54
Powerpoint Templates Page 1 Powerpoint Templates BST Tinea Corporis et Cruris ANITA NADLIFAH (20050310007) Kepaniteraan Klinik Bagian Kulit Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta RSUD Kota Salatiga 2011

79394145 Tinea Cruris Et Corporis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tinea

Citation preview

Powerpoint Templates Page 1Powerpoint Templates

BST

Tinea Corporis et Cruris

ANITA NADLIFAH(20050310007)

Kepaniteraan Klinik Bagian Kulit KelaminFakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta RSUD Kota Salatiga

2011

Powerpoint Templates Page 2

IdentitasNama : Sdr.SUmur : 17 TahunJenis kelamin : laki-lakiNo. RM : 08 – 09 – 113800 Alamat : Salatiga

Problem

Powerpoint Templates Page 3

• KU : bercak kemerahan terasa gatal.

• RPS : Pasien datang dengan keluhan plak kemerahan berbentuk bulat di daerah lipat paha kanan serta belakang lutut sebelah kiri. Keluhan dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Pada awalnya hanya kecil namun makin lama semakin luas. Jika berkeringat banyak terasa gatal dan digaruk. Pasien belum pernah berobat.

• RPD : Riwayat penyakit yang sama disangkal, riwayat alergi dan penyakit berat disangkal.

• RPK : Riwayat penyakit yang sama (+) ibu, riwayat alergi di keluarga dan penyakit berat lainnya disangkal.

Anamnesis

Powerpoint Templates Page 4

• Keadaan Umum : Baik, Compos mentis

• Predileksi : lipat paha kanan, lutut belakang sebelah kiri.

Pemeriksaan fisik

Powerpoint Templates Page 5

• Selangkangan kanan: Lesi berbentuk makula/plak yang merah hiperpigmentasi, bentuk bulat, d= ± 5 cm dan 2cm, anular. Pigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan sentral. Lesi tertutup skuama halus. Pada tepi lesi terdapat papul2.

UKK

Powerpoint Templates Page 6

• Lutut kiri belakang: Lesi berbentuk makula/plak yang merah hiperpigmentasi, bentuk bulat, d= ± 5 cm, anular. Pigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan sentral. Pada tepi lesi dijumpai papul-papul eritematosa. Lesi tertutup oleh skuama halus.

Powerpoint Templates Page 7

Hypotesis

Lesi pada lutut kiri

• DD 1. Tinea Korporis2. Morbus Hansen tipe

tuberkuloid3. Psoriasis vulgaris4. Neurodermatitis

sirkumkripta5. DKA kaos kaki6. Dermatitis Numularis

Lesi pada selangkangan kanan

• DD1. Tinea Kruris2. Erithrasma3. Dermatitis Seboroik

Intertrigo4. Psoriasis Intertriginosa5. Kandidiasis intertriginosa6. DKA terhadap karet

celana dalam.

Powerpoint Templates Page 8

• Tinea sirsinata/ tinea glabrosa/ Scherende Fletche/ kurap/ herpes circine trichophytique

• Penyakit kulit yang disebabkan jamur superficial golongan dermatofita, menyerang daerah kulit tak berambut pada wajah, badan, lengan, dan tungkai.

• Tinea korporis dapat disebabkan oleh berbagai spesies dermatofit seperti Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton .Variasi penyebabnya dapat ditemukan berdasarkan spesies yang terdapat di daerah tertentu. Namun demikian yang lebih umum menyebabkan tinea korporis adalah T.rubrum, T.mentagrophytes, dan M.canis

Tinea Korporis

Powerpoint Templates Page 9

Tinea korporis…

• Infeksi dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan individu atau hewan yang terinfeksi,

• Lesi berbentuk makula/plak yang merah/hiperpigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan sentral. Pada tepi lesi dijumpai papul-papul eritematosa. Pada perjalanan penyakit yang kronik dapat dijumpai likenifikasi. Gambaran lesi dapat polisiklik, anular atau geografis.

Powerpoint Templates Page 10

• Pemakaian bahan yang tidak berpori meningkatkan temperatur dan keringat mengganggu fungsi barier stratum korneum.

• kolonisasi hifa atau cabang-cabangnya dalam jaringan keratin yang mati. Hifa ini memproduksi enzim keratolitik yang mengadakan difusi ke dalam jaringan epidermis dan merusak keratinosit.

Patogenesis Tinea korporis…

Powerpoint Templates Page 11

Tinea korporis…• inkubasi sekitar 1-3 minggu respon jaringan

terhadap infeksi semakin jelas dan meninggi yang disebut ringworm menginvasi bagian perifer kulit.

• Respon terhadap infeksi, dimana bagian aktif akan meningkatkan proses proliferasi sel epidermis dan menghasilkan skuama.

• Kondisi ini akan menciptakan bagian tepi aktif untuk berkembang dan bagian pusat akan bersih. Eliminasi dermatofit dilakukan oleh sistem pertahanan tubuh (imunitas) seluler

Powerpoint Templates Page 12

• Gejala subjektif : Keluhan gatal, terutama bila terkena keringat

• Gejala objektif : Makula hiperpigmentasi dengan tepi yang lebih aktif

• Oleh karena gatal dan digaruk lesi makin meluas terutama daerah kulit lembab.

Gejala klinis Tinea korporis…

Powerpoint Templates Page 13

UKK

• Lesi berbentuk makula/plak yang merah/hiperpigmentasi dengan tepi aktif (healing center) dan penyembuhan sentral, lesi berbatas tegas, skuama atau vesikel. Pada tepi lesi dijumpai papul-papul eritematosa. Pada perjalanan penyakit yang kronik dapat dijumpai likenifikasi. Gambaran lesi dapat polisiklik, anular atau geografis.

Predileksi• Wajah anggota gerak atas dan bawah, dada,

punggung

Tinea korporis…

Powerpoint Templates Page 14

Morbus Hensen

• Merupakan penyakit infeksi mikobakterium yang bersifat kronik progresif, mula-mula menyerang saraf tepi, dan kemudian terdapat manifestasi kulit.

• Makula eritematosa dengan tepi sedikit aktif, terutama MH

• Disebabkan oleh M.leprae berbentuk basil dengan ukuran 1-8 x 0,2-0,5 mikron, tahan asam

Powerpoint Templates Page 15

Gejala klinisGejala khas :5A: Anhidrosis (penurunan produksi kelenjar

keringat)Atropi (penipisan kulit)Akromia (tidak ada warna)Anestesi (gangguan sensitibilitas)Alopesia (kerontokan rambut)

2M: Madarosis (kerontokan pada ujung luar alis)Mutilasi (sendi-sendi putus)Kerusakan syaraf

Predileksi: Seluruh tubuh

Morbus Hensen…

Powerpoint Templates Page 16

UKKTipe I

Makula hipopigmentasi berbatas tegas, anestesi dan anhidrasi, pemeriksaan bakteriologi (-), tes lepromin (+)

Tipe TTMakula eritematosa bulat atau lonjong, permukaan kering, batas tegas, anestesi, bagian tengah sembuh, bakteriologi (-), tes lepromin positif kuat

Tipe BTMakula eritematosa tak teratur, batas tak tegas, kering, mula-mula ada tanda kontraktur, anestesi, pemeriksaan bakteriologi (+/-), tes lepromin (+/-)

Tipe BBMakula eritematosa, menonjol, bentuk tidak teratur, kasar, ada lesi satelit, penebalan saraf dan kontraktur, pemeriksaan bakteriologi(+), tes lepromin (-)

Morbus Hensen…

Powerpoint Templates Page 17

Morbus Hensen…UKK

Tipe BLMakula infiltrat merah mengkilat, tak teratur, batas tak tegas, pembengkakan saraf, pemeriksaan bakteriologi ditemukan banyak basil, tes lepromin (-)

Tipe LLInfiltrat difus berupa nodula simetri, permukaan mengkilat, saraf terasa sakit, anestesi, pemeriksaan bakteriologi positif kuat, tes lepromin (-)

Powerpoint Templates Page 18

Psoriasis Vulgaris• lazim terdapat shg dsebut vulgaris,=tipe plak (lesi umunya

b’bentuk plak)

• penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan : disertai fenomen tetesan lilin, Auspitz, dan Köbner.

• predileksi : scalp, perbatasan scalp dengan muka, ekstremitas bag. ekstensor terutama siku serta lutut, daerah lumbosakral.

• Tipe plak ini bersifat meradang pada kulit menimbulkan bercak merah yang dilapisi dengan kulit yang tumbuh berwarna keperakan yang umum nya akan terlihat pada sekitar alis,lutut, kepala (seperti ketombe), siku juga bagian belakang tubuh sekitar panggul serta akan meluas kebagian-bagian kulit lainnya.

Powerpoint Templates Page 19

Psoriasis Vulgaris…• Pada awal timbulnya bintik merah yang

berangsur-angsur membesar menjadi bercak merah yang disebut plak atau bercak yang kemudian tumbuh dengan lebih cepat menutupi bercak merah dengan kulit yang berwarna putih keperakan (berpetak-petak) yang terjadi dari sel-sel kulit yang mati, yang akan terus menerus terlepas dari kulit yang terkena radang psoriasis plak.

• Pada umunya kulit-kulit yang terkena psoriasis akan sangat kering juga terasa sakit/perih, gatal dan terkelupas.

Powerpoint Templates Page 20

Neurodermatitis sirkumskripta• Merupakan penyakit gatal-gatal lokal yang

berlangsung kronik, lesi disebabkan garukan dan gosokan berulang, dengan gambaran likenifikasi berbatas tegas.

• Makula eritematosa berbatas tegas terutama pada daerah tengkuk,lipat lutut dan lipat siku.

• Disebabkan oleh tidak diketahui diduga akibat gigitan serangga, pakaian yang ketat, dermatitis seboroika, psoriasis.

Powerpoint Templates Page 21

Gejala klinisGatal terus menerus sposmodik. Pada daerah gatal timbul sisik seperti psoriasis.

UKKPapul milier, likenifikasi, hiperpigmentasi, skuama, kadang-kadang ekskoriasi

PredileksiPunggung, leher, ekstrimitas terutama pergelangan tangan, kaki, bokong

Neurodermatitis sirkumskripta…

Powerpoint Templates Page 22

DKA terhadap kaos kaki

• Dermatitis yang timbul setelah kontak dengan alergen melalui proses sensitasi

Powerpoint Templates Page 23

DKA terhadap kaos kaki…

Perjalanan penyakit dan gejala klinis

• Kelainan berupa dermatitis dengan batas tak tegas terjadi sebagai hasil paparan ulang dengan bahan yang sama atau mirip rumus kimianya, pada kulit yang telah tersensitisasi

• Biasanya timbulnya lambat, batas tidak tegas, lebih luas dari kulit yang terkena, gatal.

• Lokalisasi, umumnya pada daerah terpapar

Powerpoint Templates Page 24

Dermatitis Numularis• Sinonim:

dermatitis diskoid, neurodermatitis numularis

• Etiologi:tidak diketahui secara pasti, diduga stres emosi dan alkohol dapat memperburuk keadaan

Powerpoint Templates Page 25

Dermatitis Numularis…• Kelainan terdiri dari eritem, edem, papul, vesikel,

bentuk numular dengan diameter bervariasi 5-40 mm.

• dermatitis numularis ada 2 :

1.Kelainan bersifat basah (disebabkan oleh Staphilococcus. Aureus) batas relatif tegas

2.Kering ( disebabkan oleh Stapilococcus epidermidis yang flora normal.) membentuk krusta

• Bila di garuk dapat terjadi fenomena Koebner (reaksi lesimorfik) karena garukan terjadi lesi baru

• Lokalisasi di ekstrimitas atas dan bawah bagian ekstensor

Powerpoint Templates Page 26

Tinea Kruris• Sinonim : Eczema marginatum, Dhobi itch, Jockey

itch, Crotch itch

• Merupakan infeksi jamur dermatofita pada kulit lipat paha, genitalia, sekitar anus, dapat meluas ke bokong dan perut bagian bawah.

• Etiologi : T.rubrum, T.mentagrophycus, E. floccosum.

Powerpoint Templates Page 27

Tinea Kruris...• Untuk menegakkan diagnosis dermatofitosis dapat

dilakukan dari manifestasi klinis, lampu wood dan identifikasi laboratorik.

• Lampu Wood :

– Tinea Kapitis -> hijau terang

– (yang disebakan oleh Microsporum, wood lamp (+) yang Tricophyton (-))

– Candida -> merah strawberry

– Eritrasma -> merah bata

Powerpoint Templates Page 28

Tinea Kruris...Pemeriksaan Laboratorik :• Pemeriksaan langsung

Sediaan dari bahan kerokan (kulit, rambut dan kuku) dengan larutan KOH 10-30% atau pewamaan Gram. Dengan pemeriksaan mikroskopis akan terlihat elemen jamur dalam bentuk hifa panjang, spora dan artrospora.

• Pembiakanmengetahui spesies jamur penyebab. Bahan sediaan kerokan ditanam dalam agar Sabouroud dekstrose; untuk mencegah pertumbuhan bakteri dapat ditambahkan antibiotika (misalnya khloramfenikol) ke dalam media tersebut.

Powerpoint Templates Page 29

Tinea Kruris...

• Perbenihan dieramkan pada suhu 24 - 30°C. Pembacaan dilakukan dalam waktu 1 - 3 minggu. Koloni yang tumbuh diperhatikan mengenai wama, bentuk, permukaan dan ada atau tidaknya hifa.

Powerpoint Templates Page 30

Erithrasma• Suatu Infeksi dangkal kronik yang biasanya menyerang daerah

yang banyak keringat

• Etio : Corynebacterium minutissimum

• Gej subyektif : teraba panas seperti kena cabai

• Gej obyektif : eritema miliar →meluas ke seluruh regio → merah

• Predileksi : lipat paha bagian dalam sampai skrotum, aksila dan intergluteal

• Wood lamp: berwarna merah bata

Powerpoint Templates Page 31

Dermatitis Seboroik Intertrigo• Sinonim: Seborrheic eczema, dermatitis

seborrhoides, seborrhoide.

• penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan : disertai fenomen tetesan lilin, Auspitz, dan Köbner.

• Penyebab: tidak diketahui. Dapat disertai infeksi Pityrosporum. ovale, stafilokokus, dan streptokokus.

Powerpoint Templates Page 32

Dermatitis Seboroik Intertrigo…• Insidensi:

– Pada daerah dingin– Bayi dan anak-anak usia 6-10 tahun– Orang dewasa 18-40 tahun

• Faktor yang mempengaruhi:

– Makanan berlemak

– Banyak keringat

– Stres emosi

• Predileksi :lipatan mamae, ketiak, lipat paha.

Powerpoint Templates Page 33

Dermatitis Seboroik Intertrigo…• Gejala & perjalanan penyakit:

• Tipe psoriasis ini pertama kali tampak sebagai bercak (lesions) yang sangat merah dan biasanya lack the scale associated dengan psoriasis plak. Bercak itu bisa tampak licin dan bersinar.

• Psoriasis Inverse sangat (particularly irritating) menganggu karena iritasi yang disebabkan gosokan/garukan dan keringat karena lokasinya di lipatan-lipatan kulit dan daerah sensitif (tender). terutama sangat mengganggu bagi penderita yang gemuk dan yang mempunyai lipatan kulit yang dalam.

Powerpoint Templates Page 34

Kandidiasis intertriginosa• Yaitu jamur yang menyerang kulit, mukosa, subkutis, dan

alat-alat dalam, terutam yang disebabkan oleh spesies kandida sehingga penyakitnya disebut kandidiasis.

• Etiologi : candida albicans bentuknya blastopora dan pseudohifa seperti kecambah(candida krusei, candida stellatoidea, candida tropicalis, candida pseudotropicalis dan candida parapsilosis)

• Faktor predisposisi :– Faktor endogen - Perubahan fisiologi tubuh (kehamilan, obesitas,

endokrinopati, peny menahun, pengaruh obat2an (oral KB)- Umur- Gangguan imunologis– Faktor eksogen :- Iklim panas dan kelembaban- Kebiasaan dan pekerjaan- Kebiasaan dan kontak dengan penderita

Powerpoint Templates Page 35

Kandidiasis intertriginosa…• lesi berbeupa area yang merah, membasah

dengan maserasi dan sering disertai erosi dengan rasa gatal dan panas, , pseudomembran lesi satelit

• Pemeriksaan penunjang :

– Kerokan kulit dengan KOH 10%,40%: sel ragi (+)

– Media Sabouroud:koloni coklat mengkilat, permukaan basah

– Fermentasi gula: fruktosa (+), glukosa (+)

Powerpoint Templates Page 36

DKA terhadap karet celana dalam

• Dermatitis yang timbul setelah kontak dengan alergen melalui proses sensitasi

Powerpoint Templates Page 37

DKA terhadap karet celana dalam…

Perjalanan penyakit dan gejala klinis

• Kelainan berupa dermatitis dengan batas tak tegas terjadi sebagai hasil paparan ulang dengan bahan yang sama atau mirip rumus kimianya, pada kulit yang telah tersensitisasi

• Biasanya timbulnya lambat, batas tidak tegas, lebih luas dari kulit yang terkena, gatal.

• Lokalisasi, umumnya pada daerah terpapar

Powerpoint Templates Page 38

1. Pemeriksaan KOH merupakan pemeriksaan untuk mendiagnosis infeksi dermatofit secara langsung dibawah mikroskop dimana terlihat hifa diantara material keratin.

• Mengerok bagian kulit yang mengalami lesi.

• Kulit dibersihkan dikerok dg skalpel steril jatuhannya ditampung dalam lempeng2 steril atau ditempel pada selotip.

• Sebagian dari bahan diperiksa langsung dg KOH 10% yang diberi tinta Parker biru hitam atau biru laktofenol dipanaskan sebentar ditutup dg gelas penutup diperiksa di bawah mikroskop.

• hifa (+) dermophyta

• Spora (+) terapi tdk tuntas

• Pseudohifa (+) candida

More Info

Powerpoint Templates Page 39

2. Pemeriksaan IgE pasien

4. Pemeriksaan histologi

a) Tampak neutrofil di stratum corneum, ini merupakan petunjuk diagnostik yang penting.

b) Biopsi kulit dengan pewarnaan hematoxylin dan eosin pada tinea corporis menunjukkan spongiosis, parakeratosis, dan infiltrat inflamasi superfisial (rembesan sel radang ke permukaan)

Powerpoint Templates Page 40

• Hasil dari pemeriksaan penunjang?

Don’t know

Powerpoint Templates Page 41

• Referensi

Arndt KA, Bowers KE.2002. Manual of dermatology therapeutics with essential of diagnostic. 6th ed. Philadelphia: Lippincot Williams & willkins.

Djuanda, A., 2007, Dermatosis Eritroskuamosa ,dalam Djuanda, A.,Hamzah, M. dan Aisah, S.(eds) Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI, Jakarta: 189 -203

Edman, J.C., 1996, Mikologi Kedokteran dalam Jawetz, E., Melnick, J.L., Adelberg, E.A., (eds), Mikrobiologi Kedokteran, EGC ; Jakarta : 612-614.

Goedadi MH, Suwito PS. 2004.Tinea korporis dan tinea kruris. In : Budimulja U, Kuswadji, Bramono K, Menaldi SL, Dwihastuti P, Widaty S, editors. Dermatomikosis superfisialis. Balai penerbit FKUI. Jakarta .p.31-34

Learning Issues

Powerpoint Templates Page 42

Kuswadji, 2007, Kandidosis ,dalam Djuanda, A.,Hamzah, M. dan Aisah, S.(eds) Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI, Jakarta: 106 - 109

Mulja, B. dan Hutapea, 2007, Kandidosis ,dalam Djuanda, A.,Hamzah, M. dan Aisah, S.(eds) Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI, Jakarta: 94

Mulyono, 1986, Pedoman Pengobatan Penyakit Kulit dan Kelamin 1st ed., Meidian Mulya Jaya ; Jakarta :15.

Patel S, Meixner JA, Smith MB, McGinnis MR.2006. Superficial mycoses and dermatophytes. In : Tyring SK, Lupi O, Hengge UR, editors. Tropical dermatology. China: Elsenvier inc, p.185-192.

Siregar, 1995, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, EGC ; Jakarta : 29-30.

Sularsito, S, A. dan Djuanda, A., 2007, Kandidosis ,dalam Djuanda, A.,Hamzah, M. dan Aisah, S.(eds) Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI, Jakarta: 133 – 138

Rushing ME. 2006. Online journal. Tinea corporisJune 29; available from; http://www.emedicine.com/asp/tinea corporis/article/page type=Article.htm

Powerpoint Templates Page 43

Decision making :

Resume : Pasien datang dengan keluhan plak kemerahan berbentuk bulat di daerah lipat paha kanan serta belakang lutut sebelah kiri dg d ± 5cm. Keluhan dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Pada awalnya hanya kecil namun makin lama semakin luas. Jika berkeringat banyak terasa gatal dan digaruk. Pasien belum pernah berobat.

Problem Solving

Powerpoint Templates Page 44

• Selangkangan kanan: Lesi berbentuk makula/plak yang merah hiperpigmentasi, bentuk bulat, d= kurang lebih 5 cm, anular. Pigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan sentral. Pada lesi dijumpai papul-papul eritematosa.

• Lutut kiri belakang: Lesi berbentuk makula/plak yang merah hiperpigmentasi, bentuk bulat, d= kurang lebih 5 cm, anular. Pigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan sentral. Pada lesi dijumpai papul-papul eritematosa

Pemeriksaan

Powerpoint Templates Page 45

• Diagnosis : Tinea Corporis et Cruris

• Treatment :

A. Umum1. Menjaga kebersihan badan.2. Memakai pakaian yang menyerap keringat.

B. Khusus1. Sistemik   a. Antihistamin : Pehachlor 1x1 (malam hari)   b. griseofulvin : Fungistop 500mg 1x1

2.Topikal

Ketomed cr (ketokonazol 2%).

Powerpoint Templates Page 46

Pada pasien dari hasil anamnesis :

Pasien datang dengan keluhan plak kemerahan berbentuk bulat di daerah lipat paha kanan serta belakang lutut sebelah kiri dg d ± 5cm. Keluhan dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Pada awalnya hanya kecil namun makin lama semakin luas. Jika berkeringat banyak terasa gatal dan digaruk. Pasien belum pernah berobat.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan:

• Selangkangan kanan: Lesi berbentuk makula/plak yang merah hiperpigmentasi, bentuk bulat, d= kurang lebih 5 cm, anular. Pigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan sentral. Pada lesi dijumpai papul-papul eritematosa.

• Lutut kiri belakang: Lesi berbentuk makula/plak yang merah hiperpigmentasi, bentuk bulat, d= kurang lebih 5 cm, anular. Pigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan sentral. Pada lesi dijumpai papul-papul eritematosa

Pembahasan

Powerpoint Templates Page 47

• Berdasar hasil anamnesa keluhan yang dirasakan pasien sesuai dengan sifat-sifat (UKK) dari tinea korporis dan kruris.

• Dimana UKK pada tinea korporis dan kruris : Lesi berbentuk makula/plak yang merah/hiperpigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan sentral. Pada tepi lesi dijumpai papul-papul eritematosa. Pada perjalanan penyakit yang kronik dapat dijumpai likenifikasi. Gambaran lesi dapat polisiklik, anular atau geografis. Dimana lesi terdapat pada lutut kiri bagian belakang (corporis) dan lipat paha kanan (cruris)

• Sedangkan dengan DD yang tediri dari Morbus Hansen, Psoriasis Vulgaris, Neurodermatitis sirkumskripta, DKA ec kaos kaki, Dermatitis Numularis, Erithrasma, Dermatitis Seboroik Intertrigo, Psoriasis Intertriginosa, Kandidiasis intertriginosa, DKA terhadap karet celana dalam, dapat disingkirkan karena :

Powerpoint Templates Page 48

Morbus Hansen : • Makula eritematosa dengan tepi sedikit aktif, terutama MH

tipe tuberkuloid.Psoriasis Vulgaris: • Predileksi: ekstremitas bag. ekstensor terutama siku serta

lutut. bercak merah yang dilapisi dengan kulit yang tumbuh berwarna keperakan yang umum nya akan terlihat pada sekitar

• serta akan meluas kebagian-bagian kulit lainnya.Neurodermatitis sirkumskripta : • Makula eritematosa berbatas tegas terutama pada daerah

tengkuk,lipat lutut dan lipat siku.DKA ec kaos kaki• timbulnya lambat, batas tidak tegas, lebih luas dari kulit yang

terkena, gatal. simetrisDermatitis Numularis• eritem, edem, papul, vesikel, bentuk numular dg pred:

ekstrimitas atas dan bawah bagian ekstensor

Powerpoint Templates Page 49

• Erithrasma

Predileksinya pada lipat paha bagian dalam sampai skrotum pada laki- laki, pada wanita sampai labia mayora, aksila dan intergluteal. Eritem luas berbatas tegas dengan skuama halus dan terkadang erosif. Jarang disertai infeksi, fluororesensi merah bata yang khas dengan sinar wood. Pada daerah lesi terasa sangat panas seperti terkena cabai.

• Dermatitis Seboroik Intertrigo

Predileksinya pada daerah aksila, infra-mamae, umbilikus, lipat paha, gluteal terdapat lesi berupa skuama kering atau basah dan halus atau kasar dengan krusta yang berminyak dan kekuning-kuningan

Powerpoint Templates Page 50

• Psoriasis Intertriginosa

Predileksinya pada daerah intertrigo (daerah-daerah lipatan) terdapat Lesi eritematosus yang berbatas tegas dengan skuama yg lebih tebal dan nerlapis2, kasar berwarna putih mengkilat. Terdapat tanda Auspitz (bintik perdarahan pada penggoresan dengan benda tajam), Koebner fenomena (timbulnya lesi baru pada bekas garukan), tanda karsvets dan juga adanya pitting nail

• Kandidiasis intertriginosa

Efloresensinya berupa lesi lesi pada daerah-daerah lipatan kulit, seperti ketiak, bawah payudara, lipat paha, intergluteal terdapat bercak kemerahan kulit yang berbatas tegas, erosi dan bersisik, lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa pustul-pustul kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah erosif, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer. Lesi relatif lebih basah.

• DKA terhadap karet celana dalam

Efloresensinya berupa bercak eritema dan edema yang bentuknya sesuai dengan daerah yang tersensitisasi

Powerpoint Templates Page 51

Pada terapi:

Sistemik

Antihistamin

Antihistamin ini biasanya digunakan untuk mengobati reaksi alergi, yang disebabkan oleh tanggapan berlebihan tubuh terhadap alergen (penyebab alergi), seperti serbuk sari tanaman.

Jamur: Griseofulvin

Obat ini berasal dari penicillium griceofulvum dan masih dianggap baku emas pada pengobatan infeksi dermatofit genus Trichophyton, Microsporum, Epidermophyton. Berkerja pada inti sel, menghambat mitosis pada stadium metafase.

Topikal

Ketokonazol cr

Powerpoint Templates Page 52

• Terapi pada pasien ini sudah sesuai berdasarkan teori yang ada, yaitu:

• Tinea corporis:A. Umum

1. Menjaga kebersihan badan.2. Memakai pakaian yang menyerap keringat.

B. Khusus1. Sistemik   a. Antihistamin   b. Griseofulvin,         Anak2: 15-20 mg/Kg berat badan/hari.        Dws: 500-1000 mg per hari selama 3-4 minggu.2. TopikalSalep Whitfield;Campuran asam salisilat 5%, asam benzoat 10% dan

resorsinol 5% dalam spiritus;Castellani’s paint; Asam undesilenat; Tolnaftat;

Imidazol; Ketokonazol; Piroksolamin siklik

Powerpoint Templates Page 53

Tinea Cruris: Terapi umum :

– Memperbaiki hygiene kulit Terapi sistemik :

– Griseofulvin 500 – 1000 mg/hari selama 2 – 3 mingguDi minum malam hari, lebih efektif diminum dengan susu karena abrorpsinya akan lebih efektif, griseofulvin lebih di indikasikan untuk infeksi jamur.

Terapi topikal : – Krim Ketokonazole 2% selama 2 minggu/ sampai

hilang. – atau Krim Mikonazole 2% selama 2 minggu/ sampai

hilang. – atau Krim kotrimasol 1% selama 2 minggu/ sampai

hilang.– Salep whitfield

Powerpoint Templates Page 54

PROGNOSIS

• Baik bila menjaga kebersihan dan kelembaban.