38
ASUHAN KEPERAWATAN DEFEK SALURAN CERNA PADA BAYI SUDARYANI

7. Defek Cerna

Embed Size (px)

DESCRIPTION

defek cerna

Citation preview

  • ASUHAN KEPERAWATAN DEFEK SALURAN CERNA PADA BAYISUDARYANI

  • PengertianKelainan kongenital dan perinatal yang mengenai saluran pencernaan yang mengakibatkan obstruksi sebagian atau menyeluruhMacam : Labio (palato, gnato) scisis Esofageal atresia dan tracheoesofageal fistula/TEF)Stenosis pilorik hipertrofi Penyakit hirschsprungAnus imperforata

  • CHEILOSKIZIS DAN PALATOSKIZISPengertianKegagalan penyatuan jaringan lunak/struktur tulang selama perkembangan embrioCheiloskizis : prosessus nasalis medial dengan maksilarisPalatoskizis : kedua sisi palatumPenyebabObat : kortison dan antikonvulsanLingkungan : Kurang mineral ZnKelainan genetik

  • Pengkajian Cheiloskizis dan Palatoskizis Inciden Cheiloskizis 1 : 1000 KHInciden Palatoskizis 1 : 2500 KHAsia >, Afrika 24 jamUltrasound: menentukan letak kantong rektalAspirasi jarum : Mendeteksi kantong rektalMekoneum tak keluar pada 1,5 cm defek tinggi

  • Tatalaksana Anus ImperforataAnomali tinggi : Kolostomi (beberapa hari sesudah lahir)Anoplasti ( 9 - 12 bulan)Anomali rendah Tarik kantong rektal lewat sfinkter sampai lobang di kulit analFistula ditutup

  • Diagnosa Keperawatan Sebelum operasiKurang volume cairan b/d muntah-muntah akibat adanya obstruksi usus Konstipasi b/d disfungsi usus akibat adanya obstruksi usus Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d mual, muntah akibat obstruksi usus.Resiko penatalaksanaan terapeutik tidak efektif b/d kurangnya informasi tentang penatalaksanaan penyakitnya

  • Diagnosa KeperawatanSetelah Operasi

    Resiko infeksi b/d luka pembedahan (eksisi membran atau kolostomi )Resiko kurang nutrisi b/d masukan nutrisi tidak sesuai kebutuhan akibat peningkatan metabolisme post operasiResiko volume cairan kurang b/d pendarahan post operasi.Nyeri b/d trauma jaringan pada luka pembedahan.Resiko gangguan integritas kulit b/d kolostomi

  • Keseimbangan cairan adekuat:- Turgor kulit normal- Bibir dan mukosa lembab- Intake dan output cairan seimbangKaji tanda dehidrasi Monitor intake dan outputMonitor tanda vitalMonitor pemeriksaan lab (Hb, HCT, K, Na)Berikan cairan intra vena sesuai kebutuhanKaji lokasi pemasangan iv lineKaji berat jenis urine tiap 8 jamMonitor tanda klinis dehidrasi

  • Eleminasi usus yang membaik:- Distensi perut berkurang- Pengeluaran feses lancarKaji faktor penyebab disfungsi ususMonitor lingkaran abdomenPantau respon bayi selama evakuasi usus.Lakukan dekompresi lambung dg pipa nasogastrikKolaborasi untuk tindakan pembedahan.Observasi tanda dan gejala perforasi usus Pantau tanda dan gejala enterokolitis

  • Nutrisi terpenuhi: Subcutan tebal, BB normalMasukan nutrisi adekuatKaji tanda kurang & masukan nutrisi (antropometri, fisik, lab. dan riwayat makan)Jelaskan pentingnya nutrisi sesuai kondisi bayiAnjurkan ibu untuk terus memberikan ASILibatkan ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisiMonitor berat badan setiap hariBeri minum dengan dot panjang/ sendok secara perlahan/ sonde (palatoskizis) Beri minum dengan posisi tegak (SPH) Berikan nutrisi intra vena (obstruksi) Kolaborasi dg ahli gizi untuk penuhi nutrisi

  • Nutrisi terpenuhi: Subcutan tebal, BB normalMasukan nutrisi adekuatPost operasiPantau bising usus, bila (+) berikan cairan Beri cairan peroral 3 - 4 jam pasca bedah & kaji responnyaMulai beri makan dengan cairan bening ke formula penuh sesuai toleransiObservasi tanda muntah dan hematemesis (tunda pemberian nutrisi oral sampai 48 jam)

  • Keluarga memahami & menunjukkan kerjasama yg baik dlm penatalaksanaan penyakit: tahu, setuju & dukung perawatanJelaskan penyakit yang diderita anaknya.Diskusi & jelaskan ttg prosedur tindakanJelaskan perubahan yg terjadi setelah operasiAnjurkan untuk mengungkapkan rasa takutnyaMotivasi untuk berpartisipasi thd perawatanGunakan sistem pendukung utk perawatan anakLakukan persiapan operasi sesuai kasusAjarkan cara menggendong anak yg menggunakan alat medis

  • Nyeri berkurang: tenang, tak ada distensi abdomen dan tanda radangPantau tanda nyeri: menangis, iritabel, punggung melengkung, peregangan dan peningkatan aktivitas motorik (untuk anak > besar atau SPH)Ajari keluarga cara mengurangi nyeri: empeng, musik/ jantung ibu, bicara dg nada lembut, ditimang, stimulasi kutanBerikan posisi nyamanAnjurkan ibu selalu mendampingi anak dalam setiap prosedur.Berikan obat analgesik s/d program dokter.

  • Tidak terdapat infeksi: luka bersih dan kering, menunjukkan upaya pencegahan infeksiKaji tanda infeksi di area pembedahan & sistemikLakukan perawatan luka kolostomi dg teknik aseptik dan antiseptikGanti balutan dan monitor drainage.Ajarkan keluarga cara perawatan kolostomi & upaya pencegahan infeksiLakukan perawatan foley kateterBerikan nutrisi dan cairan sesuai kebutuhanGanti posisi bayi setiap 2 jamBerikan obat antibiotika sesuai dengan dosis

  • Integritas kulit utuh: kulit sekitar luka bersih dan tak ada tanda radangMonitor daerah peristoma terhadap tanda infeksi, prolaps dan edemaJaga peristoma tetap bersih dan kering.Pantau dilatasi anusHindari regangan pada garis jahitanBeri posisi miringSegera ganti kantung kolostomi jika isi - penuh dan ganti secara rutin sebelum bocor Kolaborasi pemberian kortikosteroid & anti infeksi (krim) bila ada tanda infeksi.