29
INDUSTRI PERBENIHAN ANALISIS PERUSAHAAN BENIH CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) “Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Industri Perbenihan” Disusun Oleh Kelompok 2: Prestilia Ningrum 150310080098 Wendi Irawan D 150310080137 Indah Dian Ning 150310080144 Kelas: Agribisnis C 1

76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

INDUSTRI PERBENIHAN

ANALISIS PERUSAHAAN BENIH CV. MULTI

GLOBAL AGRINDO (MGA)

“Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Industri Perbenihan”

Disusun Oleh Kelompok 2:

Prestilia Ningrum 150310080098

Wendi Irawan D 150310080137

Indah Dian Ning 150310080144

Kelas: Agribisnis C

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

20111

Page 2: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya

bekerja sebagai petani. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang

memberikan kontribusi besar dalam perekonomian nasional, yaitu ditinjau dari

peranannya baik dalam perekonomian nasional, penyerapan tenaga kerja, maupun

pemasukan devisa non migas.

Dalam dunia pertanian, untuk mendapatkan produksi yang tinggi dan

kualitas baik harus digunakan benih yang berkualitas. Untuk mendapatkan benih

yang berkualitas, diperlukan kerjasama antara sektor pertanian dan sektor industri

untuk menciptakan suatu bentuk kegiatan usaha dalam produksi benih. Kerja sama

ini turut menyertakan para pemulia tanaman untuk menghasikan benih-benih

tanaman sayuran dan buah-buahan yang memiliki sifat unggul dari segi genetik,

adaptasi lingkungan, dan daya tahan terhadap hama. Sehingga tanaman yang

dihasilkan produksi serta kualitasnya tinggi.

Salah satu terobosan dalam bidang pertanian yang bergerak di bidang plant

breeding, produksi benih dan pemasaran benih yaitu di CV. Multi Global Agrindo

yang didirikan pada tahun 1998. Beberapa varietas unggul pada tanaman

hortikultura yang berhasil ditemukan di CV. MGA khususnya sayuran dan buah-

buahan. Jenis sayur di antaranya : kacang panjang, buncis, pare tomat, cabai dan

terung. Jenis buah: melon dan semangka. Varietas yang dihasilkan antara lain:

Melon Sumo 28, Mai 119, Mai 116, Ladika 108; Semangka Metal 206, Reddi

227, Redtop 212; Tomat Buba 426, Tia 403, Maestro 414; Kacang panjang Bapan,

Dadung Hijau, Rampak Hijau; Buncis Citra; Cabai Rekab, Pertiwi; Pare Mutia

747, Petra 756, Jamrud 707 dan Terong Jelita 568, Silia 505, Teho 555. Dengan

adanya pengembangan berbagai varietas baru, maka perusahaan akan lebih maju

dan dapat bersaing dengan perusahaan lain khususnya perusahaan yang bergerak

dibidang produksi benih hibrida atau F1.

2

Page 3: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar mahasiswa mengetahui dan

memahami tentang analisis kategori produk, penggunaan teknologi, dan strategi

bisnis yang dilakukan oleh CV. Multi Global Agrindo (MGA).

1.3 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah melalui studi

pustaka yang bersumber dari media elektronik.

3

Page 4: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Umum Perusahaan

2.1.1 Sejarah Umum Perusahaan

CV. Multi Global Agrindo (MGA) adalah badan usaha yang bergerak di

bidang perbenihan, khususnya bidang pemuliaan tanaman (Breeding). Kegiatan

Breeding (pemuliaan tanaman) di CV. Multi Global Agrindo (MGA) yang

berkedudukan di Karanganyar sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1980, akan

tetapi pada waktu itu belum menggunakan wadah yang bernama MGA. Pada

waktu itu kegiatan breeding mula-mula bertempat di rumah Bapak Mulyono

Herlambang di Jalan Raya Solo-Tawangmangu km.30, Desa Gerdu Blero,

Karangpandan kabupaten Karanganyar. Jantung dari kegiatan breeding ini adalah

R&D (Riset and Development). R&D adalah kegiatan penelitian dan

pengembangan varietas baru, maksudnya setelah CV. MGA mengadakan

penelitian-penelitian terhadap varietas baru, varietas tersebut dikembangkan

menjadi varietas-varietas unggul berkualitas tinggi. Akibat besarnya pembiayaan

R&D ini, kegiatan pemuliaan tanaman di CV. MGA sempat mengalami

kemandegan karena kekurangan pembiayaan. Akan tetapi pada tahun 1993 oleh

Bapak Mulyono Herlambang yang tidak lain adalah pendiri CV. MGA, kegiatan

pemuliaan tanaman tersebut dihidupkan kembali. Baru pada tahun 1998

didirikanlah CV. Multi Global Agrindo (MGA) sebagai wadah kegiatan

pemuliaan tanaman, yang berkedudukan di Karanganyar tepatnya di Jalan Raya

Solo-Tawangmangu Km. 30, Desa Gerdu Blero, Karangpandan Kabupaten

Karanganyar. CV. MGA memasarkan produknya dengan merek “Tunas Berlian”.

4

Page 5: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

Adapun tahapan sejarah berdirinya CV. MGA adalah:

CV Multi Global Agrindo mempunyai lahan produksi ± 10 Ha. Lahan

tersebut merupakan lahan kepemilikan sendiri dan lahan sewaan yang tersebar di

daerah karanganyar. Lahan MGA antara lain terletak di daerah Singit, Bangsri,

Bolong, Salam dan STA (Sub Terminal Agribisnis). Dengan awal produksi benih

tahun 2004 dan mulai pemasaran tahun 2005 yang tersebar baik di pulau Jawa

maupun di luar pulau Jawa dan bahkan sampai ke luar negeri seperti Jepang.

Meskipun baru berdiri ± 11 tahun namun CV MGA telah banyak menerima

penghargaan antara lain: tahun 2003 Pengembangan Usaha Hortikultura dari

Dirjen Bina Produksi Hortikultura, tahun 2004 Pengembangan benih Hortikultura

dari Presiden RI, tahun 2004 SIDDHA KERTA dari Menteri Negara Riset dan

Teknologi serta tahun 2005 Pemulia Tanaman dari HKTI. Dengan latar belakang

ini maka CV. MGA diharapkan bisa berperan sebagai pelopor Breeding di

Indonesia untuk menghasilkan benih unggul hibrida (F1) bermutu tinggi yang

dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri.

2.1.2 Lokasi Perusahaan

Lahan CV. Multi Global Agrindo (MGA) berlokasi di Jalan Raya Solo-

Tawangmangu Km. 30, Desa Gerdu Blero, Karangpandan, Kabupaten

Karanganyar. Terletak pada ketinggian 450 – 490 meter dpl (diatas permukaan

laut), berudara sejuk, dengan luas kebun ± 10 ha. Suhu udara sekitar kebun

bervariasi atau berubah-ubah yaitu 240 – 310 C. Dengan curah hujan rata-rata 5

Page 6: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

3.150 mm/th. Kelembaban udara rata-rata sebesar 61 – 91 persen. Keadaan tanah

di CV. MGA merupakan jenis tanah latosol dengan kemiringan lahan kurang lebih

15o dan pH tanah 6,5 – 7,0.

2.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi CV. Multi Global Agrindo :

2.1.4 Fungsi Perusahaan

CV Multi Global Agrindo mempunyai beberapa fungsi antara lain:

1. Mengumpulkan beberapa plasma nutfah dari seluruh dunia

2. Pembentukan Seed Bank

3. Melaksanakan Research and Development (R&D)

4. Mengadakan uji multi lokasi di dalam dan luar negeri

5. Produksi benih hybrid unggul bermutu tinggi

6. Pemasaran benih dalam dan luar negeri

7. Kemitraan dengan pelaku agribisnis dan pemerintah

6

Page 7: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

8. Peningkatan sumber daya manusia dan kesejahteraan karyawan

9. CV. MGA sebagai pelopor Breeding di indonesia untuk menghasilkan benih

unggul hybrid F1 bermutu tinggi memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar

negeri

2.1.5 Ruang Lingkup Usaha

Sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Rumah Tangga-nya, CV. Multi

Global Agrindo (MGA) bergerak dalam bidang konsultan, perdagangan hasil

bumi, kontraktor, dan perbenihan. Akan tetapi sekarang ini CV. Multi Global

Agrindo (MGA) lebih menfokuskan kegiatan usahanya dalam bidang perbenihan,

dengan melakukan pemuliaan tanaman (breeding). Berikut ini urutan langkah-

langkah kerja breeding (pemuliaan tanaman) yang dilakukan oleh CV. Multi

Global Agrindo (MGA) :

1. Pegumpulan plasma nuftah

2. Penggaluran

3. Test Cross (istilah CV. MGA)

4. Tes Kombinasi (istilah CV. MGA)

5. Seleksi calon varietas

6. Uji multi Lokasi

7. Pelepasan Varietas

8. Produksi benih

9. Sertifikasi benih

10. Pemasaran

Sejalan dengan R&D yang tidak henti-hentinya dilakukan oleh CV. Multi

Global Agrindo (MGA) dalam kurun waktu kurang lebih 12 tahun antara tahun

1993-2005 telah menghasilkan 24 varietas baru. Penemuan varietas baru ini

merupakan akumulasi pula dari kegiatan R&D tahun-tahun sebelumnya semenjak

tahun 1980. Dari 24 varietas baru yang lahir, telah terdapat 10 varietas baru yang

telah dilepas/mendapat SK Menteri Pertanian dan 14 varietas telah diajukan untuk

proses pelepasan varietas. Varietas tersebut antara lain :

1. Terong : JELITA dan SI LILA.

7

Page 8: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

2. Melon : MAI 116, MAI 119, SUMO, LADIKA.

3. Tomat : MAESTRO, TIA, TITANIK.

4. Semangka : RED TOP, METAL, REDDI.

5. Timun : TINA, TERA.

6. Cabe : PERTIWI, REKAB.

7. Pare : MUTIA, PETRA, JAMRUD.

8. Kacang panjang : BAPAN, DADUNG HIJAU.

9. Buncis : CITRA

10. Sawi : SERA-SERA

2.1.6 Pengelolaan Perusahaan

Beberapa kegiatan pengelolaan yang dilakukan CV. Multi Global Agrindo

Karangpandan, selaku pengelola Perusahaan Benih yang mencakup tiga hal,

yaitu :

1. Pengelolaan Lahan

CV Multi Global Agrindo mempunyai lahan ± 10 ha, dengan

pembagian rata-rata 4 ha terletak di STA (Sub Terminal Agribisnis )

digunakan untuk display tanaman sayuran dan untuk produksi benih, 2 ha

terletak di Desa Bolong untuk uji multilokasi terhadap benih-benih induk, 1

ha terletak di Desa Singit yang digunakan untuk menanam tanaman buah-

buahan untuk produksi benih, 1 ha terletak di Desa Bangsri digunakan

display tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran untuk produksi benih dan 2

ha terletak di daerah Salam, digunakan untuk menanam tanaman sayuran

dan buah-buahan akan tetapi, hanya diambil bunga pejantannya, dengan

lahan relatif cukup luas perusahaan ini mampu memproduksi benih yang

dapat dipasarkan baik dalam negeri maupun luar negeri .

2. Pengelolaan Tenaga Kerja

Keberhasilan dalam suatu perusahaan dapat dicapai dengan

pengelolaan tenaga kerja yang baik, hal ini dapat dilihat dari semangat para

pekerja, sehingga akan berhasil pula dalam pengelolaan tanaman, demikian

sebaliknya apabila gagal dalam pengelolaan tenaga kerja dapat

menimbulkan perlakuan kurang baik terhadap tanaman, bila hal ini terjadi

8

Page 9: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

produksi tanaman akan terganggu, oleh sebab itu pendekatan sosial secara

kekeluargaan kepada buruh tani, penting dilakukan agar menciptakan

suasana kerja yang baik.

Jumlah tenaga kerja yang ada di CV. Multi Global Agrindo adalah

200 karyawan yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan misalnya lahan

pada kondisi pratanam dan kondisi pemeliharaan membutuhkan tenaga kerja

lebih banyak, hal ini disebabkan pada kondisi itu banyak kegiatan-kegiatan

yang harus dilakukan yaitu; pengolahan tanah, dan perawatan tanaman. Hal

ini berbeda pada kondisi panen dan pasca panen yang membutuhkan tenaga

kerja lebih sedikit karena waktu panen yang tidak serentak antara lahan satu

dengan lahan yang lain.

Pekerjaan yang berat, seperti; pada saat pengolahan tanah, pengairan

dan sprayer dapat dilakukan oleh tenaga kerja pria sedangkan, pekerjaan

lainnya seperti memupuk, memangkas, menyerbukkan dan pemanenan

biasanya dilakukan oleh tenaga kerja wanita karena pekerjaan seperti ini

memerlukan ketelitian, kesabaran dan ketelatenan. Disamping itu, untuk

meningkatkan kinerja bagi karyawan diadakan rapat harian yang

dilaksanakan seminggu sekali, yaitu pada hari rabu. Hal ini dilaksanakan

untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi dan sebagai

tempat untuk melaporkan kegiatan dalam satu minggu. Dengan ini

diharapkan jajaran manjemen dapat mengetahui kondisi di lahan maupun di

dalam tubuh perusahaan. Rapat di hadiri oleh seluruh kepala lahan

(mandor) dan staff perusahaan yang dipimpin seorang direktur.

Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan khususnya bagi

staff perusahaan, diselenggarakan study banding ke luar negeri yang

diadakan setiap satu tahun sekali. Negara yang dituju antara lain Jepang,

Thailand dan Korea. Dengan study banding ini diharapkan para staff dapat

mengetahui serta membandingkan teknologi pertanian khususnya dibidang

perbenihan dimasing-masing negara.

3. Pemasaran Hasil Produksi

9

Page 10: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

Setelah komoditas produksi mendapatkan pasar, kemampuan produki

harus dapat dipertahankan sebaik-baiknya baik dari segi kualitas, kuantitas

dan kontinuitasnya. Dengan demikian, agribisnis yang dijalankan dapat

menunjukkan neraca yang baik dan mampu mempertahankan hubungan

yang aktif dengan para langganan. Pemasaran untuk benih selama ini hanya

di fokuskan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan di luar Jawa

hanya melayani pesanan dalam jumlah besar. Selain itu, untuk menunjang

pemasaran dan menarik minat dari konsumen CV. Multi Global Agrindo

(MGA) juga mengikuti pameran-pameran hasil produksi pertanian dan

membentuk petani binaan di daerah sentra pertanian, antara lain Ngawi,

Magelang, Kebumen, Siliwangi, Purwodadi. Petani binaan ini dipantau serta

diarahkan oleh staff yang ditunjuk oleh perusahaan terhadap benih yang di

pasarkan. Sehingga petani dapat mengetahui dan mengenal baik-buruk

benih dari CV. Multi Global Agrindo (MGA).

2.2 Perencanaan dan Analisis Pasar

Perencanaan dalam manajemen pemasaran memegang peranan yang sangat

penting (Kotler dan Amstrong, 1996). Perencanan pada bagian pemasaran di CV.

Multi Global Agrindo dibuat berdasarkan hasil rapat bulanan dengan membuat

targetan penjualan dengan volume keseluruhan penjualan harus mencapai Rp 50

juta – Rp 60 juta per bulan dari total berbagai daerah pemasaran. Selain itu, juga

menentukan jadwal promosi atau pengiriman sampel dan brosur ke daerah.

Adapun evaluasi dan strategi perencanaan biasanya dilakukan setiap rapat

mingguan yang dihadiri oleh bagian pemasaran dan pimpinan perusahaan.

Analisis pasar dalam suatu perencanan juga diperhatikan oleh CV. Multi

Global Agrindo. Dengan menganalisis pasar dapat mengidentifikasikan daerah

sasaran, kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, dapat menunjukkan

seberapa jauh penawaran yang bisa memberikan kepuasaan pada konsumen.

2.3 Pelaksanaan dan Pengawasan Pemasaran

10

Page 11: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

Perencanaan yang di buat di CV. Multi Global Agrindo dikoordinir oleh

bagian Sales dan Field Trainer Assistant (FTA). Adapun tugas dan tanggung

jawab di bagian sales antara lain membuat strategi penjualan, melakukan

penjualan dan memilih agen dan toko saprodi yang bonafid, menerima

pembayaran dari agen atau toko saprodi dan penyetor uang penjualan ke

perusahaan atau sub bagian keuangan. Melaporkan hasil penjualan dan sisa stok di

toko setiap bulannya serta melaporkan permasalahan penjualan. Sedangkan tugas

dan tanggung jawab bagian FTA adalah mendorong omset penjualan sales,

melakukan penyuluhan kepada petani didaerah pemasaran baru dan

pengembangan atau pemantapan sentra, pengembangan metoda budidaya,

membantu informasi pasar produk serta memberi masukan kepada bagian R&D

dan produksi.

Pengawasan manajemen pemasaran dapat dilakukan dengan melihat laporan

pemasaran yang meliputi laporan keuangan, kegiatan team dan laporan penjualan.

Serta melihat dari distibusi produk ke pasar dengan melakukan cheking terhadap

sales dan stok opname di toko. Disamping itu, perusahaan juga menilai kinerja

sales dan FTA. Selain melakukan pengawasan kinerja bagian pemasaran juga

melakukan pengawasan pada produk yang akan dipasarkan dengan cara mengecek

daya tumbuh benih setiap 3 bulan sekali yang disimpan dalam gudang.

2.4 Strategi Pemasaran

2.4.1 Segmentasi Pasar

Dalam memasarkan produknya CV. Multi Global Agrindo (MGA)

cenderung menggunakan segmentasi geografis, karena produk benih hortikultura

yang dihasilkan cocok ditanam pada daerah-daerah tertentu yang memiliki

ketinggian tempat sedang sampai tinggi (antara 200 meter – lebih dari 1000 meter

di atas permukaan air laut). Variabel lain yang berkaitan dengan persyaratan

geografis adalah tingkat kesuburan tanah, curah hujan dan tingkat kelembaban

udara. Oleh sebab itu, pemasaran produk benih holtikultura yang memiliki

kesesuaian dengan keadaan geografis tersebut di atas.

11

Page 12: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

Benih hortikultura produk CV. Multi Global Agrindo (MGA) telah

dipasarkan ke sentra-sentra pengembangan hortikultura baik yang ada yang di

Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa, yaitu :

1. Melon, di. wilayah Surakarta, Magelang, Ngawi, Yogyakarta, Purwodadi

kemudian berkembang sampai ke daerah Brebes, Jepara, Pekalongan,

Kendal dan Ponorogo.

2. Semangka, di sebagian wilayah Surakarta, Yogyakarta, Malang dan

Banyuwangi.

3. Cabai, timun, terong, kacang panjang, pare, tomat tersebar di hampir seluruh

Pulau Jawa.

4. Sawi dan buncis, ke daerah-daerah dataran tinggi, misalnya Wonosobo,

Magelang, Pemalang, Boyolali, Malang, Bogor dan Bandung.

5. Beberapa benih dipasarkan ke luar Pulau Jawa, yaitu di wilayah Sumatera

Utara dan Sumatera Selatan.

2.4.2 Target Pasar (Targeting)

Dalam memilih pasar sasarannya CV. Multi Global Agrindo (MGA) lebih

berkonsentrasi pada segmen tunggal atau disebut juga sebagai Concentrated

Marketing. Konsentrasi cakupan segmen pasar secara selektif diarahkan pada

konsumen yang betul-betul bergerak di bidang usaha hortikultura. Secara riil,

seleksi pasar ini bertujuan untuk memperoleh penghematan dan untuk

mendapatkan posisi pasar yang kuat. Posisi pasar yang kuat dapat dicapai dengan

cara memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan menjaga reputasi

perusahaan di mata konsumen. Hal ini terbukti dengan citra yang dimiliki oleh

CV. Multi Global Agrindo (MGA) yang terkenal sebagai perusahaan yang

memproduksi benih hortikultura berkualitas tinggi.

Namun demikian strategi ini juga mengandung resiko lebih besar terutama

apabila mulai banyak muncul pesaing-pesaing yang ingin masuk pada segmen ini,

sehingga perusahaan dapat goyah. Untuk mengantisipasi dan mengatasi ancaman

tersebut, CV. Multi Global Agrindo (MGA) memutuskan untuk bertahan pada

segmen ini namun harus disertai dengan peningkatan mutu atau kualitas dari

12

Page 13: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

produk benih yang dihasilkan, agar dapat lebih menarik dan mempertahankan

kepercayaan dari konsumen.

Dalam rangka mensosialisasikan berbagai keunggulan produk benih

hortikultura yang dihasilkan oleh CV. Multi Global Agrindo (MGA) ditempuh

dengan berbagai cara, sehingga konsumen benar-benar meyakini posisi

keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut. Salah satu media sosialisasi dari

CV. MGA yaitu dengan mengadakan penyuluhan kepada kelompok-kelompok

tani tentang produk benih hortikultura tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk

meyakinkan konsumen khususnya petani untuk menggunakan produk benih dari

CV. MGA secara bertahap dan terus-menerus. Maka secara tidak langsung

konsumen tersebut dapat membantu menyebarluaskan kepada calon konsumen

atau petani yang lainnya.

2.4.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam mengembangkan bauran pemasarannya, CV. Multi Global Agrindo

(MGA) menggunakan 4 (empat) variabel sebagai berikut :

1. Produk

Ada 24 varietas yang telah ditemukan oleh para breeder di CV. MGA

tersebut, varietas tersebut adalah :

A. Melon, meliputi 4 varietas :

a) Melon SUMO

b) Melon LADIKA

c) Melon MAI 116

d) Melon MAI 199

B. Semangka, meliputi 3 varietas :

a) Semangka METAL

b) Semangka REDDI

c) Semangka RED TOP

C. Tomat, meliputi 3 varietas :

a) Tomat TIA

b) Tomat MAESTRO

c) Tomat TITANIK

13

Page 14: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

D. Cabe, meliputi 2 varietas :

a) Cabe PERTIWI

b) Cabe REKAB

E. Terong, meliputi 3 varietas :

a) Terong JELITA

b) Terong TEHO

c) Terong SI LILA

F. Pare, meliputi 3 varietas :

a) Pare MUTIA

b) Pare PETRA

c) Pare JAMRUD

G. Kacang panjang, meliputi 2 varietas :

a) Kacang panjang BAPAN

b) Kacang panjang DADUNG HIJAU

H. Buncis, meliputi 1 varietas :

a) Buncis CITRA

14

Page 15: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

2. Harga

Penentuan harga haruslah tepat dan harga harus dapat bersaing demi

kelangsungan hidup perusahaan. CV. Mulia Agrindo (MGA) menentukan

harga produk benih berdasarkan kualitas atau mutu benih itu sendiri. Berikut

ini daftar harga benih holtikultura (Hybrid F1) :

Untuk lebih menarik calon konsumen sekaligus untuk meningkatkan

volume penjualan, maka CV. Multi Global Agrindo (MGA) memiliki strategi

pemasaran yaitu berupa potongan-potongan harga dengan besaran tertentu.

Potongan harga tersebut diberikan baik kepada toko besar atau agen, maupun

kepada toko kecil atau pengecer. Adapun sistem pemberian potongan harga

tersebut adalah sebagai berikut :

A. Pembayaran dari RI (toko besar/agen)

a) Cash mendapat potongan 6%

b) 10 s/d 15 hari setelah penerimaan barang mendapat potongan 4%

c) 16 s/d hari setelah penerimaan barang mendapat potongan 2%

d) 26 s/d 25 hari setelah penerimaan barang harga normal

15

Page 16: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

B. Pembayaran dari R2 (toko kecil)

a) Cash mendapat potongan 4%

b) 10 s/d 15 hari setelah penerimaan barang mendapat potongan 2%

c) 16 s/d 30 hari setelah penerimaan barang harga normal

3. Promosi

Dalam meningkatkan pemasaran produknya CV. Multi Global Agrindo

(MGA) telah melakukan serangkaian kegiatan promosi, antara lain :

A. Personal Selling

CV. Multi Global Agrindo (MGA) mengadakan pendekatan secara

personal dengan konsumen ataupun relasi, guna melayani pembelian

maupun pemesanan secara langsung. Menyadari betapa pentingnya

promosi, maka dalam rangka personal selling tersebut perusahaan ini

mengupayakan semaksimal mungkin untuk memberikan penjelasan

kepada calon konsumen melalui keunggulan-keunggulan produknya.

B. Publisitas

Kegiatan publisitas yang dilakukan CV. Multi Global Agrindo (MGA)

berupa pameran dan pembuatan demplot (petak percontohan). Pameran

bertujuan untuk lebih memperkenalkan produk-produk benih yang

dihasilkan, baik dalam lingkup kabupaten, provinsi, bahkan sampai ke

tingkat nasional. Kegiatan pameran ini ternyata cukup efektif dalam

rangka mempromosikan produk. Pembuatan petak-petak percontohan

(demplot) merupakan kegiatan visual untuk menyakinkan pada masyarakat

luas dalam hal ini konsumen, melalui pengamatan langsung di lapangan

terhadap kebenaran dan keunggulan produk yang dihasilkan.

4. Distribusi

Untuk memudahkan atau memperlancar agar hasil produksinya

perusahaan memerlukan arus pemasaran atau saluran distribusi. Saluran

distribusi merupakan hal penting dalam lalu lintas perdagangan dari produsen

ke konsumen. Saluran distribusi yang dilakukan CV. MGA dapat di gambarkan

sebagai berikut :

16

Page 17: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

A. Produsen Konsumen

Dalam hal ini perusahaan tidak melakukan penjualan dari rumah ke rumah

dengan tenaga penjual, melainkan para konsumen secara langsung datang

ke perusahaan. Biasanya konsumen CV. MGA ini berasal dari kalangan

petani setempat dan daerah-daerah lain yang relatif dekat.

B. Produsen Pengecer (kios-kios pertanian) Konsumen

Pada saluran ini perusahaan menyalurkan produknya atas pesanan dari

kios-kios pertanian, untuk selanjutnya produk tersebut dijual lagi kepada

konsumen atau petani. Dalam saluran distribusi ini pihak CV. MGA

memberikan imbalan berupa potongan harga kepada kios-kios pertanian

tersebut dengan besaran tertentu.

2.5 Peluang Pasar dan Analisis SWOT

Peluang pasar merupakan hal yang harus dapat diindetifikasi oleh

perusahaan. Hal ini dikarenakan tidak akan ada perusahaan yang dapat

mengandalkan produk dan pasar saat ini untuk selamanya (Kotler dan Amstrong,

1992). Peluang pasar untuk produk hortikultura masih terbuka lebar karena

konsumsi produk tanaman hortikultura setiap tahunnya selalu mengalami

peningkatan.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Sthrengths) dan peluang (Opportunities), dan secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Jadi, analisis

SWOT membandingkan antara faktor eksternal (Peluang dan Ancaman) dengan

faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan).

Matrik SWOT adalah alat yang digunakan dalam menyusun faktorfaktor

strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara

jelas bagaimana peluang dan ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki (Rangkuti, 2006).

17

Page 18: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

Guna menghadapi hal tersebut maka bagian pemasaran harus memberikan

pelayanan yang baik agar konsumen merasa puas dan akan membeli lagi produk

di CV. Multi Global Agrindo. Selain itu bagian pemasaran harus memilih strategi

yang tepat agar omset penjualan dapat meningkat. Selain pelayanan dan strategi

pemasaran yang tepat hal lain yang perlu perhatikan adalah kondisi pasar.

18

Page 19: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. CV. MGA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi benih

Hibrida (F1) khususnya tanaman hortikultura.

2. Sistem manajemen pemasaran yang diterapkan oleh CV. Multi Global

Agrindo meliputi perencanaan dan analisis pasar, pelaksanaan dan

pengawasan pemasaran serta strategi pemasaran.

3. Segmentasi pasar yang digunakan CV. Multi Global Agrindo (MGA) adalah

segmentasi geografis yaitu dengan cara memasarkan produknya ke daerah-

daerah atau pasar tertentu. Daerah pemasarannya meliputi Pulau Jawa dan

sebagian lagi di luar Pulau Jawa. Namun untuk sementara ini Pulau Jawa

adalah wilayah pemasaran yang paling potensial.

3.2 Saran

1. Pengembangan di bagian R&D (Research and Development) sehingga dapat

meningkatkan ketrampilan dan menambah pengalaman dalam bidang benih

Hibrida (FI).

2. Memberikan motifasi kepada para R&D (Research and Development) untuk

selalu berusaha menemukan varietas baru, serta karyawan CV. Multi Global

Agrindo untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kerja

sehingga perusahaan akan lebih maju dan dapat bersaing dengan perusahaan

lain khusunya perusahaan yang bergerak dibidang produksi benih hibrida

(FI).

3. Mempertimbangkan untuk lebih memperluas daerah pemasaran, khususnya

di daerah-daerah lain yang cocok untuk pengembangan hortikultura namun

belum terjangkau oleh produk CV. MGA.

19

Page 20: 76402633 Industri Perbenihan Contoh Kasus

DAFTAR PUSTAKA

RyandaniS. K. 2005. Analisis Strategi Pemasaran Benih Hortikultura di CV. Multi Global Agrindo (MGA) Karanganyar. Tugas akhir Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Solo (UNS). Melalui: <http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=1399> [14/11/11].

Wahyono, Wawan Ardi. 2011. Budidaya Melon (Cucumis Melo L) Untuk Produksi Benih di Multi Global Agrindo (MGA) Karangpandan Karanganyar. Tugas akhir Fakultas Pertanian Program Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertanaman, Universitas Negeri Solo (UNS). Melalui: <http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=19547> [14/11/11].

Suharto, Hery. 2007. Pembenihan semangka (citrullus vulgaris, scard) di CV. Multi Global Agrindo. Tugas akhir Fakultas Pertanian Program Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertanaman, Universitas Negeri Solo (UNS). Melalui: <http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=4388> [14/11/11].

Prasojo. 2007. Pembenihan melon (Cucumis melo L.) di CV. Multi Global Agrindo Karangpandan. Tugas akhir Fakultas Pertanian Program Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertanaman, Universitas Negeri Solo (UNS). Melalui: <http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=5482> [14/11/11].

20