6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    1/30

      Pengertian Log

    Log adalah suatu grafik kedalaman (atau waktu) dari satu set yang menunjukkan

     parameter fisik, yang diukur secara berkesinambungan dalam sebuah sumur 

    (Harsono, 1997) Logging adalah pengukuran atau pencatatan sifat!sifat fisika batuan di sekitar lubang bor secara tepat dan kontinyu pada inter"al kedalaman

    tertentu (#chlumberger, 19$%) &aksud dari logging adalah untuk mengukur 

     parameter fisika sehingga dapat diinterpretasi litologi penampang sumur,

    karakteristik reser"oir antara lain porositas, permeabilitasdan kejenuhan minyak

    'ell logging merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data bawah permukaan

    dengan menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang sumur, untuk 

    e"aluasi formasi dan identifikasi ciri!ciri batuan dibawah permukaan

    (#chlumberger, 19$)ujuan dari well logging adalah untuk mendapatkan

    informasi litologi, pengukuran porositas, pengukuran resisti"itas, dan kejenuhan

    hidrokarbon #edangkan tujuan utama dari penggunaan log ini adalah untuk 

    menentukan *ona, dan memperkirakan kuantitas minyak dan gas bumi dalam suatu

    reser"oir

      Macam Macam Log

    Log itu sendiri diartikan sebagai suatu grafik kedalaman (atau waktu)dari satu set

    yang menunjukkan parameter fisik, yang diukur secara berkesinambungan dalam

    sebuah sumur

    Ada 4 jenis log yang sering digunakan dalam interpretasi yaitu :

    1 Log listrik terdiri dari log +esisti"itas dan log #

    Log +esisiti"ity terdiri dari -lectric log (-#), .nduction log (.-#), Laterolog

    (LL), &icroresisti"ity log /&icrolog (&L),&icrolaterolog (&LL),

    &icrosperically 0ocus log (L) dan roimity Log (&L)2

    3 Log radioaktif terdiri dari log 4amma +ay (4+) ,log porositas yaitu terdiri dari

    log 5ensitas (+H6) dan log 8eutron (8H.)

    Log :aliper

    ; Log akustik berupa log #onic

     Evaluasi Formasi Menggunakan Wireline Well Logging

    1

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    2/30

    Hasil +ekaman 'ireline 'ell logging dapat digunakan untuk menge"aluasi baik secara

    6':)

    • enentuan batas gas miyak > gas oil contact (&4 > 46:)

    Evaluasi Kwantitati :

    5ata yang diperoleh dari hasil rekaman, dibantu dengan rumus pendukungnya maka

     parameter reser"oir dapat ditentukan antara lain dapat menghitung=

    • orositas (!  )

    • #aturasi air (#w)

    • #aturasi hodrokarbon sisa > residual hidrokarbon saturation (#hr)

    • #aturasi = hidorkarbon yang dapat bergerak > mo"eable hydrocarbon saturation

    (#hm)

    "# " Log $esistiviy

    Log ini mengukur tahanan jenis formasi, untuk medapatkan sifat @ sifat fisik 

     batuanahanan jenis suatu media adalah tahanan Ahambatan yang diberikan oleh suatu

    media tersebut terhadap aliran arus listrik yang melewatinya ahanan jenis diukur 

    dengan alat normal yang mengukur +a ( tahanan jenis semu dari formasi ) dan alat

    lateral dan induksi yang dapat mengukur tahanan jenis sebenarnya +t Log tahanan

     jenis dapat dibagi lagi menjadi tiga berdasarkan tempat pengambilan datanya, yaitu =

    1 Log tahanan jenis dangkal digunakan untuk mengukur tahanan jenis *ona in"asi

    yakni *ona yang berada di sekitar tabung bor Bona inidapat dipengaruhi oleh air 

    lumpur bor ataumud filtrat Log ini disebut juga Lateral log #hallow (LL#)

    3 Log tahanan jenis menengah, log ini mengukur tahanan jenis *ona transisi yakni *ona

    yang sebagian dari fluidanya terusir olehmud filtrate dan sebagian masih merupakan

    fluida asli Log ini disebut juga &icro#pherically 0ocusLog (L)

    2

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    3/30

    Log tahanan jenis dalam, log ini mengukur tahanan jenis formasiyang tidak 

    terganggu oleh proses pemboranujuan penggunaan adalah untuk mengukur tahanan

     jenis asli ( +t ), membantu mengetahui porositas dan permeabilitas batuan Cuga

    untuk menghitung #w dan untuk korelasiLog ini disebut juga Lateral log 5eep

    (LL5 

    +-#.#.D.E 66L ?5?L?H ?L? L644.84 E?84 &-84F

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    4/30

    C.

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    5/30

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    6/30

    K-$EK'% /A&. )%PE$L*KA&

    -84?+FH LF?84 #F&F+ (6+-H6L- -00-

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    7/30

    LA,E$-L-. :

    0?

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    8/30

    kur"a # tidak pernah tajam saat melewati dua lapisan yang berbeda, melainkan selalu

    mempunyai sudut kemiringan Cika lapisan permeabel itu cukup tebal maka # menjadi

    konstan mendekati nilai maksimumnya (##!#tatic#) &emasuki lapisan serpih lagi,

    situasi sebaliknya akan terjadi, dan potensial kembali ke nilai serpih secara teratur

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    9/30

    I# log merupakan log elektrik yang mencatat perbedaan potensial listrik ("oltage) pada

     batuan yang disebabkan oleh interaksi formation connate water, drilling fluid, dan shale

    Ierdiri dari 3 elektroda = recording elektrode yang ditempatkan dalam sumur dan ground

    electrode yang ditempatkan di permukaan

    Iengukuran untuk seluruh inter"al kedalaman dilakukan dengan mengukur beda potensiallistrik antara kedua elektroda tersebut

    Iengukuran listrik dalam satuan mili"olt (m")

    FAK,-$5FAK,-$ /A&. MEMPE&.A$*1% )EFLEK'% K*$6A 'P

    Iebal Lapisan

    I+esisti"ity batuan

    Ierbedaan resisti"ity air formasi (+w) dengan filtral lumpur (+mf)

    I

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    10/30

    Iidak bisa digunakan jika lumpur yang digunakan 6il base mud

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    11/30

    MENGHITUNG RW DARI SP :

    • Siapkan data Rmf @ T dari header log

    • Hitung temperatur formasi

    • Hitung harga Rmf pada temperatur formasi

    • Hitung harga Rmfe (chart)

    • Tentukan clean sand water bearing zone

    • Tentukan shale base line

    • Baca harga defleksi kura S!

    • "oreksi harga S!

    • Hitung harga Rwe

    • Hitung harga Rw (chart)

    $7 $   1(

     BHT +TsT  2+6.77

    )

    ,8) 7 ,s(T  1+6.77 DBHT 

      )  )8

    Cika +mf tidak ada pada header log dapat didekati sbb =

    Fres9 Water Mud

    I+mf > (+m)1K% 1K((9 ! ')A1)

    I+mc > (+m)K$$ 1K((' ! 1K;)A7%)

    ' > mud weight, lbAgallon

    &a+l mud :

    I+mf > K7 +m

    I+mc > 1 +m

    ersamaan # dapat dituliskan

    # > !< log (+mfeA+we)

    I< > %K (K1 o0

    I< > % (K3; o:)

    11

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    12/30

     

    # Log $adioakti :

    #" Log .amma $ay 3Log .$

    #ejarah Log #inar 4amma (4+) sudah lama, tapi hanya sedikit pengembangan yang

    dilakukan pada alat 4+ atau cara interpretasinya 5engan kehadiran 4+ spektroskopi

     beberapa tahun silam telah membuka era baru bagi kemungkinan interpretasi yang lebih

    rinci

    rinsip Log 4+ adalah suatu rekaman tingkat radioakti"itas alami yang terjadi karenatiga unsur = uranium (F), thorium (h), dan potassium (< ) yang ada pada batuan

    emancaran yang terus menerus terdiri dari semburan pendek tenaga tinggi sinar 

    12

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    13/30

    gamma, yang mampu menembus batuan, sehingga dapat dideteksi oleh detektor 

    yangmemadai (biasanya jenis detektor (scintillation))#inar 4amma sangat efektif 

    dalam membedakan lapisan permeabel dan yang tak permeabel karena unsur!unsur 

    radioaktif cenderung berpusat di dalam serpih yang tak!permeabel, dan tidak banyak 

    terdapat dalam batuan karbonat atau pasir secara umum adalah permeable +w), atau

     juga ketika # tidak dapat direkam karena lumpur yang digunakan tidak konduktif (oil

     base mud) Log 4+ dapat digunakan untuk mendeteksi dan e"aluasi terhadap mineral!

    mineral radioaktif, seperti biji potasium atau uranium Log 4+ juga dapat digunakan

    untuk mendeteksi mineral!mineral yang tidak radioaktif, termasuk lapisan batubara

    Log 4+ digunakan secara luas untuk korelasi pada sumur!sumur berselubung

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    14/30

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    15/30

    yang memiliki skala K sampai 1K ini kemudian dianggap mempunyai persentase 1KKM

    &aka selanjutnya barulah ditentukan daerah interes yang menjadi kandidat batu

     pasir dimana kandidat ini adalah *ona yang terletak diantara KM!$KM (sering juga

    disebut cut off ) 5aerah yang terletak pada *ona inilah yang dianggap sebagai *ona

    clean sand

    #elain itu, dari kur"a ini juga dapat ditentukan batas!batas perlapisan dengan

    mengambil patokan adanya perubahan pola kur"a(defleksi kur"a) merupakan tanda

     bahwa terdapat perubahan litologi 8amun yang perlu diingat kur"a 4amma +ay ini

    tidak mengisyaratkan besar butir tetapi hanya memberikan informasi tentang distribusi

     butir dan kandungan lempungnya

    0?

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    16/30

      4ambar = 8eutron Logging dan 5ensity Logging

     

    #2#" &E*,$-& L-. :

    erdasarkan kur"a :8L (:ompesated 8eutron Log) yang merupakan hasil pengukuran

    konsentrasi kandungan atom hidrogen dalam formasi dan secara tidak langsung dapat

    menafsirkan porositas batuan ada prinsipnya sumber radioaktif akan memancarkan

     partikel!partikel neutron pada formasi sepanjang lubang bor artikel!partikel tersebut

    kemudian bertabrakan dengan suatu massa hidrogen yang terdapat dalam formasi

    sehingga energi partikel!partikel neutron yang diterima kembali oleh detektor akan

    melemah -nergi partikel neutron yang diterima kembali oleh detektor relatif masih

     besar, menunjukkan energi neutron yang dipancarkan sebagian besar diterima kembali

    oleh detektor dikarenakan formasi kurang mengandung unsur hidrogen yang dijumpai

    dalam senyawa air (H36) yang terdapat pada rongga batuan

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    17/30

    Log neutron mengalami defleksi ke arah kiri dan log densitas mengalami defleksi ke

    arah kanan Hal ini menunjukkan bahwa lapisan batuan ini memiliki porositas yang

    rendah dan permeabilitas yang rendah, hal ini berhubungan dengan prinsip log densitas

    yang memanfaatkan sinar gamma dimana pada saat sinar gamma bertabrakan dengan

    elektron dalam batuan akan mengalami pengurangan energi #emakin banyaknya

    elektron dalam batuan berarti makin padat butiran atau mineral penyusun batuan

    tersebut sehinggaapabila semakin padat maka ruang atau pori antar butirannya sangat

    kecil sehingga batuan ini porositasnya rendah ada depth tertentu terdapat sedikit

    sisipan sandy shale dimana log 4amma +ay menunjukkan defleksi ke arah kiri tetapi

     belum melewati cut off Fmumnya pada lapisan batuan shale bersifat impermeable

    ada Log 8eutron (:8L) menunjukkan harga yang tinggi dan pada Log 5ensity (L5L)

    menunjukkan harga yang rendah, oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas yang

    sangat kecil dan impermeable 5ari kombinasi data log 8eutron dan data log 5ensity

    dari kedua litologi tersebut tidak ditemukan adanya crosso"er yang mengindikasikan

    kehadiran porositas yang diisi fluida di dalam batuan ini, sehingga dapat disimpulkan

     pada batuan ini tidak terdapat fluida

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    18/30

     #2#2 )E&'%,/ L-.

    5-8#.E &-+F?

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    19/30

    !R#$S#! %&S&R !'$"R&$

    amma Ra* secara kontinu dipancarkan dari source tool melewati mud

    cake dan masuk kedalam formasi

    %alam formasi gamma ra* akan mengalami kehilangan energ* sampai

    secara keseluruhan terabsobsi oleh matrik batuan atau sebagian kembali

    ke salah satu gamma ra* detektor+

    ,ormasi dengan densit* *g besar akan cenderung mengabsorp gamma ra*

    sedangkan formasi dgn densit* *g rendah akan lebih sedikit mengabsorp

    gamma ra*+

    High count rate pada detektor mengindikasikan low densit* formasi dan

    sebalikn*a

    -ontoh . pada formasi anh*drite *g tebal detector count rate akan sangat

    rendah sedangkan pada lubang sumur dgn zone washed out dan low

    densit* count rate detector e/treml* high

    -ompton scattering adalah interaksi antara gamma ra* dan elektron

    sehingga densit* *g diukur sebenarn*a adalah 0e bukan 0b

    0e tidak sama dgn 0b untuk semua element+

    %iperlukan kalibrasi khusus tool sehingga pembacaan tool pada fresh1

    water1filled limestone benar+

    Tabel berikut merupakan propertien densit* untuk bermacam1macam

    komponen *g umum ditemui pada subsurface formasi

    19

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    20/30

     

    4# +aliper Log :

     

    20

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    21/30

    ada log :aliper biasanya terdapat garis yang berbelok ke kanan,dapat di

    interpretasikan pada kedalaman ini terdapat (ca"ed hole)yang menyebabkan diameter 

    lubang bor membesar, tetapi pada data log tersebut tidak menunjukkan pembelokan

    secara signifikan, sehingga dapat diperkirakan tetap terjadi pembesaran lubang bor 

    namun tidak begitu besar gradiennya Hal ini dikarenakan permeabilitas dari shale

    hampir mendekati nol, sehingga tidak terjadi kerak lumpur yang menyebabkan

    runtuhnya dinding sumur bor ( washed out ), sehingga diameter dinding sumur bor 

    mengalami perbesaran

    21

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    22/30

    -84F

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    23/30

    + o0 > tahanan larutan pada suhu formasi (dalam o0 )

    o0 > suhu formasi (dalam o0)

    atau =

    $7 $   1(

    T  1+6.77T  2+6.77

    )

    "# Penentuan Porositas dari )ensity Log :

    a &enggunakan :hart #chlumberger 6+!

     b &enggunakan +umus =

    • Fntuk :lean 0ormation =N > (Oma !Ob )A(Oma !Of)

    5imana =

    Oma> densitas matriks ( #angstone = 3% grAcc dan Limestone =371 grAcc)

    Ob > densitas batuan ( embacaan log )

    Of > densitas fluida ( 0resh water > 1 grAcc dan #alt water > 11;% grAcc)

    • Fntuk #haly 0ormation =

    N > [(Oma !Ob )@Dsh"(Oma !Osh)] A(Oma !Of)

      N > N5 @ Dsh N5sh

     8eutron Log semula digunakan untuk menggambarkan formasi yang porous yang

    kemudian dipakai untuk menentukan porositasnya Log ini mencatat hydrogen content dari

    formasi yang diukur 6leh karena itu di dalam lapisan yang berisi air atau minyak neutron

    log akan merefleksikan cairan yang mengisi pori pori &enentukan porositas dari neutron

    log memggunakan persamaan .ndonesia sbb =

    N 8> / 1,K3 N 8 log 2 K,K;3

    N 8: > N:8 ! ( Dsh ! N 8sh)

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    24/30

    eca"ation effect orositas dari kombinasi neutron!density log yang terkoreksi terhadap

    shale dihitung menggunakan rumus sebagai berikur =

    N5  > PQ /(N5corr )3  (N 8corr  )

    3 2 RQ

    N 8corr >N 8 ! P N 8shAK,;2 K, Dsh R

    N 5corr >N5! P /N5shAK,;2 K,1 Dsh R

    "#= Penentun Porositas &eutron )ensity 7 ! &)

    &enggunakan rumus =

    N jika tidak ada gas = N  85 oil > Q /(N5) (N 82 N jika ada gas = N  85 gas >

    PQ /(N5)3 (N  8 )3 2 RQ SSSSSSSSN 85 gas > T / 3 (N5) (N 8)

    ?tau menggunakan +umus =

    24

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    25/30

      ,ata cara mendapatkan 6olume '9ale 3 6s9 7 >

    "# 6s9 dari .amma$ay Log

    Dsh >( 4+ Log @ 4+ min ) A ( 4+ ma @ 4+ min)

    5imana =

    • 4+ Log dari pembacaan 4+ Log

    • 4+ &inditarik garis lurus untuk K sAd 5 (otal 5epth) untuk

     pembacaan 4+log yang terkecil

    • 4+ &a ditarik garis lurus untuk K sAd 5 untuk pembacaan 4+log

    yang terbesar 

    2# 6s9 dari 'pontaneus Log 3'P Log

    6s9 3'P 73'P Log 5 'P +lean ? 3'P '9ale 5 'P +lean

    5imana =

    • # Log dari pembacaan # Log

    • # :lean ditarik garis lurus untuk K sAd 5 untuk pembacaan #log

    yang terkecil

    25

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    26/30

    • # #hale ditarik garis lurus untuk K sAd 5 untuk pembacaan # Log

    yang terbesar 

    # 6s9 dari &eutron Log

    6s9 3n 73!n@log5 !n@min ? 3!n@s9ale5 !n@min

    5imana =

    • Nn,log dari pembacaan 8eutron Log

    • Nn,shaleditarik garis lurus untuk K sAd 5 untuk pembacaan 8eutron log

    yang terbesar 

    • Nn,min ditarik garis lurus untuk K sAd 5 untuk pembacaan 8utron Log

    yang terkecil

    4# 6s9 dari &eutron 5 )ensity Log

      6s9 3nd 73!n@log 5 !d ? 3!ns9 5 !ds9

      5imana =• N 8,log lihat abel 31 (5ari pembacaan 8eutron Log)

    • N5  Lihat tabel 31 (dari hasil perhitungan)

    N5 > (Oma !Ob )A(Oma !Of)

    Of untuk Ligno sulfanate > salt water maka density fluidanya > 11;%

    gr Acc atau > 11 grAcc

    Oma > 371 gr Acc atau > 37 grAcc (limestone)

      N5,shale > (Oma@Odshale )A(Oma!Of)

     

    !ncor 7 !n < 3 6s9 8 !ns9

     

    !dcor 7 !d < 3 6s9 8 !ds9

     

    !e7 √( Ø 

    2dc+ Ø 2nc

    2)untuk 4as

     

    !e7 ( Ø 

    2dc+ Ø 2nc

    2)untuk 6il

    "# *ntuk Metode per9itungn 'aturasi Ai r 3'w

    26

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    27/30

      erhitungan dapat dibagi menjadi dua yaitu perhitungan #w pada :lean 0ormation

    dan #haly 0ormation

    " +lean Formation :

    a.sw=

    √ F ( Rw Rt  )   U 0 >

    a

    m

     Ø 

     b :hart #chlumberger #w!1 (m>3)

    2# '9aly Formation :

    a# $atio Met9od 555  +9art 'c9lum;erger 'w52

    ;# 'imandou8 Met9od :! :hart!1 V 3 :ourtesy 5resser 

    ! +umus =Vsh

     Rsh ¿2−(

    Vsh

     Rsh)

    ¿5 Øe ² Rw .Rt 

     +¿

    ¿

    sw=C.Rw

    ¿ Øe ²√ ¿

      Ne gas >

    √( Ø 

    2

    dc+ Ø 2

    nc2

    )

      Ne oil > ( Ø 

    2dc+ Ø 2nc

    2)

    Nnc > Nn @ ( Dsh Nnsh)

    Ndc > Nd @ ( Dsh Ndsh)

      5imana =

     : > K; untuk #and dan K; untuk :arbonat

    Dsh > Dolume #hale+w > +esisti"ity ?ir 0ormasi

    +t > +esisti"ity atuan

    +sh > +esisti"ity #hale

    Ne > orositas -fektif 

    c# %ndonesia Formula :

      &enggunakan +umus =

    27

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    28/30

    1−(Vcaly

    2)

    ¿Vclay¿¿

    ¿¿

    ¿n

    2

    Sw¿

    1

    ¿ √  Rt =¿

    1−(Vcaly

    2)

    ¿Vclay¿¿¿¿

    ¿n

    2

    Sxo¿

    1

    ¿√  Rxo=¿

    5imana =

    6clay 7 6olume clay

    $8o 7 $esistivitylus9ed Bone 3Flus9ed Cone $esistivity

    $m 7 $esistivitymudiltrate 3$esistivity mud iltrate

    $s9 7 $esistivity '9ale

    ! 7 Porositas Eekti 

    '8o 7 Water 'aturation in Flus9ed Cone 3'8o :

      #ebagian parameter utama petrofisika dapat ditentukan dari analisa well logging yaitu =

    h > ketebalan reser"oir, !  > porositas, #w > #aturasi air #edangkan parameter 

    ?dapat diperkirakan dari data seismic permukaan yang diukur dengan planimeter

    arameter tersebut dapat digunakan sebagai perhitungan =

    1 :adangan (Hidrokarbon reser"e)=

    Cumlah akumulasi minyak setempat pada suatu batuan reser"oir adalah sama

    dengan hasil perkalian antara "olume batuan reser"oir tersebut dengan jumlah

    minyak persatuan "olume, dinyatakand engan rumus =

    28

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    29/30

    #6. >7758 A×h×∅×(1−Sw)

    Boi

    5imana =

      #6. > #tock ank 6il .n lace, #

      ? > Luasatuan +eser"oir, ?cre

      h > ketebalan reser"oir, 0t

    ! > porositasefektif, M

    #w > #aturasi air, M

    oi > .nitial formation "olume factor, blA#

    3 erkiraan cadangan hidrokarbon untuk jenis gas, jumlah cuft ditempat adalah =

    4.. >43560 A×h×∅×(1−Swi)

    Bgi

    5imana =

      4.. > 4as .nitial .n lace di anki, #:0

      gi > 4as initial formation "olume factor :F0 A #:0

    DAFTAR PUSTAKAN

    1. Manual oo! "n#erac#i$e %e#rophysics &o'#(are) &chlu*+erger)

    2001

    2. ,$aluasi For*asi) "r &u*an#ri - "r a#nayu &i#ares*i) /a!ar#a) Mei

    1988

    3. %e#unu! %ra!#i!u* %enilaian For*asi) Moul 1) r. "r. a#nayu

    si#ares*i enri M) La+ora#oriu* %enilaian For*asi) /urusan

     e!ni! %er*inya!an risa!#i) /a!ar#a) 2012

    29

  • 8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx

    30/30