13
SATUAN ACUAN PENYULUHAN (SAP) KELOMPOK LANSIA HIPERTENSI Oleh: Kelompok 1 Layli Anisah Dyah Andriani Jamiatun

77404468 SAP Senam Lansia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

77404468 SAP Senam Lansia

Citation preview

SATUAN ACUAN PENYULUHAN (SAP)

KELOMPOK LANSIA HIPERTENSI

Oleh:Kelompok 1Layli Anisah

Dyah Andriani

JamiatunPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

NGUDI WALUYO UNGARAN

2013Topik/Materi: Pelatihan Senam LansiaSasaran: Kelompok Lansia dusun PrandonWaktu

: 09.00 09.30 WIB

Hari/Tanggal: Rabu , 10-Maret 2013Tempat: Rumah Ibu Kadus Prandon1. Standart kompetensi

Setelah diberikan pelatihan, kelompok lansia diharapkan dapat menerapkan senam lansia pada kehidupan sehari-hari.

2. Kompetensi dasar

Setelah diberikan pelatihan, kelompok lansia diharapkan dapat memahami dan menerapkan langkah-langkah senam lansia.

3. Pokok bahasan: terapi relaksasi.

4. Sub pokok bahasan:

senam lansia5. Waktu: 1x25 menit

6. Bahan/alat yang diperlukan:

Tensimeter dan stetoskop.

7. Model pembelajaran

a. Jenis model pembelajaran: Demonstrasi

b. Landasan teori: Konstruktivisme

c. Langkah pokok:

1) menciptakan suasana kelas yang baik;

2) mengajukan masalah;

3) membuat keputusan nilai personal;

4) mengidentifikasi pilihan tindakan;

5) memberi komentar;

6) menetapkan tindak lanjut.

8. Persiapan

Mencari referensi tentang senam lansia.

9. Kegiatan pendidikan kesehatan

ProsesTindakanWaktu

KegiatanKegiatan peserta

Pendahuluana. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan membuka acara.

b. Menjelaskan materi secara umum dan manfaat bagi masyarakat

c. Menjelaskan tentang TIU dan TIK.Memperhatikan dan menjawab salam

Memerhatikan

memerhatikan2 menit

PenyajianMendemonstrasikan senam lansia.

a. Menanyakan kepada peserta mengenai materi yang baru disampaikan.

b. Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan.Memerhatikan

Memberikan pertanyaan

Memberikan dan memberi tanggapan.25 menit

Penutupa. Menutup pertemuan dengan memberi kesimpulan dari materi yang disampaikan.

b. Mengajukan pertanyaan kepada peserta

c. Mendiskusikan bersama jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.

d. Menutup pertemuan dan memberi salam.Memerhatikan

Memberi saran

Memberi komentar dan menjawab pertanyaan bersama.

Memerhatikan dan membalas salam.3 menit

10. Evaluasi

a. Apa tujuan dari senam lansia?

b. Apa indikasi senam lansia?

11. Referensi

Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8. Vol. 2. Jakarta: EGC.

In Heatlh. 2011. Kenali, dan Jauhi Hipertensi. Inhealth hal. 8. http://www.inhealth.co.id/download/media_inhealth/Inhealth_EdisiApril2011.pdf diakses tanggal 15 Desember 2011

MATERIA. Konsep Hipertensi

1. Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistolik diatas 120 mmHg dan diastolic dibawah 80 mmHg. Tetapi pada lansia memiliki angka yang berbeda yakni sistolik diatas 160 mmHg dan diastolic 90 mmHg. Hipertensi merupakan resiko morbiditas dan mortalitas premature yang meningkat sesuai dengan peningkatan sistolik dan diastolic. Hipertensi sering tidak menimbulkan gejala sehingga masyarakat kurang menyadari bahwa mereka mengalami gejala hipertensi (Brunner & Suddarth, 2001). Tinginya tekana darah yang tidak disadari tersebut lama kelamaan akan merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, selain itu jantung akan membesar karena jantung akan terus dipaksa memompa melawan tekana darah yang tinggi.

2. Etiologi

Menurut Brunner & Suddarth (2001), penyebab dari hipertensi yakni:

a. Keturunan

b. Gangguan emosi, stress atau cemas

c. Obesitas

d. Konsumsi alcohol, kopi, tembakau dan obat-obatan

e. Penyakit lain seperti tumor dan penyakit ginjal parenkhin

f. Kehamilan

3. Klasifikasi

Klasifikasi hipertensi dari majalah InHealth (2011) yakni:

kategoriTDS (mmHg)TDD (mmHg)

Normal< 85< 130

Normal tinggi85-89130-139

Hipertensi:

Tinggi 1(ringan)90-99140-149

Tinggi 2 (sedang)100-109160-179

Tinggi 3(berat)110-119180-210

Tinggi 4(sangat berat)>= 120>=210

Berdasar dari salah satu etiologi hipertensi yakni gangguan emosi atau stress, maka dapat dilakukan pencegahan atau penanganan hipertensi dengan melakukan relaksasi. Menurut InHealth (2011), hubungan stress dan hipertensi diduga melalui saraf simpatis. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten. Salah satu relaksasi yang dapat dilakukan adalah dengan senam lansiaB. GERAKAN SENAM LANSIASebelum mengawali senam sebaiknya tarik nafas selama 3 sampai 5 kali, setelah itu letakkan kedua tangan di pinggang,lalu buka kedua kaki sekitar 30cm kemudian senam dapat di mulai.

1. Gerakan Muka(fungsi nya untuk mengencangkan kulit muka agar tidak kaku), yang terdiri dari dua gerakan :

Pertama ucapkan a,i,u,e,o sebanyak 5 kali

Kedua ucapkan ha-ha, hi-hi sebanyak 5 kali

2. Gerakan kepala( fungsinya untuk meregangkan otot-otot kepala agar paredaran darah yang melewati kepala dapat beredar secara lancar),

Anggukkan kepala keatas-bawah dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, setelah itu anggukkan kekiri-kanan dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali.

3. Gerakan Tangan

Pertama Gerakan jari tangan membuka dan menutup hitungan dari 1 sampai 8 mulai dari dilakukan sebanyak 5 kali,( gerakan ini fungsinya untuk mengurangi kekakuan pada telapak tangan dan jari-jari tangan.

Kedua Gerakan tepuk tangan dengan salah satu jari menekuk mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk mengurangi resiko Diabetus Melitus(DM) atau sering di sebut penyakit gula. Ketiga Gerakan menyatukan kedua telapak tangan dengan cara tepuk tangan dan posisi tangan sejajar dengan dadamulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk memperlancar kerja jantung dan mengurangi penyakit jantung.

Keempat Dengan merentang kedua tangan ke samping kanan dan kiri lalu memutar pergelangan tangan mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali,gerakan ini dilakukan untuk mengurangi beban kerja jantung dan juga mengurangi kekakuan pada otot-otot dari pundak sampai jari tangan.

Kelima Masih merentangkan kedua tangan ke samping kanan dan kiri, dengan tangan mengepal(menggenggam) lalu menggerakkan kepalan (genggaman) naik turun mulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk mengoptimalkan karja jantung dan juga mengurangi kekakuan otot pada tangan dan pergelangan tangan.

4. Gerakan Kaki, dilakukan untuk mengurangi kejadian asam urat dan memperlancar peredaran darah dari jantung keseluruh tubuh.

Dalam posisi berdiri dilakukan gerakan jinjit-jinjit secara bergantian kaki kanan dan kiri mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali

Dalam posisi duduk dengan luruskan kaki dengan mengayunkan telapak kaki mulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali

EMBED Word.Picture.8

5

_1426606668.doc