36
Inspirasi Nyata dari Anak-Anak dengan Tekad dan Perjuangan Hidup yang Luar Biasa 6

6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

  • Upload
    letuyen

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

Inspirasi Nyata dari Anak-Anak dengan Tekad dan Perjuangan Hidup yang Luar Biasa6

Page 2: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

2

Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang

kita miliki. Namun sesungguhnya yang paling tepat menjadi

tolok ukurnya adalah kemampuan kita dalam menjalani hidup

ini. Kehidupan yang tak dapat dipungkiri akan bertaburan pasir

halus atau pasir kasar, kerikil, dan batu. Jika kita mampu melewati

semua itu dengan baik, kita akan menjadi pribadi yang lebih

tangguh dan tegar, serta pastinya lebih baik. Itulah yang layak

dikatakan sukses sejati dalam hidup. Karena jika telah sekali

teruji dan tahan banting, kita akan mampu melakukannya lagi

di lain kesempatan. Hidup kita pun akan terasa lebih berarti dan

berharga.

Selain itu, dengan menjadi tahan uji dan tahan banting terhadap

berbagai persoalan hidup, kita juga akan menjadi terbiasa

dengannya. Secara perlahan kita bisa belajar melihat sisi lain

dari keadaan tidak menyenangkan tersebut. Kita mulai bisa

menunjukkan senyuman dan melangkah lebih ringan di kala

mengarungi bab kehidupan yang penuh liku. Sudahkah diri kita

masing-masing merasakan sukses sejati dalam hidup kita?

Coba sejenak bandingkan dengan anak-anak dalam e-book

ini. Di perjalanan hidupnya yang masih terbilang sangat muda

PENDAHULUAN

Page 3: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

3

ini, mereka mampu tetap berdiri tegak meski harus menerima

berbagai kepahitan dan kegetiran. Tidak sedikit juga yang

berhasil memetik prestasi yang membanggakan.

Mari kita telusuri bersama kisah kehidupan anak-anak yang

penuh perjuangan ini. Tidak hanya itu, diharapkan kita pun bisa

mengambil hikmah dan pelajaran penting dari anak-anak ini

yang nantinya bisa berguna bagi pembentukan karakter diri kita

dan kelanjutan perjalanan hidup kita sendiri.

Salam Sukses,

Andrie Wongso

Page 4: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

4

Pendahuluan

Daftar Isi

Ellie Challis, Gadis Tanpa Kaki dan Tangan

yang Gemar Bermain Bola

“Kembalilah Ma...”

Pemulung dengan Prestasi Mendunia

Berprestasi karena Gemar Membaca Buku

Qian Hongyan, Bocah Cacat Penuh

Semangat

Pengusaha Sukses Pengidap Disleksia

Penutup

2

4

5

9

14

19

24

29

35

#1

#2

#3

#4

#5

#6

DAFTAR ISI

Page 5: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

5Suatu pagi Ellie terbangun dengan kesakitan. Panas

badannya tinggi dan tangan serta kakinya terasa dingin.

Waktu itu ia masih berusia sekitar 1 tahun. Ibunya

segera membawanya ke rumah sakit. Namun karena tidak ada

kejanggalan apa pun dari hasil tes darahnya, orangtua Ellie

disarankan untuk kembali ke rumah. Setibanya mereka di rumah,

ELLIE CHALLIS, GADIS TANPA KAKI DAN TANGAN yANG GEmAR BERmAIN BoLA

#1

Page 6: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

6

Lisa, ibu Ellie, menemukan tiga bintik merah di punggung Ellie.

Hanya berselang 4 jam, badan Ellie sudah tertutup dengan

bercak ungu tua. Lisa langsung tahu kalau putrinya itu terserang

meningitis.

Dengan segera, mereka membawa Ellie kembali ke rumah sakit.

Tubuh Ellie membengkak hingga 3 kali lipat. Kondisi Ellie pun

makin memburuk dalam waktu singkat. Dalam hitungan menit,

tubuhnya sudah menghitam dan membiru. Tak lama setelah

itu, jantungnya berhenti berdetak. Dokter yang menanganinya

segera memanggil orangtua Ellie dan meminta mereka agar

merelakan saja putri tercintanya.

Ajaibnya, Ellie bisa melalui itu semua dan detak jantungnya

kembali terdengar. Namun, kondisinya malah kian memburuk.

Empat hari kemudian, tangan dan kaki Ellie pelan-pelan berubah

menjadi hitam. Dokter mengabarkan bahwa tangan dan kaki Ellie

harus diamputasi. Sungguh keputusan yang membuat putus asa

orangtua mana pun. Setelah operasi amputasi berjalan dengan

baik, Lisa sungguh terkejut melihat kondisi putrinya yang hanya

menyisakan sedikit bagian tubuh. Ia tak berhenti menangis...

Bermain Bola dengan Kaki Palsu

Namun, tangisan ini tak lantas membuat dirinya dan suaminya

Page 7: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

7

terpuruk dengan keadaan. Mereka lekas bangkit dan bertekad

untuk memberikan Ellie kaki buatan yang sefleksibel mungkin

sehingga Ellie bisa bergerak layaknya orang normal. Pada

Desember 2006, keinginan itu tercapai. Ellie sudah mulai terbiasa

dengan kaki barunya yang terbukti sangat membantunya dalam

beraktivitas. Pada April 2009, Ellie membuat sejarah baru sebagai

orang termuda di dunia dengan kaki buatan yang berbahan

khusus untuk olahraga.

Tahun demi tahun yang berlalu menunjukkan bahwa ternyata

Ellie memiliki sesuatu yang unik dalam dirinya. Semangat

hidupnya ternyata tak ikut teramputasi bersama dengan

tangan dan kakinya. Ia bahkan bergabung dengan tim sepak

bola di sekolahnya. Ellie memang bisa dibilang penggila bola.

Klub favoritnya adalah Arsenal. Di lapangan, Ellie tetap bisa

mengimbangi anak-anak lainnya yang bergerak secara leluasa.

Ia terlihat tak memiliki masalah di lapangan dan malah sangat

bahagia bisa bermain bola.

Page 8: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

8

menantang Atlet Dewasa

Tak hanya semangat hidup tinggi yang dimiliki Ellie. Ia juga

mempunyai pemikiran besar yang melampaui tubuhnya yang

mungil dan melebihi segala keterbatasan yang dimiliki. Pada

2009 silam, ia dengan berani menantang seorang atlet lari Afrika

Selatan bernama Oscar Pistorius yang terkenal sebagai ”pelari

tercepat tanpa kaki”.

Waktu itu umur Ellie baru 5 tahun, sedangkan Oscar sudah

berusia 23 tahun. Perbedaan lainnya: Oscar sudah sangat terbiasa

dengan kaki buatan berbahan karbon. Sedangkan, Ellie baru

memakainya selama sebulan. Namun, pada pertandingan lari

untuk tujuan amal itu, Ellie tidak tampak canggung. Ia terbukti

mampu cepat beradaptasi dengan kaki fibernya. Bahkan, saat

bersiap-siap di garis start, pandangan mata Ellie tak terlepas dari

Oscar. Tatapan berbinar Ellie mewakili keyakinan dan tekadnya

untuk mengalahkan pencetak rekor dunia itu.

Keberanian dan semangat Ellie sungguh patut diacungi dua

jempol. Luar biasa!

Next : “Kembalilah Ma...”

Page 9: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

9Zhang Da harus menanggung beban hidup yang berat

ketika usianya masih sangat belia. Tahun 2001, ketika

usianya menjelang 10 tahun, Zhang Da harus menerima

kenyataan ibunya lari dari rumah. Sang ibu kabur karena tak

tahan dengan kemiskinan yang mendera keluarganya. Yang lebih

tragis, si ibu pergi karena merasa tak sanggup lagi mengurus

suaminya yang lumpuh, tak berdaya, dan tanpa harta. Dan ia tak

mau menafkahi keluarganya.

“KEmBALILAH mA...”

#2

Page 10: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

10

Maka Zhang Da yang tinggal berdua dengan ayahnya yang

lumpuh, harus mengambil-alih semua pekerjaan keluarga. Ia

harus mengurus ayahnya, mencari nafkah, mencari makanan,

memasaknya, memandikan sang ayah, mencuci pakaian,

mengobatinya, dan sebagainya.

Yang patut dihargai, ia tak mau putus sekolah. Setelah mengurus

ayahnya, ia pergi ke sekolah berjalan kaki melewati hutan

kecil dengan mengikuti jalan menuju tempatnya mencari

ilmu. Selama dalam perjalanan, ia memakan apa saja yang

bisa mengenyangkan perutnya, mulai dari memakan rumput,

dedaunan, dan jamur-jamur untuk berhemat. Tak semua bisa jadi

bahan makanannya, ia menyeleksinya berdasarkan pengalaman.

Ketika satu tumbuhan merasa tak cocok dengan lidahnya, ia

tinggalkan dan beralih ke tanaman berikut. Sangat beruntung

karena ia tak memakan dedaunan atau jamur yang beracun.

menjadi Perawat & Tulang Punggung Keluarga

Usai sekolah, agar dirinya bisa membeli makanan dan obat untuk

sang ayah, Zhang Da bekerja sebagai tukang batu. Ia membawa

keranjang di punggung dan pergi menjadi pemecah batu.

Upahnya ia gunakan untuk membeli aneka kebutuhan seperti

obat-obatan untuk ayahnya, bahan makanan untuk berdua, dan

sejumlah buku untuk ia pejalari.

Page 11: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

11

Zhang Da ternyata cerdas. Ia tahu ayahnya tak hanya

membutuhkan obat yang harus diminum, tetapi diperlukan obat

yang harus disuntikkan. Karena tak mampu membawa sang ayah

ke dokter atau ke klinik terdekat, Zhang Da justru mempelajari

bagaimana cara menyuntik. Ia beli bukunya untuk ia pelajari

caranya. Setelah bisa, ia membeli jarum suntik dan obatnya lalu

menyuntikkannya secara rutin pada sang ayah.

Kegiatan merawat ayahnya terus dijalaninya hingga sampai lima

tahun. Rupanya kegigihan Zhang Da yang tinggal di Nanjing,

Provinsi Zhejiang, menarik pemerintahan setempat. Pada Januari

2006 pemerintah China menyelenggarakan penghargaan

nasional pada tokoh-tokoh inspiratif nasional. Dari 10 nama

pemenang, satu di antaranya terselip nama Zhang Da. Ternyata ia

Page 12: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

12

menjadi pemenang termuda.

Acara pengukuhan dilakukan melalui siaran langsung televisi

secara nasional. Zhang Da si pemenang diminta tampil ke depan

panggung. Seorang pemandu acara menanyakan kenapa ia

mau berkorban seperti itu padahal dirinya masih anak-anak.

”Hidup harus terus berjalan. Tidak boleh menyerah, tidak boleh

melakukan kejahatan. Harus menjalani hidup dengan penuh

tanggung jawab,” katanya.

Pejuang Tangguh Berhati mulia

Setelah itu suara gemuruh penonton memberinya applaus.

Pembawa acara menanyainya lagi. ”Zhang Da, sebut saja apa

yang kamu mau, sekolah di mana, dan apa yang kamu inginkan.

Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah

dan mau kuliah di mana. Pokoknya apa yang kamu idam-

idamkan, sebutkan saja. Di sini ada banyak pejabat, pengusaha,

dan orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta

orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka

bisa membantumu!” papar pembawa acara.

Zhang Da terdiam. Keheningan pun menunggu ucapannya.

Pembawa acara harus mengingatkannya lagi. ”Sebut saja!”

katanya menegaskan.

Page 13: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

13

Zhang Da yang saat itu sudah berusaha 15 tahun pun mulai

membuka mulutnya dengan bergetar. Semua hadirin di ruangan

itu, dan juga jutaan orang yang menyaksikannya langsung

melalui televisi, terdiam menunggu apa keinginan Zhang Da.

”Saya mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa

membantu papa, aku bisa cari makan sendiri. Mama kembalilah!” kata Zhang Da yang disambut tetesan air mata haru para penonton.

Zhang Da tak meminta hadiah uang atau materi atas

ketulusannya berbakti kepada orangtuanya. Padahal saat

itu semua yang hadir bisa membantu mewujudkannya. Di

mata Zhang Da, mungkin materi bisa dicari sesuai dengan

kebutuhannya, tetapi seorang ibu dan kasih sayangnya, itu tak

ternilai. Pelajaran moral yang tampak sederhana, tetapi amat

bermakna.

Next : Pemulung dengan Prestasi Mendunia

Page 14: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

14Ni Wayan Mertiayani atau biasa dipanggil Ni Wayan atau

Sepi merupakan putri sulung almarhum I Nengah

Sangkrib dan Ni Nengah Sirem. Sejak ayahnya meninggal,

Mertiayani tinggal bersama ibunya dan adiknya, Ni Made Jati.

Sejak itu pula, tiga wanita ini berjuang untuk melanjutkan

hidupnya dari hari ke hari.

PEmULUNG DENGAN PRESTASI mENDUNIA

#3

Page 15: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

15

Sepeninggal sang ayah, mereka tinggal di gubuk berdinding

bilik bambu dengan satu kamar tidur. Ibunya sudah bertahun-

tahun menderita ginjal dan harus bekerja serabutan. Untuk

menopang kehidupan, tiap sore hingga gelap menyergap, gadis

yang sekarang duduk di bangku SMA itu berjualan permen, kue

jajanan, dan makanan kecil lain di Pantai Amed, salah satu pusat

wisata di bagian timur Karangasem, Bali.

Jika dagangannya laku, dia bisa memperoleh pendapatan hingga

Rp50 ribu. Tapi lebih sering dia rugi karena banyak yang tidak

bayar. “Atau kalau tak habis saya makan sendiri, jadi ya rugi,” ujar

Wayan tersipu. Dia bahkan hampir putus sekolah karena tidak

punya uang untuk biaya sekolah.

Jika hasil berjualannya tidak mencukupi kebutuhan dasarnya,

Wayan memulung di seputaran pantai Bali. Usai pulang sekolah

atau berjualan, Wayan tidak merasa malu memunguti sampah-

sampah plastik yang bertebaran di sepanjang pantai. Bahkan,

ejekan teman sekolahnya tak dihiraukannya sama sekali. Satu

prinsipnya, ”Saya tidak mencuri!”

Terinspirasi Anne Frank

Namun, di sela kehidupan keras yang dilaluinya, Wayan biasa

meluangkan waktu dengan membaca di perpustakaan milik

Page 16: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

16

Marie Johana Fardan, tetangganya. Dari koleksi perpustakaan

inilah, Wayan mengenal sosok Anne Frank dari buku catatan

harian Anne Frank berjudul The Diary of Anne Frank. Dari buku

ini juga muncul sebuah cita-cita dalam diri Wayan, yaitu ingin

menjadi wartawan dan penulis.

Wayan mengaku mengagumi Anne Frank, gadis Yahudi korban

kekejaman Nazi. Frank bersembunyi dari kekejaman Nazi

selama dua tahun sejak tahun 1942. Frank menulis cerita harian

yang kemudian diterbitkan dalam berbagai bahasa termasuk

Indonesia. “Tiang merasa patuh ajak ceritane Anne Frank,” kata

Wayan dalam bahasa Bali, yang artinya, saya merasa hidup saya

sama dengan cerita Anne Frank.

Alur hidup Mertiayani bisa dikatakan hampir mirip Anne Frank.

Sama-sama hidup dalam tekanan, tapi penuh harapan dan cita-

cita. Bedanya, Anne yang keturunan Yahudi besar di bawah

tekanan tentara Nazi pada masa itu, sementara besar di bawah

tekanan ekonomi.

mutiara Terpendam yang Akhirnya Bersinar

Pada September 2009, saat melakukan aktivitas memulungnya

Wayan berjumpa seorang turis asal Belanda, Mrs Dolly

Amarhoseija. Mrs Dolly meminjamkan kamera digitalnya

Page 17: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

17

dan mengajarkan Wayan cara membidikannya. Dan Wayan

pun menggunakan kamera itu untuk mengambil beberapa

foto. Begitu melihat indahnya hasil jepretan Wayan, Mrs Dolly

menyarankan Wayan agar menjadi peserta Lomba Fotografi

Internasional yang diselenggarakan Yayasan Anne Frank di

Belanda.

Bermodal sekitar 15 foto, Wayan menjadi pesertanya. Dan

ternyata juri dari World Press Photo menilai foto milik Wayan

adalah foto terbaik dari ribuan foto yang dikirimkan 200 foto

karya 200 fotografer kelas dunia. Foto Wayan ditetapkan sebagai

Juara 1 tahun 2009.

Foto Wayan ini adalah sebuah potret pohon ubi karet dengan

dahan tanpa daun yang tumbuh di depan rumahnya. Seekor

ayam bertengger di salah satu dahan, serta handuk berwarna

merah jambu dan baju keseharian yang dijemur di bawahnya.

Kedua belas juri berpendapat bahwa semua unsur dalam foto

Wayan bekerja sangat bagus. “The shape of the tree, the one

chicken up in the branches, the color and light. They all work

in its favor. All of this relays the photographer’s reality through

subtle symbolism,” tulis juri di dalam website resmi Yayasan Anne

Frank.

Page 18: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

18

Acara penyerahan hadiah

berlangsung pada 3 Mei 2010 di

Amsterdam, Belanda. Wayan pun

hadir di sana dengan ditemani

adiknya. Wayan menerima hadiah

berupa kamera Canon G11, buku-

buku tentang Anne Frank, dan

fotonya sendiri yang menang

lomba dari perwakilan Yayasan

Anne Frank.

Wayan berharap bisa menyelesaikan sekolah dan mewujudkan

cita-citanya menjadi jurnalis. “Saya ingin membahagiakan ibu

saya,” ujarnya sendu. Matanya bulat menerawang. Dia sangat

sadar kemiskinan mengancam kelanjutan pendidikannya. “Anne

Frank lebih susah hidupnya. Jika dia tak mengeluh, saya juga

seharusnya tidak,” ujarnya kemudian.

Kisah hidup Wayan terbukti amat inspiratif karena dalam kondisi

hidup serba kekurangan, Wayan tak pernah berhenti berupaya

agar roda hidupnya bergulir menjadi lebih baik.

Next : Berprestasi Karena Gemar Membaca Buku

Page 19: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

19“Dalam kondisi miskin kita tak akan punya kesempatan untuk pergi

ke mana-mana. Namun dengan buku kita bisa pergi ke mana pun kita mau, bisa jadi orang seperti apa pun, dan bisa melakukan apa pun

yang kita inginkan.”

Kata-kata itu diucapkan oleh Ben Carson, seseorang yang

dulunya adalah anak tak berprestasi dan biang keributan.

BERPRESTASI KARENA GEmAR mEmBACA BUKU

#4

Page 20: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

20

Ketika usianya menginjak tahun ke-8, orangtua Ben bercerai.

Ben bersama kakaknya, Curtis, kemudian dibesarkan oleh ibunya

seorang diri. Karena ibunya sibuk bekerja hampir sepanjang

hari demi menafkahi keluarganya, Ben tumbuh menjadi anak

yang bandel. Prestasinya di sekolah sangat mengecewakan. Dia

pun menjadi bahan olok-olok teman-temannya. Belum lagi, Ben

sering menjadi biang keributan di antara teman-temannya.

Karena kebandelan Ben sudah di ambang batas, ibu Ben

terpaksa membuat aturan ketat baginya. Jam menonton

televisinya dibatasi. Ia dilarang keluar rumah selama PR-nya

belum diselesaikan. Selain itu, Ben diharuskan membaca dua

buku dalam seminggu yang dipinjam ibunya dari perpustakaan.

Ben pun diharuskan membuat laporan setiap buku yang

dibacanya itu. Hasil dari upaya ini ternyata luar biasa. Ben mulai

memperlihatkan kepintarannya. Bahkan, tak sampai setahun Ben

tampil sebagai juara kelas.

Anak Bandel Penggila Buku

Sebenarnya pada awalnya Ben sulit menyesuaikan aturan ibunya

itu. Ia sering tergoda keluar rumah untuk bermain dengan

teman-temannya. Namun, lama-lama terbiasa juga dan bahkan

jadi gila buku. Ia jadi termotivasi untuk meraih masa depan

Page 21: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

21

yang lebih baik. “Dalam kondisi miskin kita tak akan punya

kesempatan untuk pergi ke mana-mana. Namun dengan buku

kita bisa pergi ke mana pun kita mau, bisa jadi orang seperti apa

pun, dan bisa melakukan apa pun yang kita inginkan,” ungkap

Ben.

Sejak itu Ben melahap buku apa pun. Ia membaca buku teknik

hingga ensiklopedia. Ia juga terobsesi menjadi ilmuwan. Ia suka

belajar praktik sendiri di laboratorium. Ia meneliti berbagai

hal dari buku yang dibacanya. Perubahan ini tentu saja

mengherankan guru dan teman-temannya. Banyak juga guru

yang mendukungnya. Bahkan ada yang bersedia jadi mentornya

di laboratorium.

Ben lulus SMA dengan nilai

yang memuaskan. Sayangnya

minatnya melanjutkan sekolah

terhalang biaya. Meskipun ia

mendapat beasiswa di Yale

University di bidang psikologi,

ia harus bekerja keras untuk

memenuhi kebutuhan

hidupnya. Setelah mengetuk

pintu ke sana-sini akhirnya

ia bisa bekerja di sebuah

Page 22: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

22

rumah sakit sambil kuliah. Ia menjadi tenaga pembantu medis

di situ. Dari sanalah impiannya terbangun. Ia sering mendengar

orang mencari-cari Dr. Jones. Begitu hebatnya Dr. Jones sampai-

sampai ia bermimpi, suatu kali bisa juga orang-orang mencari Dr.

Carson. Sejak itulah ia berupaya mengejar pendidikan di bidang

kedokteran.

menerima Penghargaan Presiden

Setelah lulus dari Yale pada tahun 1973, Ben melanjutkan ke

School of Medicine University of Michigan dan memilih bidang

saraf ketimbang psikologis yang jadi pilihannya. Dari sanalah

ia membangun kariernya sebagai ahli saraf. Ketika lulus ia

sudah dikenal sebagai dokter bedah saraf yang cekatan. Satu

kelebihannya adalah ia bisa mengoordinasikan antara mata dan

tangan dengan sangat luar biasa saat mengoperasi pasien. Selain

itu, ia bisa berpikir tiga dimensi dalam melihat bagian yang

dioperasi di dalam tubuh pasien. Kecekatannya ini membuatnya

bisa bekerja di John Hopkins Hospital di Baltimore, Maryland,

dan menjadi kebanggaan rumah sakit yang terkenal di dunia ini.

Bahkan dalam usianya yang ke-33, Ben Carson sudah menjadi

profesor di rumah sakit itu dan menjadi direktur Pediatric

Neurosurgery.

Kepiawaiannya dalam bedah saraf segera didengar ke mana-

Page 23: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

23

mana. Ia pun terlibat dalam berbagai operasi pasien di berbagai

negara. Ia makin dikenal sebagai salah seorang ahli bedah saraf

dunia yang hebat. Bahkan sebegitu besarnya apresiasi orang

pada Ben, pada tahun 2008 Presiden George Bush memberikan

penghargaan The Presidential Medal of Freedom.

Ben berusaha menyimpulkan kesuksesannya ini dengan berkata,

“Ketika saya sedang belajar, ibu saya selalu bilang, ‘Kamu bisa

melakukan apa saja yang orang lain lakukan, hanya saja kamu

harus melakukannya dengan lebih baik’,” katanya.

Ya, Siapa pun kita, bisa sukses asal mengerjakannya lebih baik

dan lebih baik lagi.

NEXT : Qian Hongyan, Bocah Cacat Penuh Semangat

Page 24: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

24Ujian yang menimpa Qian memang sangat berat. Betapa

tidak, di usianya yang masih sangat dini—tiga tahun

(tepatnya pada bulan Oktober 2000)—ia mengalami

kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga

batas pinggang harus diamputasi.

QIAN HoNGyAN, BoCAH CACAT PENUH SEmANGAT

#5

Page 25: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

25

Kondisi itu diperparah lagi dengan keadaan ekonomi orangtua

Qian yang tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik

yang tinggal di Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan

kaki palsu untuk Qian. Sebagai gantinya, keluarga tersebut

menyangga tubuh Qian dengan potongan bola basket. Sebuah

solusi yang jauh dari kata nyaman, seperti kaki-kaki palsu lainnya.

Namun, meski tumbuh dengan keterbatasan, Qian membuktikan

bahwa dunia belumlah tamat bagi dirinya. Ia tumbuh menjadi

gadis yang periang dan murah senyum, seolah-olah tak terjadi

suatu apa pun dalam dirinya. Dengan memantulkan bola basket

di bagian bawah tubuhnya, dan dibantu penyangga untuk

membantunya bergerak, Qian tetap bisa menjadi bocah lincah

layaknya kebanyakan anak normal.

Gantungkan Cita-Citamu Setinggi mungkin

Dengan kekurangan di tubuhnya, Qian pantang berputus asa,

meski ia belum tahu bagaimana masa depannya kelak serta

bagaimana ia bisa mengubah hidupnya dengan kondisinya saat

itu. Hingga, suatu ketika ia mendatangi sebuah pertandingan

olahraga nasional yang diselenggarakan di Kunming pada

Mei 2007. Di sana, benih yang menumbuhkan cita-citanya

bertumbuh.

Page 26: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

26

Saat itu, Qian setiap hari menyaksikan

perjuangan beberapa atlet cacat

yang ikut meramaikan pertandingan.

Melihat perjuangan rekan senasib

yang bertubuh cacat, hati Qian pun

tergerak. Jika orang lain mampu

berprestasi di bidang olahraga meski

dengan tubuh cacat, mengapa dia tidak melakukan hal yang

sama? Pikiran itulah yang meletupkan cita-cita Qian Hongyan

untuk ikut menjadi seorang atlet.

Maka, selepas acara olahraga nasional tersebut, tekad Qian

segera diwujudkan dengan bergabung di sebuah klub renang

khusus. Tekad itu didukung sepenuhnya oleh orangtua Qian.

Maka, mereka pun mendatangi Zhang Honghu, seorang pelatih

yang terkenal banyak menjadikan perenang cacat sebagai juara

di kejuaraan renang. Qian meminta kesempatan kepada Zhang

untuk dilatih menjadi seorang juara.

Zhang yang dikenal sebagai pelatih bertangan dingin hanya

mengatakan bahwa semua tergantung pada kemauan dan

tekad Qian. Sebab, menurutnya, dengan kekurangan separuh

tubuh yang tak dimilikinya, agak sulit bagi Qian untuk berenang

dengan hanya mengandalkan kedua lengannya. Tetapi, tekad

Page 27: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

27

sangat kuat Qian rupanya berhasil memikat Zhang. Maka, ia pun

memberikan porsi latihan khusus bagi Qian agar lebih mampu

menyeimbangkan kedua bahu dan lengannya.

Atlet Renang yang Pantang mengeluh

Kepercayaan Zhang pun dijawab dengan kesungguhan Qian.

Dengan porsi latihan cukup berat, apalagi dengan kesulitan yang

dialami sejak awal latihan, Qian tak pernah sekali pun mengeluh.

Baginya, impian untuk menjadi atlet adalah cita-cita yang

tak boleh padam. Dalam sehari, setidaknya jarak 2.000 meter

ditempuh Qian di arena air untuk melatih otot-ototnya. Selain itu,

latihan lain seperti sit-up, mengangkat beban, hingga berbagai

jenis latihan dilakukannya dengan bersemangat.

Semangat inilah yang membuat Qian kini dikenal di seantero

China dan bahkan dunia. Kisah hidup dan tekad kuatnya telah

menginspirasi banyak orang agar mampu mendobrak segala

keterbatasan. Kisah Qian banyak dimuat di berbagai media baik

cetak maupun online sehingga mengangkat namanya. Kini, ia

ingin mendunia dengan usahanya mewakili China pada tahun

2012 pada kejuaraan renang di olimpiade khusus orang cacat.

Tak tanggung-tanggung, Qian mematok target menjadi juara

dunia renang pada kejuaraan olimpiade tersebut. Dia bekerja

Page 28: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

28

keras untuk mewujudkan impiannya tersebut. Jika melihat

kesungguhan dan tekadnya, sepertinya impian itu tak mustahil

untuk dicapai. Sebab, sejatinya kesungguhan dan tekad kuat

yang dilandasi kerja keras akan mampu menaklukkan segala

tantangan.

NEXT : Pengusaha Sukses Pengidap Disleksia

Page 29: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

29Sejak usia balita, Ben Way (Benjamin Peter Bernard Way)

sudah menunjukkan gejala menderita disleksia. Disleksia

adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada

seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut

dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Pada kasus

Ben, kondisi ini lebih diperparah dengan perceraian orangtuanya.

PENGUSAHA SUKSES PENGIDAP DISLEKSIA

#6

Page 30: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

30

Masa-masa itu menjadi waktu yang sangat berat bagi Ben

yang masih berusia lima tahun. Karena itulah, ia menjadi anak

yang hiperaktif, emosional, dan sering kali berteriak-teriak,

lari ke sana kemari, dan merusak segala hal di sekitarnya.

Televisi, pemanggang roti, lemari jadi sasarannya. Itu pula yang

membuatnya tak bisa masuk play group karena di sekolah Ben

akan merusak kursi, meja, dan perlengkapan sekolah lainnya

yang membuat pengelola sekolah tak mau ambil risiko.

Sifatnya yang seperti itu makin merepotkan ibunya yang saat itu

masih harus mengurusi bayinya—adik Ben—bernama Hermione.

Sang ibu menjadi orangtua tunggal yang bekerja sebagai guru.

Profesi ibunya inilah yang memberikan kesempatan bagi Ben

untuk mendapat pendidikan gratis di sekolah tempat ibunya

bekerja.

Frustasi Karena Tak Bisa membaca dan menulis

Namun saat menjalani hari-harinya di sekolah, Ben seperti

baru menyadari penyakit yang dideritanya. Ia sulit mengikuti

pelajaran. Setiap pelajaran yang didengarnya tidak mampu

dituangkannya dalam bentuk catatan di buku tulisnya. Seolah

tak ada sedikit pun bahan pelajaran yang bisa tergambar

dalam benaknya. Hal ini membuat Ben frustrasi dan sebagai

pelampiasannya ia jadi pemarah dan mengacau. Setiap kali

Page 31: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

31

dimarahi oleh gurunya, Ben berlari ke kelas tempat ibunya

mengajar dan bersembunyi di kolong meja. Kejadian seperti itu

berlangsung terus-menerus dan dalam waktu setahun ibunya

menyerah. Ben pun keluar dari sekolah itu.

Ben kemudian pindah ke rumah dekat kakek Ben dari pihak ayah.

Ben sekolah lagi. Namun, tetap menghadapi kekacauan serupa.

Ben bahkan sempat dikunci di dalam ruang kelas sendirian

karena gurunya begitu kesal padanya. Mendapat perlakuan

demikian, Ben mengamuk. Lemari dijungkirkan. Guru lalu

memarahi Ben. Salah satu umpatannya, menyakitkan hati Ben

yang saat itu sudah berusia tujuh tahun. “Kamu tak akan pernah

bisa membaca dan menulis, kamu tak akan bisa membuat

apa pun,” ujar gurunya. Ben pun terpukul. Ia jadi makin takut

menghadapi hari demi hari dalam hidupnya.

Kondisi Ben yang semakin parah membuat ibunya tak kuat lagi

mengurus Ben. Sang ibu kemudian berunding dengan mantan

suaminya yang kini sudah menikah lagi. Akhirnya diputuskan

bahwa Ben harus ikut ayahnya. Ternyata hidup bersama ayahnya

tak juga menolongnya. Di sekolahnya yang baru, Ben tetap tak

mampu belajar. Ia selalu berada di urutan bawah di kelasnya

dan itu membuatnya frustrasi. Terlebih-lebih ayahnya. Apalagi

ayahnya tak bisa lembut seperti ibunya. Ben terombang-ambing

dalam keputusasaan.

Page 32: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

32

Tergerak karena Tertantang

Pada suatu malam, sang ayah memintanya mempelajari agenda

waktu. Tapi itu tak berhasil juga. Ben malah meminta ayahnya

membelikan mainan kapal-kapalan. Ayahnya tentu tak senang.

Dengan sedikit marah ia mengatakan, kalau mau beli kapal-

kapalan kamu harus mengumpulkan uang sendiri. Ben berpikir,

perlu waktu berapa lama agar ia bisa membeli kapal-kapalan itu.

Ternyata tantangan itu bisa dia tangkap dan dia bergairah untuk

melakukannya dengan mengumpulkan uang.

Tantangan itu bahkan ibarat cahaya yang menyinari kegelapan

otaknya selama ini. Sejak saat itu, ia menemukan jawaban

kesulitan belajarnya yang selama ini ia alami. “Ternyata bagi

penderita disleksia harus ada alasan untuk melakukan sesuatu,”

ujarnya. Dari sanalah ia mulai bisa belajar berhitung, yakni

berhitung dengan praktik pada kejadian sehari-hari.

Proses belajarnya terus berlanjut sampai suatu kali ia menyukai

komputer yang ia lihat di kantor ayahnya. Ayahnya memahami

ketertarikannya lalu meminta perusahaan membelikan satu

laptop untuk Ben. Sebulan kemudian laptop itu datang.

“Benda itu begitu berat, tetapi bagi saya itu sangat hebat dan

menakjubkan. Ternyata komputer dan otak saya bisa nyambung

dan begitu lengket,” cerita Ben.

Page 33: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

33

menjadi Pengusaha di Usia 15 Tahun

Ke mana pun Ben pergi, laptop selalu ada di tasnya. Mereka

seakan tak terpisahkan. Ia bahkan mengibaratkan laptop itu

sebagai pemandunya. Menurutnya, laptop itu ibarat kacamata

pada orang yang pandangannya kabur. Apa pun yang

diinginkannya bisa diterjemahkan oleh laptop itu. Melalui laptop

itu, Ben bisa merancang software sendiri dengan cara belajar

autodidak. Ia kemudian jadi ahli software komputer. “Pada usia 11

tahun saya sudah bisa membuat program komputer. Pada usia 15

tahun saya sudah memiliki perusahaan. Dan pada usia 17 tahun

saya sudah bisa menghasilkan satu juta poundsterling pertama

saya,” ujarnya.

Bahkan pada tahun 2000, ia mendapat penghargaan dari

Page 34: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

34

Perdana Menteri Inggris Gordon Brown sebagai New Business

Millennium Young Entrepreneur of The Year. Ternyata

penghargaan ini membuka jalan kariernya sebagai ahli software

komputer yang dilirik pemerintah. Tak lama kemudian ia

mendapat tawaran dari Gedung Putih dan pemerintah Inggris

untuk menjadi salah satu konsultan dalam proyek inkubator

internet kerja sama kedua negara itu yang bernama NetB2B2

PLC. Lalu, Ben mengepalai sebuah divisi teknologi pada sebuah

perusahaan besar sambil menjadi dosen di Imperial College.

Page 35: 6Hidup yang Luar Biasa - dokteranakku.netdokteranakku.net/articles/wp-content/uploads/2015/03/6-Inspirasi...2 Kesuksesan sering kali diukur dengan besar-kecilnya materi yang kita miliki

35

Sahabat yang luar biasa, setelah membaca kisah nyata dari 6

anak tersebut, tentunya ada pembelajaran luar biasa yang bisa

kita dapatkan. Melalui mereka, dan banyak anak lain yang belum

disampaikan kisahnya di sini, kita bisa belajar apa makna sukses

sebenarnya dan bagaimana meraihnya. Selalu ada perjuangan

menuju kesuksesan, tapi ketahuilah bahwa kekurangan kita tidak

seharusnya menghambat semangat kita dalam meraih impian!

Seperti juga yang sering saya katakan bahwa, “Tidak ada jalan

rata menuju kesuksesan. Jadilah buldozer yang meratakan jalan-

jalan menuju kesuksesan itu!”.

Nantikan berbagai e-book berikutnya dari kami, dapatkan

informasinya dengan follow account social media kami.

Salam Sukses,

Andrie Wongso

PENUTUP