39
MANAJEMEN FISIOTERAPI CIDERA PLEXUS LUMBOSACRALIS Kelompok 6

6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

MANAJEMEN FISIOTERAPI

CIDERA PLEXUS LUMBOSACRALIS

Kelompok 6

Page 2: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

TIU:

Mengetahui manajemen fisioterapi pada cedera flexus lumbosakralis

TIK: Mengetahui pengertian cedera flexus lumbosakralis Mengetahui anfibipagi terapan FT Mengetahui gejala cedera flexus lumbosakralis Mengetahui manajemen FT pada cedera flexus

lumbosakralis

Page 3: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Pengertian

Cedera plexus lumbosacralis

cedera/gangguan pada plexus lumbosacralis karena terjepit atau

trauma

Page 4: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

ANATOMI

Page 5: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

PLEXUS LUMBALIS

Plexus lumbalis dibentuk oleh ramus anterior nervus spinalis L1-L4, seringkali juga turut dibentuk oleh ramus anterior nervus spinalis thoracalis 12. Plexus ini berada pada dinding dorsal cavum abdominis, ditutup oleh psoas major.

Page 6: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Plexus lumbalis membentuk percabangan menjadi:1. N. iliohypogastricus2. N. ilioinguinalis3. N. cutaneus femoris lateralis4. N. obturatorius5. N. femoralis

Page 7: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis
Page 8: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

PLEXUS SACRALIS

Plexus sacralis dibentuk oleh ramus anterior nervus spinalis L4-S3 (S4) dan berada di sebelah ventral m.piriformis, dipisahkan dari vasa illiaca interna serta ureter oleh suatu lembaran fascia (fascia pelvis parietalis)

Arteri glutea superior terletak sepanjang n.spinalis L5 dan S1, a.glutea membentuk plexus lumbalis dan juga plexus sacralis. Plexus sacralis mempersarafi daerah pelvis, regio glutea dan extremitas inferior.

Page 9: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Plexus sacralis membentuk percabangan menjadi:1. N. gluteus superior2. N. gluteus inferior3. N. cutaneus femoris posterior4. N. clunium inferiores mediales5. N. ischiadicus (sciatic nerve)

Page 10: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis
Page 11: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis
Page 12: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Lumbosacral Plexus

Lumbar plexusBerasal : L1 – L4

Letaknya : M. Psoas MajorStrukturnya : bagian anterior

saraf spinal

Sacral PlexusBerasal : L4 – S4

Letaknya :Caudal lumbar plexus

Strukturnya :bagian posterior saraf spinal

Innervation

Page 13: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis
Page 14: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis
Page 15: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

FISIOLOGI

Page 16: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

• Jaringan pembuluh darah yang berpotongan atau nervus yang berpotongan atau pembuluh getah bening yang berpotongan/anyaman atau jalinan antara struktur ; serat saraf atau pembuluh darah.

Plexus

• Hubungan vertebra lumbal dan sacrum.Lumbosacral

• Lumbal dan sacral plexus selalu bersama. Serabut Lumbosacral bermula dari lumbal dan upper sacral spinal cord ( L1 – S4 ) dan pusatnya pada Lower extremitas.

Plexus Lumbosacralis

Page 17: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

BIOMEKANIK

Page 18: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Biomekanik Lumbal

• Lumbal adalah salah satu tulang penyusun vertebra, dan tulang yang memiliki pergerakan yang bebas di vertebra.

• Susunan lumbal memungkinkan untuk lumbal bergerak ke segala arah dalam segala bidang gerak.

• Dalam bidang sagital lumbal dapat bergerak fleksi dan ekstensi yang akan mengubah kurva lumbal. Apabila lumbal fleksi maka kurva akan menjadi kifosis, dan sebaliknya apabila lumbal bergerak ekstensi kurva akan menjadi lordosis.

Page 19: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Dalam bidang frontal, lumbal dapat bergerak lateral fleksi ke kiri dan kanan.

Dalam bidang transversal, lumbal dapat bergerak rotasi kiri dan kanan.

Apabila lumbal bergerak fleksi, maka facies inferior lumbal akan sliding ke posterior, dan facies superior akan sliding ke arah anterior.

Apabila lumbal bergerak ekstensi, facies superior akan bergerak sliding ke arah posterior, dan facies inferior akan bergerak sliding ke anterior.

Page 20: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Biomekanik Sacrum

• Sacrum terdiri dari 5 vertebra sacralis dan discus intervetebralis terletak diantara vertebra tersebut. Sacrum mempunyai permukaan cekung disebut facies pelvina dan permukaan cembung disebut facies dorsalis.

• Articulatio lumbosacralis merupakan sendi antara lumbal terakhir dengan tulang sacrum.

Page 21: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

PATOLOGI

Page 22: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Pleksus seringkali mengalami kerusakan jika tubuh membentuk antibodi yang menyerang jaringannya sendiri (reaksi autoimun).

Tetapi pleksus lebih sering mengalami kerusakan karena cedera fisik atau kanker, tumor, hematom, jika seseorang terjatuh bisa melukai pleksus lumbosakral.

Kanker usus, kandung kemih atau prostat bisa menyusup kedalam pleksus lumbosakralis.

Page 23: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

GEJALA

Page 24: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

MANAJEMEN UMUM

Treatment dan recovery tergantung kepada penyebabnya dan penundaan pengobatan.

Kanker terletak didekat pleksus bisa diatasi dengan terapi penyinaran (radioterapi) atau kemoterapi. Kadang tumor atau bekuan darah yang mengganggu pleksus harus diangkat melalui pembedahan (surgery).

Kadang diberikan suntikan kortikosteroid untuk plexus disorder yang disebabkan reaksi autoimun, tapi belum ada pembuktian manfaatnya.

Jika penyebabnya adalah cedera fisik, maka biasanya akan membaik dengan sendirinya.

Page 25: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

PraktekProses

fisioterapi

Page 26: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

ANAMNESIS UMUM

Nama : Keroro Gunzo

Umur : 21 tahun

Jenis kelamin : Laki – laki

Alamat : Pekopon

Hobby : Futsal, merakit robot

Pekerjaan : Mahasiswa

Page 27: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

ANAMNESIS KHUSUSC Kelemahan tungkai atas sebelah kanan

H Tungkai kanan terasa lemah apabila melakukan aktifitas berdiri atau

berjalan akibat jatuh dari sepeda motor 3 minggu yang lalu. Sudah pernah dirawat di RS, discharge 1 minggu yang lalu. X – Ray, MRI/CT scan, EMG menurut dokter ada neural

impingment. HT ( - ), penyakit jantung ( - ), DM ( - ) Sebelumnya belum pernah mengalami kejadian seperti ini.

Page 28: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

A Statis : Tampak pelvic girdle condong ke kanan Side flexi lumbal ke kanan Shoulder kanan lebih rendah dari pada yang kiri Trunk agak condong ke depan SIAS kiri lebih rendah dari pada yang kanan

Dinamis : Tampak gerakan abnormal dari pelvic girdle ke arah kanan saat

berjalan Abnormal posisi stance phase dan initial swing pada saat

berjalan (sirkumduksi)

Palpasi : tidak ada tanda-tanda oedem tidak ada tropic change kontur, tonus otot tensor fasia lata (TFL), gluteus medius kanan

lebih lunak daripada yang kiri terdapat sedikit nyeri tekan pada lateral pelvic kanan

Page 29: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

R Nyeri : skala VAS nilai 3 ROM hip, knee, ankle, jari2 kaki kanan kiri ; dalam batas normal ROM lumbal : dalam batas normal Kekuatan otot tungkai kanan: Hip F/E : 5/4 ABD/ADD : 3/5 Exo/ endo: 5/5 Knee F/E : 5/5 Ankle DF/PF : 5/5 Inv/ Eve: 5/5 Terdapat rasa kesemutan pada posterolateral pinggul,terutama pada lipat pantat. Mampu merasakan rasa raba, tajam tumpul, diskriminasi 2 titik Refleks patella (+) reflek achilles (+) Koordinasi baik

Page 30: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

T

Kelemahan m. Gluteus medius, dan m. Tensor Fascia Latae (impingment supra gluteal, L4- S1)

S Trendelenburg sign (+) Gait analysis EMG

Page 31: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Stance Phase Swing Phase

Weel Strike

Foot Flate

Mid Stance

Push Off

Acceleration

Mid Swing

Deceleration

GAIT ANALYSIS Pasien jalan pincang Stance Phase foot dekstra, tidak terjadi heel strike dan

push off yang sempurna. Heel srike → knee joint tidak ekstensi penuh, juga

tidak diikuti dengan dorsofleksi ankle joint. Push off → knee joint tidak ekstensi penuh Mid stance lebih cepat dari foot sinistra

Pada Swing phase foot dekstra, tidak terjadi ekstensi penuh pada deseleration

Page 32: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Tes Trendelenburg

Pasien berdiri, kemudian diperintahkan untuk mengangkat satu tungkainya. Perhatikan pada lekukan/garis pantat.

Tujuan : melihat adanya kelemahan m. gluteus

Page 33: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

DIAGNOSA FT

“ Gangguan fungsi berjalan akibat kelemahan otot-otot abduktor hip kanan karena kecelakaan lalu

lintas tiga minggu yang lalu “

Page 34: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

INTERVENSI

Page 35: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

PROBLEM FT

Primer Kelemahan otot

Sekunder Nyeri

Kompleks Gangguan ADL

Page 36: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Program FT

No Problem FTModalitas Terpilih Metode/ Teknik

Dosis

1 Rasa percaya diri berkurang

Komunikasi terapeutik

Komunikasi verbal

F = 3 x /hariI = penderita

tetap fokusT = motivasiT = 5 menit

Page 37: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

No Problem FT Modalitas Terpilih Metode/ Teknik Dosis

2 Tonus dan kekuatan otot menurun.

exercise PNF

F = 2x/hariI = 8 x / 3x

pengulanganT = Hold rileks, T = 10 secon.

3 Nyeri interferensi Segmental animal

F = 1 x / hariI = 10 mAT = CoplanarT = 10 menit

Page 38: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

No Problem Ft Modalitas Ft Metode/ tehnik Dosis

4 Spasme otot paravertebra lumbal

NMT -Picking up,

kneading, effleurage,

F : Tiap hari-6 hrI : 10 x pengulanganT : kontak langsungT : 10 menit

5-Gangguan keseimbangan, koordinasi,--Gangguan ADL

Exercise ADL exercise

F = 3 x / hariI = 30 x

pengulanganT =Berjalan, Berpakaian, Kebersihan diriT = 10 sekon

Page 39: 6.2 cedera pleksus lumbosakralis

Program FT :o Sesuai program yang telah dibuat

Evaluasi : Apakah hasil terapi setiap problem meningkat, tetap atau

bahkan menurun. Jika terjadi perubahan patologi kearah perbaikan,

diadakan modifikasi program FT.

Dokumentasi : Catatkan hasil pemeriksaan sampai program FT yang akan

dijalankan Catat semua kejadian serius selama pelaksanaan program

FT.