Upload
dickdoyo-lankgenk-w
View
127
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INDUSTRI PERBENIHAN
ANALISIS PERUSAHAAN BENIH CV. MULTI
GLOBAL AGRINDO (MGA)
“Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Industri Perbenihan”
Disusun Oleh Kelompok 2:
Prestilia Ningrum 150310080098
Wendi Irawan D 150310080137
Indah Dian Ning 150310080144
Kelas: Agribisnis C
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
20111
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya
bekerja sebagai petani. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang
memberikan kontribusi besar dalam perekonomian nasional, yaitu ditinjau dari
peranannya baik dalam perekonomian nasional, penyerapan tenaga kerja, maupun
pemasukan devisa non migas.
Dalam dunia pertanian, untuk mendapatkan produksi yang tinggi dan
kualitas baik harus digunakan benih yang berkualitas. Untuk mendapatkan benih
yang berkualitas, diperlukan kerjasama antara sektor pertanian dan sektor industri
untuk menciptakan suatu bentuk kegiatan usaha dalam produksi benih. Kerja sama
ini turut menyertakan para pemulia tanaman untuk menghasikan benih-benih
tanaman sayuran dan buah-buahan yang memiliki sifat unggul dari segi genetik,
adaptasi lingkungan, dan daya tahan terhadap hama. Sehingga tanaman yang
dihasilkan produksi serta kualitasnya tinggi.
Salah satu terobosan dalam bidang pertanian yang bergerak di bidang plant
breeding, produksi benih dan pemasaran benih yaitu di CV. Multi Global Agrindo
yang didirikan pada tahun 1998. Beberapa varietas unggul pada tanaman
hortikultura yang berhasil ditemukan di CV. MGA khususnya sayuran dan buah-
buahan. Jenis sayur di antaranya : kacang panjang, buncis, pare tomat, cabai dan
terung. Jenis buah: melon dan semangka. Varietas yang dihasilkan antara lain:
Melon Sumo 28, Mai 119, Mai 116, Ladika 108; Semangka Metal 206, Reddi
227, Redtop 212; Tomat Buba 426, Tia 403, Maestro 414; Kacang panjang Bapan,
Dadung Hijau, Rampak Hijau; Buncis Citra; Cabai Rekab, Pertiwi; Pare Mutia
747, Petra 756, Jamrud 707 dan Terong Jelita 568, Silia 505, Teho 555. Dengan
adanya pengembangan berbagai varietas baru, maka perusahaan akan lebih maju
dan dapat bersaing dengan perusahaan lain khususnya perusahaan yang bergerak
dibidang produksi benih hibrida atau F1.
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar mahasiswa mengetahui dan
memahami tentang analisis kategori produk, penggunaan teknologi, dan strategi
bisnis yang dilakukan oleh CV. Multi Global Agrindo (MGA).
1.3 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah melalui studi
pustaka yang bersumber dari media elektronik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Umum Perusahaan
2.1.1 Sejarah Umum Perusahaan
CV. Multi Global Agrindo (MGA) adalah badan usaha yang bergerak di
bidang perbenihan, khususnya bidang pemuliaan tanaman (Breeding). Kegiatan
Breeding (pemuliaan tanaman) di CV. Multi Global Agrindo (MGA) yang
berkedudukan di Karanganyar sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1980, akan
tetapi pada waktu itu belum menggunakan wadah yang bernama MGA. Pada
waktu itu kegiatan breeding mula-mula bertempat di rumah Bapak Mulyono
Herlambang di Jalan Raya Solo-Tawangmangu km.30, Desa Gerdu Blero,
Karangpandan kabupaten Karanganyar. Jantung dari kegiatan breeding ini adalah
R&D (Riset and Development). R&D adalah kegiatan penelitian dan
pengembangan varietas baru, maksudnya setelah CV. MGA mengadakan
penelitian-penelitian terhadap varietas baru, varietas tersebut dikembangkan
menjadi varietas-varietas unggul berkualitas tinggi. Akibat besarnya pembiayaan
R&D ini, kegiatan pemuliaan tanaman di CV. MGA sempat mengalami
kemandegan karena kekurangan pembiayaan. Akan tetapi pada tahun 1993 oleh
Bapak Mulyono Herlambang yang tidak lain adalah pendiri CV. MGA, kegiatan
pemuliaan tanaman tersebut dihidupkan kembali. Baru pada tahun 1998
didirikanlah CV. Multi Global Agrindo (MGA) sebagai wadah kegiatan
pemuliaan tanaman, yang berkedudukan di Karanganyar tepatnya di Jalan Raya
Solo-Tawangmangu Km. 30, Desa Gerdu Blero, Karangpandan Kabupaten
Karanganyar. CV. MGA memasarkan produknya dengan merek “Tunas Berlian”.
4
Adapun tahapan sejarah berdirinya CV. MGA adalah:
CV Multi Global Agrindo mempunyai lahan produksi ± 10 Ha. Lahan
tersebut merupakan lahan kepemilikan sendiri dan lahan sewaan yang tersebar di
daerah karanganyar. Lahan MGA antara lain terletak di daerah Singit, Bangsri,
Bolong, Salam dan STA (Sub Terminal Agribisnis). Dengan awal produksi benih
tahun 2004 dan mulai pemasaran tahun 2005 yang tersebar baik di pulau Jawa
maupun di luar pulau Jawa dan bahkan sampai ke luar negeri seperti Jepang.
Meskipun baru berdiri ± 11 tahun namun CV MGA telah banyak menerima
penghargaan antara lain: tahun 2003 Pengembangan Usaha Hortikultura dari
Dirjen Bina Produksi Hortikultura, tahun 2004 Pengembangan benih Hortikultura
dari Presiden RI, tahun 2004 SIDDHA KERTA dari Menteri Negara Riset dan
Teknologi serta tahun 2005 Pemulia Tanaman dari HKTI. Dengan latar belakang
ini maka CV. MGA diharapkan bisa berperan sebagai pelopor Breeding di
Indonesia untuk menghasilkan benih unggul hibrida (F1) bermutu tinggi yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri.
2.1.2 Lokasi Perusahaan
Lahan CV. Multi Global Agrindo (MGA) berlokasi di Jalan Raya Solo-
Tawangmangu Km. 30, Desa Gerdu Blero, Karangpandan, Kabupaten
Karanganyar. Terletak pada ketinggian 450 – 490 meter dpl (diatas permukaan
laut), berudara sejuk, dengan luas kebun ± 10 ha. Suhu udara sekitar kebun
bervariasi atau berubah-ubah yaitu 240 – 310 C. Dengan curah hujan rata-rata 5
3.150 mm/th. Kelembaban udara rata-rata sebesar 61 – 91 persen. Keadaan tanah
di CV. MGA merupakan jenis tanah latosol dengan kemiringan lahan kurang lebih
15o dan pH tanah 6,5 – 7,0.
2.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi CV. Multi Global Agrindo :
2.1.4 Fungsi Perusahaan
CV Multi Global Agrindo mempunyai beberapa fungsi antara lain:
1. Mengumpulkan beberapa plasma nutfah dari seluruh dunia
2. Pembentukan Seed Bank
3. Melaksanakan Research and Development (R&D)
4. Mengadakan uji multi lokasi di dalam dan luar negeri
5. Produksi benih hybrid unggul bermutu tinggi
6. Pemasaran benih dalam dan luar negeri
7. Kemitraan dengan pelaku agribisnis dan pemerintah
6
8. Peningkatan sumber daya manusia dan kesejahteraan karyawan
9. CV. MGA sebagai pelopor Breeding di indonesia untuk menghasilkan benih
unggul hybrid F1 bermutu tinggi memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar
negeri
2.1.5 Ruang Lingkup Usaha
Sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Rumah Tangga-nya, CV. Multi
Global Agrindo (MGA) bergerak dalam bidang konsultan, perdagangan hasil
bumi, kontraktor, dan perbenihan. Akan tetapi sekarang ini CV. Multi Global
Agrindo (MGA) lebih menfokuskan kegiatan usahanya dalam bidang perbenihan,
dengan melakukan pemuliaan tanaman (breeding). Berikut ini urutan langkah-
langkah kerja breeding (pemuliaan tanaman) yang dilakukan oleh CV. Multi
Global Agrindo (MGA) :
1. Pegumpulan plasma nuftah
2. Penggaluran
3. Test Cross (istilah CV. MGA)
4. Tes Kombinasi (istilah CV. MGA)
5. Seleksi calon varietas
6. Uji multi Lokasi
7. Pelepasan Varietas
8. Produksi benih
9. Sertifikasi benih
10. Pemasaran
Sejalan dengan R&D yang tidak henti-hentinya dilakukan oleh CV. Multi
Global Agrindo (MGA) dalam kurun waktu kurang lebih 12 tahun antara tahun
1993-2005 telah menghasilkan 24 varietas baru. Penemuan varietas baru ini
merupakan akumulasi pula dari kegiatan R&D tahun-tahun sebelumnya semenjak
tahun 1980. Dari 24 varietas baru yang lahir, telah terdapat 10 varietas baru yang
telah dilepas/mendapat SK Menteri Pertanian dan 14 varietas telah diajukan untuk
proses pelepasan varietas. Varietas tersebut antara lain :
1. Terong : JELITA dan SI LILA.
7
2. Melon : MAI 116, MAI 119, SUMO, LADIKA.
3. Tomat : MAESTRO, TIA, TITANIK.
4. Semangka : RED TOP, METAL, REDDI.
5. Timun : TINA, TERA.
6. Cabe : PERTIWI, REKAB.
7. Pare : MUTIA, PETRA, JAMRUD.
8. Kacang panjang : BAPAN, DADUNG HIJAU.
9. Buncis : CITRA
10. Sawi : SERA-SERA
2.1.6 Pengelolaan Perusahaan
Beberapa kegiatan pengelolaan yang dilakukan CV. Multi Global Agrindo
Karangpandan, selaku pengelola Perusahaan Benih yang mencakup tiga hal,
yaitu :
1. Pengelolaan Lahan
CV Multi Global Agrindo mempunyai lahan ± 10 ha, dengan
pembagian rata-rata 4 ha terletak di STA (Sub Terminal Agribisnis )
digunakan untuk display tanaman sayuran dan untuk produksi benih, 2 ha
terletak di Desa Bolong untuk uji multilokasi terhadap benih-benih induk, 1
ha terletak di Desa Singit yang digunakan untuk menanam tanaman buah-
buahan untuk produksi benih, 1 ha terletak di Desa Bangsri digunakan
display tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran untuk produksi benih dan 2
ha terletak di daerah Salam, digunakan untuk menanam tanaman sayuran
dan buah-buahan akan tetapi, hanya diambil bunga pejantannya, dengan
lahan relatif cukup luas perusahaan ini mampu memproduksi benih yang
dapat dipasarkan baik dalam negeri maupun luar negeri .
2. Pengelolaan Tenaga Kerja
Keberhasilan dalam suatu perusahaan dapat dicapai dengan
pengelolaan tenaga kerja yang baik, hal ini dapat dilihat dari semangat para
pekerja, sehingga akan berhasil pula dalam pengelolaan tanaman, demikian
sebaliknya apabila gagal dalam pengelolaan tenaga kerja dapat
menimbulkan perlakuan kurang baik terhadap tanaman, bila hal ini terjadi
8
produksi tanaman akan terganggu, oleh sebab itu pendekatan sosial secara
kekeluargaan kepada buruh tani, penting dilakukan agar menciptakan
suasana kerja yang baik.
Jumlah tenaga kerja yang ada di CV. Multi Global Agrindo adalah
200 karyawan yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan misalnya lahan
pada kondisi pratanam dan kondisi pemeliharaan membutuhkan tenaga kerja
lebih banyak, hal ini disebabkan pada kondisi itu banyak kegiatan-kegiatan
yang harus dilakukan yaitu; pengolahan tanah, dan perawatan tanaman. Hal
ini berbeda pada kondisi panen dan pasca panen yang membutuhkan tenaga
kerja lebih sedikit karena waktu panen yang tidak serentak antara lahan satu
dengan lahan yang lain.
Pekerjaan yang berat, seperti; pada saat pengolahan tanah, pengairan
dan sprayer dapat dilakukan oleh tenaga kerja pria sedangkan, pekerjaan
lainnya seperti memupuk, memangkas, menyerbukkan dan pemanenan
biasanya dilakukan oleh tenaga kerja wanita karena pekerjaan seperti ini
memerlukan ketelitian, kesabaran dan ketelatenan. Disamping itu, untuk
meningkatkan kinerja bagi karyawan diadakan rapat harian yang
dilaksanakan seminggu sekali, yaitu pada hari rabu. Hal ini dilaksanakan
untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi dan sebagai
tempat untuk melaporkan kegiatan dalam satu minggu. Dengan ini
diharapkan jajaran manjemen dapat mengetahui kondisi di lahan maupun di
dalam tubuh perusahaan. Rapat di hadiri oleh seluruh kepala lahan
(mandor) dan staff perusahaan yang dipimpin seorang direktur.
Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan khususnya bagi
staff perusahaan, diselenggarakan study banding ke luar negeri yang
diadakan setiap satu tahun sekali. Negara yang dituju antara lain Jepang,
Thailand dan Korea. Dengan study banding ini diharapkan para staff dapat
mengetahui serta membandingkan teknologi pertanian khususnya dibidang
perbenihan dimasing-masing negara.
3. Pemasaran Hasil Produksi
9
Setelah komoditas produksi mendapatkan pasar, kemampuan produki
harus dapat dipertahankan sebaik-baiknya baik dari segi kualitas, kuantitas
dan kontinuitasnya. Dengan demikian, agribisnis yang dijalankan dapat
menunjukkan neraca yang baik dan mampu mempertahankan hubungan
yang aktif dengan para langganan. Pemasaran untuk benih selama ini hanya
di fokuskan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan di luar Jawa
hanya melayani pesanan dalam jumlah besar. Selain itu, untuk menunjang
pemasaran dan menarik minat dari konsumen CV. Multi Global Agrindo
(MGA) juga mengikuti pameran-pameran hasil produksi pertanian dan
membentuk petani binaan di daerah sentra pertanian, antara lain Ngawi,
Magelang, Kebumen, Siliwangi, Purwodadi. Petani binaan ini dipantau serta
diarahkan oleh staff yang ditunjuk oleh perusahaan terhadap benih yang di
pasarkan. Sehingga petani dapat mengetahui dan mengenal baik-buruk
benih dari CV. Multi Global Agrindo (MGA).
2.2 Perencanaan dan Analisis Pasar
Perencanaan dalam manajemen pemasaran memegang peranan yang sangat
penting (Kotler dan Amstrong, 1996). Perencanan pada bagian pemasaran di CV.
Multi Global Agrindo dibuat berdasarkan hasil rapat bulanan dengan membuat
targetan penjualan dengan volume keseluruhan penjualan harus mencapai Rp 50
juta – Rp 60 juta per bulan dari total berbagai daerah pemasaran. Selain itu, juga
menentukan jadwal promosi atau pengiriman sampel dan brosur ke daerah.
Adapun evaluasi dan strategi perencanaan biasanya dilakukan setiap rapat
mingguan yang dihadiri oleh bagian pemasaran dan pimpinan perusahaan.
Analisis pasar dalam suatu perencanan juga diperhatikan oleh CV. Multi
Global Agrindo. Dengan menganalisis pasar dapat mengidentifikasikan daerah
sasaran, kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, dapat menunjukkan
seberapa jauh penawaran yang bisa memberikan kepuasaan pada konsumen.
2.3 Pelaksanaan dan Pengawasan Pemasaran
10
Perencanaan yang di buat di CV. Multi Global Agrindo dikoordinir oleh
bagian Sales dan Field Trainer Assistant (FTA). Adapun tugas dan tanggung
jawab di bagian sales antara lain membuat strategi penjualan, melakukan
penjualan dan memilih agen dan toko saprodi yang bonafid, menerima
pembayaran dari agen atau toko saprodi dan penyetor uang penjualan ke
perusahaan atau sub bagian keuangan. Melaporkan hasil penjualan dan sisa stok di
toko setiap bulannya serta melaporkan permasalahan penjualan. Sedangkan tugas
dan tanggung jawab bagian FTA adalah mendorong omset penjualan sales,
melakukan penyuluhan kepada petani didaerah pemasaran baru dan
pengembangan atau pemantapan sentra, pengembangan metoda budidaya,
membantu informasi pasar produk serta memberi masukan kepada bagian R&D
dan produksi.
Pengawasan manajemen pemasaran dapat dilakukan dengan melihat laporan
pemasaran yang meliputi laporan keuangan, kegiatan team dan laporan penjualan.
Serta melihat dari distibusi produk ke pasar dengan melakukan cheking terhadap
sales dan stok opname di toko. Disamping itu, perusahaan juga menilai kinerja
sales dan FTA. Selain melakukan pengawasan kinerja bagian pemasaran juga
melakukan pengawasan pada produk yang akan dipasarkan dengan cara mengecek
daya tumbuh benih setiap 3 bulan sekali yang disimpan dalam gudang.
2.4 Strategi Pemasaran
2.4.1 Segmentasi Pasar
Dalam memasarkan produknya CV. Multi Global Agrindo (MGA)
cenderung menggunakan segmentasi geografis, karena produk benih hortikultura
yang dihasilkan cocok ditanam pada daerah-daerah tertentu yang memiliki
ketinggian tempat sedang sampai tinggi (antara 200 meter – lebih dari 1000 meter
di atas permukaan air laut). Variabel lain yang berkaitan dengan persyaratan
geografis adalah tingkat kesuburan tanah, curah hujan dan tingkat kelembaban
udara. Oleh sebab itu, pemasaran produk benih holtikultura yang memiliki
kesesuaian dengan keadaan geografis tersebut di atas.
11
Benih hortikultura produk CV. Multi Global Agrindo (MGA) telah
dipasarkan ke sentra-sentra pengembangan hortikultura baik yang ada yang di
Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa, yaitu :
1. Melon, di. wilayah Surakarta, Magelang, Ngawi, Yogyakarta, Purwodadi
kemudian berkembang sampai ke daerah Brebes, Jepara, Pekalongan,
Kendal dan Ponorogo.
2. Semangka, di sebagian wilayah Surakarta, Yogyakarta, Malang dan
Banyuwangi.
3. Cabai, timun, terong, kacang panjang, pare, tomat tersebar di hampir seluruh
Pulau Jawa.
4. Sawi dan buncis, ke daerah-daerah dataran tinggi, misalnya Wonosobo,
Magelang, Pemalang, Boyolali, Malang, Bogor dan Bandung.
5. Beberapa benih dipasarkan ke luar Pulau Jawa, yaitu di wilayah Sumatera
Utara dan Sumatera Selatan.
2.4.2 Target Pasar (Targeting)
Dalam memilih pasar sasarannya CV. Multi Global Agrindo (MGA) lebih
berkonsentrasi pada segmen tunggal atau disebut juga sebagai Concentrated
Marketing. Konsentrasi cakupan segmen pasar secara selektif diarahkan pada
konsumen yang betul-betul bergerak di bidang usaha hortikultura. Secara riil,
seleksi pasar ini bertujuan untuk memperoleh penghematan dan untuk
mendapatkan posisi pasar yang kuat. Posisi pasar yang kuat dapat dicapai dengan
cara memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan menjaga reputasi
perusahaan di mata konsumen. Hal ini terbukti dengan citra yang dimiliki oleh
CV. Multi Global Agrindo (MGA) yang terkenal sebagai perusahaan yang
memproduksi benih hortikultura berkualitas tinggi.
Namun demikian strategi ini juga mengandung resiko lebih besar terutama
apabila mulai banyak muncul pesaing-pesaing yang ingin masuk pada segmen ini,
sehingga perusahaan dapat goyah. Untuk mengantisipasi dan mengatasi ancaman
tersebut, CV. Multi Global Agrindo (MGA) memutuskan untuk bertahan pada
segmen ini namun harus disertai dengan peningkatan mutu atau kualitas dari
12
produk benih yang dihasilkan, agar dapat lebih menarik dan mempertahankan
kepercayaan dari konsumen.
Dalam rangka mensosialisasikan berbagai keunggulan produk benih
hortikultura yang dihasilkan oleh CV. Multi Global Agrindo (MGA) ditempuh
dengan berbagai cara, sehingga konsumen benar-benar meyakini posisi
keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut. Salah satu media sosialisasi dari
CV. MGA yaitu dengan mengadakan penyuluhan kepada kelompok-kelompok
tani tentang produk benih hortikultura tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk
meyakinkan konsumen khususnya petani untuk menggunakan produk benih dari
CV. MGA secara bertahap dan terus-menerus. Maka secara tidak langsung
konsumen tersebut dapat membantu menyebarluaskan kepada calon konsumen
atau petani yang lainnya.
2.4.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Dalam mengembangkan bauran pemasarannya, CV. Multi Global Agrindo
(MGA) menggunakan 4 (empat) variabel sebagai berikut :
1. Produk
Ada 24 varietas yang telah ditemukan oleh para breeder di CV. MGA
tersebut, varietas tersebut adalah :
A. Melon, meliputi 4 varietas :
a) Melon SUMO
b) Melon LADIKA
c) Melon MAI 116
d) Melon MAI 199
B. Semangka, meliputi 3 varietas :
a) Semangka METAL
b) Semangka REDDI
c) Semangka RED TOP
C. Tomat, meliputi 3 varietas :
a) Tomat TIA
b) Tomat MAESTRO
c) Tomat TITANIK
13
D. Cabe, meliputi 2 varietas :
a) Cabe PERTIWI
b) Cabe REKAB
E. Terong, meliputi 3 varietas :
a) Terong JELITA
b) Terong TEHO
c) Terong SI LILA
F. Pare, meliputi 3 varietas :
a) Pare MUTIA
b) Pare PETRA
c) Pare JAMRUD
G. Kacang panjang, meliputi 2 varietas :
a) Kacang panjang BAPAN
b) Kacang panjang DADUNG HIJAU
H. Buncis, meliputi 1 varietas :
a) Buncis CITRA
14
2. Harga
Penentuan harga haruslah tepat dan harga harus dapat bersaing demi
kelangsungan hidup perusahaan. CV. Mulia Agrindo (MGA) menentukan
harga produk benih berdasarkan kualitas atau mutu benih itu sendiri. Berikut
ini daftar harga benih holtikultura (Hybrid F1) :
Untuk lebih menarik calon konsumen sekaligus untuk meningkatkan
volume penjualan, maka CV. Multi Global Agrindo (MGA) memiliki strategi
pemasaran yaitu berupa potongan-potongan harga dengan besaran tertentu.
Potongan harga tersebut diberikan baik kepada toko besar atau agen, maupun
kepada toko kecil atau pengecer. Adapun sistem pemberian potongan harga
tersebut adalah sebagai berikut :
A. Pembayaran dari RI (toko besar/agen)
a) Cash mendapat potongan 6%
b) 10 s/d 15 hari setelah penerimaan barang mendapat potongan 4%
c) 16 s/d hari setelah penerimaan barang mendapat potongan 2%
d) 26 s/d 25 hari setelah penerimaan barang harga normal
15
B. Pembayaran dari R2 (toko kecil)
a) Cash mendapat potongan 4%
b) 10 s/d 15 hari setelah penerimaan barang mendapat potongan 2%
c) 16 s/d 30 hari setelah penerimaan barang harga normal
3. Promosi
Dalam meningkatkan pemasaran produknya CV. Multi Global Agrindo
(MGA) telah melakukan serangkaian kegiatan promosi, antara lain :
A. Personal Selling
CV. Multi Global Agrindo (MGA) mengadakan pendekatan secara
personal dengan konsumen ataupun relasi, guna melayani pembelian
maupun pemesanan secara langsung. Menyadari betapa pentingnya
promosi, maka dalam rangka personal selling tersebut perusahaan ini
mengupayakan semaksimal mungkin untuk memberikan penjelasan
kepada calon konsumen melalui keunggulan-keunggulan produknya.
B. Publisitas
Kegiatan publisitas yang dilakukan CV. Multi Global Agrindo (MGA)
berupa pameran dan pembuatan demplot (petak percontohan). Pameran
bertujuan untuk lebih memperkenalkan produk-produk benih yang
dihasilkan, baik dalam lingkup kabupaten, provinsi, bahkan sampai ke
tingkat nasional. Kegiatan pameran ini ternyata cukup efektif dalam
rangka mempromosikan produk. Pembuatan petak-petak percontohan
(demplot) merupakan kegiatan visual untuk menyakinkan pada masyarakat
luas dalam hal ini konsumen, melalui pengamatan langsung di lapangan
terhadap kebenaran dan keunggulan produk yang dihasilkan.
4. Distribusi
Untuk memudahkan atau memperlancar agar hasil produksinya
perusahaan memerlukan arus pemasaran atau saluran distribusi. Saluran
distribusi merupakan hal penting dalam lalu lintas perdagangan dari produsen
ke konsumen. Saluran distribusi yang dilakukan CV. MGA dapat di gambarkan
sebagai berikut :
16
A. Produsen Konsumen
Dalam hal ini perusahaan tidak melakukan penjualan dari rumah ke rumah
dengan tenaga penjual, melainkan para konsumen secara langsung datang
ke perusahaan. Biasanya konsumen CV. MGA ini berasal dari kalangan
petani setempat dan daerah-daerah lain yang relatif dekat.
B. Produsen Pengecer (kios-kios pertanian) Konsumen
Pada saluran ini perusahaan menyalurkan produknya atas pesanan dari
kios-kios pertanian, untuk selanjutnya produk tersebut dijual lagi kepada
konsumen atau petani. Dalam saluran distribusi ini pihak CV. MGA
memberikan imbalan berupa potongan harga kepada kios-kios pertanian
tersebut dengan besaran tertentu.
2.5 Peluang Pasar dan Analisis SWOT
Peluang pasar merupakan hal yang harus dapat diindetifikasi oleh
perusahaan. Hal ini dikarenakan tidak akan ada perusahaan yang dapat
mengandalkan produk dan pasar saat ini untuk selamanya (Kotler dan Amstrong,
1992). Peluang pasar untuk produk hortikultura masih terbuka lebar karena
konsumsi produk tanaman hortikultura setiap tahunnya selalu mengalami
peningkatan.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Sthrengths) dan peluang (Opportunities), dan secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Jadi, analisis
SWOT membandingkan antara faktor eksternal (Peluang dan Ancaman) dengan
faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan).
Matrik SWOT adalah alat yang digunakan dalam menyusun faktorfaktor
strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara
jelas bagaimana peluang dan ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki (Rangkuti, 2006).
17
Guna menghadapi hal tersebut maka bagian pemasaran harus memberikan
pelayanan yang baik agar konsumen merasa puas dan akan membeli lagi produk
di CV. Multi Global Agrindo. Selain itu bagian pemasaran harus memilih strategi
yang tepat agar omset penjualan dapat meningkat. Selain pelayanan dan strategi
pemasaran yang tepat hal lain yang perlu perhatikan adalah kondisi pasar.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. CV. MGA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi benih
Hibrida (F1) khususnya tanaman hortikultura.
2. Sistem manajemen pemasaran yang diterapkan oleh CV. Multi Global
Agrindo meliputi perencanaan dan analisis pasar, pelaksanaan dan
pengawasan pemasaran serta strategi pemasaran.
3. Segmentasi pasar yang digunakan CV. Multi Global Agrindo (MGA) adalah
segmentasi geografis yaitu dengan cara memasarkan produknya ke daerah-
daerah atau pasar tertentu. Daerah pemasarannya meliputi Pulau Jawa dan
sebagian lagi di luar Pulau Jawa. Namun untuk sementara ini Pulau Jawa
adalah wilayah pemasaran yang paling potensial.
3.2 Saran
1. Pengembangan di bagian R&D (Research and Development) sehingga dapat
meningkatkan ketrampilan dan menambah pengalaman dalam bidang benih
Hibrida (FI).
2. Memberikan motifasi kepada para R&D (Research and Development) untuk
selalu berusaha menemukan varietas baru, serta karyawan CV. Multi Global
Agrindo untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kerja
sehingga perusahaan akan lebih maju dan dapat bersaing dengan perusahaan
lain khusunya perusahaan yang bergerak dibidang produksi benih hibrida
(FI).
3. Mempertimbangkan untuk lebih memperluas daerah pemasaran, khususnya
di daerah-daerah lain yang cocok untuk pengembangan hortikultura namun
belum terjangkau oleh produk CV. MGA.
19
DAFTAR PUSTAKA
RyandaniS. K. 2005. Analisis Strategi Pemasaran Benih Hortikultura di CV. Multi Global Agrindo (MGA) Karanganyar. Tugas akhir Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Solo (UNS). Melalui: <http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=1399> [14/11/11].
Wahyono, Wawan Ardi. 2011. Budidaya Melon (Cucumis Melo L) Untuk Produksi Benih di Multi Global Agrindo (MGA) Karangpandan Karanganyar. Tugas akhir Fakultas Pertanian Program Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertanaman, Universitas Negeri Solo (UNS). Melalui: <http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=19547> [14/11/11].
Suharto, Hery. 2007. Pembenihan semangka (citrullus vulgaris, scard) di CV. Multi Global Agrindo. Tugas akhir Fakultas Pertanian Program Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertanaman, Universitas Negeri Solo (UNS). Melalui: <http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=4388> [14/11/11].
Prasojo. 2007. Pembenihan melon (Cucumis melo L.) di CV. Multi Global Agrindo Karangpandan. Tugas akhir Fakultas Pertanian Program Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertanaman, Universitas Negeri Solo (UNS). Melalui: <http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=5482> [14/11/11].
20