70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    1/43

    i

    KATA PENGANTAR

    Dalam rangka menjalankan amanat Pasal 25 ayat (3) Undang-Undang

    Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus

    Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, telah

    ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Lembaga

    Musyawarah Kelurahan (LMK).

    Lahirnya LMK sejalan dengan akan berakhirnya masa bhakti Dewan

    Kelurahan (Dekel) periode 2006-2011. Peralihan dari Dekel menjadi LMK

    bukan hanya perubahan nama, namun menyangkut beberapa hal yang

    berbeda antara dua lembaga kemasyarakatan tersebut.

    LMK merupakan lembaga musyawarah pada tingkat Kelurahan yang

    bertujuan untuk membantu Lurah dalam penyelenggaraan pemerintahan

    dan untuk menampung aspirasi serta meningkatkan partisipasi dan

    pemberdayaan masyarakat.

    Meskipun Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 sudah mengatur

    secara komprehensif mengenai LMK, namun untuk lebih memperjelas bagi

    masyarakat dalam pelaksanaannya, maka disusun Buku Pedoman Teknis

    Lembaga Musyawarah Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta. Dalam Buku

    Pedoman ini, diantaranya akan menguraikan secara teknis beberapa halseperti Tata Cara Pemilihan, Tugas Anggota LMK, Kesekretariatan dan

    Kelengkapan Administrasi, serta Pergantian Antar Waktu.

    Buku Pedoman ini dibuat dengan tujuan agar lebih memberikan

    penjelasan dan rincian teknis pelaksanaan LMK kepada masyarakat.

    Dengan adanya panduan yang jelas, maka proses peralihan dari Dekel

    menjadi LMK diharapkan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian LMK dapat

    menjalankan tugas dan perannya dalam tatanan sosial kemasyarakatan.

    Jakarta, 7 Maret 2011

    a.n. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS

    IBUKOTA JAKARTA

    SEKRETARIS DAERAH,

    FADJAR PANJAITAN

    NIP 19550826197601001

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    2/43

    ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR.....................................................................................i

    DAFTAR ISI.................................................................................................iiBAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

    A. Latar Belakang ............................................................................. 1

    B. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2

    BAB II PEDOMAN TEKNIS LEMBAGA MUSYAWARAH KELURAHAN...... 3

    A. Tata Cara Pemilihan..................................................................... 3

    1. Pembentukan Panitia Pemilihan............................................... 3

    2. Pendaftaran Bakal Calon.......................................................... 8

    3. Mekanisme Pemilihan .............................................................10

    4. Hasil Pemilihan ......................................................................11

    B. Tugas Anggota LMK....................................................................13

    C. Sekretariat dan Kelengkapan Administrasi...................................15

    1. Sekretariat ..............................................................................15

    2. Kelengkapan Administrasi .......................................................16

    D. Pergantian Antar Waktu...............................................................18

    BAB III PENUTUP

    Lampiran : Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Lembaga

    Musyawarah Kelurahan

    .....................................................................................20

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    3/43

    1

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Undang-Undang 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi

    Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan

    Republik Indonesia Pasal 25 secara tegas mengamanatkan untuk

    dibentuknya Lembaga Musyawarah Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta.

    Untuk mengakomodir hal tersebut telah ditetapkan Peraturan Daerah

    Nomor 5 Tahun 2010 tentang Lembaga Musyawarah Kelurahan.

    Sebagai pengganti Dewan Kelurahan (Dekel), LembagaMusyawarah Kelurahan (LMK) diharapkan menjadi forum dan media

    bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, penggerakan

    partisipasi dan solidaritas masyarakat, pemberdayaan masyarakat,

    penyelesaian masalah sosial kemasyarakatan, perumusan usulan

    kebutuhan masyarakat yang perlu dibantu pemerintah, serta membantu

    pemerintah dalam mensosialisasikan peraturan perundang-undangan

    dan program lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

    undangan serta menjamin tercapainya tujuan pembangunan di Provinsi

    DKI Jakarta.

    Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya transformasi sosial dan

    penguatan ekonomi rakyat menjadi tema sentral dalam Pembangunan

    Jakarta. Pembangunan yang mengabaikan aspirasi warga dan

    berorientasi pada kebijakan bersifat top down seringkali menimbulkan

    penolakan atau penentangan dari warga. Oleh karena itu, keterlibatan

    lembaga kemasyarakatan termasuk LMK memiliki peranan penting

    dalam penyelengaraan pemerintahan di Jakarta.

    Untuk memberikan gambaran yang jelas serta menjabarkan lebih

    rinci Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010, Pemerintah Provinsi DKI

    Jakarta mengeluarkan Buku Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah

    Kelurahan. Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, Buku

    Pedoman adalah buku yang digunakan sebagai acuan dalammelakukan sesuatu.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    4/43

    2

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    Buku Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan ini terdiri

    dari 3 (tiga) Bab, pokok-pokok panduan teknis LMK terdapat di Bab

    Kedua yang memuat tentang Tata Cara Pemilihan, Tugas Anggota

    LMK, Sekretariat dan Kelengkapan Administrasi, dan Pergantian Antar

    Waktu.

    B. Maksud dan Tujuan

    1. Maksud

    Maksud penyusunan Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah

    Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta adalah untuk memberikan

    petunjuk dalam melaksanakan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun

    2010 tentang Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) dan

    meningkatkan kualitas peran serta masyarakat dalam

    penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

    2. Tujuan

    Memberi panduan/acuan bagi masyarakat dalam pembentukan dan

    pelaksanaan kelembagaan LMK. Dengan dikeluarkannya Buku

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan ini diharapkan

    tidak terjadi perbedaan interpretasi di masyarakat dalam

    mengimplementasikan Ketentuan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun

    2010 tentang Lembaga Musyawarah Kelurahan, sehingga proses

    peralihan Dewan Kelurahan (Dekel) menjadi Lembaga Musyawarah

    Kelurahan (LMK) di Provinsi DKI Jakarta dapat berlangsung dengan

    baik dan kondusif.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    5/43

    3

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    BAB II

    PEDOMAN TEKNIS

    LEMBAGA MUSYAWARAH KELURAHAN

    LMK merupakan lembaga musyawarah pada tingkat Kelurahan yang

    bertujuan untuk membantu Lurah sebagai mitra dalam penyelenggaraan

    pemerintahan dan untuk menampung aspirasi serta meningkatkan partisipasi

    dan pemberdayaan masyarakat. Jumlah keanggotaan LMK sebanyak jumlah RW

    yang terdapat di masing-masing Kelurahan, dalam hal ini setiap RW diwakili oleh

    1 (satu) orang anggota LMK.

    A. Tata Cara Pemilihan

    1. Pembentukan Pani tia Pemil ihan

    Untuk menyelenggarakan pemilihan bakal calon dan calon

    anggota LMK, terlebih dahulu dibentuk Panitia Pemilihan Calon di

    tingkat Kelurahan yang disingkat PPC dan Panitia Pemilihan Bakal

    Calon di tingkat RW yang disingkat PPBC.

    a. Pembentukan PPC

    PPC dibentuk dan ditetapkan secara administrasi dengan

    keputusan Lurah. Keanggotaan PPC berjumlah 3 (tiga) orang

    yang terdiri dari Ketua dijabat oleh Wakil Lurah, Sekretaris dijabat

    oleh Sekretaris Kelurahan, dan Anggota dijabat oleh Kepala

    Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban. Apabila

    diantara perangkat kelurahan tersebut (Wakil Lurah, Sekretaris

    Kelurahan, Kepala Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan

    Ketertiban) tidak lengkap atau terjadi kekosongan, maka Lurah

    diperbolehkan untuk menunjuk atau menetapkan pejabat lainnya

    dari perangkat Kelurahan yang ada.

    Keputusan Lurah berisi tentang nama dan jabatan

    keanggotaan PPC dan dilengkapi dengan uraian Tugas PPCyaitu :

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    6/43

    4

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    1) Menyusun jadwal pemilihan di Tingkat RW, dilakukan bersama

    dengan PPBC dari masing-masing RW untuk merencanakan dan

    menetapkan jadwal pelaksanaan pemilihan.

    2) Mengawasi/memantau pelaksanaan pemilihan di Tingkat RW.

    Pada setiap proses pemilihan anggota LMK yang dilaksanakan

    oleh PPBC, harus dipantau oleh salah satu dari keanggotaan PPC

    untuk mengetahui pelaksanaan pemilihan agar berlangsung tertib

    dan demokratis.

    3) Menerima berkas Berita Acara Pemilihan Calon di Tingkat RW

    dari PPBC.

    Berita Acara Pemilihan Calon Anggota LMK yang disampaikanoleh PPBC direkap dalam satu daftar yang berisi tentang 3 (tiga)

    orang nama calon anggota LMK yang memperoleh suara

    terbanyak berikut biodata dari masing-masing PPBC. Hasil

    rekapitulasi tersebut disampaikan kepada Lurah untuk selanjutnya

    diteruskan kepada Camat.

    Apabila dalam pelaksanaan proses pemilihan terjadi

    permasalahan yang tidak dapat ditangani dan diselesaikan padatingkat PPBC, maka dapat difasilitasi untuk diselesaikan di tingkat

    PPC.

    b. Pembentukan PPBC

    Pembentukan PPBC dilakukan dalam Rapat Musyawarah

    Kelurahan yang dihadiri oleh Ketua RW, Perwakilan Ketua RT,dan Tokoh Masyarakat dari masing-masing RW yang jumlahnya

    disesuaikan dengan kebutuhan. Rapat Musyawarah Kelurahan

    dipimpin oleh Ketua PPC untuk membentuk dan menetapkan

    PPBC yang hasilnya dilaporkan kepada Lurah. Proses Pemilihan

    dan Pembentukan PPBC dilakukan melalui musyawarah dan

    mufakat. Daftar nama yang telah ditetapkan menjadi PPBC tidak

    dapat mencalonkan diri menjadi anggota LMK.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    7/43

    5

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    PPBC dibentuk dan ditetapkan secara administrasi dengan

    Keputusan PPC. Keanggotaan PPBC berjumlah 3 (tiga) orang

    yang terdiri dari Ketua yang berasal dari Ketua atau Pengurus

    RW, Sekretaris yang berasal dari Ketua atau pengurus RT dan

    Anggota yang berasal dari perwakilan unsur masyarakat.

    Keputusan PPC memuat tentang nama dan jabatan

    keanggotaan PPBC dari setiap RW yang dilengkapi dengan

    uraian tugas PPBC yang berpedoman dalam Pasal 5 ayat (6)

    Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 yaitu

    1) Menyusun dan menetapkan tata cara pemilihan

    PPBC menyusun jadwal tahapan proses pemilihan yang diawali

    dengan membuat lembaran pengumuman pendaftaran calon dan

    tata cara pemilihan. Untuk mendapatkan legitimasi atas hasil

    pelaksanaan pemilihan, PPBC dapat memberlakukan batasan

    minimal (kuorum) terhadap kehadiran jumlah pemilih yang akan

    memberikan hak suara. Batasan minimal (kuorum) kehadiran

    jumlah pemilih dapat menggunakan ketentuan sekurang-

    kurangnya 50 % (lima puluh persen) ditambah 1 (satu) untuk

    dijadikan pedoman. Apabila tidak terpenuhi maka prosespemilihan ditunda dan dilakukan pemilihan putaran kedua. Untuk

    efektivitas waktu, jika pada saat dilangsungkannya pemilihan

    putaran kedua masih tetap tidak terpenuhi kuorum tersebut maka

    proses pemilihan dapat dilanjutkan dan hasilnya dinyatakan sah.

    2) Mengumumkan persyaratan untuk menjadi anggota LMK

    PPBC membuat lembaran pengumuman pendaftaran calonanggota LMK yang memuat tentang persyaratan calon, waktu dan

    tempat pendaftaran. Lembar pengumuman tersebut

    ditempatkan/dipasang pada tempat/lokasi yang strategis dan

    mudah diakses oleh masyarakat. Lembaran pengumuman calon

    anggota LMK seperti contoh di bawah ini :

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    8/43

    6

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    3) Menerima dan meneliti berkas persyaratan Bakal Calon anggota

    LMK

    PPBC melakukan penelitian dan verifikasi terhadap berkas

    pendaftaran calon anggota LMK dengan berpedoman pada

    ketentuan Pasal 4 Perda Nomor 5 Tahun 2010 tentangpersyaratan calon. Bagi calon anggota LMK yang tidak

    melengkapi persyaratan sebagaimana ketentuan sampai dengan

    PENGUMUMAN

    Panitia Pemilihan Bakal Calon (PPBC) Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW Kelurahan dengan ini mengumumkan kepada warga yang bertempat tinggal dilingkungan RW Kelurahan tentang Pendaftaran Calon Anggota LMK Periode MasaBhakti Tahun s/d tahun , dengan persyaratan sebagai berikut:

    1. Warga Negara Republik Indonesia yang telah berusia sekurang-kurangnya 21 tahun ;2. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Kesehatan dari

    Dokter Puskesmas atau Rumah Sakit;

    3. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia pada Pancasila dan UUD 1945;

    4. Berpendidikan serendah-rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau sederajat;

    5. Tidak pernah tersangkut pidana dengan ancaman hukuman minimal 5 (lima) tahun

    penjara (yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisan atau SKCK);

    6. Tokoh masyarakat yang mempunyai integritas, moralitas, wawasan dan pengaruh dalam

    lingkungan masyarakat;

    7. Sanggup untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai LMK (dilengkapi

    dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Tugas yang ditandatangani di

    atas materai);8. Bertempat tinggal di wilayah RW yang bersangkutan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun

    terakhir secara terus menerus yang dibuktikan dengan identitas penduduk (KTP, KK dan

    Surat Keterangan dari RT/RW setempat);

    9. Bagi pengurus RT, RW dan/atau Lembaga Kemasyarakatan yang terpilih sebagai

    anggota LMK harus mengundurkan diri.

    10. Bagi anggota TNI-Polri dan Pegawai Negeri Sipil dilengkapi rekomendasi dari

    pimpinannya.

    Bagi warga yang memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan diri sebagai calonanggota LMK dengan menyerahkan kelengkapan persyaratan sebagaimana di atas kepadaPPBC pada :

    a) Hari : s/d b) Waktu : s/d

    c) Tempat :

    Batas waktu pendaftaran sampai dengan 14 (empat belas) hari sejak pengumumanini disampaikan. Demikian untuk diketahui sebagaimana mestinya.

    Jakarta,

    Nama Tanda TanganKetua PPBC () ()Sekretaris PPBC () ()

    Anggota PPBC () ()

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    9/43

    7

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    batas waktu pendaftaran, maka yang bersangkutan dinyatakan

    tidak lolos verifikasi oleh PPBC dan tidak dapat mengikuti proses

    tahapan berikutnya.

    4) Menerima dan memeriksa mandat tertulis Ketua RT yang diwakili

    oleh pengurus RT

    Ketua RT yang menjadi anggota PPBC, mencalonkan diri menjadi

    anggota LMK, atau tidak dapat hadir dalam pelaksanaan

    pemilihan, dapat memberikan mandat/mewakilkan kepada salah

    seorang pengurus RT secara tertulis yang ditandatangani Ketua

    RT dan dibubuhi stempel. Pengurus RT yang mewakili dapat

    memberikan hak suara dengan menunjukkan mandat tertulis

    kepada PPBC.

    5) Menerima Berita Acara penetapan perwakilan tokoh masyarakat

    dari tiap RT yang disampaikan oleh pengurus RT

    PPBC menerima Berita Acara daftar nama calon pemilih yang

    berjumlah 7 (tujuh) orang dari para Ketua RT yang ditandatangani

    dan dibubuhi stempel untuk selanjutnya dibuat dalam satu

    rekapitulasi daftar nama calon pemilih.

    6) Melaksanakan pemilihan calon anggota LMK

    PPBC membuat undangan kepada PPC, para calon anggota

    LMK dan pemilih dari masing-masing RT yang menjelaskan

    tentang hari, tanggal, waktu dan tempat pemilihan. Pemilihan

    dilangsungkan secara demokratis dengan asas langsung, umum,bebas, rahasia, jujur dan adil. Penghitungan suara disaksikan oleh

    PPC, calon anggota LMK, dan para pemilih.

    7) Membuat Berita Acara Pemilihan Calon Anggota LMK

    PPBC membuat laporan hasil pemilihan calon anggota LMK

    dalam lembar Berita Acara yang memuat tentang jumlah

    pemilih dan nama-nama calon berikut jumlah suara yangdiperoleh.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    10/43

    8

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    2. Pendaftaran Bakal Calon

    Pendaftaran bakal calon anggota LMK dilakukan dengan

    menyerahkan biodata/riwayat hidup bersama kelengkapan

    persyaratan sebagaimana Pasal 4 Perda Nomor 5 Tahun 2010

    kepada PPBC. Contoh formulir biodata bakal calon anggota LMK

    sebagai berikut :

    DAFTAR RIWAYAT HIDUPBAKAL CALON ANGGOTA

    LEMBAGA MUSYAWARAH KELURAHAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Tempat/Tgl. Lahir : Pekerjaan : Status : Nomor KTP :

    Alamat : Nomor Telepon : Kewarganegaraan :

    Pendidikan Formal

    SD. Tamatan Tahun Lulus Beri jazah

    SLTP Tamatan Tahun Lulus Beri jazah SLTA... Tamatan Tahun Lulus Berijazah

    AKADEMI.. Tamatan Tahun Lulus Berijazah

    SARJANA.. Tamatan Tahun Lulus Berijazah

    Pendidikan Informal

    .Bersertifikat Tahun.

    .....Bersertifikat Tahun.

    Pengalaman Organisasi

    ......

    ......

    Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

    Jakarta,Yang membuat,

    (....)

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    11/43

    9

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    Jumlah bakal calon anggota LMK tidak dibatasi dan tidak

    berdasarkan jumlah RT yang terdapat dalam satu RW. Waktu

    Pendaftaran dibuka selama 14 (empat belas) hari dimulai sejak

    tanggal diumumkan, dan jika tidak terdapat calon yang mendaftar

    maka dibuka pendaftaran tahap kedua selama 7 (tujuh) hari.

    Apabila hingga batas waktu pendaftaran tahap kedua tidak ada

    yang mendaftar, maka PPBC membuat berita acara yang

    menyatakan bahwa pada RW dimaksud tidak terdapat Calon

    Anggota LMK. Contoh Berita Acara sebagaimana dimaksud dapat

    dilihat pada contoh berikut ini :

    PANITIA PEMILIHAN BAKAL CALON (PPBC)

    RWKELURAHAN

    BERITA ACARA HASIL PEMILIHAN CALON ANGGOTA LMK

    PADA HARI INI, HARI....TANGGALBULAN.TAHUN, PANITIAPEMILIHAN BAKAL CALON ANGGOTA LMK RWKELURAHANMENETAPKAN SEBAGAI BERIKUT :

    1. HASIL PENGUMUMAN PENDAFTARAN TAHAP PERTAMA SELAMA 14 (EMPATBELAS) HARI YANG DIMULAI DARI TANGGAL ..S/D TANGGAL. DANPENGUMUMAN TAHAP KEDUA SELAMA 7 (TUJUH) HARI YANG DIMULAI DARITANGGAL ..S/D TANGGAL.TERNYATA TIDAK ADA BAKAL CALON ANGGOTALMK YANG MENDAFTAR.

    2. BERDASARKAN HASIL PENGUMUMAN PENDAFTARAN TAHAP PERTAMA DANTAHAP KEDUA, DENGAN INI DILAPORKAN BAHWA DI LINGKUNGANRWKELURAHANTIDAK ADA CALON ANGGOTA LMK.

    DEMIKIAN BERITA ACARA HASIL PEMILIHAN CALON ANGGOTA LMK INIUNTUK DIKETAHUI SEBAGAIMANA MESTINYA.

    JAKARTA,

    PANITIA PEMILIHAN BAKAL CALON LMK RW.

    NAMA TANDA TANGANKETUA PPBC () ()SEKRETARIS PPBC () ()

    ANGGOTA PPBC () ()

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    12/43

    10

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    Tempat Pendaftaran/Sekretariat PPBC dapat menggunakan

    Sekretariat RW atau Balai Warga sesuai dengan kondisi dan

    kebutuhan setempat.

    3. Mekanisme Pemilihan

    Pemilihan Calon Anggota LMK dilaksanakan secara demokratis

    untuk memilih salah satu calon melalui musyawarah mufakat

    dan/atau pemungutan suara. Proses pemilihan calon anggota LMK

    dilakukan dengan mengundang PPC, calon anggota LMK dan para

    pemilih yang telah terdaftar oleh PPBC. PPBC membuat undangan

    yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris PPBC yang berisi

    tentang waktu dan tempat pelaksanaan pemilihan. Pemilih yang

    terdaftar sebagimana dimaksud adalah Ketua RT dan 6 (enam)

    orang perwakilan Tokoh Masyarakat dari wilayah RT bersangkutan

    yang ditetapkan melalui Berita Acara Daftar Nama Pemilih Calon

    Anggota LMK yang ditandatangani oleh Ketua RT bersangkutan

    sebagaimana contoh berikut ini :

    BERITA ACARA

    DAFTAR NAMA PEMILIH CALON ANGGOTA LMK

    RT .. / RW ..

    Berdasarkan musyawarah pengurus RT./ RW...Kelurahan..pada hari .tanggal bulan. tahun... telah ditetapkan Daftar NamaPemilih Calon Anggota LMK dari RT.dengan susunan sebagai berikut :1. (Ketua atau Pengurus RT)2. (Tokoh Masyarakat)3. (Tokoh Masyarakat)4. (Tokoh Masyarakat)5. (Tokoh Masyarakat)6. (Tokoh Masyarakat)7. (Tokoh Masyarakat)

    Demikian untuk diketahui sebagaimana mestinya.

    Ketua RT...............

    Ttd*

    Cap

    stempel

    RT

    .

    *) ditandatangani dan cap stempel RT

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    13/43

    11

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    Tokoh masyarakat yang telah ditetapkan sebagai pemilih calon

    anggota LMK dalam daftar berita acara yang ditandatangani Ketua

    RT, pada hari pelaksanaan pemilihan tidak dapat diwakilkan atau

    diganti dengan orang lain. Sedangkan untuk Ketua RT yang

    mempunyai hak pilih namun tidak menggunakan hak pilihnya karena

    menjadi calon anggota LMK, sekretaris PPBC atau berhalangan

    hadir dapat memberikan mandat tertulis kepada salah seorang

    pengurus RT.

    Mekanisme atau tata cara pemilihan mengacu pada ketentuan

    yang telah ditetapkan oleh PPBC (baca uraian tugas PPBC). Dalam

    proses pemilihan, PPBC dan calon anggota LMK tidak mempunyaihak pilih/suara. Namun jika pemilihan calon anggota LMK

    menghasilkan jumlah suara terbanyak sama, maka PPBC (Ketua,

    Sekretaris, Anggota) dapat memberikan hak suaranya untuk

    menentukan calon anggota LMK terpilih.

    Sebelum dilaksanakannya pemilihan, PPBC memperkenalkan

    calon anggota LMK yang terdaftar sekaligus dapat memberikan

    kesempatan kepada calon anggota LMK untuk menyampaikan visi,misi dan program.

    4. Hasil Pemilihan

    Hasil pemilihan Calon Anggota LMK dituangkan dalam Berita

    Acara yang ditandatangani oleh Ketua, Sekretaris dan Anggota

    PPBC. Berita Acara hasil pemilihan Calon Anggota LMK

    disampaikan kepada PPC. Contoh Berita Acara Hasil Pemilihan

    Calon Anggota adalah sebagai berikut :

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    14/43

    12

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    Selanjutnya PPC merekap Berita Acara Hasil Pemilihan dalam

    satu daftar yang memuat 3 (tiga) nama calon anggota LMK yang

    memperoleh suara terbanyak berikut biodata. Hasil rekapitulasi tersebut

    disampaikan kepada Lurah untuk selanjutnya diteruskan kepada Camat.

    Camat menghimpun daftar nama calon Anggota LMK terpilih

    beserta biodata untuk selanjutnya disampaikan kepada

    Walikota/Bupati. Walikota/Bupati menetapkan nama-nama dan

    masa bhakti keanggotaan LMK dengan Keputusan Walikota/Bupati.

    PANITIA PEMILIHAN BAKAL CALON (PPBC)RW

    KELURAHAN

    BERITA ACARA HASIL PEMILIHAN CALON ANGGOTA LMK

    PADA HARI INI, HARI..TANGGALBULAN.TAHUN., PANITIA PEMILIHANBAKAL CALON (PPBC) RW KELURAHAN TELAH MENGADAKAN PEMILIHANCALON ANGGOTA LEMBAGA MUSYAWARAH KELURAHAN DENGAN HASIL SEBAGAIBERIKUT :

    1. JUMLAH PEMILIH YANG MEMPUNYAI HAK SUARA :..(..) ORANG;

    2. JUMLAH PEMILIH YANG MEMBERIKAN HAK SUARA : ..(..) ORANG;

    3. HASIL PEROLEHAN SUARA :

    NO. NAMA JUMLAH SUARA NOMOR URUT HASIL

    1

    2

    3

    dst.

    4. BIODATA YANG BERSANGKUTAN : TERLAMPIR

    DEMIKIAN BERITA ACARA HASIL PEMILIHAN CALON ANGGOTA LMK INI DIBUATUNTUK DIKETAHUI SEBAGAIMANA MESTINYA.

    JAKARTA,

    PANITIA PEMILIHAN BAKAL CALON (PPBC) RW..

    NAMA TANDA TANGANKETUA PPBC () ()SEKRETARIS PPBC () ()

    ANGGOTA PPBC () ()

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    15/43

    13

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    B. Tugas Anggota LMK

    Anggota LMK mempunyai tugas :

    1. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Lurah,

    dapat dilakukan dengan cara :

    a. menerima aspirasi masyarakat baik lisan maupun tertulis;

    b. melakukan cek ulang atas usulan dan saran yang disampaikan

    masyarakat;

    c. menyampaikan aspirasi yang berupa usulan dan saran

    masyarakat kepada Lurah secara tertulis;

    d. mengadakan Rapat Eksternal LMK bersama Lurah untuk

    membahas usulan dan saran yang disampaikan masyarakat;e. melaporkan hasil pembahasan usulan dan saran kepada

    masyarakat;

    f. ikut serta secara aktif dalam rapat-rapat di tingkat RW;

    g. ikut serta dalam pelaksanaan Musrenbang tingkat Kelurahan.

    2. Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan partisipasi,

    dapat dilakukan dengan cara :

    a. lisan maupun tertulis kepada Lurah;

    b. mengadakan pertemuan dengan warga;

    c. mengadakan rapat dengan Pengurus RT-RW atau dengan

    lembaga kemasyarakatan lainnya.

    3. Menggali potensi untuk menggerakan dan mendorong peran serta

    masyarakat, dapat dilakukan dengan cara :

    a. menggerakan masyarakat untuk mendukung program

    pemerintah;

    b. menggerakan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan

    (kerja bakti, kebersihan, penghijauan dll);

    c. menghimpun potensi swadaya masyarakat untuk penataan dan

    pengelolaan lingkungan melalui kesepakatan bersama dengan

    warga dan RT-RW setempat yang diketahui Lurah.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    16/43

    14

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    4. Menginformasikan kebijakan Pemerintah Daerah kepada

    masyarakat, dapat dilakukan dengan cara :

    a. berkoordinasi dengan Instansi Pemerintah terkait untuk

    memperoleh produk perundang-undangan;

    b. menyebarluaskan informasi mengenai produk perundang-

    undangan (Pusat dan Daerah) baik langsung maupun tidak

    langsung (pembagian pamflet, booklet, brosur, dll);

    c. menyampaikan informasi terkait dengan program dan kebijakan

    Pemerintah Daerah baik lisan maupun tertulis.

    5. Ikut serta dalam menyelesaikan masalah Kelurahan, dapat

    dilakukan dengan cara :

    a. membantu penegakan peraturan perundang-undangan (Perda

    dan Pergub) bersama Lurah;

    b. memberikan solusi dan pertimbangan kepada Lurah terhadap

    permasalahan Kelurahan;

    c. menjadi fasilitator atau mediator apabila program Pemerintah

    Daerah dalam pelaksanaannya menghadapi kendala di

    masyarakat.

    6. Membuat rencana kerja tahunan, dapat dilakukan dengan cara :

    a. penyusunan rencana kerja tahunan dibuat dalam Rapat

    Eksternal LMK yang dihadiri oleh unsur Kelurahan dan para

    Ketua RW;

    b. rencana kerja tahunan disusun selambat-lambatnya pada akhir

    bulan Januari pada setiap tahunnya;

    c. materi rencana kerja tahunan memuat tentang berbagai programdan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu selama

    1 (satu) tahun;

    d. laporan hasil rencana kerja tahunan disampaikan selambat-

    lambatnya pada minggu ke-4 (empat) bulan Desember pada

    setiap tahunnya dalam forum Rapat Eksternal LMK yang dihadiri

    Lurah, Ketua RW, perwakilan RT dan Tokoh Masyarakat.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    17/43

    15

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    7. Menyusun Tata Tertib LMK, dapat dilakukan dengan cara :

    a. Tata Tertib LMK harus sudah disusun paling lama 1 (satu) bulan

    sejak terpilihnya Ketua dan Wakil Ketua definitif;

    b. Tata Tertib LMK disusun dalam Rapat Internal LMK;

    c. Tata Tertib LMK memuat materi yang mengatur tentang

    ketentuan waktu/jam kerja, mekanisme dalam menampung dan

    menyalurkan aspirasi masyarakat, mekanisme dalam

    menyampaikan masukan kepada Lurah, Jadwal Rapat dan lain-

    lain yang dianggap perlu.

    C. Sekretariat dan Kelengkapan Administrasi

    1. Sekretariat

    Untuk menunjang operasional LMK di Kelurahan, dibentuk

    Sekretariat yang berkedudukan di Kantor Kelurahan atau tempat lain

    yang ditentukan dan dipimpin oleh seorang Sekretaris. Penempatan

    ruang Sekretariat LMK ditentukan oleh Lurah dengan

    mempertimbangkan kondisi prasarana dan sarana Kantor

    Kelurahan. Apabila Kantor Kelurahan dari aspek prasarana dansarana tidak memadai untuk penggunaan ruang Sekretariat LMK,

    maka Lurah bersama LMK melakukan musyawarah untuk mencari

    tempat di luar kantor Kelurahan.

    Sekretaris LMK dijabat oleh perangkat Kelurahan setempat, yaitu

    Kepala Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban yang

    ditetapkan dengan Keputusan Lurah. Apabila di Kelurahan setempat

    terjadi kekosongan jabatan Kepala Seksi Pemerintahan,Ketentraman dan Ketertiban, untuk sementara dapat dijabat oleh

    salah satu Kepala Seksi dari perangkat Kelurahan yang ditetapkan

    dengan Keputusan Lurah.

    Sekretaris LMK bertugas membantu dan memfasilitasi

    pelaksanaan tugas LMK yang berhubungan dengan pelayanan

    administrasi, keuangan, perlengkapan dan kerumahtanggaan.

    Dalam pelaksanaan tugasnya, Sekretaris LMK dibantu oleh staf

    Kelurahan yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Secara

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    18/43

    16

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    teknis operasional Sekretaris LMK bertanggung jawab kepada Ketua

    LMK dan secara teknis administrasi bertanggung jawab kepada

    Lurah.

    2. Kelengkapan Administrasi

    Untuk menunjang pelaksanaan tugas LMK dalam proses

    administrasi surat-menyurat, LMK dapat menggunakan kop surat

    dan stempel. Adapun contoh kop surat dan stempel adalah sebagai

    berikut :

    a. Kop Surat

    1. Kop surat memuat sebutan LMK yang bersangkutan, diikuti

    Nama Kota/Kabupaten Administrasi, Kecamatan dan

    Kelurahan, Alamat Sekretariat, Nomor Telepon, Nomor

    Faksimili dan Kode Pos.

    2. Contoh Bentuk dan isi kop surat LMK sebagaimana tercantum

    di bawah ini :

    Contoh I

    LEMBAGA MUSYAWARAH KELURAHAN

    KELURAHAN DURI KOSAMBI

    KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

    Jln...No.Telp Faks. Kode Pos .

    Contoh II

    LEMBAGA MUSYAWARAH KELURAHAN

    KELURAHAN PULAU UNTUNG JAWA

    KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU

    Jln..No.Telp Faks. Kode Pos .

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    19/43

    17

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    b. Stempel

    Stempel LMK berbentuk lingkaran.

    1. Stempel terdiri dari:

    a. Garis lingkaran luar;

    b. Garis lingkaran dalam;

    c. Dua garis tengah;

    d. Isi Stempel.

    2. Ukuran stempel yaitu :

    a. Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel adalah 4 cm;

    b. Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel adalah 2,7

    cm;

    c. Jarak antara 2 garis yang terdapat pada lingkaran dalam

    1 cm.

    3. Stempel berisi nama LMK yang terletak diantara dua garis

    tengah lingkaran dalam, lingkaran di bagian atas nama

    Kota/Kabupaten Administrasi dan pada lingkaran di bagian

    bawah nama Lembaga Musyawarah Kelurahan, di bawah

    garis tengah lingkaran dalam nama Kelurahan.

    4. Stempel menggunakan tinta berwarna ungu. Stempel

    dibubuhkan pada bagian kiri dari tanda tangan Ketua atauWakil Ketua LMK yang menandatangani surat.

    5. Contoh Bentuk, ukuran dan isi stempel dapat dilihat

    sebagaimana contoh di bawah ini:

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    20/43

    18

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    Isi Stempel:

    Penggunaan stempel LMK hanya digunakan untuk Ketua atau

    Wakil Ketua LMK. Apabila Ketua LMK berhalangan, maka Wakil

    Ketua LMK dapat menggunakan stempel atas persetujuan Ketua

    LMK.

    D. Pergantian Antar Waktu

    Anggota LMK yang berhenti antar waktu sebagaimana ketentuanPasal 10 ayat (1) Perda 5 Tahun 2010 antara lain :

    1) meninggal dunia

    2) tidak lagi bertempat tinggal di wilayah RW yang diwakilinya

    3) melanggar sumpah/janji

    4) melakukan perbuatan tercela yang berdampak pada proses hukum

    5) tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota LMK

    6) mengundurkan diri atas permohonan secara tertulis

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    21/43

    19

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    Bagi anggota LMK yang meninggal dunia, tidak lagi bertempat

    tinggal di wilayah RW yang diwakilinya baik secara fisik dan/atau

    administrasi, melanggar sumpah/janji, tidak lagi memenuhi persyaratan,

    mengundurkan diri atas permohonan secara tertulis, maka yang

    bersangkutan diberhentikan dari keanggotaan LMK.

    Sedangkan untuk anggota LMK yang melakukan perbuatan tercela

    sehingga berdampak pada proses hukum dan/atau berlanjut ke

    pengadilan maka yang bersangkutan harus dinonaktifkan dari

    keanggotaannya. Apabila keputusan pengadilan menetapkan bersalah,

    maka yang bersangkutan diberhentikan, namun jika dinyatakan tidak

    bersalah dapat aktif kembali dalam keanggotaan LMK. Proses

    penonaktifan yang bersifat sementara dilakukan dalam Rapat Eksternal

    LMK yang hasilnya dilaporkan kepada Lurah.

    Anggota LMK yang berhenti antar waktu sebagaimana dimaksuddi

    atas, digantikan oleh calon anggota LMK lainnya sesuai dengan daftar

    urut yang terdapat dalam Berita Acara PPBC. Apabila calon anggota

    pengganti antar waktu bersangkutan tidak bersedia, maka digantikan

    dengan nomor urut di bawahnya. Namun apabila tidak terdapat calon

    pengganti antar waktu dalam Berita Acara pemilihan, maka dilakukanpemilihan ulang sesuai dengan mekanisme pemilihan LMK.

    Proses pergantian antar waktu dilakukan dalam Rapat Eksternal

    LMK yang dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua LMK. Hasil Rapat

    yang memuat tentang nama calon pengganti antar waktu diusulkan

    kepada Lurah. Selanjutnya Lurah menyampaikan kepada Camat untuk

    kemudian diteruskan kepada Walikota/Bupati. Walikota/Bupati

    mengeluarkan surat keputusan yang menetapkan anggota LMKpengganti antar waktu yang dikukuhkan melalui pengambilan

    sumpah/janji anggota LMK oleh Camat.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    22/43

    20

    Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan

    B B III

    PENUTUP

    Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta terdiri dari 267 Kelurahan

    yang terdapat pada 5 (lima) wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten

    Administrasi Kepulauan Seribu. Perbedaan interpretasi terhadap Peraturan

    Daerah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Lembaga Musyawarah Kelurahan

    sangat mungkin terjadi di masyarakat, yang jika tidak diantisipasi dapat

    menimbulkan perbedaan pola dan mekanisme pembentukan serta

    pelaksanaan LMK.

    Tanpa bermaksud menafikan pluralitas dan perbedaan di masyarakat,

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merasa perlu membuat Buku Pedoman

    Teknis LMK demi penyeragaman dan tertib administrasi. Hal ini sematadimaksud agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam proses pembentukan

    dan pelaksanaan LMK.

    LMK yang terbentuk nantinya diharapkan dapat menjalankan peran

    dan tugasnya secara optimal serta dapat berkontribusi dalam pembangunan

    di Provinsi DKI Jakarta. LMK sebagai perwujudan pemberdayaan

    masyarakat akan berperan dalam upaya transformasi sosial masyarakat

    ibukota Jakarta.

    Kami menyadari bahwa untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah

    mudah, oleh karena itu sangat diharapkan dukungan dari berbagai pihak.

    Akhirnya, kami ucapkan terima kasih atas segala masukan dan saran yang

    selama ini disampaikan pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, termasuk

    ketika dilaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010

    sehingga Pedoman Teknis Lembaga Musyawarah Kelurahan ini dapat

    dibuat.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    23/43

    Lampiran :

    Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010

    Tentang

    Lembaga Musyawarah Kelurahan

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    24/43

    PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS

    IBUKOTA JAKARTA

    NOMOR 5 TAHUN 2010

    TENTANG

    LEMBAGA MUSYAWARAH KELURAHAN

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

    Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 25 Ayat (3) Undang-

    Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan RepublikIndonesia, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang LembagaMusyawarah Kelurahan;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang OrganisasiKemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1985 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3298) ;

    2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4389) ;

    3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

    4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;

    5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang PemerintahanProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota NegaraKesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4744) ;

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    25/43

    2

    6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentangPedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan ;

    7. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang OrganisasiPerangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta Tahun 2008 Nomor 10);

    8. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang PembentukanPeraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran DaerahProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1);

    Dengan Persetujuan Bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

    dan

    GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG LEMBAGA MUSYAWARAHKELURAHAN.

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Bagian Kesatu

    Pengertian

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

    1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat DaerahProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    5. Kota Administrasi adalah Kota Administrasi di Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    26/43

    3

    6. Kabupaten Administrasi adalah Kabupaten Administrasi di Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta.

    7.

    8.

    Walikota adalah Walikota di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    Bupati adalah Bupati di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    9. Dewan Kota/Dewan Kabupaten adalah Dewan Kota/Dewan Kabupaten di ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta.

    10. Kecamatan adalah Kecamatan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    11. Camat adalah Camat di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    12. Kelurahan adalah Kelurahan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    13. Lurah adalah Lurah di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    14. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat danmerupakan mitra Lurah dalam pemberdayaan masyarakat.

    15. Lembaga Musyawarah Kelurahan yang selanjutnya disingkat LMK, adalah lembagamusyawarah pada tingkat kelurahan untuk menampung aspirasi serta meningkatkanpartisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

    16. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW, adalah bagian dari wilayah kerjaLurah.

    17. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT, adalah bagian dari RW yangdibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayananpemerintahan dan kemasyarakatan.

    18. Warga Masyarakat adalah penduduk yang bertempat tinggal di Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangankependudukan.

    19.

    20.

    Panitia Pemilihan Calon yang selanjutnya disingkat PPC adalah Panitia PemilihanCalon Anggota LMK pada tingkat Kelurahan yang anggotanya dibentuk danditetapkan oleh Lurah.

    Panitia Pemilihan Bakal Calon yang selanjutnya disingkat PPBC. adalah Panitia

    Pemilihan Bakal Calon anggota LMK pada tingkat RW yang keanggotaanyadibentuk dan ditetapkan oleh PPC.

    Bagian Kedua

    Tujuan

    Pasal 2

    LMK merupakan lembaga musyawarah pada tingkat Kelurahan yang bertujuan untukmembantu Lurah sebagai mitra dalam penyelenggaraan pemerintahan dan untukmenampung aspirasi serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    27/43

    4

    BAB II

    SUSUNAN DAN KEANGGOTAAN

    Bagian Kesatu

    Susunan

    Pasal 3

    (1) Anggota LMK dipilih secara demokratis pada tingkat RW.

    (2) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah satu orang perwakilan tokohmasyarakat yang dipilih pada tingkat RW.

    Bagian Kedua

    Keanggotaan

    Pasal 4

    Calon Anggota LMK harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

    a. Warga Negara Republik Indonesia yang telah berusia sekurang-kurangnya 21 tahun;

    b. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Kesehatan dariDokter Puskesmas atau Rumah Sakit;

    c. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia pada Pancasila dan UUD 1945;

    d. Berpendidikan serendah-rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau sederajat ;

    e. Tidak pernah tersangkut pidana dengan ancaman hukuman minimal 5 (lima) tahunpenjara;

    f. Tokoh masyarakat yang mempunyai integritas, moralitas, wawasan dan pengaruhdalam lingkungan masyarakat ;

    g. Sanggup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota LMK ;

    h. Bertempat tinggal di wilayah RW yang bersangkutan sekurang-kurangnya 3 (tiga)tahun terakhir secara terus menerus yang dibuktikan dengan identitas penduduk ;

    i. Bagi pengurus RT, RW dan/atau Lembaga Kemasyarakatan yang terpilih sebagaianggota LMK harus mengundurkan diri.

    j. Bagi anggota TNI-Polri dan Pegawai Negeri Sipil, dilengkapi rekomendasi daripimpinannya.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    28/43

    5

    BAB III

    MEKANISME PEMILIHAN ANGGOTA LMK

    Bagian Kesatu

    Panitia Pemilihan

    Pasal 5

    (1) PPC Anggota LMK tingkat Kelurahan dibentuk oleh Lurah, selanjutnya PPC TingkatKelurahan membentuk dan menetapkan PPBC Anggota LMK Tingkat RW.

    (2) PPC sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari Ketuadijabat oleh Wakil Lurah, Sekretaris dijabat oleh Sekretaris Kelurahan, serta Anggotadijabat oleh Kepala Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban.

    (3) PPC sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) mempunyai tugas :

    a. menyusun jadwal pemilihan di Tingkat RW ;

    b. mengawasi/memantau pelaksanaan pemilihan di Tingkat RW ;

    c. menerima berkas Berita Acara Pemilihan Calon di Tingkat RW dari PPBC ;

    d. menyampaikan usulan nama-nama calon anggota terpilih kepada Camat melaluiLurah.

    (4) PPBC sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah 3 (tiga) orang, terdiri dari 1(satu) orang Ketua atau Pengurus RW, 1 (satu) orang perwakilan Ketua atauPengurus RT dan satu orang perwakilan unsur masyarakat.

    (5) Susunan keanggotaan PPBC sebagaimana dimaksud pada ayat (4), terdiri dariKetua dijabat oleh Ketua atau Pengurus RW, Sekretaris dijabat oleh Ketua atauPengurus RT, dan Anggota adalah perwakilan unsur masyarakat.

    (6) PPBC sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mempunyai tugas :

    a. menyusun dan menetapkan tata cara pemilihan ;

    b. mengumumkan persyaratan untuk menjadi anggota LMK ;

    c. menerima dan meneliti berkas persyaratan Bakal Calon anggota LMK ;

    d. menerima dan memeriksa mandat tertulis Ketua RT yang diwakili oleh pengurusRT;

    e. menerima Berita Acara penetapan perwakilan tokoh masyarakat dari tiap RTyang disampaikan oleh pengurus RT;

    f. melaksanakan pemilihan calon anggota LMK ;

    g. membuat Berita Acara Pemilihan Calon Anggota LMK.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    29/43

    6

    Bagian Kedua

    Tata Cara Pemilihan

    Pasal 6

    (1) PPBC Anggota LMK Tingkat RW mengumumkan secara tertulis persyaratan danwaktu pendaftaran menjadi anggota LMK.

    (2) Waktu pendaftaran Bakal calon anggota LMK selama 14 (empat belas) hari dimulaisejak tanggal diumumkan.

    (3) Pendaftaran Bakal calon anggota LMK dengan menyerahkan persyaratan yang telahditentukan.

    (4) Apabila tidak ada yang mendaftar sampai batas waktu sebagaimana dimaksud padaayat (2), maka dibuka pendaftaran tahap kedua.

    (5) Apabila tahap kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ternyata tidak ada yangmendaftar, maka PPBC membuat berita acara yang isinya menyatakan bahwa padaRW dimaksud tidak ada calon anggota LMK.

    (6) Para calon anggota LMK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipilih oleh para KetuaRT dan 6 (enam) orang perwakilan tokoh masyarakat dari wilayah RT yangbersangkutan.

    (7) Ketua RT yang berhalangan hadir pada proses pemilihan, dapat memberikan mandatsecara tertulis kepada salah seorang dari pengurus RT yang bersangkutan.

    (8) Apabila hasil pemilihan menghasilkan jumlah suara terbanyak sama, maka PPBCmemiliki hak suara.

    (9) Berita acara pemilihan calon anggota LMK ditandatangani oleh Ketua, Sekretaris dananggota PPBC selanjutnya disampaikan kepada PPC.

    Pasal 7

    (1) Nama-nama calon anggota LMK terpilih tiap RW sebagaimana dimaksud dalamPasal 6 ayat (9) direkap dalam satu daftar untuk disampaikan Lurah kepada Camatdengan surat pengantar beserta biodata.

    (2) Apabila calon terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat mengikutiproses selanjutnya karena mengundurkan diri dan/atau berhalangan tetap, makadigantikan oleh calon lain sesuai daftar urutan hasil pemilihan.

    (3) Camat menghimpun daftar nama calon anggota LMK terpilih dari setiap Kelurahanuntuk disampaikan kepada Walikota/Bupati dengan surat pengantar berikut biodata.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    30/43

    7

    BAB IV

    PENETAPAN, PERESMIAN DAN MASA BHAKTI SERTAPEMBERHENTIAN DAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU

    ANGGOTA LMK

    Bagian Kesatu

    Penetapan dan Peresmian

    Pasal 8

    (1) Walikota/Bupati menetapkan anggota LMK berdasarkan daftar urut calon anggotaterpilih dari para Camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3).

    (2) Peresmian anggota LMK dilakukan dalam suatu upacara yang ditandai denganpengucapan sumpah/janji menurut agama/ kepercayaan masing-masing yang

    dipandu oleh Camat atas nama Walikota/Bupati.

    Bagian Kedua

    Masa Bhakti

    Pasal 9

    (1) Anggota LMK melaksanakan tugas terhitung sejak mengucapkan sumpah/janji.

    (2) Masa Bhakti Anggota LMK selama 3 (tiga) tahun dan berakhir bersamaan denganpengucapan sumpah/janji anggota LMK yang baru periode berikutnya.

    (3) Anggota LMK dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya.

    Bagian Ketiga

    Pemberhentian danPergantian Antar Waktu

    Pasal 10

    (1) Anggota LMK berhenti antar waktu karena :

    a. meninggal dunia ;

    b. tidak lagi bertempat tinggal di wilayah RW yang diwakilinya ;

    c. melanggar sumpah/janji ;

    d. melakukan perbuatan tercela yang berdampak pada proses hukum ;

    e. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ;

    f. mengundurkan diri atas permohonan secara tertulis.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    31/43

    8

    (2) Anggota LMK yang berhenti antar waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),diganti oleh calon Anggota LMK sesuai daftar urut di bawahnya yang terdapat dalamBerita Acara Pemilihan pada Tingkat RW sebelumnya.

    (3) Calon pengganti antar waktu anggota LMK sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diusulkan oleh Lurah kepada Camat untuk diteruskan kepada Walikota/Bupati.

    (4) Anggota Pengganti Antar Waktu bertugas terhitung sejak pengucapan sumpah/janjisampai dengan selesainya masa bhakti anggota yang digantikannya.

    BAB V

    TUGAS, RAPAT-RAPAT DAN PIMPINAN LMK

    Bagian KesatuTugas

    Pasal 11

    LMK mempunyai tugas :

    a. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Lurah ;

    b. memberikan masukan dalam rangka meningkatkan partisipasi;

    c. menggali potensi untuk menggerakan dan mendorong peran serta masyarakat ;d. menginformasikan kebijakan Pemerintah Daerah kepada masyarakat ;

    e. ikut serta dalam menyelesaikan masalah kelurahan ;

    f. membuat rencana kerja tahunan; dan

    g. menyusun Tata Tertib LMK .

    Bagian Kedua

    Rapat-rapat

    Pasal 12

    (1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, LMKmenyelenggarakan :

    a. Rapat Internal ;

    b. Rapat Eksternal.

    (2) Rapat Internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan rapat antarpengurus LMK atau dengan Sekretariat LMK.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    32/43

    9

    (3) Rapat Eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan rapatdengan Lurah beserta perangkatnya dan/atau rapat dengan unsur masyarakat.

    Pasal 13

    (1) Paling lama 3 (tiga) hari setelah mengucapkan sumpah/janji sebagaimana dimaksuddalam Pasal 9 ayat (1), anggota LMK mengadakan rapat pertama yang dipimpin olehanggota usia tertua sebagai Ketua Sementara dan anggota usia termuda sebagaiWakil Ketua Sementara masing-masing merangkap sebagai anggota.

    (2) Ketua dan Wakil Ketua Sementara memimpin rapat-rapat sampai dengan terpilihnyaKetua dan Wakil Ketua Definitif.

    (3) Ketua dan Wakil Ketua Sementara beserta Anggota, paling lama dalam waktu 7(tujuh) hari kerja sudah dapat memilih Ketua dan Wakil Ketua Definitif yangdilaksanakan secara demokratis.

    (4) Ketua dan Wakil Ketua Definitif dipilih dari Anggota LMK.

    (5) Masa jabatan Ketua dan Wakil Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) samadengan masa bhakti anggota LMK.

    (6) Paling lama 1 (satu) bulan setelah terpilih, Ketua dan Wakil Ketua Definitif sudahmenyusun Tata Tertib LMK.

    Bagian Ketiga

    Pimpinan LMK

    Pasal 14

    (1) Ketua LMK memimpin kegiatan LMK.

    (2) Kegiatan LMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

    a. membagi tugas antara Ketua, Wakil Ketua dan Anggota ;

    b. mengoordinasikan kegiatan anggota LMK ;

    c. memimpin rapat-rapat LMK ;

    d. menyimpulkan hasil pembahasan dalam rapat yang dipimpinnya;

    e. menyampaikan keputusan rapat kepada pihak-pihak yang bersangkutan.

    Pasal 15

    (1) Apabila Ketua berhalangan memimpin kegiatan LMK, diganti oleh Wakil Ketua.

    (2) Apabila Ketua dan/atau Wakil Ketua berhalangan tetap, maka dilakukan pemilihanKetua dan/atau Wakil Ketua.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    33/43

    10

    Bagian Keempat

    Pengambilan Keputusan

    Pasal 16

    (1) Rapat LMK dihadiri sekurang-kurangnya oleh 50% (lima puluh persen) anggotaLMK.

    (2) Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah dan mufakat.

    (3) Apabila pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak tercapaimaka dilakukan dengan pemungutan suara terbanyak.

    (4) Apabila terjadi hasil pemungutan suara yang sama dua kali berturut-turut maka

    diberikan hak suara istimewa kepada Ketua untuk memutuskan.

    BAB VI

    SEKRETARIAT DAN PEMBIAYAAN LMK

    Bagian Kesatu

    Sekretariat

    Pasal 17

    Untuk membantu pelaksanaan kegiatan LMK dibentuk Sekretariat yang berkedudukan dikantor Kelurahan dengan tempat/gedung terpisah dari Kantor Lurah dan di pimpin olehseorang Sekretaris.

    Bagian Kedua

    Pembiayaan

    Pasal 18

    (1). Anggaran untuk kegiatan LMK dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah (APBD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan sumber-sumber lainyang sah.

    (2) Kegiatan LMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. Operasional anggota LMK; b. Kesekretariatan; c. Kegiatan sesuai tugas LMK.

    (3). Ketentuan lebih lanjut yang berkaitan dengan pengaturan pembiayaan (anggaranLMK) diatur dengan Peraturan Gubernur.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    34/43

    11

    BAB VII

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 19

    Operasional kelembagaan LMK dimulai pada saat diresmikannya keanggotaan LMKdan/atau berakhirnya masa bakti anggota Dewan Kelurahan.

    Pasal 20

    Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2000tentang Dewan Kelurahan (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakartaTahun 2000 Nomor 38), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

    Pasal 21

    Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah inidengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    35/43

    12

    PENJELASAN

    ATAS

    PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS

    IBUKOTA JAKARTA

    NOMOR 5 TAHUN 2010

    TENTANG

    LEMBAGA MUSYAWARAH KELURAHAN

    I. UMUM

    Sesuai dengan amanat Pasal 25 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota

    Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahwa untuk membantu Lurah dalam

    penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan dibentuk Lembaga Musyawarah

    Kelurahan yang anggota-anggotanya dipilih secara demokratis. Lembaga

    Musyawarah Kelurahan merupakan lembaga kemasyarakatan tertinggi di Kelurahan

    untuk memusyawarahkan berbagai persoalan yang ada, tumbuh dan berkembang

    dalam komunitas masyarakat Kelurahan.

    Lembaga Musyawarah Kelurahan diharapkan menjadi forum dan media bagi

    masyarakat untuk memusyawarahkan penyampaian aspirasi, pengerakan partisipasi

    dan solidaritas masyarakat, pemberdayaan masyarakat, penyelesaian masalah sosial

    kemasyarakatan, perumusan usulan kebutuhan masyarakat yang perlu dibantu

    pemerintah, serta membantu pemerintah dalam mensosialisasikan peraturan

    perundang-undangan dan program lainnya. Dalam memusyawarahkan berbagai hal

    tersebut, LMK dapat mengundang tokoh masyarakat dan pihak lain sesuai denganmateri yang dibahas.

    Pembentukan Lembaga Musyawarah Kelurahan ini diharapkan menjadi motor

    penggerak bagi masyarakat dalam membantu Kelurahan untuk meningkatkan

    persatuan dan kesatuan, pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan dalam lingkup

    komunitas masyarakat Kelurahan menuju masyarakat yang sejahtera.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    36/43

    13

    II. PASAL DEMI PASAL

    Pasal 1

    Cukup jelasPasal 2

    Cukup jelas

    Pasal 3

    Ayat (1)

    Cukup jelas ayat (2) berjumlRWKelurahan.

    Ayat (2)

    Yang dimaksud dengan tokoh-tokoh yang mewakili masyarakat adalah tokohagama, tokoh cendekiawan, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan atau

    tokoh dalam bidang lain yang mempunyai integritas, wawasan dan pengaruh

    dalam masyarakat pada wilayah kecamatan tersebut.

    Pasal 4

    Huruf a

    Cukup jelas

    Huruf b

    Cukup jelas

    Huruf c

    Cukup jelas

    Huruf d

    Melampirkan copy Ijazah SLTA atau sederajat yang telah di legalisir.

    Huruf e

    Melampirkan surat keterangan kelakuan baik dari kantor kepolisian

    setempat. (atau p

    Huruf f

    Cukup jelas

    Huruf g

    Bakal calon melampirkan pernyataan kesanggupan melaksanakan tugas

    yang ditandatangani di atas materai.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    37/43

    14

    Huruf h

    Yang dimaksud dengan identitas penduduk antara lain Kartu Tanda

    Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) serta Surat keterangan dari

    RT/RW setempat.Huruf i

    Yang dimaksud dengan Lembaga kemasyarakatan adalah termasuk

    pengurus Koperasi Kelurahan

    Huruf j

    Cukup jelas

    Pasal 5

    Ayat (1)Cukup jelas

    Ayat (2)

    Cukup jelas Cukup jelas

    Ayat (3)

    Huruf a

    Cukup jelas

    Huruf b

    Cukup jelas

    Huruf c

    Cukup jelas hu :

    Huruf d

    Usulan nama-nama dibuat dalam 1 (satu) daftar yang merupakan

    rekapitulasi nama-nama anggota LMK terpilih dari tiap RW

    Ayat (4)

    Yang dimaksud dengan Pengurus RW adalah Wakil Ketua RW dan/atau

    Sekretaris RW, sedangkan Pengurus RT adalah Sekretaris RT dan/atau

    Bendahara RT.

    Ayat (5)

    Cukup jelas

    Ayat (6)

    Huruf a

    Cukup jelas

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    38/43

    15

    Huruf b

    Pengumuman persyaratan berisikan ketentuan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 4 serta mencantumkan waktu dan tempat

    pendaftaran.Huruf c

    Cukup jelas

    Huruf d

    Surat mandat harus ditandatangani oleh Ketua RT dan dibubuhi

    stempel RT

    Huruf e

    Berita Acara ditandatangani oleh Ketua RT dan dibubuhi stempel RTHuruf f

    - Pelaksanaan pemilihan calon anggota LMK diawali dengan

    mengundang para Ketua RT beserta 6 (enam) orang perwakilan

    tokoh masyarakat dari tiap RT dan para Calon anggota LMK.

    - Pemilihan dilakukan secara demokratis yang diselenggarakan pada

    tiap RW

    Huruf g

    Lembaran Berita Acara memuat antara lain :

    1) Nomor Urut ;

    2) N a m a ;

    3) Tempat dan Tanggal Lahir ;

    4) A l a m a t ;

    5) Jumlah Perolehan Suara, dan

    6) Keterangan

    Dalam lembaran berita acara disiapkan Nama Ketua, Sekretaris,

    dan Anggota PPBC Tingkat Rukun Warga yang akan

    menandatangani.

    Pasal 6

    Ayat (1)

    Yang dimaksud dengan mengumumkan secara tertulis adalah menempatkan

    pengumuman pada lokasi strategis yang mudah dilihat oleh masyarakat,

    seperti Kantor Sekretariat RW dan lain-lain.

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    39/43

    16

    Ayat (2)

    Cukup jelas

    Ayat (3)

    Cukup jelasAyat (4)

    Yang dimaksud dengan pendaftaran tahap kedua adalah dengan

    mengumumkan kembali secara tertulis persyaratan dan waktu pendaftaran.

    Ayat (5)

    Cukup jelas

    Ayat (6)

    Yang dimaksud dengan 6 (enam) orang perwakilan tokoh Masyarakat RTadalah tokoh masyarakat setempat yang ditentukan dalam Rapat Pengurus

    RT dan ditetapkan dalam Berita Acara RT.

    Ayat (7)

    Surat pemberian mandat ditandatangani oleh Ketua RT dan dibubuhkan

    stempel

    Ayat (8)

    Cukup jelas

    Ayat (9)

    Lembaran Berita Acara sudah disiapkan sesuai Pasal 5 ayat (6) huruf g dan

    disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah pemilihan.

    Pasal 7

    Ayat (1)

    Batas waktu penyampaian selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah diterima

    dari tiap PPBC Tingkat RW.

    Ayat (2)

    Cukup jelas

    Ayat (3)

    Cukup jelas

    Pasal 8

    Ayat (1)

    Penetapan anggota LMK dengan Keputusan Walikota/Bupati

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    40/43

    17

    Ayat (2)

    Bunyi sumpah/janji sebagai berikut :

    1). Untuk Agama Islam : Demi Allah saya bersumpah ; untuk Agama

    Kristen Protestan/Katolik : Demi Tuhan saya Berjanji ; untuk AgamaHindu Om Ata Parawisesa ; untuk Agama Budha Demi Shangyang Adi

    Budha ;

    2) Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota

    Lembaga Musyawarah Kelurahan dengan sebaik-baiknya dan seadil-

    adilnya ;

    3) Bahwa saya akan memegang teguh Pancasila dan menegakkan UUD

    1945 serta peraturan perundang-undangan yang berlaku ;4) Untuk Agama Kristen Protestan/Katolik diakhiri dengan kalimat Semoga

    Tuhan Menolong Saya.

    Pasal 9

    Cukup jelas

    ayat (4) : Cukup jel

    Pasal 10

    Cukup jelas

    Pasal 11

    Huruf a

    Yang dimaksud dengan menampung dan menyalurkan aspirasi adalah

    a. menerima aspirasi masyarakat baik lisan maupun tertulis, selanjutnya

    dilakukan cek ulang yang hasilnya disalurkan kepada Lurah secara

    kumulatif sesuai Tata Tertib.

    b. ikut serta dalam pelaksanaan Musrenbang tingkat Kelurahan.

    Huruf b

    Yang dimaksud dengan memberikan masukan adalah penyampaian

    masukan kepada Lurah dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis

    sesuai Tata Tertib

    Huruf c

    Yang dimaksud potensi yaitu dapat berupa materi dan inmateri

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    41/43

    18

    Huruf d

    Cukup jelas

    Huruf e

    Yang dimaksud ikut serta dalam menyelesaikan masalah kelurahan yaitumencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak/antar pihak, antara

    lain dengan cara mediasi.

    Huruf f

    Cukup jelas

    Huruf g

    Materi Tata Tertib antara lain mengatur :

    1) Ketentuan Waktu (Jam) Kerja ;2) Mekanisme dalam menampung Aspirasi Masyarakat ;

    3) Mekanisme dalam menyalurkan Aspirasi Masyarakat ;

    4) Mekanisme dalam menyampaikan masukan kepada Lurah;

    5) Jadwal Rapat ; dan

    6) Lain-lain yang dianggap perlu.

    Pasal 12

    Ayat (1)

    Cukup jelas

    Ayat (2)

    Cukup jelas

    Ayat (3)

    Rapat Eksternal, antara lain :

    1.Rapat penyampaian aspirasi masyarakat

    2.Rapat penyusunan rencana kerja tahunan

    3.Rapat pertanggungjawaban hasil rencana kerja tahunan

    4.Rapat akhir masa bakti anggota LMK

    5.Rapat-rapat lainnya

    Pasal 13

    Ayat (1)

    Rapat pertama dilaksanakan dalam rangka konsolidasi sekaligus persiapan

    penyusunan tata cara pemilihan ketua dan wakil ketua

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    42/43

    19

    Ayat (2)

    Cukup jelas

    Ayat (3)

    Cukup jelasAyat (4)

    Susunan pengurus LMK terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan anggota.

    Ayat (5)

    Cukup jelas

    Ayat (6)

    Cukup jelas

    Pasal 14

    Cukup jelas

    Pasal 15

    Ayat (1)

    Cukup jelas

    Ayat (2)

    Pemilihan Ketua dan/atau Wakil Ketua dilakukan melalui proses pemilihansecara demokratis sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 13 ayat (4).

    Pasal 16

    Cukup jelas

    Pasal 17

    - Ruangan sekretariat LMK diatur oleh Lurah dengan mempertimbangkan kondisi

    kantor.

    - Sekretaris dijabat oleh Pegawai Neger Sipil yang bertugas di Kelurahan

    Pasal 18

    Ayat (1)

    Yang dimaksud dengan sumber-sumber lain yang sah bersifat tidak mengikat

    dan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan, antara lain :1).Swadaya masyarakat

  • 7/21/2019 70184891 Buku Pedoman Teknis 70184891-Buku-Pedoman-Teknis-LMK.pdfLMK

    43/43

    20

    2) Bantuan Pemerintah

    3) Hasil usaha LMK

    Ayat (2)Huruf a

    Biaya operasional anggota LMK dibiayai sesuai kemampuan APBD

    Huruf b

    Biaya kesekretariatan dibiayai sesuai kemampuan APBD

    Huruf c

    Biaya kegiatan sesuai tugas LMK dapat dibiayai dari sumber-sumber

    keuangan lainnyaAyat (3)

    Cukup jelas

    Pasal 19

    Cukup jelas

    Pasal 20

    Cukup jelas

    Pasal 21

    Cukup jelas

    TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

    NOMOR 2