makula densa
Sekr. renin
Angiotensin II
Adren. Korteks
Sekr. Aldosteron
Reabs. Na+
TD + D. Kol. Kort
Ekskresi Na+
Simp. renal
Vol. plasma
Angiotensin II
Aldosteron
Reabs. Tub. H2O
Tek. hidr Tek. onk.
Kap. peritub
Reabs. tubuler Na+
Plasma onkot.
ADH Renin
Abnormalitas Pengaturan Volume Cairan Tubuh yang berhubungan dgn Elektrolit
45
46
47
48
49
FAKTOR YG MEMPENGARUHI DISTRIBUSI ION K+ DI ICF &ECF
50
51
IMPLEMENTASI FAAL
CAIRAN & ELEKTROLIT
DALAM PRAKTEK KEDOKTERAN
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61