53

7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1
Page 2: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1
Page 3: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

190

Akuntansi Keuangan Lanjutan

PENJUALAN KONSINYASI

Tujuan Instruksional Khusus

1. Mahasiswa memahami konsep dasar penjualan konsinyasi.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan keuntungan penjualan konsinyasi

yang dilakukan oleh pengamanat dan komisioner.

3. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan akuntansi terhadap

transaksi penjualan konsinyasi dan laba/rugi atas penjualan

konsinyasi dicatat secara terpisah dan secara digabung dengan

penjualan reguler, baik bagi pengamanat maupun bagi

komisioner.

4. Mahasiswa dapat menjelaskan transaksi penjualan konsinyasi

dan laba/rugi atas penjualan konsinyasi digabungkan dengan

penjualan biasa baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner.

5. Mahasiswa dapat menjelaskan masalah-masalah yang biasa

ditemukan dalam penjualan konsinyasi, misal: uang muka dari

komisioner, retur penjualan, barang konsinyasi terjual sebagian,

dan lain-lain.

6. Mahasiswa dapat melakukan penyusunan laporan perhitungan

laba rugi penjualan konsinyasi.

BAB V

Page 4: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

191

Dalam persaingan bisnis yang kian ketat, perusahaan-

perusahaan dituntut untuk melakukan berbagai strategi

pemasaran dan penjualan guna meningkatkan omset.

Perluasan pasar masih dianggap yang jitu dalam

meningkatkan penjualan dan menguasai pangsa pasar.

Tentunya berbagai metode dapat dipilih yang dikondisikan

dengan cost-benefit dan juga karakteristik produk. Penjualan

konsinyasi sebagai cara penjualan yang masih dianggap

cukup efektif dalam mencapai tujuan tersebut.

A. TINJUAN DASAR KONSINYASI

1. PengertianSecara simpel konsinyasi bisa diartikan sebagai

penitipan barang untuk dijual. Untuk pemahaman yang lebih

luas, konsinyasi diartikan sebagai perjanjian kerja sama

untuk penjualan barang antara pemilik barang dengan pihak

lain yang bertindak sebagai penjual. Jadi penjualan

konsinyasi mempunyai perbedaan yang khusus dengan

penjualan reguler.

Dalam perjanjian penjualan konsinyasi terdapat dua

pihak yang terlibat. Pihak pertama adalah pemilik barang

yang menitipkan atau disebut pengamanat atau konsinyor

(consignor). Pihak kedua merupakan pihak yang menerima

barang titipan dan bertindak selaku penjual yang disebut

dengan komisioner atau consignee.

Bagi konsinyor, barang yang dikirim kepada

komisioner merupakan persediaan yang dilaporkan sebagai

persediaan barang konsinyasi (consignment out). Transaksi

pengirimin barang ini tidak diakui sebagai penjualan

sehingga tidak menimbulkan piutang. Di sisi lain, komisioner

pada saat menerima barang (disebut barang komisi atau

consignment in) tidak mengakui adanya perpindahan

kepemilikan, dengan kata lain tidak dilaporkan sebagai

Page 5: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

192

Akuntansi Keuangan Lanjutan

persediaan. Sehingga dapat disimpulkan karakteristik utama

dari penjualan konsinyasi adalah:

1. Sebelum barang terjual, kepemilikan barang masih

menjadi hak konsinyor dan harus dilaporkan sebagai

persediaan.

2. Pendapatan diakui konsinyor pada saat barang-barang

konsinyasi dapat dijual pada pihak ke-3 atau dibeli sendiri

oleh komisioner.

3. Pihak pengamanat (consignor) sebagai pemilik tetap

bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya

yang berhubungan dengan barang-barang konsinyasi.

Sejak pengiriman barang sampai dengan saat komisioner

berhasil menjual barang kepada pihak ke-3. Kecuali jika

ditentukan lain dalam perjanjian diantara kedua pihak

yang bersangkutan.

4. Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai

kewajiban menjaga keamanan dan keselamatan barang-

barang yang diterimanya. Oleh karena itu administrasi

yang tertib harus diselenggarakan sampai dengan saat ia

berhasil menjual barang-barang tersebut kepada pihak

ketiga.

2. Keuntungan Penjualan KonsinyasiBagi konsinyor, penjualan konsinyasi dilakukan dengan

alas an berikut:

- Memperluas daerah pemasaran suatu produk,

terutama terhadap produk baru dimana masyarakat

belum mengenal secara luas.

- Membuka devisi penjualan baru tanpa harus

mengeluarkan biaya-biaya yang berkaitan dengan

pembukaan perwakilan.

- Konsinyor dapat mengontrol harga jual dari produk

yang dipasarkan.

Sedangkan bagi komisioner penjualan konsinyasi sendiri

memberikan keuntungan sebagai berikut:

Page 6: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

193

- Tidak memerlukan modal untuk memperoleh dan

memelihara persediaan barang dagang.

- Menghindari kerugian akibat fluktuasi harga.

- Tidak ada resiko kerugian akibat tidak terjualnya

barang.

3. Hak Dan Kewajiban KomisionerKomisioner sebagai penjual berhak atas:

1. Komisi atas penjualan dari konsinyor. Komisi ini

merupakan imbalan yang diterima.

2. Meminta pergantian seluruh beban yang telah

dikeluarkan sehubungan dengan penjualan barang.

Beban-beban tersebut dapat dikompensasikan

terhadap hasil penjualan

3. Memberikan jaminan kepada pelanggan atas barang-

barang yang terjual. Konsinyor selaku pemilik barang

bertindak sebagai penanggung jawab atas jaminan

yang diberikan komisioner.

Adapun kewajiban pihak komisioner:

1. Pihak konsinyi harus melindungi barang-barang pihak

pemilik dengan cara yang baik dan sesuai dengan

sifat barang dan kondisi konsinyasi.

2. Pihak konsinyi harus menjual barang konsinyasi

dengan harga yang telah ditentukan, ia harus

menjualnya dengan harga yang memuaskan

kepentingan pihak pemilik.

3. Pihak konsinyi harus memisahkan barang konsinyasi

dari barang dagangan lainnya.

4. Pihak konsinyi harus mengirimkan laporan berkala

mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi.

B. AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASIAdanya perbedaan mekanisme dan prosedur antara

penjualan regular dengan penjualan kosinyasi, menyebabkan

adanya perbedaan perlakuan akuntansi terhadap penjualan

konsinyasi ini.

Page 7: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

194

Akuntansi Keuangan Lanjutan

1. Pembukuan untuk KomisionerBagi komisioner, pencatatan terhadap penjualan

konsinyasi dapat dilakukan dengan dua opsi:

- Pencatatan penjualan konsinyasi dilakukan secara

terpisah dengan penjualan regular.

- Pencatatan penjualan konsinyasi digabung dengan

pencatatan regular

Perbedaan kedua metode terlihat dari sisi pengakuan

pendapatan atas penjualan barang konsinyasi. Berikut

ringkasan pencatatan dilakukan oleh komisioner terhadap

transaksi yang berhubungan dengan barang komisi:

a. Menerima barang komisi dari konsinyor

Pada saat menerima barang komisi (consignment in),

komisioner tidak melakukan pencatatan akuntansi.

Komisioner hanya membuat memorial sebagai bukti

penerimaan barang. Hal ini dikarenakan penerimaan

barang dari konsinyor tidak menyebabkan perpindahan

kepemilikan barang. Memorial ini sendiri dibuat dengan

memberikan keterangan jenis dan jumlah barang yang

diterima, harga jual bagi pengamanat, komisi dan

keterangan lainnya.

b. Penjualan barang konsinyasi

1) Pencatatan yang dipisah dari penjualan reguler

Apabila pembukuan penjualan konsinyasi

diselenggarakan secara terpisah dengan penjualan

regular, maka hasil penjualan barang komisi tidak diakui

sebagai pendapatan, tetapi diakui sebagai kewajiban

kepada konsinyor dengan mengkreditkan perkiraan

barang komisi. Sehingga jurnalnya dapat disajikan

sebagai berikut:

Piutang Usaha/Kas Rp xxx

Barang Komisi Rp xxx

2) Pencatatan yang digabung dengan penjualan reguler

Page 8: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

195

Namun, bagi perusahaan yang menggabung

pencatatan konsinyasi dengan penjualan regular, maka

pencatatannya sama halnya dengan penjualan regular.

Namun yang perlu diperhatikan adalah adanya

pengakuan perolehan barang dagang dengan mendebet

pembelian atau persediaan (untuk system perpetual).

Nilai pembelian ini sendiri diakui sebesar harga jual

barang komisi dikurangi komisi. Bagi perusahaan

menggunakan system periodic (phisik) maka jurnal dapat

ditulis.

Piutang dagang/kas Rp xxx

Penjualan Rp xxx

Pembelian Rp xxx

Hutang Usaha Rp xxx

Jika komisi dinyatakan dalam persentase harga jual, maka

nilai pembelian dapat dihitung menggunakan fungsi:

Harga Jual x (1 – persen

komisi)

Ilustrasi Kasus 1Toko Surya Furniture sebagai komisioner PT. Karya Manufatur

untuk produk lemari, menjual unit lemari dengan harga jual

Rp 850.000. Atas barang komisi yang terjual Toko Surya

Furniture berhak mendapatkan komisi 15% dari harga jual.

Jika Toko Surya menggunakan pembukuan barang komisi

dipisahkan dari penjualan regular, maka transaksi ini akan

dijurnal:

Piutang Usaha Rp 850.000

Barang Komisi Rp 850.000

Apabila Toko Surya menggunakan pembukuan digabung

dengan penjualan regular, maka jurnal yang dicatat adalah:

Piutang dagang/kas Rp 850.000

Penjualan Rp 850.000

Pembelian Rp 722.500

Hutang Usaha Rp 722.500

Page 9: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

196

Akuntansi Keuangan Lanjutan

Perhitungan nilai pembelian

Pembelian = Rp 850.000 x (1 – 15%)

= Rp 850.000 x 85%

= Rp 722.500

c. Pencatatan terhadap biaya-biaya terkait barang komisi

Sesuai dengan perjanjian konsinyasi, bahwa setiap

pengeluaran yang dilakukan oleh komisioner yang

berhubungan dengan barang komisi menjadi tanggungan

konsinyor, sehingga pengeluaran tersebut diakui sebagai

klaim komisioner kepada konsinyor.

Perbedaan antara pencatatan yang digabung dan

dipisahkan dengan penjualan reguler hanya terletak pada

akun yang digunakan untuk mencatatan pengeluaran

yang dilakukan.

1) Pencatatan digabung dengan penjualan reguler

Pengeluaran kas akan dicatat pada akun hutang

usaha di sisi debet sebagai kontra akun kas di kredit.

Penjurnalan seperti ini menunjukkan pengurangan

klaim dari pihak konsinyor. Jurnal yang digunakan

adalah:

Hutang Usaha Rp xxx

Kas Rp xxx

2) Pencatatan Dipisah dari Penjualan Reguler

Pengeluaran kas langsung diakui sebagai pembayaran

kepada konsinyor dengan mendebet Barang Komisi

sehingga jurnal yang digunakan adalah:

Barang Komisi Rp xxx

Kas Rp xxx

d. Komisioner membeli sendiri barang komisi

Pembelian barang komisi memunculkan kewajiban

komisioner terhadap pisah konsinyor layaknya transaksi

penjualan kepada pihak ketiga.

1) Pencatatan digabung dengan penjualan regular

Page 10: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

197

Dalam metode ini harga beli diakui sebesar harga jual

dikurangi dengan komisi yang diterima. Jurnal yang

digunakan adalah:

Pencatatan persediaan

menggunakan sistem

periodik

Pencatatan persediaan

menggunakan sistem

perpetual

Pembelian Rp xxx

Hutang Usaha Rp

xxx

Persediaan Rp xxx

Hutang Usaha Rp

xxx

Nilai yang diakui dapat dihitung dengan rumus:

Harga Jual x (1 – persen komisi)

2) Pencatatan dipisah dengan penjualan reguler

Karena pencatatannya dipisah dengan penjualan

reguler, maka kewajiban yang timbul diakui pada

akun barang komisi dengan nilai sebesar harga jual

yang ditetapkan oleh konsinyor. Sehingga jurnal yang

digunakan adalah:

Pencatatan persediaan

menggunakan sistem

periodik

Pencatatan persediaan

menggunakan sistem

perpetual

Pembelian Rp xxx

Hutang Usaha Rp

xxx

Persediaan Rp xxx

Hutang Usaha Rp

xxx

e. Pengiriman hasil penjualan kepada konsinyor

1) Pencatatan digabung dengan penjualan reguler

Sebagai akibat diakuinya pendapatan penjualan pada

saat barang komisi dijual, maka pada pengiriman

(pelaporan) hasil penjualan tidak diakui lagi adanya

pendapatan komisi. Jurnal yang digunakan adalah:

Hutang Usaha Rp xxxx

Kas Rp xxxx

Uang Muka Rp xxxx

Page 11: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

198

Akuntansi Keuangan Lanjutan

Catatan:

Uang muka diakui jika adanya pembayaran uang

muka pada saat pengiriman barang komisi. Sehingga

pada saat pengiriman kas, uang muka sekaligus

sebagai pengurang hutang usaha.

2) Pencatatan dipisah dengan penjualan reguler

Pencatatan penjualan konsinyasi dengan metode ini

tidak mengakui adanya pendapatan pada saat

transaksi penjualan sehingga pada saat pengiriman

hasil penjualan kepada konsinyor diakui adanya

pendapatan komisi:

Barang Komisi Rp xxxx

Pendapatan komisi Rp xxxx

Hutang usaha Rp xxxx

Uang Muka Rp xxxx

Kas Rp xxxx

Ilustrasi Kasus 2Toko Bhakti Elektro menjual barang-barang elektronik. Untuk

mendapatkan barang dagang, Toko Bhakti Elektro melakukan

perjanjian konsinyasi dengan beberapa supplier diantaranya

adalah PT. Sharp Indonesia untuk produk AC. Berikut adalah

perjanjian konsinyasi antara PT Sharp Indonesia dengan Toko

Bhakti Elektro terkait salah satu jenis AC:

1. Harga jual Rp 2.150.000

2. Komisi yag diterima Toko Bhakti Elektro adalah 15%

dari harga jual

3. Toko Bhakti Elektro harus mengirimkan uang muka

atas barang yang diterima sebesar 20% dari harga

jual

Transaksi yang terkait dengan produk AC tersebut adalah

sebagai berikut:

02 Feb 2011Diterima barang komisi dari konsinyor sebanyak

10 unit AC SHARP

03 Feb 2011Toko Bhakti Elektro mengirimkan uang muka

atas barang yang diterima tanggal 2 Februari

Page 12: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

199

08 Feb 2011Toko Bakti Elektro berhasil menjual 8 unit AC

Sharp secara tunai sebesar Rp 17.200.000

08 Feb 2011Toko Bakti Elektro membayar biaya angkut dan

biaya pemasangan masing -masing Rp 50.000

dan Rp 100.000 per unit

15 Feb 2011Toko Bakti Elektro membeli sendiri barang

komisi 2 unit AC Sharp sebagai persediaan

barang dagang

17 Feb 2011Toko Bakti Elektro mengirimkan laporan

penjualan konsinyasi kepada konsinyor dengan

pembayaran kas sebesar Rp. 10.000.000

Penyelesaian

a. Digabung Dengan Penjualan Reguler

TransaksiDiterima barang komisi dari konsinyor

Tidak ada jurnal, hanya mengirimkan memo penerimaan barang

Toko Bhakti Elektro mengirimkan uang muka

Kas Rp 4.300.000 Uang Muka Rp 4.300.000

Toko Bakti Elektro berhasil menjual 8 unit AC Sharp secara tunai

Kas Rp 17.200.000 Penjualan Rp 17.200.000

Pembelian Rp 14.620.000 Hutang Usaha Rp 14.620.000

Perhitungan:Pembelian = 17.200.000 x (1-15%) = Rp 14.620.000

Toko Bakti Elektro membayar biaya angkut dan biaya pemasangan

Hutang Usaha Rp 1.200.000 Kas Rp 1.200.000

Toko Bakti Elektro membeli sendiri barang komisi 2 unit AC Sharp sebagai persediaan barang dagang

Pembelian Rp 3.655.000 Hutang Usaha Rp 3.655.000

Perhitungan:Pembelian=2x2.150.000 x (1-15%) = Rp 3.655.000

Toko Bakti Elektro mengirimkan hasil penjualan konsinyasi kepada konsinyor dank as Rp. 10.000.000

Hutang Usaha Rp 14.300.000 Uang Muka Rp 4.300.000 Kas Rp 10.000.000

Page 13: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

200

Akuntansi Keuangan Lanjutan

b. Dipisah Dengan Penjualan Reguler

TransaksiDiterima barang komisi dari konsinyor

Tidak ada jurnal, hanya mengirimkan memo penerimaan barang

Toko Bhakti Elektro mengirimkan uang muka

Kas Rp 4.300.000 Uang Muka Rp 4.300.000

Toko Bakti Elektro berhasil menjual 8 unit AC Sharp secara tunai

Kas Rp 17.200.000 Barang Komisi Rp 17.200.000

Toko Bakti Elektro membayar biaya angkut dan biaya pemasangan

Barang Komisi Rp 1.200.000 Kas Rp 1.200.000

Toko Bakti Elektro membeli sendiri barang komisi 2 unit AC Sharp sebagai persediaan barang dagang

Pembelian Rp 4.300.000 Barang Komisi Rp 4.300.000

Perhitungan:Pembelian = 2x2.150.000 = Rp 3.655.000

Toko Bakti Elektro mengirimkan hasil penjualan konsinyasi kepada konsinyor dank as Rp. 10.000.000

Barang Komisi Rp 20.300.000 Uang Muka Rp 4.300.000 Kas Rp 10.000.000 Hutang Usaha Rp 6.000.000

2. Pembukuan untuk KonsinyorSama halnya dengan komisioner, konsinyor juga dapat

menyelenggarakan pencatatan terhadapap penjualan

konsinyasi dengan dua metode, yaitu pencatatan digabung

dengan penjualan regular atau pencatatan dipisah dengan

penjualan regular. Selain dua metode tersebut, dalam

melakukan pencatatan, konsinyor juga perlu memperhatikan

system pencatatan persediaan, apakah menggunakan

system periodic atau system perpetual. Berikut pencatatan

yang dilakukan konsinyor atas barang konsinyasi.

a. Pengiriman barang kepada konsinyi

Dalam pencatatan pengiriman barang konsinyasi,

tidak terdapat perbedaan antara metode pencatatan

yang gabung dan pencatatan yang dipisah dengan

penjualan reguler. Namun, harus diperhatikan apakah

pencatatan persediaan yang dilakukan dengan sistem

periodik atau sistem perpetual.

Page 14: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

201

Sistem Perpetual

Barang-barang konsinyasi Rp xxxx

Persediaan barang Rp xxxx

Sistem Periodik

Barang-barang konsinyasi Rp xxxx

Pengiriman barang konsinyasi Rp

xxxx

b. Penerimaan uang muka dari konsinyi

Untuk penerimaan uang muka dari konsinyi diakui

sebagai kewajiban, sehingga Uang Muka akan dicatat di

sisi kredit.

Kas Rp xxxx

Uang Muka Rp xxxx

c. Pembayaran Biaya terkait pengiriman barang konsinyasi

- Pencatatan yang dipisah dari penjualan reguler

Barang-barang konsinyasi Rp xxxx

Kas Rp xxxx

- Pencatatan yang digabung dengan penjualan reguler

Ongkos angkut Rp xxxx

kas Rp xxxx

Pencatatan dengan metode ini tidak membuka akun

baru untuk barang konsinyasi, maka semua biaya

yang dikeluarkan dicatat layaknya biaya yang terjadi

terhadap penjualan reguler.

d. Penerimaan perhitungan penjualan barang konsinyasi

Penerimaan hasil perhitungan penjualan barang

konsinyasi dari konsinyi, bisa disertai dengan penerimaan

kas hasil penjualan bisa saja tidak. Jika kas diterima

sudah pasti kas didebet, namun jika kas tidak diterima

atau diterima sebagian maka akan diakui adanya Piutang

Dagang kepada konsinyi.

- Pencatatan yang dipisah dari penjualan reguler

Karena pencatatannya dipisah dari penjualan reguler

sehingga digunakan akun untuk mengakui persediaan

barang dalam bentuk barang konsinyasi yang

Page 15: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

202

Akuntansi Keuangan Lanjutan

tujuannya adalah membedakan dengan pembukuan

penjualan reguler. Akibatnya terhadap penjualan

konsinyasi diperhitungkan harga pokok penjualan

konsinyasi secara terpisah. Perhitungan harga pokok

penjualan ini tetap digunakan walaupun perusahaan

menggunakan sistem pencatatan periodik, sehingga

sistem pencatatan persediaan tidak memberikan

perbedaan dalam pencatatan penerimaan

perhitungan penjualan barang konsinyasi.

a) Pencatatan untuk hasil penjualan

Piutang dagang Rp xxxx

Penjualan konsinyasi Rp xxxx

b) Pencatatan untuk mengakui harga pokok

penjualan

HPP Konsinyasi Rp xxxx

Biaya Penj. Konsinyasi Rp xxxx

Barang Konsinyasi Rp xxxx

- Pencatatan yang digabung dengan penjualan reguler

Untuk pencatatan yang digabung dengan penjualan

reguler, perlu diperhatikan sistem pencatatan

persediaan yang digunakan, jadi pencatatan dilakukan

sebagai berikut:

Sistem Periodik Sistem Perpetual

a. Mencatat hasil penjualan

Piutang Dagang Rp xxxx Penjualan Rp xxxx

Piutang Dagang Rp xxxx Penjualan Rp xxxx

b. Mencatat harga pokok penjualan

Tidak ada jurnal Harga Pokok Penjualan Rp xxxx Barang konsinyasi Rp xxxx

c. Menghapus saldo rekening Pengiriman Barang Konsinyasi pada akhir periode untuk barang yang telah terjual

Peng. barang konsinyasi Rp xxxx Barang Konsinyasi

Tidak ada jurnal

Page 16: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

203

Rp xxxx

Ilustrasi Kasus 3PT Sehat Sejahtera merupakan produsen susu kesehatan

yang berbasis di kota Banda Aceh. Dalam melakukan

penjualannya perusahaan ini melakukan beberapa perjanjian

konsinyasi satu diantaranya dengan Toko Sehat Beurata yang

merupakan distributor suplemen kesahatan. Berikut ini

perjanjian konsinyasi:

1. Satuan penjualan yang digunakan adalah dus, satu

dus berisi 20 kemasan.

2. Harga jual per dus adalah Rp 700.000 dan komisi yang

diberikan kepada Toko Sehat Beurata selaku

komisioner 20% dari harga jual.

3. Semua biaya yang dikeluarkan oleh komisioner

sehubungan dengan barang konsinyasi ditanggung

oleh konsinyor

4. Komisioner harus mengirimkan uang muka sebesar

15% dari harga jual.

Selama bulan Juli 2011 terjadi transaksi yang berhubungan

barang yang dikerim kepada Toko Sehat Beurata adalah

sebagai berikut:

1. Dikirim 40 dus barang konsinyasi. Barang ini memiliki

harga pokok Rp 400.000

2. Perusahaan membayar ongkos angkut sebesar Rp

800.000.

3. Menerima uang muka dari komisioner

4. Menerima hasil penjualan 40 dus dari Toko Sehat

Beurata setelah diperhitungkan uang muka dan beban

iklan untuk barang konsinyasi sebesar Rp 300.000

Diminta: Catatlah transaksi di atas dengan:

1. Pencatatan dilakukan secara terpisah dari penjualan

reguler, jika sistem persediaan menggunakan:

a. Sistem periodik

b. Sistem perpetual

Page 17: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

204

Akuntansi Keuangan Lanjutan

2. Pencatatan digabung dengan penjualan reguler, jika

sistem persediaan menggunakan:

a. Sistem periodik

b. Sistem perpetual

Penyelesaian:1. Pencatatan dilakukan secara terpisah dari penjualan

reguler a. Sistem pencatatan periodik

Transaksi Sistem Periodik (Rp 000)

Pengiriman barang

konsinyasi

Barang konsinyasi 16.000

Peng. Brg Konsinyasi 16.000

Pembayar ongkos

angkut

Barang konsinyasi 800

Kas 800

Penerimaan uang muka

dari komisioner

Kas 4.200

Uang Muka 4.200

Pencatatan untuk hasil

penjualan

Komisi= 20%x 28.000

= Rp. 5.600

Beban iklan yang harus

ditanggung konsinyor

Rp 300

Piutang dagang 17.900

Uang Muka 4.200

B Penj. konsinyasi 5.900

Penjualan konsinyasi 28.000

Pencatatan untuk

mengakui harga pokok

penjualan

HPP Konsinyasi 16.000

B Penj. Konsinyas 800

Barang Konsinyasi 16.800

b. Sistem pencatatan perpetual

Transaksi Sistem Perpetual

Pengiriman barang konsinyasi Barang konsinyasi 16.000

Persediaan barang 16.000

Pembayar ongkos angkut Barang konsinyasi 800

Kas 800

Penerimaan uang muka dari

komisioner

Kas 4.200

Uang Muka 4.200

Pencatatan untuk hasil

penjualan

Komisi= 20%x 28.000

Piutang dagang 17.900

Uang Muka 4.200

B Penj. Konsinyas 5.900

Page 18: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

205

= Rp. 5.600

Beban iklan yang harus

ditanggung konsinyor

Rp 300

Penjualan konsinyasi 28.000

Pencatatan untuk

mengakui harga pokok

penjualan

HPP Konsinyasi 16.000

B Penj. Konsinyas 800

Barang Konsinyasi 16.800

1. Pencatatan digabung dengan penjualan regular a. Untuk sistem PeriodikTransaksi Sistem Periodik (Rp 000)

Pengiriman barang konsinyasi Barang konsinyasi 16.000

Peng. Brg Konsinyasi 16.000

Pembayar ongkos angkut Ongkos Angkut 800

Kas 800

Penerimaan uang muka dari

komisioner

Kas 4.200

Uang Muka 4.200

Pencatatan untuk hasil

penjualan

Komisi= 20%x 28.000

= Rp. 5.600

Beban iklan yang harus

ditanggung konsinyor Rp

300

Piutang dagang 17.900

Uang Muka 4.200

Beban Iklan 300

Beban Komisi 5.600

Penjualan 28.000

Pencatatan untuk

mengakui harga pokok

penjualan

Tidak ada jurnal

Menghapus saldo

rekening Pengiriman

Barang Konsinyasi pada

akhir periode untuk

barang yang telah terjual

Peng. Brg Konsinyasi 16.000

Barang Konsinyasi 16.000

C. MASALAH KHUSUS DALAM AKUNTANSI KONSINYASI

1. Barang-Barang Konsinyasi yang DikembalikanApabila barang-barang konsinyasi dikembalikan kepada

pengamanat (consignor), maka rekening barang-barang

Page 19: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

206

Akuntansi Keuangan Lanjutan

konsinyasi harus dikredit dengan harga pokok barang-barang

yang bersangkutan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan

aktivitas untuk menjual barang-barang tersebut (ongkos

angkut, biaya pengepakan, biaya perakitan dan biaya

pengiriman kembali), harus dibebankan kepada pendapatan

untuk periode yang bersangkutan. Biaya-biaya yang terjadi

itu tidak dikapitalisasi sebagai bagian harus pokok barang-

barang yang dikembalikan atau tidak perlu ditangguhkan

pembebanannya, karena tidak memberikan manfaatnya

dimasa yang akan datang. Dalam hal barang-barang

dikembalikan karena rusak, sehingga manfaatnya tidak lagi

sebanding dengan harga pokoknya, maka penurunan nilai itu

harus diakui sebagai kerugian. Jika biaya-biaya perbaikan

diperlukan untuk dapat menjual barang-barang tersebut,

maka biaya perbaikan (reparasi) demikian harus diakui

sebagai biaya periode yang bersangkutan.

2. Akuntansi Penjualan Konsinyasi belum SelesaiApabila pihak konsinyor perlu menyusun pada akhir

periode akuntansi sedangkan jangka waktu perjanjian

konsinyasi masih berlangsung atau belum semuanya barang-

barang konsinyasi berhasil dijual oleh konsinyasi, maka

diperlukan penyesuaian terhadap barang-barang yang terkait

pada sebagian produk belum selesai dengan tuntas sampai

akhir periode akuntansi. Adapun pembahasannya adalah

sebagai berikut:

a. Pencatatan oleh konsinyor jika pencatatan dipisah dari

penjualan reguler.

Pada akhir periode fiskal konsinyor membukukan

laporan penjualan konsinyasi, agar ia dapat membukukan

laba atau rugi atas penjualan barang-barang konsinyasi

sampai tanggal tersebut. Metode pencatatan terhadap

transaksi konsinyasi dicatat dengan cara seperti dalam

perjanjian konsinyasi yang terselesaikan dengan tuntas,

hanya besarnya penjualan konsinyasi dicatat sebesar

jumlah barang-barang konsinyasi yang terjual. Pencatatan

barang-barang yang telah dikeluarkan oleh konsinyor

maupun konsinyi yang berkaitan dengan penjualan

Page 20: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

207

barang-barang konsinyasi harus dialokasikan masing-

masing pada barang-barang yang telah terjual maupun

barang-barang yang belum terjual.

Penyerahan barang-barang kepada konsinyi yang

semula dibukukan dengan mendebet perkiraan barang-

barang konsinyasi, pada saat penjualan dilakukan saldo

barang konsinyasi dikredit sebesar harga pokok barang-

barang konsinyasi yang dijual oleh konsinyi. Hal ini

menyebabkan perkiraan barang-barang konsinyasi masih

mengandung saldo debet. Saldo debet ini menyatakan

harga pokok biaya-biaya lain yang dibebankan pada

barang-barang konsinyasi yang belum terjual. Saldo

dalam perkiraan barang-barang konsinyasi dicantumkan

dalam neraca sebagai bagian dari persediaan akhir

perusahaan. Jadi konsinyor pada saat menerima hasil

penjualan dari konsinyor dijurnal sebagai berikut:

Piutang Usaha Rp xxxxUang Muka Rp xxxxBarang Konsinyasi Rp xxxx

Barang Konsinyasi Rp xxxxBarang Konsinyasi Rp xxxx

Ikhtisar Laba Rugi Rp xxxx

b. Pencatatan oleh konsinyor yang digabung dengan

penjualan reguler.

Apabila transaksi konsinyasi pencatatannya tidak

ditetapkan tersendiri atau disatukan dengan transaksi

penjualan biasa, maka pihak konsinyor membukukan

terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan

dengan hasil penjualan konsinyasi ke dalam buku-buku

pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan biaya-biaya

yang bersangkutan. Namun apabila barang-barang

konsinyasi yang dititipkan pada konsinyi belum terjual,

maka biaya-biaya tersebut harus ditangguhkan

pembebanannya. Jika konsinyor menggunakan metode

perpetual, maka penyerahan barang-barang kepada

konsinyi dicatat dalam memorandum. Apabila diterima

laporan perhitungan penjualan dari konsinyi, diperlakukan

Page 21: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

208

Akuntansi Keuangan Lanjutan

sama seperti bila terjadi penjualan regular pos jurnal

pada saat tutup buku disertai dengan pos jurnal yang

menangguhkan biaya-biaya yang berkaitan dengan

produk yang belum terjual, yaitu dengan mendebet

perkiraan biaya yang ditangguhkan pembebanannya

sebesar alokasi biaya untuk barang yang belum terjual

dan mengkredit perkiraan biaya-biaya yang masih

melekat pada produk yang belum terjual.

Sedangkan jika memakai metode phisik, maka

penyerahan barang-barang kepada konsinyi yang semula

dicatat dalam memorandum, pada saat diterima laporan

perhitungan penjualan dari konsinyasi, diperlakukan sama

seperti bila terjadi penjualan reguler. Sedangkan biaya-

biaya yang dikeluarkan konsinyi yang masih melekat

pada produk yang belum terjual, maka bagian biaya

tersebut dijurnal dengan mendebet barang-barang

konsinyasi, sejumlah biaya yang masih melekat produk

yang belum terjual. Pada akhir periode, harga pokok

barang konsinyasi yang belum terjual dan biaya angkut

yang dikeluarkan konsinyor, yang masih melekat pada

produk yang belum terjual akan dikredit dan barang-

barang konsinyasi didebet, sehingga saldo barang-barang

konsinyasi menunjukkan harga pokok barang-barang

konsinyasi serta biaya-biaya yang masih melekat pada

barang-barang konsinyasi yang belum terjual.

Ilustrasi Kasus 4PT. Sentosa Furnitur menjual barang dagang secara

konsinyasi. Pada Tanggal 2 Januari 2011 membuat perjanjian

dengan Toko Delux Perabot dengan isi perjanjian sebagai

berikut:

a. Harga Jual Barang Konsinyasi berupa Lemari Kayu adalah

Rp 1.500.000

b. Semua beban yang dikeluarkian Toko Delux Perabot

sehubungan dengan barang konsinyasi ditanggung oleh

PT Sentosa Furnitur

c. Toko Delux Perabot selaku konsinyi harus menyerahkan

uang muka 30% dari harga jual barang

Page 22: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

209

d. Komisi untuk konsinyi sebesar 20% dari harga jual

Berikut transaksi yang terjadi selama bulan Januari

1. Pengiriman barang konsinyasi 100 unit dengan harga

perolehan per unit Rp 1.100.000, barang tersebut

diterima utuh oleh konsinyi

2. PT. Sentosa Furnitur membayar ongkos angkut

barang sampai ke konsinyi (Toko Delux Perabot)

sebesar Rp 6.000.000

3. Uang muka yang diserah terimakan sebesar 30% dari

harga jual

4. Penjualan barang yang terjadi selama bulan januari:

- Penjualan tunai 65 unit

- Penjualan kredit 15 unit

- Konsinyi membeli sendiri 5 unit

5. Selama bulan Januari, Toko Delux Perabot membayar

ongkos bongkar muat barang komisi 1.600.000

6. Toko Delux Perabot mereturn 5 unit barang komisi

kepada PT. Sentosa Delux, untuk itu Toko Delux

Perabot harus mengeluarkan biaya pengiriman Rp.

200.000

7. Pengiriman dan penerimaan laporan penjualan

konsinyasi setelah perhitungan uang muka.

Diminta

1. Buatlah Laporan Penjualan Barang Komisi oleh

komisioner

2. Jurnal yang diperlukan untuk konsinyor jika:

a. Transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah dari

penjualan reguler untuk sistem periodik dan

sistem perpetual.

b. Pencatatan transaksi konsinyasi digabung dengan

penjualan reguler untuk sistem periodik dan

sistem perpetual.

3. Jurnal yang diperlukan untuk konsinyi jika:

Page 23: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

210

Akuntansi Keuangan Lanjutan

a. Transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah dari

penjualan reguler untuk sistem periodik dan

sistem perpetual.

b. Pencatatan transaksi konsinyasi digabung dengan

penjualan reguler untuk sistem periodik dan

sistem perpetual.

Penyelesaian

1. Laporan Penjualan Barang KomisiNomor: _______

LAPORAN PENJUALAN KOSINYASI

Periode Januari 2011

Nama Barang : Lemari Kayu

Jumlah : 100 unit

Konsinyor : PT Sentosa Furnitur

Keterangan Jumlah

Penjualan 85 Unit @ Rp 1.500.000 Rp 127.500.000

Beban

Bongkar muat Rp 1.600.000

Biaya return Rp 200.000

Komisi 20% Rp 25.500.000

Rp 27.300.000

Rp 100.200.000

Pengiriman Uang Muka Rp 45.000.000

Saldo Yang Belum Dibayar Rp 55.200.000

Catatan: Saldo Barang Komisi 10 unit setelah return 5

Banda Aceh, 1 Februari 2011

Komisioner

Toko Delux Perabot

2. Pencatatan oleh konsinyor

a.1 Konsinyasi dicatat terpisah dengan penjualan regular

untuk sistem periodikTransaksi Sistem Periodik (Rp 000)

Page 24: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

211

1) Pengiriman barang konsinyasi 100

unit harga perolehan Rp 1.100.000 per

unit

Barang konsinyasi 110.000

Peng. Brg Konsinyasi 110.000

2) Pembayar ongkos angkut Barang konsinyasi 6.000

Kas 6.000

3) Penerimaan uang muka dari

komisioner

30% x 150.000

Kas 45.000

Uang Muka 45.000

4) Penjualan oleh komisioner Tidak dijurnal oleh konsinyor

5) Pembayaran bongkar muat

oleh komisioner

Tidak dijurnal oleh konsinyor

6) Direturn 5 unit barang komisi Peng, Brg Konsinyasi5.500

Barang Konsinyasi 5.500

7) Pencatatan untuk hasil

penjualan

Komisi= 20%x 127.500

= Rp. 25.500

Beban yang harus ditanggung

konsinyor Rp 1.800

Piutang dagang 55.200

Uang Muka 45.000

B Penj. Konsinyasi 27.300

Penjualan konsinyasi

127.500

8) Pencatatan untuk mengakui

harga pokok penjualan

HPP = 85 x Rp 1.100

Beban = 85/100 x6.000

HPP Konsinyasi 93.500

B Penj. Konsinyasi 5.100

Barang Konsinyasi

98.600

9) Penutup Peng. Brg Konsinyasi110.00

Ikhtisar Laba Rugi

110.000

a.2 Konsinyasi dicatat terpisah dengan penjualan regular

untuk sistem perpetualTransaksi Sistem Perpetual (Rp 000)

1) Pengiriman barang konsinyasi 100

unit harga perolehan Rp 1.100.000 per

unit

Barang konsinyasi 110.000

Persediaan barang 110.000

2) Pembayar ongkos angkut Barang konsinyasi 6.000

Kas 6.000

3) Penerimaan uang muka dari

komisioner

30% x 150.000

Kas 45.000

Uang Muka 45.000

4) Penjualan oleh komisioner Tidak dijurnal oleh konsinyor

Page 25: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

212

Akuntansi Keuangan Lanjutan

5) Pembayaran bongkar muat

oleh komisioner

Tidak dijurnal oleh konsinyor

6) Direturn 5 unit barang komisi Persediaan Barang5.500

Barang Konsinyasi 5.500

7) Pencatatan untuk hasil

penjualan

Komisi= 20%x 127.500

= Rp. 25.500

Beban yang harus ditanggung

konsinyor Rp 1.800

Piutang dagang55.200

Uang Muka 45.000

B Penj. Konsinyasi27.300

Penjualan konsinyasi

127.500

8) Pencatatan untuk mengakui

harga pokok penjualan

HPP = 85 x Rp 1.100

Beban = 85/100 x6.000

HPP Konsinyasi93.500

B Penj. Konsinyasi5.100

Barang Konsinyasi 98.600

9) Penutup -

b.1 Pencatatan Digabung dengan penjualan regular untuk

sistem periodikTransaksi Sistem Periodik (Rp 000)

1) Pengiriman barang konsinyasi 100

unit harga perolehan Rp 1.100.000 per

unit

2) Pembayar ongkos angkut Barang Konsinyasi 6.000

Kas 6.000

3) Penerimaan uang muka dari

komisioner

30% x 150.000

Kas 45.000

Uang Muka 45.000

4) Penjualan oleh komisioner Tidak ada jurnal

5) Pembayaran bongkar muat

oleh komisioner

Tidak ada jurnal

6) Direturn 5 unit barang komisi Peng. Brg Konsinyasi5.500

Barang Konsinyasi 5.500

7) Pencatatan untuk hasil

penjualan

Komisi= 20%x 127.500

= Rp. 25.500

Piutang Usaha 55.200

Uang Muka 45.000

Ongkos Angkut 1.800

Komisi Penjualan 25.500

Penjualan

127.500

8) Pencatatan untuk mengakui Tidak ada jurnal

Page 26: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

213

harga pokok penjualan

HPP = 85 x Rp 1.100

Beban = 8/100 x 6.000

9) Menutup rekening Pengiriman

Barang Konsinyasi

HPP = 85 x Rp 1.100

Peng. Brg Konsinyasi93.500

Barang Konsinyasi

93.500

10) Penyesuian ongkos yang

telah dibayar = 85/100 x6.000

Beban Ditangguhkan5.100

Ongkos Angkut 5.100

b.2 Pencatatan Digabung dengan penjualan regular untuk

sistem perpetualTransaksi Sistem Perpetual

1) Pengiriman barang konsinyasi 100

unit harga perolehan Rp 1.100.000 per

unit

Barang konsinyasi 110.000

Persediaan barang 110.000

2) Pembayar ongkos angkut Barang Konsinyasi 6.000

Kas 6.000

3) Penerimaan uang muka dari

komisioner

30% x 150.000

Kas 45.000

Uang Muka 45.000

4) Penjualan oleh komisioner Tidak ada jurnal

5) Pembayaran bongkar muat

oleh komisioner

Tidak ada jurnal

6) Direturn 5 unit barang komisi Persediaan 5.500

Barang Konsinyasi 5.500

7) Pencatatan untuk hasil

penjualan

Komisi= 20%x 127.500

= Rp. 25.500

Piutang Usaha 55.200

Uang Muka 45.000

Ongkos Angkut 1.800

Komisi Penjualan 25.500

Penjualan 127.500

8) Pencatatan untuk mengakui

harga pokok penjualan

HPP = 85 x Rp 1.100

Beban = 8/100 x 6.000

HPP 93.500

Barang konsinyasi

93.500

9) Menutup rekening Pengiriman

Barang Konsinyasi

Tidak ada jurnal

10) Penyesuian ongkos yang

telah dibayar = 85/100 x6.000

Beban Ditangguhkan5.100

Ongkos Angkut 5.100

3. Pencatatan oleh konsinyi

Page 27: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

214

Akuntansi Keuangan Lanjutan

a.1 Pencatatan dipisah dengan penjualan regular untuk

sistem periodikTransaksi Sistem Periodik (Rp 000)

1) penerimaan barang konsinyasi 100

unit harga jual Rp 1.500.000 per unit

Memo

2) Konsinyor membayar ongkos

pengiriman

Tidak dijurnal

3) Membayar uang muka dari

komisioner

30% x 150.000

Uang Muka 45.000

Kas 45.000

4) Penjualan oleh komisioner

a) Penjualan Tunai

65 x Rp 1.500Kas 97.500

Barang Komisi 97.500

b) Penjualan Kredit

15 x Rp 1.500Piutang Usaha 22.500

Barang Komisi 22.500

c) Membeli sendiri barang komis Pembelian 7.500

Barang Komisi 7.500

5) Pembayaran bongkar muat

oleh komisionerBarang Komisi 1.600

Kas 1.600

6) Direturn 5 unit barang komisi Barang Komisi 200

Kas 200

7) Pengiriman laporan penjualan Barang Komisi 125.700

Pendapatan Komisi

25.500

Uang Muka

45.000

Hutang Usaha

55.200

a.2 Pencatatan dipisah dengan penjualan regular untuk

sistem perpetualTransaksi Sistem Perpetual (Rp 000)

1) penerimaan barang konsinyasi 100

unit harga jual Rp 1.500.000 per unit

Memo

2) Konsinyor membayar ongkos

pengiriman

Tidak dijurnal

3) Membayar uang muka dari

komisioner

30% x 150.000

Uang Muka 45.000

Kas 45.000

Page 28: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

215

4) Penjualan oleh komisioner

a) Penjualan Tunai

65 x Rp 1.500Kas 97.500

Barang Komisi 97.500

b) Penjualan Kredit

15 x Rp 1.500Piutang Usaha 22.500

Barang Komisi 22.500

c) Membeli sendiri barang komis Persediaan 7.500

Barang Komisi 7.500

5) Pembayaran bongkar muat

oleh komisionerBarang Komisi 1.600

Kas 1.600

6) Direturn 5 unit barang komisi Barang Komisi 200

Kas 200

7) Pengiriman laporan penjualan Barang Komisi 125.700

Pendapatan Komisi 25.500

Uang Muka 45.000

Hutang Usaha 55.200

b.1 Pencatatan digabung dengan penjualan regular untuk

sistem periodikTransaksi Sistem Periodik (Rp 000)

1) penerimaan barang konsinyasi 100

unit harga jual Rp 1.500.000 per unit

Memo

2) Konsinyor membayar ongkos

pengiriman

Tidak dijurnal

3) Membayar uang muka dari

komisioner

30% x 150.000

Uang Muka 45.000

Kas 45.000

4) Penjualan oleh komisioner

a) Penjualan Tunai

65 x Rp 1.500

Pembelian=

97.500 x (1-20%)

Kas 97.500

Penjualan 97.500

Pembelian 78.000

Hutang Usaha 78.000

b) Penjualan Kredit

15 x Rp 1.500 = 22.500

HPP/Pembelian

= 22.500 x (1-20%)

Piutang Usaha 22.500

Penjualan 22.500

Pembelian 18.000

Hutang Usaha 18.000

c) Membeli sendiri barang komisi

= 7.500 x (1-20%)Pembelian 6.000

Hutang Usaha 6.000

5) Pembayaran bongkar muat

oleh komisionerHutang Usaha 1.600

Kas 1.600

Page 29: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

216

Akuntansi Keuangan Lanjutan

6) Direturn 5 unit barang komisi Hutang Usaha 200

Kas 200

7) Pengiriman laporan penjualan Hutang Usaha 45.000

Uang Muka

45.000

b.2 Pencatatan digabung dengan penjualan reguler untuk

sistem perpetualTransaksi Sistem Perpetual (Rp 000)

1) penerimaan barang konsinyasi 100

unit harga jual Rp 1.500.000 per unit

Memo

2) Konsinyor membayar ongkos

pengiriman

Tidak dijurnal

3) Membayar uang muka dari

komisioner

30% x 150.000

Uang Muka 45.000

Kas 45.000

4) Penjualan oleh komisioner

a) Penjualan Tunai

65 x Rp 1.500

Pembelian=

97.500 x (1-20%)

Kas 97.500

Penjualan 97.500

HPP 78.000

Hutang Usaha 78.000

b) Penjualan Kredit

15 x Rp 1.500 = 22.500

HPP/Pembelian

= 22.500 x (1-20%)

Piutang Usaha 22.500

Penjualan 22.500

HPP 18.000

Hutang Usaha 18.000

c) Membeli sendiri barang komisi

= 7.500 x (1-20%)Persediaan 6.000

Hutang Usaha 6.000

5) Pembayaran bongkar muat

oleh komisionerHutang Usaha 1.600

Kas 1.600

6) Direturn 5 unit barang komisi Hutang Usaha 200

Kas 200

7) Pengiriman laporan penjualan Hutang Usaha 45.000

Uang Muka

45.000

Dalam buku besar hutang usaha kepada konsinyor tetap

akan terlihat sebesar Rp 55.200.000 sesuai dengan laporan

penjualan yang dikirim konsinyi.

Page 30: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

217

D Hutang Usaha kepada Konsinyor K

5) Rp 1.600.000 4.a) Rp 78.000.000

6) Rp 200.000 4.b) Rp 18.000.000

7) 45.000.000 4.c) Rp 6.000.000

Saldo Rp55.200.000

D. PENGARUH PENYAJIAN TRANSAKSI PENJUALAN KONSINYASI DALAM LAPORAN KEUANGAN BAGI KONSINYOR

Prosedur-prosedur yang harus digunakan konsinyor jika

menghendaki penyajian informasi yang lebih lengkap baik

mengenai penjualan konsinyasi maupun penjualan biasa,

adalah dengan melakukan pencatatan transaksi penjualan

konsinyasi secara terpisah dari transaksi penjualan biasa.

Sedangkan untuk penyajian di dalam laporan perhitungan

laba rugi dapat dilakukan dengan cara:

1. Menggunakan data-data penjualan, harga pokok penjualan

dan biaya penjualan dari transaksi konsinyasi secara

terpisah dari transaksi penjualan biasa.

2. Data-data penjualan, harga pokok penjualan dan biaya

penjualan yang bersangkutan dilaporkan secara terpisah

dan sejajar dengan data penjualan biasa. Pelaporan

demikian dipakai apabila transaksi penjualan barang

konsinyasi merupakan bagian yang penting dalam

kegiatan distribusinya.

3. Menyajikan data transaksi penjualan konsinyasi di dalam

laporan perhitungan laba rugi, dengan melaporkan laba

atau rugi penjualan konsinyasi tanpa menyajikan data

penjualan dan biaya yang bersangkutan, yaitu dengan

jalan menambahkan atau mengurangkan laba rugi

konsinyasi dari laba kotor penjualan biasa.

Page 31: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

218

Akuntansi Keuangan Lanjutan

Page 32: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

219

SOAL-SOAL LATIHAN

1. Pada tanggal 20 Desember 2011 PT A mengirimkan 10

buah televisi kepada Toko Frista di Semarang dengan

harga pokok @ Rp. 800.000,- dan harga jualnya Rp.

1.500.000,-. Komisi penjualan ditetapkan sebesar 20%

dan semua biaya yang dikeluarkan oleh komisioner

menjadi tanggungan pengamanat. Ongkos angkut dan

biaya asuransi yang dikeluarkan oleh PT A masing-masing

Rp. 200.000,- dan Rp. 100.000,-.

Pada akhir periode, Toko Frista melaporkan informasi sbb:

a) biaya promosi penjualan Rp. 100.000,-

b) biaya pemasangan pada konsumen @ Rp. 20.000,-

c) uang yang disetor ke Pengamanat Rp. 3.000.000,-

Apabila selama Desember 2011 hanya 4 buah televisi

yang terjual secara tunai.

1) Susun jurnal untuk bulan Desember 2011 dalam buku

pihak Konsinyi dengan asumsi :

1.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri.

2.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri.

2) Susun jurnal untuk bulan Desember 2011 dalam buku

pihak Konsinyor dengan asumsi :

2.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri.

2.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri.

1. Toko elektronik ”CC” di Surabaya pada tanggal 15 Maret 2006 menitipkan 5 buah kulkas dan 10 buah Tape Compo ke toko elektronik ”DD” di Malang untuk dijualkan. Harga pokok Kulkas Rp4.000.000,00/buah sedangkan Tape Compo berharga pokok Rp2.000.000,00/buah. Komisi penjualan sesuai kesepakatan sebesar 10% dan barang konsinyasi dijual dengan harga masing-masing Rp5.000.000,00 untuk kulkas dan Rp2.500.000,00 untuk Tape Compo.

Page 33: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

220

Akuntansi Keuangan Lanjutan

15 Maret 2006 : Pengiriman ke komisioner 5 buah kulkas dan 10 buah Tape Compodengan harga pokok Rp4.000.000,00 dan Rp2.000.000,00 Biaya pengiriman ke komisioner Rp450.000,0015 Maret–30 Nopember: Penjualan 3 bh kulkas dan 8 buah tape compo dengan komisi 10% Ongkos angkut ke pembeli berjumlah Rp1.100.000,001 Desember 2006: Komisioner melaporkan hasil penjualan barang komisi ke pengamat beserta uang Diminta:a. Jurnal yang dibutuhkan oleh komisioner, jika sistem

pencatatan menggunakan sistem periodikb. Jurnal yang dibutuhkan konsinyor, jika sistem

pencatatan menggunakan sistem periodik

2. PT. Suka Senyum Sendiri (S3) menjual barang secara

konsinyasi. Pada tanggal 1 Januari 2008 membuat

perjanjian penjualan konsinyasi dengan Fa. Madina yang

isinya:

a. Harga Jual lemari besi Rp. 500.000 per unit

b. Komisi penjualan 15% dari harga jual

c. Semua beban yang dikeluarkan oleh Fa. Madina

ditanggung PT. S3.

d. Uang muka sebesar 20% dari harga jual yang dikirim.

Harga pokok per unit Rp. 350.000

Transaksi selama Januari 2008:

1) Pengiriman dan penerimaan barang konsinyasi 100

unit

2) Penerimaan dan pengiriman uang muka sebesar 20%

dari darga jual barnag yang dikirim

3) PT. S3 mengeluarkan ongkos kirim secara tunai Rp.

60.000

4) Penjualan barang konsinyasi selama bulan Januari

2008 terdiri atas

Penjualan tunai 80 unit

Penjualan kredit 20 unit

5) Pengeluaran kas oleh Fa. Madina berupa ongkos

angkut Rp. 125.000

Page 34: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

221

6) Pengiriman uang kepada PT. S3

Diminta:

a. Buatlah laporan konsinyasi

b. Buatlah pencatatan untuk komisoner dengan

pencatatan terpisah dan digabung dengan penjualan

regular

c. Buatlah pencatatan untuk pengamanat dengan

pencatatan terpisah dan digabung dengan penjualan

regular

3. PT. Nagita Elektrik mengadakan perjanjian konsinyasi

dengan Toko Elektro Baru sebagai komisioner untuk

produk AC. Komisioner harus menjual produk tersebut

dengan harga Rp 3.500.000 per unit. Komisi yang

diterima komisioner 25%. Selain itu konsinyor

menanggung semua biaya yang dikeluarkan oleh

komisoner yang berhubungan dengan barang konsinyasi.

Berikut transaksi konsinyasi kedua perusahaan yang

terjadi selama bulan Juli 2011

1) PT Nagita Elektrik mengirimkan 50 unit barang

kosninyasi. Menurut catata perusahaan, barang ini

memiliki harga perolehan Rp 2.750.000.

2) PT. Nagita Elektrik juga membayar ongkos angkut Rp

2.500.000

3) Toko Elektro Baru menerima barang komisi dari PT.

Nagita Elektrik sebanyak 50 unit, dan segera

dikirimkan memo.

4) Selama bulan juli Toko Elektro Baru berhasil menjual

30 unit barang komisi secara tunai. Pemnjualan ini

dikuti pembayaran biaya pemasangan perunit Rp

75.000

5) Selain penjualan tunai, Toko Elektro Baru juga menjual

barang tesebut secara kredit sebanyak 15 unit. Untuk

penjualan kredit Toko Elektro Baru tidak membayar

biaya pemasangan.

Page 35: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

222

Akuntansi Keuangan Lanjutan

6) Sisa barang komisi dibeli sendiri oleh Toko Elektro

Baru sebagai persediaan barang dagang.

7) Toko Elektro Baru mengirimkan laporan hasil

penjualan besarta uang tunai Rp. 100.000.000

Diminta:

1) Catatlah transaksi di atas kedalam buku PT Nagita

Elektrik yang menggunakan system perpetual jika:

a. Pencatatan konsinyasi dilakukan secara terpisah

dengan dengan pencatatan regular

b. Pencatatan konsinyasi dilakukan tidak terpisah

dengan dengan pencatatan regular

2) Catatlah transaksi di atas kedalam buku Toko Elektro

Baru yang menggunakan system perpetual jika:

a. Pencatatan konsinyasi dilakukan secara terpisah

dengan dengan pencatatan regular

b. Pencatatan konsinyasi dilakukan tidak terpisah

dengan dengan pencatatan regular

4. Toko Buku Gramedia mengirimkan buku VB atas dasar

Konsinyasi kepada TB. Gunung Agung. Buku ini harus

dijual dengan harga Rp. 49.500,- per buku. Harga Pokok

Rp. 25.000,- per buku. Kepada Konsinyi diberi komisi 30%

dari harga jual dan semua biaya angkut berhubungan

dengan barang Konsinyasi ditanggung oleh Konsinyor

atau mendapat penggantian.

Pada tanggal 8 Desember 2010, dikirim 100 buku kepada

TB. Gunung Agung atas dasar Konsinyasi. Pihak Konsinyor

memperkirakan bahwa biaya pengepakan untuk buku-

buku yang dikirim adalah Rp. 85.000,-. Biaya pengiriman

yang dibayar oleh pihak Konsinyor sebesar Rp. 200.000,-.

Pihak Konsinyi membayar biaya pengangkutan sebesar

Rp. 30.000,- Pengiriman jumlah yang terhutang kepada

pihak Konsinyor dilakukan pada tanggal 31 Desember

2010. Kedua belah pihak menggunakan sistem

pencatatan periodik untuk persediaan.

Page 36: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

223

Apabila selama Desember 2010 hanya 60 buku yang

terjual secara tunai.

a. Susun laporan penjualan Konsinyasi yang harus

dikirimkan oleh pihak Konsinyi pada akhir Desember

2010.

b. Susun jurnal untuk bulan Desember dalam buku pihak

Konsinyi dengan asumsi :

b.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri.

b.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri.

c. Susun jurnal untuk bulan Desember 2010 dalam buku

pihak Konsinyor dengan asumsi :

c.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri.

c.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri.

5. PT Star mengadakan kerjasama dalam bentuk perjanjian

konsinyasi dengan PT Samsung. Beberapa ketentuan

mengenai perjanjian konsinyasi sebagai berikut:

1. PT Star meperoleh komisi sebesar 30% dari hasil

penjualan.

2. Ongkos angkut lokal yang dikeluarkan oleh PT Star

seluruhnya diganti oleh pihak pengamanat.

3. PT Star diberi kelonggaran dalam menentukan syarat-

syarat pembayaran kepada langganannya tetapi

tanggungjawab pengumpulan piutang sepenuhnya

terletak pada PT Star.

4. Harga jual yang ditetapkan adalah sebesar Rp

2.700.000 untuk setiap unit televisi

Transaksi konsinyasi selama 1 bulan pertama dan

prosedur pembukuan.

1 Nopember 2008

Penerimaan barang komisi dari PT Samsung, berupa

170 unit televisi untuk dijual dengan harga @ Rp

2.700.000

1 Nopember s/d 31 Nopember 2008

- Dijual 170 unit televisi dengan harga @Rp

2.700.000, komisi penjualan atas barang-barang

tersebut adalah 30%.

Page 37: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

224

Akuntansi Keuangan Lanjutan

- Dibayar ongkos angkot local untuk 170 unit

televisi sebesar Rp 4.500.000.

- Penerimaan piutang dari langganan atas penjualan

170 unit televisi tersebut pada transaksi no.2

30 Nopember 2008

Pengiriman perhitungan hasil penjualan 170 unit

televisi kepada PT Samsung dan sekaligus pengiriman

uangnya sebesar Rp 10.000.000

Diminta

Susunlah jurnal yang diperlukan untuk konsinyor dan

konsinyi dengan menggunakan pendekatan pencatatan

dilakukan secara terpisah. Sedangkan sistem pencatatan

keduanya menggunakan sistem perpetual

6. Wilson Publisging Company mengirimkan 4 buah buku

Management Encyclopedia atas dasar konsinyasi kepada

agen-agen penjual buku. Buku ini harus dijual dengan

harga iklan $49.50 per buah. Harga pokok diperkirakan

per buku @ $25. Kepada pihak konsinyi diberi komisi 30%

dari harga jual dan biaya pengangkutan yang mereka

keluarkan memperoleh penggantian. Pada tanggal 8

Desember, dikirimkan 100 buah buku kepada Culver Book

Store atas dasar konsinyasi. Pihak konsinyor

memperkirakan bahwa biaya pengeoakan untuk buku-

buku yang dikirimkan ini sebesar $85. Biaya pengiriman

yang dibayar oleh pihak konsinyor sebesar $200. Pihak

konsinyi membayar biaya pengangkutan sebesar $30

untuk buku yang diterimanya. Dalam bulan Desember

terjual sebanyak 60 buku per kas. Pengiriman jumlah

yang terhutang kepada pihak konsinyor dilakukan pada

tanggal 31 Desember. Kedua belah pihak melakukan

inventarisasi fisik dan menyesuaikan serta menutup

buku-buku mereka pada akhir tahun.

Diminta :

1)    Susunlah laporan penjualan konsinyasi yang harus

dikirimkan oleh pihak konsinyi pada akhir bulan

Desember

Page 38: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

225

2)    Susunlah ayat-ayat jurnal untuk bulan Desember dalam

buku pihak konsinyi dengan asumsi bahwa (a) laba

konsinyasi dihitung tersendiri (b) laba konsinyasi tidak

ditetapkan tersendiri. Sistem pencatatan menggunakan

periodik.

3)    Susunlah ayat-ayat jurnal untuk bulan Desember dalam

buku pihak konsinyor dengan asumsi bahwa (a) laba

konsinyasi dihitung tersendiri (b) laba konsinyasi tidak

ditetapkan tersendiri. Sistem pencatatan menggunakan

perpetual.

7. PT. MAHA KARYA yang berkedudukan di Surabaya dengan

spesifikasi usaha di bidang perdagangan barang-barang

elektronik melakukan kerjasama konsinyasi dengan PT.

ELG Elektronik  khusus untuk penjualan pesawat TV

dengan perjanjian sebagai berikut:

1. Harga Jual TV Rp 500.000 per unit dan harga

pokoknya adalah Rp 350.000 per unit

2. Komisi untuk PT Maha Karya adalah sebesar 15% dari

hasil penjualan

3. PT Maha Karya memungut sewa atas barang

konsinyasi sebesar Rp 500 per unit

4. Semua beban yang dikeluarkan PT Maha Karya

ditanggung oleh PT ELG Elektronik seperti ongkos

angkut, kuli, dll.

5. PT Maha Karya menyerahkan uang muka sebesar 20%

dari harga jual barang yang dikirim

Adapun transaksi bulan Januari 2009:

1) Pengiriman dan penerimaan barang konsinyasi 100

unit

2) Penerimaan dan pengiriman uang muka sebesar 20%

dari harga jual

3) PT ELG Elektronik mengeluarkan ongkos angkut untuk

pengiriman barang ke PT Maha Karya secara tunai

sebesar Rp 60.000

Page 39: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

226

Akuntansi Keuangan Lanjutan

4) Pembayaran sewa atas barang-barang konsinyasi

yang dikirim, diterima secara tunai oleh PT Maha

Karya

5) Penjualan barang konsinyasi selama bulan Januari

2009 yang terdiri atas: Penjualan tunai 80 unit dan

penjualan kredit 20 unit

6) Pengiriman dan laporan penjualan barang konsinyasi

serta pengiriman uang setelah diperhitungkan uang

muka

7) Diminta Susunlah Jurnal dan laporan konsinyasi untuk

konsinyi apabila konsinyisi menggunakan sistem

pencatatan perpetual untuk pengakuan laba yang

digabung dengan penjualan reguler.

8. ”SHARP” Inc. Melakukan perjanjian konsinyasi dengan

”Visual Media Elektrika” Co. Sharp setuju untuk mengirim

kulkas dengan perjanjian komisioner harus menjual

dengan harga per unit Rp 3.000.000, dan VM akan

menerima komisi 25% dari harga penjualan. Pengamanat

setuju untuk mengganti seluruh biaya yang dikeluarkan

oleh komisioner dalam penjualan barang konsinyasi.

Komisioner harus menyerahkan uang muka 20% untuk

setiap kulkas yang dikirimkan sebagai pengurang harga

jual. Komisioner akan membuat daftar perhitungan

penjualan setiap kuartal dan akan mengirimkan uang

sebesar jumlah yang terhutang pada tanggal tersebut

pada pengamanat. Transaksi yang terjadi selama jangka

waktu 1 Oktober sd 31 Desember 2009 adalah sebagai

berikut :

a.    Pengamanat mengirimkan 10 unit kulkas dengan

harga pokok per unit Rp 2.000.000 kepada komisioner.

Pengamanat menggunakan sistem persediaan

perpetual.

b.    Pengamanat telah membayar biaya pengiriman Rp

160.000,00

c.    Komisioner menyerahkan uang muka kepada

pengamanat atas pengiriman barang konsinyasi yang

telah diterima.

Page 40: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

Penjualan Kosinyasi

227

d.   Komisioner telah menjual secara tunai kulkas

sebanyak 6 unit, biaya pengiriman dibebankan kepada

pengamanat Rp 75.000

e.    Komisioner mengembalikan 2 buah kulkas karena

tidak laku terjual dan membayar uang pengiriman Rp

40.000

f.     Komisioner menyusun daftar perhitungan penjualan

dan menyelesaikan pembayarannya pada tgl 31

Desember 2009.

 

Diminta :

1.    Buat daftar perhitungan penjualan yang akan dikirim

komisioner kepada pengamanat.

2.    Buat jurnal yang dibuat komisioner dengan asumsi :    

a.         Laba penjualan komisi dihitung terpisah

b.         Laba penjualan komisi dihitung tidak terpisah

3.        Buat jurnal yang dibuat pengamanat dengan asumsi :

a.         Laba penjualan barang konsinyasi dihitung

terpisah.

b.         Laba penjualan konsinyasi dihitung tidak

terpisah.

Page 41: 7 PENJUALAN KONSINYASI 1

228

Akuntansi Keuangan Lanjutan

Table of ContentsA. TINJUAN DASAR KONSINYASI................................103

1. Pengertian.....................................................................103

2. Keuntungan Penjualan Konsinyasi...............................104

3. Hak Dan Kewajiban Komisioner..................................104

B. AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI................105

1. Pembukuan untuk Komisioner.....................................105

2. Pembukuan untuk Konsinyor.......................................112

C. MASALAH KHUSUS DALAM AKUNTANSI KONSINYASI.........................................................................117

1. Barang-Barang Konsinyasi yang Dikembalikan..........117

2. Akuntansi Penjualan Konsinyasi belum Selesai...........117

D. PENGARUH PENYAJIAN TRANSAKSI PENJUALAN KONSINYASI DALAM LAPORAN KEUANGAN BAGI KONSINYOR..........................................................................128